Anda di halaman 1dari 54

PERENCANAAN K-3

(SAFETY PLAN)
PERENCANAAN K3
 Perencanaan K-3 harus diperhitungkan terlebih dulu
oleh kontraktor pada saat mengajukan penawaran
yang kemudian dievaluasi, direvisi, dan disusun
kembali secara detail setelah ditunjuk sebagai
pemenang tender
 Perencanaan K-3 meliputi: pemilihan sistem dan
peralatan; perhitungan kekuatan dan stabilitas
sarana kerja; meentukan prosedur kerja;
penempatan prasarana kerja; mengidentifikasi
potensi bahaya dan antisipasinya
 Meminimkan resiko kecelakaan dan melakukan
perhitungan bagian-bagian mana yang akan
diasuransikan atau seluruhnya masuk ke dalam CAR
 Jika analisa dilakukan maka akan dapat dikurangi
biaya secara optimal, sehingga penawaran
mempunyai daya saing
Pemilihan Sistem dan Peralatan

Metode kerja
Penggunaan
peralatan berat
Perhitungan Kekuatan dan
Stabilitas Sarana Kerja

Platform
Jaring pengaman
Tangga darurat
Penutup lobang
Menentukan
prosedur
kerja
Penempatan
Prasarana Kerja

 Peralatan
 bahan
Mengidentifikasi Potensi Bahaya
dan Antisipasinya
 Terjatuh dari
ketinggian
 Kebakaran
 Peledakan akibat
mesin dan listrik
 Benda yang jatuh
dari atas
 Merencanakan
biaya yang
diperlukan
RENCANA K3 DAN P3K
 Informasi Rumah Sakit rujukan, dokter,
perawatan, jasa angkutan ambulans rujukan
disampaikan kepada TK
 Jika terjadi kecelakaan perlu ada tindakan
perawatan untuk mengurangi lebih parah
 Fasilitas P3K dipegang oleh petugas yang
kompeten dan siap untuk merawat dan mencatat
 Tidak satu programpun dapat mencegah
terjadinya kecelakaan
 Perusahaan dalam program K3 memperhatikan
setiap fasilitas bantuan luar yang ada
FORMAT RENCANA K3
(contoh)
 Pendahuluan
– Gambaran Proyek
– Pokok Perhatian untuk Kegiatan K-3
– Struktur Organisasi Proyek
 Resiko Kecelakaan dan
Pencegahannya
 Tata Cara Pengoperasian Peralatan
 Hubungan dengan Pihak Luar
FORMAT RENCANA K3 (contoh 2)

 Introduction
 Restricted area
 Security
 Safety induction/training
 Alcohol and drugs
 Medical evacuation/emergencies
 Duties and responsibilities
 Safety standards & requirements
FORMAT RENCANA K3 TAHAP PRA TENDER

 Nature of the project


 Existing environment
 Existing drawings
 Design
 materials
 Site elements
 Overlap with the client’s activities
 Site rules
 Continuing liaison
FORMAT RENCANA K3 TAHAP KONSTRUKSI

 Project overview
 Health and safety standards
 Management arrangements
 Contractor information
 Selection procedures
 Communication and co-operation
 Activities with a risk to health and safety
 Emergency procedures
 Accident recording
 Welfare facilities
 Training
 Site rules
 Consultation
 H & S file
 H & S monitoring
 Project H & S review
BIAYA PERLENGKAPAN DIRI
Nomor Nama jenis perlengkapan Biaya
1 Helm (aluminium, medium standard, CIC)I
2 Sepatu lapangan (kulit, karet, tahan api)
3 Jas hujan
4 Masker las
5 Kaca mata las
6 Sabuk pengaman
7 Tali pengaman
8 Masker hidung
9 Penutup telinga
10 Sarung tangan
11 Handy talky
12 Kartu pengenal
13 Senter
14 Tas pinggang
PERLENGKAPAN K-3
Nomor Nama jenis perlengkapan Biaya
1 Tandu orang, tandu layang (backet)
2 Mushola
3 Perahu penyelamat, alat selam
4 Air minum, pompa air pembersih mobil, lokasi
penyemprot mobil
5 MCK, Urinoar sementara
6 Rambu-rambu petunjuk
7 Spanduk K-3
8 Penangkal petir
9 Alat penghisap debu
10 Pemadam kebakaran (CO2, multy purpose)
11 Barak pekerja
12 Ruang klinik, P3K
13 Papan pengumuman, nomor lantai
14 Oksigen
ALAT PENUNJANG K-3
Nomor Nama jenis perlengkapan Biaya
1 Jembatan untuk (hoist, saft, kerja)
2 Jaringan pengaman (shaft, luar bangunan)
3 Pagar pengaman (pagar pembatas jalan, tangga
dalam, lantai arah luar, shaft, batas lokasi)
4 Platform (pengaman luar,landasan material, penutup
opening)
5 Corong sampah
6 Tong sampah
7 Bak sampah
8 Tenda plastik
9 Drum air
10 Jerigen
11 Corong air
12 Rambu-rambu pembatas jalan
PERALATAN K-3 LAINNYA
Nomor Nama jenis perlengkapan Biaya
1 Tiang lampu
2 Kabel lampu (utama, distribusi)
3 Panel listrik (utama, distribusi)
4 Lampu penerangan umum
5 Box penyimpanan (helm, sabuk pengaman, sepatu
kerja, kartu tanda pengenal)
6 Pompa air kerja
7 Pipa distribusi air kerja
8 WC sementara (fortable)
9 Station hoist dengan bantuan bangunan pakai atap
10 Lampu rotary
11 Karung sampah
12 Kamera, teropong
PERIJINAN
Nomor Nama jenis perlengkapan Biaya
1 Biaya pelaporan ke Depnaker
2 Tower crane, operator (SIM), Genset (periksaan)
3 Listrik (instalasi), lift (instalasi)
4 Gondola (setiap pindah lokasi)
5 perancah (setiap penambahan/perubahan)
6 Biaya pengurusan kecelakaan (ahli waris, RS,
Instansi yang terkait)
7 Biaya pemeliharaan platform
8 Biaya pemeliharaan tangga sementara
9 Biaya pemeliharaan jaring pengaman
10 Biaya pemeliharaan MCK
11 Baiaya demo kebakaran
12 Biaya pembersihan jalan raya
13 Biaya penggantian rambu
14 Biaya inspeksi K-3, gaji/honor paramedis klinik
Pemasalahan Metode Kerja

