Anda di halaman 1dari 43

BAB III

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTURAL

PEMBERSIHAN DAN PENGUKURAN

1.1. PEMBERSIHAN LOKASI

a. Sebelum diadakan pekerjaan finishing lokasi harus dibersihkan dari benda – benda /
kotoran – kotoran yang mengakibatkan kurang sempurnanya pekerjaan finishing.
b. Kontraktor Pelaksana harus melakukan pengecekan dengan seksama apakah pekerjaan
struktur yang akan difinishing ada kerusakan, cacat ataupun kotor.

1.2. PAPAN BANGUNAN (BOUWPLANK)

a. Bouwplank dibuat dari kayu terentang (kayu hutan kelas IV) ukuran minimum 3/20 cm
yang utuh dan kering. Bouwplank dipasang dengan tiang-tiang dari kayu sejenis ukuran
5/7 cm dan dipasang pada setiap jarak satu meter. Papan harus lurus dan diketam halus
pada bagian atasnya.
b. Bouwplank harus benar-benar datar (waterpas) dan tegak lurus. Pengukuran harus
memakai alat ukur yang disetujui Management Konstruksi .
c. Bouwplank harus menunjukkan ketinggian ± 0.00 dan as kolom/dinding. Letak dan
ketinggian permukaan bouwplank harus dijaga dan dipelihara agar tidak berubah
selama pekerjaan berlangsung.

PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATU BATA

2.1 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, peralatan, alat – alat bantu yang
dibutuhkan,bahan dan semua pasangan batu bata pada tempat – tempat seperti
ditunjukkan dalamGambar Kerja atau disyaratkan dalam Spesifikasi Teknis ini.
Pekerjaan ini terdiri tetapi tidak terbatas pada hal – hal berikut :
▪ Pasangan batu bata
▪ Adukan
▪ Pengaplikasian bahan penutup celah antara dinding dengan kolom bangunan,
dindingdengan bukaan dinding dan dinding dengan peralatan.
Sesuai dengan petunjuk Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.

2.2 STANDAR / RUJUKAN

1. American Society for Testing and Materials (ASTM)


2. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982)
3. Standar Nasional Indonesia (SNI)

2.3 PROSEDUR UMUM

1. Keterangan.
Pekerjaan ini mencakup seluruh pekerjaan dinding yang terbuat dari batu bata
disusun ½ bata, meliputi penyediaan bahan, tenaga dan peralatan untukpekerjaan
ini.
2. Pengiriman dan Penyimpanan.
Semua bahan harus disimpan dengan baik, terlindung dari kerusakan.Bata harus
disusun dengan baik dan teratur dengan tinggi maksimal 150 cm.

2.4 BAHAN – BAHAN

ARS -1
Pembangunan Gedung PPG Fak. Tarbiyah UIN Alauddin Makassar TA. 2019
1. Batu Bata
Batu bata yang digunakan adalah batu bata tanah liat biasa, produksi local
ukuran nominal sesuai petunjuk direksi.Pembakaran harus sempurna, sisi batu
bata harus mulus, tanpa retak-retak dan campuran kotoran.
Ukuran batu bata harus seragam, sesuai persyaratan, kerusakan akibat
pengangkutan tidak boleh melebihi 20%.
Bila ternyata prosentase diatas anga tersebut maka pengiriman batu bata
tersebut dibatalkan/tidak diterima.

Kontraktor harus menunjukkan contoh terlebih dahulu kepada Management


Konstruksi .Konsultan MK berhak menolak bata ringan yang tidak memenuhi
syarat.Bahan-bahanyang ditolak harus segera diangkut keluar dari tempat pekerjaan.

2. Semen
Semen yang digunakan harus mempunayi kualitas sama sama seperti semen untuk
pekerjaan beton.Semen PC yang dipakai adalah produk dalam negeri yang terbaik
(satu merek untukseluruh pekerjaan). Setara Tonasa, Tiga Roda

3. Beton Bertulang
Beton bertulang dibuat untuk rangka penguat dinding bata, yaitu : sloof, kolom
praktisdan ringbalk.

Komposisi bahan beton rangka penguat dinding (sloof, kolom praktis, ringbalk)
adalah1 pc : 2 pasir : 3 kerikil.

Pasir beton harus bersih, bebas dari tanah/lumpur dan zat-zatorganik


lainnya.Kerikil/split dari pecahan batu keras dengan ukuran 1 - 2 cm, bebasdari
kotoran.Baja tulangan menurut ketentuan PBI 1971.

4. Bahan Penutup dan Pengisi Celah.


Bahan penutup dan pengisi celah harus memenuhi persyaratan Spesifikasi Teknis.

5. Adukan
Komposisi :
1PC : 5PS, digunakan untuk pasangan dinding
1PC : 4PS, digunakan untuk plesteran dinding

2.5 PELAKSANAAN PEKERJAAN

Dinding harus dipasang (uitzet dengan peralatan yang memadai) dan didirikan
menurutmasing-masing ukuran ketebalan dan ketinggian yang disyaratkan seperti yang
ditunjukkandalam gambar.

1. Sloof, kolom praktis dan ringbalk.


Ukuran rangka penguat dinding bata (non struktural) : sloof 15 x 20 cm, kolom
praktis12 x 12 cm dan 10 x 10 untuk dinding bata ringan, ringbalk dan balok latai 12 x
12 cmdan 10 x 10 untuk dinding bata ringan Kolom praktis dan ringbalk
diplestersekaligus dengan dinding bata sehingga mencapai tebal 15 cm dan 10 cm
untukdinding bata ringan. Bekisting terbuat dari kayu terentang/kayu hutan lainnya
dengantebal minimum 2 cm yang rata dan berkualitas papan baik.

Pemasangan bekisting harus rapi dan cukup kuat.Celah-celah papan harus


rapatsehingga tidak ada air adukan yang keluar. Bekisting baru boleh dibongkar
setelahbeton mengalami proses pengerasan.

2. Pasangan dinding bata.

ARS -2
Pembangunan Gedung PPG Fak. Tarbiyah UIN Alauddin Makassar TA. 2019
Bata yang akan dipasang harus direndam dalam air terlebih dahulu sampai jenuh.

Tidak diperkenankan memasang batu bata :


1. Air bersih untuk keperluan sehari-hari seperti minum, mandi/buang air
dankebutuhan lain para pekerja. Kualitas air yang disediakan untuk keperluan
tersebutharus cukup terjamin.
2. Yang ukurannya kurang dari setengahnya
3. Lebih dari 1 (satu) meter tingginya setiap hari di satu bagian pemasangan
4. Pada waktu hujan di tempat yang tidak terlindung atap
5. Setiap luas pasangan dinding bata mencapai ±12 m2 harus dipasang beton
praktis(kolom, dan ring balk)

Bata dipasang tegak lurus dan berada pada garis-garis yang seharusnya
denganbentang benang yang sipat datar.Kayu penolong harus cukup kuat dan
benar-benardipasang tegak lurus.

Dinding yang menempel pada kolom beton harus diberi angker besi setiap jarak
40 cm.Permukaan beton harus dibuat kasar.Pemasangan bata diatas kusen harus
dibuatbalok lantai 12/12 atau dilengkapi dengan pasangan rollaag.Pemasangan
harus dijagakerapihannya, baik dalam arah vertikal maupun horizontal.Sela-sela
disekitar kusenkusenharus diisi dengan aduk.

3. Perawatan dan Perlindungan.


Pasangan batu bata harus dibasahi terus menerus selama sedikitnya 7 hari
setelahdidirikan.

Pasangan batu bata yang terkena udara terbuka, selama waktu – waktu hujan
lebatharus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok.Siar atau
celah antara dinding dengan kolom bangunan, dinding dengan bukaandinding atau
dinding dengan peralatan, harus ditutup dengan bahan pengisi celah.

4. Plesteran dan Pengacian.


Plesteran dan pengacian harus dilaksanakan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis.

PEKERJAAN ADUKAN DAN PLESTERAN

1.1. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan adukan dan plesteran (kasar dan halus) termasuk
plesteran ciprat pada permukaan dinding luar ruang kamar tidur dan kelas-kelas, seperti
dinyatakan dalam Gambar Kerja atau disyaratkan dalam Spesifikasi Teknis ini.

1.2. STANDAR / RUJUKAN

American Society for Testing and Materials (ASTM)


American Concrete Institute (ACI)
Peraturan Beton Bertulang Indonesia (NI-2,1971)
Standar Nasional Indonesia (SNI)
American Association of State Highway and Transportation Officials (AASHTO)

1.3. PROSEDUR UMUM

1. Contoh Bahan.
Contoh bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada MK untuk
disetujuiterlebih dahulu sebelum dikirim ke lokasi proyek.

2. Pengiriam dan Penyimpanan.

ARS -3
Pembangunan Gedung PPG Fak. Tarbiyah UIN Alauddin Makassar TA. 2019
Pengiriman dan penyimpanan bahan semen dan bahan lainnya harus sesuai
ketentuanSpesifikasi Teknis.Pasir harus disimpan di atas tanah yang bersih, bebas dari
aliran air, dengan kata laindaerah sekitar penyimpanan dilengkapi saluran
pembuangan yang memadai, dan bebasdari benda – benda asing. Tinggi
penimbunan tidak lebih dari 1200 mm agar tidakberhamburan.

1.4. BAHAN – BAHAN


1. Adukan dan Plesteran Dibuat di Tempat.
Semen
Semen tipe I harus memenuhi standar SNI 15-2049-1994 atau ASTM C 150-1995,seperti
Semen Tonasa, Bosowa, Tiga Roda atau yang setara. Semen yang digunakan harus
berasal dari satu merek dagang.

Pasir.
Pasir harus bersih, keras, padat dan tajam, tidak mengandung lumpur atau kotoran
lainyang merusak.Perbandingan butir – butir harus seragam mulai dari yang kasar
sampai pada yanghalus, sesuai dengan ketentuan ASTM C 33.

Bahan Tambahan.
Bahan tambahan untuk meningkatkan kekedpan terhadap air dan menambah daya
lekatharus berasal dari merek yang dikenal luas, seperti Super Cement, Febond
SBR,Cemecryl, Barra Emulsion 57 atau yang setara.

2. Adukan dan Plesteran Siap Pakai .


Adukan dan Plesteran Khusus Pasangan Batu Bata Ringan.Adukan khusus untuk
pemasangan bata merah harus terdiri dari bahan semen, pasirsilika dengan besar
butir maksimal 3 mm, bahan pengisi untuk meningkatkan kepadatan,dan bahan
tambahan yang larut air, yang dicampur rata dalam keadaan kering
sehinggaadukan siap pakai dengan hanya menambahkan air dalam jumlah tertentu,
seperti MU-300 buatan PT Cipta Mortar Utama.
Acian Khusus.Acian khusus untuk permukaan pasangan batu bata harus terdiri dari
bahan semen,tepung batu kapur dan bahan tambahan lainnya yang telah dicampur
rata dalamkeadaan kering sehingga adukan siap pakai dengan hanya
menambahkan air dalamjumlah tertentu, seperti MU-200 buatan PT Cipta Mortar
Utama.

3. Air.
Air harus bersih, bebas dari asam, minyak, alkali dan zat – zat organik yang
bersifatmerusak.
Air dengan kualitas yang diketahui dan dapat diminum tidak perlu diuji.Pada
dasarnyasemua air, kecuali yang telah disebutkan di atas, harus diuji sesuai ketentuan
AASHTOT26 dan / atau disetujui Konsultan MK.

1.5. PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Perbandingan Campuran Adukan dan / atau Plesteran.


Campuran 1 semen dan 3 pasir digunakan untuk adukan kedap air, adukan kedap
air150 mm di bawah permukaan tanah sampai 500 mm di atas lantai, tergambar atau
tidaktergambar dalam Gambar Kerja, plesteran permukaan beton yang terlihat dan
tempat –tempat lain seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.Campuran 1 semen
dan 5 pasir untuk semua pekerjaan adukan dan plesteran selaintersebut di
atas.Bahan tambahan untuk menambah daya lekat dan meningkatkan kekedapan
terhadapair harus digunakan dalam jumlah yang sesuai dengan petunjuk
penggunaan dari pabrikpembuat.

2. Pencampuran.
Umum.
Semua bahan kecuali air harus dicampur dalam kotak pencampur atau alat
pencampuryang disetujui sampai diperoleh campuran yang merata, untuk kemudian

ARS -4
Pembangunan Gedung PPG Fak. Tarbiyah UIN Alauddin Makassar TA. 2019
ditambahkansejumlah air dan pencampuran dilanjutkan kembali.Adukan harus
dibuat dalam jumlah tertentu dan waktu pencampuran minimal 1 sampai 2menit
sebelum pengaplikasian.Adukan yang tidak digunakan dalam jangka waktu 45 menit
setelah pencampuran tidakdiijinkan digunakan.

Adukan Khusus.
Adukan khusus untuk pasangan batu bata ringan harus dicamput sesuai petunjuk
danrekomendasi dari pabrik pembuatnya.

3. Persiapan dan Pembersihan Permukaan.


Semua permukaan yang akan menerima adukan dan / atau plesteran harus
bersih,bebas dari serpihan karbon lepas dan bahan lainnya yang
mengganggu.Pekerjaan plesteran hanya diperkenankan setelah selesainya
pemasangan instalasilistrik dan air dan seluruh bagian yang akan menerima plesteran
telah terlindung dibawah atap. Permukaan yang akan diplester harus telah berusia
tidak kurang dari duaminggu. Bidang permukaan tersebut harus disiram air terlebih
dahulu dengan air hinggajenuh dan siar telah dikerok sedalam 10 mm dan
dibersihkan.

4. Pemasangan.
Plesteran Batu Bata.
 Pekerjaan plesteran dapat dimulai setelah pekerjaan persiapan dan
pembersihanselesai.
 Untuk memperoleh permukaan yang rapi dan sempurna, bidang plesteran dibagi
bagi dengan kepala plesteran yang dipasangi kelos – kelos sementara dari
bambu.
 Kepala plesteran dibuat pada setiap jarak 100 cm, dipasang tegak
denganmenggunakan kepingan kayu lapis tebal 6 mm untuk patokan kerataan
bidang.
 Setelah kepala plesteran diperiksa kesikuannya dan kerataannya,
permukaandinding baru dapat ditutup dengan plesteran sampai rata dan tidak
kepingan –kepingan kayu yang tertinggal dalam plesteran.
 Seluruh permukaan plesteran harus rata dan rapi, kecuali bila pasangan
akandilapis dengan bahan lain.
 Sisa – sisa pekerjaan yang telah selesai harus segera dibersihkan.
 Tali air (naad) selebar 4 mm digunakan pada bagian-bagian pertemuan
denganbukaan dinding atau bagian lain yang ditentukan dalam Gambar Kerja,
dibuatdengan menggunakan profil kayu khusus untuk itu yang telah diserut rata,
rapi dansiku. Tidak diperkenankan membuat tali air dengan menggunakan baja
tulangan.Plesteran Permukaan Beton.
 Permukaan beton yang akan diberi plesteran harus dikasarkan, dibersihkan
daribagian – bagian yang lepas dan dibasahi air, kemudian diplester.
 Permukaan beton harus bersih dari bahan – bahan cat, minyak, lemak, lumur
dansebagainya sebelum pekerjaan plesteran dimulai.
 Permukaan beton harus dibersihkan menggunakan kawat baja. Setelah
plesteranselesai dan mulai mengeras, permukaan plesteran dirawat dengan
penyiraman air.
 Plesteran yang tidak sempurna, misalnya bergelombang, retak – retak, tidak
tegaklurus dan sebagainya harus diperbaiki.

5. Ketebalan Adukan dan Plesteran.


Tebal adukan dan / atau plesteran 10 – 25 mm, kecuali bila dinyatakan lain
dalamGambar Kerja atau sesuai petunjuk Management Konstruksi .

6. Pengacian.
Pengacian dilakukan setelah plesteran disiram air sampai jenuh sehingga
plesteranmenjadi rata, halus, tidak ada bag yang bergelombang, tidak ada bag
yang retak dansetelah plesteran berumur 8 (delapan) hari atau sudah kering
betul.Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai dilakukan, Kontraktor harus

ARS -5
Pembangunan Gedung PPG Fak. Tarbiyah UIN Alauddin Makassar TA. 2019
selalumenyiram bagian permukaan yang diaci dengan air sampai jenuh, sekurang –
kurangnya dua kali setiap harinya.

7. Pemeriksaan dan Pengujian.


Semua pekerjaan harus dengan mudah dapat diperiksa dan diuji. Kontraktor
setiapwaktu harus memberi kemudahan kepada Management Konstruksi untuk
dapat mengambilcontoh pada bag yang telah diselesaikan.Bagian yang ditemukan
tidak memuaskan harus diperbaiki dan dikerjakan dengan carayang sama dengan
sebelumnya tanpa biaya tambahan dari Pemilik Proyek.

PEKERJAAN KUSEN, PINTU, JENDELA

4.1. KETERANGAN

Pekerjaan ini mencakup seluruh pekerjaan pembuatan dan pemasangan kusen, daun
pintu dan jendela dengan bahan-bahan dari Aluminium, termasuk menyediakan bahan,
tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini,.

4.2. STANDAR DAN RUJUKAN

4.2.1 Standar Nasional Indonesia (SNI)


- SNI 07-0603-1989 – Produk Alumunium Ekstrusi untuk Arsitektur.

4.2.2 British Standard (BS)


- BS 5368 (Part 1) – Air Inflitration
- BS 5368 (Part 2) – Water Inflitration
- BS 5368 (Part 3) – Structural Performance

4.2.3 American Society for Testing and Materials (ASTM).


- ASTM B221M-91 – Specification for Alumunium-Alloy Extruded Bars, Rods,
WireShapes and Tubes.
- ASTM E-283 – Metode Pengujian Kebocoran Udara untuk Jendela dan Curtain
Wall
- ASTM E-330 – Metode Pengujian Struktural untuk Jendela dan Curtain Wall
- ASTM E-331 – Metode Pengujian Kebocoran Air untuk Jendela dan Curtain Wall

4.2.4 American Architectural Manufactures Association (AAMA).


- AAMA – 101 – Spesifikasi untuk Jendela dan Pintu Alumunium

4.2.5 Japanese Industrial Standard (JIS)


- JIS H – 4100 – Spesifikasi Komposisi Alumunium Extrusi
- JIS H – 8602 – Spesifikasi Pelapisan Anodise untuk Alumunium

4.3. DESKRIPSI SISTEM

4.3.1 Kriteria Perencanaan


- Faktor Pengaman
Kecuali disebutkan lain, bagian – bagian alumunium termasuk ketahanan
kaca,memenuhi faktor keamanan tidak kurang dari 1,5 x maksimum tekanan
angin yangdisyaratkan.

ARS -6
Pembangunan Gedung PPG Fak. Tarbiyah UIN Alauddin Makassar TA. 2019
- Modifikasi
Dapat dimungkinkan tanpa merubah profil atau merubah penampilan, kekuatan
atauketahanan dari material dan harus tetap memenuhi kriteria perencanaan.

4.3.2 Pergerakan Karena Temperatur


Akibat pemuaian dari material yang berhubungan tidak boleh menimbulkan
suara maupunterjadi patahan atau sambungan yang terbuka, kaca pecah,
sealant yang tidak merekat danhal – hal lain. Sambungan kedap air harus
mampu menampung pergerakan ini.

4.3.3 Persyaratan Struktur


Defleksi : AAMA = Defleksi yang diijinkan maksimum L / 175 atau 2 cm.Beban
Hidup : Pada bagian – bagian yang menerima hidup terutama pada waktu
perawatan,seperti : meja (stool) dan cladding diharuskan disediakan penguat
dan angkur dengankemampuan menahan beban terpusat sebesar 62 kg tanpa
terjadi kerusakan.

4.3.4 Kebocoran Udara


ASTM E – 283 – Kebocoran udara tidak melebihi 2,06 m3/hari pada setiap m’ unit
panjangpenampang bidang bukaan pada tekanan 75 Pa.

4.3.5 Kebocoran Air


ASTM E – 331 – Tidak terlihat kebocoran air masuk ke dalam interior bangunan
sampaitekanan 137 Pa dalam jangka waktu 15 menit, dengan jumlah air minimum
3,4 L/m2/minimal.

4.4. PROSEDUR UMUM

4.4.1 Contoh Bahan dan Data Teknis


Contoh profil dan penyelesaian permukaan yang harus meliputi tipe alumunium
ekstrusi, pelapisan, warna dan penyelesaian, harus diserahkan kepada
Management Konstruksi untuk disetujui sebelum pengadaan bahan kelokasi
pekerjaan.

4.4.2 Spesifikasi Teknis


Dimensi : 4” x 1 ¾“ (untuk kusen pintu dan jendela bukancurtain wall)
Tebal profil alumunium : 1.35 mm (minimal)
Ultimate strength : 28.000 pci
Yield strength : 22.000 pci
Shear strength : 17.000 pci
Anodizing ketebalan lapisan di seluruh permukaan alumunium adalah 18 mikron
denganwarna champagne metalic (setara YKK, Alexindo).

4.4.3 Biaya pengadaan contoh bahan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

4.4.4 Gambar Detail Pelaksanaan.

Gambar detail pelaksanaan yang harus meliputi detail-detail, pemasangan


rangka danbingkai, pengencangan dan sistem pengukuran seluruh pekerjaan,
harus disiapkan oleh
Kontraktor dan diserahkan kepada Management Konstruksi untuk disetujui
sebelumpelaksanaan pekerjaan.Semua dimensi harus diukur dilokasi pekerjaan
dan di tunjukkan dalam Gambar DetailPelaksanaan.
Kontraktor bertanggung jawab atas setiap perbedaan dimensi dan akhir
penyetelansemua pekerjaan lain yang diperlukan untuk menyempurnakan
pekerjaan yang tercakupdalam Spesifikasi Teknis ini, sehingga sesuai dengan
ketentuan Gambar Kerja.

4.4.5 Pengiriman dan Penyimpanan

ARS -7
Pembangunan Gedung PPG Fak. Tarbiyah UIN Alauddin Makassar TA. 2019
Pekerjaan alumunium dan kelengkapan harus diadakan sesuai ketentuan
Gambar Kerja,bebas dari bentuk puntiran, lekukan dan cacat.
Segera seteklah didatangkan, pekerjaan alumunium dan kelengkapan harus
ditumpukdengan baik ditempat yang bersih dan kering dan dilindungi terhadap
kerusakan dangesekan, sebelum dan setelah pemasangan.
Semua bagian harus dijaga tetap bersih dan bebas dari ceceran adukan,
plesteran, catdan lainnya.

4.4.6 Garansi
Kontraktor harus memberikan kepada Pemilik Proyek, garansi tertulis yang meliputi
kesempurnaan pemasangan, pengoperasian dan kondisi semua pintu, jendela
dan lainnyaseperti ditunjukkan dalam spesifikasi ini untuk periode selama 1 tahun
setelah pekerjaa nyang rusak dengan biaya Kontraktor.

4.5. BAHAN – BAHAN

4.5.1 Alumunium
Alumunium untuk kusen pintu/jendela dan untuk daun pintu/jendela adalah dari
jenis alumunium alloy yang memenuhi ketentuan SNI 07-0603-1989 dan ATSM B221
M,dalam bentuk profil jadi yang dikerjakan di pabrik, dengan lapisan clear
anodized minimal16 mikron yang diberi lapisan warna akhir polish snolok di pabrik
dalam warna sesuaiSkema warna yang ditentukan kemudian.
Tebal profil minimal 1,3 mm, seperti merek Alexindo, YKK atau yang setara dengan
ukuran 4” x 1¾” dan bentuk sesuai Gambar Kerja. Dimensi profil dapat berubah
tergantung jenis profilyang nanti disetujui.
kecuali ditentukan lain, semua pintu dan jendela harus dilengkapi dengan
perlengkapanstandar dari pabrik pembuatan.

4.5.2 Alat Pengencang dan Aksesori.


Alat pengencang harus terdiri dari sekrup baja anti karat ISIA seri 300
denganpemasangan kepala tertanam untuk mencegah reaaksi elektronik antara
alatpengencang dsan komponen yang dikencangkan.
Angkur harus dari baja anti karat AISI seri 300 dengan tebal minimal 2mm.
Peanahan udara dari bahan vinyl.
Bahan penutupp sekrup agar tidak terlihat yang memenuhi ketentuan Spesifikasi
Teknis.

4.5.3 Kaca dan Neoprene/Gasket.


Kaca untuk pintu dan jendela alumunium harus memenuhi ketentuan.
Neoprene/Gasket untuk pelindung cuaca pada pemasangan kaca pekerjaan
alumunium harus memenuhi ketentuan.
Nomor Produk : 9K-20216, 9K-20219
Bahan : EPDM
Sifat Material : Tahan terhadap perubahan cuaca

4.5.4 Perlengkapan pintu dan jendela


Perlengkapan pintu dan jendela seperti kunci, engsel dan lainnya sesuai
ketentuan.

4.5.5 Sealant Dinding (Tembok)


Bahan : Single komponen
Type : Silicone Sealant

4.5.6 Screw
Nomor Produk : K-6612A, CP-4008, dan lain – lain
Bahan : Stainless Steel (SUS)

4.5.7 Joint Sealer

ARS -8
Pembangunan Gedung PPG Fak. Tarbiyah UIN Alauddin Makassar TA. 2019
Sambungan antara profile horisontal dengan vertikal diberi sealer yang berserat
gunamenutup celah sambungan profile tersebut, sehingga mencegah
kebocoran udara, air dansuara.
Nomor Produk : 9K-20284, 9K-20212
Bahan : Butyl Rubber

4.6. PELAKSANAAN PEKERJAAN

4.6.1 Fabrikasi
Pekerjaan febrikasi atau pemasangan tidak boleh dilaksanakan sebelum Gambar
DetailPelaksanaan yang diserahkan Kontraktor disetujui Management Konstruksi
.Semua komponen harus difebriksasi dan dirakit secara tepat sesuai bentuk dan
ukuranaktual dilokasi serta dipasang pada lokasi yang telah ditentukan.

4.6.2 Pemasangan
Bagian pertama yang terpasang harus disetujui Management Konstruksi sebagai
acuan dan contoh untuk pemasangan berikutnya.
Kontraktor bertanggung jawab atas kualitas konstruksi komponen-komponen. Bila
suatu sambungan tidak digambarkan dalam Gambar Kerja, swambungan-
sambungan tersebut harus ditempatkan dan dibuat sedemikian rupa sehingga
sambungan-sambungan tersebut dappat meneruskan beban dan menahan
tekanan yang harus diterimanya.
Semua komponen harus sesuai dengan pola yang ditentukan.
Bila di pasang langsung ke dinding atau beton, kusen atau bingkai harus
dilengkapi dengan angkur pada jarak setiap 500mm.
Semua bagian alumunium yang berhubungan dengan semen atau adukan harus
dilindungi dengan cat transparan atau lembaran plastik.
Semua bagian alumunium yang berhubungan dengan elemen baja harus dilapisi
dengan cat khusus yang direkomendasikan pabrik pembuat, untuk mencegah
kerusakan komposisi alumunium.
Berbagai perlengkapan bukan alumunium yang akan dipasang pada bagian
alumunium harus trdiri dari bahan yang tidak menimbulkan reaksi elektronik,
seperti baja anti karat, nilon, neoprene dan lainnya.
Semua pengencangan harus tidak terlihat, kecuali ditentukan lain.
Semua sambungan harus rata pemotongan dan pengeboran yang dikerjakan
sebelum pelaksanaan anokdisasi.
Pemasangan kaca pada profil alumunium harus dilengkapi dengan Gasket atau
sealant.
Kunci dan engsel harus dipasang sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja dan
memenuhiketentuan.
Penutup celah harus digunakan sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat dan
memenuhiketentuan.
Semua bahan kusen, daun pintu dan jendela aluminium, boleh dibawa
kelapangan/halaman pekerjaan jikalau pekerjaan konstruksi benar-benar
mencapai tahappemasangan kusen, pintu dan jendela.
Pemasangan sambungan harus tepat tanpa celah sedikitpun.
Semua detail pertemuan daun pintu dan jendela harus runcing (adu manis) halus
danrata, serta bersih dari goresan-goresan serta cacat-cacat yang
mempengaruhipermukaan.
Detail Pertemuan Kusen Pintu dan Jendela harus lurus dan rata serta bersih
darigoresan-goresan serta cacat yang mempengaruhi permukaan.
Pemasangan harus sesuai dengan gambar rancangan pelaksanaan dan brosur
sertapersyaratan teknis yang benar.
Setiap sambungan atau pertemuan dengan dinding atau benda yang berlainan
sifatnyaharus diberi “sealant”.
Penyekrupan harus tidak terlihat dari luar dengan skrup kepala tanam
galvanizedsedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus kedap
air.
Semua alumunium yang akan dikerjakan maupun selama pengerjaan harus
tetapdilindungi dengan “Lacquer Film”.

ARS -9
Pembangunan Gedung PPG Fak. Tarbiyah UIN Alauddin Makassar TA. 2019
Ketika pelaksanaan pekerjaan plesteran, pengecatan dinding dan bila kosen;
alumunium telahterpasang maka kosen tersebut harus tetap terlindungi oleh
Lacquer Film atau plastic tape agarkosen tetap terjamin kebersihannya.

4.7. PINTU BESI DAN EMERGENCY EXIT

a. PintuBesi untuk Ruang Kelas, Kamar Tidur, Ruang Administrasi, Km/Wc & Ruang Service
 Daun pintu dari plat baja yang dilapisi dengan Powder Coating dan Laminated
Steel Sheet bermotif serat kayu.
 Pintu harus tahan terhadap karat, anti rayap, tahan panas dan cuaca.
 Pada bagian dalam daun pintu dibuatkan rangka dengan peredam suara.
 Pada bagian dalam kusen dilapisi karet agar tidak menimbulkan bunyi yang bising
pada saat pintu ditutup
 Pintu sudaah termasuk engsel, dan kunci dan assesoris pendukung lainnya
 Pintu bergaransi 3 tahun
 Pintu baja yang direkomendasikan adalah setara Marks, JBS atau Golden Agin

b. Daun pintu besi yang akan digunakan dengan ketentuan :


 Tebal plat untuk frame adalah 1,8 mm
 Tebal plat untuk daun pintu adalah 1,8 mm
 Ketebalan baja unntuk kusen adalah 1,5 mm
 Pengunci dan handle setara GRIFF dengan engsel yang setara Simonwerk.

c. Daun pintu tahan apai (Fire Doors-Emergency Exit) minimal 120 menit. Produk setara
Marks atau IS BOSTINCO tipe T 205-NS atau yang setara, dengan teknik pemasangan
yang sesuai brosur dan gambar rancangan pelaksanaan. Untuk pemasangan fire
doors tersebut dilengkapi :
 Hinge (engsel) tipe K05-F/13
 Handle nd back plate tipe 7570.01
 Kunci Cylinder tipe 3333 N
 Panic Bar

4.8. PINTU MAIN ENTRANCE


a. Pintu Mengggunakan Kaca Tempered 12 mm lengkap dengan acc.

PEKERJAAN KACA

4.1. LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan ini meliputi pengangkutan, penyediaan tenaga kerja, alat-alat dan
bahanbahanserta pemasangan kaca dan cermin beserta aksesorinya, pada tempat-
tempat sepertiditunjukkan dalam Gambar Kerja.

4.2. STANDAR / RUJUKAN


Standar Nasional Indonesia (SNI).

4.3. PROSEDUR UMUM

4.3.1. Contoh Bahan dan Data Teknis.


Contoh bahan berikut data teknis bahan yang akan digunakan harus diserahkan
kepada Management Konstruksi dalam ukuran dan detail yang dianggap
memadai, untuk dapat diujikebenarannya terhadap standar atau ketentuan
yang disyaratkan.

4.3.2. Pengiriman dan Penyimpanan


Semua bahan kaca yang didatangkan harus dilengkapi dengan merek pabrik
dan datateknisnya.Bahan kaca tersebut harus disimpan di tempat yang aman

ARS -10
Pembangunan Gedung PPG Fak. Tarbiyah UIN Alauddin Makassar TA. 2019
dan terlindung sehingga terhindardari keretakan, pecah, cacat atau kerusakan
lainnya yang tidak diinginkan.

4.3.3. Bahan – Bahan


Kaca Polos.
Kaca polos harus merupakan lembaran kaca bening jenis clear float glass yang
datar danketebalannya merata, tanpa cacat dan dari kualitas yang baik yang
memenuhi ketentuanSNI 15-0047 – 1987 dan SNI 15-0130 – 1987, seperti tipe
Indoflot buatan Asahimas atau yang setara. Ukuran dan ketebalan kaca sesuai
petunjuk dalam Gambar Kerja.
Kaca Tahan Panas/Tempered Glass.
Kaca tahan panas harus terdiri dari float glass yang diperkeras dengan cara
dipanaskansampai temperatur sekitar 700oC dan kemudian didinginkan secara
mendadak dengansemprotan udara secara merata pada kedua
permukaannya, seperti tipe Temperlite dariAsahimas atau yang setar.
Ukuran dan ketebalan kaca sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
Cermin.
Cermin harus merupakan jenis clear mirror dengan ketebalan merata, tanpa
cacat dandari kualitas baik seperti Miralux dari Asahimas atau yang setara.Ukuran
dan ketebalan cermin sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
Neoprene/Gasket.Neoprene/Gasket atau bahan sintetis lainnya yang setara
untuk perlengkapanpemasangan kaca pada rangka alumunium.Dimennsi
Neoprene/Gasket yang dibutuhkan disesuaikan dengan ketebalan kaca danjenis
profil alumunium yang digunakan.

4.4. PELAKSANAAN PEKERJAAN

4.4.1. Umum.

Ukuran-ukuran kaca dan cermin yang tertera dalam Gambar Kerja adalah ukuran
yangmendekati sesungguhnya. Ukuran kaca yang sebenarnya dan besarnya toleransi
harusdiukur ditempat oleh Kontraktor berdasarkan ukuran di tempat kaca atau cermin
tersebutakan dipasang, atau menurut petunjuk dari Management Konstruksi , bila
dikehendaki lain.
Setiap kaca harus tetap ditempeli merek pabrik yang menyatakan tipe kaca,
ketebalankaca dan kualitas kaca.
Merek-merek tersebut baru boleh dilepas setelah mendapatkan persetujuan
dariManagement Konstruksi .
Semua bahan harus dipasang dengan rekomendasi dari pabrik.
Pemasangan harus dilakukan oleh tukang-tukang yang ahli dalam bidang
pekerjaannya.

4.4.2. Pemasangan Kaca.

Sela dan Toleransi Pemotongan.


Sela dan toleransi pemotongan sesuai ketentuan berikut :
- Sela bagian muka antara kaca dan rangka nominal 3mm.
- Sela bagian tepi antara kaca dan rangka nominal 6mm.
- Kedalaman celah minimal 16mm.
- Toleransi pemotongan maksimal untuk seluruh kaca adalah +3mm atau -1,5mm.
- Sela untuk Gasket harus ditambahkan sesuai dengan jenis gasket yang digunakan.

Persiapan Permukaan.
- Sebelum kaca-kaca dipasang, daun pintu, daun jendela, bingkai partisi dan
bagianbagianlain yang akan diberikan kaca harus diperiksa bahwa mereka dapat
bergerakdengan baik.
- Daun pintu dan daun jendela harus diamankan atau dalam keadaan terkunci
atautertutup sampai pekerjaan pemolesan dan pemasangan kaca
selesai.Permukaan semua celah harus bersih dan kering dan dikerjakan sesuai
petunjukpabrik.

ARS -11
Pembangunan Gedung PPG Fak. Tarbiyah UIN Alauddin Makassar TA. 2019
- Sebelum pelaksanaan, permukaan kaca harus bebas dari debu, lembab dan
lapisanbahan kimia yang berasal dari pabrik.Neoprene/Gasket dan Seal.Setiap
pemasangan kaca pada daun pintu dan jendela harus dilengkapi dengan

Neoprene/Gasket yang sesuai.


Neoprene/Gasket dipasang pada bilang antar kusen dengan daun pintu dan
jendela,yang berfungsi sebagai seal pada ruang yang dikondisikan.

Pemasangan Cermin.
Cermin harus dipasang lengkap dengan sekrup-sekrup kaca yang memiliki dop
penutupstainless steel.Penempatan sekrup-sekrup harus sedemikian rupa sehingga
cermin terpasang rata dankokoh pada tempatnya seperti ditunjukkan dalam Gambar
Kerja.

Penggantian dan Pembersihan.


Pada waktu penyerahan pekerjaan, semua kaca harus sudah dalam keadaan
bersih,tidak ada lagi merek perusahaan, kotoran-kotoran dalam bentuk apapun.

Semua kaca yang retak, pecah atau kurang baik harus diganti oleh Kontraktor tanpa
tambahan biayadari Pemilik Proyek.

PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI


1.1 LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan dan pemasangan semua alat penggantung
danpengunci pada semua daun pintu dan jendela sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja
dan atauSpesifikasi Teknis.

5.2 STANDAR / RUJUKAN


Standar dari Pabrik Pembuat, produk yang direkomendasikan adalah produk Decson,
Kenari Djaja-Fino atau setara
.
5.3 PROSEDUR UMUM

5.3.1 Contoh
Contoh bahan beserta data teknis/brosur bahan alat penggantung dan pengunci
yang akandipakai harus diserahkan kepada Konsultan MK untuk disetujui, sebelum
dibawa kelokasiproyek.

5.3.2 Pengiriman dan Penyimpanan


Alat penggantung dan pengunci harus dikirimkan ke lokasi proyek dalam kemasan asli
daripabrik pembuatannya, tiap alat harus dibungkus rapi dan masing-masing dikemas
dalamkotak yang masih utuh lengkap dengan nama pabrik dan mereknya.Semua alat
harus disimpan dalam tempat yang kering dan terlindung dari kerusakan.

5.3.3 Ketidaksesuaian.
Management Konstruksi berhak menolak bahan maupun pekerjaan yang tidak
memenuhipersyaratan dan Kontraktor harus menggantinya dengan yang sesuai.
Segala hal yangdiakibatkan karena hal di atas menjadi tanggung jawab Kontraktor.

5.4 BAHAN – BAHAN

5.4.1 Umum
Semua bahan/alat yang tertulis dibawah ini harus seluruhnya baru, kualitas baik,
buatanpabrik yang dikenal dan disetujui.Semua bahan harus anti karat untuk semua
tempat yang memiliki nilai kelembapan lebih dari70%.Kecuali ditentukan lain, semua alat

ARS -12
Pembangunan Gedung PPG Fak. Tarbiyah UIN Alauddin Makassar TA. 2019
penggantung dan pengunci yang didatangkan harussesuai dengan tipe-tipe tersebut
dibawah.

5.4.2 Alat Penggantung dan Pengunci.

Rangka Bagian Dalam.


a. Umum.
Kunci untuk semua pintu luar dan jendela beserta seluruh assesorinya (kecuali pintu-
pintu ruang dalam dan pintu KM/WC, karena sudah all in dengan pengadaan pintu
baja) harus sama atau setara dengan merek Kenari Djaja-Fino, Deckson atau
setara dengan Semua kunci harus terdiri dari :
- Kunci tipe silinder yang terbuat dari bahan nikel stainless steel 2 kali putar,
dengan 3 (tiga) buah anak kunci.
- Hendel/pegangan bentuk gagang atau kenop diatas plat yang terbuat dari
bahannikel stainless steel hair line.
- Badan kunci tipe tanam (mortice lock) yang terbuat dari bahan baja lapis
sengdengan jenis dan ukuran yang disesuaikan dengan jenis bahan daun pintu
(besi,kayu atau alumunium), yang dilengkapi dengan lidah siang (latch bolt),
lidahmalam (dead bolt), lubang silinder, face plate, lubang untuk pegangan
pintu dandilengkapi strike plate.

b. Kunci dan Pegangan Pintu KM/WC.


- Kunci pintu KM/WC all in dengan pintu baja, dan terdiri dari :
- Selot pengunci diatas pelat dibagian sisi dalam pintu, dengan indicator
merah/biru di bagian sisi luar pintu.
- Hendel bentuk gagang di atas pelat.
- Bahan kunci yang dilengkapi lidah pengunci (latch bolt), lubang untuk
selotpengunci dan hendel, face plate dan strike plate.
- Kunci harus aman terhadap keadaan darurat bila pengguna terkunci dari
dalam

Engsel.
- Kecuali ditentukan lain, engsel untuk pintu kayu dan alumunium tipe ayun
- dengan bukaan satu arah, harus dari tipe kupu-kupu dengan Ball
Bearingberukuran 102mm x 76mm x 3mm, seperti tipe SELL 0007 buatan Onassis
atausetara.
- Kecuali ditentukan adanya penggunaan engsel kupu-kupu, engsel untuk
semuadaun jendela harus dari tipe friction stay dari ukuran yang sesuai dengan
ukurandan berat jendela. Produk Onassis, Decson atau setara. Engsel tipe kupu-
kupudengan Ball Bearing untuk jendela harus berukuran 76mm x 64mm x
2mm,produk Onassis atau setara.

Hak Angin.
Hak angin untuk jendela yang menggunakan engsel tipe kupu-kupu produk
Onassis,Decson atau setara.

Pengunci Jendela.
Pengunci jendela untuk jendela dengan engsel tipe friction stayharus dari jenis
springknip produk Kenari Djaja, Decson atau setara.Grendel Tanam / Flush Bolt.Semua
pintu ganda harus dilengkapi dengan grendel tanam produk Onassis, Decsonatau
setara.

Pull Handle
Pegangan pintu yang memakai floor hing atau semi frame less menggunakan
handlebuka setara produk kenari Djaja, Decson atau setara.

Warna/Lapisan.
Semua alat penggantung dan pengunci harus berwarna matt chrome/stainless steel
hairline finish, kecuali bila ditentukan lain.

ARS -13
Pembangunan Gedung PPG Fak. Tarbiyah UIN Alauddin Makassar TA. 2019
Perlengkapan Lain.
Door closer :Kenari Djaja, Deckson atau setara Gasket
Ketentuan pemasangan gasket pada pintu adalah sebagai berikut :
• Airtight - PEMKO S2/S3
• Fireproof - PEMKO S88
• Smokeproof - PEMKO S88
• Soundproof - PEMKO 320 AN
• Weatherproof - PEMKO S2/S3

Dust Strike
Tipe Dust Strike yang digunakan adalah :
• Type lantai/threshold - Glynn Johnson DP2
• Untuk lantai marmer - Modrtz 7053

5.5 PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.5.1 Umum.
Pemasangan semua alat penggantung dan pengunci harus sesuai dengan
persyaratanserta sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya.
Semua peralatan tersebut harus terpasang dengan kokoh dan rapih pada
tempatnya,untuk menjamin kekuatan serta kesempurnaan fungsinya.
Setiap daun jendela dipasangkan ke kusen dengan menggunakan, friction stay
harusdilengkapi dengan 1 (satu) buah alat pengunci yang memiliki pagangan.
Semua pintu dipasangkan ke kusen dengan menggunakan 3 (tiga) buah engsel.
Semua pintu memakai kunci pintu lengkap dengan badan kunci, silinder,
hendel/pelat,kecuali untuk pintu KM/WC yang tanpa kunci silinder.
Engsel bagian atas untuk pintu kaca menggunakan pin yang bersatu dengan
bingkaibawah pemegang pintu kaca.

5.5.2 Pemasangan Pintu.


Kunci pintu dipasang pada ketinggalan 1000mm dari lantai.
Pemasangan engsel atas berjarak maksimal 120mm dari tepi atas daun pintu dan
engselbawah berjarak maksimal 250mm dari tepi bawah daun pintu, sedang engsel
tengahdipasang diantar kedua engsel tersebut.
Semua pintu memakai kunci tanam lengkap dengan pegangan (hendel), pelat
penutupmuka dan pelat kunci.
Pada pintu yang terdiri dari dua daun pintu, salah satunya harus dipasang slot
tanamsebagaimana mestinya, kecuali bila ditentukan lain dalam Gambar Kerja.

5.5.3 Pemasangan Jendela.


Daun jendela tidak berengsel dipasangkan ke kusen dengan menggunakan friction
stayyang merangkap sebagai hak angin, dengan cara pemasangan sesuai petunjuk
daripabrik pembuatnya.

Penempatan engsel harus sesuai dengan arah buakaan jendela yang diinginkan seperti
ditunjukkandalam Gambar Kerja, dan setiap jendela harus dilengkapi dengan sebuah
pengunci.

PENUTUP DAN PENGISI CELAH

6.1 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan bahan penutup dan pengisi celah
termasuk diantaranya, tetapi tidak terbatas pada hal – hal berikut :
Celah antara kusen pintu / jendela dengan dinding.
Celah antara dinding dengan kolom bangunan.

ARS -14
Pembangunan Gedung PPG Fak. Tarbiyah UIN Alauddin Makassar TA. 2019
Celah antara peralatan dengan dinding, lantai atau langit – langit.
Celah antara langit – langit dan dinding.
Dan celah – celah lainnya yang memerlukannya, seperti disebutkan dalam
SpesifikasiTeknis terkait.

6.1.1 STANDAR / RUJUKAN


American Society for Testing and Materials (ASTM)

6.2 PROSEDUR UMUM


6.2.1 Contoh Bahan dan Data Teknis.
Contoh dan data teknis / brosur bahan yang akan digunakan harus diserahkan
kepadaManagement Konstruksi /MK untuk mendapatkan persetujuan sebelum
pengadaan bahan kelokasi proyek.
6.2.2 Pengiriman dan Penyimpanan.
Semua bahan yang didatangkan harus dalam keadaan baru, utuh / masih
disegel, bermerek jelasdan harus disimpan di tempat yang kering, bersih dan
aman, dan dilindungi dari kerusakan yangdiakibatkan oleh kondisi udara.

6.3 BAHAN – BAHAN


6.3.1 Tipe Umum.
Bahan penutup dan pengisi celah untuk bagian – bagian bangunan yang
sifatnya non –struktural harus merupakan produk yang dibuat dari bahan silikon,
yang sesuai untuk daerahtropis dengan kelembaban tinggi dan dapat
diaplikasikan pada berbagai jenis bahan, sepertiproduk Dow Corning 795 Silicone
Building Sealant, GE Silglaze N 10, IKA Glazing Netralatau yang setara.

6.3.2 Tipe Struktural.


Bahan penutup dan pengisi celah untuk bagian – bagian bangunan yang
sifatnya structural harus merupakan produk yang dibuat dari bahan silikon
dengan formula khusus sehinggamampu menahan beban struktural seperti angin,
dapat diaplikasikan pada berbagai jenisbahan, seperti GE Ulgraglaze 4400.

6.3.3 Tipe Akrilik.


Bahan penutup dan pengisi celah untuk bagian – bagian bangunan yang akan
dicat harusdari tipe akrilik yang dapat dicat setelah 2 jam pengeringan, tahan
terhadap air, jamur danlumur, memiliki daya rekat yang baik pada segala jenis
bahan, seperti IKA Glazing Acrylicatau yang setara yang disetujui Management
Konstruksi /MK.

6.4 PELAKSANAAN PEKERJAAN

6.4.1 Persiapan.
Semua permukaan yang akan menerima bahan penutup dan pengisi celah harus
bebas daridebu, air, minyak dan segala kotoran.Bahan metal atau kaca yang
berhubungan dengan dinding harus dibersihkan dengan bahanpembersih yang
tidak mengandung minyak seperti methyl.

6.4.2 Desain Pertemuan.


Desain pertemuan pada lokasi bahan penutup celah akan ditempatkan tidak
lebih lebar dari12,7 mm dan tidak lebih sempit dari 4 mm, dengan kedalaman
tidak lebih besar dari 6,4 mmdan tidak lebih kecil dari 4 mm.

6.4.3 Cara Pengaplikasian.


Batang penyangga dari bahan polyethylene closed cell foam dipasang pada dasar
celah/ tempat yang akan diberi bahan penutup atau pengisi celah untuk
mendapatkankedalaman celah yang tepat.
Daerah di sekitar tempat yang akan diberi bahan penutup celah harus dilindungi
denganlembaran pelindung. Lembaran pelindung ini tidak boleh menyentuh bagian
permukaanyang akan diberi bahan penutup celah. Lembaran pelindung harus segera
dibuka setelahbahan penutup celah selesai diaplikasikan.

ARS -15
Pembangunan Gedung PPG Fak. Tarbiyah UIN Alauddin Makassar TA. 2019
Pelapis dasar harus diaplikasikan terlebih dahulu pada permukaan yang berpori,
agarbahan penutup dan pengisi celah dapat melekat dengan baik.
Bahan penutup celah harus diaplikasikan secara menerus (tidak terputus – putus)
Lembaran pelindung harus segera dibuka setelah bahan penutup celah
selesaidiaplikasikan.
Bahan penutup celah yang baru saja terpasang tidak boleh diganggu paling
sedikitselama 48 (empat puluh delapan) jam.

6.4.4 Lapisan Pelindung.


Penumpu talang datar yang dibuat dari bahan baja harus diberi lapisan cat dasar anti
karatdan cat akhir dalam warna sesuai ketentuan Skema Warna.Bahan cat dan cara
pengecatan harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis.

6.4.5 Lapisan Kedap Air.


Talang datar dari beton harus diberi lapisan kedap air.Cara pemasangannya lapisan
kedapair harus sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja dan petunjuk pemasangan dari
pabrikpembuat lapisan kedap air.Bahan lapisan kedap air harus sesuai ketentuan
SpesifikasiTeknis.

PEKERJAAN RAILING STANLESS STEEL

7.1.1 LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan ini mencakup semua pembuatan dan pemasangan pipa stainless steel, sepert
iyang tercantum dalam gambar dan RKS, meliputi pengadaan bahan, tenaga kerja dan
peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan ini.Pekerjaan ini mencakup antara lain :
Railing tangga normal, tangga darurat dan fasilitas penyandang cacat baik itu di area
ramp maupun di area kamar mandi disabilitas

7.1.2 STANDAR / RUJUKAN

American Society for Testing and Materials (ASTM)


American Welding Society (AWS)
American Institute of Steel Construction (AISC)
American National Standard Institute (ANSI)
Standar Nasional Indonesia (SNI) :SNI 03-1729-2002 – Tata Cara Perencanaan Struktur
Baja untuk Bangunan Gedung

7.2 PROSEDUR UMUM

7.2.1 Contoh Bahan dan Sertifikat Pabrik.


Contoh bahan – bahan beserta Sertifikat Pabrik yang mencakup sifat mekanik,
data teknis /brosur bahan metal bersangkutan, harus diserahkan kepada
Konsultan MK untuk disetujuiterlebih dahulu sebelum pengadaan bahan ke lokasi
proyek.

7.2.2 Gambar Detail Pelaksanaan.


Sebulan sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus membuat dan
menyerahkan GambarDetail Pelaksanaan dan daftar bahan untuk disetujui
Konsultan MK. Daftar berikut harus tercakup dalam Gambar Detail Pelaksanaan :
 Spesifikasi teknis bahan
 Dimensi bahan
 Detail fabrikasi
 Detail penyambungan dan pengelasan
 Detail pemasangan
 Data jumlah setiap bahan

7.2.3 Pengiriman dan Penyimpanan.

ARS -16
Pembangunan Gedung PPG Fak. Tarbiyah UIN Alauddin Makassar TA. 2019
Semua bahan yang didatangkan harus dilengkapi dengan sertifikat pabrik yang
menyatakanbahwa bahan tersebut sesuai dengan standar yang
ditetapkan.Semua bahan harus disimpan di tempat yang terlindung dan aman
sehingga terhindar darisegala jenis kerusakan, baik sebelum dan selama
pelaksanaan.

7.2.4 Ketidaksesuaian.
Kontraktor wajib memeriksa Gambar Kerja yang ada terhadap kemungkinan
kesalahan /ketidaksesuaian, baik dari segi dimensi, jumlah maupun pemasangan
dan lainnya.
Konsultan MK berhak menolak bahan maupun pekerjaan fabrikasi yang tidak
sesuaidengan Spesifikasi Teknis maupun Gambar Kerja.
Kontraktor wajib menggantinya dengan yang sesuai dan beban yang
diakibatkansepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor, tanpa adanya
tambahan biaya danwaktu.

7.3 BAHAN – BAHAN

7.3.1 Umum.
Pipa railing untuk tangga darurat menggunakan pipa Stainless steel
Mutu pipa yang digunakan adalah mild steel yang memenuhi persyaratan ASTM A-
36Bahan-bahan pelengkap harus dari jenis yang sama dengan barang yang
dipasangkandan yang paling cocok untuk maksud yang bersangkutan.
Railing tangga utama dan balkon luar / roof garden menggunakan pipa stainles steel
∅2”tebal 0.75 mm produk lokal.

Semua kelengkapan yang perlu demi kesempurnaan pemasangan harus diadakan,


walaupuntidak secara khusus diperlihatkan dalam gambar atau RKS ini.

7.4 PELAKSANAAN PEKERJAAN


7.4.1 Umum.
Contoh bahan-bahan yang akan dipakai harus diperlihatkan kepada Pengawas
untukdisetujui. Contoh itu harus memperlihatkan kualitas pengelasan dan penghalusan
untukstandar dalam pekerjaan ini.
Pengerjaan harus yang sebaik-baiknya. Semua pengerjaan harus diselesaikan
bebasdari puntiran, tekukan dan hubungan terbuka.
Pengerjaan di bengkel ataupun di lapangan harus mendapat persetujuan
Pengawas.Semua pengelasan, kecuali ditunjukkan lain, harus memakai las listrik.
Tenaga kerjayang melakukan hal ini harus benar-benar ahli dan berpengalaman.
Semua bagian yang dilas harus diratakan dan difinish sehingga sama
denganpermukaan sekitarnya. Bila memakai pengikat-pengikat lain seperti clip keling
dan lainlainyang tampak harus sama dalam finish dan warna dengan bahan yang
diikatnya.
Penyambungan dengan baut harus dilakukan dengan cara terbaik yang sesuai
denganmaksudnya termasuk perlengkapannya. Lubang-lubang untuk baut harus
dibor dan dipunch.
Pemasangan (penyambungan dan pemasangan accesorise) harus dilakukan oleh
tukangyang ahli dan berpengalaman. Semua railling tangga utama harus
terbungkuscrome/stainles steel kecuali disebutkan lain.
Semua untuk pekerjaan ini harus mengacu pada gambar rencana, kecuali
ditentukanlain.
Kontraktor bertanggung jawab memperbaiki segala kesalahan dalam
penggambaran,tata letak dan fabrikasi atas biaya Kontraktor.

PEKERJAAN LANGIT-LANGIT

8.1.1 UMUM

ARS -17
Pembangunan Gedung PPG Fak. Tarbiyah UIN Alauddin Makassar TA. 2019
Pekerjaan ini mencakup pembuatan dan pemasangan langit-langit dengan berbagai
bahan penutup langit-langit sesuai dengan gambar dan RKS, meliputi penyediaan alat,
bahan dan tenaga untuk keperluan pekerjaan ini.

8.1.2 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini mencakup penyediaan bahan, tenaga kerja, peralatan bantu dan
pemasangan papan gipsum dan aksesori pada tempat-tempat seperti ditunjukkan
dalam Gambar Kerjadan Spesifikasi Teknis ini. Material penutup plafond yang digunakan,
adalah
▪ Pafond Gypsum Board, ukuran 120x240x0.9 cm; untuk plafond ruangan standar dari
pabrikan Jayaboard, Knauf, Elephant atau yang setara lainnya
▪ Plafond Gypsum Board (Jaya Akuistik), ukuran 60x120x0.9 cm atau 60x60x0.9 cm;
untuk plafond akuistikal (area aula) dari pabrikan Jayaboard
▪ Plafond PVC atau Polivynil Chloride, digunakan pada area luar bangunan seperti
area di bawah atap (konsul atap) dan plafond di area mainentrance dan selasar
depan. Plafond berasal dari pabrik yang sudah dikenal seperti Sunda Plafond atau
Plafonesia atau yang setara.

8.2 STANDAR / RUJUKAN

Australian Standard (AS)


American Standard for Testing and Materials (ASTM).

8.3 PROSEDUR UMUM

8.3.1 Contoh Bahan dan Data Teknis Bahan.


Contoh dan data teknis/brosur bahan yang akan diguanakan harus diserahkan
terlebihdahulu kepada Konsultan MK untuk disetujui sebelum dikirimkan ke lokasi proyek.

8.3.2 Gambar Detail Pelaksanaan.


Kontraktor harus menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan seabelum pekerjaan
dimulai,untuk disetujui oleh Konsultan MK.
Gambar Detail Pelaksanaan harus mencakup penjelasan mengenai jenis/data
bahan,dimensi bahan, ukuran-ukuran, jumlah bahan, cara penyambungan, cara
febrikasi, carapemasangan dan detail lain yang diperlukan.

8.3.3 Pengiriman dan Penyimpanan.


Papan gipsum dan aksesori harus didatangkan kelokasi sesaat sebelum
pemasanganuntukmengurangi resiko kerusakan.
Papan gipsum harus ditumpuk dengan rapi dan kuat diatas penumpu yang
ditempatkanpada setiap jarak 450mm, dengan penumpu bagian ujung berjarak tidak
lebih dari150mm terhadap ujung tumpukan.
Papan gipsum dan aksesori harus disimpan ditempat terlindung, lepas dari muka
tanah,diatas permukaan yang rata dan dihindarkan dari pengaruh cuaca.

8.3.4 Ketidaksesuaian.
Kontraktor wajib memeriksa Gambar Kerja yang ada terhadap
kemungkinankesalahan/ketidaksesuaian, baik dari segi dimensi jumlah maupun
pemasangan danlainnya.
Bila bahan-bahn yang didatangkan atau difabrikasi ternyata menyimpang atau
tidaksesuai yang telah disetujui, maka akan ditolak dan Kontraktor wajib
menggantinyadengan yang sesuai.
Biaya yang ditimbulkan karena hal diatas menjadi tanggung jawab
Kontraktorsepenuhnya dan tanpa tambahan waktu.

8.4 BAHAN – BAHAN

8.4.1 Pemasangan Gipsum.

ARS -18
Pembangunan Gedung PPG Fak. Tarbiyah UIN Alauddin Makassar TA. 2019
Papan Gypsum.
- Papan gipsum harus dari produk yang memiliki teknologi yang sesuai untuk daerah
tropis dan memliki ketebalan minimal 9 mm untuk plafond dan 12 mm untuk dinding
dan ukuran modul sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja, dariproduk Jayaboard,
Knauff atau setara.
- Papan gipsum harus dari tipe standar yang memenuhi ketentuan AS 2588, BS1230
atau ASTM C 36.

Semen Penyambung.
Semen penyambung papan gipsum harus sesuai dengan rekomendasi dari
pabrikpembuat papan gipsum.

Rangka.
Rangka untuk pemasangan dan penumpu papan gipsum harus dibuat dari bahan
bajaringan lapis seng dan alumunium dalam bentuk dan ukuran yang dibuat khusus
untukpemasangan papan gipsum, seperti buatan Jof Metal, Buman, Jayabord atau
yangsetara.

Alat Pengencang.
Alat pengencang berupa sekrup dengan tipe sesuai jenis pemasangan harus
sesuairekomendasi dari pabrik pembuat papan gipsum yang memenuhi ketentuan AS
2589.

Perlengkapan Lainnya.
Perlengkapan lainnya untuk pemasangan papan gipsum, antara lain seperti
tersebutberikut, harus sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat papan gipsum :
- Perekat
- Pita kertas berperforasi,
- Cat dasar khusus untuk permukaan papan gipsum.
- Dan lainnya disesuaikan dengan kebutuhan agar papan gipsum terpasangdengan
baik.

8.5 PELAKSANAAN PEKERJAAN

8.5.1 Umum.
Sebelum papan gipsum dipasang, Kontraktor harus memeriksa
kesesuaiantinggi/kerataan permukaan, pembagian bidang, ukuran dan konstruksi
pemasanganterhadap ketentuan Gambar Kerja, serta lurus dan waterpas pada
tempat yang sama.
Pemasangan papan gipsum dan kelengkapannya harus sesuai dengan
petunjukpemasangan dari pabrik pembuatnya.
Jenis/bentuk tepi papan gipsum harus dipilih berdasarkan jenis pemasangan
sepertiditunjukkan dalam Gambar Kerja.

8.5.2 Pemasangan.
Rangka papan gipsum untuk pemasangan di langit-langit, partis atau tempat-
tempatlainnya, yang terdiri dari bahan baja yang sesuai dari standar pabrik
pembuatnya yangdibuat khusus untuk pemasangan papan gipsum seperti disebutkan
dalam SpesifikasiTeknis ini.
Papan gipsum dipasang kerangkanya dengan sekrup atau dengan alat
pengencanganyang direkomendasikan, dengan diameter dan panjang yang sesuai.
Sambungan antara papan gipsum harus menggunakan pita penyambung dan
perekatserta dikerjakan sesuai petunjuk pelaksanaan dari pabrik pembuat papan
gipsum.

8.5.3 Pengecatan.

ARS -19
Pembangunan Gedung PPG Fak. Tarbiyah UIN Alauddin Makassar TA. 2019
Permukaan papan gipsum harus kering, bebas dari debu, oli atau gemuk dan
permukaanyang cacat telah diperbaiki sebelum pengecatan dimulai.
Kemudian permukaan papan gipsum tersebut harus dilapisi dengan cat dasar
khususuntuk papan gipsum untuk menutupi permukaan yang berpori.

Setelah cat dasar papan gipsum kering kemudian dilanjutkan dengan pengaplikasian cat
dasar danatau cat akhir sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis dalam warna akhir sesuai
ketentuan Skema yangakan diterbitkan kemudian.

8.5.4 LANGIT-LANGIT DAN DINDING AKUISTIK / GYP TILE

8.5.5 Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini mencakup penyediaan bahan, tenaga kerja, peralatan bantu dan
pemasangan papan gipsum dan aksesori pada tempat-tempat seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerjadan Spesifikasi Teknis ini.

8.5.6 Standar / Rujukan


Australian Standard (AS)
American Standard for Testing and Materials (ASTM).

8.5.7 Prosedur Umum


Contoh Bahan dan Data Teknis Bahan.
Contoh dan data teknis/brosur bahan yang akan diguanakan harus diserahkan
terlebihdahulu kepada Konsultan MK untuk disetujui sebelum dikirimkan ke lokasi
proyek.

Gambar Detail Pelaksanaan.


Kontraktor harus menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan seabelum pekerjaan
dimulai,untuk disetujui oleh Management Konstruksi .
Gambar Detail Pelaksanaan harus mencakup penjelasan mengenai jenis/data
bahan,dimensi bahan, ukuran-ukuran, jumlah bahan, cara penyambungan, cara
fabrikasi, carapemasangan dan detail lain yang diperlukan.
Pengiriman dan Penyimpanan.
Gyp - Tile dan aksesori harus didatangkan ke lokasi sesaat sebelum pemasangan
untukmengurangi resiko kerusakan.
Gyp - Tile harus ditumpuk dengan rapi dan kuat diatas penumpu yang ditempatkan
padasetiap jarak 450mm, dengan penumpu bagian ujung berjarak tidak lebih dari 150
mm terhadap ujung tumpukan.
Gyp - Tile dan aksesori harus disimpan ditempat terlindung, lepas dari muka
tanah,diatas permukaan yang rata dan dihindarkan dari pengaruh cuaca.

Ketidaksesuaian.
Kontraktor wajib memeriksa Gambar Kerja yang ada terhadap
kemungkinankesalahan/ketidaksesuaian, baik dari segi dimensi jumlah maupun
pemasangan danlainnya.Bila bahan-bahan yang didatangkan atau difabrikasi
ternyata menyimpang atau tidaksesuai yang telah disetujui, maka akan ditolak dan
Kontraktor wajib menggantinyadengan yang sesuai.Biaya yang ditimbulkan karena hal
diatas menjadi tanggung jawab Kontraktorsepenuhnya dan tanpa tambahan waktu.

8.5.8 Persyaratan Bahan


Bahan yang dipakai pada pekerjaan ini adalah Gyp-Tile dengan ukuran 600 x 1200
sesuai pada gambar perencanaan, produk Jaya Board (Jaya Akuistik), atau Jaya Bell
untuk dinding akuistik
Rangka plafond menggunakan sistem metal furing dan cross tee main tee terbuat
daribahan galvalume tebal 0,55 mm sesuai gambar rancangan pelaksanaan produk
Jayaboard,

ARS -20
Pembangunan Gedung PPG Fak. Tarbiyah UIN Alauddin Makassar TA. 2019
Material plafond kombinasi finishing cat dan perforasi, dengan type yang
direkomendasikan adalah Sopran atau Tenor
Mempunyai kemampuan penyerapan suara sampai dengan 0.44 NRC
Untuk dinding akuistik menggunakan produk Jaya Bell dengan type produk R15 No. 8
dengan ukuran panel 120x240x1.2 cm

8.5.9 Pelaksanaan Pekerjaan


Rangka penggantung dipasang berjarak maksimum 120 cm sedangkan untuk
rangkapembagi berjarak maksimum 60 cm atau sesuai prosedur pabrik dan gambar
rancanganpelaksanaan.
Sambungan pada pemasangan penutup langit-langit antara satu dengan lainnya
adalahserapat mungkin tanpa jarak yang pemasangannya dilakukan zig zag.
Pemasangan penutup langit-langit harus ditimbang rata air agar
mendapatkanpermukaan yang benar rata.

List langit-langit dipasang pada setiap permukaan antara dinding dan plafond dengan
carapemasangan menggunakan paku atau sekrup sedemikian rupa sehingga pangkal
paku atau sekrup dapat masuk ke dalam bahan penutup langit-langit.Lubang bekas
paku atau sekrup harus ditutupdengan plamir/compound dari bahan gypsum sampai tak
terlihat bekas lubang.

Gambar 1.
Palfond Akuistikal dengan sistem
Rangka Grid Ekspose 60x120 cm.
Dengan pilihan type Sopran atau
Tenor

ARS -21
Pembangunan Gedung PPG Fak. Tarbiyah UIN Alauddin Makassar TA. 2019
PEKERJAAN PELAPISAN DINDING

9.1 KETERANGAN

Pekerjaan ini mencakup pemasangan pelapis dinding ruangan-ruangan dalam maupun


luar
bangunan sesuai dengan gambar pelaksanaan dan RKS ini, meliputi penyediaan
alat,bahan dan tenaga untuk keperluan pekerjaan ini. Ruangan yang dilapisi keramik
sesuaidengan gambar dan schedule finishing.

9.2 PELAPIS DINDING GRANIT

9.2.1 Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini mencakup penyediaan bahan dan pemasangan granit pada tempat
sesuai petunjuk Gambar Kerja serta Spesifikasi Teknis ini.

9.2.2 Standar / Rujukan


Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982)
Standar Nasional Indonesia (SNI)
- SNI 03-4062-1996 – Ubin Lantai Keramik Berglaris
Australian Standard (AS)
British Standard (BS)
American National Standard Institute (ANSI).

9.2.3 Prosedur Umum


Contoh Bahan dan Data Teknis Bahan.
Contoh bahan dan teknis/brosur bahan yang akan digunakan harus diserahkan
kepadaKonsultan MK untuk disetujui terlebih dahulu sebelum dikirim ke lokasi
proyek.Contoh bahan ubin harus diserahkan sebanyak 3 (tiga) set masing-masing
dengan 4(empat) gradasi warna untuk setiap set.Biaya pengadaan contoh bahan
menjadi tanggung jawab Kontraktor.

Pengiriman dan Penyimpanan.


Pengiriman ubin ke lokasi proyek harus terbungkus dalam kemasan pabrik yang
belumdibuka dan dilindungi dengan label/merek dagang yang utuh dan
jelas.Kontraktor wajib menyediakan cadangan sebanyak 2,5% dari keseluruhan
bahanterpasang untuk diserahkan kepada Pemilik Proyek.

9.2.4 Bahan – Bahan


Umum.
Ubin harus dari kualitas yang baik / KW 1 dan dari merek yang dikenal yang
memenuhiketentuan SNI.
Ubin yang tidak rata permukaan dan warnanya, sisinya tidak lurus, sudut-sudutnya
tidaksiku, retak atau cacat lainnya, tidak boleh dipasang.

Granit Berglasur.
Ubin keramik berglasur merek Indogress, Granito, Essenza atau setara terdiri dari
beberapa jenis seperti tersebut berikut :
- Granit 60x60 cm untuk lantai dan 30x60 untuk dinding KM/WC dan Lavatory.
- Granit Slab pada area bidang dinding lobby seperti ditunjukkan dalam Gambar
Kerja.
- Step nosing dari granit tangga degan ukuran sesuai standar dari pabrik pembuat.
Tipe dan warna masing-masing ubin keramik harus sesuai Skema Warna yang
sudahditentukan pada pembangunan tahap sebelumnya.

ARS -22
Pembangunan Gedung PPG Fak. Tarbiyah UIN Alauddin Makassar TA. 2019
Adukan.
Adukan terdiri dari campuran semen dan pasir yang diberi bahan tambahan
penguatdalam jumlah penggunaan sesuai petunjuk dari pabri pembuat.Bahan-bahan
adukan dan bahan-bahan tambahan harus memenuhi ketentuanSpesifikasi Teknis.

Adukan perekat khusus untuk memasang ubin, jika ditunjukkan dalam Gambar
Kerjaatau sesuai petunjuk Konsultan MK, harus memenuhi ketentuan AS 2356, ANSI
118.1,118.4 dan BS 5385, seperti Lemkra FK 101 dan Lemkra FK 103 (khusus daerah
basah),AM 30 Mortarflex, ASA Fixall atau yang setara.

Adukan Pengisian Celah.


Adukan pengisi celah harus merupakan produk campuran semen siap pakai, yang
diberiwarna dari pabrik pembuat, seperti Lekra FS Nat Flexible, AM 50 Coloured
CeramicGrout, ASA Coloured Grout atau yang setara yang disetujui.

9.2.5 Pelaksanaan Pekerjaan


Persiapan.
Pekerjaan pemasangan ubin baru boleh dilakukan setelah pekerjaan lainnya benar-
benarselesai.

Pemasangan ubin harus menunggu sampai semua pekerjaan pemipaan air


bersih/airkotor atau pekerjaan lainnya yang terletak dibelakang atau dibawah
pasangan ubin initelah diselesaikan terlebih dahulu.
Pemasangan.
Sebelum pemasangan ubin pada dinding dimulai, plesteran harus dalam keadaan
kering,padat, rata dan bersih.

Adukan untuk pasangan ubin dinding luar dan bagian lain yang harus kedap air
harusterdiri dari campuran 1 semen, 3 pasir dan sejumlah bahan tambahan, kecuali
biladitentukan lain dalam Gambar Kerja.

Adukan untuk pasangan ubin pada tempat-tempat lainnya menggunakan campuran


1semen dan 5 pasir.Tebal adukan untuk semua pasangan tidak kurang dari 25mm,
kecuali bila ditentukanlain dalam Gambar Kerja.

Adukan untuk pasangan ubin pada dinding harus diberikan pada permukaan
plesterandan permukaan belakang ubin, kemudian diletakkan pada tempat yang
sesuai denganyang direncanakan atau sesuai petunjuk Gambar Kerja.

Ubin harus kokoh menempel pada alasnya dan tidak boleh berongga.Harus
dilakukanpemeriksaan untuk menjaga agar bidang ubin yamg terpasang tetap lurus
dan rat.
Ubin yang salah letaknya, cacat atau pecah harus dibongkar dan diganti.

Ubin mulai dipasang dari salah satu sisi agar pola simetri yang dikehendaki
dapatterbentuk dengan baik.

Sambungan atau celah-celah antar ubin harus lurus, rat dan seragam, saling tegak
lurus.Lebar celah tidak boleh lebih dari 1,6mm, kecuali bila ditentukan lain.Adukan
harus rapi, tidak keluar dari celah sambungan.

Pemotongan ubin harus dikerjakan dengan keahlian dan dilakukan hanya pada satu
sisi,bila tidak terhindarkan.Pada pemasangan khusus seperti pada sudut-sudut
pertemuan, pengakhiran danbentuk-bentuk yang lainnya harus dikerjakan serapi dan
sesempuna mungkin.

Siar antar ubin dicor dengan semen pengisi/grout yang berwarna sama dengan
warnakeramiknya dan disetujui Konsultan MK.Pengecoran dilakukan sedemikian rupa

ARS -23
Pembangunan Gedung PPG Fak. Tarbiyah UIN Alauddin Makassar TA. 2019
sehingga mengisi penuh garis-garis siar.Setelah semen mengisi cukup mengeras,
bekas-bekas pengecoran segera dibersihkandengan kain lunak yang baru dan bersih.

Setiap pemasangan ubin keramik seluas 8m2 harus diberi celah mulai yang terdiri
daripenutup celah yang ditumpu dengan batang penyangga berupa polystyrene
ataupolyethylene. Lebar celah mulai harus sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja atau
sesuaipengarahan dari Management Konstruksi .Bahan berikut cara pemasangan
penutup celah dan penyangganya harus sesuaiketentuan Spesifikasi Teknis.

Pembersihan dan Perlindungan.Setelah pemasangan selesai, permukaan ubin harus


benar-benar bersih, tidak ada yangcacat, bila dianggap perlu permukaan ubin harus
diberi perlindungan misalnya dengansabun anti karat atau cara lain yang
diperbolehkan, tanpa merusak permukaan ubin.

9.3 PEKERJAAN BATU ALAM

9.3.1 Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini mencakup penyediaan bahan dan pemasangan dinding luar, atau pada
tempat-tempat sesuai petunjuk Gambar Kerja serta Spesifikasi Teknis ini.

9.3.2 Standar / Rujukan


Specifications for Architectural Granite and Recommedation of The National
BuildingGranite Quarries Association, Inc. (NBGQA)
Semua standard perturan bahan nasional yang berlaku

9.3.3 Prosedur Umum


Mock- Ups dan Contoh Bahan.
Sebelum pengadaan bahan, Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan
lengkapkepada Management Konstruksi untuk diperiksa dan disetujui.Kontraktor harus
membuat mock – up beserta bahan – bahan lain yang berkaitan untukdiperiksa dan
disetujui oleh Management Konstruksi .Biaya pengadaan contoh menjadi tanggung
jawab Kontraktor sepenuhnya.

Gambar Detail Pelaksanaan.


Kontraktor harus membuat dan menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan kepada
Management Konstruksi , untuk diperiksa dan disetujui. Gambar Detail Pelaksanaan
harusmencakup dimensi, tata letak, tipe, cara pemasangan dan detail lain yang
diperlukan.

Pengiriman dan Penyimpanan.


Batu harus dijaga terhadap cuaca, suhu, kelembaban dan kerusakan fisik serta
disimpandalam gudang.Bahan-bahan yang didatangkan harus dalam keadaan baik,
bebas dari segala cacat, dandilengkapi dengan label dan data teknis.

9.3.4 Bahan – Bahan


Batu Alam Tempel Acak.
Kualitas fisik batu yang disarankan adalah sesuai standar nasional yang berlaku.Ukuran
batu Tempel Acak sekitar 15 -20 cm atau ditentukan lain dalam Gambar Kerja.
Permukaan batu dengan penyelesaian permukaan rata dan permukaan kasar.

Batu Alam Terakota


Kualitas batu alam terakota dengan ukuran 5x20x3 cm yang dipasang pada bidang
didnding luar atau sesuai yang ditentukan dalam gambar.

Semen, Pasir dan Grouting.


Portland Cement :
Sesuai dengan standar ASTM C150.Serta standar nasional yang berlaku, produk
SemenCibinong, Semen Gresik, atau setara.

ARS -24
Pembangunan Gedung PPG Fak. Tarbiyah UIN Alauddin Makassar TA. 2019
Pasir :
Sesuai dengan standar ASTM C144 atau standar nasional yang berlaku.Mortar dan
Grouting :
Non staining sesuai dengan standar ASTM C270 atau Spesifikasi Teknis.

9.3.5 Pelaksanaan Pekerjaan


Persiapan.
Batu harus benar – benar bersih sebelum dipasang dengan dicuci menggunakan
sikatplastik serta air bersih.Pekerjaan atau instalasi lain yang terkait dalam pekerjaan
pemasangan batu ini harusdipelajari terlebih dahulu serta di-marking sesuai dengan
gambar pelaksanaan
Pemasangan.
Batu harus dipasang oleh tukang yang ahli serta apabila diperlukan batu dapat
dipotongdi lapangan dengan menggunakan mesin pemotong.Toleransi pemasangan
antar batu pada dinding tidak lebih dari 9 mm untuk setiap 6 mtinggi pasangan.

PEKERJAAN PENUTUP LANTAI


10.1KETERANGAN
Bagian ini mencakup semua pekerjaan penutup lantai dalam bangunan dan teras-
terastermasuk plin dan tangga, seperti yang tercantum dalam gambar dan RKS,
meliputipenyediaan bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini.

10.2LANTAI GRANIT

10.2.1 Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini mencakup penyediaan bahan dan pemasangan ubin keramik pada
tempattempatsesuai petunjuk Gambar Kerja serta Spesifikasi Teknis ini.

10.2.2 Standar / Rujukan


Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982)
Standar Nasional Indonesia (SNI)
SNI 03-4062-1996 – Ubin Lantai Keramik Berglaris
Australian Standard (AS)
British Standard (BS)
American National Standard Institute (ANSI).

10.2.3 Prosedur Umum


Contoh Bahan dan Data Teknis Bahan.
Contoh bahan dan teknis/brosur bahan yang akan digunakan harus diserahkan
kepadaManagement Konstruksi untuk disetujui terlebih dahulu sebelum dikirim ke
lokasi proyek.Contoh bahan ubin harus diserahkan sebanyak 3 (tiga) set masing-
masing dengan 4(empat) gradasi warna untuk setiap set.
Biaya pengadaan contoh bahan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

Pengiriman dan Penyimpanan.


Pengiriman ubin ke lokasi proyek harus terbungkus dalam kemasan pabrik yang
belumdibuka dan dilindungi dengan label/merek dagang yang utuh dan jelas.

10.2.4 Bahan – Bahan


Umum.
Ubin harus dari kualitas yang baik dan dari merek yang dikenal yang
memenuhiketentuan SNI.

Ubin yang tidak rata permukaan dan warnanya, sisinya tidak lurus, sudut-sudutnya
tidaksiku, retak atau cacat lainnya, tidak boleh dipasang.

Ubin Keramik Berglasur.

ARS -25
Pembangunan Gedung PPG Fak. Tarbiyah UIN Alauddin Makassar TA. 2019
Ubin keramik berglasur merek Roman, terdiri dari beberapa jenis seperti tersebut
berikut:
- Granit 60x60 cm untuk lantai dan 30x60 untuk dinding KM/WC dan Lavatory.
- Granit Slab pada area bidang dinding lobby seperti ditunjukkan dalam Gambar
Kerja.
- Step nosing dari granit tangga degan ukuran sesuai standar dari pabrik pembuat.
Homogeneus Tile
- Homogeneus Tile yang dipakai ukuran 60 X 60 cm. Produk yang direkomendasikan
adalah Indogress, Granito atau Essensa dan digunakan untuk ruanganyang telah
ditentukan dalam schedule finishing.
Tipe dan warna masing-masing ubin keramik harus sesuai Skema Warna yang
sudahditentukan sebelumpembangunan .

Adukan.
Adukan terdiri dari campuran semen dan pasir yang diberi bahan tambahan
penguatdalam jumlah penggunaan sesuai petunjuk dari pabri pembuat.Bahan-bahan
adukan dan bahan-bahan tambahan harus memenuhi ketentuanSpesifikasi Teknis.

Adukan perekat khusus untuk memasang ubin, jika ditunjukkan dalam Gambar
Kerjaatau sesuai petunjuk Management Konstruksi , harus memenuhi ketentuan AS
2356, ANSI118.1, 118.4 dan BS 5385, seperti Lemkra FK 101 dan Lemkra FK 103 (khusus
daerahbasah), AM 30 Mortarflex, ASA Fixall atau yang setara.

Adukan Pengisian Celah.


Adukan pengisi celah harus merupakan produk campuran semen siap pakai, yang
diberiwarna dari pabrik pembuat, seperti Lekra FS Nat Flexible, AM 50 Coloured
CeramicGrout, ASA Coloured Grout atau yang setara yang disetujui.

10.2.5 Pelaksanaan Pekerjaan


Persiapan.
Pekerjaan pemasangan ubin baru boleh dilakukan setelah pekerjaan lainnya benar-
benarselesai.

Pemasangan ubin harus menunggu sampai semua pekerjaan pemipaan air


bersih/airkotor atau pekerjaan lainnya yang terletak dibelakang atau dibawah
pasangan ubin initelah diselesaikan terlebih dahulu.

Pemasangan.
Adukan untuk pasangan ubin pada lantai, dan bagian lain yang harus kedap air
harusterdiri dari campuran 1 semen, 3 pasir dan sejumlah bahan tambahan, kecuali
biladitentukan lain dalam Gambar Kerja.

Tebal adukan untuk semua pasangan tidak kurang dari 25mm, kecuali bila
ditentukanlain dalam Gambar Kerja.

Adukan untuk pasangan ubin pada lantai harus ditempatkan diatas lapisan pasir
denganketebalan sesuai Gambar Kerja.

Ubin harus kokoh menempel pada alasnya dan tidak boleh berongga.Harus
dilakukanpemeriksaan untuk menjaga agar bidang ubin yamg terpasang tetap lurus
dan rat.Ubin yang salah letaknya, cacat atau pecah harus dibongkar dan diganti.

Ubin mulai dipasang dari salah satu sisi agar pola simetri yang dikehendaki
dapatterbentuk dengan baik.
Sambungan atau celah-celah antar ubin harus lurus, rat dan seragam, saling tegak
lurus.
Lebar celah tidak boleh lebih dari 1,6mm, kecuali bila ditentukan lain.
Adukan harus rapi, tidak keluar dari celah sambungan.

ARS -26
Pembangunan Gedung PPG Fak. Tarbiyah UIN Alauddin Makassar TA. 2019
Pemotongan ubin harus dikerjakan dengan keahlian dan dilakukan hanya pada satu
sisi,bila tidak terhindarkan.Pada pemasangan khusus seperti pada sudut-sudut
pertemuan, pengakhiran danbentuk-bentuk yang lainnya harus dikerjakan serapi dan
sesempuna mungkin.

Siar antar ubin dicor dengan semen pengisi/grout yang berwarna sama dengan
warnakeramiknya dan disetujui Konsultan MK.

Pengecoran dilakukan sedemikian rupa sehingga mengisi penuh garis-garis siar.Setelah


semen mengisi cukup mengeras, bekas-bekas pengecoran segera dibersihkandengan
kain lunak yang baru dan bersih.

Setiap pemasangan ubin keramik seluas 8m2 harus diberi celah mulai yang terdiri
daripenutup celah yang ditumpu dengan batang penyangga berupa polystyrene
ataupolyethylene.Lebar celah mulai harus sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja atau
sesuaipengarahan dari Konsultan MK.

Bahan berikut cara pemasangan penutup celah dan penyangganya harus


sesuaiketentuan Spesifikasi Teknis.

Pembersihan dan Perlindungan.


Setelah pemasangan selesai, permukaan ubin harus benar-benar bersih, tidak ada
yangcacat, bila dianggap perlu permukaan ubin harus diberi perlindungan misalnya
dengansabun anti karat atau cara lain yang diperbolehkan, tanpa merusak
permukaan ubin.

PEKERJAAN PENGECATAN

11.1 KETERANGAN
Pekerjaan ini mencakup semua pekerjaan yang berhubungan dengan pengecatan
memakai bahan-bahan emulsi, enamel, politur/teak oil, cat dasar, pendempulan, baik
yangdilaksanakan sebagai pekerjaan permulaan, ditengah-tengah dan akhir.Yang dicat
adalahsemua permukaan baja/besi, kayu, plesteran tembok dan beton, dan
permukaanpermukaanlain yang disebut dalam gambar dan RKS.Pekerjaan ini meliputi
penyediaan bahan, tenaga dan semua peralatan yang diperlukanuntuk pekerjaan ini.

11.2 LINGKUP PEKERJAAN


Lingkup pekerjaan ini mencakup pengangkutan dan pengadaan semua peralatan,
tenagakerja dan bahan-bahan yang berhubungan dengan pekerjaan pengecatan
selengkapnya,sesuai dengan Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.
Kecuali ditentukan lain, semua permukaan eksterior dan interior harus dicat dengan
standarpengecatan minimal 1 (satu) kali cat dasar dan 2 (dua) kali cat akhir.

11.3 STANDAR / RUJUKAN


Steel Structures Painting Council (SSPC).
Swedish Standard Institution (SIS).
British Standard (BS).
Petunjuk pelaksanaan dari pabrik pembuat.

11.4 PROSEDUR UMUM

11.4.1 Data Teknis dan Kartu Warna.


Kontraktor harus menyerahkan data teknis/brosur dan kartu warna dari cat yang
akandigunakan, untuk disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan MK.Semua warna

ARS -27
Pembangunan Gedung PPG Fak. Tarbiyah UIN Alauddin Makassar TA. 2019
ditentukan oleh Konsultan MK dan akan diterbitkan secara terpisah dalamsuatu Skema
Warna.

11.4.2 Contoh dan Pengujian.


Cat yang telah disetujui untuk digunakan harus disimpan di lokasi proyek dalam
kemasantertutup, bertanda merek dagang dan mencanbtumkan identitas cat yang ada
didalamnya,serta harus disetrahkan tidak kurang 2 (dua) bulan sebelum pekerjaan
pengecatan, sehinggacukup dini untuk memungkinkan waktu pengujian selama 30 (tiga
puluh) hari.

Pada saat bahan cat tiba di lokasi, Kontraktor dan Management Konstruksi mengambil 1
litercontoh dari setiap takaran yang ada dan diambil secar acak dari kaleng/kemasan
yang masihtertutup. Isi dari kaleng/kemasan contoh harus diaduk dengan sempurna
untuk memperolehcontoh yang benar-benar dapat mewakili.

Untuk pengujian, Kontraktor harus membuat contoh warna dari cat-cat tersebut di atas
2(dua) potongan kayu lapis atau panel semen berserat berukuran 300mm x 300mm
untukmasing-masing warna. 1 (satu) contoh disimpan Kontraktor dan 1 (satu) contoh lagi
disimpanManagement Konstruksi guna memberikan kemungkinan untuk pengujian di
masa mendatangbila bahan tersebut ternyata tidak memenuhi syarat setelah dikerjakan.

Biaya pengadaan contoh bahan dan pembuatan contoh warna menjadi tanggung
jawabKontraktor.

11.5 BAHAN – BAHAN

11.5.1 Umum.
Cat harus dalam kaleng/kemasan yang masih tertutup patri/segel, dan masih
jelasmenunjukkan nama/merek dagang, nomor formula atau Spesifikasi cat, nomor
takaranpabrik, warna, tanggal pembuatan pabrikpetunjuk dari pabrik dan nama pabrik
pembuat,yang semuanya harus masih absah pada saat pemakaiannya. Semua bahan
harus sesuaidengan Spesifikasi yang disyaratkan pada daftar cat.

Cat dasar yang dipakai dalam pekerjaan ini harus berasal dari satu pabrik/merek
dagangdengan cat akhir yang akan digunakan.Untuk menetapkan suatu standar
kualitas, disyaratkan bahwa semua cat yang dipakai harusberdasarkan/mengambil
acuan pada cat-cat hasil produksi Mowilex, Wailux, Jotun, ICI atau Levis –Akzo Nobel.

Cat dust proof digunakan untuk permukaan dinding sesuai gambar rencana dan
schedule finishing dengan ketebalan 600 mikron untuk dinding dan 1000 mikron untuk
lantai. Bahanyang digunakan adalah setara produk Jotun, Akzo Nobel atau setara.

11.5.2 Cat Dasar.


Cat dasar yang digunakan harus sesuai dengan daftar berikut atau setara :
- Water-based sealer untuk permukaan pelesteran, beton, papan gipsum danpanel
kalsium silikat.
- Masonry sealer untuk permukaan pelesteran yang akan menerima cat akhirberbahan
dasar minyak.
- Wood primer sealer untuk permukaan kayu yang akan menerima cat akhirberbahan
dasar minyak.
- Solvent-based anti-corrosive zinc chomate untuk permukaan besi/baja.

11.5.3 Undercoat.
Undercoat digunakan untuk permukaan besi/baja.

11.5.4 Cat Akhir.

ARS -28
Pembangunan Gedung PPG Fak. Tarbiyah UIN Alauddin Makassar TA. 2019
Cat akhir yang digunakan harus sesuai dengan daftar berikut, atau yang setara :
- Emulsion untuk permukaan interior pelesteran, beton, papan gipsum dan panelkalsium
silikat.
- Emulsion khusus untuk permukaan eksterior pelesteran, beton, papan gypsum dan
panel kalsium silikat.
- High quality solvet-based high quality gloss finish untuk permukaan interiorpelesteran
dengan cat dasar masonry sealer, kayu dan besi/baja.

11.6 PELAKSANAAN PEKERJAAN

11.6.1 Pembersihan, Persiapan dan Perawatan Awal Permukaan.


Umum.
- Semua peralatan gantung dan kunci serta perlengkapan lainnya,
permukaanpolesan mesin, pelat, instalasi lampu dan benda-benda sejenisnya
yangberhubungan langsung dengan permukaan yang akan dicat, harus
dilepas,ditutupi atau dilindungi, sebelum persiapan permukaan dan pengecatan
dimulai.
- Pekerjaan harus dilakukan oleh orang-orang yang memang ahli dalam
bidangtersebut.
- Permukaan yang akan dicat harus bersih sebelum dilakukan persiapanpermukaan
atau pelaksanaan pengecatan. Minyak dan lemak harus dihilangkandengan
memakai kain bersih dan zat pelarut/pembersih yang berkadar racunrendah dan
mempunyai titik nyala diatas 38oC.
- Pekerjaan pembersihan dan pengecatan harus diatur sedemikian rupa
sehinggadebu dan pecemar lain yang berasal dari proses pembersihan tersebut
tidak jauhdiatas permukaan cat yang baru dan basah.

Permukaan Pelesteran dan Beton.


Permukaan pelesteran umumnya hanya boleh dicat sesudah sedikitnya selang waktu
4(empat) minggu untuk mengering di udara terbuka.Semua pekerjaan pelesteran
atausemen yang cacat harus dipotong dengan tepi-tepinya dan ditambal dengan
pelesteranbaru hingga tepi-tepinya bersambung menjadi rata dengan pelesteran
sekelilingnya.
Permukaan pelesteran yang akan dicat harus dipersiapkan dengan
menghilangkanbunga garam kering, bubuk besi, kapur, debu, lumpur, lemak, minyak,
aspal, adukanyang berlebihan dan tetesan-tetesan adukan.
Sesaat sebelum pelapisan cat dasar dilakukan, permukaan pelesteran dibasahi
secaramenyeluruh dan seragam dengan tidak meninggalkan genangan air.Hal ini
dapat dicapaidengan menyemprotkan air dalam bentuk kabut dengan memberikan
selang waktu darisaat penyemprotan hingga air dapat diserap.

Permukaan Gipsum.
Permukaan gipsum harus kering, bebas dari debu, oli atau gemuk dan permukaan
yangcacat telah diperbaiki sebelum pengecatan dimulai.
Kemudian permukaan gipsum tersebut harus dilapisi dengan cat dasar khusus
untukgipsum, untuk menutup permukaan yang berpori, seperti ditentukan dalam
SpesifikasiTeknis.
Setelah cat dasar ini mengering dilanjutkan dengan pengecatan sesuai
ketentuanSpesifikasi ini.

Permukaan Barang Besi /Baja.


a. Besi/Baja Baru.
Permukaan besi/baja yang terkena karat lepas dan benda-benda asing lainnya
harusdibersihkan secara mekanis dengan sikat kawat atau penyemprtan
pasir/sandblasting sesuai standar Sa21/2.
Semua debu, kotoran, minyak, gemuk dan sebagainya harus dibersihkan dengan
zatpelarut yang sesuai dan kemudian dialp dengan kain bersih.
Sesudah pembersihan selesai, pelpisan cat dasar pada semua permukaan
barangbesi/baja dapat dilakukan sampai mencapai ketebalan yang disyaratkan.

ARS -29
Pembangunan Gedung PPG Fak. Tarbiyah UIN Alauddin Makassar TA. 2019
b. Besi/Baja Dilapis Dasar di Pabrik/Bengkel.
Bahan dasar yang diaplikasikan di pabrik/bengkel harus dari merek yang
samadengan cat akhir yang akan diaplikasikan dilokasi proyek dan memenuhi
ketentuandalam butir 4.2. dari Spesifikasi Teknis ini.
Barang besi/baja yang telah dilapis dasar di pabrik/bengkel harus dilindungi
terhadapkarat, baik sebelum atau sesudah pemasangan dengan cara segera
merawatpermukaan karat yang terdeteksi.
Permukaan harus dibersihkan dengan zat pelarut untuk menghilangkan
debu,kotoran, minyak, gemuk.
Bagian-bagian yang tergores atau berkarat harus dibersihkan dengan sikat
kawatsampai bersih, sesuai standar St 2/SP-2, dan kemudian dicat kembali (touch-
up)dengan bahan cat yang sama dengan yang telah disetujui, sampai
mencapaiketebalan yang disyaratkan.

c. Besi/Baja Lapis Seng/Galvani.


Permukaan besi/baja berlapis seng/galvani yang akan dilapisi cat warna
harusdikasarkan terlebih dahulu dengan bahan kimia khsus yang diproduksi untuk
maksudtersebut, atau disikat dengan sikat kawat. Bersikan permukaan dari kotoran-
kotoran,debu dan sisa-sisa pengasaran, sebelum pengaplikasian cat dasar.

11.6.2 Selang Waktu Antara Persiapan Permukaan dan Pengecatan.


Permukaan yang sudah dibersihkan, dirawat dan/atau disiapkan untuk dicat
harusmendapatkan lapisan pertama atau cat dasar seperti yang disayaratkan, secepat
mungkinsetelah persiapan-persiapan di atas selesai.Harus diperhatikan bahwa hal ini
harusdilakukan sebelum terjadi kerusakan pada permukaan yang sudah disiapkan di atas.

11.6.3 Pelaksanaan Pengecatan.


Umum.
- Permukaan yang sudah dirapikan harus bebas dari aliran punggung cat,
tetesancat, penonjolan, pelombang, bekas olesan kuas, perbedaan warna dan
tekstur.
- Usaha untuk menutupi semua kekurangan tersebut harus sudah sempurna
dansemua lapisan harus diusahakan membentuk lapisan dengan ketebalan
yangsama.
- Perhatian khusus harus diberikan pada keseluruhan permukaan, termasukbagian
tepi, sudut dan ceruk/lekukan, agar bisa memperoleh ketebalan lapisanyang sama
dengan permukaan-permukaan di sekitarnya.
- Permukaan besi/baja atau kayu yang terletak bersebelahan dengan
permukaanyang akan menerima cat dengan bahan dasar air, harus telah diberi
lapisan catdasar terlebih dahulu.

Proses Pengecatan.
- Harus diberi selang waktu yang cukup di antara pengecatan berikutnya
untukmemberikan kesempatan pengeringan yang sempurna, disesuaikan dengan
kedaancuaca dan ketentuan dari pabrik pembuat cat dimaksud.
Penecatan harus dilakukan dengan ketebalan minimal (dalam keadaan cat
kering),sesuai ketentuan berikut.
a. Permukaan Interior Pelesteran, Beton, Gipsum.
Cat Dasar : 1 (satu) lapis water-based sealer.
Cat Akhir : 2 (dua) lapisan emulsion.

b. Permukaan Eksterior Pelesteran, Beton, Panel Kalsium Silikat.


Cat Dasar : 1 (satu) lapis water-based sealer.
Cat Akhir : 2 (dua) lapisan emulsion khusus eksterior.

c. Permukaan Interior dan Eksterior Pelesteran dengan Cat Akhir Berbahan


DasarMinyak.

ARS -30
Pembangunan Gedung PPG Fak. Tarbiyah UIN Alauddin Makassar TA. 2019
Cat Dasar : 1 (satu) lapis masonry sealer.
Cat Akhir : 2 (dua) lapisan high quality solvent-based highquality gloss finish.

d. Permukaan Besi/Baja.
Cat Dasar : 1 (satu) lapis solvent-based anti-corrosive zincchromate primer.
Undercoat : 1 (satu) lapis undercoat.
Cat Akhir : 2 (dua) lapisan high quality solvent-based highquality gloss finish.

- Ketebalan setiap lapisan cat (dalam keadaan kering) harus sesuai dengan
ketentuandan/atau standar pabrik pembuat cat yang telah disetujui untuk
digunakan.

Penyimpanan, Pencampuran dan Pengenceran.


- Pada saat pengerjaan, cat tidak boleh menunjukkan tanda-tanda
mengeras,membentuk selaput yang berlebihan dan tanda-tanda kerusakan
lainnya.
- Cat harus diaduk, disaring secara menyeluruh dan juga agar
seragamkonsistensinya selama pengecatan.
- Bila disyaratkan oleh kedaan permukaan, suhu, cuaca dan metoda
pengecatan,maka cat boleh diencerkan sesaat sebelum dilakukan pengecatan
denganmentaati petunjuk yang diberikan pembuat cat dan tidak melebihi jumlah
0,5 literzat pengencer yang baik untuk 4 liter cat.
- Pemakaian zat pengencer tidak berarti lepasnya tanggung jawab kontraktoruntuk
memperoleh daya tahan cat yang tinggi (mampu menutup warna lapis
dibawahnya).

Metode Pengecatan.
- Cat dasar untuk permuakaan beton, pelesteran, panel kalsium silikat
diberikandengan kuas dan lapisan berikutnya boleh dengan kuas atau rol.
- Cat dasar untuk permukaan papan gipsum deberikan dengan kuas dan
danlapisan berikutnya boleh dengan kuas atau rol.
- Cat dasar untuk permukaan kayu harus diaplikasikan dengan kuas dan
lapisanberikutnya boleh dengan kuas, rol atau semprotan.
- Cat dasar untuk permukaan besi/baja diberikan dengan kuas atau
disemprotkandan lapisan berikutnya boleh menggunakan semprotan.

Pemasangan Kembali Barang-barang yang dilepas.


Sesudah selesainya pekerjaan pengecatan, maka barang-barang yang dilepas
harusdipasang kembali oleh pekerja yang ahli dalam bidangnya.

11.7 LAPISAN TRANSPARAN (MELAMIC)

11.7.1 Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini meliputi penyediaan secara lengkap tenaga kerja, alat-alat, bahan-bahan
danpelaksanaan pekerjaan lapisan transparan pada seluruh permukaan kayu halus
sesuaipetunjuk Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.

11.7.2 Standar / Rujukan


Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982)
Standar dan /atau Petunjuk Plaksanaan dari Pabrik Pembuat.

11.7.3 Prosedur Umum


Contoh Bahan dan Data Teknis.
- Contoh bahan lapisan transparan yang dilengkapi dengan data teknis/brosurharus
diserahkan pada Management Konstruksi untuk disetujui terlebih dahulusebelum
digunakan.
- Sebelum pekerjaan lapisan transparan dilaksanakan, Kontraktor harusmenyerahkan
contoh pengerjaan sesuai prosedur pengecatan dari pabrikpembuat, kepada
Management Konstruksi untuk disetujui.

ARS -31
Pembangunan Gedung PPG Fak. Tarbiyah UIN Alauddin Makassar TA. 2019
- Biaya pengadaan contoh dan pembuatan contoh pengerjaan menjadi
tanggungjawab Kontraktor.

Penyimpanan.
Bahan lapisan transparan harus disimpan dalam ruang yang kering dengan
ventilasiyang cukup, terlindung dari cuaca, air dan api. Penyimpanan tidak boleh
langsung di atastanah.

11.7.4 Bahan – Bahan


Umum.
Bahan-bahan untuk pekerjaan lapisan transparan harus dalam kaleng/kemasan
yangmasih tertutup (disegel) dan jelas menunjukkan merek dagang, nomor formula
atauspesifikasi nomor pabrik, warna, petunjuk dari pabrik dan nama pabrik yang
seluruhnyamasih absah pada saat pemakaian.
Cat-cat yang digunakan harus berasal dari satu merek dagang, seperti buatan PT
PropanRaya atau setara yang disetujui.

Lapisan Transparan Tipe NC (Nitrocellulose Base).


- Dempul.
Dempul tipe Impra SH-113, digunakan untuk mengisi dan menutup pori-
poripermukaan kayu.
- Bubuk Pewarna (Wood Stain).
Dempul tipe Impra SH-113, digunakan untuk mengisi dan menutup pori-
poripermukaan kayu.
- PenutupPori-pori.
Penutup pori-pori Impra SS-121, digunakan sebagai cat dasar.
- Cat Akhir (Top Coat).
Cat akhir Impra Meuble Lack NC-141, digunakan sebagai cat akhir,
denganpenyelesaian semi kilap/satin.
Amplas.
Jenis amplas sesuai dengan ketentuan dalam butir 5.2.dari Spesifikasi Teknis ini
dandisetujui Management Konstruksi .

11.7.5 Pelaksanaan Pekerjaan


Umum.
- Pekerjaan lapisan transparan dilaksanakan pada seluruh permukaan kayu
halusseperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja, kecuali bila ditentukan lain.
- Pekerjaan lapisan transparan dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan kayu
halusdipasang sesuai Gambar Kerja.
- Pelaksanaan pekerjaan lapisan transparan harus mengikuti petunjuk dari
pabrikpembuatnya.

Persiapan Permukaan.
Permukaan kayu yang akan diberi lapisan transparan harus diamplas dengan
kertasamplas no. 180 dengan gerakan searah urat kayu.

Pengerjaan Lapisan Transparan Tipe NC (Nitrocellulose Base).


- Lapisan I.
1 lapisan dempul untuk mengiai dan menutup semua pori-pori kayu danmenggosok
semua permukaan kayu dengan menggunakan amplas no. 240,dilakukan setelah
dempul kering.
Aplikasi dempul harus dengan kuas atau gulungan kapas sepertidirekomendaikan
oleh pabrik pembuat.

- Lapisan II.
1 bubuk pewarna dalam warna sesuai ketentuan Skema Warna yang
diterbitkanterpisah. Ketika masih basah, sapu bubuk pewarna dengan boal kapas
atausemprotan untuk menyebarkannya sehingga diperoleh warna yang
merata.Sebelum mengaplikasikan lapisan berikutnya, lapisan sebelumnya, yang
akanmengering dalam waktu minimal 3 jam, harus diamplas dengan kertas

ARS -32
Pembangunan Gedung PPG Fak. Tarbiyah UIN Alauddin Makassar TA. 2019
amplashalus dan setelah bubuk pewarna kering, permukaan kayu dibersihkan
dengankain kering untuk menyingkirkan bubuk yau yang berlebih.
Aplikasi bubuk warna harus dengan allat penyemprot sesuai rekomendasi
pabrikpembuat.

- Lapisan III.
1 atau 2 lapis sealer sebagai cat dasar.Biarkan lapisan mengering dalam
waktuminimal 3 jam, dan kemudian amplas dengan kertas amplas no.
400.Ulangiproses ii sekali lagi untuk memperoleh permukaan yang rata dan halus.
Aplikasi sealer harus dengan alat yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat.

- Lapisan IV.
1 atau 2 lapis lapisan cat (top coat) dalam tipe/jenis penyelesaian sesuaiketentuan
Skema Warna yang diterbitkan kemudian atau sesuai petunjukManagement
Konstruksi .
Aplikasi cat akhir harus dengan alat penyemprot sesuai rekomendasi
pabrikpembuat.

Metode Pengaplikasian.
Pengerjaan lapisan transparan dilaksanakan dengan menggunakan alat-alat yang
sesuaidengan petunjuk dari pabrik pembuat.

PEKERJAAN ALAT-ALAT SANITAIR DAN ASESORISNYA

12.1KETERANGAN

Bagian ini mencakup semua pekerjaan sanitair dan asesoris yang berhubungan
sepertiditunjukkan dalam gambar, meliputi penyediaan bahan, tenaga dan alat yang
diperlukan.

12.2PEKERJAAN SANITAIR

12.2.1 Lingkup Pekerjaan


Bagian ini mencakup semua pekerjaan sanitair dan yang berhubungan seperti
ditunjukkandalam gambar, meliputi penyediaan bahan, tenaga dan alat yang
diperlukan

12.2.2 Bahan – Bahan


Water Closet dan Wastafel.
Barang-barang yang akan dipakai adalah sebagai berikut :
 Water Closet Duduk
Bahan porselen, produk dalam negeri (setara TOTO type SW 420 JP/CW 421 J) atau
American Standart), lengkap dengan stop kran dan peralatan lain (warna
standard).
 Water Closet Jongkok
Bahan porselen, produk dalam negeri (setara TOTO type CE 7 atau American
Standart), lengkap dengan stop kran dan peralatan lain (warnastandard).
 Wastafel
• Wastafel Meja Bahan porselen, produk dalam negeri (setara TOTO tipe LW 530 J,
atau American Standart), lengkap dengan, siphon dan perlengkapan lainnya
(warna standard).
 Sink dapur (TOTO atau yang setara)
 Urinoir setara TOTO Type Moeslem U57M
 Sekat Urinoir Toto type AW 115 J

ARS -33
Pembangunan Gedung PPG Fak. Tarbiyah UIN Alauddin Makassar TA. 2019
Semua wastafel dan Sanitary yang lainnya sudah lengkap dengan keran, siphon dan
perlengkapan lainnya yang diperlukan.

Keran, Floor Drain, Dll


 Keran air Standar (TOTO type T-23B13)
 Kran Air Urinoir T6 OP + Assesoris
 Kran Air Wastafel Meja model Single Faucet, TX 126 LE
 Kran Air Mandi (Single Lever Bath + Shower set TX 401 SB)
 Floor Drain (TOTO type square flange TX 1B)
 Towel Ring (TOTO Tipe TX 4A atau setara)
 Shower Spray (TOTO type TB 19 CS V9N5 atau yang setara)
Barang-barang yang akan dipasang harus benar-benar mulus dan tidak
cacatsedikitpun. Kontraktor harus mengajukan contoh-contoh untuk disetujui oleh
Pengawasbersama dengan Konsultan Perencana.

12.2.3 Pelaksanaan Pekerjaan


Pemasangan semua peralatan/perlengkapan saniter harus dilakukan oleh
ahlipemasangan barang sanitair yang berpengalaman. Pengerjaan harus dilakukan
dengan
hati-hati dan sangat rapi.
Semua sambungan harus kedap air dan udara. Bahan penutup sambungan
tidakdiijinkan.Cat, vernis, dempul dan lainnya tidak diijinkan dipasang pada
bidang-bidang pertemuansambungan sampai semua sambungan dipasang kuat
dan diuji.
Semua saluran ekspos ke perlengkapan sanitasi harus diselesaikan sedemikian
rupasehingga tampak bersih dan rapih dan sesuai ketentuan Gambar Kerja dan
petunjukpemasangan dari pabrik pembuat.
Pemipaan dari perlengkapan sanitasi ke pipa distribusi utama harus dilaksanakan
sesuaiketentuan Spesifikasi Teknis.
Bak cuci tangan tipe dinding ahrus dipasang sedemikian rupa sehingga puncak
bagianluar alat-alat tersebut berada 800mm di atas lantai, kecuali bila ditunjukkan
lain dalamGambar Kerja.
Bak cuci tangan tipe pemasangan di meja harus dipasang pada ketinggian
sesuaipetunjuk dalam Gambar Kerja.
Bak cuci dari bahan stainless steel harus dipasang sedemikian rupa pada
meja/kabinterseperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Urinoir harus dipasang sedemikian rupa sehingga puncak tepi bagian depan alat
iniberada 530mm diatas lantai untuk orang dewasa dan 330mm untuk anak-anak,
atausesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
Sistem penumpu dan penopang harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik
pembuatperlengkaan sanitasi atau sesuai persetujuan Pengawasan
Lapangan.Pemanas air dengan tenaga listrik harus dipasang sesuai petunjuk
pemasangan daripabrik pembuatnya, pada tempat-empat seperti ditunjukkan
dalam Gambar Kerja, danpekerjaan elektrikal harus dilaksanakan sesuai ketentuan
Spesifikasi Teknis 16400.
Pemasangan alat-alat sanitair lain
Kaca cermin dan tempat alat-alat pada wastafel harus dipasang sipat datar
dandiskrupkan pada dinding. Barang-barang yang akan dipakai harus tidak
bercacatsedikitpun. Floor drain harus dipasang dengan saringannya, dan dipasang
rapih.Semua sela-sela antara floor drain dengan lantai, harus diisi dengan adukan 1
Pc : 2Ps. Pasangan harus sedemikian sehingga bidang atas floor drain rata dan
sebidangdengan bidang lantai. Paper holder hanya dipasang pada toilet yang
closetnya duduk.Tempat sabun hanya dipasang pada toilet yang ada bak airnya
saja.Tinggi pemasanganpada dinding ± 100 cm di atas lantai.

PEKERJAAN PENUTUP ATAP

13.1 LINGKUP PEKERJAAN

ARS -34
Pembangunan Gedung PPG Fak. Tarbiyah UIN Alauddin Makassar TA. 2019
Pekerjaan ini meliputi pengangkutan, pengadaan tenaga kerja, alat – alat dan bahan
berikutpemasangan penutup atap Bithumen Bergelombang Monolayer 3 mm., seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

13.2 PROSEDUR UMUM


i. Contoh Bahan.
Contoh dan brosur bahan – bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini harus
diserahkan lebih dahulu kepada Management Konstruksi untuk diperiksa dan
disetujui,sebelum pengadaan bahan – bahan ke lokasi proyek.

ii. Gambar Detail Pelaksanaan.


Sebelum memulai pelaksanaan, Kontraktor harus membuat dan menyerahkan kepada
Management Konstruksi , Gambar Detail Pelaksanaan yang mencakup ukuran –
ukuran,cara pemasangan dan detail lain yang diperlukan, untuk diperiksa dan
disetujui.

iii. Pengiriman dan Penyimpanan.


Bahan – bahan harus dikirimkan ke lokasi proyek dalam keadaan utuh, baru dan
tidakrusak serta dilengkapi tanda pengenal yang jelas.Bahan – bahan harus disimpan
dalam tempat yang kering dan terlindung dari segalakerusakan.

13.3 BAHAN – BAHAN


a. Umum.
Semua bahan – bahan penutup yang tercantum dalam Spesifikasi Teknis ini harus
seluruhnya dalam keadaan baru berkualitas baik secara telah disetujui Management
Konstruksi. Jenis Penutup atap yang dipakai adalah Bithumen Bergelombang
Monolayer 3 mm warna merah kombinasi dengan coklat.
b. Merek yang direkomendasikan adalah produk Onduline atau Gutta

13.4 PELAKSANAAN PEKERJAAN


a. Umum.
Sebelum pemasangan penutup atap dimulai, semua rangka baja, seperti kuda –
kuda,reng, harus sudah terpasang dengan baik. Jarak reng harus paling maksimal
adalah 30 cm.
Atau harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik pembuat genteng bithumen yang
digunakan.
o Pemasangan.
1. Jarak overlap (bagian yang tumpang tindih) ke arah samping adalah 2
gelombang dan overlap ke arah atas adalah 32 cm atau sesuai petunjuk
pemasangan dari pabrik pembuatnya
2. Penutp atap bithumen berikut talang – talang (bila ditunjukkan dalam
GambarKerja) harus dipasang dengan baik, dimulai dari bagian tepi bawah
menuju keatas sesuai kemiringan atap yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

ARS -35
Pembangunan Gedung PPG Fak. Tarbiyah UIN Alauddin Makassar TA. 2019
PEKERJAAN RANGKA ATAP

1. Umum

Pekerjaanrangka atap bajar ingan zincalume adalah pekerjaan pembuatan dan


pemasangan struktur atap berupa rangka batang (truss) yang telah dilapisi bahan
zincalume untuk ketahanan terhadap karat. Rangka atap yang digunakan harus
merupakan produksi dari pabrik yang berkompeten dalam penelitian, teknologi, dan
berpengalaman lebih dari 15 tahun (bukan industri rumah tangga).

Rangka atap berbentuk segi tiga kaku yang terdiri dari rangka utama atas (topchord),
rangka utama bawah (bottomchord), dan rangka pengisi (web).Seluruh rangka tersebut
disambung dengan menggunakan baut menakik sendiri (selfdrilling screw) dengan jumlah
yang cukup. Untuk meletakkan material penutup atap/genteng, dipasang pada rangka
reng (top span) langsung diatas struktur rangka atap utama dengan jarak paling maksimal
30 cm

Pekerjaan ini meliputi pengiriman material ke lapangan (site), perangkaian (assembling)


dan ereksi (erection), seperti tercantum dalam gambar kerja meliputi:
Pekerjaan rangka atap (Maintruss) C.75.75 RA
▪ Pekerjaan reng (batten/top span) TS 35.45
▪ Screw 12-14x20,
▪ Srew 10-16x16
▪ Anchor Bolt M10-12x75-35
▪ L Braket (62.5x85x1.5 mm)

2. Lingkup pekerjaan tidak meliputi:

a. Setting level balok ring


b. Pemasangan penutup atap
c. Pemasangan kap finishing atap
d. Asesoris atap.

3. Persyaratan Material Rangka Atap

Material rangka atap yang digunakan harus memenuhi spesifikasi yang diuraikan pada sub
bab ini. Satuan ukuran panjang yang digunakan sub bab ini adalah milimeter (mm) dan
ukuran ketebalan material baja yang dimaksud adalah ketebalan baja dasar (Base
Material Thickness/BMT).
Material struktur rangka
atap:

a. Properti mekanikal baja (Steel mechanical properties):


- Main Truss: Lysaght Smartruss klasik C.75.75 mm BMT (C.75.80 mm TCT)
- Baja Mutu Tinggi G550 (sertifikat bahan harus dilampirkan)
-Tegangan Leleh Minimum (Minimum fieldstrength): 550 MPa
- Modulus Elastisitas : 2,1x105 MPa
- Modulus Geser: 8x104 MPa

b. Lapisan pelindung terhadap karat (Protective Coating):


Rangka batang harus mempunyai lapisan tahan karat seng dan aluminium
(Zincalume/AZ100), dengan komposisi sebagai berikut:

ARS -36
Pembangunan Gedung PPG Fak. Tarbiyah UIN Alauddin Makassar TA. 2019
▪ 55% Aluminium (Al)
▪ 43,5% Seng (Zinc)
▪ 1,5% Silicon (Si)
▪ Ketebalan Pelapisan: 100gr/m2-150gr/m2 (AZ100–AZ150)

c. Sebelum melaksanakan pekerjaan rangka atap, kontraktor harus menyiapkan gambar


shop drawing yang dibuat menggunakan software khusus konstrusi baja ringan.
d. Kontraktor harus melampirkan garansi material bahan dan pemasangan rangka atap
(Garansi 10 tahun) dari vendor
e. Material Rangka atap berasal dari pabrikan yang sudah terjamin kualitas materialnya
seperti Lysaght bluescop atau CBM

PEKERJAAN ALLUMNIUM COMPOSITE PANEL (ACP)

1. Persyaratan Material ACP

Ketebalan Aluminium Composites Panel 4 mm. Terbuat dari 0.3 mm aluminium skin di
bawahdan di atas, di lapisan tengah ada 3.4mm polytheylene yang masih baru bukan di
recycled. Kulit aluminium dibuat dari PERALUMAN-100 (AlMg1-NS41) atau series 3003 alloy
dengan melakukan test pengujian alloy dan mempunyai laporan pengujian dari kementerian
perindustrian badan pengkajian iklim dan mutu. Merk yang rekomendasikan setara SEVEN,
MARKS, atau Allucupon.

2. Finishing ACP
Finishing Aluminium Composit Panel adalah Cat PVF 2 atau PVDF dengan "REVERSE ROLLER
COATING" process. Total ketebalan film-kering of cat adalah minumun 25 microns, terdiri dari
chromate penggantian coating, primer cat dan top cat. Applikasi seperti spray paint PVDF tidak
diperkenankan, karena hasil cat tidaklah bertahan lama dan dapat menimbulkan belang warna.
Finishing cat pada aluminium composites adalah pekerjaan pabrik (fabricated) dengan garansi
warna 15 tahun (notaris).

3. Bahan-bahan ACP

Semua cladding menggunakan Aluminium Composite Panel setara SEVEN, MARKS, atau
Allucupon. Panel ketebalan 4.0 mm, panel aluminium komposit yang terdiri dari inti Polietilen
diapit dua kulit paduan aluminium peraluman – 100 (ALMg1-NS41) :
3.1. Aluminium kulit : 0.3 mm
3.2. Tingkat Magnesium : ALLOY 3003
4. Pengujian Bahan ACP

Material Allumunium Composite Panel yang digunakan telah melalui serangkaian iji material,
antara lain:

No Jenis Uji Satuan Metoda Uji ASTM Hasil Uji


1. Koefisien pemuaian m/m/°C D696 2,898 x 10ˉ5
2. Suhu Difleksi Dibawah °C D648 96,70
Beban
3. Kuat Lentur MPa D790 91,02
4. Modulus Elastisitas MPa D790 8,58x 10ˉ3
Lentur
5. Ketahanan Geser MPa D732 29,86
Tusukan
6. Kuat Lekat 180° N/ mm D903 4,44

ARS -37
Pembangunan Gedung PPG Fak. Tarbiyah UIN Alauddin Makassar TA. 2019
7. Kuat Tarik MPa D638 38,84

8. Kilap pada sudut % D523 40 (semi Gloss)


geometri 60°
9. Kekerasan Pensil 8H D3363 Tahan, Tidak Tergores
10. Kelenturan Lapisan pada - D522 Tidak Retak Pada
Diameter mandrel < Permukaan
3,2mm
11. Ketahanan aus 1/ mil D968 62,5

4.1. Mechanical Properties : tensile strength 130 N/mm²


4.2. 0.2% bukti stress 90 N/mm²
4.3. Elongasi 5.65 jadi 10%
4.4. Modulud Elastisitas 70.000 N/mm²
4.5. Getaran rata – rata udara – rygi transmisi suara dan noise Dampinf R-5 dB (DIN 4109)
4.6. Kekakuan (E x l ) : 0.240 kNm2/m
4.7. Berat panel : 5.5 kg/m²
4.8. Warna/glos : Grafikwarnadenganapprox 30%
4.9. Gloss menurut Gardner. Warnaditentukankemudian.

5. Pelaksanaan

4.1. Menyiapkan peralatan dan alat bantu (scaffolding) dimana scaffolding harus terpasang
secara tegak lurus harus dicek tidak ada goyangan.
4.2. Marking lokasi kerja, dan diukur dulu lokasi yang ada supaya buangan/sisa panel bisa
sesuai dengan yang diharapkan, dan di lot supaya pemasangan bracket dan rangkanya
bisa lurus.
4.3. Setelah dilakukan pengukuran lokasi segera dibuatkan gambar kerja untuk pembagian
modul panel supaya didapat hasil yang sesuai dengan perencanaan.
4.4. Memasang siku dan bracket antara rangka ACP dengan blok/kolom bangunan.
Pemasangan bracket menggunakan dynabold. Pemasangan siku berjarak 1m-2m
tergantung dengan kondisi bangunan.
4.5. Setelah bracket terpasang maka segera dilakukan dengan pemasangan rangka ACP
dengan rangka Galvanise / Aluminium dan harus di lot dari atas kebawah dan harus rata
horizontalnya. Sangat diperhatihan kelurusan rangka. Untuk jarak rangka vertical 120 cm
dan horizontal 120cm (tergantung modul pada gambar).
4.6. Pada saat pemasangan rangka, sebagian pekerja juga pabrikasi ACP (potong dan
grouving) dengan membuat kupingan 2 cm dan dipasang menggunakan stiffener untuk
penyambung antara ACP dengan rangka galvanise.
4.7. Setiap ACP yang sudah di pabrikasi harus ditandai di sisi sebaliknya untuk memudahkan
identifikasi ukuran dan lokasi.
4.8. Setelah pemasangan rangka dan dilakukan pengecekan kelurusan dan lot nya maka
segera dilakukan pemasangan ACP. Dan pemasangan ACP harus dengan arah panah yang
telah ada di sticker ACP.
4.9. Setelah pemasangan ACP dilanjut dengan sealant di nat panel ACP warna sealant di
sesuaikan dengan warna ACP (bisa kontras / bisa serasi)
4.10. Setelah sealant merata semua, sekaligus dilakukan pengelupasan sticker protektif ACP.
4.11. Setelah ACP semua terpasang harap dilakukan pembersihan ACP.

ARS -38
Pembangunan Gedung PPG Fak. Tarbiyah UIN Alauddin Makassar TA. 2019
PEKERJAAN WATERPROOFING
Water proofing yang digunakan adadlah jenis membrant buatan Profex Torcheal atau setara dan jenis
water proofing 2 komponen merk Lemkra

PEKERJAAN SITE DEVELOPMENT

14.1 LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, bahan – bahan, peralatan dan alat bantu
lainnyayang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan ini guna mendapatkan hasil yang
baik.Pekerjaan lansekap yang dilaksanakan meliputi semua pekerjaan yang tertera
dalamGambar Kerja dan sesuai petunjuk Management Konstruksi /MK, tetapi tidak
terbatas padapekerjaan berikut :
 Pekerjaan persiapan pembentukan tanah.
 Pekerjaan penanaman pohon peneduh / pelindung, tanaman penutup dan rumput.
 Pekerjaan perawatan / pemeliharaan tanaman.

14.2STANDAR / RUJUKAN
 Balai Pengawasan dan Sertifikat Benih setempat.

14.3PROSEDUR UMUM

14.3.1 Gambar dan Data Lain yang Dibutuhkan.


Kontraktor harus menyiapkan gambar sketsa pekerjaan lansekap yang menunjukkan garis
/batas penanaman rumput, patok, garis ketinggian, baris penanaman dan detail
pemberianpupuk.Daerah penanaman harus diberi tanda dan ukuran yang lengkap.

14.3.2 Persyaratan Lainnya.


 Semua pekerjaan lansekap harus dilaksanakan dengan mengikuti semua
petunjukGambar Kerja, standar atau petunjuk dan syarat pekerjaan lansekap yang
berlaku,standar spesifikasi bahan yang dipergunakan dan sesuai petunjuk yang
diberikanManagement Konstruksi /MK.
 Sebelum melaksanakan setiap pekerjaan di lapangan, Kontraktor diminta
untukmemperhatikan koordinasi kerja dengan pekerjaan lain yang menyangkut
pekerjaanbidang lainnya, terutama dalam melakukan pekerjaan pembentukan tanah
danpenyelesaian tanah, agar tidk terjadi kesalahan pembongkaran, pengurugan
yang tidakdiinginkan terhadap pekerjaan yang lain yang telah selesai dilaksanakan
maupun yangsedang dilaksanakan.
 Jika ditemukan perbedaan antara Gambar Kerja dengan keadaan lapangan,
Kontraktorharus melaporkan kepada Management Konstruksi /MK untuk diambil
keputusanpemecahannya.
 Semua letak tanaman di lapangan yang menyimpang dari ketentuan Gambar Kerja
yangdisebabkan karena keadaan lapangan, harus mendapat persetujuan
Management Konstruksi /MK.
14.3.3 Tenaga Ahli.
Kontraktor harus menyediakan tenaga ahli lansekap yang berpengalaman yang
akanmelaksanakan persyaratan Spesifikasi Teknis ini, dan harus disetujui Management
Konstruksi /MK.

14.4 BAHAN – BAHAN

14.4.1 Tanaman.
 Semua jenis tanaman, baik tanaman hias, pohon peneduh, tanaman penutup,
maupunrumput yang akan ditanam harus disetujui Management Konstruksi /MK dan
sesuai petunjukGambar Kerja serta mengikuti semua persyaratan dalm Spesifikasi Teknis
ini. Daftartanaman dan jarak penanaman dapat dilihat dalam Gambar Kerja.

ARS -39
Pembangunan Gedung PPG Fak. Tarbiyah UIN Alauddin Makassar TA. 2019
 Tanaman rumput yang dipilih untuk ditanam harus sesuai dengan petunjuk Gambar
Kerjaatau sesuai petunjuk Management Konstruksi /MK. Penanaman dalam bentuk
rumpun.

14.4.2 Pupuk.
 Pupuk kandang yang berasal dari sapi atau kuda yang telah kering dan matang
digunakan untuk meningkatkan unsur mikro dan makro. Pupuk kandang harus bersih
darigumpalan akar rumput dan tanaman liar serta dalam keadaan sudah hancur (tak
terdapatbongkahan).
 Pupuk buatan yang mengandung unsur – unsur NPK seperti Rustica Yellow (15 : 15 :
15)digunakan untuk mendorong pembentukan akar, bunga dan buah.
 Pupuk buatan ZA atau Urea digunakan untuk pemupukan rumput.

14.4.3 Tanah Urug.


Tanah urug yang dipakai harus dari jenis tanah subur yang bersih dari bekas
bahanbangunan, batu – batuan, rumput maupun tanaman.Tanah subur ini terdiri dari
campuran tanah baik dan pupuk kandang yang telah kering danmatang, dengan
perbandingan jumlah 1 : 1.

14.5 PELAKSANAAN PEKERJAAN

14.5.1 Umum.
 Pelaksanaan pekerjaan persiapan, pembentukan dan pembersihan tanah harus
sudahdilaksanakan sesuai petunjuk Gambar Kerja dan ketentuan Spesifikasi Teknis ini.
 Pemasangan patok – patok berikut keterangan koordinat posisi perlu
dilaksanakanterutama untuk patokan penanaman awal setiap jenis tanaman.
 Setelah pembentukan dan penyelesaian tanah dengan bentuk / kemiringan /
garisketinggian sesuai Gambar Kerja, pekerjaan lubang galian dapat dilaksanakan
untukpersiapan penanaman.
 Semua penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari atau setelah pukul 15.30
agartidak banyak terjadi penguapan dan kekeringan yang terlampau cepat bagi
tumbuh –tumbuhan tersebut kecuali penanaman yang dilakukan di tempat yang
terlindung darimatahari langsung dapat dilakukan setiap saat.
 Semua tanaman yang disuplai harus dalam keadaan sehat dan utuh dalam arti :
❖ Tanaman tidak terkena hama penyakit, serangga atau jamur.
❖ Cabang, akar dan daun tidak dalam keadaan patah atau sobek.
❖ Kondisi tanaman (tinggi dan diameter tajuk) harus sesuai permintaan.
 Pemindahan tanaman harus memperhatikan hal – hal sebagai berikut :
❖ Tanaman pohon yang akan dipindahkan, harus dipersiapkan dalam keadaan
digaliminimal 1 minggu sebelum dipindahkan, dan daun dan percabangan
dipangkassecukupnya untuk kemudian dilanjutkan dengan pembungkusan akar.
❖ Tanaman pohon yang telah berada dalam wadah dapat langsung dibawa ke
lokasipenampungan tanaman pada masing – masing lokasi, dan disimpan disana
sampaisaat penanaman tiba.
❖ Tanaman semak / perdu dan penutup tanah (ground cover) disiapkan
dalamkeadaan akar terbungkus.

14.5.2 Persiapan Lahan.


 Pematokan.
Pematokan harus dilakukan untuk menentukan titik – titik penanaman. Kegiatan
dapatdilanjutkan setelah lokasi titik / patok disetujui oleh Management Konstruksi .
 Penggalian Tanah.
❖ Persiapan lahan dengan cara penggalian harus dilakukan untuk mengangkat
danmemisahkan tanah dari puing – puing sisa bahan bangunan berupa paku –
paku,batu bata, kayu dan sisa bahan kimia bila ada.
❖ Penggalian harus dilakukan minimal sedalam 400 mm untuk tanaman perdu
danminimal 600 mm untuk tanaman pohon, untuk memastikan bahwa lapisan
tanah yangmengandung puing telah terangkat semua.
 Pemupukan.

ARS -40
Pembangunan Gedung PPG Fak. Tarbiyah UIN Alauddin Makassar TA. 2019
Untuk meningkatkan unsur mikro dan makro yang dikandung tanah, pupuk kandang
yangtelah matang harus dicampur dengan tanah yang telah dibuka dan dibalik,
denganperbandingan 1 : 1 seperti disebutkan dalam Spesifikasi Teknis ini.

14.5.3 Penanaman.
Tanaman harus didatangkan sesuai dengan jadual kerja penanaman, untuk
menghindarkantanaman berada terlalu lama dalam penampungan, dan harus
dilaksanakan sebagai berikut :
 Tanaman yang akan ditanam harus berupa tanaman yang berasal dari
tempatpenampungan atau yang telah mengalami masa persiapan dalam galian
tempat semula,dengan tinggi minimal yang telah ditetapkan.
 Pertama gali lubang yang besar, lebih besar dari ukuran wadah tanaman, dan sisihkan
disekitar lubang galian.
 Ke dalam lubang tersebut dimasukkan tanah subur dan tinggalkan sejumlah
tertentuuntuk dicampurkan dengan tanah galian tadi yang akan dikembalikan lagi ke
dalamlubang galian semula.
 Dengan berhati – hati, keluarkan tanaman dari wadahnya dan tempatkan dalam
lubanggalian.
 Kemudian kembalikan tanah galian ke sekitar akar, padatkan dengan hati – hati
agartidak terdapat kantong udara.
 Ketika lubang telah terisi tanah 2/3 bag, padatkan perlahan dengan kaki dan
siramdengan baik.
 Tanah di sekitar dasar tanaman harus diberi cekungan agar air dapat mengalir
dengansendirinya ke arah batang tanaman.
 Tanaman harus ditahan dengan kayu air / stegger untuk menahan tanaman yang
belumseimbang.

14.5.4 Penanaman Rumput dan Tanaman Penutup.


 Elevasi permukaan rumput dan tanaman penutup harus sesuai dengan Gambar Kerja.
 Tanah yang akan ditanami rumput dan tanaman penutup harus digali / dikupas
sedalam200 – 300 mm, dan kemudian diisi dengan tanah urug.
 Setiap kali selesai pelaksanaan penanaman rumput dan tanaman penutup, harus
segeradilakukan penyiraman dengan air yang bebas dari bahan / zat yang dapat
mematikantanaman.
 Galian lubang-lubang tanaman sesuai dengan petunjuk-petunjuk di gambar yaitu :
❖ Untuk pohon 60 x 60 cm sedalam 60 cm
❖ Untuk semak sedalam 40 cm.
❖ Tanaman perdu yang ditanam adalah dari jenis Soka dan Penitian.

14.5.5 Pemeliharaan Tanaman.


 Pekerjaan pemeliharaan meliputi penyiraman, penyiangan, penggantian tanaman
danrumput yang rusak, pemangkasan, pemupukan, pemberantasan hama.
Pekerjaanpemeliharaan tanaman dilaksanakan dengan memperhatikan ketentuan
sebagai berikut :
❖ Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk Gambar Kerja,
ketentuanSpesifikasi Teknis dan sesuai petunjuk Management Konstruksi /MK.
❖ Pemeliharaan harus dilaksanakan Kontraktor segera setelah pekerjaan
penanamanselesai. Masa pemeliharaan sesuai ketentuan dalam Kontrak.
❖ Selama itu, Kontraktor diwajibkan secara teratur memelihara semua tanaman
danmengganti setiap tanaman yang rusak atau mati.
❖ Semua penggantian tanaman dengan yang baru menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
❖ Pemeliharaan tanaman harus disesuaikan dengan sifat dan jenis tanaman
yangditanam.
❖ Bahan dan peralatan yang dipergunakan daalm setiap jenis pekerjaan
pemeliharaanharus benar – benar baik, memenuhi standar pengerjaan yang
dibutuhkan dan tidakmerusak tanaman.
❖ Pupuk dan obat anti hama yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan
dalamSpesifikasi Teknis ini.

ARS -41
Pembangunan Gedung PPG Fak. Tarbiyah UIN Alauddin Makassar TA. 2019
❖ Penggantian tanaman harus sesuai dengan jenis / bentuk / warna tanaman
yangditanam dan disetujui Management Konstruksi /MK.

 Penyiraman.
❖ Penyiraman harus dengan air bersih yang bebas dari segala bahan organik /
zatkimia / bahan lain yang dapat merusak pertumbuhan tanaman. Penyiraman
dilakukandengan cara :
✓ Memakai alat khusus untuk menyiram tanaman seperti emrat yang
memilikilubang banyak pada ujung keluarnya air sehingga dapat menyebar air
secaramerata ke seluruh permukaan tanah yang disiram.
✓ Memakai slang air terbuat dari plastik yang dihubungkan dengan kran /
sumberair yang terdekat. Penyiraman dilakukan dengan cara memancarkan
airmenggunakan nozzle atau sprinkler.
✓ Penyiraman dilakukan secara teratur terutama di musim kemarau bagi
tanamandan rumput yang baru ditanam dan juga bagi tanaman dalam
tempatpenampungan.
❖ Jadual penyiraman adalah sebagai berikut :
✓ Dua kali sehari secara teratur bagi semua jenis tanaman dan rumput yang
baruditanam dan semua tanaman dalam penampungan sementara, sebelum
pukul10.00 pada pagi hari dan sesudah pukul 15.30 pada sore hari sampai
tanamantersebut tumbuh sehat dan kuat.
✓ Semua jenis tanaman dan rumput yang sudah terlihat tumbuh baik dan
kuatharus disiram satu kali sehari pada sore hari setelah pukul 15.30.
✓ Penyiraman dilakukan sampai cukup membasahi bawah permukaan tanah.
✓ Tanaman yang masih terlihat cukup basah tanahnya pada sore hari, tak
perludisiram lagi.
✓ Penyiraman yang berlebihan tidak diijinkan. Air harus dapat terserap baik
olehtanah di sekitar tanaman.

 Penyiangan.
❖ Penyiangan ini harus dilakukan secara teratur tiap satu bulan sekali bagi
tanamanpohon dan rumput.
❖ Penyiangan bagi tanaman rumput dilakukan untuk mencabut segala tanaman liar
danjenis rumput yang berbeda dengan jenis rumput yang ditanam. Alat yang
dipakaiadalah alat pancong atau cangkul garpu kecil.

 Penggantian Tanaman.
❖ Kontraktor wajib melakukan penggantian setiap pohoh, tanaman penutup
ataurumput yang ditemukan rusak atau mati.
❖ Semua penggantian dengan tanaman baru menjadi tanggung jawab
Kontraktorsampai masa pemeliharaan yang ditentukan berakhir.
❖ Penggantian tanaman harus sesuai dengan jenis / bentuk / warna tanaman
yangditanam dan disetujui Management Konstruksi /MK.
❖ Penggantian tanaman harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak
merusaktanaman lain di sekitarnya pada saat mencabut dan menanam yang
baru.
❖ Penggantian tanaman dilaksanakan pada sore hari antara pukul 15.30 – 18.00
dandilanjutkan dengan penyiraman.

 Pemangkasan.
❖ Pemangkasan dilaksanakan untuk membuang cabang / ranting liar atau
untukmenjaga atau memperbaiki bentuk pertumbuhan yang diinginkan.
❖ Cabang / ranting yang mati atau layu harus dibuang dengan memotong.
❖ Semua pekerjaan pemangkasan harus dilakukan dengan gunting pangkas
untukmemotong cabang dan ranting dari arah bawah membuat potongan miring
menjauh(300 – 400) dari tunas yang berada pada cabang / ranting yang tersisa
jikamemungkinkan sehingga pertumbuhan baru dapat muncul dari tunas tersebut.
❖ Tidak dibenarkan melakukan pemangkasan cabang / ranting tanpa
menggunakanalat yang pemotong yang cukup tajam.

ARS -42
Pembangunan Gedung PPG Fak. Tarbiyah UIN Alauddin Makassar TA. 2019
❖ Bekas pemotongan cabang / ranting harus ditutup dengan cat penutup luka
untukmencegah infeksi yang disebabkan jamur pembusuk kayu atau serangga
yang dapatmembunuh tanaman.
❖ Pemangkasan dilakukan secara teratur tiap satu bulan sekali.

 Pemupukan.
❖ Pupuk kandang yang matang digunakan untuk membuat tanah sehat / subur
yangterdiri dari campuran pupuk kandang dan tanah baik dengan perbandingan
1 : 1 yangakan digunakan untuk pekerjaan penimbunan.
❖ Pupuk buatan NPK diberikan kepada tanaman pohon peneduh setelah
tanamantersebut melampaui masa tanah 3 (tiga) bulan.
❖ Pupuk buatan NPK diberikan sebanyak 25 gram setiap tanaman untuk
mendorongpembentukan akar dan pembuahan.
❖ Pemupukan dilakukan dengan menanamkannya di dalam tanah sedalam
minimal100 mm di sekeliling tajuk pohon, pada setiap jarak 600 mm.
❖ Pemupukan harus diulang 3 (tiga) bulan kemudian.
❖ Pupuk buatan ZA atau Urea untuk rumput harus diberikan sebanyak 12
gram/m2.Pemupukan dilakukan sebulan sekali. Pupuk harus dilarutkan dengan air
kemudiandisemprotkan dengan sprayer ke permukaan rumput.

 Pemberantasan Hama Penyakit.


❖ Pemberantasan hama penyakit dilakukan sebelum tanaman tersertang penyakit.
❖ Pemberantasan untuk hama (serangga dan ulat) dilakukan dengan
carapenyemprotan keselurh permukaan daun, batang dan cabang.
❖ Bahan yang dipakai adalah pestisida yang memenuhi ketentuan Pemerintah
Republik Indonesia.
❖ Untuk pemberantasan jamur dan sejenisnya digunakan fungisida Dithane M-45
yangdicampur air (2 gr/liter air). Pemberantasan dilakukan dengan penyemprotan
keseluruh permukaan daun, batang dan cabang.
❖ Untuk memberantas penggerek batang, digunakan BHC dan untuk
memberantassiput darat digunakan Metdex yang disebarkan di sekitar pohon.
❖ Penyemprotan hama dan jamur :
✓ Untuk rumput dilakukan 2 (dua) bulan sekali.
✓ Untuk tanaman dilakukan 1 (satu) bulan sekali.
✓ Penyemprotan hama dan jamur dilakukan secara bergantian.
Untukpenyemprotan dari jenis obat yang berbeda jangan dilakukan sekaligus
tetapibeda waktu selang 2 (dua) minggu.

ARS -43
Pembangunan Gedung PPG Fak. Tarbiyah UIN Alauddin Makassar TA. 2019

Anda mungkin juga menyukai