BAB III
PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR
PASAL 1
PEKERJAAN DINDING
58
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis
f. Bidang dinding 1/2 batu yang luasnya lebih besar dari 9,0 m2,
ditambahkan kolom dan balok penguat (kolom praktis) dengan ukuran 10 x 10
cm, dengan tulangan pokok 4 diameter 8 mm, beugel diameter 6 mm jarak 25 cm.
g. Pembuatan lubang pada pasangan untuk perancah/steiger sama sekali tidak
diperkenankan.
h. Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian
pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek besi beton diameter 6 mm
jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan
beton dan bagian yang ditanam dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm
kecuali ditentukan lain.
i. Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua melebihi dari 2%.
Bata yang patah lebih dari 2 tidak boleh digunakan.
59
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis
b. Aduk campuran di atas hingga rata dan diperoleh kelecakan (consistency) yang
sesuai untuk pelaksanaan pengacian (akan lebih baik dan mudah jika
menggunakan drill dengan blade yang telah didesain khusus sebagai mixer).
c. Pengacian dilakukan secara manual sebagaimana umumnya dengan menghampar
adukan dengan hand towel hingga merata pada bidang yang akan diaci dan
bilamana perlu diratakan dengan jidar aluminium panjang.
d. Bila tebal acian pada hamparan lapis pertama masih tipis dapat dilakukan
penambahan pada hamparan berikutnya dan untuk tebal acian yang dianjurkan
dalam pengacian adalah 1- 3mm tergantung kerataan dasar permukaannya.
Catatan : Untuk finishing akhir acian cukup menarik hand towel searah (horizontal atau
vertikal) dan tidak diperkenankan menekan, memutar atau bahkan menggosok dengan
sobekan kertas semen.
60
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis
61
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis
62
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis
Pasal 02
PEKERJAAN SCREED
1. Umum
1.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan dan pemasangan screed pelindung, screed
permukaan beton, screed untuk leveling dan screed lainnya dimana ditunjukkan.
1.2. Submittal
Shop drawing, indikasi dimana akan dikerjakan pemasangan screed dan informasi ketebalan
yang akan dikerjakan.
2. Persyaratan Bahan
2.1 Semen PC
Lihat spesifikasi pekerjaan beton
2.2. Pasir
Pasir harus bersih dan bebas dari lumpur, lemak dan kotoran lain, dengan diameter butiran
maksimal 1.8 mm
2.3. Reinforcing Mesh
Mesh kawat ayam, kawat 3 mm dengan lobang mesh 50 mm, digunakan pada pasangan
Screed dengan ketebalan lebih besar dari 50 mm.
2.4. Dust proofer/Curing Compound
Untuk screed tanpa finishing cairan acrylic resin, Febcure clear atau yang dinyatakan setara
dengan pemakaian bahan minimum 5 M2/ liter.
63
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis
64
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis
Pasal 03
PEKERJAAN WATER PROOFING
1. Lingkup Pekerjaan
1.1. Meliputi : penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar, memenuhi uraian syarat-
syarat di bawah ini serta memenuhi spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan.
1.2. Pekerjaan-pekerjaan yang harus diselesaikan dengan waterprofing antara lain:
a. Semua struktur beton yang dekat/terkena dengan air.
b. Dak beton datar/atap/roof tank/roof garden/balkon/overstek.
c. Ground water tank dan STP.
d. Daerah WC, kamar mandi dan daerah basah lainnya.
e. Bagian lain yang dinyatakan dalam gambar.
1.3. Pekerjaan yang berhubungan :
a. Pekerjaan screed pelindung, seperti disyaratkan dalam spesifikasi pekerjaan adukan
pasangan dan plesteran.
b. Pekerjaan water proof coating yang berhubungan dengan beton bertulang, lantai,
plumbing.
2. Persyaratan Bahan
2.1 Persyaratan Standard Mutu Bahan
Waterprofing yang digunakan harus memenuhi persyaratan standard Jerman (DIN 53455)
dan Standard Amerika (ASTM D412, ASTM 836, ASTM 2240) Kontraktor tidak
dibenarkan merubah standard dengan cara apapun tanpa izin dari Wakil Pemberi Tugas
atau Pengawas Lapangan.
a. Kualifikasi pelaksanaan :
Mempunyai sertifikasi pelaksanaan dari pabrik pembuat laporan kedap air.
b. Kualifikasi penguji :
65
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis
66
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis
Semua bahan dikirim dan diterima dalam kemasan asli dengan label pabrik dan
segel utuh.
Kemasan : Liquid 25 kg (ember pail), 110 kg ( drum polyetilin), dan 250 kg (drum
plat baja).
