Anda di halaman 1dari 29

Modul 5 : Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK)

KATA PENGANTAR

U
ngkapan puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami selaku penyelenggara Pelatihan
Manajemen Mutu Pekerjaan Konstruksi dapat menyelesaikan mata pelatihan ini dengan
baik. Modul ini berisi pentingnya seorang Aparatur Sipil Negara memiliki pemahaman
mengenai Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK).
Pelatihan Manajemen Mutu Pekerjaan Konstruksi ini bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap Aparatur Sipil Negara (ASN) di bidang
Penjaminan dan Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi, agar memiliki kompetensi dasar
dalam proses yang terjadi dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Waktu pembelajaran
selama 41 Jam Pelajaran.
Modul ini adalah salah satu upaya untuk memberikan acuan terhadap materi terikait
rencana mutu pekerjaan konstruksi.
Kami menyadari bahwa modul ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik pada
isi, bahasa, maupun penyajiannya. Kami sangat mengharapkan adanya tanggapan berupa
kritik dan saran guna penyempurnaan modul ini. Semoga modul ini bermanfaat khususnya
bagi peserta Pelatihan Manajemen Mutu Pekerjaan Konstruksi.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua Pihak terkait atas bantuan dan
kerjasamanya yang baik. Semoga modul ini dapat memberikan manfaat bagi kelancaran
proses belajar-mengajar, sehingga keinginan untuk mewujudkan Aparatur yang profesional
dan memiliki kompetensi yang handal dapat dicapai dengan baik.

Bandung, November 2019


Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Sumber Daya Air dan Konstruksi

Ir. Herman Suroyo, M.T.


NIP. 196307141992031010

PUSDIKLAT SDA DAN i


KONSTRUKSI
Modul 5 : Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................................i
Daftar Isi........................................................................................................................... ii
Daftar Informasi Visual...................................................................................................iii
Petunjuk Penggunaan Modul.........................................................................................iv
Pendahuluan.................................................................................................................... v
A. Latar Belakang......................................................................................................v
B. Deskripsi Singkat...................................................................................................vi
C. Tujuan Pembelajaran............................................................................................vi
D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok.....................................................................vi
Materi Pokok 1 Pengantar Penyusunan RMPK.............................................................1
Materi Pokok 2 Implementasi RMPK..............................................................................2
Materi Pokok 3 Komponen RMPK..................................................................................3
A. Komponen RMPK..................................................................................................3
Materi Pokok 4 Format RMPK........................................................................................5
Materi Pokok 5 Penggunaan Aplikasi RMPK................................................................20
Daftar Pustaka................................................................................................................ 21
Glosarium....................................................................................................................... 22
Modul 5 : Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK)

DAFTAR INFORMASI VISUAL

Gambar
Gambar 4.1 Contoh Bagan Struktur Organisasi Penyedia Jasa........................................6
Gambar 4.2 Contoh Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan........................................................7
Gambar 4.3 Tahapan Pekerjaan......................................................................................10
Gambar 4.4 Contoh Gambar DED...................................................................................11
Gambar 4.5 Contoh Spesifikasi Teknis............................................................................12
Gambar 4.6 Crane............................................................................................................ 12
Gambar 4.7 Contoh Tahapan Pekerjaan..........................................................................14
Gambar 4.8 Contoh JSA..................................................................................................18
Gambar 4.9 Contoh RPP/ITP...........................................................................................17
Modul 5 : Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK)

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

1. Petunjuk Bagi Peserta


Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, dalam menggunakan modul Rencana
Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK), maka langkah-langkah yang perlu dilaksanakan
antara lain:
1) Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada masing-
masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas, peserta dapat bertanya
pada instruktur yang mengampu kegiatan belajar.
2) Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui seberapa besar
pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-materi yang dibahas dalam setiap
kegiatan belajar.
3) Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikanlah hal-hal berikut
ini:
a. Perhatikan petunjuk-petunjuk yang berlaku.
b. Pahami setiap langkah kerja dengan baik.
4) Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan
belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada instruktur atau instruktur yang
mengampu kegiatan pembelajaran yang bersangkutan.

