Anda di halaman 1dari 21

Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV.

FACA DESIGN CONSULTANT

SPESIFIKASI UMUM DAN SPESIFIKASI TEKNIK


DAFTAR PASAL-PASAL

A. SPESIFIKASI UMUM
1. Lingkup Pekerjaan
2. Peraturan Teknis Bangunan yang di Gunakan
3. Pekerjaan Persiapan
B. SPESIFIKASI TEKNIK
1. Pekerjaan Tanah/Urugan
2. Pekerjaan Pondasi
3. Pekerjaan Beton Bertulang
4. Pekerjaan Dinding
5. Pekerjaan Plesteran
6. Pekerjaan Lantai dan Dinding Keramik
7. Pekerjaan Kayu
8. Pekerjaan Pergola
9. Pekerjaan Instalasi Listrik
10. Pekerjaan Pengecatan
11. Pekerjaan Instalasi Plumbing dan Sanitasi
12. Pekerjaan Lain-Lain

SPESIFIKASI TEKNIS PELAKSANAAN


A. SPESIKASI UMUM
PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN

PEKERJAAN : DED PENATAAN KAWASAN WISATA ALUE RUKOEH


GAMPOENG JABOI
LOKASI : Gampoeng Jaboi
TAHUN ANGGARAN :2020
Perincian bagian pekerjaan yang dilaksanakan didasarkan pada gambar rencana, RAB dan
spesifikasi teknis yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari rencana kerja dan syarat-syarat ini.

PASAL 2
PERATURAN TEKNIS BANGUNAN YANG DIGUNAKAN

Kecuali ditentukan lain dalam spesifikasi teknis ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan
tersebut dibawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya.

1. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI 1971) NI.2


2. Tata cara pengadukan dan pengecoran beton SNI 03-3976-1995
3. Peraturan Muatan Indonesia NI.8
4. Peraturan Konstruksi Kayu di Indonesia (PKKI) NI.5
5. Mutu Kayu Bangunan SNI 03-3527-1994
6. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) SNI 04-0225-1987
7. Tata Cara Perencanaan Tangki Septick SNI 03-2398-1991
8. Peraturan Umum Keselamatan Kerja dari Departemen Tenaga Kerja
9. Peraturan Semen Portland Indonesia NI.8 Tahun 1972
10. Peraturan Bata Merah sebagai bagunan bangunan NI.10
11. Peraturan Plumbing Indonesia
12. Tata  Cara   Pengecatan   Kayu   Untuk   Rumah   dan   Gedung  SNI 03-2407-1991
13. Tata  Cara  Pengecatan  Dinding  Tembok  dengan  Cat  Emulsi   SNI 03- 2410-1991
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. FACA DESIGN CONSULTANT

Peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan Pemerintah Daerah setempat yang bersangkutan
dengan permasalahan bangunan
Apabila penjelasan dalam spesifikasi teknis tidak sempurna atau belum lengkap sebagaimana
ketentuan dan syarat dalam peraturan diatas, maka KSM wajib mengikuti ketentuan peraturan-
peraturan yang disebutkan diatas.

PASAL 3
PEKERJAAN PERSIAPAN

3.1. Lingkup Pekerjaan


Meliputi Pekerjaan
3.1.1. Pembersihan lokasi sekeliling Bangunan
3.1.2. Persiapan Direksi Keet
3.1.3. Pengadaan air untuk pelaksanan pekerjaan
3.1.4. Pembuatan papan nama proyek
3.1.5. Pemasangan bouwplank
3.1.6. Pengadaan alat-alat kerja yang dibutuhkan

3.2. Persyaratan Bahan


3.2.1. Untuk Direksi Keet disewa bangunan di sekitar lokasi kerja
3.2.2. Untuk penampungan air kerja disiapkan drum penampung, air harus memenuhi
kualitas yang ditentukan dalam PBI 1971
3.2.3. Untuk papan nama proyek digunakan tiang dari kayu dan triplek dicat putih
3.2.4. Bahan bouwplank dipakai tiang kayu klas II 5/7 dan papan ukuran 2/20 cm
3.2.5. Untuk alat-alat kerja berupa kotak adukan, kotak takaran, gerobak dorong dan
lain-lain digunakan bahan kayu setempat

3.3. Pedoman Pelaksanaan


3.3.1. Pembersihan lokasi sekeliling bangunan
Meliputi pembersihan semua tanam tumbuhan termasuk pembongkaran akar-
akar pohon yang terkena bangunan termasuk perataan tanah/pembuatan
terasering jika diperlukan. Hasil bongkaran tersebut diatas dibuang keluar lokasi
pekerjaan.
3.3.2. Persiapan Direksi Keet
Untuk persiapan Direksi Keet disewa bangunan yang dapat melindungi bahan
material dari panas dan hujan.
3.3.3. Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan.
Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan diambil dari sumber air terdekat, ke
mudian ditampung dalam drum-drum yang telah disediakan. Kebutuhan
air ini harus disediakan dalam jumlah yang cukup selama pelaksanaan pekerjaan.
Air harus memenuhi syarat yang tercantum dalam PBI 1971 NI.2
3.3.4. Pembuatan papan nama proyek
Membuat   papan  nama  proyek  dari  papan  dengan  ukuran 200 x 100 cm.
Didirikan  tegak  diatas kayu 5/7 cm setinggi 240 cm. Diletakkan pada tempat
yang mudah dilihat umum. Papan nama proyek memuat :
1. Nama proyek
2. Pemilik proyek
3. Lokasi proyek
4. Jumlah biaya (kontrak)
5. Nama Pelaksana (KSM)
6. Proyek dimulai tanggal, bulan, tahun

3.3.5. Pemasangan Bouwplank


Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. FACA DESIGN CONSULTANT

Tiang Bouwplank harus terpasang kuat, papan diketam halus dan lurus pada sisi
atasnya dan dipasang waterpass (timbang air) dengan sudut-sudutnya harus siku.

B. SPESIFIKASI TEKNIS
PASAL 4
PEKERJAAN TANAH/ URUGAN

4.1. Lingkup Pekerjaan


Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan pada pekerjaan ini sudah harus
diperhitungkan jenis tanah yang dijumpai dilapangan seperti tanah pasir, gambut,  tanah
keras  (batuan), tanah liat dan lain sebagainya, yaitu :
4.1.1. Galian tanah untuk pekerjaan substruktur (pondasi, saluran pipa air bersih dan
air kotor).
4.1.2. Timbunan kembali galian tanah pondasi.
4.1.3. Timbunan tanah dan pasir bawah lantai, pondasi dan saluran termasuk
pemadatannya.
4.1.4. Perataan tanah sekeliling bangunan.
4.1.5. Galian tanah diluar bangunan untuk mendapatkan peil lantai yang disyaratkan
4.2. Persyaratan Bahan
Untuk timbunan bekas galian pondasi, digunakan tanah bekas galian pondasi. Untuk
timbunan bawah lantai digunakan tanah dan pasir pasang kualitas baik. Tanah
Timbunan dan pasir urugan harus bersih dari kotoran-kotoran dan akar-akar kayu, serta
sampah lainnya.
4.3. Pedoman Pelaksanaan
4.3.1. Galian pondasi baru boleh dilaksanakan setelah bouwplank dengan penandaan
sumbu ke sumbu selesai diperiksa dan disetujui Direksi. Bentuk galian
dilaksanakan sesuai dengan ukuran yang tertera dalam gambar. Apabila ditempat
galian ditemukan pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon atau lainnya yang
masih berfungsi, maka KSM secepatnya memberitahukan kepada Direksi atau
kepada instansi yang berwenang untuk mendapat petunjuk seperlunya. KSM
bertanggung jawab sepenuhnya atas segala kerusakan yang diakibatkan
pekerjaan galian tersebut. Apabila pada waktu penggalian ditemukan benda-
benda purbakala maka KSM wajib melaporkannya kepada Pemerintah Daerah
setempat. Galian-galian untuk septicktank, saluran air hujan, saluran air kotor
dan air bersih dilaksanakan dengan ukuran yang ditetapkan dalam gambar kerja
dan gambar detail. Untuk kondisi tanah yang modah longsor KSM harus
memasang turap kayu pengaman yang cukup kuat. Turap didalam bangunan
harus dibongkar setelah pondasi selesai.
4.3.2. Galian diluar bangunan untuk mendapatkan tinggi lantai yang disyaratkan dalam
gambar. Penggalian tanah ini dimaksudkan untuk mendapatkan kontur tanah
yang disyaratkan dalam Site Plan.
4.3.3. Bila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan dalam
gambar, maka KSM harus mengisi kelebihan galian tersebut dengan pasir urug.
4.3.4. Pengurugan bekas galian pondasi, galian septicktank, pipa saluran air bersih dan
pipa saluran air kotor diurug lapis demi lapis dengan ketebalan tiap lapis maksi-
mum 15 cm. Tiap lapisan dipadatkan dengan menumbuk lapisan tersebut,
menggunakan alat tumbuk yang baik. Setelah lapisan pertama padat, ditimbun
dengan lapisan berikutnya dan dipadatkan kembali seperti diatas. Demikian
seterusnya dilakukan sampai semua lubang bekas galian pondasi tertutup
kembali.
4.3.5. Pengurugan dengan tanah timbun dibawah lantai dilakukan lapis demi lapis
hingga ketebalan 10 cm dibawah lantai, ditumbuk hingga padat. Lapisan-lapisan
urugan untuk ditumbuk ini dibuat maksimal 10 cm, dan ditumbuk 5 kali tiap
bidang tumbukan pada tiap-tiap lapis tersebut.
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. FACA DESIGN CONSULTANT

