1. LINGKUP PEKERJAAN
1.1. Pekerjaan yang dimaksud dalam uraian ini adalah PEMBANGUNAN BALAI
NIKAH DAN MANASIK HAJI KUA KEC. MENDOYO
1.2. Lokasi Pekerjaan : Kabupaten Jembrana
1.3. Satuan Kerja :
1.4. KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN JEMBRANA
2. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan lapangan meliputi :
2.1. Pekerjaan pengukuran dan pasangan bouwplank.
2.2. Pekerjaan pembersihan.
2.3. Shop drawing dan as built drawing.
2.4. Menyiapkan Invoice Bahan
2.5. Menyiapkan Job Mix beton
2.6. Pembuatan direksikeet dan gudang bahan.
2.7. Penyediaan peralatan keselamatan kerja seperti : helm kerja, tali pengaman,
sepatu proyek, dan obat-obatan (P3K), masker, sarung tangan, rompi.
2.8. Membantu memproses IMB/PBG
2.9. Pemindahan Penunggu Karang dan Sumur Bor beserta Upacaranya
4. PEKERJAAN BETON
4.1 Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantu yang dibutuhkan didalam pelaksanaan pekerjaan ini
sehingga mendapatkan hasil yang bermutu baik.
b. Pekerjaan ini meliputi beton rabat lantai, beton sloof praktis, kolom praktis,
ring praktis, beton plat talang, beton plat meja, dan beton balok latai
seperti yang ditunjukkan pada gambar.
4.2 Bahan :
a. Pelaksana harus menyampaikan terlebih dahulu contoh-contoh bahan
yang akan dipergunakan untuk mendapat persetujuan Direksi.
b. Bahan yang dipakai seperti pasir beton, koral beton harus memenuhi
syarat sesuai dengan ketentuan PBI 1971 dan Standar Beton 1991.
c. Air yang dipakai harus air tawar dan bersih, bebas dari zat-zat kimia yang
dapat merusak beton.
d. Pembesian harus dipasang sesuai dengan gambar atau atas petunjuk dari
Konsultan Pengawas. Mutu besi tulangan yang dipakai adalah BJTD 42 > Ø
12 mm dan BJTP 24 < Ø12 mm. Apabila diminta oleh Direksi, Pelaksana
wajib memeriksakan bahan-bahan tersebut pada laboratorium yang
ditunjuk atas biaya sendiri.
e. Apabila diminta oleh Direksi, Pelaksana wajib memeriksakan bahan-bahan
tersebut pada laboratorium yang ditunjuk atas biaya sendiri.
4.3 Peralatan :
a. Pelaksana harus wajib menyediakan semua peralatan untuk pembuatan
kubus beton, pemeriksaan leleh (Slumptest).
b. Untuk pelaksanaan seperti beton molen, vibrator, kereta dorong, takaran
bahan, alat-alat untuk membasahi/pemeliharaan beton wajib disiapkan
oleh Pelaksana.
c. Jumlah dan kualitas peralatan harus cukup dan baik untuk menjamin
mutu dan kelancaran pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
4.4 Bekisting :
a. Bahan bekisting dipakai kayu kelas III yang cukup kering dan keras serta
untuk penggunaannya harus mendapatkan persetujuan Direksi.
b. Pasangan bekisting harus kuat untuk menjamin bentuk yang diinginkan,
tidak bergeser, tidak melendut, dan tidak bocor.
4.6 Pelaksanaan :
a. Pada prinsipnya setiap tahap pelaksanaan beton harus sepengetahuan dan
atau persetujuan Direksi.
b. Pada waktu pemeriksaan pendahuluan menjelang pengecoran Direksi akan
mengecek kesiapan pelaksanaan tersebut sehubungan rencana kerja.
c. Pelaksana wajib memelihara kerapian, kebersihan dan kebenaran
pekerjaan dan mematuhi petunjuk-petunjuk Direksi.
d. Begesting harus disiapkan sesuai dengan bentuk akhir beton dan harus
cukup kuat menerima beban selama pelaksanaan, serta dapat dibongkar
dengan mudah tanpa menimbulkan kerusakan pada konstruksi.
e. Pengecoran beton harus dilaksanakan dengan pengawasan atau
persetujuan Direksi, pengecoran harus dilakukan dengan tertib, rapi dan
teratur dengan cara-cara semestinya.
