Anda di halaman 1dari 6

PENGUJIAN HIDROSTATIS DAN DESINFEKSI

1. UMUM

Setelah pemasangan jalur pipa, termasuk pipa induk, "valve", bangunan khusus
jembatan pipa, penembusan pipa (pipe driving), perlintasan pipa dan
perlengkapan lainnya, harus dilakukan pengujian pada jalur pipa tersebut sesuai
dengan spesifikasi ini.
Pengujian tekanan air (hydrostatic-pressure test) pada jalur pipa dilakukan dengan
tujuan untuk meyakinkan/menjamin bahwa sambungan pipa dan
perlengkapannya dalam keadaan balk, kuat dan tidak bocor serta biok-blok
penahan (thrus block permanen) sanggup menahan tekanan sesuai dengan tekanan
kerja pipa.
Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja, peralatan dan bahan untuk pengulian
tekanan air dan pengujian kebocoran. Peralatan meter yang diperlukan untuk
penguatan tekanan dan kebocoran harus disediakan oleh Kontraktor.
Bagian jaringan pipa yang akan diuji diisi penuh dengan air. Pemborong dapat
menggunakan sumber air yang ada tanpa biaya atau menyediakan sumber air
tersendiri dengan biaya sendiri. Pengisian air ini dilakukan dengan pemompaan
(an electric piston type test pump) yang dilengkapi meteran air, harus dicegah
terjadinya gelombang-gelombang tekanan, semua udara di dalam pipa harus dilepas,
dan sebuah manometer dengan kran penutupnya harus dihubungkan pada cabang
jaringan pipa yang diuji. Apabila bagian pipa yang diuji ini tidak terdapat katup udara
maka cara pengeluaran udara akan ditentukan oleh Tenaga Ahli.
1) Air untuk penguatan akan disediakan oleh Pemilik atas beban biaya Kontraktor.
2) Seluruh pekerjaan pengujian harus dilakukan dengan disaksikan oleh Direksi
atau wakilnya.

2. UJI TEKAN
Setelah pipa dipasang, semua pipa baru yang dipasang atau setiap bagian pipa baru
yang dipasang katup harus bertekanan hidrostatis minimal 1,5 kali tekanan kerja
pada saat pengujian.

2,1, Batasan Tekanan


Pengujian tekanan harus sebagai berikut :
1. Tidak boleh lebih kecil dari 1,25 kali tekanan kerja pada tekanan tertinggi selama
pengujian
2. Tidak melebihi tekanan yang direncanakan
3. Paling sedikit dilaksanakan selama 2 jam
4. Tidak bervariasi > 5 psi (0,35 bar) untuk selama pengujian
5. Tekanan yang diberikan tidak boleh melebihi 2 kali tekanan yang diijinkan untuk
katup atau hidran bila batas tekanan pengujian termasuk pada gate valves atau
hidran.
Catatan :
Katup tidak boleh dioperasikan pada saat tekanan menyebar ke semua arah
melebihi tekanan yang diijinkan

VI- 156 - 156 -


6. Tidak boleh melebihi tekanan katup yang diijinkan bila batas tekanan bagian
yang diuji dari bagian uji termasuk pada saat katup tertutup, baik untuk gate
valves atau katup buterfly.

2.2. Tekanan Udara


Setiap bagian pipa yabg dipasang katup harus diisi dengan air perlahan-lahan dan
ditentukan uji tekan, berdasarkan evaluasi dari titik terendah dari jalur pipa atau
bagian yang diuji dan dikoreksi terhadap evaluasi alat ukur pengujian, harus
dilakukan dengan cara menyambungkan pompa ke pipa. Katup-katup tidak boleh
dioperasikan baik dalam keadaan tertutup pada tekanan differensial melebihi
tekanan yang diijinkan. Cara ini berguna untuk menstabilkan uji tekan sebelum uji
kebocoran.
2.3. Pelepasan Udara
Sebelum pelaksanaan uji tekan ditentukan, udara harus dibuang seluruhnya dari
katup dan hidran. Apabila ventilasi udara tidak dipasang pada semua titik tertinggi,
kontraktor harus memasang katup cock pada titik tersebut diatas sehingga udara
dapat dikeluarkan bersamaan pada saat pipa diisi air. Setelah semua udara
dikeluarkan, katup cock harus ditutup dan uji tekan dilaksanakan. Pada akhir uji
tekan cock harus dilepas dan disumbat atau tinggalkan ditempat sesuai dengan
permintaan pemilik.
2.4. Pemeriksaan
Setiap pipa, fitting, hidran dan sambungan-sambungan yang terlihat harus diperiksa
secara cermat selama pengujian. Setiap pipa, fitting, hidran yang rusak atau cacat
ditemukan pada saat uji tekan harus diperbaiki atau diganti dengan bahan yang baik,
dan pengujian akan diulangi sampai memuaskan pemilik.

