PASAL 1
URAIAN PEKERJAAN
Pekerjaan yang akan dilaksanakan ini adalah Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan
Kabupaten Sanggau menggunakan Sub Bidang Perawatan Bangunan Gedung (SP016),
Sumber Dana yaitu Dana PNBP Kantor Pertanahan Kabupaten Sanggau Tahun 2019
Pengadaan Bangunan :
- Pekerjaan Persiapan
- Pekerjaan Pengecatan
1.2.1. Tenaga kerja terampil dan tenaga ahli yang sudah cukup memadai dengan jenis dan
volume pekerjaan yang akan dilaksanakan. Tenaga Kerja tersebut meliputi ;
Semua macam pekerjaan yang harus dilaksanakan dengan penuh keahlian dan keterampilan,
sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS). Pada
saat pembuktian kebenaran dokumen penawaran, pihak calon penyedia diwajibkan
memaparkan (presentasi) metode pelaksanaan di depan pemilik (owner) oleh masing-masing
personil yang dihadirkan. Gambar Bestek, Berita Acara Aanwijzing, petunjuk-petunjuk
pelaksanaan dari produsen untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu serta petunjuk dari Ahli /
Konsultan Pengawas.
Jenis dan mutu bahan yang dipakai diutamakan produksi dalam negeri sesuai dengan
Keputusan Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian dan Menpan No. 472/Kpb/XII/1980,
Nomor : 813/MENPAN/1980, Nomor 64/MENPAN/1980 tanggal 23 Desember 1980.
PASAL 2
2.1. Situasi
2.1.1. Kontraktor wajib meneliti situasi medan, terutama keadaan bangunan, sifat dan
luasnya pekerjaan dan hal-hal lain yang dapat dijadikan alasan untuk mengajukan
klaim.
2.1.2. Kelalaian atau kekurang telitian Kontraktor dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan
untuk mengajukan klaim.
2.2.2. Titik duga lantai (permukaan lantai) ditentukan ± 0,00 sesuai bangunan yang telah
dibangun sebelumnya.
Ketetapan letak bangunan diukur di bawah pengamatan Pengawas dengan piket / patik yang
dipancang kuat-kuat, dihubungkan dengan papan kayu yang kuat dengan ketebalan minimum
2 cm, diketam rata pada sisi atasnya.
PASAL 3
PEKERJAAN PERSIAPAN
Izin Bangunan dan Perizinan lain secara administratif akan diurus oleh Pemberi Tugas.
PASAL 4
4.1. Merupakan Pembersihan Site Bangunan pada daerah di mana akan dilaksanakan pekerjaan,
dimana Bangunan tersebut harus bersih dari segala sesuatu yang dapat mengganggu
kelancaran pekerjaan. Pembersihan ini dilakukan pada saat memulai hingga selesai bekerja.
4.2. Pelaksanaan pekerjaan ini harus dikerjakan dengan baik dengan menggunakan peralatan
manual atau mesin khusus dan mengikuti petunjuk konsultan pengawas.
PASAL 5
PEKERJAAN KAYU
Lingkup Pekerjaan
6.5.1. Meliputi pengadaan, pemasangan, dan pengerjaan tenaga kerja, alat-alat, dan bahan-
bahan sehubungan dengan pekerjaan kasar, pekerjaan bekesting, kayu halus dan mill
work sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam gambar.
6.5.2. Melaksanakan pekerjaan kayu halus, yaitu pengadaan dan pemasangan kosen-kosen
kayu, rangka partisi lapis dinding, multiplex tebal 6 mm, dan pekerjaan-pekerjaan kayu
halus lain termasuk daun pintu, partisi kaca ruang kerja dan jendela kayu, seperti
ditunjuk dalam gambar.
6.5.3. Mengadakan hubungan dan koordinasi kerja dengan bidang-bidang lain seperti :
Pekerjaan pintu, jendela, dan pekerjaan kaca.
6.2.1. Kayu yang dipakai harus sesuai PPKI 1961 (NI – 5) lampiran 1, dari kayu belian, kelas
I dan kelas II. Kayu kualitas baik, tua, kering, dan tidak bercacat, tidak pecah-pecah
tidak terdapat kayu mudanya (spint), sesuai pasal III PPKI 1961 mutu A.