2. Petunjuk Bagi Instruktur


Dalam setiap kegiatan belajar instruktur berperan untuk:
1. Membantu peserta dalam merencanakan proses belajar.
2. Membimbing peserta melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap
belajar.
3. Membantu peserta dalam memahami konsep, praktik baru, dan menjawab
pertanyaan peserta mengenai proses belajar peserta.
4. Membantu peserta untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang
diperlukan untuk belajar.

PENDAHULUAN
PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI iv
Modul 5 : Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK)

A. Latar Belakang
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan isu sentral dalam penentuan keberhasilan
organisasi dalam mewujudkan visi dan misinya. Mengingat demikian kritikalnya peranan
SDM tersebut, adanya pengelolaan yang terencana dan terarah untuk mewujudkan SDM
profesional mutlak diperlukan, khususnya dalam menghadapi tantangan pembangunan
saat ini. Hal tersebut sejalan dengan amanah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menyatakan bahwa salah satu prinsip ASN
sebagai profesi adalah berlandaskan pada kompetensi yang diperlukan sesuai bidang
tugas. Oleh karena itu, dibutuhkan Sumber Daya Aparatur yang kompeten dan
profesional untuk mensukseskan program pemerintah yang telah dicanangkan
khususnya di bidang infrastruktur sehingga Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia (BPSDM) Kementerian PUPR yang bertugas untuk melaksanakan
pengembangan Aparatur Sipil Negara bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
menyelenggarakan berbagai kegiatan pengembangan kompetensi yang salah satunya
merupakan program pelatihan.
Sesuai dengan UU Jasa Konstruksi Pasal 59 ayat 3, tertulis bahwa Standar keamanan,
keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan paling sedikit meliputi standar mutu
bahan,standar mutu peralatan, standar keselamatan dan kesehatan kerja, standar mutu
hasil pelaksanaan jasa konstruksi. Dalam pelaksanaan suatu proyek,dibutuhkan suatu
pengendalian, agar proyek yang sedang di kerjakan dapat berjalan dengan baik, sesuai
dengan perencanaan yang telah dibuat pada tahap persiapan. Dalam pelaksanaan
proyek konstruksi, sasaran pengelolaan proyek (project management) disamping biaya
dan jadwal adalah pemenuhan persyaratan mutu. Dalam hubungan ini, suatu peralatan,
material dan metode kerja diangap memenuhi persyaratan mutu apabila dipenuhi semua
persyaratan yang ditentukan dalam kriteria dan spesifikasi. Dengan demikian, bangunan
yang dibangun atau produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan mutu, dapat
diharapkan berfungsi secara memuaskan selama kurun waktu tertentu atau dengan kata
lain siap untuk dipakai (fitness for use). Perlu juga dipahami bahwa penanganan
masalah mutu dimulai sejak awal sampai proyek dinyatakan selesai. Pada pehriode
tersebut penyelenggaraan proyek dibagi menjadi pekerjaan spesifik, yang kemudian
diserahkan kepada masing-masing bidang/unit sesuai keahlian. Jadi semua pihak
memiliki tanggung jawab yang sama untuk menjaga kualitas/mutu, bila melaksanakan
tugasnya dengan benar dan tepat dari segi mutu. Atau dengan kata lain harus selalu
berorientasi kepada mutu.
Penjaminan mutu adalah semua perencanaan dan langkah sistematis yang
diperlukan untuk memberikan keyaknian bahwa infrastruktur yang akan dibangun dapat
beroperasi secara memuaskan. Sedangkan pengendalian mutu merupakan bagian dari
penjaminan mutu yang memberikan petunjuk dan cara-cara untuk mengendalikan mutu
material, peralatan, dan metode kerja agar memenuhi keperluan yang telah ditentukan.
Sehubungan dengan tidak berlakunya Peraturan Menteri PU Nomor 04/PRT/M/2009
tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM) Departemen Pekerjaan Umum, serta telah
terbitnya Surat Edaran Menteri PUPR nomor 15/M/2019 tentang Tata Cara Penjaminan

PUSDIKLAT SDA DAN v


KONSTRUKSI
Modul 5 : Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK)

dan Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi di Kementerian PUPR, dengan


memperhatikan PP No. 11 Tahun 2017 yang memuat hak setiap PNS untuk
diikutsertakan dalam pengembangan kompetensi, Pusdiklat Sumber Daya Air dan
Konstruksi menyelenggarakan kegiatan Review Cepat Penyusunan Kurikulum dan
Modul Pelatihan SMM Konstruksi dalam rangka meningkatkan kemampuan keterampilan
teknis Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkungan Kementerian PUPR sehingga
dihasilkan Sumber Daya Manusia yang kompeten dan berintegritas dalam rangka
mendukung penyediaan infrastruktur bidang konstruksi yang handal.

