Anda di halaman 1dari 50

DEWAN ENERGI NASIONAL

SEKRETARIAT JENDERAL
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT TEKNIS


(RKS)

PERENCANAAN
RENOVASI RUANG KERJA LANTAI 4 & RUANG KERJA SEKJEN DI
DEWAN ENERGI NASIONAL

TAHUN ANGGARAN 2021

KONSULTAN PERENCANA
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

PERSIAPAN / PENDAHULUAN

1. PEKERJAAN PERSIAPAN/PENDAHULUAN
a. Papan Nama Proyek
Pekerjaan papan nama proyek dengan ukuran 100 x 200 cm, dengan rangka dan
tiang kayu kaso uk. 5 x 7 cm finish cat, triplek ukuran 4 ft x 8 ft x 9 mm, digital
print/banner.
Papan nama proyek ini dipasang oleh kontraktor pelaksana sesudah SPK
diturunkan.

b. Foto Proyek 5 Phase (0, 25, 50, 75, 100%) Uk. 3R


Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek, Konsultan Pengawas dengan
menugaskan kepada Penyedia jasa untuk membuat foto-foto dokumentasi untuk
tahapan-tahapan pelaksanaan pekerjaan dilapangan dan diserahkan kepada
owner pada setiap rapat pertemuan.

c. Pembersihan, Pemindahan dan Pembuangan Sampah Proyek


Pembersihan, pemindahan dan pembuangan sampah proyek ini meliputi sebagai
berikut :
1. Pembuangan bekas bongkaran harus dilaksanakan sesuai arahan yang
diberikan oleh Konsultan Pengawas, serta dijadwalkan teratur dan harus
segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dengan segera.
2. Semua bekas puing bongkaran harus dimasukkan dalam kantong sebelum
dibuang, sehingga tidak menimbulkan debu yang berlebihan di lokasi
pekerjaan.
3. Pelaksanaan pembongkaran harus dilakukan dengan sebaik-baiknya untuk
menghindarkan bangunan yang berdekatan dari kerusakan. Bahan-bahan
bekas bongkaran tidak diperkenankan untuk dipergunakan kembali dan harus
diangkut keluar dari halaman proyek.
4. Pembuangan kebawah harus menggunakan alat yang telah disediakan oleh
kontraktor pelaksana agar puing tidak berhamburan dan mengotori bangunan
sekitarnya.
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

5. Bongkaran dan puing-puing bekas bongkaran harus dibuang ke luar area lokasi
segera, tanpa menumpuk/menimbun di area proyek.

d. Pembuatan Gambar Shop Drawing & Asbuilt Drawing


1. Shop Drawing
a. Pengertian gambar shop drawing atau gambar kerja adalah gambar
teknis lapangan yang digunakan sebagai acuan pelaksanaan suatu
pekerjaan. Secara umum, shop drawing adalah gambar yang siap untuk
diimplementasikan di lapangan.
b. Dalam membuat shop drawing haruslah memperhatikan dan memahami
kemampuan pengguna agar nantinya gambar shop drawing tidak akan
menyulitkan pengguna dalam memahami dan dapat menghindari
terjadinya kesalahan pelaksanaan serta kesalahan persepsi.
c. Gambar shop drawing merupakan sebuah media komunikasi yang efektif
antara desain dan pelaksanaan. Oleh karena itu gambar shop drawing
harus dibuat dengan tingkat detail yang lebih baik.
d. Gambar shop drawing dibuat/diserahkan pada awal/sebelum proyek
dilaksanakan dan biasanya juga dapat dipakai sebagai dokumen
lelang/tender.
2. As Built Drawing
a. As built drawing adalah gambar koreksi, perbaikan, revisi, dari gambar
pelaksanaan yang ada, dikarenakan adanya permasalahan di proyek pada
saat bangunan dikerjakan. Juga menerangkan pihak mana saja yang ikut.
b. mengerjakan proyek yang dibangun, seperti : sub kontraktor-sub
kontraktor, supplier-supplier, dll yang andil dalam pembangunan proyek.
c. Gambar As built drawing dibuat, lebih tepatnya dan diserahkan pada
akhir proyek pembangunan kepada owner.

e. Pengadaan Sarana Kerja


Penyediaan/sewa peralatan proyek harus disiapkan dalam suatu proyek berjalan,
hal ini dibebankan oleh pihak kontraktor pelaksana

ii
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

DAFTAR ISI HALAMAN

PERSYARATAN TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR .................................. 1


1. PEKERJAAN PEMBONGKARAN ........................................................................... 1
2. PASANGAN DINDING PARTISI GYPSUM ................................................................ 2
3. PEKERJAAN PEREDAM SUARA ........................................................................... 4
4. PEKERJAAN PASANGAN PARQUIT LAMINATE ....................................................... 5
5. PEKERJAAN RANGKA PENGGANTUNG PLAFOND .................................................. 8
6. PEKERJAAN PLAFOND GYPSUM BOARD ............................................................ 10
7. PEKERJAAN CAT PLAFOND/LANGIT-LANGIT...................................................... 12
8. PEKERJAAN CAT DINDING .............................................................................. 14
9. PASANGAN WALLPAPER ................................................................................. 16
10. PEKERJAAN PASANGAN KACA ........................................................................ 17
11. PEKERJAAN KUSEN DAN DAUN PINTU KAYU ..................................................... 20
12. PEKERJAAN PINTU KACA ............................................................................... 23
13. PEKERJAAN PENGGANTUNG & PENGUNCI ........................................................ 24
14. PEKERJAAN INTERIOR MELEKAT .................................................................... 25
15. PEKERJAAN BACKDROP ................................................................................ 27
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

PERSYARATAN TEKNIS PELAKSANAAN


PEKERJAAN ARSITEKTUR

1. PEKERJAAN PEMBONGKARAN
A. Lingkup Pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan pembongkaran meliputi bagian dalam gedung (interior)
yaitu pembongkaran dinding (bata dan partisi), keramik lantai, kusen daun pintu &
jendela, rangka, dan jaringan instalasi pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan
Plumbing serta material interior melekat termasuk membantu pihak user/owner
dalam pencatatan dan pemilahan jenis material yang termasuk barang milik Negara
(BMN) dan buangan puing bongkaran eksisting ketempat yang sudah diarahkan.
B. Pemberitahuan
1) Sebelum memulai pekerjaan pembongkaran pada bagian bangunan tertentu,
maka Kontraktor harus memberitahukan terlebih dahulu kepada Konsultan
Management Konstruksi (MK).
2) Waktu pemberitahuan 2 x 24 jam sebelum memulai pekerjaan.
3) Pelaksanaan pembongkaran bagian dari bangunan tersebut dapat dilaksanakan
setelah mendapat izin dari Pemberi Tugas/Konsultan MK.
C. Pemeriksaan
Kontraktor harus memeriksa bersama MK untuk memastikan bahwa kesiapan lokasi
bangunan yang akan dibongkar benar-benar dapat dikerjakan/dilaksanakan dengan
mempertimbangkan akibat yang mungkin ditimbulkan selama proses
pembongkaran.
D. Pemutusan Jalur - Jalur Instalasi
1) Amankan jalur-jalur instalasi air, listrik atau instalasi lain di lapangan sebelum
pekerjaan pembongkaran dikerjakan. Pemutusan aliran listrik maupun
menutup jalur lainnya dengan izin Konsultan MK, Penguasa setempat dan
pihak-pihak lain yang terkait.
2) Membuat atau mengganti jaringan instalasi pekerjaan M&E seperti saluran
pembuangan air hujan, air bekas dan instalasi lainnya yang torpotong/terputus
karena pembongkaran, jika jaringan tersebut masih difungsikan maka
Kontraktor harus menggantikan dengan yang baru atas beban biaya Kontraktor.
E. Pengamanan Peralatan
Kontraktor harus mengamankan/melindungi bangunan dan komponen bangunan
serta peralatan lain yang tidak dibongkar agar terhindar dari kerusakan atau cacat
lainnya, jika dalam pembongkaran terjadi kerusakan maka segala perbaikannya
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

F. Pembongkaran
1) Pekerjaan pembongkaran harus dikerjakan dengan alat-alat yang tepat guna
dan aman. Pengawasan agar dilakukan terhadap timbulnya debu, suara atau
getaran yang dapat merusak bagian finishing pada gedung existing.
2) Pembongkaran harus dikerjakan secara teliti dan benar agar dapat terhindar
dari kerusakan pada elemen bangunan yang tidak dibongkar.
3) Khusus pembongkaran pada lantai yang digunakan untuk finishing lantai jenis
keramik, homogeneous tile, pelaksanaan pembongkaran atau pengupasan
lantai existing cukup dengan ketebalan 2cm, sedangkan untuk finishing
Granit pembongkaran/pengupasan lantai sampai dengan plat beton struktur.
4) Puing-puing hasil bongkaran harus segera dibuang keluar dari lokasi
pekerjaan (proyek).
5) Semua material bongkaran yang masih utuh dan dapat dipergunakan kembali,
harus diserahkan kepada Konsultan MK dan diberikan Pemberi Tugas.

2. PASANGAN DINDING PARTISI GYPSUM


A. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
- alat bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
2. Meliputi seluruh pekerjaan dinding partisi gypsum sesuai yang ditunjukan dalam
gambar.
3. Pekerjaan dinding partisi gypsum ini meliputi sebagai berikut :
- Pas. Rangka metal stud uk. 34x76 mm tebal 0,40 mm, rangka U runner uk.
25x76 mm tebal 0,35 mm
- Pas. Penutup Dinding Gypsum merk Elephant, Knauf , Jayaboard
B. Persyaratan Bahan
1. Contoh-contoh bahan harus ditunjukan kepada konsultan pengawas untuk
disetujui sebelum mulai pelaksanaan.
2. Bahan material harus tersedia di lapangan/site sesuai dengan jadwal
pelaksanaan, semua barang dan bahan harus disimpan ditempat yang kering
memakai alas dan dijauhkan dari tempat-tempat yang lembab dan air hujan.
3. Semua barang pekerjaan yang telah selesai dan diperiksa tapi belum diserahkan
harus dijaga, dipelihara keutuhannya oleh pelaksana. Apabila terjadi kerusakan
barang akibat pelaksana, maka kerusakan tersebut harus diperbaiki tanpa
menjadi beban tambahan kepada pemberi tugas.

2
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

C. Material dan Syarat Pelaksanaan


1. Gypsum
- Ketebalan yang dipakai 9 mm per panel, tidak retak atau pecah/melengkung
mempunyai lapisan luar paper cover dipasang sesuai gambar detail dengan
mempergunakan.
2. Rangka Partisi
- Bahan rangka metal stud dan dan metal runner galvanized steel yang memenuhi
persyaratan pabrik. bahan-bahan pelengkap seperti sekrup, baut, mur, paku
metal fittings yang akan berhubungan dengan udara luar dibuat dari besi yang
galvanis. berkas-berkas pekerjaan harus halus dan rata permukaan.
- Untuk unit yang dipasang harus diberi tanda agar tidak terjadi kesalahan
pemasangan.
- Pekerjaan pemasangan dilakukan sesuai dengan gambar.
- Pemasangan dinding partisi harus benar-benar siku, lapisan dinding dilapis dengan
wallpaper atau di sesuaikan dengan gambar rencana.

D. Syarat Pemeliharaan
Perbaikan
1. Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan dinding partisi yang rusak/cacat/kena
noda. Perbaikan dilaksanakan sesuai pangarahan Konsultan Pengawas dan atau
Pemberi Tugas dan tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.
2. Bila kerusakan pekerjaan ini bukan oleh tindakan pemilik pada waktu pekerjaan
dilaksanakan maka Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan tersebut sampai
dinyatakan dapat diterima oleh Konsultan Pengawas dan atau Pemberi Tugas. Biaya
yang timbul untuk pekerjaan perbaikan ini menjadi tanggungan Pemborong.
Pengamanan
Pemborong wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap pemasangan
dinding partisi gypsum board dan dinding partisi kaca yang telah dilaksanakan. Biaya
yang ditimbulkan untuk melindungi/pengamanan pekerjaan ini sudah termasuk di
dalam penawaran Pemborong.
E. Syarat Penerimaan
1. Hasil pemasangan komponen dinding-dinding partisi harus tepat (presisi) pada
posisinya serta dapat berfungsi dengan baik dan memenuhi ketentuan yang
ditetapkan pada persyaratan pelaksanaan.
2. Hasil pemasangan dinding-dinding partisi harus merupakan hasil pekerjaan yang
selaras terhadap lantai dinding ataupun plafondnya.

