Anda di halaman 1dari 23

ANALISIS CITRA PENGINDERAAN JAUH

Ekstraksi Informasi Perairan


Chl-a dan TSS
Disusun oleh :
Sigit Kurniawan, S.T. (6016211006)

Dosen Pengampu :
Lalu Muhamad Jaelani, S.T., M.Sc., Ph.D.
Dr-Ing. Noorlaila Hayati, S.T., M.T.
Table of Contents
PENDAHULUAN
01 Latar Belakang dan Tujuan

DASAR TEORI
02 NDWI, Chl-a, dan TSS

METODOLOGI
03 Data dan Bahan

HASIL
04 Langkah Kerja dan Hasil

KESIMPULAN
05 Kesimpulan

TINJAUAN PUSTAKA
06 Tinjauan Pustaka
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG TUJUAN
Wilayah pesisir merupakan titik pertemuan 1. Membuat Peta Konsentrasi Chl-A menggunakan
antara daratan dan lautan yang memiliki algorithma model
potensi hayati dan non hayati yang sangat 2. Membuat Peta Konsentrasi TSS menggunakan
melimpah (Bengen, 2000 dalam Hidayah, algorithma model
2018). 3. Mampu memahami pengolahan dan anailisa
penggunaan Chl-A dan TSS
Kawasan pesisir juga merupakan suatu
kawasan yang memiliki tingkat aksesibilitas
tinggi, dengan tingkatan pertumbuhan
aktivitas kegiatan jasa – jasa lingkungan
semacam transportasi, industri dan
pariwisata yang pesat (Bohari, 2010 dalam
Hidayah, 2018).

Permasalahan yang sangat dominan untuk


wilayah pesisir dan laut adalah terjadinya
penurunan kualitas dan kuantitas sumber
daya pesisir dan laut. Pertumbuhan jumlah
penduduk dan intensitas kegiatan
pembangunan sosial - ekonomi yang terus
bertambah membuat nilai wilayah pesisir
menjadi menyusut.
DASAR TEORI
NDWI (Normalized Difference Water Index)

Metode NDWI merupakan metode yang digunakan untuk membandingkan


tingkat kebasahan pada citra satelit. Transformasi NDWI digunakan untuk
membedakan wilayah daratan dan perairan.

Algoritma NDWI melibatkan Band Hijau (Band 3) dan Band Inframerah Dekat
(Band 5).

Band Hijau dapat mengoptimalkan pantulan tubuh air sedangkan Band


Inframerah Dekat dapat meminimalkan pantulan tubuh air.
DASAR TEORI
Chlorophyll-A
Chlorophyll
Pigmen hijau plankton yang digunakan dalam proses fotosintesis, semua fitoplankton
mengandung klorofil-a yang beratnya kira-kira 1-2% dari berat kering alga.

Chlorophyll-A
Chl-a sebagai indikator tinggi rendahnya kelimpahan fito-plankton atau tingkat kesuburan
suatu perairan.

Salah satu indikator kesuburan perairan adalah ketersediaan klorofil-a di perairan. Menurut
Sanusi (2004), tingkat kesuburan suatu perairan pesisir dapat dinilai dari karakteristik
biologi maupun kimia terutama dari ketersediaan zat hara esensial. Menurut Nybakken
(1992), faktor biologis yang mempengaruhi tingkat kesuburan suatu perairan adalah klorofil-
a. Klorofil-a merupakan pigmen yang mampu melakukan fotosintesis dan terdapat di
seluruh organisme fitoplankton.
DASAR TEORI
TSS (Total Suspended Sediment)
TSS merupakan padatan tersuspensi merupakan massa (mg) atau
konsentrasi (mgL-1) dalam zat organik maupun anorganik yang dibawa oleh
aliran air, sungai, danau atau pergolakan danau, biasanya terdiri dari partikel
halus dengan diameter kurang dari 62μm (Waters, 1995 serta Bilotta dan
Brazier, 2008 dalam Octaviana, 2020).

