Anda di halaman 1dari 223

KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA


BALAI PRASARANA PERMUKIMAN WILAYAH JAWA TIMUR
JALAN RAYA MENGATI, WIYUNG PO.BOX 89/SB-KR SBY. TELP. 70525708 FAX. 7525707, EMAIL : pbljatim@gmail.com

PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH


JURUSAN PETERNAKAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER

RENCANA KERJA

DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

( RKS )

Pemilik :

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

Konsultan Perencana
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

SYARAT-SYARAT TEKNIS KHUSUS


PELAKSANAAN DAN PEKERJAAN STRUKTUR

Pasal - 1
PEKERJAAN TANAH, PEKERJAAN PENGGALIAN DAN PENGURUGAN

1 Lingkup pekerjaan

1.1. Pekerjaan ini meliputi Pekerjaan Penggalian dan Pengurugan/Penimbunan tanah


dan pasir (sesuai gambar), seperti galian tanah Pondasi bor pile, Poer/Pile Cap dan
Tie Beam/sloof serta penggalian dan pengurugan/ penimbunan lain untuk
pekerjaan drainage dan Mekanikal /Elektrikal.

1.2. Semua penggalian tanah dan pengurugan tanah kembali harus dilaksanakan sesuai
dengan Gambar dan semua petunjuk yang disampaikan oleh Konsultan Pengawas/
Manajemen Konstruksi, selama berlangsungnya pekerjaan.

1.3. Menyediakan tenaga kerja, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan ini dengan hasil yang baik dan sempurna.

2 Syarat pelaksanaan penggalian

2.1. Pekerjaan penggalian pondasi, sloof dan poer dan lain lain, dapat dilaksanakan secara

konvensional dan semua peralatan yang dibutuhkan harus disediakan oleh


Kontraktor, baik yang menyangkut peralatan untuk pekerjaan persiapan maupun
peralatan untuk pekerjaan penggaliannya sendiri dan alat-alat bantu yang
diperlukannya.

2.2. Sebelum pekerjaan penggalian dapat dilaksanakan, Kontraktor wajib untuk

mengajukan permohonan tertulis kepada Konsultan Manajemen Konstruksi yang


menyebutkan tanggal akan dimulainya pekerjaan penggalian, uraian teknis tentang
cara-cara penggalian yang akan dilaksanakan.

2.3. Dalam melaksanakan pekerjaan penggalian ini, Kontraktor wajib melaksanakan

pekerjaan pencegahan atau kelongsoran tanah, pekerjaan penanggulangan air


tanah yang menggenang, pekerjaan perbaikan bila terjadi kelongsoran dan lain
sejenisnya.

2.4. Semua galian harus dilaksanakan sampai diperoleh panjang galian, kedalaman,

kemiringan dan lengkungan yag sesuai dengan yang tertera di dalam Gambar
Perencanaan.

2.5. Bila kedalaman penggalian terlampaui kedalaman yang dibutuhkan sebagaimana yang

Gedung Jurusn Peternakan 1


Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

tertera di dalam Gambar, Kontraktor harus menimbun dan memadatkannya


kembali dengan pasir urug, dan semua biaya tambahan yang diakibatkannya
menjadi tanggung jawab Kontraktor.

2.6. Bila kondisi dari tanah pada kedalaman yang ditentukan di dalam Gambar ternyata

meragukan, Kontraktor harus secepatnya melaporkan hasil tersebut kepada


Konsultan Manjemen Konstruksi secara tertulis, agar dapat diambil langkah-
langkah yang dianggap perlu, semua biaya yang diakibatkan oleh keadaan tersebut
akan dibayar oleh Pemilik Bangunan melalui penerbitan “Perintah Perubahan
Pekerjaan”.

2.7. Permukaan tanah yang sudah selesai digali dan telah mencapai kedalaman rencana

harus dipadatkan kembali untuk mendapatkan permukaan yang padat, rata.


Pemadatan tanah digunakan alat pemadat tanah yang sebelumnya disetujui oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi.

2.8. Kontraktor harus melaporkan hasil pekerjaan galian tanah yang telah selesai dan

menurut pendapatnya sudah dapat digunakan untuk pemasangan pondasi/


pekerjaan berikutnya kepada Konsultan Manajemen Konstruksi/Konsultan
Pengawas untuk dimintakan persetujuannya.

2.9. Semua kelebihan tanah galian harus dikeluarkan dari lapangan ke lokasi yang disetujui

oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Kontraktor bertanggung jawab untuk


mendapatkan tempat pembuangan dan membayar ongkos•ongkos yang
diperlukan.

2.10. Air yang tergenang dilapangan, atau dalam saluran dan galian selama pelaksanaan

pekerjaan dari mata air, hujan atau kebocoran pipa•pipa harus dipompa keluar
atau biaya Kontraktor.

2.11. Hambatan yang Dijumpai Waktu Penggalian

a. Semua akar•akar pohon, batang•batang pohon terpendam, beton-beton tak


terpakai atau pondasi•pondasi bata, septicktank bekas, pipa drainase yang
tak terpakai, batu•batu besar yang dijumpai pada waktu penggalian harus
dikeluarkan atas biaya Kontraktor.

Tanah yang berlubang akibat hambatan yang dijumpai harus diperbaiki


kembali dengan pasir beton : semen dengan perbandingan 10 : 1

b. Instalasi umum yang tertanam dan masih berfungsi seperti pipa drainase,
pipa air minum, pipa gas, kabel listrik yang dijumpai pada waktu penggalian

Gedung Jurusn Peternakan 2


Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

diusahakan tidak terganggu atau menjadi rusak.

Bilamana hal ini dijumpai maka Konsultan Manajemen Konstruksi dan pihak•
pihak yang berwenang harus segera diberitahu dan mendapatkan instruksi
selanjutnya untuk mengeluarkan instalasi tersebut sebelum penggalian yang
berdekatan diteruskan.

c. Bilamana terjadi kerusakan•kerusakan pada instalasi tersebut diatas, maka


Konsultan Manajemen Konstruksi dan pihak•pihak yang berwenang harus
segera diberitahu dan semua kerusakan•kerusakan harus diperbaiki atas
biaya Kontraktor.

3 Syarat pekerjaan pengurugan/penimbunan tanah

3.1. Yang dimaksud disini ialah pekerjaan pengurugan/ timbunan yaitu dimana
permukaan tanah yang direncanakan lebih tinggi dari permukaan tanah asli,
sebagaimana tertera dalam gambar rencana.

3.2. Semua daerah yang akan diurug harus dibersihkan dari semua semak, akar pohon,
sampah, puing bangunan dan lain•lain sebelum pengurugan dimulai.

3.3. Tanah yang digunakan untuk mengurug harus bersih dari bahan organis, sisa•sisa
tanaman, sampah dan lain•lain.Tanah yang digunakan untuk timbunan dan
subgrade harus memenuhi standard spesifikasi AASHTO-M 57-64 dan harus
diperiksa terlebih dahulu di laboratorium tanah yang disetujui oleh Konsultan
Pengawas.

3.4. Pengurugan/ penimbunan harusdilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan


maksimum 25 cmuntuk masing•masing lapisan, kemudian dipadatkan sampai
permukaan tanah yang direncanakan.

3.5. Pelaksanaan pengurugan/penimbunan dapat menggunakan mesin gilas dan pada


daerah yang oleh Konsultan Mannajemen Konstruksi dianggap berbahaya atau
dengan jarak lebih kurang 45 cm dari saluran atau batas•batas atau
pekerjaan•pekerjaan yang mungkin menjadi rusak digunakan Stamper.

