Anda di halaman 1dari 14

Kelompk 8 :

 Anugerah Th. Kia


 Afifah C Chairunnisyah
 Marlin L.A Hamu
 Natalia Kristin
 Rosadelima Kolo

KANKER PAYUDARA

1.1 Pengertian
Payudara merupakan bagian dari sistem reproduksi yakni kelenjar
kulit yang tumbuh dan besarsebagai kelenjar susu yang dipengaruhi oleh
hormon estrogen dan progesteron
Kanker payudara (Ca Mammae) merupakan keganasan pada
jaringan payudara yang dapat berasal dari epitel duktus (saluran yang
membawa air susu ke puting payudara) maupun lobulusnya (kelenjar yang
menghasilkan susu).

1.2 Jenis-Jenis Kanker Payudara


Kanker Payudara dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Kanker Payudara Noninvasif
Kanker Payudara noninvasive terjadi ketika sel kanker tetap
berada dilokasi asalnya dan sel kanker tersebut tidak membelah
untuk menyebar kejaringan yang ada disekitarnya.
 Ductal carcinoma in situ (DCIS)
Kanker ini tumbuh di duktus dan tidak menyebar ke
jaringan sekitarnnya. Jenis kanker ini termasuk kanker stadium
awal dan mudah diobati. Namun demikian, kanker ini bisa
menyebar ke jaringan sekitarnya jika tidak segera ditangani
 Lobular carcinoma in situ (LCIS)
Lobular carcinoma sering dikenal dengan nama neoplasia
lobular. Kanker ini tumbuh di Lobulus. Kanker ini tidak menyebar
ke jaringan sekitarnya.

2. Kanker Payudara Invasif


Kanker payudara invasive terjadi ketika sel kanker sudah
menyebar dan menyerang jaringan yang ada disekitarnya.
 Invasive ductal carcinoma (IDC)
Kanker ini tumbuh di duktus dan bisa menyebarke jaringan
sekitarnya, bahkan bisa menyebar ke area tubuh yang lain. Kanker
ini terjadi pada 70-80% kasus kanker payudara. Jenis kanker
payudara ini dimulai dari duktus (saluran ASI) yang kemudian
menyerang jaringan terdekat dipayudara, biasanya kelenjar getah
bening ketiak.
 Invasive lobular carcinoma (ILC)
Kanker yang tumbuh dilobulus (Jaringan produksi susu)
dan menyerang kejaringan payudara lain yang ada disekitarnya.

1.3 Faktor Risiko


Faktor risiko yang tidak bisa diubah :
1. Jenis Kelamin
Perempuan lebih beresiko menderita kanker payudara
dibandingkan laki-laki,karena laki-laki memiliki hormon estrogen
dan progesteron yang lebih sedikit dibandingkan wanita yang
dimana ho
2. Usia
Semakin bertambah usia, peluang terkena kanker payudara juga
meningkat. Kanker payudara terjadi lebih besar pada menstruasi

ii
pertama sebelum usia 12 tahun dan menopause setelah 50 tahun.
Hal ini diakibatkan oleh tingginya kadar estrogen yang ada dalam
jangka waktu yang lama.
3. Faktor Risiko Genetik
Pembawa gen Breast Cancer atau BRCA 1 dan BRCA 2
merupakan jenis penekan tumor. Ketika berfungsi normal, mereka
membantu mencegah pertumbuhan sel yang tak terkendali yang
bisa menyebabkan tumor ganas. Tetapi jika gen BRCA mengalami
kerusakan mutasi, hal ini dapat mengarah pada pengembanyangan
payudara yang diturunkan. Gen BRCA memiliki risko 60%-80%
untuk terkena penyakit kankker payudara
4. Riwayat Keluarga Kanker Payudara
Risiko kanker payudara lebih tinggi pada wanita yang memiliki
hubungan darah dekat memiliki penyakit ini. Memiliki keluarga
dengan kanker payudara sangat beresiko bagi seorang wanita
Faktor Risiko yang dapat diubah
1. Obesitas
Penumpukan lemak berlebihan dalam tubuh akibat obesitas,
terutama lemak perut akan memaksa tubuh memproduksi hormone
estrogen diluar batas normal.
2. Konsumsi Alkohol
Minuman beralkohol sudah tergolong sebagai karsinogen (pemicu
kanker).
 Didalam tubuh, etanol yang terkandung dalam minuman
beralkohol akan dipecah menjadi asetaldehid. Zat ini
merupakan bahan kimia beracun dan bersifat karsinogen
(menyebabkan kanker) pada manusia yang merusak DNA
dan protein seluler.
 Alcohol bersifat radikal bebas , yaitu molekul yang
merusak DNA , protein dan lemak dalam tubuh melalui
reaksi kimia yang dikenal sebagai oksidasi.