Kemasan harus dalam posisi berdiri selama pengangkutan dan penyimpanan.
b. Tempat dan lama penyimpanan
Simpan didalam suhu ruangan, hindari basah dan sengatan langsung cahaya matahari,
dengan kondisi ini bahan layak pakai selama 20 bulan.
c. Lama pengeringan
Pada atap dak 15 menit kering sentuh (cuaca panas). Pada atap dak 25 menit kering
sentuh (cuaca medung) Pada atap dak 8 jam kering keras (cuaca panas)
3. Pelaksanaan Pekerjaan
3.1 Pekerjaan Waterproofing Liquid Applied Acrylic Membrane dak atap dengan lapisan serat
fiber glass
a. Persiapan
1) Tahap Pertama pekerjaan pemebersihan lokasi yang akan di Waterproofing Liquid
Applied Acrylic Membrane dari serpihan bangunan dan sisa – sisa adukan / cor
2) Tahap Kedua pekerjaan penghalusan lantai/ dak beton yang akan di Waterproofing
Liquid Applied Acrylic Membrane pakai mesin gerinda hingga rata dan sisa debu
dari mesin gerinda dibersihkan pakai penyedot debu / vacuum cleaner
3) Tahap Ketiga pekerjaan leveling untuk kemiringan kearah pembuangan air dengan
cara penarikan benang, jika ada bagian yang rendah maka bangunan yang tinggi di
gerinda sampai sama dengan yang rendah, sehingga permukaan dak rata jika ada
dak yang kubangan lekuk dalam maka lekukan leveling dengan penambahan daging
dengan semen mortar dan lemkra untuk campuaran beton.
4) Pencucian permukaan beton sampe basah sehingga lubang – lubang pori- pori beton
membesar air masuk kelubang pori – pori sehingga tidak ada udara yang terjebak
dalam lubang pori – pori beton.
b. Aplikasi - Waterproofing Liquid Applied Acrylic Membrane
1) Tahap Pertama Pekerjaan Primer
Permukaan dak beton dalam keadaan basah langsung di primer coating
Waterproofing Liquid Applied Acrylic Membrane satu lapis langsung dengan
horizontal- vertical pakai rol dan kuas untuk bagian susut dan full drain.
2) Tahap Kedua Coating Waterproofing Liquid Applied Acrylic Membrane
Setelah Primer kering lakukan coating Waterproofing Liquid Applied Acrylic
Membrane satu lapis dengan pendahuluan vertical - horizontal
67
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis
68
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis
69
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis
4. Garansi
Sesudah serah terima pertama, kontraktor wajib menyerahkan sertifikat garansi minimal 7 Tahun.
Pasal 04
PEKERJAAN PELAPIS LANTAI
1. Umum
1.1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan peralatan dan semua pekerjaan yang berhubungan
dengan pekerjaan penyelesaian lantai sesuai dengan gambar kerja dan RKS.
1.2. Kontraktor diharuskan memberikan contoh-contoh bahan lantai yang dipasang, khususnya
untuk diseleksi kwalitas, warna, tekstur, bahan lantai untuk mendapatkan persetujuan dari
Direksi Lapangan / Konsultan Supervisi.
1.3. Kontraktor harus menyediakan jaminan tertulis dari produsen/Sub-kontrktor kepada
Pemilik Proyek untuk setiap masing-masing penggunkan bahan lantai dengan jangka
jaminan minimum 5 (lima) tahun.
1.4 Pekerjaan lantai yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
Pekerjaan Lantai Keramik
Pekerjaan Lantai Homogeneus Tile
2. Pekerjaan Lantai Homogenius Tile
2.1 Pekerjaan lantai Homogenius Tile ini dinyatakan yang sesuai gambar. Homogenius Tile
yang digunakan setara dengan produk Granito, IKAD, Sandimas, Nerogranite, Indogress
dengan ukuran sesuai gambar.
2.2 Data-data teknis Bahan :
Bahan : Homogenius Tile
Produksi : Granito, IKAD, Sandimas, Nerogranite, Indogress
Type & Ukuran : 60 x 60 cm
70
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis
71
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis
72
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis
73
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis
c. Pada pemasangan keramik, tempelkan dibagian belakang keramik adukan dan ratakan,
kemudian ubin yang telah diberi adukan ini ditekankan ke plesteran dasar. Kemudian
permukaan ubin dipukul perlahan-lahan hingga mortar perekat menutupi penuh bagian
belakang ubin dan sebagian adukan tertekan keluar dari tepi ubin.
d. Tiap hari pemasangan, tidak diperkenankan memasang tile dengan ketinggian lebih dari
ketentuan berikut :
- 1,2 m – 1,5 m, untuk tile tinggi 60 mm,
- 0,7 m -0,9 m, untuk tile tinggi 90 – 120 mm,
- Max 1,8 m, untuk semi porcelain tile.
e. Jika tile sudah terpasang, mortar yang berada di nat (joint) harus dibuang / dikeluarkan
dengan sikat atau cara lain yang tidak merusakkan permukaan tile. Mortar yang
mengotori permukaan tile harus dibuang dengan kain lap basah.
f. Pemasangan tile grant (pengisian nat) harus sesuai dengan ketentuan pabrik.
