SPESIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan :
MAKMUR SEJAHTERA
2020
1
PENYELESAIAN PEMBANGUNAN EMBUNG KONSERVASI KAYU AGUNG KAB.OGAN KOMERING ILIR
1. PENDAHULUAN
1.1. Berdasarkan Undang-undang No. 7 tahun 2004, tentang Sumber Daya Air
bahwa pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana sumber daya air
harus berdasarkan norma, standar, pedoman dan manual (NSPM).
Sehubungan dengan hal tersebut, pada saat ini telah tersusun NSPM yang
umumnya mengenai tata cara perencanaan, cara uji mutu pekerjaan dan
spesifikasi teknis bahan serta konstruksi dari bangunan air yang akan
dibangun.
1.2. Pedoman ini disusun sesuai dengan masing-masing tahapan kegiatan yang
terdiri dari pemilhan bahan dan pelaksanaan konstruksi dimana dalam
pelaksanaannya mengacu dan berpedoman pada Norma, Standar, Pedoman
dan Manual (NSPM) tercantum pada Acuan Normatif.
1.3. Pedoman ini mencakup pekerjaan kayu, pintu, besi, pengecatan, tulangan
dowel, pengisi sambungan plastik, pipa PVC, pipa Galvanis lubang drainase,
pekerjaan gebalan rumput, pengadaan gambar-gambar teknis, perlindungan
dan pengamanan, jalan penghubung sementara dan pembuatan papan nama
sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
2. KETENTUAN UMUM
2.1 Air adalah semua air yang terdapat pada, diatas, ataupun dibawah permukaan
tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan
air laut yang berada di darat.
2.2 Sumber air adalah tempat atau wadah air alami dan/atau buatan yang
terdapat pada, diatas, ataupun dibawah permukaan tanah.
2.3 Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi
untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi
rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak.
2
PENYELESAIAN PEMBANGUNAN EMBUNG KONSERVASI KAYU AGUNG KAB.OGAN KOMERING ILIR
2.4 Sistem irigasi meliputi prasarana irigasi, air irigasi, manajemen irigasi,
kelembagaan pengelolaan irigasi, dan sumber daya manusia.
2.5 Penyediaan air irigasi adalah penentuan volume air per satuan waktu yang
dialoksikan dari suatu sumber air untuk suatu daerah irigasi yang didasarkan
waktu, jumlah, dan mutu sesuai dengan kebutuhan untuk menunjang
pertanian dan keperluan lainnya.
2.6 Pengaturan air irigasi adalah kegiatan yang meliputi pembagian, pemberian,
dan penggunaan air irigasi.
2.7 Pembagian air irigasi adalah kegiatan membagi air di bangunan bagi dalam
jaringan primer dan/atau jaringan sekunder.
2.8 Pemberian air irigasi adalah kegiatan menyalurkan air dengan jumlah tertentu
dari jaringan primer atau jaringan sekunder ke petak tersier.
2.9 Penggunaan air irigasi adalah kegiatan memanfaatkan air dari petak tersier
untuk mengairi lahan pertanian pada saat diperlukan.
2.10 Pembuangan air irigasi, selanjutnya disebut drainase, adalah pengaliran
kelebihan air yang sudah tidak dipergunakan lagi pada suatu daerah irigasi
tertentu.
2.11 Daerah irigasi adalah kesatuan lahan yang mendapat air dari satu jaringan
irigasi.
2.12 Jaringan irigasi adalah saluran, bangunan, dan bangunan pelengkapnya yang
merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan, pembagian,
pemberian, penggunaan, dan pembuangan air irigasi.
2.13 Jaringan irigasi primer adalah bagian dari jaringan irigasi yang terdiri dari
bangunan utama, saluran induk/primer, saluran pembuangannya, bangunan
bagi, bangunan bagi-sadap, bangunan sadap, dan bangunan pelengkapnya.
2.14 Jaringan irigasi sekunder adalah bagian dari jaringan irigasi yang terdiri dari
saluran sekunder, saluran pembuangannya, bangunan bagi, bangunan bagi-
sadap, bangunan sadap, dan bangunan pelengkapnya.
2.15 Cekungan air tanah adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh batas
hidrogeologis, tempat semua kejadian hidrogeologis seperti proses
pengimbuhan, pengaliran, dan pelepasan air tanah berlangsung.
