Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU

DINAS PEKERJAAN UMUN DAN PENATAAN RUANG


BIDANG CIPTA KARYA
JL. D.I. Panjaitan No. 2 (0911) 353226 – Ambon

SPESIFIKASI TEKNIK

PROGRAM :
“PROGRAM PENATAAN BANGUNAN GEDUNG”

PEKERJAAN:
“Rehabilitasi Kantor ESDM”

LOKASI:
KOTA AMBON

TAHUN ANGGARAN:
2022
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN GEDUNG PONDOK PESANTREN KELURAHAN PANDAN KASTURI

LINGKUP PEKERJAAN

PROGRAM : PROGRAM PENATAAN BANGUNAN GEDUNG


KEGIATAN : PENETAPAN DAN PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG
UNTUK KEPENTINGAN STRATEGIS DAERAH PROVINSI
PEKERJAAN : REHABILITASI KANTOR ESDM
LOKASI : KOTA AMBON
TAHUN ANGGARAN : 2022

Perincian bagian pekerjaan yang dilaksanakan didasarkan pada gambar rencana, RAB dan spesifikasi
teknis yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari rencana kerja dan syarat-syarat ini.

PASAL 1
PERATURAN TEKNIS BANGUNAN YANG DIGUNAKAN

Kecuali ditentukan lain dalam spesifikasi teknis ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan tersebut
dibawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya.

2.1 Peraturan Umum Keselamatan Kerja dari Departemen Tenaga Kerja


2.2 Peraturan Semen Portland Indonesia NI.8 Tahun 1972
2.3 Peraturan Bata Merah sebagai bagunan bangunan NI.10
2.4 Tata  Cara  Pengecatan  Dinding  Tembok  dengan  Cat  Emulsi   SNI 03- 2410-1991
2.5 peraturan keramik Indonesia SNI.SO4-1989-F, SNI.SO6-1989-F danSNI.SO5-1989-F
2.6 PUBI  : Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia - 1982 (NI-3).
Peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan Pemerintah Daerah setempat yang bersangkutan dengan
permasalahan bangunan
Apabila penjelasan dalam spesifikasi teknis tidak sempurna atau belum lengkap sebagaimana ketentuan
dan syarat dalam peraturan diatas, maka Penyedia Jasa wajib mengikuti ketentuan peraturan-peraturan
yang disebutkan diatas.
PASAL 2
PEKERJAAN PERSIAPAN

3.1. Lingkup Pekerjaan


Meliputi Pekerjaan
3.1.1. Pembersihan lokasi sekeliling Bangunan
3.1.2. Pembuatan papan nama proyek
3.1.3. Pemasangan bouwplank
3.1.4. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
3.1.5. Pembongkaran area yang akan di Rehap
3.1.5. Pengadaan alat-alat kerja yang dibutuhkan
3.2. Persyaratan Bahan
3.2.1. Untuk Direksi Keet memanfaatkan ruang kosong di sekitar lokasi kerja
3.2.2. Untuk penampungan air kerja disiapkan drum penampung, air harus memenuhi kualitas
yang ditentukan dalam PBI 1971
3.2.3. Untuk papan nama proyek digunakan tiang dari kayu dan triplek dicat putih
3.2.4. Bahan bouwplank dipakai tiang kayu klas II 5/7 dan papan ukuran 2/20 cm
3.2.5. Untuk alat-alat kerja berupa kotak adukan, kotak takaran, gerobak dorong dan lain-lain
digunakan bahan kayu setempat
3.3. Pedoman Pelaksanaan
3.3.1. Pembersihan lokasi sekeliling bangunan
Meliputi pembersihan titik lokasi kerja termasuk membersihkan area lantai dinding dan
langit-langit bangunan yang akan di kerjakan. Hasil bongkaran dan kotoran tersebut diatas
dibuang keluar lokasi pekerjaan.
3.3.2. Persiapan Direksi Keet
Untuk persiapan Direksi Keet disewa bangunan yang dapat melindungi bahan material
dari panas dan hujan.
3.3.3. Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan.
Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan diambil dari sumber air terdekat, kemudian
ditampung dalam drum-drum yang telah disediakan. Kebutuhan air ini harus disediakan
dalam jumlah yang cukup selama pelaksanaan pekerjaan. Air harus memenuhi syarat
yang tercantum dalam PBI 1971 NI.2
3.3.4. Pembuatan papan nama proyek
Membuat   papan  nama  proyek  dari  papan  dengan  ukuran 200 x 100 cm.   Didirikan
tegak  diatas kayu 5/7 cm setinggi 240 cm. Diletakkan pada tempat yang mudah dilihat
umum. Papan nama proyek memuat :
 Nama proyek
 Pemilik proyek
 Lokasi proyek
 Jumlah biaya (kontrak)
 Nama Pelaksana (Penyedia Jasa)
 Proyek dimulai tanggal, bulan, tahun
3.3.5. Pemasangan Bouwplank
Tiang Bouwplank harus terpasang kuat, papan diketam halus dan lurus pada sisi atasnya
dan dipasang waterpass (timbang air) dengan sudut-sudutnya harus siku.

