Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

SPESIFIKASI TEKNIK

PASAL 1. URAIAN UMUM


Pekerjaan yang dimaksud dalam uraian ini adalah meliputi :
1.1. Pekerjaan Persiapan dan Pengukuran lokasi pembangunan
1.2. Pekerjaan Pondasi Batu Gunung, Dinding batu bata, beton, Konstruksi Kayu/Atap.
1.3. Pekerjaan Pasangan lantai.
1.4. Pekerjaan Pengecataan tembok, kusen, pintu, listplank dll.
1.5. Penyelesaian seluruh pekerjaan yang belum masuk dalam uraian tersebut.

PASAL 2. S I T U A S I
2.1. Lokasi pekerjaan berada di Kabupaten Konawe Utara.
2.2. Lokasi pembangunan akan diserahkan kepada pelaksana sebagaimana adanya rapat penjelasan
pekerjaan, untuk itu calon pemborong dapat meneliti lokasi/situasi medan, luasnya yang berpengaruh
pada pembangunan tersebut.
2.3. Kelalaian dan kekurang telitian dalam hal ini tidak dijadikan alasan untuk mengajukan claim dikemudian
hari.
2.4. Setelah rapat penjelasan akan diadakan peninjauan lokasi sebagaimana acuan dasar untuk menghitung
anggaran/penawaran yang diajukan.

PASAL 3. UKURAN - UKURAN


3.1. Ukuran-ukuran patokan dan ukuran tinggi telah ditetapkan dalam gambar.
3.2. Jika terdapat perbedaan antara ukuran di dalam gambar, maka yang mengikat adanya ukuran - ukuran
pada gambar detail, namun demikian hal-hal tersebut harus dilaporkan pada waktunya kepada
konsultan pengawas untuk mendapatkan persetujuan yang akan dilaksanakan.
3.3. Pengambilan dan pemakaian ukuran yang keliru sebelum dan selama pelaksanaan pekerjaan ini
menjadi tanggung jawab pemborong sepenuhnya.

PASAL 4. DIREKSI KEET, GUDANG DAN BARAK KERJA


4.1. Untuk keperluan penimbunan bahan, yang memerlukan perlindungan terhadap cuaca dan pencurian,
pemborong wajib membuat gudang dan barak kerja.
4.2. Untuk tempat mengerjakan bahan-bahan tertentu seperti kayu dan sebagainya, maka pemborong
diwajibkan membuat barak kerja.

PASAL 5. PEKERJAAN TANAH DAN GALIAN


5.1. Semua galian harus diaksanakan sesuai dengan gambar-gambar dan syarat-syarat yang ditentukan
menurut keperluan.
5.2. Untuk menghindari kemungkinan berkumpulnya air didalam galian-galian, baik pada waktu penggalian
maupun pada waktu pekerjaan pondasi, maka harus disediakan pompa air atau pompa lumpur yang jika
diperlukan dapat bekerja terus menerus.

PASAL 6. URUGAN PASIR DAN BATU KOSONG


6.1. Dibawah pondasi diurug pasir setebal 10 cm yang dipadatkan.
6.2. Dibawah rabat beton diurug pasir urug setebal 10 cm yang dipadatkan
6.3. Pasangan batu kosong semua pondasi dengan ketebalan 20 cm.

PASAL 7. PEKERJAAN PONDASI DAN PASANGAN


7.1. Pekerjaan Pasangan pondasi menggunakan batu gunung dari daerah setempat merupakan material yang
diijinkan oleh instansi teknis.
7.2. Pekerjaan pasangan pondasi batu gunung menggunakan campuran 1 : 5.
7.3. Pekerjaan tambahan pasangan trasram setinggi 30 cm, menggunakan campuran 1 : 2
7.4. Pekerjaan tambahan pasangan dinding tembok setinggi 335 cm, menggunakan campuran 1 : 5

Halaman IV - 1
PASAL 8. PEKERJAAN PLESTERAN
8.1. Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah :
a. Plesteran seluruh permukaan dinding setebal minimal 15 mm
b. Plesteran / Afwerking permukaan beton
8.2. Bahan yang digunakan
a. Pasir pasang yang dipergunakan harus bersih, tajam dan bebas dari lumpur dan tanah liat,
kotoran organik yang dapat merusak pasangan.
b. Semen yang dipergunakan dari jenis portland cement yang memenuhi persyaratan N.I.8 Type I
menurut ASTM.
8.3. Adukan / Campuran
a. Adukan 1pc : 5psr dipergunakan untuk :
- plesteran diluar dan dalam bangunan
b. Adukan 1pc : 2psr dipergunakan untuk :
- plesteran trasram kedap air
c. Adukan 1pc : 3psr dipergunakan untuk :
- plesteran kolom beton dan pondasi
- ketebalan plesteran adalah 15 mm.

