Anda di halaman 1dari 10

21

Jurnal Ekonomi dan Bisnis Terapan, Volume 16, No.2, Bulan November, 2020, p. 21-29

THE ANALYSIS OF AGGREGATE PLANNING IMPLEMENTATION TO SATISFY


THE CHANGES OF CONSUMER DEMAND IN PT.PIC

Desty Hapsari Kirana


Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Padjadjaran
desty.kirana@unpad.ac.id

ABSTRACT
Perencanaan agregat atau aggregate planning merupakan sebuah teknik untuk memperkirakan jumlah output yang
akan diproduksi untuk memenuhi permintaan selama periode perencanaan jangka menengah (3 sampai 18 bulan) ke
depan yang disesuaikan dengan kapasitas produksi yang dimiliki oleh perusahaan. Pemanfaatan sumber daya
perusahaan secara optimal merupakan hal yang diperhitungkan dalam perencanaan agregat agar dapat mencapai
kapasitas yang efektif dan efisien yang dibuat berdasarkan peramalan permintaan di masa yang akan datang.
Berdasarkan perhitungan atau perencanaan agregat yang telah dilakukan dengan menggunakan data penjualan
tahun 2020 dan dengan menggunakan strategi-strategi pada perencanaan agregat, diketahui bahwa strategi yang
paling baik yang dapat digunakan dalam perencanaan produksi perusahaan untuk tahun 2021 yaitu strategi mixed
strategy, karena strategi ini memiliki biaya produksi yang paling kecil jika dibandingkan dengan strategi lainnya.
Dengan menggunakan mixed strategy biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 57.204.000,00, untuk level strategy sebesar
Rp 65.904.000,00 dan chase strategy sebesar Rp 62.079.000,00

Keywords : Perencanaan Agregat, Perencanaan Produksi, Chase Strategy, Mixed Strategy, Level Strategy.

ANALISIS IMPLEMENTASI AGGREGATE PLANNING UNTUK MEMENUHI


PERUBAHAN PERMINTAAN KONSUMEN DI PT PIC

ABSTRAK
Aggregate planning is a technique for estimating the output that will be produced to meet demand during the medium-
term planning period (3 to 18 months) ahead which is adjusted to the production capacity of the company. The optimal
utilization of company resources is a matter that is taken into account in aggregate planning in order to achieve an
effective and efficient capacity which is based on forecasting future demand.
Based on aggregate planning that have been carried out using sales data for 2020 and by using strategies in aggregate
planning, it is known that the best strategy that can be used in the company's production planning for 2021 is the
mixed strategy, because this strategy has the smallest production cost when compared to other strategies. By using a
mixed strategy, the costs incurred are IDR 57,204,000.00, for a level strategy of IDR 65,904,000.00 and chase strategy
of IDR 62,079,000.00.

Kata Kunci : Aggregate Planning, Production Planning, Chase Strategy, Mixed Strategy, Level Strategy.

ISSN:1858 – 1218 (printed), ISSN: 2685 - 7359 (online), Website: http://journal.feb.unpad.ac.id/index.php/jebt


22
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Terapan, Volume 16, No.2, Bulan November, 2020, p. 21-29

