Anda di halaman 1dari 21

RPT0

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS


BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL

Konsep

Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis


Volume I : Umum
Bagian – 9 : Pekerjaan Lain-lain

ICS 93.010 BIDANG SUMBER DAYA AIR


SDA
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii

PENDAHULUAN........................................................................................................... iii

1. RUANG LINGKUP ............................................................................................... 1

2. ACUAN NORMATIF............................................................................................. 1

3. ISTILAH DAN DEFINISI....................................................................................... 1

4. PELAKSANAAN PEKERJAAN ............................................................................ 2


4.1. Pembongkaran Struktur ....................................................................................... 2
4.2. Pekerjaan Gebalan Rumput................................................................................. 2
4.3. Pekerjaan Kayu ................................................................................................... 3
4.4. Pekerjaan Besi Tulangan..................................................................................... 4
4.5. Pekerjaan Besi..................................................................................................... 5
4.6. Pengecatan.......................................................................................................... 7
4.7. Tulangan Dowel ................................................................................................... 8
4.8. Pengisi Sambungan Elastik ................................................................................. 8
4.9. Pipa PVC ............................................................................................................. 9
4.10. Lubang Drainase ................................................................................................. 9
4.11. Jalan Penghubung Sementara dan Jalan Inspeksi.............................................. 9
4.12. Papan Nama Proyek............................................................................................ 9
4.13. Keamanan, Kesehatan dan Perlindungan terhadap Kebakaran.......................... 10
4.14. Gambar Teknis .................................................................................................... 11

5. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN ................................................................. 12


5.1. Pengukuran ......................................................................................................... 12
5.2. Dasar Pembayaran .............................................................................................. 14

BIBLIOGRAFI ............................................................................................................... 17

i
KATA PENGANTAR

Konsep pedoman ini merupakan hasil kajian dari berbagai pedoman spesifikasi teknik
pekerjaan yang ada. Pembahasan dilakukan pada Kelompok Umum dari Gugus Kerja
Pendayagunaan Sumber Daya Air pada Sub-Panitia Teknis sumber Daya Air yang berada
dibawah naungan Panitia Teknis Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil,
Departemen Pekerjaan Umum.

Proses pembahasan yang dimulai dari Rapat Kelompok Bidang Keahlian, Rapat Gugus
Kerja, Rapat Teknis dan Konsensus pada tingkat Sub-Panitia Teknis Sumber Daya Air yang
kemudian Rapat Penetapan pada Panitia Teknis sesuai dengan mekanisme proses
pembuatan pedoman di Departemen Pekerjaan Umum.

Pelaksanaan pembahasan untuk masing-masing tingkatan harus dihadiri oleh anggota


panitia, nara sumber, konseptor dan tim editor dari perumusan pedoman ini. Komposisi
anggota panitia dan nara sumber harus memperhatikan keterwakilan para pemangku
kepentingan yaitu antara lain : pemerintah, pakar, konsumen dan produsen dengan
komposisi yang seimbang satu sama lain.

ii
PENDAHULUAN

Berdasarkan Undang-undang No. 7 tahun 2004, tentang Sumber Daya Air bahwa
pelaksanaan pembangunan sarana dan prasaran sumber daya air harus berdasarkan
norma, standar, pedoman dan manual (NSPM). Sehubungan dengan hal tersebut, pada saat
ini telah tersusun NSPM yang umumnya mengenai tata cara perencanaan, cara uji mutu
pekerjaan dan spesifikasi teknis bahan serta konstruksi dari bangunan air yang akan
dibangun.

Pedoman ini disusun sesuai dengan masing-masing tahapan kegiatan yang terdiri dari
pemilhan bahan dan pelaksanaan konstruksi dimana dalam pelaksanaannya mengacu dan
berpedoman pada norma, standar, pedoman dan manual (NSPM) tercantum pada Acuan
Normatif.
Pedoman ini mencakup pekerjaan kayu, pintu, besi, pengecatan, tulangan dowel, pengisi
sambungan plastik, pipa PVC, lubang drainase, pekerjaan gebalan rumput, pengadaan
gambar-gambar teknis, perlindungan dan pengamanan, jalan penghubung sementara dan
pembuatan papan nama sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

iii
RPT0-Pd T-xx-xxxx

Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis


Volume I : Umum
Bagian – 9 : Pekerjaan Lain-lain

1. RUANG LINGKUP
Pedoman ini menetapkan metode pelaksanaan pekerjaan, serta pengukuran dan
pembayaran dalam pelaksanaan pekerjaan lain-lain.
Pedoman ini mencakup pekerjaan kayu, pintu, besi, pengecatan, tulangan dowel, pengisi
sambungan plastik, pipa PVC, lubang drainase, pekerjaan gebalan rumput, pengadaan
gambar-gambar teknis, perlindungan dan pengamanan, jalan penghubung sementara dan
pembuatan papan nama sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

2. ACUAN NORMATIF
- Pd.T xx-xxxx.A : Pedoman analisa harga satuan pekerjaan, Volume I: Umum,
Bagian-9. Pekerjaan Lain-lain.

3. ISTILAH DAN DEFINISI


3.1. Agregat halus adalah agregat yang mempunyai diameter butir di atas 0,25 mm
sampai 4 mm yang biasa disebut pasir.
3.2. Agregat kasar adalah agregat yang mempunyai diameter butir di atas 4 mm sampai
31,5 mm yang biasa disebut kerakal.
3.3. Batuan (rock) adalah gabungan atau kumpulan mineral alamiah yang padat yang
terbentuk sebagai massa yang besar atau pecahannya, atau agregat bentukan alamiah
dari mineral berupa massa yang besar atau pecahan-pecahannya
3.4. Batu candi adalah batu kasar (granit, andesit dan sejenis) yang dibentuk secara
khusus untuk dipergunakan sebagai lapisan tahan gerusan
3.5. Beban hancur adalah beban maksimum, dalam satuan Newton.
3.6. Beban rencana adalah beban yang direncanakan untuk menahan semua beban yang
akan dipikul oleh lantai.
3.1. Kayu bangunan adalah kayu olahan yang diperoleh dengan jalan mengkonversikan
kayu bulat menjadi kayu berbentuk balok, papan ataupun bentuk-bentuk lain yang
sesuai dengan tujuan penggunaannya

4. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan yang perlu diperhatikan dalam pedoman spesifikasi teknis pekerjaan
lain-lain ini harus memuat :
4.1. Pembongkaran Struktur
1) Bahan Yang Diamankan Dalam Bongkaran
a) Semua bahan yang diamankan tetap menjadi milik Pemilik yang sah sebelum
pekerjaan pembongkaran dilakukan. Tidak ada bahan bongkaran yang akan
menjadi milik Penyedia Jasa.
b) Semua bahan yang diamankan harus disimpan sebagaimana yang diminta oleh
Direksi Pekerjaan.