4.3.6. Dibawah lantai diurug dengan pasir pasangan dan dipadatkan. Pengurungan dan
pemadatan ini dilakukan dengan menyiram air hingga jenuh, kemudian
ditumbuk dengan alat yang sesuai untuk pemadatan. Hasil akhir harus
mendapat persetujuan Direksi atsa kesempurnaan pengurungan dan pemadatan.
4.3.7. Dibawah pondasi, dan dibawah pipa saluran air diurug dengan pasir pasangan
setebal 10 cm dan dipadatkan.

PASAL 5
PEKERJAAN PONDASI

5.1. Lingkup Pekerjaan


5.1.1. Meliputi pengerjaan seluruh bangunan, terdiri dari :
5.1.2. Pondasi plat tapak beton bertulang
5.1.3. Pondasi cyclopen beton
5.1.4. Pondasi batu bata
5.2. Persyaratan Bahan
5.2.1. Untuk pondasi plat beton bertulang digunakan bahan yang memenuhi
persyaratan yang diuraikan dalam pasal beton bertulang. Campuran yang
digunakan 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr.
5.2.2. Untuk pekerjaan cyclopen beton, batu kali/belah digunakan batu kali/belah yang
berukuran maksimum 10 cm - 15 cm, berwarna abu-abu hitam dan tidak berpori.
5.2.3. Untuk pondasi batu bata digunakan jenis batu setempat yang berkualitas baik.
5.2.4. Untuk pasangan cerucuk digunakan kayu gelam/kayu kelukup/bakau
berdiameter 10 cm.
5.3. Pedoman Pelaksanaan
5.3.1. Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu diadakan pengukuran-pengukuran
untuk as-as pondasi sesuai dengan gambar konstruksi dan dimintakan
persetujuan Direksi tentang kesempurnaan galian.
5.3.2. Dibawah dasar pondasi didasari dengan pasir pasang setebal 10 cm dan
dipadatkan, sebagai lantai kerja. Diatas pasir, dipasang aanstamping, untuk
pondasi plat tapak beton bertulang, cyclopen beton dan pondasi batu kali/batu
belah, terdiri dari batu kali dan pasir pasang (pasangan batu kosong). Lapisan ini
juga harus dipadatkan, dengan menyiram air diatasnya, sehingga pasir akan
mengisi rongga-rongga batu kali tersebut. Tebal lapisan dibuat sesuai dengan
gambar detail pondasi.
5.3.3. Untuk tanah yang berdaya dukung lebih kecil 0,5 kg/cm2 dibawah pondasi
dipasang cerucuk kayu, gelam/kelukup/bakau yang ditumbuk hingga mencapai
kedalaman tanah keras.
5.3.4. Untuk pondasi dilaksanakan dengan ukuran sesuai gambar kerja dan gambar
detail. Campuran yang digunakan : Plat tapak beton adukan 1 Pc:2 Ps:3 Kr.
Pondasi beton cyclopen dibuat dengan adukan 1 Pc:2 Ps:3 Kr yang diisikan 40 %
batu kali. Pondasi batu kali/belah dipasang dengan aperekat 1 Pc : 4 Ps. Pondasi
batu bata dipasang dengan perekat 1 Pc : 4 Ps dan pada bagian sisi diplester kasar
adukan 1 Pc : 4 Ps.
5.3.5. Untuk pondasi plat tapak beton bertulang Pedoman pelaksanaan, adukan dan
pembesian harus memenuhi pedoman pada pasal beton bertulang.

PASAL 6
PEKERJAAN BETON BERTULANG
6.1. Lingkup Pekerjaan
6.1.1. Beton bertulang dengan perbandingan 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr harus dibuat untuk
6.1.2. S l o o f
6.1.3. Kolom-kolom induk
6.1.4. Kolom-kolom praktis
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. FACA DESIGN CONSULTANT

6.1.5. Ring balok dan balok-balok latai


6.1.6. Plat dag beton tangki air dan kanopi
6.1.7. Tempat-tempat lain yang mempergunakan beton bertulang sesuai dengan
gambar rencana.
6.2. Bahan
6.2.1. S e m e n
Digunakan Portland Cement jenis I menurut NI.8 Tahun 1972 dan memenuhi S -
400 menurut standar Cement Portland yang digariskan oleh Asosiasi Semen
Indonesia (NI.8 Tahun 1972).
Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu zak semen,
tidak diperkenankan pemakaiannya sebagai bahan campuran.
Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat yang
lembab agar semen tidak cepat mengeras. Tempat penyimpanan semen harus
ditinggikan 30 cm dan tumpukan paling tinggi 2 m. Setiap semen baru yang
masuk harus dipisahkan dari semen yang telah ada agar pemakaian semen dapat
dilakukan menurut urutan pengiriman.
6.2.2. Pasir beton
Pasir beton harus berupa butir-butir tajam dan keras, bebas dari bahan-bahan
organis, lumpur dan sejenisnya serta memenuhi komposisi butir serta kekerasan
sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam PBI - 1971.
6.2.3. Kerikil
Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik, serta mempunyai gradasi
dan kekerasan sesuai yang disyaratkan dalam PBI1971.
Penimbunan kerikil dengan pasir harus dipisahkan agar kedua jenis material
tersebut tidak tercampur untuk menjamin adukan beton dengan komposisi
material yang tepat.
6.2.4. A i r
Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali,
garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton
atau baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang dapat
diminum.
6.2.5. Besi beton
Besi beton  yang  digunakan  adalah  baja  lunak dengan mutu BJTP - 240
(tegangan leleh karakteristik minimum 2400 kg/cm).
Daya lekat  baja tulangan harus dijaga dari kotoran, lemak, minyak, karat lepas
dan bahan lainnya.
Besi beton harus disimpan diudara terbuka dalam jangka waktu panjang.
Membengkok dan meluruskan tulangan harus dilakukan dalam keadaan batang
dingin. Tulangan harus dipotong dan dibengkokkan sesuai gambar dan harus
diminta persetujuan direksi terlebih dahulu.
Jika KSM tidak berhasil memperoleh diameter besi sesuai dengan yang
ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran dengan diameter
yang terdekat dengan catatan :
Harus ada persetujuan Direksi.
Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut tidak boleh
kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yang dimaksud adalah
jumlah luas). Biaya tambahan yang diakibatkan oleh penukaran diameter besi
menjadi tanggung jawab KSM.
6.2.6. Cetakan dan Acuan
Bahan yang digunakan untuk cetakan dan acuan harus bermutu baik sehingga
hasil akhir konstruksi mempunyai bentuk, ukuran dan batas-batas yang sesuai
dengan yang ditunjukkan oleh gambar rencana dan uraian pekerjaan.
Pembuatan cetakan dan acuan harus memenuhi ketentuan-ketentuan didalam
pasal 5.1 PBI 1991.
6.2.7. Mutu Beton
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. FACA DESIGN CONSULTANT

Mutu beton yang digunakan adalah perbandingan 1 Pc:2 Ps:3 Kr.