Permasalahan yang ada Over Raya Bogor


•Trafic yang sangat padat

• Banyaknya utilitas

•Adanya masalah pembebasan tanah


Solusi Pemasalahan

Solusi Permasalahan yang ada Over Raya Bogor


•Trafic yang sangat padat dengan penyelesaian ramp A-B-C-D

• Banyaknya utilitas dengan pengerjaan extra hati2 menggunakan


tenaga manusia

•Adanya masalah pembebasan tanah dengan utuk K5 dibuat area


penampungan semi permanen
K3 - Raya Bogor Flyover

SAFETY PLAN Identifikasi item pekerjaan

- Penegakan penerapan SMK3


SASARAN Strategi
- Usulan perbaikan SMK3

SMK3 Program Kerja


- Safety Morning Talk
- Tool Box Meeting
PENERAPAN
- Safety Patrol
- Safety Meeting

Audit Internal
- Laporan Kegiatan
(WIKA)
EVALUASI
- Laporan Bulanan

RTP

OHSAS Audit Eksternal


K3 - Raya Bogor Flyover
K3 - Raya Bogor Flyover
Ketua : Ir. Siddik
STRUKTUR ORGANISASI
Wakil ketua Tanjung Barat :Persius N
P2K3

Sekretaris : Agus S.ST Wk Sekretaris : Pupung S


- Ahli K3 - Administrasi Umum
- Monitoring - P3K
- Inspeksi - Asuransi
- Evaluasi

Anggota :

Sonny Setiawan
* Standarisasi K3, Metoda Kerja
Adi Utomo
* Anggaran K3
Indratno
* Pengelolaan K3, Material dan Alat

Bakhtar Yamin
* Supervisi K3 Jakarta, 19 November 2003
Persius Nurhadi PT. Wijaya Karya - DSU 1
* Supervisi K3
Proyek Tanjung Barat FO
Inspector : Suheri
- KA : Pupung S * Supervisi K3
- K3 : Herman Ari
* Supervisi K3
Purnomo
* Supervisi K3 Ir. Siddik
Manajer Proyek
K3 - Raya Bogor Flyover Amandemen : 01

SAFETY PLAN

TINGKAT PENANGGUNG
No. KEGIATAN IDENTIFIKASI BAHAYA AKIBAT PELUANG PENGENDALIAN RESIKO
RESIKO JAWAB
2 PILE DRIVING /
PEMANCANGAN

A. Pengoperasian - Tertimpa tiang pancang 3 D M - Pengikatan tiang pancang sesuai prosedur dan standar. Pelut / Operator/
crane pancang yang diangkat oleh crane. - Pengecekan kondisi crane dan sling pengait. Safety Officer
- Pergerakan crane pancang 3 D M - Pengamanan areal kerja dengan pagar pengaman
yang membahayakan rambu rambu lalu lintas dan dibuat traffic manajemen
petugas/pekerja/pihak untuk kondisi area padat lalu lintas.
ketiga.

B. Welding Tiang - Keracunan logam akibat 3 C M - Gunakan Alat Pelindung Diri ( APD ) seperti Masker, Safety Officer/
pancang pengelasan Kaca mata pelindung, Sarung tangan dan body Welder
protector, dll.
- Cahaya pijar pada saat 2 B M
pengelasan.
- Luka bakar 3 B H

C. Cutting Pile - Tertimpa bobokan tiang 3 D M - Mempergunakan crane untuk menahan dan Pelut / Mandor/
pancang memindahkan sisa potongan tiang pancang yang
panjang.
- Terluka tangan pada saat 2 B H Pekerja
pembobokan tiang pancang. - Gunakan Alat Pelindung Diri ( Helmet, sarung tangan dll ).

3 GALIAN DAN - Pergerakan alat berat ( 3 C M - Operator harus mempunyai Surat Izin Operasi ( SIO ). Pelut / Operator/
TIMBUNAN Excavator ) dan Dump truk - Penempatan petugas / flagman yang memakai rompi. Safety Officer
yang mengganggu lalu-lintas
K3 - Raya Bogor Flyover
TINGKAT PENANGGUNG
No. KEGIATAN IDENTIFIKASI BAHAYA AKIBAT PELUANG PENGENDALIAN RESIKO
RESIKO JAWAB

A. Mobilisasi - Tertimpa tiang pancang 3 D M - Pengikatan tiang pancang sesuai prosedur dan standar. Pelut / Operator/
tiang pancang yang diangkat oleh crane. - Pengecekan kondisi crane dan sling pengait. Safety Officer
- Pergerakan crane pancang 3 D M - Pengamanan areal kerja dengan pagar pengaman
yang membahayakan petu rambu rambu lalu lintas dan dibuat traffic manajemen
gas / pekerja / pihak ketiga. untuk kondisi area padat lalu lintas.

- Terjatuhnya Tiang Pancang 2 E L


dari atas Trailer saat
Mobilisasi.

B. Welding Tiang - Keracunan logam akibat 3 C M - Gunakan Alat Pelindung Diri ( APD ) seperti Masker, Safety Officer/
pancang pengelasan Kaca mata pelindung, Sarung tangan dan body Welder
protector, dll.
- Cahaya pijar pada saat 2 B M
pengelasan.
- Luka bakar 3 B H
C. Cutting Pile - Tertimpa bobokan tiang 3 D M - Mempergunakan crane untuk menahan dan Pelut / Mandor/
pancang memindahkan sisa potongan tiang pancang yang
panjang.
- Terluka tangan pada saat 2 B H Pekerja
pembobokan tiang pancang. - Gunakan Alat Pelindung Diri ( Helmet, sarung tangan dll ).

3 GALIAN DAN - Pergerakan alat berat 3 C M - Operator harus mempunyai Surat Izin Operasi ( SIO ). Pelut / Operator/
TIMBUNAN ( Excavator ) dan Dump truk - Penempatan petugas / flagman yang memakai rompi. Safety Officer
yang mengganggu lalu-lintas
- Pemasangan rambu-rambu lalu-lintas sesuai peraturan
sehingga mudah terjadi yang berlaku.
kecelakaan lalu lintas.
- Pemasangan pagar pengaman / MCB, dan rambu-rambu
peringatan, mis: "Hati-hati ada pekerjaan galian", "Hati-
hati ! Keluar masuk kendaraan proyek", dsb.

- pakai lampu penerangan apabila bekerja pada malam hari.


