SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PASAL 1.
PEKERJAAN PASANGAN
1.1. PEKERJAAN BATU BATA
1.1.1. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi hal-hal mengenai pengadaan bahan-bahan dan pemasangan
semua pekerjaan pasangan batu bata seperti yang tertera pada gambar-gambar.
Pelaksanaan pemasangan harus benar-benar mengikuti garis-garis ketinggian,
bentuk-bentuk seperti yang terlihat dalam gambar-gambar persyaratan disini.
PUBI
NI-3-1982
NI-19-1973
SII-0021-1978
NII-88-1972
NI-10-1978.
1.1.3. Bahan-bahan
Bata harus baru, terbakar, keras, terbuat dari tanah liat terpilih sesuai dengan
persyaratan-persyaratan dalam NI-10-1973. Bilamana tidak terdapat bahan yang
sesuai standar tersebut diatas, maka Ahli dapat menentukan jenis-jenis lain yang
ada dipasaran lokal dengan persyaratan-persyaratan yang ditentukannya.
Adukan /spesi untuk seluruh dinding bata harus berupa campuran 1 semen : 5
pasir. Spesi khusus berupa “trasram” dengan campuran 1 semen : 2 pasir
digunakan mulai permukaan beton sloof setinggi 20 cm diatas permukaan lantai,
sedangkan untuk dinding-dinding kamar mandi/WC setinggi 160 cm.
Beton untuk sloof, kolom praktis dan ring balok, dengan kualitas beton yang
disyaratkan.
i
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
Contoh bahan yang diusulkan untuk dipakai harus diserahkan kepada Konsultan
Pengawas dan persetujuan atas bahan-bahan tersebut harus sudah didapat sebelum
bahan yang dimaksud dapat dibawa ke lapangan kerja untuk dipasang.
Bahan yang tidak sesuai dengan Bab 1.1.2. di atas, akan ditolak dan harus segera
disingkirkan dari lapangan dalam waktu 2 x 24 jam.
1.1.5. Pelaksanaan
Pemasangan batu bata harus dipasang tegak, dan lajur penaikannya diukur tepat
dengan tiang lot, dan kecuali bilamana tidak diperlihatkan dalam gambar-gambar
maka setiap lajur naik, bata harus putus sambungan dengan lajur dibawahnya.
Sebelum dipasang, bata harus direndam sampai gelembung airnya habis. Beton
untuk sloof, kolom praktis dan ringbalok dipasang untuk setiap luas dinding
maksimum 12 m2 dengan pembesian sesuai dengan persyaratan penulangan
kolom praktis
1.1.6. Perlindungan
Sesuai jam kerja, seluruh lajur pasangan batu bata yang belum selesai, harus
ditutupi (dilindungi) dengan kertas semen, atau dengan cara-cara lain yang
disetujui oleh Konsultan Pengawas.
ii
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
1.2.3. Bahan-bahan
1. Batu
Bahan untuk pasangan batu kali/batu pecah kecuali dipersyaratkan lain harus
sesuai dengan NI-3-1970, dan cara pengerjaannya harus dilakukan menurut
cara terbaik yang dikenal di sini. Batu-batu harus keras dengan permukaan
kasar tanpa cacat/retak dengan ukuran maksimal 25 x 25 x 25 cm.
2. Pasir
Alas galian pondasi harus diurug dengan pasir setebal 10 cm dan dipadatkan
dengan alat timbris tangan terbuat dari logam, atau stamper.
3. Adukan
4. Pemasangan
Batu Kosong
Batu tanpa adukan (aanstamping setinggi 10 cm) harus dipasang tegak lurus
dan rapat dan diisi pasir pada rongga-rongga batu.
Pasangan Batu
Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan bentuk-
bentuk yang ditunjukkan dalam gambar-gambar. Tiap-tiap batu harus dipasang
penuh dengan adukan sehingga semua hubungan batu melekat satu sama lain
dengan sempurna.
Setiap batu harus dipasang di atas lapisan adukan dan diketok ke tempat-
tempatnya hingga teguh. Adukan harus mengisi penuh rongga-rongga antara
batu untuk mendapatkan masa yang kuat dan integral, dan dibeberapa sisi luar
dan dalam.
Batu yang akan dipasang, bentuk jadi bidang luar harus sesuai gambar
rancangan atau petunjuk Konsultan Pengnawas. Bila terdapat angker baja
maka harus dibungkus campuran beton dengan adukan 10 cm
mengelilinginya.
iii
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
NI-5-1961.
2.1.3. Bahan-bahan
Kayu Kamper Medan atau yang setaraf dan mempunyai kelas keawetan ll serta
kelas kuat sesuai NI-5.
2.1.4. Pengikat-pengikat
Pengikat berupa paku, mur baut, kawat, sekrup dan lain-lain harus digalvanisir
sesuai NI-5 bab lV pasal 14, 15 dan 17.
2.1.5. Perlindungan
Semua kayu yang akan dipasang harus dari kualitas terbaik dan telah melalui
proses pengeringan dan pengawetan.
2.1.6. Penyimpanan
Kayu disimpan ditempat yang disediakan, lepas dari tanah dan kelembaban,
diatur menurut ukuran dan jenis. Peletakan sewaktu penyimpanan harus
diusahakan agar tidak terjadi lengkungan-lengkungan karena beratnya sendiri.
iv
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
NI-5-1970
2.2.3. Bahan-bahan
Kayu halus yang dimaksud adalah kayu solid dan kayu lapis hasil olahan pabrik
sebagai komponen interior yang terlihat.
Kayu pada umumnya harus kering, baik kering alami maupun kering karena hasil
proses (dry kiln) dan harus disertai sertifikat tanda pengawetan sebelum dibawa
kelapangan.
Kadar air maksimal sadalah 12 % untuk tebal kayu sampai dengan 7 cm dan 20 %
untuk tebal kayu diatas 7 cm serta harus disertai sertifikat tanda uji dari
labotorium yang berwenang.
Permukaan harus rata, lurus, harus mampat, berserat baik, bebas dari mata kayu
dan lubang-lubang yang retak tidak berbubuk atau berserangga serta tidak terdapat
texture yang tidak diinginkan.
v
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
2.2.3.2. Pengikat-pengikat
Pengikat berupa paku, mur baut, kawat, sekrup dan lain-lain harus digalvanisir
sesuai dengan NI bab lV pasal 14, 15 dan 17.
2.2.3.3. Contoh-contoh
Pemborong harus mengajukan contoh bahan yang akan dipakai untuk
mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.
2.2.4. Perlindungan
Sebelum pemasangan, kayu-kayu harus sudah melalui proses pengeringan dan
pengawetan sesuai spesifikasi dan petunjuk Konsultan Pengawas.
2.2.5. Penyimpanan
Kayu Halus harus disimpan di tempat yang lepas dari tanah dan terlindungi cuaca
(hujan dan panas dengan perubahan suhuh yang besar) serta mendapat aliran
udara yang cukup. Dengan demikian kayu halus tersebut tidak rusak atau menjadi
terlalu kering selama penyimpanan, transit ataupun pada waktu pemasangan.
2.2.8. Finishing
Bahan untuk finishing mempergunakan cat Duco. Atau melamic sesuai petunjuk
ahli dilapangan
vi
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
PASAL 3.
PEKERJAAN ATAP
3.1. ATAP BITUMEN BERGELOMBANG
3.1.1. Lingkup pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan bitumen bergelombang sesuai
yang tertera dalam gambar.
3.1.3. Bahan-bahan
3.1.3.1. Bitumen Bergelombang
Bitumen Bergelombang harus standar mutu kelas 1 dan harus seragam dalam
warna dan ukuran. Bitumen yang digunakan setaraf produksi “PT.Onduline
Indonesia” tipe Bitumen Bergelombang Monolayar. Warna harus disetujui
Konsultan Pengawas secara tertulis.
3.1.4. Contoh
Sebelum dilakukan pemasangan di lapangan, Pemborong harus menyerahkan
contoh bahan kepada Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuan. Bila
terdapat bahan yang dipasang tidak sesuai dengan contoh yang diberikan dan yang
telah disetujui oleh Konsultan Pengawas, maka segala konsekuensi penolakan atas
bahan merupakan tanggung jawab Pemborong tanpa penggantian kerugian dan
tuntutan pekerjaan tambah.
3.1.5. Pelaksanaan
a. Pastikan kemiringan rangka kuda-kuda atap adalah lebih dari 10 derajat;
b. Pastikan jarak antar reng adalah 41,5 cm pada reng pertama (paling
bawah setelah listplang), dan selanjutnya jarak reng 45 cm secara
menerus;
vii
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
e. Pemasangan lembaran dimulai dari sisi paling bawah dari bidang atap,
dengan panjang overhang maksimal adalah 3.50 cm dari listplang;
g. Urutan penyekrupan lembaran atap dimulai dari posisi reng pertama dan
di screw di setiap gelombang lembaran atap, dan di posisi reng kedua
penyekrupan di lakukan dengan melompati setiap satu gelombang
lembaran atap, di posisi reng ke tiga, lima , dst mengacu penyekrupan
seperti di posisi reng pertama. Dan pada posisi reng ke empat, enam, dst
mengacu pada penyekrupan seperti di posisi reng ke dua.;
viii
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
b. Apabila poin A tidak dilakukan, maka jarak reng wajib / harus lebih
rapat, yaitu 23 cm dengan jarak reng 1 dan 2 adalah sebesar 15 cm
2. Pipa buangan bawah lantai/tanah dari pipa PVC, jenis untuk saniter (kelas
AW), untuk pipa talang tegak menggunakan kelas medium.
3. Pipa talang dilengkapi dengan klem setiap jarak 1 m yang khusus untuk
jenis PVC merek Maspion atau yang setaraf dan disetujui Konsultan
Pengawas.
5. Saringan air hujan digunakan bahan logam kuningan atau tembaga sesuai
gambar perancang dan petunjuk Konsultan Pengawas.
ix
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
3.2.5. Pelaksanaan
1. Talang
Berikan sealant pada lubang pipa talang yaitu S-Dine Joiner “W” atau yang
setaraf.
2. Flashing
3.2.6. Pengujian
Pengujian talang harus dilakukan sampai Konsultan Pengawas mendapat
kepastian bahwa pekerjaan tersebut bebas dari keretakan dan kebocoran.
x
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
3.3.3. Bahan-bahan
6. Pelapisan kedap air type membrane tebal 3 mm yang dilapisi dengan pasir
silica pada permukaannya.
7. Pelapisan kedap air ini tidak boleh pecah-pecah atau berubah bentuk oleh
karena pengaruh sinar matahari.
8. Lapisan kedap air yang terbentuk harus dapat ditembusi uap air dari beton
tanpa terjadi gelembung-gelembung udara yang dapat merusak lapisan
kedap air itu sendiri, lapisan ini juga harus menolak sebagian besar dari
sinar matahari.
3.3.5. Pemasangan
Sebelum pemasangan, pemborong harus memeriksa seluruh keadaan permukaan
yang akan dikenakan bahan ini dan harus memperbaiki kondisi permukaan yang
dianggap dapat merusak lapisan kedap air ini. Permukaan beton yang akan diberi
lapisan kedap air harus rata, monolit, bersih dan kering.
Sambungan antar lembaran waterprofing dibuat overlap, dengan lebar yang sesuai
dengan yang disyaratkan pabrik pembuat.
Lapisan didaerah sudut ditumpukan pada strip mortar pengisi 45 derajat dengan
lebar min 2.5 cm.
Cara pemasangan yang disyaratkan yaitu dengan cara pemanasan dengan api.
xi
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
Jika akan dibuat beton di atasnya, harus dibuat lapisan screed proteksi setebal 2
cm.
3.3.6. Pengujian
Pengujian dan pemeriksaan lapisan dapat diajukan pada daerah yang ditentukan
pengawas, dan perbaikan pekerjaan ybs ditanggung sepenuhnya oleh pemborong.
3.3.7. Jaminan
Sistim pelapis kedap air yang dipilih harus dapat memberi jaminan dari
produsen/pabrik pembuat terhadap mutu bahan dan pelaksanaannya selama
minimal 5 tahun. Sertifikat jaminan terhadap kemungkinan kebocoran harus
diberikan oleh pemborong kepada Konsultan Pengawas sebelum bahan itu
digunakan.
Caulking dan sealant dipergunakan pada join antar material berbeda pada interior
maupun exterior, untuk pekerjaan kaca, pekerjaan kusen aluminium dan
pekerjaan-pekerjaan seperti yang ditunjukkan dalam gambar-gambar atau
petunjuk Konsultan Pengawas.
Nl-3
ASTM D-828
ASTM E-96
TAPPl T-803
TAPPl T-407
xii
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
3.4.3. Bahan-bahan
3. Neoprene: dipakai pada hubungan antara kaca dengan rangka aluminium.
Pada saat diterima di site Material harus dalam keadaan utuh pada kemasannya
jelas merek dan tanggal kadaluarsanya, tertera contoh warnanya dan disimpan di
tempat dengan kondisi yang tidak menimbulkan material rusak.
3.4.5. Pelaksanaan
Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh kontraktor khusus pekerjaan ini dan
berpengalaman sekurangnya 5 tahun dan telah menunjukkan hasil pekerjaan
sejenis yang memuaskan.
3.4.5.1. Persiapan
Bagian yang akan di caulking atau seal harus dibersihkan dari kotoran dan debu,
cat lainnya. Bagian yang sifatnya porous dibersihkan dengan cara vacum atau
blasting. Keseluruhan permukaan harus kering dan bebas dari oli/minyak.
Daerah bersebelahan dengan bagian yang akan di seal atau caulked harus
dilindungi sehingga baik hasil seal atau caulkingnya rapih dan bersih.
xiii
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
PASAL 4.
PEKERJAAN KUSEN PINTU, JENDELA, PARTISI DAN KACA
4.1. KUSEN PINTU DAN JENDELA ALMUNIUM
4.1.1. Lingkup Pekerjaan
Semua pekerjaan kusen pintu dan kusen jendela dari alumunium dengan
perlengkapannya yang diperlukan sesuai penjelasan dalam gambar-gambar.
xiv
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
Jaminan : Harus diberikan jaminan tertulis dari tipe campuran (alloy) dan
ketebalan “anozing”. Pemborong harus dapat memperlihatkan bukti-bukti keaslian
barang-barang/bahan dengan “Certificate of Origin” dari pabrik yang disetujui
Konsultan Pengawas.
4.1.3.2. Sealant
Sesuai dengan Pasal 4.4. Pada persyaratan teknis ini
4.1.3.3. Kaca
Sesuai dengan Pasal 5.4. Pada persyaratan teknis ini
4.1.5. Pelaksanaan
4.1.5.1. Pengerjaan
a. Semua pengerjaan harus dilaksanakan oleh tukang-tukang terbaik
dengan standar pengerjaan disetujui Konsultan Pengawas.
xv
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
d. Semua detail pertemuan harus runcing, halus dan rata, bersih dari
goresan-goresan, serta cacat-cacat yang mempengaruhi permukaan
alumunium.
4.1.5.2. Pemasangan
a. Pemasangan harus sesuai dengnan gambar-gambar dan
persyaratan teknis ini.
4.1.5.3. Perlindungan
a. Semua aluminium harus dilindungi dengan “lacquer film” atau
bahan yang lain yang disetujui oleh Konsultan Pengawas ketika
dibawa ke lapangan.
xvi
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
4.1.6. Pengujian
4.1.6.1. Jendela tipikal
a. Semua jendela tipikal dikerjakan lebih dahulu termasuk
pemasangan kaca dan sealant.
Ketebalan lapisan
Staining
Berat
Test korosi
c. Konsultan Pengawas akan menguji kekuatan, kualitas pekerjaan
dan kedap air dari kusen tersebut.
xvii
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
4.2.2. Bahan-bahan
5. Rangka aluminium untuk pintu dan jendela yang ditunjukkan dalam gambar
adalah merupakan ide dasar Ahli, yang selanjutnya harus dilengkapi gambar
kerja oleh Pemborong sesuai dengan jenis profil aluminium yang akan
digunakan. Aluminium yang akan digunakan adalah produksi “INDO
EXTRUSION”.
7. Perlengkapan pintu dan jendela sesuai bab 5E. Pada persyaratan teknis.
4.2.3. Pelaksanaan
Lakukan pengukuran seteliti mungkin ditempat pemasangan, laporan kelainan-
kelainan yang terjadi pada Konsultan Pengawas agar mendapat petunjuk lanjutan
dan persetujuan sebelum pemasangan.
4.2.4. Pemasangan
Daun pintu harus mempunyai kerenggangan terhadap kusen dalam batas-batas
sebagai berikut:
Tunggal Ganda
Ambang bawah 2 mm 2 mm
xviii
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
4.3.3. Bahan-bahan
8. Bahan untuk kunci-kunci (handle, plate, lock, Keys) maupun penggantung
adalah merek “CISA” atau yang setaraf dengan sistem master key. Bila
pemborong mengusulkan merek lain, maka harus dari produk yang setaraf dan
disetujui ahli.
No. Referensi, Nama Barang, Nama Produsen dan No. Katalog dari
yang diusulkan.
4.3.5. Pemasangan
Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari atas pintu. Engsel bawah
dipasang tidak lebih dari 35 cm dari permukaan lantai. Engsel antara dipasang
ditengah kedua engsel atas dan bawah. Kunci dan pegangan pintu dipasang
setinggi lebih kurang 100 cm (as) dari atas permukaan lantai.
xix
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
PASAL 5.
PEKERJAAN FINISHING
5.1. PLESTER DAN ACIAN
5.1.1. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan plester dan acian seperti yang dijelaskan
dalam ambar-gambar perancangan dan petunjuk pengawas dilapangan.
NI-2-1971
NI-3-1982
NI-8-1972
ASTM C 90-72
ASTM B 615-72
5.1.3. Bahan-bahan
Semua bahan yang digunakan dalam pekerjaan terdiri dari:
10. Pasir
Pasir yang dipakai harus kasar, tajam, bersih dan bebas dari tanah liat, lumpur
atau campuran-campuran lain sesuai dengan:
NI-3 pasal 14
NI-2 Bab 3.3
11. Portland Cement
xx
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
Portland Cement yang dipakai harus baru, tidak ada bagian yang membatu dan
dalam zak yang tertutup seperti disyaratkan dalam Nl-8. Hanya sebuah merek
dari satu jenis semen yang boleh dipakai dalam pekerjaan.
12. Air
Air harus bersih segar dan bebas dari bahan-bahan yang merusak seperti:
minyak, asam dan unsur organik. Pemborong harus menyediakan air kerja atas
biaya sendiri.
5.1.4. Perancangan
5.1.4.1. Campuran Adukan dan Pletser
Perbandingan campuran dan pengetesannya dapat dilaksanakan dalam waktu 1
minggu dan tidak ada penambahan waktu lagi untuk itu.
5.1.4.2. Acian
Acian dibuat dalam campuran 1 pc : 2 air (volume) dan digunakan hanya pada
dinding-dinding yang akan di cat.
5.1.5. Pelaksanaan
5.1.5.1. Umum
Pergunakan mesin-mesin pengaduk (molen) dan peralatan yang memadai.
Bersihkan semua permukaan yang akan dipletser dan disiram air hingga jenuh.
Pekerjaan plesteran harus rata sesuai perintah Konsultan Pengawas, dengan tebal
xxi
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
5.1.5.2. Pencampuran
Membuat campuran adukan/plester tanpa mesin pengaduk hanya dapat
dilaksanakan bila ada izin dari Konsultan Pengawas.
14. Plesteran
xxii
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
NI-2-1971
NI-3-1970
NI-8-1972
SII-0241-1970
5.2.3. Bahan-bahan
15. Ubin Keramik
17. Contoh-contoh
18. Penyimpangan
Ketika tiba di site bahan keramik tile harus dalam keadaan dalam pak tertutup
dan bersegel, dan disimpan di ruang yang kering dan tertutup.
xxiii
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
5.2.4. Pemasangan
Sebelum lapisan ubin keramik dipasang, permukaan dinding/lantai
beton/bata harus diberi plester yang rata dan padat. Untuk lantai atas
beton, tiap 12 m2 lantai harus dibuat expansion joint yang gambar
kerjanya diajukan kepada pengawas untuk persetujuan sebelum
pelaksanaan.
Pemasangan ubin keramik harus rata dan toleransi nat 1,5-2 mm arah
horizontal maupun vertikal tapi tidak kumulatif.
Pengisi celah antara ubin digunakan acian portland cement putih dengan
diberi warna sesuai ubin yang dipasang yang dicampur dengan pasta
khusus pengisi nat/celah untuk keramik dan atas persetujuan Konsultan
Pengawas.
Pemasangan harus dilakukan oleh tukang yang ahli untuk pekerjaan ini.
Konsultan Pengawas berhak menolak tukang yang dianggap tidak
mampu/ahli untuk pekerjaan dimaksud dan Pemborong harus segera
mengganti dengan tukang yang sesuai dan ahli serta disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
xxiv
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
5.3.3. Bahan-bahan
Pavc tebal 6mm produk “Jaya Board” atau yang setara. Khusus untuk
toilet, gipsum yang digunakan harus tahan terhadap lembab. Pada kedua
sisi terpanjang papan gipsum harus memiliki sudut agak melandai di
permukaan luarnya untuk menghasilkan permukaan langit-langit yang rata
dan menyambung. Cornis/lis gipsum tipenya akan ditentukan kemudian
oleh ahli di lapangan.
5.3.4. Penyimpanan
Bahan-bahan harus disimpan dengan cara yang disetujui oleh Konsultan
Pengawas guna menghindari dari segala hal yang dapat mengakibatkan kerusakan
terhadap bahan yang akan dipergunakan.
5.3.5. Pelaksanaan
Sebelum pelaksanaan dimulai Pemborong harus menyerahkan contoh langit-langit
beserta data teknis bahan yang akan digunakan untuk mendapat persetujuan dari
Ahli.
xxv
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
Seluruh rangka langit-langit digantung pada plat atau balok beton dengan
mengunakan penggantung dari metal dan dibuat sedemikian rupa sehingga
seluruh rangka dapat melekat dengan baik dan kuat tanpa adanya perubahan
bentuk.
Langit-langit boleh dipasang setelah semua instalasi yang berada diatas langit-
langit selesai terpasang, berikut lampu-lampu.
xxvi
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
NI-3-1970
NI-4
5.4.3. Bahan-bahan
Cat serta pelapis-pelapis lain yang akan digunakan disini, adalah “DULUX”
produksi ICI atau pabrik yang setaraf. Semua cat dasar dan cat akhir yang
digunakan dalam pekerjaan ini harus dari satu pabrik. Warna-warna akan
ditentukan oleh Ahli kemudian. Cat dinding luar harus memenuhi persyaratan
tahan terhadap cuaca.
5.4.5. Pelaksanaan
Laksanakan pengecatan atas semua permukaan sesuai dengan aturan pakai yang
dijelaskan oleh pabrik pembuat cat. Kontraktor harus menyerahkan kepada
Konsultan Pengawas aturan pemakaian cat dari pabrik pembuat cat yang disetujui
Konsultan Pengawas.
xxvii
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN SIPIL
PASAL 6.
UMUM
6.1. STANDAR YANG BERLAKU
Semua pekerjaan dalam Kontrak ini harus dilaksanakan dengan mengikuti dan
memenuhi persyaratan-persyaratan teknis yang tertera dalam persyaratan
Normalisasi Indonesia (NI), Standar Industri Indonesia (SII) dan Peraturan-
peraturan Nasional maupun Peraturan-peraturan setempat lainnya yang berlaku
atas jenis-jenis pekerjaan yang bersangkutan antara lain :
xxviii
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
xxix
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
Penawaran yang diserahkan Pemborong, harus sudah meliputi semua biaya untuk
pelaksanaannya sesuai dengan ketinggian-ketinggian dan sifat-sifat yang
ditentukan pada gambar-gambar atau hasil peninjauan ke tempat pekerjaan.
Setelah dibuat Kontrak tidak dibenarkan adanya ganti rugi yang diakibatkan
karena kesalahan taksiran tentang jarak angkut, kubikasi dan macam tanah.
xxx
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
tersebut harus diikuti dan dilaksanakan oleh Pelaksana atau orang-orang yang
ditunjuk untuk itu oleh Pemborong.
Pada pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan setelah pekerjaan lain selesai harus
dilaksanakan tanpa merusak fisik konstruksi dan tanpa mengakibatkan
pengurangan kestabilan konstruksi pekerjaan lain tersebut baik langsung maupun
tidak langsung
xxxi
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
PASAL 7.
PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PEMBERSIHAN
7.1. PENGUKURAN
Pemborong harus memulai pekerjaan-pekerjaannya dari garis-garis dasar dan
patok-patok yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan bertanggung
jawab penuh atas pengukuran-pengukuran yang dibuatnya.
Kontrakor harus menyediakan semua bahan, peralatan dan tenaga keja, termasuk
juru-juru ukur (surveyor) yang dibutuhkan sehubungan dengan pengukuran dan
pematokan untuk setiap bagian pekerjaan yang memerlukannya.
xxxii
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
Setelah diperbaiki, Pemborong harus mengajukan kembali gambar yang oleh Ahli
diminta untuk direvisi. Gambar tersebut harus digambar kembali dikertas kalkir
untuk memungkinkan direproduksi. Setelah disetujui, maka Pemborong akan
menyerahkan pada Ahli gambar kalkir asli dan 3 (tiga) lembar hasil
reproduksinya. Ukuran maupun huruf yang dipakai dalam gambar tersebut harus
sesuai dengan ketentuan Ahli.
xxxiii
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
Jangan membuang bahan sisa yang mudah menguap seperti misalnya cairan
mineral, minyak atau minyak cat kedalam selokan jalan atau kedalam saluran
yang ada.
Pada saat selesainya pekerjaan lapangan, daerah proyek harus tetap dijaga
kebesihannya dan siap untuk dipakai oleh Pemilik. Pihak Kontraktor harus
memulihkan daerah proyek yang tidak merupakan bagian pekerjaan untuk
perbaikan, seperti dijelaskan dalam Dokumen Kontrak sesuai dengan aslinya.
xxxiv
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
PASAL 8.
xxxv
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
8.2. PENGGALIAN
Penggalian tanah dilakukan untuk mencapai/membentuk elevasi permukaan
tanah rencana seperti yang dipersyaratkan atau diperlihatkan dalam gambar-
gambar.
Kalau ternyata dijumpai kondisi yang tidak memuaskan pada kedalaman yang
diperlihatkan dalam gambar-gambar maka penggalian harus diperdalam,
diperbesar atau diubah sampai disetujui Konsultan Pengawas untuk mana
pekerjaan ini akan dinilai sebagai pekerjaan tambah.
xxxvi
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
Material Timbunan
Material untuk timbunan harus terdiri dari material-material yang sesuai untuk
itu, bebas dari kotoran-kotoran, tumbuh-tumbuhan atau bahan-bahan lain yang
dapat merusak pekerjaan dan semuanya itu telah disetujui oleh Konsultan
Pengawas.
Material yang dalam keadaan basah dimana dalam keadaan kering dapat
dipakai, harus dikeringkan terlebih dahulu baru digunakan untuk timbunan.
Material lebih atau material yang tidak dapat dipakai untuk keperluan
timbunan harus dibuang/dikeluarkan dari daerah pekerjaan dan utnuk itu tidak
akan diberikan pembayaran tambahan.
Material untuk timbunan yang didapat dan yang telah disetujui oleh
Konsultan Pengawas akan dihamparkan pada lapis-lapis horizontal dengan
tebal yang sama dan meliputi lebar yang ditentukan oleh Konsultan Pengawas
dan sesuai dengan yan tercantum pada gambar perencanaan.
xxxvii
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
Lapisan dari material lepas selain dari material batu-batuan tebalnya harus
tidak lebih dari 20 cm, kecuali kalau tersedia alat pemadat (compaction-
equipment) yang dapat memadatkan lapisan lebih tebal dari 20 cm, sam[pai
mencapai kepadatan yang merata untuk seluruh tebalnya. Dalam hal ini
Pemborong tidak dibatasi untuk menghampar dan memadatkan material bukan
batu-batuanmdengan tebal lapisan-lapisan yang diinginkan.
Setelah mengatur kadar air dapat dicapai kepadatan yang maksimum, material
lepas harus segera dipadatkan hingga mencapai kepadatan seperti yang
ditentuakan. Harus diusahakan agar lebar timbunan baru dapat menampung
alat pemadat yang dipergunakan.
Percobaan Pemadatan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan kadar air optimum yang
akan dipakai dan hubungan antara jumlah penggilasan dengan kepadatan yang
dapat dicapai untuk macam material timbunan tertentu.
xxxviii
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
Kadar Air.
Material timbunan yang tidak mengandung kadar air yang cukup untuk dapat
mecapaikepadatan yang dikehendaki, harus ditambah air dengan alat
penyemprot (sprinklers) dan dicampur sampai merata (homogen).
Material timbunan yang mengandung kadar air lebih tinggi seharusnya tidak
boleh dipadatkan sebelum cukup dikeringkan dan disetujui oleh Konsultan
Pengawas untuk dipakai.
Cara-cara pengeringan tanah basah tersebut dapat dengan cara digelar atau
cara lain yang umum dipakai.
Bila material timbunan tersebut terdiri dari sifat-sifat yang sangat berbeda
seperti lempung, kapur atau pasir dan didapat dari sumber asal yang berbeda-
beda, maka harus dihamparkan lapis demi lapis menurut macamnya, lebar dan
tebalnya akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas.
xxxix
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
Permukaan air akan dicapai harus diperbaiki kembali sesuai dengan keperluan
kemiringan melintang dan sebagainya menurut ketentuan yang disyaratkan.
Talud samping harus dibentuk sedemikian sesuai dengan gambar pelaksanaan
dan petunjuk Konsultan Pengawas.
Bila material yang sudah tidak memenuhi syarat digunakan untuk konstruksi
timbunan, maka Pemborong harus membongkar dan menggantikannya dengan
material yang sesuai, untuk hal ini tidak diadakan tambahan biaya.
8.5. PERSYARATAN.
Pekerjaan galian harus dilaksanakan setelah papan patok (bouwplank) dengan
penandaan as/sumbu selesai diperiksa dan disetujui Pengawas/Direksi.
Dalamnya galian pada lubang pondasi harus mencapai tanah yang keras, atau
sesuai dengan gambar kerja. Dasar galian harus sesuai dengan gambar kerja
dan harus bersih dari kotoran. Galian miring harus mampu mencegah
longsornya tanah.
xl
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
xli
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN STRUKTUR
PASAL 9.
PEKERJAAN KONSTRUKSI BETON
9.1. BETON COR DITEMPAT
9.1.1. Lingkup Pekerjaan
Penyediaan dan pendayagunaan semua tenaga kerja, bahan-bahan, instalasi
konstruksi dan perlengkapan-perlengkapan untuk semua pembuatan dan
mendirikan semua baja tulangan, bersama dengan semua pekerjaan pertukangan /
keahlian lain sesuai yang diperlukan.
Semua pekerjaan beton tidak bertulang, antara lain untuk neut kaki kusen, pengisi
lubang angker, pinggiran kaki sudut.
Semua pekerjaan beton tumbuk, antara lain untuk rabat dan lantai kerja.
Semua pekerjaan yang dilakukan sebelum, selama dan setelah pengecoran yaitu :
9. Pembuatan cetakan
2. Pengecoran.
3. Pemeliharaan.
4. Pembukaan cetakan.
xlii
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
Jika karena keadaan pasaran besi penulangan perlu diganti dengan kelangsungan
pelaksanaan, maka jumlah luas penampang tidak boleh kurang dengan
memperhatikan syarat-syarat lainnya yang termuat dalam PBI-71 dan SKSNI T 15
–1991. Dalam hal ini harus mendapatkan persetujuan dari Pengawas.
9.1.3. Material.
9.1.3.1. Portland Cement (PC).
Mutu Semen.
Penyimpanan Semen.
xliii
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
Mutu Pasir.
Butir-butir tajam, keras, bersih, dan tidak mengandung lumpur dan bahan-
bahan organis.
Ukuran.
Butir-butir keras, bersih dan tidak berpori, jumlah butir-butir pipih maksimal
20 % berat, tidak pecah atau hancur serta tidak mengandung zat-zat reaktif
alkali
Ukuran
Sisa diatas ayakan 31,5 mm harus 0 % berat, sisa diatas ayakan 4 mm harus
berkisar 90 % - 98 % berat.
Selisih antara sisa-sisa kumulatif diatas dua ayakan yang berurutan, adalah
maksimal 60 % dan minimal 10 % berat.
Penyimpanan.
Pasir dan kerikil atau batu pecah harus disimpan sedemikian rupa sehingga
terlindung dari pengotoran oleh bahan-bahan lain.
xliv
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
9.1.3.4. Air.
Air untuk pembuatan dan perawatan beton tidak boleh mengandung minyak,
asam, alkali, garam-garam, bahan organis atau bahan lain yang dapat merusak
beton serta baja dengan atau jaringan kawat baja. Dalam hal ini sebaiknya dipakai
air bersih yang dapat diminum.
11. Penulangan dengan diameter lebih besar dari 12 mm, menggunakan baja
mutu U-40 (Deformed Bars) atau U32 dengan tegangan leleh Fy = 3200
kg/cm2
12. Besi yang akan digunakan harus bebas dari karat dan kotoran lain. Apabila
terdapat karat pada bagian permukaan besi, maka besi harus dibersihkan
dengan cara disikat atau digosok tanpa mengurangi diameter penampang
besi, atau menggunakan bahan cairan sejenis “Vikaoxy Off” atau yang
setaraf yang disetujui Pengawas.
xlv
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
Perbandingan aduk harus sesuai dengan mutu yang diminta K 200 dan K 300
untuk semua pekerjaan struktural.
Angka dalam perbandingan adukan menyatakan takaran dalam isi yang ditakar
dalam keadaan kering tanpa digetarkan.
xlvi
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
Perhatian khusus perlu dicurahkan terhadap ketepatan tebal penutup beton, untuk
itu tulangan harus dipasang dengan penahan jarak yang terbuat dari beton dengan
mutu paling sedikit sama dengan mutu beton yang akan dicor.
9.1.4.4. Slump
Slump yang diijinkan untuk beton dalam keadaan mix yang normal adalah 7,5 –
15 cm. Slump yang terjadi di luar batas tersebut diatas akan ditolak.
9.1.4.5. Pengecoran.
Beton harus dicor sesuai dengan persyaratan dalam PBI-71.
Bila tidak disebutkan lain, atau persetujuan Pengawas, tinggi jatuh dari beton
yang dicor jangan melebihi 1 meter.
xlvii
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
Adukan beton harus dicor dalam waktu maksimal 1 jam setelah pengadukan
dengan mesin pengaduk (beton molen). Bila adukan beton digerakkan kontinu
secara mekanis, jangka waktu ini dapat diperpanjang sampai dengan 2 jam.
Beton yang telah mengeras, kotoran-kotoran dan bahan-bahan lain harus dibuang
dari dalam cetakan Mesin Pengaduk (Beton Molen).
Beton setelah dicor dilindungi terhadap proses pengeringan yang belum saatnya
dengan cara mempertahankan kondisi dimana kehilangan kelembaban adalah
minimal dan suhu yang konstan dalam jangka waktu yang diperlukan untuk
proses hydrasi semen serta pengerasan beton.
Dalam jangka waktu tersebut, cetakan dan acuan beton pun harus tetap dalam
keadaan basah. Apabila cetakan dan acuan beton dibuka sebelum selesai masa
perawatan, maka selama sisa waktu tersebut pelaksanaan perawatan tetap
dilakukan dengan membasahi permukaan beton terus menerus dengan menutupi
dengan karung-karung basah atau dengan cara lain yang disetujui Pengawas.
xlviii
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
PASAL 10.
PEKERJAAN BEKISTING
10.1. URAIAN UMUM
Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian rupa agar
pada waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan cacat,
gelombang maupun perubahan bentuk, ukuran, ketinggian serta posisi dari beton
yang dicetak. Perencanaan pelaksaan, serta pembongkaran bekisting harus sesuai
dengan cara-cara yang disarankan dan permukaan bekisting yang berhubungan
dengan beton harus benar-benar bersih sebelum penggunaannya.
Jarak balok atau tiang penyangga harus dipasang dengan jarak yang cukup
sehingga dapat mencegah lendutan dan perubahan bentuk bahan-bahan bekisting.
Bekisting beserta sambungan-sambungannya harus dapat mencegah terjadinya
kebocoran adukan selama pengecoran. Lubang-lubang pembukaan sementara
harus disediakan didaam bekisting untuk memungkin pembersihan bekisting.
Bekisting yang langsung berhubungan dengan tanah dan tidak dapat di bongkar
harus dipakai dari pasangan bata atau bahan yang kedap, kuat dan tidak mudah
lapuk.
NI – 2 (PBI 1971)
NI – 3
10.3. BAHAN-BAHAN
Bahan bekisting harus terbuat dari kayu jenis “Plywood” tebal 9 mm denga
rangka kuat atau jenis lain yang setarap yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.
xlix
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
10.4. PEMASANGAN
Pemborong baru diperbolehkan untuk mulai melakasanakan pekerjaan setelah
mendapat persetujuan atas rencana bekisting yang dibuatnya.
Perancah harus merupakan suatu konstruksi yang kuat, kokoh dan terhindar dari
bahaya pengerusan dan penurunan, sedangkan kontruksinya sendiri juga harus
kokoh terhadap pembebanan yang akan ditanggungnya, termasuk gaya-gaya
pratekan dan gaya-gaya sentuhan yang mungkin ada.
Perancah harus dibuat dari kayu Dolken yang bermutu baik, brancing-brancing
yang digunakan harus cukup kaku sehingga terjamin stabilitasnya untuk memikul
acuan beserta berat sendiri, lantai maupun beban-beban konstruksi dan lain-lain.
l
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
Bila sebelum atau selama pekerjaan pengecoran beton berlangsung perancah itu
menunjukan tanda-tanda penurunan yang besar sehingga menurut pendapat
Pengawas hal itu akan menyebabkan kedudukan (peil) akhir yang tidak sesuai
dengan gambar rencana atau dapat membahayakan dari segi konstruksi, maka
Pengawas dapat memerintahkan untuk membongkar pekerjaan beton yang sudah
dilaksanakan dan mengharuskan Pemborong untuk memperkuat perancah tersebut
sehingga dianggap cukup kuat.
Gambar rencana perancah dan sistem pondasi atau sistem lainnya secara detail
(termasuk perhitungannya) harus diserahkan kepada Pengawas untuk
persetujuannya, dan pekerjaan pengecoran beton tidak boleh dilakukan sebelum
gambar rencana tersebut disetujui.
Konstruksi perancah dapat dilepas bila konstruksi yang didukung telah cukup
dan seluruh pekerjaan tahap struktur telah selesai.
li
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
PASAL 11.
UMUM
11.1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini mencakup pengadaan bahan, peralatan, tenaga kerja, pemasangan,
pengujian-pengujian dan perbaikan-perbaikan selama masa pemeliharaan untuk
pekerjaan instalasi listrik, seperti disaratkan dalam gambar-gambar perencanaan
dan spesifikasi teknik pekerjaan elektrikal. Dalam pekerjaan ini harus sudah
termasuk juga perlengkapan dan alat bantu yang diperlukan agar sistem dapat
beroperasi dengan baik sesuai yang diinginkan dalam spesifikasi teknis ini.
lii
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
Gambar kerja yang tidak berubah dari gambar rencana harus terlebih dahulu
disetujui oleh Konsultan Pengawas, sedangkan gambar kerja yang berubah dari
gambar rencana harus disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan Pengawas dan
Pemberi Tugas.
liii
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
pekerjaan (instalasi listrik, tata suara dll) harus dipimpin oleh seorang tenaga
Pelaksana yang ahli dibidangnya masing-masing.
11.8. PENGUJIAN.
11.8.1. Pengujian pertama.
Pengujian pertama adalah pengujian setiap sub sistem, diselenggarakan setelah
pekerjaan sub sistem tersebut selesai.
Pengujian pentanahan
liv
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
11.8.5. Ijin.
Kecuali disebutkan lain, biaya penyambungan daya PLN dan uang jaminan
langganan menjadi tanggungan Pemborong.
lv
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
28. Brosure Peralatan dan Bahan yang terpasang beserta alamat supplier.
34. Dokumen lain yang relevan dengan pekerjaan ini, yang diminta oleh
Konsultan Pengawas atau Pemberi Tugas.
lvi
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
PASAL 12.
SISTEM PENERANGAN
12.1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini mencakup pengadaan bahan dan peralatan, pemasangan, pengujian-
pengujian, dan perbaikan-perbaikan selama masa pemeliharaan, meliputi :
- Lampu dan armaturenya
- Saklar
- Kabel instalasi
- Peralatan penunjang instalasi dan alat bantu
12.2. LAMPU DAN ARMATUR PENERANGAN DALAM
Lampu dan armaturnya harus sesuai dengan yang dimaksudkan pada gambar
rencana, dan memenuhi persaratan sbb :
Armatur lampu harus terbuat dari metal dan harus mempunyai terminal
pentanahan.
Semua lampu fluorecent dan lampu discharge lainnya harus dilengkapi dengan
Power Factor Correction Capasitor yang cukup untuk mencapai power factor
minimal 85 %.
Diffuser / reflektor lampu harus terbuat dari gelas, metal atau acrylic yang
cukup kuat terhadap kenaikan temperature dan beban mekanis dari diffuser itu
sendiri.
Reflector harus mempunyai lapisan pemantul cahaya dengan derajat
pemantulan yang tinggi.
Box tempat ballast, kapasitor, dudukan stater dan terminal block harus cukup
besar dan dibuat sedemikian rupa sehingga panas yang ditimbulkan tidak
mengganggu kelangsungan kerja dan umur teknis komponen lampu itu
sendiri. Box harus mempunyai lobang ventilasi yang cukup.
lvii
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
Kabel-kabel dalam box harus diberi saluran atau klem tersendiri sehingga
tidak menempel pada ballast atau kapasitor.
Box terbuat dari pelat baja, tebal minimal 0,7 mm dicat dasar anti karat dan
dicat akhir dalam oven dengan warna putih.
Ballast yang digunakan harus dari jenis single lamp ballast (satu ballast untuk
satu tabung lampu fluorescent) dan harus dari satu merk.
Instalasi semua lampu (termasuk lampu pijar) harus dilengkapi juga dengan
pemasangan kabel pentanahan.
12.3. SAKLAR
Saklar yang digunakan harus sesuai dengan standard PLN atau SII atau standard-
standard lain yang berlaku dan diakui di Indonesia.
Saklar harus mempunyai spesifikasi sebagai berikut :
Rating tegangan : 500 Volt
Rating arus : 10 A
Tipe : recessed, single gang atau double gang.
Saklar lampu harus mempunyai label yang menunjukkan merk pabrik pembuat,
standard produk, tipe dan rating arus serta tegangannya.
Saklar harus dipasang pada dinding atau partisi dengan ketinggian 140 cm dari
permukaan lantai. Pemasangan saklar harus menggunakan metal doos.
Tata letak saklar harus sesuai dengan Gambar Perencanaan dan di koordinasikan
dengan Perencana Interior atau Konsultan Pengawas.
12.4. KABEL INSTALASI PENERANGAN
Persyaratan kabel instalasi penerangan mengikuti persyaratan yang disebutkan
pada Sub Bab Kabel Tegangan Rendah.
12.5. PERALATAN PENUNJANG INSTALASI PENERANGAN
12.5.1. Kotak / Doos Inbow Untuk Saklar.
Kotak dari bahan baja dengan kedalaman minimal 35 mm.
Kotak harus mempunyai terminal pentanahan.
Saklar terpasang pada kotak (box) dengan menggunakan baut. Pemasangan
dengan cakar yang mengembang tidak diperbolehkan.
Sambungan kabel harus dibuat dengan baikmenggunakan konus penyambungan
(las dop) plastik atau konektor lain yang disetujui konsultan pengawas.
Sambungan kabel hanya boleh dilakukan dalam kotak penyambungan (junction
box). Didalam pipa conduit tidak boleh terdapat sambungan kabel.
lviii
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
PASAL 13.
lix
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
PASAL 14.
PERSYARATAN TEKNIS UMUM PELAKSANAAN
14.1. GAMBAR-GAMBAR RENCANA
Gambar-gambar rencana adalah gambar yang menunjukan tata letak secara umum
dari Gambar ini dibuat oleh Konsultan Perancang dan digunakan untuk
pelelangan.
Gambar kerja yang tidak berubah dari gambar rencana harus terlebih dahulu
disetujui oleh Konsultan Pengawas, sedangkan gambar kerja yang berubah dari
gambar rencana harus disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan Pengawas dan
Pemberi Tugas.
lx
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA KEL. BATU LEGONG
KEC. BULANG
lxi