Gedung Jurusn Peternakan 3


Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

Pasal - 2

PEKERJAAN URUGAN PASIR


1 Lingkup pekerjaan

1.1. Pasal ini menguraikan semua pekerjaan urugan pasir yang harus dilaksanakan oleh
Kontraktor, seperti pengurugan pasir dibawah Pile Cap, Sloof, lantai, dibawah
perkerasan-perkerasan dan lain-lain sebagainya serta pekerjaan pemadatan
urugan pasir tersebut, sebagaimana yang tertera pada Gambar Perencanaan.

1.2. Pengurugan Pasir harus dilaksanakan sesuai dengan persyaratan yang tercantum di
dalam PUBI 1979 (NII-3) ayat 12.1.

1.3. Menyediakan tenaga kerja , peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan ini dengan hasil yang baik dan sempurna.

2 Persyaratan Bahan

Pasir urug yang akan dipakai harus bersih dan cukup keras, sesuai dengan persyaratan
yang tercantum di dalam PUBI 1971 ayat 12.1. Pasir laut dapat digunakan, asal dicuci
secara memadai.
3 Syarat Pelaksanaan Pekerjaan

3.1. Sebelum pengurugan pasir dilaksanakan Kontraktor wajib untuk memeriksa


ketinggian dari tanah atau konstruksi dibawahnya untuk meyakinkan bahwa
ketinggian yang ada telah sesuai dengan gambar, dan bahwa tanah dibawahnya
telah dipadatkan sehingga didapat permukaan yang rata dan padat.

3.2. Hasil pemeriksaannya ini harus dilaporkan kepada Konsultan Manajeman Konstruksi,
yang akan segera melakukan pemeriksaan. berdasarkan hasil pemeriksaan
tersebut.Konsultan Manajemen Konstruksi akan menolak atau memberikan
persetujuannya untuk pelaksanaan pekerjaan pengurugan pasir.

3.3. Pengurugan pasir harus dilaksanakan dengan cara menebarkan, meratakan dan
memadatkan secara mekanik sampai diperoleh ketebalan dan ketinggian yang
sesuai dengan gambar perencanaan.

3.4. Urugan pasir tidak boleh ditutup oleh konstruksi atau pekerjaan lain sebelum
disetujui oleh Konsultan Pengawas/Manajemen Konstruksi. Konsultan
Pengawas/Manajemen Konstruksi berhak untuk membongkar pekerjaan
diatasnya, bilamana urugan pasir tersebut belum disetujui olehnya.

3.5. Tebal dan peil urugan pasir harus sesuai dengan gambar, jika tidak dinyatakan secara
khusus dalam gambar, maka tebal urugan pasir minimal = 10 cm.
4
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

Pasal - 3
PEKERJAAN LANTAI KERJA

1 Umum

Pasal ini menguraikan semua pekerjaan lantai kerja, seperti dibawah pekerjaan pondasi,
sloof dan sejenisnya sebagaimana yang tercantum dalam gambar perencanaan.

2 Persyaratan Bahan

Lantai kerja harus dibuat dari campuran semen, pasir, kerikil bila tidak disebutkan secara
khusus didalam gambar harus dibuat dengan perbandingan semen : pasir : kerikil = 1 : 3
: 5 atau kualitas setara B – 0

3 Syarat Pelaksanaan Pekerjaan

3.1. Sebelum lantai kerja dibuat lapisan tanah dibawahnya harus dipadatkan dan

diratakan dengan alat pemadat serta diurug lapisan pasir.

3.2. Lantai kerja, sebelum mendapat persetujuan dari Konsultan Manajemen


Konstruksi/Konsultan Pengawas tidak boleh ditutup oleh pekerjaan
lainnya.Konsultan Manajemen Konstruksi berhak membongkar pekerjaan
diatasnya bilamana lantai kerjá tersebut belum disetujui olehnya.

3.3. Tebal dan peil lantai kerja harus sesuai dengan gambar, jika tidak dinyatakan secara

khusus dalam gambar, maka tebal lantai kerja minimal = 5 cm.

Pasal - 4

PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH

Lingkup Pekerjaan dalam bagian ini meliputi pekerjaan Pondasi Batu kali, Pondasi bor pile, Poer/Pile
Cap dan Tie Beam/sloof.

1. Pekerjaan Pondasi batu kali

1.1. Umum

Pasal ini menguraikan semua pekerjaan pasangan batu kali, yang dimaksud sebagai
pondasi, sebagaimana tertera didalam gambar.

Pasangan batu kali harus dilaksanakan sesuai dengan persyaratan yang tercantum
dalam PBI 1971, PUBI 1982, SII-0079-79 dan NI-8.

5
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

1.2. Persyaratan bahan

1.2.1. Batu kali yang dipakai harus merupakan batu kali belah yang keras, padat

dan memiliki struktur yang kompak dengan warna yang cerah dan bebas
dari cacat, serta harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum di dalam
PUBI 1982 dan SII.0079-79. Batu kali bulat tidak boleh dipakai.

1.2.2. Semen portland yang dipakai untuk pekerjaan pasangan harus memenuhi

ketentuan yang tercantum pada RKS ini.

1.2.3. Pasir pasang yang dipakai harus bersih dan keras, serta memenuhi

persyaratanyang dicantumkan dalam PUBI 1970 ayat 12.1. dan 12.2.

1.2.4. Air yang akan dipakai untuk pasangan batu kali harus memenuhi ketentuan

yang tercantum pada RKS ini.

1.3. Pelaksanaan Pekerjaan

1.3.1 Pondasi batu kali harus dilaksanakan dengan menggunakan adukan 1 bagian
Semen Portland : 5 bagian Pasir Pasang atau sesuai yang disebutkan
didalam gambar dan harus dipasang dan dibentuk sampai diperoleh
dimensi dan ketinggian yang dibutuhkan, sebagaimana yang tertara dalam
Gambar.

1.3.2. Batu kali harus dipasang sedemikian rupa, sehingga didapatkan gigitan

yang memadai diantara batu-batu, dengan ruang kosong sekecil mungkin.


Sebelum dipasang, bagian luar dibasahi secukupnya. Setelah dipasang,
bagian luar dari batu kali harus di "Berapt” dengan adukan yang sama
sampai semua permukaan batu tertutup. Sebelum pemasangan dapat
dilaksanakan, Kontraktor harus membuat dan memasang kayu-kayu
pembantu (kayu profil) dan menerentangkan benang pembantu dengan
bentuk sesuai dengan bentuk pondasi yang akan dipasang.Benang-benang
yang direntangkan harus sipat datar. Kayu pembantu dan benang-benang
ini harus disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi sebelum
pasangan batu kali dapat dimulai.

1.3.3. Pasangan batu kali exposes harus dipasang secara acak dengan

menggunakan adukan dan harus dilaksanakan oleh tukang batu khusus


yang berpengalaman.

Selama pemasangan batu mungkin perlu dibentuk untuk memperoleh nat

6
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

yang tipis dan rata.

Pekerjaan ini harus dilaksanakan dengan menggunakan adukan semen


pasir dengan campuran 1 bagian semen portland : 5 bagian pasir pasang.

Sebelum dipasang, batu harus dibasahi secukupnya, dan nat antar batu
yang diexposed harus dikorek dengan cara yang memadai.

Selama pemasangan, batu kali yang telah terpasang harus sering dicuci,
untuk menghindarkannya dari kotoran dan adukan yang menempel.

2. Pekerjaan Pondasi Plate (Pile cap)

a Shop Drawing

1). Kontraktor wajib membuat gambar kerja lengkap dengan titik pondasi sebelum

pekerjaan dilaksanakan.