PENDAHULUAN daya yang dimiliki seperti waktu, tenaga


Operasi dan produksi sering digunakan kerja, hingga fasilitas yang digunakan
dalam suatu organisasi yang dalam kegiatan produksi. Stevenson
menghasilkan produk baik berupa (2018) mendefinsikan penjadwalan
barang maupun jasa. Produksi merupakan penentuan waktu
merupakan proses penciptaan barang penggunaan dari peralatan, fasilitas dan
dan jasa (Heizer, Render, & Munson, aktivitas manusia dalam suatu
2017). Dalam proses produksi tentunya organisasi. Penjadwalan produksi ini
diperlukan sebuah perencanaan dan sudah pasti digunakan oleh perusahaan-
pengendalian produksi. Tujuannya yaitu perusahaan yang menghasilkan produk
untuk meminimalisasi adanya kelebihan baik dalam jumlah kecil maupun dalam
persediaan produk jadi pada musim yang jumlah yang besar.
permintaannya rendah atau juga PT PIC merupakan sebuah perusahaan
sebaliknya yaitu mengalami kekurangan produsen pakaian yang menghasilkan
produk pada musim yang permintaan beberapa jenis produk yaitu celana jeans,
cukup tinggi. Perencanaan produksi jacket jeans, outerwear , dompet, sabuk,
merupakan suatu aktivitas untuk sepatu, kemeja, kaos , dan hoodie. PT
memperoleh produk atau jasa sesuai PIC didirikan pada tahun 2012, dimana
dengan kebutuhan dua pihak yaitu antara produk-produk dari PT PIC ini berfokus
perusahaan dengan konsumen pada produk yang terinspirasi dari
(Juliantara & Mandala, 2020). aktivitas-aktivitas yang biasa dilakukan
Proses produksi merupakan hal yang diluar ruangan. Produk unggulan dari PT
paling penting dalam kegiatan produksi PIC yaitu produk celana jeans. Produk
di sebuah perusahaan. Proses produksi tersebut sudah sangat diminati oleh
merupakan serangkaian aktivitas yang konsumen, khususnya konsumen yang
saling berkaitan guna memberikan nilai sering memiliki aktivitas-aktivitas diluar
atau menambah nilai suatu barang atau ruangan (outdoor).
jasa. Proses produksi juga sangat erat Dalam memenuhi permintaan
kaitannya dengan penjadwalan konsumen, khususnya celana jeans, PT
produksi. Penjadwalan produksi atau PIC selalu memberikan yang terbaik
scheduling merupakan bagian dari yaitu dengan melakukan kegiatan
proses perencanaan dan pengendalian produksi yang terus-menerus agar
produksi yang berisi mengenai urutan produk-produk mereka selalu tersedia
pekerjaan serta pengalokasian sumber bagi konsumen. Namun, PT PIC juga

ANALISIS IMPLEMENTASI AGGREGATE PLANNING UNTUK MEMENUHI PERUBAHAN PERMINTAAN


KONSUMEN DI PT PIC (DESTY HAPSARI KIRANA)
23
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Terapan, Volume 16, No.2, Bulan November, 2020, p. 21-29

sering mengalami beberapa Dengan menggunakan analisis dari


permasalahan-permasalahan seperti saat perencanaan agregat, diharapkan PT PIC
permintaan konsumen sedang rendah dapat melakukan perencanaan
yang menyebabkan kelebihan produksinya secara efektif dan efisien
persediaan dan juga saat permintaan dengan memanfaatkan sumberdaya yang
sedang tinggi terutama saat musim- dimiliki dan sesuai dengan kapasitas
musim tertentu, salah satunya yaitu saat produksinya.
menjelang hari raya dan juga saat ada Berdasarkan latar belakang masalah
event-event atau pameran-pameran diatas, maka tujuan dari penelitian ini
fashion dan clothing. Untuk mengatasi yaitu untuk mengetahui bagaimana
tingkat permintaan yang berfluktuasi implementasi strategi aggregate
tersebut, terdapat strategi-strategi dari planning dalam perencanaan produksi di
perencanaan agregat yang dapat PT PIC serta untuk mengetahui
digunakan guna memenuhi permintaan bagaimana perbandingan biaya produksi
konsumen dengan memperhitungkan dengan menggunakan strategi aggregate
jumlah produksi. planning dan strategi mana yang
Heizer et.al (2017) menyebutkan bahwa menghasilkan biaya paling rendah.
perencanaan aggregate atau aggregate MASALAH
planning merupakan suatu rencana yang Permintaan yang fluktuatif, terutama di
menyertakan tingkat ramalan untuk musim-musim tertentu, mengakibatkan
kelompok produk barang jadi, PT PIC mengalami masalah dalam
persediaan, kekurangan, dan perubahan penentuan jumlah produksi yang
tenaga kerja. Aggregate planning berdampak pada pemenuhan permintaan
digunakan oleh perusahaan untuk konsumen. Jumlah produksi juga
memanfaatkan sumber daya yang menentukan apakah perusahaan
dimiliki oleh perusahaan, untuk mengalami kekurangan stok atau bahkan
mencapai kapasitas produksi yang kelebihan stok yang mengakibatkan
efektif dan efisien. Aggregate planning proses produksi menjadi kurang efektif
ini dirancang dengan berdasar pada dan efisien. Dengan demikian,
peramalan permintaan di masa yang diharapkan analisis penerapan strategi
akan datang dengan menggunakan data agregat planning di PT PIC ini dapat
yang ada di masa sekarang atau masa membantu memperkirakan jumlah
lalu. produksi celana jeans sesuai dengan