3
PENYELESAIAN PEMBANGUNAN EMBUNG KONSERVASI KAYU AGUNG KAB.OGAN KOMERING ILIR
2.16 Jaringan irigasi air tanah adalah jaringan irigasi yang airnya berasal dari air
tanah, mulai dari sumur dan instalasi pompa sampai dengan saluran irigasi air
tanah termasuk bangunan didalamnya.
2.17 Saluran irigasi air tanah adalah bagian dari jaringan irigasi air tanah yang
dimulai setelah bangunan pompa sampai lahan yang diari.
2.18 Jaringan irigasi desa adalah jaringan irigasi yang dibangun dan dikelola oleh
masyarakat desa atau pemerintah desa.
2.19 Jaringan irigasi tersier adalah jaringan irigasi yang berfungsi sebagai
prasarana pelayanan air irigasi dalam petak tersier yang terdiri dari saluran
tersier, saluran kuarter dan saluran pembuang, boks tersier, boks kuarter,
serta bangunan pelengkapnya.
2.20 Masyarakat petani adalah kelompok masyarakat yang bergerak dalam bidang
pertanian, baik yang bergerak dalam bidang pertanian, baik yang telah
tergabung dalam organisasi perkumpulan petani pemakai air maupun petani
lainnya yang belum tergabung dalam organisasi perkumpulan petani pemakai
air.
2.21 Perkumpulan petani pemakai air adalah kelembagaan pengelolaan irigasi yang
menjadi wadah petani pemakai air dalam suatu daerah pelayanan irigasiyang
dibentuk oleh petani pemakai air sendiri secara demokratis, termasuk lembaga
lokal pengelola irigasi.
2.22 Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik
Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintah negara Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
2.23 Pemerintah Provinsi adalah Gubernur dan perangkat daerah provinsi lainnya
sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah.
2.24 Pemerintah Kabupaten/Kota adalah Bupati/Walikota dan perangkat daerah
kabupaten kota lainnya sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah.
2.25 Hak guna air untuk irigasi adalah hak untuk memperoleh dan memakai atau
mengusahakan air dari sumber air untuk kepentingan pertanian.
2.26 Hak guna pakai air untuk irigasi adalah hak untuk memperoleh dan memakai
air dari sumber air untuk kepentingan pertanian.
4
PENYELESAIAN PEMBANGUNAN EMBUNG KONSERVASI KAYU AGUNG KAB.OGAN KOMERING ILIR
2.27 Hak guna usaha air untuk irigasi adalah hak untuk memperoleh dan
mengusahakan air dari sumber air untuk kepentingan pengusahaan pertanian.
2.28 Komisi Irigasi kabupaten/kota adalah lembaga koordinasi dan komunikasi
antara wakil pemerintah kabupaten/kota, wakil perkumpulan petani pemakai
air tingkat daerah irigasi, dan wakil pengguna jaringan irigasi pada
kabupaten/kota.
2.29 Komisi Irigasi provinsi adalah lembaga koordinasi dan komunikasi antara wakil
pemerintah provinsi, wakil perkumpulan petani pemakai air tingkat daerah
irigasi, dan wakil pengguna jaringan irigasi pada provinsi, dan wakil komisi
kabupaten/kota yang terkait.
2.30 Komisi Irigasi antar provinsi adalah lembaga koordinasi dan komunikasi antara
wakil pemerintah kabupaten/kota yang terkait, wakil komisi irigasi provinsi
yang terkait, wakil perkumpulan petani pemakai air, dan wakil pengguna
jaringan irigasi di suatu daerah irigasi lintas provinsi.
2.31 Menteri adalah Menteri yang membidangi sumber daya air.
2.32 Dinas adalah Instansi Pemerintah Provinsi atau Pemerintah kabupaten/kota
yang membidangi irigasi.
2.33 Pengembangan jaringan irigasi adalah pembangunan jaringan irigasi baru
dan/atau peningkatan jaringan irigasi yang sudah ada.
2.34 Pembangunan jaringan irigasi adalah seluruh kegiatan penyediaan jaringan
irigasi di wilayah tertentu yang belum ada jaringan irigasinya.