6.3. Pedoman Pelaksanaan
6.3.1. Kecuali ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini, maka sebagai
pedoman tetap dipakai PBI 1971.
6.3.2. KSM wajib melaporkan secara tertulis pada Direksi apabila ada perbedaan yang
didapat dalam gambar konstruksi dan gambar arsitektur.
6.3.3. Adukan beton
Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ketempat pengecoran
harus dilakukan dengan cara yang disetujui oleh direksi, yaitu:
Tidak berakibat pemisah dan kehilangan bahan-bahan
Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antar beton yang
sudah dicoor dan yang akan dicoor, dan nilai slump untuk berbagai pekerjaan
beton harus memenuhi tabel 4.4.1 PBI 1971.
6.3.4. Pengecoran
Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan tertulis Direksi.
Selama pengecoran berlangsung pekerjan dilarang berdiri dan berjalan-jalan
diatas penulangan.
Untuk dapat sampai ketempat-tempat yang sulit dicapai harus digunakan papan-
papan berkaki yang tidak membebani tulangan. Kaki-kaki tersebut harus sudah
dapat dicabut pada saat beton dicoor. Apabila pengecoran beton harus
dihentikan, maka tempat penghentiannya harus disetujui oleh Direksi. Untuk
melanjutkan bagian permukaan yang mengeras harus dibersihkan dan dibuat
kasar kemudian diberi additive yang memperlambat proses pengerasan. Kecuali
pada pengecoran kolom, adukan tidak boleh dicurahkan dari ketinggian yang
lebih tinggi dari 1,5 m.
6.3.5. Perawatan Beton
Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelembaban untuk
paling sedikit 14 (empat belas) hari. Untuk keperluan tersebut ditetapkan cara
sebagai berikut :
Dipergunakan karung-karung goni yang senantiasa basah sebagai penutup beton.
Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil, permukaan tidak
mengikuti bentuk yang diinginkan, munculnya pembesian pada permukaan
beton, dan lain-lain yang tidak memenuhi syarat, harus dibongkar kembali
sebagian atau seluruhnya menurut perintah Direksi. Untuk selanjutnya diganti
atau diperbaiki segera atas resiko KSM.

PASAL 7
PEKERJAAN DINDING
7.1. Lingkup Pekerjaan
7.1.1. Dinding Bata
Pemasangan dinding bata merah setebal ½ bata dilakukan untuk seluruh
pembatas ruangan, bagian tangga selasar bangunan dan septicktank, seperti
tertera dalam gambar dan dijelaskan dalam gambar detail.
7.2. Persyaratan Bahan
7.2.1. B a t a
Mutu bahan yang digunakan dari jenis klas I menurut NI.10 dengan bentuk
standart batu bata adalah prisma empat persegi panjang, bersudut siku-siku dan
tajam, permukaannya rata dan tidak menampakkan adanya retak-retak yang
merugikan. Bata merah dibuat dari tanah liat dengan atau campuran bahan
lainnya, yang dibakar pada suhu cukup tinggi hingga tidak hancur bila direndam
air.

7.2.2. Pasir
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. FACA DESIGN CONSULTANT

Harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras, butir-butir harus bersifat
kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca, seperti terik matahari
dan hujan. Kadar lumpur tidak boleh melebihi 5 % berat.
7.2.3. Semen dan Air
Untuk persyaratan kedua bahan tersebut, mengikuti persyaratan yang telah
digariskan pada pasal beton bertulang.

7.2.4. Papan
Digunakan bahan kayu kelas II yang tidak cacat dan untuk triplek digunak
produksi dalam negeri.
7.3. Pedoman Pelaksanaan
7.3.1. Pekerjaan dinding  bata  mempunyai dua macam pasangan, yaitu:
Pasangan Kedap air ( 1 Pc:2 Ps )
Semua Pasangan bata dimulai diatas sloof sampai setinggi 20 cm diatas lantai
Pasangan dinding saluran keliling bangunan
Pasangan adukan 1 Pc:4 Ps berada diatas pasangan kedap air tersebut
7.3.2. Persyaratan Adukan
Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk didalam bak kayu yang
memenuhi syarat. Mencampur semen dengan pasir harus dalam keadaan kering
yang kemudian diberi air sampai didapat campuran yang plastis. Adukan yang
telah mengering akibat tidak habis digunakan sebelumnya, tidak boleh dicampur
lagi dengan adukan yang baru.
7.3.3. Pengukuran
Pengukuran (Uit-Zet) harus dilakukan oleh KSM secara teliti dan sesuai gambar,
dengan syarat :
Semua pasangan dinding harus rata (Harizontal), dan pengukuran harus
dilakukan dengan benang.
Pengukuran pasangan benang antara satu kali menaikkan benang tidak boleh
melebihi 30 cm, dari pasangan bata yang telah selesai.
7.3.4. Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya harus berbeda setengah
panjang bata. Bata setengah tidak dibenarkan digunakan ditengah pasangan bata,
kecuali pasangan bata sudut.
7.3.5. Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat bertangga menurun
dan tidak tegak bergigi untuk menghindari retak dikemudian hari. Pada tempat-
tempat tertentu sesuai gambar diberi kolom-kolom praktis yang ukurannya
disesuaikan dengan tebal dinding.
7.3.6. Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditanam didalam dinding, harus
dibuat pahatan secukupnya pada pasangan bata (sebelum diplester).
7.3.7. Pahatan tersebut setelah dipasang pipa/alat, harus ditutup dengan adukan
plesteran yang dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan bersama-sama dengan
plesteran seluruh bidang tembok.
7.3.8. Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu hujan lebat
harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok dengan
sesuatu penutup yang sesuai (plastik). Dinding yang telah terpasang harus diberi
perawatan dengan cara membasahinya secara terus menerus paling sedikit 7
(tujuh ) hari setelah pemasangannya.

PASAL 8
PEKERJAAN PLESTERAN
8.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan plesteran dilakukan pada seluruh pasangan bata, beton bertulang, saluran
keliling bangunan.
8.2. Persyaratan Bahan
Bahan pasir, semen dan air mengikuti persyaratan yang telah digariskan dalam pasal
beton bertulang.
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. FACA DESIGN CONSULTANT

8.3. Pedoman Pelaksanaan


8.3.1. Sebelum plesteran dilakukan, maka :
Dinding dibersihkan dari semua kotoran
Dinding dibasahi dengan air
Semua  siar  permukaan  dinding batu bata dikorek sedalam 0.5 cm
Permukaan beton yang akan diplester dibuat kasar agar bahan plesteran dapat
merekat dengan baik.
8.3.2. Adukan plesteran  pasangan bata kedap air dipakai campuran 1 Pc : 2
Ps,sedangkan plesteran bata lainnya dipergunakan campuran 1 Pc : 4 Ps.
8.3.3. Ketebalan plesteran pada semua bidang permukaan harus sama tebalnya dan
tidak diperbolehkan plesteran yang terlalu tipis dan terlalu tebal. Ketebalan yang
diperbolehkan berkisar 1,50 cm. Untuk mencapai tebal plesteran yang rata
sebaiknya diadakan pemeriksaan secara silang dengan menggunakan mistar kayu
panjang yang digerakkan secara horizontal dan vertikal.
8.3.4. Bilamana terdapat bidang plesteran yang berombak harus diusahakan
memperbaikinya secara keseluruhan. Bidang-bidang yang harus diperbaiki
hendaknya dibongkar secara teratur (dibuat bongkaran berbentuk segi empat)
dan plesteran baru harus rata dengan sekitarnya.
8.3.5. Semua bidang plesteran harus dipelihara kelembabannya selama seminggu sejak
permulaan plesteran.
8.3.6. Pekerjaan plesteran baru boleh dilaksanakan setelah pekerjaan penutup atap
selesai dipasang dan setelah pipa-pipa listrik selesai dipasang.

PASAL 9
PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING KERAMIK
9.1. Lingkup Pekerjaan
Pemasangan lantai dan dinding keramik dibuat untuk semua bagian lantai ruangan,
selasar bangunan dan sekeliling dinding ruang basah. Pekerjaan lantai dan dinding
keramik terdiri dari :
9.1.1. Lantai pada ruangan, kamar mandi dan WC, tempat cuci serta selasar gedung.
9.1.2. Dinding pada ruangan, kamar mandi dan WC serta tempat cuci.
9.2. Bahan yang dipergunakan
Bahan yang digunakan adalah :
Keramik Standard ex Roman/Mulia atau produk yang setara dengan ukuran 30/30 cm
polished untuk ruangan dan selasar serta 20/20 cm unpolished untuk kamar mandi, WC
dan tempat wudhuk, 20/25 cm polished untuk dinding ruangan ,kamar mandi, WC, dan
tempat mencuci yang disetujui Direksi Pengawas.
Wama akan ditentukan kemudian, untuk masing-masing wama harus seragam, wama
yang tidak seragam akan ditolak.
Tebal bahan minimal 7 mm, finishing berglazur, kekuatan lentur 250 kglcm2 dan mutu
tingkat 1 (satu).
Bahan pengisi siar dari semen wama kental.
Bahan perekat adalah adukan 1 PC : 3 Ps
Ukuran dan lokasi pemasangan finishing lantai : Ukuran 30 x 30 cm type I mutu standard
digunakan sebagai finishing seluruh lantai ruangan-ruangan yang disebutkan /
ditunjukkan dalam detail gambar.
Untuk dinding dipasang sesuai dengan gambar.
Toleransi terhadap panjang = 1%, toleransi terhadap tebal = 6%.
Pengendalian pekerjaan keramik ini harus sesuai dengan peraturan ASTM, NI-19, PUBI
1982 pasal 31 dan SlI-0023-81.
Semua portland harus memenuhi N1-8, pasir harus memenuhi PUBI 1982 Pasal 11 dan
air harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982 Pasal 9.
9.3. Pedoman Pelaksanaan
Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu diserahkan contohnya
(minimal 3 contoh bahan dari 3 jenis produk yang berlainan) kepada Direksi Pengawas.
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. FACA DESIGN CONSULTANT

Sebelum pekerjaan dimulai KSM diwajibkan membuat shop drawing dan pola
pemasangan bahan yang disetujui Direksi Pengawas dan Perencana
Pemasangan lantai keramik dilakukan setelah alas dari lantai keramik sudah selesai
dengan baik dan sempuma serta disetujui Direksi Pengawas (antara lain screed lantai,
waterproofing dan lain-lain) baru pemasangan keramik dilaksanakan.
Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan tidak
bemoda.
Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar-benar rata.
Jarak antara unit-unit pemasangan keramik yang terpasang (lebar siar-siar), harus sama
lebar maksimum 6 mm dan kedalaman maksimum 2 mm, atau sesuai detail gambar
serta petunjuk Direksi Pengawas, yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang
sama lebar clan sama dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk
siku dan saling berpotongan tegak lurus sesamanya.