8.4. Cara Pelaksanaan


a. Sebelum diplester, permukaan batu bata dibasahi dengan air terlebih dahulu dan dibersihkan.
b. Plesteran dan acian dengan adukan 1pc : 2psr digunakan untuk dinding kedap air.
c. Plesteran dan acian dengan adukan 1pc : 3psr digunakan untuk plesteran beton.
d. Kelembaban plesteran harus tetap dijaga dan dengan kondisi pengeringan plesteran 80%, bidang
plesteran sudah dapat diaci.
e. Seluruh pekerjaan plesteran yang tidak lurus, berombak dan retak harus dibongkar dan diperbaiki
atas biaya pemborong.

PASAL 9. PEKERJAAN BETON


11.1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah :
a. Pekerjaan beton tak bertulang terdiri dari lantai rabat dan neut kusen atau tempat lain sesuai
dengan gambar kerja.
b. Pekerjaan beton bertulang terdiri dari sloef, kolom teras, kolom praktis, balok latei, ringbalk dan plat
beton.
11.2. Bahan dan Material
a. Pasir beton yang dipergunakan disyaratkan pasir kasar untuk beton.
b. Kerikil beton yang dipergunakan disyaratkan kerikil yang butirnya mempunyai gradasi merata 2 - 3
cm atau batu pecah hasil olahan stone cruiser.
c. Bahan pasir dan kerikil yang dipergunakan harus bebas dari bahan organis, lumpur dan bahan lain
yang dapat merusak beton dan memenuhi persyaratan PBI 1971.
d. Air yang dipergunakan harus air tawar dan bersih yang bebas dari garam atau zat kimia lain yang
merusak beton.
e. Untuk semua bahan semen dipergunakan semen jenis portland cement yang memenuhi
persyaratan pekerjaan bangunan sesuai peraturan Normalisasi (SNI) dan bahan bangunan
Indonesia. (PBI 1971), sejenis semen PC Tonasa kwalitas I.
f. Semen yang membatu atau kwalitasnya menurun karena penyimpanan yang kurang bagus atau
terlalu lama disimpan tidak diperkenankan dipakai.
g. Besi yang digunakan untuk pekerjaan beton bertulang terdiri dari :
- Besi dia. 10 mm untuk pembesian utama
- Besi dia. 6 mm untuk begel

PASAL 10. PEKERJAAN PASANGAN LANTAI / RABAT


10.1. Lingkup Pekerjaan lantai dan dinding km/wc
Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah :
a. Pas. tegel porselin 20 x 20 cm anti licin, untuk lantai km/wc sesuai gambar kerja.

Halaman IV - 2
b. Pas. Tegel porselin 20 x 25 cm untuk dinding km/wc disesuaikan gambar kerja.
c. Pas. Tegel kramik 40 x 40 cm untuk lantai ruangan.
d. Pas. Tegel kramik 20 x 40 cm untuk plint dinding ruangan.
c. Lantai rabat beton dengan ketebalan 7cm, dipasang dibawah lantai.
10.2. Bahan / material adalah :
a. Pasir, semen, dan lain-lain.
b. Tegel anti slip yang dipakai adalah ukuran 20 x 20 cm dengan ketebalan 25 mm dan mempunyai
sisi yang rata dan tegak lurus.
c. Tegel keramik dinding KM/WC yang dipakai adalah ukuran 20 x 25 cm dan ketebalan 25 mm dan
mempunyai sisi yang rata dan tegak lurus.
d. Tegel keramik ruangan yang dipakai adalah ukuran 40 x 40 cm dan ketebalan 25 mm dan
mempunyai sisi yang rata dan tegak lurus.
e. Semua bahan yang akan dipakai dan dipergunakan harus terlebih dahulu mendapat persetujuan
direksi.
10.3. Adukan
Adukan yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Adukan 1pc : 3psr : 5krl dipergunakan untuk rabat beton.
b. Adukan 1pc : 4psr untuk adukan pasangan tegel porselin untuk seluruh ruangan dan selaras.
10.4. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Pasangan rabat beton
Dasar untuk pasangan rabat beton harus terdiri dari lapisan pasir urug setebal 10 cm padat.
b. Pasangan Tegel Keramik
- Dasar untuk lantai harus terdiri dari pasir urug setebal 10 cm yang dipadatkan merata, setelah
terlebih dahulu diteliti ketebalan terhadap peil yang telah ditentukan.
- Sebelum pemasangan tegel Keramik harus dibersihkan dari debu bagian bawahnya.
- Nat antara tegel yang satu dengan tegel yang lainnya maksimal 2 mm.
- Kerataan dan penyikuan pasangan tegel Keramik harus benar-benar terjaga sehingga hasil
pekerjaan dapat maksimum.
- Pengecoran nat/siar-siar dengan air semen dapat dilakukan setelah pasangan agak kering
dibersihkan dari kotoran.