2.35 Peningkatan jaringan irigasi adalah kegiatan meningkatkan fungsi dan kondisi
jaringan irigasi yang sudah ada atau kegiatan menambah luas areal pelayanan
pada jaringan irigasi yang sudah ada dengan mempertimbangkan perubahan
kondisi lingkungan daerah irigasi.
2.36 Pengelolaan jaringan irigasi adalah kegiatan yang meliputi operasi,
pemeliharaan, dan rehabilitasi jaringan irigasi di daerah irigasi.
2.37 Operasi jaringan irigasi adalah upaya pengaturan air irigasi dan
pembuangannya, termasuk kegiatan membuka-menutup pintu bangunan
irigasi, meyusun rencana tata tanam, menyusun sistem golongan, menyusun
rencana pembagian air, melaksanakan kalibrasi pintu/bangunan,
mengumpulkan data, memantau, dan mengevaluasi.
5
PENYELESAIAN PEMBANGUNAN EMBUNG KONSERVASI KAYU AGUNG KAB.OGAN KOMERING ILIR
3. LATAR BELAKANG
3.1 Sistim Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan
Jaringan Pengairan Lainnya yang sesuai standar sangat diperlukan dalam
usaha meningkatkan produksi beras pada Daerah-daerah Irigasi tersebut
diatas dan sekaligus memudahkan pelaksanaan Exploitasi dan Pemeliharaan
(E&P) yang efektif dan efisien, sehingga didapatkan tingkat maksimum usia
teknis dan waktu dari Irigasi tersebut yang sesuai dengan disain dan
pelaksanaan program pola tanam dan tertib tanam, serta menjamin
pendayagunaan pengadaan air yang dibutuhkan cukup untuk meningkatkan
pendayagunaan areal irigasi sekaligus untuk melipat gandakan produksi
dalam upaya mencapai kecukupan pangan yang berkesinambungan. Oleh
sebab itu diperlukan suatu studi guna menyusun alternatif pemecahan
masalah dan perencanaan teknis untuk mendapatkan fungsi dan manfaat dari
sistem pengelolaan air yang baik, sehingga roda kehidupan dan perekonomian
masyarakat dengan memanfaatkan dan pengembangan lahan ada.
3.2 Salah satu permasalahan dari permasalahan–permasalahan yang dihadapi
bangsa Indonesia pada Umumnya dan Khususnya di Kabupaten Luwu Timur
saat ini, adalah masalah pangan. Masalah pangan ini secara umum
6
PENYELESAIAN PEMBANGUNAN EMBUNG KONSERVASI KAYU AGUNG KAB.OGAN KOMERING ILIR
5. SASARAN PEKERJAAN
5.1 Membuat kembali sistem pengelolaan sumber air baku pada Jaringan Irigasi
berdasarkan potensi sumber daya air baku yang ada.
7
PENYELESAIAN PEMBANGUNAN EMBUNG KONSERVASI KAYU AGUNG KAB.OGAN KOMERING ILIR
6.1 Peserta Lelang Pengadaan Jasa Konstruksi pada Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Luwu Timur Program Peningkatan dan Pemeliharaan Jaringan
Irigasi Kabupaten Luwu Timur Sumber Dana DAK/APBK Luwu Timur Tahun
Anggaran 2014, harus membaca dan mempelajari seluruh gambar kerja,
rencana kerja dan syarat ini dengan seksama untuk memahami benar- benar
maksud dan isi dokumen tersebut secara keseluruhan maupun setiap bagian.
Tidak ada gugatan yang akan dipertimbangkan jika gugatan itu disebabkan
karena peserta tidak membaca, tidak memahami, tidak memenuhi petunjuk ,
ketentuan dalam gambar, atau pernyataan kesalahpahaman apapun
mengenai arti dari isi dokumen ini.
6.2 Pemborong harus melaksanakan dan menyelesaikan sesuai dengan syarat-
syarat yang tercantum pada bestek ini. Penjelasan yang tidak tercantum
dalam syarat-syarat ini akan ditentukan kemudian oleh Direksi Teknis yang
ditunjuk atau ditugaskan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah dan Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Program Peningkatan dan Pemeliharaan
Jaringan Irigasi Dinas Pekejerjaan Umum Kabupaten Luwu Timur.
7. LOKASI PEKERJAAN
Lokasi pekerjaan yang direncanakan menjadi sasaran pekerjaan ini adalah saluran
irigasi di teluk pinang Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor Provinsi Jawa barat.
