Anda di halaman 1dari 6

Bab 2

PEKERJAAN BONGKARAN
2.1 Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan, pendayagunaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantunya yang dibutuhkan dalam melaksanakan pembangunan pada proyek ini.
2. Bagian ini meliputi pembongkaran lokasi, pemasangan bowplank, pembuatan Direksi Keet
dan Gudang Material, penyediaan air kerja dan penerangan kerja, serta mobilisasi dan
demobilisasi.
3. Pekerjaan bongkaran meliputi :
a. Bongkar atap genteng
b. Bongkar listplank
c. Bongkar bubungan
d. Bongkar rangka atap
e. Bongkar talang
f. Bongkar plafon
g. Bongkar dinding
h. Bongkar kusen dan daun pintu
i. Bongkar kusen dan daun jendela
j. Bongkar bv
k. Bongkar kotak taman
l. Bobok dinding utk pasang plint granit
m. Bongkar instalasi listrik.

Bab 3
PEKERJAAN PERSIAPAN & PONDASI
1. Lingkup Pekerjaan
a. Tenaga Kerja, Bahan, dan Alat
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga Kerja, bahan-bahan dan alat-alat bantu yang
diperlukan untuk melaksanakan dan mengamankan pekerjaan ini dengan baik dan Sesuai
dengan Spesifikasi.
b. Lokasi Pekerjaan
Pekerjaan ini pada Lokasi seperti yang tercantum pada gambar rencana, dengan
elevasi seperti tertera pada di dalam peta kontur.
c. Pembersihan akar tanaman dan Sisa Galian
Jika Dijumpai akar tanaman atau tanah organis, maka lokasi tersebut harus dibersihkan
dari hal tersebut di atas, dan bekas galian tersebut harus diisi dengan material urugan
yang memenuhi syarat.
2. Pelaksanaan
a. Cara Pengurugan dan Peninggian
Pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis dengan tinggi lapisan 45 cm dan
pemadatan dilakukan sampai mencapai kepadatan Maximum pada kadar air optimum
yang ditentukan di dalam gambar rencana. Pemadatan urugan dilakukan dengan
memakai alat pemadat yang disetujui oleh Konsultan Pengawas . Jika tidak tercantum
dalam gambar rencana, maka pemadatan harus dilakukan sampai mencapai derajat
kepadatan 98%.
b. Pemasangan Patok
Pada lokasi urugan harus diberi patok-patok, ketinggian sesuai dengan ketinggian
rencana. Untuk daerah-daerah dengan ketinggian tertentu, dibuat patok dengan
warna tertentu pula.
c. Sistem Drainase
Pada daerah yang basah, kontraktor harus membuat saluran sementara sedemikian
rupa sehingga lokasi tersebut dapat dikeringkan. Pengeringan dilakukan dengan
bantuan pompa air. Sistem drainase yang direncanakan harus disetujui oleh
Konsultan Pengawas. Dan sistem drainase tersebut harus selalu dijaga selama
pekerjaan berlangsung agar dapat berfungsi secara efektif untuk menaggulangi air yang
ada.

Bab 8
PEKERJAAN KUSEN & PINTU
8.1 Lingkup Pekerjaan
1. Semua pekerjaan kusen pintu dan kusen jendela aluminium serta daun pintu alumunium
harus dikerjakan menurut instruksi pabrik/produsen dan standar standar antara lain:
 The Alumunium Association (AA)
 Architectural Aluminium Manufactures Association (AAMA)
 American Society for Testing Materials (ASTM)
2. Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus cukup serta memiliki skill yang dibutuhkan.
3. Kontraktor wajib memeriksa Gambar Kerja yang ada terhadap kemungkinan kesalahan atau
ketidak sesuain baik dari segi dimensi/ukuran, mutu, maupun pemasangan dan lainnya.
Konsultan Pengawas berhak menolak bahan maupun pekerjaan fabrikasi yang tidak sesuai
dengan Spesifikasi Teknis maupun Gambar Kerja, Kontraktor wajib menggantinya dengan
yang sesuai, dan beban yang diakibatkan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor
tanpa adanya biaya tambahan.
8.2 Pelaksanaan
1. Pekerjaan pembuatan/penyetelan dan pemasangan kusen aluminium beserta kaca harus
dilaksanakan oleh pemborong alumunium yang ahli dalam bidangnya.
2. Untuk mendapat ukuran yang tepat, pemborong aluminium harus datang ke lapangan dan
melakukan pengukuran
3. Untuk mendapat hasil yang baik, pembuatan/penyetelan kosen alumunium harus dilakukan
di pabrik secara masimal dan dilapangan tinggal pasang
4. Antara tembok/kolom/beton dan kusen aluminium harus diisi dengan “sealant" yang elastis
5. Pemasangan kaca pada kusen aluminium harus diisi karet gasket Semua detail pertemuan
harus halus, rata dan bersih dari goresan serta cacat yang mempengaruhi permukaan
aluminium.