- Tertimbun longsoran tanah 2 B H - Pemasangan Dinding pelindung sementara (sheet pile,
( galian dalam ). tolo-tolo, dll) apabila penggalian sangat dalam > 2m.
- Mempergunakan Alat Pelindung Diri ( APD ) pada saat
melakukan aktifitas pekerjaan seperti :Helmet, sarung
tangan pelindung, dll.
K3 - Raya Bogor Flyover
TINGKAT PENANGGUNG
No. KEGIATAN IDENTIFIKASI BAHAYA AKIBAT PELUANG PENGENDALIAN RESIKO
RESIKO JAWAB

- Terjatuh ke galian yang 2 C M - Mempergunakan pagar pengaman, barikade, dan


dalam baik pekerja maupun pemasangan rambu-rambu peringatan ("Aw as ada
pihak luar. galian ").

4 CONCRETE
WORKS &
REINFORCEMENT
A. Pembesian - Tertimpa / terhimpit besi pa 3 D M - Periksa kondisi pengait dan sling. Pelut /
da saat pengangkatan / pe - Pengikatan besi sesuai prosedur dan standart. Mandor besi /
nurunan besi baik saat pe
- Adanya Flagman untuk pengendalian lalu-lintas. Safety Officer
nerimaan maupun langsir
- Pemasangan rambu-rambu lalu-lintas.
dari lokasi gudang / fabri
kasi ke lokasi pekerjaan.

- Terluka pada saat pekerjaan 2 D L - Pergunakan Alat Pelindung Diri (APD), seperti : Kaca
fabrikasi yang memper mata, Sarung tangan, sepatu karet (apabila peralatan
gunakan peralatan ( Las, menggunakan listrik), dsb.
Bar bending, Bar Cutter,
Gerinda ).

- Terbakar, akibat korsleting 3 D M - Periksa instalasi listrik, apakah sudah baik dan benar.
karena pemakaian peralatan - Mematikan peralatan listrik dengan benar setelah digunakan.
listrik.
- Peralatan pemadam kebakaran harus tersedia pada
setiap lokasi kerja.
- Tertimpa besi beton yang 3 D M - Periksa kondisi pengait dan sling.
sedang diangkat untuk - Pengikatan besi sesuai prosedur dan standart.
pemasangan lantai jembatan
- Adanya Flagman untuk pengendalian lalu-lintas.
flyover yang berakibat jatuh.
- Pemasangan rambu-rambu lalu-lintas.
- Pergunakan Alat Pelindung Diri (APD), seperti : Helmet, sa-
rung tangan, safety shoes.
- Terjatuh pada saat melakukan pekerjaan
2 pembesian
C M - Pergunakan APD, spt : Sarung tangan, membaw a kantong
pek. Pembesian di Pier. kantong peralatan, helmet, safety belt.
- Pemasangan besi yang meng- 2 C M
akibatkan tangan luka.
K3 - Raya Bogor Flyover
TINGKAT PENANGGUNG
No. KEGIATAN IDENTIFIKASI BAHAYA AKIBAT PELUANG PENGENDALIAN RESIKO
RESIKO JAWAB

B. Form w ork - Terjatuh pada saat 3 C H - Pergunakan APD, spt : Sarung tangan, membaw a Pelut / Mandor/
pemasangan form w ork kantong peralatan, helmet, safety belt. Safety Officer
untuk Pier, Diaphragma (
- Periksa kondisi perancah yang disesuaikan dengan
Deck Slab ), parapet yang prosedur yang berlaku.
berada pada tempat yang
tinggi. - Pemasangan railing pada tepian untuk kondisi tempat
kerja yang tinggi.
- Form w ork lantai atas 3 D M - Periksa kondisi pengait dan sling.
jembatan yang diangkat ke - Pengikatan bekisting sesuai prosedur dan standart.
lokasi yang akan dicor bisa
- Pemasangan rambu-rambu lalu-lintas.
berakibat jatuh.
- Pemasangan barikade, pagar pengaman pada lokasi
yang sedang dikerjakan.

C. Pengecoran - Pergerakan truk mixer dan 3 D M - Operator harus mempunyai Surat Izin Operasi ( SIO ). Pelut / Operator/
concrete pump yang - Penempatan petugas / flagman yang memakai rompi. Safety Officer
membahayakan pekerja,
- Pemasangan rambu-rambu lalu-lintas sesuai peraturan
pejalan kaki dan lalu-lintas di yang berlaku.
sekitarnya.
- Pemasangan pagar pengaman / MCB, dan rambu-rambu
peringatan, mis: "Hati-hati ada pekerjaan jembatan",
"Hati-hati ! Keluar masuk kendaraan proyek", dsb.

- Terjatuh dari plat form - pakai lampu penerangan apabila bekerja pada malam hari.
- perancah pada w aktu 3 C H - Pemasangan railing pada tepian untuk kondisi tempat kerja
sedang bekerja (bagian atas
- Pemakaian APD ( Helmet, Safety belt, sarung tangan, kan-
pier/ abutment jembatan).
tong peralatan )
- Terjatuh dan tertimpa perancah dan 3materialC
lain H - Periksa kondisi dan spesifikasi bahan dari perancah.
pada saat perancah roboh. - dipasang jaring pengaman apabila perancah sangat tinggi
- Perancah tertabrak kendaraan yang2melintasCdi se- M - Pemasangan barikade, pagar pengaman pada lokasi yang
kitar lokasi. padat lalu lintas.

5 ERECTION - Tertimpa Girder yang jatuh pada saat


4 diangkat
D H - Periksa kondisi pengait dan sling. Pelut / Operator/
BEAM / GIRDER - Terjadi kecelakaan lalu lintas pada saat
2 crane
C M - Pengikatan girder sesuai prosedur dan standart. Safety Officer
mengangkat girder. - Adanya Flagman untuk pengendalian lalu-lintas.
K3 - Raya Bogor Flyover
TINGKAT PENANGGUNG
No. KEGIATAN IDENTIFIKASI BAHAYA AKIBAT PELUANG PENGENDALIAN RESIKO
RESIKO JAWAB

- Girder yang telah diletakkan 3 D M - Kondisi crane harus benar-benar siap operasi, karena
pada Abutment terguling / crane yang yang beroperasi lebih dari 2 alat, diperlukan
terjatuh ke baw ah. koordinasi