3
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

3. Hasil pekerjaan dinding-dinding partisi satu sama lainnya harus menjadi satu
kesatuan yang kokoh (tidak menimbulkan goyangan karena tekanan beban
horizontal) dan tidak terjadi kebocoran suara antara ruangan satu dan lainnya
yang dibentuk oleh pekerjaan ini.

3. PEKERJAAN PEREDAM SUARA


A. Umum
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pemasangan peredam suara meliputi :
a. Penyediaan bahan untuk peredam suara.
b. Penyiapan bidang yang akan dilapisan bahan tersebut di atas.
c. Lokasi pemasangan pada ruang tertentu sesuai ketentuan yang tertera dalam
gambar rencana.
2. Persyaratan
a. Pelaksanaan untuk pemasangan isolasi suara harus dikerjakan oleh tenaga ahli
dan berpengalaman dalam bidangnya.
b. Perlengkapan dan tata cara pemasangan harus sesuai dengan persyaratan dari
pabriknya.
3. Penyerahan
Sebelum pekerjaan ini dilakukan, Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh
seperti:
a. Contoh bahan material yang akan digunakan
b. Brosur/katalog
c. Data-data teknis dari Bahan dimaksud.
d. Contoh pasangan pada suatu bidang pasangan
e. Shop drawing dibuat berdasarkan gambar rancangan.
B. Bahan
Bahan yang digunakan sebagai berikut:
1. Rock wool dengan kepadatan 60kg/m3 tebal 50mm
2. Glass Cloth.
3. Alat penjepit (clip) dari metal.

4
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

C. Pelaksanaan
1. Bidang-bidang atap atau dinding yang dipasang dengan bahan peredam suara
harus dipersiapkan terlebih dahulu seperti kebersihan lokasi dan instalasi
mekanikal & elektrikal sudah harus dipasang seluruhnya.
2. Pasangan peredam suara pada ruang yang di tunjukkan dalam gambar rencana.
a) Dinding/plafond dipasang penjepit (klip) tiap jarak 60cm, untuk pasangan
arah vertikal maupun horizontal.
b) Lembaran rock wool dipasang/ditempelkan pada penjepit-penjepit tersebut
hingga tembus, selanjutnya kawat ayam dipasang pada permukaan rock wool
hingga rata.
c) Penutup bidang pasangan menggunakan lembaran glass cloth. Lembaran glass
cloth tersebut harus tembus oleh kliper, kemudian kliper diberi ring dan
dikunci/dimatikan dengan cara ujung klip tersebut dibengkokkan ke kiri/ ke
kanannya.
d) Seluruh bidang pasangan ditutup/dicover dengan yang di tunjukkan dalam
gambar rencana.
Hasil akhir pasangan peredam suara adalah seluruh pasangan harus rata, rapi,
kuat dan sesuai dengan ketentuan dalam gambar rencana dan disetujui
Konsultan Pengawas.

4. PEKERJAAN PASANGAN PARQUIT LAMINATE


A. Umum
a. Uraian Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi ruang-ruang kerja sesuai petunjuk gambar
rencana. Persyaratan teknis lainnya untuk Pelaksanaan pekerjaan parquit
adalah :
1) Persiapan lokasi pemasangan.
2) Pemasangan lapisan bawah (under layer).
3) Pemasangan parquit, penjepitan dan penyambungannya.
4) Pemasangan akhiran tepi pasangan parquit.
B. Ketentuan
1) Tenaga kerja dan advis produsen parquit

5
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

Pemasangan karpet harus dilakukan oleh tenaga kerja yang ahli dan
berpengalaman di dalam Pelaksanaan pekerjaan ini.
2) Kualifikasi Tenaga
Pemasangan karpet dilakukan oleh tenaga yang ahli, berpengalaman dan
mendapat rekomendasi dari pabrik / agen resminya.
3) Dalam rangka Pelaksanaan pekerjaan pemasangan karpet ini, Pelaksana
Pekerjaan diminta untuk meminta advis/nasehat teknis kepada
pabrik/produsen dari karpet yang dipakai, yang menyangkut sistim/teknik
maupun bahan bantu pemasangan karpet yang tepat/terbaik/terkuat guna
menghindari kesalahan pemasangan
C. Peralatan
Selain menggunakan/mempekerjakan tenaga ahli, pemasangan juga harus
mempergunakan:
1) Peralatan untuk menegangkan pasangan parquit.
2) Peralatan pemotong dan pengukur
3) Peralatan penyambung parquit.
D. Penyerahan
1) Contoh bahan
Sebelum mulai Pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus mengajukan contoh-
contoh bahan, katalog dan petunjuk teknis pemasangan karpet.
2) Contoh-contoh bahan tersebut adalah :
Bahan parquit.
Penjepit pasangan parquit.
Komponen akhiran tepi parquit.
Perekat / lem.
Alat penyambung karpet lembaran.
Contoh pasangan.
Contoh Pasangan
Pelaksana Pekerjaan diminta untuk membuat contoh pasangan karpet dalam
bentuk lengkap pada lokasi / ruang yang ditunjuk oleh Pengawas, guna
penilaian dan persetujuan pengadaan dan cara Pelaksanaan.

6
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

E. Bahan
a. Parquit yang dipergunakan dari merek Swiss krono
b. Bahan Lain / Bahan Bantu
1) Bahan perekat, peralatan penyambung parquit, serta peralatan kerja lainnya
guna pelaksanan pemasangan karpet.

F. Pelaksanaan
a. Persiapan
1) Sebelum dilakukan pemasangan setiap lembaran parquit harus diperiksa
terlebih dahulu dengan cermat.
2) Bahan karpet harus bebas dari cacat fisik atau kotor yang dapat mempengaruhi
warna dan kebersihan parquit.
3) Permukaan lantai elevasinya harus tepat sebagai dasar / alas pasangan karpet
dan juga harus rata, datar, bersih serta kering.
4) Apabila dasar pasangan parquit dari perekat /adukan semen pasir ( 1:4 ) harus
rata dan datar, tidak boleh bergelombang atau ada tonjolan-tonjolan.
b. Pengukuran
1) Pelaksanaan pemasangan karpet harus disertai pengukuran-pengukuran serta
peralatan bantunya, guna kecermatan dan ketepatan pemasangan.
2) Pengukuran ini perlu untuk menentukan letak-letak pemasangan,
sehingga dapat diperoleh keserasian antara pasangan dinding dengan pasangan
lantainya seperti yang ditentukan di dalam gambar rencana.
c. Pemasangan
1) Setelah lantai siap dilakukan pekerjaan maka harus dilakukan terlebih dahulu
pemasangan under layer sesuai yang disyaratkan pada gambar rencana.
2) Dalam hal diperlukan sambungan, sambungan harus dilakukan dengan tata-
cara serta peralatan yang benar. Hasil penyambungan harus rapih dan
membentuk pola / warna permukaan karpet sesuai pola / warna aslinya, atau
dengan perkataan lain hasil penyambungan tidak terlihat nyata.
3) Pasangan karpet harus tegang, kuat dan lurus serat-seratnya datar / rata. Tepi
atau akhiran pemasangan harus rapih dan kuat terpasang pada tempatnya.

7
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

G. Syarat Pemeliharaan
a. Perbaikan
1) Pelaksana pekerjaan wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat
perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hingga tidak mengganggu pekerjaan
finishing lainnya.
2) Kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu
Pelaksanaan, maka Pelaksana pekerjaan diwajibkan memperbaiki sampai
dinyatakan dapat diterima oleh Konsultan Pengawas. Biaya yang ditimbulkan
oleh pekerjaan perbaikan tersebut menjadi tanggung jawab Pelaksana
pekerjaan.
b. Pengamanan
Pelaksana pekerjaan wajib melakukan perlindungan terhadap pekerjaan yang
telah dilaksanakan untuk dapat dihindarkan dari kerusakan. Biaya yang
ditimbulkan oleh pengamanan pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab
Pelaksana pekerjaan.

H. Syarat Penerimaan
a. Pelaksana pekerjaan harus memenuhi ketentuan dan persyaratan mutu dan
Pelaksanaan; sesuai dengan pengarahan serta persetujuan Konsultan MK
b. Hasil pasangan karpet pada lantai harus lurus tepat pada sudut sikunya serta
tegak lurus terhadap lantai yang ada disekitarnya, permukaan rata tidak
bergelombang.

5. PEKERJAAN RANGKA PENGGANTUNG PLAFOND


A. Umum
1. Lingkup Pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan dan pemasangan
rangka/gantungan plafond dari bahan hollow galvanis ukuran 40x40 mm dan 20x40
mm dengan tb. 0,3 mm atau bahan penutup plafon lainnya sesuai dengan
ketentuan dalam gambar rencana.
2. Ketentuan
a. Sistem

8
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

Rangka penggantung plafond adalah produk jadi dari pabrik dan di desain
khusus untuk penggantung plafond yang menjadi satu sistem rangkaian
terpadu. Komponen-komponen dari rangka penggantung tersebut merupakan
komponen lengkap untuk kebutuhan penggantung plafond.
b. Pelaksanaan dan perencanaan
Rangka/gantungan dibuat oleh Kontraktor dalam bentuk shop drawing
berdasarkan di lapangan dan gambar plafond yang dibuat oleh perencana.
c. Tenaga ahli
Tenaga ahli untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas harus
berpengalaman dan trampil dalam melaksanakan pekerjaan plafond, sesuai
dengan rekomendasi dari pabrik/agen resmi.
d. Peralatan dan tata-cara pemasangan
Pelaksanaan pekerjaan pemasangan rangka dan penggantung plafond
dilaksanakan menggunakan peralatan yang memadai dan tepat termasuk tata-
cara pemasangan yang ditentukan dari pabrik.
3. Penyerahan
Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus menyerahkan :
a. Contoh approval rangka yang akan di gunakan.
b. Data-data teknis mengenai Bahan.
c. Petunjuk pemasangan dan perbaikan.
d. Shop drawing sistem gantungan, yang dibuat berdasarkan gambar rancangan.
e. Contoh pemasangan pada suatu bidang pasangan.
B. Bahan
1. Rangka/Gantungan Plafond
Rangka/gantungan plafond yang dipakai dari bahan metal anti karat produk jadi
pabrik dan direkomendir oleh produsen dari bahan penutup plafond yang dipakai
dan memenuhi standard SNI dan standard Internasional yang berlaku
2. Peralatan Lain
Peralatan dan accessories seperti: Shadow line, bracket dan lainnya merupakan
bagian standard dari rangka penggantung metal untuk plafon yang dikeluarkan
oleh pabrik.
C. Pelaksanaan
1. Persiapan
Kontraktor harus memeriksa kesiapan lokasi pekerjaan untuk menentukan
posisi/elevasi rangka penggantung yang harus dipasang.

9
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

2. Fabrikasi
Berdasarkan kondisi lokasi dan shop drawing, Kontraktor melakukan fabrikasi
semua komponen rangka penggantung plafond dengan cermat dan tepat
ukurannya.
3. Pemasangan
a. Rangka penggantung plafond dipasang pada lokasi yang sudah ditentukan,
pemasangan awal berupa bracket dipasang pada dak beton dengan cara
diramset tiap jarak 120 cm dan diperkuat dengan mur baut.
b. Kawat-kawat penggantung plafond dipasang pada bracket tersebut
c. Plafon hanger/main frame dipasang tiap jarak 120cm dan rangka profil lainnya
dipasang sesuai dengan ukuran/pola plafon yang tertera dalam gambar
rencana, sistem pemasangan rangka gantungan plafond secara umum harus
mengikuti ketentuan/rekomendasi dari pabrik.
d. Pemasangan plafond disesuaikan dengan material dan pola pasangan yang
ditentukan dalam gambar rencana.
4. Pemeriksaan
a. Pemasangan tiap komponen rangka/gantungan plafond harus diperiksa
terhadap kelurusan, rata atau waterpass dan jarak pasangan antara rangka
satu dengan lainnya harus disesuaikan dengan dimensi bahan plafond yang
akan dipasang.
b. Pengukuran tinggi rangka penggantung harus sesuai elevasi finish yang
ditentukan dalam gambar rencana.
Hasil akhir seluruh pasangan rangka penggantung plafond harus kuat, kokoh
serta datar dan tidak bergelombang.

