Oleh
Kelompok 4 :
Bismillahirrohmanirrohim
Puji dan syukur tak hentinya kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah
menciptakan seluruh alam semesta dan segala isinya, mulai dari Al-Qur’an sebagai
petunjuk sampai akal sebagai alat untuk berpikir sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Penyusun
Daftar Isi
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA………………………………...………………………………….13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Produksi dalam ekonomi Islam merupakan setiap bentuk aktivitas yang
dilakukan untuk mewujudkan manfaat atau menambahkannya dengan cara
mengeksplorasi sumber-sumber ekonomi yang disediakan Allah SWT sehingga
menjadi maslahat, untuk memenuhi kebutuhan manusia, oleh karenanya aktifitas
produksi hendaknya berorientasi pada kebutuhan masyarakat luas. Sistem produksi
berarti merupakan rangkaian yang tidak terpisahkan dari prinsip produksi serta faktor
produksi.
Prinsip produksi dalam Islam berarti menghasilkan sesuatu yang halal yang
merupakan akumulasi dari semua proses produksi mulai dari sumber bahan baku
sampai dengan jenis produk yang dihasilkan baik berupa barang maupun jasa.
Sedangkan faktor-faktor produksi berarti segala yang menunjang keberhasilan
produksi seperti factor alam, faktor tenaga kerja, faktor modal serta faktor
manajemen. Pengertian produk tidak dapat dilepaskan dengan kebutuhan (need)
(Gitosudarmo, 2002).
Produksi tidak berarti hanya menciptakan secara fisik sesuatu
yang tidak ada, melainkan juga membuat barang-barang yang dihasilkan dari
beberapaaktivitas produksi memiliki daya guna. Tujuan kebahagiaan dunia dan
akhirat dalamproduksi berkaitan dengan maqashid al-syari‟ah sebagai prinsip
produksi antara lain kegiatan produksi harus dilandasi nilai-nilai islam sehingga
dalam memproduksi barang/jasa tidak boleh bertentangan dengan penjagaan terhadap
agama, jiwa, akal, keturunan dan harta, prioritas produksi harus sesuai dengan
prioritas kebutuhan yaitu
dharuriyyat, hajyiyat dan tahsiniyat,
Kegiatan produksi harus memperhatikan aspek keadilan, sosial, zakat,
sedekah, infak dan wakaf, mengelola sumber daya alam secara optimal, tidak boros,
tidak berlebihan serta tidak merusak lingkungan serta distribusi keuntungan yang adil
antara pemilik dan pengelola, manajemen dan karyawan. Produksi tidak bisa lepas
dari faktor sebagai alat produksi berupa faktor alam/tanah, faktor tenaga kerja, faktor
modal (kapital), faktor manajemen, teknologi serta bahan baku.
B. Rumusan Masalah
Adapun beberapa rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini
yaitu antara lain sebagai berikut :
1. Apa Pengertian Produksi menurut Islam ?
2. Bagaimana Urgensi Produksi dalam Islam ?
3. Bagaimana Perilaku Produsen dalam Islam ?
4. Apa saja Prinsip dasar Perilaku Produsen dalam Islam ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun beberapa tujuan penulisan yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu
antara lain adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Pengertian dari Produksi dalam Islam
2. Untuk mengetahui bagaimana Urgensi Produksi dalam Islam
3. Untuk mengetahui bagaimana Perilaku Produsen dalam Islam
4. Untuk mengetahui Prinsip dasar Perilaku Produsen dalam islam
BAB II
PEMBAHASAN
PENUTUP
A. Kesimpulan
Produksi dalam ekonomi Islam merupakan setiap bentuk aktivitas yang
dilakukan untuk mewujudkan manfaat atau menambahkannya dengan cara
mengeksplorasi sumber-sumber ekonomi yang disediakan Allah SWT sehingga
menjadi maslahat, untuk memenuhi kebutuhan manusia, oleh karenanya aktifitas
produksi hendaknya berorientasi pada kebutuhan masyarakat luas.