- Koordinasi dengan Instansi terkait dalam pelaksanaan erection


( Polantas, DLLAJR, untuk pengaturan lalu lintas ).
- Girder yang telah terpasang segera diikat / braching pada
- Menghirup fumes pengelas dudukan girder maupun antar girder dan besi yang dilas.
an (keracunan logam) pada 3 C H - Penggunaan APD mutlak diperlukan untuk menghindari kera-
w aktu las braching girder.
cunan dan iritasi mata ( Kaca mata las, sarung tangan, mas-
- Iritasi mata dan luka bakar 2 B H ker ).
pada saat pengelasan.
STRESSING - Terjadi kecelakaan pada 2 D M - Periksa kondisi kayu/papan perata dibaw ah girder PELUT/
BEAM/GIRDER saat girder disusun di - Periksa Kondisi dongkrak Hydrolik u/mengangkat Girder Safety Oficer
Stressing Bed
- Dikontrol oleh Team Survey pada saat Girder diratakan
pada permukaannya
- Terjadi kecelakaan pada 3 D M - Periksa kondisi Strand, hindari peristiw an strand ditarik PELUT/
saat Girder distressing atau dan direlease Safety Oficer
ditarik
- Periksa Alat Manometer dan dikalibrasi

6 ASPHALT - Terkena material kotoran / 2 B H - Memakai alat pelindung diri ( Helm, Safety Shoes ) dan Pelut / Operator/
PAVEMENT tanah, pasir pada saat sarung tangan, masker/penutup hidung untuk petugas Safety Officer
pembersihan dengan air pembersihan.
compresor.
- Jaring pengaman agar material/kotoran tidak terlempar
ke pengendara yang melintas di baw ah jembatan.
Pekerja yang terkena aspal
- panas prime coat hot mix 2 C M - Pekerja harus memakai alat pelindung diri ( Helmet, sarung Pelut / Operator/
pada w aktu loading diaspal
tangan ), untuk pekerja yang memegang alat sprayer aspal. Safety Officer
finisher selama pelaksana
- Pasang rambu-rambu lalu lintas.
an penghamparan aspal
ATB, Wearing/HRS. Lampu sorot untuk kerja malam hari.
- Pagar pengaman dan traffic cone.
- Petugas Flagman / pengendalian lalu lintas yang dilengkapi
K3 - Raya Bogor Flyover
TINGKAT PENANGGUNG
No. KEGIATAN IDENTIFIKASI BAHAYA AKIBAT PELUANG PENGENDALIAN RESIKO
RESIKO JAWAB

10 ERECTION STEEL - Tertimpa Girder pada saat 4 D H - Periksa kondisi pengait dan Sling PELUT/
BOX GIRDER diangkat. - Pengikatan Girder sesuai dengan Prosedur Safety Oficer
- Steel Box Girder terguling pada 3 D H - Kondisi Crane harus benar-benar siap operasi dan di-
saat diangkat dengan Bogie Trailer perlukan koodinasi antar personil crane
- Steel Box Girder yang diletakan pada
3 Pier Head
D H - Kondisi Bogie Trailer harus benar-benar siap Operasi PELUT/
pada Pier Head terguling atau jatuh Operator harus memahami prosedur kerjanya Safety Oficer
- Girder yang telah terpasang segera diikat dengan
Diaphragma sehingga mengikat satu dengan lainnya
- Terjadi kecelakaan Lalu Lintas 2 C M - Adanya Flagman untuk pengendalian Lalu Lintas PELUT/
Safety Oficer

AKIBAT TINGKAT PENJELASAN


PELUANG
1 2 3 4 5 RESIKO PELUANG AKIBAT

A H H E E E E = Extreme RiskA = Hampir pasti akan terjadi / almost certin 1 = Tidak ada cedera, kerugian materi kecil
B M H H E E H = High Risk B = Cenderung untuk terjadi / likely 2 = Cidera ringan / P3K, kerugian materi sedang
C L M H E E M = Moderate Risk
C = Mungkin dapat terjadi 3 = Hilang hari kerja, kerugian cukup besar
D L L M H E L = Low Risk D = Kecil kemungkinan terjadi 4 = Cacat, kerugian materi besar
E L L M H H E = Jarang terjadi / rare 5 = Kematian, kerugian materi sangat besar

Jakarta, 19 November 2003


PT. Wijaya Karya - DSU I
Proyek Raya Bogor FO & Tanjung Barat FO

Ir. Siddik
Manajer Proyek
K3 - Raya Bogor Flyover
SASARAN KINERJA PENERAPAN SAFETY / OHSAS 18001 : 1999
PROYEK RAYA BOGOR & TANJUNG BARAT FLYOVERS

No URAIAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM KERJA

1 Menegakkan penerapan Sistem Manajemen * Memberikan kesadaran kepada semua * Sistem Manajemen SMK3 berlaku untuk  Mengkoordinasikan pelaksanaan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai karyawan proyek tentang pentingnya seluruh jajaran WIKA pelatihan/sosialisasi SMK3
berikut : implementasi SMK3 dalam setiap
kegiatan * Penyelenggaraan program Audit  Melaksanakan program audit eksternal
a. Sampai akhir tahun 2003 tingkat Eksternal K3 (Surveillance Audit) K3 (surveillance audit) dan verifikasinya
kepuasan pelanggan terhadap keinerja * Melibatkan Tim Manajemen Proyek dilaksanakan secara terintegrasi di mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
penerpaan SMK3 tercantum dalam sebagai komitmen dalam menegakkan WIKA Konstruksi dan proyek-proyek evaluasi dan tindakan perbaikan
project scorecard (safety implementation sistem
level targetnya 800) * Wika Konstruksi melaksanakan Audit  Melaksanakan program audit internal K3
Internal sesuai dengan program kerja dan Verifikasinya
b. Tinjauan Manajemen SMK3 sekurang- yang dibuat oleh MSM Melaksanakan program pengukuran
kurangnya 3 bulan kepuasan pelanggan dengan
* Kebijakan K3 yang ditetapkan oleh * Sesuai dengan sifat & skala risiko K3 mengirimkan form kepuasan pelanggan
c. Sosialisasi Prosedur-prosedur SMK3 ke Manajemen Puncak diharuskan diikuti & organisasi kepada owner (untuk proyek yang akan
proyek-proyek dilaksanakan secara konsisten oleh * Mencakup komitmen perbaikan selesai pelaksanaannya) serta
seluruh jajaran proyek Raya Bogor dan berkelanjutan mengevaluasi hasil pengukuran tersebut
d. Sasaran / Objective K3 di Proyek DSU I Tanjung Barat * Mencakup komitmen minimal memenuhi
adalah : peraturan K3 yang terkait & terhadap  Membuat hasil kajian penerapan SMK3
- Tidak ada korban meninggal persyaratan-persyaratan yang berlaku untuk dibahas dalam Tinjauan
- Memperoleh sertifikat OHSAS 18001 diorganisasi Manajemen Pusat dan Divisi
* Didokumentasikan, diterapkan dan * Rapat koordinasi SMK3
dipelihara
* Dikomunikasikan terhadap pekerja  Mendistribusikan panduan singkat SMK3
dengan maksud menjadikan pekerja yang dibuat ke seluruh jajaran personil
peduli terhadap ketentuan-ketentuan K3 di Proyek
mereka  Mengingatkan agar pada setiap
* Tersedia bagi pihak-pihak terkait kesempatan Tim Manajemen
* Ditinjau secara periodik untuk menyampaikan / mengkomunikasikan
memastikan bahwa masih relevan & kebijakan keselamatan kerja pada
sesuai dengan organisasi waktu : awal tahun, penandatanganan
RKAP, kunjungan proyek dan pada saat
Permasalahan K3 - Raya Bogor Flyover
K3 - Raya Bogor Flyover

No URAIAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM KERJA

2 Memberikan usulan-usulan perbaikan SMK3 1. Menggali proses-proses yang lebih * Pelaksanaan klinik SMK3 disesuaikan  Melaksanakan klinik di proyek untuk
efektif dari proyek Raya Bogor dan dengan program kerja Quality menggali peluang "improvement
Tanjung Barat Assurance Proyek

 Melaksanakan evaluasi dan analisa


terhadap temuan audit internal dan
tindak lanjutnya

2. Menyerap Sistem Manajemen Mengikuti pelaksanaan kegiatan-  Mengikuti seminar-seminar SMK3


Keselamatan dan Kesehatan Kerja up-to * kegiatan SMK3 dalam rangka
date sebagai input bagi pengembangan pengembangan wawasan dan  Mengikuti pelatihan manajemen SMK3
SMK3 peningkatan kompetensi proyek yang yang relevan dengan kebutuhan
terkait dengan biaya agar mengacu
kepada rencana biaya yang telah  Diwajibkan proyek membuat
ditentukan perencanaan safety atau safety plan
selama proses pelaksanaan proyek,
termasuk identifikasi risikonya
K3 - Raya Bogor Flyover
K3 - Raya Bogor Flyover
Permasalahan K3 - Raya Bogor Flyover
Permasalahan K3 - Raya Bogor Flyover
Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan Metode Kerja

1. Secara umum metode kerja yang dilakukan pada proyek Raya Bogor
Fly Over meliputi Struktur, Mechanical Electrical, dan Arsitektural.

2.Pelaksanaannya metode konstruksi struktur meliputi :


• Retaining Wall
• Embankment
• Rigid Pavement
• Abutment
• Main Structure

3.Pemakaian metode kerja pada proyek Raya Bogor Fly Over


mempergunakan metode kerja yang bersifat kondisional yang
sangat diperngaruhi oleh kondisi lingkungan.
Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan K3

1. Penerapan SMK3 efektif jika didukung oleh semua personel proyek yang
terlibat.

2.Menumbuhkan kesadaran dan budaya selalu menggunakan alat pelindung


diri (APD) dalam melaksanakan setiap item pekerjaan adalah suatu usaha
yang harus dilaksanakan secara sistematis dan terus menerus.
Ketua : Akhmad Ismail. ST

Wakil Ketua : Rommy R,. ST

Sekretaris : Budi S,. ST Wkl Sekretaris : Anwar S., ST

-Ahli K3
-Administrasi
- Monitoring
-P3K
-Inspeksi
-Asuransi
- Evaluasi

Anggota :

Standarisasi K3. Met Kerja : Vicky R,. ST


Inspector :
Anggaran K3 : Ario W,. ST
-KA : Saptoto N,. ST Pengelolaan K3. Material & Alat : Iskandar. ST
-K3 : Dwi Purnomo, ST Supervisi K3 : - Aries M,. ST
- Purwanto. ST
- Tony H,
- Imam M.
MULAI

RESIKO BHY KECELAKAAN

PEK. PERSIAPAN P1

Tidak
Q1

Ya

P4 P2 P3
PEK. M E P PEK. STRUKTUR PEK. ARSITEKTUR
1. Pek. Retaining Wall 1. Pedeatrian Stair Hand
Tidak Tidak Tidak
1. Pek. Plumbing 2. Embankment Railling
2. Penerangan Jalan 3. Rigid Pavement 2. Landscaping.
Umum 4. Main Structure

Ya Ya Ya
Q4 Q2 Q3

KECELAKAAN

K1 K2 K3

RINGAN BERAT MENINGGAL


1. Pertolongan pertama P3K 1. Ke RS / rawat inap 1. Dibawa ke RS/ di visum
2. Dibawa ke RS / Rawat jalan 2. Pengobatan Rutin 2. Dibawa ke keluarga korban
3. Asuransi

P5
REKAMAN DATA KECELAKAAN
Tidak
PPD PROYEK RBFO

Ya Q5

SELESAI
SAFETY PLAN
RAYA BOGOR FLY OVER PROJECT

TINGKAT PENANGGUNG
No. KEGIATAN IDENTIFIKASI BAHAYA AKIBAT PELUANG PENGENDALIAN RESIKO
RESIKO JAWAB

1 SETTING OUT/ - Tertabrak kendaraan yang sedang 3 D M - Adanya Traffic management, supervisi engineering untuk Pelaksana Utama /
PENGUKURAN melintas pada jalan raya aktifitas pekerjaan flyover dan koordinasi utk pelaksanaan Team Survey
pekerjaan dengan Instansi terkait ( PU, Jasa Marga, DLLAJ,
dan Kepolisian terdekat ).

- Pemasangan rambu-rambu lalu lintas dan rambu-rambu


peringatan pada saat akan memasuki lokasi Proyek (misal :
"Kurangi kecepatan kendaraan anda", "Maaf perjalanan
anda terganggu, ada pekerjaan pembangunan flyover",
Tanda Hati-hati !, dsb ),

- Pasang Traffic cone, Pagar pengaman/MCB ( Movable


Concrete Barrier ).
- Pekerja, petugas pengukuran w ajib menggunakan alat
pelindung diri ( Safety shoes, Helmet, dll ).