2). Gambar shop drawing meliputi :

a) Denah pondasi,

b) Kedalaman rencana sesuai gambar kerja;

c) Metode

pelaksanaan. b Pelaksanaan
Pekerjaan
1). Pelaksanaan pekerjaan pondasi foot plat baru boleh dilaksanakan setelah

kedalaman dan lebar galian untuk pondasi sesuai dengan gambar rencana dan
telah mendapat persetujuan Direksi Lapangan/MK.

2). Pelaksanaan pekerjaan ini dimulai dengan pengurugan pasir setebal 10 cm

padat kemudian diatasnya di cor beton/lantai kerja dengan campuran 1 PC : 3


Ps : 5 Kr, selanjutnya dilakukan pengecoran dengan campuran beton K 300
untuk pondasi setelah baja tulangan dan bekistingnya terpasang dan mendapat
persetujuan Direksi Lapangan/MK.

3. Pekerjaan Pondasi Bor Pile


Metode kerja dari Bored Piling work (wet hole method) ini di review selama pekerjaan Bored
Pile berlangsung dan jika perlu akan di sesuaikan atau di ubah menurut kondisi lapangan. Jika
ada perubahan dari metode kerja terlebih dahulu harus di setujui oleh Pengawas Lapangan.

Dalam persiapan lapangan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
- Harus tersedia jalan kerja yang memadai
7
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

- drainase harus dibuat dan dipelihara selama proses pekerjaan.

- Dapat diperlukan blok beton atau plat baja sebagai bantalan untuk menahan crane dan

beton mixer agar dapat mencapai titik pile.


- dipersiapkan penerangan yang cukup dilokasi-lokasi penting dalam

proyek. 1.1). Urutan


Prosedur urutan pekerjaan Bored adalah sebagai berikut :

1. Marking Posisi Pile oleh surveyor

2. Instal casing sementara (Temporary casing)

3. Mulai melakukan Pengeboran (Boring)

4. Jika Lubang Bor tidak stabil, Boring harus dilakukan dengan bentonite

5. Setelah Pengeboran sudah mencapai Toe Level, lakukan inpeksi Lapangan untuk konfirmasi

toe level
6. Lowering Steel Cage ke dalam lubang Bor

7. Casting bored pile dengan pipa tremi

8. Cabut (extract ) casing

1.2) Metodologi
1.2.1 Setting Out

Kontraktor harus menyediakan license surveyor dalam membuat setting out poin /titik Bored
pile yang akan di bor. Kemudian 4 poin sebagai referensi yang dipasang /offset tidak kurang
dari 1 m dari titik posisi pile.

1.2.2 Temporary Casing

Cara pemasangan casing sementara yaitu dengan menggunakan Vibrator (Vibro-hammer)


yang di pukul ke dalam tanah. Verticality di check dengan menggunakan 2 plum yang di letakkan
secara ortogonal atau spirit level jika casing kurang dari 4 m.

1.2.3 Boring

Soil auger dan soil bucket dipakai untuk pengeboran tanah yang halus (soft), pasir (sand) sampai
tanah keras (hard layer). Apabila dalam pengeboran di temukan batu (rock) bisa di pakai Rock
Auger atau Core Barrel. Chisel tidak diijinkan dalam pengeboran jika tidak di setujui oleh
pengawas lapangan.
- pH appatus : 7.5-11

- viscosity : 32-45 s

8
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

- density : 1.02-1.2
- sand content : <3% vol

- fluid loss : 20-40ml

- cake : <1-3mm

semuanya itu harus dilakukan percobaan saat pembuatan bentonite sesuai kebutuhan. namun
biasanya yang dilakukan hanyalah pH appatus, viscosity, dan density. padahal fluid loss dan cake
penting juga untuk dilakukan. namun batasan waktu dan biaya menyebabkan fluid loss and cake
tidak dilakukan. Lalu dalam pelaksanaan pembuatan bentonite juga perlu diperhatikan, baik
dalam pembuatan maupun pembuangannya. jangan sampai dibuang sembarangan karena akan
menyebabkan masalah lingkungan.

Bentonite loss

Jika terjadi kehilangan bentonite secara tiba-tiba, langkah –langkah yang perlu diambil :

1. Adukan Bentonite ditambah ke Lubang bor untuk menjaga bentonite tetap di ketinggian

level yang cukup. Jika hanya minor loss proses boring tetap di lanjutkan dengan
memperhatikan bentonite level apakah masih mengalami penurunan atau tidak.

Lubang bor akan diurug (backfill) dengan tanah untuk mencegah kehilangan bentonite, kemudian dipadatkan
(compact) dengan Chisel .
2. Setelah kehilangan bentonite (Bentonite loss) dapat di kontrol, baru boring dapat di

lanjutkan. Dalam kasus kehilangan bentonite ini apabila tidak dapat di atasi dengan usaha
diatas maka Borehole dapat di backfill kembali dan masalah ini lebih baik didiskusikan dan di
review dengan konsultan dan kontraktor.

Pembuangan Tanah
Pembuangan tanah pada metode bored pile perlu diperhatikan karena bila tidak dapat
menimbulkan permasalahan di lapangan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam metode
bored pile adalah:
- Tanah hasil pengeboran di kumpulkan disamping crane bor.

- Tanah tersebut harus segera dikeluarkan agar tidak mengganggu proses pengeboran.

- Umumnya disiapkan suatu lokasi dalam proyek untuk penampungan sementara tanah galian

untuk kemudian dikeluarkan dari lokasi proyek pada malam hari

1.2.4 Reinforcement (Steel Cage)

Steel Cage akan di pabrikasi di tempat Fabrication Yard. Lokasi pabrikasi ini sudah di tentukan di
9
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

dalam logistic plan kontraktor. Helical Link akan di las pada Tulangan utama (main
reinforcement), demikian juga laping akan di las secukupnya jika steel lebih dari 12 m sehingga
memungkinkan steel cage akan di bagi menjadi 2 section. Hal ini untuk menjaga agar main
reinforcement tetap tersambung bila steel cage akan di pindahkan
Steel cage yang sudah di pabrikasi kemudian di turunkan ke lubang bor yang sudah selesai di bor

sampai disain toe level. Steel cage akan di topang sementara dengan 2 (dua) besi hook sampai
proses casting selesai. kapasitas besi hook harus di dihitung apakah mencukupi atau tidak.
Pengangkatan (Lifting) harus di usahakan agar tidak terjadi buckling pada steel cage.

Proses memasukkan Steel cage ke Bored Hole

Mengukur Bored Length dengan Measuring tape

10
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

1.2.5 Casting

Metode casting adalah dengan menggunakan pipa tremi. Ready mix dituang melalui bucket
yang berbentuk pipa corong. Panjang pipa tremi 2m, 3m, dan 1 m yang disambung. Sebelum
ready mix dituang terlebih dahulu sterofom di tuang ke dalam corong untuk melancarkan aliran
ready mix dalam pipa tremi. Casting akan dihentikan jika concrete sudah mencapai minimum
300 mm diatas cut off level. Over Cast di lakukan untuk menghindari concrete yang bercampur
dengan tanah /unsound concrete sewaktu pencabutan casing.

Pipa tremi akan dibuka secara continu, tetapi tetap di jaga agar pipa tremi minimal 2 m tertanam
di bawah concrete level .

Selama Casting, Bored log dan concrete record harus dipersiapkan yang berisi data delivery
time, Volume concrete, Concrete level (diukur tiap satu lori concrete selesai dituang). Satu
Sampel kubus atau Silinder diambil setiap 30 m3 atau sesuai dengan spesifikasi teknis dari
konsultan.

Casing harus di cabut 2 jam setelah proses casting selesai. Jika ada plunge column (I-beam) yang
akan dipasang ke dalam Bored Pile, setelah casting selesai dilakukan, casing terlebih dahulu
dicabut sampai toe level casing sedikit diatas concrete level. Dan Casing dicabut seutuhnya
setelah 24 jam.Setelah Casting selesai, lubang juga harus di tutup (backfill) kembali dengan pasir
atau tanah setidaknya 4 jam setelah casting.

1.2.6 Bentonite

Bubuk Bentonite dicampur dengan air dalam digestor dengan kapasitas 2 m / per satu kali
batching.
Adukan bentonite (Bentonite Slurry) di simpan di dalam Silo dengan total kapasitas 2,5 x Volume
total borehole yang ukurannya terbesar. Adukan (slurry) di daur ulang dengan menggunkan
mesin desanding.

Properti Bentonite Slurry


Pada dasarnya, adukan tediri dari campuran yang seragam dalam air. Tempat pengujian
bentonite slurry (laboratorium) harus di sediakan di lapangan dan pengujian bentonite slurry di
lakukan bila proses casting Bored Pile akan di mulai.

11
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

Proses pencatatan laporan Lab hasil pengujian Bentonite Slurry di simpan dan kemudian di
lampirkan dengan Bore Log.

Peralatan Pengujian Bentonite Slurry terdiri dari :


1) 1 Mud Balance (Density test)
2) 1 March Cone (Viscocity test)
3) 1 Sand Screen Set (Sand Content test)
4) PH paper (mengukur PH)

Semua pengujian wajib di lakukan sesuai dengan spesifikasi dengan di saksikan oleh pengawas
lapan gan. Hasil pengujian harus di tanda tangani dan di approve oleh pengawas lapangan.

Pengecoran
Dalam proses pengecoran, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah
- Slump beton: 175mm sampai 225mm.

- Pipa tremie: diameter dalam 220mm dengan panjang yang variatif, 0.5m, 1m, 2m, dan 4m.

- Jika diperhitungkan waktu pengecoran yang lama diperlukan retarder untuk menjaga agar

beton masih belum set selama proses pengecoran


- Selama proses pengecoran, perlu dilakukan pencatatan serta pembuatan grafik ketinggian

muka beton VS volume beton serta dibanding dengan perhitungan teoritis.


- Pembuatan sampel beton

- Jika batas atas pengecoran berada dibawah level permukaan proyek maka diperlukan

penimbunan dengan material yang cukup stabil setelah beton set.


- Jika galian mengalami kelongsoran total, maka lubang harus di tutup dengan dengan

menggunakan lean concrete

Apabila tidak disebutkan lain dalam gambar, maka mutu beton yang dipergunakan adalah mutu
beton K- 300.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan:


Manajemen lapangan
- Proses penggalian yang menggunakan air atau slurry dapat berpeluang merusak ke

bersihan serta kestabilan permukaan lapangan.


- Perlu sistem drainase lapangan yang baik + perawatan sistem tersebut

- Lapangan yang rusak akibat permukaan yang terendam air akan menyebabkan resiko

12
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

crane yang tidak stabil serta mixer beton yang sulit mencapai lokasi
Posisi Pembesian
- Dengan adanya aliran beton disaat pengecoran dapat mengangkat pembesian sehingga

tidak berada di level yang diinginkan.


- Posisi pembesian ini perlu diperhatikan selama pengecoran agar besi tidak naik.

- Biaya perbaikan posisi besi ini biasanya melibatkan angka yang sangat besar

Pasal - 5

PEKERJAAN BETON

1. Umum

1.1. Persyaratan-persyaratan konstruksi beton, istilah teknik dan syarat-syarat


pelaksanaan beton secara umum menjadi kesatuan dalam bagian buku
persyaratan teknis ini. Kecuali ditentukan lain dalam buku persyaratan teknis ini,
maka semua pekerjaan beton harus sesuai dengan standard di bawah ini :

Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 1971 NI-2).

Standart Beton Indonesia 1991.

Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung Tahun 1983.

American Society of Testing Materials (ASTM).

Standart Beton Prategang/Pracetak Indonesia (jika diperlukan).

Bilamana ada ketidaksesuaian antara peraturan-peraturan tersebut di atas maka


peraturan-peraturan Indonesia yang menentukan.

1.2. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan ini dengan ketepatan dan kesesuaian yang

tinggi menurut persyaratan teknis ini, gambar rencana, dan instruksu-instruksi


yang dikeluarkan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Semua pekerjaan yang
tidak memenuhi persyaratan harus dibongkar dan diganti atas biaya Kontraktor
sendiri.

1.3. Semua material harus dalam keadaan baru dengan kualitas yang terbaik sesuai

persyaratan dan disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi, dan Konsultan


Manajemen Konstruksi berhak untuk meminta diadakan pengujian bahan-bahan
tersebut dan Kontraktor bertanggung jawab atas segala biayanya. Semua material
yang tidak disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi dalam waktu 2 x 24
jam harus dikeluarkan dari Proyek.

13
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2. Lingkup Pekerjaan

2.1. Meliputi segala pekerjaan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan beton
sesuai dengan gambar rencana termasuk pengadaan bahan, upah, pengujian, dan
peralatan pembantu.

2.2. Pengadaan, detail, fabrikasi dan pemasangan semua penulangan dan bagian-
bagian dari pekerjaan lain yang tertanam dalam beton.

2.3. Perancangan, pelaksanaan dan pembongkaran acuan beton, penyelesaian dan


pemeliharaan beton dan semua jenis pekerjaan yang menunjang pekerjaan beton.

3. Material

3.1. Semen

a. Semua semen yang digunakan adalah jenis Portland Cement sesuai dengan
persyaratan standar Indonesia NI-8/1964, SII 0013-81 atau ASTM C-150 dan
produksi dari satu merk.

b. Kontraktor harus mengirimkan surat pernyataan pabrik yang menyebutkan


type, kualitas dari semen yang digunakan dan “Manufacturer’s Test
Certificate” yang menyatakan memenuhi persyaratan tersebut diatas.

c. Kontraktor harus menempatkan semen tersebut dalam gudang yang baik


untuk mencegah terjadinya kerusakan. Semen yang menggumpal, sweeping,
tercampur dengan kotoran atau kena air/lembab tidak diijinkan untuk
digunakan dan harus segera dikeluarkan dari proyek.

d. Penggunaan semen harus sesuai dengan urutan pengirimannya.

3.2. Agregat Kasar

a. Berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu dengan spesifikasi
sesuai menurut ASTM C-33 dan mempunyai ukuran terbesar 2,5 cm.

b. Agregat harus keras, tidak berpori, dan berbentuk kubus. Bila ada butir yang
pipih maka jumlahnya tidak melebihi 20% dari volume dan tidak boleh
mengalami pembubukan hingga melebihi 50% kehilangan berat menurut
test mesin Los Angeles Abration (LAA).

c. Bahan harus bersih dari zat-zat organik, zat-zat reaktif alkali atau substansi
yang merusak beton dan mempunyai gradasi sebagai berikut :

14
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

Saringan Ukuran % Lewat Saringan


1” 25,00 mm 100

3/4” 20,00 mm 90 – 100

3/8” 95,00 mm 20 – 55

No. 4 4,76 mm 0 -1

3.3. Agregat Halus

a. Dapat menggunakan pasir alam atau pasir yang dihasilkan dari pemecah batu

dan harus bersih dari bahan organik, lumpur, zat-zat alkali dan tidak
mengandung lebih dari 50% substansi-substansi yang merusak beton.

b. Pasir laut tidak diperkenankan untuk digunakan dan pasir harus terdiri dari
partikel-partikel yang tajam dan keras serta mempunyai gradasi seperti tabel
berikut :

Saringan Ukuran % Lewat Saringan

3/8” 9,50 mm 100

No. 4 4,76 mm 90 – 100

No. 8 2,38 mm 80 – 100

No. 16 1,19 mm 50 – 85

No. 30 0,19 mm 25 – 65

No. 50 0,297 mm 10 – 30

No. 100 0,149 mm 5 - 10

No. 200 0,074 mm 0 -5

3.4. A i r

Air yang digunakan harus bersih dan jernih tidak mengandung minyak atau
garam serta zat-zat yang dapat merusak beton atau baja tulangan.

3.5. Baja Tulangan

Baja tulangan yang digunakan harus memenuhi persyaratan PBI NI-2 1971,
15
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

dengan tegangan leleh karakteristik (σau) = 2400 kg/cm2 atau baja U24 dan baja
dengan tegangan leleh karakteristik (σau) = 3900 kg/cm2 atau baja U39 Pemberi
tugas atau Direksi/Konsultan Pengawas akan melakukan pengujian test tarik-putus
dan “Bending” untuk setiap 10 ton baja tulangan, atas biaya Kontraktor.

3.6. Bahan Pencampur

a. Penggunaan bahan pencampur (Admixture) tidak diijinkan tanpa persetujuan

tertulis dari Konsultan Manajemen Konstruksi dan Konsultan Perencana.

b. Apabila akan digunakan bahan pencampur, Kontraktor harus mengadakan

percobaan-percobaan perbandingan berat dan W/C ratio dari penambahan


bahan pencampur (Admixture) tersebut. Hasil “Crushing test” dari
Laboratorium yang berwenang terhadap kubus-kubus beton yang berumur 7,
14, dan 21 hari harus dilaporkan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi
untuk dimintakan persetujuannya.

3.7. Cetakan Beton

Dapat menggunakan kayu kelas II, multipleks dengan tebal minimal 9 mm atau
plat baja, dengan syarat memenuhi ketentuan-ketentuan yang tersebut dalam
PBI NI-2 1971. Untuk beton ekspose harus memakai Pnol Film dengan tebal
minimal 12 mm atau plat baja dengan tebal minimal 1,5 mm. Konstruksi
rencana cetakan beton harus diajukan oleh Kontraktor kepada Konsultan
MK/Pengawas untuk mendapat persetujuan.

3.8. Contoh yang harus disediakan

a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Pemborong harus memberikan contoh

material : koral, split pasir, besi beton, PC untuk mendapatkan persetujuan


Manajemen Konstruksi.

b. Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi/

Pengawas akan dipakai sebagai standart / pedoman untuk memeriksa /


menerima material yang dikirim oleh Pemborong ke lapangan.

c. Pemborong diwajibkan untuk membuat tempat penyimpanan contoh-contoh


yang telah disetujui Konsultan Manajemen Konstruksi.

16
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

4 Mutu Beton

4.1. Mutu beton untuk konstruksi bangunan harus memenuhi persyaratan kekuatan tekan
K 300 untuk sloof dan pile cap, K 300 untuk kolom, balok dan plat lantai, dan K
225 untuk kolom praktis
Slump (Kekentalan Beton) untuk jenis konstruksi berdasarkan pengujian dengan standar
ASTM C-143 adalah sebagai berikut :

Slump Slump
Jenis Konstruksi
maks. (mm) min. (mm)
100 50
Kaki Dan Dinding Pondasi

Pelat, Balok Dan Dinding 120 50

Kolom 100 50

Pelat Di Atas Tanah 120 100

4.2. Bila tidak digunakan alat penggetar dengan frekuensi getaran tinggi, maka harga
tersebut di atas dapat dinaikkan sebesar 50% dengan catatan tidak melebihi 150
mm dan harus di-back up dengan percobaan adukan beton (trial mix).

5 Percobaan Pendahuluan (Trial Mix)

5.1. Untuk mendapatkan mutu beton seperti yang diminta, Kontraktor harus mengadakan
percobaan-percobaan di Laboratorium yang “Independent” yang ditunjuk oleh
Pemberi Tugas, sebagai persiapan dari percobaan pendahuluan di lapangan
sampai didapatkan suatu perbandingan tertentu untuk mutu beton yang akan
digunakan.

5.2. Setiap ada perubahan dari jenis bahan yang digunakan, Kontraktor harus
mengadakan percobaan di Laboratorium untuk mendapatkan mutu beton yang
diperlukan.

5.3. Benda uji yang dibuat dan prosedur dalam percobaan ini harus mengikuti ketentuan-
ketentuan dalam PBI NI-2 1971.

5.4. Bila hasil percobaan dilaboratorium dan slump test belum menunjukkan mutu yang
sesuai dengan permintaan, maka pekerjaan beton tidak boleh dilaksanakan.

5.5. Hasil percobaan pendahuluan di lapangan harus sesuai dengan hasil percobaan di
laboratorium.
17
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

6 Pengadukan dan Peralatannya

6.1. Kontraktor harus menyediakan peralatan dan perlengkapan yang mempunyai


keteliatian cukup untuk menetapkan dan mengawasi jumlah takaran dari masing-
masing bahan pembentukan beton dengan persetujuan Konsultan Manajemen
Konstruksi.

6.2. Pengaturan untuk pengangkutan, penimbangan dan pencampuran dari material-


material harus dengan persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas
dan seluruh operasi harus dikontrol dan diawasi terus-menerus oleh seorang
inspektor yang berpengalaman dan bertanggung jawab.

6.3. Pengadukan harus dilakukan dengan mesin pengaduk beton (Batch Mixer atau
Portable Continous Mixer). Mesin pengaduk harus benar-benar kosong sebelum
menerima bahan-bahan dari adukan selanjutnya dan harus dicuci bila tidak
digunakan lebih dari 30 menit.

6.4. Bahan-bahan pembentuk beton harus dicampur dan diaduk selama 1,5 menit
sesudah semua bahan ada dalam mixer. Waktu pengadukan harus ditambah, bila
kapasitas mesin lebih besar dari 1,5 m3 dan Konsultan Manajemen Konstruksi
berwenang untuk menambah waktu pengadukan jika ternyata pemasukan bahan
dan cara pengadukan gagal untuk mendapatkan adukan dengan kekentalan dan
warna yang merata/seragam. Beton yang dihasilkan harus seragam dalam
komposisi dan konsistensi dalam setiap adukan.

6.5. Mesin pengaduk tidak boleh dibebani melebihi kapasitas yang ditentukan. Air
harus dituang terlebih dahulu untuk selanjutnya ditambahkan selama pengadukan.
Tidak diperkenankan melakukan pengadukan yang berlebihan yang membutuhkan
penambahan air untuk mendapatkan konsistensi beton yang dikehendaki.

6.6. Kontraktor diperbolehkan menempatkan satu “Mixing Plant” atau memperoleh beton
dari satu “Ready Mix Plant” asalkan dapat membuktikan bahwa mutu beton
tersebut sesuai dengan semua ketentuan dalam persyaratan ini. Kontraktor harus
menyerahkan spesifikasi beton ready mix yang akan digunakan sesuai dengan
mutu beton yang diinginkan, sebelum pekerjaan dimulai

7 Persiapan Pengecoran

7.1. Sebelum pengecoran dimulai, semua bagian-bagian yang akan dicor harus bersih dan
bebas dari kotoran dan bagian beton yang terlepas. Bagian-bagian yang akan
18
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

ditanam dalam beton sudah harus terpasang (pipa-pipa untuk instalasi listrik,
plumbing dan perlengkapan-perlengkapan lain).

7.2. Cetakan atau pasangan dinding yang akan berhubungan dengan beton harus dibasahi
dengan air sampai jenuh dan tulangan harus terpasang dengan baik. Bidang-
bidang beton lama yang akan dicor harus dibuat kasar terlebih dahulu dan
kemudian dibersihkan dari segala kotoran yang lepas.

7.3. Sesaat sebelum beton dicor, maka bidang-bidang pada beton lama tersebut harus
disapu dengan bonding agent dengan aturan sesuai pabrik pembuatnya.

7.4. Kontraktor harus tetap menjaga kondisi bagian-bagian tersebut sampai ijin
pengecoran diberikan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.

8 Acuan / Cetakan Beton

8.1. Rencana cetakan beton menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya. Cetakan
harus sesuai bentuk, ukuran dan batas-batas bidang dari hasil beton yang
direncanakan, serta tidak boleh bocor dan harus cukup kaku untuk mencegah
terjadinya perpindahan tempat atau kelongsoran dari penyangga.

8.2. Permukaan cetakan harus cukup rata dan halus serta tidak boleh ada lekukan, lubang-
lubang atau terjadi lendutan. Sambungan pada cetakan diusahakan lurus dan rata
dalam arah horisontal maupun vertikal.

8.3. Tiang-tiang penyangga harus direncanakan sedemikian sehingga dapat memberikan


penunjang seperti yang dibutuhkan tanpa adanya “overstress” atau perpindahan
tempat pada beberapa bagian konstruksi yang dibebani. Struktur dari tiang
penyangga harus cukup kuat dan kaku untuk menunjang berat sendiri dan beban-
beban yang ada diatasnya.

8.4. Sebelum penuangan, cetakan harus diteliti untuk memastikan kebenaran letaknya,
kekuatannya dan tidak akan terjadi penurunan dan pengembangan pada a\saat
beton dituang.

8.5. Permukaan cetakan harus bersih dari segala macam kotoran, dan diberi “Mould
release agent” untuk mencegah lekatnya beton pada cetakan. Pelaksanaannya
harus berhati-hati agar tidak terjadi kontak dengan baja tulangan yang dapat
mengurangi daya lekat beton dengan tulangan.

19
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

8.6. Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan tertulis dari Konsultan
Manajemen Konstruksi, atau jika umur beton telah melampaui waktu sebagai
berikut :

- Bagian sisi balok : 48 jam

- Balok tanpa beban konstruksi :7 hari

- Balok dengan beban konstruksi : 21 hari

- Pelat lantai / atap / tangga : 21 hari

8.7. Dengan persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi, cetakan dapat dibongkar lebih
awal apabila hasil pengujian dari benda uji yang mempunyai kondisi sama dengan
beton sebenarnya, telah mencapai 75% dari kekuatan beton pada umur 28 hari.
Segala ijin yang diberikan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi, tidak mengurangi
atau membebaskan tanggung jawab Kontraktor terhadap kerusakan yang timbul
akibat pembongkaran cetakan.

8.8. Pembongkaran cetakan harus dilaksanakan dengan hati-hati sehingga tidak


menyebabkan cacat pada permukaan beton. Dalam hal terjadi bentuk beton yang
tidak sesuai dengan gambar rencana, Kontraktor wajib mengadakan perbaikan
atau pembentukan kembali.

8.9. Permukaan beton harus bersih dari sisa kayu cetakan dan pada bagian-bagian
konstruksi yang terpendam dalam tanah, cetakan harus dicabut dan dibersihkan
sebelum pengurukan dilakukan.

9 Pengangkutan dan Pengecoran

9.1. Waktu pengangkutan harus diperhitungkan dengan cermat, sehingga waktu antara
pengadukan dan pengecoran tidak lebih dari 1 (satu) jam atau tidak terjadi
perbedaan pengikatan yang mencolok anatara beton yang sudah dicor dan yang
akan dicor.

9.2. Apabila waktu yang dibutuhkan untuk pengangkutan melebihi waktu yang
ditentukan, maka harus dipakai bahan penghambat pengikatan (retarder) dengan
persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi.

9.3. Kontraktor harus memberitahu Konsultan Manajemen Konstruksi selambat-lambatnya


2 (dua) hari sebelum pengecoran beton dilaksanakan. Persetujuan untuk
melaksanakan pengecoran beton berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
20
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

cetakan dan pemasangan baja tulangan serta bukti bahwa Kontraktor akan dapat
melaksanakan pengecoran tanpa tanpa gangguan.

9.4. Adukan beton tidak boleh dituang bila waktu sejak dicampur air pada semen dan
agregat telah melalui 1,5 jam dan waktu ini dpat berkuran, bila Konsultan
Pengawas menganggap perlu berdasarkan kondisi tertentu.

9.5. Pengecoran harus dilakukan sedemikian rupa untuk menghindarkan terjadinya


pemisahan material (segregation) dan perubahan letak tulangan. Cara penuangan
dengan alat-alat pembantu seperti talang, pipa, chute dan sebagainya harus
mendapat perstujuan Konsultan Pengawas dan alat-alat tersebut harus selalu
bersih dan bebas dari sisa-sisa beton pengeras.

9.6. Adukan tidak boleh dijatuhkan secara bebas dari ketinggian lebih dari 1,5 meter. Bila
memungkinkan sebaiknya digunakan pipa yang terisi penuh adukan dengan
pangkalnya terbenam dalam adukan yang baru dituang.

9.7. Penggetaran tidak boleh dilaksanakan pada beton yang telah mengalami “initiual set”
atau yang telah mengeras dalam batas dimana beton akan menjadi plastis karena
getaran.

9.8. Semua pengecoran bagian dasar konstruksi beton yang menyentuh tanah harus diberi
lantai dasar setebal 5 cm agar menjamin duduknya tulangan dengan baik dan
mencegah penyerapan air semen oleh tanah.

9.10. Bila pengecoran beton harus berhenti sementara sedang beton sudah menjasi

keras dan tidak berubah bentuk, maka bagian tersebut harus dibersihkan dari
lapisan air semen dan partikel-partikel yang terlepas sampai suatu kedalaman yang
cukup, sehingga didapat beton yang padat. Segera setelah pemberhentian
pengecoran, adukan yang lekat dengan tulangan dan cetakan harus dibersihkan.

9.11. Semua pengecoran harus dilaksanakan siang hari dan apabila diperkirakan

pengecoran dari suatu bagian tidak dapat diselesaikan pada siang hari, maka
sebaiknya tidak dilaksanakan, kesuali atas persetujuan Konsultan Manajemen
Konstruksi dapat dilaksanakan pada malam hari dengan sistem penerangan sudah
disiapkan dan memenuhi syarat.

10 Pemadatan Beton

10.1. Kontraktor bertanggung jawab untuk menyediakan peralatan guna pengangkutan

dan penuangan beton dengan kekentalan secukupnya agar didapat beton yang

21
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

cukup padat tanpa perlu penggetaran yang berlebihan.

10.2. Pemadatan beton seluruhnya harus dilaksanakan dengan “Mechanical Vibrator”

dan dioperasikan oleh seorang yang berpengalaman. Penggetaran dilakukan


secukupnya agar tidak mengakibatkan “over vibration” dan tidak diperkenankan
melakukan penggetaran dengan maksud untuk mengalirkan beton.

10.3. Pada daerah penulangan yang rapat, penggetaran dilakukan dengan alat

penggetar yang mempunyai frekuensi tinggi untuk menjamin pengisian beton dan
pemadatan yang baik.Alat penggetar tidak boleh menyentuh tulangan-tulangan,
terutama pada tulangan yang telah masuk pada beton yan telah mulai mengeras.

11 Sambungan Konstruksi ( Construction Joints )

11.1. Rencana atau schedul pengecoran harus disiapkan untuk penyelesaian satu

konstruksi secara menyeluruh, termasuk persetujuan letak “construction joints”.


Dalam keadaan tertentu dan mendesak, Direksi/Konsultan Pengawas dapat
merubah letak “construction joints” tersebut.

11.2. Permukaan “construction joints” harus bersih dan dibuat kasar dengan mengupas

seluruh permukaan sampai didapat permukaan beton yang padat.

11.3. “Construction Joints” harus diusahakan berbentuk garis miring. Sedapat mungkin
dihindarkan adanya “construction joints” tegak, kalaupun diperlukan maka harus
dimintakan persetujuan dari Konsultan Manajemen Konstruksi.

11.4. Sebelum pengecoran dilanjutkan, permukaan beton harus dibasahi dan diberi
lapisan “Grout/bonding agent” segera sebelum beton dituang.

12 Benda-benda yang tertanam dalam beton


Penempatan saluran/pemipaan, sleeve harus sedemikian rupa, sehingga tidak mengurangi
kekuatan struktur dengan memperhatikan PBI-1971, NI-2 pasal 5.7.

12.1 Tidak diperkenankan menanam saluran-saluran/pipa kebagian struktur beton bila

ditunjukkan pada gambar.

12.2 Apabila pemasangan terhalang oleh baja tulangan yang terpasang, maka

Kontraktor harus segera mengadakan konsultasi dengan Konsultan Manajemen


Konstruksi/ Pengawas.

12.3 Baja tulangan tidak diperkenankan untuk digeser maupun dibengkokkan untuk
memudahkan pemasangan tanpa seijinKonsultan Manajemen Konstruksi.

22
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

13 Benda-benda yang ditanam dalam beton

13.1 Semua bagian atau peralatan yang ditanam dalam beton, seperti angkur, kait dan

pekerjaan lain yang berhubungan dengan pekerjaan beton, harus sudah terpasang
sebelum pengecoran beton dilakukan.

13.2 Bagian atau peralatan tersebut harus tertambat kuat pada posisinya agar tidak

tergeser pada saat pengecoran beton.

13.3 Kontraktor utama harus memberitahukan kepada pihak lain untuk melakukan

pekerjaan tersebut sebelum pengecoran dilakukan.

13.4 Rongga-rongga kosong atau bagian-bagian yang harus tetap kosong pada benda

atau peralatan yang akan ditanam dalam beton tidak diisi pada saat pengecoran,
harus ditutup dengan bahan atau ukuran sesuai kebutuhan yang mudah dilepas
setelah pelaksanaan pengecoran

14 Cacat-cacat pekerjaan

14.1 Bila penyelesaian pekerjaan, bahan atau keahlian dalam setiap bagian pekerjaan

ternyata tidak memenuhi persyaratan sesuai dengan persyaratan teknis, maka


bagian tersebut harus digolongkan sebagai cacat pekerjaan.

14.2 Semua pekerjaan yang digolongkan demikian harus dibongkar dan diganti sesuai

dengan yang dikehendaki. Seluruh pembongkaran dan pemulihan pekerjaan yang


digolongkan cacat tersebut serta seluruh biaya yang timbul seluruhnya ditanggung
oleh Kontraktor.

15 Pengujian beton

15.1 Secara umum pengujian beton harus mengikuti ketentuan dalam PBI NI-2 1971

dalam minimum memenuhi persyaratan seperti tersebut dalam ayat berikut.

15.2 Untuk setiap jenis beton harus dibuat suatu pengujian, yang dikerjakan dalam satu

hari dengan volume sampai dengan jumlah 5 m3.

15.3 Untuk satu pengujian dibutuhkan 4 (empat) buah benda uji berbentuk kubus

ukuran 15x15x15 cm atau silinder. Satu benda uji akan diuji pada umur 7 (tujuh)
hari dan hasilnya segera dilaporkan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi,
sedang 3 (tiga) benda uji lainnya akan diuji pada umur 28 hari. Hasil pengujian
adalah hasil rata-rata dari ketiga spesimen tersebut. Batas kekuatan beton rata-
rata harus sama atau lebih dari kekuatan karakteristik 300 kg/cm² untuk mutu
beton K- 300 (sloof dan pile cap,plat, kolom,balok), tidak boleh ada satu benda uji

23
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

yang hasil pengujian kurang dari kekuatan beton karakteristik tersebut.

15.4 Bila diperlukan dapat ditambah dengan satu benda uji lagi yang ditinggal

dilapangan, dibiarkan mengalami proses perawatan yang sama dengan keadaan


sebenarnya.

16 Suhu

16.1 Suhu beton pada waktu dicor tidak boleh melebihi 32° C. Suhu yang di taruh

berada diantara 27° dan 32° C.

16.2 Bila pada saat pembuatan beton berada pada iklim yang dapat mengakibatkan

suhu beton melebihi 32° C, maka Kontraktor harus mengambil langkah-langkah


yang efektif, misalnya mendinginkan agregat atau melakukan pengecoran pada
malam hari.

17 Beton ready mixed

17.1 Bilamana beton yang digunakan adalah berupa beton ready mixed, maka beton

tersebut harus didapatkan dari sumber yang disetujui oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi, dengan takaran, adukan serta cara pengiriman/pengangkutan yang
memenuhi syarat-syarat yang tercantum pada ASTM C94-78a.

17.2 Adukan beton harus dibuat sesuai dengan perbandingan campuran yang telah diuji

di Laboratorium serta secara konsisten harus dikontrol bersama-sama oleh


Konsultan Manajemen Konstruksi dan Supplier beton ready mixed. Kekuatan
beton minimum yang dapat diterima adalah berdasarkan hasil pengujian yang
diadakan di Laboratorium.

17.3 Syarat-syarat Beton Ready Mixed :

a. Temperatur beton ready mixed sebelum dicorkan tidak boleh lebih dari 30° C.

b. Penambahan additive dalam proses pembuatan beton ready mixed harus


sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat additive tersebut dan dengan
persetujuan dari Konsultan Manajemen Konstruksi. Bilamana diperlukan dua
atau lebih jenis bahan additive, maka pelaksanaannya harus dikerjakan
secara terpisah. Dalam pelaksanaannya harus sesuai dengan ACI 212.2R-71
dan ACI 212.1R-63.

c. Setelah temperatur di dalam beton mencapai maksimum, maka permukaan


beton harus ditutupi dengan kanvas atau bahan penyekat lainnya, untuk
mempertahankan panas sedemikian rupa, sehingga tidak timbul perbedaan
24
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

panas yang mencolok antara bagian dalam dan luar atau penurunan
temperatur yang mendadak dibagian dalam beton. Selanjutnya sesudah
bahan penutup tersebut di atas dibuka, permukaan beton tetap harus
dilindungi terhadap pengertian yang mendadak.

18 Pemeliharaan beton ( curing beton )

18.1 Untuk mencegah pengeringan bidang bidang beton. Selama paling dua minggu
beton harus dibasahi terus menerus , antara lain dengan menutupinya dengan
karung karung basah . Pada pelat pelat atap pembasahan terus menerus ini harus
dilakukan dengan merendamnya (menggenanginya) dengan air. Pada hari hari
pertama sesudah selesai pengecoran , proses pengerasan tidak boleh diganggu
Sangat dilarang untuk mempergunakan lantai yang belum cukup mengeras sebagai
tempat penimbunan bahan-bahan atau sebagai jalan untuk mengangkut bahan-
bahan yang berat.

