Anda di halaman 1dari 6

SOAL: Jalan arteri dengan tipe jalan 2/2 UD dan lebar jalan 6 m direncanakan dibangun di daerah papua pada

tahun 2026.
Data CBR tanah dasae (CBR) rendaman adalah 7 % dan data lalulintas tahun 2023 terlihat pada tabel 1.
Berdasarkan data-data tersebut, sesainlah tebal perkerasan lentur.

Tabel 1. Data Lalu Lintas

JENIS LHR LHR


No NPM
KENDARAAN 2023 KELOMPOK
1 2.3.4 1201 80 1281
2 5B 62 80 142
3 6B 235 80 315
4 7A1 11 80 91
5 7A2 182 80 262
6 7C1 16 80 96
7 7C2A 9 80 89
8 7C2B 5 80 85
9 7C3 12 80 92

penye:

Penentuan Umur Rencana

Umur rencana
Jenis Perkerasan Elemen Perkerasan
(Tahun)

Lapisan perkerasan aspal dan lapisan


20
berbutir CTB

Perkerasan Semua lapisan perkerasan untuk area


Lentur yang tidak diijinkan untuk ditingkatkan
akibat pelapisan ulang, misal : jalan
perkotaan, underpass, jembatan,
terowongan 40
Cement trented base
Lapisan Pondasi Atas, Lapisan Pondasi
Perkerasan kaku Bawah, Lapis Beton Semen dan
Pondasi Jalan
Jln tanpa penutup Semen Element Min 10
Sumber : Bina Marga (2017)

Penentuan Nilai Faktor Pertumbuhan (i)

Jenis jalan adalah arteri untuk daerah papua

Tabel 3. Faktor laju Pertumbuhan lalu lintas (i) (%)


Jawa Sumatera Kalimantan Rata-rata Indonesia
Arteri dan perkotaan 4.80 4.83 5.14 4.75
Koleksi rurar 3.50 3.50 3.50 3.50
Jalan desa 1.00 1.00 1.00 1.00
Sumber: Manual Desain Perkerasan Jalan (2007), pada tabel 4.1

i yang dipakai adalah 4.75, dikarenakan jenis jalan yang akang dibangun adalah arteri
diketahui:
i= 4.75 (Sumber : Bina Marga 2017)

UR = 20 Tahun
( 1 + 0.01 i )UR -1
R=
0.01 . i
( 1 + 0.01 4.75 )UR -1
R=
0.01 . 4.75

2.5297676 - 1
R=
0.0475

R= 32.206

Pertumbuhan LHR Tahun 2026

JENIS LHR LHR


No
KENDARAAN 2023 2026
1 2.3.4 1281 1472.35056
2 5B 142 163.211381
3 6B 315 362.053415
4 7A1 91 104.593209
5 7A2 262 301.136492
6 7C1 96 110.340089
7 7C2A 89 102.294457
8 7C2B 85 97.6969534
9 7C3 92 105.742585
LHR 2026 = LHR 2023 X (1+i)^3

Penentuan Nilai SS dan DL

Beban llalu lintas pada jalur rencana Dinyatakan alam komulatif beban gandar standar (ESA)
Dengan memperhitungkan faktor distribusi arah (DD)
jumlah jalur per arah = 1
Faktor distribusi lalu lintas (%) = 100
Untuk jalan dua arah faktor distribusi pada umumnya digunakan
DD = 0.5
DL = 1 Sumber: Bina Marga 2017

Penentuan Nilai VDF4 dan VDF5

Tabel rekapitulasi VDF4 dan VDF5 di daerah papua


Kode Jenis Kendaraan VDF4 VDF5
2.3.4 Mobil penumpang, Angkutan umum Pick up, dll 0 0
5B Bus besar dan kecil golongan 5B 1.0 1.0
6B Truk 2 as golongan 6B 2.5 3
7A1 Truk 3 sumbu - ringan 7.6 11.2
7A2 Truk 3 sumbu - sedang 3.9 6.0
7C1 Truk 4 sumbu - trailer 6.5 8.8
7C2A Truk 5 sumbu - trailer 19 33.2
7C2B Truk 5 sumbu - trailer 30.3 69.7
7C3 Truk 6 sumbu - trailer 41.6 93.7
Sumber: Manual Desain Perkerasan Jalan (2017), tabel 4.4