PASAL 10
PEKERJAAN KAYU
10.1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan kayu meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat bantu yang
diperlukan, sehingga konstruksi kayu selesai dilaksanakan. Bagian Pekerjaannya adalah
10.1.1.Pekerjaan Kozen pintu dan ventilasi
10.1.2.Daun pintu dan ventilasi
10.1.3. Lesplang
10.2. Pesyaratan Bahan
10.2.1. Untuk semua kozen pintu dan ventilasi, daun pintu dan lesplang digunakan kayu
klas II kualitas terbaik.
10.2.2. Ukuran kayu yang tertera dalam gambar merupakan ukuran terpasang. Kayu
harus betul-betul kering, tidak keropos, lurus, tidak cacat/bermata.
10.3. Pedoman Pelaksanaan
10.3.1. Kozen pintu dan ventilasi
Ukuran kayu untuk kozen pintu dan ventilasi adalah 5/13 cm (ukuran setelah
jadi dibuat).
Konstruksi sambungan kayu harus rapi, tidak longgar, ikatan perkuatan harus
menggunakan pen kayu keras yang sebelumnya bidang sambungan ini harus
dilumuri dengan lem kayu, agar sambungannya dapat melekat dengan baik.
Setiap kozen pintu dan ventilasi harus dilengkapi angker minimal 3 (tiga) buah
untuk kiri kanan kozen yang melekat ketembok. Khusus untuk kozen pintu
dibawah kozen dilengkapi dengan dork yang diangker kedalam neut beton.
Semua bidang kozen yang bersinggungan dengan dinding/ beton dibuat alur-
alur kapur, kemudian bidang tersebut diawetkan dengan cat minie 2 (dua) kali.
10.3.2. Daun pintu dan ventilasi
Daun pintu panil dibuat dengan kayu kelas II petak 6 (enam), dan disyaratkan
agar KSM memesan langsung pada tempat khusus pembuat pintu atau pada toko.
Tidak dibenarkan KSM membuat sendiri dilapangan pekerjaan.
Ventilasi dibuat model kaca silang, disesuaikan dengan gambar detail. Kaca
untuk ventilasi dipasang kaca polos tebal 5 mm. Pasangan kaca harus
diperhatikan muai susut baik dari kozen, maupun bahan kaca tersebut.
10.3.3. Lesplang dibuat dari papan lebar sesuai gambar.
Pemasangannya dipakukan langsung pada gording. Pemasangan harus rapi dan
lurus. Apabila dijumpai pemasangan yang tidak lurus, maka bagian tersebut
harus dibongkar dan diperbaiki kembali atas beban KSM.

PASAL 11
PEKERJAAN PLAFOND

11.1. Lingkup Pekerjaan


Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. FACA DESIGN CONSULTANT

Dalam pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pekerjaan ini hingga dapat dicapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempuma.
Pekerjaan ini dilakukan meliputi pemasangan plafond ternasuk pemasangan list plafond
sesuai yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Direksi
Pengawas.
11.2. Persyaratan Bahan
Bahan Rangka:
Sebagai rangka utama kayu plafond kls II. Ukuran rangka sesuai yang disyaratkan dalam
gambar detail.
Penutup plafond :
Digunakan plafon kalsyboard yang bermutu baik, tidak bergelombang dan cacat. Produk
Lokal atau setara, dengan tebal standard pabrik. Bahan yang digunakan harus sesuai
persyaratan dan yang telah disetujui dalam arti kekebalan, mutu, jenis dan produk dari
bahan tersebut.
Bahan finishing penutup plafond :
Finishing penutup langit-langit yang digunakan cat dari bahan dasar cat yang bermutu
baik produk yang telah disetujui Direksi Pengawas. Sebelum pengecatan semua
sambungan / pertemuan harus rata dan halus serta sambungan antar plafon harus
didempul.
Wama dan corak akan ditentukan kemudian.

11.3. Pedoman Pelaksanaan


Sebelum melaksanakan pekerjaan, KSM diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar yang
ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil), termasuk mempelajari bentuk, pola lay
out I penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
KSM wajib membuat shop drawing sesuai ukuran / bentuk / mekanisme kerja yang
disesuaikan gambar rencana dan telah disesuaikan keadaan di lapangan, shop drawing
harus mendapat persetujuan Direksi Pengawas dan Perencana.
Bilamana diinginkan, KSM wajib membuat mock-up sebelum pekerjaan dimulai dan
dipasang.
KSM harus mengajukan 3 buah contoh untuk disetujui oleh Direksi Pengawas dan
Perencana.
Sebelum pemasangan, penimbunan bahan rangka, kalsyboard dan material yang lain
ditempat pekerjaan harus diletakkan pada ruang / tempat dengan sirkulasi udara yang
baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan rangka, penggantung dan
penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan /
menjaga kerapian terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang
atau cacat pemasangan.
Pemakaian bahan dan pola pemasangan langit-langit tidak boleh menyimpang dari
persyaratan.
Semua rangka harus terpasang siku, rata pada permukaan bawahnya dan sesuai peil
dalam gambar dan datar (tidak melebihi batas toleransi kemiringan yang diijinkan dari
masing-masing bahan yang digunakan).
Perhatikan semua sambungan dengan material lain, sudut-sudut pertemuan dengan
bidang lain. Bilamana tidak ada kejelasan dalam gambar, KSM wajib menanyakan hal ini
kepada Direksi Pengawas.
Pertemuan plafon dan dinding diberi list . Untuk bentuk dan pola plafond sesuai dengan
gambar kerja yang ada.
Setelah pemasangan, KSM wajib memberikan perlindungan terhadap benturan-benturan,
benda-benda lain dan kerusakan akibat kelalaian pekerjaan, semua kerusakan yang
timbul adalah tanggung jawab KSM.
Semua panil (unit-unitnya) harus terpasang rapi dan kuat sesuai petunjuk-petunjuk
gambar.
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. FACA DESIGN CONSULTANT

Semua hubungan terhadap bagian dari pekerjaan lain harus diperhatikan kerapihan dan
kekuatannya.
Bekas lubang-lubang bekas pemasangan, dan penguat lain harus tidak terlihat dan semua
penguat harus terpasang baik dan dapat menjamin kekuatannya.

PASAL 12
PEKERJAAN PENUTUP ATAP
12.1. Lingkup Pekerjaan
Kuda – kuda dan gording menggunakan dari bahan Baja ringan C.75.
Memasang atap seng genteng metal 0.35 mm.
Memasang rabung atap seng genteng metal tebal 0.35 mm.

12.2. Bahan yang digunakan


Semua bahan/material harus baru sesuai dengan spesifikasi di bawah ini, kecuali
tecantum lain dalam gambar rencana. Seluruh jenis bahan sebelum didatangkan ke
lapangan, KSM harus memberikan contoh terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan
Direksi Lapangan.
Atap seng genteng metal
Bahan penutup atap seng genteng metal .
Atap seng genteng metal harus mempunyai permukaan yang baik.
Kerapatan pada pemasangan baik.
Warna harus sama, untuk ini ditentukan kemudian oleh Direksi,
Seng genteng metal ukuran disesuaikan dengan gambar :
12.3. Pedoman Pelaksanaan
12.3.1. Pemasangan atap dipakukan langsung pada gording dengan menggunakan paku
ulir khusus.
12.3.2. Tiap sambungan diberi tindisan sesuai dengan spesifikasi pabrik. Alur harus
dipasang merata (tidak bolak balik), sehingga hasil akhir pasangan akan rapi.
12.3.3. Bubungan ditutup dengan bahan atap seng metal 0.25 mm. Tindisan antara satu
lembaran bubungan dengan lembaran bubungan lainnya harus sesuai dengan
persyaratan pabrik.
12.3.5. Pasangan harus rapi dan memenuhi syarat-syarat sehingga tidak mengakibatkan
kebocoran. Apabila terjadi kebocoran setelah pemasangannya, maka bagian yang
bocor tersebut harus dibongkar dan dipasang baru.

