Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ANALISIS KUALITAS AIR

OLEH :
KELOMPOK 5
1. ATARINI A. LONA (1807010109)
2. VERAWATI M. ELLO (1807010174)
3. YANTI E. TENIS (1807010065)
4. KEZIA E. LAU (1807010289)
5. PAULINA S.E HURINT (1807010411)
6. YUNIARTI PRIHARTINI (1807010384)
7. YOSEFINA A. BERE (1807010453)
8. JOLYTA MOOY (1807010 )
9. JAMES Y. TUAN (1807010255)
10. SHEREN O. NESIMNASI (1807010390)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2020
DAFTAR ISI
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
C. Tujuan........................................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
A. Kualitas Air.................................................................................................................................5
B. Sumber Air.................................................................................................................................5
C. Sifat-Sifat Air..............................................................................................................................6
D. Standar Kualitas Air Minum.......................................................................................................6
E. Pengolahan Air Minum..............................................................................................................7
F. Indeks Kualitas Air (Water Quality Index)..................................................................................9
G. Teknik Analisis Kualitas Air.......................................................................................................10
BAB III..................................................................................................................................................10
PENUTUP.............................................................................................................................................10
A. Kesimpulan..............................................................................................................................10

\
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas segala rahmat dan hikmatnya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
materi maupun pikiran dalam penyusunan makalah ini. Kami berharap,semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan bagi para pembacanya.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami yakin bahwa masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Kupang, 3 Februari 2020

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Air merupakan salah satu sumberdaya alam yang menjadi sumber kehidupan bagi
seluruh mahluk hidup yang ada di bumi ini, tak ada yang bisa menyangkal, bahwa air
merupakan elemen penting dalam kehidupan manusia, tidak saja untuk dikonsumsi,
kebutuhan akan air juga menopang banyak aktivitas manusia. Menurut Kodoatie,
(2005) “Air merupakan material yang membuat kehidupan terjadi di Bumi”. Dari
sudut pandang geografi air adalah salah satu objek material geografi (geosfer),
dimana studi tentang air dikaji menggunakan pendekatan kelingkungan/ekologi
maupun pendekatan keruangan dan wilayah. Studi tentang air (hidrosfer) mengkaji
segala wujud air sebagai objek yang ada di darat maupun di laut. Adapun salah satu
air yang ada didarat yaitu air tanah (groundwater). Di Indonesia, secara umum
“hampir 50 persen kebutuhan air rumah tangga berasal dari air tanah (sumber, AMPL,
2010:4)”. Air tanah merupakan salah satu kebutuhan vital dalam aspek kehidupan
masyarakat. Sumber air tanah digunakan dalam pemenuhan kebutuhan perkotaan
maupun perdesaan. Untuk daerah perdesaan pemenuhan kebutuhan air umumnya
berasal dari mataair, ataupun sumur air tanah. Menurut Todd (2005) Mataair adalah
keluarnya air tanah terkonsentrasi muncul di permukaan tanah sebagai arus air yang
mengalir.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu kualitas Air
2. Jenis-jenis sumber Air
3. Apa sifat-sifat Air
4. Standar kualitas Air
5. Bagaimana cara Pengolahan Air minum
6. Indeks kualitas Air
7. Bagaimana teknik analisis kualitas Air
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian kualitas Air
2. Menguraikann jenis dan sifat Air
3. Mengetahui apa saja standar Kualitas Air
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kualitas Air
Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan
dengan suatu kegiatan atau keperluan tertentu. Dengan demikian kualitas air akan berbeda
dari suatu kegiatan ke kegiatan lain, sebagai contoh kualitas air untuk keperluan irigasi
berbeda dengan kualitas air untuk keperluan air minum. Begitu pula dengan air bersih, air
minum dan air hujan, tentunya memiliki kesamaan, namun sangat jauh berbeda diantara
ketiganya. Mulai dari kandungan yang terdapat dalam air tersebut hingga sumber dari air
itu sendiri. Dan tentunya penggunaan dari ketiganya juga berbeda dalam kehidupan sehari-
hari. Berdasarkan Permenkes No.416/Menkes/Per/IX/1990, yang membedakan antara
kualitas air bersih dan air minum adalah standar kualitas setiapparameter fisik, kimia,
biologis dan radiologis maksimum yang diperbolehkan.
B. Sumber Air
1. Air Laut
Air ini sifatnya asin karena mengandung garam NaCl. kadal garam Nacl dalam air
laut 3% dengan keadaan ini maka air laut tidak memenuhi syarat untuk diminum.
2. Air Hujan
Cara menjadikan air hujan sebagai air minum hendaknya jangan saat air hujan baru
mulai turun, karena masih mengandung banyak kotoran. Air hujan juga mempunyai
sifat agresif terutama terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-baik reservoir
sehingga hal ini akan mempercepat terjadinya korosi atau karatan. Air hujan juga
mempunyai sifat luna sehingga akan boros terhadap pemakaian sabun
3. Air Permukaan
Air permukaan adalah air yang mengalir di perbukaan bumi, Pada umumnya air
permukaan ini akan mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh
lumpur, batang kayu, daun, kotoran industri dan lainnya.Untuk meminumnya harus
melewati proses pembersihan yang sempurna.
4. Air Tanah
Air tanah adalah air yang berada di bawah tanah di dalam zone jenuh dimana tekanan
hidrstatiknya sama atau lebih besar dari tekanan atmosfer (Suryono, 1993:1).
5. Mata Air
Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tana dengan
hampir tidak dipengaruhi oleh musim, sedangkan kualitasnya sama dengan air dalam.
C. Sifat-Sifat Air
 Sifat Fisik
Air dalam bentuk cair adalah tidak bewarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa dan
merupakan senyawa yang sukar dimampatkan yang memiliki beberapa sifat yang
khas.Titik didih dan panas penguapan yang tinggi disebabkan oleh adanya
tarikan/ikatan yang kuat antara molekul air.
 Sifat kimia
a) Elektrolisis air
Molekul air dapat diuraikan menjadi unsur-unsur asalnya dengan mengalirinya
arus listrik. Proses ini disebut elektrolisis air. Pada katode, dua molekul air bereaksi
dengan menangkap dua elektron, tereduksi menjadi gas H2 dan ion hidroksida (OH-).
Sementara itu pada anode, dua molekul air lain terurai menjadi gas oksigen (O2),
melepaskan 4 ion H+ serta mengalirkan elektron ke katode. Ion H + dan OH-
mengalami netralisasi sehingga terbentuk kembali beberapa molekul air.
b) Kelarutan (solvasi)
Air adalah pelarut yang kuat, melarutkan banyak jenis zat kimia. Zat-zat yang
bercampur dan larut dengan baik dalam air (misalnya garam-garam) disebut sebagai
zat-zat "hidrofilik" (pencinta air), dan zat-zat yang tidak mudah tercampur dengan air
(misalnya lemak dan minyak), disebut sebagai zat-zat "hidrofobik" (takut-air).
c) Kohesi dan adhesi
Air menempel pada sesamanya (kohesi) karena air bersifat polar. Air memiliki
sejumlah muatan parsial negatif (σ-) dekat atom oksigen akibat pasangan elektron
yang (hampir) tidak digunakan bersama, dan sejumlah muatan parsial positif (σ+)
dekat atom hidrogen
d) Tegangan permukaan
Air memiliki tegangan permukaan yang besar yang disebabkan oleh kuatnya sifat
kohesi antar molekul-molekul air.
 Sifat Biologi
Ephemeroptera, Plecopter, Trichoptera, Mollusca, Escherichia coli, Bakteri koliform