PASAL 11. PEKERJAAN KAYU


11.1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi :
a. Pekerjaa Kuda-kuda, rangka atap, lisplank dari papan, ventilasi atap serta penjelasan yang tertera
dalam gambar kerja.
b. Pekerjaan rangka langit-langit dan rangka penggantung lainnya yang tertera dalam gambar kerja.
11.2. Persyaratan, Jenis dan ukuran bahan
a. Semua kayu yang terpakai harus kering, berumur cukup tua, lurus dan tidak retak, tidak bengkok
serta mempunyai derajat kelembaban kurang dari 15% dan memenuhi persyaratan yang tercantum
dalam PPKI 1970-NI.5.
b. Semua jenis kayu untuk tiap bagian pekerjaan terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari
direksi.
c. Jenis kayu yang digunakan terdiri dari :
- Pekerjaan kuda-kuda/gording : kayu kls II atau sekualitasnya;
- Pekerjaan Lisplank : kayu kls II atau sekualitasnya;
- Pekerjaan rangka plafond : Jenis pontoh, miranti, silae, uwi atau sekualitasnya;
- Daun pintu : Panil dan kaca
d. Ukuran kayu yang dipergunakan
- Pekerjaan Lisplank : 2 x 3 x 20 cm
- Pekerjaan rangka plafond : 5/7 cm
Semua ukuran kayu yang tercantum diatas adalah ukuran jadi / terpasang.

Halaman IV - 3
11.3. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Pekerjaan Lisplank
- Sebelum melaksanakan pemotongan kayu, maka kontraktor harus terlebih dahulu
mengadakan penelitian mengenai ukuran untuk tiap masing-masing fungsi.
- Pekerjaan papan lisplank, dipasang ganda / bersusun sesuai dengan gambar kerja.
- Penyambungan papan lisplank secara horisontal harus benar-benar rapat dan tidak
dibenarkan memasang papan yang pecah atau yang mempunyai permukaan yang
melengkung.
b. Pekerjaan Pintu
- Semua pintu masuk dibuat dengan model pintu panil dengan ukuran disesuaikan dengan
gambar kerja.
- Pekerjaan yang tidak rapi, kasar bengkok dan tidak menggunakan bahan yang telah
ditentukan, harus dibongkar dan diganti dengan atas biaya pemborong.
c. Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela Kusen
- Semua kusen dibuat dari kayu klas II dengan ukuran jadi 5/13 cm, sistem penyambungan
harus dibuat serapi dengan sistem pen. Seluruh permukaan kayu (pada bidang yang terlihat)
harus diserut rata dengan rapi serta tidak boleh ada yang pecah.
- Kusen-kusen yang berhubungan dengan dinding atau kolom harus dilengkapi dengan angker
besi sebanyak 3 (tiga) buah pada setiap sisi dengan diameter 8 mm dipasang mengkait pada
sisi kolom.
d. Pekerjaan Kuda-kuda
- Sistem Konstruksi kuda-kuda dapat disesuaikan bentangan setiap tipe kuda-kuda dalam
gambar kerja dipilih kayu lurus dan berkualitas baik tidak pecah-pecah permukaan.