PASAL 13
PEKERJAAN PENGUNCI DAN PENGGANTUNG
13.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pengunci dan penggantung dipasang pada semua daun pintu kayu dan daun
pintu alumanium, selanjutnya pada daun pintu alumanium dipasang grendel, kunci
pintu dan pegangan.
13.2. Persyaratan Bahan
13.2.1. Engsel-engsel dari kuningan sekualitas merek RCH Nylon ukuran 4" atau yang
setaraf.
13.2.2. Kunci pintu dipasang sekualitas merek Yalee 2 (dua) slaag (dua kali putar) atau
yang setaraf.
13.2.3. Grendel (sloot), kunci dan pegangan pintu alumanium berkualitas baik.

13.3. Pedoman Pelaksanaan


13.3.1. Daun pintu dipasang kunci tanam 2 ( dua ) slaag setara merk yalee, yang
berkualitas baik.
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. FACA DESIGN CONSULTANT

13.3.2 Engsel pintu dipasang 3 (tiga) buah setiap lembaran daun pintu. Pemasangan
dilakukan dengan mur khusus untuk pintu, tidak dibenarkan melengketkan
engsel ke pintu dan ke kozen dengan menggunakan paku. Penguncian mur harus
dilakukan dengan memutarkan dengan obeng, sehingga seluruh batang masuk
dan menempelkan kuat ke kayu yang dipasang.
13.3.3. Untuk alat-alat tersebut diatas sebelum dipasang KSM wajib memperlihatkan
contoh tersebih dahulu untuk diminta persetujuan Direksi atau Pemberi Tugas.
13.3.4. Apabila pada waktu pemasangan alat-alat tersebut tidak sesuai dengan yang
disyaratkan, maka Direksi berhak untuk menyuruh bongkar kembali dan diganti
dengan alat-alat yang disyaratkan atas biaya KSM.
13.3.5 Grendel, kunci dan pegangan pintu alumanium dipasang 1 (satu) buah untuk
setiap daun pintu. Pasangan harus rapi dan dapat bekerja dengan baik.
Untuk melengketkan alat tersebut ke daun pintu harus menggunakan mur.

PASAL 14
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
14.1. Lingkup Pekerjaan
Yang dicakup dalam pekerjaan ini adalah pengertian bekerjanya sistim listrik sebagai
suatu sistim keseluruhan maupun bagian-bagiannya, seperti yang tertera pada gambar-
gambar maupun yang dispesifikasikan. Termasuk pekerjaan ini adalah pengadaan
barang / material, instalasi, testing / pengujian, pengesahan terhadap seluruh material
berikut pemasangan / instalasinya oleh badan resmi PLN, LMK dan atau Badan
Keselamatan Kerja, serta serah terima dan pemeliharaan / garansi selama 12 bulan.
Ketentuan-ketentuan yang tidak tercantum dalam gambar maupun pada spesifikasi /
syarat-syarat teknis tetapi perlu untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi secara
keseluruhan harus juga dimasukkan ke dalam pekerjaan ini.

Secara umum pekerjaan yang harus dilaksanakan pada proyek ini adalah :
Pengadaan dan pengangkutan ke lokasi proyek, pemasangan bahan, material, peralatan
dan perlengkapan sistim listrik sesuai dengan peraturan / standar yang berlaku seperti
yang ditunjukkan pada Syarat-syarat Umum untuk menunjang bekerjanya sistim /
peralatan, walaupun tidak tercantum pada Syarat-syarat Khusus Teknis atau gambar
dokumen. Pekerjaan ini meliputi :
14.1.1 Pekerjaan di dalam Gedung.
Pengadaan dan pemasangan serta penyetelan panel-panel daya / penerangan
termasuk di dalam pekerjaan ini adalah penarikan kabel / konduktor
pentanahan netral / badan panel.
Pengadaan dan pemasangan kabel-kabel jenis NYY untuk penghubung antar
panel daya / penerangan dan kabel-kabel daya menuju peralatan (mesin AC,
pompa-pompa dan lain-lain).
Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi penerangan dan stop kontak.
Termasuk pekerjaan ini adalah pengadaan dan pemasangan armatur
penerangan, baik penerangan normal maupun darurat.
Pengadaan dan pemasangan instalasi cable tray lengkap dengan material bantu
yang dibutuhkan.
Pengadaan dan pemasangan instalasi under floor duct lengkap dengan material
bantu yang dibutuhkan.

14.1.2 Pekerjaan di luar Gedung.


Pengadaan dan pemasangan instalasi pentanahan untuk instalasi daya.
Pengadaan dan pemasangan instalasi untuk mesin pompa air.
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. FACA DESIGN CONSULTANT

14.2. Gambar-Gambar
Gambar-gambar Elektrikal menunjukan secara khusus teknis pekerjaan listrik yang di-
dalamnya dicantumkan besaran-besaran listrik dan mekanis serta spesifikasi tertentu
lainnya.
Pengerjaan dan pemasangan peralatan-peralatan harus disesuaikan dengan kondisi
lapangan.
Gambar-gambar Arsitektur, Struktur, Mekanikal / Elektrikal dan kontrak lainnya
haruslah menjadi referensi untuk koordinasi dalam pekerjaan secara keseluruhan. KSM
harus menyesuaikan peralatan terhadap perencanaan dan memeriksanya kembali.
Setiap kekurangan / kesalahan perencanaan harus disampaikan kepada Ahli, Pengawas
dan atau pihak lain yang ditunjuk untuk itu.

14.3. Persyaratan Bahan


14.3.1. Saklar dan Stop Kontak.
Bahan Doos.
Kecuali tercatat atau disyaratkan lain, maka kotak-kotak outlet untuk saklar
dinding dan receptables outlet harus galvanized steel dan tidak boleh berukuran
lebih dari 10,1 x 10,1 cm. untuk peralatan tunggal dan 11,9 x 11,9 cm. untuk dua
peralatan dan kotak-kotak multi gang untuk lebih dari dua peralatan.
Saklar.
Saklar-saklar harus dari jenis rocker mechanic dengan rating minimum 10A /
250V. Saklar pada umumnya dipasang terhadap permukaan tembok, kecuali bila
ditentukan lain pada gambar. Jika tidak ditentukan lain, bingkai saklar harus
dipasang pada ketinggian 140 cm. di atas lantai yang sudah selesai. Saklar-saklar
tersebut harus dipasang doos (kotak) yang sesuai. Sambungan hanya
diperbolehkan antara kotak yang berdekatan. Stop kontak harus dipasang rata
terhadap permukaan dinding dengan ketinggian 110 cm. (di ruang basah dan
pantry) dan 30 cm. (selain di ruang basah dan pantry) dari permukaan lantai
yang sudah selesai (finished) sesuai petunjuk Pengawas. Saklar dan stop kontak
ex MK.
Jumlah Kutub. Stop kontak satu fasa harus dari jenis tiga kutub (fasa, netral
dan pentanahan) dengan rating minimum 10A / 220V. Cara pemasangan harus
disesuaikan dengan peraturan PUIL dan diberi saluran pentanahan.
14.3.2. Kabel-Kabel.
Kabel pada instalasi daya dan penerangan bertegangan rendah meliputi: kabel
tegangan rendah, kabel kontrol, accessories, peralatan-peralatan dan barang-
barang lain yang diperlukan untuk melengkapi dan menyempurnakan
pemasangan serta operasi dari semua sistim dan peralatan.
Syarat Kabel Instalasi Tegangan Rendah (sampai 600V).
Kabel tegangan rendah yang digunakan harus memenuhi persyaratan PUIL,
IEC, VDE, SPLN, LMK untuk penggunaan sebagai kabel instalasi dan peralatan
(mesin), kecuali untuk peralatan khusus seperti disyaratkan atau dianjurkan oleh
pabrik pembuatnya. Semua kabel dengan luas penampang 16 mm2 ke atas harus
berurat banyak dan dipilin (stranded). Ukuran kabel daya / instalasi terkecil yang
diizinkan adalah 2,5 mm2 , kecuali untuk pemakaian kontrol pada sistim remote
control yang panjangnya kurang dari 30 meter bisa menggunakan kabel dengan
ukuran 1,5 mm2 . Kecuali disyaratkan lain, kabel tanah harus jenis NYFGbY dan
kabel instalasi di dalam bangunan dari jenis NYY, NYM dan NYMHY (untuk
kabel kontrol).
Semua kabel instalasi di dalam bangunan harus berada di dalam konduit atau
dipasang di atas cable tray / cable rack dan di-klem / diikat dengan pengikat
kabel (cable tie) sesuai dengan kebutuhannya. Semua konduit, kabel-kabel dan
sambungan elektrikal untuk instalasi di dalam bangunan harus diadakan secara
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. FACA DESIGN CONSULTANT