ANALISIS IMPLEMENTASI AGGREGATE PLANNING UNTUK MEMENUHI PERUBAHAN PERMINTAAN


KONSUMEN DI PT PIC (DESTY HAPSARI KIRANA)
24
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Terapan, Volume 16, No.2, Bulan November, 2020, p. 21-29

kapasitas produksi yang sudah dimiliki reguler (regular time), dan subkontrak.
perusahaan saat ini. Sedangkan level strategy menggunakan
persediaan dari adanya variasi dalam
KAJIAN TEORI permintaan, dimana pada saat
Perencanaan agregat atau aggregate permintaan menurun, kelebihan
planning merupakan penjadwalan produksi disimpan sebagai persediaan
agregat yang bersesuaian dengan untuk digunakan pada saat permintaan
penentuan jumlah output dan waktu meningkat. Dan yang terakhir yaitu
produksi pada jangka menengah, mixed strategy merupakan kombinasi
biasanya antara 3 hingga 18 bulan ke dari chase strategy dan level strategy
depan. (Heizer, Render, & Munson, METODE
2017) Metode yang akan digunakan dalam
Chen dan Sarker (2015 menjelaskan studi ini yaitu diawali dengan
juga bahwa perencanaan produksi menghitung peramalan penjualan untuk
agregat atau aggregate planning tahun 2021 dengan berdasar pada data
merupakan keputusan produksi jangka penjualan pada tahun 2020. Dikarenakan
menengah di sebuah perusahaan pada tahun 2020 situasi dan kondisi di
manufaktur yang menentukan tingkat Indonesia sedang mengalami pandemic
produksi, tingkat persediaan, kuantitas Covid-19, maka pada penelitian ini
subkontrak dan tingkat tenaga kerja diasumsikan bahwa pada tahun 2021
dalam periode tertentu yang memiliki kondisi dan situasi di Indonesia masih
batasan-batasan tertentu. belum kembali normal seperti tahun-
Dalam perencanaan agregat terdapat tahun sebelumnya. Setelah mendapatkan
strategi-strategi yang dapat jumlah peramalan penjualan pada tahun
mengoptimalkan kapasitas produksi 2020, selanjutnya data tersebut
berdasarkan sumber daya yang dimiliki digunakan untuk melakukan
oleh perusahaan. Russel dan Taylor perhitungan dengan menerapkan
(2011) membagi 3 (tiga) macam strategi strategi-strategi aggregate planning di
perencanaan agregat, yaitu chase PT PIC dalam proses produksi celana
strategy, level strategy, dan mixed jeans.
strategi. Chase strategy merupakan Menurut Heizer, Render, & Munson
kapasitas produksi dapat divariasikan (2017), strategi-strategi tersebut antara
pada strategi ini dengan menggunakan lain;
jam kerja lembur (overtime), jam kerja

ANALISIS IMPLEMENTASI AGGREGATE PLANNING UNTUK MEMENUHI PERUBAHAN PERMINTAAN


KONSUMEN DI PT PIC (DESTY HAPSARI KIRANA)
25
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Terapan, Volume 16, No.2, Bulan November, 2020, p. 21-29

