Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian


Dalam penelitian ini digunakan metode Bina Marga 2017 untuk
perencanaan perkerasan kaku dan metode analisa komponen untuk perencanaan
perkerasan paving block dengan umur rencana masing-masing perkerasan sebesar
10, 20, 30, dan 40 tahun untuk mendapatkan tebal permukaan perkerasan.
Penelitian ini menggunakan 2 (dua) variabel penelitian yang mana di
antaranya adalah variabel bebas dan variabel terikat. Menurut Sugiyono (2019:69)
variabel bebas (independent variable) merupakan variabel yang mempengaruhi
atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2019:69).
1) Variabel bebas pada penelitian ini yaitu umur rencana dan tebal permukaan
perkerasan. Dalam hal ini umur rencana yang digunakan ialah secara bervariasi
mulai dari 10, 20, 30, dan 40 tahun. Adapun tebal permukaan perkerasan
diperoleh dan disesuaikan dengan masing-masing umur rencana, sehingga pada
umur rencana tertentu akan dapat diketahui berapa tebal lapisan permukaan
perkerasannya.
2) Variabel terikat pada penelitian ini terdiri dari:
a. Nilai Caliornia Bearing Ratio (CBR) diperoleh sebagai data primer dari
pengujian Dynamic Cone Penetrometer (DCP) secara langsung di ruas Jalan
Desa Selorejo.
b. Nilai Lalu Lintas Harian (LHR) diperoleh sebagai data primer dari survei
LHR secara langsung di ruas Jalan Desa Selorejo.
c. Tonase kendaraan yang melintas diperoleh dari hasil survei LHR yang telah
dilakukan sehingga dapat diketahui beban masing-masing kendaraan yang
melintas.
d. Geometrik jalan diperoleh dari hasil pengamatan secara langsung di ruas
Jalan Desa Selorejo.

32
e. Mutu beton untuk kedua jenis perkerasan disamakan mutunya, yang mana
direncanakan mutu beton untuk perkerasan kaku dan paving block ialah
beton K350 atau 29.05 MPa.
Adapun rancangan penelitian berupa bagan alir perencanaan perkerasan
jalan ialah sebagai berikut:
Bagan 3.1 Diagram Alir Penelitian

Mulai

Tahap Persiapan

Studi Literatur

Pengumpulan Data

Data Primer:
- DCPT Data Sekunder:
- CBR - Data curah
- LHR hujan
- Data geometrik
jalan
- Data kelandaian
jalan

Analisa dan Pengolahan Data


Perkerasan Paving
Perkerasan Kaku
Block

Metode Bina
Metode Modifikasi
Marga 2017
Analisa Komponen

Perhitungan
Perhitungan
Perencanaan
Perencanaan
Umur Rencana dan Tebal
Perkerasan

Kesimpulan dan Saran

Selesai

33
Landasan dalam penelitian ini berdasarkan tinjauan pustaka dari berbagai
jurnal, buku, dan pedoman perencanaan perkerasan jalan yang tercantum pada
daftar pustaka. Sehubungan dengan hal tersebut, tahap rancangan penelitian ini
antara lain sebagai berikut:
1) Penentuan lokasi dan waktu penelitian
2) Studi literatur sebagai landasan dalam penelitian
3) Pengumpulan data
4) Perencanaan perkerasan kaku dan paving block untuk mendapatkan tebal
permukaan perkerasan berdasarkan umur rencana yang bervariasi
5) Analisa data, pembahasan dan kesimpulan

3.2 Pengumpulan Data Penelitian


Pengumpulan data merupakan proses bantu yang dipilih dan digunakan
oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis dan dipermudah olehnya (Arikunto, 2000:134).
3.2.1 Lokasi Penelitian
Lokasi perencanaan perkerasan kaku dan perkerasan paving block terletak
di jalan desa Selorejo, Kec. DAU, Malang. Adapun lokasi perencanaan perkerasan
jalan dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Lokasi Penelitian


Sumber: Google Maps (2020)