3.7.5. Pemasangan Ubin Keramik
a. Tile dipasang pada permukaan yang telah discreed.
Komposisi adukan untuk screeding :
o Area basah : 1 pc : 2 ps
b. Pada pemasangan di area yang luas, harus dilaksanakan secara kontiniu. Dan harus
disediakan ‘Kepalaan’ (guide line course) pada interval 2,0 m – 2,5 m. Pemasangan tile
lainnya berpedoman pada guide line ini.
c. Kikis semua mortar yang mempel pada nat dan bersihkan ketika proses pemasangan tile
berlangsung. Pasangan tile tidak boleh diinjak dalam waktu 24 jam setelah
pemasangan.
d. Nat-nat pada pemasangan tile harus diisi dengan bahan tile grout berwarna dan kondisi
pemasangan harus sesuai dengan rekomendasi pabrik.
3.7.6. Pemeriksaan (Inspection)
a. Rekatan (bond).
Ketika pelaksanaan pemasangan tile, ambil beberapa tile yang telah terpasang, secara
random, untuk memastikan bahwa adukan perekat telah merekat dengan baik pada
bagian belakang tile dan telah terpasang dengan baik.
b. Tension Test.
Tension test harus dilakukan pada pasangan ubin di dinding; terutama di exterior. Test
harus dilaksanakan pada area pekerjaan tiap tukang. Test dilaksanakan tiap hari kerja
dan sampel diambil secara random jika umur pemasangan sample tidak lebih dari 5
hari, kekuatan rekatan harus minimal 3 kg/cm2.
3.8. Perlindungan dan Pembersihan
3.8.1. Perlindungan
74
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis
a. Kontraktor harus melindungi ubin yang telah terpasang maupun adukan perata dan
harus mengganti, atas biaya sendiri kerusakan yang terjadi, Penyerahan pekerjaan
dilakukan dalam keadaan bersih.
b. Setelah pemasangan, kontraktor harus melindungi tile lantai yang telah terpasang. Jika
mungkin dengan mengunci area tersebut. Batasi lalu lintas diatasnya; hanya untuk yang
penting saja.
3.8.2. Pembersihan
Secara prinsip, permukaan tile dibersihkan dengan air, menggunakan sikat, kain lap, dan
sebagainya. Tetapi jika area-area yang tidak bisa dibersihkan hanya dengan air,
pembersihan memakai campuran air dengan hidrochloric acid, perbandingan 30:1.
Sebelum pembersihan dengan asam ini, lindungi semua bagian yang memungkinkan akan
berkarat atau rusak oleh asam. Setelah dibersihkan dengan asam ini, bersihkan area ini
dengan air biasa, hingga tidak ada campuran asam yang tersisa.
Pasal 05
PEKERJAAN PELAPIS DINDING
1. Lingkup Pekerjaan
1.1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, peralatan dan pekerja yang berhubungan dengan
pekerjaan penyelesaian dinding sesuai Gambar Kerja dan RKS.
75
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis
1.2. Kontraktor harus memberikan contoh-contoh bahan pelapis dinding yang akan dipasang,
khususnya untuk menentukan warna tekstur yang akan di tentukan kemudian oleh Pemberi
Tugas.
1.3. Kontraktor harus memberikan jaminan tertulis dari produsen/ Sub Kontraktor kepada
Pemilik Proyek untuk setiap penggunaan bahan dinding dan jangka waktu jaminan
minimum 5 tahun.
1.4. Pekerjaan dinding keramik pada area kamar mandi dan dapur.
2. Pekerjaan Pelapis Dinding Keramik
2.1. Bahan keramik yang dimaksud untuk digunakan pada dinding ruang toilet bersama, pantry,
janitor atau sesuai dengan gambar. Pemilihan warna ditentukan kemudian oleh Pemilik
Proyek atau oleh Direksi Lapangan / Konsultan Supervisi.
2.2. Bahan yang digunakan harus sudah dapat persetujuan dari Direksi. Lapangan, setelah
diseleksi mengenai kwaalitas bahan, warna, tekstur, dan bahan tidak boleh retak, maupun
cacat.
2.3. Data teknis bahan :
Bahan : Keramik Tile ex Roman, IKAD, Platinum atau Asia Tile.
Ukuran : 20x25cm
Toleransi ukuran < 1% dan penyerapan air tidak lebih dari 1%.
Jenis : Keramik Single Firing Heavy Duty
Warna : Sesuai dengan petunjuk Konsultan Perencana atau Pemilik proyek.
2.5. Pelaksanaan
a. Persiapan
Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diwajibkan membuat shop drawing
mengenai pola keramik.
Bahan keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih (tidak
mengandung asam alkali) sampai jenuh.