1. Level workforce strategy. Strategi perubahan terhadap tingkat produksi


yang lebih dikenal dengan strategi atau jumlah tenaga kerja.
tingkat atau penjadwalan tingkat adalah
rencana agregat dimana tingkat produksi Setelah dilakukan analisis dengan
tetap sama dari periode ke periode menggunakan strategi-strategi tersebut,
selama jangka waktu aggregate maka akan dipilih strategi mana yang
planning. Dalam strategi ini, perusahaan terbaik yang dapat diterapkan oleh PT
beranggapan bahwa tingkat tenaga kerja PIC dengan memilih strategi yang
yang stabil akan mengarah kepada memberikan total biaya paling
kualitas produk yang lebih baik, minimum.
turnover yang rendah, dan komitmen
yang kuat terhadap tujuan perusahaan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
2. Level workforce dan overtime
Data yang digunakan pada penelitian ini
strategy (mixed strategy). Strategi yang
yaitu data jumlah penjualan celana jeans
lebih dikenal dengan strategi campuran
pada tahun 2020 di PT PIC. Data jumlah
merupakan strategi yang menggunakan
penjualan tahun 2020 akan digunakan
dua atau lebih variabel yang dapat
sebagai dasar peramalan penjualan untuk
dikendalikan seperti yang terdapat
tahun 2021. Berikut data penjualan celana
dalam alternatif - alternatif strategi yang
jeans pada tahun 2020:
telah disebutkan sebelumnya. Dengan
Tabel 1. Data Penjualan Celana Jeans
strategi ini, perusahaan dapat
tahun 2020
memperluas kemungkinan untuk
Bulan Jumlah Penjualan
menemukan strategi aggregate planning
Januari 63
dengan tingkat biaya terendah namun
Februari 68
tetap dapat memenuhi tingkat
Maret 159
permintaan yang diramalkan.
April 226
3. Chase strategy. Strategi yang lebih
Mei 1029
dikenal dengan strategi perburuan
Juni 146
adalah strategi yang mencoba untuk
Juli 92
mencapai tingkat output untuk setiap
Agustus 63
periode yang memenuhi prediksi
September 146
permintaan untuk periode tersebut.
Oktober 58
Dalam strategi ini, setiap perubahan
November 210
dalam permintaan akan mengakibatkan

ANALISIS IMPLEMENTASI AGGREGATE PLANNING UNTUK MEMENUHI PERUBAHAN PERMINTAAN


KONSUMEN DI PT PIC (DESTY HAPSARI KIRANA)
26
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Terapan, Volume 16, No.2, Bulan November, 2020, p. 21-29

1 Desember s.d 20 162 Setelah mendapatkan data-data diatas,


Desember langkah awal yang perlu dilakukan yaitu
melakukan peramalan atau forecasting
Selain data penjualan celana jeans pada untuk penjualan tahun 2021. Perhitungan
tahun 2020, data pendukung yang peramalan menggunakan metode Trend
diperlukan dalam penelitian ini adalah Adjusted Exponential Smoothing dengan
sebagai berikut: nilai alpha 0,5 dan beta 0,5. Metode ini
dipilih karena memiliki tingkat Mean
Tabel 2. Data Pendukung Average Percentage Error atau MAPE yang
Jumlah tenaga 9 Orang paling kecil dibandingkan dengan metode
kerja (penjahit peramalan lainnya. Berikut hasil peramalan
celana jeans) penjualan untuk tahun 2021:
Kapasitas Produksi750 celana per bulan = Tabel 3. Data Forecast Penjualan
per tenaga kerja 750/22 hari kerja/9 orang =
Celana Jeans Tahun 2021
3,7 celana atau 4 celana
Bulan Jumlah Penjualan
jeans per hari per orang
Januari 63
Waktu kerja (jam) 8 jam
Februari 66
per hari
Jam Lembur per 2 jam Maret 113
hari April 182
Kapasitas Produksi1 celana jeans per orang Mei 630
saat lembur Juni 510
Persediaan awal - Juli 335
Biaya hire - Agustus 170
Biaya layoff -
September 105
Gaji pokok Rp 1.275.000 per orang
Oktober 36
Biaya lembur Rp 50.000 per jam
November 84
Biaya Rp. 20.000.000 per tahun =
Desember 116
penyimpanan Rp 1.667.000 per bulan
(Sewa Gedung)

ANALISIS IMPLEMENTASI AGGREGATE PLANNING UNTUK MEMENUHI PERUBAHAN PERMINTAAN


KONSUMEN DI PT PIC (DESTY HAPSARI KIRANA)
27
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Terapan, Volume 16, No.2, Bulan November, 2020, p. 21-29

Setelah mendapatkan peramalan penjualan untuk tahun 2021, selanjutnya dapat dilakukan
perhitungan perencanaan agregat dengan menggunakan strategi-strategi yang ada. Berikut
perhitungannya.