3. UJI KEBOCORAN
Uji kebocoran harus dilakukan segera setelah uji tekan

3.1.Definisi Kebocoran
Kebocoran harus diartikan sebagai sejumlah air yang harus disuply kedalam pipa
yang baru dipasang atau setiap bagian yang baru dipasang katup, untuk menjaga
tekanan pada 5 psi (0,35 bar) sebagai tekanan uji yang ditentukan sesudah udara
pada jalur pipa sudah dihilangkan dan pipa telah diisi dengan air. Kebocoran tidak
boleh diukur dalam keadaan tekanan turun pada saat pengujian melebihi periode
waktu pengujian yang ditentukan.

3.2.Kebocoran yang diijinkan


Pemasangan pipa dianggap gagal apabila tingkat kebocoran melebihi dari yang
ditentukan dalam persamaan berikut :
SD P
L
133200
Dimana :
L : Kebocoran yang diijinkan, dalam gallon/jam

VI- 157 - 157 -


S : Panjang pipa uji, dalam feet
D : Diameter pipa nominal, dalam inch
P : Tekanan uji rata-rata selama uji kebocoran, dalam pound/inch atau gauge
Dalam satuan metrik :

SD P
Lm
2816

Dimana :
Lm : Kebocoran yang diijinkan, dalam liter/jam
S : Panjang pipa uji, dalam meter
D : Diameter pipa nominal, dalam inch
P : Tekanan uji rata-rata selama uji kebocoran, dalam bar
Formula berdasar pada kebocoran yang diijinkan dari 11,65 gpd per mil, dengan
diameter nominal D = 1 inch dan tekanan P = 150 psi

3.3. Kebocoran yang diijinkan dengan variasi tekanan ditunjukan pada tabel 11.1

VI- 158 - 158 -


Tabel 11.1
Bocoran yang diijinkam untuk setiap 1000 ft (305 m) panjang pipa * gph

Tekanan uji Diameter Normal Pipa (inch)


rata-rata psi
(bar) 3 4 6 8 10 12 14 16 18 20 24 30 36 42 48 54

450 (31) 0,4 0,6 0,9 1,2 1.5 1.9 2.2 2.5 2.8 3.1 3.8 4.7 5.7 6.6 7.6 8.00
8 4 5 7 9 1 3 5 7 8 2 8 3 9 4
400 (28) 0,4 0.6 0.9 1.2 1.5 1.8 2.1 2.4 2.7 3.0 3.6 4.5 5.4 6.3 7.2 8.11
5 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
350 (24) 0.4 0.6 0.8 1.1 1.4 1.6 1.9 2.2 2.5 2.8 3.3 4.2 5.0 5.9 6.7 7.58
2 0 4 2 0 9 7 2 3 1 7 1 6 0 4
300 (21) 0.3 0.5 0.7 1.0 1.3 1.5 1.8 2.0 2.3 2.6 3.1 3.9 4.6 4.4 6.2 7.02
9 6 8 4 0 6 2 8 4 0 2 0 8 6 4
275 (19) 0.3 0.5 0.7 1.0 1.2 1.4 1.7 1.9 2.2 2.4 2.9 3.7 4.4 5.2 5.9 6.72
7 2 5 0 4 9 4 9 4 9 9 3 8 3 8
250 (17) 0.3 0.5 0.7 1.9 1.1 1.4 1.6 1.9 2.1 2.3 2.8 3.5 4.2 4.9 5.7 6.41
6 0 1 5 9 2 6 0 4 7 5 6 7 9 0
225 (16) 0.3 0.4 0.6 1.9 1.1 1.3 1.5 1.8 2.0 2.2 2.7 3.3 4.0 4.7 5.4 6.03
4 7 8 0 3 5 8 0 3 5 0 8 5 3 1
200 (14) 0.3 0.4 0.6 1.8 1.0 1.2 1.4 1.7 1.9 2.1 2.5 3.1 3.8 4.4 5.0 5.73
2 5 4 5 6 8 8 0 1 2 5 9 2 6 9
275 (12) 0.3 0.5 0.5 1.8 0.9 1.1 1.3 1.5 1.7 1.9 2.3 2.9 3.5 4.1 4.7 5.36
0 9 9 0 9 9 9 9 9 8 8 8 8 7 7
150 (10) 0.2 0.5 0.5 1.7 0.9 1.1 1.2 1.4 1.6 1.8 2.2 2.7 3.3 3.8 4.4 4.97
8 5 5 4 2 0 9 7 6 4 1 6 1 6 1

