BAB II
PERSYARATAN TEKNIS
ARSITEKTURAL
Sebelum diadakan pekerjaan finishing lokasi harus dibersihkan dari benda – benda/kotoran –
kotoran yang mengakibatkan kurang sempurnanya pekerjaan finishing. Kontraktor Pelaksana
harus melakukan pengecekan dengan seksama apakah pekerjaan struktur yang akan
difinishing ada kerusakan, cacat ataupun kotor.
a. Bouwplank dibuat dari kayu terentang (kayu hutan kelas IV) ukuran minimum 3/20 cm
yang utuh dan kering. Bouwplank dipasang dengan tiang-tiang dari kayu sejenis ukuran
5/7 cm dan dipasang pada setiap jarak satu meter. Papan harus lurus dan diketam halus
pada bagian atasnya.
b. Bouwplank harus benar-benar datar (waterpass) dan tegak lurus. Pengukuran harus
memakai alat ukur yang disetujui Pengawas Lapangan.
c. Bouwplank harus menunjukkan ketinggian ± 0.00 dan as kolom/dinding. Letak dan
ketinggian permukaan bouwplank harus dijaga dan dipelihara agar tidak berubah selama
pekerjaan berlangsung.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, peralatan, alat – alat bantu yang dibutuhkan,
bahan dan semua pasangan batu bata pada tempat – tempat seperti ditunjukkan dalam
Gambar Kerja atau disyaratkan dalam Spesifikasi Teknis ini.
Pekerjaan ini terdiri tetapi tidak terbatas pada hal – hal berikut:
Pasangan batu bata
Adukan
Pengaplikasian bahan penutup celah antara dinding dengan kolom bangunan, dinding
dengan bukaan dinding dan dinding dengan peralatan.
Penyimpanan bata harus dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Gambar Kerja dan Spesifikasi
Teknis ini.
RKS - ARSITEKTUR
RKS Penataan Landscape Kantor BWS Pomjen - Satker OP Bendungan 9
1. Keterangan.
Pekerjaan ini mencakup seluruh pekerjaan dinding yang terbuat dari batu bata dan bata
ringan disusun ½ bata, meliputi penyediaan bahan, tenaga dan peralatan untuk
pekerjaan ini.
1. Batu Bata.
Batu bata merah (dari tanah liat) yang dipakai adalah produksi dalam negeri eks daerah
setempat dari kualitas yang baik dengan ukuran 5 x 10, 5 x 22 cm yang dibakar dengan
baik, warna merah merata, keras dan tidak mudah patah, bersudut runcing dan rata,
tanpa cacat atau mengandung kotoran. Meskipun ukuran bata yang bias diperoleh di
suatu daerah mungkin tidak sama dengan ukuran tersebut diatas, harus diusahakan
supaya ukuran bata yang akan dipakai tidak terlalu menyimpang. Kualitas bata harus
sesuai dengan pasal 81 dari A. V. 1941. Kontraktor harus menunjukkan contoh terlebih
dahulu kepada Pengawas Lapangan. Pengawas Lapangan berhakmenolak bata dan
menyuruh bongkar pasangan bata yang tidak memenuhi syarat. Bahan-bahan yang
ditolak harus segera diangkut keluar dari tempat pekerjaan.
Bata merah yang digunakan harus mempunyai kuat tekan minimal 25 kg/cm2, sesuai
ketentuan SNI 15-2094-2000.
3. Beton Bertulang
Beton bertulang dibuat untuk rangka penguat dinding bata, yaitu: sloof dan kolom praktis.
Komposisi bahan beton rangka penguat dinding (sloof, kolom praktis, ringbalk) adalah 1
pc : 2 pasir : 3 kerikil dengan mutu beton yang telah ditentukan atau yang tertera pada
Gambar Perencanaan dan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Semen PC yang dipakai adalah produk dalam negeri yang terbaik (satu merek untuk
seluruh pekerjaan). Pasir beton harus bersih, bebas dari tanah/lumpur dan zat-zatorganik
RKS - ARSITEKTUR
RKS Penataan Landscape Kantor BWS Pomjen - Satker OP Bendungan 10
lainnya. Kerikil/split dari pecahan batu keras dengan ukuran 1 - 2 cm, bebas dari kotoran.
Baja tulangan menurut ketentuan PBI 1971.
Dinding harus dipasang (uitzet dengan peralatan yang memadai) dan didirikan menurut
masing-masing ukuran ketebalan dan ketinggian yang disyaratkan seperti yang ditunjukkan
dalam gambar.
