PELAKSANAAN PEKERJAAN
I. PEKERJAAN BONGKARAN
1.1. LINGKUP PEKERJAAN
Menyediakan tenaga kerja, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan
ini. Pekerjaan Ini meliputi:
1. Semua pembongkaran dinding bata, plat beton, balok, dan kolom beton, besi beton atap,
plafon dan lain-lain yang diisyaratkan untuk dibongkar untuk pelaksanaan pekerjaan yang
baru baik yang berupa struktural ataupun yang non struktural;
2. Mengumpulkan dan mengangkut bekas bongkaran itu dengan kendaraan truk ukuran
sedang keluar komplek proyek kecuali ditentukan lain kemudian oleh Direksi Proyek.
1.2. SYARAT PEMBONGKARAN
a) Sebelum melaksanakan pekerjaan bongkaran, Kontraktor harus meminta ijin dulu kepada
Pihak Konsultan Pengawas dan dalam hal pelaksanaannya hal-hal yang perlu diperhatikan
antara lain :
1. Memperhatikan faktor keselamatan dan lingkungan kerja;
2. Bekas bongkaran yang masih dapat dipergunakan disimpan dan diamankan sesuai
petunjuk dari User;
3. Berangkal/puing-puing bekas bongkaran harus dibuang ke luar site;
4. Teknik pelaksanaan pembongkaran sedemikian rupa dengan memperhatikan urutan
pelaksanaan;
5. Dalam pelaksanaan pembongkaran, adanya kerusakan diluar lingkup pekerjaan yang
ada di RAB, karena diakibatkan oleh kelalaian/kecerobohan Kontraktor maka
kerusakan tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.
b) Semua pembongkaran harus menggunakan cara dan alat-alat khusus yang tidak akan
merusak bagian-bagian yang tidak diisyaratkan di bongkar;
c) Tidak diperkenankan menggunakan bahan peledak atau alat yang dapat membahayakan
orang lain, kecuali atas rekomendasi;
d) Semua puing dan sisa bongkaran harus dibuang secepatnya di luar kawasan proyek atau
atas persetujuan Konsultan Pengawas sisa bongkaran tersebut harus dikumpulkan di suatu
tempat diareal proyek;
e) Untuk bongkaran genteng, kayu, plywood dan paku harus dikumpulkan sebagai berikut:
Paku
Semua paku yang menempel pada kayu harus dicabut dan dikumpulkan.
Kayu
Semua kayu harus dikumpulkan menurut ukuranya dan disusun berdiri sesuai dengan
panjangnya.
Papan dan plywood harus dikumpulkan dengan ditumpuk sesuai dengan ukuranya;
Kontraktor wajib memperbaiki atau mengganti dengan yang baru apabila ada bagian-
bagian bangunan yang rusak akibat pembongkaran tersebut dengan
semua biaya ditanggung Kontraktor;
Semua sisa puing/sisa bongkaran tidak diperkenankan di daur ulang untuk pekerjaan
yang baru kecuali atas persetujuan Konsultan Pengawas.
kebakaran. Pintu Penahan api adalah salah satu perangkat terenting untuk mencegah api
menjalar dari satu ruangan ke ruangan lainnya. Pintu khusus penahan api diharuskan sebagai sistem
proteksi kebakaran pada bangunan gedung dan harus mengikuti regulasi,
persyaratan teknis, dan standarisasi pekerjaan umum.
Pintu Penahan api mempunyai fungsi ganda, selain mencegah menjalarnya api dan asap, juga
merupakan sarana darurat penting bagi keselamatan penghuni bangunan. Emergency Exit Door atau
Pintu Darurat befungis untuk memudahkan akses ruangan ke tangga darurat menggunakan aksesoris
dan spesifikasi khusus anti api.
Kriteria Performa
1. Stabilitas Terhadap Api adalah kemampuan dari konstruksi gedung dengan / tanpa
bantalan peluru untuk menahan keruntuhan pada saat terjadinya kebakaran;
2. Integritas Terhadap Api adalah kemampuan materia bangunan untuk mempertahankan
bentuk dan fungsi saat terjadinya kebakaran.