6.2.3. Sebagai bahan perekat untuk wallpaper dan lantai vinyl, antara kayu dapat dipakai
minimal setaraf AICA AIBON putih atau bahan lain yang setaraf, sedangkan untuk
penempelan lembaran tripleks dipakai perekat setaraf Herferin dengan bahan
pengencer yang sesuai untuk itu, yang disetujui Konsultan Pengawas.
6.2.5. Jika ada perbedaan yang menyolok antara ukuran di lapangan dan ukuran dalam
gambar rencana, hendaknya dilaporkan kepada Konsultan Pengawas dan Konsultan
Perencana untuk disetujui cara-cara pemecahannya.
PASAL 6
Lingkup Pekerjaan
8.1.1 Meliputi pengadaan dan pekerjaan semua tenaga kerja, peralatan, bahan-bahan
adukan dan plesteran dengan berbagai komposisi campuran, sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan dalam gambar.
8.1.2 Mengadakan koordinasi dengan disiplin pekerjaan lain yang ada hubungannya dengan
pekerjaan dinding dan plesteran, yaitu seperti:
Pekerjaan Wallpaper
Bahan
Semen untuk pekerjaan adukan dan plesteran sama dengan yang digunakan untuk
pekerjaan beton.
Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir, tajam dan keras. Kadar lumpur yang
terkandung di dalam pasir tidak boleh lebih dari 5% dan harus memenuhi persyaratan
NI 3 PUBB 1970.
8.1.5 Air
Air yang digunakan untuk adukan dan plesteran adalah air dari PDAM setempat atau
air sungai yang bersih, bebas dari lumpur dan zat asam/minyak.
8.2.4 Multiplex
8.2 Persyaratan
8.2.1 Bahan adukan harus dicampur dalam keadaan kering dan diaduk dengan alat/mesin
pengaduk di atas alas dari papan sehingga campuran benar tercampur, baru
kemudian diaduk dengan air hingga merata dalam warna dan konsistensi. Adukan
yang telah mulai mengeras harus dibuang. Melunakkan adukan yang telah mengeras
tidak diperbolehkan.
8.2.2 Proporsi adukan, plesteran harus mengikuti proporsi campuran seperti tersebut di
bawah ini:
Perbandingan Penggunaan
8.3.1 Sebelum pasangan plesteran dimulai, semua bidang dinding yang akan diplester,
siar-siarnya harus dikeruk agar permukaannya menjadi kasar. Pekerjaan plesteran ini
harus dilaksanakan dengan penuh keahlian dan ketelitian. Bidang-bidang plesteran
yang tidak rata, berombak atau retak-retak harus diulangi dan diperbaiki.
8.3.2 Plesteran yang baru saja selesai tidak boleh langsung difinishing, dan selama proses
pengeringan plesteran harus disiram air agar tidak terjadi retak-retak rambut akibat
proses pengeringan yang terlalu cepat selama 7 hari.
8.3.3 Bidang-bidang beton yang tampak dan akan diplester, sebelumnya harus dipahat
kasar dahulu, kemudian disiram/dibasahi dengan air semen agar plesteran dapat
melekat dengan baik.
8.3.4 Plesteran untuk bidang/dinding yang akan dicat dengan cat tembok acrylic emulsion
atau dilabur dengan bahan lain sebelumnya harus diratakan dengan acian dan
digosok hingga halus dengan ampelas bekas pakai atau kertas pembungkus/zak
semen.
8.3.5 Perbaikan bidang-bidang plesteran baik bidang baru yang dibongkar kembali dan
diperbaiki lagi, harus dikerjakan sedemikian rupa sehingga hubungan bidang
plesteran benar-benar satu bidang yang rata, tidak retak-retak, dan terjadi ikatan
yang benar-benar kuat.
8.3.6 Tebal plesteran bila tidak ditunjukkan lain dalam persyaratan dan gambar-gambar,
adalah:
9.1.1 Meliputi pengadaan dan pemasangan semua jenis keramik 40x 40 untuk lantai dasar
dan lantai vinyl untuk diatas, dinding seperti yang tertera atau disebutkan dalam
gambar persyaratan.
