Dalam Studi kelayakan bisnis dibahas keterkaitan antara studi kelayakan dengan
manajemen dan ketidakpastian. Jelaskan bagaimana keterkaitan antara studi
kelayakan perusahaan dengan ketidakpastian!
Jawab:
Dalam penilaian studi kelayakan proyek, perusahaan perlu menyadari bahwa proyeksi
atau peramalan peramalan "return" memiliki kemungkinan tidak tercapai. Hal ini
merupakan risiko ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan.
Risiko diatas perlu dipertimbangkan pula dalam penyusunan studi kelayakan
perusahaan, dengan maksud agar dapat sebelumnya untuk berjaga-jaga. Tingkat
ketidakpastian proyek mempengaruhi intensitas studi kelayakan.
Semakin sulit penghasilan penjualan, biaya, aliran kas, dan lain-lain diperkirakan,
semakin berhati-hati seseorang untuk melakukan studi kelayakan.
2. Perpajakan
Asas perpajakan merupakan dasar dan pedoman yang digunakan oleh pemerintah
saat membuat peraturan atau melakukan pemungutan pajak. Sebutkan dan
jelaskan asas yang digunakan dalam pemungutan pajak serta lengkapi dengan
contoh!
Jawab:
Selamat Sore,
Terdapat tiga asas yang digunakan dalam pemungutan pajak antara lain:
a. Asas Domisili
Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan wajib pajak berdasarkan
tempat tinggal atau yang bertempat tinggal di wilayahnya. Wajib Pajak yang bertempat
tinggal di Indonesia dikenakan pajak baik penghasilan yang berasal dari dalam negeri
ataupun luar negeri.
Contohnya, Tn. A memiliki penghasilan atas jasa yang diberikan di luar negeri, atas
penghasilan yang diterima dari luar negeri, negara berhak untuk mengenakan pajak atas
penghasilan tersebut.
Sehingga walaupun Tn. A menerima penghasilan dari luar negeri, Indonesia tetap
memotong penghasilan Tn. A karena Tn. A berdomisili di Indonesia.
b. Asas Sumber
Negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang bersumber di wilayahnya
tanpa memperhatikan tempat tinggal wajib pajak. Wajib pajak yang memperoleh
penghasilan dari Indonesia dikenakan pajak di Indonesia tanpa memperhatikan wilayah
tempat tinggal wajib pajak.
Contohnya, Tenaga kerja asing bekerja di Indonesia maka dari penghasilan yang didapat
di Indonesia akan dikenakan pajak oleh pemerintah Indonesia.
c. Asas Kebangsaan
Dalam asas ini, yang menjadi landasan pengenaan pajak adalah status kewarganegaraan
dari orang atau badan yang memperoleh penghasilan. Berdasarkan asas ini, tidaklah
menjadi persoalan dari mana penghasilan yang akan dikenakan pajak berasal. Seperti
halnya dalam asas domisili, sistem pengenaan pajak berdasarkan asas kebangsaan ini
dilakukan dengan cara menggabungkan asas kebangsaan dengan konsep pengenaan
pajak atas penghasilan yang diperoleh di luar negeri.
Sebagai contoh, meskipun ada orang Amerika yang tinggal di Jepang, orang tersebut tidak bisa
diwajibkan untuk membayar pajak karena kebangsaannya bukan Jepang.
3. Komunikasi Bisnis
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi
diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau
menimbulkan efek tertentu yang diharapkan.
Menurut Lasswell, proses komunikasi diawali dengan pengiriman pesan (sender), yang
menyampaikan (message), melalui media (medium) yang diterima oleh penerima pesan
(receiver), kemudian menciptakan umpan balik (feedback) untuk dikirimkan kepada
pengirim pesan.
2. Ide atau gagasan tersebut akan disampaikan dan diubah menjadi suatu pesan
5. Pihak penerima pesan akan mengirim tanggapan dan mengirim kembali sebagai
umpan balik dari pengirim pesan
Keberhasilan komunikasi bisnis juga sangat ditentukan oleh adanya efektivitas dalam komunikasi bisnis.
Efektivitas komunikasi bisnis, seperti halnya jenis komunikasi lainnya ditentukan beberapa hal:
1. Persepsi. Komunikator harus dapat memprediksi apakah pesan yang disampaikan dapat diterima
komunikan.
2. Keberhasilan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Salah satu faktor keberhasilan komunikasi
bisnis dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yaitu adanya proses integrasi
informasi menyangkut ketersediaan komunikasi data yang tepat guna. Ini mencakup beberapa
faktor antara lain, pertama, cakupan (range) produk jasa komunikasi data yang dimiliki.
3. Ketepatan. Komunikan atau audience memiliki kerangka pikir. Agar komunikasi yang dilakukan
tepat sasaran, komunikator perlu mengekspresikan hal yang ingin disampaikan sesuai dengan
kerangka pikir komunikan.
4. Kredibilitas. Dalam berkomunikasi komunikator perlu memiliki suatu keyakinan bahwa
komunikan dapat dipercaya. Sebaliknya dia juga harus bisa mendapatkan kepercayaan dari
komunikan.
5. Pengendalian. Dalam komunikasi, komunikan memberika reaksa/umpan balik/feedback terhadap
pesan yang disampaikan. Reaksi ini harus bisa diantisipasi sekaligus dikendalikan oleh
komunikator sehingga tidak melenceng dari target komunikasi yang diharapkan.