f. Direksi berhak menghentikan pengecoran apabila dipandang mutu
pelaksanaan tidak dapat dipertanggung jawabkan.
g. Beton yang sudah dicor harus dilindungi dari gangguan luar/cuaca dan
senantiasa dibasahi selama 28 hari, pembukaan begesting harus dilakukan
dengan hati-hati setelah beton berumur 28 hari, cukup kuat menerima
beban-beban dan harus sepengetahuan dengan Direksi.
h. Toleransi akhir pekerjaan disyaratkan maximal 1 mm dalam 1 m baik
horisontal maupun vertikal.
i. Sloof dan ring untuk bangunan harus merupakan lingkaran tertutup.
j. Setiap pertemuan tembok menggunakan kolom praktis dengan angker
ketembok setiap jarak 0,5 m.
5. PEKERJAAN PASANGAN.
5.1 Lingkup pekerjaan :
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini
sehingga mendapatkan hasil yang bermutu baik.
b. Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pasangan dinding sesuai dengan yang
ditunjukkan didalam gambar.
5.2 Bahan dan Standard :
a. Semen, sesuai NI - 8.
b. Pasir NI - 33 Pasal 14 ayat 2.
c. Air sesuai NI - 3 pasal 10.
d. Batu kali / alam sesuai NI - 3 Pasal 19.
e. Batu bata merah dengan campuran 1pc : 5 psr.
f. Perekat menggunakan semen Portland.
Pelaksana terlebih dahulu harus memberikan contoh bahan yang akan dipakai
dan menyatakan sumber bahannya untuk persetujuan Direksi.
6.1.4. Pelaksanaan :
a. Campuran harus dibuat secara homogen dengan cara dan peralatan
yang semestinya dengan air secukupnya.
b. Campuran yang akan dipasang harus selalu baru, jangan dibiarkan
membeku lebih dari 1 jam.
c. Semua siar hendaknya dikerok sedalam mungkin lebih kurang 10
mm, sebelum diplester bata harus bersih dari bekas-bekas perekat
/ kotoran-kotoran.
d. Semua dinding beton yang akan diplester harus di kerik agar
plesterannya dapat melekat dengan baik.
e. Semua bidang yang akan diplester harus disikat sampai bersih.
f. Pelaksana akan membuat contoh bidang plesteran terlebih dahulu.
Kemudian setelah di setujui oleh Direksi plesteran harus
dilanjutkan sesuai dengan contoh.
g. Semua sudut-sudut harus tegak dan tajam, dan bidang-bidang
plesteran harus rata.
h. Untuk dapat mencapai permukaan yang rata dari suatu plesteran
yang baik, dimana diadakan pemeriksaan dengan garisan yang
panjang baik horisontal maupun vertikal.
I. Bilamana terdapat bidang plesteran yang bergelombang harus
diperbaiki secara keseluruhan. Bagian-bagian yang diperbaiki
hendaknya dibobok terlebih dahulu dengan baik, bobokan dibuat
dalam bidang segei empat, kemudian diplester rata dengan
sekitarnya.
j. Tebal plesteran tidak kurang dari 1,50 cm dan tidak lebih dari 2,00
cm dengan toleransi 1mm setiap meter panjang, sebelum benar-
benar kering permukaannya digaris silang-silang untuk mengikat
lapisan berikutnya.
k. Permukaan plesteran harus dibasahi secara berkala dan dilindungi
dari terik matahari atau hujan. Pengacian tidak dilakukan setelah
lapisan plesteran mengeras dan tidak berkerut lagi dimana tebal
acian tidak kurang dari 1 mm.
l. Antara plesteran dan kusen atau kolom harus dibuat alur yang rapi.
m. Hasil akhir yang dikehendaki adalah : Bidang plesteran halus, rata,
tidak bergelombang dan retak-retak, alur-alur lurus dengan ukuran
yang sama dan sudut-sudut yang tajam dan rapi.
7.1.2. B a h a n :
1. Kusen pintu menggunakan : kusen kayu jati kualitas baik dengan
pemasangan dan ukuran sesuai gambar.
2. Kusen jendela menggunakan : kusen aluminiumYKK brown 4 x 10
cm pemasangan dan ukuran sesuai gambar.
3. Daun pintu kayu menggunakan daun pintu kaca rangka kayu jati
dengan ukuran sesuai dengan gambar.
4. Daun jendela menggunakan daun jendela aluminium cassement
dengan pemasangan dan ukuran sesuai gambar.