9.1.2 Mengadakan koordinasi dengan disiplin lain yang berkaitan dengan pekerjaan
pemasangan pelapis lantai maupun pelapisan dinding.
9.1.3.1 Sebelum bahan pelapis lantai atau dinding didatangkan ke site, contoh-
contoh semua bahan yang akan digunakan harus diajukan untuk dimintakan
persetujuan dari Perencana/Konsultan Pengawas.
9.1.3.2 Keramik
Lantai bangunan, jika tidak ditunjukkan lain dalam gambar, adalah berlantai
beton bertulang dengan penyelesaian plesteran halus 1 PC : 2 PS .
a. Untuk lantai keramik dipasang di atas lantai beton bertulang. Pola pemasangan
sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
c. Celah antara keramik lebarnya maksimum 3 mm. Setelah pasangan cukup kering
diisi pasta Tile Grout AM 50 yang sesuai dengan warna keramik lantai, kemudian
dibersihkan dengan kain lap.
d. Permukaan lantai keramik harus datar, water pas, bertekstur halus, anti slip.
Sebelum pekerjaan keramik dilaksanakan, baik untuk lantai maupun pelapis dinding,
Kontraktor harus mengadakan persiapan yang baik. Terutama persiapan yang
menembus semua pekerjaan pemipaan, saluran keramik dan yang menembus dinding
harus ditempatkan sesuai gambar. Sebelum pemasangan pelapisan dilaksanakan
harus diadakan pemeriksaan dan disetujui Ahli Konsultan Pengawas. Pengawasan
untuk pelapisan dinding terutama ditekankan pada pemasangan pipa-pipa listrik dan
pipa-pipa saluran air, sehingga pembuatan lubang setelah dinding selesai dapat
dihindarkan.
PASAL 8
PEKERJAAN KACA
Lingkup Pekerjaan
10.1.2 Mengadakan hubungan dan koordinasi kerja dengan bagian pekerjaan pintu, jendela,
partisi, atap dan pekerjaan kaca lainnya.
10.1.3 Contoh-contoh dari semua kaca yang akan digunakan harus diserahkan terlebih
dahulu untuk mendapatkan persetujuan dari Ahli Konsultan Pengawas.
10.1.4 Semua kaca yang dipakai produksi dalam negeri, kualitas baik dengan ketentuan tebal
dan ukuran sesuai persyaratan dan ketentuan dalam gambar adalah 5 mm. Untuk
salah satu sisi panjang lebih dari 1 m, harus memakai kaca dengan ketebalan 5 mm.
10.1.6 Dempul dan karet yang digunakan untuk memasang kaca pada kosen daun jendela
agar tidak menimbulkan suara pada waktu menerima getaran, harus dari kualitas baik,
produksi pabrik yang disetujui Ahli Konsultan Pengawas.
10.1.7 Dempul untuk memasang kaca pada waktu diterima dan akan digunakan di dalam
kaleng, tidak boleh dalam keadaan kering dan sudah keras.
10.1.8 Bahan pembersih kaca harus diajukan dan mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas.
Cara Pengerjaan
10.1.9 Periksa semua pekerjaan lain yang bersangkutan di tempat, sebelum mulai pekerjaan kaca.
Laporkan kepada Konsultan Pengawas jika ada kelainan yang dapat mempengaruhi
pekerjaan.
10.1.10 Kaca harus dipotong sedemikian rupa, menurut ukuran dan bentuk kosen dengan
kelonggaran yang cukup, sehingga bisa dipasang dengan mudah tanpa kekerasan dan tidak
pecah waktu kaca berkembang.
10.1.11 Pasangan kaca pada kosen kayu, alur kayu harus dibersihkan, diplamour dan dicat
dengan lapisan cat minyak sebelum kaca dipasang.
10.1.12 Kaca dipasang dan dikukuhkan dengan memakai dempul kaca dan list kaca dipaku
dengan paku kuningan. Kaca yang telah dipasang harus tertanam rapi dan kokoh pada
rangkanya, terutama pada sudut-sudutnya.