B. Deskripsi Singkat
Mata pelatihan ini membekali peserta dengan pengetahuan mengenai manajemen
rencana mutu pekerjaan konstruksi, dengan metode yang disampaikan yaitu ceramah,
diskusi dan praktek.

C. Tujuan Pembelajaran
1. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran rencana mutu pekerjaan konstruksi peserta
mampu memahami dan mengimplementasikan RMPK serta dapat menggunakan
aplikasi RMPK.
2. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta mampu:
2.1 Memahami pengantar penyusunan RMPK
2.2 Memahami implementasi RMPK
2.3 Memahami komponen-komponen RMPK
2.4 Menerapkan format RMPK
2.5 Menerapkan penggunaan aplikasi RMPK

D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok


1. Pengantar Penyusunan RMPK
2. Implementasi RMPK
3. Komponen RMPK
4. Format RMPK
5. Penggunaan Aplikasi RMPK
MATERI POKOK 1 PENGANTAR PENYUSUNAN RMPK

Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta mampu memahami pengantar penyusunan RMPK.

a. Tata cara penyusunan RMPK ini berlaku pada seluruh pelaksanaan pekerjaan
konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
b. RMPK disusun oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi segera setelah
penandatanganan kontrak;
c. RMPK diserahkan dan dipresentasikan pada saat Rapat Persiapan Pelaksanaan
Kegiatan (Pre Construction Meeting/PCM), kemudian dibahas dan disetujui oleh
PPK;
d. Pembahasan RMPK mencakup kecukupan terkait persyaratan penyusunan RMPK
serta kesesuaian dengan lingkup dan persyaratan dalam kontrak; dan
e. RMPK adalah dokumen yang dinamis, dalam arti dapat dikaji ulang/direvisi
disesuaikan dengan perubahan lingkup pekerjaan dan metode pelaksanaan dengan
tetap memperhatikan kaidahkaidah penyusunan dan perubahan tersebut harus
disepakati kedua belah pihak.
Tangung jawab dan wewenang para pihak terkait penyusunan RMPK, yaitu:
a. Pengguna Jasa
1) Melakukan evaluasi dan menyetujui RMPK;
2) Mengawasi pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan RMPK; dan
3) Memastikan agar RMPK selalu up to date sesuai dengan perubahan lingkup
pekerjaan.
b. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
1) Menyampaikan RMPK sesuai ketentuan penyusunan serta lingkup dan
persyaratan dalam kontrak;
2) Menjelaskan RMPK dalam rapat persiapan pelaksanaan pekerjaan (PCM);
3) Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan RMPK; dan
4) Melakukan perubahan/kaji ulang dokumen RMPK sesuai dengan perubahan
lingkup pekerjaan yang ada.

PUSDIKLAT SDA DAN 1


KONSTRUKSI
MATERI POKOK 2 IMPLEMENTASI RMPK

Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta mampu memahami implementasi RMPK di lingkungan Kementerian PUPR.

a. Pada Rapat Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan (PCM)


RMPK yang disudah dibuat oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dibahas pada saat
Rapat Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan secara detail sesuai dengan komponen yang
sudah ditetapkan dan sesuai dengan spesifikasi teknis maupun syaratsyarat yang telah
disepakati bersama saat penandatanganan kontrak.
b. Pada saat Pelaksanaan Konstruksi
1. RMPK yang sudah disetujui oleh pengguna jasa secara resmi dapat dipakai oleh
seluruh stakeholder yang ada di Proyek konstruksi;
2. RMPK menjadi acuan kerja bagi Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dalam
melaksanakan kewajibannya di proyek konstruksi;
3. RMPK menjadi acuan kerja bagi konsultan pengawas proyek konstruksi dalam
melaksanakan kewajibannya di proyek konstruksi; dan
4. Method Statement dan Rencana Pemeriksaan dan Pengujian (Inspection and Test
Plan/ITP) yang merupakan komponen pada RMPK digunakan sebagai salah satu
persyaratan dalam permohonan izin memulai pekerjaan.
MATERI POKOK 3 KOMPONEN RMPK

Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta mampu memahami komponen-komponen RMPK.

