BAGIAN XV
PEKERJAAN PENGECATAN
1) Termasuk dalam pekerjaan ini adalah pengadaan tenaga kerja, penyiapan peralatan
kerja, bahan-bahan/material serta alat-alat bantu lainnya yang nyata-nyata
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, agar pekerjaan pengecatan ini dapat
terlaksana dengan baik dan memuaskan.
2) Pekerjaan pengecatan yang akan dilaksanakan meliputi pengecatan permukaan kayu
yang tampak, atau pada seluruh detail yang ditunjukkan/disebutkan dalam dokumen
gambar.
3) Kecuali ditentukan lain dalam spesifikasi ini maka seluruh pekerjaan maupun
tambahan- tambahan bahan yang sehubungan dengan pekerjaan ini adalah menjadi
beban dan tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan.
4) Cara pengerjaan, volume serta detail-detail lainnya sesuai dengan yang tercantum
dalam dokumen gambar dan bill of quantity.
5) Ketentuan-ketentuan dan persyaratan-persyaratan lainnya berlaku semua ketentuan
dan persyaratan untuk pekerjaan finishing/pengecatan, atau mengikuti ketentuan dan
persyaratan untuk pekerjaan lain yang sejenis dalam spesifikasi ini.
b. PERSYARATAN BAHAN :
1) Digunakan bahan cat produksi dalam negeri, minimal produksi SEIVE
a) Sebagai bahan untuk pengawet kayu yang akan dicat terhadap kelapukan dan
jamur, diulaskan satu lapis ICI Stain Blocking Wood Primer.
b) Untuk cat dasar digunakan produksi dalam negeri dari SEIVE, jenis Emulsi
Acrylic Primer Undercoat, minimal satu kali laburan, dengan bahan pengencer
sesuai yang disyaratkan dari pabrik yang bersangkutan.
c) Sebagai cat finish/akhir digunakan produksi dalam negeri, jenis SEIVE Cat
Kayu/Besi dengan bahan pengencer thinner seri 801 atau seri 802, pengecatan
dilaksanakan minimal dua kali laburan.
2) Warna sesuai dengan dokumen gambar atau ditentukan kemudian. Sesuai dengan
persetujuan Konsulatan Manajemen Konstruksi
3) Ketebalan minimal 35 micron, daya sebar 15 M2/ liter.
4) Pengeringan untuk cat minimal setelah 24 jam lapisan berikutnya boleh
dilaksanakan.
5) Pekerjaan pengecatan disyaratkan dengan menggunakan sprayer untuk bidang
permukaan yang luas, sedangkan untuk bidang permukaan yang kecil dilaksanakan
dengan menggunakan kwas.
6) Pengendalian pekerjaan pengecatan ini harus memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan dalam PUBI 1982 pasal 53, BS No. 3900-1970/1971, AS K-41, NI-4 dan
sesuai ketentuan teknis dari pabrik yang bersangkutan.
c. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN :
1) Bahan-bahan yang dipergunakan, sebelum digunakan terlebih dahulu harus
diserahkan contoh-contohnya kepada Konsultan Manajemen Konstruksi untuk
memperoleh persetujuannya.
2) Pelaksana Pekerjaan harus menyerahkan 2 (dua) copy ketentuan dan persyaratan
teknis operatip dari pabrik yang bersangkutan dan contoh percobaan warna cat
kepada Konsultan Manajemen Konstruksi.
PROYEK PEMBANGUNAN
Master Plan dan DED Kawasan Pasar Basanohi Sanana
(2 Lantai) Ruko Sanana
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR Halaman : XV -4
3) Sebelum pekerjaan pengecatan dimulai, permukaan bidang yang akan dicat harus
rata, kering dan bersih dari segala kotoran-kotoran yang menempel, debu, minyak
dan lain sebagainya.
4) Pelaksana Pekerjaan harus membuat contoh jadi dari pekerjaan pengecatan dalam
beberapa macam warna, dan diserahkan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi,
untuk mendapatkan persetujuan.
