1. Lingkup Pekerjaan :
1. Pemasangan Papan Nama
Kegiatan
2. Penyediaan Air Kerja dan Listrik
Kerja
3. Dokumentasi dan
Pelaporan
4. Pekerjaan
K3
5. Pekerjaan Bongkar Tembok,Lantai,Plafond &
Kusen
2. Persyaratan Bahan
Ú Air kerja yang dipakai adalah air tawar yang bersih dan harus bebas
dari bahan-bahan yang berbahaya bagi konstruksi.
3 Pedoman Pelaksanaan
9
logistik, tenaga kerja dan kondisi cuaca serta selalu membuat fofo-
foto setiap terjadi kemajuan pekerjaan di lapangan.
· Pelaporan yang harus dibuat oleh kontraktor adalah laporan harian
yang isinya harus mendapat persetujuan dari pengawas
lapangan dan mendapat pengesahan dari Direksi Pemberi Kerja
10
Pasal 12
Pekerjaan
BETON
1. Lingkup pekerjaan
1, Cor beton
ringbalk
a. Beton (komp. 1 PC : 2 Psr : 3 Krl)
b. Pembesian BJTP U-
24 c. Bekisting (2x
pakai)
2, Cor beton balok latei kusen
km/wc a. Beton (komp. 1 PC : 3 Psr )
b. Bekisting (1x
pakai)
2. Persyaratan Bahan
Ø Pengecoran
- Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas
persetujuan tertulis Konsultan pengawas.
12
- Apabila pengecoran beton harus dihentikan, maka
tempat penghentiannya harus disetujui oleh Konsultan
Pengawas.
Ø Perawatan Beton
Perawatan beton dimulai segera setelah pengecoran
beton selesai dilaksanakan dan harus berlangsung
terus-menerus seIama paling sedikit dua minggu jika tidak
ditentukan lain. Suhu beton pada awal pengecoran harus
dipertahankan tidak lebih dari 32’C.
pelaksanaan perawatan beton tetap dilakukan
dengan
membasahi permukaan beton terus menerus
dengan menutupinya dengan karung -karung basah
atau dengan cara lain yang disetujui Direksi Pekerjaan
13
Pasal 13
PEKERJAAN PASANGAN DINDING, PLESTERAN
DAN KERAMIK
1, Plesteran dinding dan beton + tembok rusak 1Pc : 5Psr
2, Acian dinding, beton dan pondasi
3, Pekerjaan keramik lantai KM/WC
2. Persyaratan Bahan
a. Bahan pasir, semen dan air untuk pekerjaan pasangan dan
plesteran mengikuti persyaratan yang telah ditentukan dalam pasal
beton bertulang.
b. Bataco yang digunakan ádalah bataco kualitas baik, merupakan
bataco
hasil campuran pasir dengan
semen.
3. Pedoman Pelaksanaan
Ø Plesteran dibuat dengan campuran 1PC : 4 Ps untuk Plesteran
pada pondasi, dinding batako, sedangkan plesteran dinding saluran
dengan
1PC : 3
Ps.
Ø Ketebalan plesteran pada semua bidang permukaan harus sama
tebalnya
dan tidak diperbolehkan plesteran yang terlalu tipis dan terlalu
tebal. Ketebalan yang diperbolehkan berkisar antara 1,00 cm sampai
1,50 cm. Untuk mencapai tebal plesteran yang rata sebaiknya
diadakan
pemeriksaan secara silang dengan menggunakan mistar kayu
panjang yang digerakkan secara horizontal dan vertikal.
Ø Bilamana terdapat bidang plesteran yang berombak harus
diusahakan
memperbaikinya secara
keseluruhan.
Ø Semua bidang plesteran harus dipelihara kelembabannya
selama seminggu sejak permulaan plesterannya.
14
Ø Acian saus semen untuk semua bidang yang diplester
menggunakan perbandingan perbandingan air dan semen diaduk
sampai didapat
campuran yang plastis, kecuali pada dinding saluran tidak
Pasal 14
Pekerjaan Pintu dan Jendela
1. Lingkup pekerjaan
2. Persyaratan
Bahan
a. Kayu menggunakan jati yang telah matang dan tanpa
cacat
b. Ukuran kayu adalah 6/14 untuk kusen dan dimeny terlebih
dahulu
c. Kecuali pintu dan jendela pada KM/WC Kaca yang
15
3. Pedoman Pelaksanaan
Ø Kusen pintu dan jendela yang terbuat dari kayu jati harus
dikerjakan atau dipasang pada saat pasangan
bata/batako dan harus diwaterpass agar benar benar lurus
2. Persyaratan Bahan
a. Seluruh material pabrik yaitu bahan plafond (rangka plafond, paku
sekrup, penutup plafond, dinabolt, paku fisher dan penggantung)
sebelum didatangkan ke lokasi pekerjaan, kontraktor harus
mengajukan contoh material beserta brosur pendukung terkait
dengan material yang akan didatangkan untuk mendapat
persetujuan dari Direksi dan Konsultan pengawas.
b. Rangka plafond dari metal hollow ukuran 1.5x3.5 cm sebagai
penggantung dan 3.5x3.5 cm sebagai rangka bidang plafond dan
penutup plafond menggunakan Kalsiboard tebal 6 mm setara Kalsi6
yang tidak cacat dan gypsum 9 mm.
c. Listplafond dari kayu 3,5 cm dengan profil disetujui direksi dan tidak
cacat.
3. Pedoman Pelaksanaan
a. Pabrikasi harus dilakukan pada lokasi pekerjaan
b. Rangka plafond dipasang dengan ukuran panel maksimum 60x80
cm, dengan penggatung dengan ukuran panel maksimum 120 x 160 cm.
c. untuk rangka yang harus digantung pada rangka atap menggunakan
paku SDS dan untuk yang digantung pada pelat beton harus
menggunakan paku fisher atau dinabolt
d. Pabrikasi harus dilakukan pada lokasi
pekerjaan e. Penutup plafond difinish dengan
cat tembok.
f. Sambungan antara sisi bidang kalsiboard fdan gypsum menggunakan
kasa
1
penyambung khusus untuk sambungan kalsiboard.
g. Sambungan harus buat rapi sehingga tidak ada tanda-tanda atau
bekas sambungan atau retak yang dirapikan menggunakan
dempul atau compond secukupnya.
h. List profil kayu yang terpasang harus sudah difinish dengan cat
kayu woodstein setara Avian dengan warna sesuia petunjuk.
i. Hasil akhir pemasangan penutup plafond dan partisi harus rapi dan
harus mendapat persetujuan dari pengawas lapangan.
Pasal 16
Pekerjaan Atap
1. Lingkup pekerjaan
Atap
4, Balok Bubungan
4, Pasang woodplank 20 cm
2. Persyaratan Bahan
a.S eluruh material pabrik yaitu bahan penutup atap (seng spandek
0,3, paku seng, seng Bubungan, talang dan woodplank), sebelum
didatangkan ke lokasi pekerjaan, kontraktor harus mengajukan contoh
material beserta brosur pendukung terkait dengan material yang akan
didatangkan untuk mendapat persetujuan dari Direksi dan Konsultan
pengawas.
b.R angka atap dari bahan kayu kelas II dengan dimensi sesuai
gambar rencana dengan menunjukkan perhitungan struktur atap
dan harus
1
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
c. Penutup atap seng gelombang setara kalisco 0,30 mm atau yang
setara warna original atas persetujuan direksi dan konsultan pengawas.
d. Talang patahan atap dibuat dari seng licin pabrikasi
3. Pedoman Pelaksanaan
a. Pemasangan rangka atap dan penutupnya harus dipasang oleh teknisi
yang ditunjuk oleh Agen sesuai jenis produk yang digunakan.
b. Pabrikasi harus dilakukan pada lokasi pekerjaan
c. Penutup atap dipasang setelah talang, jurai dan listplank telah
terpasang sempurna.
d. Pabrikasi harus dilakukan pada lokasi pekerjaan
1
Pasal 17
Pekerjaan
Pengecatan
1. Lingkup
pekerjaan
3. Pedoman pelaksanaan
Pengecatan dinding dan plafond harus dilakukan menurut proses
sebagai berikut :
o Dinding yang akan dicat harus dibersihkan dari kotoran dan debu
dengan menyapunya sampai bersih.
o Melapis dinding dengan plamur tembok pada bagian yang
berlubang sampai rata.
o Setelah plamir kering kemudian permukaan dinding yang akan dicat
digosok dengan kertas amplas sampai permukaasnya licin
o Pengecatan dengan cat tembok emulsi sampai rata dengan 1 lapis cat
dasar dan 2 (dua) kali dengan cat penutup.
o Pekerjaan cat tembok harus menghasilkan warna merata dan
tidak terdapat belang-belang atau noda-noda mengelupas.
o Untuk Penggunaan warna harus dikonsultasikan dengan tim teknis
o Plint lantai menggunakan cat minyak warna hitam.
Pasal 18
Pekerjaan Instalasi
Listrik
1. Lingkup pekerjaa
1, Instalasi Titik Lampu (Kabel NYM 2x2,5)
2, Instalasi Lampu SL LED 6 watt (downlight)
3, Instalasi Lampu SL LED 16 watt (downlight)
4, Instalasi stop kontak
1 5, Instalasi saklar tunggal
1.4. Acuan
1
1.5. Pengajuan
3. MATERIAL
3.1. Pembuat
− Saklar dan stopkontak buatan Berker, Clipsal, Jung, atau yang setara.
a. 3.2. Bahan
3.2.1. Kabel
− Seluruh instalasi didalam bangunan menggunakan jenis NYY
dan
NYM sesuai dengan gambar dan Bill of Quantity (BQ).
− Seluruh instalasi yang ditanam dan berhubungan langsung
dengan tanah, harus menggunakan jenis kabel tanah NYFGbY
0.6/1 KV.
− Sambungan kabel didalam tanah tidak diperkenankan,
tanpa persetujuan Direksi Lapangan. Seandainya
keadaan tidak memungkinkan dan telah ada ijin dari Direksi
Lapangan, Kontraktor harus menggunakan sambungan dengan
resin dari merk 3 M atau yang setara.
3.2.2. Konduit
− Konduit yang digunakan dari jenis PVC Hi-impact,
kecuali
1 ditunjukkan lain pada gambar.
3.2.5. Sakelar
− Sakelar dibuat dari plastik putih untuk sambungan di dalam
tembok (recessed type) satu atau lebih, jurusan dapat
dilihat dalam gambar.
− Tinggi sakelar pada umumnya 1.5 m dari lantai kecuali
ada permintaan dari Pemilik yang menginginkan tinggi lain.
− Sakelar dengan kemampuan minimum 10 Ampere 250 V,
buatan
Clipsal, Jung atau Panasonic.
− Letak pasti dari sakelar harus disesuaikan dengan keadaan
di lapangan.
3.2.6. Stop Kontak
− Stop Kontak Dinding single Outlet, Two Pole & Earth, 10 A / 16 A,
220
Volt, 50 Hz, untuk keperluan umum, screw fixed.
− Stop Kontak Dinding Double Outlet, Two Pole & Earth, 10 A / 16
A,
220 Volt, 50 Hz, untuk keperluan umum, screw fixed.
− Stop Kontak Lantai Double Module (1 modul Stop Kontak + 1
Modul Lain), Two Pole & Earth, 10 A / 16 A, 220 Volt, 50 Hz, untuk
keperluan umum.
− Stop kontak Dinding umumnya dipasang dengan tinggi 30 cm
dari lantai kecuali pada bagian-bagian tertentu seperti
pantry dll dipasang dengan ketinggian 1,5 meter.
4. PELAKSANAAN
1
4.1.3.6.Tidak diperkenankan melakukan pengurugan
sebelum Pengawas/Pemilik Proyek menyaksikan bahwa
semua petunjuk diatas dipenuhi.
4.2. Pengujian
4.2.1. Umum
1
4.2.1.3.Pengujian harus disaksikan oleh Pengawas dan Pemilik
Proyek.
Bila didapat hasil buruk / kurang memuaskan pada suatu
bagian instalasi, Kontraktor wajib memperbaiki kembali,
kemudian pengujian diulangi sampai mendapatkan hasil
yang baik.
1. Lingkup
pekerjaan
Sanitair
:
1. Pembersihan kembali
2. Persyaratan Bahan
1. Lingkup pekerjaan
1 Pembersihan Kembali
5. Pembersihan Kembali
− Material Sisa pekerjaan dibersihkan dari area pekerjaan
termasuk membersihkan noda akibat pekerjaan pada
bangunan (keramik/kusen/tembok)
− Material yang merupakan aset kantor dikoordinasikan
dengan
PPK untuk tempat
penyimpanannya
− Material yang merupakan bekas pakai dan bukan
merupakan aset dibuang ke luar kawasan sesuai dengan