Bab 9
PEKERJAAN LANTAI
9.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan granite diperuntukan lantai ruangan, dinding kamar mandi, lantai kamar mandi, lantai
selasar dan bagian-bagian tertentu yang menggunakan granit.
1. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu yang diperlukan dalam terlaksananya pekerjaan ini sehingga dapat diperoleh
pekerjaan yang baik.
2. Pekerjaan pelapis lantai ini termasuk pekerjaan sub lantai yang meliputi seluruh detail yang
disebutkan/ditujukan dalam gambar sebagai alas lantai finishing.
3. Pekerjaan Lantai granite atau keramik ini meliputi seluruh lantai ruangan dan kamar mandi
sebagaimana ditunjukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Pengawas.
4. Pekerjaan dinding keramik ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukan dalam
gambar atau sesuai petunjuk Pengawas.
5. Pekerjaan finishing lantai/dinding granite tile/homogeneouse tile harus sesuai dengan yang
disebutkan/ ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan sesuai dengan petunjuk Konsultan
Pengawas.
9.2 Pelaksanaan
1. Granite yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, warna, motif tiap keramik
harus sama, tidak boleh retak, gompal atau cacat lainnya.
2. Lebar celah lantai dan dinding keramik maksimal 4 mm. Pengisi celah/naad/siar diberi
warna dengan warna sesuai keramik yang dipasang atau warna lain atas persetujuan
Pengawas.
3. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan membuat shop drawing pola granite
yang akan dipasang. Pola pemasangan keramik harus sesuai dengan gambar detail atau
sesuai petunjuk Konsultan Pengawas .
4. Pemotongan granite harus menggunakan alat pemotong khusus, sesuai petunjuk produsen
pembuat.
5. Granite yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda-noda yang melekat
sehingga benar-benar bersih (warna granite tidak kusam/buram).
6. Adukan pengikat untuk pemasangan granite pada lantai menggunakan campuran 1 PC : 4
PS, sedangkan untuk daerah basah (toilet) adukan pengikat dengan campuran 1 PC : 2 PS.
7. Lebar siar-siar harus sama dengan kedalaman maksimal 4 mm membentuk garis lurus atau
sesuai dengan gambar atau petunjuk Pengawas. Siar-siar harus diisi bahan pengisi berwarna
(grout semen berwarna) yang sesuai dengan warna lantai.
8. Sebelum granite dipasang, terlebih dahulu harus direndam dalam air sampai jenuh.
9. Granite yang telah terpasang harus dihindarkan dari sentuhan/beban selama 2 x 24 jam dan
dilindungi dari kemungkinan cacat akibat pekerjaan lain.
10. Hasil pemasangan granite lantai harus merupakan bidang permukaan yang benar- benar
rata, tidak bergelombang dengan memperhatikan kemiringan didaerah basah dan teras.
11. Granite plint harus terpasang siku terhadap lantai, dengan memperhatikan siar- siarnya
bertemu siku dengan siar lantai dan dengan ketebalan siar yang sama pula.