1 dari 17
RPT0-Pd T-xx-xxxx

c) Terkecuali tidak dituntut secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan, semua beton
yang dibongkar yang ukuran bahannya cocok untuk pasangan batu kosong (rip
rap) dan tidak diperlukan untuk digunakan dalam proyek, harus ditumpuk pada
lokasi yang ditunjuk oleh Direksi Pekerjaan.
2) Bahan Yang Dibuang Dalam Bongkaran
Bahan dan sampah yang tidak ditetapkan untuk dipertahankan atau diamankan
dapat dibakar atau dikubur atau dibuang seperti yang disetujui oleh Direksi
Pekerjaan.

4.2. Pekerjaan Gebalan Rumput


1) Material
Untuk melindungi lereng-lereng supaya tidak mudah rusak karena hujan, Penyedia
Jasa harus memasang gebalan rumput seperti yang ditunjukkan di dalam gambar
atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
2) Pelaksanaan Pekerjaan
Pekerjaan ini terdiri dari persiapan, pemotongan, pengangkutan, dan
penghamparan humus. Kemudian gebalan rumput empat persegi ( + 20x20 cm)
dipasang pada lereng dan dipaku dengan bambu yang di belah kecil-kecil. Lereng
agar dipelihara supaya rumput tumbuh secara normal dan seragam.
Semua areal yang akan ditutup gebalan rumput harus diratakan dengan baik
hingga menjadi permukaan yang seragam dan dibuat lunak sampai kedalaman 3
cm di bawah permukaan. Gebalan rumput harus ditempatkan secara bersilangan.
Setelah gebalan-gebalan rumput itu ditempatkan harus dipadatkan untuk
menghindari tumbuhnya rongga-rongga yang dapat mengakibatkan lepasnya
gebalan rumput, kemudian gebalan rumput dipaku dengan bambu yang dibelah
kecil-kecil. Celah-celah diantara gebalan-gebalan harus diisi dengan humus dengan
kualitas yang baik.
Penyedia Jasa harus bertanggung jawab untuk pemeliharaan dan pembersihan
daerah-daerah yang telah diberi gebalan-gebalan rumput sampai rumput itu
mencapai pertumbuhan yang normal dan seragam.
3) Rumput Akar Wangi
a) Pada hilir bangunan terjun pada setiap saluran irigasi dan drainase ditanam
rumput akar wangi sepanjang 10 m pada kedua sisi saluran.
b) Jenis akar wangi yang ditanam adalah vetivenia zizaniordes. Cara pengambilan
bibit, tanaman tersebut digali akarnya dan dipotong sekitar 20 cm dari pangkal
atas dan bagilah rumpun akar itu menjadi beberapa bagian atau diambil 5 ikat
perbundel dan harus dijaga jangan sampai mati, tapi dianjurkan untuk
menanam dalam ukuran kecil. Langkah berikutnya dilakukan didaerah irigasi
untuk mempercepat pertumbuhan. Dalam waktu 6 bulan bisa menghasilkan
seluas 100 ha.
c) Penanaman dilakukan dengan jarak 40 cm, tanaman ini tidak dipengaruhi oleh
hujan lebat. Untuk mempercepat tumbuhnya tanaman dapat digunakan pupuk
phospat dengan campuran nitrogen sebagai contoh sulfat amoniac super-
phospat atau urea super phospat atau diammonium phospat apabila dalam
waktu 2 bulan sudah tumbuh potong setinggi 50 cm. Setelah 6 bulan akan
berkembang menjadi 80 – 100 tanaman. Untuk penyangkutan potong daunnya
30 cm akarnya 20 cm dari pangkal, rumput ini bertahan sampai 10 hari, lebih
baik ditanam dalam waktu bersamaan, penanaman lebih bagus lagi pada awal
musim hujan.

2 dari 17
RPT0-Pd T-xx-xxxx

d) Cara penanaman
Jarak penanaman apabila diambil dari stek adalah 22 – 40 cm, ditanam pada
awal musim hujan.
4.3. Pekerjaan Kayu
Penyedia Jasa harus menyediakan tempat yang tahan terhadap cuaca. Material kayu
harus disimpan di atas ganjal kayu agar tidak terkena langsung dengan tanah
sepanjang waktu penyimpanan.
1) Segera setelah kayu diterima di tempat pekerjaan, maka kayu-kayu harus ditumpuk
dan disusun sehingga tidak menyentuh tanah secara langsung dan diletakkan pada
tempat yang sudah disediakan dan sesuai dengan persyaratan. Apabila material
kayu tersebut beupa kayu bundar, maka harus disusun sedemikian rupa sehingga
setiap batang beban dari batang yang berdampingan dengan jarak tidak kurang
dari 7,5 cm. Demikian juga balok kayu bentuk persegi harus disusun seperti kayu
bundar atau disusun tegak lurus terhadap lapisan di bawahnya atau dipisahkan
dengan tumpuan pada jarak tertentu untuk mencegah perubahan bentuk kayu.
- Kayu pada setiap lapisan harus dipisahkan dengan kayu yang berdampingan
dengan jarak horizontal minimal 2,5 cm.
- Pengerjaan Kayu
Pekerjaan pelaksanaan struktur kayu ini sesuai dengan Gambar Rencana dengan
hasil akhir sesuai dengan persyaratan. Dalam hal pemotongan, pengetaman,
penyambungan tidak tertera atau tidak disyaratkan, maka perlu diusulkan kepada
Direksi Pekerjaan untuk menentukannya.
2) Sambungan
Semua sambungan harus dilaksanakan dengan rapi agar diperoleh sambungan
yang cocok tanpa menggunakan pasak atau pengikat. Kecuali disyaratkan lain atau
tertera pada Gambar Rencana, maka bagian kayu struktur tidak boleh disambung
untuk seluruh panjangnya, ujung-ujung balok kayu harus dipotong tegak dan untuk
bidang kontak harus saling berhubungan dengan baik.
Semua lubang-lubang baut dan lubang-lubang penyambung lain dilaksanakan
dengan bor dengan ukuran yang sesuai dan teliti. Semua lubang pen dan
sambungan-sambungan kayu dibentuk sehingga sambungan menjadi rapat.
Lubang-lubang untuk baut harus dibor dengan mata bor yang mempunyai diameter
1,5 mm lebih besar dari diamater baut, kecuali lubang baut untuk lantai jembatan
yang mempunyai diameter lubang sama dengan diameter baut yang digunakan.
3) Sambungan dengan Pelat Besi
i. Kecuali disyaratkan lain pada Gambar Rencana, semua baut, strip, paku, pelat,
cincin baut dan lain-lain pekerjaan besi harus terbuat dari baja lunak (mild
steel).
ii. Semua pekerjaan besi setelah fabrikasi dan sebelum dikirim ke lokasi
pekerjaan, harus digosok dan dibersihkan dan dimasukkan dalam minyak
“linseed” dalam keadaan panas atau bahan lain yang telah disetujui.
iii. Baut harus mempunyai bentuk kepala baut yang sesuai, persegi atau bundar,
dengan aur persegi, dengan panjang ulir minimum 4 kali diameter baut. Semua
mur harus pas betul tanpa toleransi.
iv. Panjang baut yang tertera pada Gambar Rencana hanya merupakan ukuran
perkiraan, dan Penyedia Jasa harus menyediakan baut-baut dengan panjang
yang cukup sesuai dengan kondisi di lapangan.