A. Komponen RMPK
a. Struktur Organisasi Penyedia Jasa
Penyedia jasa Pekerjaan Konstruksi harus memberikan uraian mengenai struktur
organisasi tim internal serta sub-penyedia jasanya, beserta penjelasan terkait
kualifikasi, kompetensi dan tanggung jawab yang dimiliki oleh masing-masing
personil/divisi/bagian yang dimaksud. Struktur organisasi penyedia jasa juga
dilengkapi denganstruktur organisasi dari Sub Penyedia Jasa.
b. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Jadwal yang mencakup seluruh tahapan yang ada dalam proyek tersebut sehingga
dapat memberikan gambaran terkait rencana kegiatan mulai tahap persiapan sampai
tahap penyelesaian.
c. Gambar Desain dan Spesifikasi Teknis
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi harus melampirkan gambar desain (DED) yang
sudah disepakati saat penandatanganan kontrak dan memberikan uraian singkat dan
jelas mengenai persyaratan spesifikasi teknis sesuai kontrak. Contohnya:
Persyaratan proses produk/hasil produk, Persyaratan mutu material, Standard/aturan
yang dipakai, Mutu produk akhir.
d. Tahapan Pekerjaan
Rangkaian pekerjaan yang sistematis dari awal sampai akhir untuk mewujudkan
suatu bangunan konstruksi yang dapat di pertanggung jawabkan secara teknis.
e. Rencana Kerja Pelaksanaan (Method Statement)
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi harus memberikan uraian mengenai daftar
standar, prosedur, pedoman pelaksanaan dan/atau instruksi kerja yang digunakan
untuk setiap pekerjaan, baik yang terkait dengan teknis/pelaksanaan pekerjaan
maupun terkait penjaminan mutu dan pengendalian mutu dan analisis K3 untuk
setiap pekerjaan di lapangan. Rencana Kerja Pelaksanaan terdiri dari komponen:
1. Metode Kerja
Suatu rangkaian kegiatan pelaksanaan konstruksi yang mengikuti prosedur dan
telah dirancang sesuai dengan pengetahuan maupun standar yang telah
diujicobakan;
2. Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang dimaksud adalah uraian personil dan tanggung jawab dari
setiap tahap pekerjaan. Uraian personil yang dimaksud adalah jabatan apa saja
yang berhubungan dengan metode pekerjaan tersebut dan jumlah personil tiap
jabatannya;
3. Material
Material yang dimaksud adalah uraian material yang akan dipakai pada
pekerjaan tersebut dan sudah disetujui oleh pengguna jasa. Uraian material yang
dimaksud ialah penjabaran dari merek materail yang telah disetujui oleh
pengguna jasa dan spesifikasi material sesuai dengan yang tertulis dalam
kontrak;
4. Alat
Alat yang dimaksud adalah uraian seluruh alat yang akan dipakai dalam
pekerjaan tersebut. Mulai dari alat berat hingga alat yang paling kecil. Uraian alat
yang dimaksud ialah mulai dari nama alat yang dipakai, detil spesifikasi alat
(produktifitas dan sumber daya), serta jumlah unit setiap alat tersebut; dan
5. Aspek Keselamatan Konstruksi
Hal-hal yang harus diperhatikan dari segi K3 yang berhubungan dengan metode
kerja.
f. Rencana Pemeriksaan dan Pengujian/RPP (Inspection and Test Plan/ITP)
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi harus memberikan penjelasan mengenai
prosedur dan rencana inspeksi dan pengujian di lapangan untuk memastikan agar
mutu produk yang dihasilkan tetap terjaga, mencakup poin-poin sebagai berkut:
1. Kriteria keberterimaan (termasuk toleransi penerimaan);
2. Cara pengujian/pemeriksaan; dan
3. Jadwal pengujian (frekuensi pengujian), dan Penanggung jawab/pelaksana
pengujian. Rencana pelaksanaan ITP harus disesuaikan dengan uraian tahapan
pekerjaan yang disampaikan pada poin sebelumnya.
4. Tempat/ Lokasi Pengujian
g. Pengendalian Sub-Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dan Pemasok
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi harus dapat menunjukkan bentuk pengendalian
pekerjaan yang dikerjakan pihak ke-3 (Sub Kontraktor dan pemasok) yang menjadi
acuan dalam proses pelaksanaan pekerjaan dan hasil produk pekerjaan yang harus
dicapai.
MATERI POKOK 4 FORMAT RMPK

Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta mampu menerapkan format RMPK dalan penyusunan Program Mutu.