6. PEKERJAAN PLAFOND GYPSUM BOARD


A. Umum
1. Uraian Pekerjaan
Lingkup Pekerjaan
a. Uraian ini mencakup pengadaan dan pemasangan plafond dari bahan gypsum
board dengan rangka hollow galvanis. lokasi pasangan sesuai gambar rencana
dan gambar detail.
b. Persyaratan teknis lain yang berkaitan adalah:
1) Pekerjaan Rangka Penggantung dari hollow galvanis.
2) Persyaratan teknis pelaksanaan pekerjaan pengecatan langit-langit.

10
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

2. Ketentuan
a. Tenaga Kerja
Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga ahli yang terlatih dan telah
berpengalaman memasang plafon dari lembaran gypsum.
b. Tata Cara Pemasangan
Pemasangan lembaran gypsum pada rangka penggantung mengacu pada aturan
atau ketentuan yang direkomendir oleh Pabrik.
c. Penyerahan
Sebelum pemasangan lembaran gypsum secara masal, Kontraktor harus
menyerahkan data-data teknis berupa katalog, contoh komponen gypsum, alat
penggantung dari metal dan tata cara pemasangannya.
Kontraktor harus membuat shop drawing lengkap dengan detail sesuai dengan
lapangan dan gambar rencana.
Persyaratan tersebut diatas diperlukan untuk persetujuan dari Konsultan MK.
B. Bahan
1. Lembaran Penutup Plafond
Lembaran gypsum board produk/merk Elephant, jayaboard, knauf dengan variasi
dimensi ketebalan sebagai berikut: tebal 9 mm & penggunaan lembaran gypsum
tersebut disesuai dengan ketentuan dalam gambar rencana.
2. Rangka/Gantungan
Rangka/gantungan hollow galzanized uk.40X40mm & 40x20 tb. 0,3 mm
3. Cat
Finishing plafond memakai merk Vinilex
4. Pasangan shadow line/ tali air digunakan sebagai penggantinya Lis profil gypsum
C. Pemasangan
a. Lokasi pasangan lembaran gypsum harus diukur dan ditentukan tinggi/elevasi
dari lantai tersebut, sesuai dengan ketentuan dalam gambar rencana.
b. Rangka penggantung dipasang pada dudukannya sesuai dengan urutan pasangan
yaitu :
1) Pemasangan bracket tiap jarak 120 cm.
2) Kawat penggantung diameter 5mm dipasang pada bracket tersebut diatas
3) Hollow 40x40mm dipasang pada jarak 120cm.
c. Gypsum board dipasang pada rangka penggantung dengan disekrup tiap 60cm.

11
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

d. Sambungan plat gypsum board satu dengan lainnya ditutup dengan paper tape
khusus untuk pasangan gypsum.
e. Bekas sekrup atau silotip dan cacat lainnya didempul dengan bahan gypsum
yang merupakan dempul khusus untuk gypsum.
f. Pemotongan atau pembuatan lubang atau bukaan pada lembaran gypsum harus
menggunakan peralatan yang tepat seperti pisau pemotong (cutter), mesin bor
atau peralatan lainnya yang sesuai dengan keperluan tersebut.
g. Hasil pemotongan atau pembuatan bukaan/lubang pada lembaran gypsum harus
rata, halus dan rapi pada tempat yang tepat.
h. Pasangan langit-langit sebelum dicat harus diamplas terlebih dahulu hingga
seluruh permukaan halus dan rata.
i. Setelah seluruh pasangan lembaran gypsum terpasang secara benar dan rapih,
tahapan selanjutnya pengecatan 3x (lapis).
D. Syarat Pemeliharaan
1. Perbaikan
Kontraktor harus memperbaiki plafon rusak/cacat dalam masa pemeliharaan,
biaya yang ditimbulkan karena pekerjaan perbaikan tersebut menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
2. Pengamanan
Kontraktor harus melakukan perlindungan terhadap hasil pekerjaan yang telah
dilaksanakan dan dihindari dari kerusakan. Biaya yang ditimbulkan akibat
pengamanan pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.
E. Syarat Penerimaan
1. Kontraktor harus memenuhi ketentuan dan persyaratan mutu pelaksanaan, sesuai
dengan pengarahan dan persetujuan Pengawas Pekerjaan.
2. Hasil pasangan permukaan plafon harus rata/waterpass tidak bergelombang.

7. PEKERJAAN CAT PLAFOND/LANGIT-LANGIT


A. Umum
1. Lingkup Pekerjaan
Uraian ini mencakup persyaratan teknis untuk Pelaksanaan pekerjaan pengecatan
pada permukaan langit-langit dari bahan gypsum, multiplek dan beton difinish
cat, lokasi sesuai ketentuan dalam gambar rencana.

12
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

2. Ketentuan
a) Kualifikasi Tenaga Kerja
Pekerjaan Pengecatan ini harus kerjakan oleh tenaga ahli dan berpengalaman
dalam bidang pengecatan, serta direkomendir oleh pabrik pembuat bahan cat
tersebut.
b) Pelaksanaan Pengecatan harus dikerjakan dengan prosedur dan ketentuan dari
pabrik cat yang dipakai, serta dibawah pengawasan tenaga ahli dari pabrik
pembuat cat yang bersangkutan.
3. Peralatan
Pengecatan langit-langit menggunakan alat cat roller dan kuas, jika type cat
bertekstur maka peralatan yang digunakan adalah kompressor dan alat sprayer
dengan sistem semprot.
4. Garansi
Hasil pelaksanaan pekerjaan pengecatan harus mendapat jaminan atau garansi
dari pabrik berlaku selama 6 bulan terhitung dari saat serah terima pertama.
Jaminan tersebut meliputi :
Menjamurnya bidang cat, terkelupasnya lapisan cat, lunturnya warna asli.
5. Penyerahan
Sebelum pelaksanaan pengecatan, Kontraktor diminta untuk menyerahkan
contoh, katalog dan data-teknis/petunjuk pemakaian dari bahan Cat yang akan
dipakai, guna penentuan warna serta persetujuan pemakaian oleh Pengawas
Pekerjaan/MK dan Perencana.
B. Bahan
1. Bahan Cat
a. Pengecatan langit-langit secara umum menggunakan merk Vinilex, Mowilex
warna ditentukan kemudian oleh Perencana yang di setujui bersama.
b. Khusus untuk pengecatan langit-langit pada ruang tertentu (interior) dapat juga
menggunakan cat dari produk lain, penggunaan cat tersebut terlebih dahulu
harus melalui persetujuan Konsultan MK dan Perencana.
2. Bahan-Bahan Lain
Bahan lain yang digunakan sebagai kelengkapan dari sistem pengecatan untuk
pekerjaan pengecatan seperti bahan dempul dan lainnya harus direkomendasi dari
pabrik bahan cat yang dipakai.
C. Pelaksanaan

13
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

1. Persiapan
a) Bidang pekerjaan yang akan dicat harus bersih dari kotor minyak, gemuk,
percikan semen atau kotoran lain yang dapat mempengaruhi daya rekat
pengecatan.
b) Permukaan langit-langit harus dalam kondisi kering, dengan kelembaban
maksimum 4% diukur dengan menggunakan peralatan ukur kelembaban.
c) Sekitar area langit-langit yang dicat seperti lantai dan dinding harus dilindungi
dengan lembaran plastik agar tidak kotor akibat percikan cat.
d) Khusus untuk permukaan langit-langit dari beton, sebelum dicat terlebih
dahulu dibersihkan dan diratakan serta dihaluskan dengan digurinda/amplas
hingga permukaan halus.
2. Pengecatan
a) Prosedur dan tahapan pengecatan sesuai ketentuan dari pabrik cat.
b) Pelaksanaan pengecatan menggunakan alat rol dan dikerjakan secara hati-hati
karena mempertimbangkan terhadap gangguan/kotor pada lantai dan finishing
dinding lainnya.
c) Pengecatan lapis pertama dan lapis berikutnya selisih waktu minimal 24 jam,
jumlah lapis untuk tiap bidang pengecatan baik untuk interior maupun exterior
adalah 2 lapis cat finish/akhir.
3. Hasil Pengecatan
Hasil Pengecatan untuk warna harus rata dan halus dalam tekstur, kuat, tahan
terhadap pengaruh udara maupun cuaca.

D. Syarat Penerimaan
Hasil pengecatan pada setiap permukaan bidang cat khusus warna harus rata
(tidak belang-belang), pelaksanaan sesuai dengan aturan/tatacara yang
direkomendasi pabrik serta arahan dari Konsultan MK.

8. PEKERJAAN CAT DINDING


A. Umum
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan dan peralatan pengecatan serta
pelaksanaan pekerjaan pengecatan pada permukaan dinding interior dan exterior
sesuai dengan petunjuk dalam gambar rencana.

14
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

2. Ketentuan
a) Kualifikasi Tenaga Kerja
Pekerjaan Pengecatan dinding harus dikerjakan oleh tenaga ahli dan
berpengalaman dalam bidang pengecatan, serta direkomendir oleh pabrik
pembuat bahan cat tersebut.
b) Pelaksanaan Pengecatan harus dilakukan dengan prosedur dan ketentuan dari
pabrik cat yang dipakai, serta dibawah pengawasan tenaga ahli dari pabrik
pembuat cat yang bersangkutan.
3. Peralatan
Untuk pelaksanaan pekerjaan cat tekstur dengan sistem semprot, Kontraktor
harus menggunakan peralatan yang sesuai seperti penggunaan peralatan
kompressor dan alat sprayer/semprot agar membentuk cat bertekstur dan untuk
pengecatan dinding tidak bertekstur menggunakan alat cat roller dan kuas.
4. Garansi
Hasil pelaksanaan pekerjaan pengecatan harus mendapat jaminan atau garansi
dari pabrik berlaku selama 6 bulan terhitung dari saat serah terima pertama.
Jaminan tersebut meliputi :
Menjamurnya bidang cat, terkelupasnya lapisan cat, lunturnya warna asli.
5. Penyerahan
Sebelum pelaksanaan pengecatan, Kontraktor diminta untuk menyerahkan
contoh, katalog dan data-teknis/petunjuk pemakaian dari bahan cat yang
dipakai, guna penentuan warna serta persetujuan dari Pengawas Pekerjaan,
Perencana.
B. Bahan
1. Bahan Cat
a. Pengecatan dinding secara umum menggunakan merk Vinilex, Mowilex, Dulux,
warna ditentukan kemudian oleh Perencana.
b. Khusus untuk pengecatan dinding pada ruang tertenu (interior) dapat juga
menggunakan cat dari produk lain, penggunaan cat harus melalui
persetujuan Konsultan MK dan Perencana.
2. Bahan-Bahan Lain
Bahan lain yang digunakan sebagai kelengkapan dari sistem pengecatan untuk
pekerjaan pengecatan seperti bahan dempul dan lainnya harus direkomendasi
dari pabrik bahan cat yang dipakai.