3 dari 17
RPT0-Pd T-xx-xxxx

v. Ujung baut tidak boleh lebih dari setengah kali diameter lebih panjang dari mur,
apabila berlebihan maka kelebihan panjang itu harus dipotong.
vi. Cincin baut persegi harus digunakan di belakang semua mur dan baut, kecuali
dalam hal kepala baut terbenam pada permukaan kerb, gelagar dan papan
lantai jembatan. Di mana kepala baut harus dipasang terbenam pada lubang
persegi atau bundar, maka cincin baut tidak digunakan.
vii. Semua tempat dimana kepala baut terbenam harus diisi padat dengan
campuran aspal pasir untuk mencegah masuknya air ke dalam lubang tersebut.
4.4. Pekerjaan Besi Tulangan
1) Umum
Besi tulangan harus mempunyai diameter dan penampang melintang sama disetiap
bagian besi tulangan itu. Diameter rata–rata besi tulangan yang digunakan dilokasi
pekerjaan tidak boleh lebih besar atau lebih kecil dari 2 (dua) % diameter yang
telah ditentukan. Besi tulangan harus bersih dari serpihan, minyak, kotoran dan
cacat–cacat pembuatannya.
Jika oleh Direksi Pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyerahkan 3 copy daftar besi
tulangan yang dikeluarkan oleh pabrik untuk mendapatkan persetujuan sebelum
mendatangkan besi tulangan di lokasi pekerjaan, dan mutu besi tulangan harus
sesuai dengan spesifikasi dan copy daftar tulangan tersebut.
2) Pemasangan Besi Tulangan
a) Sebelum dipasang, besi tulangan harus bersih dari karat, oli, lemak–lemak,
kotoran lain. Penulangan harus dilaksanakan secara teliti dan dipasang
ditempat yang benar sebagaimana ditunjukkan didalam gambar dan dijaga
kedudukannya agar tetap dan tidak berubah selama berlangsungnya
pengecoran, penggetaran dan pemadatan beton.
b) Semua ujung bebas besi tulangan berpenampang bulat biasa harus mempunyai
kait sebagaimana ditunjukkan dalam gambar atau ditentukan oleh Direksi
Pekerjaan. Penyedia Jasa harus menempatkan tulangan dengan jarak tertentu
dan terikat kuat pada tempatnya.
c) Bagian dalam dari lengkungan besi tulangan, harus bersinggungan dengan besi
tulangan lainnya disekitar tulangan tersebut diikat. Besi tulangan harus diikat
dengan kawat baja lunak yang disetujui Direksi Pekerjaan, dan pengikatan
harus cukup kuat dengan tang. Ujung kawat pengikat harus mengarah kedalam.
d) Penulangan yang sudah siap untuk pengecoran, harus diperiksa dan disetujui
oleh Direksi Pekerjaan. Tidak diperkenankan melaksanakan pengecoran,
sebelum penulangannya disetujui Direksi Pekerjaan.
e) Penyedia Jasa harus memberitahukan kepada Direksi Pekerjaan, sekurang-
kurangnya 24 (dua puluh empat) jam sebelum penulangan siap dicor.
3) Penyiapan Gambar Penulangan
Penyedia Jasa dengan biaya sendiri, harus menyiapkan semua gambar–gambar
penulangan secara rinci berdasarkan gambar yang diberikan oleh Direksi
Pekerjaan, sebagaimana diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan. Gambar
penulangan tersebut harus mencakup gambar penempatan besi tulangan, daftar
besi tulangan dan gambar lain yang diperlukan untuk memudahkan pembuatan dan
pemasangan tulangan.
4) Penyambungan Besi Tulangan

4 dari 17
RPT0-Pd T-xx-xxxx

Jika perlu sambungan besi tulangan dibuat lain dari pada yang ditunjukkan didalam
gambar, posisi dan metode dari sambungan harus ditentukan dari perhitungan
kekuatan yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
5) Selimut Beton untuk Tulangan
Bila tidak ditunjukkan dalam gambar atau ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan, maka
tabel dibawah ini dipakai untuk menetapkan tabel selimut beton yang diperlukan
untuk besi tulangan diukur dari sisi luar besi.

Bagian Bagian tak


Bagian Luar
No. Jenis Bangunan dalam terlihat
( cm )
( cm ) ( cm )
1. Lantai 1,0 1,5 2,0
2. Dinding 1,5 2,0 2,5
3. Balok 2,0 2,5 3,0
4. Kolom 2,5 3,0 3,5
5. Bangunan yang langsung 5,0 - -
menyentuh tanah atau
dipengaruhi cuaca

4.5. Pekerjaan Besi


1) Umum
Pekerjaan–pekerjaan besi tersebut dibedakan dalam 5 (lima) tipe berikut ini :
a) Pekerjaan Besi Struktur
- Pipa bagi Galvanis
- Pekerjaan–pekerjaan besi yang tertanam, pelat dan angker pintu–pintu pada
beton.
b) Tangan Besi
c) Pipa Gavanis untuk pagar pengaman
d) Perletakan dan construction joint pada jembatan
e) Pekerjaan–pekerjaan besi yang lain selain pada jembatan
Tidak disediakan gambar detail lebih lanjut tentang pekerjaan–pekerjaan besi selain
yang terlampir dalam dokumen tender. Penyedia Jasa harus mengerjakan rencana
yang diperlukan dan menyiapkan gambar–gambar kerja yang lengkap,
pelaksanaan dan pemasangan semua pekerjaan besi sesuai dengan gambar dan
spesifikasi yang disediakan disini atau mengikuti petunjuk Direksi Pekerjaan.
Gambar yang dibuat Penyedia Jasa harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan,
sebelum memulai pekerjaan tersebut. Setiap pelaksanaan yang dilakukan sebelum
adanya persetujuan Direksi Pekerjaan atas gambar tersebut, adalah menjadi resiko
Penyedia Jasa.
2) Pengelasan
Semua penjelasan, kecuali ada ketentuan lain, harus dikerjakan sesuai dengan
“Code for Arc and Gas Welding in Building Construction” uraian pekerjaan perapan
las dan prsedur pengelasan yang diusulkan harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan
sebelum pelaksanaan pengelasan dimulai. Contoh–contoh pengelasan harus
disiapkan oleh setiap tukang las, sebelum memulai pekerjaan pada bangunan dan
selama pelaksanaan sesuai dengan yang diperlukan oleh Direksi Pekerjaan. Tidak
ada satupun pengelasan bangunan diijinkan Direksi Pekerjaan menyetujui prosedur
pengelasan, kemampuan tukang las dan pengujiannya.
3) Lapis Galvanis

