Anda di halaman 1dari 56

KATA PENGANTAR

Laporan Hidrologi pekerjaan Paket : (PR09) – Perencanaan Teknik Jembatan 2,


Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara ,Satuan Kerja Pelaksanaan
Perbatasan Kalimantan Utara Provinsi Kalimantan Utara , Sumber Dana APBN
Tahun Anggaran 2017 dibuat untuk memenuhi persyaratan yang ada dalam
Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan memenuhi Kontrak Pekerjaan No.
HK.02.03/P2JN – KU/PR09/491 , Tanggal 22 Juni 2017.

Dalam laporan ini diuraikan tentang analisa dan perhitungan hidrologi yang meliputi
analisa curah hujan rencana dan juga analisa banjir rencana guna menentukan
ketinggian jembatan.

Demikian Laporan Hidrologi ini disusun kepada pihak-pihak yang telah memberikan
kontribusi terhadap penyusunan dokumen ini kami ucapkan terima kasih

Surabaya, 2017

Penyusun,
PT. MONOHEKSA

Ir. Jullian Joewono,


Team Leader

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA i


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv
DAFTAR TABEL .................................................................................................. v
BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................... 1-1
1.1 LATAR BELAKANG .............................................................................. 1-1
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN ....................................................................... 1-1
1.3 SASARAN ............................................................................................. 1-2
1.4 RUANG LINGKUP ................................................................................ 1-2
1.5 DATA KEGIATAN ................................................................................. 1-3
1.6 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN ....................................................... 1-3
1.7 LOKASI PEKERJAAN ........................................................................... 1-3
BAB 2. LANDASAN TEORI ........................................................................... 2-1
2.1 UMUM................................................................................................... 2-1
2.2 ANALISA CURAH HUJAN RANCANGAN ............................................. 2-1
2.2.1 Distribusi Curah Hujan ................................................................ 2-3
2.2.2 Parameter Satistik ....................................................................... 2-4
2.2.3 Analisis Jenis Distribusi Curah Hujan .......................................... 2-6
2.2.4 Uji Kesesuaian Distribusi............................................................. 2-9
2.2.5 Intensitas Curah Hujan .............................................................. 2-11
2.3 DEBIT BANJIR RANCANGAN ............................................................ 2-11
BAB 3. ANALISA HIDROLOGI ...................................................................... 3-1
3.1 UMUM................................................................................................... 3-1
3.2 PENENTUAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) ................................. 3-1
3.3 ANALISA CURAH HUJAN RANCANGAN ............................................. 3-4
3.4 UJI KESESUAIAN DISTRIBUSI ............................................................ 3-5
3.4.1 Uji Smirnov Kolmogorov .............................................................. 3-5
3.4.2 Uji Chi Square ............................................................................. 3-6

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA ii


3.5 DISTRIBUSI HUJAN JAM-JAMAN ........................................................ 3-8
3.6 ANALISA DEBIT BANJIR RENCANA.................................................. 3-10
3.7 PROFIL MUKA AIR BANJIR PADA JEMBATAN 1 .............................. 3-18
3.8 PROFL MUKA AIR BANJIR PADA JEMBATAN 3 ............................... 3-24
3.9 PROFL MUKA AIR BANJIR PADA JEMBATAN 3 ............................... 3-27
3.10 PROFL MUKA AIR BANJIR PADA JEMBATAN 4 ............................... 3-30
BAB 4. PENUTUP ......................................................................................... 4-1
4.1 KESIMPULAN ....................................................................................... 4-1
4.2 SARAN ................................................................................................. 4-1

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA iii


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta lokasi pekerjaan ..................................................................... 1-4


Gambar 2.1 Model Hidrograf Nakayasu ........................................................... 2-12
Gambar 3.1 Peta DAS Sebakung dari data Kementrian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (Sumber : http://appgis.dephut.go.id/appgis/download.aspx) ........... 3-2
Gambar 3.2 Pengolahan data spasial DAS ........................................................ 3-3
Gambar 3.3 Chatment Area Jembatan 1 pada Google Earth ............................. 3-3
Gambar 3.4 Grafik Hidrograf banjir rancangan HSS Nakayasu ........................ 3-18
Gambar 3.5 Lokasi titik-titik rencanan jembatan ............................................... 3-20
Gambar 3.6 Cross Secsion pada rencana Jembatan 1 .................................... 3-20
Gambar 3.7 Cross Sungai Sembakung pada rencana lokasi Jembatan 1 ........ 3-21
Gambar 3.8 Rating Curve Banjir S. Sebakung Pada rencana Jembatan 1 ....... 3-23
Gambar 3.9 Profil muka air banjir pada rencana Jembatan 1 ........................... 3-24
Gambar 3.10 Profil Sungai Sebakung pada rencana Jembatan 2 .................... 3-25
Gambar 3.11 Rating Curve Banjir S. Sebakung Pada rencana Jembatan 2 ..... 3-26
Gambar 3.12 Profil muka air banjir pada rencana Jembatan 2 ......................... 3-27
Gambar 3.13 Profil Sungai Sebakung pada rencana Jembatan 3 .................... 3-28
Gambar 3.14 Rating Curve Banjir S. Sebakung Pada rencana Jembatan 3 ..... 3-29
Gambar 3.15 Profil muka air banjir pada rencana Jembatan 3 ......................... 3-30
Gambar 3.16 Profil Sungai Sebakung pada rencana Jembatan 4 .................... 3-31
Gambar 3.17 Rating Curve Banjir S. Sebakung Pada rencana Jembatan 4 ..... 3-32
Gambar 3.18 Profil muka air banjir pada rencana Jembatan 4 ......................... 3-33

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA iv


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data curah hujan maksimum Stasiun Hujan Nunukan ........................ 3-4
Tabel 3.2 Perhitungan uji kesesuaian distribusi metode Smirnov-Kolmogorov ... 3-6
Tabel 3.3 Perhitungan uji kesesuaian distribusi metode Chi Square .................. 3-8
Tabel 3.4 Distribusi Hujan Netto Jam-Jaman ..................................................... 3-9
Tabel 3.5 Perhitungan debit banjir rancangan dengan kala ulang 2 tahun ....... 3-11
Tabel 3.6 Perhitungan debit banjir rancangan dengan kala ulang 5 tahun ....... 3-12
Tabel 3.7 Perhitungan debit banjir rancangan dengan kala ulang 10 tahun ..... 3-13
Tabel 3.8 Perhitungan debit banjir rancangan dengan kala ulang 25 tahun ..... 3-14
Tabel 3.9 Perhitungan debit banjir rancangan dengan kala ulang 50 tahun ..... 3-15
Tabel 3.10 Perhitungan debit banjir rancangan dengan kala ulang 100 tahun . 3-16
Tabel 3.11 Rekapitulasi perhitungan debit banjir rancangan ............................ 3-17
Tabel 3.12 Debit banjir rancangan ................................................................... 3-18
Tabel 3.13 Perhitungan muka air banjir pada rencana jembatan 1 ................... 3-21
Tabel 3.14 Perhitungan muka air banjir pada rencana jembatan 2 ................... 3-25
Tabel 3.15 Perhitungan muka air banjir pada rencana jembatan 3 ................... 3-28
Tabel 3.16 Perhitungan muka air banjir pada rencana jembatan 4 ................... 3-31

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA v


BAB 1.
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

a. Satuan Kerja Pelaksanaan Perbatasan Provinsi Kalimantan Utara


mempunyai fungsi antara lain menyiapkan detail desain (DED = Detailed
Engineering Design) penanganan jembatan di ruas jalan Nasional
Provinsi Kalimantan Utara.
b. Di dalam mewujudkan fungsi tersebut, maka diperlukan keterlibatan
konsultan untuk menyiapkan desain dengan pengadaannya yang sesuai
dengan ketentuan Peraturan Presiden (Perpres) yang berlaku saat ini.
c. Untuk memandu pengelolaan pekerjaan desain oleh Konsultan, maka
perlu dibuat Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang berisi batasan dan
ketentuan desain.
d. Penyusunan KAK ini berpedoman pada Pedoman Konstruksi dan
Bangunan, nomor 01/P/BM/2013; sesuai surat edaran Dirjen Bina Marga
nomor 01/SE/Db/2013 tanggal 27 Februari 2013.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan dari kegiatan Paket :(PR09) - Perencanaan Teknik


Jembatan 2 Provinsi Kalimantan Utara adalah :

a) Kegiatan perencanaan menghasilkan dokumen perencanaan dalam


bentuk detail desain sebagai panduan bagi PPK dan Penyedia Jasa dalam
pelaksanaan pekerjaan konstruksi di lapangan.

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 1-1


b) Hasil kegiatan perencanaan juga meliputi dokumen yang diperlukan untuk
proses pelelangan pekerjaan, baik yang bersifat standar maupun yang
berasal dari produk perencanaan.

1.3 SASARAN

Adapun sasaran dari kegiatan ini adalah :

a) Tersedianya perencanaan teknik jalan / jembatan pada ruas jalan


Nasional di Provinsi Kalimantan Utara , khususnya pada ruas yang akan
ditangani pada tahun anggaran berikutnya.
b) Perencanaan teknik jalan / jembatan yang dihasilkan mempunyai
keandalan, yang ditunjukkan antara lain oleh :
 Input data yang valid,
 Proses perencanaan yang berdasarkan pedoman / manual yang
berlaku pada saat perencanaan dibuat,
 Produk perencanaan menjawab permasalahan yang ada di lapangan.
c) Ketersediaan dokumen lelang pada penanganan ruas jalan yang ditinjau,
guna mendukung pelaksanaan pekerjaan.

1.4 RUANG LINGKUP

Lingkup pekerjaan Paket :(PR09) – Perencanaan Teknik Jembatan 2 Provinsi


Kalimantan Utara adalah sebagai berikut :

a) Persiapan.
b) Survey Lapangan.
c) Perecanaan / Desain.
d) Penyusunan Harga Perkiraan Perencana (HPP/ EE).
e) Penyusunan Dokumen Lelang.
f) Keluaran.

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 1-2


1.5 DATA KEGIATAN

Data Kegiatan pekerjaan Paket :(PR09) – Perencanaan Teknik Jembatan 2


Provinsi Kalimantan Utara adalah sebagai berikut :

a) Nama Kegiatan : Paket :(PR09) – Perencanaan Teknik Jembatan 2


Ruas Jalan Mensalong-Tau Lumbis Provinsi
Kalimantan Utara.
b) Pemberi Tugas : Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan
Nasional Provinsi Kalimantan Utara.
c) Konsultan Perencana : PT. Monoheksa.
d) Nomor Kontrak : HK.02.03/P2JN-KU/PR09/491
e) Tanggal Kontrak : 22 Juni 2017
f) Nilai Kontrak : Rp. 1.943.265.500 ,- (Termasuk PPN 10%)
g) Waktu Pelaksanaan : 150 (Seratus Lima Puluh ) Hari Kalender ( 22 Juni
2017 s/d 22 November 2017 ).