TSS berbanding lurus terhadap turbidity (kekeruhan) dan berbanding


terbalik terhadap transparancy (kejernihan)
ALAT & BAHAN
01 ALAT 03 DATA
Perairan Selat Alas Utara Sumbawa, Nusa Tenggara Barat
Seperangkat PC (Personal Computer) Citra Landsat-8 L1T Level 2
LC08_L2SP_115066_20210424_20210501_02_T1
DATE_ACQUIRED = 2021-04-24
SCENE_CENTER_TIME = "02:17:14.3466220Z"

02 SOFTWARE
DATA PRODUCT L2
BUKA WEBSITE
01 Link : https://espa.cr.usgs.gov/ordering/new

INPUT FILE
02 Input scene list berupa nama file landsat yang telah
dijadikan format .txt

CHECKLIST
03 Mencentang source product kemudian memilih
product Landsat Level-2 Surface Reflectance
LANGKAH KERJA
01 BUKA FILE

Buka file data yang telah terkoreksi atmosfer


Level 2 dari USGS
KUANTIFIKASI DATA LEVEL
02 Band Math

Melakukan Band Math -> float(b1)/10000


PROSES RSS
03 Melakukan Band Math untuk RRS

Band Math -> Memasukkan Algoritma Float(B1)/3.141593


Input citra hasil Kuantifikasi -> Map Variable Input -> SAVE
PROSES NDWI
04 Melakukan Band Math untuk NDWI

Band Math -> Memasukkan Algoritma (B3-B5)/(B3+B5)


Masukkan B3 terhadap B3 Layer Kuantifikasi dan B5 terhadap B5 Layer
Kuantifikasi -> SAVE
BUILD MASK
05 Melakukan Build Mask untuk Memisahkan Obyek Air

Toolbar -> Raster Management -> Masking -> Build Mask

Mask diperlukan untuk memisahkan obyek air, yaitu nilai 0-1 dari hasil raster.
TSS ALGORITMA
06 Melakukan Band Math untuk TSS & Masking Area NDWI

Band Math -> Memasukkan Algoritma (31.42*(alog10(float(B2))/alog10(float(B4))) -12.719)


Band Math -> Memasukkan Algoritma B1*B2 pilih B1 untuk TSS dan B2 untuk NDWI -> SAVE
TSS=31.42(LogRsr2/LogRsr4)-12.719 (Laili, 2015)
Remote sensing reflectance, Rsr=Reflectance/π
TSS

TSS ALGORITMA TSS MASKING


BAND MATH CHL-A
07 Melakukan Band Math untuk CHL-A

Model Awal : Model Akhir :


Band Math -> Masukkan Algoritma (-0.9989* Band Math -> Masukkan Algoritma : 10^B1 -> OK
((float(B4))/ (float(B5))) + 0.3619) -> pilih band Model Awal B1 -> SAVE
BAND MATH CHL-A
08 Melakukan Band Math untuk Chl-A Model Akhir & Masking
Area NDWI

Band Math -> Masukkan Algoritma B1*B2 pilih B1 untukChl-A dan B2


untuk NDWI -> SAVE
CHL-A

CHL-A ALGORITMA CHL-A MASKING


HASIL & PEMBAHASAN
CHLOROPHYLL-A
Pembuatan model sebaran kandungan klorofil-A
menggunakan Citra Landsat 8 OLI dilakukan dengan melihat
nilai reflektan cahaya tampak di badan air sesuai dengan
kanal pada citra menggunakan algoritma Jaelani.

Dari hasil pengolahan ekstraksi informasi perairan, diperoleh


data bahwa kandungan klorofil-A di perairan Selat Alas Utara
Sumbawa, Nusa Tenggara Barat berkisar 0,4 - 0,5 g/m3.