5 dari 17
RPT0-Pd T-xx-xxxx

Semua pekerjaan besi yang terletak diluar harus dicat atau digalvanis. Galvanis
harus merupakan hasil proses pencelupan panas, dan untuk semua bagian selain
kawat baja, harus mempunyai ketebalan selimut seng tidak kurang dari 550 gram
per meter persegi dan harus mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan. Tidak boleh
ada pengaruh mekanis yang akan dilakukan perkuatan tersebut.
Semua pengeboran, pemukulan, pemotongan, pembersihan semua kotoran dan
penyikatan pada semua bagian harus sudah selesai sebelum digalvanis.
Permukaan–permukaan yang berhubungan dengan minyak tidak boleh digalvanis.
4) Pekerjaan Besi untuk Bangunan
a) Pipa Baja Gavanis untuk Saringan Batu
- Penyedia Jasa harus memasang pipa–pipa galvanis pada bagian depan pintu
pengambilan, bangunan penguras atau pada lokasi lain sesuai dengan
perencanaan seperti tertera pada rencana, atau petunjuk Direksi Pekerjaan,
susunan pipa ini berfungsi sebagai saringan batu.
- Uraian pekerjaan penerapan las dan prosedur pengelasan yang diusulkan
harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan sebelum pelaksanaan pengelasan
dimulai. Contoh–contoh pengelasan harus disiapkan oleh setiap tukang las,
sebelum memulai pekerjaan pada bangunan dan selama pelaksanaan sesuai
dengan yang diperlukan oleh Direksi Pekerjaan. Tidak ada satupun
penjelasan bangunan diijinkan Direksi menyetujui prosedur pengelasan,
kemampuan tukang las dan pengujiannya.
b) Lapisan Galvanis
Semua pekerjaan besi yang terletak diluar harus dicat atau digalvanis. Galvanis
merupakan hasil proses pencelupan panas, dan untuk semua bagian selain
kawat baja, celupan panas, dan untuk semua bagian selain kawat baja, harus
mempunyai ketebalan selimut seng tidak kurang dari 550 gram per meter
persegi dan harus mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan. Tidak boleh ada
pengaruh mekanis yang akan dilakukan perkuatan tersebut.
Semua pengeboran, pemukulan, pemotongan, pembersihan semua kotoran
dan penyikatan pada semua bagian harus sudah selesai sebelum digalvanis.
Permukaan–permukaan yang berhubungan dengan minyak tidak boleh
digalvanis.
c) Pekerjaan Besi yang Tertanam
Pekerjaan besi yang tertanam pada bagian–bagian konstruksi beton untuk
pemasangan pintu–pintu harus dilaksanakan sesuai gambar atau petunjuk
Direksi Pekerjaan oleh Penyedia Jasa. Semua material yang dipergunakan
pada pekerjaan besi yang tertanam dalam beton harus berkualitas tinggi yang
dapat diterima Direksi Pekerjaan.
d) Tangga Besi
Tangga besi harus disediakan dan dipasang pada bendung dan bangunan lain
sesuai gambar atau petunjuk Direksi Pekerjaan. Tangga besi terbuat dari besi
bulat diameter 19. Besi bulat tersebut harus memenuhi spesifikasi besi tulangan
beton dan material lainnya yang digunakan harus berkualitas tinggi yang telah
disetujui Direksi Pekerjaan.
Tangga besi dipasang pada permukaan tegak atau miring dari bangunan
seperti terlihat pada gambar.
e) Pipa Galvanis untuk Pagar Pengaman dan sebagainya

6 dari 17
RPT0-Pd T-xx-xxxx

Penyedia Jasa harus menyiapkan dan memasang pipa galvanis untuk pagar
pengaman jembatan, gorong–gorong dan jembatan pelayanan pada bagian
penguras bendung, intake, pinggiran dinding tembok tegak, pintu pengambilan
dan pada tempat–tempat yang ditunjukkan dalam gambar rencana atau
ditetapkan Direksi Pekerjaan. Pipa tersebut harus dijamin baru dan berkualitas
tinggi.
Semua pipa besi terpasang sesuai gambar. Penjelasan pipa besi hanya
dikerjakan bilamana ditentukan dalam gambar atau mengikuti petunjuk Direksi
Pekerjaan. Setelah pipa terpasang dengan lengkap, permukaan yang terbuka
harus dicat.
f) Expansion Joint pada Jembatan
Expansion joint harus dipasang pada tempatnya antara pelat jembatan dan
kepala jembatan seperti terlihat pada gambar. Expansion joint pada jembatan
harus dilaksanakan sesuai standar yang dibuat oleh Bina Marga.
4.6. Pengecatan
1) Semua cat dan bahan lainnya untuk pengecatan permukaan besi yang kelihatan
pada bangunan dan pekerjaan kayu, kecuali untuk pintu air dan pelengkapnya,
harus disediakan oleh Penyedia Jasa dan digunakan berdasarkan anjuran pabrik
untuk pengecatan pada lokasi khusus. Kualitas cat dan bahan lainnya harus
mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan.
2) Cat dasar harus dengan warna khusus yang disetujui Direksi Pekerjaaan. Setiap
pengecatan harus dilakukan pada permukaan yang bersih dan kering pada
kelembaban dan suhu udara tertentu dimana penguapan pada permukaan yang
dicat lebih besar dari pengembunan.
3) Permukaan yang telah dibersihkan atau dipersiapkan harus segera dicat dasar
secukupnya, bila perlu mengasarkan permukaan yang telah disiapkan lebih dahulu.
4) Tidak boleh dilakukan pengecatan pada permukaan yang terlalu panas bila cat
yang digunakan dari jenis yang boleh kena panas. Agar permukaan yang dicat
tetap dingin harus dikerjakan ditempat teduh dan dilindungi dari panas yang
berlebihan hingga cukup kering, agar tidak retak atau melepuh.
5) Pekerjaan kayu dan logam yang dicat harus diampelas secara hati–hati, dengan
cara yang sama pada setiap akan melapisi cat berikutnya. Setelah 24 jam lewat
dilakukan pelapisan cat berikutnya, atau cara lain yang ditentukan secara khusus
oleh pabriknya. Untuk penyempurnaan pengecatan Penyedia Jasa harus
menghilangkan bintik - bintik cat dan harus melakukan perbaikan atau pengecatan
ulang atas pekerjaan yang tidak sempurna. Pengecatan permukaan bagian luar
(diluar) harus dilindungi dari pengaruh cuaca sampai cat tersebut benar - benar
kering dan mengeras.
6) Pekerjaan kayu yang akan dicat harus diampelas dengan ampelas kayu, dilicinkan
dan dimeni. Semua lubang, retakkan dan celah–celah harus ditutup lebih dahulu
dengan dempul. Setiap sambungan kayu harus dicat dasar sebelum dirakit. Setelah
pendempulan, seluruh pekerjaan kayu harus dicat dasar kemudian dilanjutkan
dengan cat akhir sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.
7) Pengecatan besi dan pekerjaan logam, kecuali pintu–pintu air dan pelengkapnya
khusus di atas, harus dilakukan mengikuti prosedur sebagai berikut, tergantung dari
letaknya :
a) Untuk bagian yang Tercelup Didalam Air
Pembersihan dengan sand blasting harus dikerjakan untuk memperoleh logam
putih bersih bebas dari serpihan, karat dan kotoran lainnya menurut keinginan

