Kelompok 09
Disusun Oleh :
Jailani
Misdawati
Lokal: Ekonomi 3C
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
AN-NADWAH KUALA TUNGKAL
TAHUN AJARAN
2020
KATA PENGANTAR
Kami menyadari tersusunnya makalah ini bukan lah semata-mata hasil jerih
payah kami sendiri,melainkan berkat bantuan berbagai pihak.Untuk itu,kami
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
menyusun makalah ini.
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I: PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar belakang.................................................................................1
B. Rumusan masalah...........................................................................1
A. Endowment Gap............................................................................2
B. Efficiency gap................................................................................4
C. Marginal satisration.......................................................................8
A. Kesimpulan....................................................................................9
B. Saran..............................................................................................9
DAFTAR KEPUSTAKA.................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makalah ini membahas tentang equity, efisiensi, dan economic.
Dalam hal masalah ekonomi adalah masalah sehari-hari yang dihadapi
semua orang (masyarakat), baik sebagai individu, kelompok, pemerintah
atau pengusaha swasta maupun pejabat publik.
Masalah ekonomoi pada prinsipnya adalah masalah pemenuhan dan
keinginan (konsumsi) manusia dalam kehidupan meliputi masalah-masalah
ekonomi dengan berbagai latar belakang dan profesi yang menuntut
keadilan (equity) setiap mekanisme pekerjaan .Dalam hal ini berkaitan
dengan perilaku atau tindakan ekonomis (efisiensi), juga dalam pemenuhan
kebutuhan dan keinginan masing-masing baik individu maupun perusahaan
membutuhkan yang nama ilmu ekonomi (economic).1
B. Rumusan Masalah
1. Endowment Gap?
2. Efficiency gap?
3. Marginal satisration?
1
.Henry faizal noor, Ekonomi Manajerial, (Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada, 2008).
BAB II
PEMBAHASAN
A. Endowment Gap (Kesenjangan kesumbangan)
Kesenjangan ekonomi atau ketimpangan distribusi pendapatan antara
kelompokmasyarakat berpendapatan tinggi dan kelompok masyarakat
berpendapatan rendah serta kemiskinan atau jumlah penduduk yang berada
di bawah garis kemiskinan (poverty line), kurangnya tingkat pendidikan,
kecenderungan dari kenaikan harga-harga secara umum dan terus-menerus,
serta bertambanhnya pengangguran, yang merupakan faktor terjadinya
kemiskinan. Dimana faktor-faktor tersebut saling mempengaruhi dan
adanya keterkaitan. Tujuan terpenting dari pembangunan adalah
pengurangan kemiskinan, yang dapat dicapai melalui pertumbuhan ekonomi
yang tinggi dan atau dengan distribusi pendapatan yang lebih merata. Jadi,
terdapat hubungan segitiga antara pertumbuhan ekonomi, ketidakmerataan
pendapatan dan kemiskinan. Hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan
ketidakmerataan pendapatan merupakan hubungan dua arah. Pemerintah
Indonesia telah melakukan berbagai upaya di dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, namun upaya tersebut belum menammpakkan
hasil yang signifikan terhadap jumlah penduduk miskin yang dari tahun ke
tahunterus mengalami peningkatan.
B. Efficiency gap (Kesenjangan Efisiensi)
Kata efisiensi umumnya berkaitan dengan minimnya sumber daya
yang dikorbankan untuk mencapai hasil yang diharapkan. Suatu kegiatan
dapat dikatakan efisien apabila ada perbaikan dalam prosesnya, bisa dari
segi lebih cepat atau lebih murah. Sedangkan menurut KBBI (Kamus Besar
Bahasa Indonesia), kata efisiensi didefinisikan sebagai ketepatan cara dalam
melakukan sesuatu, dan kemampuan dalam melaksanakan tugas dengan
baik dan tepat tanpa membuang waktu, biaya serta tenaga.
Selain pengertian tersebut di atas, ada
1. beberapa ahli mendefinisikan efisiensi berbeda-beda diantaranya
adalah:
a. Mulyamah (1987)
“Pengertian efisiensi ialah suatu ukuran dalam membandingkan
suatu rencana penggunaan input atau masukan dengan
penggunaan yang sebenarnya atau penggunaan yang
telah terealisasikan.”
b. P. Hasibuan (1984)
“Efisiensi diartikan sebagai perbandingan yang terbaik antara
input (masukan) dengan output (hasil antara keuntungan dengan
sumber-sumber yang digunakan), seperti juga hasil optimal yang
diperoleh dengan penggunaan sumber yang terbatas. Atau dapat
dikatakan sebagai hubungan antara apa yang telah diselesaikan.”
c. Kamus Besar Ekonomi (2003)
“Efisiensi merupakan hubungan atau perbandingan antara
keluaran (output) atau hasil barang dan jasa yang dihasilkan
dengan masukan (input) yang langka dalam satuan unit kerja atau
ketetapan cara (usaha, kerja) dalam melakukan sesuatu (tidak
membuang-buang waktu, tenaga dan biaya).”
