Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

MANAJEMEN OPERASI
PERENCANAAN KAPASITAS

Dosen Pengampu: Devita Eka Anggaraini SE., M.AK.


Disusun Oleh:
1. Ahmad Mantafiul Ilmi A. (31421103)
2. Miftaqul Bima Prasetya (31421031)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Metode Harga Pokok
Proses ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata
kuliah Akuntansi Biaya. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Metode Harga Pokok Proses bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Yuliusman, S.E.,M.Si,AK,CA selaku dosen


mata kuliah Akuntansi Biaya yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini
Pengertian Kapasitas

Ketika perusahaan Fuma membangun pabrik untuk memproduksi sepatu, para manajer
mempunyai berbagai gagasan tentan jumlah pasang sepatu yang dapat dihasilkan pabrik
tersebut. Ketika peruhahaan Toyota membangun pabrik perakitan mobil para manajemennya
mempunyai perkiraan tertentu mengenai jumlah mobil yang dapat diproduksi. Sebuah rumah
sakit dibangun atas dasar jumlah tempat tidur yang terbatas, dan pendaftaran sekolah dibatasi
oleh ukuran dan ruang kelas.
Berbagai definisi yang secara umum diterima adalah:
1. Desain capacity adalah tingkat keluaran per satuan waktu untuk mana pabrik dirancang.
2. Rated capacity adalah tingkat keluaran per satuan waktu yang menunjukkan bahwa fasilitas secara
teoritis mempunyai kemampuan memproduksi (Biasanya lebih besar dari desain kapasitas karena
perbaikan-perbaikan periodik dilakukan terhadap mesin atau proses).
3. Standard capacity adalah tingkat keluaran per satuan waktu yang ditetapkan sebagai sasaran
pengoperasian bagi manajemen, supervisi dan operator mesin, dapat digunakan sebagai dasar
penyusunan anggaran. Kapasitas standar sama dengan rated kapacity dikurangi cadangan keperluan
pribadi standar.
4. Actual atau operating capacity adalah tingkat keluaran ratarata per satuan waktu selama periode
waktu yang telah lewat.
5. Peak capacity adalah jumlah keluaran per satuan waktu yang dapat dicapai melalui maksimisasi
keluaran, dan mungkin dilakukan dengan kerja lembur, menambah tenaga kerja, menghapuskan
penundaan-penundaan, mengurangi jam istirhat dan sebagainya.
Manajemen operasi juga menekankan pentingnya dimensi waktu kapasitas. Dari sudut pandang,
kapasitas dibedakan atas Perencanaan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Secara
rinci dijelaskan:
1.Perencanaan kapasitas jangka panjang (lebih dari 1 tahun). Dimana sumberdaya produktif memakan
waktu lama untuk memper oleh atau menyelesaikannya, seperti bangunan, peralatan dan fasilitas.
Perencanaan kapasitas jangka pajang memerlukan partisipasi dan persetujuan manajemen puncak.
2. Perencanaan kapasitas jangka menengah, rencana bulanan, kuartalan atau semesteran. Dalam hal
ini kapasitas dapat bervariasi karena alternatif-alternatif seperti penarikan tenaga kerja, pemutusan
kerja, peralatan baru, dan pembelian peralatan bukan yang utama.
3. Perencanaan kapasitas jangka pendek (kurang dari 1 bulan). Ini dikaitkan dengan proses
penjadwalan harian atau mingguan dan menyangkut pembuatan penyesuaian untuk menghapus
penyimpangan antara keluaran yang direncanakan dan keluaran nyata. Keputusan perencanaan ini
mencakup, keputusan kerjaembur, pemindahan personalia, dan penggantian routing produksi.
B. Penentuan Kebutuhan Kapasitas
penentuan jumlah unit kapasitas (misalnya jam kerja karyawan atau mesin) yang diperlukan selama
periode waktu tertentu dibuat melalui perhitungan rasio permintaan terhadap kapasitas satu unit
sumber daya. Jadi bila 500.000 jam kerja karyawan dibutuhkan untuk memenuhi permintaan selama 1
bulan, dan seorang karyawan bekerja 160 jam per bulan, maka diperlukan 3.125 karyawan. Dalam
praktek bagaimanapun juga sejumlah faktor tambahan harus dipertimbangkan dalam penentuan
kebutuhan kapasitas.
Dalam bentuk matematika, persamaan berikut menyatakan unit jam kerja dan semberdaya yang
dibutuhkan untuk memenuhi berbagai permintaan. Yang tercakap dalam persamaan ini faktorfaktor
seperti produktivitas dan efisiensi. Persamaan pertama menghitung jumlah sumber daya standard,
persamaan kedua menghitung jumlah sumberdaya nyata dan ketiga jumlah unit sumber daya.
Jumlah jam sumber daya standard yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan akan X produk-
produk yang berbeda, dengan Ni setiap jenis produk adalah sama dengan waktu yang dibutuhkan
untuk mempersiapkan dan memproduksi setiap unit di tambah waktu untuk mempersiapkan setiap
kumpulan atau:
dimana:
Hstd = Jumlah jam sumberdaya yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan
Oi = Jumlah unit keluaran X yang diperlukan
Ti = Waktu pengoperasian standar per unit X
Si = Waktu persiapan perunit keluaran X

