HASIL PENELITIAN
43
4.1.2 Perhitungan CBR
Untuk perhitungan data CBR dari Pengujian DCP selengkapnya dapat
dilihat pada Lampiran 6 poin a dan b. Persamaan yang terdapat pada Gambar 4.1
digunakan untuk menghitung CBR % dengan menggunakan konus 60°
dikarenakan tanahnya yang berbutir halus. Hasil dari perhitungan masing-masing
titik yang dikumulatifkan dan dirata-rata sehingga menghasilkan nilai CBR rata-
rata sebesar 7.18%.
44
4.1.3 Perhitungan Jumlah Sumbu Kendaraan Niaga (JSKN)
1) Nilai JSKN Umur Rencana 10 Tahun
Untuk perhitungan JSKN kendaraan umur rencana 10 tahun selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 7 poin a dan b. Hasil dari
perhitungan masing-masing JSKN kendaraan akan dikumulatifkan sehingga diperoleh JSKN total sebesar 24775774.76.
Tabel 4.1 JSKN Kendaraan Umur Rencana 10 Tahun dalam Analisa Lalu Lintas
45
Lanjutan Tabel 4.1 JSKN Kendaraan Umur Rencana 20 Tahun dalam Analisa Lalu Lintas
46
Untuk perhitungan JSKN kendaraan umur rencana 40 tahun selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 10 poin a dan b. Hasil dari
perhitungan masing-masing JSKN kendaraan akan dikumulatifkan sehingga diperoleh JSKN total sebesar 115768798.5.
Tabel 4.4 JSKN Kendaraan Umur Rencana 40 Tahun dalam Analisa Lalu Lintas
47
Tabel 4.5 Nilai Repetisi Sumbu Kendaraan Umur Rencana 10 Tahun
Beban Jumla
Konfiguras Proporsi Propors Lalu Lintas Repetisi yang
Sumb h
i Sumbu Beban (kN) i Sumbu Rencana Terjadi
u Sumbu
24775774.7
2 34 137.29 19 6 23772355885
24775774.7
2 34 137.29 19 6 23772355885
24775774.7
4 18 49.03 11.8 6 14334123592.16
24775774.7
2 18 49.03 11.8 6 14334123592.16
Sumbu
24775774.7
Tunggal
2 523 21.77 16.5 6 8899582173.70
Roda
24775774.7
Tunggal
2 523 21.77 16.5 6 8899582173.70
(STRT)
24775774.7
2 717 20.44 16.5 6 83558877796.53
24775774.7
2 717 20.44 16.5 6 83558877796.53
24775774.7
2 1952 20.59 16.5 6 8417197839.07
24775774.7
2 1952 20.59 16.5 6 8417197839.07
Total 6488 324.66
127558274572.8
Kumulatif 8
48
52143643.7
2 523 21.77 16.5 4 18730257549.68
52143643.7
2 523 21.77 16.5 4 18730257549.68
52143643.7
2 717 20.44 16.5 4 17585965287.81
52143643.7
2 717 20.44 16.5 4 17585965287.81
52143643.7
2 1952 20.59 16.5 4 17715020806.06
52143643.7
2 1952 20.59 16.5 4 17715020806.06
Total 6488 324.66
268461966945.3
Kumulatif 5
49
4
Total 6488 324.66
424107303092.1
Kumulatif 3
4.1.5 Penentuan Struktur Fondasi Jalan dan Daya Dukung Efektif Tanah
Dasar
Untuk penentuan struktur fondasi jalan dan daya dukung tanah dasar untuk
masing-masing umur rencana dapat dilihat pada Lampiran 7, 8, 9, 10 poin e dan f.
Berdasarkan penentuan korelasi CBR tanah dasar dan jumlah repetisi kendaraan
yang terjadi diperoleh tebal minimum untuk lapis pondasi sebesar 125 mm,
sedangkan nilai CBR tanah dasar efektif yang ditentukan dengan pengkorelasian
50
antara nilai CBR tanah dasar dengan tebal minimum lapis pondasi diperoleh
sebesar 31 %.
51
2) Tebal Permukaan Perkerasan Kaku Umur Rencana 20 dan 30 Tahun
Untuk perencanaan tebal permukaan perkerasan kaku umur rencana 20 dan
30 tahun selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8 dan 9 poin g. Berdasarkan
pedoman Bina Marga 2017 yang mengacu pada nomogram ketentuan Pd T-14-
2003 dapat diketahui bahwa tebal pelat beton pada perencanaan perkerasan kaku
umur rencana 20 dan 30 tahun ialah sebesar 210 mm, sebagaimana dilihat pada
Gambar 4.3.
Adapun pengecekan tebal permukaan selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 8 dan 9 poin i, dalam hal ini analisa fatik dan erosi memperoleh nilai
<100 % sehingga tebal permukaan 210 mm dapat dilaksanakan.
52
Gambar 4.3 Nomogram Penentuan Tebal Permukaan UR 20 dan 30 Tahun
53
4.1.7 Perencanaan Tulangan Bersambung Perkerasan Kaku
Untuk perhitungan perencanaan tulangan bersambung perkerasan kaku
untuk keseluruhan umur rencana selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 11.
Berdasarkan pedoman Bina Marga 2017 yang mengacu pada ketentuan Pd T-14-
2003 dapat diketahui rincian perencanaan tulangan bersambung.
a. Tulangan memanjang digunakan tulangan diameter 12 mm dengan jarak 50
mm.
b. Tulangan melintang digunakan tulangan diameter 12 mm dengan jarak 90 mm.
c. Sambungan memanjang dengan tie bars diameter 16 mm dengan jarak antar
batangnya 750 mm dan panjang batangnya 700 mm.
54
4.2.2 Perhitungan CBR dan Penentuan Daya Dukung Tanah (DDT)
Untuk perhitungan data CBR dari Pengujian DCP selengkapnya dapat
dilihat pada Lampiran 6 poin a dan b. Persamaan yang terdapat pada Gambar 4.5
digunakan untuk menghitung CBR dengan menggunakan konus 60° dikarenakan
tanahnya yang berbutir halus. Hasil dari perhitungan masing-masing titik yang
dikumulatifkan dan dirata-rata sehingga menghasilkan nilai CBR rata-rata sebesar
7.18%.
Apabila nilai CBR telah didapatkan maka dapat ditentukan nilai Daya
Dukung Tanah (DDT) untuk keseluruhan umur rencana dengan cara menarik garis
pada nomogram korelasi seperti yang tertera pada Lampiran 12, 13, 14, dan 15
poin b yang mana didapatkan nilai DDT sebesar 5.3.
55
4.2.4 Perhitungan Lalu Lintas Harian (LHR) Akhir Umur Rencana
1) LHR Akhir Umur Rencana 10 Tahun
Untuk perhitungan LHR akhir umur rencana 10 tahun selengkapnya dapat
dilihat pada Lampiran 12 poin c.
Tabel 4.10 LHR Akhir Umur Rencana 10 Tahun
Pertumbuhan
No. Jenis Kendaraan Lalu Lintas LHR Akhir
(%)
1 Sedan, jeep, wagon 3.98 1502.404234
2 Opelet, pick-up 2.01 643.5180995
3 Mobil hantaran 2.01 368.4358945
4 Bus kecil 2.01 17.42602204
5 Truk 2 sumbu 5.52 34.31122382
56
1 Sedan, jeep, wagon 3.98 3279.314436
2 Opelet, pick-up 2.01 958.1107602
3 Mobil hantaran 2.01 548.5508415
4 Bus kecil 2.01 25.94497223
5 Truk 2 sumbu 5.52 100.4920856
57
b. Lintas Ekivalen Akhir (LEA) didapatkan hasil sebesar 41.20092.
c. Lintas Ekivalen Tengah (LET) didapatkan hasil sebesar 30.5939066.
d. Lintas Ekivalen Rencana (LER) didapatkan hasil sebesar 61.1878132.
58
ITP =a 1 D 1 + a 2 D 2 + a 3 D3+ a 4 D4
6.5 = 0.4 x D1 + (0.14 x 20) + (0.11 x 15) + (0.04 x 5)
=0.4 x D1 + 2.8 + 1.65 + 0.2
= 0.4 x D1 + 4.65
6.5-4.65 = 0.4 x D1
1.85/0.4 = D1
4.625 = D1
59
SKBI 1987 dapat diketahui bahwa untuk merencanakan tebal perkerasan
memerlukan penentuan aspek-aspek yang disesuaikan dengan kondisi jalannya.
a. Nilai Indeks Tebal Permukaan (ITP) untuk umur rencana 30 tahun yang
didapatkan dari hasil penarikan nomogram antara aspek DDT, LER dan FR
ialah sebesar 7.3.
b. Perhitungan nilai tebal lapis permukaan umur rencana 30 tahun ialah sebagai
berikut:
ITP =a 1 D 1 + a 2 D 2 + a 3 D3+ a 4 D4
7.3 = 0.4 x D1 + (0.14 x 20) + (0.11 x 15) + (0.04 x 5)
=0.4 x D1 + 2.8 + 1.65 + 0.2
= 0.4 x D1 + 4.65
7.3-4.65 = 0.4 x D1
2.65/0.4 = D1
6.625 = D1
60
8.375 = D1
25
61