1.6 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan Paket :(PR09) – Perencanaan Teknik


Jembatan 2 Ruas Jalan Mensalong-Tau Lumbis Provinsi Kalimantan Utara
adalah 5,00 (lima) bulan sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK).

1.7 LOKASI PEKERJAAN

Lokasi pekerjaan Perencanaan Teknik Jembatan 2 beradandi Kabupaten


Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara ,untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar berikut ini.

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 1-3


Lokasi Pekerjaan

Gambar 1.1 Peta lokasi pekerjaan

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 1-4


BAB 2.
LANDASAN TEORI

2.1 UMUM

Analisis hidrologi digunakan untuk mengetahui debit aliran sungai dan


parameter-parameter lainnya yang diperlukan dalam perencanaan jembatan
terutama untuk menentukan tinggi jembatan, Untuk mendapatkan debit banjir
rencana dilakukan tahap-tahap perhitungannya adalah :

- Perhitungan curah hujan wilayah


- Menentukan distribusi (sebaran) curah hujan
- Menghitung intensitas curah hujan
- Menghitung debit banjir rencana

2.2 ANALISA CURAH HUJAN RANCANGAN

Sebelum menghitung curah hujan wilayah harus diketahui luas DAS, letak
stasiun hujan, dan data curah hujan. Luas DAS diukur berdasar peta topografi
dengan AutoCAD untuk peta digital, atau Planimeter untuk peta manual.
Metode-metode dalam perhitungan curah hujan wilayah:

- Metode Rata-Rata Aljabar


- Metode Rata – Rata Isohyet
- Metode Polygon Thiessen

1. Metode Rata-Rata Aljabar


Tinggi rata-rata curah hujan yang didapatkan dengan mengambil nilai
rata-rata hitung (arithmetic mean) pengukuran hujan di pos penakar-
penakar hujan didalam
PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 2-1
areal tersebut. Jadi cara ini akan memberikan hasil yang dapat dipercaya
jika pos-pos penakarnya ditempatkan secara merata di areal tersebut,
dan hasil penakaran masingmasing pos penakar tidak menyimpang jauh
dari nilai rata-rata seluruh pos di seluruh areal (Soemarto, 1999).

dimana :

d = tinggi curah hujan rata-rata


d1, d2, dn = tinggi curah hujan pada pos penakar 1, 2, ….n
n = banyaknya pos penakar

2. Metode Rata – Rata Isohyet


Dengan cara ini, kita dapat menggambar dulu kontur tinggi hujan yang
sama (isohyet). Kemudian luas bagian diantara isohyet-isohyet yang
berdekatan diukur, dan nilai rata-rata dihitung sebagai nilai rata-rata
timbang nilai kontur, kemudian dikalikan dengan masing-masing
luasnya. Hasilnya dijumlahkan dan dibagi dengan luas total daerah,
maka akan didapat curah hujan areal yang dicari (Soemarto,1999):

Dimana :

R = Curah hujan rata-rata (mm)


R1, R2, ......., Rn = Curah hujan di garis isohyet (mm)
A1, A2, ….. , An = Luas bagian yang dibatasi oleh isohyet-isohyet
(Km2)

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 2-2


3. Metode Polygon Thiessen
Cara ini berdasar rata-rata timbang (weighted average). Metode ini sering
digunakan pada analisis hidrologi karena lebih teliti dan obyektif dibanding
metode lainnya, dan dapat digunakan pada daerah yang memiliki titik
pengamatan yang tidak merata (Mori, 1977). Cara ini adalah dengan
memasukkan faktor pengaruh daerah yang mewakili stasiun hujan yang
disebut faktor pembobotan atau koefisien Thiessen. Untuk pemilihan
stasiun hujan yang dipilih harus meliputi daerah aliran sungai yang akan
dibangun. Besarnya koefisien Thiessen tergantung dari luas daerah
pengaruh stasiun hujan yang dibatasi oleh poligon-poligon yang
memotong tegak lurus pada tengah- tengah garis penghubung stasiun.
Setelah luas pengaruh tiap-tiap stasiun didapat, maka koefisien Thiessen
dapat dihitung dengan rumus 2.3 (Soemarto, 1999) :

Dimana :

Ci = Koefisien Thiessen dari stasiun pengamatan i


Ai = Luas pengaruh dari stasiun pengamatan i
A = Luas total dari DAS
−R = Curah hujan rata-rata
R1, R2,..,Rn = Curah hujan pada setiap titik pengukuran (stasiun)

2.2.1 Distribusi Curah Hujan

Hujan rencana merupakan kemungkinan tinggi hujan yang terjadi dalam kala
ulang tertentu sebagai hasil dari suatu rangkaian analisis hidrologi yang biasa
disebut analisis frekuensi .

Analisis frekuensi sesungguhnya merupakan prakiraan ( forecasting ) dalam


arti probabilitas untuk terjadinya suatu peristiwa hidrologi dalam bentuk hujan

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 2-3


rencana yang berfungsi sebagai dasar perhitungan perencanaan hidrologi
untuk antisipasi setiap kemungkinan yang akan terjadi. Analisis frekuensi ini
dilakukan dengan menggunakan

Distribusi Peluang dan distribusi yang digunakan adalah Distribusi Normal,


Distribusi Log Normal, Distribusi Gumbel Tipe 1 dan Distribusi Log Pearson
type III. Secara sistematis metode analisis frekuensi perhitungan hujan
rencana ini dilakukan sebagai berikut :

- Menghitung parameter statistik


- Menentukan jenis distribusi curah hujan
- Menghitung curah hujan rencana
- Pengujian kecocokan distribusi curah hujan

2.2.2 Parameter Satistik

Untuk menyelidiki susunan data kuantitatip dari sebuah variabel hidrologi,


maka akan sangat membantu apabila kita mendefinisikan ukuran-ukuran
numerik yang menjadi ciri data tersebut. Nilai yang menjelaskan ciri susunan
data disebut dengan parameter. Parameter yang digunakan dalam analisis
susunan data dari sebuah variabel disebut dengan parameter statistik.
Parameter statistik yang sering digunakan dalam analisis data hidrologi yaitu
perhitungan dispersi. Sebelum melakukan perhitungan dispersi dilakukan
perhitungan untuk mendapatkan nilai (Xi–X), (Xi–X)2, (Xi–X)3, (Xi–X)4 terlebih
dahulu.

Dimana :

Xi = Besarnya curah hujan daerah (mm)

X = Rata-rata curah hujan maksimum daerah (mm)

Macam perhitungan dispersi antara lain sebagai berikut :

1. Deviasi Standart
Perhitungan deviasi standar menggunakan persamaan sebagai berikut :

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 2-4


Dimana :

S = Deviasi standar
X = Nilai rata-rata varian
Xi = Nilai varian ke i
n = jumlah data

2. Koefisien Skewness (CS)


Perhitungan koefisien skewness menggunakan persamaan sebagai
berikut (Soemarto,1999) :

Dimana :

CS = Koefisien Skewness
Xi = Nilai varian ke i
X = Nilai rata-rata varian
n = Jumlah data
S = Deviasi standar

3. Koefisien Kurtosis (CK)


Perhitungan koefisien kurtosis menggunakan persamaan sebagai berikut
(Soemarto,1999) :

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 2-5


Dimana :

CK = Koefesien Kurtosis
Xi = Nilai varian ke i
X = Nilai rata-rata varian
n = Jumlah data
S = Deviasi standar

4. Koefisien Variasi (CV)


Perhitungan koefisien variasi menggunakan persamaan sebagai berikut
(Soemarto,1999) :

Dimana :

CV = Koefisien variasi
X = Nilai rata-rata varian
S = Standar deviasi

2.2.3 Analisis Jenis Distribusi Curah Hujan

Dengan menganalisis jenis-jenis distribusi curah hujan didapatkan curah


hujan dengan periode ulang tertentu. Curah hujan tersebut digunakan dalam
perhitungan untuk mendapatkan debit banjir rencana. Jenis-Jenis distribusi
yang biasa digunakan dalam analisis hidrologi adalah :

1. Metode Normal
Dalam analisis hidrologi distribusi normal banyak digunakan untuk
menganalisis frekuensi curah hujan, analisis statistik dari distribusi curah
hujan tahunan, debit rata-rata tahunan. Distribusi normal disebut pula
distribusi Gauss. Untuk menghitung curah hujan rencana dengan metode
distribusi Normal digunakan persamaan distribusi frekuensi empiris.

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 2-6


Dimana :

Xrt = nilai rata-rata hitung varian


k = nilai variabel reduksi gauss
S = standar deviasi nilai varian

2. Metode Gumbel Tipe I


Untuk menghitung curah hujan rencana dengan metode distribusi Gumbel
Tipe I digunakan persamaan distribusi frekuensi empiris sebagai berikut :

Dimana :

XT = nilai varian yang diharapkan terjadi.


X = nilai rata-rata hitung varian
S = Standar Deviasi (simpangan baku)

YT = nilai reduksi varian dari variabel yang diharapkan terjadi


pada periode ulang tertentu hubungan antara periode
ulang T dengan YT dapat dilihat pada Lampiran Tabel II.2
atau dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:

untuk T ≥ 20, maka YT = ln T

Yn = nilai rata-rata dari reduksi varian (mean of reduce variate)


nilainya tergantung dari jumlah data (n)

Sn = deviasi standar dari reduksi varian (mean of reduced


variate) nilainyatergantung dari jumlah data (n)

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 2-7


3. Distribusi Log-Pearson Tipe III
Distribusi Log Pearson Tipe III merupakan hasil transformasi dari distribusi
Pearson Tipe III dengan menggantikan data menjadi nilai logaritmik.
Persamaan distribusi Log Pearson Tipe III dapat ditulis sebagai berikut :

Log Xt = Log X   k.S log X 

Untuk :

Xt = Besarnya curah hujan dengan periode t (mm)


Log X = Rata-rata nilai logaritma data X hasil pengamatan (mm)

 S logX  = Standar deviasi nilai logaritma data X hasil pengamatan

  Log X 
n

t  Log X 2

t 1
=
n 1
CS = koefisien kepencengan

n. logX  logX  3

 n  1 . n  2 . SlogX  3


=

CK = koefisien kurtosis

n 2  logX  logX  4

 n  1    n  2    n  3    S log X 
= 4

Nilai Koefisien Kemencengan / Skew Coefficient (Cs) pada distribusi Log-


Pearson Tipe III dapat dilihat pada tabel Lampiran 1. Apabila nilai CS = 0,
maka distribusi log Pearson tipe III identik dengan distribusi log normal,
sehingga distribusi kumulatifnya akan tergambar sebagai garis lurus pada
kertas grafik normal.