- Tertabrak kereta Api yang sedang 3 D M - Dibuat Traffic Manajemen yang berkaitan dengan Jam
melintas pada jalan raya sibuk Kereta Api.
- Koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan PT KAI
- Penempatan Flagman yang memakai rompi diperlintasan rel
kereta Api
2 PILE DRIVING / - Pemasangan rambu2 lalu lintas pada saat memasuki
PEMANCANGAN perlintasan dengan Kereta Api.
- Pasang MCB/pagar disekitar perlintasan rel Kereta Api
TINGKAT PENANGGUNG
No. KEGIATAN IDENTIFIKASI BAHAYA AKIBAT PELUANG PENGENDALIAN RESIKO
RESIKO JAWAB
A. Pengoperasian - Tertimpa tiang pancang yang diangkat 3 D M - Pengikatan tiang pancang sesuai prosedur dan standar. Pelut / Operator/
crane pancang oleh crane. - Pengecekan kondisi crane dan sling pengait. Safety Officer
- Pergerakan crane pancang yang 3 D M - Pengamanan areal kerja dengan pagar pengaman rambu
membahayakan petugas/ pekerja/pihak rambu lalu lintas dan dibuat traffic manajemen untuk kondisi
ketiga. area padat lalu lintas.

B. Welding Tiang - Keracunan logam akibat pengelasan 3 C M - Gunakan Alat Pelindung Diri ( APD ) seperti Masker, Kaca Safety Officer/
pancang mata pelindung, Sarung tangan dan body protector, dll. Welder
- Cahaya pijar pada saat pengelasan. 2 B M

- Luka bakar 3 B H

C. Cutting Pile - Tertimpa bobokan tiang pancang 3 D M - Mempergunakan crane untuk menahan dan memindahkan sisa Pelut / Mandor/
potongan tiang pancang yang panjang.

- Terluka tangan pada saat pembobokan 2 B H Pekerja


tiang pancang. - Gunakan Alat Pelindung Diri ( Helmet, sarung tangan dll ).

3 GALIAN DAN - Pergerakan alat berat (Excavator) dan 3 C M - Operator harus mempunyai Surat Izin Operasi ( SIO ). Pelut / Operator/
TIMBUNAN Dump truk yang mengganggu lalu-lintas - Penempatan petugas / flagman yang memakai rompi. Safety Officer
sehingga mudah terjadi kecelakaan lalu
- Pemasangan rambu-rambu lalu-lintas sesuai peraturan yang
lintas.
berlaku.

- Pemasangan pagar pengaman / MCB, dan rambu-rambu


peringatan, mis: "Hati-hati ada pekerjaan galian", "Hati-hati !
Keluar masuk kendaraan proyek", dsb.

- pakai lampu penerangan apabila bekerja pada malam hari.


- Tertimbun longsoran tanah (galian 2 B H - Pemasangan Dinding pelindung sementara (sheet pile, tolo-
dalam). tolo, dll) apabila penggalian sangat dalam > 2m,
-
Mempergunakan Alat Pelindung Diri ( APD ) pada saat
melakukan aktifitas pekerjaan seperti :Helmet, sarung tangan
pelindung. Dll,
- Terjatuh ke galian yang dalam baik 2 C M -
pekerja maupun pihak luar Mempergunakan pagar pengaman, barikade, dan pemasangan
rambu-rambu peringatan ("Awas ada galian ")
TINGKAT PENANGGUNG
No. KEGIATAN IDENTIFIKASI BAHAYA AKIBAT PELUANG PENGENDALIAN RESIKO
RESIKO JAWAB
4 CONCRETE
WORKS &
REINFORCEMENT
A. Pembesian - 3 D M - Periksa kondisi pengait dan sling. Pelut /
- Pengikatan besi sesuai prosedur dan standart. Mandor besi /
Tertimpa/terhimpit besi pada saat
pengangkatan/ penurunan besi dari lokasi - Adanya Flagman untuk pengendalian lalu-lintas. Safety Officer
gudang/ fabrikasi ke lokasi pekerjaan - Pemasangan rambu-rambu lalu-lintas.

- 2 D L - Pergunakan Alat Pelindung Diri (APD), seperti : Kaca mata,


Terluka pada saat pekerjaan fabrikasi
yang menggunakan peralatan ( Las, Bar Sarung tangan, sepatu karet (apabila peralatan mengguna-
bending, BarCutter, Gerinda ) kan listrik), dsb.

- Terbakar, akibat korsleting karena 3 D M - Periksa instalasi listrik, apakah sudah baik dan benar.
pemakaian peralatan listrik - Mematikan peralatan listrik dengan benar setelah digunakan.
- Peralatan pemadam kebakaran harus tersedia pada setiap
lokasi kerja.
- 3 D M - Periksa kondisi pengait dan sling.
Tertimpa besi beton yang sedang
diangkat untuk pemasangan lantai - Pengikatan besi sesuai prosedur dan standart.
jembatan flyover yang berakibat jatuh - Adanya Flagman untuk pengendalian lalu-lintas.
- Pemasangan rambu-rambu lalu-lintas.
- Pergunakan Alat Pelindung Diri (APD), seperti : Helmet, sa-
rung tangan, safety shoes.
- Terjatuh pada saat melakukan pekerjaan 2 C M - Pergunakan APD, spt : Sarung tangan, membawa kantong
pembesian pada pek. Pier kantong peralatan, helmet, safety belt.

- Pemasangan besi yang mengakibatkan 2 C M


tangan terluka
B. Form work - Terjatuh pada saat pemasangan form 3 C H - Pergunakan APD, spt : Sarung tangan, membawa kantong Pelut / Mandor/
work untuk Pier, Diaphragma ( Deck Slab kantong peralatan, helmet, safety belt. Safety Officer
), parapet yang berada pada tempat yang
- Periksa kondisi perancah yang disesuaikan dengan prosedur
tinggi
yang berlaku
- Pemasangan railing pada tepian untuk kondisi tempat kerja
yang tinggi
TINGKAT PENANGGUNG
KEGIATAN IDENTIFIKASI BAHAYA AKIBAT PELUANG PENGENDALIAN RESIKO
RESIKO JAWAB
- Form w ork lantai atas jembatan yang 3 D M - Periksa kondisi pengait dan sling.
diangkat ke lokasi yang akan dicor bisa - Pengikatan bekisting sesuai prosedur dan standart.
berakibat jatuh. - Pemasangan rambu-rambu lalu-lintas.
- Pemasangan barikade, pagar pengaman pada lokasi yang
sedang dikerjakan.