iii
 Konsumsi alcohol dapat mengganggu kemampuan tubuh
menyerap
 Minuman beralkohol bisa meningkatkan kadar estrogen,
yaitu terkait dengan risiko kanker payudara yang lebih
tinggi.
3. Paparan Radiasi
Sumber radiasi yang dapat menyebabkan kanker payudara, antara
lain sinar UV, TV, Komputer, dan Handphone. Radiasi dalam
dosis yang besar dapat menyebabkan mutasi DNA (unsur terkecil
yang menyusun tubuh) , jika DNA rusak, kromosom pun rusak
sehingga dapat menghasilkan sel-sel yang abnormal.dan dapat
memicu kanker.

 Pengaruh Hormon estrogen terhadap Kanker Payudara

Sistem endokrin yang mengontrol perkembangan


payudara mempengaruhi risiko terjadinya kanker payudara.
Keseimbangan antara proliferasi, diferensiasi dan kematian sel-sel
kelenjar payudara berperan penting dalam proses perkembangan
tersebut. Gangguan dalam keseimbangan ini akan dapat
mengakibatkan terjadinya kanker (Kumar et al., 2000). Beberapa
faktor endokrin yang berkaitan dengan faktor risiko adalah
obesitas, karena dalam keadaan obesitas terdapat peningkatan
produksi estrogen jaringan adipase payudara; peningkatan kadar
estrogen endogen dalam darah; kadar androstenedion dan
testosteron dalam darah yang lebih tinggi dari normal yang bisa
diubah menjadi estrogen estron dan kemudian estradiol;
peningkatan kadar estrogen dan androgen dalam urin.

Estrogen merupakan suatu hormon steroid yang


memberikan karakteristik seksual pada wanita, mempengaruhi
berbagai organ dan jaringan di antaranya terlibat pada regulasi

iv
proliferasi sel dan diferensiasi baik pada wanita atau pria.
Estrogen menyebabkan perkembangan jaringan stroma payudara,
pertumbuhan sistem duktus yang luas, dan deposit lemak pada
payudara (Guyton and Hall, 1996). Diduga paparan yang
berlebihan dari estrogen endogen dalam fase kehidupan
perempuan berkontribusi dan mungkin merupakan faktor
penyebab terjadinya kanker payudara (Yager and Davidson,
2006).

1.4 Patofisiologi
Menurut Corwin (2008), Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam
suatu proses rumit yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisia
si dan promosi. Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan
genetik sel yang memicu sel menjadiganas. Perubahan dalam bahan
genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebutkarsinogen, yang
berupa bahan kimia, virus, radiasi, atau sinar matahari. Tetapi, tidak semua
sel memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen. Kelainan
genetik dalam selatau bahan lainnya yang disebut promotor, menyebabkan
sel lebih rentan terhadap suatukarsinogen. Pada tahap promosi, suatu sel
yang telah mengalami insisi akan berubah menjadi ganas. Sel yang belum
melewati tahap insiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi.Pada kanker
payudara terjadi proliferasi keganasan sel epitel yang membatasi duktus
ataulobus payudara. Pada awalnya hanya terdapat hyperplasia sel dengan
perkembangan sel-sel tipikal. Sel-sel ini kemudian berlanjut menjadi
karsinoma in situ dan menginvasi stroma. Kanker tumbuh dari satu sel
menjadi massa yang cukup besar untuk dapat dipalpasi (kira-kira
berdiameter 1 cm) pada ukuran itu, sekitar 25% kanker payudara sudah
mengalami metastasis.