4. Metode Log Normal


Metode Log Normal apabila digambarkan pada kertas peluang logaritmik
akan merupakan persamaan garis lurus, sehingga dapat dinyatakan
sebagai model matematik dangan persamaan berikut:

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 2-8


dimana :

X = nilai yang diharapkan akan terjadi pada periode ulang


tertentu.

X = nilai rata-rata kejadian dari variabel kontinyu X

S = deviasi standar variabel kontinyu X.

k = karakteristik distribusi peluang log-normal 3 parameter yang


merupakan fungsi dari koefisien kemencengan CS.

2.2.4 Uji Kesesuaian Distribusi

Data yang dipakai untuk mengestimasi banjir rancangan (design flood)


ataupun debit andalan (depandable discharge). Menggunakan analisa
frekuensi belum tentu sesuai dengan distribusi-distribusi yang dipilih, untuk itu
perlu dilakukan uji kesesuaian distribusi. Pemeriksaan uji kesesuaian
distribusi ini dimaksudkan untuk :

- Mengetahui apakah data tersebut benar sesuai dengan distribusi teoritis


yang dipakai.
- Mengetahui apakah hipotesa tersebut dapat digunakan atau tidak untuk
perhitungan selanjutnya.

Dalam studi ini digunakan tiga macam uji agihan, yaitu : uji Chi-Square, least
Square dan uji Smirnov-Kolmogorov.

1. Uji Chi-Square (X2-test)


Uji ini mengkaji ukuran perbedaan yang terdapat di antara perbedaan
frekuensi yang diobservasi dengan yang diharapkan dan digunakan
untuk menguji simpangan secara vertikal, yang ditentukan dengan
persamaan :

G
Oi  Ei 2
X 2 hitung  
i 1 Ei

Untuk :

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 2-9


X2 hitung = uji statistik

G = jumlah sub - kelompok

Oi = jumlah nilai pengamatan pada sub kelompok ke i


Ei = jumlah nilai teoritis pada sub kelompok ke i
Distribusi dianggap sesuai apabila X2 hit < X2 tabel

2. Uji Smirnov-Kolmogorov
Uji kesesuaian ini digunakan untuk melakukan pengujian simpangan
secara horisontal. Uji ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

- Mengurutkan data curah hujan harian maksimum dari nilai terkecil


ke nilai terbesar
- Memplot harga curah hujan harian maksimum Xt dengan harga
probabilitas Weibull (Soewarno; 1995) :

n
S n ( x)  . 100 %
N 1

Untuk :

Sn (x) = probabilitas (%)


n = nomor urut data
N = jumlah total data
Pengujian terhadap kesesuaian data dengan parameter banyaknya data
(n), tingkat kepercayaan / signifikan level (), dan cr. Hitung nilai selisih
maksimum antara distribusi teoritis dengan distribusi empiris dengan
persamaan :

 maks  Pe( x)  Pt ( x)

Untuk :

maks = selisih antara probabilitas empiris dan teoritis


Pe (x) = peluang empiris
Pt(x) = peluang teoritis

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 2-10


Penentuan distribusi dapat detirima dengan membandingkan nilai cr
dan maks, dengan ketentuan jika :

cr < maks  maka distribusi ditolak

cr > maks  maka distribusi diterima


2.2.5 Intensitas Curah Hujan

Intensitas curah hujan adalah ketinggian curah hujan yang terjadi pada suatu
kurun waktu di mana air tersebut berkonsentrasi. Analisis intensitas curah
hujan ini dapat diproses dari data curah hujan yang telah terjadi pada masa
lampau. Metodemetode yang biasanya digunakan dalam perhitungan
intensitas curah hujan adalah Metode Dr. Mononobe.

dimana :

I = Intensitas curah hujan (mm/jam)


R24 = curah hujan maksimum dalam 24 jam (mm)
t = lamanya curah hujan (jam)

2.3 DEBIT BANJIR RANCANGAN

Untuk menganalisis banjir rancangan terlebih dahulu harus dibuat hidrograf


banjir pada sungai yang bersangkutan. Sedangkan untuk membuat hidrograf
banjir perlu dicari karakteristik atau peremeter daerah pengaliran tersebut.
Pendekatan yang dipakai dalam menghitung hidrograf banjir pada daerah
pengaliran dengan menggunakan metode hidrograf satuan sintetis Nakayasu
yang dikemukakan oleh Dr. Nakayasu dari Jepang. Adapun persamaannya
adalah sebagai berikut (Soemarto, 1987):

A . Ro
Qp 
3,6 0 ,3Tp  T0 ,3 

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 2-11


Untuk :

Qp = debit puncak banjir (m3/detik).


Ro = hujan satuan (mm).
Tp = tenggang waktu dari permulaan hujan sampai puncak banjir (jam).
T0.3 = waktu yang diperlukan untuk penurunan debit, dari debit puncak
sampai menjadi 30% dari debit puncak (jam).
A = luas daerah pengaliran (km2).

tr

0,8 tr tg

Q
lengkung naik lengkung turun

Qp

0,3 Qp
0,32 Qp

Tp T0,3 1,5 T 0,3

Gambar 2.1 Model Hidrograf Nakayasu

Persamaan untuk ordinat hidrograf Nakayasu (Soemarto, 1987):

 Lengkung Naik
Untuk 0 < t < Tp
2, 4
 t 
Qa  Qp *  
T 
 p 
 Lengkung Turun
Tp < t < (Tp + T0.3)
 t  Tp 
Qd 1  0.3 Q p *  
 T0.3 
PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 2-12
(Tp + T0.3) < t < (Tp + T0.3 + 1.5 T0.3)
 t Tp  0.5 T0.3 
 
Qd 2  Q p .0.3  
1.5T0.3

(Tp + T0.3 + 1.5 T0.3) < t


 t T p 1.5 T0.3 
 
 
Qd 3  Q p .0.3  
2 T0.3

untuk :

Qd = Limpasan sebelum mencapai debit puncak (m3/dt)


t = Waktu (jam)
T0.3 =  . tg (jam)
 = Koeffisien (1,5 s/d 3,5)
tg = Waktu Konsentrasi
t g  0.21 L 0 .7
untuk L < 15 km

t g  0.4  0.058 L untuk L > 15 km

0.47  A * L 
0.25

tg

L = Panjang alur sungai (km)


Tp = Tenggang Waktu (jam)
= t g  0.8 t r

Tr = 0.5 Tg s/d Tg (jam)

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 2-13


BAB 3.
ANALISA HIDROLOGI

3.1 UMUM

Analisa hidrologi dalam perencanaan jembatan bertujuan untuk


mengumpulkan informasi agar dapat menentukan :

 Debit banjir maksimum yang mungkin terjadi


 Elevasi jembatan
 Untuk menentukan tinggi jembatan

Besar debit dan tinggi banjir yang terjadi adalah merupakan faktor utama
sebagai pertimbangan didalam merencanakan suatu bangunan jembatan,
terutama dalam hal penentuan tinggi dasar jembatan, lebar bentang dan jarak
serta bentuk-bentuk pilar.

3.2 PENENTUAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

Secara hidrologi lokasi pekerjaan terletak di Sungai Sebakung, dari data Balai
Wilayah Sungai Kalimantan III Daera Aliran Sungai (DAS) Sebakung
mempunyai luas 4.997 km2 dengan panjang sungai utama 152 Km yang
bagian hulu berbatasan dibatasi oleh batas Negara Indonesia dengan
Malaysia. Peta DAS Sebakung menurut ada data dapat dilihat pada gambar
berikut.

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 3-1


DAS SEBAKUNG

Gambar 3.1 Peta DAS Sebakung dari data Kementrian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (Sumber : http://appgis.dephut.go.id/appgis/download.aspx)

Karena batas Daerah Aliran Sungai tidak bisa dibatasi oleh batas negara,
maka DAS pada titik jembatan dianalisa menggunakan data citra satelit
dengan bantuan software Arcview dengan extension AVSWAT 2000.

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 3-2


Gambar 3.2 Pengolahan data spasial DAS

Chatment Area Hasil


Analisa Spasial

Batas Negara
Chatment Area dari data
Kementrian LHK
Kalimantan

Gambar 3.3 Chatment Area Jembatan 1 pada Google Earth

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 3-3


Karena jarak antar jembatan rencana tidak terlalu jauh maka DAS pada
perencanaan ini hanya menggunakan DAS pada titik Jembatan 1, Jembatan
Sesungai 1 masuk didalam DAS sebakung berdasarkan hasil analisa spasila
(Gambar 3.2 dan Gambar 3.3) dengan menggunakan software Arcview
dengan Extension AVSWATT didapatkan hasil cathment area seluas ± 6024
km2 dengan panjang sungai ± 130 km,

3.3 ANALISA CURAH HUJAN RANCANGAN

Dalam analisa curah hujan rancangan ini data hujan yang digunakan adalah
dari pos hujan terdekat yaitu Pos Hujan Stasiun Nunukan. Berikut ini merupakan
data curah hujan maximum pada Stasiun hujan Nunukan.

Tabel 3.1 Data curah hujan maksimum Stasiun Hujan Nunukan

Hujan Harian
R Diurutkan R Diurutkan
No Maksimum
Tahun mm Tahun mm Tahun mm
1 2002 113.61 2016 77.61 2015 178.38
2 2003 139.29 2006 78.27 2011 144.57
3 2004 96.36 2010 80.25 2014 142.38
4 2005 100.47 2008 87.15 2003 139.29
5 2006 78.27 2007 89.76 2013 133.98
6 2007 89.76 2009 95.58 2012 130.74
7 2008 87.15 2004 96.36 2002 113.61
8 2009 95.58 2005 100.47 2005 100.47
9 2010 80.25 2002 113.61 2004 96.36
10 2011 144.57 2012 130.74 2009 95.58
11 2012 130.74 2013 133.98 2007 89.76
12 2013 133.98 2003 139.29 2008 87.15
13 2014 142.38 2014 142.38 2010 80.25
14 2015 178.38 2011 144.57 2006 78.27
15 2016 77.61 2015 178.38 2016 77.61

Curah hujan rancangan adalah curah hujan terbesar tahunan dengan suatu
kemungkinan tertentu atau hujan dengan suatu kemungkinan periode ulang
tertentu. Untuk mendapatkan curah hujan rancangan (Rt) dilakukan melalui

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 3-4


analisa frekuensi terhadap data curah hujan harian maksimum rata–rata
daerah pada daerah studi, metode yang digunakan dalam perhitungan curah
hujan rancangan adalah metode Log Pearson III.

Analisa Distribusi Metode Log Pearson Type III Curah Hujan Rancangan Metode Log Pearson Type III
R Maks Tr P nP G Log X X
No Tahun Log X
X (mm) (tahun) (%) (%) (mm)
1 2002 113.61 2.055 2 50 50 -0.049 2.031 107.491
2 2003 139.29 2.144 5 20 80 0.824 2.132 135.388
3 2004 96.36 1.984 10 10 90 1.309 2.187 153.867
4 2005 100.47 2.002 25 4 96 1.848 2.249 177.408
5 2006 78.27 1.894 50 2 98 2.209 2.290 195.159
6 2007 89.76 1.953 100 1 99 2.541 2.328 213.052
7 2008 87.15 1.940
8 2009 95.58 1.980
9 2010 80.25 1.904
10 2011 144.57 2.160
11 2012 130.74 2.116
12 2013 133.98 2.127
13 2014 142.38 2.153
14 2015 178.38 2.251
15 2016 77.61 1.890

Log X rerata = 2.037


Cs Log X = 0.295
Std. Deviasi Log X = 0.115

3.4 UJI KESESUAIAN DISTRIBUSI

3.4.1 Uji Smirnov Kolmogorov

Pengujian Smirnov Kolmogorov dilakukan dengan membandingkan


kemungkinan untuk tiap varian dari distribusi empiris dan distribusi
teoritisnya akan terdapat perbedaan () tertentu. Persamaan Smirnov
Kolmogorov adalah :

 Maks = P (X) - P (Xi) < cr

dengan :

 Maks = perbedaan maksimum antara data hujan dengan garis teoritis


P (X) =probabilitas dari distribusi hujan empiris

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 3-5


P (Xi) = probabilitas dari distribusi hujan teoritis
cr =perbedaan maksimum yang diijinkan

Berikut merupakan hasil perhitungan uji kesesuaian distribusi metode


Smirnov-Kolmogorov :

Tabel 3.2 Perhitungan uji kesesuaian distribusi metode Smirnov-Kolmogorov


No Tahun R Maks Log X Pe Sn(x) G Pr Px(x) D (Sn-Px)
X (mm)
1 2015 178.38 2.251 0.063 0.938 1.868 0.002 0.998 -0.061
2 2011 144.57 2.160 0.125 0.875 1.073 0.125 0.875 0.000
3 2014 142.38 2.153 0.188 0.813 1.015 0.145 0.855 -0.043
4 2003 139.29 2.144 0.250 0.750 0.932 0.173 0.827 -0.077
5 2013 133.98 2.127 0.313 0.688 0.785 0.229 0.771 -0.083
6 2012 130.74 2.116 0.375 0.625 0.692 0.269 0.731 -0.106
7 2002 113.61 2.055 0.438 0.563 0.160 0.495 0.505 0.058
8 2005 100.47 2.002 0.500 0.500 -0.305 0.648 0.352 0.148
9 2004 96.36 1.984 0.563 0.438 -0.463 0.700 0.300 0.138
10 2009 95.58 1.980 0.625 0.375 -0.494 0.710 0.290 0.085
11 2007 89.76 1.953 0.688 0.313 -0.732 0.788 0.212 0.100
12 2008 87.15 1.940 0.750 0.250 -0.843 0.813 0.187 0.063
13 2010 80.25 1.904 0.813 0.188 -1.156 0.868 0.132 0.055
14 2006 78.27 1.894 0.875 0.125 -1.250 0.884 0.116 0.009
15 2016 77.61 1.890 0.938 0.063 -1.282 0.890 0.110 -0.047

Log X Rata-rata (Log Xr) 2.037


Std. Dev Log X 0.115
Cs Log X 0.30
Delta P maks (%) 0.15
Der. Signifikan a (%) 5
Banyak data 15
Delta kritis (%) 0.351
Kesimpulan Diterima (D kritis > D maks)
Sumber : Hasil perhitungan

3.4.2 Uji Chi Square

Pengujian ini didasarkan pada jumlah pengamatan yang diharapkan pada


pembagian kelas, dan ditentukan terhadap jumlah data pengamatan yang
terbaca di dalam kelas tersebutPersamaan Chi-Kuadrat adalah :

( Ef  Of ) 2
X2 =   X cr2
Ef

dengan :

X2 = harga Chi-kuadrat terhitung

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 3-6


X cr2 = harga Chi-kuadrat kritik
Ef = Frekwensi yang diharapkan
Of = Frekwensi yang terbaca

Distribusi dikatakan sesuai jika dari pengujian diperoleh harga-harga X2 lebih


kecil dari X cr2 untuk derajat kebebasan (DK) dan derajat nyata/confidence
limit () diambil 5 %. Sedangkan derajat kebebasan dihitung dengan rumus
berikut ini :

DK = K - (P+1)

dengan :
DK = derajat kebebasan,
K = banyak kelas,
P = banyaknya keterkaitan, distribusi Chi-kuadrat = 2

Berikut merupakan hasil perhitungan uji kesesuaian distribusi metode Chi


Square :

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 3-7


Tabel 3.3 Perhitungan uji kesesuaian distribusi metode Chi Square
Jumlah kelas (K) = 1 + 3,22 Log n
= 4.787 ~ 5

Std. Pr R
No. Mean Cs G
Deviasi (%) Log mm
1 2.037 0.115 0.295 80 -0.768 1.949 88.89
2 2.037 0.115 0.295 60 -0.157 2.019 104.47
3 2.037 0.115 0.295 40 0.384 2.081 120.52
4 2.037 0.115 0.295 20 0.854 2.135 136.45

Sumber : Hasil perhitungan

Interval Kelas Of Ef (Ef-Of)2/Ef


< 089 5 3.8 0.417
89 - 104 3 3.8 0.150
104 - 121 1 3.8 2.017
121 - 136 2 3.8 0.817
>136 4 3.8 0.017
Jumlah 15 19 3.417
Sumber : Hasil perhitungan

Chi-square hitung = 3.42


α (%) = 5%
dk = 2
Chi-square kritis = 5.99
Kesimpulan = Diterima (D kritis > D maks)

3.5 DISTRIBUSI HUJAN JAM-JAMAN

Pada perencanaan sebuah bangunan air, untuk memperkirakan hidrograf


banjir rancangan dengan cara hidrograf satuan (unit hydrograph) perlu
diketahui dahulu sebaran hujan jam-jaman dengan suatu interval tertentu.

Apabila data hujan jangka pendek tidak tersedia, yang ada hanya data hujan
harian, maka intensitas hujan dapat dihitung dengan rumus Mononobe.

2
 Rt  24  3
I    
 24  t 

Keterangan :

I = intensitas curah hujan tiap jam (mm)

Rt = curah hujan rencana dengan periode ulang t tahun (mm)

t = waktu konsentrasi hujan jam ke t


PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 3-8
Lama hujan terpusat di Indonesia berkisar antara 5 – 7 jam/hari. Untuk
rencana jembatan pucanglaban ini lama hujan diperkirakan sebesar 5
jam/hari. Mengingat tidak tersedianya juga data pengamatan hujan jam-
jaman, untuk studi ini maka dipilih distribusi 5 jam dengan asumsi rata-rata
kejadian hujan maksimum harian terjadi selama 5 jam.

Tabel 3.4 Distribusi Hujan Netto Jam-Jaman

Periode Rasio Sebaran Hujan (mm)


Rn
Ulang 0.550 0.143 0.100 0.080 0.067 0.059
2 64.49 35.49 9.23 6.47 5.15 4.35 3.80
5 81.23 44.70 11.62 8.15 6.49 5.48 4.79
10 92.32 50.81 13.21 9.26 7.37 6.23 5.44
25 106.44 58.58 15.23 10.68 8.50 7.18 6.28
50 117.10 64.44 16.75 11.75 9.35 7.90 6.90
100 127.83 70.35 18.28 12.83 10.21 8.62 7.54

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 3-9


3.6 ANALISA DEBIT BANJIR RENCANA

Berikut ini merupakan parameter DAS pada rencana jembatan

Data daerah aliran sungai

1 Daerah Aliran Sungai, A = 6,024.50 Km2


2 Panjang sungai utama, L = 130.00 Km
3 Tg = 0.21*(L)^0.7 = 6.34 Jam
4 Tr = (0.5-1) Tg = 4.75 Jam
5 Tp = Tg + 0.8 Tr = 10.14 Jam
6 T 0.3 = α Tg = 19.02 Jam
7 Ro = 1.00 Jam
8 Koefisien Pengaliran = 0.70
9 Qp = A Ro/ 3.6 / (0.3 Tp + T 0.3) = 53.11 m3/dt
10 Koefisien, T 0.3 ( a ) = 3.00
11 Tp + T 0,3 = 29.16 Jam
12 Tp + T 0,3 + 1.5 T0.3 = 57.68 Jam
13 Tp + T0.3 + 1.5 T0,3 + 2 T0,3 = 95.71 Jam

Waktu naik : - <= t1 < 10.141


Waktu turun -1 : 10.14 <= t2 < 29.157
Waktu turun -2 : 29.16 <= t3 < 57.679
Waktu turun -3 : 57.68 <= t4 < 95.710

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 3-10


Tabel 3.5 Perhitungan debit banjir rancangan dengan kala ulang 2 tahun
Hujan Netto (mm/jam) Debit Aliran Dasar Total Debit
Jam U (t,i)
41.41 10.76 7.55 6.01 5.08 4.44 m3/det m3/det m3/det
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
0 0.000 0.000 0.000 6866.000 6866.000
1 0.204 8.465 0.000 8.465 6866.000 6874.465
2 1.079 44.676 2.200 0.000 46.876 6866.000 6912.876
3 2.855 118.221 11.612 1.543 0.000 131.377 6866.000 6997.377
4 5.695 235.803 30.728 8.146 1.229 0.000 275.906 6866.000 7141.906
5 9.729 402.841 61.290 21.555 6.485 1.038 0.000 493.208 6866.000 7359.208
6 15.069 623.977 104.707 42.994 17.160 5.476 0.907 795.220 6866.000 7661.220
7 21.815 903.318 162.185 73.449 34.227 14.491 4.787 1192.457 6866.000 8058.457
8 30.056 1244.576 234.791 113.769 58.473 28.904 12.667 1693.179 6866.000 8559.179
9 39.875 1651.153 323.491 164.701 90.571 49.378 25.265 2304.560 6866.000 9170.560
10 51.347 2126.206 429.169 226.922 131.118 76.484 43.162 3033.061 6866.000 9899.061
11 50.298 2082.744 552.646 301.052 180.652 110.724 66.856 3294.673 6866.000 10160.673
12 47.212 1954.960 541.349 387.668 239.667 152.554 96.786 3372.984 6866.000 10238.984
13 44.315 1835.016 508.135 379.744 308.622 202.390 133.350 3367.257 6866.000 10233.257
14 41.596 1722.432 476.959 356.445 302.313 260.619 176.912 3295.681 6866.000 10161.681
15 39.044 1616.754 447.696 334.576 283.765 255.292 227.812 3165.896 6866.000 10031.896
16 36.649 1517.561 420.229 314.048 266.355 239.629 223.155 2980.977 6866.000 9846.977
17 34.400 1424.453 394.446 294.780 250.014 224.927 209.463 2798.084 6866.000 9664.084
18 32.290 1337.058 370.245 276.695 234.674 211.127 196.612 2626.411 6866.000 9492.411
19 30.309 1255.025 347.530 259.718 220.276 198.174 184.549 2465.272 6866.000 9331.272
20 28.449 1178.025 326.207 243.784 206.761 186.015 173.227 2314.019 6866.000 9180.019
21 26.704 1105.749 306.193 228.827 194.076 174.602 162.599 2172.046 6866.000 9038.046
22 25.065 1037.907 287.407 214.787 182.169 163.890 152.623 2038.783 6866.000 8904.783
23 23.527 974.228 269.774 201.610 170.992 153.835 143.259 1913.697 6866.000 8779.697
24 22.084 914.456 253.222 189.240 160.501 144.396 134.469 1796.285 6866.000 8662.285

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 3-11


Tabel 3.6 Perhitungan debit banjir rancangan dengan kala ulang 5 tahun
Hujan Netto (mm/jam) Debit Aliran Dasar Total Debit
Jam U (t,i)
52.15 13.56 9.51 7.57 6.39 5.59 m3/det m3/det m3/det
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
0 0.000 0.000 0.000 6866.000 6866.000
1 0.204 10.661 0.000 10.661 6866.000 6876.661
2 1.079 56.271 2.771 0.000 59.042 6866.000 6925.042
3 2.855 148.903 14.626 1.944 0.000 165.473 6866.000 7031.473
4 5.695 297.001 38.703 10.260 1.548 0.000 347.511 6866.000 7213.511
5 9.729 507.389 77.197 27.149 8.168 1.307 0.000 621.210 6866.000 7487.210
6 15.069 785.916 131.881 54.152 21.614 6.897 1.142 1001.602 6866.000 7867.602
7 21.815 1137.755 204.276 92.512 43.110 18.252 6.029 1501.933 6866.000 8367.933
8 30.056 1567.578 295.726 143.295 73.648 36.405 15.954 2132.607 6866.000 8998.607
9 39.875 2079.674 407.447 207.445 114.077 62.193 31.822 2902.658 6866.000 9768.658
10 51.347 2678.017 540.551 285.814 165.147 96.334 54.364 3820.227 6866.000 10686.227
11 50.298 2623.275 696.073 379.184 227.536 139.460 84.207 4149.735 6866.000 11015.735
12 47.212 2462.328 681.844 488.279 301.868 192.146 121.904 4248.369 6866.000 11114.369
13 44.315 2311.255 640.011 478.298 388.718 254.916 167.958 4241.155 6866.000 11107.155
14 41.596 2169.452 600.744 448.953 380.772 328.258 222.826 4151.004 6866.000 11017.004
15 39.044 2036.348 563.886 421.408 357.411 321.548 286.935 3987.535 6866.000 10853.535
16 36.649 1911.411 529.290 395.553 335.482 301.820 281.070 3754.625 6866.000 10620.625
17 34.400 1794.139 496.816 371.284 314.899 283.302 263.825 3524.266 6866.000 10390.266
18 32.290 1684.063 466.335 348.505 295.579 265.920 247.639 3308.040 6866.000 10174.040
19 30.309 1580.739 437.723 327.123 277.444 249.605 232.445 3105.080 6866.000 9971.080
20 28.449 1483.756 410.867 307.053 260.422 234.291 218.184 2914.572 6866.000 9780.572
21 26.704 1392.722 385.659 288.214 244.444 219.916 204.797 2735.753 6866.000 9601.753
22 25.065 1307.274 361.998 270.531 229.447 206.424 192.232 2567.905 6866.000 9433.905
23 23.527 1227.068 339.788 253.933 215.369 193.759 180.438 2410.355 6866.000 9276.355
24 22.084 1151.783 318.941 238.353 202.156 181.871 169.368 2262.471 6866.000 9128.471

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 3-12


Tabel 3.7 Perhitungan debit banjir rancangan dengan kala ulang 10 tahun
Hujan Netto (mm/jam) Debit Aliran Dasar Total Debit
Jam U (t,i)
59.27 15.41 10.81 8.60 7.27 6.35 m3/det m3/det m3/det
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
0 0.000 0.000 0.000 6866.000 6866.000
1 0.204 12.117 0.000 12.117 6866.000 6878.117
2 1.079 63.951 3.149 0.000 67.101 6866.000 6933.101
3 2.855 169.227 16.622 2.209 0.000 188.058 6866.000 7054.058
4 5.695 337.538 43.986 11.660 1.759 0.000 394.942 6866.000 7260.942
5 9.729 576.642 87.733 30.855 9.283 1.485 0.000 705.998 6866.000 7571.998
6 15.069 893.185 149.881 61.543 24.564 7.839 1.298 1138.310 6866.000 8004.310
7 21.815 1293.046 232.158 105.138 48.994 20.743 6.852 1706.931 6866.000 8572.931
8 30.056 1781.536 336.090 162.853 83.700 41.374 18.132 2423.684 6866.000 9289.684
9 39.875 2363.527 463.059 235.759 129.647 70.682 36.165 3298.839 6866.000 10164.839
10 51.347 3043.537 614.330 324.825 187.687 109.482 61.784 4341.645 6866.000 11207.645
11 50.298 2981.323 791.079 430.938 258.593 158.495 95.700 4716.128 6866.000 11582.128
12 47.212 2798.408 774.909 554.924 343.069 218.372 138.543 4828.224 6866.000 11694.224
13 44.315 2626.716 727.365 543.580 441.774 289.709 190.882 4820.026 6866.000 11686.026
14 41.596 2465.558 682.739 510.230 432.743 373.061 253.239 4717.570 6866.000 11583.570
15 39.044 2314.287 640.850 478.925 406.193 365.435 326.099 4531.790 6866.000 11397.790
16 36.649 2172.298 601.532 449.542 381.272 343.015 319.433 4267.090 6866.000 11133.090
17 34.400 2039.020 564.626 421.961 357.879 321.969 299.834 4005.289 6866.000 10871.289
18 32.290 1913.919 529.984 396.072 335.922 302.215 281.439 3759.551 6866.000 10625.551
19 30.309 1796.493 497.468 371.771 315.312 283.674 264.171 3528.889 6866.000 10394.889
20 28.449 1686.272 466.946 348.962 295.967 266.269 247.963 3312.379 6866.000 10178.379
21 26.704 1582.813 438.298 327.552 277.808 249.933 232.750 3109.153 6866.000 9975.153
22 25.065 1485.702 411.406 307.455 260.764 234.598 218.470 2918.396 6866.000 9784.396
23 23.527 1394.549 386.165 288.592 244.765 220.205 205.066 2739.342 6866.000 9605.342
24 22.084 1308.989 362.473 270.886 229.748 206.695 192.485 2571.274 6866.000 9437.274

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 3-13


Tabel 3.8 Perhitungan debit banjir rancangan dengan kala ulang 25 tahun
Hujan Netto (mm/jam) Debit Aliran Dasar Total Debit
Jam U (t,i)
68.34 17.76 12.46 9.92 8.38 7.32 m3/det m3/det m3/det
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
0 0.000 0.000 0.000 6866.000 6866.000
1 0.204 13.970 0.000 13.970 6866.000 6879.970
2 1.079 73.736 3.631 0.000 77.367 6866.000 6943.367
3 2.855 195.118 19.165 2.547 0.000 216.830 6866.000 7082.830
4 5.695 389.179 50.715 13.444 1.884 0.000 455.222 6866.000 7321.222
5 9.729 664.865 101.156 35.575 9.943 1.712 0.000 813.251 6866.000 7679.251
6 15.069 1029.837 172.812 70.958 26.310 9.038 1.497 1310.452 6866.000 8176.452
7 21.815 1490.873 267.676 121.224 52.477 23.917 7.900 1964.067 6866.000 8830.067
8 30.056 2054.099 387.509 187.769 89.650 47.704 20.906 2787.637 6866.000 9653.637
9 39.875 2725.131 533.904 271.829 138.863 81.496 41.698 3792.921 6866.000 10658.921
10 51.347 3509.178 708.319 374.521 201.029 126.232 71.237 4990.516 6866.000 11856.516
11 50.298 3437.446 912.109 496.869 276.975 182.744 110.341 5416.484 6866.000 12282.484
12 47.212 3226.546 893.465 639.823 367.457 251.781 159.739 5538.811 6866.000 12404.811
13 44.315 3028.587 838.647 626.744 473.177 334.033 220.086 5521.274 6866.000 12387.274
14 41.596 2842.772 787.193 588.291 463.505 430.137 291.983 5403.882 6866.000 12269.882
15 39.044 2668.358 738.896 552.198 435.067 421.345 375.990 5191.854 6866.000 12057.854
16 36.649 2504.645 693.562 518.318 408.374 395.494 368.304 4888.698 6866.000 11754.698
17 34.400 2350.976 651.010 486.518 383.319 371.229 345.707 4588.759 6866.000 11454.759
18 32.290 2206.736 611.068 456.668 359.801 348.452 324.497 4307.223 6866.000 11173.223
19 30.309 2071.345 573.577 428.650 337.726 327.074 304.588 4042.960 6866.000 10908.960
20 28.449 1944.260 538.386 402.351 317.006 307.007 285.900 3794.910 6866.000 10660.910
21 26.704 1824.973 505.354 377.665 297.556 288.171 268.359 3562.079 6866.000 10428.079
22 25.065 1713.005 474.349 354.494 279.300 270.490 251.895 3343.533 6866.000 10209.533
23 23.527 1607.906 445.246 332.745 262.164 253.895 236.440 3138.395 6866.000 10004.395
24 22.084 1509.255 417.929 312.330 246.079 238.318 221.933 2945.844 6866.000 9811.844

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 3-14


Tabel 3.9 Perhitungan debit banjir rancangan dengan kala ulang 50 tahun
Hujan Netto (mm/jam) Debit Aliran Dasar Total Debit
Jam U (t,i)
75.18 19.54 13.71 10.91 9.22 8.06 m3/det m3/det m3/det
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
0 0.000 0.000 0.000 6866.000 6866.000
1 0.204 15.368 0.000 15.368 6866.000 6881.368
2 1.079 81.114 3.995 0.000 85.108 6866.000 6951.108
3 2.855 214.641 21.083 2.802 0.000 238.527 6866.000 7104.527
4 5.695 428.121 55.790 14.789 2.231 0.000 500.931 6866.000 7366.931
5 9.729 731.392 111.278 39.135 11.774 1.884 0.000 895.463 6866.000 7761.463
6 15.069 1132.884 190.104 78.059 31.156 9.943 1.647 1443.792 6866.000 8309.792
7 21.815 1640.053 294.460 133.354 62.142 26.310 8.691 2165.010 6866.000 9031.010
8 30.056 2259.636 426.284 206.557 106.163 52.477 22.998 3074.114 6866.000 9940.114
9 39.875 2997.813 587.327 299.028 164.440 89.650 45.871 4184.129 6866.000 11050.129
10 51.347 3860.313 779.195 411.996 238.056 138.863 78.365 5506.787 6866.000 12372.787
11 50.298 3781.403 1003.377 546.587 327.989 201.029 121.382 5981.767 6866.000 12847.767
12 47.212 3549.401 982.866 703.845 435.137 276.975 175.723 6123.946 6866.000 12989.946
13 44.315 3331.632 922.564 689.458 560.330 367.457 242.108 6113.548 6866.000 12979.548
14 41.596 3127.225 865.961 647.157 548.876 473.177 321.200 5983.597 6866.000 12849.597
15 39.044 2935.359 812.832 607.452 515.201 463.505 413.612 5747.960 6866.000 12613.960
16 36.649 2755.264 762.962 570.182 483.591 435.067 405.157 5412.224 6866.000 12278.224
17 34.400 2586.219 716.151 535.200 453.921 408.374 380.299 5080.165 6866.000 11946.165
18 32.290 2427.546 672.213 502.363 426.072 383.319 356.967 4768.479 6866.000 11634.479
19 30.309 2278.607 630.970 471.542 399.931 359.801 335.065 4475.916 6866.000 11341.916
20 28.449 2138.807 592.258 442.611 375.394 337.726 314.508 4201.303 6866.000 11067.303
21 26.704 2007.583 555.921 415.455 352.362 317.006 295.212 3943.539 6866.000 10809.539
22 25.065 1884.411 521.813 389.965 330.743 297.556 277.100 3701.589 6866.000 10567.589
23 23.527 1768.796 489.798 366.040 310.451 279.300 260.099 3474.483 6866.000 10340.483
24 22.084 1660.274 459.747 343.582 291.404 262.164 244.141 3261.311 6866.000 10127.311

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 3-15


Tabel 3.10 Perhitungan debit banjir rancangan dengan kala ulang 100 tahun
Hujan Netto (mm/jam) Debit Aliran Dasar Total Debit
Jam U (t,i)
82.07 21.33 14.96 11.91 10.06 8.79 m3/det m3/det m3/det
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
0 0.000 0.000 0.000 6866.000 6866.000
1 0.204 16.777 0.000 16.777 6866.000 6882.777
2 1.079 88.550 4.361 0.000 92.911 6866.000 6958.911
3 2.855 234.320 23.016 3.059 0.000 260.395 6866.000 7126.395
4 5.695 467.371 60.905 16.145 2.435 0.000 546.856 6866.000 7412.856
5 9.729 798.447 121.480 42.723 12.853 2.056 0.000 977.559 6866.000 7843.559
6 15.069 1236.747 207.533 85.215 34.012 10.854 1.798 1576.159 6866.000 8442.159
7 21.815 1790.413 321.457 145.580 67.840 28.722 9.488 2363.499 6866.000 9229.499
8 30.056 2466.800 465.366 225.494 115.896 57.288 25.106 3355.950 6866.000 10221.950
9 39.875 3272.653 641.173 326.443 179.516 97.870 50.076 4567.732 6866.000 11433.732
10 51.347 4214.228 850.631 449.768 259.881 151.594 85.549 6011.652 6866.000 12877.652
11 50.298 4128.083 1095.366 596.698 358.060 219.460 132.511 6530.178 6866.000 13396.178
12 47.212 3874.811 1072.976 768.374 475.030 302.368 191.833 6685.392 6866.000 13551.392
13 44.315 3637.078 1007.145 752.667 611.701 401.145 264.304 6674.041 6866.000 13540.041
14 41.596 3413.930 945.353 706.489 599.197 516.558 350.647 6532.175 6866.000 13398.175
15 39.044 3204.474 887.352 663.143 562.435 505.999 451.532 6274.935 6866.000 13140.935
16 36.649 3007.868 832.910 622.457 527.927 474.955 442.302 5908.419 6866.000 12774.419
17 34.400 2823.325 781.808 584.267 495.537 445.814 415.165 5545.917 6866.000 12411.917
18 32.290 2650.104 733.842 548.420 465.134 418.462 389.693 5205.655 6866.000 12071.655
19 30.309 2487.511 688.818 514.773 436.596 392.788 365.784 4886.270 6866.000 11752.270
20 28.449 2334.893 646.556 483.190 409.810 368.689 343.342 4586.480 6866.000 11452.480
21 26.704 2191.639 606.888 453.544 384.667 346.069 322.277 4305.084 6866.000 11171.084
22 25.065 2057.175 569.653 425.718 361.066 324.836 302.504 4040.952 6866.000 10906.952
23 23.527 1930.960 534.703 399.598 338.913 304.906 283.944 3793.025 6866.000 10659.025
24 22.084 1812.489 501.897 375.082 318.120 286.199 266.523 3560.310 6866.000 10426.310

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 3-16


Tabel 3.11 Rekapitulasi perhitungan debit banjir rancangan

T Q2 Q5 Q10 Q25 Q50 Q100

( Jam ) ( m3/det ) ( m3/det ) ( m3/det ) ( m3/det ) ( m3/det ) ( m3/det )

0 6866.000 6866.000 6866.000 6866.000 6866.000 6866.000


1 6874.465 6876.661 6878.117 6879.970 6881.368 6882.777
2 6912.876 6925.042 6933.101 6943.367 6951.108 6958.911
3 6997.377 7031.473 7054.058 7082.830 7104.527 7126.395
4 7141.906 7213.511 7260.942 7321.222 7366.931 7412.856
5 7359.208 7487.210 7571.998 7679.251 7761.463 7843.559
6 7661.220 7867.602 8004.310 8176.452 8309.792 8442.159
7 8058.457 8367.933 8572.931 8830.067 9031.010 9229.499
8 8559.179 8998.607 9289.684 9653.637 9940.114 10221.950
9 9170.560 9768.658 10164.839 10658.921 11050.129 11433.732
10 9899.061 10686.227 11207.645 11856.516 12372.787 12877.652
11 10160.673 11015.735 11582.128 12282.484 12847.767 13396.178
12 10238.984 11114.369 11694.224 12404.811 12989.946 13551.392
13 10233.257 11107.155 11686.026 12387.274 12979.548 13540.041
14 10161.681 11017.004 11583.570 12269.882 12849.597 13398.175
15 10031.896 10853.535 11397.790 12057.854 12613.960 13140.935
16 9846.977 10620.625 11133.090 11754.698 12278.224 12774.419
17 9664.084 10390.266 10871.289 11454.759 11946.165 12411.917
18 9492.411 10174.040 10625.551 11173.223 11634.479 12071.655
19 9331.272 9971.080 10394.889 10908.960 11341.916 11752.270
20 9180.019 9780.572 10178.379 10660.910 11067.303 11452.480
21 9038.046 9601.753 9975.153 10428.079 10809.539 11171.084
22 8904.783 9433.905 9784.396 10209.533 10567.589 10906.952
23 8779.697 9276.355 9605.342 10004.395 10340.483 10659.025
24 8662.285 9128.471 9437.274 9811.844 10127.311 10426.310
25 8552.076 8989.661 9279.517 9631.106 9927.219 10207.872
26 8448.630 8859.367 9131.439 9461.457 9739.402 10002.837
27 8351.530 8737.067 8992.447 9302.217 9563.109 9810.381
28 8260.387 8622.270 8861.982 9152.746 9397.632 9629.733
29 8174.837 8514.517 8739.521 9012.446 9242.307 9460.168

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 3-17


Tabel 3.12 Debit banjir rancangan

T Q Max
(tahun) ( m3/det )

Q2 10238.98
Q5 11114.37
Q10 11694.22
Q25 12404.81
Q50 12989.95
Q100 13551.39

Hidrograf Banjir Rancangan


14000

13000
Q 2 th

Q 5 th
12000
Q 25 th

Q 10 th
11000
Q 50 th
Q (m3/dt)

Q 100 th
10000

9000

8000

7000

6000
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48
T (jam)

Gambar 3.4 Grafik Hidrograf banjir rancangan HSS Nakayasu

3.7 PROFIL MUKA AIR BANJIR PADA JEMBATAN 1

Perhitungan muka air banjir pada jembatan menggunakan Metode Passing


Capacity, Metode ini digunakan dengan menggunakan data banjir maksimum
yang pernah terjadi di lokasi pekerjaan, data banjir didapat dari informasi

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 3-18


masyarakat sekitar mengenai tinggi banjir di lokasi tersebut. Metode ini
diguunakan sebagai kalibarasi dari hitungan debit banjir di atas. Langkah-
langkah perhitungan passing capacity adalah sebagai berikut :

1
x h (m)

b (m)

Gambar Typical penampang sungai

a. Menentukan kemiringan dasar sungai dengan mengambil elevasi


sungai pada jarak tertentu di sebelah hulu dan hilir. Sungai (i)

b. Menentukan besaran koefisien Stickler berdasarkan kondisi dasar


sungai, ditentukan.K = 38

c. Menentukan luas penampang basah aliran ( A = (b+x.h).h )

d. Menentukan keliling basah (P = b+2h(1+x^2)^0.5)

e. Menghitung jari-jari hidraulis : R = A/P

f. Mengitung kecepatan aliran ( V = K.R^2/3.S^0.5 )

g. Menghitung debit aliran (Q = A . V)

Karena lokasi jembatan berdekatan dengan sungai Sebakung ddan banjir


pada rencana lokasi jembatan dipengaruhi oleh banjir disungai sembakung
maka pada perhitungan muka air banjir menggunakan cross secsion pada
sungai sembakung, Berikut ini merupakan hasil perhitungan debit banjir pada
jembatan 1:

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 3-19


Sungai Sebakung

Gambar 3.5 Lokasi titik-titik rencanan jembatan

Gambar 3.6 Cross Secsion pada rencana Jembatan 1

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 3-20


Cross Sungai Sembakung Pada Jembatan 1
40
35
30
Elevasi (m)

25
20
15
10
5
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160
Jarak (m)

Gambar 3.7 Cross Sungai Sembakung pada rencana lokasi Jembatan 1

Dari data pengukuran topografi didapatkan data sebagai berikut :

b = 35 m2
x = 2
s = 0.000428
k = 38

Dengan menggunakan rumus hidrolika sungai maka perhitungan banjir yang


terjadi dengan metode passing capacity adalah sebagia berikut :

Tabel 3.13 Perhitungan muka air banjir pada rencana jembatan 1

A P R V Q
h Elevasi 2/3 0.5
(b+x.h).h b+2h(1+x^2)^0.5 A/P K.R .S A.V
(m) (m) (m2) (m) (m) (m/dt) (m3/dt)
0.00 8.00 0.00 35.00 0.00 0.00 0.00
1.00 9.00 37.00 39.47 0.94 0.75 27.87
2.00 10.00 78.00 43.94 1.77 1.15 89.94
3.00 11.00 123.00 48.42 2.54 1.46 180.13

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 3-21


A P R V Q
h Elevasi 2/3 0.5
(b+x.h).h b+2h(1+x^2)^0.5 A/P K.R .S A.V
4.00 12.00 172.00 52.89 3.25 1.73 296.97
5.00 13.00 225.00 57.36 3.92 1.96 440.18
6.00 14.00 282.00 61.83 4.56 2.16 610.01
7.00 15.00 343.00 66.30 5.17 2.35 806.97
8.00 16.00 408.00 70.78 5.76 2.53 1031.74
9.00 17.00 477.00 75.25 6.34 2.69 1285.08
10.00 18.00 550.00 79.72 6.90 2.85 1567.79
11.00 19.00 627.00 84.19 7.45 3.00 1880.73
12.00 20.00 708.00 88.67 7.99 3.14 2224.77
13.00 21.00 793.00 93.14 8.51 3.28 2600.79
14.00 22.00 882.00 97.61 9.04 3.41 3009.67
15.00 23.00 975.00 102.08 9.55 3.54 3452.30
16.00 24.00 1072.00 106.55 10.06 3.67 3929.56
17.00 25.00 1173.00 111.03 10.57 3.79 4442.35
18.00 26.00 1278.00 115.50 11.07 3.91 4991.53
19.00 27.00 1387.00 119.97 11.56 4.02 5577.99
20.00 28.00 1500.00 124.44 12.05 4.14 6202.58
21.00 29.00 1617.00 128.91 12.54 4.25 6866.17
22.00 30.00 1738.00 133.39 13.03 4.36 7569.62
23.00 31.00 1863.00 137.86 13.51 4.46 8313.76
24.00 32.00 1992.00 142.33 14.00 4.57 9099.45
25.00 33.00 2125.00 146.80 14.48 4.67 9927.52
26.00 34.00 2262.00 151.28 14.95 4.77 10798.79
27.00 35.00 2403.00 155.75 15.43 4.87 11714.09
28.00 36.00 2548.00 160.22 15.90 4.97 12674.22
29.00 37.00 2697.00 164.69 16.38 5.07 13680.01
30.00 38.00 2850.00 169.16 16.85 5.17 14732.25
31.00 39.00 3007.00 173.64 17.32 5.26 15831.74
32.00 40.00 3168.00 178.11 17.79 5.36 16979.27

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 3-22


Rating Curve Sungai Pada Jembatan 1
42.00
40.00
38.00
36.00
34.00
32.00
30.00
28.00
h air (m)

26.00
24.00
22.00
20.00
18.00
16.00
14.00
12.00
10.00
8.00
0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 18000
Q (m3/dt)

Gambar 3.8 Rating Curve Banjir S. Sebakung Pada rencana Jembatan 1

Dari hasil perhitungan debit banjir didapatkan debit banjir rancangan Q 50


sebesar 12989.95 m3/dt kalau dilihat pada grafik rating curve berada pada
elevasi 36.31 m sedangkan untuk Q 100 = 13551.39 m3/dt berada pada
elevasi 36.87 m. Sedangkan dari informasi warga sekitar tinggi banjir pada
lokasi rencana jembatan berada pada elevasi 37 m untuk lebih jelasnya profil
muka air banjir dapat dilihat pada gambar berikut ini :

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 3-23


Cross Sungai Sembakung Pada Jembatan 1
40
38
36
34
32
30
28
26
Elevasi (m)

24
22
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
0 20 40 60 80 100 120 140
Jarak (m)

Profil Sungai Muka Air Banjir Q 50 Muka Air Banjir Q100

Gambar 3.9 Profil muka air banjir pada rencana Jembatan 1

3.8 PROFL MUKA AIR BANJIR PADA JEMBATAN 3

Dari data pengukuran topografi didapatkan data sebagai berikut :

b = 52 m2
x = 2
s = 0.000428
k = 38

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 3-24


Cross Sungai Sembakung Pada Jembatan 2
38.00
36.00
34.00
32.00
30.00
28.00
26.00
24.00
Elevasi (m)

22.00
20.00
18.00
16.00
14.00
12.00
10.00
8.00
6.00
4.00
2.00
0.00
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00
Jarak (m)

Profil Sungai

Gambar 3.10 Profil Sungai Sebakung pada rencana Jembatan 2

Dengan menggunakan rumus hidrolika sungai maka perhitungan banjir yang


terjadi dengan metode passing capacity adalah sebagia berikut :

Tabel 3.14 Perhitungan muka air banjir pada rencana jembatan 2

A P R V Q
h Elevasi 2/3 0.5
(b+x.h).h b+2h(1+x^2)^0.5 A/P K.R .S A.V
(m) (m) (m2) (m) (m) (m/dt) (m3/dt)
0.00 11.00 0.00 52.00 0.00 0.00 0.00
1.00 12.00 54.00 56.47 0.96 0.76 41.23
2.00 13.00 112.00 60.94 1.84 1.18 132.17
3.00 14.00 174.00 65.42 2.66 1.51 262.74
4.00 15.00 240.00 69.89 3.43 1.79 429.68
5.00 16.00 310.00 74.36 4.17 2.04 631.60
6.00 17.00 384.00 78.83 4.87 2.26 867.92
7.00 18.00 462.00 83.30 5.55 2.46 1138.56
8.00 19.00 544.00 87.78 6.20 2.65 1443.70
9.00 20.00 630.00 92.25 6.83 2.83 1783.72
10.00 21.00 720.00 96.72 7.44 3.00 2159.10
11.00 22.00 814.00 101.19 8.04 3.16 2570.43
12.00 23.00 912.00 105.67 8.63 3.31 3018.34
13.00 24.00 1014.00 110.14 9.21 3.46 3503.53
14.00 25.00 1120.00 114.61 9.77 3.60 4026.69
15.00 26.00 1230.00 119.08 10.33 3.73 4588.57
PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 3-25
A P R V Q
h Elevasi 2/3 0.5
(b+x.h).h b+2h(1+x^2)^0.5 A/P K.R .S A.V
(m) (m) (m2) (m) (m) (m/dt) (m3/dt)
16.00 27.00 1344.00 123.55 10.88 3.86 5189.92
17.00 28.00 1462.00 128.03 11.42 3.99 5831.49
18.00 29.00 1584.00 132.50 11.95 4.11 6514.05
19.00 30.00 1710.00 136.97 12.48 4.23 7238.39
20.00 31.00 1840.00 141.44 13.01 4.35 8005.27
21.00 32.00 1974.00 145.91 13.53 4.47 8815.47
22.00 33.00 2112.00 150.39 14.04 4.58 9669.77
23.00 34.00 2254.00 154.86 14.56 4.69 10568.95
24.00 35.00 2400.00 159.33 15.06 4.80 11513.78
25.00 36.00 2550.00 163.80 15.57 4.90 12505.03
26.00 37.00 2704.00 168.28 16.07 5.01 13543.48
27.00 38.00 2862.00 172.75 16.57 5.11 14629.89
28.00 39.00 3024.00 177.22 17.06 5.21 15765.02
29.00 40.00 3190.00 181.69 17.56 5.31 16949.64

Rating Curve Sungai Pada Jembatan 2


46.00
44.00
42.00
40.00
38.00
36.00
34.00
32.00
30.00
h air (m)

28.00
26.00
24.00
22.00
20.00
18.00
16.00
14.00
12.00
10.00
8.00
0 5000 10000 15000 20000 25000
Q (m3/dt)

Gambar 3.11 Rating Curve Banjir S. Sebakung Pada rencana Jembatan 2

Dari hasil perhitungan debit banjir didapatkan debit banjir rancangan Q 50


sebesar 12989.95 m3/dt kalau dilihat pada grafik rating curve berada pada
PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 3-26
elevasi 36.47m sedangkan untuk Q 100 = 13551.39 m3/dt berada pada
elevasi 37.00m. Sedangkan dari informasi warga sekitar tinggi banjir pada
lokasi rencana jembatan berada pada elevasi 37 m untuk lebih jelasnya profil
muka air banjir dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Cross Sungai Sembakung Pada Jembatan 2


40.00
38.00
36.00
34.00
32.00
30.00
Elevasi (m)

28.00
26.00
24.00
22.00
20.00
18.00
16.00
14.00
12.00
10.00
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00
Jarak (m)

Profil Sungai Muka Air Banjir Q 50 Muka Air Banjir Q100

Gambar 3.12 Profil muka air banjir pada rencana Jembatan 2

3.9 PROFL MUKA AIR BANJIR PADA JEMBATAN 3

Dari data pengukuran topografi didapatkan data sebagai berikut :

b = 53 m2
x = 2
s = 0.000428
k = 38

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 3-27


Cross Sungai Sembakung Pada Jembatan 3
38
36
34
32
30
28
26
24
Elevasi (m)

22
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00
Jarak (m)