C. Pengecoran - Pergerakan truk mixer dan concrete 3 D M - Operator harus mempunyai Surat Izin Operasi ( SIO ). Pelut / Operator/
pump yang membahayakan pekerja, - Penempatan petugas / flagman yang memakai rompi. Safety Officer
pejalan kaki dan lalu-lintas di sekitarnya - Pemasangan rambu-rambu lalu-lintas sesuai peraturan yang
berlaku.
- Pemasangan pagar pengaman / MCB, dan rambu-rambu per-
ingatan, mis: "Hati-hati ada pekerjaan jembatan", "Hati-hati !
Keluar masuk kendaraan proyek", dsb.
- pakai lampu penerangan apabila bekerja pada malam hari.
- Terjatuh dari plat form perancah pada 3 C H - Pemasangan railing pada tepian untuk kondisi tempat kerja
w aktu sedang bekerja (bagian atas - Pemakaian APD ( Helmet, Safety belt, sarung tangan, kan-
pier/ abutment jembatan), tong peralatan )

- Terjatuh dan tertimpa perancah dan 3 C H - Periksa kondisi dan spesifikasi bahan dari perancah.
material lain pada saat perancah - dipasang jaring pengaman apabila perancah sangat tinggi
roboh.
- Perancah tertabrak kendaraan yang 2 C M - Pemasangan barikade, pagar pengaman pada lokasi yang
melintas di sekitar lokasi padat lalu lintas.

ERECTION - Tertimpa Girder yang jatuh pada saat 4 D H - Periksa kondisi pengait dan sling. Pelut / Operator/
BEAM / GIRDER diangkat
- Terjadi kecelakaan lalu lintas pada saat 2 C M - Pengikatan girder sesuai prosedur dan standart. Safety Officer
crane mengangkat girder - Adanya Flagman untuk pengendalian lalu-lintas.

- Girder yang telah diletakkan pada 3 D M - Kondisi crane harus benar-benar siap operasi, karena
Abutment terguling / terjatuh ke crane yang beroperasi lebih dari 2 alat, diperlukan
baw ah, koordinasi antar crane dengan baik,
- Koordinasi dengan Instansi terkait dalam pelaksanaan
erection ( Polantas, DLLAJR, untuk pengaturan lalu lintas ),
- Terjatuh dan tertimpa perancah dan 3 C H - Periksa kondisi dan spesifikasi bahan dari perancah.
material lain pada saat perancah - dipasang jaring pengaman apabila perancah sangat tinggi
roboh.
- Perancah tertabrak kendaraan yang 2 C M - Pemasangan barikade, pagar pengaman pada lokasi yang
melintas di sekitar lokasi padat lalu lintas.

5 ERECTION - Tertimpa Girder yang jatuh pada saat 4 D H - Periksa kondisi pengait dan sling. Pelut / Operator/
BEAM / GIRDER diangkat
- Terjadi kecelakaan lalu lintas pada saat 2 C M - Pengikatan girder sesuai prosedur dan standart. Safety Officer
crane mengangkat girder - Adanya Flagman untuk pengendalian lalu-lintas.

- Girder yang telah diletakkan pada 3 D M - Kondisi crane harus benar-benar siap operasi, karena
Abutment terguling / terjatuh ke crane yang beroperasi lebih dari 2 alat, diperlukan
baw ah, koordinasi antar crane dengan baik,
- Koordinasi dengan Instansi terkait dalam pelaksanaan
erection ( Polantas, DLLAJR, untuk pengaturan lalu lintas ),

TINGKAT PENANGGUNG
No. KEGIATAN IDENTIFIKASI BAHAYA AKIBAT PELUANG PENGENDALIAN RESIKO
RESIKO JAWAB
- Girder yang telah terpasang segera diikat / braching pada
dudukan girder maupun antar girder dan besi yang dilas.
- Menghirup fumes pengelasan 3 C H - Penggunaan APD mutlak diperlukan untuk menghindari
(keracunan logam) pada w aktu las keracunan dan iritasi mata ( Kaca mata las, sarung tangan,
braching girder, masker
- Iritasi mata dan luka bakar pada saat 2 B H
pengelasan.
STRESSING - Terjadi kecelakaan pada saat girder 2 D M - Periksa kondisi kayu/papan perata dibaw ah girder PELUT/
BEAM/GIRDER disusun di Stressing Bed - Periksa Kondisi dongkrak Hydrolik u/mengangkat Girder Safety Oficer
- Dikontrol oleh Team Survey pada saat Girder diratakan
pada permukaannya
- Terjadi kecelakaan pada saat Girder 3 D M - Periksa kondisi Strand, hindari peristiw an strand ditarik PELUT/
distressing atau ditarik dan direlease Safety Oficer
- Periksa Alat Manometer dan dikalibrasi

6 ASPHALT - Terkena material kotoran/ tanah, pasir 2 B H - Memakai alat pelindung diri ( Helm, Safety Shoes ) dan Pelut / Operator/
PAVEMENT pada saat pembersihan dengan air sarung tangan, masker/penutup hidung untuk petugas Safety Officer
compresor, pembersihan
TINGKAT PENANGGUNG
No. KEGIATAN IDENTIFIKASI BAHAYA AKIBAT PELUANG PENGENDALIAN RESIKO
RESIKO JAWAB
- Girder yang telah terpasang segera diikat / braching pada
dudukan girder maupun antar girder dan besi yang dilas.
- 3 C H -
Penggunaan APD mutlak diperlukan untuk menghindari
Menghirup fumes pengelasan (keracunan keracunan dan iritasi mata ( Kaca mata las, sarung tangan,
logam) pada waktu las braching girder, masker
- Iritasi mata dan luka bakar pada saat 2 B H
pengelasan.
STRESSING - Terjadi kecelakaan pada saat girder 2 D M - Periksa kondisi kayu/papan perata dibawah girder PELUT/
BEAM/GIRDER disusun di Stressing Bed - Periksa Kondisi dongkrak Hydrolik u/mengangkat Girder Safety Oficer
- Dikontrol oleh Team Survey pada saat Girder diratakan
pada permukaannya
- Terjadi kecelakaan pada saat Girder 3 D M - Periksa kondisi Strand, hindari peristiwan strand ditarik PELUT/
distressing atau ditarik dan direlease Safety Oficer
- Periksa Alat Manometer dan dikalibrasi

6 ASPHALT - Terkena material kotoran/ tanah, pasir 2 B H - Pelut / Operator/


PAVEMENT pada saat pembersihan dengan air Memakai alat pelindung diri ( Helm, Safety Shoes ) dan sarung Safety Officer
compresor, tangan, masker/penutup hidung untuk petugas pembersihan
- Jaring pengaman agar material/kotoran tidak terlempar ke
pengendara yang melintas di bawah jembatan.