.............. RENCANA MUTU PEKERJAAN KONSTRUKSI


(Logo & Nama Perusahaan)

DAFTAR ISI

A. DATA UMUM PROYEK


B. STRUKTUR ORGANISASI PENYEDIA JASA
B.1 Struktur Organisasi
B.2 Tugas dan Tanggung Jawab
C. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
D. TAHAPAN PEKERJAAN
E. GAMBAR DAN SPESIFIKASI TEKNIS
E.1 Gambar
E.2 Spesifikasi Teknis
F. RENCANA PELAKSANAAN PEKERJAAN (Method Statement)
F.1 Metode Kerja Pelaksanaan
F.2 Tenaga Kerja
F.3 Material
F.4 Peralatan
F.5 Aspek Keselamatan Konstruksi (Analisis Kesehatan dan Keselamatan Kerja/K3)
G. RENCANA PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN (Inspection and Test Plan/ITP)
F.1. Tabel Rencana Pemeriksaan dan Pengujian
H. PENGENDALIAN SUB-PENYEDIA JASA DAN PEMASOK

A. DATA UMUM PROYEK


Data Umum Proyek
a. Nama Paket Kegiatan, :
b. Kode Dan Nomor Kontrak, :
c. Sumber Dana, :
d. Lokasi, :
e. Lingkup Pekerjaan, :
f. Waktu Pelaksanaan :
g. Penanggung Jawab Penyedia. :

B. STRUKTUR ORGANISASI PENYEDIA JASA


B.1. Struktur Organisasi Penyedia Jasa
Struktur Organisasi Penyedia Jasa (termasuk persyaratan dalam kontrak maupun yang
terkait dengan penjaminan dan pengendalian mutu di lapangan), Nama,Jabatan dan No.
telp / hp yang bisa dihubungi

Gambar 4.1 Contoh Bagan Struktur Organisasi Penyedia Jasa (Kontraktor)

B.2. Tugas dan Tanggung Jawab


Penjelasan tugas dan tanggung jawab setiap personil yang ada didalam struktur
organisasi tersebut.
C. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
Uraian seluruh item pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan kontrak dan
menampilkan jangka waktu yang dibutuhkan setiap pekerjaannya. Jadwal pelaksanaan
dilengkapi dengan jadwal pelaksanaan tiap-tiap pekerjaan (Work Breakdown

Schedule/WBS).

Gambar 4.2 Contoh Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan


D. TAHAPAN PEKERJAAN
Gambar 4.3 Tahapan Pekerjaan
E. GAMBAR DAN SPESIFIKASI TEKNIS
E.1. GAMBAR
Lampirkan gambar-gambar DED yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan
nantinya. (contoh dibawah)

Gambar 4.4 Contoh Gambar DED

E.2. Spesifikasi Teknis


Uraian rekapan Spesifikasi teknis sesuai yang tercantum dalam kontrak yang telah
ditandatangani. Mulai dari spesifikasi alat, material, tenaga kerja, dan produk yang
dihasilkan bisa dalam bentuk tabel maupun narasi.

Alat/Material/Tenaga
Spesifikasi Keterangan
Kerja/produk
Beton Ready Mix F’c : 37 MPa; 45MPa Tes Independen
Tower Crane Jib : 70 m ; Max Beban : Konvesional
2,5 ton
…… …… ……

Gambar 4.5 Contoh Spesifikasi Teknis

F. RENCANA PELAKSANAAN PEKERJAAN (METHOD STATEMENT)


F.1 Metode Kerja
a. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini dibuat untuk pekerjaan pengangkatan beban yang berat
dengan menggunakan bantuan alat berupa crane yang meliputi: pekerjaan
pengangkatan girder mulai dari mobilisasi alat, persiapan, pelaksanaan
pekerjaan, perapihan pekerjaan hingga demobilisasi alat pada pekerjaan . . . . . . .
....

Gambar 4.6 Crane


b. Uraian Pekerjaan
1) Mobilisasi crane
a) Melakukan pengecekan secara menyeluruh terhadap alat crane yang
akan di mobilisasi ke lokasi pekerjaan untuk menghindari tidak
berfungsinya alat pada saat di pergunakan.
b) Melibatkan instansi setempat terkait Surat Izin Laik Operasi (SILO).
2) Persiapan Crane dan Lifting Gear
a) Mengumpulkan beberapa data seperti kapasitas crane, kondisi crane,
load chart crane, lifting accesoris (chain block, shackle, sling, dll), kondisi
lokasi untuk crane, berat material yang diangkat dan lain-lain sesuai
dengan analisa dari engineer.
b) Memastikan operator crane dan petugas rigger kompeten, dan
mempunyai SIO (Surat izin Operator) yang masih berlaku.
c) Menyiapkan alat komunikasi (HT) dan Alat Pelindung Diri (APD) yang
akan digunakan.
d) Menyiapkan area kerja aman untuk bekerja, dan membuat barikade agar
tidak ada aktifitas pejalan kaki pada area kerja serta rambu-rambu yang
dibutuhkan berikut pengendalian lalu lintas.
3) Melakukan pengangkatan dan penurunan material
a) Menaati aturan dasar pengangkatan. Dalam hal ini biasanya telah
disebutkan dalam rigging plan atau JSA pekerjaan.
b) Dilakukan briefing sebelum memulai aktifitas.
c) Kapasitas crane sesuai dengan berat beban yang akan diangkat.
d) Petugas Rigger berkompeten, dan petugas rigger tidak merangkap
sebagai petugas sinyal.
e) Komunikasi dengan baik antara operator dengan petugas sinyal.
4) Penyelesaian pekerjaan/house keeping
a) Saat selesai lakukan clean up dan pastikan segala sesuatunya
ditinggalkan dalam keadaan tidak membahayakan bagi orang lain.
b) Merapikan area kerja seperti semula.
5) Demobilisasi Crane
a) Menyiapkan jalan yang aman untuk melintas crane, memposisikan boom
dalam keadaan standby, melintas dengan kecepatan rendah.
b) Membuat barikade untuk demobilisasi crane, mengatur kondisi lalu lintas
yang akan dilewati crane, bila perlu menggunakan pengawalan polisi.
c. Tahapan Pekerjaan

Gambar 4.7 Contoh Tahapan Pekerjaan


F.2 Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang terlibat dalam pekerjaan angker D32 dan D25
NO PERSONIL JUMLAH KETERANGAN
1 Pelaksana 1 Orang SKA
2 Petugas K3 1 Orang Petugas K3/SKA
3 Operator Crane 2 Orang SKA
4 Rigger 2 Orang SKT
5 Sinyalemen 1 Orang SKT
6 Pekerja 8 Orang SKT

F.3 Material/ Bahan


NO URAIAN VOL SATUAN KETERANGAN
1 Girder 120 Bh SNI/Spek Tek
2
3
4
5

F. 4 Peralatan
NO URAIAN VOL SATUAN KETERANGAN
1 Crane 2 Unit SILO
2 Truk Trailer 2 Unit
3 Alat bantu 1 Ls
4
5

F. 5 Aspek Keselamatan Konstuksi (K3)


lisis K3 yang dijabarkan berdasarkan Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Penetapan Pengendalian Risiko K3 yang ada di RKK untuk tiap
Gambar 4. 8 Contoh JSA
G. RENCANA PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN/ INSPECTION AND TEST PLAN
(RPP/ITP)

Gambar 4.9 Contoh RPP/ ITP


Petunjuk Pengisian Form Rencana Inspeksi dan Tes / Inspection and Test Plan (ITP)

Kode Petunjuk Keterangan


No.

Nama Proyek diisi sesuai dengan Nama proyek yang ada di dokumen kontrak proyek
diisi dengan item pekerjaan yang akan di analisia aktivitasnya untuk inspeksi dan tes
1 Pekerjaan
mutunya
diisi dengan nama badan usaha subkontraktor yang mengerjakan item pekerjaan
Subkontraktor
tersebut
Kolom Kegiatan diisi dengan penjabaran setiap kegiatan dari pekerjaan yang akan dianalisa untuk
2
(Aktivitas) inspeksi dan tes mutunya
Kolom Referensi dan diisi dengan item dokumen atau form yang berguna sebagai alat pengendali dan
3
Input Dokumen pendukung inspeksi dan tes tersebut
Kolom Metode
diisi cara yang digunakan untuk inspeksi dan tes material yang akan dipakai atau hasil
4 Pemeriksaaan dan
pekerjaan yang telah selesai
Pengujian
Kolom
5 diisi skala frekuensi inspeksi dan tes yang dilakukan disetiap kegiatan
waktu/Frekuensi
Kolom Penanggung Jawab
diisi dengan kode di tiap kolom kegiatan dan setiap pihak penanggung jawab. Kode yang
6 (Subkont, Konstraktor,
mengartikan tindakan (action) yang harus dilakukan setiap pihak penanggung jawab
Pengguna
Jasa)
diisi dengan hasil dokumen atau form setelah inspeksi dan tes yang sudah terdata
Kolom
7 hasilnya (sesuai persyaratan atau tidak) untuk mengkonfirmasi pekerjaan selanjutnya
Output
dapat dilanjutkan atau perlu tindakan khusus dan diberhentikan (tidak dilanjutkan).
Dokumen
dibagian bawah divalidasi terlebih dahulu oleh subkontraktor sebagai pihak yang
8 Kolom Pengesahan membuat rencana inspeksi dan tes, dilanjutkan oleh kontraktor bila rencana inspeksi
dan tes yang diusulkan oleh subkontraktor disepakati dan sesuai dengan standar
sistem mutu perusahaan kontraktor tersebut
H. PENGENDALIAN SUB-PENYEDIA JASA DAN PEMASOK
Uraian pengendalian sub-penyedia jasa dan pemasok dalam mendukung pelaksanaan
kontrak sesuai dengan kontrak yang telah disetujui. Jelaskan hubungan koordinasi
antara sub-penyedia jasa/pemasok dengan penyedia jasa dan pengguna jasa.
Pengendalian Sub-penyedia Jasa :

Pengendalian Pemasok :
MATERI POKOK 5 PENGGUNAAN APLIKASI RMPK

Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta mampu menerapkan penggunaan aplikasi RMPK dalam penyusunan Program Mutu

(dipraktekkan oleh Subdit Manajemen Mutu, Direktorat Bina Penyelenggaraan Jasa


Konstruksi, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR)
DAFTAR PUSTAKA

 UUJK No 2 Tahun 2017


 Permen PUPR No 07 Tahun 2019 tentang Standar dan Pedoman
Pengadaan Jasa Konstruksi melalui Penyedia
 Permen PUPR No 22 tahun 2018 Pembangunan Bangunan Gedung Negara
 SE Menteri PUPR No 15 Tahun 2019 tentang Tata Cara Penjaminan Mutu
dan Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi di Kementerian PUPR
 SE Menteri PUPR No 11 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis
Biaya Penyelenggaraan SMKK
GLOSARIUM

Proyek : Sebuah kegiatan yang bersifat sementara yang telah


ditetapkan awal pekerjaannya dan waktu selesainya
(dan biasanya selalu dibatasi oleh waktu, dan
seringkali juga dibatasi oleh sumber pendanaan),
untuk mencapai tujuan dan hasil yang spesifik dan
unik, dan pada umumnya untuk menghasilkan sebuah
perubahan.
Output : Data yang telah diproses menjadi bentuk yang dapat
digunakan.
Frekeunsi : Ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa dalam
satuan detik dengan satuan Hz.
Subkontraktor konstruksi : Subkontraktor yang menerima dan melaksanakan
sebagian/seluruh pekerjaan/proyek konstruksi yang
disubkontrakkan secara penuh oleh perusahaan
kontraktor, artinya penyediaan bahan bangunan dan
tenaga kerja seluruhnya adalah tanggung jawab
subkontraktor.

Anda mungkin juga menyukai