Profil Sungai

Gambar 3.13 Profil Sungai Sebakung pada rencana Jembatan 3

Dengan menggunakan rumus hidrolika sungai maka perhitungan banjir yang


terjadi dengan metode passing capacity adalah sebagia berikut :

Tabel 3.15 Perhitungan muka air banjir pada rencana jembatan 3

A P R V Q
h Elevasi 2/3 0.5
(b+x.h).h b+2h(1+x^2)^0.5 A/P K.R .S A.V
(m) (m) (m2) (m) (m) (m/dt) (m3/dt)
0.00 11.00 0.00 53.00 0.00 0.00 0.00
1.00 12.00 55.00 57.47 0.96 0.76 42.01
2.00 13.00 114.00 61.94 1.84 1.18 134.66
3.00 14.00 177.00 66.42 2.67 1.51 267.61
4.00 15.00 244.00 70.89 3.44 1.79 437.52
5.00 16.00 315.00 75.36 4.18 2.04 642.92
6.00 17.00 390.00 79.83 4.89 2.26 883.19
7.00 18.00 469.00 84.30 5.56 2.47 1158.21
8.00 19.00 552.00 88.78 6.22 2.66 1468.13
9.00 20.00 639.00 93.25 6.85 2.84 1813.31
10.00 21.00 730.00 97.72 7.47 3.01 2194.21
11.00 22.00 825.00 102.19 8.07 3.17 2611.41
12.00 23.00 924.00 106.67 8.66 3.32 3065.52
13.00 24.00 1027.00 111.14 9.24 3.46 3557.21
14.00 25.00 1134.00 115.61 9.81 3.60 4087.19
15.00 26.00 1245.00 120.08 10.37 3.74 4656.18
PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 3-28
A P R V Q
h Elevasi 2/3 0.5
(b+x.h).h b+2h(1+x^2)^0.5 A/P K.R .S A.V
(m) (m) (m2) (m) (m) (m/dt) (m3/dt)
16.00 27.00 1360.00 124.55 10.92 3.87 5264.93
17.00 28.00 1479.00 129.03 11.46 4.00 5914.18
18.00 29.00 1602.00 133.50 12.00 4.12 6604.70
19.00 30.00 1729.00 137.97 12.53 4.24 7337.26
20.00 31.00 1860.00 142.44 13.06 4.36 8112.62
21.00 32.00 1995.00 146.91 13.58 4.48 8931.56
22.00 33.00 2134.00 151.39 14.10 4.59 9794.86
23.00 34.00 2277.00 155.86 14.61 4.70 10703.28
24.00 35.00 2424.00 160.33 15.12 4.81 11657.59
25.00 36.00 2575.00 164.80 15.62 4.92 12658.56
26.00 37.00 2730.00 169.28 16.13 5.02 13706.97
27.00 38.00 2889.00 173.75 16.63 5.12 14803.57
28.00 39.00 3052.00 178.22 17.12 5.23 15949.12
29.00 40.00 3219.00 182.69 17.62 5.33 17144.38

Rating Curve Sungai Pada Jembatan 3


46.00
44.00
42.00
40.00
38.00
36.00
34.00
32.00
30.00
h air (m)

28.00
26.00
24.00
22.00
20.00
18.00
16.00
14.00
12.00
10.00
8.00
0 5000 10000 15000 20000 25000
Q (m3/dt)

Gambar 3.14 Rating Curve Banjir S. Sebakung Pada rencana Jembatan 3

Dari hasil perhitungan debit banjir didapatkan debit banjir rancangan Q 50


sebesar 12989.95 m3/dt kalau dilihat pada grafik rating curve berada pada
PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 3-29
elevasi 36.31 m sedangkan untuk Q 100 = 13551.39 m3/dt berada pada
elevasi 36.87 m. Sedangkan dari informasi warga sekitar tinggi banjir pada
lokasi rencana jembatan berada pada elevasi 37 m untuk lebih jelasnya profil
muka air banjir dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Cross Sungai Sembakung Pada Jembatan 3


40
38
36
34
32
30
28
26
Elevasi (m)

24
22
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00
Jarak (m)

Profil Sungai Muka Air Banjir Q 50 Muka Air Banjir Q100

Gambar 3.15 Profil muka air banjir pada rencana Jembatan 3

3.10 PROFL MUKA AIR BANJIR PADA JEMBATAN 4

Dari data pengukuran topografi didapatkan data sebagai berikut :

b = 15 m2
x = 4
s = 0.000428
k = 38

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 3-30


Cross Sungai Sembakung Pada Jembatan 4
40.00
38.00
36.00
34.00
32.00
30.00
Elevasi (m)

28.00
26.00
24.00
22.00
20.00
18.00
16.00
14.00
12.00
10.00
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00
Jarak (m)

Series1

Gambar 3.16 Profil Sungai Sebakung pada rencana Jembatan 4

Dengan menggunakan rumus hidrolika sungai maka perhitungan banjir yang


terjadi dengan metode passing capacity adalah sebagia berikut :

Tabel 3.16 Perhitungan muka air banjir pada rencana jembatan 4

A P R V Q
h Elevasi 2/3 0.5
(b+x.h).h b+2h(1+x^2)^0.5 A/P K.R .S A.V
(m) (m) (m2) (m) (m) (m/dt) (m3/dt)
0.00 11.00 0.00 15.00 0.00 0.00 0.00
1.00 12.00 19.00 23.25 0.82 0.69 13.06
2.00 13.00 46.00 31.49 1.46 1.01 46.58
3.00 14.00 81.00 39.74 2.04 1.26 102.42
4.00 15.00 124.00 47.98 2.58 1.48 183.67
5.00 16.00 175.00 56.23 3.11 1.68 293.41
6.00 17.00 234.00 64.48 3.63 1.86 434.67
7.00 18.00 301.00 72.72 4.14 2.03 610.32
8.00 19.00 376.00 80.97 4.64 2.19 823.19
9.00 20.00 459.00 89.22 5.14 2.34 1075.95
10.00 21.00 550.00 97.46 5.64 2.49 1371.24
11.00 22.00 649.00 105.71 6.14 2.64 1711.60
12.00 23.00 756.00 113.95 6.63 2.78 2099.50
13.00 24.00 871.00 122.20 7.13 2.91 2537.35
14.00 25.00 994.00 130.45 7.62 3.05 3027.53
15.00 26.00 1125.00 138.69 8.11 3.18 3572.32
PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 3-31
A P R V Q
h Elevasi 2/3 0.5
(b+x.h).h b+2h(1+x^2)^0.5 A/P K.R .S A.V
(m) (m) (m2) (m) (m) (m/dt) (m3/dt)
16.00 27.00 1264.00 146.94 8.60 3.30 4174.00
17.00 28.00 1411.00 155.19 9.09 3.43 4834.79
18.00 29.00 1566.00 163.43 9.58 3.55 5556.85
19.00 30.00 1729.00 171.68 10.07 3.67 6342.32
20.00 31.00 1900.00 179.92 10.56 3.79 7193.32
21.00 32.00 2079.00 188.17 11.05 3.90 8111.91
22.00 33.00 2266.00 196.42 11.54 4.02 9100.13
23.00 34.00 2461.00 204.66 12.02 4.13 10159.99
24.00 35.00 2664.00 212.91 12.51 4.24 11293.47
25.00 36.00 2875.00 221.16 13.00 4.35 12502.53
26.00 37.00 3094.00 229.40 13.49 4.46 13789.11
27.00 38.00 3321.00 237.65 13.97 4.56 15155.10
28.00 39.00 3556.00 245.89 14.46 4.67 16602.40
29.00 40.00 3799.00 254.14 14.95 4.77 18132.87

Rating Curve Sungai Pada Jembatan 4


46.00
44.00
42.00
40.00
38.00
36.00
34.00
32.00
30.00
h air (m)

28.00
26.00
24.00
22.00
20.00
18.00
16.00
14.00
12.00
10.00
8.00
0 5000 10000 15000 20000 25000
Q (m3/dt)

Gambar 3.17 Rating Curve Banjir S. Sebakung Pada rencana Jembatan 4

Dari hasil perhitungan debit banjir didapatkan debit banjir rancangan Q 50


sebesar 12989.95 m3/dt kalau dilihat pada grafik rating curve berada pada
PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 3-32
elevasi 36.38 m sedangkan untuk Q 100 = 13551.39 m3/dt berada pada
elevasi 36.81 m. Sedangkan dari informasi warga sekitar tinggi banjir pada
lokasi rencana jembatan berada pada elevasi 37 m untuk lebih jelasnya profil
muka air banjir dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Cross Sungai Sembakung Pada Jembatan 4


40.00
38.00
36.00
34.00
32.00
30.00
Elevasi (m)

28.00
26.00
24.00
22.00
20.00
18.00
16.00
14.00
12.00
10.00
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00
Jarak (m)

Series1 Muka Air Banjir Q 50 Muka Air Banjir Q100

Gambar 3.18 Profil muka air banjir pada rencana Jembatan 4

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 3-33


BAB 4.
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Dari hasil analisa dan perhitungan dapat ditarik beberapa kesimpulan, antara
lain :

1. DAS Sungai Sembakung pada rencana jembatan mempunyai cathment


area seluas ± 6024 km2 dengan panjang sungai ± 130 km.
2. Dari hasil perhitungan debit banjir didapatkan debit banjir rancangan Q 50
sebesar 12989.95 m3/dt kalau dilihat pada grafik rating curve berada pada
elevasi 36.31 m sedangkan untuk Q 100 = 13551.39 m3/dt berada pada
elevasi 36.87 m.
3. Dari hasil perhitungan debit banjir didapatkan debit banjir rancangan Q 50
sebesar 12989.95 m3/dt kalau dilihat pada grafik rating curve berada pada
elevasi 36.47m sedangkan untuk Q 100 = 13551.39 m3/dt berada pada
elevasi 37.00 m.
4. Dari hasil perhitungan debit banjir didapatkan debit banjir rancangan Q 50
sebesar 12989.95 m3/dt kalau dilihat pada grafik rating curve berada pada
elevasi 36.38 m sedangkan untuk Q 100 = 13551.39 m3/dt berada pada
elevasi 36.81 m.
5. Untuk perencanaan jembatan sebaiknya tinggi rencana jembatan harus
berada di atas elevasi +37.00 m.

4.2 SARAN

Untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal dalam perhitungan debit banjir
rencana sebaiknya dikalibrasi dengan data AWLR di dekat lokasi
perencanaan.

PERENCANAAN TEKNIK JEMBATAN 2 PROVINSI KALTARA 4-1

Anda mungkin juga menyukai