5. Daun pintu utama menggunakan daun pintu kaca tempred 12
mm floorhinge + accesoris ukuran 70 x 240 cm atau sesuai
dengan gambar.
7.1.4. Pelaksanaan :
a. Selama pekerjaan berlangsung kusen-kusen harus dilindungi dari
benturan-benturan benda keras dan kerusakan atau cacat-cacat
harus diganti oleh Pelaksana atas biaya sendiri.
b. Pegangan kunci dipasang sesuai dengan gambar dan kalau tidak
disebutkan lain, maka tinggi pengangan kunci dari lantai 1 m.
c. Pada proses pemasangan kusen, harus dibantu dengan kayu agar
didapatkan hasil pemasangan yang lurus (lot) dan satu garis
antara kusen satu dengan yang lainnya.
8.2.2. B a h a n :
1. Struktur Rangka
Untuk bahan rangka primer menggunakan hollow 35/35 mm,
sedangkan untuk rangka sekunder dan penggantung menggunakan
hollow 15/35 mm. Untuk pertemuan rangka hollow dengan tembok
dilengkapi dengan pasangan siku (angel). Untuk memasang siku ke
beton menggunakan paku beton, sedangkan untuk penggantung
yang menempel pada plat lantai menggunakan paku peluru.
8.2.3. Pelaksanaan :
a. Rangka langit-langit dipasang setiap jarak maksimum 0,6 m dan
jarak-jarak profil hollow disesuaikan dengan pola pemasangan.
b. Rangka langit-langit harus digantung dengan baik dan kokoh pada
plat lantai atau kuda-kuda diatasnya dan jarak tiap penggantung
tidak lebih dari 1,20 m.
c. Sistem sambungan profil harus betul-betul kuat.
d. Gypsum board dipasang dengan paku yang tahan karat, dimana
antar gypsum yang satu dengan yang lain diberi rol textile tape dan
cornice adhesive. Sedangkan pertemuan antara gypsum dan tembok
menggunakan list gypsum sesuai dengan gambar.
9. PEKERJAAN ATAP
9.1. Pekerjaan Kap Dan Penutup Atap :
Pekerjaan kap bahan rangka atap : rangka atap baja ringan profil C-75075 “Axis”
dengan Reng (butten Ω 30) tebal 0.45 mm dan penutup atap adalah genteng
metal berpasir “sakura” sesuai ditunjuk dalam gambar atau sesuai petunjuk
Direksi Pekerjaan, termasuk bahan, ongkos kerja dan peralatan yang diperlukan.
2. Penutup Atap
Penutup atap menggunakan genteng metal berpasir “sakura”.
Dengan bubungan menggunakan genteng metal berpasir “sakura”
yang dilengkapi dengan ikut celedu dan murdha paras. Pemasangan
harus sesuai dengan gambar rencana. Untuk list plank
menggunakan list plank “shera” dengan ukuran dan pemasanngan
sesuai gambar.
10.2.2. Pemakaian :
a. Untuk semua kayu / tembok / plafon yang akan dicat memakai 1
lapis cat dasar dan 2 lapis cat finish untuk lapisan pertama dipakai
wall filler/plamir (khusus untuk dinding hanya bagian dalam saja).
b. Semua pekerjaan kayu, yang bersinggungan dengan pekerjaan beton
dan atau pasangan harus dicat 2 lapis.
c. Sengkang - sengkang, baut-baut, angker-angker dll logam yang
kelihatan harus dimeni dan di cat dengan warna yang akan
ditentukan kemudian.
10.2.3. Pelaksanaan :
a. Pada prinsipnya semua pengecatan harus dilaksanakan sesuai
dengan petunjuk dari pabriknya, sebelumnya pelaksana harus
memberikan brosurnya dan cara pengecatan tersebut kepada
Direksi.
b. Bidang-bidang yang akan dicat harus sudah disiapkan dalam arti
cukup kering, rata tidak ada cacat, bersih, tidak berminyak dll
dengan persyaratan dari pabrik.
c. Setiap lapisan harus dilaksanakan dengan baik dan rata (digunakan
rol), yang jangka waktu antara pengecatan lapisan pertama dan
lapisan selanjutnya harus cukup lama, sesuai dengan persyaratan
pabrik.
d. Bidang cat yang masih basah dilindungi dari debu, atau kotoran
lainnya.
e. Perbaikan-perbaikan dilaksanakan apabila retak-retak yang terdapat
pada bidang cat harus diperbaiki dengan menggunakan plamir,
amplas halus, kemudian dicat lagi sampai baik.
