Anda di halaman 1dari 9

RM185104 - SISTEM KOORDINAT DAN PROYEKSI PETA

Assignment #3: Karakteristik Sitem Proyeksi Peta

Dosen Pengampu
Ira Mutiara Anjasmara ST, M.Phil, Ph.D

Disusun Oleh
Sigit Kurniawan, ST
NRP : 6016211006

PROGRAM PJJ MAGISTER TEKNIK GEOMATIKA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL PERENCANAAN & KEBUMIAN (FTSPK)
INSTITUS TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2021
Pengertian & Klasifikasi (Jenis/Macam) Sistem Proyeksi Peta

Proyeksi Peta

Proyeksi Peta adalah prosedur matematis yang memungkinkan hasil pengukuran


yang dilakukan di permukaan bumi fisis bisa digambarkan diatas bidang datar
(peta). Karena permukaan bumi fisis tidak teratur maka akan sulit untuk melakukan
perhitungan- perhitungan langsung dari pengukuran. Untuk itu diperlukan pendekatan
secara matematis (model) dari bumi fisis tersebut. Model matematis bumi yang
digunakan adalah ellipsoid putaran dengan besaran-besaran tertentu. Maka secara
matematis proyeksi peta dilakukan dari permukaan ellipsoid putaran ke permukaan
bidang datar (Mutiara, Ira A, 2004).

Proyeksi peta diperlukan dalam pemetaan permukaan bumi yang mencakup daerah yang
cukup luas (lebih besar dari 30 km x 30 km) dimana permukaan bumi tidak dapat
diasumsikan sebagai bidang datar. Dengan sistem proyeksi peta, distorsi yang terjadi
pada pemetaan dapat direduksi sehingga peta yang dihasilkan dapat memenuhi minimal
satu syarat geometrik peta ‘ideal’ (Mutiara, Ira A, 2004).

Permasalahan

- Persoalan utama dalam proyeksi peta adalah penyajian bidang lengkung ke


bidang datar, yang pasti mengalami distorsi
- Syarat peta yang ideal apabila : luas, bentuk, arah, dan jarak benar
- Kenyataannya, tidak ada peta yang ideal seperti itu, yang ada adalah memperkecil
distorsi

Pengertian Distorsi

Penggambaran muka bumi yang bulat serupa bola (elipsoid) ke bidang datar akan
mengakibatkan penyimpangan penyimpangan dari bentuk aslinya. Penyimpangan-
penyimpangan ini disebut distorsi. Distorsi dari bola bumi ke peta pada bidang datar
antara lain tidak sama luas, tidak sama bentuk, tidak sama jarak, dan tidak sama arahnya.
Ahli pembuat peta (kartograf) secara metematis membuat proyeksi dengan tujuan untuk
memperkecil distori (Iskandar, 2009).
Macam-Macam Proyeksi Peta

Ditinjau dari Macam Bidang Proyeksi

1. Proyeksi Azimuthal/ Zenithal : bidang proyeksi adalah bidang datar

Sistem ini memproyeksikan data ke permukaan datar yang menyentuh bola bumi
(Azimuthal projection atau Zenithal projection).

The Gnomonic projection views the surface data from the center of the earth,
Stereographic projection views it from pole to pole.
The Orthographic projection views the earth from an infinite point, as if from deep space.
2. Proyeksi Silinder

Proyeksi silinder menggunakan bidang proyeksi berupa silinder yang menyinggung


daerah permukaan bumi. Proyeksi silinder cocok untuk menggambarkan wilayah luas
dan wilayah khatulistiwa atau lintang rendah.

Ada beberapa keuntungan jika kita menggunakan proyeksi silinder, diantaranya


adalah :
- Mampu menggambarkan daerah yang luas.
- Dapat menggambarkan daerah sekitar khatulistiwa.
- Daerah kutub yang berupa titik digambarkan seperti garis lurus.
- Semakin mendekati kutub, semakin luas wilayahnya.

Keuntungan proyeksi ini yaitu cocok untuk menggambarkan daerah ekuator, karena
ke arah kutub terjadi pemekaran garis lintang.

3. Proyeksi Kerucut
Proyeksi kerucut menggunakan bidang proyeksi berbentuk kerucut yang
menyinggung bola bumi. Proyeksi kerucut paling cocok digunakan untuk
menggambar daerah lintang 45º (lintang tengah). Proyeksi kerucut dibedakan
sebagai berikut

1. Proyeksi kerucut normal, garis singgung bidang kerucut pada bola bumi
terletak pada suatu paralel (paralel standar)
2. Proyeksi kerucut transversal, sumbu kerucut berada tegak lurus terhadap
sumbu bumi
3. Priyeksi kerucut miring, sumbu kerucut membentuk garis miring terhadap
sumbu bumi

Ciri-ciri Proyeksi Kerucut :

1. Semua garis bujur merupakan garis lurus dan berkonvergensi di kutub.


2. Garis lintang merupakan suatu busur lingkaran yang konsentris dengan titik
pusatnya adalah salah satu kutub bumi.
3. Tidak dapat menggambarkan seluruh permukaan bumi karena salah satu
kutub bumi tidak dapat digambarkan.
4. Seluruh proyeksi tidak merupakan satu lingkaran sempurna, sehingga baik
untuk menggambarkan daerah lintang rendah.