3. Isolasi Panas adalah kemampuan faktor pembagi ruangan untuk mencegah transfer panas
dari ruangan yang terbakar.
Kusen
Material terbuat dari pelat baja yang digalvanis untuk menahan korosi.
Ketebalan pelat baja 2 mm dan Lebar / Ketebalan kusen adalah 9.5 - 12 cm (95 – 120 mm)
Pengecatan: Cat dasar dan Powder Coating 60 mikron.
Daun Pintu
Material terbuat dari pelat baja yang digalvanis untuk menahan korosi. ketebalan pelat baja
1,5 mm dan Lebar / Ketebalan daun pintu adalah 7 cm (70 mm).
Pengecatan
Cat Dasar dan Powder Coating 60 mikron Insulasi Daun Pintu Insulasi untuk Pintu Fire-
Rated Rockwool/Perlite Board dengan density 100 kg/m3, dengan density 100 kg/m3 dengan
support tulang struktur dan kepadatan insulasi pada daun pintu dapat menambah integritas
dan kekedapan suara pintu baja.
Perlengkapan
- Engsel : Mark tipe Flag Steel Hinge 5” x 3” x 3 mm
- Hardware : Mark Fire Door Accessories and Hardware
: Mark panic bar rim type, FHD
: Mark Panic Bar Handle Stainless steel 304, system master key
- Untuk daun pintu ganda : Mark Panic Bar Vertical Rod
: Mark Flushbolt set
Tambahan Pintu Besi
Kaca Vision Glass
Double Glazed (Dua kaca)
Fire Rated Standard 2 Jam
Clear Glass Wired Mesh Glass
Tipe Clear atau Tipe Wired Mesh
Ukuran: 600 × 200 mm
Ketebalan Kaca: 5 mm
Door Closer
DC 003 - S
Aluminium Door Closer
Hold Open Door
930 – 1100 mm, 65 – 85 kg
Door Stopper
DS 001, DS 002, DS 003
DS 001 DS 002 DS 003
Stainless Steel 304
SUS 304
V. PEKERJAAN KACA
5.1. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan ini meliputi pengangkutan, penyediaan tenaga kerja, alat-alat dan bahan-bahan
serta pemasangan kaca dan cermin beserta aksesorinya, pada tempat-tempat seperti ditunjukkan
dalam Gambar Kerja.
STANDAR/RUJUKAN
Standar Nasional Indonesia (SNI).
5.2. PROSEDUR UMUM
1. Contoh Bahan dan Data Teknis
Contoh bahan berikut data teknis bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada
Konsultan Pengawas dalam ukuran dan detail yang dianggap memadai, untuk dapat diuji
kebenarannya terhadap standar atau ketentuan yang disyaratkan.
2. Pengiriman dan Penyimpanan
Semua bahan kaca yang didatangkan harus dilengkapi dengan merek pabrik dan data
teknisnya;
Bahan kaca tersebut harus disimpan di tempat yang aman dan terlindung sehingga terhindar
dari keretakan, pecah, cacat atau kerusakan lainnya yang tidak diinginkan.
5.3. BAHAN-BAHAN
Kaca polos harus merupakan lembaran kaca bening jenis clear float glass yang datar dan
ketebalannya merata, tanpa cacat dan dari kualitas yang baik yang memenuhi ketentuan SNI
15-0047 – 1987 dan SNI 15-0130 – 1987, seperti tipe Indoflot buatan Asahimas atau yang
setara;
Ukuran dan ketebalan kaca sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
5.4. PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Umum
Setiap kaca harus tetap ditempeli merek pabrik yang menyatakan tipe kaca, ketebalan kaca
dan kualitas kaca;
Merek-merek tersebut baru boleh dilepas setelah mendapatkan persetujuan dari Konsultan
Pengawas;
Semua bahan harus dipasang dengan rekomendasi dari pabrik;
Pemasangan harus dilakukan oleh tukang-tukang yang ahli dalam bidang pekerjaannya.
