Survey Bathimetri proses dan aktivitas yang ditujukan untuk memperoleh gambaran (model) bentuk permukaan (topografi)
01 dasar perairan (seabed surface). Proses penggambaran dasar perairan tersebut (sejak pengukuran, pengolahan hingga visualisasi)
disebut dengan survei batimetri. Model batimetri (kontur kedalaman) diperoleh dengan menginterpolasikan titi-titik pengukuran
kedalaman bergantung pada skala model yang hendak dibuat.
Metode Inverse Distance Weighted (IDW) menentukan cell value dengan kombinasi pembobotan linear, dimana bobot adalah
02 fungsi jarak dari titik input terhadap lokasi cell output (Childs, 2011). Metode ini membuat data dilakukan pembobotan selama
interpolasi, sehingga pengaruh satu titik relatif terhadap titik lainnya dan semakin berkurang ketika jarak terhadap node grid
semakin besar (Yang, Kao, Lee, & Hung, 2004).
Metode Kriging ditemukan oleh D.L. Krige untuk memperkirakan nilai dari bahan tambang. Asumsi dari metode ini adalah jarak
03
dan orientasi antara sampel data menunjukkan korelasi spasial yang penting dalam hasil interpolasi (ESRI, 1996). Kriging
menghasilkan estimasi nilai z berdasarkan bobot rata-rata dari lokasi yang nilainya sudah diketahui pada suatu area tertentu
(Setianto & Triandini, 2013). Kriging sesuai digunakan ketika hubungan jarak atau arah dari data yang akan diproses sudah
diketahui, dan metode ini banyak digunakan pada aplikasi ilmu tanah dan geologi (Childs, 2011).
04
Metode Spline adalah salah satu metode numerik yang dapat digunakan untuk pencarian interpolasi. Interpolasi Spline
merupakan polinom sepotong- sepotong. Suatu fungsi f(x) yang sudah diketahui pada selang a ≤ x ≤ b di hampiri dengan sebuah
fungsi lain g(x) dengan cara menyekat selang a ≤ x ≤ b menjadi beberapa anak selang a=x1 <x2 <. . .<xn =b.
Hitung Volume
01 Dari perbedaan permukaan hasil interpolasi menggunakan
metode IDW, Kriging, dan Spline
Analisis Statistika
02 Hasil volume yang diperoleh dari ketiga metode tersebut
Metode Terbaik
03 Perhitungan volume keruk tersebut
Visualisasi 2D dan 3D
04 Color contour-map yang di-overlay di atas peta citra
1 2 3
Pre IDW 2D Post IDW 2D Statistic
1 2 3
Pre IDW 3D Post IDW 3D Cut Fill
01 02 03
RM184305 – APLIKASI STATISTIKA DAN PROBABILITAS
METODE KRIGING
01 02 03
RM184305 – APLIKASI STATISTIKA DAN PROBABILITAS
METODE SPLINE
1 2 3
1 2 3
Perbandingan Volume
Value IDW KRIGING SPLINE
Minimum Value -195.939.182 -203,5917 -392,715231
Volume pada data interpolasi dihitung dengan menggunakan perbedaan surface antara data survey bathimetri 2 epoch yang telah
Volume ditentukan dengan batas boundary sesuai area, adalah hasil dan selisih perhitungan dengan volume asli. Data volume asli
diasumsikan dengan menggunakan data volume hasil perhitungan menggunakan TIN.
Section 1 Section 2
01 02
RM184305 – APLIKASI STATISTIKA DAN PROBABILITAS
KESIMPULAN
Pada metode interpolasi, hasil perhitungan dengan metode IDW memperoleh hasil terbaik dengan selisih
01 perhitungan -139,6077858 m3 terhadap Volume asli atau sebesar -5% dan nilai RMSE sebesar 8.19, sedangkan
untuk ketelitian terendah adalah menggunakan metode Spline dengan selisih volume sebesar -675,376609 m3
atau mencapai -23% dan nilai RMSE sebesar 8,48.
02 Hal ini disebabkan karena pembentukan permukaan pada area tanpa data pada metode Spline tidak sesuai
dengan permukaan yang seharusnya, sehingga perhitungan volumenya pun menjadi tidak sesuai.
03
Pembentukan permukaan pada area tanpa data tersebut dapat dilihat pada data section, di mana terlihat
bahwa metode Spline berbeda cukup signifikan dibanding dengan metode IDW dan metode Kriging. Hal ini
menunjukkan bahwa metode Spline paling tidak cocok digunakan pada contoh kasus di tugas ini.
04 Jika ingin melakukan perbandingan perhitungan volume, sebaiknya data pembanding yang digunakan adalah
data truck count atau data volume yang diperoleh dari hitungan muatan truck.