7 dari 17
RPT0-Pd T-xx-xxxx

Direksi Pekerjaan. Lapisan pertama pengecatan yang sudah disiapkan harus


dilakukan pada permukaan yang sudah dibersihkan, jangan lebih lama dari 4
(empat) jam setelah pembersihan.
b) Untuk Bagian yang Tidak Tercelup Didalam Air
Permukaan besi dan logam, selain besi tulangan beton yang harus dipasang
didalam beton atau pekerjaan lain, harus dicat dasar dipabrik dan harus disikat
dengan sikat kawat secara sempurna agar bebas dari karat segera sebelum
dipasang.
4.7. Tulangan Dowel
1) Tulangan dowel dipasang pada contraction joint seperti tercantum pada gambar
atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan. Tulangan dowel adalah berupa batang baja
polos yang lurus dan memenuhi syarat.
2) Setelah panjang tulangan penyambung harus ditutup dengan selang PVC atau pipa
lain dengan bahan yang disetujui untuk mencegah ikatan dengan beton. Harus
dipasang pada jarak-jarak sesuai gambar atau petunjuk Direksi Pekerjaan. Bagian
setengahnya harus direkatkan pada beton dengan kuat.
4.8. Pengisi Sambungan Elastik
1) Expansion joint yang terlihat pada gambar atau lokasi lain yang disetujui Direksi
Pekerjaan harus diberi bahan pengisi. Penyedia Jasa harus menyediakan semua
material, pekerja dan peralatan yang diperlukan. Pengisi sambungan elastik harus
diisikan disepanjang sambungan antara kedua pelat beton yang disambung dan
dibuat secara menerus atau mengikuti petunjuk Direksi Pekerjaan.
2) Bahan pengisi sambungan terbuat dari aspal dicampur dengan sirtu (fiber), mineral
serbuk dan lain-lain dan harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :

- Tegangan desak pada setengah tebal : Lebih dari 90 kg/cm2


terdesak
- Recovery : ( 65–90 ) %
- Tegangan desak pada setengah tebal : (3–10) mm
- Tegangan lentur pada defleksi 10 mm : (3 –15) kg/cm2
- Tebal plat pengisi : 20 mm

3) Sambungan elastis pada pelat jembatan umumnnya berukuran kurang lebih lebar
15 mm dan kedalaman 60 mm seperti terlihat pada gambar, diisi dengan aspal
panas cair dari atas melalui sepotong pelat.
4.9. Pipa PVC
1) Penyedia Jasa harus menyediakan dan memasang pipa PVC (Poly Vinyl Cloride)
untuk pipa-pipa lubang pembuang seperti yang tercantum pada gambar-gambar
atau petunjuk Direksi Pekerjaan.
2) Pipa PVC untuk lubang pembuang harus mempunyai diameter 100 (seratus)
milimeter seperti yang tercantum pada gambar, atau ditetapkan oleh Direksi
Pekerjaan.
3) Pipa PVC harus terbuat dari merek yang terkenal yang dapat disetujui Direksi
Pekerjaan dan dipasang pada posisi yang betul pada bangunan tanpa adanya
perubahan selama pengecoran beton seperti yang tercantum pada gambar atau
seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
4.10. Lubang Drainase

8 dari 17
RPT0-Pd T-xx-xxxx

Penyedia Jasa harus menyediakan dan memasang pipa PVC (Poly Vinyl Cloride) untuk
pipa-pipa lubang pembuang seperti yang tercantum pada gambar-gambar atau
petunjuk Direksi Pekerjaan.
Pipa PVC untuk lubang pembuang harus mempunyai diameter 100 (seratus) milimeter
seperti yang tercantum pada gambar, atau ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan.
Pipa PVC harus terbuat dari merek yang terkenal yang dapat disetujui Direksi
Pekerjaan dan dipasang pada posisi yang betul pada bangunan tanpa adanya
perubahan selama pengecoran beton seperti yang tercantum pada gambar atau seperti
yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
4.11. Jalan Penghubung Sementara dan Jalan Inspeksi
1) Jika tidak terdapat jalan penghubung untuk mencapai lokasi pekerjaan, Penyedia
Jasa harus membuat dan memelihara jalan penghubung sementara kearah lokasi
tersebut pada tempat yang disetujui Direksi. Penyedia Jasa juga harus membuat
fasilitas yang diperlukan untuk melintasi sungai, aliran atau jalan air yang ada atau
harus memperbaiki dan memperkuat suatu fasilitas yang ada untuk digunakan
menuju lokasi pekerjaan, jika diperlukan.
2) Penyedia Jasa boleh menggunakan jalan umum, jalan desa dan jalan inspeksi
pada saluran yang ada atau saluran baru atau saluran pembuang dengan
persetujuan Direksi Pekerjaan. Dalam hal ini, Penyedia Jasa harus membayar
pembuatan, pemeliharaannya dan perbaikannya berdasarkan perjanjian bersama
antar Penyedia Jasa. Direksi atau Pemberi Tugas tidak akan menerima tuntutan
terhadap pemakaian bersama pada jalan penghubung yang dibuat oleh Penyedia
Jasa.
4.12. Papan Nama Proyek
1) Penyedia Jasa wajib membuat 2 (dua) buah papan nama Proyek, yang
ditempatkan di lokasi-lokasi tertentu menurut petunjuk Direksi selambat-lambatnya
30 (tiga puluh) hari setelah terbitnya Surat Pemenang Pelelangan.
2) Papan nama tersebut harus dibuat dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
i. Ukuran papan 100 x 150 cm harus dibuat dari bahan kayu kamper yang dilapisi
dengan seng BWG. 30.
ii. Tiang penyangga terdiri dari 2 (dua) batang, sedang sebuah penvokong %a-a
berukuran 3 x 7 cm dibuat dari bahan kayu kruing atau sejenis yang dise-..,
halus.
iii. Pemasangan papan sedemikian rupa sehingga tepi bawah papan terletak
setinggi 150 cm dari tanah, bawah tiang penyangga dan penyokong ditanarn
dalam lobang-lobang yang kemudian di cor dengan beton tumbuk campuran
1:3:5 sedalam 40 cm di dalam tanah dan 10 cm di atas tanah.
iv. Pengecatan papan nama tersebut harus dilakukan dengan cat meni sekali, cat
dasar sekali dan cat penutup sekali.
v. Warna-warna diatur menurut ketentuan sebagai berikut :
- Warna dasar biru laut (dominan)
- Tulisan putih dengan garis penutup kuning
- Lambang Departemen P.U. kuning dan hitam.