15
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

C. Pelaksanaan
1. Persiapan
a) Bidang pekerjaan yang akan dicat harus bersih dari kotor minyak, gemuk,
lapisan organis atau kotoran lainnya yang dapat mempengaruhi daya rekat
pengecatan.
b) Permukaan bidang yang dicat harus dalam kondisi kering, dengan kelembaban
maksimum 4% diukur dengan menggunakan peralatan ukur kelembaban.
c) Retak-retak dan kerusakan lain pada bidang dinding yang akan dicat harus
diperbaiki ditambal dempul hingga rata, bahan dempul yang dipakai adalah
bahan yang mendapat rekomendasi dari pabrik cat.
d) Khusus untuk permukaan dinding beton, sebelum pengecatan dilaksanakan
terlebih dahulu permukaan beton diratakan dan dihaluskan dengan
digurinda/amplas hingga permukaan halus dan rata.
2. Pengecatan
a) Prosedur dan tahapan pengecatan sesuai ketentuan dari pabrik cat.
b) Pelaksanaan pengecatan menggunakan alat rol dan dikerjakan secara hati-
hati karena mempertimbangkan terhadap gangguan/kotor pada lantai dan
finishing dinding lainnya.
c) Pengecatan lapis pertama dan lapis berikutnya selisih waktu minimal 24 jam,
jumlah lapis untuk tiap bidang pengecatan baik untuk interior maupun
exterior adalah 3 lapis, yaitu lapis 1 (pertama) cat dasar dengan lapisan
Undercoat dan kemudian dilanjutkan 2 lapis cat akhir.
3. Hasil Pengecatan
Hasil akhir pengecatan dinding untuk warna rata dan halus dalam tekstur, kuat
dan tahan terhadap pengaruh udara maupun cuaca.
D. Syarat Penerimaan
a. Pengecatan dinding dikerjakan dengan cara/prosedur yang benar dan dengan
hasil yang baik serta mengikuti arahan atau petunjuk dari Konsultan MK.
b. Pembersihan pada permukaan lantai akibat percikan cat harus segera
dibersihkan sehingga secara keseluruhan baik dinding dan lantai cukup bersih.

9. PASANGAN WALLPAPER
a. Lingkup pekerjaan
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan pasangan wallpaper ,sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna sesuai dengan gambar rencana.

16
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

b. Pekerjaan Pasangan Wallpaper


Cara pemasanganya sebagai berikut :
1. Sebagai percobaan,anda tidak perlu melapisi semua dinding eksisting dan dinding
partisi gypsum. cobalah lebih dulu untuk menghias pemisah dinding / border.
2. Kenali dulu sifat dinding,apakah lembab atau kering. sebaiknya pastikan kering
sebelum wallpaper di pasang.
3. Pada dinding baru harus menunggu sampai kering,jika di butuhkan lapisi dinding
dengan plamur dan tunggu sampai benar-benar kering.
4. Jangan terlalu banyak menggunakan perekat / lem agar tidak menimbulkan
gelembung pada wallpaper,dan hati-hatilah dalam menentukan motif yaitu setiap
bagian yang terpotong sambungan.
5. Jika ada retakan/dinding berlubang,tambal lebih dulu menggunakan plamur
sehingga cat atau wallpaper tidak terkelupas dan menyebabkan banyak tonjolan
di permukaan pelapis dinding tersebut.
6. Dalam pemasangan wallpaper anda sebaiknya cari tukang yang sudah benar-benar
ahli dalam pasang memasang wallpaper.
c. Pelaksanaan
a. Penyedia jasa wajib membuat shop drawing untuk detail khusus yang belum
tercakup lengkap dalam gambar kerja atau yang diminta direksi/perencana. Shop
drawing ini harus jelas mencantumkan dan menggambarkan semua data yang
diperlukan termasuk pengajuan contoh bahan, keterangan produk, cara
pemasangan, dan spesifikasi/persyaratan khusus sesuai dengan spesifikasi pabrik
pembuat.
b. Shop drawing harus disetujui dahulu oleh konsultan pengawas/direksi sebelum
di mulai pelaksanaan pekerjaan.
c. Pemasangan semua perangkat perlengkapan pintu dan jendela harus rapi dan sesuai
dengan letak posisi yang telah ditentukan dalam gambar kerja atau petunjuk
konsultan pengawas/direksi.

10. PEKERJAAN PASANGAN KACA


A. Umum
1. Uraian Pekerjaan
a. Lingkup Pekerjaan
Uraian ini meliputi persyaratan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan
pemasangan kaca secara umum, dipasang pada rangka pintu dan jendela
alluminium maupun rangka kayu serta pada pintu kaca frameless maupun kaca

17
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

temperd. Pekerjaan pasangannya sesuai dengan lokasi yang tertera dalam


gambar rencana.
b. Uraian pekerjaan lain yang termasuk/dipakai di dalam pekerjaan ini adalah:
- Persyaratan Teknis Pelaksanaan Pekerjaan Pintu dan jendela alluminium
2. Ketentuan
a. Tenaga ahli
Pelaksanaan pemasangan kaca harus dikerjakan/dilaksanakan oleh tenaga ahli
yang telah berpengalaman dalam bidangnya.
b. Peralatan
Pemotongan, pengangkatan dan penyetelan kaca harus menggunakan peralatan
yang khusus digunakan untuk maksud itu, antara lain peralatan potong khusus
kaca, kop untuk alat pengangkat lembaran kaca dan lain-lain peralatan yang
diperlukan guna pelaksanaan pekerjaan.
3. Penanganan Pekerjaan
a. Pengangkutan dan penyimpanan serta hasil pemasangan kaca harus dilindungi
dari segala kemungkinan kerusakan fisik maupun penyelesaian
permukaannya.
b. Kerusakan yang terjadi akibat dari kelalaian perlindungan pekerjaan,
menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya, baik dalam hal perbaikan
maupun penggantian dengan pasangan baru.
4. Penyerahan
Kontraktor harus menyerahkan contoh sebelum pengadaan bahan kaca secara
menyeluruh seperti :
a. Contoh Bahan Kaca biasa, kaca es dan kaca tempered.
b. Katalog, data teknis lainnya.
c. Contoh pasangan kaca terhadap frame aluminium dan sealantnya atau karet
penjepit.
B. Bahan
1. Kaca
a. Kaca yang dipergunakan didalam pelaksanaan pekerjan ini secara umum harus
bebas dari cacat distorsi atau cacat-cacat fisik lainnya.
b. Kaca dipakai adalah jenis kaca tempered tebal 10 mm, Kaca polos 5 dan 6 mm,
Kaca es 5 mm sesuai dengan yang tertera dalam gambar rencana.
c. Daun pintu menggunakan kaca tempered 10 mm dan jendela rangka/frame
aluminium dipasang pada bagianfacade menggunakan kaca polos 6 mm dengan

18
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

variasi ketebalan penggunaan disesuaikan dengan petunjuk dalam gambar


detail rencana kusen pintu dan jedela.
d. Khusus untuk partisi kaca pada ruang tertentu menggunakan kaca tempered
sesuai ketentuan dalam gambar rencana.
e. Joint sealant antar kaca menggunakan sealant type elastosil 121 transparant
C. Pelaksanaan
1. Pemeriksaan Lokasi Pekerjaan
Sebelum mulai pemasangan, Kontraktor diminta untuk memeriksa kondisi lokasi
pemasangan kaca, baik dalam hal kesiapan maupun ketelitian dan kecermatan
pekerjaannya .
2. Penyimpangan
Dalam hal terjadi penyimpangan pada pelaksanaan pekerjaan pendahulunya,
Kontraktor diminta untuk segera melaporkan keadaan tersebut guna
penyelesaian permasalahannya.
3. Pemotongan, Pengangkatan dan Pemasangan Kaca
a. Pemotongan kaca harus lurus, rapi dan halus, tepat ukuran, selanjutnya
dipasang pada lokasi yang sudah disiapkan.
b. Semua proses pemotongan, pelubangan atau segala sesuatu yang dapat
menimbulkan perubahan dimensi bidang pada fisik kaca harus dikerjakan
sebelum kaca dipasang.
4. Pembersihan
Seluruh pekerjaan kaca yang sudah terpasang dengan benar harus dibersihkan
sehingga kaca tetap terlihat bersih dan rapih.
D. Syarat Pemeliharaan
1. Perbaikan
Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat, perbaikan kerusakan
yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu pelaksanaan, maka
Kontraktor diwajibkan memperbaiki sampai dinyatakan diterima oleh Pengawas
Pekerjaan. Biaya yang ditimbulkan karena pekerjaan perbaikan tersebut menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
2. Pengamanan
Kontraktor harus melakukan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah
dilaksanakan agar terhindar dari kerusakan. Biaya yang ditimbulkan oleh
pengamanan pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.

19
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

E. Syarat Penerimaan
1. Semua kegiatan pelaksanaan telah memenuhi persyaratan dan gambar perencana,
shop drawing dan pengarahan yang diberikan Pengawas Pekerjaan
1. Dalam hal ditemukan adanya goresan pada permukaan kaca sekecil apapun
bentuknya tidak dapat ditolelir harus diganti dan dikeluarkan dari lokasi
pekerjaan.

11. PEKERJAAN KUSEN DAN DAUN PINTU KAYU


A. Umum
1. Uraian Pekerjaan
a) Lingkup Pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan kusen dan daun pintu dari bahan kayu meliputi
penyediaan bahan, .pembuatan kusen dan daun pintu serta pemasangan pada
posisi yang ditentukan dalam gambar rencana.
b) Lingkup pekerjaan pintu adalah:
Pintu kayu solid
Pintu rangka kayu finish cat melamik
c) Pekerjaan yang berhubungan dan diuraikan terpisah adalah:
Persyaratan teknis Pelaksanaan pekerjaan pengecatan kayu.
Persyaratan teknis Pelaksanaan pekerjaan penggantung dan pengunci.
2. Persyaratan
a) Pengeringan
Kayu dikeringkan dengan oven/dry-clean dipabrik yang mempunyai sisitim
pengeringan.
b) Anti Rayap
Semua Produk olahan kayu harus melalui proses anti rayap, anti jamur, anti
bubuk kayu.
c) Pengerjaan dan Kualifikasi Pelaksana
Kusen dan Daun Pintu harus dibuat dibengkel kerja/work shop dengan
peralatan mesin yang memproduksi semua pekerjaan kayu sesuai dengan
dimensi yang tertera dalam gambar rencana.
Untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas Pelaksana Pekerjaan harus
mempekerjakan tenaga kerja yang ahli dan berpengalaman minimal 5 tahun.

20
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

3. Penyerahan
Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan yang dipakai, sebelum pengadaan
bahan secara total seperti:
a) Contoh bahan kayu kusen dan daun pintu yang akan dipakai.
b) Contoh bahan finishing kayu dan catalog.
c) Contoh pasangan kusen dan daun pintu pada tempat tertentu, contoh-contoh
tersebut untuk pemeriksaan dan persetujuan pemakaian oleh Pengawas
Pekerjaan/MK.
4. Perlindungan
a) Pekerjaan kusen dan daun pintu/jendela baik penyimpanan hingga terpasang
pada posisinya harus dilindungi dari kemungkinan gangguan kerusakan fisik,
biaya untuk perlindungan tersebut menjadi beban Pelaksana Pekerjaan.
b) Jika terjadi kerusakan harus segera diperbaiki dan perbaikan tersebut tidak
sempurna sehingga harus diganti dengan yang baru maka biaya penggantian
tersebut menjadi beban dan tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan.
B. Bahan
a. Kayu
1. Kusen dan daun pintu dari kayu.
a). Kusen ukuran 5x10cm dan rangka daun pintu kayu kamper samarinda
kering oven dengan mutu/kualitas terbaik (satu).
b). Kelembaban bahan untuk kusen dan daun pintu kayu 10% - 12%
2. Untuk pekerjaan daun Pintu Panel.
- Daun panel menggunakan rangka (frame) dari jenis kayu kamper samarinda
dengan persyaratan mutu seperti uraian diatas.
- Pelapis finishing daun pintu menggunakan cat melamik.
- Bahan perekat untuk pembuatan daun pintu panel menggunakan lem Aica
Aibond, lem putih (Racol).
b. Penggantung Dan Pengunci
1). Engsel ( Hings ) pintu BB 4”X3”X3 mm stainless steel dari produk/ merk
Dekson, Ken, Cisa dan disetujui oleh Perencana/Pengawas Pekerjaan
2). Lever Handle LHTR- 39 SS-304, Mortise lock MTSIL 8485 SSS, Double cilynder DL
60 mm , Escutcheon SS, Door Closer DCL 105 NHO

