Anda di halaman 1dari 8

PRELIMINARY MINE FEASIBILITY

STUDY
STUDI PRA-KELAYAKAN TAMBANG TERBUKA

GOWA
2018

PT. AZJAD CROWN MINING


STUDI KASUS : SUNGAI KS, KALIMANTAN
PT. AZJAD CROWN MINING
ENERGY STABILITY FOR BRIGHTER FUTURE
SEKRETARIAT : INDEPENDENT ROOM
LANTAI DASAR GEDUNG GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN, GOWA.

LATAR BELAKANG

PT. Azjad Crown Mining merupakan perusahaan pertambangan yang


berperan aktif dalam usaha mengelola sumber daya alam menjadi sumber
energi dengan standar operasional yang mengutamakan kelestarian
lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Sungai KS di Kalimantan merupakan salah satu lokasi penambangan
dari PT. Azjad Crown Mining. Jenis cebakan mineral yang terdapat di Sungai
KS merupakan cebakan tembaga-emas porfiri.
Endapan porfiri adalah suatu endapan primer (hipogen) yang
berukuran relatif besar dengan kadar rendah sampai medium, Pada
umumnya dikontrol oleh struktur geologi, Secara spasial dan genetik
berhubungan dengan intrusi porfiritik felsik sampai dengan intermediet.
Porphyry (tembaga) adalah endapan mineral mengandung sebaran
tembaga, yang terdapat pada batuan beku plutonik (monzonit
kuarsa,granodiorit, diorit dan tonalit). Endapan epithermal terbentuk pada
kedalaman dangkal (~ 1 km) dan dalamkisaran suhu 50-250°C.
"Epithermal" (lebih dangkal/dingin) sedangkan "porphyry" (endapan lebih
dalam/panas).
Karena perlunya membuat suatu laporan tertulis dalam
menindaklanjuti potensi yang ada di Sungai KS, maka dianggap perlu untuk
membuat Laporan Studi Pra Kelayakan seperti yang terlampir dalam laporan
ini.
PT. AZJAD CROWN MINING
ENERGY STABILITY FOR BRIGHTER FUTURE
SEKRETARIAT : INDEPENDENT ROOM
LANTAI DASAR GEDUNG GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN, GOWA.

RUANG LINGKUP KERJA

Perencanaan atau yang sudah akrab dengan istilah planning adalah


satu dari fungsi management yang sangat penting. Bahkan kegiatan
perencanaan ini selalu melekat pada kegiatan hidup kita sehari-hari, baik
disadari maupun tidak. Sebuah rencana akan sangat mempengaruhi sukses
dan tidaknya suatu pekerjaan. Karena itu pekerjaan yang baik adalah yang
direncanakan dan sebaiknya kita melakukan pekerjaan sesuai dengan yang
telah direncanakan.
Kegiatan perencanaan memiliki ruang lingkup yang sangat luas terkait
demensi waktu, spasial, dan tingkatan dan teknis perencanaannya. Namun
demikian ketiga demensi tersebut saling kait-terkait dan beriteraksi. Masing-
masing demensi tersebut adalah sebagai berikut.
1. Perencanaan dari demensi waktu
Dari demensi waktu perencanaan mencakup; (a) Perencanaan jangka
panjang (long term planning) berjangka 10 tahun keatas, bersifat
prospektif, idealis dan belum ditampilkan sasaran-sarana yang bersifat
kualitatif. (b) Perencanaan jangka menengah (medium term planning)
berjangka 3 sampai 8 tahun, merupakan penjabaran dan uraian
rencana jangka panjang. Sudah ditampilkan sasaran-sasaran yang
diproyksikan secara kuantitatif, meski masih bersifat umum. (c)
Perencanaan jangka pendek (sort term planning) berjangka 1 tahunan
disebut juga
PT. AZJAD CROWN MINING
ENERGY STABILITY FOR BRIGHTER FUTURE
SEKRETARIAT : INDEPENDENT ROOM
LANTAI DASAR GEDUNG GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN, GOWA.

RUANG LINGKUP KERJA

perencanaan jangka pendek tahunan (annual plan) atau perencanaan


operasional tahuanan (annual opperasional planning).
2. Perencaan dari demensi spasial
Perencanaan ini terkait dengan ruang dan batas wilayah yang dikenal
dengan perencanaan nasional (berskala nasional), regional (berskala
daerah atau wilayah), perencanaan tata ruang dan tata tanah
(pemanfaatan fungsi kawasan tertentu).
3. Perencanaan dari demensi tingkatan teknis perencanaan
Dalam demensi ini kita mengenal istilah (a) perencanaan makro (b)
perencaan mikro (c) perencanaan sektoral (d) perencaan kawasan dan
(e) perencaan proyek. Perencaan makro meliputi peningkatan
pendapatan nasional, tingkat konsumsi, investasi pemerintah dan
masyarakat, ekspor impor, pajak, perbankan dsb. Perencanaan mikro
disusun dan disesuaikan dengan kondisi daerah. Perencanaan kawasan
memperhatikan keadaan lingkungan kawasan tertentu sebagai pusat
kegiatan dengan keunggulan komparatif dan kompetitif. Perencanaan
proyek adalah perencanaan operasional kebijakan yang dapat
menjawab siapa melakukan apa, dimana, bagaimana dan mengapa.
4. Perencanaan demensi jenis
Menurut Anen (2000) sebagaimana dikutip Syaiful sagala meliputi ; (a)
Perencanaan dari atas ke bawah (top down planning), (b) perencanaan
PT. AZJAD CROWN MINING
ENERGY STABILITY FOR BRIGHTER FUTURE
SEKRETARIAT : INDEPENDENT ROOM
LANTAI DASAR GEDUNG GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN, GOWA.