3.2.2 Data Primer


Data primer merupakan data yang dikumpulkan melalui pihak pertama,
biasanya dapat melalui wawancara, jejak dan lain-lain (Arikunto, 2013:172). Pada

34
penelitian ini data primer yang digunakan ialah data CBR tanah yang diperoleh
dari uji DCPT dan lalu lintas harian (LHR).
1) Data CBR tanah ini akan didapatkan dari pengambilan sampel daya dukung
tanah dalam pengujian DCP untuk nantinya diperoleh korelasi antara DDT
dengan CBR. Dalam hal ini, tanah memegang peranan penting sebagai
tumpuan sebagaimana arti tanah menurut Hardiyatmo (2017:30) yaitu sebagai
pondasi yang secara langsung menerima beban lalu lintas dari lapis perkerasan
yang ada di atasnya. Pengambilan data tanah ini akan dilakukan menggunakan
pengujian DCP yang dinilai lebih cepat dan memiliki hasil yang sesuai dengan
nilai CBR yang diperoleh, hal tersebut didukung oleh pernyataan Dachlan
(2005) yang menjelaskan bahwa DCPT mampu mengidentifikasi sampai
kedalaman yang diperlukan dengan tebal lapisan yang sesuai dan relatif lebih
cepat dibandingkan pengujian CBR secara konvensional. Adapun tahapan
untuk melakukan pengujian DCP ialah sebagai berikut:
(1) Menentukan titik sampel yang dilakukan pada ruas Jalan Desa Selorejo.
(2) Menyiapkan peralatan yang digunakan untuk pengujian DCP antara lain
alat tulis, tabel pencatat dan alat DCP (pemberat 10 kg, batang baja, konus,
batang pengukur dan kunci).
(3) Pelaksanaan pengujian DCP untuk penentuan daya dukung tanah dilakukan
sebagai berikut:
a. Meletakkan alat DCP yang telah dirakit di atas permukaan tanah secara
vertikal.
b. Membaca posisi awal mistar ukur pada angka 0 mm.
c. Mengangkat palu penumbuk sampai menyentuh pemegang DCP lalu
dilepaskan sehingga menumbuk landasan penumbuk yang semakin turun
seiring dengan konus menembus tanah atau lapisan di bawahnya.
d. Membaca mistar ukur setelah terjadi penumbukkan dan dicatat berapa
penurunannya pada tabel pencatat. Ulangi penumbukkan hingga mencapai
kedalaman 1000 mm.
e. Dari hasil pengujian DCP maka telah didapat daya dukung tanah, untuk
kemudian ditentukan nilai CBR tanah menggunakan grafik yang

35
sebelumnya telah dihitung nilai hubungan DCPT dan CBR nya
menggunakan Persamaan 2.1 – 2.4 tergantung konus yang digunakan.
2) Data LHR harian didapatkan dari survei lalu lintas di sepanjang ruas Jalan
Desa Selorejo, berupa jumlah kendaraan yang masuk ke Desa Selorejo dan
keluar dari Desa Selorejo. Jumlah kendaraan yang lewat beserta jenis
kendaraannya akan dicatat pada tabel pencatat seperti pada Gambar 3.2.
Pengumpulan data LHR nantinya akan digunakan untuk menghitung LEP,
LEA, LER dan LER menggunakan Persamaan 2.8 – 2.12.

Gambar 3.2 Formulir Survei LHR


Sumber: Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga (2014)

3.2.3 Data Sekunder


Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari tangan kedua atau
dari sumber-sumber lain yang telah tersedia sebelum penelitian dilakukan
(Silalahi, 2012:289). Pengumpulan data sekunder ini dilakukan dengan cara studi
literatur dan pengumpulan data secara langsung.
1) Studi literatur ini menggunakan jurnal-jurnal dan buku yang digunakan sebagai
rujukan dalam menganalisa. Dalam studi literatur ini akan didapatkan pustaka
lainnya yang digunakan sebagai pelengkap sehingga nantinya akan membantu
dalam proses penyusunan penelitian ini.
2) Pengumpulan data secara langsung ini akan diperoleh sewaktu melakukan
survei di sepanjang ruas Jalan Desa Selorejo berupa dokumentasi kondisi jalan,
geometrik jalan, trase jalan dan kelandaian jalan.