Penentuan Nilai CESA4 dan CESA5


LHR LHR Jml
Kode R DD DL VDF4 VDF5 ESA4 ESA5
2023 2026 Hari
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
2.3.4 1281 1472.3506 32.20563 365 0.5 1 0 0 0 0
5B 142 163.21138 32.20563 365 0.5 1 1 1 959279.5097889 959279.5097889
6B 315 362.05342 32.20563 365 0.5 1 2.5 3 5319947.985625 6383937.58275
7A1 91 104.59321 32.20563 365 0.5 1 7.6 11.2 4672096.542042 6885194.904062
7A2 262 301.13649 32.20563 365 0.5 1 3.9 6 6902759.176776 10619629.50273
7C1 96 110.34009 32.20563 365 0.5 1 6.5 8.8 4215425.451467 5707037.534293
7C2A 89 102.29446 32.20563 365 0.5 1 19 33.2 11423532.75389 19961120.39102
7C2B 85 97.696953 32.20563 365 0.5 1 30.3 69.7 17398763.22156 40022897.57566
7C3 92 105.74258 32.20563 365 0.5 1 41.6 93.7 25854609.43566 58235021.73369
CESA 76746414.07681 148774118.734

Analisa perhitungan:
1) tabel (3) = tabel (2) x (1 + 0.0475)^3
2) tabel (6), (7), (8), & (9) didapat dari manual desain perkerasan jalan (2007)
3) Tabel (10) didapat dari tabel (3) x (4) x (5) x (6) x (7) x (8)
4) Tabel (11) didapat dari tabel (3) x (4) x (5) x (6) x (7) x (9)

Penentuan Jenis Struktur Perkerasan Jalan

ESA 20 Tahun (juta)


Struktur Perkerasan Desain
0-0.5 0.1-4 4-10 10-30 >30

Perkerasan kaku dengan


lalulintas berat (di atas 4 - - 2 2 2
tanah dengan CBR >= 2.5%)

Perkerasan kaku dengan


lalu lintas rendah (desa 4A - 1.2 - - -
dan daerah perkotaan)

AC WC madifikasi atau
modifikasi dengan CTB 3 - - - 2 2
(ESA pangkat 5)

AC dengan CTB
3 - - - 2 2
(ESA pangkat 5)

AC tebal >= 100 mm


dengan lapisan berbutir 3B - - 1.2 2 2
(ESA pangkat 5)

AC atau HRS tipis


diatas lapisan pondasi 3A - 1.2 - - -
berbutir

Burda atau burtu dengan


LPA kelas A atau 5 3 3 - - -
batuan asli
Lapisan pondasi Soil
6 1 1 - - -
Cement

Perkerasan tanpa penutup


7 1 - - - -
(Jepat, jalan keriki;)

(dilihat pada ESA4)


Penentuan Tebal Perkerasan Jalan
Desain 3 Perkerasan Lentung Opsi Biaya Minimum dengan CTB

F1^2 F2 F3 F4 F5
Untuk lalulintas
dibawah 10jt ESA5
lihat bagian desa Lihat Bagian desain -4 untuk alternatif perkerasan kaku^3
in - 3A,3B & 3C

Repetisi beban
sumbu kumulatif 20
>10-30 >30-50 >50-100 >100-200 >200-500
thn pada lajur
rencana (10^5ESA5)
Jenis permukaan
AC AC
berpangkat

jenis lapis fondasi Cement Treated base (CTB)

AC WC 40 40 40 50 50

AC BC^4 60 60 60 60 60

AC BC/AC BASE 75 100 125 150 220

CTB^3 150 150 150 150 150

FONDASI AGREGAT
KELAS A 150 150 150 150 150
(dilihat pada ESA5) (Sumber : Bina Marga 2007)

Desain 3B desain Perkerasan Lentung Aspal dengan Lapisan Fondasi Berbutir

STRUKTUR PERKERASAN
FF1 FF2 FF3 FF4 FF5 FF6 FF7 FF8 FF9
Solusi yang Dipilih Lihat Catatan 3

Pengulangan beban sumbu


≥2-4 >100-
desain 20 tahun di lajur rencana <2 >4-7 >7-10 >10-20 >20-30 >30-50 >50-100
200
(pangkat 5) (10^6 CESA5)