PASAL 12. PEKERJAAN PLAFOND


Pekerjaan ini terdiri dari :
a. Pekerjaan pergantian seluruh rangka plafond
b. Pekerjaan penutup plafond tripleks
12.1. Rangka Plafond
- Bahan rangka plafond digunakan kayu ponto / miranti (kayu klas II) atau sekualitasnya dengan ukuran
rangka 5/7 cm.
- Pola pemasangan seperti yang tercantum dalam gambar, dengan hubungan rangka menggunakan
kloos penyangga yang diperkuat dengan paku dan digantung pada rangka kuda-kuda.
- Semua permukaan yang berhubungan dengan bahan penutup plafond diserut halus dan rata.
12.2. Penutup Plafond
- Penutup plafond digunakan bahan tripleks 3 mm dengan ukuran 60 x 120 cm.
- Penutup plafond diletakkan pada rangka dengan paku tripleks pada jarak maksimum 10 cm antara
paku dengan yang lain. Semua bekas kepala paku ditutup dengan plamur tembok.
- Pemasangan rangka plafond, bahan penutup plafond harus lurus dan rapi.

PASAL 13. PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI


13.1. Semua kunci tanam yang dipergunakan adalah kunci tanam merk Anchor 693 ex import ukuran 24 cm
(8”), dengan 2 (dua) kali putaran untuk pintu bagian luar . Finish stainless dan tiap kunci mempunyai 3
anak kunci, kunci tanam biasa 2 kali putar digunakan untuk semua pintu.
13.2. Engsel pintu
- Semua engsel yang dipasang baik pada daun pintu mempergunakan kwalitas baik (Ex Import).
- Pemasangan untuk tiap daun pintu adalah 3 buah.
- Engsel pintu yang dipasang adalah jenis engsel Nylon kupu-kupu, dengan ukuran 3 x 4 cm.
- Pekerjaan yang tidak rapi, kasar bengkok dan tidak menggunakan bahan yang telah ditentukan,
harus dibongkar dan diganti dengan atas biaya pemborong.
13.3 Kaca jendela
- Kaca jendela, ventilasi dll menggunakan ukuran 5 mm
13.4. Cara Pemasangan
- Cara pemasangan harus rapi, kuat dan mudah dipergunakan;

Halaman IV - 4
- Pemasangan semua alat penggantung dan kunci harus benar-benar kokoh dan semua acsesories
yang terdapat dalam perangkat alat penggantung tersebut harus dipasang;
- Pemasangan yang tidak baik, goyah atau mudah lepas harus dibongkar dan diperbaiki atas biaya
pemborong.

PASAL 14. SPESIFIKASI UMUM PEKERJAAN LISTRIK


14.1. Umum
Lingkup pekerjaan ini meliputi pengadaan, pemasangan dan penyerahan dalam keadaan baik dan
siap digunakan hal-hal sebagai berikut :
- Pengadaan dan pemasangan instalasi penerangan dan stop kontak, saklar dan lampu didalam
bangunan.
14.2. Persyaratan Umum
a. Peraturan Pemasangan
Pelaksanaan pekerjaan instalasi listrik pada dasarnya harus memenuhi hal-hal sebagai berikut :
1. Peraturan-peraturan yang tercantum dalam PUIL 1987;
2. Peraturan-peraturan tambahan yang dikeluarkan oleh PLN;
3. Harus dilaksanakan oleh kontraktor yang memiliki surat izin pas PLN yaitu yang masih
berlaku dan dapat menunjukkan bukti-bukti tanda daftar rekanan dalam bidang usaha listrik
yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang;
4. Peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh instansi berwenang (keselamatan kerja dan lain
sebagainya);
5. Pekerjaan instalasi listrik ini harus dipasang oleh kontraktor yang bisa mengerjakan
pemasangan instalasi listrik. Suatu daftar referensi pemasangan harus diajukan kepada
konsultan pengawas dan konsultan perencana.
b. Gambar-gambar
1. Gambar-gambar rencana dan spesifikasi (persyaratan) ini merupakan satu kesatuan yang
saling melengkapi sama mengikat.
2. Jika terjadi gambar dan spesifikasi bertentangan maka spesifikasi yang mengikat.
3. Gambar-gambar instalasi menunjukkan secara umum tata letak dan peralatan instalasi,
sedangkan pemasangan harus dikerjakan dengan mempertimbangkan kondisi dari proyek.
4. Sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor harus mengajukan gambar-gambar kepada konsultan
perencana untuk mendapatkan persetujuan. Setiap shop drawing yang diajukan kontraktor
untuk disetujui oeh konsultan perencana dianggap kontraktor telah mempelajari situasi dan
berkonsultasi dengan pekerjaan instalasi-instalasi lainnya.
c. Daftar bahan dan contoh
a. Sebelum pekerjaan ini dimulai, kontraktor harus menyerahkan kepada konsultan perencana
daftar bahan-bahan yang atau dipakai dalam rangkap 4 (empat).
b. Kontraktor harus menyerahkan kepada konsultan perencana contoh bahan-bahan yang akan
dipakai dan semua biaya yang berkenan dengan penyerahan dan pengambilan contoh-
contoh bahan ini adalah tanggungan kontraktor.
c. Kontraktor diwajibkan untuk mengadakan pemeriksaan kembali (recheck) atas segala
ukuran-ukuran / kapasitas peralatan (equipment) yang akan dipasang. Dalam hal ini terjadi
keragu-raguan harus segera menghubungi konsultan pengawas.