Bab 10
PEKERJAAN PENGECATAN
10.1 Pekerjaan Pengecatan Dinding
1. Lingkup Kegiatan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja,bahan bahan,biaya,peralatan dan alat
bantu lainya untuk pelaksanaan pekerjan sehingga dapat tercapai pekerjaan yang
bermutu baik.
b. Pelaksanaan harus benar-benar mengikuti garis-garis ketinggian, bentuk-bentuk seperti
yang terlihat dalam gambar-gambar dan persyaratan ini. sesuai yang
disebutkan/ditunjukan pada denah gambar.
2. Pelaksanaan
a. Sebelum dicat permukaan dinding harus betul-betul rata, dibersihkan dari kotoran. Dan
setelah kering baru diplamur sehingga permukaannya menjadi rata dan licin.
b. Pengecatan dilakukan dengan kuas dan roller sampai didapatkan hasil akhir yang merata
warnanya minimal 3 (tiga) kali pengecatan dan harus didapat warna yang merata, dan
semua pengecatan ulang harus menunggu minimal 12 jam setelah pengecatan
seluruhnya selesai dilaksanakan.
c. Semua bidang pengecatan harus benar-benar rata, tidak terdapat cacat (retak, lubang
dan pecah-pecah).
d. Bidang permukaan pengecatan harus dibuat rata dan halus dengan bahan amplas besi
dan setelah memenuhi persyaratannya barulah siap untuk dimulai pekerjaan pengecatan
dengan persetujuan Konsultan Pengawas .
e. Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih adanya perbaikan pekerjaan pada
bidang pengecatan.
f. Sebelum bahan dikirim ke lokasi pekerjaan, Kontraktor harus
menyerahkan/mengirimkan contoh bahan dari 3 (tiga) macam hasil produk kepada
Konsultan Pengawas, selanjunya akan diputuskan jenis bahan dan warna yang akan
digunakan, dan akan menginstruksikan kepada Kontraktor selama tidak lebih dari 7
(tujuh) hari kalender setelah contoh bahan diserahkan.
g. Contoh bahan yang digunakan harus lengkap dengan label pabrik pembuatnya.
h. Hasil pengerjaan harus baik, warna dan pola tekstur merata, tidak terdapat noda pada
permukaan pengecatan. Harus dihindarkan terjadinya kerusakan akibat dari pekerjaan-
pekerjaan lain.
i. Bila terjadi ketidak sempurnaan dalam pengerjaan, atau kerusakan, Kontraktor harus
memperbaiki /mengganti dengan bahan yang sama mutunya tanpa adanya tambahan
biaya.

Bab 11
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
11.1 Lingkup Pekerjaan
1. Uraian persyaratan ini menjelaskan tentang detail spesifikasi bahan dan cara pemasangan
Instalasi Listrik, meliputi pekerjaan secara lengkap dan sempurna mulai dari penyediaan
bahan sampai di site, upah pemasangan, penyimpanan, transportasi, pengujian,
pemeliharaan dan jaminan.
2. Sakelar dan Stop kontak
a. Mekanisme sakelar rocker dengan rating 10 A - 250 Volt dengan warna dasar putih, jenis
pasangan recessmounted atau surfacemounted. Dalam supply sakelar harus lengkap
dengan box tempat dudukannya dari bahan metal.
b. Stop kontak biasa dengan rating 10 A - 250 Volt. 2 kutub ditambah 1 untuk
pentanahan.Stop kontak tenaga dengan rating 16 A - 250 Volt. 2 kutub ditambah 1 untuk
pentanahan. Dalam supply stop kontak harus lengkap dengan box tempat dudukannya
dari bahan metal.
c. Type saklar dan stop kontak disesuaikan dengan Interior.
3. Armature Lampu
Armature lampu menggunakan standart yang tertuang dalam spesifikasi bahan.
4. Panel Listrik
a. Panel pembagi
Persyaratan umum
 Type breaker baik main dan branch breaker sesuai gambar rencana terdiri atas
MCCB, MCB dan ELCB.
 Persyaratan Pembuatan
 Badan panel dari sheet steel dengan ketebalan minimal 2 mm.
 Persyaratan anti karat dan pengecatan luar 2 kali seperti panel utama.
 Type panel indoor untuk yang terletak dalam ruang.
 Jenis panel free standing atau wall mounted dengan pintu berkunci.
 Pentanahan harus mempunyai bar bagi fasilitas pentanahan peralatan.
 Busbar dari bahan tembaga dengan kapasitas tidak boleh kurang dari kabel
feeder yang masuk, boleh telanjang asal dipasang secara kuat dan aman.
 Jarak-jarak bar antara yang aktif dan antara aktif dan tidak aktif sesuai PU

Anda mungkin juga menyukai