Kegiatan produksi dalam perspektif ekonomi Islam adalah terkait dengan
manusia dan eksistensinya dalam aktivitas ekonomi, produksi merupakan kegiatan
menciptakan kekayaan dengan pemanfaatan sumber alam oleh manusia. Berproduksi
lazim diartikan menciptakan nilai barang atau menambah nilai terhadap sesuatu
produk, barang dan jasa yang diproduksi itu haruslah hanya yang dibolehkan dan
menguntungkan (yakni halal dan baik) menurut Islam (Mohamed Aslam Haneef,
2010).
Dari Miqdam ra, dari rasulullah SAW bersabda: "Tidak ada seseorang yang
memakan satu makanan pun lebih baik dari makanan pun yang lebih baik dari
makanan hasil usaha tangannnya sendiri. Dan sesungguhnya Nabi Daud a.s memakan
makanan dari hasil usahanya sendiri." (BUKHARI -1930);
Hal tersebut menjelaskan bahwa konsumsi terbaik adalah konsumsi yang
bersal atau diolah dengan menggunakan kemampuan atau usaha sendiri. Dengan
demikian, berdasarkan hadis dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa sutu produksi
bukan hanya menghasilkan suatu barang atau jasa namun juga penciptaan dan
peningkatan manfaat, yaitu kemampuan suatu barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan manusia.
Perilaku produsen dalam etika bisnis Islam, prinsip yang harus dipegang teguh
oleh produsen adalah jujur dalam setiap melakukan transaksi sehingga dapat
memperoleh ridha Allah dalam kepuasan kedua belah pihak, yaitu produsen dan
konsumen dalam berbisnis. Apalagi di zaman modern ini, berbagai macam atau cara
manusia dalam bertransaksi akan membuat dan memberi peluang terhadap perilaku
produsen dalam kegiatan bisnisnya.
Dalam agama Islam perilaku produsen Muslim harus berpedoman kepada Al
Qur’an dan Sunnah Rasul. Produsen harus memiliki komitmen yang tinggi terhadap
keadilan dan kebijakan sehingga ini dapat menjadi pedoman bagi para produsen
kedepannya dalam menjalankan ekonomi dan bisnisnya.
Pada prinsipnya kegiatan produksi terkait seluruhnya dengan syariat Islam, di
mana seluruh kegiatan produksi harus sejalan dengan tujuan dari konsumsi itu sendiri.
Konsumsi seorang muslim dilakukan untuk mencari falah (kebahagiaan), demikian
pula produksi dilakukan untuk menyediakan barang dan jasa guna falah tersebut.
B. Saran
Sebagai seorang muslim maka sudah sepatutnya ketika kita ingin berbisnis
ataupun berdagang maka lakukanlah sesuai dengan ketentuan atau aturan yang telah
Allah tetapkan di dalam Al-Qur’an dan sunnah, ketika seseorang ingin melakukan
bisnis maka sudah seharusnya seseorang itu harus memiliki perilaku dan etika yang
baik agar ketika berbisnis nantinya tidak akan melukai atau menyinggung perasaan
orang lain atau pembeli. Marilah kita sama-sama belajar bagaimana seharusnya
perilaku yang harus dimiliki oleh seorang produsen dalam berdagang ataupun
berbisnis.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Arijanto, Etika Bisnis Bagi Pelaku Bisnis, Jakarta: Rajawali Pers, 2012, h. 53
https://ejournal.feunhasy.ac.id/jies
https://media.neliti.com/media/publications/70513-ID-produksi-dalam-perspektif-ekonomi-
islam.pdf
https://www.kompasiana.com/syafiraprawestianggelina/5c7b88a1aeebe123a6364edb/
pentingnya-produksi-dalam-islam
Idri, Hadis Ekonomi ( Ekonomi dalam Perspektif Hadis Nabi)..., hlm. 67.
Sukarno Wibowo, Dedi Supriadi, Ekonomi MIkro Islam,(Bandung: Pustaka Setia, 2013),hlm.
249.
Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam(Jakarta: Gema Insani Press, 1997), hlm.
117