PASAL 3
PEKERJAAN PLESTERAN
3.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan plesteran dilakukan pada seluruh pasangan bata, beton bertulang, saluran keliling
bangunan.
3.2. Persyaratan Bahan
Bahan pasir, semen dan air mengikuti persyaratan yang telah digariskan dalam pasal beton
bertulang.
3.3. Pedoman Pelaksanaan
3.3.1. Sebelum plesteran dilakukan, maka :
 Dinding dibersihkan dari semua kotoran
 Dinding dibasahi dengan air
 Semua  siar  permukaan  dinding batu bata dikorek sedalam 0.5 cm
 Permukaan beton yang akan diplester dibuat kasar agar bahan plesteran dapat
merekat dengan baik.
3.3.2. Adukan plesteran  pasangan bata kedap air dipakai campuran 1 Pc : 2 Ps,sedangkan
plesteran bata lainnya dipergunakan campuran 1 Pc : 4 Ps.
3.3.3. Ketebalan plesteran pada semua bidang permukaan harus sama tebalnya dan tidak
diperbolehkan plesteran yang terlalu tipis dan terlalu tebal. Ketebalan yang  diperbolehkan
berkisar 1,50 cm. Untuk mencapai tebal plesteran yang rata sebaiknya diadakan
pemeriksaan secara silang dengan menggunakan mistar kayu panjang yang digerakkan
secara horizontal dan vertikal.
3.3.4. Bilamana terdapat bidang plesteran yang berombak harus diusahakan memperbaikinya
secara keseluruhan. Bidang-bidang yang harus diperbaiki hendaknya dibongkar secara
teratur (dibuat bongkaran berbentuk segi empat) dan plesteran baru harus rata dengan
sekitarnya.
3.3.5. Semua bidang plesteran harus dipelihara kelembabannya selama seminggu sejak
permulaan plesteran.
3.3.6. Pekerjaan plesteran baru boleh dilaksanakan setelah pekerjaan penutup atap selesai
dipasang dan setelah pipa-pipa listrik selesai dipasang.

PASAL 4
PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING KERAMIK
4.1. Lingkup Pekerjaan
Pemasangan lantai keramik dibuat untuk semua bagian lantai ruangan, Pekerjaan lantai terdiri dari :
5.1.1. Lantai pada ruangan
5.1.2. Dinding pada ruangan, kamar mandi dan WC serta tempat cuci.
4.2. Bahan yang dipergunakan
1. 4.2.1 Bahan yang digunakan adalah :
i. Keramik Standard ex Roman/Mulia atau produk yang setara dengan ukuran 40/40
cm polished untuk ruangan yang disetujui Direksi Pengawas.