10.1.13 Setelah selesai dipasang, semua kaca harus dibersihkan dengan bahan-bahan yang
disetujui Konsultan Pengawas. Kaca-kaca yang retak, pecah, atau ada goresan-goresan
harus diganti.
PASAL 9
Lingkup Pekerjaan
- Meliputi penyediaan dan pemasangan, pengerjaan, tenaga kerja, peralatan, dan bahan-
bahan sehubungan dengan penyelesaian Pekerjaan Kusen, Pintu dan Partisi Dinding,
sesuai persyaratan dan ketentuan dalam gambar.
Apabila tidak ditentukan lain dalam gambar, semua persyaratan umum yang dipakai adalah
Kusen Alumunium, Pintu Kayu Lapis Triplek/Plywood, Pintu Kaca, Jendela Alumunium+Kaca
dan pekerjaan lain yang sudah dijelaskan secara khusus.
Cara Pengerjaan
b. Pintu-pintu harus mempunyai kerenggangan pada tepi samping, atas dan bawah
sebesar 1,58 mm.
c. Semua tata cara penyediaan dan pengerjaan pada item ini mengacu pada Gambar
Kerja dan Rencana Anggaran Biaya yang sudah dikontraktualkan.
PASAL 10
Lingkup Pekerjaan
Meliputi pengadaan dan pengerjaan serta finishing pada semua permukaan sesuai dengan
gambar, daftar-daftar dan persyaratan.
13.1.1 Untuk Bangunan gedung luar / dalam menggunakan cat tembok setara VINILLEX
NIPPON. Untuk plafond menggunakan cat setara VINILLEX produk NIPPON PAINT.
13.1.2 Yang dimaksud dengan cat di sini meliputi seluruh pengecatan dinding dan plafond,
tetapi tidak terbatas pada emulsi, enamel, vernish sealer, semen emulsion filler, dan
pelapis-pelapis lain yang dipakai sebagai cat dasar, cat perantara dan cat akhir.
13.1.3 Semua cat yang akan dipakai harus didatangkan ke lokasi pekerjaan dalam kemasan
kaleng yang tidak lebih besar dari 5 gallon (14 liter), di mana tertera nama perusahaan
13.1.4 Semua cat yang akan dipakai harus diajukan dulu contohnya untuk mendapatkan
persetujuan Konsultan Pengawas, Pemakai bangunan dan direksi.
13.1.5 Plamur dan dempul untuk pekerjaan pengecatan tembok setara dengan NIPPON
PAINT. Kayu dan besi sebaiknya digunakan merk yang sama dengan merk cat yang
dipilih untuk dipakai.
13.1.6 Cat tembok yang dipakai setara dengan merk NIPPON PAINT.
13.1.7 Demikian pula untuk cat meni dan bahan pengencer sebaiknya dipakai dari produksi
pabrik/merk yang sama dengan cat yang dipilih yaitu setara dengan NIPPON PAINT.
13.1.8 Untuk plitur yang akan digunakan harus dari kualitas baik , buatan dalam negeri yang
disetujui Konsultan Pengawas.
13.1.9 Untuk cat kilat yang dipakai harus dari kualitas setara AVIAN PAINT, buatan dalam
negeri yang disetujui Konsultan Pengawas.
13.1.10 Konsultan Pengawas berhak meminta melalui Kontraktor, pernyataan tertulis dari
Distributor/Agen cat, bahwa bahan cat yang dipasok ke lapangan adalah asli.
Macam Pekerjaan
13.1.11 Mengecat dengan cat tembok acrylic emulsion semua bidang dinding exterior dan
interior, langit-langit dan lain-lain seperti dinyatakan dalam gambar.
13.1.12 Mengecat dengan cat kayu untuk semua bidang permukaan kayu, dinding serta lain-
lainnya yang nyata-nyata ada dan harus dicat seperti dinyatakan dalam gambar.
13.1.13 Memelitur, vernish, teak oil, bidang permukaan kayu seperti panil-panil daun pintu,
dan lain sebagainya seperti tertera pada gambar, kecuali ditentukan dengan cat kayu.