1. Sloof dan kolom praktis
Ukuran rangka penguat dinding bata (non struktural): sloof, kolom praktis 11 x 11 cm dan
dinding bata. Kolom praktis diplester sekaligus dengan dinding bata sehingga mencapai
tebal 15 cm dan 10 cm untuk dinding bata. Bekisting terbuat dari kayu terentang/kayu
hutan lainnya dengan tebal minimum 2 cm yang rata dan berkualitas papan baik.
Pemasangan bekisting harus rapi dan cukup kuat. Celah-celah papan harus rapat
sehingga tidak ada air adukan yang keluar. Bekisting baru boleh dibongkar setelah beton
mengalami proses pengerasan.
RKS - ARSITEKTUR
RKS Penataan Landscape Kantor BWS Pomjen - Satker OP Bendungan 11
Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan adukan dan plesteran (kasar dan halus), seperti
dinyatakan dalam Gambar Kerja atau disyaratkan dalam Spesifikasi Teknis ini.
1. Contoh Bahan.
Contoh bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada PENGAWAS untuk
disetujui terlebih dahulu sebelum dikirim ke lokasi proyek.
2. Pengiriam dan Penyimpanan.
Pengiriman dan penyimpanan bahan semen dan bahan lainnya harus sesuai ketentuan
Spesifikasi Teknis. Pasir harus disimpan di atas tanah yang bersih, bebas dari aliran air,
dengan kata laindaerah sekitar penyimpanan dilengkapi saluran pembuangan yang
memadai, dan bebas dari benda – benda asing. Tinggi penimbunan tidak lebih dari 1200
mm agar tidak berhamburan.
Pasir.
Pasir harus bersih, keras, padat dan tajam, tidak mengandung lumpur atau kotoran lainyang
merusak. Perbandingan butir – butir harus seragam mulai dari yang kasar sampai pada
yanghalus, sesuai dengan ketentuan ASTM C 33.
Bahan Tambahan.
Bahan tambahan untuk meningkatkan kekedpan terhadap air dan menambah daya lekat harus
berasal dari merek yang dikenal luas, seperti Super Cement, Febond SBR, Cemecryl, Barra
Emulsion 57 atau yang setara.
2. Air.
Air harus bersih, bebas dari asam, minyak, alkali dan zat – zat organik yang bersifat merusak.
RKS - ARSITEKTUR
RKS Penataan Landscape Kantor BWS Pomjen - Satker OP Bendungan 12
Air dengan kualitas yang diketahui dan dapat diminum tidak perlu diuji. Pada dasarnya semua
air, kecuali yang telah disebutkan di atas, harus diuji sesuai ketentuan AASHTOT26 dan / atau
disetujui Konsultan PENGAWAS.
2. Pencampuran.
Umum.
Semua bahan kecuali air harus dicampur dalam kotak pencampur atau alat pencampur yang
disetujui sampai diperoleh campuran yang merata, untuk kemudian ditambahkan sejumlah air
dan pencampuran dilanjutkan kembali. Adukan harus dibuat dalam jumlah tertentu dan waktu
pencampuran minimal 1 sampai 2 menit sebelum pengaplikasian. Adukan yang tidak digunakan
dalam jangka waktu 45 menit setelah pencampuran tidak diijinkan digunakan.
Adukan Khusus.
Adukan khusus untuk pasangan batu bata ringan harus dicampur sesuai petunjuk dan
rekomendasi dari pabrik pembuatnya.
4. Pemasangan.
Plesteran Batu Bata.
Pekerjaan plesteran dapat dimulai setelah pekerjaan persiapan dan pembersihan selesai.
Untuk memperoleh permukaan yang rapi dan sempurna, bidang plesteran dibagi bagi
dengan kepala plesteran yang dipasangi kelos – kelos sementara dari bambu.
Kepala plesteran dibuat pada setiap jarak 100 cm, dipasang tegak dengan menggunakan
kepingan kayu lapis tebal 6 mm untuk patokan kerataan bidang.
Setelah kepala plesteran diperiksa kesikuannya dan kerataannya, permukaan dinding baru
dapat ditutup dengan plesteran sampai rata dan tidak kepingan–kepingan kayu yang
tertinggal dalam plesteran.
Seluruh permukaan plesteran harus rata dan rapi, kecuali bila pasangan akan dilapis
dengan bahan lain.
Sisa – sisa pekerjaan yang telah selesai harus segera dibersihkan.
RKS - ARSITEKTUR
RKS Penataan Landscape Kantor BWS Pomjen - Satker OP Bendungan 13
Tali air (naad) selebar 4 mm digunakan pada bagian-bagian pertemuan dengan bukaan
dinding atau bagian lain yang ditentukan dalam Gambar Kerja, dibuat dengan
menggunakan profil kayu khusus untuk itu yang telah diserut rata, rapi dan siku. Tidak
diperkenankan membuat tali air dengan menggunakan baja tulangan. Plesteran
Permukaan Beton.
Permukaan beton yang akan diberi plesteran harus dikasarkan, dibersihkan dari bagian –
bagian yang lepas dan dibasahi air, kemudian diplester.
Permukaan beton harus bersih dari bahan – bahan cat, minyak, lemak, lumur dan
sebagainya sebelum pekerjaan plesteran dimulai.
Permukaan beton harus dibersihkan menggunakan kawat baja. Setelah plesteran selesai
dan mulai mengeras, permukaan plesteran dirawat dengan penyiraman air.
Plesteran yang tidak sempurna, misalnya bergelombang, retak – retak, tidak tegak lurus
dan sebagainya harus diperbaiki.
6. Pengacian.
Pengacian dilakukan setelah plesteran disiram air sampai jenuh sehingga plesteran menjadi
rata, halus, tidak ada bagian yang bergelombang, tidak ada bagian yang retak dan setelah
plesteran berumur 8 (delapan) hari atau sudah kering betul. Selama 7 (tujuh) hari setelah
pengacian selesai dilakukan, Kontraktor harus selalu menyiram bagian permukaan yang diaci
dengan air sampai jenuh, sekurang – kurangnya dua kali setiap harinya.
Pekerjaan ini mencakup penyediaan bahan dan pemasangan berbagai jenis keramik
penutup lantai bangunan, pada tempat-tempat sesuai petunjuk gambar kerja dan Spesifikasi
Teknis. Jenis keramik yang digunakan haruslah sama dengan jenis, type dan motif yang ada
dalam Spesifikasi Teknis.
RKS - ARSITEKTUR
RKS Penataan Landscape Kantor BWS Pomjen - Satker OP Bendungan 14
gradasi warna untuk setiap bahan. Biaya pengadaan contoh bahan menjadi tanggung
jawab kontraktor.
b. Pengiriman dan penyimpanan.
Pengiriman bahan ke lokasi proyek harus terbungkus dalam kemasan pabrik yang
belum dibuka dan dilindungi dengan label atau merk dagang yang utuh dan jelas.
4.1.3. BAHAN-BAHAN.
a. Lantai Granit
Lantai keramik harus dari kualitas baik menggunakan ukuran 60 x 60 cm setara Setvi.
Lantai yang tidak rata permukaannya dan warnanya, sisinya tidak lurus, sudut-sudutnya
tidak siku, retak atau cacat-cacat lainnya tidak boleh dipasang atau harus dikembalikan.
b. Adukan.
Adukan terdiri dari campuran semen dan pasir yang diberi tambahan penguat dalam
jumlah sesuai petunjuk dari Pabrik Pembuat. Bahan-bahan adukan tambahan harus
memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis.
Adukan perekat khusus untuk memasang lantai, jika ditunjukkan dalam Gambar Kerja
atau sesuai petunjuk Pengawas Lapangan, harus memenuhi ketentuan AS 2356, ANSI
118. 1, 118. 4 dan BS 5385, seperti Le Pengawasra FK 101 dan Le Pengawasra FK 103
(khusus daerah basah), AM 30 Mortarflex, ASA Fixall atau yang setara.
c. Adukan Pengisian Celah.
Adukan pengisi celah harus merupakan produk campuran semen siap pakai, yang diberi
warna dari pabrik pembuat, seperti Lekra FS Nat Flexible, AM 50 Coloured Ceramic
Grout, ASA Coloured Grout atau yang setara yang disetujui.
a. Persiapan.
Pekerjaan pemasangan lantai baru boleh dilakukan setelah pekerjaan lainnya benar-
benar selesai.
Pemasangan lantai harus menunggu sampai semua pekerjaan pemipaan air bersih/air
kotor atau pekerjaan lainnya yang terletak dibelakang atau dibawah pasangan lantai ini
telah diselesaikan terlebih dahulu.
b. Pemasangan.
Adukan untuk pasangan lantai pada lantai, dan bagian lain yang harus kedap air harus
terdiri dari campuran 1 semen, 3 pasir dan sejumlah bahan tambahan, kecuali bila
ditentukan lain dalam Gambar Kerja.
Tebal adukan untuk semua pasangan tidak kurang dari 25 mm, kecuali bila ditentukan
lain dalam Gambar Kerja.
Adukan untuk pasangan lantai pada lantai harus ditempatkan diatas lapisan pasir
dengan ketebalan sesuai Gambar Kerja.
Lantai harus kokoh menempel pada alasnya dan tidak boleh berongga. Harus dilakukan
pemeriksaan untuk menjaga agar bidang lantai yamg terpasang tetap lurus dan rat.
Lantai yang salah letaknya, cacat atau pecah harus dibongkar dan diganti.
Lantai mulai dipasang dari salah satu sisi agar pola simetri yang dikehendaki dapat
terbentuk dengan baik.
Sambungan atau celah-celah antar lantai harus lurus, rat dan seragam, saling tegak
lurus.
Lebar celah tidak boleh lebih dari 1,6mm, kecuali bila ditentukan lain.
RKS - ARSITEKTUR
RKS Penataan Landscape Kantor BWS Pomjen - Satker OP Bendungan 15
a. Umum
- Bahan harus mempunyai kualitas yang baik, tahan lama terhadap goresan, hygienis,
mudah dibersihkan dan mudah dalam perawatan.
- Bahan terbuat dari PVC multiplayer/heterogeneous, tanpa filter, mampu meredam bunyi
sampai batas tertentu (Acoustic Flooring type, minimal 15 dB)
b. Spesifikasi Bahan
- Bahan terbuat dari PVC tanpa filter, multiplayer, lapisan atas/wearlayer di lindungi oleh
pure transparent PVC dilengkapi dengan Rinforced PUR protection, lapisan bawah terdiri
dari Acoustic backing foam.
- Bahan harus termasuk dalam kategori klafikasi UPEC kelas U4P3E2/3C2, dengan
resistensi abrasi yang paling tinggi (group T, §1 ≤ 0. 08), antistatic 109 ohm, tebal lapisan
atas / wear layer minimal 0. 67 mm, fire resistant B1Cfl, s1 slip resistant minimal R9,
mengandung lapisan anti bakteri dan jamur (biostatic treatment). Static indentation antara
0, 16 s/d 0, 06 mm.
- Bidang vinyl harus dalam bentuk ‘sheet’ (Gulungan), lebar minimal 2 m, panjang 25 m,
tebal minimal 2, 6 mm, sambungan di las (diwelding) dengan pemanasan dengan
RKS - ARSITEKTUR
RKS Penataan Landscape Kantor BWS Pomjen - Satker OP Bendungan 16
menggunakan bahan PVC yang sama yang disebut welding Rod. Lebar sambungan
antara 2, 5 s/d 3 mm dan harus rata.
- Skirting / Plint adalah perpanjangan atau kelanjutan vinyl dari lantai kemudian naik ke
dinding setinggi 10 cm. Pada sudut antara lantai dan dinding di pasangi “Cove Former”
yaitu bahan yang membentuk sudut landai (R) agar sudut tersebut tidak siku. Sementara
pada ujung vinyl yang naik ke dinding, ditutup dengan Capping Seal. Material dari Cove
former dan Capping Seal juga harus terbuat dari vinyl PVC atau karet.
- Warna dan corak bahan diajukan oleh Kontraktor dengan persetujuan pengawas dan atau
pemilik pekerjaan.
c. Syarat Pelaksanaan
- Bidang permukaan lantai harus rata dan kuat, tidak terdapat retakretak, tidak ada lubang
dan celah-celah, bebas debu, bebas lemak dan minyak.
- Pekerjaan lapisan vinyl harus rapi dan dilakukan sesuai dengan yang dipersyaratkan dari
pabrik yang bersangkutan sehingga dapat diperoleh hasil pekerjaan bermutu baik dan
dapat tahan lama.
- Pekerjaan lapisan vinyl dilakukan setelah pekerjaan finishing yang lain seperti plafond,
dinding, pekerjaan ME, pengecatan selesai dilaksanakan.
d. Syarat-syarat Penyimpanan
Tempat penyimpanan barang harus terhindar dari genangan air, tidak lembab, terhindar dari
cuaca (panas matahari / air hujan) dan selalu bersih.
6.1.4. Garansi
Kontraktor harus memberikan kepada Pemilik Proyek, garansi tertulis yang
meliputikesempurnaan pemasangan, pengoperasian dan kondisi semua pintu, jendela dan
lainnyaseperti ditunjukkan dalam spesifikasi ini untuk periode selama 1 tahun setelah
pekerjaanyang rusak dengan biaya Kontraktor.
V. PEKERJAAN PENGECATAN
12.1. KETERANGAN
Pekerjaan ini mencakup semua pekerjaan yang berhubungan dengan pengecatan memakai
bahan-bahan emulsi, enamel, politur/teak oil, cat dasar, pendempulan, baik yangdilaksanakan
sebagai pekerjaan permulaan, ditengah-tengah dan akhir. Yang dicat adalah semua
permukaan baja/besi, kayu, plesteran tembok dan beton, dan permukaanpermukaanlain yang
disebut dalam gambar dan RKS. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, tenaga dan semua
peralatan yang diperlukanuntuk pekerjaan ini.
Lingkup pekerjaan ini mencakup pengangkutan dan pengadaan semua peralatan, tenagakerja
dan bahan-bahan yang berhubungan dengan pekerjaan pengecatan selengkapnya, sesuai
dengan Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.
Kecuali ditentukan lain, semua permukaan eksterior dan interior harus dicat dengan standar
pengecatan minimal 1 (satu) kali cat dasar dan 2 (dua) kali cat akhir.
RKS - ARSITEKTUR
RKS Penataan Landscape Kantor BWS Pomjen - Satker OP Bendungan 18
Pada saat bahan cat tiba di lokasi, Kontraktor dan Pengawas Lapangan mengambil 1
litercontoh dari setiap takaran yang ada dan diambil secar acak dari kaleng/kemasan yang
masihtertutup. Isi dari kaleng/kemasan contoh harus diaduk dengan sempurna untuk
memperolehcontoh yang benar-benar dapat mewakili.
Untuk pengujian, Kontraktor harus membuat contoh warna dari cat-cat tersebut di atas
2(dua) potongan kayu lapis atau panel semen berserat berukuran 300mm x 300mm
untukmasing-masing warna. 1 (satu) contoh disimpan Kontraktor dan 1 (satu) contoh lagi
disimpanPengawas Lapangan guna memberikan kemungkinan untuk pengujian di masa
mendatangbila bahan tersebut ternyata tidak memenuhi syarat setelah dikerjakan.
Biaya pengadaan contoh bahan dan pembuatan contoh warna menjadi tanggung
jawabKontraktor.
12.5.1. Umum.
Cat harus dalam kaleng/kemasan yang masih tertutup patri/segel, dan masih
jelasmenunjukkan nama/merek dagang, nomor formula atau Spesifikasi cat, nomor
takaranpabrik, warna, tanggal pembuatan pabrikpetunjuk dari pabrik dan nama pabrik
pembuat, yang semuanya harus masih absah pada saat pemakaiannya. Semua bahan
harus sesuaidengan Spesifikasi yang disyaratkan pada daftar cat.
Cat dasar yang dipakai dalam pekerjaan ini harus berasal dari satu pabrik/merek
dagangdengan cat akhir yang akan digunakan. Untuk menetapkan suatu standar kualitas,
disyaratkan bahwa semua cat yang dipakai harusberdasarkan/mengambil acuan pada cat-
cat hasil produksi Mowilex, Jotun, ICI atau Levis –Akzo Nobel.
RKS - ARSITEKTUR
RKS Penataan Landscape Kantor BWS Pomjen - Satker OP Bendungan 19
Cat dust proof digunakan untuk permukaan dinding sesuai gambar rencana dan schedule
finishing dengan ketebalan 600 mikron untuk dinding dan 1000 mikron untuk lantai.
Bahanyang digunakan adalah setara produk Jotun, Akzo Nobel atau setara.
12.5.3. Undercoat.
Undercoat digunakan untuk permukaan besi/baja.
RKS - ARSITEKTUR
RKS Penataan Landscape Kantor BWS Pomjen - Satker OP Bendungan 20
Permukaan pelesteran umumnya hanya boleh dicat sesudah sedikitnya selang waktu
4(empat) minggu untuk mengering di udara terbuka. Semua pekerjaan pelesteran
atausemen yang cacat harus dipotong dengan tepi-tepinya dan ditambal dengan
pelesteranbaru hingga tepi-tepinya bersambung menjadi rata dengan pelesteran
sekelilingnya.
Permukaan pelesteran yang akan dicat harus dipersiapkan dengan menghilangkanbunga
garam kering, bubuk besi, kapur, debu, lumpur, lemak, minyak, aspal, adukanyang
berlebihan dan tetesan-tetesan adukan.
Sesaat sebelum pelapisan cat dasar dilakukan, permukaan pelesteran dibasahi
secaramenyeluruh dan seragam dengan tidak meninggalkan genangan air. Hal ini dapat
dicapaidengan menyemprotkan air dalam bentuk kabut dengan memberikan selang waktu
darisaat penyemprotan hingga air dapat diserap.
Permukaan kalsiboard.
Permukaan kalsiboard harus kering, bebas dari debu, oli atau gemuk dan permukaan
yangcacat telah diperbaiki sebelum pengecatan dimulai.
Kemudian permukaan kalsiboard tersebut harus dilapisi dengan cat dasar khusus untuk
kalsiboard, untuk menutup permukaan yang berpori, seperti ditentukan dalam
SpesifikasiTeknis.
Setelah cat dasar ini mengering dilanjutkan dengan pengecatan sesuai ketentuan
Spesifikasi ini.
RKS - ARSITEKTUR
RKS Penataan Landscape Kantor BWS Pomjen - Satker OP Bendungan 21
Proses Pengecatan.
- Harus diberi selang waktu yang cukup di antara pengecatan berikutnya
untukmemberikan kesempatan pengeringan yang sempurna, disesuaikan dengan
kedaan cuaca dan ketentuan dari pabrik pembuat cat dimaksud.
Penecatan harus dilakukan dengan ketebalan minimal (dalam keadaan cat kering),
sesuai ketentuan berikut.
a. Permukaan Interior Pelesteran, Beton, kalsiboard.
Cat Dasar : 1 (satu) lapis water-based sealer.
Cat Akhir : 2 (dua) lapisan emulsion.
d. Permukaan Besi/Baja.
Cat Dasar : 1 (satu) lapis solvent-based anti-corrosive zincchromate primer.
Undercoat : 1 (satu) lapis undercoat.
Cat Akhir : 2 (dua) lapisan high quality solvent-based highquality gloss
finish.
- Ketebalan setiap lapisan cat (dalam keadaan kering) harus sesuai dengan
ketentuandan/atau standar pabrik pembuat cat yang telah disetujui untuk digunakan.
RKS - ARSITEKTUR
RKS Penataan Landscape Kantor BWS Pomjen - Satker OP Bendungan 22
Metode Pengecatan.
- Cat dasar untuk permuakaan beton, pelesteran, panel kalsium silikat diberikandengan
kuas dan lapisan berikutnya boleh dengan kuas atau rol.
- Cat dasar untuk permukaan papan kalsiboard deberikan dengan kuas dan danlapisan
berikutnya boleh dengan kuas atau rol.
- Cat dasar untuk permukaan kayu harus diaplikasikan dengan kuas dan
lapisanberikutnya boleh dengan kuas, rol atau semprotan.
- Cat dasar untuk permukaan besi/baja diberikan dengan kuas atau disemprotkandan
lapisan berikutnya boleh menggunakan semprotan.
Façade, termasuk semua sambungannya dengan bidang non-curtain wall harus dirancang,
difabrikasi dan dipasang sedemikian rupa sehingga secara efektif bisa mencegah
kebocoran air kebagian dalam bangunan bahkan dalam hujan kencang dengan tekanan
angin mencapai 240 Pa.
- Defleksi / Lendutan yang diijinkan
Defleksi maksimum seluruh batang vertikal pada saat menerima beban angin tidak boleh
melampaui l / 175 (AAMA) atau maksimum 20mm.
Seluruh transom penahan kaca dan cladding saat menerima beban mati tidak boleh
berdefleksi melampaui 3mm.
- Kondisi Struktural
Semua komponen harus mampu menahan semua pergerakan akibat adanya perubahan
temperatur/suhu tanpa menimbulkan : suara/berisik, tekukan, penyimpangan, pecah,
kegagalan segel sambungan, tekanan yang membahayakan terhadap kaca dan
kelengkapannya pada temperatur permukaan 50C sampai 800C. Ukuran dalam gambar
berdasarkan temperatur 200C
RKS - ARSITEKTUR