5) Penukaran/penggantian bahan harus dari mutu yang sesuai contoh yang disetujui
serta harus dengan persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi, penukaran dan
penggantian bahan menjadi beban dan tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan
sepenuhnya tanpa adanya biaya tambahan.
6) Bidang permukaan pengecatan harus diratakan/dihaluskan dengan bahan/alat mesin
ampelas elektrik yang bermutu baik, sampai merupakan bidang permukaan
pengecatan yang halus dan licin, segala persiapan pengecatan telah memenuhi
persyaratan dengan baik dan telah disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.
7) Sebelum cat digunakan harus diaduk terlebih dahulu sampai rata.
8) Bidang permukaan yang akan dicat harus dibersihkan dari segala macam kotoran,
umpamanya debu, serbuk gergaji dan lain sebagainya. Permukaan harus benar-benar
bebas dari minyak/lemak serta harus sudah kering betul.
9) Harus dihindarkan adanya celah-celah/ pori-pori serat kayu pada permukaan yang
akan dicat.
10) Aduk dengan sempurna sebelum pemakaian bahan dilakukan, untuk mendapatkan
warna yang merata dan sempurna.
11) Pengecatan dilaksanakan minimal dua kali laburan atau sampai mendapatkan hasil
pengecatan yang merata dan sama warnanya. Pengulangan dilaksanakan setelah
lapisan yang pertama mengalami periode pengeringan yang cukup (minimal 24 jam).
12) Setiap kali lapisan cat dilaksanakan harus dihindarkan terjadinya sentuhan-sentuhan
benda lain dan pengaruh-pengaruh pekerjaan sekelilingnya minimum selama dua
jam, atau sesuai dengan yang disyaratkan oleh pabrik yang bersangkutan.
4. PEKERJAAN MELAMIC :
a. LINGKUP PEKERJAAN :
1) Termasuk dalam pekerjaan ini adalah pengadaan tenaga kerja, penyiapan peralatan
kerja, bahan-bahan/material serta alat-alat bantu lainnya yang nyata-nyata
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, agar pekerjaan melamic ini dapat
terlaksana dengan baik dan memuaskan.
2) Pekerjaan melamic yang akan dilaksanakan meliputi permukaan kayu (kusen, pintu,
jendela, triplek, multiplek) atau pada seluruh detail yang disebutkan/ disyaratkan
dalam dokumen gambar serta mengikuti petunjuk Konsultan Manajemen
Konstruksi.
3) Kecuali ditentukan lain dalam spesifikasi ini maka seluruh pekerjaan maupun
tambahan- tambahan bahan yang sehubungan dengan pekerjaan ini adalah menjadi
beban dan tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan.
PROYEK PEMBANGUNAN
Master Plan dan DED Kawasan Pasar Basanohi Sanana
(2 Lantai) Ruko Sanana
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR Halaman : XV -7
4) Cara pengerjaan, volume serta detail-detail lainnya sesuai dengan yang tercantum
dalam dokumen gambar dan bill of quantity.
5) Ketentuan-ketentuan dan persyaratan-persyaratan lainnya berlaku semua ketentuan
dan persyaratan untuk pekerjaan finishing/pengecatan/melamic atau mengikuti
ketentuan dan persyaratan untuk pekerjaan lain yang sejenis dalam spesifikasi ini.
b. STANDARD-STANDARD YANG BERLAKU :
1) SII - 1982 : Standard Industri Indonesia.
2) PUBI - 1982 : Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia.
3) PUBI-NI-3, Pasal 38-73 : Persyaratan Umum Plitur dan Pernis.
c. PERSYARATAN BAHAN :
1) Ampelas kasar digunakan untuk meratakan permukaan kayu, teak block, multiplek
dan lain-lain yang akan difinish dengan melamic. Ampelas kasar yang digunakan
adalah No. 240.