D. Standar Kualitas Air Minum


Pengertian standar kualitas air minum adalah batas operasional dari kriteria
kualitas air dengan memasukkan pertimbangan non teknis, misalnya kondisi sosial-
ekonomi, target atau tingkat kualitas produksi, tingkat kesehatan yang ada, dan teknologi
yang tersedia. Pengertian air minum sendiri adalah air yang kualitasnya memenuhi
syarat-syarat kesehatan yang dapat diminum.
1. Standar Baku Air Minum
Standar mutu air minum atau air untuk kebutuhan rumah tangga ditetapkan
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 01 / birhukmas / I
/ 1975 Tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum. Standar baku air
minum tersebut disesuaikan dengan standar internasional yang ditetapkan WHO.
Standarisasi kualitas air tersebut bertujuan untuk memelihara, melindungi, dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, terutama dalam pengolahan air atau
kegiatan usaha mengolah dan mendistribusikan air minum untuk masyarakat umum.
Dengan adanya standarisasi tersebut dapat dinilai kelayakan pendistribusian sumber air
untuk keperluan rumah tangga. Kualitas air yang digunakan sebagai air minum sebaiknya
memenuhi persyaratan secara fisik, kimia, dan mikrobiologis.
a. Persyaratan Fisik
Air yang berkualitas baik harus memenuhi persyaratan berikut :

 Jernih atau tidak keruh.


 Tidak berwarna.
 Rasanya tawar.
 Tidak berbau.
 Temperaturnya normal.
 tidak mengandung zat padatan.

b. Persyaratan Kimia
Kualitas air tergolong baik bila memenuhi persyaratan kimia sebagai berikut :

 pH normal.
 Tidak mengandung bahan kimia beracun.
 Tidak mengandung garam atau ion-ion logam.
 Kesadahan rendah.
 Tidak mengandung bahan organik.

c. Persyaratan Mikrobiologis
Persyaratan mikrobiologis yang harus dipenuhi oleh air adalah sebagai berikut :
1. Tidak mengandung bakteri patogen, misalnya bakteri golongan coli,
salmonellatyphi, vibrio cholera, dan lain-lain. Kuman-kuman ini mudah tersebar
melalui air (transmitted by water).
2. Tidak mengandung bakteri nonpatogen, seperti actinomycetes, phytoplankton
coliform, cladocera, dan lain-lain.