21
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

c. Cat
Kosen/daun pintu/jendela terbuat dari kayu difinish dicat dengan jenis Melamik
( sistem spray ), uraian teknis pengecatan kayu diuraikan tersediri dalam RKS
ini.
C. Pelaksanaan
1. Pekerjaan Kusen dan Daun Pintu
a) Bahan-bahan kayu yang akan digunakan untuk kusen maupun daun pintu harus
diperiksa atau diteliti terhadap ukuran, cacat-cacat pada kayu dan
kelurusannya sebelum dikerjakan di work shop.
b) Kusen dan Daun Pintu/Jendela kayu difabrikasi di bengkel kerja yang khusus
digunakan untuk pekerjaan kayu dan dikerjakan sesuai ukuran dan bentuk yang
tertera di dalam gambar rencana.
c) Konstruksi frame daun pintu terdiri dari rangka kayu ukuran penampang
3,2cmx10cm masing-masing 2 buah rangka pada posisi vertikal atau tinggi
pintu dan 4 buah pada posisi lebar pintu (horizontal), selanjutnya rangka-
rangka pintu dirangkai hingga membetuk rangka/frame daun pintu.
d) Pemasangan pintu panel pada rangka/frame kayu menggunakan lem yang
dioles pada permukaan rangka kayu kemudian panel ditempelkan dan dipress
hingga rekat kuat.
e) Hasil pekerjaan kusen dan daun pintu kayu harus membentuk ukuran yang
tepat, sambungan/pertemuan kayu harus rapat, permukaan halus, rata kokoh
dan kuat.
2. Pemasangan Kusen dan Daun Pintu
a) Pasangan kusen pada dinding/kolom harus menggunakan angkur besi sebagai
penguat, setiap tiang kusen diberi 3 buah angkur besi Ø 8mm dibentuk menjadi
siku-siku, pada sisi siku terpanjang ukuran 15cm dan sisi siku lainnya 7cm.
b) Pasangan angkur terhadap kusen pintu dan jendela dengan cara kayu dibor
hingga dalam 3cm dan dengan diameter sesuai besaran diameter angkur yang
dipakai, kemudian angkur (sisi terpanjang 15cm) dimasukan kedalam kusen
tersebut.
c) Posisi pasangan kusen terhadap dinding atau tembok harus diberi tali air
ukuran lebar 8mm dan dalam 10mm, untuk pasangan kusen pintu kayu harus
sampai permukaan lantai (tanpa dudukan/sepatu).
d) Pemasangan alat-alat penggantung dan pengunci harus dikerjakan oleh tukang
pintu yang berpengalaman dan ahli dalam bidangnya.
e) Tiap-tiap daun pintu dipasang 3 (tiga) buah engsel dengan ukuran 4".

22
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

f) Pasangan handle dan pengunci posisinya berada 100cm dari lantai setempat,
setiap pengunci harus disertai dengan 3 buah kunci dalam 1 (satu) set.
g) Khusus untuk daun pintu ganda, pemasangan engsel dan penggantung pengunci
sama seperti tersebut diatas dengan ditambahkan/dilengkapi dengan 2 (dua)
set espagnolet yang dipasang 1 di atas dan 1 di bawah daun pintu.
Finishing kusen dan daun pintu kayu dengan melamik, uraian teknis pengecatan
melamik dijelaskan dalam pasal Pengecatan Kayu, yang diuraikan
tersendiri/terpisah pada bagian lain.

12. PEKERJAAN PINTU KACA


A. Umum
1. Lingkup Pekerjaan pada pasal ini meliputi :
a. Penyediaan bahan kaca untuk daun pintu
b. Penyiapan peralatan penggantung dan pengunci.
c. Pelaksanaan pemasangan/penempatan sesuai dengan petunjuk dalam gambar
rencana dan daftar penyelesaian bahan.
2. Persyaratan
a. Penggunaan bahan untuk masing-masing fungsi harus dari satu merk/produk
seperti asesoris pasangan kaca dan penggantung/penguncinya.
b. Pelaksana Pekerjaan sebelum melakukan pengadaan bahan secara total,
terlebih dahulu harus memberikan contoh-contoh bahan sebagai berikut:
1). Penggantung dan pengunci
2). Contoh kaca untuk pintu.
3). Contoh pasangan pada lokasi tertentu.
4). Membuat gambar kerja (shop drawing).
c. Seluruh contoh tersebut untuk penilaian dan persetujuan dari Perencana dan
Pengawas Pekerjaan.
B. Bahan
1 Jenis extrusion depth 100mm.
Bahan lain seperti paku sekrup, karet penjepit, bahan pengisi (sealant) harus
mendapat rekomendasi dari pabrik aluminium tersebut.
Kaca yang dipakai sesuai dengan ketentuan dalam pasal Pekerjaan Pasangan
Kaca.

23
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

C. Pelaksanaan
1. Pengukuran lokasi pasangan terhadap tinggi dan lebar bidang pasangan.
2. Penggantung dan pengunci dipasang pada daun pintu dengan tinggi 100cm dari
lantai setempat.
D. Hasil akhir
1. Pasangan pintu, kuat dan tegak terhadap lantai setempat.
2. Daun pintu dapat dibuka dan ditutup berfungsi dengan baik.

13. PEKERJAAN PENGGANTUNG & PENGUNCI


A. Umum
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pelaksanaan pekerjaan pasangan penggantung dan pengunci mencakup
pengadaan dan pemasangan atau alat-alat penggantung dan pengunci pada
semua pintu-pintu dan jendela baik dari bahan kayu maupun aluminium.
Pemasangan penggantung dan pengunci pada pintu dan jendela sesuai dengan
gambar perencanaan .
b. Persyaratan teknis Pelaksanaan pekerjaan pintu dan jendela dari aluminium.
2. Ketentuan
Pemasangan penggantung dan pengunci yang baik dan benar harus meminta pada
supplier untuk melakukan pengawasan dan memberi petunjuk teknis mengenai
prosedur pemasangan peralatan kunci dan penggantung pintu.
3. Penyerahan
Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan kepada Pengawas
Pekerjaan seperti contoh dan katalog dari produk yang telah disetujui oleh
Pengawas Pekerjaan atau Konsultan Perencana.
B. Bahan
Penggantung dan pengunci dari kualitas terbaik. Kunci 2 slag jenis atau tipe
ditentukan kemudian oleh Perencana.
1. Perlengkapan Penggantung dan Pengunci pada Pintu Kaca Tempered
Floor hinged, Bottom pivot, Top pivot, patch fitting, Patch lock, Pull Handle
2. Perlengkapan Penggantung dan Pengunci pada Pintu Kayu
Engsel, Kunci Lock case, Double sylinder, Door closer, Handel dari
merek/produk seperti tersebut diatas.

24
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

3. Penggunaan penggantung dan pengunci serta engsel-engsel, kunci-kunci dan door


closer dari kualitas terbaik
4. Friction stay, Casement handle dan lain sebagainya perlengkapan jendela dari
kualitas yang sejajar dengan engsel serta kuncinya seperti tersebut di atas.
5. Contoh dari alat-alat ini sebelum dipasang seyogianya diperlihatkan kepada
Pengawas Pekerjaan/MK, Perencana untuk mendapat persetujuannya.
C. Pelaksanaan
Untuk pintu-pintu kayu pemasangan harus dilakukan oleh tukang-tukang yang
berpengalaman dan akhli dalam bidangnya. Sekrup-sekrup harus tertanam rapih
tanpa merusak daun pintu, kusen maupun alat-alat penggantung dan penguci
lainnya. Jika pemasangannya tidak rapih, apalagi sampai ada yang cacat, dapat
mengakibatkan seluruh pintu harus diganti atas beban biaya Kontraktor.
Khusus untuk daun pintu swing single door/double door letak/tinggi pasangan
penggantung dan pengunci adalah 100cm dari lantai setempat.
D. Syarat Pemeliharaan
Kontraktor wajib melakukan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah
dilaksanakan agar terhindar dari kerusakan. Biaya yang ditimbulkan oleh
pengamanan pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.
E. Syarat Penerimaan
Pemasangan telah memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam standard
pelaksanaan pabrik dan semua pasangan pengunci dapat berfungsi dengan baik.

14. PEKERJAAN INTERIOR MELEKAT

a. Lingkup Kerja
1. Penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan, disiapkan untuk membuat
backdrop, seperti yang dispesifikasikan dan tertera dalam gambar desain.
2. Pekerjaan Backdrop ini meliputi area :
a. Pekerjaan Backdrop lantai 4

b. Bahan/Material
1. Jenis-jenis bahan/material yang digunakan dalam pembuatan backdrop adalah
sebagai berikut :
a. Bahan kayu,multiplek & MDF
b. Bahan rangka hollow galvanized
c. Bahan pengikat & perekat.

25
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

d. Bahan finishing 1 : High Pressure Laminate (HPL).


e. Dan bahan/material lain seperti yang tercantum dalam gambar
rancangan/desain.
2. Persyaratan : Pemilihan jenis bahan/material dan sumbernya harus sesuai
dengan spesifikasi.
3. Pengajuan Alternatif : Apabila karena suatu hal, Pelaksana akan mengganti
jenis bahan/material atau sumber yang telah dispesifikasikan, pengajuan
alternatif tersebut harus memenuhi persyaratan yang ada dan mendapat
persetujuan terlebih dahulu oleh Konsultan Pengawas dan Perencana.

c. Syarat Pelaksanaan
1. Multiplek dan Kayu Solid
a. Persyaratan : Jenis multiplek yang dipakai sesuai yang tercantum dalam
gambar desain.
b. Kayu padat/solid yang dipakai adalah sama/sejenis dengan multiplek,
veneer yang dipakai dalam satu barang/item tersebut.
c. Ukuran-ukuran yang tertera pada gambar desain adalah ukuran jadi
artinya ukuran kayu sesudah diserut dan diproses atau diberi finishing.
d. Kedap air : kayu harus melalui proses tertentu supaya mempunyai kedap
air yang cukup, terutama bila digunakan untuk pekerjaan furniture.
e. Kualitas/Mutu Kayu : Kayu yang digunakan harus memiliki kualitas/ mutu
yang sesuai standard yang ada dan sesuai dengan tujuan penggunaannya.
f. Kelembaban Kayu : Persyaratan kelembaban kayu yang dipakai harus
memenuhi syarat NI-5 (PPKI tahun 1961). Untuk pekerjaan ini, kelembaban
kayu yang dijinkan, baik kayu padat maupun kayu lapis tidak boleh
melebihi 12% WMC. Khusus untuk kayu Kamper atau kayu Kapur tidak
diperkenankan melebihi 10% WMC.
g. Pola Serat Kayu : Harus diperhatikan pola serat kayu pada pekerjaan kayu
dekoratif, baik yang bersifat “veneer matching”, “cross veneer inlay”,
ataupun “banding”, harus sesuai dengan desain dan pola yang tertera
pada gambar desain, serta sesuai dengan contoh warna pada Material
color board. Pengerjaan harus dilakukan sebaik-baiknya sehingga
menghasilkan permukaan dekoratif yang betul-betul rata, sejajar, halus
dan menghasilkan daerah-daerah pertemuan yang rapi.
h. Metode : Semua pekerjaan kayu di tempat pengerjaan harus sebaik
mungkin, dalam ruang yang kering, sirkulasi udara baik dan dijaga agar
tidak terkena cuaca/udara langsung. Pencegahan kerusakan oleh benturan
amat mutlak, baik sebelum maupun sesudah terpasang.

2. Alat Pengikat & Bahan Perekat


a. Alat Pengikat : Sediakan alat-alat pengikat kayu yang diperlukan seperti
angkur, paku, sekrup, baut dan jenis lain yang disetujui. Penggunaan
pengikat ini harus tampak rapi, tidak menimbulkan keretakan dan harus

26
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

menunjang konstruksi furniture agar kuat dan kokoh. Bila perlu kayu
harus dibor agar permukaannya tidak retak.
b. Metode : Pembuatan, persiapan dan pemasangan alat-alat pengikat yang
terbuat dari logam/“iron mongery” pada kayu harus dikerjakan dengan
mesin kayu sehingga tercapai kerapian dan ketepatan yang setinggi-
tingginya.
c. Bahan Perekat : Perekat yang digunakan harus disetujui dan tidak
berpengaruh bagi kesehatan. Penggunaan perekat ini harus menunjang
konstruksi furniture agar kuat dan kokoh, permukaan kayu harus tampak
rapi dan tidak meninggalkan noda (terutama bila di-spesifikasikan bahwa
permukaan kayu diberi “clear/transparent finish”).