v
1.5 Tanda dan Gejala
a. Adanya benjolan pada sekitaran payudara
Benjolan pada sekitaran payudara adalah gejala awal yang paling
mudah dikenali. Jaringan payudara itu sendiri membentang luas
hingga ke bawah lengan. Maka selain di area payudara, benjolan
mungkin muncul di sekitar dada atas atau keteak. Sel kanker bisa
menyebar melalui kelejar getah bening yang ada di dekat payudara di
bawah lengan ke organ-organ lain yang ada jauh dari payudara.
Benjolan kadang tidak terlihat langsung dengan mata telanjang namun
akan terasa saat disentuh.
Ciri-ciri benjolan tanda kanker payudara
 Textur benjolan lunak menuju arah keras
 Permukaan benjolan tidak rata
 Benjolan melekat pada payudara
 Hanya ada satu benjolan
 Benjolan tidak terasa sakit / nyeri saat ditekan
b. Perubahan kulit payudara
Perubahan pada textur kulit payudara juga kerap menjadi gejala awal
kanker. Perubahan itu seperti:
 Adanya kulit yang menebal pada area sekitar payudara
 Kulit payudara berlesung /berlubang seperti kulit jeruk
karenapembuluh getah bening yang ada di bawahnya tertarik
sampai berkerut

c. Keluar cairan berwarna dari puting


Perubahan pada puting juga dapat menunjukan gejala kanker
payudara,biasanya muncul luka seperti eksim pada puting yang tak
kunjung sembuh
d. Kelenjar getah bening membengkak

vi
Kelenjar getah bening adalah kumpulan dari jaringan sistem
kekebalan tubuh yang bertugas melawan mikroorganisme asing
termasuk sel kanker. Jika sel kanker sampai dalam kelenjar getah
bening maka akan terjadi pembengkakan pada beberapa area seperti
ketiak, di dekat tulang selangka. Benjolan ini cenderung kecil dan
padat tapi terasa lunak jika disentuh
e. Payudara besar sebelah
Sel kanker dapat membuat seluruh atau sebagian area payudara
membengkak sehingga salah satu payudara yang terkena akan
berukuran lebih besar karena adanya benjolan yang muncul
f. Puting susu masuk ke dalam atau tertarik
Sel kanker bisa menyerang dan mengubah sel di belakang puting.
Perubahan ini bisa menyebabkan puting susu terbalik atau seperti
menjorok masuk ke dalam

1.6 Dasar Penentuan stadium


T= Tumor = menunjukkan ukuran & seberapa jauh tumor menyebar
didalam payudara &organ terdekat.
N = Node = menunjukkan jumlah tumor yang telah menyebar ke kelenjar
getah bening.
M= Metastasis= menunjukkan metastasis / penyebaran tumor keorgan
lain ditubuh seperti paru, hati.

1.7 Stadium Kanker


Seharusnya tidak ada masa inkubasi untuk kanker payudara, karena kanker
payudara bukan merupakan suatu penyakit menular atau penyakit yang
disebabkan kuman melainkan disebabkan berbagai hal, multifactor, seperti
genetika, pola hidup, paparan radiasi, obesitas, konsumsi alcohol, dll. Kita
tidak bisa mengetahui seberapa lama dan pasti bahwa kanker akan naik
stadiumnya karena ini bergantung dari jenis sel kanker dan kondisi tubuh
individu.

vii
A. Stadium 0 atau Pre-cancer
beberapa sel yang abnormal masih sedikit terlihat dikelenjar
payudara.
B. Stadium I (stadium dini)
ukuran tumor kurang dari 2cm. Dalam stadium ini sel tumor
belum invasif atau tumor masih berada dalam satu titik.
C. Stadium II
ukuran Tumor biasanya 2-5 cm dan kanker sudah menyebar
hingga ke kelenjar getah bening yang berada dibawah lengan
D. Stadium III
Tumor sudah cukup besar dengan ukuran lebih 5 cm dan sudah
menyebar hingga kelenjar getah benih dibawah lengan. Kanker
sudah menyebar di dekat tulang payudara atau jaringan lain
disekitar payudara
E. Stadium IV
Kanker telah menyebar ke bagian lain ditubuh, termasuk tulang,
otak, paru-paru, hati,kulit dan otak. Sudah memerlukan penangan
dan perawatan khusus.