ii. Warna akan ditentukan kemudian, untuk masing-masing wama harus seragam,
warna yang tidak seragam akan ditolak.
iii. Tebal bahan minimal 7 mm, finishing berglazur, kekuatan lentur 250 kglcm2 dan
mutu tingkat 1 (satu).
iv. Bahan pengisi siar dari semen wama kental.
v. Bahan perekat adalah adukan 1 PC : 3 Ps
vi. Ukuran dan lokasi pemasangan finishing lantai : Ukuran 40 x 40 cm type I mutu
standard digunakan sebagai finishing seluruh lantai ruangan-ruangan yang
disebutkan / ditunjukkan dalam detail gambar.
vii. Untuk dinding dipasang sesuai dengan gambar.
viii. Toleransi terhadap panjang = 1%, toleransi terhadap tebal = 6%.
ix. Pengendalian pekerjaan keramik ini harus sesuai dengan peraturan ASTM, NI-19,
PUBI 1982 pasal 31 dan SlI-0023-81.
x. Semua portland harus memenuhi N1-8, pasir harus memenuhi PUBI 1982 Pasal 11
dan air harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982 Pasal 9.
4.3. Pedoman Pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu diserahkan contohnya (minimal 3
contoh bahan dari 3 jenis produk yang berlainan) kepada Direksi Pengawas.
2. Sebelum pekerjaan dimulai Penyedia Jasa diwajibkan membuat shop drawing dan pola
pemasangan bahan yang disetujui Direksi Pengawas dan Perencana
3. Pemasangan lantai keramik dilakukan setelah alas dari lantai keramik sudah selesai dengan baik
dan sempuma serta disetujui Direksi Pengawas baru pemasangan keramik dilaksanakan.
4. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan tidak bernoda.
5. Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar-benar rata.
6. Jarak antara unit-unit pemasangan keramik yang terpasang (lebar siar-siar), harus sama lebar
maksimum 6 mm dan kedalaman maksimum 2 mm, atau sesuai detail gambar serta petunjuk
Direksi Pengawas, yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama lebar clan sama
dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk siku dan saling berpotongan tegak
lurus sesamanya.

PASAL 5
PEKERJAAN PENGECATAN
5.1. Lingkup pekerjaan
7.1.1. Cat tembok untuk dinding yang sudah diplester dan diaci.
5.2. Bahan-bahan yang digunakan harus berkualitas baik, seperti :
7.2.3. Cat tembok sekualitas Catylac, Kuda Terbang, Polymix, Vinilex,Platon.
7.2.4. Plamur dinding sekualitas Boyo, Polymix, Vinilex, Platon, B
5.3. Pedoman pelaksanaan
5.3.1. Pekerjaan meni harus betul-betul rata, berwarna sama, pengecatan minimal 2 (dua) kali.
5.3.2. Pengecatan dinding harus dilakukan menurut proses sebagai berikut
 Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus, setelah itu dilap
dengan kain basah hingga bersih.
 Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata. Setelah betul-betul
kering digosok dengan amplas halus dan dilap dengan kain kering yang bersih.
 Pengecatan dengan cat tembok emulsi sampai rata, minimal 2 (dua) kali.
 Pekerjaan cat tembok harus menghasilkan warna merata sama dan tidak terdapat
belang-belang atau noda-noda mengelupas.
5.4. Warna yang digunakan
Untuk warna disesuaikan atau dikoordinasikan dengan Direksi.
PASAL 6
FINISHING DAN PEKERJAAN LAIN-LAIN

1. Setelah pekerjaan pembangunan selesai, Penyedia Jasa harus melaksanakan


pembersihan dan pemeliharaan areal pekerjaan dari segala kotoran, bekas sisa bahan
pekerjaan, saat penyerahan pekerjaan akhir.
2. Guna mendapatkan hasil pekerjaan yang baik, untuk kesempurnaan pekerjaan walaupun
tidak tersebut dalam uraian dokumen ini, adalah merupakan tugas bagi pihak Penyadia
Jasa untuk melaksanakan pekerjaan finishing.
3. Pihak Penyedia Jasa diharuskan melakukan opname photo untuk dokumentasi proyek,
sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali pengambilan yaitu, sebelum pekerjaan dimuiai (prestasi 0
%) Pekerjaan yang sedang dikerjakan (prestasi 50 %) dan setelah pekerjaan selesai
dikerjakan (prestos 100 %) dengan pandangan yang sama dari 1 (satu) arah.
4. Apabila terdapat suatu ketentuan yang belum tercantum dalam rencana kerja dan syarat-
syarat ini, apabila dianggap perlu penambahan lebih lanjut, akan disampaikan dalam Berita
Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan sebagai lampiran Kontrak serta akan berlaku mengikat.
5. Hasil pelaksanaan pekerjaan harus diserahkan oleh pihak Penyedia Jasa kepada
Direksi/Pengawas lapangan, adalah dalam keadaan selesai sama sekali, sehingga
memuaskan dan mendapat persetujuan dari pihak Direksi Pengawas lapangan.