Keramik yang akan dipasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat, ataupun
bernoda
Pemotongan unit-unit keramik harus menggunakan alat pemotong keramik khusus
sesuai persyaratan pabrik.
b. Pemasangan Dinding Keramik
Adukan pasangan/pengikat dengan Produk dari AM yaitu AM 40 untuk area dalam
ditambah bahan perekat seperti yang dipersyaratkan.
Hasil pemasangan dinding keramik harus merupakan bidang permukaan yang benar-
benar rata dan tidak bergelombang.
Pemasangan keramik untuk dinding ini harus memperhatikan perletakan features
sanitair yang ada seperti diperlihatkan dalam gambar.
76
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis
Pola, arah, dan awal pemasangan dinding keramik harus sesuai gambar detail atau
sesuai petunjuk Pengawas.
Jarak antara unit-unit pemasangan keramik satu sama lain (siar-siar), harus sama
lebarnya, maksimum 5 mm yang berbentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama
lebarnya sama dalamnya untuk siar-siar yang berpotongan harus berbentuk sudut
siku yang saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
Siar-siar diisi dengan bahan pengisi dengan warna yang hampir sama dengan warna
keramik.
Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda pada
permukaan keramik hingga betul-betul bersih.
Dinding dengan pengakhiran keramik, minimum 3 mm dan maksimum 6 mm.
c. Perlindungan dan Pemeliharaan
Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari sentuhan/beban lain selama 1 x 24 jam
dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain.
Pasal 06
PEKERJAAN PENGECATAN
1. Lingkup Pekerjaan
1.1. Meliputi pekerja, peralatan dan bahan-bahan yang berhubungan dengan pekerjaan
pengecatan sesuai dengan RKS serta Gambar Kerja.
1.2. Dinding yang tidak dilapisi dengan bahan pelapis apapun, penyelesaiannya dengan
menggunakan cat tembok.
1.3. Jika sesuatu bagian atau permukaan tidak disebutkan dalam spesifikasi ini pelapis catnya
sama dengan pelapis yang dipakai untuk area dinding plafond dengan material yang sejenis
dan atau menyerupai, atau sesuai petunjuk dari Perancang / Direksi Lapangan / Konsultan
Supervisi.
1.4. Pekerjaan ini meliputi pemeliharaan setelah pekerjaan pengecatan selesai. Barang atau
bagian pekerjaan lain yang rusak atau kotor diakibatkan oleh pekerjaan pengecatan menjadi
tanggung jawab Kontraktor untuk membersihkannya maupun penggantian kerusakan jika
diperlukan.
2. Persyaratan Bahan
2.1. Bahan cat, berkualitas baik yaitu setara dengan produksi ICI Dulux, Mowilex atau Propan,
warna sesuai dengan petunjuk Konsultan Perencana atau Pemilik Proyek
77
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis
2.6. Warna
a. Selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum pekerjaan pengecatan, Kontraktor harus
mengajukan daftar bahan pengecatan kepada Direksi Lapangan / Konsultan Supervisi.
b. Perancang / Direksi Lapangan / Konsultan Supervisi menentukan warna pilihannya,
Kontraktor menyiapkan bahan dan bidang pengecatan untuk dijadikan contoh, atas
biaya Kontraktor.
3. Pekerjaan Persiapan
3.1. Sebelum pekerjaan pengecatan dilaksanakan, pekerjaan langit-langit dan lantai telah selesai
dikerjakan.
3.2. Selanjutnya diadakan persiapan sebagai berikut :
a. Dinding atau bagian yang akan dicat selesai dan telah disetujui oleh Direksi Lapangan /
Konsultan Supervisi untuk dimulai pelaksanaannya.
b. Bagian yang retak-retak, pecah atau kotoran-kotoran yang menempel harus dibersihkan.
c. Menunggu keringnya dinding atau bagian yang akan dicat karena masih basah dan
lembab.
d. Menyiapkan dan mengadakan pengecatan untuk contoh warna.
3.4. Kontraktor harus mengatur waktu sedemikian rupa sehingga terdapat urutan-urutan yang
tepat mulai dari pekerjaan dasar sampai dengan pengecatan akhir.
3.5. Semua pekerjaan pengecatan harus mengikuti petunjuk dari pabrik pembuat cat tersebut.
4. Pekerjaan Pengecatan Dasar Plesteran (Cat Tembok)
4.1. Cat Tembok Dalam
a. Tembok yang akan dicat harus mempunyai cukup waktu untuk mengering. Setelah
permukaan tembok kering, maka persiapan dilakukan dengan membersihkan permukaan
78
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis
79
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis
pengecatan harus sesuai dengan petunjuk pengerjaan dari pabrik. Harus diperhatikan jenis cat
yang boleh dipergunakan untuk bagian yang akan digunakan sebagai tempat air minum.
b. Sebelum dilakukan pelapisan epoxy, dinding harus sudah ada dalam keadaan bersih, rata,
tidak kropos serta kering sempurna untuk dinding beton minimal 28 hari sejak pengecoran.
c. Pelapisan Upox Clear dengan 25 % - 50 %, thiner, sebagai pelapis dasar atau primer.
d. Pelapisan akhir dengan 2 lapis Upox Enamel.