3. Bahan Finishing 1 – HPL (Hight Pessure Laminate)


a. Persyaratan : High Pressure Laminate ( HPL ) yang dipakai adalah produk
Taco, Premier motif dan warna sesuai dengan skema warna dan material
yang dikeluarkan oleh Konsultan Perencana.
b. Tebal HPL yang disyaratkan adalah minimum 0,8 mm. Untuk finishing
HPL dengan profil post forming adalah dengan ketebalan maksimal 0,8
mm.
c. Proses laminasi sebaiknya dipress secara hydrolis (High Pressure system )
di bengkel/work-shop Kontraktor.
d. Arah serat dari HPL, sesuai yang ditunjukkan dalam gambar
rencana/desain.
e. Permukaan HPL dilarang keras diamplas.
f. Bagian tepi (edging) dari daun pintu, bidang atas/top meja /credenza,
diberi edging berbahan PVC tebal minimal 2 mm. Warna disesuaikan dengan
warna HPL nya atau sesuai petunjuk gambar rencana/desain.

15. PEKERJAAN BACKDROP


A. U m u m
1. Lingkup pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan barang/bahan dan pelaksanaan serta
pemasangan lokasi pasangan sesuai ketentuan dalam gambar rencana.
b. Uraian pekerjaan lain yang terkait di dalam pekerjaan ini adalah:
1) Persyaratan teknis pekerjaan finishing interior yang di tunjukkan dalam
gambar rencana.
2) Persyaratan teknis pekerjaan kayu.
3) Persyaratan teknis pekerjaan finishing melamik

27
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

2. Ketentuan
a. Pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas dikerjakan dengan peralatan yang
memadai sesuai dengan fungsi pekerjaannya, seperti alat potong kayu (gergaji
listrik), bor untuk kayu, serutan, peralatan lainnya.
b. Sebelum pemasangan, Pelaksana Pekerjaan harus memberi tahu/ijin kepada
Pengawas Pekerjaan/MK agar dapat memastikan bahwa semua lokasi pasangan
pekerjaan sudah siap/benar.
3. Penyerahan
Sebelum pekerjaan ini dimulai, Pelaksana Pekerjaan harus menyerahkan contoh
bahan yang akan digunakan kepada Pengawas Pekerjaan contoh-contoh tersebut
antara lain :
a. Katalog atau brosur bahan-bahan yang akan digunakan
b. Contoh-contoh bahan lemari yang akan digunakan.
c. Contoh bahan melamik
Pelaksanaan selanjutnya dapat dikerjakan setelah penyerahan contoh-contoh
tersebut disetujui oleh Pengawas Pekerjaan.
B. Bahan
1. Bahan utama
a. Multiplek 9,18 mm
b. Perekat yang digunakan dari merk/produk Herferin dan Rackool (lem kayu ke
kayu).
2. Finishing
a. Finishing dengan menggunakan HPL ketentuan penggunaannya sesuai dengan
notasi finishing yang tertera dalam gambar rencana.
C. Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan pemasangan komponen , terlebih dahulu
dilakukan pemeriksaan kondisi lokasi pasangan.
b. Pengukuran terhadap letak/posisi pasangan sesuai ketentuan dalam gambar
rencana.

28
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

KETENTUAN TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL & ELEKTRIKAL

1. Persyaratan Umum
a. Pekerjaan instalasi listrik ini harus dilaksanakan oleh instalatur listrik yang
telah mempunyai surat pengakuan (PAS) dari PLN setempat dan atau SIPP
dari Pemerintah setempat.
b. Gambar, Spesifikasi, Risalah rapat / Presentasi Perencana merupakan suatu
kesatuan yang saling mengikat dan melengkapi. Kontraktor harus menjalin
hubungan yang baik dengan Pemberi Tugas / Owner dalam pekerjaan ini,
sehingga didapat hubungan yang baik untuk secara bersama-sama
menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan jadual dan spesifikasi yang
ditentukan.
c. Pada dasarnya untuk pelaksanaan pekerjaan Instalasi Listrik ini, disamping
Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini, berlaku :
- AVE, VOE, PUIL, LMK.
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik No : 023/PRT/78
tentang Peraturan Instalasi Listrik (PIL)
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik No : 024/PRT/78
tentang Syarat-syarat Penyambungan Listrik (SPL)
- Peraturan/persyaratan dan Ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan oleh Dinas
Keselamatan Kerja Pemerintah Daerah setempat.
- Ketentuan yang dikeluarkan oleh pabrik dimana mesin, peralatan dan
material tersebut dibuat.
- Peraturan/persyaratan lainnya yang berlaku sah di Indonesia. Menjaga
Estetika (keindahan) dan kerapian pemasangan instalasi.
d. Ijin dan Pemeriksaan.
Kontraktor wajib melengkapi segala sesuatu yang diperlukan guna
terlaksananya pemeriksaan dan pengujian dari Badan/Jawatan.
Pemerintah tersebut. Kontraktor wajib menyelesaikan sertifikat yang
menyatakan bahwa semua pekerjaan yang telah dilaksanakan memenuhi
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

syarat sesuai standard yang diisyaratkan dalam spesifikasi maupun peraturan


Pemerintah.
e. Koordinasi Dengan Pekerjaan Lain
Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor wajib cross cheking dan gambar-
gambar yang diterima, dengan gambar-gambar/spesifikasi dari pekerjaan lain
yang berhubungan satu dengan lainnya agar didapat mutu pekerjaan yang
baik. Bila terdapat kelainan dari gambar-gambar maupun spesifikasi dengan
pekerjaan lain, Kontraktor wajib melaporkan kepada Pemberi Tugas / Owner.

2. Ruang Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan meliputi pengadaan, pemasangan box panel MCB, kabel dan tenaga,
pengujian dari semua peralatan/material/mesin yang disebutkan dalam spesifikasi
ini, maupun pengadaan dan pemasangan dari peralatan/material yang kebetulan
tidak tersebutkan akan tetapi secara umum dianggap perlu agar dapat diperoleh
system instalasi mekanikal dan elektrikal yang baik dimana setelah diuji, dicoba dan
disetel dengan teliti siap untuk dipakai. Hal mana didalamnya adalah sbb :
a. Pengadaan dan pemasangan Panel penerangan dan stop kontak lengkap
dengan fixturenya.
b. Pengadaan dan pemasangan panel Ac lengkap dengan fixturenya.
c. Pengadaan dan pemasangan panel MCFA lengkap dengan fixturenya.
d. Pengadaan dan pemasangan instalasi penerangan dan instalasi stop kontak
lengkap dengan fixturenya.
e. Pengadaan dan pemasangan instalasi telephone lengkap dengan fixturenya.
f. Pengadaan dan pemasangan instalasi MATV lengkap dengan fixturenya.
g. Pengadaan dan pemasangan instalasi CCTV lengkap dengan fixturenya.
h. Pengadaan dan pemasangan instalasi data lengkap dengan fixturenya.
i. Pengadaan dan pemasangan instalasi Fire Alarm lengkap dengan fixturenya.
j. Pengadaan dan pemasangan box outlet lantai lengkap dengan fixturenya.
k. Perbaikan dan pemasangan instalasi-instalasi kabel dan speaker lengkap
dengan fixturenya.
l. Perbaikan dan pemasangan instalasi Pipa Refrigerant lengkap dengan
fixturenya

2
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

3. Peralatan, Bahan-Bahan Dan Pelaksanaan Instalasi Listrik


a. Peralatan Listrik
• Kabel
- Untuk penerangan dan stop kontak biasa, kabel yang dapat
dipergunakan adalah type 'NYM, NYY, NYMHY, penampang kabel
minimum yang dapat dipakai pada system penerangan adalah 2 x 2,5
mm2, dan untuk distribusi kabel dan stop kontak menggunakan type
'NYM, NYY, NYMHY dengan ukuran 3 x 2.5 mm2 dan intalasi kabel daya
mengunakan kabel NYY 4 X 50 mm2
- Untuk penyambungan kabel-kabel harus menggunakan terminal box
(dura doos, tee doos) dari PVC. Terminal box tersebut tutupnya harus
dapat dilepas dan dipasang kembali dengan mudah, dengan memakai
sekrup. Sedang untuk penyambungan didalam beton harus memakai
terminal box metal.
- Pemasangan kabel-kabel diatas plafond harus disusun rapi dan harus
diklem/diikat kawat pada rak-rak kabel (trunking) dan pada
prinsipnya kabel-kabel tidak diperkenankan diklem pada konstruksi
bangunan.
- Kabel-kabel yang terpasang didalam dak, kolom beton, dinding beton
harus menggunakan pipa conduit. Pemasangan pipa conduit pada
daerah-daerah tersebut harus disertai dengan klem.
- Penyambungan kabel-kabel penerangan, stop kontak didalam doos
harus memakai las/dop yang terbuat dari bak elit berwarna. (buatan
Panasonic atau equivalent yang dapat disetujui Pemberi Tugas /
Owner).
- Kabel-kabel untuk penerangan harus menggunakan kabel buatan
Kabelindo , Kabel Metal dan atau Supreme.

• Material Untuk Instalasi

3
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

- Pada prinsipnya stop kontak dan saklar yang dapat dipergunakan


adalah merk Schneider,Broco, Panasonic, setara atau equivalent yang
dapat disetujui oleh Pemberi Tugas / Owner.
- Stop kontak dan saklar yang akan dipasang adalah type pemasangan
masuk (flush mounting),
- Flush-box (inbouw doos) untuk tempat saklar, stop kontak dinding
harus dipakai dari jenis bahan PVC.
- Stop kontak dinding yang dipasang 30 cm dari permukaan lantai dan
diruangan-ruangan yang basah/lembab harus jenis waterproof (WP),
sedang untuk saklar dipasang 150 cm dari permukaan lantai.

b. Fixtures Dan Armature


• Lampu/Stop Kontak
- Led Strip with alumunium profile 18 watt 12 volt/meter + adaptor
,Phillips
- Down light + LED Bulb 12 watt, 6” Cover kaca , Phillips/Panasonic
- Lampu gantung Modern Minimalis Kantor Black + accesoris, Kap (Ø
35 cm )+ E 27 , LED 18 Watt , Phillips
- Stop kontak dinding, Schneider, Broco, Panasonic
- Stop kontak lantai, 3 gang ( 2 power + 1 data ), Schneider, Broco,
Panasonic
- Saklar Tunggal Panasonic, Schneider, Broco, Panasonic
- Saklar Ganda Panasonic, Schneider, Broco, Panasonic
c. Pekerjaan Instalasi Listrik
➢ Spesifikasi Teknis
• Kabel dan kawat tembaga
- Seluruh instalasi didalam bangunan dan kabel-kabel utama digunakan
NYM 2 x 2,5 mm2, NYM 3 x 4 mm2 dengan jumlah inti disesuaikan
dengan gambar.
- Tidak diperkenankan mengganti type/jenis kabel tersebut
- Merk kabel yang digunakan harus telah mendapat ijin dari PLN, antara
lain Kabel metal, kabel kabelindo, Supreme,

4
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

• Konduit :
- Kabel yang turun menuju saklar dan stop kontak didalam tembok dan
Konduit yang digunakan harus dari jenis PVC/EGA/CLIPSAL.
- Ukuran konduit yang digunakan minimum ukuran Diameter 5/8”.
- Peralatan bantu untuk konduit harus dilengkapi dalam dokumen
gambar.
- Instalasi penerangan :
- Instalasi penerangan dimaksud adalah titik lampu dan stop kontak,
Instalasi exhaust fan, dan ceiling fan sesuai petunjuk gambar.
- Letak pasti dari lampu-lampu tersebut disesuaikan dengan keadaan
lapangan.
- Pada pemasangan diatas plafond, kabel-kabel tidak diperkenankan
diklem kerangka plafond, tetapi harus diklem ke lantai beton, kecuali
diatas plafond tidak ada lantai beton.
- Pada setiap pencabangan titik lampu harus diberi doos/junction box.
- Sambungan didalam junction box menggunakan isolasi PVC kemudian
ditutup dengan lasdop.
- Sambungan kabel untuk titik penerangan hanya diperkenankan pada
junction box/doos tersebut.
- Kabel-kabel harus diklem setiap 30 cm, jalan-jalan kabel harus diatur
dengan baik dan rapi.
- Peralatan instalasi
- Seluruh klem-klem harus buatan pabrik dan tidak diperkenankan
membuat sendiri.
- Semua kabel yang terlihat mata (exposed) harus diberi penahan
dengan klem sehingga kabel tersebut kelihatan lurus dan baik.
- Doos/junction box yang digunakan harus cukup besarnya dan dibuat
dari PVC dari jenis baik
➢ Persyaratan Teknis Penunjang Instalasi
• Rigid Conduit.

