Anda di halaman 1dari 4

Forum Diskusi 7

Rekan-rekan Mahsasiswa,

Anda adalah seorang Chief Operations Officer pada sebuah perusaahaan yang memproduksi peralatan
mandi (sikat gigi, odol, alat bercukur, sabun, sampo, facial cream, sisir dan lain-lain) dengan pangsa
pasar sekitar 21% dari kebutuhan seluruh hotel bintang 4 dan 5 di Asia Tenggara. Untuk memenuhi
pesanan, divisi Anda mempekerjakan 623 karyawan yang bertugas dalam dua sift, dengan total jam
operasi 84 jam per minggu (Senin sampai dengan Sabtu) dan kapasitas produksi mesin mencapai 86%.

Karena adanya sanksi regulator yang menyebabkan salah satu pesaing utama tidak dapat berproduksi,
Anda diinformasikan bahwa terdapat lonjakan permintaan menjadi dua kali lipat, yang akan dipenuhi
paling lambat 40 hari yang akan datang. Peningkatan permintaan dimaksud datang baik dari 278 hotel
yang selama ini telah menjadi pelanggan, mapun dari 126 hotel yang menjadi pelanggan baru.

Strategi apa yang akan Anda tempuh untuk memenuhi lonjakan permintaan tersebut?.

Selamat berdiskusi, jangan lupa menyertakan referensi ilmiah yang mendasari pendapat Anda.

Nilai maksimal akan diberikan kepada para mahasiswa yang aktif berdiskusi sesuai dengan Tipe
Mengikuti Tutorial Online dalam waktu satu minggu setelah materi diskusi ini diunggah.

Salam, Tutor

Ijin berdikusi,

Strategi yang akan saya tempuh selaku seorang Chief Operations Officer pada sebuah
perusaahaan yang memproduksi peralatan mandi (sikat gigi, odol, alat bercukur, sabun, sampo, facial
cream, sisir dan lain-lain) untuk memenuhi lonjakan permintaan tersebut adalah dengan Perencanaan
Kapasitas dan Perencanaan agregat.

Langkah pertama dalam perencanaan kapasitas adalah mengukur kapasitas dan permintaan
agregat dalam satu periode perencanaan. Langkah kedua adalah identifikasi alternatif perencanaan
kapasitas yang dapat diadopsi sebagai bentuk respons terhadap fluktuasi permintaan. Langkah ketiga
adalah memilih perencanaan kapasitas yang paling sesuai untuk keadaan tertentu (slack, et.al., 2007).

Perencanaan Kapasitas

Keberhasilan dari perencanaan dan pengendalian produksi membutuhkan perencanaan


kapasitas yang efektif agar dapat memenuhi jadwal produksi yang telah ditetapkan. Kekurangan
kapasitas akan menyebabkan kegagalan dalam memenuhi terget produksi sehingga terjadi
keterlambatan pengiriman ke pelanggan yang dapat menyebabkan perusahaan kehilangan kepercayaan
yang berakibat reputasi perusahaan akan menurun atau hilang sama sekali. Kelebihan kapasitas juga
dapat mengakibatkan tingkat utilitas sumber–sumber daya yang rendah, biaya meningkat, harga produk
menjadi tidak kompetitif, kehilangan pangsa pasar dan penurunan keuntungan. Dengan demikian
kekurangan kapasitas maupun kelebihan kapasitas akan memberikan dampak negatif bagi perusahaan,
sehingga perencanaan kapasitas yang efektif adalah menyediakan kapasitas sesuai dengan kebutuhan
pada waktu yang tepat.

a. Kapasitas merupakan jumlah output maksimum yang dapat dihasilkan suatu fasilitas produksi
dalam selang waktu tertentu.
b. Kapasitas merupakan suatu tingkat keluaran dalam periode tertentu dan merupakan kuantitas
keluaran tertinggi yang mungkin selama periode itu.
c. Kapasitas dapat disesuaikan dengan tingkat penjualan yang sedang berfluktuasi yang
dicerminkan dalam jadwal induk produksi (master production schedule/MPS).

Ada dua jenis pengertian kapasitas yang dianggap penting yaitu kapasitas yang tersedia dan kapasitas
yang diperlukan.

1. Kapasitas yang tersedia adalah kapasitas dari suatu sistem yang ada untuk memproduksi suatu
jumlah keluaran dalam waktu tertentu,
2. Kapasitas yang diperlukan adalah kapasitas dari suatu sistem yang dibutuhkan untuk
memproduksi suatu jumlah keluaran dalam suatu waktu tertentu. Istilah ketiga yang erat
hubungannya dengan kapasitas dibutuhkan adalah muatan (load). Load adalah jumlah
pekerjaan yang ditugaskan atau dibebankan pada suatu fasilitas untuk diselesaikan dalam suatu
waktu tertentu.

Jenis Kapasitas

Pada dasarnya terdapat ada 3 jenis kapasitas dipandang dari sudut metode perhitungannya (Handoko,
2004):

1. Theoretical Capacity (kapasitas teoritis) merupakan kapasitas maksimum yang mungkin dari
sistem manufaktur yang didasari pada asumsi mengenai adanya kondisi ideal seperti tiga shift
perhari, tujuh hari perminggu, tidak ada down time mesin, dan lain-lain.
2. Demonstrated Capacity (kapasitas yang diperlihatkan) merupakan tingkat output yang
didapatkan berdasarkan pada pengalaman, yang mengukur produksi secara aktual dari pusat
kerja di waktu lalu, yang biasanya diukur menggunakan angka rata-rata berdasarkan beban kerja
normal.
3. Calculated Capacity (kapasitas kalkulatis) merupakan kapasitas yang paling banyak digunakan
dalam perhitungan CRP maupun perhitungan lain. Kapasitas kalkulatis, yang biasanya dihitung
dalam jam untuk setiap pekerjaan, terdiri dari tiga faktor, yaitu tersedianya waktu kerja, utilitas
dan efisiensi.