Tabel 4. Level Workforce Strategy


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TOTAL
RESOURCES
Regular
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Workers
Overtime - - - - - - - - - - - - -
Unit Produksi 200 200 200 200 205 205 200 200 200 200 200 200 2410
Sales
63 66 113 182 630 510 335 170 105 36 84 116 2410
Forecasting
Inventory 137 271 358 376 0 0 0 30 125 289 405 489
COST (dalam ribuan)
Regular Cost Rp3.825 Rp3.825 Rp3.825 Rp3.825 Rp3.825 Rp3.825 Rp3.825 Rp3.825 Rp3.825 Rp3.825 Rp3.825 Rp3.825 Rp45.900
Overtime
Rp0
Cost
Hire/Layoff Rp0
Inventory
Rp1.667 Rp1.667 Rp1.667 Rp1.667 Rp1.667 Rp1.667 Rp1.667 Rp1.667 Rp1.667 Rp1.667 Rp1.667 Rp1.667 Rp20.004
Cost
TOTAL
Rp5.492 Rp5.492 Rp5.492 Rp5.492 Rp5.492 Rp5.492 Rp5.492 Rp5.492 Rp5.492 Rp5.492 Rp5.492 Rp5.492 Rp65.904
COST

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Tabel 5. Mixed Strategy


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TOTAL
RESOURCES
Regular
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Workers
Overtime 198 198 198 594
Unit Produksi 152 152 152 152 152 152 152 152 152 152 152 152 1816
Sales
63 66 113 182 630 510 335 170 105 36 84 116 2410
Forecasting
Inventory 89 175 214 184 0 0 15 0 47 163 231 267
COST (dalam ribuan)
Regular Cost Rp2.550 Rp2.550 Rp2.550 Rp2.550 Rp2.550 Rp2.550 Rp2.550 Rp2.550 Rp2.550 Rp2.550 Rp2.550 Rp2.550 Rp30.600
Overtime
2200 2200 2200 Rp6.600
Cost
Hire/Layoff Rp0
Inventory
Rp1.667 Rp1.667 Rp1.667 Rp1.667 Rp1.667 Rp1.667 Rp1.667 Rp1.667 Rp1.667 Rp1.667 Rp1.667 Rp1.667 Rp20.004
Cost
TOTAL
Rp4.217 Rp4.217 Rp4.217 Rp4.217 Rp6.417 Rp6.417 Rp6.417 Rp4.217 Rp4.217 Rp4.217 Rp4.217 Rp4.217 Rp57.204
COST

Sumber : Hasil Pengolahan Data

ANALISIS IMPLEMENTASI AGGREGATE PLANNING UNTUK MEMENUHI PERUBAHAN PERMINTAAN


KONSUMEN DI PT PIC (DESTY HAPSARI KIRANA)
28
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Terapan, Volume 16, No.2, Bulan November, 2020, p. 21-29

Tabel 6. Chase strategy


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TOTAL

RESOURCES

Regular
1 1 2 3 8 6 4 2 2 1 1 2
Workers

Overtime

Unit Produksi
63 66 113 182 630 510 335 170 105 36 84 116 2410

Sales
63 66 113 182 630 510 335 170 105 36 84 116 2410
Forecasting

Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
COST (dalam ribuan)

Regular Cost
Rp1.275 Rp1.275 Rp2.550 Rp3.825 Rp10.200 Rp7.650 Rp5.100 Rp2.550 Rp2.550 Rp1.275 Rp1.275 Rp2.550 Rp42.075

Overtime
Rp0
Cost

Hire/Layoff Rp0
Inventory
Rp1.667 Rp1.667 Rp1.667 Rp1.667 Rp1.667 Rp1.667 Rp1.667 Rp1.667 Rp1.667 Rp1.667 Rp1.667 Rp1.667 Rp20.004
Cost