lengkap. Faktor pengisian konduit oleh kabel-kabel maksimum adalah 40%. Kabel
merk SUPREME / KABELINDO atau setara.
Kabel Tanah Tegangan Rendah.
Kabel tegangan rendah yang digunakan harus memenuhi persyaratan PUIL,
IEC, VDE, SPLN dan LMK untuk penggunaan sebagai kabel instalasi yang
ditanam langsung di dalam tanah.
Semua kabel dengan luas penampang 16 mm2 ke atas harus berurat banyak dan
dipilin (stranded). Ukuran kabel daya / instalasi terkecil adalah 2,5 mm2 . Cara
penanaman kabel secara langsung di dalam tanah (direct burial) harus sesuai
dengan gambar rencana, termasuk cara persilangan dengan pipa air dan kabel
telekomunikasi dan kabel tegangan menengah 20 kV. Apabila diperlukan
penyambungan kabel dalam tanah, harus dilakukan dengan alat penyambung
khusus ( jointing kit ) tegangan rendah jenis epoxy resin-cold pour system.
Penyambungan kabel di dalam tanah harus dilakukan oleh tenaga yang benar-
benar ahli dengan cara dan metode penyambungan mengikuti anjuran pabrik
pembuat jointing kit yang digunakan, sehingga diperoleh hasil penyambungan
yang andal, tahan terhadap lembab, mempunyai sifat isolasi yang tinggi dan
mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi.
Kabel merk SUPREME / KABELINDO atau setara.
Bahan Isolasi.
Semua bahan isolasi untuk splin, connection dan lain-lain seperti karet, PVC,
vernished cambric, asbes, gelas, tape syntetic, splice case, composition dan lain-
lain harus dari tipe yang disetujui untuk penggunaan, lokasi, tegangan kerja dan
lain-lain yang tertentu dan harus dipasang dengan cara yang disetujui, menurut
anjuran perwakilan pemerintah atau pabrik pembuatnya.

Peralatan.
Untuk keperluan pemasangan kabel, KSM harus menyediakan sendiri peralatan
penunjang seperti tray, klem, besi penunjang, penggantung dan peralatan
lainnya, baik untuk kabel yang dipasang horizontal maupun vertikal.
Peralatan penunjang tersebut harus sudah diperhitungkan pada biaya
pemasangan kabel tersebut.
Penggunaan Warna Kabel.
Penggunaan warna kabel NYY, NYM dan NYFGbY untuk tegangan fasa, netral
dan ground harus mengikuti peraturan yang disebutkan oleh PUIL, yaitu sistim
tegangan 220 V, 1 Fasa :
Hitam : Fasa
Biru : Netral
Kuning / Hijau : Pentanahan (G).
Pendukung Kabel.
Setiap kotak tarik (pull box) termasuk kotak-kotak yang ada di atas daya dan
panel daya motor, harus diberi cukup banyak klem dan peralatan pendukung
lain-lainnya. Kabel dipasang dengan cara yang rapi dan teratur yang
memungkinkan pengenalan, sehingga tidak ada kabel yang membentang tanpa
pendukung.
Konduit Tertanam.
Pull box yang dihubungkan pada konduit tertanam / tersembunyi harus juga
dipasang secara tertanam dan penutupnya rata terhadap dinding atau langit-
langit.
14.3.3. Pengaman / Pemutus Daya.
Miniatur Circuit Breaker (MCB).
MCB yang digunakan harus memenuhi persyaratan BS 4752 Part 1 1977 atau IEC
157.1 (fully tropicalized), mampu beroperasi untuk tegangan sampai 220 VAC .
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. FACA DESIGN CONSULTANT

MCB harus dapat dioperasikan secara “reverse feed”, baik pada posisi horizontal
maupun vertikal tanpa mengurangi performance.
Kontak utama yang meneruskan arus beban harus terbuat dari bahan silver /
tungsten dan mekanisme operasinya dirancang untuk menutup dan membuka
kontak - kontak utamanya secara menyapu (wiping action).
Mekanisme operasi harus dari jenis trip-free untuk mencegah kontak utama
menutup kembali tanpa sengaja. Handle toggle MCB tiga fasa harus dapat
membuka semua kutub (kontak utama) secara bersamaan (simultan). Suatu arus
kesalahan mengalir pada salah satu kutub harus menyebabkan ketiga kutub
membuka secara bersamaan.
MCB dilengkapi dengan fasilitas pelindung arus beban lebih (overload inverse
time) secara mekanis dengan bimetal dan arus hubung singkat (overcurrent
instaneous) secara mekanis dengan solenoid (magnetis). Arus nominal dari draw
out ACB, MCB harus sesuai dengan gambar, dengan kapasitas pemutusan
(breaking capacity) disesuaikan dengan letak pemutus daya tersebut.

14.3.4. Peralatan Penerangan.


Lampu-Lampu Hemat Energi.
Lampu HE harus dengan warna standar white deluxe ukuran 14 dan 26 watt dan
menggunakan fitting plafond putih.
14.4. Pedoman Pelaksanaan
14.4.1. Pemasangan instalasi listrik dan tata letak titik lampu/stop kontak serta jenis
armatur lampu yang dipakai harus dikerjakan sesuai dengan gambar instalasi
listrik. Sedangkan sistim pemasangan pipa-pipa listrik pada dinding maupun
beton harus ditanam (sistem inbouw) dan penarikan kabel (jaringan kabel) diatas
plafond diikat dengan isolator khusus dengan jarak 1,00 atau 1,20 m, atau jaringan
kabel diatas plafond tersebut dimasukan dalam pipa PVC. Khusus untuk instalasi
stop kontak harus dilengkapi kabel arde (pertanahan) sesuai dengan peraturan
yang berlaku (mencapai dan terendam air tanah).
14.4.2. Pemasangan instalasi listrik berikut penggunaan bahan/komponen-
komponennya harus disesuaikan dengan sistem tegangan lokal 220 Volt.
14.4.3. Untuk pekerjaan instalasi listrik, atas persetujuan direksi, KSM boleh menunjuk
pihak ketiga (instalatur) yang telah memiliki izin usaha instalasi listrik atau izin
sebagai instalatur yang masih berlaku dari Perum Listrik Negara (PLN). KSM
tetap bertanggung jawab penuh atas pekerjaan ini sampai listrik tersebut menyala
(siap digunakan), termasuk biaya pangujian dengan pihak P.L.N.
14.4.4. Pengujian instalasi harus dilakukan KSM pada beban penuh selama 1 x 24 jam
secara terus menerus. Semua biaya yang timbul akibat pengujian ini menjadi
tanggung jawab KSM.

PASAL 15
PEKERJAAN PENGECATAN
15.1. Lingkup pekerjaan
15.1.1. Meni kayu untuk bidang kozen yang melekat ketembok, sambungan-sambungan
konstruksi kayu pada kuda-kuda dan lain-lain.
15.1.2. Menie besi untuk baut-baut dan besi strip.
15.1.3. Cat kayu untuk bidang-bidang kayu kozen yang nampak, daun pintu panel,
ventilasi kayu dan lesplang.
15.1.4. Cat tembok untuk dinding yang diplester, bidang-bidang beton dan plafond.

15.2. Bahan-bahan yang digunakan harus berkualitas baik, seperti :


15.2.1. Menie kayu dan besi sekualitas Kuda Terbang, Platon atau Ftalit.
15.2.2. Cat kayu sekualitas-sekualitas Kuda Terbang, Platon atau Ftalit.
15.2.3. Cat tembok sekualitas Kuda Terbang, Polymix, Vinilex,Platon.
15.2.4. Plamur kayu dan dinding sekualitas Kuda Terbang, Polymix, Vinilex, Platon.
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. FACA DESIGN CONSULTANT

15.3. Pedoman pelaksanaan


15.3.1. Pekerjaan pengecatan dilaksanakan setelah pemasangan plafond.
15.3.2. Pekerjaan meni harus betul-betul rata, berwarna sama, pengecatan minimal 2
(dua) kali.
15.3.3. Pekerjaan cat kayu harus dilakukan lapis demi lapis dengan memperhatikan
waktu   pengeringan   jenis   bahan  yang digunakan.
Urutan pekerjaan sebagai berikut :
2 (dua) kali pekerjaan meni kayu/cat dasar
1 (satu) kali lapis pengisian dengan plamur kayu
Penghalusan dengan amplas
Finishing dengan cat kayu sampai rata minimal 2 (dua) kali.
15.3.4. Pengecatan dinding harus dilakukan menurut proses sebagai berikut
Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus, setelah itu dilap
dengan kain basah hingga bersih.
Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata. Setelah betul-betul
kering digosok dengan amplas halus dan dilap dengan kain kering yang bersih.
Pengecatan dengan cat tembok emulsi sampai rata, minimal 2 (dua) kali.
Pekerjaan cat tembok harus menghasilkan warna merata sama dan tidak terdapat
belang-belang atau noda-noda mengelupas.
15.3.5. Pengecatan plafond harus dilakukan menurut proses berikut
Membersihkan bidang plafond yang akan dicat.
Mengecat plafond 2 (dua) kali, sehingga menghasilkan bidang pengecatan yang
merata sama dan tidak terdapat belang-belang atau noda-noda mengelupas.

15.4. Warna yang digunakan


Untuk warna disesuaikan atau dikoordinasikan dengan Direksi.

PASAL I6
PEKERJAAN PLUMBING / SANITASI
Lingkup Pekerjaan
Yang dicakup dalam pekerjaan ini adalah pengertian bekerjanya instalasi plumbing
(pembuangan air kotor, air bekas dan penyediaan air bersih) di dalam dan di luar bangunan
sampai suatu sistem keseluruhan maupun bagian-bagiannya, seperti yang tertera pada
gambar-gambar maupun yang dispesifikasikan. Termasuk di dalam pekerjaan ini adalah
pengadaan barang / material, instalasi dan testing terhadap seluruh material, serah terima dan
pemeliharaan selama 12 (dua belas) bulan. Ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam gambar
maupun pada spesifikasi / syarat-syarat teknis tetapi perlu untuk pelaksanaan pekerjaan
instalasi secara keseluruhan, juga termasuk ke dalam pekerjaan ini. Secara umum pekerjaan
yang harus dilaksanakan pada proyek ini adalah : Pengadaan dan pengangkutan ke lokasi
proyek, pemasangan bahan, material, peralatan dan perlengkapan sistem plumbing / sanitasi
sesuai dengan peraturan / standar yang berlaku seperti yang ditunjuk pada syarat-syarat
umum untuk menunjang bekerjanya sistem / peralatan, walaupun tidak tercantum pada
syarat-syarat teknis khusus atau gambar dokumen. Perincian umum pekerjaan instalasi
plumbing dan sanitasi ini adalah sebagai berikut :
16.1.1. Instalasi Air Bersih
Pengadaan, pemasangan dan pengujian sistem pemipaan di dalam dan di luar
bangunan, lengkap berikut sistem pemompaan sesuai dengan gambar rencana dan
spesifikasi tekniknya.
Pengadaan tenaga kerja yang berpengalaman dalam menangani instalasi plumbing serta
peralatan-peralatannya.
Pembersihan pipa (flushing) dengan menggunakan aliran air yang bertekanan oleh
pompa yang disediakan oleh KSM.
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. FACA DESIGN CONSULTANT

Pengujian terhadap kebocoran pipa-pipa dengan tekanan hidrolis secara parsial dan
untuk seluruh sistem pemipaan serta mengadakan pengamatan sampai sistem bekerja
dengan baik dan aman.
Pengangkutan bekas galian dan penimbunan kembali serta pembersihan site.
16.1.2. Instalasi Air Kotor / Air Buangan
Pengadaan dan pemasangan pipa air kotor / air buangan lengkap dengan peralatan
dan berada di dalam bangunan, antara lain WC, urinoir, wastafel, floor drain, clean out
dan lain sebagainya.
Pengadaan dan pemasangan pipa air kotor / air buangan dari dalam bangunan menuju
saluran drainase dan septic tank.
Pembuatan septic tank (IPAL) lengkap dengan pemipaan vent-out dan filternya.
Pengangkutan bekas galian dan penimbunan kembali.
Pengujian instalasi pemipaan terhadap kebocoran dengan tekanan hidrolis.
Pengadaan tenaga kerja yang berpengalaman dan alat-alat kerja yang diperlukan.
Persyaratan Bahan
Instalasi Air Bersih
Pipa
Pipa dengan diameter 3/4”, baik pipa utama maupun pipa cabang, termasuk yang
menuju sumber air dan pipa dari tangki air menggunakan pipa PVC tipe AW, semua
pipa setara WAVIN.
Fitting
Fitting-fitting harus terbuat dari material yang sama dengan bahan pipa.
Valves dan Stop Kran
Valve dan stop kran dengan diameter 3/4” diperkenankan menggunakan sambungan
ulir (screwed).
Semua valve dan stop kran harus mempunyai diameter yang sama besar dengan
pipanya.
Kelas valve yang digunakan adalah pn 150 ( 150 psi ).
Instalasi Air Kotor / Air Buangan
Pipa di Dalam Bangunan dan di Luar Bangunan.
Pipa dengan ukuran 3” baik pipa utama maupun pipa cabang dan untuk saluran
pembuang menuju saluran drainase menggunakan pipa 4” digunakan PVC kelas AW,
semua pipa setara WAVIN.
Accessories.
Fitting dari PVC harus dari bahan yang sama (PVC) yang dibuat dengan cara injection
moulding.
Floor drain dan clean out dari bahan alumanium.
Bak Kontrol
Bak kontrol untuk pipa penyambung dari jaringan utama sistem distribusi air bersih,
terbuat dari dinding bata pas 1 Pc : 4 Ps yang diplaster luar dalam lengkap dengan tutup
beton yang dapat dengan mudah dibuka / diangkat.
Pedoman Pelaksanaan
Instalasi Air Bersih
Pemasangan Pipa.
Pipa Tegak
Pipa tegak yang menuju kran air harus ditanam di dalam tembok / lantai. KSM harus
membuat alur-alur dan lubang-lubang yang diperlukan pada tembok sesuai pada
kebutuhan pipa. Setelah pipa dipasang, diklem dan diuji; harus ditutup kembali sehingga
tidak kelihatan dari luar. Cara penutupan kembali harus seperti semula dan di-finish
yang rapi sehingga tidak terlihat bekas-bekas dari bobokan.
Pipa Mendatar.
Untuk pipa yang berada di atas atap dan di bawah lantai, pipa harus dipasang dengan
penyangga (support) atau penggantung (hanger). Jarak antara pipa dengan dinding
penggantungan bisa disesuaikan dengan keadaan lapangan.
Penyambung Pipa.
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. FACA DESIGN CONSULTANT

Seluruh penyambungan antara pipa dengan fitting PVC menggunakan lem yang sesuai
dengan jenis pipa dan menurut rekomendasi pabrik. Pipa harus masuk sepenuhnya pada
fitting, dan hal ini dapat dilakukan dengan alat press khusus. Pemotongan pipa harus
tegak lurus terhadap pipa.
Penanaman Pipa di Dalam Tanah.
Dasar dari lubang parit harus diratakan dan dipadatkan.
Diberi pasir urug padat setebal 10 cm.
Pada setiap sambungan pipa harus dibuat lubang galian yang dalamnya 50 mm. untuk
penempatan pipa sambungan pipa.
Pengadaan testing terhadap tekanan dan kebocoran.
Setelah hasilnya baik, ditimbun kembali dengan pasir urug padat setebal 15 cm. dihitung
dari atas pipa.
Di sekitar fitting dari pipa harus dipasang balok / penguat dari beton agar fitting-fitting
tidak bergerak jika beban tekan diberikan.
Kemudian diurug dengan tanah bekas galian sampai seperti keadaan semula.
Pengujian Terhadap Tekanan dan Kebocoran.
Setelah semua pipa dan perlengkapannya terpasang, harus diuji dengan tekanan hidrolis
15 Kg / Cm2 selama 24 jam tanpa terjadi perubahan / penurunan tekanan.
Peralatan pengujian ini harus disediakan oleh KSM.
Pengujian harus disaksikan oleh Pengawas atau yang dikuasakan untuk itu.
Apabila terjadi kegagalan dalam pengujian, KSM harus memperbaiki bagian-bagian
yang rusak dan melakukan pengujian kembali sampai berhasil dengan baik.
Dalam hal ini, semua biaya ditanggung oleh KSM, termasuk biaya pemakaian air dan
listrik.
Pengujian sistem kerja (Trial Run).
Setelah semua instalasi air bersih lengkap terpasang, termasuk penyambungan ke pipa
distribusi, KSM diharuskan melakukan pengujian terhadap sistem kerja (trial run) dari
seluruh instalasi air bersih yang disaksikan oleh Pengawas atau yang ditunjuk untuk itu
sampai sistem bisa bekerja dengan baik.