Ketebalam Lapisan Perkerasan (mm)


AC-WC 40 40 40 40 40 40 40 40 40
AC BINDER 60 60 60 60 60 60 60 60 60
AC BASE 0 70 80 105 145 160 180 210 245
LPA 400 300 300 300 300 300 300 300 300
(dilihat pada ESA5) (Sumber : Bina Marga 2007)

Faktor Penyesuaian Tebal Lapis Pondasi (Pondasi Berbutir)


Nilai CBR pada soal adalah 7%
STRUKTUR PERKERASAN
FF1 FF2 FF3 FF4 FF5 FF6 FF7 FF8 FF9
Kumulaif beban sumbu 20
>100-
tahun pada lajur rencana <2 ≥2-4 >4-7 >7-10 >10-20 >20-30 >30-50 >50-100
200
(10^6CESA5)
TEBAL LPA A (mm) PENYESUAIAN TERHADAP BAGAN DESAIN 3B
Subgrade CBR ≥ 5.5-7 400 300 300 300 300 300 300 300 300
Subgrade CBR ≥ 7-10 330 220 215 210 205 200 200 200 200
Subgrade CBR ≥ 10 250 150 150 150 150 150 150 150 150
Subgrade CBR ≥ 15 200 150 150 150 150 150 150 150 150
(Sumber : Bina Marga 2007)
Tebal Perkerasan Jalan
DESAIN 3B
AC WC 40 mm

AC BINDER
60 mm

Bagan desain - 3B menunjukan desain


perkerasab aspal dengan lapisan fondasi
AC BASE berbutir untuk bebanhingga 200 juta
210 mm ESA5

LPA 200 mm

DESAIN 3
AC WC 40 mm

AC BC
60 mm

AC BASE
125 mm
Bagan desain - 3 menunjukan desain
perkerasan aspal dengan CTB

CTB
150 mm

FONDASI AGREGAT
KELAS A 150 mm

Keterangan :

1) Perkerasan Aspal dengan Cement Treated Base (CTB)


Untuk jalan yang melayani lalu lintas sedang dan berat dapat dipilih lapisan fondasi (CTB) karena dapat
menghemat secara singnifikan dibandingkan dengan lapis fondasi berbutir. Biaya perkerasandengan lapis
fondasi CTB pada umumnya lebih murah daripada perkerasan beraspal konvensional dengan lapisan dengan
lapisan fondasi berbutir untuk beban sumbu antara 10-30 juta ESA, tergantung pada harga setempat dan
kemampuan kontraktor. CTB dapat menghemat penggunaan aspal dan material berbutir, dan kurang sensitif
terhadap air dibandingkan dengan lapisan fondasi bebrutir. LMC (Lean Mix Concrete) dapat digunakan
sebagaipengganti CTB, dan akan memberikan kemudahan pelaksanaan di area kerja yang sempit misalnya
pekerjaan pelebaran perkerasan atau pekerjaan pada daerah perkotaan. Konstruksi CTB membutuhkan
kontaraktor dengan sumberdaya peralatan yang memadai. Perkerasan CTB hanya dipilih jika sumberdaya
yang dibutuhkan tersedia.

2) Perkerasan Beton Aspal Dengan Lapisan Fondasi Berbutir


Perkerasan aspal beton dengan lapisan fondasi CTB cenderung lebih mudah daripada denan lapisan fondasi
berbutir untuk beban sumbu antara 10 - 30 juta ESA5, namun kontraktor yang memiliki sumber daya untuk
melaksanakan CTB adalah terbatas. Bagian desain - 3B menunjukan desain oerkerasan aspal dengan lapisan
fondasi berbutir untuk beban hingga 200 juta ESA5
Perkerasan aspal beton dengan lapisan fondasi CTB cenderung lebih mudah daripada denan lapisan fondasi
berbutir untuk beban sumbu antara 10 - 30 juta ESA5, namun kontraktor yang memiliki sumber daya untuk
melaksanakan CTB adalah terbatas. Bagian desain - 3B menunjukan desain oerkerasan aspal dengan lapisan
fondasi berbutir untuk beban hingga 200 juta ESA5

Anda mungkin juga menyukai