TOTAL
COST Rp2.942 Rp2.942 Rp4.217 Rp5.492 Rp11.867 Rp9.317 Rp6.767 Rp4.217 Rp4.217 Rp2.942 Rp2.942 Rp4.217 Rp62.079

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan hasil perhitungan dengan


menggunakan tiga strategi dari aggregate
planning, didapatkan total cost untuk level
strategy adalah sebesar Rp 65.904.000, untuk
mixed strategy adalah Rp 57.204.000 dan untuk
chase strategy adalah sebesar Rp 62.079.000.
Maka dengan perhitungan ketiga strategi tersebut,
didapatkan hasil bahwa mixed strategy memiliki
total biaya yang paling kecil untuk produksi tahun
2021.

ANALISIS IMPLEMENTASI AGGREGATE PLANNING UNTUK MEMENUHI PERUBAHAN PERMINTAAN KONSUMEN DI PT PIC
(DESTY HAPSARI KIRANA)
29
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Terapan, Volume 16, No.2, Bulan November, 2020, p. 21-29

KESIMPULAN Russell, R. S., & Taylor, B. W. (2011).


Operation Management Creating
Berdasarkan perhitungan atau Value Along The SUpply Chain
perencanaan agregat yang telah dilakukan Seventh Edition. New York: John
Wiley and Sons.
menggunakan data permintaan dan Stevenson, W. (2018). Operations
Management 13th Edition. New York:
produksi perusahaan PT PIC periode McGraw-Hill Higher Education.
sebelumnya diketahui bahwa metode Juliantara, I. K., & Mandala, K. (2020).
Perencanaan dan Pengendalian
yang paling baik yang dapat digunakan Prodksi Agregat Pada Usaha Tedung
UD Dwi Putri di Klungkung. E-Jurnal
dalam proses produksi perusahaan yaitu Manajemen, Vol. 9, No. 1, 99-1
metode mixed strategy, metode ini
digunakan dengan cara melakukan
lembur di periode-periode tertentu
berdasarkan jumlah permintaan
konsumen yang sedang meningkat
dibandingkan dengan periode-periode
lainnya. Dengan menggunakan mixed
strategy maka biaya yang dikeluarkan
perusahaan lebih sedikit jika
dibandingkan dengan metode metode
lainnya. Biaya yang dikeluarkan
berdasarkan pemilihan metode terbaik
untuk produk celana jeans sebesar Rp
57.204.000.
REFRENSI
Heizer, J., Render, B., & Munson, C. (2017).
Operations Management
Sustainability and Supply Chain
Management Twelfth Edition. New
Jersey: Pearson.
Halimi, R., W, A., & R, T. (2013). Pembuatan
Aplikasi Peramalan Jumlah
Permintaan Produk dengan Metode
Time Series Exponential Smoothing
Holts Winter di PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk. Jurnal Teknik
POMITS, 1-6.
Chen, Z., & Sarker, B. R. (2015 ). Aggregate
Production Planning with Learning
Effect and Uncertain Demand. Journal
of Modelling in Management Vol. 10
No. 3, 296-324.

ANALISIS IMPLEMENTASI AGGREGATE PLANNING UNTUK MEMENUHI PERUBAHAN PERMINTAAN


KONSUMEN DI PT PIC (DESTY HAPSARI KIRANA)
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Terapan
Email : info.jebt.feb@unpad.ac.id │Website : Journal.feb.unpad.ac.id
P-ISSN 1858 – 1218 E-ISSN 2685 - 7359

LETTER OF ACCEPTANCE

Dear Desty Kirana,

I’m pleasure to inform you that, after the peer-review your paper with entitled,

“ANALISIS IMPLEMENTASI AGGREGATE PLANNING UNTUK MEMENUHI PERUBAHAN


PERMINTAAN KONSUMEN DI PT PIC” has been ACCEPTED for publication in Jurnal Ekonomi
dan Bisnis Terapan Vol.16 No.2 November 2020.

Thank you very much for your contribution to JEBT and please feel free to contact if you require
additional information.

Regards,

Dr. Srihadi Winarningsih


Editor in Chief

Anda mungkin juga menyukai