vi. Tulisan-tulisan yang akan d1muat, dari atas ke bawah adalah sebagai berikut:
- Departemen Pekerjaan Umum
- Direktorat Jenderal Pengairan

9 dari 17
RPT0-Pd T-xx-xxxx

- Proyek "....................................................."
- Judul pekerjaan dan lingkup pekerjaan
- Tanggal-tanggal permulaan dan akhir pekerjaan
- Besarnya nilai kontrak
- Nama Konsultan
- Nama Pemborong
vii. Pemborong wajib memelihara dan merawat papan nama dan menjaganya agar
tetap dalam keadaan baik sampai dengan penyerahan pekerjaan yangr terakhir
kalinya kepada Direksi.
4.13. Keamanan, Kesehatan dan Perlindungan terhadap Kebakaran
1) Umum
Selama dalam pelaksanaan Penyedia Jasa harus selalu memperhatikan hal-hal
antara lain mengenai sanitasi dan fasilitasnya, penerangan, bahan bakar, sarana
oleh raga, alat pemadam kebakaran, ketenangan dan lain-lain. Untuk itu Penyedia
Jasa harus membagi-bagi tugas dengan membentuk struktur organisasi, sehingga
dapat dengan mudah mengontrolnya.
2) Tindakan Pencegahan untuk Keselamatan dan Keamanan
Penyedia Jasa harus mengadakan tindakan pencegahan atas risiko kehilangan dan
keselamatan pekerja selama dalam pelaksanaan dengan melengkapi sepatu
lapangan, topi, sabuk pengaman atau sejenisnya. Pada tempat-tempat yang
diperlukan Penyedia Jasa, harus memasang penerangan, tanda dan penjaga atau
alat pengamanan lainnya. Penyedia Jasa harus mentaati peraturan tentang
keselamatan kerja yang telah dikeluarkan oleh pemerintah. Penyedia Jasa dapat
mengadakan pertemuan berkala antara kepala bagian keamanan dengan Direksi
guna meningkatkan keamanan. Penyedia Jasa harus melaporkan kepada Direksi
selambat-lambatnya 24 (dua puluh empat) jam setelah kejadian kecelakaan kerja.
Penyedia Jasa harus selalu menyediakan alat pemadam kebakaran yang selalu
siap pakai di tempat lokasi pekerjaan atau ditempat-tempat yang ditunjukkan
Direksi. Penyedia Jasa juga harus bertanggung jawab atas keselamatan dan
keamanan tenaga kerja dari sub Kontraktor. Penyedia Jasa harus menyediakan
fasilitas PPPK untuk tenaga kerjanya yang selalu siap pakai setiap saat.
3) Keamanan
Penyedia Jasa harus mengambil tindakan-tindakan pencegahan yang perlu
sebelum semua resiko kematian atau kecelakaan terjadi pada setiap orang yang
dipekerjakan pada pekerjaan atau orang lain yang mempunyai cukup alasan
berada di lokasi pekerjaan. Penyedia Jasa juga harus menjaga keselamatannya
sesuai petunjuk Direksi. Penyedia Jasa harus memperhatikan hal-hal yang perlu
terhadap rusaknya barang-barang milik Pemberi Tugas atau milik orang lain yang
berdekatan dengan lokasi pekerjaan. Penyedia Jasa harus mentaati peraturan
pencegahan kecelakaan dan peraturan keselamatan sepanjang waktu
pelaksanaan. Penyedia Jasa harus melaporkan kepada Direksi semua kejadian
mengenai kematian atau luka serius pada setiap orang yang ada dilokasi pekerjaan
yang terlibat oleh pekerjaan Penyedia Jasa.
4) Penyimpanan Bahan Bakar
Penyedia Jasa harus merencanakan tempat penyimpanan bahan bakar pada
tempat yang aman dari jangkauan api dan mudah untuk mengadakan bongkar
muatan atau penanganannya. Penyedia Jasa harus mengurus ijin kepada
pemerintah untuk menyimpan bahan bakar di tempat/lokasi pekerjaan, ongkos atau

10 dari 17
RPT0-Pd T-xx-xxxx

biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam mendapatkan ijin menjadi
tanggungannya sendiri.
5) Pemadam Kebakaran
Penyedia Jasa harus menyediaka fasilitas pemadam kebakaran sesuai dengan
yang disyaratkan dalam peraturan pemerintah atau petunjuk Direksi. Tidak
diperkenankan membakar hasil pembersihan dan hasil tebangan pohon pada saat
musin kemarau tanpa seijin Direksi. Penyedia Jasa harus memadamkan semua api
atau bara api yang ada di lokasi atau sekitarnya, kecuali bila api itu merupakan
sumber api alam.
4.14. Gambar Teknis
1) Gambar yang disediakan oleh Pengguna Jasa
Gambar-gambar yang disediakan oleh Direksi Pekerjaan hanyalah semata-mata
untuk maksud penawaran. Setelah perjanjian Kontrak ditandatangani, berdasarkan
gambar tersebut, Penyedia Jasa dapat mempersiapkan dan membuat gambar
pelaksanaan (construction drawing). Penyedia Jasa harus bekerja berdasarkan
pada gambar pelaksanaan.
2) Gambar yang dibuat oleh Penyedia Jasa
a) Umum
Semua gambar yang dibuat oleh Penyedia Jasa, harus menurut atau sesuai
dengan ukuran yang ditetapkan oleh Direksi. Penyedia Jasa harus
menyerahkan gambar-gambar tersebut kepada Direksi Pekerjaan untuk
dikoreksi dan disahkan sebelum pekerjaan yang dimaksud dimulai. Sebagai
koreksi dari Direksi dapat menghasilkan gambar-gambar yang sama atau berbeda
sama sekali dengan Dokumen Tender. Tidak ada tambahan biaya khusus untuk
maksud tersebut di atas.
b) Gambar-gambar Pelaksanaan (Construction Drawing)
Setelah penandatanganan kontrak, Penyedia Jasa harus membuat gambar
pelaksanaan berdasarkan gambar kontrak atau dengan perubahan-perubahan
seperlunya sesuai dengan pelaksanaan di lapangan nantinya.
Penyedia Jasa harus mengerjakan pekerjaan di lapangan sesuai/menurut
gambar pelaksanaan yang telah disetujui oleh Direksi. Semua gambar baik
bentuk maupun ukurannya harus skalatis namun Penyedia Jasa tidak
diperkenankan mengerjakan pekerjaan dengan mengukur skala pada gambar,
tapi harus menggunakan dimensi/angka yang tertera dalam gambar. Pada
bagian-bagian tertentu untuk memperjelas dalam pelaksanaan harus dibuat
gambargambar detail dengan skala besar. Gambar-gambar tambahan bila
dirasa perlu dapat dibuat oleh Penyedia Jasa, guna memperjelas dalam
pelaksanaan.
Semua biaya yang dikeluarkan untuk maksud tersebut di atas menjadi
tanggungan Penyedia Jasa.
c) Gambar Kerja
Penyedia Jasa dapat membuat gambar kerja berdasarkan gambar pelaksanaan.
Gambar kerja dibuat untuk mengetahui rangkaian urutan kerja suatu kegiatan, di
dalam gambar kerja antara lain harus memperlihatkan bentuk bangunan yang
akan dicor, penulangannya, material yang digunakan, letak bangunan, dimensi
dan detail-detail lain yang diperlukan. Semua gambar kerja harus disetujui oleh
Direksi sebelum digunakan
d) Gambar Tata Letak Bangunan Sementara