PASAL 15. MATERIAL DAN PELAKSANAAN LISTRIK


15.1. Kabel Penerangan dan Coundit
a. Untuk penerangan, stop kontak biasa, kabel-kabel yang dapat dipergunakan adalah type NYA
penampang kabel minimum 3 x 2,5 mm. Kabel-kabel ini harus dipasang didalam pipa PVC klas
khusus listrik dengan diameter 1/2” atau disesuaikan dengan kabel yang dipakai, merk GIFLEX
atau EGA.
b. Kabel-kabel yang turun dari plafond ke stop kontak dan saklar melalui dinding bata dapat memakai
pipa PVC diameter pipa yang digunakan 1/2” atau disesuaikan dengan kabel yang dipakai.
15.2. Stop Kontak dan Saklar
a. Pada prinsipnya stop kontak dan saklar yang dapat dipergunakan adalah model-model merk
VIMAR atau sekualitasnya.

Halaman IV - 5
PASAL 16. PEKERJAAN CAT
16.1. Semua permukaan dicat, kecuali yang disebutkan dibawah ini, tidak diperkenankan :
a. Kaca;
b. Interior, porselint, kaca, permukaan bahan yang sudah dicat difinishing dipabrik, besi atau logam
yang terbenam dalam beton.
16.2. Bahan-bahan / Material
a. Cat-cat harus didalam kaleng yang betul tertutup rapat, jelas nama, merk, rumus maupun nomor
spesifikasinya, jenis warnanya, tanggal perbaikannya, keadaan kondisi cat tidak kadaluarsa.
b. Semua pemakaian cat-cat dasar (primer) harus berasal dari mutu merk pabrik.
c. Spesifikasi cat-cat dari satu nama pabrik beserta nomor serinya jangan ditafsirkan sebagai
keharusan, tetapi hanya sebagai penunjukan dasar kualitas.
16.3. Cat dan Acian/Plamir Tembok
Cat-cat yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Acian/plamir tembok digunakan Merk Plamir atau yang sekualitasnya
b. Cat Tembok / plafond digunakan Aries atau yang sekualitas.
c. Cat kilap kusen, lisplank digunakan merk Avian atau sekualitasnya
16.4. Cara mengerjakan Acian dan pengecetan adalah sebagai berikut :
Pembersihan, persiapan dan pengerjaan :
a. Sebelum pelaksanaan pengecetan tembok terlebih dahulu dilakukan acian tembok serta diamplas
agar permukaan tembok halus sehingga pengecetan tembok dapat menghasilkan kualitas yang
baik.
b. Logam-logam pelengkap seperti engsel pintu, permukaan alat-alat mesin, pelengkap lampu-
lampu penerangan dan semua bagian-bagian yang tidak dicat harus dilindungi, dipindahkan untuk
menghindari percikan atau maupun pengecoran cat.
c. Paku-paku yang menonjol maupun logam-logam dipermukaan yang akan dicat perlu diberi dasar
seperti Zink Chromate (meny besi).
d. Permukaan yang akan dicat harus dibersihkan dahulu.
e. Permukaan yang tidak dicat harus bersih, bagian-bagian yang berkarat disikat dan dibraso.
f. Minyak dan gemuk harus dibersihkan dengan kain bersih (kain bahan kaos), dengan larutan
pembantu (solvent).
16.5. Pekerjaan Cat Tembok Plester
Permukaan tembok plester harus bersih dari kapur, debu, kotoran gemuk dan minyak aspal, kotoran
dari percikan adukan mortar dan betul-betul kering kondisi plesterannya. Bagian dari semua
permukaan tembok yang tidak rata harus diperbaiki, dilapis dengan plamir (wall filler) diusahakan
seminim mungkin. Pengecetan harus menggunakan roller kecuali bagian yang tidak dimungkinkan
dikerjakan oleh roller.
16.7. Perlu diperhatikan
a. Kusen-kusen yang dipakai untuk cat emulsion harus segera direndam air 2 jam sebelum dipakai
selanjutnya.
b. Penggunaan roller harus yang pendek lehernya.
c. Daya penyebaran cat untuk lapisan :
- Pertama berkisar 12 m2 per 1 (satu) liter
- Lapisan kedua berkisar 10 m2 per 1 (satu) liter
16.8. Kebersihan
a. Kain lap dan kain-kain bekas cat harus disingkirkan dimasukkan kedalam kaleng tertutup atau
ditimbun untuk menghindari resiko kebakaran.
b. Tangga-tangga, acuan, harus segera disingkirkan setelah penyelesaiannya.
c. Percikan-percikan cat, minyak segera dibersihkan sebelum ditinggalkan diterima oleh direksi.