RUANG LINGKUP KERJA

dari bawah ke atas (botton up planning), (c) perencanaan menyerong


kesamping (diagonal planning), dibuat oleh pejabat bersama dengan
pejabat bawah diluar struktur (d) perencanaan mendatar (horizontal
planning), yaitu perencanaan lintas sektoral oleh pejabat selevel (e)
perencanaan menggelinding (rolling planning) berkelanjutan mulai
rencana jangka pendek, menengah dan panjang. (f) perencanaan
gabungan atas ke bawah dan bawah ke atas (top down and button up
planning), untuk mengakomodasi kepentingan pusat dengan
wilayah/daerah.
Dalam kegitan pendidikan lingkup perencanaan meliputi semua
komponen administrasi sekolah dalam hal kurikulum, supervisi,
kemuridan, keuangan, sarana dan prasarana, personal, layanan
khusus, hubungan masyarakat, media belajar, ketata usahaan sekolah
dsb. Atau berupa penentuan sasaran, alat, tuntutan-tuntutan, taksiran,
pos-pos tujuan, pedoman, kesepakatan (commitment) yang
menghasilkan program-program sekolah yang terus berkembang.
Permasalahan yang juga dihadapi dalam perencanaan tambang dapat
dikelompokkan menjadi tugas-tugas yang lebih kecil agar lebih mudah untuk
diselesaikan seperti Penentuan batas pit, Perancangan pushback,
Penjadwalan produksi, Perencanaan tambang berdasarkan urutan waktu,
Pemilihan alat dan Perhitungan ongkos-ongkos operasi dan capital.
PT. AZJAD CROWN MINING
ENERGY STABILITY FOR BRIGHTER FUTURE
SEKRETARIAT : INDEPENDENT ROOM
LANTAI DASAR GEDUNG GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN, GOWA.

TAHAP KEGIATAN PERENCANAAN

Menurut Lee (1984) dan Taylor (1977), perencanaan dapat dibagi


menjadi beberapa tahapan, yaitu:
1. Studi Konseptual
Studi pada tahap pekerjaan awal merepresentasikan suatu
transformasi dari suatu ide proyek ke dalam usulan investasi yang luas
dengan menggunakan metode-metode perbandingan dari definisi,
ruang lingkup, dan teknik-teknik estimasi biaya untuk
mengidentifikasikan suatu kesempatan investasi yang potensial. Biaya
modal dan biaya operasi biasanya diestimasi dengan perkiraan nisbah
yang menggunakan data historis.
Studi konseptual menekankan pada aspek investasi yang utama dari
usulan penambangan yang memungkinkan. Persiapan studi ini pada
umumnya adalah pekerjaan dari satu atau dua insinyur. Hasil dari studi
ini dilaporkan sebagai evaluasi awal, yang diwujudkan dalam bentuk
suatu dokumen intern dan tidak disebarluaskan di luar perusahaan
yang bersangkutan.
Studi konseptual sering juga disebut order of magnitudes studies atau
scoping studies, umumnya berdasarkan data sementara/tak lengkap,
yang keabsahannya masih diragukan.
Di samping meninjau kemungkinan diteruskannya proyek ini, tujuan
lain studi konseptual adalah menentukan topik yang harus dievaluasi.
PT. AZJAD CROWN MINING
ENERGY STABILITY FOR BRIGHTER FUTURE
SEKRETARIAT : INDEPENDENT ROOM
LANTAI DASAR GEDUNG GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN, GOWA.

TAHAP KEGIATAN PERENCANAAN

2. Pra Studi Kelayakan


Studi ini adalah suatu pekerjaan pada tingkat menengah (intermedia)
dan secara normal tidak digunakan untuk mengambil keputusan. Studi
ini mempunyai tujuan untuk menentukan apakah konsep proyek
tersebut membutuhkan analisis lebih lanjut melalui suatu studi
kelayakan dan apakah setiap aspek dari proyek adalah kritis dan
memerlukan suatu investigasi yang mendalam melalui suatu studi
pendukung.
Pra studi kelayakan harus dipandang sebagai suatu tahap menengah
antara studi konseptual yang tidak mahal dan suatu studi kelayakan
yang relatif mahal. Studi ini dilakukan oleh suatu tim yang terdiri atas
dua atau tiga orang. Orang-orang tersebut mempunyai akses ke
konsultan dalam berbagai bidang, selain dapat berupa usaha dari multi
group.
Beberapa pekerjaan paling tidak telah dilakukan untuk semua aspek
penting dari proyek seperti pengujian metalurgi bijih, geoteknik,
lingkungan, dan sebagainya. Data yang digunakan lebih lengkap dan
kualitasnya lebih baik.
Bagi perusahaan tambang besar, studi pra kelayakan ini cenderung
masih dianggap sebagai dokumen intern. Perusahaan yang lebih kecil
sering menggunakan dokumen ini untuk mencari dana di pasar modal
PT. AZJAD CROWN MINING
ENERGY STABILITY FOR BRIGHTER FUTURE
SEKRETARIAT : INDEPENDENT ROOM
LANTAI DASAR GEDUNG GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN, GOWA.

TAHAP KEGIATAN PERENCANAAN

untuk membiayai studi-studi selanjutnya.

3. Studi Kelayakan
Studi kelayakan sering pula disebut sebagai bankable feasibility study.
Hasil studi merupakan suatu bankable document yang hampir selalu
ditujukan untuk mencari modal untuk membiayai proyek tersebut.
Karena itu, dokumen yang dihasilkan ini biasanya disebarluaskan pula
di luar perusahaan.
Semua aspek utama harus dibahas dalam tahap ini. Hampir semua
aspek tambahan harus dibahas pula.

Anda mungkin juga menyukai