5
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

- Rigid conduit yang dipasang secara exposed menggunakan conduit


jenis PVC high impac dengan ketebalan minimum 2 mm juga termasuk
conduit yang ditanam di dalam tembok/beton.
- Conduit dan sparing harus mempunyai ukuran diameter dalam sebesar
1,5 kali dari total diameter luar kabel yang dilindunginya dan ukuran
minimum sebesar 3/4". Oleh karena itu, kontraktor sebelum
memasang conduit harus re-konfirmasi dahulu terhadap kabel yang
akan dilindunginya.
- Ujung ujung conduit bahan steel/GSP yang dikondisikan untuk
pelindung kabel luar bangunan harus dihaluskan dan diberi tules agar
tidak merusak isolasi kabel.
- Conduit untuk keperluan instalasi satu dengan instalasi lainnya harus
dibedakan dengan cara dicat finish dengan warna yang berbeda
sebagai berikut :
- Instalasi listrik : warna hitam,
- Instalasi fire alarm : warna merah,
- Instalasi tata suara : warna putih,
- Instalasi telepon : warna kuning,
- Pemakaian conduit di sini dimaksudkan untuk finishing seluruh
instalasi daya, instalasi penerangan dan instalasi lainnya. Oleh karena
itu pemasangannya harus dilakukan serapi mungkin dan
dikoordinasikan dengan pekerjaan Finishing Arsitektur atas koordinasi
DIREKSI PENGAWAS.
- Pemasangan pipa conduit di atas plafond harus dikoordinasikan
dengan penggunaan jalur untuk utilitas lain seperti instalasi
komunikasi, fire alarm, sound system, matv, ducting AC dan lain-lain
sehingga tersusun rapi, kokoh dan tidak saling mem-
pengaruhi/mengganggu.
- Dalam hal jalur pipa conduit pada gambar rancangan diper-kirakan
tidak mungkin lagi untuk dilaksanakan,maka Kontraktor wajib mencari
jalur lain sehingga pelaksanaan mudah dan tidak mengganggu utilitas
lain, tetapi tetap harus sesuai dengan persyaratan.

6
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

- Pertemuan antara pipa sparing yang muncul dari dalam dinding


dengan pipa conduit di atas plafond harus menggunakan doos dan
diantara doos tersebut dipasang flexible conduit. Pemasangan flexible
conduit tersebut harus dilakukan dengan cara klem.
- Setiap sparing maupun conduit maximum hanya dapat diisi dengan 1
(satu) kabel berinti banyak atau satu pasang kabel untuk phasa, netral
dan grounding, baik untuk kabel daya maupun untuk kabel lain.
- Conduit untuk instalasi listrik harus berjarak minimum 50 cM dari pipa
air panas.
- Jumlah sparing (conduit yang ditanam di dalam beton) harus
disediakan minimum sebanyak 120 % dari jumlah kabel yang akan
melewatinya atau minimum mempunyai satu buah sparing lebih
banyak dari jumlah kabel yang akan melewatinya.

• Flexible Conduit.
- Flexible conduit digunakan untuk melindungi kabel :
- Yang ke luar dari conduit dan masuk ke dalam sparing.
- Yang ke luar dari conduit ke titik titik lampu.
- Yang ke luar dari conduit ke mesin mesin atau beban-beban
yang lainnya.
- Pembelokan instalasi.
- Dan keperluan lain seperti tercantum di dalam Gambar
Perencanaan
- Penyambungan flexible conduit dengan conduit lain harus
dilakukan di dalam doos penyambungan.
- Ukuran conduit harus mempunyai diameter dalam minimum 1,5 kali
total diameter luar kabel yang dilindunginya.
- Pemasangan flexible conduit harus menggunakan klem.
- Khusus flexible conduit yang dipergunakan untuk pelindung instalasi
pompa – pompa atau peralatan yang disimpan di luar bangunan
yang kemungkinan akan mendapatkan gangguan mekanis harus
menggunakan flexible dengan bahan metal tahan karat.

7
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

• Rak Kabel.
- Rak kabel yang digunakan untuk menyanggqa kabel-kabel daya
kabel instalasi daya, penerangan serta kabel instalasi arus lemah.
- Rak kabel terbuat dari plat baja dengan ketebalan 1,2 mm
yang dilapisi Hot Dipped Galvanised dengan ketebalan lapisan
minimum 50 M dan disesuiakan dengan standart BS 729 (dalam
shaft).
- Rak kabel harus dilengkapi dengan tutup (cover) rakrung penyangga
kabel, jarak antar ruang penyangga kabel maximum 50 cM.
- Penggantung rak kabel dipasang pada plat beton dengan anchor
bolt dan harus kuat untuk menyangga rak kabel beserta isiannya
serta harus tahan pula menahan gangguan- gangguan mekanis
- Rak kabel harus mempunyai penggantung yang dapat diatur
(adjustable) yang terbuat dari bahan besi.
- Rak kabel yang dipergunakan arus kuat dan arus lemah harus
dipisahkan untuk menghindari kemungkinan adanya induksi yang
akan mengganggu fungsi system operasi. Jarak rak kabel arus
kuat dan arus lemah adalah 1 meter yang dipasang sejajar,
sedangkan yang bersilangan 30 cM.
- Rak Kabel Merk Traytech , Three Star , Interek

d. Persyaratan Teknis Fixture Penerangan


➢ Armature Lampu.
- Armatur-armatur lampu harus memenuhi persyaratan teknis,
bentuk dan penampilan sesuai dengan Gambar rancangan. Dan
kontraktor sebelum melaksanakan pekerjaan harus menyerahkan
contoh armature setiap type yang akan dipasang lengkap dengan
komponennya untuk dimintakan persetujuan dari Pemberi Tugas
melalui DIREKSI PENGAWAS.

8
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

- Armatur-armatur lampu menggunakan produk lokal dengan standard


kualitas yang baik dan mempunyai workshop untuk pabrikasi pekerjaan
terkait.
- Armatur-armatur lampu yang terbuat dari plat baja, dicat dasar dengan
meni tahan karat dan finish cat bakar.
- Pemilihan warna cat ditentukan oleh Perencana Arsitektur/
Interior/ atas permintaan Pemberi Tugas melalui sepengetahuan
DIREKSI PENGAWAS.
- Armatur lampu untuk lampu TL, PL/PLC, SL harus dilengkapi dengan
komponen-komponen lampu berupa ballast jenis low loss, starter dan
kapasitor dengan kualitas terbaik.
- Armatur lampu untuk lampu LED harus dilengkapi dengan komponen-
komponen lampu dengan kualitas terbaik.
- Pemasangan armatur harus dipasang dengan baik dan kokoh
sehingga tidak mudah terlepas oleh gangguan mekanis. Cara
pemasangan lampu harus sesuai dengan rekomendasi pabrik pembuat.

➢ Lampu Penerangan Buatan.


- Jenis-jenis lampu harus sesuai dengan Gambar rancangan.
- Lampu-lampu yang digunakan harus mempunyai kualitas terbaik.
- Semua lampu yang digunakan harus mempunyai spesifikasi sebagai
berikut :
- Tegangan kerja : 210 Volt - 240 Volt
- Konsumsi daya : sesuai dengan gambar perencanaan
- Frekuensi : 50 Hertz

➢ Pengujian Sistem Dan Kegagalan Uji


- Apabila pada waktu pemeriksaan atau pengujian ternyata ada
kerusakan atau kegagalan dari suatu bagian instalasi, maka
Kontraktor harus mengganti bagian atau bahan yang rusak/gagal
tersebut dan pemeriksaan/pengujian dilakukan lagi sampai
memuaskan.

9
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

- Penggantian atas bagian instalasi, material atau bahan yang rusak


tersebut harus dengan bahan yang baru. Penambahan dalam
(caulking) dengan bahan apapun tidak diperkenankan.
- Kontraktor harus mengajukan prosedur test, daftar peralatan,
alat ukur, alat bantu dan 'log sheets' yang akan digunakan dalam
pengetesan kepada DIREKSI PENGAWAS paling lambat 2 (dua)
minggu sebelum dilakukan pengujian.
- Segala sesuatu yang ditemui tidak bekerja/berfungsi secara
sempurna harus diperbaiki dan pengujian harus diulangi.

➢ Masa Pemeliharaan
- Masa pemeliharaan untuk seluruh instalasi yang dipasang adalah
selama 3 (tiga) bulan atau sesuai kontrak, terhitung sejak
penyerahan pekerjaan untuk pertama kalinya. Dalam masa
pemeliharaan ini, segala kerusakan peralatan yang mungkin
timbul menjadi tanggung jawab penuh dari Kontraktor yang
bersangkutan.
- Selama masa pemeliharaan, segala kerusakan peralatan yang
mungkin timbul, Kontraktor wajib memperbaiki dimana biaya
tenaga kerja dan transport menjadi tanggung jawab Kontraktor
dan suku cadang (spare part) yang diperlukan akan dibayar oleh
petugas.
4. PEKERJAAN TELEPON
a. UMUM

- Setiap Pelaksana Pekerjaan yang menangani pekerjaan ini, haruslah


mempelajari seluruh Dokumen Kontrak dengan teliti, untuk mengetahui
kondisi yang berpengaruh pada pekerjaan. nnnn. Pelaksana Pekerjaan harus
menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam spesifikasi
ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan-bahan dan
peralatan yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada
spesifikasi ini.
- Bila ternyata ada perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan yang

10
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan


kewajiban Pelaksana Pekerjaan untuk mengganti bahan atau peralatan
tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya
ketentuan tambahan biaya.

b. LINGKUP PEKERJAAN

- Mengurus ijin penyambungan, banyak sambungan 16 (delapan) nomer telepon


atau sesuai persetujuan Pemberi Tugas.
- Pengadaan dan pemasangan Key Telpon kapasitas 16 / 64 ext lengkap dengan
MDF.
- Mempersiapkan jaringan dalam (indoor wiring system), meliputi penyediaan
dan pemasangan: - Kabel dan pipa instalasi telepon - Kabel feeder telepon -
Kotak kontak telepon - Kelengkapan-kelengkapan lainnya yang menunjang
pekerjaan ini.
- Pengadaan dan pemasangan pesawat standard dan pesawat eksekutif lengkap
dengan display dan hands free atau sesuai persetujuan Pemberi Tugas. tttt.
Pengadaan dan pemasangan terminal box telepon
- Mengadakan test sistem secara menyeluruh, sehingga sistem telepon tersebut
dapat berfungsi dengan tepat dan benar.
- Menyelenggarakan pemeliharaan terhadap sistem, termasuk penyediaan suku
cadang selama waktu minimal 3 tahun.
- Mengadakan training bagaimana menggunakan sistem telepon.

