METODE PENELITIAN
32
e. Mutu beton untuk kedua jenis perkerasan disamakan mutunya, yang mana
direncanakan mutu beton untuk perkerasan kaku dan paving block ialah
beton K350 atau 29.05 MPa.
Adapun rancangan penelitian berupa bagan alir perencanaan perkerasan
jalan ialah sebagai berikut:
Bagan 3.1 Diagram Alir Penelitian
Mulai
Tahap Persiapan
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Data Primer:
- DCPT Data Sekunder:
- CBR - Data curah
- LHR hujan
- Data geometrik
jalan
- Data kelandaian
jalan
Metode Bina
Metode Modifikasi
Marga 2017
Analisa Komponen
Perhitungan
Perhitungan
Perencanaan
Perencanaan
Umur Rencana dan Tebal
Perkerasan
Selesai
33
Landasan dalam penelitian ini berdasarkan tinjauan pustaka dari berbagai
jurnal, buku, dan pedoman perencanaan perkerasan jalan yang tercantum pada
daftar pustaka. Sehubungan dengan hal tersebut, tahap rancangan penelitian ini
antara lain sebagai berikut:
1) Penentuan lokasi dan waktu penelitian
2) Studi literatur sebagai landasan dalam penelitian
3) Pengumpulan data
4) Perencanaan perkerasan kaku dan paving block untuk mendapatkan tebal
permukaan perkerasan berdasarkan umur rencana yang bervariasi
5) Analisa data, pembahasan dan kesimpulan
34
penelitian ini data primer yang digunakan ialah data CBR tanah yang diperoleh
dari uji DCPT dan lalu lintas harian (LHR).
1) Data CBR tanah ini akan didapatkan dari pengambilan sampel daya dukung
tanah dalam pengujian DCP untuk nantinya diperoleh korelasi antara DDT
dengan CBR. Dalam hal ini, tanah memegang peranan penting sebagai
tumpuan sebagaimana arti tanah menurut Hardiyatmo (2017:30) yaitu sebagai
pondasi yang secara langsung menerima beban lalu lintas dari lapis perkerasan
yang ada di atasnya. Pengambilan data tanah ini akan dilakukan menggunakan
pengujian DCP yang dinilai lebih cepat dan memiliki hasil yang sesuai dengan
nilai CBR yang diperoleh, hal tersebut didukung oleh pernyataan Dachlan
(2005) yang menjelaskan bahwa DCPT mampu mengidentifikasi sampai
kedalaman yang diperlukan dengan tebal lapisan yang sesuai dan relatif lebih
cepat dibandingkan pengujian CBR secara konvensional. Adapun tahapan
untuk melakukan pengujian DCP ialah sebagai berikut:
(1) Menentukan titik sampel yang dilakukan pada ruas Jalan Desa Selorejo.
(2) Menyiapkan peralatan yang digunakan untuk pengujian DCP antara lain
alat tulis, tabel pencatat dan alat DCP (pemberat 10 kg, batang baja, konus,
batang pengukur dan kunci).
(3) Pelaksanaan pengujian DCP untuk penentuan daya dukung tanah dilakukan
sebagai berikut:
a. Meletakkan alat DCP yang telah dirakit di atas permukaan tanah secara
vertikal.
b. Membaca posisi awal mistar ukur pada angka 0 mm.
c. Mengangkat palu penumbuk sampai menyentuh pemegang DCP lalu
dilepaskan sehingga menumbuk landasan penumbuk yang semakin turun
seiring dengan konus menembus tanah atau lapisan di bawahnya.
d. Membaca mistar ukur setelah terjadi penumbukkan dan dicatat berapa
penurunannya pada tabel pencatat. Ulangi penumbukkan hingga mencapai
kedalaman 1000 mm.
e. Dari hasil pengujian DCP maka telah didapat daya dukung tanah, untuk
kemudian ditentukan nilai CBR tanah menggunakan grafik yang
35
sebelumnya telah dihitung nilai hubungan DCPT dan CBR nya
menggunakan Persamaan 2.1 – 2.4 tergantung konus yang digunakan.
2) Data LHR harian didapatkan dari survei lalu lintas di sepanjang ruas Jalan
Desa Selorejo, berupa jumlah kendaraan yang masuk ke Desa Selorejo dan
keluar dari Desa Selorejo. Jumlah kendaraan yang lewat beserta jenis
kendaraannya akan dicatat pada tabel pencatat seperti pada Gambar 3.2.
Pengumpulan data LHR nantinya akan digunakan untuk menghitung LEP,
LEA, LER dan LER menggunakan Persamaan 2.8 – 2.12.
36
3) Data curah hujan yang diperoleh dari website Badan Pusat Statistik (BPS)
Kabupaten Malang tentang data hujan dari Pos Karangkates tahun 2020.
Mulai
Pengumpulan
Data
A
37
A
Pengolahan Data
Mengacu
Penentuan Umur Rencana
Pedoman Bina
Marga 2017
Ya
Penentuan Nilai HVAG
masing-masing kendaraan
niaga
Menghitung Kebutuhan
Tulangan Perkerasan
Ulangi Tahapan
Menghitung Kebutuhan Perencanaan
Sambungan Perkerasan Perkerasan Sesuai
Umur Rencana
Selesai
Mulai
Pengumpulan
Data
Data Primer:
Data Sekunder:
- DCPT
- Data geometrik
- CBR
jalan
- LHR
- Data curah hujan
- Data Kelandaian
Jalan
Pengolahan Data
Mengacu
Pedoman
SKBI 1987
A
39
A
Selesai
40
1) Nilai data CBR digunakan untuk mengetahui daya dukung tanah yang
diperoleh dengan melakukan pengujian DCP, sehingga selanjutnya dilakukan
pengolahan data. Dalam analisis tersebut diperoleh grafik korelasi antara CBR
dan DCP. Nilai data CBR ini nantinya digunakan sebagai penentuan nilai CBR
tanah dasar efektif yang mana digunakan sebagai salah satu aspek dalam
menentukan tebal permukaan perkerasan dan struktur pondasi perkerasan jalan
pada perkerasan kaku. Adapun dalam perkerasan paving block, nilai data CBR
ini nantinya digunakan untuk menentukan Daya Dukung Tanah (DDT) yang
mana DDT menjadi salah satu aspek dalam menentukan Indeks Tebal
Perkerasan (ITP) untuk mencapai tebal perkerasan paving block.
2) Nilai data LHR digunakan untuk menghitung repetisi sumbu kendaraan dan
analisa kemampuan jalan dalam menahan beban kendaraan, sehingga
selanjutnya dilakukan pengolahan data. Dalam analisis tersebut diperoleh
grafik dan nilai LHR masing-masing kendaraan. Nilai data LHR ini nantinya
digunakan sebagai salah satu aspek dalam menentukan nilai repetisi beban
sumbu kendaraan sebagai salah satu aspek dalam penentuan tebal permukaan
pada perkerasan kaku. Adapun dalam perkerasan paving block, nilai data LHR
ini nantinya digunakan untuk menentukan LHR awal, LEP, LEA, LET dan
LER sebagai salah satu aspek dalam penentuan Indeks Tebal Perkerasan (ITP).
3) Data kelandaian jalan dan curah hujan digunakan untuk menentukan nilai
Faktor Regional (FR) yang mana nantinya FR menjadi salah satu aspek dalam
menentukan Indeks Tebal Perkerasan (ITP) untuk mencapai tebal perkerasan
paving block.
3.5.2 Pembahasan
Tahap pembahasan ini nantinya berupa penjelasan mengenai tujuan
dilakukannya penelitian tersebut, yang mana berupa karakteristik lalu lintas serta
hasil akhir dari perbandingan perencanaan perkerasan jalan meliputi tebal
perkerasan kaku, tebal perkerasan paving block, dan umur rencana. Karakteristik
lalu lintas di ruas Jalan Desa Selorejo didapat dari survei lalu lintas yang
menghasilkan LHR dan penentuan kelas jalan. Adapun hasil akhir yang
diharapkan ialah didapatkannya tebal perkerasan masing-masing perencanaan.
41
3.5.3 Kesimpulan
Tahap kesimpulan ini nantinya berupa penarikan kesimpulan dari hasil
perbandingan tebal perkerasan kaku, tebal perkerasan paving block, dan umur
rencana. Hasil perencanaan yang telah diperoleh nantinya akan dijadikan
pertimbangan dalam pengadaan perkerasan jalan di Jalan Desa Selorejo, Kec.
DAU, Malang.
42