Kapasitas produksi: jumlah dan jenis output maksimum yang dapat diproduksi dalam satuan waktu
tertentu.
Kapasitas produksi ditentukan oleh kapasitas sumberdaya yang dimiliki seperti: kapasitas mesin,
kapasitas tenaga kerja, kapasitas bahan baku dan kapasitas modal.

perencanaan kapasitas terbagi 2 :

1. Perencanaan kapasitas jangka pendek: digunakan untuk menangani secara ekonomis hal-hal
yang sifatnya mendadak di masa yang akan datang. Menghadapi kondisi seperti ini, untuk
menambah atau menurunkan kapasitas mungkin perusahaan melakukan penambahan dan
pengurangan jam kerja, melakukan sub kontrak dengan perusahaan lain apabila terjadi
perubahan permintaan.
Terdapat 5 cara untuk meningkatkan kapasitas jangka pendek, yaitu:
a. Meningkatkan jumlah sumber daya, seperti penggunaan kerja lembur, penambahan tim
kerja, memberikan kesempatan kerja secara part time, sub kontrak, kontrak kerja
b. Memperbaiki penggunaan sumber daya, melalui pengaturan regu kerja dan menetapkan
skedul
c. Memodifikasi produk, yaitu dengan menentukan standar produk, melakukan perubahan jasa
operasi, melakukan pengawasan kualitas.
d. Memperbaiki permintaan, yaitu dengan melakukan perubahan harga, melakukan perubahan
promosi
e. Tidak memenuhi permintaan, yaitu dengan tidak mensuplai semua permintaan
2. Perencanaan kapasitas jangka panjang.
Merupakan strategi operasi untuk menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi dan sudah
dapat diperkirakan sebelumnya. misal, rencana untuk menurunkan biaya produksi per unit,
dalam jangka pendek sangat sulit untuk dicapai karena unit produk yang dihasilkan masih
berskala kecil, tetapi dalam jangka panjang rencana tersebut dapat dicapai dengan cara
meningkatkan kapasitas produksi.
Untuk menjawab berapa jumlah produk yang harus dihasilkan agar biaya produksi seminimum
mungkin perlu dipertimbangkan:
a. Pola permintaan jangka panjang
b. Siklus kehidupan produk yang dihasilkan.

Strategi yang dapat dilakukan perusahaan dalam rangka merencanakan kapasitas jangka panjang
adalah:

1. Strategi melihat dan menunggu ( wait and see strategy ): kapasitas produksi akan dinaikkan
apabila yakin permintaan konsumen sudah naik.
2. Strategi ekspansionis: kapasitas selalu di atas permintaan sehingga tidak terjadi kekurangan
produk.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan:

1. Kapasitas bahan baku: jumlah bahan baku yang mampu disediakan dalam waktu tertentu
2. kapasitas jam kerja mesin: jam kerja normal mesin yang mampu disediakan untuk melaksanakan
kegiatan produksi
3. Kapasitas jam tenaga kerja: jumlah jam tenaga kerja normal yang mampu disediakan yang
dipengaruhi oleh jumlah tenaga kerja dan jam kerja yang berlaku.
4. Modal kerja: kemampuan penyediaan dana untuk melaksanakan proses produksi.

Metode perencanaan kapasitas produksi:

1. Metode Break Even Point (BEP): suatu keadaan dimana total pendapatan (total revenue/tr)
besarnya sama dengan total biaya.
2. Metode Linear Programming (LP) yang terdiri atas:
a. Metode grafik: model dengan dua variabel keputusan
b. Metode simplek: jika produk yang dihasilkan lebih dari dua variabel.

Perencanaan Agregat

Perencanaan agregat adalah suatu bentuk perencanaan jangka menengah yang dilakukan dengan cara
merencanakan permintaan item dalam satu kesatuan kelompok yang didefinisikan dalam bentuk satu
unit pengukuran umum seperti jumlah unit output unit ataupun satuan waktu proses unit dalam industri
manufaktur (Narasimhan et al, 1995). Perencanaan agregat akan menentukan tingkat kerja, lembur, dan
tingkat per-sediaan dengan tujuan untuk meminimasi biaya. Untuk mencapai tujuan tersebut, tingkat
tenaga kerja dalam proses produksi diterjemahkan sebagai biaya tenaga kerja, dan tingkat persediaan
dapat digunakan untuk mengetahui kebutuhan ruang untuk melakukan penyimpanan (Narasimhan et al,
1995).

Sumber:

Iksan, Jurnal Analisa Perencanaan Kapasitas Produksi Pada PT. Muncul Abadi dengan Metode Rough
Cut Capacity Planing, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya.

Wawan K Risal, Puryani, dan Eko Nursubiyantoro, PERENCANAAN KEBUTUHAN KAPASITAS PRODUKSI
PADA SP ALUMINIUM, Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik UPN “Veteran” Yogyakarta , Jurnal OPSI
Vol 10 No 1 Juni 2017.

Anda mungkin juga menyukai