Berdasarkan tabel kesuburan perairan berdasarkan TSI pada


tabel 1, maka termasuk dalam status Oligotrof, yaitu status
trofik air danau dan/ atau waduk yang mengandung unsur
Tabel 1. Status kesuburan perairan berdasarkan TSI (Carlson 1977)
hara dengan kadar rendah. Status ini menunjukkan kualitas
air masih bersifat alamiah belum tercemar dari sumber
unsur hara Nitrogen dan Fosfor.
HASIL & PEMBAHASAN
TSS (TOTAL SUSPENDED SEDIMENT)
Pembuatan model sebaran TSS (Total Suspended Sediment)
menggunakan Citra Landsat 8 OLI dilakukan dengan melihat nilai
reflektan cahaya tampak di badan air sesuai dengan kanal pada citra.

Kekeruhan digunakan untuk menyatakan derajat kegelapan di dalam air


yang disebabkan oleh bahan-bahan melayang. Kekeruhan
mempengaruhi penetrasi cahaya matahari yang masuk ke badan
perairan, sehingga dapat menghalangi proses fotosintesis dan produksi
primer perairan.

Dari hasil pengolahan ekstraksi informasi perairan, diperoleh data bahwa


kandungan TSS (Total Suspended Sediment) di perairan Selat Alas Utara
Sumbawa, Nusa Tenggara Barat berkisar 15 - 17 g/m3.

Menurut PerMenLHK No.P.68 Tahun 2016 ambang batas maksimum TSS


PerMenLHK No.P.68 Tahun 2016 ambang batas maksimum adalah 30 mg/L, maka wilayah perairan Selat Alas Utara Sumbawa, Nusa
TSS 30 mg/L. Tenggara Barat masih sesuai baku mutu.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil ekstraksi informasi perairan dari Citra Landsat 8 OLI, kandungan Chlorophyll-A di
01 perairan Selat Alas Utara Sumbawa, Nusa Tenggara Barat berkisar 0,4 - 0,5 g/m3 dan TSS (Total
Suspended Sediment) berkisar 15 - 17 g/m3.

Berdasarkan tabel kesuburan perairan berdasarkan TSI, maka kandungan klorofil-A termasuk dalam
02 status Oligotrof, dan berdasarkan Menurut PerMenLHK No.P.68 Tahun 2016 kandungan TSS (Total
Suspended Sediment) masih di bawah batas ambang maksimum. Dari hal tersebut, maka perairan Selat
Alas Utara Sumbawa, Nusa Tenggara, masih sesuai baku mutu.

Penggunaan algoritma Chl-A dan TSS sesuai dengan karakteristik wilayah kajian, yaitu di perairan Selat
03 Alas Utara Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

Tiap wilayah perairan memiliki karakteristik yeng berbeda-beda. Oleh karena itu, perlu dilakukan
04 pengujian menggunakan data yang lebih akurat agar algoritma dapat digunakan dengan baik.
Tinjauan Pustaka
1. Jaelani, L. M. (2013). Kalibrasi Radiometrik Mengubah Digita Number DN ke Radiance dan atau
reflectance. Surabaya:Teknik Geomatika ITS.
2. Jaelani, L. M., Limehuwey, R., Kurniadin, N. E Pamungkas, A. (2016). Estimation of TSS and Chl - a
Concentration from Landsat 8 - OLI : The Effect of Atmosphere and Retrieval Algorithm. 27, 16-23.
3. Laili, N., dkk. (2015). Development of Water Quality Parameter Retrieval Algorithms for Estimating
Total Suspended Solids and Chlorophyll-a Concentration Using Landsat-8 Imagery At Poteran
Island Water. ISPRS Ann. Photogramm. Remote Sens. Spat. Inf. Sci. Il-2/W2, 55-62.
4. Jaelani, L. M. (2015)."Pemetaan Distribusi Spasial Konsentrasi Klorofil-a dengan Landsat 8 di Danau
Matano dan Danau Towuti Sulawesi Selatan," in Prosididing Pertemuan Ilmiah Tahunan Masyarakat
Ahli Penginderaan Jauh Indonesia XX, Bogor, 2015.
5. PerMenLHK No.P.68 Tahun 2016.
6. Supriharyono. (2007). Konservasi EkosistemSumberdaya Hayati di Wilayah Pesisirdan Laut Tropis.
Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai