Anda di halaman 1dari 57

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis

Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

BAB II
PERESYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
I. PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATA DAN DINDING PARTISI

1.1. KETERANGAN
Pekerjaan ini mencakup seluruh pekerjaan dinding yang terbuat dari batu
bata disusun ½ bata dan satu bata, meliputi penyediaan bahan, tenaga dan
peralatan untuk pekerjaan ini.

1.2. BAHAN
a. Batu bata (bata merah)
Batu bata merah (dari tanah liat) yang dipakai adalah produksi dalam
negeri eks daerah setempat dari kualitas yang baik dengan ukuran 5 x
10,5 x 22 cm yang dibakar dengan baik, warna merah merata, keras
dan tidak mudah patah, bersudut runcing dan rata, tanpa cacat atau
mengandung kotoran.
Meskipun ukuran bata yang bisa diperoleh di suatu daerah mungkin
tidak sama dengan ukuran tersebut diatas, harus diusahakan supaya
ukuran bata yang akan dipakai tidak terlalu menyimpang.
Kualitas bata harus sesuai dengan pasal 81 dari A.V. 1941
Kontraktor harus menunjukkan contoh terlebih dahulu kepada
Pengawas /Konsultan MK. Pengawas /Konsultan MK berhak menolak
bata dan menyuruh bongkar pasangan bata yang tidak memenuhi
syarat. Bahan-bahan yang ditolak harus segera diangkut keluar dari
tempat pekerjaan.

b. Bata Ringan
Batu bata ringan yang dipakai adalah produksi setara Powerblock,
Celcon atau Grand Elephant ukuran 20 x 60 tebal 10 cm, atau 8,3 buah per
m2. Kontraktor harus menunjukkan contoh terlebih dahulu kepada
Pengawas /Konsultan MK. Pengawas /Konsultan MK berhak menolak bata
ringan yang tidak memenuhi syarat. Bahan-bahan yang ditolak harus
segera diangkut keluar dari tempat pekerjaan.

c. Mortar/Plester
Adukan terdiri dari bahan Dry-Mix dan air dipakai untuk pemasangan
dinding batu bata ringan. Komposisi adukan sesuai dengan yang
disyaratkan oleh Fabrikan.
Bahan Dry-Mix yang dipakai adalah produk Powerbond, Drymix, GE
Mortar, Multi Mortar.

d. Adukan
Adukan terdiri dari semen, pasir dan air dipakai untuk pemasangan
dinding batu bata. Komposisi adukan adalah 1 pc : 5 pasir untuk dinding
biasa, 1 Pc :
3 pasir untuk tasram
Semen PC yang dipakai adalah produk dalam negeri yang terbaik
Gresik, Tiga Roda atau produk daerah setempat yang mempunyai
kualitas standar konstruksi).

Bab 2 - 1
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

Adukan harus dibuat dalam alat tempat mencampur, diatas permukaan yang
keras, bukan langsung diatas tanah. Bekas adukan yang sudah mulai
mengeras tidak boleh digunakan kembali.

e. Beton Non Struktural


Beton Non Struktural dibuat untuk rangka penguat dinding bata, yaitu : sloof,
kolom praktis dan ringbalk atau balok latai.
Komposisi bahan beton rangka penguat dinding (sloof, kolom praktis,
ringbalk) adalah 1 pc : 2 pasir : 3 spilit .
Semen PC yang dipakai adalah produk dalam negeri yang terbaik (satu
merek untuk seluruh pekerjaan). Pasir beton harus bersih, bebas dari
tanah/lumpur dan zat-zat organik lainnya. Split dari pecahan batu keras
dengan ukuran 1 - 2 cm, bebas dari kotoran. Baja tulangan menurut
ketentuan PBI 1971.

1.3. PELAKSANAAN
Dinding harus dipasang (uitzet dengan peralatan yang memadai) dan didirikan
menurut masing-masing ukuran ketebalan dan ketinggian yang disyaratkan
seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
a. Sloof, kolom praktis dan ringbalk
Ukuran rangka penguat dinding bata (non struktural) : sloof 15 x 20 cm,
kolom praktis 10 X 12, ringbalk 10 X 15 dan balok latai 10 x 15 cm. Kolom
praktis, balok latai dan ringbalk diplester sekaligus dengan dinding bata
sehingga mencapai tebal 12 cm dan 12 cm untuk bata ringan. Bekisting
terbuat dari kayu terentang/kayu hutan lainnya dengan tebal minimum 2 cm
yang rata dan berkualitas papan baik.
Pemasangan bekisting harus rapi dan cukup kuat. Celah-celah papan harus
rapat sehingga tidak ada air adukan yang keluar. Bekisting baru boleh
dibongkar setelah beton mengalami proses pengerasan.
Kecuali ditentukan lain pemasangan balok latai dipasang tepat diatas kusen
pintu maupun jendela.

b. Pasangan Dinding Bata


Bata yang akan dipasang harus direndam dalam air terlebih dahulu sampai
jenuh.
Tidak diperkenankan memasang batu bata :
1. Air bersih untuk keperluan sehari-hari seperti minum, mandi/buang
air dan kebutuhan lain para pekerja. Kualitas air yang disediakan
untuk keperluan tersebut harus cukup terjamin.
2. Yang ukurannya kurang dari setengahnya
3. Lebih dari 1 (satu) meter tingginya setiap hari di satu
bagian pemasangan
4. Pada waktu hujan di tempat yang tidak terlindung atap
5. Setiap luas pasangan dinding bata mencapai ±12 m2 harus
dipasang beton praktis (kolom, dan ring balk)
Bata dipasang tegak lurus dan berada pada garis-garis yang seharusnya
dengan bentang benang yang sipat datar. Kayu penolong harus cukup kuat
dan benar-benar dipasang tegak lurus.
Dinding yang menempel pada kolom beton harus diberi angker besi setiap
jarak 40 cm. Permukaan beton harus dibuat kasar. Pemasangan bata diatas
kusen harus dibuat balok lantai 10/15 atau dilengkapi dengan pasangan
rollaag. Pemasangan harus dijaga kerapihannya, baik dalam arah vertikal
maupun horizontal. Sela-sela disekitar kusen-kusen harus diisi dengan aduk.
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

c. Semua Pasangan Batu bata dipasang rata sampai dengan ring


balk strukturnya sebagai penumpu rangka atap diplester dan diaci 1 : 5.
d. Dinding yang berada diatas plafon dan dibawah ring balk harus
diplester 1 : 5 tanpa acian
e. Kecuali ditentukan lain, bukaan dinding yang tidak terpasang
kusen tinggi bukaan dinding adalah 2,15 m dari elevasi 0,00.
f. Pasangan Bata Ringan
Bata ringan yang akan dipasang tidak boleh direndam dalam air terlebih
dahulu sampai jenuh.
Tidak diperkenankan memasang batu bata ringan:
1. Yang ukurannya kurang dari setengahnya
2. Pada waktu hujan di tempat yang tidak terlindung atap
3. Setiap luas pasangan dinding bata ringan mencapai ±12 m
2

harus dipasang beton praktis (kolom, dan ring balk)


Bata ringan dipasang tegak lurus dan berada pada garis-garis yang
seharusnya dengan bentang benang yang sipat datar. Kayu penolong harus
cukup kuat dan benar-benar dipasang tegak lurus.
Dinding yang menempel pada kolom beton harus diberi angker besi setiap
jarak 40 cm. Permukaan beton harus dibuat kasar. Pemasangan bata ringan
diatas kusen harus dibuat balok latei 10/12. Pemasangan harus dijaga
kerapihannya, baik dalam arah vertikal maupun horizontal. Sela-sela
disekitar kusen-kusen harus diisi dengan adukan.

4. Dilakukan oleh tukang husus pasang bata ringan.


5. Gunakan waterpass. Kemudian siapkan adukan perata lantai husus
bata ringan (satu produk dengan bata ringan) untuk membuat dasar
lantai. Aplikasikan pada permukaan lantai secara merata.Siapkan sloof
dan pondasi (bila belum terdapat struktur penopang dinding). Tarik
benang antara sudut-sudut dinding,
6. Letakkan block bata ringan diatas adukan husus tersebut. Tekan
hingga ketebalan adukan rata dengan permukaan benang. Periksa
kembali kerataan blok dengan waterpass.

7. Campurlah perekat husus bata ringan (satu produk dengan bata


ringan) pasangan bata ringan dengan air dalam ember atau penampung
yang baik lainnya. Aduk dengan mixer (tidak dengan manual) hingga
rata.

8. Rekatkan bagian vertikal blok dengan perekat husus bata ringan (satu
produk dengan bata ringan). Letakkan blok pada masing-masing ujung
dinding, lalu periksa kembali kerataan dengan waterpass.

9.Bersihkan permukaan blok setiap akan memasang lapisan baru. Tarik


benang untuk kelurusan dinding dan gunakan trowel husus bata ringan
sesuai lebar blok. Aplikasikan perekat husus bata ringan (satu produk
dengan bata ringan) pada arah vertikal, kemudian pada arah horisontal.
Pastikan seluruh permukaan blok tertutup adukan.

10.Angkat permukaan yang menghadap adukan vertikal. Letakkan sisi


blok yang berlawanan terlebih dahulu. Rapatkan blok dengan palu karet.
Jaga ketebalan perekat + 3 mm.

11. Bersihkan kelebihan perekat dengan trowel atau sendok semen.


Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

1.4. DINDING PARTISI


Pekerjaan dinding partisi harus dikerjakan oleh tenaga aplikator yang
berpengalaman dan direkomendasi oleh principal dari material yang akan dipakai.
Pelaksanaan dinding partisi ini harus dengan full system dari pabrik
penghasilnya. Pihak principal harus menyediakan tenaga teknis yang
berpengalaman sebagai tenaga superfisi teknis pada masa pelaksanaannya yang
minimal datang ke lapangan dalam dua minggu sekali dan ketika dibutuhkan
pendapat teknis karena suatu permasalahan atau kondisi tidak normal di
lapangan.
a. Bahan yang dipakai untuk dinding partisi adalah panel Gypsum
standar tebal
12 mm jenis standar. Jenis papan Gypsum yang digunakan mempunyai
bagian tepi melandai.
b. Rangka dinding partisi yang digunakan adalah ‘Metal Stud System’
sesuai rekomendasi produsen Gypsum yang dipakai. Rangka terbuat dari
bahan metal galvalume tebal 0,55 BMT dan lebar 76 (CS) produk Jaya
Board,
Knauff
c. Rangka vertikal terpasang dengan jarak maksimal 60 cm (AS)
atau sesuai dengan rekomendasi pabrikannya. Dirangkai sedemikian rupa
sehingga membentuk suatu rangkaian yang kokoh dan kuat dengan
sambungan pada posisi yang tepat serta kelurusan permukaan benar-benar
lurus.
d. Pemasangan Gypsum pada rangka dilaksanakan dengan
menggunakan paku skrup stainless steel setiap jarak 20 cm untuk bagian
tepi Gypsum dan
30 cm untuk pemasangan bagian tengah lembar Gypsum yang dipasang
secara tegak lurus bidang muka Gypsum dan rangkanya.
e. Pemasangan paku skrup harus diberi jarak minimal 10 cm dari tepi
Gypsum untuk setiap sambungan.
f. Pelaksana pemasangan harus dapat menunjukkan sertifikat/surat
rekomendasi pemasangan dari produsen Gypsum yang dipakai.
g. Apabila diperlukan maka untuk produk Gypsum yang digunakan
setidaknya produsen produk yang bersangkutan harus dapat memberikan
supervisi terhadap pelaksanaan pemasangan produknya.
h. Setiap pertemuan sudut partisi harus dapat menghasilkan hasil
akhir yang lurus dan siku (runcing).
i. Sambungan antar panel Gypsum harus ditutup dengan pita perekat
dan ditutup dengan compound serta dihaluskan/diratakan hingga
membentuk permukaan yang rata.
j. Sebelum pemasangan panel Gypsum, pekerjaan-pekerjaan yang
lain yang tertanam didalamnya harus sudah selesai dikerjakan dan diuji
sehingga tidak menimbulkan adanya pembongkaran dan pemasangan
papan Gypsum kembali.
k. Belokan/lekukan pada dinding harus dipasang lipatan sudut yang
sesuai pada bidang sisi papan Gypsum sehingga didapat hasil
belokan/lekukan yang benar-benar lurus dan siku.

1.5. DINDING PARTISI CUBIKAL TOILET


Pekerjaan dinding partisi untuk Cubikal toilet harus dikerjakan oleh tenaga
aplikator yang berpengalaman dan specialis dibidang ini serta direkomendasi
oleh principal dari material yang akan dipakai. Pelaksanaan dinding partisi ini
harus dengan full system dari pabrik penghasilnya. Pihak principal harus
menyediakan tenaga teknis yang berpengalaman sebagai tenaga superfisi teknis
pada masa pelaksanaannya yang minimal datang ke lapangan dalam dua minggu
sekali dan ketika dibutuhkan pendapat teknis karena suatu permasalahan atau
kondisi tidak normal di lapangan.
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

a. Bahan yang dipakai untuk dinding partisi cubical adalah panel


phenolix standar tebal 12 mm, tinggi partisi cubical adalah 2.00 dengan
pesdestal 15 cm dari lantai.
b. Rangka dinding partisi cubikal yang digunakan adalah pipa mill
steel ukuran sesuai dengan pabrik penghasil. Semua engsel dan kunci
adalah stainles steel dengan indikator lecth dari sisi luar.
c. Cubikal toilet boleh dipasang setelah pekerjaan dinding bata dan
dinding partisi serta pekerjaan pelapis dinding selesai dikerjakan.
d. Sebelum melaksanakan pekerjaan ini kontraktor harus mengajukan
gambar shop drawing kepada Pengawas /Konsultan MK untuk mendapatkan
persetujuan.
e. Cubicle Toilet yang digunakan dari produk MARATHON atau pro
Cubix type SCL 13.

1.6. PEKERJAAN DINDING SANDWICH PANEL


1.6.1. UMUM
1. Uraian Pekerjaan
Lingkup Pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan pasangan medical insulated panel digunakan pada
dinding dan plafond diruang-ruang tertentu khususnya clean room, lingkup
pekerjaan meliputi pengadaan bahan, fabrikasi, pemasangan system rangka
penggantung termasuk pemasangan sealant anti jamur pada celah pasangan
hingga selesai menjadi satu kesatuan ruangan yang kokoh, baik dan benar,
posisi atau lokasi pasangan sesuai dengan ketentuan dalam gambar rencana
dan Bill of Quantity (BQ).

2. Ketentuan

a. Tenaga ahli
Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga khusus/ahli, terampil dan
berpengalaman dibuktikan dengan sertifikat keahlian, dalam bidang
pekerjaan pemasangan dinding, plafond medical insulated panel.
b. Peralatan
Kontraktor harus menyediakan peralatan kerja yang memadai dan sesuai
dengan kebutuhan tersebut. Peralatan tersebut seperti mesin potong,
mesin bor dan lain-lain peralatan yang diperlukan guna fabrikasi dan
pemasangan pada bangunan.
3. Penyerahan
a. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan contoh
bahan yang akan dipakai, brosur, katalog dan profil rangka penggantung.
b. Membuat shop drawing yang menunjukkan detail, tipe dan sistem
pemasangan setiap komponen-komponen yang dikerjakan dan dibuat
berdasarkan gambar rancana.
c. Contoh-contoh tersebut untuk diteliti, diperiksa serta persetujuan
penggunaan bahan dari Konsultan MK dan Perencana.

1.6.2. BAHAN - BAHAN

1. Panel Dinding dan plafond memakai material enamel panel


Antibacterial, Schnell Panel made in Korea.
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

a. Pintu memakai Sliding Hermetic Automatic Single Door, Size : 1600 (w)
x 2150 (h) mm : Pintu Masuk OK. View Window Uk : 400 (w) x 400 (h) mm,
Clear Glass 8 mm Frame door & Kusen ex. TORMAX HRM 2403S made in
Swiss.
b. 'Laminar airflow pada plafond dengan ukuran 2400x2400x500 mm
'Bingkai terbuat dari aluminium profil, panel body dilapisi XPS, bagian luar
terbuat dari lembaran baja dicat warna,bagian dalam dari lembaran baja
yang dilapisi PVC film.
'Memiliki perangkat dengan kompensasi kecepatan medium dan memiliki
saringan yang berlapis ganda dan berpori 'sama yang berfungsi untuk
menciptakan aliran udara yang laminar.
c. Item pekerjaan mot lainnya mengikuti item mot di RAB.

1.6.3. METODE PEMASANGAN MOT

Pekerjaan pemasangan MOT beserta perangkat yang menyertainya


dilakukan oleh Sub Kon khusus dan berpengalaman yang dibuktikan
dengan surat keterangan proyek pekerjaan sejenis dalam 2 tahun terakhir.

II. PEKERJAAN PLESTERAN

2.1. KETERANGAN
Kecuali disebutkan lain, bahan penyelesaian atau penutup permukaan dinding/tembok
bata dan adalah plesteran. Pekerjaan plesteran mencakup pembuatan dan pemasangan
plesteran pada dinding-dinding tembok bata dan bidang-bidang beton expose, meliputi
penyediaan bahan, tenaga kerja dan peralatannya. Semua permukaan plesteran dicat
dengan cat tembok, kecuali disebutkan lain.

2.2. BAHAN
Komposisi bahan adukan sesuai dengan persyaratan, yaitu :
a. 1 pc : 3 pasir untuk permukaan beton, dinding trasram atau daerah
basah dan dinding luar yang tidak tertutup atap.
b. 1 pc : 2 pasir dan sudut dinding
c. 1 pc : 5 pasir untuk dinding bata bagian dalam gedung
Semen PC yang dipakai adalah produk lokal yang terbaik (satu merek untuk seluruh
pekerjaan).
d. Adukan terdiri dari bahan Dry-Mix dan air dipakai untuk pemasangan dinding
batu bata ringan. Komposisi adukan sesuai dengan yang disyaratkan oleh
Fabrikan.
e. Bahan Dry-Mix yang dipakai adalah produk Powerbond, Drymix, GE Mortar,
Multi Mortar.

2.3. PELAKSANAAN
a. Plesteran dinding bata
Sebelum diplester, permukaan dinding bata harus dibersihkan dan dibasahi dengan
air, siarnya dikorek sedalam 1 cm. Tebal plesteran minimum 1,5 cm dan maksimum
2,5 cm. Plesteran diselesaikan dengan papan plesteran dan kayu perata atau
sekop baja. Sudut-sudut dibuat serapi-rapinya dan menyiku. Sambungan dari
plesteran-plesteran harus mulus dan lurus.
Dalam mendirikan dinding yang tidak berada dibawah atap, selama waktu
hujan harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok dengan
bahan pelindung yang cukup sesuai.
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

Selama proses pengeringan, plesteran harus disiram dengan air selama 7


(tujuh) hari terus menerus.

b. Plesteran Beton
Seluruh permukaan beton yang tampak harus menghasilkan permukaan yang
halus dan rata. Bila pelaksanaan pekerjaan beton tidak dapat menghasilkan
permukaan yang halus dan rata, maka permukaan tersebut harus diplester
hingga menghasilkan permukaan seperti yang dimaksud di dalam gambar
rancangan pelaksanaan.
Permukaan beton yang akan diplester harus disiapkan dulu dengan pekerjaan
pendahuluan dengan urutan sebagai berikut :
 Permukaan dibuat kasar dengan betel/pahat beton
 Dibasahi dengan air
 Disapu air semen (Pc) atau bonding egent

Mortar untuk plesteran adalah campuran 1 Pc : 2 Ps yang diaduk secara


benar- benar homogen.
Ketebalan plesteran adalah rata-rata 15 mm – 25 mm
Plesteran harus diakhiri dengan acian halus dari adukan air semen (Pc)
Untuk beton bertemu dengan dinding, plesteran harus dilapisi kawat wiremesh
minimal 30 cm sepanjang pertemuan, khususnya apabila permukaan dinding
rata dengan permukaan beton.

Semua pasangan dinding bata harus diplester dan diaci kecuali pasangan
dinding bata yang tertanam didalam tanah atau dibawah lantai dasar cukup
diplester dengan campuran 1 : 3 tanpa acian.

III. PEKERJAAN KUSEN, PINTU, JENDELA

3.1. LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan ini mencakup seluruh pekerjaan pembuatan dan pemasangan kusen,
daun pintu, jendela dan curtain wall dengan bahan-bahan dari Aluminium, MDF, baja
termasuk menyediakan bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini.

3.2. STANDAR / RUJUKAN


a. Standar Nasional Indonesia (SNI)
- SNI 07-0603-1989 – Produk Alumunium Ekstrusi untuk Arsitektur.
b. British Standard (BS)
- BS 5368 (Part 1) – Air Inflitration
- BS 5368 (Part 2) – Water Inflitration
- BS 5368 (Part 3) – Structural Performance
c. American Society for Testing and Materials (ASTM).
- ASTM B221M-91 – Specification for Alumunium-Alloy Extruded Bars,
Rods, Wire Shapes and Tubes.
- ASTM E-283 – Metode Pengujian Kebocoran Udara untuk Jendela dan
Curtain Wall
- ASTM E-330 – Metode Pengujian Struktural untuk Jendela dan Curtain Wall
- ASTM E-331 – Metode Pengujian Kebocoran Air untuk Jendela dan
Curtain Wall
d. American Architectural Manufactures Association (AAMA).
- AAMA – 101 – Spesifikasi untuk Jendela dan Pintu Alumunium
e. Japanese Industrial Standard (JIS)
- JIS H – 4100 – Spesifikasi Komposisi Alumunium Extrusi
- JIS H – 8602 – Spesifikasi Pelapisan Anodise untuk Alumunium
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

f. Spesifikasi Teknis
 Dimensi : 4” x 1 ¾”2
 T 1.2 mm

ebal profil :
Ul 28.000 pci

timate strength :
Yi 22.000 pci
 Shear
eld strength
strength : 17.000 pci
 Anodizing ketebalan lapisan di seluruh permukaan alumunium adalah 18
mikron dengan warna natural / silver glose.

3.3. DESKRIPSI SISTEM


a. Kriteria Perencanaan
1. Faktor Pengaman
Kecuali disebutkan lain, bagian – bagian alumunium termasuk ketahanan kaca,
memenuhi faktor keamanan tidak kurang dari 1,5 x maksimum tekanan angin
yang disyaratkan.

2. Modifikasi
Dapat dimungkinkan tanpa merubah profil atau merubah penampilan, kekuatan
atau ketahanan dari material dan harus tetap memenuhi kriteria perencanaan.
3. Pergerakan Karena Temperatur
Akibat pemuaian dari material yang berhubungan tidak boleh menimbulkan suara
maupun terjadi patahan atau sambungan yang terbuka, kaca pecah, sealant yang
tidak merekat dan hal – hal lain. Sambungan kedap air harus mampu
menampung pergerakan ini.
4. Persyaratan Struktur
Defleksi : AAMA = Defleksi yang diijinkan maksimum L / 175 atau 2 cm.
Beban Hidup : Pada bagian – bagian yang menerima hidup terutama pada waktu
perawatan, seperti : meja (stool) dan cladding diharuskan disediakan penguat dan
angkur dengan kemampuan menahan beban terpusat sebesar 62 kg tanpa terjadi
kerusakan.
5. Kebocoran Udara
ASTM E – 283 – Kebocoran udara tidak melebihi 2,06 m3/hari pada setiap m’ unit
panjang penampang bidang bukaan pada tekanan 75 Pa.
6. Kebocoran Air
ASTM E – 331 – Tidak terlihat kebocoran air masuk ke dalam interior bangunan
sampai tekanan 137 Pa dalam jangka waktu 15 menit, dengan jumlah air minimum
3,4 L/m2/minimal.

3.4. PROSEDUR UMUM


a. Contoh Bahan dan Data Teknis
1. Contoh profil dan penyelesaian permukaan yang harus meliputi tipe
alumunium ekstrusi, pelapisan, warna dan penyelesaian, harus diserahkan
kepada Pengawas /Konsultan MK untuk disetujui sebelum pengadaan bahan
kelokasi pekerjaan.
2. Contoh bahan produk alumunium harus diuji di laburatorium yang ditunjuk
Pengawas /Konsultan MK atau harus dilengkapi dengan data-data pengujian.
Data-data ini harus meliputi pengujian untuk :
 Ketebalan lapisan,
 Keseragaman warna,
 Berat,
 Karat,
 Ketahanan terhadap air dan angin minimal 100kg/m2 untuk masing-
masing tipe.
 Ketahanan terhadap udara minimal 15m3/jam,
 Ketahanan terhadap tekanan air minimal 15kg/m2.
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

3. Biaya pengadaan contoh bahan menjadi tanggung jawab Kontraktor.


b. Gambar Detail Pelaksanaan.
1. Gambar detail pelaksanaan yang harus meliputi detail-detail, pemasangan
rangka dan bingkai, pengencangan dan sistem pengukuran seluruh pekerjaan,
harus disiapkan oleh Kontraktor dan diserahkan kepada Pengawas /Konsultan
MK untuk disetujui sebelum pelaksanaan pekerjaan.
2. Semua dimensi harus diukur dilokasi pekerjaan dan di tunjukkan dalam
Gambar Detail Pelaksanaan.
3. Kontraktor bertanggung jawab atas setiap perbedaan dimensi dan akhir
penyetelan semua pekerjaan lain yang diperlukan untuk menyempurnakan
pekerjaan yang tercakup dalam Spesifikasi Teknis ini, sehingga sesuai dengan
ketentuan Gambar Kerja.

c. Pengiriman dan Penyimpanan


1. Pekerjaan alumunium dan kelengkapan harus diadakan sesuai ketentuan
Gambar Kerja, bebas dari bentuk puntiran, lekukan dan cacat.
2. Segera setelah didatangkan, pekerjaan alumunium dan kelengkapan harus
ditumpuk dengan baik ditempat yang bersih dan kering dan dilindungi terhadap
kerusakan dan gesekan, sebelum dan setelah pemasangan. Semua bagian harus
dijaga tetap bersih dan bebas dari ceceran adukan, plesteran, cat dan lainnya.
d. Garansi
Kontraktor harus memberikan kepada Pemilik Proyek, garansi tertulis yang meliputi
kesempurnaan pemasangan, pengoperasian dan kondisi semua pintu, jendela dan
lainnya seperti ditunjukkan dalam spesifikasi ini untuk periode selama 1 tahun
setelah pekerjaan yang rusak dengan biaya Kontraktor.

3.5. BAHAN - BAHAN


a. Alumunium
1. Alumunium untuk kusen pintu/jendela dan untuk daun pintu/jendela adalah
dari jenis alumunium alloy yang memenuhi ketentuan SNI 07-0603-1989 dan
ATSM B221 M, dalam bentuk profil jadi yang dikerjakan di pabrik, dengan
lapisan clear anodized minimal 18 mikron yang diberi lapisan warna akhir
polish snolok di pabrik dalam warna sesuai Skema warna yang ditentukan
kemudian.
Ukuran penampang kusen digambar 50mmx100mm Tebal profil minimal 1,35
mm, sekualitas merk Alexindo, Alutama, YKK, Indo Extrusion dengan ukuran
dan bentuk sesuai Gambar Kerja. Dimensi profil dapat berubah tergantung jenis
profil yang nanti disetujui.
2. kecuali ditentukan lain, semua pintu dan jendela harus dilengkapi dengan
perlengkapan standar dari pabrik pembuatan. Kusen harus tetap terbungkus
seperti kemasannya dari pabrik yang menunjukan merk dan speknya. Kemasan
dan merek-merek tersebut baru boleh dilepas setelah mendapatkan
persetujuan dari Pengawas/Konsultan MK.
b. Alat Pengencang dan Aksesori.
1. Alat pengencang harus terdiri dari sekrup baja anti karat ISIA seri 300
dengan pemasangan kepala tertanam untuk mencegah reaksi elektronik
antara alat pengencang dsan komponen yang dikencangkan.
2. Angkur harus dari baja anti karat AISI seri 300 dengan tebal minimal 2mm.
3. Peanahan udara dari bahan vinyl.
4. Bahan penutup sekrup agar tidak terlihat

c. Gasket
Nomor Produk : 9K-20216, 9K-20219
Bahan : EPDM
Sifat Material : Tahan terhadap perubahan cuaca
d. Sealant Dinding (Tembok)
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

Bahan : Single komponen


Type : Silicone Sealant

e. Screw
Nomor Produk : K-6612A, CP-4008, dan lain – lain
Bahan : Stainless Steel (SUS)
f. Joint Sealer
Sambungan antara profile horisontal dengan vertikal diberi sealer yang berserat
guna menutup celah sambungan profile tersebut, sehingga mencegah kebocoran
udara, air dan suara.
Nomor Produk : 9K-20284, 9K-20212
Bahan : Butyl Rubber
g. Pengisi daun pintu rangka aluminium kecuali kaca 8 mm adalah panel
MDF 8 mm finish cat duco.

3.6. PELAKSANAAN PEKERJAAN


1. Fabrikasi
Pekerjaan febrikasi atau pemasangan tidak boleh dilaksanakan sebelum Gambar
Detail Pelaksanaan yang diserahkan Kontraktor dan disetujui Pengawas /Konsultan
MK.
2. Semua komponen harus difebrikasi dan dirakit secara tepat sesuai
bentuk dan ukuran aktual dilokasi serta dipasang pada lokasi yang telah
ditentukan.
3. Pemasangan
Bagian pertama yang terpasang harus disetujui Pengawas /Konsultan MK sebagai
acuan dan contoh untuk pemasangan berikutnya.
4. Kontraktor bertanggung jawab atas kualitas konstruksi komponen-
komponen. Bila suatu sambungan tidak digambarkan dalam Gambar Kerja,
swambungan- sambungan tersebut harus ditempatkan dan dibuat sedemikian rupa
sehingga sambungan-sambungan tersebut dappat meneruskan beban dan
menahan tekanan yang harus diterimanya.
5. Semua komponen harus sesuai dengan pola yang ditentukan.
6. Bila di pasang langsung ke dinding atau beton, kusen atau bingkai harus
dilengkapi dengan angkur pada jarak setiap 500mm.
7. Semua bagian alumunium yang berhubungan dengan semen atau adukan
harus dilindungi dengan cat transparan atau lembaran plastik Lacquer film.
8. Semua bagian alumunium yang berhubungan dengan elemen baja harus
dilapisi dengan cat khusus yang direkomendasikan pabrik pembuat, untuk
mencegah kerusakan komposisi alumunium.
9. Berbagai perlengkapan bukan alumunium yang akan dipasang pada
bagian alumunium harus terdiri dari bahan yang tidak menimbulkan reaksi
elektronik, seperti baja anti karat, nilon, neoprene dan lainnya.
10. Semua pengencangan harus tidak terlihat, kecuali ditentukan lain.
11. Semua sambungan harus rata pemotongan dan pengeboran yang
dikerjakan sebelum pelaksanaan anokdisasi.
12. Semua pekerjaan pembuatan dan pemasangan kusen, pintu dan jendela
Aluminium harus dilakukan oleh pabrik penghasil dari bahan yang dipergunakan
dengan memperoleh persetujuan Pengawas /Konsultan MK.
13. Semua bahan kusen, daun pintu dan jendela aluminium, boleh dibawa
kelapangan/ halaman pekerjaan jikalau pekerjaan konstruksi benar-benar
mencapai tahap pemasangan kusen, pintu dan jendela.
14. Pemasangan sambungan harus tepat tanpa celah sedikitpun.
15. Semua detail pertemuan daun pintu dan jendela harus runcing (adu manis)
halus dan rata, serta bersih dari goresan-goresan serta cacat-cacat yang
mempengaruhi permukaan.
16. Detail Pertemuan Kusen Pintu dan Jendela harus lurus dan rata serta
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

bersih dari goresan-goresan serta cacat yang mempengaruhi permukaan.


17. Pemasangan harus sesuai dengan gambar rancangan pelaksanaan dan
brosur serta persyaratan teknis yang benar.
18. Setiap sambungan atau pertemuan dengan dinding atau benda yang
berlainan sifatnya harus diberi “sealent”.
19. Pertemuan pengisi rangka daun pintu aluminium baik dengan kaca atau panel
MDF harus disealent poliuretant dengan rapi dan rapat.
20. Penyekrupan harus tidak terlihat dari luar dengan skrup kepala tanam
galvanized sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus kedap
air.
21. Semua alumunium yang akan dikerjakan maupun selama pengerjaan harus
tetap dilindungi dengan “Lacquer Film”.
22. Ketika pelaksanaan pekerjaan plesteran, pengecatan dinding dan bila
kosen; alumunium telah terpasang maka kosen tersebut harus tetap terlindungi
oleh Lacquer Film atau plastic tape agar kosen tetap terjamin kebersihannya.
23. Kecuali disebutkan atau ditunjukkan dalam gambar detail, pemasangan
kusen aluminium dipasang pada posisi tengah/center terhadap tebal dinding.

3.7. PEKERJAAN PINTU BESI EMERGENCY


a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, tenaga, peralatan, pembuatan dan
pemasangan pintu-pintu baja berikut kusen dan perlengkapan lainnya yang
sesuai standar untuk pekerjaan ini.
Pekerjaan ini dilaksanakan pada ruang-ruang seperti pintu untuk ruang tangga
darurat, ruang M/E dan ruang lainnya seperti yang dinyatakan/ditunjukkan dalam
gambar yang meliputi :
Fire door
Steel door
Radiation door
Hardware terpasang

b. Referensi
1) National Fire Protection Association (NFPA)
i. 80-86 Fire Doors and Windows
ii. 252-95 Fire Test of Door Assemblies
2) American Society for Testing and Materials (ASTM)
i. UL 10 B Fire Tests of door assemblies
3) American National Standard Institute (ANSI)
i. ANSI A250.4 Tests of door assemblies
4) Deutsches Institut für Normung (DIN)
i. 18082 TEIL 1 -1985 : Steel doors T30-1 Construction Type A
5) British Standard (BS)
i. BS 476. Part 22 - 1972 : Test method & criteria for the fire resistance
of elements of building construction
6) Japan Industrial Standard (JIS)
i. JIS A 4702 – General
ii. JIS G 3302 – Hot dipped Zinc Coated Steel Sheets and Coils
iii. JIS G 313 & G 3142 – Internal
iv. JIS A 1515 – Wind Resistance
v. JIS A 1516 – Air Resistance
vi. JIS A 1517 – Water Tightness
vii.JIS A 1519 – Closing & Opening Forces
viii. JIS A 1520 – Sound Insulation
ix. JIS A 4710 – Thermal Resistance
x. JIS A.1311 - Methods of fire protecting test of fire door for buildings

c. Persyaratan Bahan
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

Material kusen dan daun pintu baja juga harus memenuhi persyaratan-
persyaratan khusus sebagai berikut:
a. Kusen pintu terbuat dari lembaran pelat baja (cold rolled steel sheet).
1. Ketebalan plat untuk kusen 3 mm untuk Fire Door (pintu tahan api)
dan yang telah melalui pengujian dan dinyatakan memenuhi persyaratan
sebagai pintu tahan api oleh lembaga-lembaga pengujian dengan standar
internasional antara lain Underwriters Laboratories (UL) dengan standar
Amerika (ASTM), yaitu UL 10B.
Dan ketebalan plat 2 mm untuk kusen pintu baja lainnya.
2. Selain Fire Door, pada sekeliling kusen / threshold pada sisi bukaan
pintu ditanam Magnetic Gasket Seal, yang berfungsi untuk meredam
suara dan termal yang mengalir melalui celah pintu.
3. Angkur baja 15 mm sebagai pengikat kusen ke kolom.
4. Dilengkapi kotak pengaman baja untuk lidah lockcase dan stang
flushbolt dari kotoran mortar.

b. Daun pintu terbuat dari lembaran pelat baja (cold rolled steel sheet).
1. Ketebalan plat 1.5 mm untuk Fire door. Berbentuk Rebated Door
dilengkapi dengan bibir pintu selebar 24 mm di sekeliling daun pintu yang
merupakan satu kesatuan plat dengan plat permukaan pintu, sehingga
permukaan pintu menjadi rata. Ketebalan daun pintu untuk seluruh
tingkatan fire rating 1, 2 atau 3 jam adalah 55 mm. Bagian dalam daun
pintu disi Rock Wool dengan density 110 kg/m3 sebagai isolator panas
(sesuai DIN 4102 : Part 1), agar pada saat terjadi
2. kebakaran, kenaikan suhu permukaan plat pintu pada sisi yang tidak
terbakar tidak melebihi 450oF (232oC) pada 30 menit pertama yang telah
melalui pengujian dan dinyatakan memenuhi persyaratan sebagai pintu
tahan api oleh lembaga-lembaga pengujian dengan standar internasional
antara lain Underwriters Laboratories (UL) dengan standar Amerika
(ASTM), yaitu UL 10B.
3. Ketebalan plat 0.8 mm untuk Steel door Doralux series dibuat
dengan sistem penangkupan tanpa las sehingga permukaan pintu sangat
rata dan kaku tanpa ada bekas las. Ketebalan daun pintu adalah 40
mm. Bagian dalam daun pintu disi Injection Polyurethane dengan
kepadatan 33-35 kg/m3 sebagai isolator suara dan panas
4. Angkur baja 15 mm sebagai pengikat kusen ke kolom.
5. Semua pintu metal harus di finishing dengan powder coating minimal
200 micron. Warna akan ditentukan kemudian.
c. Perlengkapan pintu seperti engsel, flushbolt, handle dan lockset yang
digunakan pada telah melalui pengujian dan dinyatakan memenuhi persyaratan
tahan api oleh lembaga-lembaga pengujian dengan standar internasional antara
lain Underwriters Laboratories (UL) dengan standar Amerika (ASTM), yaitu UL
10B.sebagai berikut
1. Engsel BQ-H04 merek SIMONSWERK tipe KO 5-F/13, terbuat dari
bahan baja digalbani dengan hardened steel axial ball bearing, dengan
diameter knuckle 22 mm dan diameter security pin 14 mm, sistem
pemasangan yaitu dilas pada sisi kusen maupun daun pintu. Sesuai dengan
DIN 18082.
Untuk Doralux menggunakan engsel tipe V 8087 N terbuat dari bahan baja
digalbani dengan hardened steel axial ball bearing, dengan diameter knuckle
15 mm dan diameter pin 10 mm, sistem pemasangan yaitu dilas pada sisi
kusen dan di-skrup pada sisi daun pintu.
2. Flushbolt merek GRIMM tipe P/N 5259, dipasang di daun pintu
non-aktif pada pintu ganda dengan satu penguncian untuk menggerakkan
stang ke atas dan bawah pintu.
Flushbolt panic device untuk fire door menggunakan merk Corbin tipe PFS
200.
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

3. Handleset Fire Door menggunakan type Panic Bar Handle Corbin


Handleset Airttight door, Acoustic door, Radiation door menggunakan
setara Griff 7201.10-F1.
Handleset Doralux menggunakan setara merk Griff 1205/2012-F1.
4. Lockcase Fire door menggunakan system anti panic dengan
setara merk Griff 2202.X4R.
Lockcase Radiation door menggunakan lubang tempat cylinder tidak simetris
untuk menghindari kebocoran radiasi.
5. Cylinder menggunakan jenis yang dapat dibuat system masterkey
untuk menjamin keamanan dan kepraktisan sesuai bagan organisasi.
d. Pabrikan
Pabrik yang membuat pintu-pintu diatas harus memiliki ISO minimal ISO 2001-
2000, dan khusus pintu anti radiasi harus melampirkan salinan sertfikan
rekomendasi layak fungsi dari BATAN atau yang sudah dikalibrasi oleh Badan
Metrologi. Pintu yang digunakan adalah produk BOSTINCO, MARKS, LION

d. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Pemasangan harus dilaksanakan oleh kontraktor yang mempunyai
pengalaman khusus untuk pekerjaan ini dan mempunyai tenaga ahli yang
berpengalaman.
b. Kontraktor harus mempunyai workshop lengkap dengan peralatan
atau mesin-mesin khusus untuk pekerjaan ini.
c. Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor diwajibkan meneliti
gambar- gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-
lubang), detail-detail sesuai gambar sebelum difabrikasi.
d. Kontraktor wajib membuat shopdrawing (gambar detail pelaksanaan)
berdasarkan gambar dokumen kontrak yang telah disesuaikan di lapangan.
Di dalam shopdrawing harus memuat dan memperhatikan detail-detail
pemasangan serta discripsi bahan dan accesorise yang dipakai dan semua
data yang diperlukan termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau
detail-detail khusus yang tercakup secara lengkap sesuai dengan standar
spesifikasi pabriknya. Gambar shop drawing harus dibuat dengan skala yang
besar untuk mempermudah pemeriksaan.
e. Shopdrawing harus mendapat persetujuan dahulu oleh Direksi
Lapangan/Pemberi Tugas/Perencana sebelum dilaksanakan.
f. Sebelum pemasangan, penimbunan bahan di tempat pekerjaan
harus ditempatkan pada ruang/tempat yang terlindung dari cuaca dan
bebas dari karat dan goresan.
g. Pemasangan di site dilakukan dengan menggunakan angkur pada
kolom praktis yan dilas pada kusen dan dilakukan penyetelan
mekanisme pintu langsung pada tempatnya.
h. Komponen pintu harus dipasang dalam struktur yang kaku sesuai
dengan petunjuk pemasangan dari pabriknya.
i. Finishing pintu baja dan kusen dengan cat duco, warna akan
ditentukan oleh Pemberi Tugas.

3.8. PINTU AUTOMATIC TYPE HERMETIC DOUBLE SLIDING


Pintu otomatis doble sliding akan dilaksanakan pada pintu ruang operasi menggunakan type
Hermetic Door produk Manusa, Besam, Nabco. Pintu otomatis disyaratkan memenuhi
spesifikasi berikut :

Perlengkapan Standar :
a) Hermetic Mechanic Door Carrier set
b) Hermetic controller set
c) Power supply unit
d) AC motor w/o reduction gear & Brush, 2 pcs
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

e) Emergency battery unit


f) Photocell beam for safety, 2 unit
g) Digital key selector unit
h) Touch less, 2 pcs
i) Original Daun pintu 2 set, uk. 900 x 2150 mm, stailess steel hairline finished
dengan window glass standar untuk masing-masing pintu lengkap dengan handle
j) frame/kusen aluminium anodized colour set
k) rubber seal, floor guide and aluminium cover set

Data Teknis :
 Maximum weight
Power supply : 220 V – 50 Hz
Power consumtion : 250 W Rechargeable battery : 1 x 24 DC 700mA Relative
opening speed : 100 – 200 cm/s Opening speed : 100 – 200 cm/s
Closing speed : 30 – 80 cm/s Acceleration
Fuse protection : 4 Amp
Safety stop/revers : Yes – adjustable Motion transmission:closed dragging arms
Inverter technology : Independent adjusment of voltage and frequency (VVVF)

Garansi motor minimal 5 (lima) tahun dan sparepart 2 (dua ) tahun, dilengkapi dengan
Sertifikat Hasil uji coba pintu type hermetic dari Badan Sertifikasi International yang
berwenang.
Dilengkapi dengan Sertifikat dari Negara Pembuat pada saat pengiriman. (Certificate of origin).
Pintu ini untuk ruang operasi atau ruang-ruang lain yang disebutkan dalam gambar.

3.9. PINTU AUTOMATIC


a. Pintu otomatis sliding akan dilaksanakan pada pintu ruang operasi
menggunakan type Hermetic Door produk Manusa, Besam, Nabco. Pintu otomatis
disyaratkan memenuhi spesifikasi berikut :
 Data Teknis
- Mechanic Door Carier
- Micriprocessor Control Unit
- DC Motor
- Power Supply Unit 230 v/1 phase/ 50 Hz
- Position Switch Key / PSK-6
- Radar Motion Detector
- Connection Unit
- Konsumsi Daya 250 Watt
- Optional Parts :
 Electrical Lock
 Emergency Opening Unit
 Manual Opening Device
 Photocell
- Waktu Tunda : 0 – 60 detik
- Kecepatan Membuka atau Menutup : 0,3 m/det. S/d 1,4 m/det.
- Berat Daun Pintu : 200 kg/1 daun
 Operating System
- Microprocessor Control Unit
Control Unit mempunyai akurasi yang tinggi, flexible dan compatible, sehingga
mampu dan dapat dihubungkan dengan bermacam-macam sensor aktivator
(Push Button, Electrical Mat Switch, Code Lock, Card Lock, Remote Control, dan
lain-lain), dapat diatur atau diprogram kecepatan membuka atau menutup, waktu
tunda, jarak partial opening, dan lain-lain, dan dapat dikoneksi dengan
computerized system dan dapat dihubungkan dengan Fire Alarm atau Safety
Alarm System.
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

- DC Motor
Operator menggunakan motor DC, sehingga mempunyai effisiensi output yang
baik serta menghasilkan suara yang lebih halus.
- Position Switch Key
Pintu dapat dioperasikan dalam 6 (enam) program , yaitu :
 Normal System. Pintu membuka dan menutup secara otomatis
selebar daun pintu (Full Open)
 Open System. Pintu dalam keadaan membuka terus menerus
 Close System
Pintu dalam keadaan tertutup secara otomatis, sistem otomatis dimatikan
 Exit/ One Direction System
Pintu bekerja secara otomatis dan membuka hanya dari satu arah saja
 Auto Partial
Pintu membuka dan menutup secara otomatis hanya sebagian
 Reset
Apabila pintu terganggu, maka pintu direset untuk kembali ke program awal

 Safety System
- Auto Reverse System
Pintu yang sedang menutup akan membuka kembali pada saat terdapat
halangan diantara kedua daun pintu

- Electrical Lock
Perlengkapan yang harus ada untuk mengunci pintu secara otomatis pada saat
daun pintu tertutup

- Emergency Opening Unit


Dilengkapi dengan baterai yang dapat dicharge, berfungsi untuk membuka pintu
pada saat energi listrik padam

- Manual Opening Device


Perlengkapan untuk membuka pintu secara manual pada saat listrik padam dan
Emergency Opening Unit tidak berfungsi

- Safety Photocell
Perlengkapan yang berfungsi untuk menstabilkan tegangan listrik yang
kurang baik (turun naiknya tegangan listrik)

- Panic Break Out System (Optional)


Pintu otomatis dapat dilengkapi dengan Panic Break Out System, sehingga
pintu sliding dalam keadaan darurat (emergency) dapat dibuka secara manual
menjadi pintu swing.

 Cover (Optional)
Operator dapat ditutup dengan menggunakan Cover Stainless Steel Satin
Polished Finished.

3.10. PEKERJAAN ENGINEERING DOOR

3.10.1. LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, peralatan, alat – alat bantu yang
dibutuhkan, bahan dan semua pasangan batu bata pada tempat – tempat seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja atau disyaratkan dalam Spesifikasi Teknis ini.
Sesuai dengan petunjuk Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis.
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

Merk yang direkomendasikan : HI GARD DOOR, HANADOOR, DAIKEN

3.10.2. BAHAN - BAHAN

1) Pintu dibuat dari rangka kayu bersistem engineering dan honeycomb core
dengan door skin berbahan HMR yang dilaminasi dengan HPL

2) Rangka kayu dengan sistem finger joint


Kayu solid yang stelah d oven (MC = 11% - 13%) dipotong pendek (300-500
mm) disambung seperti jari tangan/ finger dengan menggunakan lem sehingga kayu
yang pendek tersebut menjadi panjang sesuai yang diinginkan.

3) High Moisture Resistence (HMR)


HMR tahan terhadap kelembapan, HMR mengandung resin yang tahan terhadap
kelembapan.

4) Plywood
Plywood dibuat dari veneer kayu dengan ketebalan veneer 0,5 mm – 5 mm. Arah
serat kayu dilapis bersilang, hal ini akan memperkuat lapisan veneer/ plywood.

5) HPL (High Pressure Laminate)


HPL difungsikan sebagai pelapis pintu.

IV. PEKERJAAN KACA

4.1. LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan ini meliputi pengangkutan, penyediaan tenaga kerja, alat-alat dan
bahan- bahan serta pemasangan kaca dan cermin beserta aksesorinya, pada
tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

4.2. STANDAR / RUJUKAN

Standar Nasional Indonesia (SNI).

4.3. PROSEDUR UMUM

Contoh Bahan dan Data Teknis.


Contoh bahan berikut data teknis bahan yang akan digunakan harus diserahkan
kepada Pengawas Lapangan dalam ukuran dan detail yang dianggap memadai, untuk
dapat diuji kebenarannya terhadap standar atau ketentuan yang disyaratkan.

Semua bahan kaca yang didatangkan harus dilengkapi dengan merek pabrik dan data
teknisnya.
Bahan kaca tersebut harus disimpan di tempat yang aman dan terlindung sehingga
terhindar dari keretakan, pecah, cacat atau kerusakan lainnya yang tidak diinginkan.

Pekerjaan kaca meliputi pengisian bidang-bidang kusen (kaca mati), daun pintu dan
jendela, jendela bovenlicht. Contoh kaca yang akan dipakai harus diperlihatkan
kepada Pengawas paling lambat 2 (dua) minggu sebelum dipasang.

4.4. BAHAN
a. Kaca Polos.
Kaca polos harus merupakan lembaran kaca bening jenis clear float glass yang
datar dan ketebalannya merata, tanpa cacat dan dari kualitas yang baik yang
memenuhi ketentuan SNI 15-0047 – 1987 dan SNI 15-0130 – 1987, seperti tipe
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

Indoflot buatan Asahimas, Mulia, Magi


Ukuran dan ketebalan kaca sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.

b. Kaca Tahan Panas/Tempered Glass.


Kaca tahan panas harus terdiri dari float glass yang diperkeras dengan cara
dipanaskan sampai temperatur sekitar 700ºC dan kemudian didinginkan secara
mendadak dengan seprotan udar secar merata pada kedua permukaannya,
seperti tipe Temperlite dari Asahimas, Mulia, Magi
Ukuran dan ketebalan kaca sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.

c. Kaca Es.
Kaca es harus merupakan kaca jenis figured glass polos yang datar dan
ketebalannya merata, tanpa cacat dan dari kualitas yang baik yang memenuhi
ketentuan Sii, seperti buatan Asahimas, Mulia, Magi
Ukuran dan ketbalan kaca sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.

d. Kaca Panasap.
Kaca panasap adalah kaca jenis berwarna harus merupakan kaca jenis figured
glass warna yang datar dan ketebalannya merata, tanpa cacat dan dari kualitas
yang baik yang memenuhi ketentuan SNI, seperti buatan Asahimas, Mulia, Magi
Ukuran dan ketbalan kaca sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.

e. Cermin.
Cermin harus merupakan jenis clear mirror dengan ketebalan 5mm merata, tanpa
cacat dan dari kualitas baik seperti Miralux dari Asahimas, Mulia, Magi Ukuran
dan ketebalan cermin sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.

f. Kaca Reflective.
Kaca reflective merupakan kaca yang diberi lapisan pelindung untuk
merefleksikan sinar matahari, seperti stopsol supersilver glass produk Asahimas,
Mulia, Magi

g. Neoprene/Gasket.
Neoprene/Gasket atau bahan sintetis lainnya yang setar untuk perlengkapan
pemasangan kaca pada rangka alumunium.
Dimennsi Neoprene/Gasket yang dibutuhkan disesuaikan dengan ketebalan kaca
dan jenis profil alumunium yang digunakan.

4.5. PELAKSANAAN
a. Umum.
1. Ukuran-ukuran kaca dan cermin yang tertera dalam Gambar Kerja
adalah ukuran yang mendekati sesungguhnya. Ukuran kaca yang
sebenarnya dan besarnya toleransi harus diukur ditempat oleh Kontraktor
berdasarkan ukuran di tempat kaca atau cermin tersebut akan dipasang,
atau menurut petunjuk dari Pengawas /Konsultan MK, bila dikehendaki lain.
2. Setiap kaca harus tetap ditempeli merek pabrik yang menyatakan
tipe kaca, ketebalan kaca dan kualitas kaca.
Merek-merek tersebut baru boleh dilepas setelah mendapatkan persetujuan
dari Pengawas /Konsultan MK.
3. Semua bahan harus dipasang dengan rekomendasi dari pabrik.
Pemasangan harus dilakukan oleh tukang-tukang yang ahli dalam bidang
pekerjaannya.
b. Pemasangan Kaca.
1. Sela dan Toleransi Pemotongan.
Sela dan toleransi pemotongan sesuai ketentuan berikut :
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

- Sela bagian muka antara kaca dan rangka nominal 3mm.


- Sela bagian tepi antara kaca dan rangka nominal 6mm.
- Kedalaman celah minimal 16mm.
- Toleransi pemotongan maksimal untuk seluruh kaca adalah +3mm
atau - 1,5mm.
- Sela untuk Gasket harus ditambahkan sesuai dengan jenis gasket
yang digunakan.

c. Persiapan Permukaan.
Sebelum kaca-kaca dipasang, daun pintu, daun jendela, bingkai partisi
dan bagian-bagian lain yang akan diberikan kaca harus diperiksa bahwa
mereka dapat bergerak dengan baik.
Daun pintu dan daun jendela harus diamankan atau dalam keadaan
terkunci atau tertutup sampai pekerjaan pemolesan dan pemasangan kaca
selesai.
Permukaan semua celah harus bersih dan kering dan dikerjakan sesuai
petunjuk pabrik.
Sebelum pelaksanaan, permukaan kaca harus bebas dari debu, lembab
dan lapisan bahan kimia yang berasal dari pabrik.

d. Neoprene/Gasket dan Seal.


Setiap pemasangan kaca pada daun pintu dan jendela harus dilengkapi
dengan Neoprene/Gasket yang sesuai.
Neoprene/Gasket dipasang pada bilang antar kusen dengan daun pintu
dan jendela, kusen dengan dinding yang berfungsi sebagai seal pada ruang
yang dikondisikan.

e. Pemasangan Cermin.
Cermin harus dipasang lengkap dengan sekrup-sekrup kaca yang
memiliki dop penutup stainless steel.
Penempatan sekrup-sekrup harus sedemikian rupa sehingga cermin
terpasang rata dan kokoh pada tempatnya seperti ditunjukkan dalam Gambar
Kerja.

f. Penggantian dan Pembersihan.


 Pada waktu penyerahan pekerjaan, semua kaca harus sudah dalam
keadaan bersih, tidak ada lagi merek perusahaan, kotoran-kotoran dalam
bentuk apapun.
 Semua kaca yang retak, pecah atau kurang baik harus diganti oleh
Kontraktor tanpa tambahan biaya dari Pemilik Proyek.

V. PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

5.1. KETERANGAN
Semua daun pintu dan jendela dipasangi alat penggantung dan kunci yang sesuai.
Pekerjaan alat penggantung dan pengunci ini mencakup semua kegiatan pemasangan
kunci dan alat-alat penggantung pada daun pintu dan jendela, meliputi pengadaan
bahan, tenaga dan peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan ini.

5.2. PROSEDUR UMUM


a. Contoh
Contoh bahan beserta data teknis/brosur bahan alat penggantung dan pengunci
yang akan dipakai harus diserahkan kepada Pengawas /Konsultan MK untuk
disetujui, sebelum dibawa kelokasi proyek.
b. Pengiriman dan Penyimpanan
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

Alat penggantung dan pengunci harus dikirim ke lokasi proyek dalam kemasan
asli dari pabrik pembuatannya, tiap alat harus dibungkus rapi dan masing-masing
dikemas dalam kotak yang masih utuh lengkap dengan nama pabrik dan
mereknya.
Semua alat harus disimpan dalam tempat yang kering dan terlindung dari
kerusakan.
c. Ketidaksesuaian.
Pengawas/Konsultan MK berhak menolak bahan maupun pekerjaan yang tidak
memenuhi persyaratan dan Kontraktor harus menggantinya dengan yang sesuai.
Segala hal yang diakibatkan karena hal di atas menjadi tanggung jawab
Kontraktor.

5.3. BAHAN
a. Umum
Semua bahan/alat yang tertulis dibawah ini harus seluruhnya baru, kualitas baik,
buatan pabrik yang dikenal dan disetujui.
Semua bahan harus anti karat untuk semua tempat yang memiliki nilai
kelembapan lebih dari 70%.
Kecuali ditentukan lain, semua alat penggantung dan pengunci yang didatangkan
harus sesuai dengan tipe-tipe tersebut dibawah.

b. Alat Penggantung dan


Pengunci. Rangka Bagian
Dalam.
1. Umum.
Kunci untuk semua pintu luar dan dalam harus sama atau setara dengan
merek Cisa, Dekson atau Wilka (type U Handle).

2. Semua kunci harus terdiri dari :


- Kunci tipe silinder dengan dua kali putar yang terbuat dari bahan
kuningan atau Nikel stainless steel, dengan 3 (tiga) buah anak kunci.
- Handle/pegangan bentuk gagang atau kenop diatas plat yang terbuat
dari bahan Nikel stainless steel dan finishing stainless steel hair line.
- Badan kunci tipe tanam (mortice lock) yang terbuat dari bahan baja
lapis seng stainless steel hair line dengan jenis dan ukuran yang
disesuaikan dengan jenis bahan daun pintu (besi, kayu atau
alumunium), yang dilengkapi dengan lidah siang (latch bolt), lidah malam
(dead bolt), lubang silinder, face plate, lubang untuk pegangan pintu
dan dilengkapi strike plate.

3. Engsel.
- Kecuali ditentukan lain, engsel untuk daun pintu alumunium tipe
ayun dengan bukaan satu arah, harus dari tipe kupu-kupu berukuran
102mm x 76mm x 3mm dengan ball bearings.
- Kecuali ditentukan adanya penggunaan engsel kupu-kupu, engsel
untuk semua jendela harus dari tipe friction stay 20” dari ukuran yang
sesuai dengan ukuran dan berat jendela.
- Engsel tipe kupu-kupu untuk jendela harus berukuran 76mm x
64mm x 2mm.
- Ketentuan Bahan dan finishing engsel adalah dari bahan Nikel
Stainless steel dengan finish stainless steel hair line.

4. Hak Angin.
Hak angin untuk jendela yang menggunakan engsel tipe kupu-kupu.
5. Pengunci Jendela.
Pengunci jendela untuk jendela dengan engsel atau tipe friction stay
menggunakan jenis rambuncis.
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

6. Grendel Tanam/Flush bolt.


Semua pintu ganda harus dilengkapi dengan grendel tanam atas bawah
yang sesuai atau setara dengan produk Cisa, Dekson atau Wilka.
7. Penahan Pintu (Door Stop).
Penahan pintu untuk mencegah benturan daun pintu dengan dinding produk
Cisa, Dekson atau Wilka, pemasangan dilantai seperti atau setara.
8. Pull Handle
Pegangan pintu yang memakai floor hing atau semi frame less menggunakan
handle buka model hollow panjang 900 mm setara produk Cisa, Dekson atau
Wilka
9. Lever Handle
Pegangan kunci pintu yang memakai engsel kupu-kupu menggunakan
handle setara produk Cisa, Dekson atau Wilka.

10. Warna/Lapisan.
Semua alat penggantung dan pengunci harus berwarna stainless steel hair
line, kecuali bila ditentukan lain.

5.4. PELAKSANAAN PEKERJAAN


a. Umum.
Pemasangan semua alat penggantung dan pengunci harus sesuai
dengan persyaratan serta sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya.
Semua peralatan tersebut harus terpasang dengan kokoh dan rapih
pada tempatnya, untuk menjamin kekuatan serta kesempurnaan fungsinya.
Setiap daun jendela dipasangkan ke kusen dengan menggunakan 2
(dua) buah engsel type friction stay dan harus dilengkapi dengan 1 (satu)
buah alat pengunci/window lock yang memiliki pegangan.
Semua pintu dipasangkan ke kusen dengan menggunakan 3 (tiga) buah
engsel, Untuk pemasangan engsel ke kusen Alumunium harus diberi closer
dari kayu tebal min 3 cm x panjang kusen yang kuat dan dari kayu bermutu
baik (Kamper atau Jati) yang dipasang di balik atau di dalam kusen
Alumunium.
Semua pintu memakai kunci pintu lengkap dengan badan kunci, silinder,
handle/pelat.
Engsel bagian atas untuk pintu kaca menggunakan pin yang bersatu
dengan bingkai bawah pemegang pintu kaca.
Lubang untuk pemasangan kunci dan engsel harus dibuat persis dan
tidak boleh longgar. Semua alat kunci harus dipasang dengan sekrup secara
lengkap

b. Pemasangan Pintu.
Kunci pintu dipasang pada ketinggian 1000 mm dari lantai.
Pemasangan engsel atas berjarak maksimal 120mm dari tepi atas daun
pintu dan engsel bawah berjarak maksimal 250mm dari tepi bawah daun
pintu, sedang engsel tengah dipasang diantar kedua engsel tersebut.
Semua pintu memakai kunci tanam lengkap dengan pegangan (handle),
pelat penutup muka dan pelat kunci.
Pada pintu yang terdiri dari dua daun pintu, salah satunya harus dipasang
slot tanam sebagaimana mestinya, kecuali bila ditentukan lain dalam Gambar
Kerja.

c. Pemasangan Jendela.
Daun jendela dengan engsel tipe kupu-kupu dipasangkan ke kusen
dengan menggunakan engsel dan dilengkapi hak angin, dengan cara
pemasangan sesuai petunjuk dari pabrik pembuatnya dalam Gambar Kerja.
Daun jendela tidak berengsel dipasangkan ke kusen dengan
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

menggunakan friction stay yang merangkap sebagai hak angin, dengan


cara pemasangan sesuai petunjuk dari pabrik pembuatnya.
Penempatan engsel harus sesuai dengan arah buakaan jendela yang
diinginkan seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja, dan setiap jendela harus
dilengkapi dengan sebuah pengunci.

d. Perlengkapan lain
1. Door closer : eks Cisa, Dekson atau Wilka
2. Floor Hing : eks Cisa, Dekson atau Wilka
3. Gasket
Ketentuan pemasangan gasket pada pintu adalah sebagai berikut :

 Airtight
 Fireproof
 Smokeproof
 Soundproof
 Weatherproof
4. Dust Strike
Tipe Dust Strike yang digunakan adalah :
 Type lantai/threshold - Glynn Johnson DP2
 Untuk lantai marmer - Modrtz

Semua perlengkapan yang akan dipakai harus diberikan contohnya terlebih


dahulu kepada Pengawas /Konsultan MK untuk disetujui bersama dengan
Konsultan Perencana.

VI. PEKERJAAN BESI / BAJA

6.1. KETERANGAN
Pekerjaan ini mencakup semua pembuatan dan pemasangan pipa besi dan baja,
seperti yang tercantum dalam gambar dan RKS, meliputi pengadaan bahan,
tenaga kerja dan peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan ini.
Pekerjaan ini mencakup antara lain :
a. Railing : railing void, tangga utama, tangga darurat, koridor, fasilitas
penyandang cacat dan Toilet disable.

6.2. STANDAR / RUJUKAN:


o American Society for Testing and Materials (ASTM)
o American Welding Society (AWS)
o American Institute of Steel Construction (AISC)
o American National Standard Institute (ANSI)
o Standar Nasional Indonesia (SNI) :
SNI 03-1729-2002 – Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung

6.3. BAHAN
a. Mutu pipa yang digunakan adalah mild steel yang memenuhi persyaratan
ASTM A-36 Bahan-bahan pelengkap harus dari jenis yang sama dengan
barang yang dipasangkan dan yang paling cocok untuk maksud yang
bersangkutan.
b. Railing tangga utama serta fasilitas penyandang cacat menggunakan hand
railling pipa stainles steel Æ 2,5”, Hollow Stainles Steel Uk. 10 x 60 mm untuk
pengaman, produk PPI, Bakrie
Semua kelengkapan yang perlu demi kesempurnaan pemasangan harus
diadakan, walaupun tidak secara khusus diperlihatkan dalam gambar atau
RKS ini.
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

c. Railing tangga darurat menggunakan pipa stainles steel Æ 2,5”. produk


PPI. Semua kelengkapan yang perlu demi kesempurnaan pemasangan harus
diadakan, walaupun tidak secara khusus diperlihatkan dalam gambar atau
RKS ini.
d. Semua pekerjaan besi untuk railling harus dikerjakan oleh kontraktor
specialis sehingga didapatkan hasil yang baik, rapi dan maksimal

6.4. PELAKSANAAN
a. Contoh bahan-bahan yang akan dipakai harus diperlihatkan kepada
Pengawas untuk disetujui. Contoh itu harus memperlihatkan kualitas
pengelasan dan penghalusan untuk standar dalam pekerjaan ini.
b. Pengerjaan harus yang sebaik-baiknya. Semua pengerjaan harus
diselesaikan bebas dari puntiran, tekukan dan hubungan terbuka.
c. Pengerjaan di bengkel ataupun di lapangan harus mendapat persetujuan
Pengawas. Semua pengelasan, kecuali ditunjukkan lain, harus memakai las
listrik. Tenaga kerja yang melakukan hal ini harus benar-benar ahli dan
berpengalaman.
d. Semua bagian yang dilas harus diratakan dan difinish sehingga sama
dengan permukaan sekitarnya. Bila memakai pengikat-pengikat lain seperti clip
keling dan lain-lain yang tampak harus sama dalam finish dan warna dengan
bahan yang diikatnya.
e. Penyambungan dengan baut harus dilakukan dengan cara terbaik yang
sesuai dengan maksudnya termasuk perlengkapannya. Lubang-lubang untuk
baut harus dibor dan di-punch.
f. Pemasangan (penyambungan dan pemasangan accesorise) harus
dilakukan oleh tukang yang ahli dan berpengalaman. Semua railling tangga
utama harus terbungkus crome/stainles steel kecuali disebutkan lain.
g. Semua untuk pekerjaan ini harus mengacu pada gambar rencana, kecuali
ditentukan lain.

VII. PENUTUP DAN PENGISI CELAH

7.1. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan bahan penutup dan pengisi celah
termasuk diantaranya, tetapi tidak terbatas pada hal – hal berikut :
Celah antara kusen pintu / jendela dengan dinding.
Celah antara dinding dengan kolom bangunan.
Celah antara peralatan dengan dinding, lantai atau langit – langit.
Celah antara langit – langit dan dinding.
Dan celah – celah lainnya yang memerlukannya, seperti disebutkan dalam
Spesifikasi Teknis terkait.

7.2. STANDAR / RUJUKAN

American Society for Testing and Materials (ASTM)

7.3. PROSEDUR UMUM

Contoh Bahan dan Data Teknis.

Contoh dan data teknis / brosur bahan yang akan digunakan harus diserahkan
kepada Pengawas Lapangan/MK untuk mendapatkan persetujuan sebelum pengadaan
bahan ke lokasi proyek.
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

Pengiriman dan Penyimpanan.


Semua bahan yang didatangkan harus dalam keadaan baru, utuh / masih disegel,
bermerek jelas dan harus disimpan di tempat yang kering, bersih dan aman, dan dilindungi
dari kerusakan yang diakibatkan oleh kondisi udara.
7.4. BAHAN - BAHAN

Tipe Umum.
Bahan penutup dan pengisi celah untuk bagian – bagian bangunan yang sifatnya non
– struktural harus merupakan produk yang dibuat dari bahan silikon, yang sesuai untuk
daerah tropis dengan kelembaban tinggi dan dapat diaplikasikan pada berbagai jenis
bahan, seperti produk Dow Corning 795 Silicone Building Sealant, GE Silglaze N 10,
IKA Glazing Netral atau yang setara.

Tipe Struktural.
Bahan penutup dan pengisi celah untuk bagian – bagian bangunan yang sifatnya
struktural harus merupakan produk yang dibuat dari bahan silikon dengan formula
khusus sehingga mampu menahan beban struktural seperti angin, dapat diaplikasikan
pada berbagai jenis bahan, seperti GE Ulgraglaze 4400.
Tipe Akrilik.
Bahan penutup dan pengisi celah untuk bagian – bagian bangunan yang akan dicat
harus dari tipe akrilik yang dapat dicat setelah 2 jam pengeringan, tahan terhadap air,
jamur dan lumur, memiliki daya rekat yang baik pada segala jenis bahan, seperti IKA
Glazing Acrylic atau yang setara yang disetujui Pengawas Lapangan/MK.

7.5. PELAKSANAAN PEKERJAAN

Persiapan.
Semua permukaan yang akan menerima bahan penutup dan pengisi celah harus bebas
dari debu, air, minyak dan segala kotoran.
Bahan metal atau kaca yang berhubungan dengan dinding harus dibersihkan dengan
bahan pembersih yang tidak mengandung minyak seperti methyl.

Desain Pertemuan.
Desain pertemuan pada lokasi bahan penutup celah akan ditempatkan tidak lebih lebar
dari 12,7 mm dan tidak lebih sempit dari 4 mm, dengan kedalaman tidak lebih besar dari
6,4 mm dan tidak lebih kecil dari 4 mm.

Cara Pengaplikasian.
Batang penyangga dari bahan polyethylene closed cell foam dipasang pada dasar celah
/ tempat yang akan diberi bahan penutup atau pengisi celah untuk
mendapatkan kedalaman celah yang tepat.
Daerah di sekitar tempat yang akan diberi bahan penutup celah harus dilindungi
dengan lembaran pelindung. Lembaran pelindung ini tidak boleh menyentuh bagian
permukaan yang akan diberi bahan penutup celah. Lembaran pelindung harus
segera dibuka setelah bahan penutup celah selesai diaplikasikan.
Pelapis dasar harus diaplikasikan terlebih dahulu pada permukaan yang berpori,
agar bahan penutup dan pengisi celah dapat melekat dengan baik.
Bahan penutup celah harus diaplikasikan secara menerus (tidak terputus – putus)
Lembaran pelindung harus segera dibuka setelah bahan penutup celah
selesai diaplikasikan.
Bahan penutup celah yang baru saja terpasang tidak boleh diganggu paling
sedikit selama 48 (empat puluh delapan) jam.
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

Lapisan Pelindung.
Penumpu talang datar yang dibuat dari bahan baja harus diberi lapisan cat dasar anti
karat dan cat akhir dalam warna sesuai ketentuan Skema Warna.
Bahan cat dan cara pengecatan harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis.

Lapisan Kedap Air.


Talang datar dari beton harus diberi lapisan kedap air. Cara pemasangannya lapisan
kedap air harus sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja dan petunjuk pemasangan dari
pabrik pembuat lapisan kedap air. Bahan lapisan kedap air harus sesuai ketentuan
Spesifikasi Teknis.

VIII. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT

8.1. KETERANGAN
Pekerjaan ini mencakup pembuatan dan pemasangan langit-langit dengan
berbagai bahan penutup langit-langit (gypsum panel, gypsum tile, grc panel) sesuai
dengan gambar dan RKS, meliputi penyediaan alat, bahan dan tenaga untuk
keperluan pekerjaan ini.
Pekerjaan langit-langit / plafon disini adalah dengan full system dalam arti
seluruh rangka dan panel penutupnya adalah satu pabrikan dan satu system
desainnya. Dalam pelaksanaannya dari produk yang dipakai harus bersedia
menyediakan tenaga supervise teknis dari principal.

8.2. BAHAN
a. Bahan yang dipakai pada pekerjaan ini adalah panel gypsum standart
9mm sesuai pada gambar perencanaan, produk Jaya Board, Knauf, atau
Armstrong. Papan gipsum harus dari tipe standar yang memenuhi ketentuan AS
2588, BS 1230 atau ASTM C 36.
b. Plafond overstek menggunakan GRC dengn tebal 6 mm seperti tertera dalam
gamba, produk GRC Board atau setara
c. Plafond kamar mandi memakai GRC dengan tebal 6 mm seperti tertera dalam
gambar produk GRC Board atau setara.
d. Rangka plafond gypsum dan GRC menggunakan sistem metal furing chanel
terbuat dari bahan galvalume C.2 x 3 x 2 dan Siku metal furing L.2.5 cm cm full
system sesuai gambar rancangan pelaksanaan

8.1. PELAKSANAAN
a. Rangka penggantung dipasang berjarak maksimum 120 cm sesuai gambar
rancangan sedangkan untuk rangka pembagi berjarak 40 cm untuk papan gypsum
9 mm dan 60 cm untuk papan gypsum 12mm sesuai persyaratan teknis dari
pabrik dan gambar rancangan pelaksanaan
b. Pemasangan paku atau sekrup harus diberi jarak 10 mm (minimal) dan
maksimal 16 mm dari pinggir bahan penutup. Jarak antara paku sekrup pada
bagian tepi gypsum berjarak 20 cm sedangkan pada bagian tengah penutup
langit-langit jarak antara paku sekrup adalah 30 cm.
c. Sambungan pada pemasangan penutup langit-langit antara satu dengan
lainnya adalah serapat mungkin tanpa jarak yang pemasangannya dilakukan zig
zag.
d. Untuk mendapatkan hasil permukaan yang benar-benar rata pada setiap
sambungan harus dilapisi dengan base bond dan paper tape dari produk yang
sama dengan papan penutup langit-langit dengan lubang dan garis tengah
pelaksanaan sesuai brosur petunjuk.
e. Untuk pekerjaan plafond dengan menggunakan gypsum datar tanpa nat,
tebal minimal 9 mm produksi Jaya Board atau setara.
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

f. Pemasangan penutup langit-langit harus ditimbang rata air agar


mendapatkan permukaan yang benar rata.
g. Langit-langit tanpa penutup/exposed beton di ruang-ruang yang tidak
tertutup harus dirapikan.

8.2. LANGIT-LANGIT AKUSTIK / GYP TILE


8.4.1. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini mencakup penyediaan bahan, tenaga kerja, peralatan bantu dan
pemasangan papan gipsum dan aksesori pada tempat-tempat seperti ditunjukkan
dalam Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.

8.4.2. STANDAR / RUJUKAN


 Australian Standard (AS)
 American Standard for Testing and Materials (ASTM).

8.4.3. PROSEDUR UMUM

 Contoh Bahan dan Data Teknis Bahan.


Contoh dan data teknis/brosur bahan yang akan diguanakan harus diserahkan
terlebih dahulu kepada Konsultan PENGAWAS untuk disetujui sebelum
dikiriPengawasan ke lokasi proyek.

 Gambar Detail Pelaksanaan.


Kontraktor harus menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan seabelum pekerjaan
dimulai, untuk disetujui oleh Pengawas Lapangan.
Gambar Detail Pelaksanaan harus mencakup penjelasan mengenai jenis/data
bahan, dimensi bahan, ukuran-ukuran, jumlah bahan, cara penyambungan, cara
febrikasi, cara pemasangan dan detail lain yang diperlukan.

 Pengiriman dan Penyimpanan.


Gyp - Tile dan aksesori harus didatangkan kelokasi sesaat sebelum pemasangan
untukmengurangi resiko kerusakan.
Gyp - Tile harus ditumpuk dengan rapi dan kuat diatas penumpu yang ditempatkan
pada setiap jarak 450mm, dengan penumpu bagian ujung berjarak tidak lebih
dari 150mm terhadap ujung tumpukan.
Gyp - Tile dan aksesori harus disimpan ditempat terlindung, lepas dari muka
tanah, diatas permukaan yang rata dan dihindarkan dari pengaruh cuaca.

 Ketidaksesuaian.
Kontraktor wajib memeriksa Gambar Kerja yang ada terhadap kemungkinan
kesalahan/ketidaksesuaian, baik dari segi dimensi jumlah maupun pemasangan
dan lainnya.
Bila bahan-bahan yang didatangkan atau difabrikasi ternyata menyimpang atau
tidak sesuai yang telah disetujui, maka akan ditolak dan Kontraktor wajib
menggantinya dengan yang sesuai.
Biaya yang ditimbulkan karena hal diatas menjadi tanggung jawab Kontraktor
sepenuhnya dan tanpa tambahan waktu.

8.4.4. BAHAN - BAHAN


Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

 Bahan yang dipakai pada pekerjaan ini adalah Gyp-Tile dengan ukuran 600 x
600 sesuai pada gambar perencanaan, produk Jaya Board, Knauf, Elephant.
 Rangka plafond menggunakan sistem metal furing dan cross tee main tee
terbuat dari bahan galvalume tebal 0,55 mm sesuai gambar rancangan
pelaksanaan produk Jayaboard, Jaindo Metal atau setara.

8.4.5. PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Rangka penggantung dipasang berjarak maksimum 120 cm sedangkan


untuk rangka pembagi berjarak maksimum 60 cm atau sesuai prosedur pabrik
dan gambar rancangan pelaksanaanSambungan pada pemasangan penutup
langit-langit antara satu dengan lainnya adalah serapat mungkin tanpa jarak
yang pemasangannya dilakukan zig zag.
 Pemasangan penutup langit-langit harus ditimbang rata air agar
mendapatkan permukaan yang benar rata.
 List langit-langit dipasang pada setiap permukaan antara dinding dan plafond
dengan cara pemasangan menggunakan paku atau sekrup sedemikian rupa
sehingga pangkal paku atau sekrup dapat masuk ke dalam bahan penutup langit-
langit.
 Lubang bekas paku atau sekrup harus ditutup dengan plamir/compound dari
bahan gypsum sampai tak terlihat bekas lubang.

8.5. LANGIT – LANGIT AKUSTIK METAL / METAL CEILING

8.5.1. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini mencakup penyediaan bahan dan pemasangan langit - langit pada
tempat-tempat sesuai petunjuk Gambar Kerja serta Spesifikasi Teknis ini.

8.5.2. STANDAR / RUJUKAN

 Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982)


 Standar Nasional Indonesia (SNI)
- SNI T-15-1991-03

8.5.3. PROSEDUR UMUM

Contoh Bahan dan Data Teknis Bahan.


Spesifikasi :
a. Material : Steel
b. Finishing : Stove Enamelled
c. Module : Steel :
600 x 600 mm, thickness : 0,50 mm
d. Surface : Perforated (with “T” textile)
e. System : Clip - in
f. Rangka Penggantung: System Clip – In Tile
Carrier No. 4 (galvanized steel)
Carrier No. 10 (galvanized steel)
Edge trim type 11 (galvanized steel)
Edge trim type 36 (galvanized steel)
Coupling Clip No. 1 (galvanized steel)
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

Adjustment clip No. 4 (galvanized steel)


Perforated Hanger (galvanized steel)
Adjustment clip (galvanized steel)

 Pengiriman dan Penyimpanan.


Pengiriman metal ceiling ke lokasi proyek harus terbungkus dalam kemasan
pabrik yang belum dibuka dan dilindungi dengan label/merek dagang yang utuh
dan jelas.

8.5.4. BAHAN - BAHAN


 Umum.
Metal Ceiling harus dari kualitas yang baik dan dari produk Dampa, Armstrong
Tiles atau setara yang memenuhi ketentuan SNI.

8.5.5. PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Persiapan.
Pekerjaan pemasangan langit - langit baru boleh dilakukan setelah pekerjaan
lainnya benar-benar selesai.

 Pemasangan. Instalasi :
Pemasangan metal ceiling baru dapat dikerjakan setelah semua pekerjaan instalasi
telah dipasang.
Marking untuk kesamaan ketinggian ceiling
Penggantungan rangka – rangka sesuai dengan
marking Pemasangan module metal ceiling
Rangka penggantung dipasang berjarak maksimum 120 cm sesuai gambar
rancangan sedangkan untuk rangka pembagi berjarak maksimum 60 cm sesuai
brosur dan gambar rancangan pelaksanaan
Untuk mendapatkan hasil permukaan yang benar-benar rata pada setiap
sambungan harus dilapisi dengan base bond dan paper tape dari produk yang
sama dengan papan penutup langit-langit dengan lubang dan garis tengah
pelaksanaan sesuai brosur petunjuk.
Pemasangan penutup langit-langit harus ditimbang rata air agar mendapatkan
permukaan yang benar rata.

Langit-langit tanpa penutup/exposed beton di ruang-ruang yang tidak tertutup


harus dirapikan.

8.6. LANGIT-LANGIT KASIUM SILIKAT

8.6.1. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan panel kalsium silikat untuk
pekerjaan, seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.

8.6.2. STANDAR / RUJUKAN

 American Society for Testing and Materials (ASTM)

8.6.3. PROSEDUR UMUM

 Contoh Bahan dan Data Teknis.


Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

Sebelum memulai pekerjaan di lapangan, Kontraktor harus menyerahkan contoh


bahan, data teknis dan detail pemasangan pekerjaan ini kepada Konsultan MK
untuk disetujui.
Bahan – bahan di sini diidentifikasikan dengan nama suatu produk / merek.
Bahan – bahan dengan merek lain yang dikenal dan setara dapat digunakan
selama bahan pengganti tersebut memiliki karakteristik dan kemampuan yang
sama dengan produk yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis ini dan disetujui
oleh Pengawas Lapangan.

 Pengiriman dan Penyimpanan.


Semua panel kalsium silikat harus disimpan di atas lantai kering yang rata, dan
harus ditutup dengan papan pelindung yang bertulis yang berasal dari pabrik
pembuat panel. Tumpukan panel harus ditutup dengan terpal yang longgar agar
udara dapat bersirkulasi dengan bebas di sekitar tumpukan.

 Ketidaksesuaian.
Pengawas Lapangan berhak menolak setiap pekerjaan yang dilaksanakan tidak
sesuai ketentuan yang disyaratkan atau tidak sesuai dengan ketentuan Spesifikasi
Teknis ini.
Semua biaya yang ditimbulkan karena perbaikan atau penolakan pekerjaan ini
menjadi beban Kontraktor.
Penolakan dapat disebabkan antara lain kesalahan Kontraktor dalam
pemasangan bahan yang tidak sesuai, atau pengaplikasian yang tidak sesuai
dengan ketentuan Gambar Kerja atau Spesifikasi Teknis ini.

8.6.4. BAHAN - BAHAN

 Panel Kalsium Silikat.


Panel kalsium silikat harus dibuat dari bahan baku semen dan tepung pasir alam
yang diperkuat dengan serat sekaligus sebagai penulangan, dan dengan proses
pengeringan autoclave, dan memiliki sifat dan karakteristik sebagai berikut :
 Tidak mengandung asbes
 Stabil dan tidak mudah mengalami muai – susut
 Tahan air
 Tidak mudah terbakar dan tidak menyebarkan nyala api
 Tidak mudah lapuk dan membusuk
 Mudah dipotong, dipaku atau disekrup
 Tahan rayap dan binatang kecil lainnya
 Memiliki permukaan yang rata sehingga tidak memerlukan dempul atau
meni Seperti Kalsiboard produk Knauf.
Ketebalan dan ukuran harus sesuai dengan petunjuk dalam Gambar Kerja.

 Perlengkapan Pemasangan. Rangka.


 Rangka metal berupa produk jadi (prefabrikasi) untuk pemasangan
panel pada langit – langit, eksterior dan tempat – tempat lainnya seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja. Harus dibuat dari bahan baja ringan lapis
seng dan alumunium seperti Zincalume atau Galvalum, dengan bentuk dan
ukuran yang sesuai untuk pemasangan panel kalsium silikat, seperti buatan Jof
Metal, Buman, Jayaboard, BRS atau yang setara, sesuai rekomendasi dari
pabrik pembuat panel.

 Alat Pengencang.
 Alat pengencang panel pada rangka metal harus berupa sekrup jenis
self-embeded- head dan self-tapping yang memiliki lapisan anti karat jenis
electro-plating.
 Alat pengencang pada rangka kayu harus berupa paku yang
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

memiliki kepala lebar dan berbadan langsing dan diberi lapisan seng agar
tidak berkarat.

 Pita Penyambung Berperekat (Self Adhesive Join Tape)


Pita penyambung harus dibuat dari bahan serat gelas (fibreglass) yang kuat dan
memiliki perekat, sesuai atau setara dengan Join Tape Kalsiboard.

 Kompon.
Kompon untuk pemasangan panel kalsium silikat harus didesain khusus sehingga
dapat digunakan untuk sistem sambungan tertutup (flush joint system), penutup
kepala sekrup atau paku.
 Bahan Penutup dan Pengisi Celah.
Bahan penutup dan pengisi celah untuk setiap sambungan dan celah antara
panel semen berserat harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis.
 Pengecatan.
Pengecatan untuk penyelesaian permukaan panel harus sesuai dengan
rekomendasi dari pabrik pembuat panel dan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis.

8.6.5. PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Umum.
Panel kalsium silikat digunakan untuk pemasangan interior maupun eksterior
pada tempat – tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Panel kalsium silikat harus diolah dan dikerjakan sesuai dengan petunjuk dari
pabrik pembuatnya.

 Persiapan.
Panel kalsium silikat memiliki permukaan yang halus yang membutuhkan
persiapan minimal sebelum penyelesaian.
Panel kalsium silikat harus dipotong dengan alat pemotong yang
direkomendasikan pabrik pembuat panel sehingga akan dihasilkan potongan yang
rata dan licin.
Pengebor elektris dapat digunakan untuk melubangi panel untuk penempatan
peralatan, seperti armatur lampu, kisi – kisi udara dan lainnya seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

 Pengencangan.
Ukuran dan jenis alat pengencang yang akan digunakan harus sesuai
rekomendasi dari pabrik pembuat panel kalsium silikat.
Penempatan paku atau sekrup harus sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat
panel. Paku atau sekrup harus terbenam sampai rata dengan permukaan panel.
Kepala paku atau sekrup kemudian ditutup dengan kompon agar diperoleh
permukaan panel yang halus.

 Sambungan.
Setiap sambungan panel, baik sambungan terbuka / bercelah ataupun berbentuk
garis, harus diisi dengan bahan penutup dan pengisi yang bersifat lentur dan
tahan cuaca seperti direkomendasikan pabrik pembuat panel, atau sesuai
ketentuan.
Bahan pengisi sambungan harus diaplikasikan di atas batang penumpu yang
memiliki ukuran yang sesuai, seperti direkomendasikan oleh pabrik pembuatan
bahan pengisi.
Agar diperoleh permukaan yang halus dan menerus tanpa sambungan, sambungan
harus ditutup dengan sistem sambungan tertutup yang direkomendasikan
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

pabrik pembuat panel.

 Aplikasi.
Untuk aplikasi langit – langit dan lainnya, pemasangan antara lain harus sebagai
berikut:
 Panel harus dipotong dalam ukuran sesuai Gambar Kerja dan
ukuran di lokasi pekerjaan.
 Panel dipasang pada rangka metal atau rangka kayu yang sudah
diberi bahan pengawet, dengan alat pengencang dalam ukuran yang
sesuai rekomendasi pabrik pembuatnya.
 Sambungan antara panel harus ditutup / diisi dengan pita
penyambung dan kompon penutup sesuai rekomendasi pabrik pembuat panel.

 Penyelesaian.
Untuk mendapatkan penyelesaian yang baik, permukaan harus diamplas ringan
dengan amplas halus dan setiap debu harus disingkirkan dari permukaan
dengan kain kasar yang bersih. Butir – butir lepas yang menempel pada
permukaan harus dihilangkan dengan pengikis besi.
Panel kemudian dilapisi dengan 2 (dua) lapis cat emulsi.

Warna – warna cat harus sesuai Skema Warna yang akan ditentukan kemudian.

8.7. LANGIT-LANGIT ALUMINIUM LINIER

Bahan
Bahan Panel 200F, AL Thick 0,7mm LX Natural (Exterior), FE steel carrier
200F(@5M/pcs), Carrier splice, Hollow 40x40.

Pemasangan
Harus dilakukan sub kon khusus dan berpengalaman dengan tenaga kerja
terlatih.

IX. PEKERJAAN PELAPISAN DINDING

9.1. PELAPIS DINDING KERAMIK


9.1.1. KETERANGAN
Pekerjaan ini mencakup pemasangan pelapis dinding ruangan-ruangan dalam
bangunan sesuai dengan gambar pelaksanaan dan RKS ini, meliputi penyediaan
alat, bahan dan tenaga untuk keperluan pekerjaan ini. Ruangan yang dilapisi
keramik sesuai dengan gambar dan schedule finishing.

9.1.2. BAHAN
a. Keramik
Keramik dan homogenous tile untuk pelapis dinding yang dipakai buatan
dalam negeri (Roman atau Asia Tile), ukuran 30 x 60 cm dari material keramik
yang dipasang sesuai schedule/gambar untuk ruang – ruang lainnya. Bahan yang
didatangkan harus dalam keadaan baik, utuh kuat, tanpa cacat.
Keramik/Homogenous Tile yang didatangkan harus disetujui oleh Pengawas
/Konsultan MK.

b. Hospital Plint
Hospital Plint adalah plin yang bersudut lengkung minimal R . ± 3 c m terbuat
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

dari material Homogenous atau syntetis/marbel produk granite ukuran 10 x 20


cm material harus satu produk dengan homogenous lantai baik jenisnya maupun
merknya. Pelaksanaan pemasangan harus rata dengan dinding (tidak boleh
muncul) sesuai dengan gambar perencanaan dan dipasang pada ruang-
ruang sesuai dengan yang tertuang dalam finishing schedule atau gambar.

c. Plint homogenous tile 10 x 60 cm cutting size


Plint homogenius tile 10 x 60 cm cutting size adalah produk plin langsung jadi
bukan plin yang dipotong dari homogenous ukuran 60 x 60 cm. Ukuran plin
cutting size yaitu 10 x 60 cm Material harus satu produk dengan homogenous
lantai baik jenisnya maupun merknya. Pelaksanaan pemasangan harus rata
dengan dinding (tidak muncul). Dilakukan oleh tukang terlatih dan berpengalaman
baik.

d. Batu Tempel
Batu tempel tang digunakan adalah jenis andesit warna gelap ukuran 5 x 30
atau 20 x 30 dengan permukaan rata. Bahan yang didatangkan harus dalam
keadaan baik, utuh kuat, tanpa cacat. Batu Tempel yang didatangkan harus
disetujui oleh Pengawas /Konsultan MK.

c. Dinding Timbal
Dinding lapis lembaran timbal (Pb) dengan ketebalan total 2 mm dan 1 mm
pada sitiap leyernya.

9.1.3. PELAKSANAAN
a. Pemasangan keramik
Pemasangan keramik dinding sebaiknya pada tahap akhir, untuk
menghindari kerusakan akibat pekerjaan yang belum selesai. Permukaan
dinding yang akan dipasang keramik harus bersih, cukup kering dan rata
air. Tentukan tulangan dengan mempertimbangkan tata letak ruangan dinding
yang ada. Pemasangan keramik dinding dimulai dari tulangan ini. Sebelum
dipasang, keramik dinding agar direndam dalam air terlebih dahulu. Setiap
jalur pemasangan sebaiknya ditarik benang dan rata air. Adukan semen
untuk pemasangan keramik harus penuh, baik permukaan dasar maupun di
badan belakang keramik dinding yang terpasang. Perbandingan adukan dan
ketebalan rata – rata yang dianjurkan adalah Semen : Pasir = 1 : 4, dengan
ketebalan rata – rata 2,0 cm. Lebar nat yang dianjurkan untuk dinding adalah
2 mm, dengan campuran pengisi nat (Grout) bahan khusus AM 50. Bagi area
yang luas dianjurkan untuk diberi expansion joint. Khusus untuk dinding luar,
harap diberi tali air per jarak tertentu dengan mempertimbangkan desainnya,
agar tidak menerima beban terlalu berat. Bersihkan segera bekas adukan dari
permukaan keramik, dapat digunakan bahan pembersih yang ada di pasar
dengan kadar asam tidak lebih dari 5 %, setelah itu segera bersihkan dengan
air bersih. Karena sifat alamiah dari produk keramik, yang disebabkan proses
pembakaran pada temperatur tinggi, dapat terjadi perbedaan warna dan
ukuran, untuk ini periksa dan pastikan keramik dinding yang akan dipasang
mempunyai seri dan golongan ukuran yang sama.

Plesteran dinding untuk pasangan keramik harus benar-benar rata dan cukup
kering. Keramik dipasang secara teliti dan rapi. Pemotongan ubin keramik harus
menggunakan alat pemotong khusus. Lebar dan kedalaman siar-siar harus sama
(maksimal 3 mm untuk dinding keramik dan 1 mm untuk dinding granit) dan
siar harus membentuk garis-garis lurus. Siar-siar itu diisi dengan bahan
pengisi warna (grout semen berwarna), sesuai dengan petunjuk Pengawas
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

/Konsultan MK. Dinding keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari
segala macam noda/kotoran yang melekat sehingga benar-benar bersih,
warnanya tidak kusam. Semua pemasangan dinding keramik dipasang rata
dengan plesteran dinding yang tidak dilapis keramik.

b. Hospital Plint
Pemasangan hospital plit dipasang rata dengan dinding dan lantai dengan lokasi
pemasangan sesuai dengan finishing schedule yang telah ditentukan.
Pemasangan dan penyambungan nat pada pemasangan hospital plin harus
searah dan mengikuti nat lantai dan atau dinding keramik. Setiap jalur
pemasangan sebaiknya ditarik benang dan rata air. Adukan semen untuk
pemasangan harus penuh, baik permukaan dasar maupun di badan belakang
hospital plin terhadap dinding yang terpasang. Perbandingan adukan dan
ketebalan rata – rata yang dianjurkan adalah Semen : Pasir = 1 : 4, dengan
ketebalan rata – rata 2,0 cm. Lebar nat yang dianjurkan untuk dinding adalah
max 2 mm, dengan campuran pengisi nat (Grout) bahan khusus AM 50.
Bersihkan segera bekas adukan dari permukaan, dapat digunakan bahan
pembersih yang ada di pasar dengan kadar asam tidak lebih dari 5 %, setelah
itu segera bersihkan dengan air bersih. Karena sifat alamiah dari produk
keramik, yang disebabkan proses pembakaran pada temperatur tinggi, dapat
terjadi perbedaan warna dan ukuran, untuk ini periksa dan pastikan keramik
dinding yang akan dipasang mempunyai seri dan golongan ukuran yang sama.
Hospital plin dipasang secara teliti dan rapi. Pemotongan harus menggunakan
alat pemotong khusus. Semua pemasangan pelapis dinding dipasang rata
dengan plesteran dinding atau pelapis dinding lainnya.

c. Pemasangan border keramik


Bahan yang terpasang harus dalam keadaan baik, utuh dan rapi. Untuk border
keramik dipasang sesuai lebar keramik. Nat/siar harus lurus vertikal atau
horisontal dengan keramik utamanya, atau sesuai dengan gambar rencana.
Warna dan motif border keramik akan ditentukan kemudian setelah mendapat
persetujuan dari konsultan perencana dan Pemberi Tugas. Setelah terpasang
segera dibersihkan dari segala kotoran atau noda yang menempel.

d. Pemasangan dinding timbal (Pb)


Dinding yang dilapis timbal adalah pada ruang X Ray,dan ruang lain yang
disebutlan dalam gambar. Dinding timbal (Pb) yang dipasang adalah dengan
ketebalan minimal 2mm. Lapis timbal (Pb) dipasang sebagai pelapis dinding
dalam ruang tersebut diatas dengan ketinggian 2 m dari lantai terhadap
seluruhdinding ruangan termasuk kusen dan daun pintunya. Dan apabila ada
jendela kacanya juga harus dari jenis kaca anti radiasi. Pemasangan dinding
lapis ti mbal (Pb) dipasang dengan menggunakan rangka hollow metal 4 x 4 cm
atau rangka kayu berkualitas II ukuran 5 x 7 cm dengan jarak rangka minimal
tiap 50 cm. Rangka harus terpasang dengan kuat dan lurus sehingga
lembaran timbal bisa menempel dengan lurus, kuat dan rapat. Setiap sambungan
lembaran timbal harus dipasang tanpa celah sehingga pemasangan sambungan
harus di overlap minimal 5 cm. Setelah lembaran timbal terpasang dengan benar
pada rangka nya selanjutnya ditutup dengan panel calsiboard 9 mm sehingga
terbentuk bidang dinding yang rata tegak lurus dari lantai sampai dengan
plafon dan di finishing sesuai dengan gambar pelaksanaan. Sebelum
dilaksanakan kontraktor harus mengajukan gambar shop drawing untuk
diketahui dan disetujui pemberi tugas dan Pengawas /Konsultan MK serta
pihak-pihak teknis terkait.

9.2. PELAPISAN DINDING BUMPER & RAIL GUARD

9.2.1. KETERANGAN
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

Pekerjaan ini mencakup pemasangan pelindung dinding Bumper & Rail Guard,
meliputi penyediaan alat, bahan dan tenaga untuk keperluan pekerjaan ini. tempat
seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Merk yang direkomendasikan : BRS, Pinger, Pawling

9.2.2. BAHAN
Bahan pelindung dinding yang dipakai adalah :
- Alumunium extrucded profil 140 mm
- Cover vinyl hand drail 140mm PVC higt impact

X. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI


10.1 PENUTUP LANTAI KERAMIK
10.1.1. KETERANGAN
Bagian ini mencakup semua pekerjaan penutup lantai dalam bangunan dan teras-
teras termasuk plin dan tangga, seperti yang tercantum dalam gambar dan RKS,
meliputi penyediaan bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini.
Pengiriman ubin ke lokasi proyek harus terbungkus dalam kemasan pabrik yang
belum dibuka dan dilindungi dengan label/merek dagang yang utuh dan jelas.
Kontraktor wajib menyediakan cadangan secukupnya dari keseluruhan bahan
terpasang untuk diserahkan kepada pemberi tugas.

10.1.2. BAHAN
a. Ubin penutup lantai yang dipakai ukuran sesuai
gambar dari jenis Homogeneous Tile yang mempunyai specifikasi
minimal sbb :

No Ukuran Tile Uraian Toleransi


1 60 x 60 Tebal ± 9 mm ±5%
Panjang x Lebar ± 0,5 %
Kuat Tekan Min K-500
Kuat Gesekan ≤175 mm3
Daya Serap Air ≤0,5 %
Ketahanan Zat Kimia Kimia Sedang

2 40 x 40 Tebal ± 7 mm ±5%
Panjang x Lebar ± 0,5 %
Kuat Tekan Min K-500
Kuat Gesekan ≤175 mm3
Daya Serap Air ≤0,5 %
Ketahanan Zat Kimia Kimia Sedang

3 30 x 30 Tebal ± 6 mm ±5%
Panjang x Lebar ± 0,5 %
Kuat Tekan Min K-500
Kuat Gesekan ≤175 mm3
Daya Serap Air ≤0,5 %
Ketahanan Zat Kimia Kimia Sedang

b. Semua bahan diutamakan buatan dalam negeri (produk Granito Tiles, Niro
Granit, Venus).
Corak dan warna ubin keramik akan ditetapkan kemudian oleh owner dan
Konsultan Perencana.
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

c. Sebelum keramik dan homogeneus tile dibawa ke tempat pekerjaan,


Kontraktor harus menyerahkan contoh dan katalog/persyaratan specifikasi
teknis dari pabrik pembuat kepada Pengawas untuk memperoleh persetujuan.
Semua keramik dan Homogeneous Tile/Granit Tile yang akan diipakai harus
berada dalam kotak aslinya. Ubin-ubin keramik yang akan dipasang harus
mulus, presisi, rata dan bebas cacat apapun.
d. Bahan penutup lantai kamar mandi/toilet/area basah ukuran 30x30
mengggunakan jenis material keramik, produk Roman, Asia Tile, Mulia Tile.

10.1.3. PELAKSANAAN
a. Pemasangan lantai keramik dan homogeneus tile
Pemasangan keramik lantai sebaiknya pada tahap akhir, untuk menghindari
kerusakan akibat pekerjaan yang belum selesai. Permukaan lantai yang akan
dipasang keramik maupun Homogeneous Tile/Granit Tile harus bersih, cukup
kering dan rata air. Tentukan tulangan/kepalaan dengan mempertimbangkan
tata letak ruangan / lantai yang ada. Pemasangan keramik lantai dimulai dari
tulangan ini. Sebelum dipasang, keramik lantai agar direndam dalam air terlebih
dahulu sementara untuk lantai homogenous tile tidak perlu direndam dalam air.
Setiap jalur pemasangan sebaiknya ditarik benang dan rata air. Adukan semen
untuk pemasangan keramik harus penuh, baik permukaan dasar maupun di
badan belakang keramik lantai yang terpasang. Perbandingan adukan dan
ketebalan rata – rata yang dianjurkan adalah Semen : Pasir = 1 : 4, dengan
ketebalan rata – rata 2 - 4 cm. Lebar nat yang dianjurkan untuk lantai adalah 2 -
3 mm kecuali untuk keramik type cuting dan homogeneus tile lebar nat maximum
adalah 1,5 mm, dengan campuran pengisi nat (Grout) bahan khusus AM 50
dengan warna sama dengan penutup lantaiyang dipasang. Bagi area yang luas
dianjurkan untuk diberi expansion joint. Bersihkan segera bekas adukan dari
permukaan keramik, dapat digunakan bahan pembersih yang ada di pasar
dengan kadar asam tidak lebih dari 5 %, setelah itu segera bersihkan dengan
air bersih. Karena sifat alamiah dari produk keramik, yang disebabkan proses
pembakaran pada temperatur tinggi, dapat terjadi perbedaan warna dan ukuran,
untuk ini periksa dan pastikan keramik lantai yang akan dipasang mempunyai
seri dan golongan ukuran yang sama.

b. Pemasangan
Pekerjaan ini harus dilakukan dengan serapi-rapinya oleh tukang yang benar-
benar ahli dan berpengalaman, sesuai dengan petunjuk pabrik bahan yang
bersangkutan.

10.2 PENUTUP LANTAI GRANIT


10.2.1. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini mencakup penyediaan bahan dan pemasangan lantai sesuai petunjuk
Gambar Kerja serta Spesifikasi Teknis ini.

10.2.2. STANDAR / RUJUKAN

 Specifications for Architectural Granite and Recommedation of The


National Building Granite Quarries Association, Inc. (NBGQA)
 Semua standard perturan bahan nasional yang berlaku

10.2.3. PROSEDUR UMUM

 Mock- Ups dan Contoh Bahan.


Sebelum pengadaan bahan, Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan
lengkap kepada Pengawas Lapangan untuk diperiksa dan disetujui.
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

Kontraktor harus membuat mock – up beserta bahan – bahan lain yang


berkaitan untuk diperiksa dan disetujui oleh Pengawas Lapangan.
Biaya pengadaan contoh menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.

 Gambar Detail Pelaksanaan.


Kontraktor harus membuat dan menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan
kepada Pengawas Lapangan, untuk diperiksa dan disetujui. Gambar Detail
Pelaksanaan harus mencakup dimensi, tata letak, tipe, cara pemasangan dan
detail lain yang diperlukan.

 Pengiriman dan Penyimpanan.


Batu harus dijaga terhadap cuaca, suhu, kelembaban dan kerusakan fisik
serta disimpan dalam gudang.
Bahan-bahan yang didatangkan harus dalam keadaan baik, bebas dari
segala cacat, dan dilengkapi dengan label dan data teknis.

10.2.4. BAHAN - BAHAN

 Granit.
Kualitas fisik granit atau marmer minimum yang akan dilaksanakan adalah
sesuai dengan ASTM C615 dengan kepadatan 160 pcf, absorsi 0,4%, kuat tekan
19.000 psi dan rupture modulus 1500 psi.
Ukuran granit adalah 10 x 20 cm, 30 x 60 cm, 60 x 60 cm atau ditentukan lain
dalam Gambar Kerja.
Permukaan granit dengan penyelesaian polished, honed dan flamed sesuai
dengan yang ditentukan dalam Gambar Kerja.
Jenis granit yang digunakan : Nero Assoluto, Serpegiante, Imperial Red atau
setara ex Itali.

Semen, Pasir dan Grouting. Portland Cement :


Sesuai dengan standar ASTM C150. Serta standar nasional yang berlaku,
produk Semen Cibinong, Semen Gresik, atau setara.
Pasir :
Sesuai dengan standar ASTM C144 atau standar nasional yang berlaku.
Mortar dan Grouting :
Non staining sesuai dengan standar ASTM C270 atau Spesifikasi Teknis.

10.2.5. PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Persiapan.
Batu harus benar – benar bersih sebelum dipasang dengan dicuci menggunakan
sikat plastik serta air bersih.
Pekerjaan atau instalasi lain yang terkait dalam pekerjaan pemasangan batu ini
harus dipelajari terlebih dahulu serta di-marking sesuai dengan gambar
pelaksanaan

 Pemasangan.
Batu harus dipasang oleh tukang yang ahli serta apabila diperlukan batu dapat
dipotong di lapangan dengan menggunakan mesin pemotong.
Toleransi pemasangan antar batu untuk lantai tidak lebih dari 6 mm untuk setiap
3 m lebar pasangan.

 Stone Paving / Pedestrian / Plaza


Sebelum pemasangan pelataran batu, sub-base harus dibersihkan terlebih
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

dahulu dari lumpur, debu, serta kotoran lainnnya


Lantai kerja disyaratkan terdiri dari perbandingan 1 zak semen 50 kg dengan 1
kubik pasir serta air secukupnya

Sebelum pemasangan batu harus dalam keadaan basah


Celah antar batu setelah pemasangan harus diisi semen (grouting) secepatnya
dan setelah 7 hari semen pengisi yang menempel di permukaan batu dapat
dibersihkan.

10.3 PENUTUP LANTAI VINYL SHEET


10.3.1. KETERANGAN

Vinyl sheets dilaksanakan pada ruang seperti tertera dalam skejul finishing material
terdiri dari beberapa type dengan specifikasi adalah sbb:
1. Type I adalah anti bakteri, anti static, anti chemical, anti fiction, non slip
dan heavy duty
2. Type II adalah anti bakteri, anti static, anti chemical, anti fiction, non slip
3. Type III adalah Continous Air Buble Foam, elastic dan anti slip
4. Type IV adalah anti bakteri, anti slip dan heavy duty
5. Type V adalah untuk pelapis dinding anti baktery dan anti static
6. Type VI adalah pelapis lantai berkontur non slip
produk yang direkomendasi Forbo, Amstrong, Tarkeet

10.3.2. Bahan
Bahan harus termasuk dalam kategori klasifikasi sebagai berikut :
- Wear Resistance : kelas EN 660-2 dengan resistensi abrasi yang yang
baik(grup T)
- Static Electrical Propensity : kelas EN 1815-1997 ≤2.0 kV, tebal lapisan minimal
2,0 mm
- Flammability : GB 8624-2012 kelas B1, EN 13501-1 kelas Bfl-S1
- Dynamic Coefficient Friction : EN 13893 Kelas DS
- Slip Resistance : DIN 51130 Grup R9
- Resistance to Staining : EN 423 No stain
- Dimensional Stability : ISO 23999-EN 434 X :< 0.4%; Y :<0.4%
- Color Fastness : ISO 105-B02 rating >6
- Impact Sound Reduction : ISO 10140 ISO 717-2 3 dB
- Classification : ISO 10874-EN 685 kelas Domestic : 23 heavy, Commercial : 34
very heavy, Industrial : 43 heavy

Bidang vinyl harus dalam bentuk ‘sheet’ (gulungan), lebar minimal 2m, panjang 13-
20m, tebal minimal 2 mm, total berat 3.3 kg/m2, sambungan di las (hot welding)
dengan pemanasan dengan menggunakan bahan PVC yang sama yang disebut
welding rod atau dengan menggunakan adhesive S 761 ex. Armstrong (cold
welding/seamless). Lebar sambungan dengan welding rod antara 2,5 s/d 3 mm dan
harus rata.

Plint adalah perpanjangan atau kelanjutan vinyl dari lantai kemudian naik ke dinding
setinggi 10 cm. Pada sudut antara lantai dan dinding di pasang “Cove Fillet“ yaitu
bahan yang membentuk sudut landai (R) agar sudut tersebut tidak siku. Sementara
pada ujung vinyl yang naik ke dinding, ditutup dengan wall capping. Material dari cove
fillet dan wall capping juga harus terbuat dari vinyl PVC.
Warna dan corak bahan di ajukan oleh kontraktor dengan persetujuan Konsultan
Manajemen Konstruksi dan atau Pemberi Tugas.

10.3.3. PELAKSANAAN PEKERJAAN


Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

Pelaksanaan pemasangan penutup Vinyl sheet harus memenuhi kriteria sbb :


1. Pertemuan antara dua vinyl sheet dengan tipe berbeda maka apabila
dalam pelaksanaan didapatkan pertemuan tersebut harus ditambahkan
“feature strip” stainless steel pada daerah bukaan pintu/threshold
2. Prosedur pemasangan lantai vinyl harus dikerjakan oleh tenaga ahli
khusus yang disetujui oleh konsultan pengawas dan pemberi tugas dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Survey lokasi
Sebelum pekerjaan pemasangan lantai vinyl dimulai, lokasi pemasangan
lantai vinyl harus dalam keadaan siap pasang, yaitu :
- Bebas dari pekerjaan dan lalu lintas sub contractor lain selama
masa pengerjaan lantai vinyl belum selesai.
- Batas ruangan/lokasi pemasangan yang berupa dinding/partisi
harus sudah selesai dikerjakan (kecuali pengecatan, wall
covering dan
sejenisnya), plint/skirting lantai jangan dipasang terlebih dahulu, tunggu
hingga pemasangan lantai vinyl selesai.
- Ruangan dalam keadaan bersih, tidak ada tumpahan mortar, cat,
minyak atau bahan-bahan lainnya (cuci lantai tersebut bila perlu)
- Jika plafond menggunakan plafond acoustic atau sejenisnya,
sebaiknya pemasangan panel plafond ditunda hingga pekerjaan
pemerataan lantai diselesaikan terlebih dahulu.
- Selesaikan dahulu semua pekerjaan yang pelaksanaannya harus
menggunakan staiger/scaffolding berat/tinggi untuk pekerjaan ME, plafond
dan sebagainya.
Apabila lokasi dalam keadaan siap pasang, maka pekerjaan pemerataan
lantai dapat segera dimulai.

b. Pemerataan lantai
Pemerataan lantai hanya menutupi gelombang dengan lebar maksimum 1,50
m dan kedalaman maksimum 5 mm. Bersihkan lantai dari sisa pasir, sapu
sehingga bersih, siram dengan larutan primer, biarkan kurang lebih 2 jam.
Lakukan pelapisan lantai lapis demi lapis hingga lantai tidak bergelombang
lagi (kurang lebih 4 lapis), umumnya setiap lapis membutuhkan waktu 1 hari
untuk pengerasan.

c. Pekerjaan pemasangan vinyl


Sebelum dilakukan pemasangan lantai vinyl, selesaikan dahulu pekerjaan
yang tersisa seperti pemasangan panel plafond, acoustic, sisa pekerjaan ME,
pengecatan, wall covering dan lain sebagainya, gunakan scaffolding dengan
roda karet untuk pelaksanannya. Koordinasikan bila ada
pemasangan/instalasi mesin-mesin berat sehingga pengangkutannya tidak
merusak vinyl yang telah terpasang.
Untuk pemasangan vinyl sheet, vinyl harus digelar diatas lantai 24 jam untuk
menghilangkan gaya-gaya dalam vinyl di-packing dalam keadaan tergulung.
Vinyl dilekatkan ke lantai sesuai dengan adhesive yang telah disyaratkan
oleh factory dan sesuai dengan penggunaan vinyl tersebut di masa
mendatang, kemudian di-welding pada setiap sambungan antar vinyl (untuk
vinyl sheet). Untuk menjaga hyginitas setiap ada celah/sambungan vinyl harus
dilas atau sejenis sealant dengan bahan yang sama. Pemasangan harus
dilakukan oleh aplikator yang yang terampil dan berpengalaman dan
direkomendasi oleh pabrik penghasil.

d. Pekerjaan Pemolishan
Sebelum di-polish lantai harus dipel hingga benar-benar bersih, gunakan
detergent bila perlu, buang sisa air kotor dan bilas dengan air bersih 2 kali
dengan cara pengepelan, kemudian keringkan. Untuk vinyl sheet pemolishan
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

dilakukan 2 lapis sedang untuk vinyl tile 3 lapis.

10.4 FLOOR HARDENER


10.4.1. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, tenaga kerja, peralatan kerja, pemasangan
adukan cair pada pekerjaan – pekerjaan seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja
dan / atau petunjuk Pengawas /Konsultan MK.

10.4.2. STANDAR / RUJUKAN

 American Society for Testing and Materials (ASTM)


 British Standard (BS)
 Peraturan Beton Bertulang Indonesia (NI-2,1971)

10.4.3. PROSEDUR UMUM

 Contoh Bahan dan Data Teknis.


Contoh, brosur dan / atau data teknis bahan yang akan digunakan harus
diserahkan kepada Pengawas /Konsultan MK untuk disetujui terlebih dahulu
sebelum didatangkan ke lokasi.
 Pengiriman dan Penyimpanan.
Kantong kemasan asli dari pabrik harus dalam keadaan tertutup rapat dan harus
disimpan dalam gudang yang vukup ventilasinya, tidak terkena air, tidak berubah
warna dan tidak berbongkah serta diletakkan pada tempat yang tingginya 300
mm dari lantai.

10.4.4. BAHAN - BAHAN

 Adukan Encer.
Adukan encer harus dibuat dari bahan dasar semen, dan harus memiliki
karakteristik minimal sebagai berikut :
 Merupakan campuran siap pakai.
 Tahan terhadap pukulan dan getaran
 Jenis non-shrinkage, non-metallic, dan tidak beracun
 Memenuhi standar ASTM C-1107
 Memiliki kuat tekan minimal 610 kg/cm2 pada umur 7 hari, sesuai
ASTM C- 109 atau 650 kg/cm2 sesuai BS 1881 part 116.

Seperti Sika Grout 214-11, Conbextra GPXtra dari Fosroc, atau Hitchins yang
disetujui Pengawas /Konsultan MK dan disetujui oleh Konsultan Perencana.

 Air .
Air sebagai bahan pencampur / pengencer harus air yang bersih seperti
disyaratkan dalam Spesifikasi Teknis.

 Cetakan / Acuan.
Bahan cetakan / acuan dibuat dari bahan besi pelat atau kayu lapis dengan
ketebalan yang sesuai, yang dibentuk sedemikian rupa sesuai dengan ukuran
dan bentuk yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Cetakan / acuan harus sama pada semua tempat yang menhendaki ukuran dan
bentuk yang sama.
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

10.4.5. PELAKSANAAN PEKERJAAN


 Persiapan.
Cetakan / acuan harus dibuat sedemikian rupa sehingga adukan encer dapat
dialirkan seluruhnya selama pelaksanaan. Jalan masuk yang baik harus
disediakan.
Cetakan / acuan harus duah disiapkan dan bagian yang akan menerima adukan
encer harus dibersihkan dari minyak, gemuk dan segala kotoran lainnya yang
akan mengurangi daya lekat. Debu harus ditiup keluar dari cetakan.
Angkur – angkur, baut pengencang dan pelat landasan harus sudah tepat
elevasinya sebelum penuangan adukan encer.
 Cuaca.
Cuaca pada saat akan melaksanakan pekerjaan ini harus sesuai dengan
persyaratan dari pabrik pembuat adukan encer bersangkutan.

 Campuran Adukan Encer.


Perbandingan campuran antara bahan adukan encer dengan air sesuai petunjuk
dari pabrik pembuat.
Pencampuran harus dilakukan dengan cara mekanis, dengan alat
pencampur bertenaga atau tangkai pengaduk yang sesuai yang dipasang
pada mesin bor kecepatan rendah.

 Pelaksanaan.
Adukan encer dapat dituangkan atau dipompakan ke dalam cetakan /
acuan atau sesuai petunjuk pabrik pembuat. Penggetaran halus akan
memperlancar aliran.
Penggunaan tali atau rantai akan memperlancar aliran pada bagian yang
berjarak lebih dari 100 cm (gerakan menggergaji dari tali atau rantai
melancarkan aliran adukan encer – cara ini harus dilakukan sedemikian
rupa agar tidak terbentuk ruang kosong).
Aliran adukan encer harus tetap terjaga sampai adukan encer mengisi
rongga cetakan dan telah memenuhi seluruh panjang cetakan pada sisi
lainnya. Penempatan adukan encer harus dilakukan dari salah satu sisi saja.

XI. PEKERJAAN PENGECATAN

11.1. KETERANGAN
Pekerjaan ini mencakup semua pekerjaan yang berhubungan dan seharusnya
dilaksanakan dalam pengecatan dengan bahan-bahan emulsi, enamel, politur/teak
oil, cat dasar, pendempulan, baik yang dilaksanakan sebagai pekerjaan permulaan,
ditengah-tengah dan akhir. Yang dicat adalah semua permukaan baja/besi, kayu,
plesteran tembok dan beton, dan permukaan-permukaan lain yang disebut dalam
gambar dan RKS.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, tenaga dan semua peralatan yang
diperlukan untuk pekerjaan ini.
STANDAR / RUJUKAN
 PUBB 1973 NI-3.
 Steel Structures Painting Council (SSPC).
 Swedish Standard Institution (SIS).
 British Standard (BS).
 Petunjuk pelaksanaan dari pabrik pembuat.

11.2. BAHAN
a. Umum.
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

1. Cat harus dalam kaleng/kemasan yang masih tertutup patri/segel,


dan masih jelas menunjukkan nama/merek dagang, nomor formula atau
Spesifikasi cat, nomor takaran pabrik, warna, tanggal pembuatan
pabrikpetunjuk dari pabrik dan nama pabrik pembuat, yang semuanya
harus masih absah pada saat pemakaiannya. Semua bahan harus sesuai
dengan Spesifikasi yang disyaratkan pada daftar cat. Pemakaian bahan-
bahan pengering atau bahan- bahan lainnya tanpa persetujuan Pengawas
tidak diperbolehkan. Selambat-lambatnya sebulan sebelum pekerjaan
pengecatan dimulai, Kontraktor harus mengajukan daftar tertulis dari
semua bahan yang akan dipakai untuk disetujui oleh Pengawas
/Konsultan MK. Pengawas /Konsultan MK berhak menguji contoh-contoh
sebelum memberikan persetujuan.
Untuk menetapkan suatu standar kualitas, disyaratkan bahwa semua cat
yang dipakai harus berdasarkan/mengambil acuan pada cat-cat hasil
produksi Nippon Paint, Mowilex, Jotun.

b. Cat Dasar.
Cat dasar yang digunakan harus sesuai dengan daftar berikut:
- Water-based sealer untuk permukaan pelesteran, beton, papan gipsum dan
panel kalsium silikat.
- Masonry sealer untuk permukaan pelesteran yang akan menerima
cat akhir berbahan dasar minyak.
- Wood primer sealer untuk permukaan kayu yang akan menerima
cat akhir berbahan dasar minyak.
- Solvent-based anti-corrosive zinc chomate untuk permukaan besi/baja.

c. Undercoat.
Undercoat digunakan untuk permukaan bidang baru yang belum pernah dicat
sebelumnya.

d. Cat Akhir.
Cat akhir yang digunakan harus sesuai dengan daftar berikut :
- Emulsion untuk permukaan interior pelesteran, beton, papan
gipsum dan panel kalsium silikat.
- Emulsion khusus untuk permukaan eksterior pelesteran, beton,
papan gipsum dan panel kalsium silikat.
- High quality solvet-based high quality gloss finish untuk permukaan
interior pelesteran dengan cat dasar masonry sealer, kayu dan besi/baja.
- Khusus untuk bagian luar yang tidak terlindung atap
dipakai jenis Weatherbond

11.3. PELAKSANAAN
a. Pelaksanaan Pekerjaan
Pembersihan, Persiapan dan Perawatan Awal Permukaan.
1. Umum.
- Semua peralatan gantung dan kunci serta perlengkapan lainnya,
permukaan polesan mesin, pelat, instalasi lampu dan benda-benda
sejenisnya yang berhubungan langsung dengan permukaan yang akan
dicat, harus dilepas, ditutupi atau dilindungi, sebelum persiapan
permukaan dan pengecatan dimulai.
- Pekerjaan harus dilakukan oleh orang-orang yang memang ahli
dalam bidang tersebut.
- Permukaan yang akan dicat harus bersih sebelum dilakukan
persiapan permukaan atau pelaksanaan pengecatan. Minyak dan lemak
harus dihilangkan dengan memakai kain bersih dan zat
pelarut/pembersih yang berkadar racun rendah dan mempunyai titik
nyala diatas 38oC.
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

- Pekerjaan pembersihan dan pengecatan harus diatur sedemikian


rupa sehingga debu dan pecemar lain yang berasal dari proses
pembersihan tersebut tidak jauh diatas permukaan cat yang baru dan
basah.

2. Permukaan Pelesteran dan Beton.


Permukaan pelesteran umumnya hanya boleh dicat sesudah sedikitnya
selang waktu 4 (empat) minggu untuk mengering di udara terbuka. Semua
pekerjaan pelesteran atau semen yang cacat harus dipotong dengan tepi-
tepinya dan ditambal dengan pelesteran baru hingga tepi-tepinya
bersambung menjadi rata dengan pelesteran sekelilingnya.
Permukaan pelesteran yang akan dicat harus dipersiapkan dengan
menghilangkan bunga garam kering, bubuk besi, kapur, debu, lumpur,
lemak, minyak, aspal, adukan yang berlebihan dan tetesan-tetesan adukan.
Sesaat sebelum pelapisan cat dasar dilakukan, permukaan pelesteran
dibasahi secara menyeluruh dan seragam dengan tidak meninggalkan
genangan air. Hal ini dapat dicapai dengan menyemprotkan air dalam
bentuk kabut dengan memberikan selang waktu dari saat penyemprotan
hingga air dapat diserap.
3. Permukaan Gypsum.
Permukaan gipsum harus kering, bebas dari debu, oli atau gemuk dan
permukaan yang cacat telah diperbaiki sebelum pengecatan dimulai.
Kemudian permukaan gipsum tersebut harus dilapisi dengan cat dasar
khusus untuk gipsum, untuk menutup permukaan yang berpori.
Setelah cat dasar ini mengering dilanjutkan dengan pengecatan sesuai
ketentuan Spesifikasi ini.

4. Permukaan Kayu.
Permukaan kayu harus bersih dari minyak, lemak dan serbuk kayu
gergajian, sisa pengamplasan serta kotoran lainnya, sebelum pelapisan cat
dimulai.

5. Permukaan Barang Besi /Baja.


 Besi/Baja Baru.
Permukaan besi/baja yang terkena karat lepas dan benda-benda asing
lainnya harus dibersihkan secara mekanis dengan sikat kawat atau
penyemprtan pasir/sand blasting sesuai standar Sa21/2.
Semua debu, kotoran, minyak, gemuk dan sebagainya harus
dibersihkan dengan zat pelarut yang sesuai dan kemudian dilap dengan
kain bersih.
Sesudah pembersihan selesai, pelapisan cat dasar pada semua
permukaan barang besi/baja dapat dilakukan sampai mencapai
ketebalan yang disyaratkan.

 Besi/Baja Dilapis Dasar di Pabrik/Bengkel.


Bahan dasar yang diaplikasikan di pabrik/bengkel harus dari merek
yang sama dengan cat akhir yang akan diaplikasikan dilokasi proyek
dan memenuhi ketentuan dalam butir 4.2. dari Spesifikasi Teknis ini.
Barang besi/baja yang telah dilapis dasar di pabrik/bengkel harus
dilindungi terhadap karat, baik sebelum atau sesudah pemasangan
dengan cara segera merawat permukaan karat yang terdeteksi.
Permukaan harus dibersihkan dengan zat pelarut untuk menghilangkan
debu, kotoran, minyak, gemuk.
Bagian-bagian yang tergores atau berkarat harus dibersihkan dengan
sikat kawat sampai bersih, sesuai standar St 2/SP-2, dan kemudian
dicat kembali (touch-up) dengan bahan cat yang sama dengan yang
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

telah disetujui, sampai mencapai ketebalan yang disyaratkan.

 Besi/Baja Lapis Seng/Galvanized.


Permukaan besi/baja berlapis seng/galvanized yang akan dilapisi cat
warna harus dikasarkan terlebih dahulu dengan bahan kimia khsus yang
diproduksi untuk maksud tersebut, atau disikat dengan sikat kawat.
Bersihkan permukaan dari kotoran-kotoran, debu dan sisa-sisa
pengasaran, sebelum pengaplikasian cat dasar.

b. Selang Waktu Antara Persiapan Permukaan dan Pengecatan.


Permukaan yang sudah dibersihkan, dirawat dan/atau disiapkan untuk dicat
harus mendapatkan lapisan pertama atau cat dasar seperti yang disayaratkan,
secepat mungkin setelah persiapan-persiapan di atas selesai. Harus
diperhatikan bahwa hal ini harus dilakukan sebelum terjadi kerusakan pada
permukaan yang sudah disiapkan di atas.
c. Pelaksanaan
Pengecatan. Umum.
- Permukaan yang sudah dirapikan harus bebas dari aliran
punggung cat, tetesan cat, penonjolan, pelombang, bekas olesan kuas,
perbedaan warna dan tekstur.
- Usaha untuk menutupi semua kekurangan tersebut harus sudah
sempurna dan semua lapisan harus diusahakan membentuk lapisan dengan
ketebalan yang sama.
- Perhatian khusus harus diberikan pada keseluruhan permukaan,
termasuk bagian tepi, sudut dan ceruk/lekukan, agar bisa memperoleh
ketebalan lapisan yang sama dengan permukaan-permukaan di sekitarnya.
- Permukaan besi/baja atau kayu yang terletak bersebelahan dengan
permukaan yang akan menerima cat dengan bahan dasar air, harus telah
diberi lapisan cat dasar terlebih dahulu.

Proses Pengecatan.
- Harus diberi selang waktu yang cukup di antara pengecatan
berikutnya untuk memberikan kesempatan pengeringan yang sempurna,
disesuaikan dengan kedaan cuaca dan ketentuan dari pabrik pembuat cat
dimaksud.
Penecatan harus dilakukan dengan ketebalan minimal (dalam keadaan cat
kering), sesuai ketentuan berikut.
a. Permukaan Interior Pelesteran, Beton, Gipsum.
Cat Dasar : 1 (satu) lapis water-based sealer.
Cat Akhir : 2 (dua) lapisan emulsion.
b. Permukaan Eksterior Pelesteran, Beton.
Cat Dasar : 1 (satu) lapis water-based sealer.
Cat Akhir : 2 (dua) lapisan emulsion khusus eksterior
/Weathersield.
c. Permukaan Interior dan Eksterior Pelesteran dengan Cat
Akhir Berbahan Dasar Minyak.
Cat Dasar : 1 (satu) lapis masonry sealer.
Cat Akhir : 2 (dua) lapisan high quality solvent-based high
quality gloss finish.
d. Permukaan Kayu
Cat Dasar : 1 (satu) lapis wood primer sealer.
Cat Akhir : 2 (dua) lapisan high quality solvent-based high
quality gloss finish.
e. Permukaan Besi/Baja.
Cat Dasar : 1 (satu) lapis solvent-based anti-corrosive zinc
chromate primer.
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

Undercoat : 1 (satu) lapis undercoat.


Cat Akhir : 2 (dua) lapisan high quality solvent-based high
quality gloss finish.

Penyimpanan, Pencampuran dan Pengenceran.


- Pada saat pengerjaan, cat tidak boleh menunjukkan tanda-tanda
mengeras, membentuk selaput yang berlebihan dan tanda-tanda kerusakan
lainnya.
- Cat harus diaduk, disaring secara menyeluruh dan juga agar seragam
konsistensinya selama pengecatan.
- Bila disyaratkan oleh kedaan permukaan, suhu, cuaca dan
metoda pengecatan, maka cat boleh diencerkan sesaat sebelum dilakukan
pengecatan dengan mentaati petunjuk yang diberikan pembuat cat dan
tidak melebihi jumlah 0,5 liter zat pengencer yang baik untuk 4 liter cat.
- Pemakaian zat pengencer tidak berarti lepasnya tanggung jawab
kontraktor untuk memperoleh daya tahan cat yang tinggi (mampu menutup
warna lapis di bawahnya).
Metode Pengecatan.
- Cat dasar untuk permuakaan beton, plesteran, gypsum board
diberikan dengan kuas dan lapisan berikutnya boleh dengan kuas atau
rol.
- Cat dasar untuk permukaan papan gipsum deberikan dengan kuas
dan dan lapisan berikutnya boleh dengan kuas atau rol.
- Cat dasar untuk permukaan kayu harus diaplikasikan dengan
kuas dan lapisan berikutnya boleh dengan kuas, rol atau semprotan.
- Cat dasar untuk permukaan besi/baja diberikan dengan kuas
atau disemprotkan dan lapisan berikutnya boleh menggunakan
semprotan.

d. Pemasangan Kembali Barang-barang yang dilepas.


Sesudah selesainya pekerjaan pengecatan, maka barang-barang yang
dilepas harus dipasang kembali oleh pekerja yang ahli dalam bidangnya.

e. Pengerjaan melamin
Permukaan kayu yang dipertahankan corak naturalnya seperti yang dijelaskan
dalam gambar atau keterangan lainnya (daun pintu, Clading Teakwood, Nurse
station counter, dll sesuai gambar rencana) dimelamin dengan bahan dari
produk yang baik.
Pekerjaan harus dilakukan oleh tukang yang ahli dan berpengalaman.
Bagian yang akan dimelamin harus benar-benar bersih dan kering. Bagian
yang retak harus ditutup dulu dengan dempul yang khusus untuk
melamin. Sebelum pengecatan dimulai kayu harus digosok dulu dengan
batu kambang sampai rata kemudian dihaluskan dengan ampelas.
Pengecatan dilakukan setelah permukaan kayu benar-benar telah bersih dan
kering.
Tingkat lapisan melamin yang dikehendaki adalah dof.

f. Pekerjaan Epoxy untuk Pengecatan Dinding


Sebelum dilakukan pekerjaan finishing dinding dengan cat Epoxy prosedur
dan persiapan yang harus dilakukan adalah permukaan dinding. Untuk
mendapatkan permukaan yang benar-benar rata permukaan dinding harus
dempul yang khusus untuk epoxy. Pekerjaan ini harus dilakukan
berulangkali untuk mendapatkan permukaan yang benar-benar rata dan
mendapatkan persetujuan Pengawas /Konsultan MK. Setelah permukaan
benar-benar rata dan kering barulah pekerjaan pelapisan dengan Epoxy bisa
dimulai setelah mendapatkan persetujuan pengawas. Pengecatan dilakukan
sesuai prosedur produk yang dipakai sampai memperoleh ketebalan 150
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

mikron. Pertemuan plafon dengan dinding harus melengkung dengan R.


Minimal 10 cm dan permukaan tidak boleh ada celah atau pemutusan
permukaan. Pelaksanaan pekerjaan ini harus dilakukan oleh tukang yang
berpengalaman dan yang telah direkomendasi oleh pabrik.

XII. PEKERJAAN PERABOT TETAP DAN KELENGKAPAN INTERIOR LAINNYA

12.1. PEKERJAAN PERABOT TETAP


12.1.1. LINGKUP PEKERJAAN

Bagian ini mencakup semua pekerjaan fixed furniture ditunjukkan dalam gambar, meja
counter, Panel, dll sesuai gambar rencana. Pekerjaan ini, meliputi penyediaan alat,
bahan dan tenaga untuk keperluan.

12.1.2.STANDAR / RUJUKAN

 Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (NI-5, 1961)


 Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982)
 Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A (SK SNI S-04-1989-F) Standar Konstruksi
Bangunan Indonesia (SKBI)
 SKBI-4.3.53.1987 – Spesifikasi Kayu Awet untuk Perumbahan dan Gedung. Standar
Nasional Indonesia (SNI)
 SNI 03-3233-1998 – Tata Cara Pengawetan Kayu untuk Bangunan Rumah
dan Gedung.
 SNI 01-2704-1999 – Kayu Lapis Penggunaan Umum, Mutu.
12.1.3.PROSEDUR UMUM

Contoh Bahan.

 Contoh bahan harus diserahkan kepada Pengawas Lapangan/MK


untuk disetujui terlebih dahulu sebelum pengadaan dan pelaksanaan pekerjaan.
 Semua kayu dan kayu lapis dan papan harus berasal dari pemasok
yang dikenal yang dapat menjamin kualitas dan kadar air yang diminta.

Pengiriman dan Penyimpanan.

 Pekerjaan ini harus didatangkan ke lokasi dalam kondisi terbaik,


dibungkus dengan bahan pelindung untuk mencegah kerusakan, disimpan
dalam gudang tertutup yang memiliki ventilasi, terlindung dari perubahan
cuaca dan kelembaban.
 Pekerjaan ini dengan permukaan cacat, retak, rusak dan cacat lainnya
tidak boleh dipasang dan harus diganti dengan yang sesuai ketentuan.

Kualitas Pekerjaan.

 Semua pekerjaan ini harus dikerjakan oleh perusahaan yang memiliki


spesialisasi dalam pekerjaan ini selama minimal 10 tahun dan dengan hasil
yang memuaskan.
 Hanya pekerja yang benar – benar ahli untuk pekerjaan ini yang boleh
dipekerjakan, dan yang benar – benar mengenal dengan baik semua ketentuan
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

– ketentuan yang disyaratkan dalam Spesifikasi Teknis ini.

12.1.4.BAHAN - BAHAN
Kayu dan Kayu Lapis.
 Semua kayu lapis interior untuk penyelesaian transparan harus mempunyai
warna dan serat kayu yang seragam, bebas dari goresan, retakan dan noda –
noda dan kedua permukaannya teramplas rata.

 Kayu lapis yang telah diawetkan di pabrik, harus memiliki kekuatan rekat
yang tahan terhadap air dan cuaca. Mutu keawetan kayu lapis tidak boleh
kurang dari yang telah ditetapkan. Kayu lapis harus memiliki venir muka dan
belakang berkualitas sama, dari mutu IBB atau IAA standar SNI 01-2704-1999,
dan berasal dari merek dagang yang dikenal baik serta terdiri dari jenis berikut :
- Kayu lapis biasa
- Kayu lapis dari jati (teakwood)

 Kayu lapis yang terdiri dari pecahan – pecahan atau bahan – bahan sisa
pada bagian tengahnya tidak boleh digunakan.
 Jumlah minimal lapisan untuk kayu lapis harus terdiri 3 lapis untuk tebal
4 sampai dengan 6 mm, 4 lapis untuk tebal 9 sampai dengan 15 mm dan 7
lapis untuk tebal 18 sampai dengan 25 mm, sesuai ketentuan SNI 01-2704-
1999.
 Kayu lapis yang akan digunakan harus memiliki ketebalan sesuai petunjuk
Gambar Kerja dan digunakan pada tempat – tempat seperti ditunjukkan dalam
Gambar Kerja.
Alat Pengencang.
Semua alat pengencang yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini, seperti paku,
sekrup, baut, angkur dan lainnya harus dari baja lapis galban / seng dalam ukuran
sesuai petunjuk Gambar Kerja atau sesuai kebutuhan standar yang berlaku.

Laminasi.
Laminasi dengan tebal minimum 0.8 mm dengan proses HPL (High Pressure
Laminated) harus tahap terhadap panas dan memiliki warna serta corak yang akan
ditentukan kemudian, seperti buatan Formica, Resopal, Supreme Decoluxe.

Perekat.
Semua lem dan perekat yang digunakan harus dari jenis kedap air, seperti produk
neoprene based / synthetic resin based seperti FOX atau yang setara.

12.1.5.PELAKSANAAN PEKERJAAN

Ukuran dan Pola.


Kayu harus diselesaikan / diratakan pada empat sisinya. Ukuran kayu harus sesuai
persyaratan PKKI (NI-5, 1996).
Kayu harus dikerjakan sesuai dengan pola / desain yang ditentukan dalam Gambar
Kerja.

Pengawetan.
Semua jenis kayu dan kayu lapis yang dipasang tetap dalam bangunan atau struktur
harus sudah diberi bahan pengawet.
Bila kayu yang telah diawetkan dipotong, maka bagian permukaan yang dipotong
tersebut harus diulas dengan bahan pengawet yang sama.

Pengerjaan.
Pekerjaan kayu yang telah selesai harus diamplas, bebas dari bekas mesin dan alat,
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

kikisan, serta kayu yang timbul atau cacat lain di permukaan yang terlihat. Sambungan
harus rapat sedemikian rupa untuk mencegah penyusutan. Sambungan pasak harus
disetel dengan lem dan diberi baji dan untuk pekerjaan interior harus disemat.
Lapisan Pelindung.
Penyelesaian untuk semua permukaan kayu harus menggunakan cat duko atau melamic
sesuai ketentuan gambar perencanaan. Lapisan pelindung untuk meja (top
Table/counter top) menggunakan pelapisan dengan HPL (High Pressure Laminated)

Perbaikan Pekerjaan yang Tidak Sempurna.


Bila diketahui pekerjaan – pekerjaan kayu tersebut menjadi mengkerut atau bengkok,
atau kelihatan ada cacat – cacat lainnya pada pekerjaan kayu halus sebelum masa
pemeliharaan berakhir maka pekerjaan yang cacat tersebut harus dibongkar dan diganti
hingga Pengawas /Konsultan MKmerasa puas dan pekerjaan – pekerjaan lainnya yang
terganggung akibat pembongkaran tersebut harus dibetulkan atas biaya Kontraktor.
Susut (Mengkerut).
Persiapan, penyambungan dan pemasangan semua pekerjaan kayu halus
sedemikian rupa, hingga susut di bagian mana saja dan ke arah manapun tidak
akan mengurangi / mempengaruhi kekuatan dan bentuk dari pekerjaan kayu yang
sudah jadi. Juga tidak menyebabkan rusaknya bahan – bahan yang bersentuhan.

Pembersihan.
Semua tatal, puntung kayu dan kayu bekas harus dibersihkan secara teratur dan
pada waktu penyelesaian pekerjaan.
Semua bekas yang sudah tidak dapat digunakan lagi dan sampah – sampah
harus disingkirkan dan dimusnahkan.

12.1.6. PEKERJAAN KELENGKAPAN INTERIOR LAINNYA


1) Vertical Blind
Vertical blind digunakan sebagai penutup jendela area publik : main hall/lobby, koridor
produk TOSO, Soraton.
1) Buka tutup dengan sistem satu kontrol (magic pole system)
2) Bahan / fabric blind type Afrimac, New Eclise atau setara

2) Roller Blind
Roller Blind digunakan sebagai penutup jendela masing – masing ruang kerja staff
/ karyawan produk TOSO, Soraton.
1) Buka tutup dengan sistem Spring Type
2) Bahan / fabric blind type HLB – 11, Primera atau setara

3) Papan nama ruang (signage)


Kecuali disebutkan lain dalam gambar seluruh papan nama ruang menggunakan
bahan acrylic putih ketebalan 4 mm sebagai dasar serta plastic laminated / sticker
untuk huruf atau nama ruang. Warna huruf akan ditentukan kemudian.

XIII. PEKERJAAN ALAT-ALAT SANITAIR

13.1. KETERANGAN
Bagian ini mencakup semua pekerjaan sanitair dan yang berhubungan seperti
ditunjukkan dalam gambar, meliputi penyediaan bahan, tenaga dan alat yang
diperlukan.

13.2. BAHAN
a. Water Closet dan Wastafel
Barang-barang yang akan dipakai adalah sebagai berikut :
1. Water Closet Duduk
Bahan porselen, produk dalam negeri (setara TOTO type CW
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

702J/SW784JP atau American Standart), lengkap dengan stop kran dan


peralatan lain (warna standard).

2. Wastafel
 Wastafel Meja Bahan porselen, produk dalam negeri (setara TOTO
tipe L 521 V1A, L 830 V3 atau American Standart), lengkap dengan
keran, siphon dan perlengkapan lainnya (warna standard).
 Westafel pedestal setara Toto type LW 236J/ LW 239FJ.
4. Sink dapur (TOTO atau Royal)
Semua wastafel dan Sanitary yang lainnya sudah lengkap dengan
keran, siphon dan perlengkapan lainnya yang diperlukan.
5. Urinoir (Type Moslem)
Setara Toto type U57M. Semua Urinoir sudah lengkap dengan keran,
siphon dan perlengkapan lainnya yang diperlukan.

b. Keran, Floor Drain, Dll (ex. Toto atau SanEi)


1. Keran air (TOTO type T-23B13V7NB dan T30ARQ13N untuk
Pantry atau yang setara)
2. Floor Drain (TOTO type square flange TX 1B atau setara)
3. Towel Ring (TOTO Tipe AW362J atau setara)
4. Towel Bar (TOTO Tipe TS 113W atau setara)
5. Paper Holder (TOTO type A360J atau setara)
6. Shower Spray (TOTO type TB 19 CS MCR atau yang setara)
8. Shop Holder (TOTO type S156N atau yang setara)
9. Fixed Shower TX. 435 SZ c/w TX 405SD

c. Barang-barang yang akan dipasang harus benar-benar mulus dan tidak cacat
sedikitpun. Kontraktor harus mengajukan contoh-contoh untuk disetujui oleh
Pengawas bersama dengan Konsultan Perencana.

13.3. PELAKSANAAN
Pemasangan semua peralatan/perlengkapan saniter harus dilakukan oleh ahli
pemasangan barang sanitair yang berpengalaman. Pengerjaan harus dilakukan
dengan hati-hati dan sangat rapi.
a. Semua sambungan harus kedap air dan udara. Bahan penutup
sambungan tidak diijinkan.
Cat, vernis, dempul dan lainnya tidak diijinkan dipasang pada bidang-bidang
pertemuan sambungan sampai semua sambungan dipasang kuat dan diuji.
Semua saluran ekspos ke perlengkapan sanitasi harus diselesaikan sedemikian
rupa sehingga tampak bersih dan rapih dan sesuai ketentuan Gambar Kerja dan
petunjuk pemasangan dari pabrik pembuat.
b. Pemipaan dari perlengkapan sanitasi ke pipa distribusi utama harus
dilaksanakan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis.
c. Bak cuci tangan tipe dinding ahrus dipasang sedemikian rupa sehingga
puncak bagian luar alat-alat tersebut berada 800mm di atas lantai, kecuali
bila ditunjukkan lain dalam Gambar Kerja.
Bak cuci tangan tipe pemasangan di meja harus dipasang pada ketinggian
sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
d. Bak cuci dari bahan stainless steel harus dipasang sedemikian rupa pada
meja/kabinter seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
e. Urinoir harus dipasang sedemikian rupa sehingga puncak tepi bagian
depan alat ini berada 530mm diatas lantai untuk orang dewasa dan 330mm
untuk anak-anak, atau sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
f. Sistem penumpu dan penopang harus sesuai dengan rekomendasi dari
pabrik pembuat perlengkaan sanitasi atau sesuai persetujuan Pengawasan
Lapangan.
g. Pemanas air dengan tenaga listrik harus dipasang sesuai petunjuk
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

pemasangan dari pabrik pembuatnya, pada tempat-empat seperti ditunjukkan


dalam Gambar Kerja, dan pekerjaan elektrikal harus dilaksanakan sesuai
ketentuan Spesifikasi Teknis.
h. Pemasangan alat-alat sanitair lain
Kaca cermin dan tempat alat-alat pada wastafel harus dipasang sipat datar
dan diskrupkan pada dinding. Barang-barang yang akan dipakai harus tidak
bercacat sedikitpun. Floor drain harus dipasang dengan saringannya, dan
dipasang rapih. Semua sela-sela antara floor drain dengan lantai, harus diisi
dengan adukan 1 Pc : 2 Ps. Pasangan harus sedemikian sehingga bidang atas
floor drain rata dan sebidang dengan bidang lantai.
Paper holder hanya dipasang pada toilet yang closetnya duduk. Tempat sabun hanya
dipasang pada toilet yang ada bak airnya saja. Tinggi pemasangan pada dinding ± 100
cm di atas lantai.

XIV. PEKERJAAN PENUTUP DINDING EKSTERIOR ALUMUNIUM COMPOSITE PANEL


(ACP)

Pekerjaan Penutup dinding alumunium composite panel

14.1. LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan pengadaan dan pemasangan Penutup dinding exterior/Facade,
lengkap dengan rangka dan penggantung serta perkuatannya.

14.2. PERSYARATAN BAHAN


 Bahan / material yang digunakan dari PVDF resin base metal
coating tebal 4 mm dengan aluminium skin ticknes 0,5 mm untuk
exterior dengan kualitas aluminium grade minimal 5005 untuk exterior.
Sekualitas produk Alcomex, Larson, Seven

 Spesifikasi(dimensi)
1. Ketebalan Total ACP: Thickness 4 mm
2. Aluminium Thickness: 0,5 mm.
3. Berat: 7.65 kg / m²
4. Dimensi: 1. Lebar standard panel: 1000mm, 1250mm dan 1500mm
2. Panjang standard panel: 2000mm sampai dengan 5000mm
5. Inti ACP: FR (Fire Retardant)
6. Toleransi ketebalan: ±0.2mm
7. Toleransi lebar: ±2.5mm
8. Toleransi panjang: ±10mm
9. Toleransi diagonal: ±3mm

 Spesifikasi mekanikal
1. Moment of intertia: 0.307 cm4/m
2. Rigidity E-1: 2150 KNcm2/m
3. Modulus elastisitas: 15707 N/mm²
4. Kekuatan Tarik: 43.26 N/mm²
5. Batas elastisitas: 30.69 N/mm²
6. Elongation/Perpanjangan: 5.62%
7. Penyerapan suara: 31dB
8. Insulasi suara: 29.5dB
9. Tahan panas: 0.0126m2K/W
10. Konduktivitas thermal: 0.317W/mK
11. Pemuaian linier:2,3 mm / m / 100°C.
12. Daya tahan terhadap temperatur dari -50°C sampai + 80°C ( -58°F
sampai 176°F)
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

13. Sertifikasi terhadap percobaan api: UNE 23727 – NF P92-501 (Bs1d0)

 Spesifikasi Aluminum/Metal
1. Aluminium Alloy: Aluminium magnesium 5005 (high corrosion resistant)
2. Ultimate tensile strength (N/mm2): 130<Rm<165
3. Batas elastisitas (N/mm2): 90<Rp0.2<155
4. Yield strength (%): >7
5. Modulus elastisitas: 70000N/mm2

 Spesifikasi Cat/Finish
1. Lapisan cat: 2 lapis (untuk warna standard dan metalik)
3 lapis (untuk warna special dan wood finishes)
2. Ketebalan cat: 31 µ (untuk warna standard dan metalik)
37 + 6µ (untuk warna special dan wood finishes)
3. Permukaan Aluminum dilengkapi dengan anti-korosif pretreatment

14.3. KETENTUAN STANDARD:


UNE 23727/NF P 92-501 untuk klasifikasi api
UNE 92-202-89:1989 untuk konduktivitas thermal dan tahan
panas NBE-CA-88A untuk insulasi akustik
EN ISO 717-1 untuk penyerapan suara
UNE EN ISO 587-1/2 untuk elongation/perpanjangan dan batas elastisitas
DIN 53293 untuk kekakuan dan moment of inertia
UNE EN 573-3 untuk grade aluminum alloy
UNE EN 485-2 untuk batas elastisitas dan yield strength

14.4. PELAKSANAAN PEKERJAAN


 Sebelum memulai pekerjaan, Pelaksana wajib membuat gambar
kerja (shop drawing) dan diserahkan kepada Pengawas untuk mendapatkan
persetujuannya.
 Pelaksanaan pemasangan harus dilakukan oleh tukang ahli yang
berpengalaman dalam pemasangan Aluminium composite panel.
 Pemasangan penutup atap harus memperhatikan jarak tumpang
tindih (overlap) yang dipersyaratkan oleh pabrik pembuat.
 Disekeliling panel ACP harus dipasang subframe aluminium profil
tebal 1,5mm. Kemudian dipasang ke rangka aluminium siku atau aluminium
hollow dengan screw dari bahan stainless steel (ss 410).
 Lipatan ( tekukan ) panel minimal 25 mm. Proses pemotongan,
grooving dan penekukan harus dengan peralatan yang memadai sehingga
menghasilkan hasil pemotongan yang presisi, lurus, utuh dan rapih pada
panel aluminiumnya.
 Nat yang terbentuk dari pertemuan setiap modul panel aluminium
adalah maksimal 2 cm untuk exterior (facade) dengan system open joint.
Setiap bagian bawah panel/horizontal harus merupakan talang air hujan, dan
talang air hujan harus membentuk satu system yang saling terkait antara
panel satu dengan rangkaian panel lainnya.
 Setiap jarak antar panel aluminium composite (nat) ditutup silicon
sealant.
 Pemasangan harus rapi, lurus dan kuat, tidak keriting.
 Pada bagian khusus pertemuan ACP dengan kaca dapat
digunakan sealant neutral cure.

XV. PEKERJAAN PENUTUP ATAP KEDAP AIR / WATERPROOFING

15.1. LINGKUP PEKERJAAN


Meliputi penyediaan bahan dan pemasangan waterproofing pada permukaan plat
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

beton atap, tempat daerah basah (toilet) dan tanki penampungan air, pit lift
atau sesuai dengan gambar kerja.

15.2. BAHAN
1. Standar Mutu Bahan
Berasarkan : ASTM 828, ASTME, TAPP I 803 DAN 407.
2. Untuk pelat atap dan daerah basah lainnya seperti toilet dan
sebagainya menggunakan Produk SIKA, Awazseal, Sintaproof, Isobond,
Bituthene 2000 atau sejenisnya yang setara.
3. Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan
tertutup (belum dibuka) dan masih tersegel dan berlabel sesuai pabriknya.
4. Bahan harus disimpan di tempat yang terlindung, tertutup, tidak
lembab, kering dan bersih.
5. Kontraktor bertanggungjawab atas kerusakan bahan-bahan yang
disimpannya, baik sebelum atau selama pelaksanaan.

6. Pengujian
a. Bila diperlukan Kontraktor wajib mengadakan test bahan sebelum
dipasang, pada laboratorium yang ditunjuk pengawas. Dan sebelum
dimulai pemasangannya Kontraktor harus menunjukkan sertifikat keaslian
barang dari supplier disertai data-data teknis komposisi unsur material
pembentuknya.
b. Sewaktu penyerahan hasil pekerjaan, kontraktor wajib memberikan
jaminan atas produk yang digunakan terhadap kemungkinan bocor, pecah
dan cacat lainnya, selama 10 (sepuluh) tahun termasuk mengganti dan
memperbaiki segala jenis kerusakan yang terjadi. Jaminan yang diminta
adalah jaminan dari pihak pabrik untuk mutu material, serta jaminan dari
pihak pemasang (applicator) untuk mutu pelaksanaan pemasangannya.
c. Kontraktor diwajibkan melakukan percobaan/pengujian dengan
melakukan penyemprotan langsung dengan air serta menggenanginya
dengan air di atas permukaan yang diberi lapisan/additive kedap air.

15.3. GAMBAR DETAIL PELAKSANAAN / SHOP-DRAWING


1. Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan)
berdasarkan gambar dokumen kontrak dan keadaan lapangan, untuk
memperjelas detai-detail khusus yang diperlukan pada saat pelaksanaan di
lapangan.
2. Shop drawing harus mencantukonsultan pengawasan semua data termasuk
tipe bahan keterangan produk, cara pemasangan atau persyaratan khusus.
3. Shop drawing belum dapat dilaksanakan sebelum mendapatkan
persetujuan dari pengawas.

15.4. CONTOH
1.Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua bahan, disertai brosur
lengkap dan jaminan keaslian material dari pabrik.
2. Contoh bahan harus diserahkan minimal sebanyak 2 (dua) buah yang
setara mutunya.
3. Keputusan bahan jenis, warna, tekstur dan merk akan diberitahukan oleh
pengawas dalam jangka waktu tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender terhitung
sejak penyerahan contoh-contoh bahan tersebut.
4. Pengawas mempunyai hak untuk meminta kontraktor mengadakan mock-up
guna memperjelas usulan material yang diajukannya.

15.5. PELAKSANAAN
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

a. Persiapan permukaan yang dilapis waterproofing lantai beton harus bebas


dari kotoran yang melekat seperti bitumen, oli, bercak-bercak cat, lemak dan
lain- lain.
b. Lapisan dasar primer untuk meratakan permukaan lantai beton dan
membuat kemiringan dengan screeding beton campuran 1 : 2 ditambahkan
0,5 kg/m2 dengan semen slurry bonding agent lain yang setara. Kemiringan
screeding beton sekurang-kurangnya 2%, selanjutnya Kontraktor melapor
Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan.
c. Seluruh lapisan waterproofing, jika tidak ditentukan lain harus pula
menutupi kaki-kaki bidang-bidang tegak sampai ketinggian permukaan air
(minimal 30 cm). Pertemuan bidang horizontal dan vertikal harus dipasang
polyster mesh. Disekeliling pipa-pipa pembuang harus dibobok untuk
kemudian diisi dengan semen non shrink.
d. Aplikasi pemasangan oleh tenaga ahli dan persyaratan dari produsen :
Campuran waterproofing adalah semen slurry 3 kg/m2 dicampur dengan
bonding agent (additive) sehingga mencapai ketebalan minimum 3 mm.
e. Pada pekerjaan beton yang bersinggungan dengan air dan digunakan untuk
lalu lintas manusia, water proofing yang digunakan harus memiliki campuran
butiran berbatu keras.
f. Untuk semua waterproofing yang terpasang harus diadakan uji coba
terhadap kebocoran selama 24 jam atau hingga dapat dipastikan tidak
terdapat bukti adanya kebocoran.
g. Pekerjaan waterproofing harus mendapat sertifikat pemeliharaan cuma-
cuma selama 2 (dua) tahun.
h. Pelaksanaan pemasangan harus dikerjakan oleh ahli yang berpengalaman
dan sesuai dengan "metode pelaksanaan" berdasarkan spesifikasi pabrik.
i. Khusus untuk bahan water proofing yang dipasang di tempat yang
berhubungan langsung dengan matahari tetapi tidak mempunyai lapis
pelindung terhadap ultra violet maka di atasnya harus diberi lapisan pelindung
sesuai gambar pelaksanaan, atau petunjuk pengawas, dimana lapisan ini
dapat berupa screed maupun material finishing lainnya.

1. Bahan
Bahan waterproofing yang digunakan harus memenuhi persyaratan dan kualitas,
antara lain yang direkomendasi produk BASF, SIKA, FOSROC, DEGUSSA atau
LEMKRA atau setara.
2. Lokasi kerja
a. Dak Beton (atap):
1) untuk area Exposed dapat dipergunakan jenis acrylic WP
Coating, contohnya menggunakan type Sonoshield 300H dari BASF
atau produk sejenis dari SIKA, LEMKRA atau yang berwarna abu-abu
sangat dekoratif tidak perlu screed, kelihatan bersih dan tidak ada joint
overlap. Tetapi hanya dapat dipakai untuk foot traffic.
2) Untuk area Non exposed, dapat mempergunakan jenis Torch-on
WP Membrane, contohnya menggunakan type Masterpren 2003 dari BASF
atau produk sejenis dari SIKA, FOSROC, LEMKRA atau setara,
Keunggulannya sangat elastis, sehingga tidak mudah robek, harga lebih
ekonomis.

b. Diatas Plat Beton pada area basah (wet area)


1) Toilet : dapat mempergunakan jenis semi flexible cementitious
Water Proffing Coating, contohnya menggunakan type Barralastic dari
BASF atau produk sejenis dari SIKA, FOSROC, LEMKRA atau setara.
2) Daerah basah lainnya : sama dengan toilet.
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

c. Penampungan air / Sub- Structure dan Basement


1) Reservoir : Water proffing yang digunakan yang mempunyai sifat non
toxic, semi elastis dan mempunyai daya lekat lebih baik pada semen.
Referensi yang dapat digunakan adalah type Barralastic dari BASF atau
type sejenis lainnya dair produk SIKA, FOSROC, LEMKRA atau setara..
2) STP/Sumpit : sama dengan Resservoir.

d. Floor Hardener
Untuk daerah parkir maka dipergunakan jenis Natural Aggregate Floor
Hardener, contohnya menggunakan type Mastertop 100 dari BASF atau produk
sejenis dari SIKA, FOSROC, LEMKRA atau setara.
e. Antara pipa plumbing dengan dak beton :
Celah tersebut diisi dengan material jenis Non-shrink Grout, contohnya
menggunakan type Masterflow 830 dari BASF atau produk sejenis dari
SIKA,FOSROC, LEMKRA atau setara, dan kemudian antara pipa dan Grout di
sealant dengan Polyurethane sealant sonolastic netral
3. Macam Pekerjaan
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor harus membuat rencana kerja
pemasangan kedap air (waterproffing) dan perkerasan lantai dan diajukan
kepada Pengawas/ MK untuk diteliti dan selanjutnya mendapat persetujuan.
b. Material yang akan digunakan terlebih dahulu juga harus diajukan kepada
MK untuk diteliti dan selanjutnya mendapatkan persetujuan bila sudah sesuai
dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
c. Melaksanakan pekerjaan pelapisan lantai dengan cairan floorhardner
sesuai prosedur produk yang akan dipakai pada area yang ditunjuk dalam
gambar.
d. Melaksanakan pekerjaan pemasangan waterprofing pada area atap (dak
beton) non exposed sesuai yang ditunjuk pada gambar menggunakan jenis
Torch-on WP Membrane type masterpren 2003 dari BASF atau produk sejenis
dari SIKA,FOSROC, LEMKRA atau setara dan area atap (dak beton) exposed
yang ditunjuk pada gambar menggunakan acrylic WP Coating type sonoshield
300H dari BASF atau produk sejenis dari SIKA,FOSROC, LEMKRA atau setara.
e. Melaksanakan pekerjaan pemasangan Waterproofing semi flexible
cementitious Water Proffing Coating type Baralastic dari BASF atau produk
sejenis dari SIKA, FOSROC,LEMKRA atau setara. untuk daerah wet area
antara lain pada area kamar mandi/ WC/ Toilet atau daerah basah dan
pada area basement (sisi dalam), area sisi dalam pada Ground Water
Tank/Resservoir termasuk semua fasilitas pendukungnya (ruang pompa dan
sebagainya) sesuai yang ditunjuk pada gambar.
f. Melaksanakan pekerjaan pemasangan kedap air menggunakan jenis Non-
shrink Grout type Masterflow 830 dari BASF atau produk sejenis dari SIKA,
FOSROC,LEMKRA atau setara, pada area shaft atau antara dak beton dengan
plumbing dengan sistem groting. Area pekerjaan tersebut pada setiap
pertemuan antara plumbing dengan dak beton atau pada area shaft.

4. Syarat-syarat Pelaksanaan
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

a. Waterproofing Torch-on WP Membrane untuk Atap Beton (non-exposed)


1) Waterproofing harus dipasang sesuai dengan instruksi dari pabrik
dan spesifikasi tertulis oleh aplikator yang telah berpengalaman dalam
bidang waterproofing dan disetujui oleh pabrik.
2) Material waterproofing harus dikirim ke lapangan dengan kondisi
yang masih terbungkus dan terdapat label dari pabrik yang membuatnya,
beserta no. kode produksinya.
3) Applikator harus mellindungi material waterproofing dari kerusakan
akibat cuaca ataupun dari aktivitas konstruksi yang sedang berlangsung.

b. Sistem
Waterproofing
Kondisi permukaan
a. Applikator harus meninjau dan menyelidiki keadaan permukaan yang
akan di waterproofing terhadap keretakan, kebocoran dan melakukan
perbaikan serta persiapan-persiapan yang diperlukan untuk pekerjaan
waterproofing.
b. Applikator harus yakin bahwa expansion joint, pemasangan
waterstop sudah sesuai dengan spesifikasi yang tertulis, celah-celah antara
beton dan lubang drainage serta pemipaan diisi dengan material grouting
dan di sealant dengan polyurethane sealant NP1 atau Ultra.

b) Permukaan yang akan di waterproofing


1) Permukaan vertikal dan horizontal yang akan di waterproofing
harus bebas dari curing compound, debu, partikel-partikel halus, laitance,
oli atau material-material yang dapat merusak daya lekat lainnya.
2) Mortar fillet (pinggulan) harus dipasang pada setiap sudutan dan
pertemuan antara bidang vertical dan horizontal.

c) Waterproofing membrane
Material water proofing harus produksi perusahaan yang telah mempunyai
Sertifikat ISO 9002 dan merupakan torch-on waterproofing membrane (contoh :
type Masterpren 2003) yang mempunyai reinforcement dari bahan dasar
polyester, non-woven dan modified bituminous compound yang diformulasikan
dengan bitumen pilihan dan atactic polypropylene serta mempunyai karakteristik
sebagai berikut :
Elongation (UNI-8202/8) Long : 40 ± 15%
Tran : 45 ± 15%
Tensile strength (UNI-82002/8) Long : 12 ± 0.4N/mm2
Tran : 10 ± 0.4N/mm2
Tear resistance (UNI-8202/8) Long : 140N
Tran : 160 N
Water impermeability : ³ 0.06 N/mm2
Water vapour transmission : 40.000 m
Ageing, Q.U. V Test (ASTMG53-7) : Passed
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

d) Aplikasi/Pelaksanaan
1) Pemasangan waterproofing jenis ini harus dilaksanakan oleh
aplikator yang telah berpengalaman dan sesuai dengan cara yang
tercantum di dalam data sheet.
2) Tidak boleh ada kerutan pada membrane dan pada daerah
sambungan harus terdapat overlap minimum 5cm atau seperti yang
tercantum pada data sheet.
e) Testing
a. Setelah pekerjaan waterproofing ini selesai, lakukan perendaman
selama 3 hari untuk mengetahui apakah masih terjadi kebocoran.
b. Jika terjadi kebocoran, aplikator harus memperbaiki area tersebut
dan dilakukan perendaman ulang sampai tak terjadi kebocoran.
f) Proteksi dan Finishing
1) Setelah dilaksanakan pengetesan, lapisan waterproofing harus
dilindungi dengan adukan semen pasir 1:3 dan dibuat kemiringan ke arah
drain dengan ketebalan minimum 25mm.
2) Adukan semen pelindung harus dilakukan proses
pendinginan/curing selama min 7 hari dengan methode yang telah disetujui
3) Kondisi permukaan untuk penyelesaian akhir yang akan
diaplikasikan harus sesuai dengan design dari konsultan Arsitek

15.6. SPESIFIKASI ACRYLIC WATER PROFING COATING TYPE UNTUK BAGIAN


DAK BETON EXPOSED

1. Kondisi permukaan
a. Aplikator harus meninjau dan menyelidiki keadaan permukaan yang
akan di waterproofing terhadap keretakan, kebocoran dan melakukan
perbaikan serta persiapan-persiapan yang diperlukan untuk pekerjaan
waterproofing.
b. Aplikator harus yakin bahwa expansion joint, pemasangan waterstop
sudah sesuai dengan spesifikasi yang tertulis, celah-celah antara beton
dan lubang drainage serta pemipaan diisi dengan material grouting dan
di sealant dengan polyurethane sealant NP1 .

2. Permukaan yang akan di waterproofing


a. Permukaan vertikal dan horizontal yang akan di waterproofing harus
bebas dari curing compound, debu, partikel-partikel halus, laitance, oli
atau material-material yang dapat merusak daya lekat lainnya.
b. Mortar fillet (pinggulan) harus dipasang pada setiap sudutan dan
pertemuan antara bidang vertical dan horizontal.
c. Detail dari pipa-pipa yang terdapat dipermukaan lantai, kabel-
kabel dan lain-lain, harus diperhatikan secara khusus sesuai dengan
gambar yang tercantum pada spesifikasi.

3. Waterproofing membran
Material waterproofing harus diproduksi perusahaan yang telah memperoleh
sertifikasi ISO 9002 dan merupakan jenis Acrylic Water Profing Coating (contoh
type Sonoshield 300H dari BASF atau merk lain yang setara seperti yang telah
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

direkomendasi diatas), terdiri dari 1 komponen, flexible, elastomeric berbahan


dasar acrylic, anti carbonation coating serta mempunyai karakteristik sebagai
berikut :
Tear Resistance : 7.3 KN/m
Microbiological test : Anti-microbial Activity
Crack Bridging Test (BRE) : 5.10mm
Pull off strength : 1.1N/mm2
Elongation : > 400%

4. Aplikasi
a. Pelaksanaan pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh aplikator yang
telah berpengalaman atau yang direkomendasikan perusahaan produsen
, dan sesuai dengan cara yang tercantum dalam data sheet.
b. Seluruh permukaan beton yang akan di Waterproofing harus di
primer dengan Masterkure 181 dari BASF (atau bahan sejenis yang
dikeluarkan produk lain yang telah direkomendasikan diatas) dan
diselesaikan minimum 3 jam sebelum pelaksanaan Acrylic Water Profing
Coating.
c. Laksanakan coating pertama dari Acrylic Water Profing Coating
dengan mempergunakan kuas atau rol dan tempelkan serat fiber keatas
permukaannya yang masih basah. Pastikan bahwa seluruh serat menempel
dengan baik pada permukaan Acrylic Water Profing Coating.
d. Laksanakan coating kedua dari pada saat coating pertama telah
mengering, dengan arah tegak lurus terhadap coating pertama.
e. Total kebutuhan dari Acrylic Water Profing Coating lebih kurang 1.0
lt/m2
f. Waterproofing harus dibiarkan mengering sebelum dilaksanakan
finishing yang lain.
5. Pengetesan
a. Setelah pekerjaan Waterproofing selesai dikerjakan, maka lakukan
pengetesan dengan cara perendaman.
b. Jika terdapat kebocoran pada saat pengetesan dilakukan, maka
aplikator harus memperbaiki area tersebut dan dilakukan pengetesan
ulang.

15.7. SPESIFIKASI SEMI FLEXIBLE CEMENTITIOUS WATER PROFFING


COATING UNTUK TOILET, PENAMPUNGAN AIR.
1. Umum
a. Waterproofing harus dipasang sesuai dengan instruksi dari pabrik
dan spesifikasi tertulis oleh aplikator yang telah berpengalaman dalam bidang
waterproofing dan disetujui oleh pabrik.
b. Material waterproofing harus dikirim ke lapangan dengan kondisi
yang masih terbungkus dan terdapat label dari pabrik yang membuatnya,
beserta no. kode produksinya.
c. Applikator harus mellindungi material waterproofing dari kerusakan
akibat cuaca ataupun dari aktivitas konstruksi yang sedang berlangsung.
2. Sistem Waterproofing
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

a. Kondisi permukaan
1) Applikator harus meninjau dan menyelidiki keadaan permukaan
yang akan di waterproofing terhadap keretakan, kebocoran dan
melakukan perbaikan serta persiapan-persiapan yang diperlukan
untuk pekerjaan waterproofing.
2) Celah antara beton dan lubang drainage harus diisi dengan
material grouting dan di sealant dengan Polyurethane Sealant NP1 atau
Ultra.

b. Screed yang akan di waterproofing


1) Gunakan adukan 1:3 semen pasir untuk melakukan kemiringan ke
arah drain. Adukan tersebut dilaksanakan di atas lantai beton yang
telah disiapkan dan bagian atas screed yang akan di water proofing
ditrowel finished.
2) Screed tersebut harus berumur minimal 7 hari sebelum dilakukan
pekerjaan waterproofing.
3) Keretakan-keretakan/kerusakan yang terjadi pada permukaan screed
harus diperbaiki oleh applicator.
4) Permukaan vertikal dan horizontal yang akan di waterproofing
harus bebas dari curing compound, debu, partikel-partikel halus,
laitance, oli atau material-material yang dapat merusak daya lekat
lainnya.
5) Mortar fillet (pinggulan) harus dipasang pada setiap sudutan dan
pertemuan antara bidang vertical dan horizontal.

c. Material waterproofing
Material water proofing produksi perusahaan yang telah mempunyai
Sertifikat ISO 9002. Material yang diaplikasikan adalah Masterseal 540-
Barralastic produk BASF atau produk sejenis dari merk lain seperti SIKA,
Fosroc, lemkra atau setara. Bahan ini terdiri dari 2 komponen, flexible,
polymer modified cementitious waterproofing slurry, dengan properties :
 Tensile bond strength : 0,50
N/mm2
 Shear bond strength (ASTM
C836-89) : 1,4 N/mm2
 Crack bridging : 0,30 mm
 Toxicity : Non toxic (
certificate )

d. Aplikasi/Pelaksanaan
1) Masterseal 540-Barralastic harus diaplikasikan oleh aplikator yang
telah berpengalaman dan sesuai dengan cara yang tercantum
dalam data sheet.
2) Masterseal 540-Barralastic diaplikasikan dalam 2 kali coating pada
bagian dalam water tank dengan ketentuan lapisan kedua dilakukan
diatas lapisan pertama yang sudah kering dengan arah berlawanan.
3) Masterseal 540-Barralastic yang sudah diaplikasikan harus kering
sebelum dilakukan pekerjaan finishing yang lain.
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang

e. Testing
1) Setelah pekerjaan waterproofing selesai, lakukan perendaman
selama 3 hari untuk mengetahui apakah masih terjadi kebocoran.
2) Jika terjadi kebocoran, aplikator harus memperbaiki area tersebut
dan dilakukan perendaman ulang sampai tak terjadi kebocoran.

f. Proteksi dan Finishing


Setelah dilaksanakan pengetesan, lapisan waterproofing harus dilindungi
dengan adukan semen pasir 1:3 dan dibuat kemiringan ke arah drain dengan
ketebalan minimum 25mm.

XVI. SHOP DRAWING


Semua pekerjaan harus dibuat shop drawing dan harus mendapat persetujuan konsultan MK.

XVII. AS BUILT DRAWING


Semua pekerjaan yang sudah dilaksanakan harus dibuat as built drawing dan harus mendapat
persetujuan MK.

Anda mungkin juga menyukai