PASAL 17. PEKERJAAN PLUMBING / SANITASI


17.1. Lingkup Pekerjaan :
a. Sistem penyaluran air hujan
b. Pekerjaan kamar mandi / WC.

Halaman IV - 6
c. Pekerjaan septictank / rembesan.

17.2. Bahan-bahan
a. Floor drain;
b. Klosed Jongkok;
c. Kran air;
d. Peresapan;
e. Floor drain adalah terbuat dari stainless steel, mempunyai penutup sehingga dapat dibuka untuk
pembersih. Diameter lubang-lubang dari floor drain ini harus lebih kecil dari 1 /1/2.

PASAL 18. PENYELESAIAN PEKERJAAN DAN PEMELIHARAAN


18.1. Sebelum penyerahan pertama pekerjaan, pemborong harus meneliti semua bagian pekerjaan yang
belum sempurna dan harus segera diperbaiki dengan penuh rasa tanggung jawab.
18.2. Pekerjaan yang perlu mendapat penelitian akhir antara lain penyelesaian konstruksi atap,
penyelesaian dinding, pasangan kusen-kusen, pasangan pintu dan jendela, kerapihan pasangan ubin
kesempurnaan pengecetan terutama tempat-tempat tersembunyi, bukaan / kunci-kunci dari pintu-pintu
dan jendela dan sebagainya.
18.3. Pada waktu penyerahan pekerjaan, area lokasi pekerjaan harus sudah selesai dibersihkan dari segala
sampah dan kotoran lainnya.
18.4. Pemborong harus mengusahakan penyelesaian seluruh pekerjaan ini sebaik-baiknya sehingga
memuaskan direksi dan bouwher serta tidak memerlukan pekerjaan perbaikan.
18.5. Setelah penyerahan kedua, semua barang-barang dan peralatan yang menjadi hak milik pemborong
harus segera disingkirkan dari lokasi pekerjaan.
18.7. Segala Cacat, kesalahan, kekurangan yang timbul dalam masa pemeliharaan akan diperinci oleh
konsultan pengawas/Direksi dalam suatu daftar kerusakan/cacat yang disampaikan kepada
Pemborong selambat-lambatnya 15 hari sebelum masa pemeliharaan berakhir, Pemborong dengan
daftar ini harus segera memperbaikinya.

PASAL 20. PENUTUP


Segala jenis pekerjaan yang menjadi bagian dari pekerjaan ini, meskipun tidak terurai dalam rencana
kerja dan syarat-syarat ini, namun merupakan dalam item pekerjaan serta mempunyai hubungan dan
kepentingan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan maka Pihak kedua/kontraktor adalah tanggung
jawab harus dilaksanakan dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan rencana kerja dan
syarat-syarat.

Wanggudu, 2012

Mengetahui/Menyetujui :
CV. Matrix Engineering Consultant Dibuat oleh :

MUSRIADDIN, ST
Direktur YOAN TK, ST
Staf teknik

Halaman IV - 7

Anda mungkin juga menyukai