C. Analisis Break Even (BEP)/Impas dan Kapasitas


Analisis Break even digunakan untuk menentukan berapa jumlah produk yang harus dihasilkan agar
perusahaan minimal tidak menderita kerugian. Analisis ini merupakan peralatan yang berguna untuk
menjelaskan hubungan antara biaya, penghasilan dan volume penjualan atau produksi, sehingga
model ini banyak digunakan dalam menganalisis masalah ekonomis manajerial. Analisis break even
menunjukkan berapa besar laba yang akan diperoleh atau rugi yang akan diderita perusahaan pada
berbagai tingkat volume penjualan berbeda-beda di atas atau di babawah titik impas.
Banyak perusahaan yang harus beroperasi di atas 60% dari kapasitasnya untuk mencapai impas. Seara
normal, hampir semua perusahaan beroperasi pada kapasitas sekitar 85% walaupun banyak
perusahaan yang beroperasi pada tingkat 90% sampai 100%. Tingkat kapasitas ini sekali lagi
dipengaruhi oleh situasi ekonomi.
Untuk menghitung titik impas, lebih dahulu perlu dibedakan antara biaya tetap dan biaya variabel
pada berbagai volume penjualan. Hal ini dapat dilakukan untuk operasi keseluruhan atau proyek-
proyek individual. Titik impas merupakan titik dimana penghasilan total sama dengan biaya total.
Impas dihitung dengan rumus:
P x Q = F + ( V x Q)
dimana:
P = Harga per unit
Q = Quantitas yang dihasilkan
F = Biaya tetap
V = Biaya variabel.

D. Learning Curves (LC) dan Kapasitas


Penelitian telah dilakukan berbagai industri di dunia terhadap beberapa produk dan mendapatkan
suatu gambaran bahwa ratarata biaya persatuan barang mengalami penurunan sebagai akibat dari
bertambahnya pengalaman di dalam mengerjakan pekerjaan atau memproduksi barang tersebut. Hal
ini cukup logik karena dengan bertambahnya pengalaman seseorang di dalam mengerjakan pekerjaan
itu, tentu saja akan memperoleh pelajaran untuk melakukan dengan lebih baik dan lebih efisien.
Dari penelitian yang telah dilakukan secara insentif khususnya penelitian yang dilakukan oleh The
Boston Consuling Group yang telah melakukan penelitian terhadap lebih dari 2000 jenis produk di
negara-negara industri dunia, telah diperoleh gambaran bahwa penurunan biaya per unit akan dapat
dicapai secara cukup berarti apabila pengalaman di bidang itu telah mencapai dua kali lipat. Jadi
apabila pengalaman kerja meningkat dan mencapai dua kali lipat dari semula, maka akan terdapat
suatu penurunan biaya produksi per unit yang cukup berarti besarnya.
Pengalaman kerja dalam produksi dapat ditujukkan oleh komulatif volume produksi dari tahun ke
tahun atau dari bulan ke bulan. Oleh karena itu apabila komulatif volume produksi bertambah berarti
pengalaman kerja juga bertambah, dan apabila komulatif volume produksi mencapai dua kali lipat itu
berarti pengalaman kerjanya juga sudah dua kali lipat pula.

Anda mungkin juga menyukai