7. Pekerjaan Cat Melamic
a. Persiapan dilakukan dengan membersihkan dan mengamplas permukaannya. Kemudian
membersihkan dengan lap kering, tidak boleh ada minyak dan kotoran lain yang menempel.
b. Setelah bersih permukaan dicat melamic dengan menggunakan bahan terbuat dari katun yang
lembut dan bersih dari kotoran dan minyak.
c. Pekerjaan tersebut diulang sampai mencapai ketebalan warna transparan yang merata.
d. Cat melamic yang dipergunakan bermutu tinggi, dipergunakan untuk penyelesaian furniture
atau pada tempat-tempat lain sesuai yang ditunjuk dalam gambar.
Pasal 07
PEKERJAAN TANGGA
1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga, peralatan, bahan untuk
pemasangan lantai tangga beserta kelengkapannya.
2. Bahan-bahan
Lantai dari Hoatau dinyatakan lain sesuai gambar, bagian ujung tangga dipasang dengan anti
slip 10 x 60 cm, anti slip terbuat dari potongan homogeneus tile.
Railing tangga terdiri dari black steel finish cat atau dinyatakan lain sesuai gambar
Railing lain adalah pipa black steel finish cat Ø 2” dan Aksesoris atau bahan bantu lainnya.
3. Pelaksanaan
80
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis
3.1. Pemasangan baluster besi dilakukan pada saat pengecoran beton anak tangga.
3.2. Pada setiap hubungan las harus diamplas rapi.
3.3. Motiv desain sesuai dengan gambar kerja
3.4. Pola pemasangan, sistim penyambungan dan pertemuan sudut harus rapih serta sebelumnya
harus menyampaikan shopdrawing.
3.5. Untuk mencegah terhadap rusak/cacat, harus diberi pelindung sampai dengan seluruh
pekerjaan selesai.
Pasal 08
PEKERJAAN BESI NON- STRUKTUR
1. Umum
1.1 Lingkup Pekerjaan
Meliputi pekerjaan penyediaan dan pemasangan besi galvanize ataupun stainless steel
lengkap terpasang, termsauk pekerjaan lainnya seperti angkur, struktur penguat, pengikat
dan komponen-komponen lainnya yang dianggap perlu untuk menyelesaikan pekerjaan ini.
Pekejaan ini dikhususkan untuk daerah dalam dan luar, railing, pintu pintu, rangka plafon,
profil-profil, dan sesuai dengan gambar rencana.
1.2 Submittal
a. Mock up
a.1 Buatkan 1 (satu) buah mock up dengan modul 4 x 4 M2 pada tempat yang akan
disepakati konstruksinya baik dilapangan atau dipabrik.
a.2 Mock up meliputi pekerjaan terkait, antara lain
Kaca Dinding
Granit/Marmer
Angkur,baut,dan perlengkapannya
Sealant
Stainless Steel
a.3 Mock up adalah untuk
Memperlihatkan system penyambungan, pengelasan, pengganjalan, dan lain
lain detail yang disyaratkan
Memperlihatkan pemakaian bahan bahan yang terkait
Sehingga memenuhi criteria rancangan dalam spesifikasi teknis setiap
pekerjaan terkait.
Pelaksanaan tidak diperkenankan melakukan kegiatan sebelum mock up
terakhir dapat persetujuan dari pemberi tugas
b. Shop Drawing
81
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis
b.1. Buatkan shop drawing secara lengkap, jelas dan terperinci yang dapat
menjelaskan :
Type dan tampak
Detail detail sambungan
Detail angkur dan gasket
Detail pertemuan logam dengan komponen bangunan lainnya yang
berhubungan
b.2 Ukuran ukuran harus kengkap dan jelas. Lakukan pembuatan detail dalam skala
yang jelas/cukup ( 1:1,1:2,1:5 atau 1:10 ).
b.3 Tidak diperkenankan melalui pekerjaan sebelum ada peretujuan (approval) dari
Shop drawing ini.
82
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis
ini dilaksanakan sebelum pekerjaan dimulai dan pekerjaan pengujian ini bukan
dimaksud untuk meniadakan jaminan/ garansi yang wajib di keluarkan oleh
Kontraktor
d. Badan penguji ditentukan oleh pemberi tugas dan pengujiannya, termasuk bila
diperlukan uji ulang adalah beban kontraktor.
2. Bahan
2.1 Type Bahan
a. Galvanize Steel
1. Pipa besi digunakan adalah GIP dengan bentuk O dan ukuran sesuai yang tertera
pada gambar.