2) Ampelas halus digunakan untuk menghilangkan bulu kayu, digunakan ampelas No.
350/400.
3) Wood filler digunakan produksi dalam negeri minimal type SH-113 buatan IMPRA,
PT. PROPAN RAYA atau merk lain yang setara dan disetujui oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi. Cara menggunakan wood filler harus menggunakan kaos
yang digulung, kemudian wood filler digosokkan ke permukaan kayu sampai
merata, sampai pori-pori kayu tertutup. Setelah kering diampelas sampai bersih.
4) Wood stain WS-162 B warna ditentukan kemudian, digunakan produksi dalam
negeri buatan IMPRA, PT. PROPAN RAYA atau merk lain yang disetujui oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi.
5) Melamic sanding sealer digunakan produksi dalam negeri minimal type MSS-123
buatan IMPRA, PT. PROPAN RAYA atau merk lain yang disetujui oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi. Pemakaian melamic sanding sealer harus menggunakan
sprayer, minimal dilaksanakan 2 kali semprotan atau sampai permukaan betul-betul
menjadi rata.
6) Lapisan akhir/penutup digunakan melamic lock doof produksi dalam negeri minimal
type ML-131 buatan IMPRA, PT. PROPAN RAYA atau merk lain yang disetujui
oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Pemakaian melamic lock doof harus
menggunakan sprayer, minimal dilaksanakan 2 kali semprotan atau sampai
permukaan betul-betul menjadi rata.
7) Penggunaan wood filler, melamic sanding sealer dan melamic lack doof harus
dicampur dengan hardener dengan perbandingan sesuai dengan yang dianjurkan oleh
pabrik pembuatnya.
8) Untuk pengencer melamic sanding sealer dan melamic lock doof harus
menggunakan thiner khusus dari produksi yang sama.
d. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN :
1) Sebelum melaksanakan pekerjaan Pelaksana Pekerjaan diharuskan menyampaikan
contoh material yang akan digunakan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi
untuk memperoleh persetujuannya.
2) Pelaksana Pekerjaan wajib menyerahkan 2 copy brosur, ketentuan dan syarat-syarat
teknis pelaksanaan pekerjaan melamic dari pabrik yang bersangkutan.
PROYEK PEMBANGUNAN
Master Plan dan DED Kawasan Pasar Basanohi Sanana
(2 Lantai) Ruko Sanana
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR Halaman : XV -8
3) Bidang permukaan pekerjaan harus sudah siap untuk dimulai pekerjaan melamic dan
telah disetujui Konsultan Manajemen Konstruksi.
4) Bidang permukaan yang akan dimelamic harus bersih dari segala macam kotoran
seperti debu, minyak, lemak dan kotoran lainnya yang dapat mempengaruhi
kesempurnaan hasil pekerjaan melamic, serta harus dalam keadaan kering.
5) Permukaan bidang yang akan dimelamic harus diampelas dengan ampelas No. 250
untuk meratakan/membersihkan dan menghaluskan permukaan, serta dilakukan
searah dengan serat kayu.
6) Selanjutnya pekerjaan dempul/wood filler digunakan type SH-113 untuk menutupi
pori-pori digosokkan dengan menggunakan gulungan kaos sampai rata. Biarkan
sampai kering, kemudian diampelas dengan ampelas No. 360 hingga permukaan
kayu terlihat lagi.
7) Selanjutnya pekerjaan pemberian lapis pewarna dengan wood stain WS-162 B,
warna ditentukan kemudian. Pelaksanaan menggunakan sprayer, setelah kering
diampelas dengan ampelas halus No. 400 dilaksanakan searah serat kayu hingga
warna menjadi rata.
8) Selanjutnya pekerjaan melamic sanding sealer digunakan type MSS-123 satu lapis
dan diampelas dengan ampelas No. 400 searah serat kayu untuk menghilangkan
bulu-bulu kayu. Untuk warna yang lebih tua dapat diulangi sekali lagi. Pekerjaan ini
dilaksanakan dengan menggunakan sprayer dengan tekanan yang cukup dan pada
suhu yang cukup panas minimal 32C.