36
3) Data curah hujan yang diperoleh dari website Badan Pusat Statistik (BPS)
Kabupaten Malang tentang data hujan dari Pos Karangkates tahun 2020.

3.3 Instrumen Penelitian


Pada penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa survei
lapangan terkait pengujian DCP dan survei lalu lintas, adapun kelengkapan
instrumen penelitian yang akan digunakan ialah sebagai berikut:
1) Alat uji DCP
2) Aplikasi multi counter, untuk mencatat jumlah kendaraan yang melintas.
3) Stopwatch, untuk mengetahui waktu kendaraan yang melintas.
4) Alat tulis berupa ballpoint.
5) Form isian pengujian DCP.
6) Form survei lalu lintas.
7) Rekapitulasi data dan perencanaan menggunakan aplikasi microsoft excel.
8) Kamera handphone, untuk dokumentasi selama penelitian.

3.4 Metode Perencanaan Penelitian


Parameter dan prosedur yang digunakan dalam perencanaan perkerasan
kaku dan paving block pada Jalan Desa Selorejo ialah metode Bina Marga 2017
dan modifikasi perkerasan lentur. Berikut adalah parameter dari metode yang
digunakan:
3.4.1 Perencanaan Perkerasan Kaku Metode Bina Marga 2017
Bagan 3.2 Diagram Alir Metode Bina Marga 2017

Mulai

Pengumpulan
Data

Data Primer: Data Sekunder:


- DCPT - Data geometrik
- CBR jalan
- LHR - Data trase jalan

A
37
A

Pengolahan Data

Penentuan Kriteria Jalan:


1. Jumlah lajur
2. Panjang jalan
3. Lebar jalan
4. Kuat lentur rencana
5. f’c (kuat tekan
beton)

Mengacu
Penentuan Umur Rencana
Pedoman Bina
Marga 2017

Ya
Penentuan Nilai HVAG
masing-masing kendaraan
niaga

Penentuan nilai CBR dari


data DCPT

Menghitung LHR Kendaraan


Mengacu
Pedoman Bina
Menghitung JSKN Kendaraan Marga 2003

Menghitung Nilai Repetisi


Sumbu Kendaraan

Menghitung Analisa Fatik


dan Analisa Erosi Penentuan Struktur
Pondasi Perkerasan Jalan

Penentuan Daya Dukung


Efektif Tanah Dasar
Mengacu
Menentukan Tebal Pedoman Bina
Permukaan Perkerasan Marga 2003
Sesuai Umur Rencana

Hasil Analisa Fatik Hasil Analisa Fatik


dan Erosi > 100% dan Erosi < 100%
TIDAK OK OK
38
Hasil Analisa Fatik Hasil Analisa Fatik
dan Erosi > 100% A
dan Erosi < 100%
TIDAK OK OK

Menghitung Kebutuhan
Tulangan Perkerasan
Ulangi Tahapan
Menghitung Kebutuhan Perencanaan
Sambungan Perkerasan Perkerasan Sesuai
Umur Rencana

Selesai

3.4.2 Perencanaan Perkerasan Paving Block Metode Analisa Komponen


Bagan 3.3 Diagram Alir Metode Modifikasi Perkerasan Lentur (Analisa Komponen)

Mulai

Pengumpulan
Data

Data Primer:
Data Sekunder:
- DCPT
- Data geometrik
- CBR
jalan
- LHR
- Data curah hujan
- Data Kelandaian
Jalan

Pengolahan Data

Penentuan LHR Awal

Penentuan Koefisien Penentuan Angka


Distribusi Kendaraan Ekivalen Kendaraan

Mengacu
Pedoman
SKBI 1987

A
39
A

Penentuan Lintas Penentuan Lintas


Ekivalen Permukaan Ekivalen Akhir (LEA)
(LEP)