2. Pemasangan Kaca
a) Sela dan Toleransi Pemotongan Sela dan toleransi pemotongan sesuai ketentuan berikut :
Sela bagian muka antara kaca dan rangka nominal 3mm;
Sela bagian tepi antara kaca dan rangka nominal 6mm;
Kedalaman celah minimal 16 mm;
Toleransi pemotongan maksimal untuk seluruh kaca adalah +3mm atau -1,5 mm;
Sela untuk Gasket harus ditambahkan sesuai dengan jenis gasket yang digunakan.
b) Persiapan Permukaan
Sebelum kaca-kaca dipasang, daun pintu, daun jendela, bingkai partisi dan bagian-
bagian lain yang akan diberikan kaca harus diperiksa bahwa mereka dapat bergerak
dengan baik;
Daun pintu dan daun jendela harus diamankan atau dalam keadaan terkunci atau
tertutup sampai pekerjaan pemolesan dan pemasangan kaca selesai;
Permukaan semua celah harus bersih dan kering dan dikerjakan sesuai petunjuk pabrik;
Sebelum pelaksanaan, permukaan kaca harus bebas dari debu, lembab dan lapisan
bahan kimia yang berasal dari pabrik.
c) Neoprene/Gasket dan Seal
Setiap pemasangan kaca pada daun pintu dan jendela harus dilengkapi dengan
Neoprene/Gasket yang sesuai;
Neoprene/Gasket dipasang pada bilang antar kusen dengan daun pintu dan jendela,
yang berfungsi sebagai seal pada ruang yang dikondisikan.
d) Penggantian dan Pembersihan
Pada waktu penyerahan pekerjaan, semua kaca harus sudah dalam keadaan bersih,
tidak ada lagi merek perusahaan, kotoran-kotoran dalam bentuk apapun;
Semua kaca yang retak, pecah atau kurang baik harus diganti oleh Kontraktor tanpa
tambahan biaya dari Pemilik Proyek.
Pelaksanaan
a. Pemasangan dilakukan oleh tenaga ahli yang khusus dalam pekerjaan ini dengan
menunjukkan surat keterangan referensi pekerjaan-pekerjaan yang pernah dikerjakan
kepada Direksi Lapangan untuk mendapatkan persetujuan;
b. Cat yang digunakan untuk seluruh proyek harus dari satu macam produk saja;
c. Pelaksanaan pengecatan dengan peralatan bantu untuk mempermudah serta
mempercepat pengecatan dengan hasil pengecatan yang akurat, teliti dan tepat pada
posisinya;
d. Kontraktor harus melindungi pekerjaan yang telah selesai dari hal-hal yang dapat
menimbulkan kerusakan. Bila hal ini terjadi, Kontraktor harus memperbaiki tanpa
biaya tambahan;
e. Hasil pemasangan pekerjaan Aluminium Panel Composite harus merupakan hasil
pekerjaan yang rapi dan tidak bergelombang;
f. Kontraktor harus dapat menyertakan jaminan mutu selama 15 tahun terhadap sinar
matahari dari pabrik pembuatnya berupa Sertifikat Jaminan sesuai dengan volume
yang dibutuhkan.
Pekerjaan ini mencakup semua pekerjaan yang berhubungan dengan pengecatan memakai bahan-
bahan emulsi, enamel, politur/teak oil, cat dasar, pendempulan, baik yang dilaksanakan sebagai
pekerjaan permulaan, ditengah-tengah dan akhir. Yang dicat adalah semua permukaan baja/besi,
kayu, plesteran tembok dan beton, dan permukaan-permukaan lain yang disebut dalam gambar
dan RKS.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, tenaga dan semua peralatan yang diperlukan
untuk pekerjaan ini.
13.2 LINGKUP PEKERJAAN
a) Lingkup pekerjaan ini mencakup pengangkutan dan pengadaan semua peralatan, tenaga kerja
dan bahan-bahan yang berhubungan dengan pekerjaan pengecatan selengkapnya, sesuai dengan
Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini;
b) Kecuali ditentukan lain, semua permukaan eksterior dan interior harus dicat dengan standar
pengecatan minimal 1 (satu) kali cat dasar dan 2 (dua) kali cat akhir.
XV. PENUTUP