X-4
125 (9) 0.2 0.5 0.5 1.6 0.8 1.0 1.1 1.3 1.5 1.6 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.53
5 0 0 7 4 1 8 4 1 8 1 2 2 3 3
100 (7) 0.2 0.4 0.4 1.6 0.7 1.9 1.0 1.2 1.3 1.5 1.8 2.2 2.7 3.1 3.6 4.05
3 5 5 0 5 0 5 0 5 0 0 5 0 5 0

Semua bagian jaringan yang diuji, dengan berbagai diameter,


` kebocoran yang diijinkan
akan merupakan jumlah kebocoran dari setiap pipa
Untuk memperoleh kebocoran dalam liter/jam. Kalikan dengan 3,785

VI- 5 -5-
3.3.1.1. Pada pengujian terhadap dudukan katup tertutup, penambahan kebocoran sebesar
0,0012 lt/jam dari ukuran katup nominal dapat diijinkan.

3.3.1.2. Bila hidran pada bagian uji pengujian harus dilakukan pada hidran tertutup.

3.3.2. Penerimaan Hasil Pemasangan


Penerimaan harus ditentukan sesuai dengan tingkat kebocoran yang diijinkan. Bila
pada suatu uji pipa ternyata mengeluarkan bocoran yang lebih besar dari pada yang
disyaratkan pada butir 10.3.3., kontraktor akan menentukan lokasi kebocoran dan
melakukan perbaikan seperlunya sampai kebocoran sesuai persyaratan yang
diijinkan, dan atas biaya sendiri.
E9.3.3.1. Semua kebocoran yang kelihatan harus diperbaiki.

E9.4. PENGGELONTORAN PIPA


Air untuk penggelontoran akan disediakan oleh Pemilik atas beban biava
Kontraktor dan Kontraktor harus membersihkan semua pipa yang terpasang
dengan Penggelontoran memakai air bersih sebagaimana yang diperintahkan
oleh Direksi.
Penggelontoran dilakukan dengan membuka / menguras cabang pembuang
(drainase branch), mulai dari hulu dan secara bertahap ke arah hilir. Jangka waktu
pengurasan cabang pembuang akan diperintahkan oleh Direksi.
Kontraktor harus dengan segera menentukan lokasi dan memperbaiki apabila
ditemukan kebocoran selama penggelontoran, sebagaimana diperintahkan
Direksi, walaupun hasil pengujian yang disebutkan di atas disetujui oleh Direksi.

E9.5. DESINFEKSI
Sebelum berfungsi dalam sistem layanan. dan sebelum dinyatakan selesai oleh
Direksi, semua pipa induk baru, perluasan atau sambungan ke sistem yang ada,
atau "valve" yana ada dalam jaringan perluasan harus didesinfeksi dengan
Chlorine sesuai dengan prosedur berikut ini, atau sebagaimana yang
diperintahkan oleh Direksi.
1) Desinfeksi harus dilakukan dengan mengisi jalur pipa dengan air bersih
yang telah diolah yang mengandung paling sedikit 10 mg/liter sisa Chlorine.
2) Setelah 24 jam, sisa Chlorine harus diperiksa dan jika lebih dari 5 mg/lt hal
tersebut dapat dianggap desinfeksi telah dicapai dengan memuaskan.
3) Walaupun demikian, jika sisa Chlorine memperlihatkan kurang dari 5 mg/liter,
harus ditambah Chlorine, diikuti dengan tambahan periode kontak selama
24 jain.
Desinfeksi termasuk pengukuran sisa Chlorine merupakan tanggung jawab
Kontraktor, tetapi air dan bahan kimia akan disediakan oleh Pemilik atas beban
biaya Kontraktor.
Pekerjaan akan mencakup pemasangan pipa sementara atau pengambilan
sesuai kebutuhan bagi injeksi air Chlorine dan pengambilan contoh air untuk
pengujian di bawah pengarahan Direksi.
Pekerjaan yang dilakukan di atas harus dilakukan setelah penyelesaian dan
diterimanya pengujian kebocoran dan tekanan yang disyaratkan.

VI- 6 -6-

Anda mungkin juga menyukai