8
PENYELESAIAN PEMBANGUNAN EMBUNG KONSERVASI KAYU AGUNG KAB.OGAN KOMERING ILIR
8. LINGKUP PEKERJAAN
9
PENYELESAIAN PEMBANGUNAN EMBUNG KONSERVASI KAYU AGUNG KAB.OGAN KOMERING ILIR
10
PENYELESAIAN PEMBANGUNAN EMBUNG KONSERVASI KAYU AGUNG KAB.OGAN KOMERING ILIR
Kontraktor wajib membuat Papan Nama Proyek pada setiap lokasi pekerjaan.
Bedeng kerja pada lokasi pekerjaan.
11
PENYELESAIAN PEMBANGUNAN EMBUNG KONSERVASI KAYU AGUNG KAB.OGAN KOMERING ILIR
12
PENYELESAIAN PEMBANGUNAN EMBUNG KONSERVASI KAYU AGUNG KAB.OGAN KOMERING ILIR
13
PENYELESAIAN PEMBANGUNAN EMBUNG KONSERVASI KAYU AGUNG KAB.OGAN KOMERING ILIR
14
PENYELESAIAN PEMBANGUNAN EMBUNG KONSERVASI KAYU AGUNG KAB.OGAN KOMERING ILIR
15
PENYELESAIAN PEMBANGUNAN EMBUNG KONSERVASI KAYU AGUNG KAB.OGAN KOMERING ILIR
16
PENYELESAIAN PEMBANGUNAN EMBUNG KONSERVASI KAYU AGUNG KAB.OGAN KOMERING ILIR
Siaran dilakukan pada setiap celah batu satu dengan lainnya pada bidang
muka pasangan.
17
PENYELESAIAN PEMBANGUNAN EMBUNG KONSERVASI KAYU AGUNG KAB.OGAN KOMERING ILIR
Cara mencampur morta dan alat yang akan digunakan terlebih dahulu
harus dimintakan persetujuan Direksi Teknis, jumlah masing-masing bagian
semen dan pasir harus sesuai dengan yang ditetapkan. Pekerjaan plesteran
dikerjakan satu lapis sampai jumlah ketebalan 1,5 cm dan kemudian
dihaluskan dengan air semen (acian). Dan pada pekerjaan siaran semua
bidang sambungan diantara batu muka harus dikorek sebelum ditutup
dengan adukan, permukaan harus dibersihkan dengan memakai kawat dan
dibasahi. Sebelu diplester semua harus dibersihkan dulu dari segala macam
kotoran.
Cek komposisi tanah Anda. Jika selama ini Anda kesulitan menumbuhkan
rumput yang sehat, masalahnya kemungkinan berhubungan dengan
komposisi tanah Anda. Jika tanah Anda berupa tanah liat yang padat, akar-
akar rumput tidak mampu mendapatkan oksigen yang mereka perlukan
untuk tumbuh. Jika tanah Anda mengandung terlalu banyak pasir, tanah
itu tidak dapat menahan air dan nutrisi di dekat akar-akar rumput. Rumput
18
PENYELESAIAN PEMBANGUNAN EMBUNG KONSERVASI KAYU AGUNG KAB.OGAN KOMERING ILIR
tumbuh paling baik di tanah gembur dan subur yang menyerap air dengan
baik, dan Anda perlu memperbaiki tanah Anda agar menjadi seperti
deskripsi tersebut. Anda dapat membawa sampel tanah ke kebun bibit
terdekat dan bertanya kepada orang yang ahli untuk membantu Anda
mengetahui komposisinya. Atau, Anda dapat melakukannya sendiri dengan
cara menggali lubang di halaman Anda dan mengisinya dengan air.
Perhatikan apa yang terjadi:
Tanah berpasir akan kembali menjadi kering dalam waktu cepat. Ini artinya
Anda perlu menambahkan kompos atau topsoil tambahan setinggi 5 cm
agar dapat menahan nutrisi di sekitar akar-akar rumput.[1]
Tanah liat padat menahan air dan mengering dengan sangat lambat.
Tambahkan materi organik seperti gambut, pupuk kompos dari kotoran
hewan, kompos daun, atau kotoran halaman setinggi 5 cm sehingga akar-
akar rumput tidak kekurangan oksigen.