E. Pengolahan Air Minum


a. Pengertian dan Prinsip Pengolahan Air
Pengolahan air minum merupakan upaya untuk mendapatkan air yang bersih dan sehat
sesuai standar mutu air untuk kesehatan. Proses pengolahan air minum merupakan
proses perubahan sifat, fisik, kimia, dan biologi air baku agar memenuhi syarat agar
digunakan sebagai air minum. Tujuan dan kegiatan pengolahan air minum antara lain:

 menurunkan kekeruhan.
 mengurangi bau, rasa, dan warna.
 menurunkan dan mematikan mikroorganisme.
 melindungi kadar-kadar bahan yang terlarut dalam air.
 menurunkan kesadahan.
 memperbaiki derajat keasaman (pH).

Dengan perkembangan penduduk yang cepat dan teknologi diperkotaan, pengolahan air
khusus dilakukan oleh perusahaan air minum (PAM). Selain mengolah air, PAM juga
mendistribusikannya
ke rumah-rumah penduduk. Jika terdapat air yang kualitasnya kurang baik perlu
dilakukan pengolahan dengan teknik sederhana dan tepat guna sesuai bahan yang ada di
lokasi. Pengolahan air secara biologi untuk mematikan potagen dapat berlangsung
bersama-sama dengan reaksi kimia dan fisika atau secara khusus dengan memberikan
desinfektan pada sampel air. Cara yang paling sederhana untuk mematikan
mikroorganisme yaitu dengan cara memanaskan air sampai 100° C.
b. Pengolahan Air Secara Fisika
Pengolahan air secara fisika yang mudah dilakukan di pedesaan adalah penyaringan
(filtrasi), pengendapan (sedimentasi), dan absorpsi.
1. Penyaringan (filtrasi)
Penyaringan merupakan proses pemisahan antara padatan / koloid dengan cairan.
Proses penyaringan bisa merupakan proses awal (primary treatment) atau penyaringan
atau proses sebelumnya, misalnya penyaringan dan hasil koagulasi.
2. Sedimentasi (pengendapan)
Sedimentasi merupakan proses bahan padat dari air olahan. Proses sedimentasi dapat
terjadi bila air limbah mempunyai berat jenis lebih besar daripada air sehingga mudah
tenggelam. Proses pengendapan ada yang bisa terjadi langsung, tetapi ada pula yang
memerlukan proses pendahuluan seperti koagulasi / reaksi kimia. Prinsip sedimentasi
adalah pemisahan bagian padat dengan memanfaatkan gaya garavitasi sehingga bagian
yang padat berada di dasar kolam pengendapan sedangkan air murni berada di atas
pengendapan.
3. Absorpsi dan Adsorpsi
Absorpsi merupakan proses penyerapan bahan-bahan tertentu. Dengan penyerapan air
tersebut air menjadi jernih karena zat-zat didalamnya diikat oleh absorben. Absorpsi
umumnya menggunakan bahan absorben dari karbon aktif. Pemakaiannya dengan cara
membubuhkan karbon aktif bubuk ke dalam air olahan atau dengan cara menyalurkan
air melalui saringan yang medianya terbuat dari karbon aktif kasar. Adsorpsi merupakan
penangkapan atau pengikatan ion-ion bebas di dalam air oleh adsorben. Adsorben yang
umum digunakan adalah karbon aktif karena absorpsi oleh karbon aktif untuk mengolah
air olahan yang mengadung venol dan bahan yang memiliki berat molekul tinggi.
Aplikasi absorpsi yaitu dengan cara mencampurkan absorben dengan serbuk karbon
aktif atau dengan cara menjadikan karbon aktif sebagai media filtrasi (filtration bed).
4. Elektrodialisis
Elektrodialisis merupakan proses pemisahan ion-ion yang larut di dalam air limbah
dengan memberikan 2 kutub listrik yang berlawanan dari arus searah (direct current,
DC). Ion positif akan bergerak ke kutub negatif (katoda) sedangkan ion negatif akan
bergerak ke kutub positif (anoda). Pada kutub positif (anoda), ion negatif akan
melepaskan elektronnya sehingga menjadi molekul yang berbentuk gas ataupun padat
dan tidak larut di dalam air. Hal ini memungkinkan terjadinya pengendapan.
c. Pengolahan Air Secara Kimia
1. Koagulasi
Koagulasi merupakan proses pengumpulan melalui reaksi kimia. Reaksi ini dapat
berjalan dengan membubuhkan zat pereaksi (koagulan) sesuai dengan zat yang terlarut.
Koagulan yang banyak digunakan adalah kapur, tawas, atau kaporit. Pertimbangannya
karena garam-garam Ca, Fe, dan Al bersifat tidak larut dalam air sehingga mampu