Penentuan Lintas Ekivalen


Tengah (LET)

Penentuan Lintas Ekivalen


Rencana (LER)

Penentuan nilai CBR dari


data DCPT

Penentuan Daya Dukung Tanah

Penentuan Faktor Regional (FR)


Mengacu
Pedoman Penentuan Indeks Permukaan
SKBI 1987

Penentuan Indeks Tebal


Perkerasan (ITP)

Penentuan Koefisien Kekuatan


Relatif Bahan

Penentuan Tebal Antar Lapisan


Perkerasan

Menghitung Tebal Permukaan


Perkerasan Sesuai Umur
Rencana

Selesai

3.5 Analisis Data Penelitian, Pembahasan dan Kesimpulan


3.5.1 Analisis Data Penelitian
Sebelum dilakukan perencanaan, maka perlu dilakukan analisis terhadap
data-data yang telah diperoleh untuk menunjang perencanaan perkerasan.

40
1) Nilai data CBR digunakan untuk mengetahui daya dukung tanah yang
diperoleh dengan melakukan pengujian DCP, sehingga selanjutnya dilakukan
pengolahan data. Dalam analisis tersebut diperoleh grafik korelasi antara CBR
dan DCP. Nilai data CBR ini nantinya digunakan sebagai penentuan nilai CBR
tanah dasar efektif yang mana digunakan sebagai salah satu aspek dalam
menentukan tebal permukaan perkerasan dan struktur pondasi perkerasan jalan
pada perkerasan kaku. Adapun dalam perkerasan paving block, nilai data CBR
ini nantinya digunakan untuk menentukan Daya Dukung Tanah (DDT) yang
mana DDT menjadi salah satu aspek dalam menentukan Indeks Tebal
Perkerasan (ITP) untuk mencapai tebal perkerasan paving block.
2) Nilai data LHR digunakan untuk menghitung repetisi sumbu kendaraan dan
analisa kemampuan jalan dalam menahan beban kendaraan, sehingga
selanjutnya dilakukan pengolahan data. Dalam analisis tersebut diperoleh
grafik dan nilai LHR masing-masing kendaraan. Nilai data LHR ini nantinya
digunakan sebagai salah satu aspek dalam menentukan nilai repetisi beban
sumbu kendaraan sebagai salah satu aspek dalam penentuan tebal permukaan
pada perkerasan kaku. Adapun dalam perkerasan paving block, nilai data LHR
ini nantinya digunakan untuk menentukan LHR awal, LEP, LEA, LET dan
LER sebagai salah satu aspek dalam penentuan Indeks Tebal Perkerasan (ITP).
3) Data kelandaian jalan dan curah hujan digunakan untuk menentukan nilai
Faktor Regional (FR) yang mana nantinya FR menjadi salah satu aspek dalam
menentukan Indeks Tebal Perkerasan (ITP) untuk mencapai tebal perkerasan
paving block.

3.5.2 Pembahasan
Tahap pembahasan ini nantinya berupa penjelasan mengenai tujuan
dilakukannya penelitian tersebut, yang mana berupa karakteristik lalu lintas serta
hasil akhir dari perbandingan perencanaan perkerasan jalan meliputi tebal
perkerasan kaku, tebal perkerasan paving block, dan umur rencana. Karakteristik
lalu lintas di ruas Jalan Desa Selorejo didapat dari survei lalu lintas yang
menghasilkan LHR dan penentuan kelas jalan. Adapun hasil akhir yang
diharapkan ialah didapatkannya tebal perkerasan masing-masing perencanaan.

41
3.5.3 Kesimpulan
Tahap kesimpulan ini nantinya berupa penarikan kesimpulan dari hasil
perbandingan tebal perkerasan kaku, tebal perkerasan paving block, dan umur
rencana. Hasil perencanaan yang telah diperoleh nantinya akan dijadikan
pertimbangan dalam pengadaan perkerasan jalan di Jalan Desa Selorejo, Kec.
DAU, Malang.

42

Anda mungkin juga menyukai