Jika tanah Anda memiliki pH 6 atau kurang, tanah tersebut terlalu asam.
Ini dapat diatasi dengan penambahan kapur. Diskusikan dengan orang
yang ahli di kebun bibit untuk menentukan berapa banyak kapur yang harus
ditambahkan, atau hubungi ahli tanah profesional.
Jika tanah Anda mengandung pH 6,5 atau lebih, tanah itu terlalu basa
untuk rumput. Ini dapat diperbaiki dengan penambahan sulfur atau gips.
Untuk mengetahui seberapa banyak yang perlu Anda tambahkan,
diskusikan dengan ahlinya.
19
PENYELESAIAN PEMBANGUNAN EMBUNG KONSERVASI KAYU AGUNG KAB.OGAN KOMERING ILIR
Ratakan area yang tidak rata. Jika ada parit, tonjolan tidak rata, atau
lubang besar di halaman Anda, akan sulit untuk meletakkan lempeng
rumput dengan rapi nantinya. Ratakan tanah untuk membuat permukaan
yang halus dan rata dan membantu menghilangkan masalah drainase. Ini
tidak wajib, tetapi merupakan ide yang bagus jika Anda ingin membuat
halaman yang sempurna.
Untuk meratakan tanah dalam area yang besar, gunakan traktor kecil.
Harganya cukup mahal, namun Anda dapat menyewanya di toko kebun
atau toko perangkat rumah.[2]
Untuk area yang lebih kecil, Anda dapat meratakan tanah dengan tangan.
Gunakan peralatan berkebun seperti sekop tangan atau garu untuk
memecah tanah dan melunakkan ujung-ujung dan landaian di sekitar
lubang dan parit.
Jika tanah Anda sangat padat dan penuh mengandung tanah liat,
gemburkan tanah sampai kedalaman 20 cm, bukan hanya 15 cm, guna
20
PENYELESAIAN PEMBANGUNAN EMBUNG KONSERVASI KAYU AGUNG KAB.OGAN KOMERING ILIR
memastikan akar-akar rumput akan punya ruang yang cukup untuk tumbuh
tanpa terhambat.
21
PENYELESAIAN PEMBANGUNAN EMBUNG KONSERVASI KAYU AGUNG KAB.OGAN KOMERING ILIR
.a) Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan
tidak cacat. Beberapa bahan tertentu harus masih di dalam kotak/ kemasan
aslinya yang masih tersegel dan berlabel pabriknya.
a) Mutu Beton. Mutu beton yang dicapai dalam pekerjaan beton adalah
sesuai dengan gambar kerja yakni beton K175, dan harus memenuhi
persyaratan yang ditentukan dalam PBI 1971. Adapun beton ini dipakai
untuk pekerjaan lantai saluaran, dan lain-lain seuai dengan gambar kerja.
b) Semen. Semen harus dari Type I dan memenuhi persyaratan SII-0013.
22
PENYELESAIAN PEMBANGUNAN EMBUNG KONSERVASI KAYU AGUNG KAB.OGAN KOMERING ILIR
c) Pasir & Batu Pecah. Pasir / batu pecah harus memenuhi NI-3 d) Air. Air
untuk campuran, perawatan atau aplikasi lainnya harus bersih dan bebas
dari unsur-unsur yang merusak seperti alkali, asam, garam dan bahan
anorganik lainnya. Air dari kualitas yang dikenal dan untuk konsumsi
manusia tidak perlu diuji. Bagaimanapun, bila hal ini terjadi, semua air
kecuali yang telah disebutkan di atas, harus diuji dan disetujui Pengawas.
b) Takaran untuk semen portland, pasir dan koral harus disetujui terlebih
dahulu oleh Pengawas Lapangan.
23
PENYELESAIAN PEMBANGUNAN EMBUNG KONSERVASI KAYU AGUNG KAB.OGAN KOMERING ILIR
a) Beton yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras selama
3x24 jam setelah pengecoran.
24
PENYELESAIAN PEMBANGUNAN EMBUNG KONSERVASI KAYU AGUNG KAB.OGAN KOMERING ILIR
Penawar ;
CV.PRAHU MULTIRAMA
Budi Santoso, ST
Direktur
25