11.4 Material
11.4.1 Material yang digunakan harus baru, bermutu baik dan sesuai spesifikasi
yang telah ditentukan.
11.4.2 Kontraktor harus menyerahkan contoh material yang akan dipasang
untuk mendapatkan persetujuan dari : Pemberi tugas/Pengawas/Direksi.
2. Pelaksanaan.
a. Kedalaman untuk galian pipa diluar gedung minimal 50 Cm dengan
lebar galian 25 Cm.
b. Dasar galian harus padat, dengan kemiringan yang merata, dan
diberi lapisan pasir urug setebal 10 Cm.
c. Galian harus ditunjukkan kepada Direksi terlebih dahulu , sebelum
ditempati pipa.
3. Sambungan.
a. Hubungan – hubungan pipa harus dikerjakan dengan teknik yang
baik.
b. Gunakan alat / bahan – bahan pembantu, yang semestinya sehingga
tidak terjadi kebocoran – kebocoran kecil maupun besar.
c. Pipa yang ditanam harus terlebih dahulu diuji dan disetuji Direksi
sebelum ditimbun.
4. Pelindung Pipa.
a. Semua pipa – pipa yang berada didaerah umum (halaman) harus
dilindungi dengan penutup bata atau bahan lannya yang disetujui.
b. Apabila kedudukan pipa dipandang kurang aman misalnya dibawah
jalan kendaraan, pemborong harus melindungi yang disetujui oleh
Direksi.
c. Pipa – pipa pada dinding atau lantai harus tertanam cukup dalam,
dan teratur sehingga tidak mengrangi kesempurnaan permukaan
dinding / lantai yang bersangkutan.
d. Route / jalur pipa harus diberi tanda – tanda yang cukup jelas bila
perlu digambar jaringan Isometriknya.
3. Hasil akhir yang dikehendaki pada instalasi Air Bersih dan Instalasi Air
Kotor.
a. Sistim dapat berfungsi secara lancar, tidak ada bagian –bagian yang
buntu atau tersumbat.
b. Tidak terdapat kebocoran pada sistim baik sambungan, pipa – pipa
dan Valve – valve maupun alat – alat senitair lainnya.
c. Instalasi cukup aman dan kuat.
d. Jaringan mudah dikenali dan diperbaiki untuk itu diwajibkan
pemborong Instalasi Air :
Memberikan tanda – tanda yang jelas pada route / jalur pipa
yang bersangkutan.
Membuat As Built Drawing yang dengan jelas menunjukkan letak
– leak pipa / sambungan dengan ukuran yang tepat.
Memberi cat pada pipa yang terlindung dengan warna sebagai
berikut; Pipa Air bersih dengan warna Biru, Pipa Air Kotor
dengan Warna Abu – Abu, dan Pipa Vent dengan warna Putih.
16. P E N U T U P.
16.1. Perbedaan Pengertian :
Hal - hal yang tidak tercantum dalam rencana kerja dan syarat - syarat ini, pada
uraian pekerjaan dan bahan - bahan tidak dinyatakan dengan kata - kata “
Harus dipasang, dibuat, dilaksanakan dan disediakan oleh Pelaksana ( Dalam
Hal ini Pemborong ) “ tetapi bila mana pekerjaan - pekerjaan bahan-bahan
tersebut nyata adalah menjadi bagian dari pekerjaan pelaksana, maka
pernyataan tersebut dianggap dimuat dalam Spesifikasi Teknis/Syarat-syarat
teknis ini, dan bukan sebagai pekerjaan lebih.
16.2. Pelaksana sebelum penyerahan pekerjaan :
a. Wajib mengadakan pembersihan dan perbaikan - perbaikan dilapangan
sampai mendapat persetujuan Direksi dan Pemimpin Kegiatan.
Meyetujui :
Negara, Pebruari 2022
Pejabat Pembuat Komitmen Konsultan Perencana
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jembrana CV. DWIJA LOKHA
I GUSTI KOMANG BUDI SANTIKA, S.Ag, M.Si. I PUTU SATRIYA ADI PUTRA, ST.
NIP. 19770607 200312 1 011 Direktur
Mengetahui :
Kuasa Penggunan Anggaran
Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Jembrana