Dari pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa
kata efisiensi memiliki arti perbandingan antara sumber yang
digunakan dengan hasil yang diperoleh. Semakin sedikit sumber
daya yang digunakan untuk mencapai sesuatu yang telah
direncanakan maka artinya semakin efisien.
2. Tujuan dan Manfaat Efisiensi
Efisiensi sering dikaitkan dengan penghematan baik waktu,
sumber daya, biaya maupun tenaga. Jadi, efisiensi merupakan suatu
yang memiliki tujuan dan manfaat. Berikut adalah beberapa tujuan dan
manfaat efisiensi.
a. Mencapai suatu hasil atau tujuan yang sesuai dengan apa yang
diharapkan.
b. Mengurangi dan menghemat penggunaan sumber daya dalam
melakukan kegiatan.
c. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang dimiliki sehingga
tidak ada yang dibuang percuma.
d. Untuk meningkatkan kinerja satuan unit kerja sehingga output-nya
semakin optimal.
e. Agar mengoptimalkan keuntungan atau laba yang mungkin
didapatkan.
Tujuan utama dari efisiensi adalah untuk mendapatkan efisiensi
yang optimal artinya adalah perbandingan terbaik antara sumber daya
yang dikorbankan dengan hasil yang didapatkan sesuai dengan yang
diharapkan
3. Jenis dan Contoh Efisiensi
Efisiensi memiliki beberapa jenis. Berikut ini adalah 3 jenis
efisiensi beserta contoh efisiensi diantaranya adalah
a. Efisiensi Optimal
Efisiensi optimal merupakan perbandingan terbaik antara
pengorbanan yang dilakukan dengan hasil yang didapatkan yang
sesuai dengan yang diharapkan. Dilihat dari segi hasil, contoh
efisiensi optimal adalah seorang manajer bisa mencapai suatu
output (produktivitas, performance) yang lebih tinggi dibandingkan
dengan masukan-masukan (tenaga kerja, uang, waktu, dan bahan)
yang digunakan.
Ditinjau dari segi penghematan, contoh efisiensi optimal
adalah dengan penggunaan peralatan yang lebih canggih maka
proses kerja akan lebih cepat selesai serta bisa menghemat waktu
dan biaya
b. Efisiensi dengan Tolak Ukur
Efisiensi dengan tolak ukur merupakan perbandingan antara
hasil minimum yang telah ditentukan sebelumnya dengan hasil
nyata yang dicapai. Artinya dapat dikatakan efisien apabila hasil
nyata lebih besar dari angka minimum hasil yang ditentukan
sebelumnya.
1) Contohnya:
a) Buruh A bisa merakit sepeda sekitar 3-5 sepeda per hari
(8 jam)
b) Buruh B bisa merakit sepeda 2-4 sepeda dalam sehari (8
jam)
Tolak ukur yang digunakan dalam contoh tersebut adalah
kemampuan masing-masing buruh dalam merakit sepeda dalam
mencapai hasil minimum yang telah ditentukan sebelumnya
4. Efisiensi dengan Titik Impas
Efisiensi dengan titik impas merupakan jenis efisiensi yang sering
digunakan pada berbagai bidang usaha, dimana titik impas (break even
point) merupakan titik batas antara usaha yang efisien dan tidak efisien.
Suatu usaha atau bisnis bisa dikatakan efisien apabila titik impasnya
diketahui dan bisnis atau usaha tersebut menghasilkan lebih dari titik
impas tersebut.
a. Unsur Efisiensi
Dalam efisiensi terdapat 2 unsur, yaitu unsur yaitu kegiatan
dan hasil dari kegiatan tersebut. Berikut adalah penjelasan
lengkapnya.
1) Unsur kegiatan
Dapat dikatakan efisien apabila suatu tindakan dengan usaha
tersebut mampu memberikan hasil yang maksimal.
2) Unsur hasil
Dapat dikatakan efisien apabila suatu hasil pekerjaan tersebut
dapat dicapai dengan usaha (waktu, biaya, metode kerja) yang
se minimal mungkin.
b. Penyebab Terjadinya Efisiensi
Terjadinya efisiensi ternyata dapat disebabkan oleh beberapa
hal, diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Penggunaan manajemen yang tepat
2) Mekanisme atau sistem yang dengan sendirinya dapat
menyesuaikan dengan kondisi
3) Penggunaan alat-alat yang sudah disesuaikan dan dapat
ditukarkan satu sama lain.
4) Mengganti proses produksi yang kompleks dengan proses
produksi yang repetitif
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kanal.web.id/pengertian-efisiensi-tujuan-jenis-dan-contohnya
https://nainah93.wordpress.com/2013/09/23/equity-efisiensi-economic/
https://sidikaurora.wordpress.com/2012/01/26/marginal-utility/