1.8 Pengobatan
A. Bedah Lumpektomi
Bedah lumpektomi dilakukan untuk mengangkat tumor yang tidak
terlalu besar beserta sebaagian kecil jaringan sehat disekitarnya.
Prosedur ini umumnya diikuti radioterapi untuk mematikan sel
kanker yang mungkin tertinggal dijaringan payudara. Pasien
dengan tumor yang besar bisa menjalani kemoterapi
terlebihdahulu menyusutkan ukuran tumor, sehingga tumor bisa
dihilangkan dengan lumpektomi.

B. Bedah Mastektomi

viii
Pilihan prosedur bedah yang lain adalah mastektomi, yaitu bedah
yang dilakukan oleh dokter bedah onkologi untuk mengangkat
seluruh jaringan di payudara. Mastektomi dilakukan jika pasien
tidak bisa ditangani dengan lumpektomi. Ada beberapa tipe bedah
mastektomi, yaitu:
 Simple/total mastectomy – Dokter mengangkat seluruh
payudara, termasuk putting, areola, dan kulit yang
menutupi Pada beberapa kondisi, beberapa kelenjar getah
bening bisa ikut diangkat.
 Skin-sparing mastectomy – Dokter hanya mengangkat
kelenjar payudara, putting, dan areola. Jaringan dari bagian
tubuh lain akan digunakan untuk merekonstruksi ulang
payudara.
 Nipple-sparing mastectomy – Jaringan payudara diangkat,
tanpa menyertakan kulit payudara dan puting. Namun jika
ditemukan kanker pada jaringan di bawah puting dan
areola, maka puting payudara juga akan diangkat.
 Modified radical mastectomy – Prosedur ini
mengombinasikan simple mastectomy dan pengangkatan
seluruh kelenjar getah bening di ketiak.
 Radical mastectomy – Dokter mengangkat seluruh
payudara, kelenjar getah bening di ketiak, dan otot dada
(pectoral).
 Double mastectomy – Prosedur ini dilakukan sebagai
pencegahan pada wanita yang berisiko tinggi terserang
kanker payudara dengan mengangkat kedua payudara.

C. Bedah Pengangkatan kelenjar Getah Bening


Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah
kanker sudah tersebar ke kelenjar getah bening di ketiak.
Pemeriksaan ini juga untuk menentukan stadium kanker yang

ix
dialami pasien. Pengangkatan kelenjar getah bening dapat
dilakukan bersamaan dengan operasi pengangkatan tumor di
payudara, atau dilakukan secara terpisah. Dua jenis pembedahan
untuk mengangkat kelenjar getah bening adalah:

 Sentinel lymph node biopsy (SLNB). Dokter hanya


mengangkat kelenjar getah bening di ketiak yang
kemungkinan akan terlebih dulu terkena kanker.
 Axillary lymph node dissection (ALND). Dokter
mengangkat lebih dari 20 kelenjar getah bening di ketiak.
Komplikasi yang timbul dari bedah untuk kanker payudara
tergantung dari prosedur yang dilakukan. Secara umum, prosedur
bedah bisa menyebabkan pendarahan, nyeri, dan pembengkakan
lengan (limfedema).

D. Radioterapi
Pilihan pengobatan lain bagi pasien kanker payudara adalah
radioterapi atau terapi radiasi dengan menggunakan sinar
berkekuatan tinggi, seperti sinar-X dan proton. Radioterapi bisa
dilakukan dengan menembakkan sinar ke tubuh pasien
menggunakan mesin (radioterapi eksternal), atau dengan
menempatkan material radioaktif ke dalam tubuh pasien
(brachytherapy)
Radioterapi eksternal biasanya dijalankan setelah pasien selesai
menjalani lumpektomi, sedangkan brachytherapy dilakukan jika
kecil risikonya untuk muncul kanker payudara kembali. Dokter
juga bisa menyarankan pasien untuk menjalani radioterapi pada
payudara setelah mastektomi, untuk kasus kanker payudara yang
lebih besar dan telah menyebar ke kelenjar getah bening.
Radioterapi atau terapi radiasi pada kanker payudara dapat
berlangsung selama 3 hari hingga 6 minggu, tergantung dari jenis

x
terapi yang dilakukan. Radioterapi bisa menimbulkan komplikasi
seperti kemerahan pada area yang disinari, serta payudara juga
mungkin dapat menjadi keras dan membengkak.

E. Kemoterapi
Kemoterapi yang dilakukan setelah bedah (adjuvant
chemotherapy), bertujuan untuk membunuh sel kanker yang
mungkin tertinggal saat prosedur bedah, atau sel kanker sudah
menyebar namun tidak terlihat meski dengan tes pemindaian. Sel
kanker yang tertinggal tersebut bisa tumbuh dan membentuk tumor
baru di organ lain.
Sedangkan kemoterapi yang dilakukan sebelum bedah
(neoadjuvant chemotherapy) bertujuan untuk menyusutkan ukuran
tumor agar bisa diangkat dengan pembedahan. Kemoterapi jenis ini
biasanya dilakukan untuk menangani kanker yang ukurannya
terlalu besar untuk dibuang melalui operasi. Jenis obat yang umum
digunakan pada adjuvant chemotherapy dan neoadjuvant
chemotherapy adalah anthracylines (doxorubicin dan epirubicin),
taxanes (paclitaxel dan docetaxel), cyclophosphamide, carboplatin,
dan 5-fluorouracil. Umumnya dokter mengombinasikan 2 atau 3
obat di atas.

F. Terapi Hormon
Pengobatan ini dilakukan dengan mengatur produksi hormone
estrogen dan progesterone, sehingga resiko kanker payudara dapat
dikendalikan

1.9 Pencegahan Kanker Payudara


1. Promosi Keseharan

xi
Memberikan Edukasi bagaimana melaksanakan pola hidup
sehat dengan menghindari makanan berlemak, banyak konsumsi
sayur-sayuran dan buah-buahan serta giat berolahraga. Serta
melakukan gerakan SADARI (Periksa payudara sendiri).
2. Perlindungan Umum dan Khusus
Adanya Pembatasan makanan tinggi lemak, menghindari
perilaku merokok dan mengkonsumsi alkohol (Perubahan Perilaku
gaya hidup menjadi sehat)
3. Diagnosis awal dan pengobatan segera
Pemeriksaan gejala klinis, laboratorium, dan pemeriksaan
penunjang.
Pengobatan segera
Pencegahan ini dilakukan saat penyakit masih berada pada stadium
I dan II, karena sel kanker belum terlalu meluas dan dapat
dilakukan dengan upaya: Khemoterapi adalah terapi untuk
membunuh sel-sel kanker dengan obat-obat anti kanker yang
disebut sitostatika seperti methotrexate,5 fluorouracyl

4. Pembatasan Kecacatan
Biasanya dilakukan pada stadium III Dan IV
 Pada stadium III kanker dihilangkan dengan tindakan
operasi payudara diikuti dengan terapi radiasi
 Pada stadium IV terapi hormon untuk kanker payudara
adalah bentuk terapi sistemik.

5. Rehabilitasi
 Rehabilitasi Fisik, seperti menggerakan pergelangan
tangan dan berlawanan lingkaran searah jarum jam dan
menutup /membuka tangan
 Rehabilitasi asthesis dengan tujuan memperbaiki
penampilan payudara pasca operasi, misalnya dengan

xii
menggunakan payudara protesis yang terbuat dari busa
yang membantu mengembalikan penampilan,
keseimbangan payudara.

1.10 Data Kasus

 Data distribusi Tahun 2015, jumlah penderita kanker yang ada di NTT
mencapai 240 jiwa, kemudian pada tahun 2016 jumlahnya 910 Jiwa dan
sampai pada 2017 meningkat menjadi 860 penderita kanker berdasarkan
organ menurut pemeriksaan histopatologi di patologi anatomi RSUD WZ

xiii
Johanes penderita kanker terbanyak adalah kanker serviks dengan jumlah
32 Jiwa, Kanker Ovarium 31 jiwa, kanker payudara 27 jiwa.

xiv

Anda mungkin juga menyukai