13.1.14 Memeni dengan meni kayu untuk semua bidang kayu yang akan dicat dengan cat
kayu termasuk bidang sambungan dan potongan kayu, memeni besi untuk semua
bidang yang akan dicat dengan cat besi termasuk beugel, anker, baut dan
sebagainya. Memeni semua permukaan bidang kayu dan besi yang akan ditanam
dalam tembok.
13.1.15 Warna dari semua jenis cat dan daftar bahan akan ditentukan kemudian oleh
Perencana/Konsultan Pengawas.
Pengecatan dilakukan dengan cara sesuai petunjuk dari pabriknya atau sebelum
pekerjaan pengecatan dimulai, permukaan kayu harus diampelas dengan kertas
ampelas atau digosok dengan batu kambang kemudian dibersihkan dari semua
kotoran. Setelah diberi cat dasar, lubang-lubang dari bekas paku, retak-retak dan cat-
cat lain harus didempul dengan warna dempul yang sesuai dengan warna cat hingga
permukaannya menjadi rata dan halus/licin baru kemudian dicat minimum 2 (dua) kali.
Pengecatan dilakukan ditempat yang bebas dari panas matahari langsung, lapis demi
lapis dengan jarak waktu minimum 12 jam setelah pengecatan pertama dilakukan.
PASAL 11
Lingkup Pekerjaan
14.1.2 Semua penutup pegas, mortice cylinder dead lock, lock set, handle dan back plate
harus merupakan hasil dari suatu kelompok produk perusahaan yang terkenal baik.
14.1.3 Semua cylinder dari kunci-kunci harus diperlengkapi dengan minimal 2 (dua) buah
anak kunci pengganti.
14.1.4 Pintu ruangan memakai kunci tanam minimal dengan sistem pengunci 2 (dua) slag.
Engsel-engsel yang digunakan adalah engsel besar 4” untuk pintu dan engsel 3”
untuk jendela kaca hidup dengan kualitas baik.
14.1.5 Slot tanam rambuncis untuk jendela kaca hidup, harus kwalitas baik.
14.1.6 Untuk alat-alat gantung dan kunci-kunci khusus, Kontraktor diwajibkan tetap
mengajukan contoh- contohnya terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan
Konsultan Pengawas.
Macam Pekerjaan
14.1.7 Mengadakan, memasang kunci tanam pada semua pintu sesuai rencana pada
gambar.
14.1.8 Memasang 4 buah engsel pada setiap daun pintu dan 2 buah engsel pada setiap daun
jendela sesuai per- syaratan dalam gambar.
14.1.9 Memasang slot rambuncis tanam pada daun pintu dan jendela kaca hidup pada
bagian bawah.
14.1.10 Pada setiap jendela dipasang kait angin casement, slot rambuncis dan handle.
Cara Pengerjaan
14.1.11 Semua pemasangan harus dikerjakan dengan peralatan yang sesuai serta secara
baik, rapi dan memenuhi syarat teknis dari pabrik, sehingga pintu-pintu & jendela
dapat dibuka dengan mudah, lancar dan ringan.
14.1.12 Selama pekerjaan berlangsung harus dijaga agar peralatan kunci dan penutup-
penutup pegas terlindungi dari goresan, kerusakan dan cacat-cacat lain.
14.1.13 Sebelum penyerahan pekerjaan, semua pekerjaan kunci dan alat gantungan
(hardware) harus diminyaki sehingga dapat bekerja dengan baik.
PEMBERSIHAN HALAMAN
18.1 Kontraktor diwajibkan memelihara kebersihan halaman tempat pekerjaan baik berupa
sampah-sampah, gundukan tanah maupun bahan-bahan yang sudah tidak terpakai lagi dan
lain sebagainya.
18.2 Pembersihan dan kebersihan halaman setelah proyek selesai sampai dengan penyerahan
kedua, menjadi beban dan tanggung jawab Kontraktor.
PASAL 13
PENUTUP
19.1 Segala sesuatu yang belum tercantum dalam RKS ini pada penjelasan kerja ternyata
diperlukan akan dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan Kerja.
19.2 Hal-hal yang timbul dalam pelaksanaan dan diperlukan penyelesaian di lapangan, akan
dibicarakan dan diatur oleh Konsultan Pengawas dengan Kontraktor dan bila diperlukan akan
dibicarakan bersama Pemberi Tugas.