5. PEKERJAAN PEKERJAAN CCTV

a. Penjelasan Umum
Sistem Closed Circuit Television System dipergunakan untuk membantu pengawasan
dengan cara mengamati kegiatan operasi suatu gedung melalui video camera. Hasil
gambar dapat diamati melalui TV monitor. Sistem CCTV ini terdiri dari Camera,
Monitor. Sistem CCTV yang direncanakan adalah berwarna (colour).
b. Lingkup Pekerjaan

11
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

Yang termasuk pekerjaan instalasi ini adalah Pengadaan, Pemasangan, Penyetelan


dan Pengujian serta menyerahkan dalam keadaan beroperasi dengan baik dan siap
pakai, tanpa ada gangguan atau cacat instalasi. Termasuk didalam peralatan
tersebut adalah sebagai berikut :
• Colour Camera
• Colour Monitor
• Digital Video Recorder Pelaksana Pekerjaan harus melengkapi dan merakit
peralatan tersebut dan bila perlu harus melengkapi dengan peralatan tambahan
sesuai persyaratan pabrik pembuatnya.
c. Ketentuan Bahan Dan Peralatan
Kamera
Adalah merupakan alat pengamat dari sistem CCTV yang sudah dilengkapi dengan
lensa. Ini hanya berfungsi untuk memberikan gambar dari lokasi yang diamati ke
monitor melalui kabel video. Kamera yang digunakan adalah type fixed colour
camera.

Monitor
Adalah merupakan alat yang mentransfer isyarat elektronik yang dikirim oleh
camera menjadi gambar pada sebuah layar televisi.
Switcher
Alat yang dipakai untuk menghubungkan 2 (dua) atau lebih camera ke monitor
tunggal, sehingga pengamat dapat memilih hasil gambar mana yang akan
ditampilkan pada layar monitor. Posisi camera yang tidak diamati dapat di bypass
tanpa merubah urutan pengamatan maupun waktu interval.
d. Data Teknis Peralatan Utama
Spesifikasi Teknis Colour Camera
- Type Colour Camera : PAL – NTSC
- Power Supply : To be Supplied from the specified Camera Drive Unit
- Horizontal Resolution : 470 TVL Scene Ilumination : 22 lux
- Pick-up Device : Interline Transfer CCD with -512(H) x 582(V) pixels
- Scanning System : 2 : 1
- interlace Frame Frequency : 25 Hz R
- Resolution (at centre) : Horizontal: More than 330 lines Vertical : More
than 400 lines
- Recommended Illumination : 150 lux at F 1.4

12
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

- Minimum Illumination : 10 lux at F 1.4 AGC On


- Signal to Noise Ratio : 44 dB, AGC On (Luminance)

Gain Control : AGC On/Off Switchable ALC Lens Select Switch : DC/Video
Switchable Lens Mount : CS – Mount Ambient Operating : -10 Derajat Celcius
Temperature +50 Derajat Celcius COLOUR MONITOR ( TV MODULATOR ) Function :
Accept baseband video and audio signals and converts than to any cannel
Transmission standard : PAL and or NTSC Spurious standar : Less than - 60 dB
Output frequency : 47 - 230 MHz Output level : + 95 dBuV Video input level : 1 Vp-
p (3 dB) Video frequency response : 25 Hz to 5.0 MHz (1 dB) Audio input level : 300
mV RMS Power requirement : + 12 Vdc - 150 mA
e. Digital Video Recorder ( DVR)
Digital Recording. Built-in 160 GB HDD. 4 way JPEG compression recording modes.
Built-in 16 ch multiplex recording system. Video Input : 16 terminal, 1V (p-p)/75
ohm, PAL composite video signal with looping trough (BNC) Video Output : 16
terminal, 1V (p-p)/75 ohm, PAL composite video signal with looping trough (BNC)
Spot Output : 1 terminal , 1V (p-p) / 75 ohm (BNC) Multi screen output : 1 terminal
, 1V (p-p) / 75 ohm (BNC) Synch Output : 1 VBS, 1 V (p-p) / 75 ohm Audio
Input/Output : - 10 dB, unbalanced External Storage : SCSI Interface Copy : SCSI
Interface
f. Pemasangan
Pemasangan colour camera dipasang sesuai petunjuk gambar, Pelaksana Pekerjaan
dapat mengajukan usulan lain untuk penempatan colour camera ini. Cara
pemasangan colour camera tersebut digantung pada ceiling atau plafond dengan
rangka penguat/ hanger yang diperkuat pada dak beton. Peralatan utama seperti ;
camera drive unit, Sequential switcher, Colour monitor dan Time lapse VTR,
diletakan pada ruang kontrol (ruang administrasi) lantai satu, seperti ditunjuk dalam
gambar rencana. Kabel instalasi yang digunakan untuk isyarat video dan untuk
keperluan control menggunakan coaxial cable RG 59/U, kabel power menggunakan
NYMHY 2 x 1,5 mm² yang semuanya dalam pelaksanaan harus dimasukkan dalam
pipa PVC high impact dia. 20 mm
g. Testing / Commissioning

13
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

Setelah pekerjaan CCTV ini diselesaikan, harus dilakukan Testing dan Comissioning
yang disaksikan oleh Konsultan Pengawas. Biaya Testing menjadi beban Pelaksana
Pekerjaan.

6. PEKERJAAN TATA SUARA (PUBLIC ADDRESS)

a. Lingkup Pekerjaan.
Pengadaan, pemasangan instalasi Sound System, sehingga berfungsi dengan baik dan
memuaskan. Pemasangan Sound System sesuai dengan gambar rencana antara lain
sebagai berikut ;
o Untuk di dalam bangunan dipasang seperti gambar rencana.
o Untuk di luar (parkir area), dipasang car calling (pemanggil sopir / pengendara
mobil)
b. Persyaratan Teknis.
Setiap Pelaksana Pekerjaan yang menangani pekerjaan ini, haruslah mempelajari
seluruh Dokumen Kontrak dengan teliti, untuk mengetahui kondisi yang berpengaruh
pada pekerjaan. Pengadaan dan pemasangan peralatan utama tata suara seperti yang
tertuang dalam sIstem perencanaan.

c. Ketentuan Bahan Dan Peralatan

1. Power Amplifier.
Power Amplifier haruslah memiliki output total seperti ditunjuk dalam gambar rencana
dan tegangan output 70 V/100 V dan frekwensi response antara 20 Hz sampai dengan
20 kHz. Distortion kurang dari 1% pada batas frekwensi.
2. Mixer Pre Amplifier.
Mixer Pre Amplifier harus memiliki 10 input channel dengan modul-modul yang akan
mempunyai input sensitive variable 1 mV - 87 mV.
3. Ceiling Loud Speaker.
Loud speaker harus mempunyai frekwensi antara 80 Hz sampai dengan 12 kHz.
Mempunyai diameter 6 inchi, dengan sensitivitas tidak kurang dari 96 dB. Loud
speaker dilengkapi dengan matching trafo 70 V/ 100 V dan ditap pada 1 watt dan 3
watt.

14
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

4. Horn Speaker
Horn speaker harus mempunyai frekuensi 350 Hz – 10 kHz, dengan sound pressure
level ± 114 dB. Power input = 15W.Impedance ± 4 ohm
5. Microphone.
Pagging Microphone type Dynamic Microphone dengan Patern Omini Directional.
Frekwensi respone antara 50 Hz sampai dengan 15 kHz. Microphone harus dilengkapi
dengan Heavy Duty Press to Talk Switch.
6. Volume Control/Attenuator.
Volume Control/Attenuator mempunyai 5 step pembesaran volume. Input Range : 0,5
W ~ 60 W atau disesuaikan dengan kebutuhan.
7. Digital Announcer / Message Manager
Berbasis pada micro - processor yang mampu memprogram sinyal informasi evakuasi
dari perintah panel Fire Alarm serta mampu memutar ulang pemberitahuan evakuasi
dalam bahasa English dan bahasa Indonesia, memenuhi standard EVAC.
Contact relay : Emergency active relay, call active relay, fault relay.
Power : DC 24 Volt, 220 Volt + 10% - 50/60 Hz
Cassette Player/CD Player.
Frequency Response : 30 – 10.000 Hz
Distortion : 1% S/N Ratio : 50 dB Capacity player : CD, MP3/MP4, Cassete Recorder
Tuner
Output level : - 20 dB
Output impedance : 10 K ohm Distortion : 1% S/N Ratio : 65 dB
Receiver Frequency : AM, FM
d. Gambar Kerja.
Gambar kerja harus mendapat persetujuan perencana / Konsultan Pengawas sebelum
dilaksanakan.

e. Pemasangan Instalasi.
- Instalasi ke Semua kabel yang terpasang dibawah plat beton adalah out bow
menggunakan pipa High Impact dia.20 mm ; dengan kabel NYMHY 2 x 1,5 mm2 .
Instalasi ini klem setiap jarak 60 cm. Klem yang dipakai ke plat beton,
menggunakan ramset, dynabolt. Jalur seluruh kabel diatur sejajar dan dekat jalur
kabel listrik.
- Semua kabel yang melalui shaft adalah outbow, menggunakan pipa High Impact

15
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

dia. 20 mm dengan kabel NYMHY 2 x 1,5 mm2 . Instalasi ini diklem ke rak besi
siku atau tangga kabel, dan klem setiap 100 cm.
- Penyambungan-penyambungan harus dilakukan dalam kotak penyambungan
dengan menggunakan Electrical Spring Connector, Durados atau Cable
Connection.
- Semua kabel yang terpasang dalam tembok adalah inbow, menggunakan pipa
high Impact dia. 20 mm dengan menggunakan kabel NYMHY 2 x 1,5 mm2 .
- Semua ceiling loud speaker di dalam bangunan dihindari dari cacat/ dalam box
dan dilindungi dari cacat dalam box dipasang sedemikian rupa dengan
memperhatikan estetika ruang. Begitu juga pemasangan column speaker harus
disesuaikan dengan sudut pancaran speakernya.
- Rack Cabinet terpasang free standing diruang monitor, sesuai gambar rencana.
- Semua equipment harus diketanahkan yang dihubungkan dengan kawat BCC dari
sistem pentanahan.
f. PENGUJIAN / TESTING COMISSIONING.
- Semua instalasi sound system yang dipasang harus ditest secara sempurna
sehingga impedansinya sesuai dengan yang diinginkan.
- Semua equipment yang dipasang harus ditest sehingga bekerja dengan
sempurna. bbbb. Pengetesan dilakukan bersama-sama Konsultan Pengawas.
- Semua perlengkapan untuk mengadakan pengetesan harus disediakan oleh
Pelaksana Pekerjaan yang bersangkutan.
g. LAIN-LAIN.
Peralatan-peralatan tambahan yang diperlukan, walaupun tidak digambarkan
atau disebutkan dalam spesifikasi ini harus disediakan oleh Pelaksana Pekerjaan
sehingga instalasi dapat bekerja dengan baik dan dapat dipertanggung
jawabkan. Ditempat pekerjaan, pengawas menempatkan petugas pengawas
yang bertugas setiap saat untuk mengawasi pekerjaan Pelaksana Pekerjaan
agar pekerjaan dapat dilaksanakan atau dilakukan sesuai dengan isi

16
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Perencanaan Renovasi Ruang Kerja Lantai 4 &
Ruang Kerja Sekjen Di
Dewan Energi Nasional
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49
Jakarta 12950

PENUTUP

Penyedia Jasa harus melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada


Dokumen PEKERJAAN PERENCANAAN RENOVASI RUANG KERJA LANTAI 4 & RUANG KERJA
SEKJEN yang berlokasi di Jl. Gatot Subroto Kav. 49 Jakarta 12950 yaitu Rencana Kerja dan
Syarat Teknis, BQ dan Gambar Perencanaan yang saling mendukung dan melengkapi.
Kekurangan dan permasalahan-permasalahan pada dokumen tersebut baik yang terjadi di
dalamnya maupun ketidakcocokan antar dokumen atau dengan peraturan-peraturan yang
terkait, harus diselesaikan bersama pada rapat monitoring yang dihadiri oleh Pemberi
Tugas, Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas Teknis dan Kontraktor Pelaksana
(Penyedia Jasa) yang bertempat di Direksi Keet dengan saling mendukung untuk
mendapatkan hasil yang terbaik.

Jakarta, 2021
Konsultan Perencana
PT. HUDA TATA SARANA

Ir. M. WAJIHUDIN, IAI


Direktur

Anda mungkin juga menyukai