2. Baja profil yang digunakan adalah baja ST 37 dengan bentuk dan ukuran sesuai
yang tertera pada gambar.
3. Pipa besi yang digunakan adalah carbon steel ST 37 dengan ukuran sesuai yang
tertera pada gambar.
b. Stainless Steel
a. Baja mengadung nikel ( NI ) dan chrome ( Cr ) lebih dari 12%, harus memenuhi
standard AISI 304.
b. Harus tahan karat ( dengan perllindungan PVC Coating)
c. ype Hairline atau sesuai dengan gambar.
d. Celah antar plat stainless steel minimum 1 cm
2.2 Fabrikasi/Assembling
a. Fabrikasi
1. Semua jenis pekerjaan besi ( Galvanize & Stainless ) harus dipabrikasikan di
worksop/pabrik atau disesuaikan dengan lapangan.
2. Untuk jenis yang dapat dirakit, harus dilaksanakan worksop dan siap dipasang
dilapangan. Jika tidak dapat dipra-kit, akan tetapi sudah siap dirakit dilapangan
atau dipasang pada bangunan ( Struktur yang ada )
3. Semua sambungan harus dikerjakan dengan mesin, lurus,rata tidak goyang atau
bergerak, dan bentuk sambungan sesuai dengan standard toleransi untuk
sambungan yang tahan korosi
4. Pengelasan, penghalusan sambungan dan pekerjaan khusus lainnya harus
dikerjakan dengan metode dan prosedur prosedu sesuai dengan standard yang
berlaku. Tidak diperkenankan adanya pengelasan titik
5. Finising anti karat pada daerah sambungan dan joint yang masih terbuka.
6. Reinforcement : berikan kekuatan pada tempat/titik angkur, sambungan, dan titik
titik yang terbebani, berikan non corrosive angkur untuk penguat.
b. Toleransi Fabrikasi
83
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis
1. Pengelasan, tidsk terlihat pada bagian yang akan terlihat mata langsung. Tidak
diperkenankan menggunakan las titik
2. Semua toleransi ini harus saling disesuaikan dengan persyaratan toleransi yang
ditetapkan dalam spesifikasi pekerjaan besi.
3. Pelaksanaan
3.1 Persiapan pelaksanaan
Lakukan pengukuran pada tempat dimana akan dipasang sesuai dengan jenis dan type yang
direncanakan. Berikan catatan jika ternyata ada penyimpangan ukuran. Siapkan peralatan
peralatan/perlengkapan perlengkapan pembantu untuk memudahkan pemahaman sehingga
siap melaksanakan pekerjaan.
3.2 Pemasangan
a. Persiapan
Koordinasikan pemasangan material, bersama sama pihak terkait paling lambat
10 hari sebelum pemasangan
Distribusikan hasil koordinasi pada semua pihak terkait.
Buat shop drawing,diagram dan panduan panduan pemasangan yang terpadu
antara semua bagian curtain wall dan meliputi semua alat Bantu dan material.
Rakit semaksimal mungkin bagian pekerjaan besi tersebut dibengkel kerja tanpa
menyulitkan pengakutan, untuk mengurangi sebanyak mungkin deviasi rangkaian
dan untuk membatasi perakitan disitus kerja.
b. Pekerjaan Galvanize Steel
Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diwajibkan meneliti gambar gambar dan
kondisi dilapangan. Untuk mendapatkan profil yang tepat, bentuk, ukuran, berat
dan detail detail konstruksi yang ditunjukkan pada gambar rencana.
Bahan bahan pelengkap lainnya seperti sekrup,baut,mur, paku metal fitting yang
akan berhubungan dengan udara luar dibuat dari besi yang digalvanisasi.
Perhatikan semua ukuran, sambungan dan hubungannya dengan material lain
dengan mengikuti semua petunjuk gambar rencana seksama.
Kontraktor diminta untuk menyiapkan shop drawing/ gambar kerja untuk
pekerjaan pekerjaan tertentu dengan petunjuk pemberi tugas/pengawas lapangan.
Pemotongan dengan membakar dibengkel harus dilakukan dengan mesin potong
pembakar yang standard. Pembakaran dibengkel atau dilapangan harus disetujui
pengawas lapangan.
Semua pekerjaan metal yang terpotong harus disetujui pengawas lapangan.
Berkas berkas pekerjaan harus dikikir sampai rata permukaan.
Untuk unit yang dipasang harus diberi tanda tanda agar tidak terjadi kesalahan
pemasangan.
