PEKERJAAN MEUBELAIR
1 PENDAHULUAN
1.1. Spesifikasi teknis ini berisi perincian syarat-syarat mutu kekuatan, syarat
keindahan (estetika) serta syarat–syarat teknis pasangan/ pemasangan dari
bahan-bahan atau campuran-campuran maupun alat-alat atau mesin-mesin
kelengkapan bangunan yang harus dipenuhi dalam melaksanakan pekerjaan –
pekerjaan pada lingkup pekerjaan ini.
1.2. Apabila dalam spesifikasi teknis disebutkan suatu merk dagang atau produsen
tertentu, maksudnya semata - mata untuk menunjang mutu yang diinginkan.
2. PEKERJAAN MEUBELAIR
2.1. Umum :
- Pelaksanaan pekerjaan meubelair harus dilakukan dengan sebaik- baiknya, sesuai
dengan gambar rencana, baik yang ada maupun yang akan diusulkan oleh Konsultan
Pengawas.
- Contoh beberapa jenis pekerjaan harus dibuat untuk diuji sesuai dengan kondisi
pemakaian sesungguhnya kelak dan disetujui sebelum produksi yang sesungguhnya
dimulai.
- Kontraktor/Pelaksana harus memberi jaminan atas pekerjaannya terhadap
kemungkinan terjadinya kerusakan akibat mutu bahan yang digunakan maupun mutu
pekerjaannya, yang ditunjukan dengan surat jaminan dari Kontraktor/ Pelaksana kepada
Pemberi Tugas.
- Semua contoh bahan-bahan lunak yang mempunyai kecendrungan terbakar seperti
textile, upholstery, wall cover yang diajukan untuk mendapatkan persetujuan harus
disertai dengan spesifikasi detail yang menunjukkan struktur maupun jenis serat yang
digunakan.
2.2. Khusus :
- Meubelair harus dibuat dengan persyaratan:
a) Bersifat heavy duty dalam arti tahan untuk digunakan dalam batas maksimal
pemakaian suatu meubelair. Mutu kerja dan bahan harus kelas satu.
b) Menggunakan HMR board yang tahan dengan kelembapan tinggi, yang
dikombinasikan dengan Plywood untuk mendapatkan struktur yang kuat dan hasil
yang bagus.
c) Semua sambungan dibuat sekuat-kuatnya.
d) Item yang selesai harus sesuai dengan gambar detail maupun spesifikasi.
e) Kontraktor Pelaksana diwajibkan untuk membuat contoh prototipe untuk setiap
item dari meubelair lepas yang dibuat berdasarkan gambar detail.
3. PEKERJAAN FURNISHINGS :
3.1. Bahan busa/foam (super busa/ plastik foam)
a) Harus terbuat dari bahan terbaik dan tahan lama, kekenyalan dan ketebalan yang
merata.
b) Contoh material harus diserahkan dan disetujui oleh Pemberi Tugas sebelum
dilaksanakan.
3.2. Upholstery :
a) Apabila kain upholstery berpola, fabrikasi sofa tidak boleh dimulai oleh Kontraktor
Pelaksana sebelum mendapat petunjuk yang jelas dari perencana tentang arah pola
dan cara penyambungannya.
b) Sebelum dilapis dengan bahan pembungkus, foam dilapisi dengan kain pelapis.
c) Bahan upholstery berkualitas kelas satu yang telah disetujui Pemberi Tugas.
d) Kain penutup dijahit dengan rapi. Jahitan harus dipastikan bahwa kualitas jahitan kuat dan
tidak mudah rusak bila dicuci / dibersihkan.
e) Vinly upholstery harus dari jenis breathable dengan strechbacking dan mudah untuk
dibersihkan. Heavy duty textured knitted fabric yang diterima untuk dipakai.
f) Tekstur bahan upholstery harus konsisten, polanya rapi dan teratur dan tidak cacat.
Kondisinya harus kuat dan tidak menyusut. Mempunyai warna yang awet, tidak luntur
/ colorfast. Warna akan ditentukan kemudian oleh Pemberi Tugas.
g) Benang jahit yang digunakan harus menggunakan benang jahit polyester dan nylon.
4.2. Upholstery :
a) Bahan pembungkus kain knitting berlogo PU berkualitas yang telah disetujui oleh
Pemberi Tugas.
b) Kain penutup dijahit dengan rapi. Jahitan harus dipastikan bahwa kualitas jahitan kuat
dan tidak mudah rusak bila dibersihkan.
c) Tekstur bahan upholstery polanya rapi, teratur dan mempunyai warna yang awet,
tidak mudah luntur. Untuk warna akan ditentukan kemudian oleh Pemberi Tugas.
d) Benang jahit yang digunakan harus menggunakan benang jahit polyester dan nylon.