Ditinjau dari Gubahan atau Modifikasi.

Proyeksi gubahan muncul karena proyeksi murni (azimuthal, kerucut, dan silinder) sulit
diterapkan untuk menggambarkan wilayah-wilayah sempit atau wilayah pada provinsi
lintang tertentu. Beberapa proyeksi gubahan adalah sebagai berikut :

1. Proyeksi Mercator
Proyeksi mercator menggambarkan bumi di bidang silinder yang sumbunya berimpit
dengan bumi dan seolah-olah silindernya dibuka menjadi bidang datar.

Proyeksi mercator cocok untuk menggambarkan daerah dekat ekuator, akan tetapi
distorsi peta semakin besar saat mendekati kutub. Karakteristik proyeksi mercator
sebagai berikut :

- Interval jarak antarmeridian sama


- Interval jarak antarparalel semakin lebar saat mendekati kutub
- Kutub-kutub hampir tidak bisa dipetakan karena terletak di posisi tak terhingga
- Berdasarkan proyeksi ini, bumi terbagi menjadi 60 zona

2. Proyeksi Sinusoidal

Proyeksi sinusoidal menggambarkan sudut dan jarak yang tepat untuk wilayah meridian
tengah. Proyeksi ini cocok digunakan untuk menggambarkan daerah wilayah Amerika
Selatan, Australia, dan Afrika. Proyeksi ini dapat digunakan untuk menggambarkan
daerah yang kecil di belahan bumi mana saja, juga cocok untuk menggambarkan daerah
luas yang letaknya jauh dari wilayah khatulistiwa.
3. Proyeksi Bonne

Proyeksi bonne menggambarkan sudut dan jarak yang benar pada meridian tengah
serta peta standar. Distorsi peta semakin besar apabila menjauhi meridian tengah.
Maka dari itu, proyeksi bonne cocok digunakan untuk menggambarkan wilayah Asia
yang letaknya di sekitar khatulistiwa.

4. Proyeksi Mollweide

Proyeksi Mollweide mempunyai ukuran yang sama luas hinga ke wilayah pinggir
proyeksi tiap bagian. Semakin mendekati kutub, ukuran wilayah berubah semakin
kecil. Proyeksi mollweide umumnya digunakan untuk menggambarkan peta statistika,
peta arus laut, dan peta pertanian.
5. Proyeksi Homolografik (Goods)

Proyeksi homolgrafik merupakan perbaikan kesalahan pada proyeksi mollweide.


Proyeksi ini memiliki sifat yang sama luas. Jenis proyeksi ini baik untuk
menggambarkan penyebaran fenomena geosfer di permukaan bumi.

6. Proyeksi Gall

Ciri khas dari proyeksi gall adalah bentuk yang berbeda di wilayah lintang yang
mendekati kutub.
Perbandingan Karakteristik Proyeksi Peta antara
Proyeksi Mollweide (Proyeksi Gubahan atau Modifikasi) dan Proyeksi
Orthographic (Proyeksi Azimuthal)
Proyeksi/Distrosi Mollweide (Pseudo- cylindrical) Orthographic

Bentuk tidak terdistorsi pada pertemuan pusat meridian


Bentuk dan latitude 40° 44' LU dan LS. Distorsi meningkat di luar Distorsi minimal dekat pusat, distorsi maksimal sekat tepi.
titik ini dan semakin tampak pada tepi proyeksi.

Skala areal menurun bersama jarak dari pusat. Skala areal


Area Equal-area.
nol pada tepi hemisfer.
Sudut lokal sesuai hanya pada pertemuan pusat meridian
dan latitude 40° 44' LU dan LS. Arah terdistorsi pada area
diluarnya.
Arah Meridians are half-ellispses; boundary is a 2:1 ellipse. Arah sesuai dari titik pusat.

Skala sesuai sepanjang latitude 40°44' LU dan LS. Distorsi Skala radial menurun bersama jarak dari pusat dan menjadi
meningkat bersama dengan jarak garis dan semakin nol pada tepi. Skala tegak lurus terhadap jari-jari,
tampak pada tepi proyeksi. sepanjang garis lintang aspek kutub, adalah akurat.
Jarak

Gambar

Digunakan oleh /
peta statistika, peta arus laut, dan peta pertanian [pictorial views]
[Aplikasi]

Karl Mollweide, 1805


used by Hipparchus, 2ndC BCE
Penulis
popularized by
renamed “orthographique” by François d'Aiguillon, 1613
Jacques Babinet, 1857

Optimize - Centered on 100°W, 45°N

homolographic

Dikenal sebagai/ equivalent elliptical Azimuthal Orthographic

Babinet

Anda mungkin juga menyukai