84
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis
Pekerjaan sambungan dilakukan dengan baut dan las sesuai gambar. Pekerjaan
pengelasan harus dikerjakan dengan toleransi ketebalan terhadap permukaan
tidak lebih dari 0.5 mm, tanpa menimbulkan kerusakan kerusakan pada bahan
bajanya. Pengelasan harus menjamin pengakiran yang rata dari cairan elektroda
tersebut. Permukaan dari daerah yang akan dilas harus dibersihkan dengan sikat
serta dicuci sehingga bebas dari kotoran,
Pemberhentian pengelasan harus pada tempat yang ditentukan dan dijamin tidak
akan berputar atau membengkok. Setelah pengelasan, sisa sisa/kerak las harus
dibersihkan dengan baik (wire,brush,ampelas). Cacat pada pengelasan harus
dipotong dan dilas kembali atas tanggung jawab kontraktor.
Memberikan tambahan angkur yang perlu harus digunakan walupun tidak
termasuk dalam gambar.
85
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis
Pasal 09
PEKERJAAN KANSTEEN
1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja bahan-bahan, peralatan, pengangkutan
dan pelaksanaan pekerjaan kanstin pada bagian pinggir perkerasan pada lokasi-lokasi
sebagaimana terlihat pada gambar yang terbuat dari adukan beton.
2. Bahan-Bahan
Terbuat dari block beton pracetak dengan ukuran 15 x 60 x 30 cm atau sesuai gambar, kekuatan
tekan karakteristik dari beton antara 225 kg/cm2.
3. Pelaksanaan
a. Daerah yang diperlukan untuk pekerjaan ini harus dibersihkan dan digali sampai bentuk dan
kedalaman yang diperlukan dan pondasi dimana kerb tersebut akan ditempatkan sampai suatu
permukaan yang rata. Semua bahan yang lunak dan tidak sesuai harus dikeluarkan dan diganti
yang sesuai dan dipadatkan secara menyeluruh.
b. Kerb dibuat dengan teliti sesuai dengan gambar detail, garis-garis dari ketinggian
sebagaimana terlihat pada gambar atau petunjuk Direksi. Semua kerb yang harus dibuat
dengan menggunakan cetakan-cetakan lengkung atau unit-unit pracetak yang melengkung.
c. Block-block kerb harus diletakkan dengan sambungan-sambungan yang serapat mungkin.
d. Setelah suatu pekerjaan beton dicor ditempatkan mengeras dan block-block kerb telah
dipasang menurut persyaratan, maka daerah galian yang tersisa harus diurug dengan bahan
yang disetujui. Bahan ini harus ditempatkan dan dipadatkan.
86
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis
Pasal 10
PEKERJAAN PAVING BLOCK
1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja bahan-bahan, peralatan, pengangkutan
dan pelaksanaan pekerjaan paving block pada area pedestrian dan pada lokasi-lokasi
sebagaimana terlihat pada gambar yang terbuat dari adukan beton.
2. Bahan-Bahan
Terbuat dari block beton pracetak bentuk persegi dengan ukuran 8 x 10 x 20 cm atau sesuai
gambar, kekuatan tekan karakteristik dari beton antara 225 kg/cm2.
3. Pelaksanaan
Sebelum pelaksanaan pemasangan paving block perlu dilakukan pemeriksaan terhadap pondasi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
Permukaaan pondasi yang berhubungan dengan pasir alas harus rata, tidak bergelombang dan
rapat; pasir alas tidak boleh digunakan untuk memperbaiki ketidak-sempurnaan pondasi.
Permukaan pondasi untuk jalan kendaraan harus mempunyai kemiringan 2,5% untuk trotoar
2%
Lebar pondasi harus cukup sampai dibawah beton pembatas atau penyokong.
Titik awal ini penting diperhatikan khususnya lokasi dengantanah miring; pemasangan ini
harus berawal dari titik terendah agar paving bloak yang telah terpasang tidak bergeser;
Pemasangan secara berurutan yang dimulai dari satu sisi; hindarkan pemasangan secara acak.
Benang Pembantu Agar pemasangan bisa dilaksankan secara baik dan cermat, maka perlu ada
alat pembantu yaitu benang pembantu. Benang pembantu dapat dipasang setiap jarak 4 m
sampai 5 m. Bilamana pada lokasi pemasangan terdapat lubang saluran, bak bunga atau
konstruksi lain, maka harus ada benang pembantu tambahan agar pola block terkunci tetap
dapat dipertahankan.