mengendap bila bertemu dengan sisa-sisa baja.
2. Aerasi
Merupakan suatu sistem oksigenasi melalui penangkapan O2 dari udara pada air olahan
yang akan diproses. Pemasukan oksigen ini bertujuan agar O2 di udara dapat bereaksi
dengan kation yang ada di dalam air olahan. Reaksi kation dan oksigen menghasilkan
oksidasi logam yang sukar larut dalam air sehingga dapat mengendap. Proses aerasi
harus diikuti oleh proses filtrasi / pengendapan.
d. Pengolahan Air Secara Mikrobiologi
Upaya memperbaiki mikrobiologi air minum yang paling konvensional adalah dengan
cara mematikan mikroorganismenya. Proses ini bisa dilakukan sekaligus dengan proses
koagulasi ataupun melalui praktek sederhana dengan cara mendidihkan air hingga
mencapai suhu 100° C.
F. Indeks Kualitas Air (Water Quality Index)
Indeks Kualitas Air Minum Global
Indeks kualitas air minum global terdiri dari Drink Water Quality Index (DWQI), dan
Source Water Quality Index (SWQI) yaitu hanya kriteria kesehatan dan mikroba yang terdiri
dari arsenik, boron, kadmium, kromium, tembaga, fluorida, timah, mangan, merkuri, nitrat,
nitrit, koli tinja. Dan satu lagi Acceptability Water Quality Index (AWQI), hanya kriteria
penerimaan terdiri dari Amonia, klorida, besi, pH, natrium, sulfat, seng.
Setiap parameter yang memberikan kontribusi untuk indeks harus diukur setidaknya 4 kali
per tahun pada stasiun yang telah mengukur minimal 4 parameter per tahun.
G. Teknik Analisis Kualitas Air
1. Analisa temperature
Cara metode ini digunakan untuk menetapkan suhu air dan air limbah dengan
termometer air raksa. Air raksa dalam termometer akan memuai atau menyusut sesuai
dengan panas air yang diperiksa, sehingga suhu air dapat dibaca pada skala thermometer
(°C).
2. Analisa Total Dissolved Solid (TDS)
Untuk mengukur kandungan padatan terlarut, sampel yang sudah dihomogenkan disaring
menggunakan kertas saring fiber glas. Filtratnya kemudian diuapkan hingga kering pada
oven dengan suhu T 180oC dalam cawan porselin yang diketahui bobotnya. Pertambahan
bobot cawan merupakan bobot padatan terlarut dalam sampel.
3. Analisis Sample
4. Analisa Total Suspended Solid (TSS)
Sampel yang telah dikocok dengan merata disaring melalui filter serat gelas standar yang
telah ditimbang sebelumnya lalu residu yang tersisa dikeringkan pada suhu 103 o-105oC
hingga bobot tetap. Kenaikan bobot dari filter tersebut merepresentasikan Total
Suspended Solid atau Total Padatan Tersuspensi.
5. Analisa Derajat Keasaman Menggunakan Alat pH Meter
Pada suhu tertentu sifat asam atau basa air ditunjukan oleh nilai pH-nya atau aktivitas
ion hidrogennya. Alkalinitas maupun keasaman adalah kemampuan untuk menetralkan
asam atau basa air. Sedangkan kapasitas penyanggan dinyatakan dalam molal per liter.
pH adalah –log[H+] yang ditetapkan dengan metode pengukuran secra potentiometri
dengan menggunakan pH meter.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan dengan
suatu kegiatan atau keperluan tertentu. Dengan demikian kualitas air akan berbeda dari
suatu kegiatan ke kegiatan lain, sebagai contoh kualitas air untuk keperluan irigasi
berbeda dengan kualitas air untuk keperluan air minum.\
Sumber Air : Air Laut, air permukaan, air hujan, air tanah, mata air.
Standar kualitas air minum adalah batas operasional dari kriteria kualitas air dengan
memasukkan pertimbangan non teknis, misalnya kondisi sosial-ekonomi, target atau
tingkat kualitas produksi, tingkat kesehatan yang ada, dan teknologi yang tersedia.
Pengertian air minum sendiri adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat-syarat
kesehatan yang dapat diminum.
DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.unila.ac.id/4296/16/BAB%20II.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Air
https://www.academia.edu/8338026/Sifat_Fisik_Air
http://hayyunataqia.blogspot.com/2016/05/makalah-analisis-kualitas-air_18.html

Anda mungkin juga menyukai