9) Lapisan akhir atau top coat digunakan melamic lack doof dilaksanakan dengan
menggunakan sprayer dengan tekanan yang cukup dan pada suhu yang cukup panas
minimal 32C, dilaksanakan berulang kali minimal 2 kali atau sampai permukaan
betul-betul rata.
10) Pelaksanaan pekerjaan melamic harus menggunakan alat-alat pengaman (sarung
tangan, masker, kaca mata dan lain sebagainya). Segera setelah peralatan digunakan
harus dicuci bersih dengan thiner 803-0218 hingga bersih.
11) Pekerjaan melamic harus dilaksanakan oleh tukang yang benar-benar ahli dan
berpengalaman untuk memperoleh hasil pekerjaan yang baik dan memuaskan.
12) Prosedur dan tahapan pekerjaan melamic harus mengikuti persyaratan teknis
pelaksanaan dari pabrik yang bersangkutan.
Hasil pekerjaan melamic harus sempurna, bermutu baik, merupakan bidang yang
halus, rata dan sama warnanya.
Permukaan harus dibersihkan dari segala kotoran, karat-karat, mild scale sehingga
menjadi logam yang bersih dengan white spirit atau solvent lain yang cocok,
kemudian dilap dengan kain bersih.
3) Pengecatan pelindung (protective coating) baik untuk primer, tie maupun top coat
harus dilaksanakan di dalam workshop. Tidak diperkenankan untuk melakukan
coating di lokasi tempat pekerjaan
4) Pengecatan harus dengan menggunakan plat spray yang mempunyai kapasitas yang
cukup dan sesuai untuk pekerjaan ini. Inlet untuk pemasukan udara harus dilengkapi
dengan “Moisture trap” untuk mencegah kontaminasi cat.
5) Setelah permukaan baja dibersihkan sesuai persyaratan spesifikasi teknik ini, segera
dilakukan pengecatan dasar.
Pengecatan dasar (prime coating) dengan menggunakan prime coat jenis :
Bahan : Cat dasar epoxy
Merk : SEIVE
Ketebalan : 60 – 80 mikron
6) Setelah prime coat mengering (15 menit setelah di prime coat) dapat segera
dilakukan penyemprotan lapisan pengikat (tie coat) dengan menggunakan :
Bahan : SEIVE Undercoat
Merk : SEIVE
Ketebalan : 60 – 80 mikron
Pada waktu penyemprotan harus benar-benar diperhatikan kebersihan lapisan prime
coat.
7) Lapisan akhir 2 lapis (top coat) yang digunakan adalah :
Bahan : Seive Synthetic Super Gloss
Merk : ICI atau setara
Ketebalan : 50 – 60 mikron
8) Bagian yang telah selesai dicat akan diperiksa oleh konsultan Manajemen
Konstruksi. Apabila ada kelainan atau kekurangan-kekurangan akan ditolak untuk
diperbaiki kembali. Kondisi yang kurang memenuhi persyaratan pada umumnya
dapat dijelaskan sbb :
a. Ketebalan cat tidak memenuhi.
b. Terjadi gelombang-gelombang pada permukaan laisan cat.
c. Kerusakan atau cacat karena handling yang kurang sempurna.
d. Perubahan warna asli.
e. Bintik-bintik pada lapisan cat.
f. Lapisan cat mengelupas.
g. Lapisan cat retak-retak atau powdering.
Bagian konstruksi yang ditolak harus diperbaiki dan diulangi pengecatan kembali
sampai diperoleh hasil yang dapat diterima konsultan Manajemen Konstruksi, dan
bila perlu harus diganti.
PROYEK PEMBANGUNAN
Master Plan dan DED Kawasan Pasar Basanohi Sanana
(2 Lantai) Ruko Sanana
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR Halaman : XV -10
-ooOoo-