- Pekerja yang terkena aspal panas prime 2 C M - Pekerja harus memakai alat pelindung diri ( Helmet, sarung Pelut / Operator/
coat hot mix pada waktu loading diaspal tangan ), untuk pekerja yang memegang alat sprayer aspal. Safety Officer
finisher selama pelaksanaan
- Pasang rambu-rambu lalu lintas.
penghamparan aspal ATB, Wearing/HRS,
Lampu sorot untuk kerja malam hari.
- Pagar pengaman dan traffic cone.
- Petugas Flagman / pengendalian lalu lintas yang dilengkapi
dengan senter merah, pada waktu malam.

7 Kebakaran - 5 C H - Dibuat lay out denah ruangan lengkap dg data letak APAR Pelut/Safety
Terjadi kebakaran di Base Camp Proyek - Membuat rambu-rambu evakuasi ke tempat yg aman Officer/
- Kebakaran yg terjadi di Site - Membentuk petugas2 yg bertanggung jawab untuk Tim Evakuasi
pelaksanaan evakuasi
- Mengadakan pelatihan pemadam kebakaran secara
periodik
AKIBAT PENJELASAN
PELUANG TINGKAT RESIKO
1 2 3 4 5 PELUANG AKIBAT

A H H E E E E = Extreme Risk A= Hampir pasti akan terjadi/almost certin 1= Tidak ada cedera, kerugian materi kecil
B M H H E E H = High Risk B= Cenderung untuk terjadi / likely 2= Cidera ringan / P3K, kerugian materi sedang
C L M H E E M = Moderate Risk C= Mungkin dapat terjadi 3= Hilang hari kerja, kerugian cukup besar
D L L M H E L = Low Risk D= Kecil kemungkinan terjadi 4= Cacat, kerugian materi besar
E L L M H H E= Jarang terjadi / rare 5= Kematian, kerugian materi sangat besar

Jakarta, 23 Maret 2004


PT. Wijaya Karya - DSU I
Proyek Raya Bogor FO

Akhmad Ismail. ST
Manajer Proyek
Resiko Kecelakaan

Kecelakaan Kecelakaan Kecelakaan


ringan Berat Korban Meninggal

Petugas Peran
Dwi Purnomo. ST
Saptoto N., ST
Laporan Ke P2K3
Ketua : A. Ismail., ST
Sekrt.. : Rommy R., ST

Tindak L:anjut Tindak Lanjut Tindak Lanjut

• Ke RS untuk divisum
• P3K • Ke RS, Rawat Inap
• Dibawa ke keluarga korban
• Ke RS, Rawat Jalan • Pengobatan Rutin
• Asuransi

Rekaman Data Kecelakaan

• PPD Proyek Bogor FO

Selesai
Kecelakaan Ringan

Laporan Ke
Administrasi Proyek

Perlu Tidak
Ya
Dibawa ke
RS

Dibawa ke Dilaksanakan Pengobatan


Rumah Sakit Di Proyek

Rekaman Data
Kecelakaan

Selesai
Kecelakaan Berat

Laporan Ke
Ketua P2K3 Proyek

Penanganan Administrasi
Oleh Administrasi

Laporan Korban ke
Asuransi Rumah Sakit

Klaim Monitoring
Asuransi Perawatan

Pemberian Proses
Asuransi Penyembuhan

Rekaman Data
Kecelakaan

Selesai
Kecelakaan dengan
Korban Meninggalt

Lapor Ke Polisi Lapor Ke P2K3 Pemberitahuan

Pemeriksaan
Oleh Polisi Persetujuan/
Permintaan
Kel, Korban

Surat Keterangan Dibawa Ke Dibawa ke RS


Dari Polisi Keluarga Korban Untuk divisum

Penyelesauian Data
Korban

Pengurusan
Administrasi

Penyelesaian
Claim Asuransi

Rekaman Data
Kecelakaan

Selesai
TATA CARA PELAPORAN APABILA
TERJADI KEBAKARAN

Minta
Tanggulangi bantuan Beri
tim proyek/ pemadam pertolongan
pekerja kebakaran (bawa ke RS)

ringan

Beri tanda / Inventarisir


berteriak Periksa kerusakan Buatkan laporan
Berat Minta bantuan Periks
Kebakaran kebakaran atau kondisi pada kejadian secara
tenaga medis a
bunyikan alarm kebakara benda(jumlah lengkap & jelas
manus
n kerugian)
ia dan
benda

Minta
Autosi dan
bantuan
keterangan
pihak
kematian(jika
berwajib
korban
meninggal)
UNIT PENANGGULANGAN KEBAKARAN/KECELAKAAN
DI TEMPAT KERJA PROYEK RAYA BOGOR FO
Pimpinan Unit
Penanggulangan
Kebakaran/Kecelakaan

A. Ismail., ST

Ahli K3

Budi S,. ST

Petugas Pesan Petugas Pesan


Penanggulangan Kebakaran/ Penanggulangan Kebakaran/
Kecelakaan di Kantor Kecelakaan di Lapangan

Ario W,. ST Rommy R,. ST

Satuan Regu Satuan Regu


Penanggulangan Penanggulangan
Kebakaran/Kecelakaan Kebakaran/Kecelakaan

Vicky R., ST Iskandar. ST


TATA CARA PELAPORAN DAN PENGAMANAN
APABILA TERJADI “KECELAKAAN DARURAT”
Minta Bantuan Membuat
Pemadam Kebakaran Laporan
Tanggulangi dari
Team proyek/Pekerja Safety Officer
(021) 769-4519
SOUM

ringan
Minta bantuan
Tenaga Medis
Bunyikan tanda RSUD Ps Rebo (021) 8401127
Terjadi Bahaya (Alarm) Periksa berat RS H, Bunda (021) 8400257 Periksa
Keadaan
Darurat • Safety Officer
• Security
Menuju Tempat
Evakuasi
Kondisi Keadaan
Darurat Minta Bantuan
Jenis
Kerusakan A
Pihak Berwajib

Polsek Ps, Rebo 871-8585

Minta Bantuan pihak


Ekstern Lainnya

• Ambulance (021) 118

Berikan pertolongan
Ke RS
RSUD Ps Rebo (021) 8401127
RS H, Bunda (021) 8400257
Buat Laporan Kejadian
Berikan pertolongan Secara Lengkap dan
Ke RS Bentuk Tim JelasTermasuk Form Laporan
Penyelidikan Penyelidikan Kecelakaan didistribusikan
RSUD Ps Rebo (021) 8401127
Kecelakaan
RS H, Bunda (021) 8400257
Saffety Officer & SOUM
Berikan pertolongan
Ke RS
RSUD Ps Rebo (021) 8401127
RS H, Bunda (021) 8400257
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai