Dalam laporan ini diuraikan tentang analisa dan perhitungan hidrologi yang meliputi
analisa curah hujan rencana dan juga analisa banjir rencana guna menentukan
ketinggian jembatan.
Demikian Laporan Hidrologi ini disusun kepada pihak-pihak yang telah memberikan
kontribusi terhadap penyusunan dokumen ini kami ucapkan terima kasih
Surabaya, 2017
Penyusun,
PT. MONOHEKSA
Tabel 3.1 Data curah hujan maksimum Stasiun Hujan Nunukan ........................ 3-4
Tabel 3.2 Perhitungan uji kesesuaian distribusi metode Smirnov-Kolmogorov ... 3-6
Tabel 3.3 Perhitungan uji kesesuaian distribusi metode Chi Square .................. 3-8
Tabel 3.4 Distribusi Hujan Netto Jam-Jaman ..................................................... 3-9
Tabel 3.5 Perhitungan debit banjir rancangan dengan kala ulang 2 tahun ....... 3-11
Tabel 3.6 Perhitungan debit banjir rancangan dengan kala ulang 5 tahun ....... 3-12
Tabel 3.7 Perhitungan debit banjir rancangan dengan kala ulang 10 tahun ..... 3-13
Tabel 3.8 Perhitungan debit banjir rancangan dengan kala ulang 25 tahun ..... 3-14
Tabel 3.9 Perhitungan debit banjir rancangan dengan kala ulang 50 tahun ..... 3-15
Tabel 3.10 Perhitungan debit banjir rancangan dengan kala ulang 100 tahun . 3-16
Tabel 3.11 Rekapitulasi perhitungan debit banjir rancangan ............................ 3-17
Tabel 3.12 Debit banjir rancangan ................................................................... 3-18
Tabel 3.13 Perhitungan muka air banjir pada rencana jembatan 1 ................... 3-21
Tabel 3.14 Perhitungan muka air banjir pada rencana jembatan 2 ................... 3-25
Tabel 3.15 Perhitungan muka air banjir pada rencana jembatan 3 ................... 3-28
Tabel 3.16 Perhitungan muka air banjir pada rencana jembatan 4 ................... 3-31
1.3 SASARAN
a) Persiapan.
b) Survey Lapangan.
c) Perecanaan / Desain.
d) Penyusunan Harga Perkiraan Perencana (HPP/ EE).
e) Penyusunan Dokumen Lelang.
f) Keluaran.
2.1 UMUM
Sebelum menghitung curah hujan wilayah harus diketahui luas DAS, letak
stasiun hujan, dan data curah hujan. Luas DAS diukur berdasar peta topografi
dengan AutoCAD untuk peta digital, atau Planimeter untuk peta manual.
Metode-metode dalam perhitungan curah hujan wilayah:
dimana :
Dimana :
Dimana :
Hujan rencana merupakan kemungkinan tinggi hujan yang terjadi dalam kala
ulang tertentu sebagai hasil dari suatu rangkaian analisis hidrologi yang biasa
disebut analisis frekuensi .
Dimana :
1. Deviasi Standart
Perhitungan deviasi standar menggunakan persamaan sebagai berikut :
S = Deviasi standar
X = Nilai rata-rata varian
Xi = Nilai varian ke i
n = jumlah data
Dimana :
CS = Koefisien Skewness
Xi = Nilai varian ke i
X = Nilai rata-rata varian
n = Jumlah data
S = Deviasi standar
CK = Koefesien Kurtosis
Xi = Nilai varian ke i
X = Nilai rata-rata varian
n = Jumlah data
S = Deviasi standar
Dimana :
CV = Koefisien variasi
X = Nilai rata-rata varian
S = Standar deviasi
1. Metode Normal
Dalam analisis hidrologi distribusi normal banyak digunakan untuk
menganalisis frekuensi curah hujan, analisis statistik dari distribusi curah
hujan tahunan, debit rata-rata tahunan. Distribusi normal disebut pula
distribusi Gauss. Untuk menghitung curah hujan rencana dengan metode
distribusi Normal digunakan persamaan distribusi frekuensi empiris.
Dimana :
Untuk :
Log X
n
t Log X 2
t 1
=
n 1
CS = koefisien kepencengan
n. logX logX 3
CK = koefisien kurtosis
n 2 logX logX 4
n 1 n 2 n 3 S log X
= 4
Dalam studi ini digunakan tiga macam uji agihan, yaitu : uji Chi-Square, least
Square dan uji Smirnov-Kolmogorov.
G
Oi Ei 2
X 2 hitung
i 1 Ei
Untuk :
2. Uji Smirnov-Kolmogorov
Uji kesesuaian ini digunakan untuk melakukan pengujian simpangan
secara horisontal. Uji ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
n
S n ( x) . 100 %
N 1
Untuk :
maks Pe( x) Pt ( x)
Untuk :
Intensitas curah hujan adalah ketinggian curah hujan yang terjadi pada suatu
kurun waktu di mana air tersebut berkonsentrasi. Analisis intensitas curah
hujan ini dapat diproses dari data curah hujan yang telah terjadi pada masa
lampau. Metodemetode yang biasanya digunakan dalam perhitungan
intensitas curah hujan adalah Metode Dr. Mononobe.
dimana :
A . Ro
Qp
3,6 0 ,3Tp T0 ,3
tr
0,8 tr tg
Q
lengkung naik lengkung turun
Qp
0,3 Qp
0,32 Qp
Lengkung Naik
Untuk 0 < t < Tp
2, 4
t
Qa Qp *
T
p
Lengkung Turun
Tp < t < (Tp + T0.3)
t Tp
Qd 1 0.3 Q p *
T0.3
PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 2-12
(Tp + T0.3) < t < (Tp + T0.3 + 1.5 T0.3)
t Tp 0.5 T0.3
Qd 2 Q p .0.3
1.5T0.3
untuk :
0.47 A * L
0.25
tg
3.1 UMUM
Besar debit dan tinggi banjir yang terjadi adalah merupakan faktor utama
sebagai pertimbangan didalam merencanakan suatu bangunan jembatan,
terutama dalam hal penentuan tinggi dasar jembatan, lebar bentang dan jarak
serta bentuk-bentuk pilar.
Secara hidrologi lokasi pekerjaan terletak di Sungai Sebakung, dari data Balai
Wilayah Sungai Kalimantan III Daera Aliran Sungai (DAS) Sebakung
mempunyai luas 4.997 km2 dengan panjang sungai utama 152 Km yang
bagian hulu berbatasan dibatasi oleh batas Negara Indonesia dengan
Malaysia. Peta DAS Sebakung menurut ada data dapat dilihat pada gambar
berikut.
Gambar 3.1 Peta DAS Sebakung dari data Kementrian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (Sumber : http://appgis.dephut.go.id/appgis/download.aspx)
Karena batas Daerah Aliran Sungai tidak bisa dibatasi oleh batas negara,
maka DAS pada titik jembatan dianalisa menggunakan data citra satelit
dengan bantuan software Arcview dengan extension AVSWAT 2000.
Batas Negara
Chatment Area dari data
Kementrian LHK
Kalimantan
Dalam analisa curah hujan rancangan ini data hujan yang digunakan adalah
dari pos hujan terdekat yaitu Pos Hujan Stasiun Nunukan. Berikut ini merupakan
data curah hujan maximum pada Stasiun hujan Nunukan.
Hujan Harian
R Diurutkan R Diurutkan
No Maksimum
Tahun mm Tahun mm Tahun mm
1 2002 113.61 2016 77.61 2015 178.38
2 2003 139.29 2006 78.27 2011 144.57
3 2004 96.36 2010 80.25 2014 142.38
4 2005 100.47 2008 87.15 2003 139.29
5 2006 78.27 2007 89.76 2013 133.98
6 2007 89.76 2009 95.58 2012 130.74
7 2008 87.15 2004 96.36 2002 113.61
8 2009 95.58 2005 100.47 2005 100.47
9 2010 80.25 2002 113.61 2004 96.36
10 2011 144.57 2012 130.74 2009 95.58
11 2012 130.74 2013 133.98 2007 89.76
12 2013 133.98 2003 139.29 2008 87.15
13 2014 142.38 2014 142.38 2010 80.25
14 2015 178.38 2011 144.57 2006 78.27
15 2016 77.61 2015 178.38 2016 77.61
Curah hujan rancangan adalah curah hujan terbesar tahunan dengan suatu
kemungkinan tertentu atau hujan dengan suatu kemungkinan periode ulang
tertentu. Untuk mendapatkan curah hujan rancangan (Rt) dilakukan melalui
Analisa Distribusi Metode Log Pearson Type III Curah Hujan Rancangan Metode Log Pearson Type III
R Maks Tr P nP G Log X X
No Tahun Log X
X (mm) (tahun) (%) (%) (mm)
1 2002 113.61 2.055 2 50 50 -0.049 2.031 107.491
2 2003 139.29 2.144 5 20 80 0.824 2.132 135.388
3 2004 96.36 1.984 10 10 90 1.309 2.187 153.867
4 2005 100.47 2.002 25 4 96 1.848 2.249 177.408
5 2006 78.27 1.894 50 2 98 2.209 2.290 195.159
6 2007 89.76 1.953 100 1 99 2.541 2.328 213.052
7 2008 87.15 1.940
8 2009 95.58 1.980
9 2010 80.25 1.904
10 2011 144.57 2.160
11 2012 130.74 2.116
12 2013 133.98 2.127
13 2014 142.38 2.153
14 2015 178.38 2.251
15 2016 77.61 1.890
dengan :
( Ef Of ) 2
X2 = X cr2
Ef
dengan :
DK = K - (P+1)
dengan :
DK = derajat kebebasan,
K = banyak kelas,
P = banyaknya keterkaitan, distribusi Chi-kuadrat = 2
Std. Pr R
No. Mean Cs G
Deviasi (%) Log mm
1 2.037 0.115 0.295 80 -0.768 1.949 88.89
2 2.037 0.115 0.295 60 -0.157 2.019 104.47
3 2.037 0.115 0.295 40 0.384 2.081 120.52
4 2.037 0.115 0.295 20 0.854 2.135 136.45
Apabila data hujan jangka pendek tidak tersedia, yang ada hanya data hujan
harian, maka intensitas hujan dapat dihitung dengan rumus Mononobe.
2
Rt 24 3
I
24 t
Keterangan :
T Q Max
(tahun) ( m3/det )
Q2 10238.98
Q5 11114.37
Q10 11694.22
Q25 12404.81
Q50 12989.95
Q100 13551.39
13000
Q 2 th
Q 5 th
12000
Q 25 th
Q 10 th
11000
Q 50 th
Q (m3/dt)
Q 100 th
10000
9000
8000
7000
6000
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48
T (jam)
1
x h (m)
b (m)
25
20
15
10
5
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160
Jarak (m)
b = 35 m2
x = 2
s = 0.000428
k = 38
A P R V Q
h Elevasi 2/3 0.5
(b+x.h).h b+2h(1+x^2)^0.5 A/P K.R .S A.V
(m) (m) (m2) (m) (m) (m/dt) (m3/dt)
0.00 8.00 0.00 35.00 0.00 0.00 0.00
1.00 9.00 37.00 39.47 0.94 0.75 27.87
2.00 10.00 78.00 43.94 1.77 1.15 89.94
3.00 11.00 123.00 48.42 2.54 1.46 180.13
26.00
24.00
22.00
20.00
18.00
16.00
14.00
12.00
10.00
8.00
0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 18000
Q (m3/dt)
24
22
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
0 20 40 60 80 100 120 140
Jarak (m)
b = 52 m2
x = 2
s = 0.000428
k = 38
22.00
20.00
18.00
16.00
14.00
12.00
10.00
8.00
6.00
4.00
2.00
0.00
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00
Jarak (m)
Profil Sungai
A P R V Q
h Elevasi 2/3 0.5
(b+x.h).h b+2h(1+x^2)^0.5 A/P K.R .S A.V
(m) (m) (m2) (m) (m) (m/dt) (m3/dt)
0.00 11.00 0.00 52.00 0.00 0.00 0.00
1.00 12.00 54.00 56.47 0.96 0.76 41.23
2.00 13.00 112.00 60.94 1.84 1.18 132.17
3.00 14.00 174.00 65.42 2.66 1.51 262.74
4.00 15.00 240.00 69.89 3.43 1.79 429.68
5.00 16.00 310.00 74.36 4.17 2.04 631.60
6.00 17.00 384.00 78.83 4.87 2.26 867.92
7.00 18.00 462.00 83.30 5.55 2.46 1138.56
8.00 19.00 544.00 87.78 6.20 2.65 1443.70
9.00 20.00 630.00 92.25 6.83 2.83 1783.72
10.00 21.00 720.00 96.72 7.44 3.00 2159.10
11.00 22.00 814.00 101.19 8.04 3.16 2570.43
12.00 23.00 912.00 105.67 8.63 3.31 3018.34
13.00 24.00 1014.00 110.14 9.21 3.46 3503.53
14.00 25.00 1120.00 114.61 9.77 3.60 4026.69
15.00 26.00 1230.00 119.08 10.33 3.73 4588.57
PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 3-25
A P R V Q
h Elevasi 2/3 0.5
(b+x.h).h b+2h(1+x^2)^0.5 A/P K.R .S A.V
(m) (m) (m2) (m) (m) (m/dt) (m3/dt)
16.00 27.00 1344.00 123.55 10.88 3.86 5189.92
17.00 28.00 1462.00 128.03 11.42 3.99 5831.49
18.00 29.00 1584.00 132.50 11.95 4.11 6514.05
19.00 30.00 1710.00 136.97 12.48 4.23 7238.39
20.00 31.00 1840.00 141.44 13.01 4.35 8005.27
21.00 32.00 1974.00 145.91 13.53 4.47 8815.47
22.00 33.00 2112.00 150.39 14.04 4.58 9669.77
23.00 34.00 2254.00 154.86 14.56 4.69 10568.95
24.00 35.00 2400.00 159.33 15.06 4.80 11513.78
25.00 36.00 2550.00 163.80 15.57 4.90 12505.03
26.00 37.00 2704.00 168.28 16.07 5.01 13543.48
27.00 38.00 2862.00 172.75 16.57 5.11 14629.89
28.00 39.00 3024.00 177.22 17.06 5.21 15765.02
29.00 40.00 3190.00 181.69 17.56 5.31 16949.64
28.00
26.00
24.00
22.00
20.00
18.00
16.00
14.00
12.00
10.00
8.00
0 5000 10000 15000 20000 25000
Q (m3/dt)
28.00
26.00
24.00
22.00
20.00
18.00
16.00
14.00
12.00
10.00
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00
Jarak (m)
b = 53 m2
x = 2
s = 0.000428
k = 38
22
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00
Jarak (m)
Profil Sungai
A P R V Q
h Elevasi 2/3 0.5
(b+x.h).h b+2h(1+x^2)^0.5 A/P K.R .S A.V
(m) (m) (m2) (m) (m) (m/dt) (m3/dt)
0.00 11.00 0.00 53.00 0.00 0.00 0.00
1.00 12.00 55.00 57.47 0.96 0.76 42.01
2.00 13.00 114.00 61.94 1.84 1.18 134.66
3.00 14.00 177.00 66.42 2.67 1.51 267.61
4.00 15.00 244.00 70.89 3.44 1.79 437.52
5.00 16.00 315.00 75.36 4.18 2.04 642.92
6.00 17.00 390.00 79.83 4.89 2.26 883.19
7.00 18.00 469.00 84.30 5.56 2.47 1158.21
8.00 19.00 552.00 88.78 6.22 2.66 1468.13
9.00 20.00 639.00 93.25 6.85 2.84 1813.31
10.00 21.00 730.00 97.72 7.47 3.01 2194.21
11.00 22.00 825.00 102.19 8.07 3.17 2611.41
12.00 23.00 924.00 106.67 8.66 3.32 3065.52
13.00 24.00 1027.00 111.14 9.24 3.46 3557.21
14.00 25.00 1134.00 115.61 9.81 3.60 4087.19
15.00 26.00 1245.00 120.08 10.37 3.74 4656.18
PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 3-28
A P R V Q
h Elevasi 2/3 0.5
(b+x.h).h b+2h(1+x^2)^0.5 A/P K.R .S A.V
(m) (m) (m2) (m) (m) (m/dt) (m3/dt)
16.00 27.00 1360.00 124.55 10.92 3.87 5264.93
17.00 28.00 1479.00 129.03 11.46 4.00 5914.18
18.00 29.00 1602.00 133.50 12.00 4.12 6604.70
19.00 30.00 1729.00 137.97 12.53 4.24 7337.26
20.00 31.00 1860.00 142.44 13.06 4.36 8112.62
21.00 32.00 1995.00 146.91 13.58 4.48 8931.56
22.00 33.00 2134.00 151.39 14.10 4.59 9794.86
23.00 34.00 2277.00 155.86 14.61 4.70 10703.28
24.00 35.00 2424.00 160.33 15.12 4.81 11657.59
25.00 36.00 2575.00 164.80 15.62 4.92 12658.56
26.00 37.00 2730.00 169.28 16.13 5.02 13706.97
27.00 38.00 2889.00 173.75 16.63 5.12 14803.57
28.00 39.00 3052.00 178.22 17.12 5.23 15949.12
29.00 40.00 3219.00 182.69 17.62 5.33 17144.38
28.00
26.00
24.00
22.00
20.00
18.00
16.00
14.00
12.00
10.00
8.00
0 5000 10000 15000 20000 25000
Q (m3/dt)
24
22
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00
Jarak (m)
b = 15 m2
x = 4
s = 0.000428
k = 38
28.00
26.00
24.00
22.00
20.00
18.00
16.00
14.00
12.00
10.00
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00
Jarak (m)
Series1
A P R V Q
h Elevasi 2/3 0.5
(b+x.h).h b+2h(1+x^2)^0.5 A/P K.R .S A.V
(m) (m) (m2) (m) (m) (m/dt) (m3/dt)
0.00 11.00 0.00 15.00 0.00 0.00 0.00
1.00 12.00 19.00 23.25 0.82 0.69 13.06
2.00 13.00 46.00 31.49 1.46 1.01 46.58
3.00 14.00 81.00 39.74 2.04 1.26 102.42
4.00 15.00 124.00 47.98 2.58 1.48 183.67
5.00 16.00 175.00 56.23 3.11 1.68 293.41
6.00 17.00 234.00 64.48 3.63 1.86 434.67
7.00 18.00 301.00 72.72 4.14 2.03 610.32
8.00 19.00 376.00 80.97 4.64 2.19 823.19
9.00 20.00 459.00 89.22 5.14 2.34 1075.95
10.00 21.00 550.00 97.46 5.64 2.49 1371.24
11.00 22.00 649.00 105.71 6.14 2.64 1711.60
12.00 23.00 756.00 113.95 6.63 2.78 2099.50
13.00 24.00 871.00 122.20 7.13 2.91 2537.35
14.00 25.00 994.00 130.45 7.62 3.05 3027.53
15.00 26.00 1125.00 138.69 8.11 3.18 3572.32
PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 3-31
A P R V Q
h Elevasi 2/3 0.5
(b+x.h).h b+2h(1+x^2)^0.5 A/P K.R .S A.V
(m) (m) (m2) (m) (m) (m/dt) (m3/dt)
16.00 27.00 1264.00 146.94 8.60 3.30 4174.00
17.00 28.00 1411.00 155.19 9.09 3.43 4834.79
18.00 29.00 1566.00 163.43 9.58 3.55 5556.85
19.00 30.00 1729.00 171.68 10.07 3.67 6342.32
20.00 31.00 1900.00 179.92 10.56 3.79 7193.32
21.00 32.00 2079.00 188.17 11.05 3.90 8111.91
22.00 33.00 2266.00 196.42 11.54 4.02 9100.13
23.00 34.00 2461.00 204.66 12.02 4.13 10159.99
24.00 35.00 2664.00 212.91 12.51 4.24 11293.47
25.00 36.00 2875.00 221.16 13.00 4.35 12502.53
26.00 37.00 3094.00 229.40 13.49 4.46 13789.11
27.00 38.00 3321.00 237.65 13.97 4.56 15155.10
28.00 39.00 3556.00 245.89 14.46 4.67 16602.40
29.00 40.00 3799.00 254.14 14.95 4.77 18132.87
28.00
26.00
24.00
22.00
20.00
18.00
16.00
14.00
12.00
10.00
8.00
0 5000 10000 15000 20000 25000
Q (m3/dt)
28.00
26.00
24.00
22.00
20.00
18.00
16.00
14.00
12.00
10.00
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00
Jarak (m)
4.1 KESIMPULAN
Dari hasil analisa dan perhitungan dapat ditarik beberapa kesimpulan, antara
lain :
4.2 SARAN
Untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal dalam perhitungan debit banjir
rencana sebaiknya dikalibrasi dengan data AWLR di dekat lokasi
perencanaan.