11 dari 17
RPT0-Pd T-xx-xxxx

Tiga puluh (30) hari setelah pengumuman pemenang, Kontraktor harus


mengajukan kepada Direksi lay out (tata letak) bangunan-bangunan pendukung
sebanyak tiga (3) set untuk mendapat koreksi dan persetujuannya. Gambar lay
out tersebut harus mencantumkan, letak kantor Direksi, letak gudang, bangunan,
penimbunan, bengkel dan fasilitas-fasilitas lain yang diperlukan selama dalam
pelaksanaan.
e) Gambar Purnalaksana (As Built Drawing)
Selama dalam pelaksanaan/pekerjaan berjalan, Kontraktor dapat mempersiapkan
gambar purnalaksana (as built drawing) yang mencakup semua jenis pekerjaan
yang dikerjakan. Format gambar purnalaksana harus disetujui oleh Direksi.
Gambar purnalaksana dapat digunakan oleh Direksi sebagai alat untuk
memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan di lapangan.
Bila untuk semua jenis pekerjaan telah dilaksanakan oleh kontraktor sesuai
dengan gambar pelaksanaan serta sudah dapat diterima oleh Direksi, maka
Kontraktor dapat menggambar hasil pelaksanaan tersebut menjadi gambar
purnalaksana. Setelah disetujui oleh Direksi, Gambar (purnalaksana) ini secara
bersama-sama ditandatangani oleh Kontraktor dan Direksi.
Tiga puluh hari sesudah penyerahan pekerjaan (Penyerahan I) , Kontraktor harus
menyerahkan kepada Direksi gambar purnalaksana tersebut sebanyak satu set,
serta copynya sebanyak satu set yang telah ditandatangani oleh Direksi.

5. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


Pengukuran dan pembayaran yang perlu diperhatikan dalam pedoman spesifikasi teknis
pekerjaan lain-lain ini harus memuat :
5.1. Pengukuran
1) Pembongkaran Struktur
Kuantitas yang dihitung untuk pembongkaran untuk semua jenis bahan harus
berdasarkan jumlah aktual dari hasil pembongkaran dalam meter kubik, kecuali
untuk pembongkaran bangunan gedung, pembongkaran rangka baja,
pembongkaran lantai jembatan kayu, pembongkaran jembatan kayu dalam meter
persegi dan pembongkaran batangan baja dalam meter panjang. Untuk
pengangkutan hasil bongkaran ke tempat penyimpanan atau pembuangan yang
melebihi 5 km harus dibayar per kubik meter per kilometer.
2) Pekerjaan Gebalan Rumput
Pengukuran untuk pembayaran gebalan rumput akan dilakukan atas areal
pelaksanaan dalam meter persegi sampai pada batas-batas seperti yang
ditentukan di dalam gambar atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi.
3) Pekerjaan Kayu
Pengukuran untuk pembayaran atas kayu yang disediakan dan dipasang pada
bangunan harus diukur panjang setiap batang dan ukuran potongan melintang
sesuai dengan keperluannya.
4) Pekerjaan Besi Tulangan
Perhitungan pengukuran untuk pembayaran semua pengadaan dan pemasangan
besi tulangan, dibuat berdasarkan berat rencana besi tulangan yang dilaksanakan
dalam beton sesuai dengan gambar atau petunjuk oleh Direksi Pekerjaan.
5) Pekerjaan Besi

12 dari 17
RPT0-Pd T-xx-xxxx

a) Pipa galvanis untuk saringan batu


Pengukuran untuk pembayaran terhadap pipa dibuat berdasarkan panjang yang
terpasang sesuai dengan gambar atau seperti yang disetujui oleh Direksi
Pekerjaan.
b) Tangga Besi
Pengukuran untuk pembayaran terhadap pipa dibuat berdasarkan panjang yang
terpasang sesuai dengan gambar atau seperti yang disetujui oleh Direksi
Pekerjaan.
c) Pipa galvanis untuk pagar pengaman dan sebagainya
Pengukuran untuk pembayaran pipa pagar pengaman dibuat berdasarkan
panjang pipa terpasang sesuai dengan gambar atau menurut petunjuk Direksi
Pekerjaan.
d) Expantion joint pada Jembatan
Pengukuran untuk pembayaran expantion joint dibuat berdasarkan meter
panjang terpasang sesuai dengan gambar atau menurut petunjuk Direksi
Pekerjaan.
6) Pengecatan
Pengukuran untuk pembayaran atas pekerjaan pengecatan pada bangunan harus
diukur berdasarkan luasan.
7) Tulangan dowel
Pengukuran untuk pembayaran tulangan dowel dibuat sesuai dengan jumlah berat
tulangan dowel yang terpasang pada bangunan sesuai gambar atau petunjuk
Direksi Pekerjaan.
8) Pengisi Sambungan Elastik
Pengukuran pembayaran pengisi sambungan elastis diukur berdasarkan jumlah
panjang sambungan pada bangunan yang dikerjakan.
9) Pipa PVC
Pengukuran untuk pembayaran terhadap pengadaan, pemasangan pipa PVC harus
dibuat sesuai dengan panjang pipa PVC yang dilaksanakan sesuai gambar atau
petunjuk Direksi Pekerjaan.
10) Lubang Drainase PVC
Pengukuran untuk pembayaran lubang drainasi PVC dibuat sesuai dengan jumlah
set lubang drainasi yang dilaksanakan sesuai gambar atau petunjuk Direksi
Pekerjaan.
11) Jalan Penghubung Sementara atau Jalan Inspeksi
Pengukuran untuk pembayaran jalan penghubung sementara disesuaikan dengan
dengan jenis pekerjaan yang berkaitan dalam pembuatan jalan inspeksi yang
dilaksanakan sesuai gambar atau petunjuk Direksi Pekerjaan.
12) Papan Nama Proyek
Pengukuran untuk pembayaran papan nama proyek disesuaikan dengan jumlah set
papan nama proyek yang dilaksanakan sesuai gambar atau petunjuk Direksi
Pekerjaan.
13) Gambar Teknis

