METODE PERENCANAAN
41
42
MULAI
PERSIAPAN PERENCANAAN
PENGUMPULAN DATA
DATA SEKUNDER
Data LHR
Data CBR Tanah
Daftar Harga Satuan Pekerjaan
PENGOLAHAN DATA
Kesimpulan
Selesai
Data ini berupa data CBR tanah asli yang diperlukan untuk mengetahui daya
dukung tanah asli. Data ini berfungsi untuk menganalisa tebal perkerasan jalan
yang dibutuhkan.
3. Data HSPK
Data ini merupakan data terakhir yang digunakan menghitung biaya pengerjaan
kontruksi jalan. Data didapatkan dari instansi pemerintah daerah yang terkait.
Data HSPK terdiri dari harga satuan barang, jasa dan alat yang telah
dikelompokkan untuk mempermudah dalam perhitungan.
Dimana:
LEP = Lintas Ekivalen pada awal tahun rencana
Cj = Koefisien Distribusi kendaraan pada jalur direncanakan
Ej = Angka ekivalen beban sumbu pada setiap jenis kendaraan
8. Menghitung Lintas Ekivalen Akhir (LEA)
Rumus:
LEA = ∑𝑛𝑗=1 𝐿𝐻𝑅𝑗 (1 + i)𝑈𝑅 𝑥 𝐶𝑗 𝑥 𝐸𝑗
Dimana:
LEA = banyaknya Lintas Ekivalen pada akhir tahun
I = Perkembangan Lalu Lintas yang terjadi
UR = Umur yang direncanakan
Cj = Koefisien distribusi kendaraan pada jalur yang direncanakan
Ej = Angka Ekivalen sumbu pada setiap jenis kendaraan
9. Menghitung Lintas Ekivalen Tengah (LET)
Rumus :
LET = (LEP+LEA) / 2
10. Menghitung Lintas Ekivalen Rencana (LER)
Rumus:
𝑈𝑅
LER20 = LET x 20
Dimana:
FP = Faktor Penyesuaian
FP = umur rencana dibagi 20
11. Menentukan Indeks Tebal Perkerasan (ITP)
Rumus:
ITP = a1.D1+ a2.D2 + a3.D3
Dimana:
a1, a2, a3 = Koefisien kekuatan relatif bahan perkerasan
D1, D2, D3 = Tebal masing-masing lapis perkerasan (cm)
12. Menentukan Tebal Perkerasan
47
18. Menghitung total kerusakan yang terjadi dikarenakan erosi dan fatik pada
semua jenis kelompok sumbu.
19. Lakukan pengulangan pada tahap 7 hingga 18 untuk mendapatkan tebal
minimum dengan kerusakan erosi dan fatik sebesar < 100%.
20. Menyusun dan membuat kesimpulan berdasarkan hasi perhitungan dengan
menggunakan metode Bina Marga.