Pekerjaan Lain-Lain.
Termasuk di dalam pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh KSM adalah pembobokan
dinding / selokan, penggalian dan pengangkutan tanah dari hasil galian dan lain-lain
yang ditemui di site, serta memperbaiki kembali seperti semula.
Instalasi Air Kotor / Air Buangan
Cara Pemasangan Pipa di Dalam Bangunan ( Termasuk Pipa Vent ).
Pipa Mendatar.
Pipa dipasang dengan kemiringan (slope) 1 – 2 %. Perletakan pipa harus diusahakan
berada pada tempat yang tersembunyi baik di dinding / tembok maupun pada ruang
yang berada di bawah lantai.
Setiap pencabangan atau penyambungan yang merubah arah harus menggunakan
fitting dengan sudut 45o ( misalnya Y branch dan sebagainya) jenis long radius.
Pipa di Dalam Tanah.
Pipa dipasang dan ditanam di bawah permukaan tanah/jalan dengan tebal/tinggi
timbunan minimal 80 cm. diukur dari atas pipa sampai permukaan tanah/lantai.
Sebelum pipa ditanam pada dasar galian harus diurug dahulu dengan pasir urug
dipadatkan setebal 10 cm. Selanjutnya setelah pipa diletakkan, di sekeliling dan di atas
pipa kemudian diurug dengan tanah sampai padat. Konstruksi permukaan tanah/lantai
bekas galian harus dikembalikan seperti semula.
Penanaman pipa. Dasar dari lubang parit harus diratakan dan dipadatkan. Pada tiap-tiap
sambungan pipa harus dibuat galian yang dalamnya 50 mm. Untuk mendapatkan
sambungan pipa pada bagian yang membelok ke atas (vertikal) harus diberi landasan
dari beton. Caranya seperti pada gambar perencanaan.
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. FACA DESIGN CONSULTANT

Dalamnya perletakan pipa disesuaikan dengan kemiringan 1 – 2 % dari titik mula di


dalam gedung sampai ke saluran drainase.
Pipa Saluran Luapan Septic Tank.
Pipa dipasang dan ditanam di bawah permukaan tanah / jalan, dengan kemiringan 1 –
2 % dari titik permulaan septic tank ke drainase kota. Untuk perletakan pipa yang
melintasi jalan kendaraan dengan kedalaman kurang dari 90 cm, pada bagian atas pipa
harus dilindungi pelat beton bertulang dengan tebal 10 cm. Pelat beton tersebut tidak
tertumpu pada pipa.
Penyambungan Pipa.
Pipa PVC dengan diameter 3” ke atas yang dipasang di bawah pelat lantai dasar harus
disambungkan dengan rubber ring joint (RRJ).
Sedangkan pemipaan lainnya disambung dengan solvent cement.
Pipa yang harus disambung dengan solvent cement harus dibersihkan terlebih dahulu
sehingga bebas dari kotoran dan lemak.
Pembersihan tersebut dilakukan terhadap bagian permukaan dan dalam dari pipa yang
akan saling melekat.
Pada waktu pelaksanaan penyambungan, bagian dalam dari pipa yang akan disambung
harus bebas dari benda-benda / kotoran yang dapat mengganggu kelancaran air di
dalam pipa.
Cara Pemasangan Floor Drain Dan Clean Out.
Floor drain dan clean out harus dipasang sesuai dengan gambar perencanaan.
Penyambungan dengan pipa harus dilakukan secara ulir (screw) dan membentuk sudut
45° dengan pipa utamanya.
Pengujian.
Seluruh sistem air kotor / buangan harus diuji terhadap kebocoran sebelum disambung
ke peralatan. Tekanan kerja maksimum adalah 8 kg/cm2 dan tekanan pengujian adalah
15 kg/cm2 .
Pengujian dilakukan dengan tekanan air setelah ujung pipa ke peralatan ditutup rapat.
Untuk pemipaan air kotor, bekas dan air hujan, pengujian dilakukan sebelum
pemipaan disambungkan ke peralatan sanitasi, dengan jalan mengisi pemipaan dengan
air. Pemeriksaan dilakukan setelah 24 jam kemudian dan harus tidak terjadi
pengurangan volume air.
Peralatan dan bahan untuk pengujian disediakan oleh KSM.
KSM harus memperbaiki segala cacat dan kekurangan-kekurangannya.
Pengawas berhak meminta pengulangan pengujian bila hal ini dianggap perlu.
Dalam hal pengujian yang tidak dilakukan dengan baik atau kurang memuaskan, maka
biaya pengujian / pengulangan pengujian adalah termasuk tenggung jawab KSM.
Peralatan toilet dapat dipasang setelah hasil pengujian dinyatakan baik oleh Pengawas.
Pompa Air Bersih
Pompa-pompa dari jenis non-self priming dengan efisiensi minimum 70% pada sekitar +
10 % dari titik kerjanya.
Pompa dan motor khusus dirancang untuk mentransfer air minum.
Seal menggunakan jenis maintenance free-mechanical seal.
Badan pompa menggunakan bsi cor (cast iron) kualitas ductile yang khusus untuk air
minum.
Sudu (impeller) dan guide vane menggunakan stainless-steel atau sejenisnya yang
khusus untuk air minum.
Poros menggunakan baja tahan karat (stainless-steel), shaft seal faces terbuat dari
tungsteen carbide.
Bantalan menggunakan bantalan luncur tanpa pelumasan khusus selain air.
Pompa, poros dan kopling harus terbalans secara baik.
Pompa dikonstruksikan menyatu dengan motornya pada landasan baja tunggal (base
plate).
Setiap pompa harus dibuatkan saluran pembuangan (drainase) bocoran air ke saluran
buangan terdekat (lihat gambar rencana).
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. FACA DESIGN CONSULTANT

Secara utuh, pompa dan motor tidak boleh menimbulkan getaran dan suara di atas
normal ( 50 dB A ).
Pompa dan motor dihubungkan secara langsung (direct driven) dengan kopling
fleksibel.
Pompa dilengkapi dengan pipa priming yang diambil dari priming tank.
Setiap pompa harus dilengkapi dengan automatic stop switch yang mendapat sinyal dari
water level control yang diletakan di dalam ground reservoir.

Motor Untuk Pompa Air Bersih.


Motor adalah jenis motor induksi rotor sangkar.
Motor sesuai untuk bekerja pada jaringan listrik 220/380 V,3 fasa,50 Hz.
Motor di atas 2,5 KW menggunakan starter star-delta otomatis, sedangkan untuk motor
dengan daya kurang dari 2,5 KW menggunakan starter direct-on-line (DOL). Perintah
start otomatis berasal dari pressure switch yang diletakan di pemipaan header.
Belitan motor menggunakan isolasi kelas F.
Motor setidaknya dilindungi dengan :
Automatic short circuit / over curren protector
Automatic thermal protection relay
Automatic under voltage dan phase failure cut off relay.

PASAL 18
FINISHING DAN PEKERJAAN LAIN-LAIN

Setelah pekerjaanpembangunan selesai, KSM harus melaksanakan pembersihan dan


pemeliharaan areal pekerjaan dari segala kotoran, bekas sisa bahan pekerjaan, saat penyerahan
pekerjaan akhir.
Guna mendapatkan hasil pekerjaan yang baik, untuk kesempurnaan pekerjaan
walaupun tidak tersebut dalam uraian dokumen ini, adalah merupakan tugas bagi pihak
KSM untuk melaksanakan pekerjaan finishing.
Pihak KSM diharuskan melakukan opname photo untuk dokumentasi proyek, sekurang-
kurangnya 3 (tiga) kali pengambilan yaitu, sebelum pekerjaan dimuiai (prestasi 0 %) Pekerjaan
yang sedang dikerjakan (prestasi 50 %) dan setelah pekerjaan selesai dikerjakan (prestos 100 %)
dengan pandangan yang sama dari 1 (satu) arah.
Apabila terdapat suatu ketentuan yang belum tercantum dalam rencana kerja dan syarat-syarat
ini, apabila dianggap perlu penambahan lebih lanjut, akan disampaikan dalam Berita Acara
Rapat Penjelasan Pekerjaan sebagai lampiran Kontrak serta akan berlaku mengikat.
Hasil pelaksanaan pekerjaan harus diserahkan oleh pihak KSM kepada Direksi/Pengawas
lapangan, adalah dalam keadaan selesai sama sekali, sehingga memuaskan dan mendapat
persetujuan dari pihak Direksi Pengawas lapangan.

Kota Sabang, Desember 2020


Konsultant Perencana,
CV. FACA DESIGN CONSULTANT

ERFINDO MAISYAHPUTRA, ST
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik CV. FACA DESIGN CONSULTANT

Wakil Direktur

Anda mungkin juga menyukai