6. Kecocokan. Komunikator yang baik selalu dapat menjaga hubungan persahabatan yang
menyenangkan dengan komunikan.
Sumber:
1. Materi Inisisasi https://www.youtube.com/watch?v=yWYFUieCVBA
2.
MANAJEMEN OPERASI
Menurut Russel dan Taylor (2011), cara perumusan strategi meliputi lima tahapan
mendasar, yaitu:
b. Menilai kompetensi inti, merupakan hal-hal yang dilakukan perusahaan yang lebih
baik dari pada perusahaan lain
Jawab:
Dalam menyusun strategi diperlukan analisis internal yang menganalisis kekuatan dan kelemahan
perusahaan, khususnya di bidang operasional dan analisis eksternal yang menganalisis kesempatan dan
ancaman yang berasal dari luar perusahaan. Kesempatan yang ada tersebut harus digunakan secara
optimal dengan meminimalkan ancaman lingkungan eksternal. Selain itu, perusahaan harus
memaksimalkan kekuatan yang dimiliki organisasi dan meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi
yang berhasil juga memerlukan penentuan faktor-faktor kunci dan kompetensi inti yang dimiliki. Faktor
kunci merupakan faktor atau kegiatan yang dapat digunakan untuk mencapai keunggulan bersaing .
Sementara itu, kompetensi inti merupakan seperangkat keahlian, bakat, dan kegiatan ketika perusahaan
dapat berpartisipasi secara optimal.
Sumber: BMP EKMA4215 Modul 1
Strategi
Bersaing
Soal Diskusi 1 :
karena laporan akuntansi untuk sektor publik dapat memberikan informasi dan laporan pengelolaan
keuangan untuk melihat transparansi anggaran, pertanggungjawaban, dan melihat bagaimana kinerja
lembaga publik.
Terdapat beberapa tantangan bagi profesi akuntan sektor public diera digital sekarang ini, diantaranya
fasih berteknologi, supaya mampu bertahan dalam bersaing. Seorang akuntan juga harus memiliki strategi,
diantaranya penguasaan soft skill baik interpersonal skills maupun intra-personal skills, business
understanding skills dan technical skills agar mampu menjawab tantangan diera digital ini. Seorang akuntan
harus aware terhadap perkembangan revolusi industri 4.0 dengan melihat kesempatan yang ada. Perubahan
era memang tidak bisa dihindari, maka dari itu harus selalu bisa mengontrol reaksi dan sikap terhadap
perubahan tersebut agar bisa ikut maju mengikuti perkembangan zaman.
Sumber :
https://accurate.id/akuntansi/pengertian-akuntansi-sektor-publik/
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/JPDM/article/view/11424
AKL 1
Soal diskusi 1:
a. Akuisisi
Penggabungan usaha juga disebut sebagai akuisisi ketika suatu perusahaan memperoleh pengendalian
operasi atas fasilitas produksi entitas lain dengan memiliki mayoritas saham bentuk suara beredar.
Perusahaan yang diakuisisi tidak perlu dibubarkan, tetapi perusahaan tersebut tidak memiliki eksistensi.
b. Merger
Merger terjadi ketika sebuah perusahaan baru dibentuk untuk mengambil alih semua operasi dari
entitas bisnis lainnya dan entitas itu dibubarkan. Misalnya, perusahaan A membeli aset perusahaan B
langsung dari perusahaan B secara tunai, dengan aset lainnya, atau dengan sekuritas perusahaan A
(saham, obligasi, atau wesel). Dan perusahaan B dibubarkan
C. Konsolidasi
Konsolidasi terjadi ketika sebuah perusahaan baru dibentuk untuk mengambil alih aset dan operasi dari
dua atau lebih entitas bisnis yang terpisah serta entitas yang sebelumnya terpisah tersebut dibubarkan
AKM II
• Pemberhentian Aktiva Tetap Berwujud karena disengaja ialah Penjualan Aktiva Tetap Berwujud
Penjualan Aktiva Tetap Berwujud bisa dilakukan saat Aktiva Tetap Berwujud tersebut telah habis umur
ekonomisnya, bisa pula pada saat umur ekonomis Aktiva Tetap Berwujud tersebut masih ada.
Contoh:
PT. XXX bergerak dibidang konstruksi memiliki kendaraan operasional yang masih memiliki umur
ekonomis 2 tahun. Nilai buku kendaraan operasional tersebut saat dijual ialah Rp 40.000.000 dengan
harga perolehan Rp 100.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp 60.000.000. Kendaraan tersebut terjual
dengan harga Rp 45.000.000. Maka atas penjualan kendaraan tersebut PT. XXX mendapatkan
keuntungan / laba
Kas 45.000.000
Kendaraan 100.000.000
Bisa terjadi kerena Aktiva tersebut rusak atau hilang atau keadaan lain yang menyebabkan Aktiva
tersebut tidak dapat digunakan (bencana alam)
PT. ABCD ialah Perusahaan Kopi yang mempunyai Gudang sendiri, pada 5 Juli 2019 terjadi kebakaran
pada Gudang tersebut yang menyebabkan kerusakan 60% pada Gudang tersebut. Harga perolehan
Gudang tersebut 350.000.000, dan sampai dengan Desember 2018 telah disusutkan sebesar
100.000.000. Tarif depresiasi per tahun 10.000.000
Gudang 210.000.000
# akumulasi Depresiasi