PASAL 7
FINISHING DAN PEKERJAAN LAIN-LAIN
1. Pekerjaan Aluminium
a. Lingkup Pekerjaan
Meliputi penyediaan Kosen-kosen, pintu-pintu,jendela aluminium sesuai yang
ditunjukkan dalam gambar dan spesifikasi teknis, aksesoris yang diperlukan untuk
pemasangan dan kelengkapannya, penyimpanan dan perawatan, serta
pembangunannya sesuai yang telah ditunjukkan dalam gambar termasuk hardware dan
pemasangannya.
b. Referensi
Semua pekerjaan harus sesuai dengan standar :
SII 00649-82 - Extrusi Jendela
SII 0405-80 - Aluminium Extrussion
SII 0695-82 - Aluminium Extruder
Number
ASTM B 221-83 - Aluminium Alloy estruded bars, shapes tubes
ASTM B 209-83 - Aluminium alloy sheets & plates
ASTM A36-81 - Steel Structural
ASTM A308-84 - Aluminium Alloy, rolled atau extruded
ASTM E330-84 - Structural Performance
ASTM E331-84 - Water Leakage
ASTM 283-84 - Air Leakage

c. Quality Assurance :
Kualifikasi manufaktur : produk yang digunakan di sini harus diproduksi oleh
perusahaan yang
sudah terkenal dan mempunyai pengalaman yang sukses dalam Extrussion aluminium
dan pemasangannya (install) dan diterima oleh Pemberi Tugas, Konsultan pengawas
dan Perencana.
Single source responsibility : untuk menjamin kualitas penampilan dan performance,
harus memakai material untuk sistem yang berasal dari satu manufaktur (single
manufaktur) dengan
sistem yang tersedia atau disetujui oleh sistem dari
manufaktur.

d. Kusen Pintu dan jendela


1. Material : Aluminium Extrussion
2. Extrussion : sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar shop
drawings yang disetujui oleh Konsultan Pengawas,
Pemberi Tugas, Perencana dan Konsultan Kosen
Pintu dan Jendela.
3. Color extrussion : Clear/ Mocca Brown anodize
4. Profile width : Panjangxlebar : 100 mm x 50 mm (dinding bata).
5. Maximum allowable deflection
6. Ketebalan profile : sesuai yang ditunjukkan dalam shop drawing
7. Painted finish : PVDF powder coating minimum 30 microns
(interior)
Polyster powder coating minimum 60 microns
(exterior), bukan tipe standar.
Produk yang disetujui : ICI atau yang setara
8. Sistem pintu-pintu : Ukuran daun pintu : sesuai gambar
Finishing cat untuk kosen dan daun pintu : powder
coating (exterior abd interior) PVDF minimum 30
micron.
: 1/17 Tebal kaca : 5 mm, clear glass atau
sesuai gambar Glass fitting termasuk : Lock system/lock
set Espanoglette (untuk pintu-pintu double EngselSekrup
Steel plate penguat untuk engsel-engsel Atau sesuai
penjelasan dalam item Alat Pengunci & Penggantung,
atau sesuai rekomendasi manufaktur.
PASAL 10
PEKERJAAN KACA
1. Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan/material, tenaga kerja pemotongan dan pemasangan kaca
bingkai, cermin maupun kaca mati seperti yang ditunjukan dalam gambar.
2. Material :
a. Kaca yang digunakan pada pekerjaan ini adalah kaca ryben tebal 5 mm.
b. Kaca yang digunakan pada jendela luar adalah kaca Polos tebal 6mm
c. Kaca yang digunakan pada pintu masuk entrance adalah Kaca Tempered Clear tebal 12mm
d. Kaca yang digunakan adalah kaca buatan dalam negeri, tidak cacat dan tidak retak.
3. Pelaksanaan :
a. Sebelum pemasangan pihak pelaksana diminta menyerahan mock up bahan contoh atau
brosur bahan material yang akan dipakai untuk dapat disetujui pihak pengawas.
b. Ukuran dan ketebalan kaca yang akan dipasang dilaksanakan mengikuti petunjuk-petunjuk
yang ditentukan dalam gambar.
c. Kaca harus dipasang sedemikian rupa sehingga dengan lubang sponing yang sesuai dengan
ketebalan kaca, serta dipasang list dengan rapi sehingga tidak goyang/longgar.
d. Pada saat pekerjaan diserahkan, kaca yang terpasang dalam keadaan utuh dan tidak
pecah/retak. Apabila berdasarkan pemeriksaan terdapat kaca yang retak, Kontraktor
harussegera mengganti.

Anda mungkin juga menyukai