Pemasangan Beton Pembatas Dan Beton Penyokong Beton pembatas atau biasa disebut beton
kanstin adalah salah satu bagian perkerasan block beton terkunci yang fungsinya menjepit dan
menahan lapisan paving block agar tidak tergeser pada waktu menerima beban, sehingga blok
tetap saling mengunci. Beton pembatas harus terpasang sebelum penebaran pasir alas. Bentuk
beton pembatas bermacam-macam dan proses pembuatannya beraneka-ragam ada yang dari
beton pracetak, beton cor ditempat, baik secara manual atau dengan alat slipform. Untuk
perkerasan paving blok mutu beton pembatas yang berhubungan dengan jalur lalu lintas
kendaraan minimum fc’ 25,0 MPa. Bilamana digunakan beton pembatas dari beton pracetak,
beton pembatas harus dipasang di atas beton penyokong agar terjadi ikatan yang baik antara
87
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis
beton pembatas dan pondasisehingga tidak mudah tergeser. Untuk itu dilakukan hal sebagai
berikut :
1. tebarkan selapis beton penyokong setebal minimum 7 cm;
2. pasang beton pembatas di atas beton penyokong tersebut sewaktu masih dalam keadaan
basah, sehingga ketinggian dan kelurusaan beton pembatas sesuai dengan benang
pembantu;
3. tambahkan adukan beton pada bagian belakang beton pembatas;
4. setelah beton penyokong dalam keadaan setengah kering, barulah ditimbun dengan
tanah, mutu beton penyokong minimum fc’ 17,5 MPA;
5. Beton pembatas sering dikombinasikan dengan tali air dan mulut air sebagai saluran
untuk membuang air hujan; apabila pertemuan antara beton pembatas dan lapisan blok
tidak diberi tali air biasanya beton pembatas mudah terkena gesekan roda
kendaraan.Penebaran Pasir Alas. Pasir alas adalah pasir dengan ketebalan tertentu
sebagai alas perletakan paving blok. Pasir alas harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
Butiran pasir alas adalah pasir kasar dengan besar butir maksimum 9,5 mm seperti
pasir beton, tajam, keras dan bersih dari lumpur, garam atau kotoran lain;
Pada saat penebaran harus dalam keadaan kering atau kadar air kurang dari 10% dan
bersifat gembur;
Tebal pasir berkisar antara 5 sampai 6 cm dan setelah dipadatkan tidak boleh lebih 5
cm; untuk mendapatkan ketebalan yang seragam, agar menggunakan alat perata yaitu
jidar kayu dengan mengikuti rel pembantu dari blok beton yang disusun sejajar
memanjang ; selain itu juga dapat digunakan benang pembantu sebagai referensi.
Pasir alas ini tidak boleh digunakan untuk mengisi lubang-lubang pada pondasi untuk
memperbaiki tinggi pondasi;
Lapis atas pondasi di bawah pasir alas harus diratakan dan diperbaiki sebelum
penebaran pasir alas dimulai
Untuk jalan dengan lebar kurang dari 3 m, beton pembatas yang dipasang dapat
berfungsi sebagai rel pembantu;
Untuk jalan dengan lebar lebih dari 3 m, perataan pasir alas dilaksanakan secara
tahap;
Sebaiknya pasir alas diletakkan secara gundukan kecil di daerah lokasi pemasangan
agar sewaktu menarik jidar tidak terlalu berat dan dapat memudahkan pelaksanaan;
Pasir alas yang sudah dirataakan dijaga agar tidak terganggu seperti terinjak atau
dipakai menumpuk bahan;
Setiap tahap, luas maksimim adalah 30 m2 dengan demikian pada sore hari dapat
88
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis
Pasal 11
PEKERJAAN BATU SIKAT
1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja bahan-bahan, peralatan, pengangkutan
dan pelaksanaan pekerjaan Batu sikat pada area plaza dan pada lokasi-lokasi sebagaimana
terlihat pada gambar yang terbuat dari adukan beton.
2. Bahan-Bahan
Batu koral hias beragam ukuran dan warna
3. Pelaksanaan
a. Persiapan
Persiapkan media lantai yang akan dikerjakan. Sebelumnya usahakan permukaan lantai
dilukai (dibuat kasar) terlebih dulu agar semen dan bidang lantai bisa menyatu. Selain itu
bahan-bahannya juga sudah harus siap beserta desain koral sikat yang diinginkan.
b. Membuat Cetakan dan Pembatas
Cetakan ini gunanya agar motif mozaik koral sikat sesuai dengan ukuran permukaan bidang
lantai. Cetakan bisa terbuat dari apa saja, bisa dari kayu atau terbuat dari besi. Penting untuk
diketahui agar cetakan atau pembatas ini dilumuri dengan oli terlebih dahulu. Supaya jika
89
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis
f. Bersihkan Permukaan
Setelah semua disikat, kemudian lap dengan lap basah agar warna koral hias kelihatan.
Setelah itu kita tinggal tunggu sampai kering. Biasanya hal ini memakan waktu sekitar 1 hari.
Setelah benar-benar kering bisa dilepaskan dari cetakannya atau pembatasnya.
g. Lakukan Coating
Agar permukaan batu bisa awet dan tahan terhadap lumut serta debu, sapukan dengan cairan
coating dengan perbandingan 1 liter untuk 6 meter permukaan koral sikat. Ada cara lain untuk
membuat koral sikat yaitu mencampurkan langsung antara koral sikat dengan adukan atau
acian semen. Cara ini sangat boros koral sikat dan biasanya hanya di pergunakan untuk
bidang tegak saja.
90