13 dari 17
RPT0-Pd T-xx-xxxx

Pengukuran untuk pembayaran gambar teknis disesuaikan dengan jumlah set


gambar yang harus sesuai atau petunjuk Direksi Pekerjaan.
5.2. Dasar Pembayaran
1) Pembongkaran Struktur
Pekerjaan diukur seperti ditentukan di atas harus dibayar berdasarkan Harga
Kontrak per satuan pengukuran untuk Mata Pembayaran yang terdaftar di bawah
dan ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dimana harga dan pembayaran
tersebut harus merupakan kompensasi penuh untuk pembuangan atau
pengamanan, penanganan, pengangkutan, penyimpanan dan pengamanan dari
kerusakan, untuk semua pekerja, peralatan, perkakas, dan semua pekerjaan
lainnya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan yang sebagaimana
mestinya seperti disyaratkan.
2) Pekerjaan Gebalan Rumput
Pembayaran akan dilakukan atas dasar jumlah meter persegi yang telah diukur
seperti tersebut diatas dengan ketentuan harga satuan per meter persegi yang
tercantum di dalam Bill of Quantities.
3) Pekerjaan Kayu
Pembayaran untuk pengadaan dan pemasangan kayu pada bangunan dibuat
berdasarkan harga satua per meter kubik seperti yang tercantum dalam Rencana
Anggaran Biaya, mencakup biaya–biaya pengadaan material, pengangkutan,
penurunan, pemotongan, finishing, pengecatan semua bahan, upah pekerja,
peralatan yang diperlukan dan penyediaan semua perangkat keras yang diperlukan
termasuk besi beton dan lain – lain.
4) Pekerjaan Besi Tulangan
Pembayaran untuk pengadaan dan pemasangan besi tulangan akan dibuat dalam
harga satuan perkilogram seperti yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
Harga, mencakup biaya upah kerja, material dan peralatan, termasuk biaya-biaya
pengangkutan, penempatan, penurunan, penyimpanan, pemotongan, pengikatan,
pembersihan, pemasangan, dan penempatan pada posisinya untuk semua besi
tulangan seperti yang diperlihatkan dalam gambar atau ditentukan oleh Direksi.
5) Pekerjaan Besi
a) Pipa galvanis untuk saringan batu
Pembayaran untuk pengadaan material, pemasangan, pengangkutan dan
finishing semua pekerjaan pipa besi dibuat berdasarkan harga satuan per meter
panjang seperti yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Harga
satuan harus mencakup upah kerja, harga bahan.
b) Tangga Besi
Pembayaran pekerjaan tangga besi dibuat dalam harga satuan pekerjaan besi
tulangan berdasarkan kenyataan yang terpasang seperti yang tercantum dalam
Daftar Kuantitas dan Harga. Harga satuan harus sudah mencakup semua biaya
upah pekerjaan, material, peralatan dan biaya tak terduga untuk
penyempurnaan, penyimpanan, pengangkutan besi bulat, pembuatan,
pemasangan, pengecatan, mur, baut dan pekerjaan atau material lainnya yang
diperlukan.
c) Pipa galvanis untuk pagar pengaman dan sebagainya
Pembayaran pipa besi pengaman harus dihitung berdasarkan harga satuan
meter panjang pipa, seperti yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

14 dari 17
RPT0-Pd T-xx-xxxx

Harga satuan mencakup biaya upah pekerja, peralatan, pengadaan bahan,


pembuatan, pengangkutan, pemasangan, pengecatan pipa pengaman,
penutup, pembengkokan dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan.
d) Expantion joint pada Jembatan
Pembayaran expansion joint dibuat berdasarkan harga satuan per meter
panjang yang dilaksanakan sesuai gambar seperti yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas dan Harga, mencakup semua upah pekerja, pengadaan material,
peralatan, pengangkutan, pemasangan, baut, angker dan pekerjaan lainnya
yang diperlukan.
6) Pengecatan
Pembayaran untuk pengadaan dan pengecatan dibuat berdasarkan harga satuan
per unit seperti yang tercantum dalam Rencana Anggaran Biaya, mencakup biaya–
biaya pengadaan material, pengecatan semua bahan, upah pekerja, peralatan
yang diperlukan dan penyediaan semua perangkat keras yang diperlukan termasuk
besi.
7) Tulangan dowel
Pembayaran untuk tulangan dowel harus dibuat berdasarkan harga satuan
kilogram besi batang tulangan dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Harga satuan
mencakup semua biaya pengadaan, pemasanagn seperti dinyatakan diatas, berikut
penutup selang PVC, tabung atau pipanya.
8) Pengisi Sambungan Elastik
Pembayaran pengisi sambungan elastis dibuat dengan harga satuan permeter
panjang seperti yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, sudah
mencakup pengisian aspal panas cair pada sambungan seperti tersebut diatas.
9) Pipa PVC
Pembayaran pipa PVC dibuat berdasarkan harga satuan permeter panjang seperti
yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga yang mencakup semua biaya
pengadaan dan pemasangan pipa PVC seperti diuraikan diatas.
10) Lubang Drainase
Pembayarannya dibuat berdasarkan harga satuan perbuah seperti yang tercantum
dalam Daftar Kuantitias dan Harga, mencakup upah pekerja, material, peralatan
termasuk pengadaan, transportasi pipa PVC dan pemasangan filter pasir dan
kerikil.

15 dari 17
RPT0-Pd T-xx-xxxx

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran

1. Pembongkaran Pasangan Batu Meter Kubik


2. Pembongkaran Beton Meter Kubik
3. Pembongkaran Beton Prategang Meter Kubik
4. Pembongkaran Rangka Baja Meter Persegi
5. Pembongkaran Gelagar Baja Meter Panjang
6. Pengangkutan Hasil Bongkaran yang Meter Kubik
7. melebihi 300 meter Per km
8. Pekerjaan Gebalan Rumput Meter Persegi
9. Pekerjaan Kayu Meter Kubik
10. Pekerjaan Besi Tulangan Kilogram
11. Pekerjaan Besi Meter Panjang
12. Pengecatan Meter Persegi
13. Tulangan Dowel Kilogram
14. Pengisi Sambungan Elastik Meter Panjang
15. Pipa PVC Meter Panjang
16. Lubang Drainase Buah
17. Jalan Penghubung Sementara Lumpsum
18. Papan Nama Proyek Lumpsum
19. Gambar-Gambar Teknis Lumpsum

16 dari 17
RPT0-Pd T-xx-xxxx

Bibliografi

Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Pengairan, Sub Proyek Pengendalian


Banjir Sungai Cipunegara, 1995, Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik,
Bandung.

Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Pengairan, North Sumatra Irrigation


Project, 2003, Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik, Sumatera Utara.

17 dari 17

Anda mungkin juga menyukai