18.2 Perawatan dengan uap bertekanan tinggi , uap bertekanan udara luar , pemanasan
atau proses-proses lainuntuk mempersingkat waktu pengerasan dapat dipakai.
Cara-cara ini harus disetujui terlebih dahulu oleh Pengawas Ahli.

19 Ground Water Tank (GWT)

19.1 Kontraktor harus menyediakan peralatan dan perlengkapan yang cukup untuk
pekerjaan GWT dengan persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi.

19.2 Campuran beton yang digunakan dalam pekerjaan ground water tank adalah
campuran kedap air dengan perbandingan 1 : 3 atau sesuai dengan yang
ditunjukan dalam gambar.

19.3 Pembesian untuk lantai, dinding serta penutup GWT adalah menggunakan wire
mesh diameter 10 mm (M-150) atau sesuai dengan gambar perencanaan, dengan
persetujuan Konsutan Manajemen Konstruksi.

19.4 Kontraktor harus secara cermat mempelajari dan memperhatikan gambar


pekerjaan GWT ini, termasuk terhadap adanya perkuatan-perkuatan, sambungan-
sambungan pengecoran, pemasangan waterstop serta sparing-sparing pekerjaan
MEP.

19.5 Untuk mencegah terjadinya kebocoran, kontraktor harus menyediakan


waterproofing (non toxic) untuk melapisi lantai dan dinding.
25
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

19.6 Penempatan ground water tank adalah tertanam dalam tanah maka bekisting yang
digunakan adalah menggunakan batu bata agar dapat langsung diurug kembali.

19.7 Finishing lantai dan dinding Ground Water Tank adalah memakai keramik sesuai
dengan yang ditunjukan dalam gambar kerja.

20 Lain-lain

20.1 Untuk penggunaan beton precast, kontraktor harus mengajukan mixed design
terlebih dahulu kepada Konsultan MK.

20.2 Setelah mixed design disetujui Konsultan MK, Kontraktor harus membuat trial
mixed berupa benda uji untuk diuji dilaboratorium.

20.3 Beton precast tidak boleh dipasang sebelum Konsultan MK menyetujui kuat tekan
beton hasil trial mixed.

20.4 Konsultan MK bertanggung jawab atas ketentuan-ketentuan ini.

26
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

Pasal - 6
PEKERJAAN BETON NON STRUKTUR

1 Umum

1.1. Lingkup Pekerjaan

a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat- alat bantu

lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar,


dengan hasil yang baik dan sempurna.

b. Pekerjaan ini meliputi beton kolom praktis, beton ring balok untuk bangunan

yang dimaksudkan termasuk pekerjaan besi beton dan pekerjaan


bekisting/acuan, dan semua pekerjaan beton yang bukan struktur, sesuai yang
ditunjukkan di dalam gambar.

1.2. Standard

a. Peraturan-peraturan/standar setempat yang biasa dipakai.

b. Peraturan-peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971, NI - 2.

c. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961, NI- 5.

d. Peraturan Semen PortlandIndonesia 1972, NI - 8.

e. Peraturan Pembangunan PemerintrTh Daerah Setempat.

f. Ketentuan-ketentuan Umum untuk pelaksanaan

g. Pemborong Pekerjaan Umum (AV) No. 9 tanggal 28 Mei 1941 dan Tambahan

Lembaran Negara No. 1457.

h. Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun tertulis yang

diberikan Perencana/MK.

i. Standar Normalisasi Jerman ( DIN )

j. American Society for Testing and Material ( ASTM )

k. American Concrete Institute ( ACI ).

2 Bahan dan Produksi

2.1. Persyaratan Bahan

a. Semen Portland

Yang digunakan harus dari mutu yang terbaik, terdiri dari satu jenis merk dan
27
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

atas persetujuan Perencana dan Konsultan Manajemen Konstruksi dan harus


memenuhi NI-8. Semen yang telah mengeras sebagian/seluruhnya tidak
dibenarkan untuk digunakan. Penyimpanan Semen Portland harus diusahakan
sedemikian rupa sehingga bebas dari kelambaban, bebas dari air dengan lantai
terangkat dari tanah dan ditumpuk sesuai dengan syarat penumpukan semen.

b. Pasir Beton

Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan-bahan
organis, Lumpur dan sebagainya dan harus memenuhi komposisi butir serta
kekerasan yang dicantumkan dalam PBI 1971.

c. Koral Beton/Split :

Digunakan koral yang bersih, bermutu baik tidak berpori serta mempunyai
gradasi kekerasan sesuai dengan syarat-syarat PBI 1971.

Penyimpanan/Penimbunan pasir koral beton harus dipisahkan satu dengan yang


lain, hingga dapat dijamin kedua bahan tersebut tidak tercampur untuk
mendapatkan perbandingan adukan beton yang tepat.

d. Air

Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak,
asam, alkali dan bahanbahan organis/bahan lain yang dapat merusak beton dan
harus memenuhi NI-3 pasal 10. Apabila dipandang perlu Konaultan Manajemen
Konstruksi dapat minta kepada Kontraktor supaya air yang dipakai diperiksa di
laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya Kontraktor.

e. Besi Beton

Digunakan mutu U-24, besi harus bersih dari lapisan minyak/lemak dan bebas
dari cacat seperti serpih-serpih. Penampang besi bulat serta memenuhi
persyaratan (PBI 1971). Bila dipandang perlu Kontraktor diwajibkan untuk
memeriksa mutu besi beton ke laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan
sah atas biaya Kontraktor.

f. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan contoh-contoh


material, misalnya : besi, koral, pasir PC untuk mendapatkan persetujuan dari
Konsultan Manajemen Konstruksi.

g. Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi, akan


dipakai sebagai standard/pedoman untuk memeriksa/menerima material yang
dikirim oleh Kontraktor ke site.

28
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2.2. Syarat-syarat Pengiriman dan Penyimpanan Bahan

a. Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak
bercacat. Beberapa bahan tertentu harus masih di dalam kotak/kemasan aslinya
yang masih tersegel dan berlabel pabriknya.

b. Bahan harus disimpan ditempat yang terlindung dan tertutup, kering, tidak
lembab dan bersih sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan pabrik.

c. Tempat penyimpanan harus cukup, bahan ditempatkan dan dilindungi sesuai


dengan jenisnya.

d. Kontraktor bertanggung jawab terhadap kerusakan selama pengiriman dan


penyimpanan.Bila ada kerusakan, Kontraktor wajib mengganti atas beban
Kontraktor.

3 Pelaksanaan

3.1. Mutu Beton

Mutu beton yang dicapai dalam pekerjaan beton bertulang adalah fc' = 22,5 Mpa
dan harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam PBI-1971.

3.2. Pembesian

3.2.1. Pembuatan tulangan-tulangan untuk batang lurus atau yang dibengkokkan,

sambungan kait-kait dan pembuatan sengkang (ring), persyaratannya


harus sesuai PBI-1971.

3.2.2. Pemasangan dan penggunaan tulangan beton. harus disesuaikan dengan

gambar konstruksi. Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk


menjamin besi tersebut

tidak berubah tempat selama pengecoran dan harus bebas dari papan
acuan atau lantai kerja dengan memasang selimut beton sesuai dengan
ketentuan dalam PBI 1971.

3.2.3. Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari

lapangan kerja dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis dari
Konsultan Manajemen Konstruksi.

3.3. Cara Pengadukan

3.3.1. Cara pengadukan harus menggunakan beton molen.

3.3.2. Takaran untuk Semen Portland, pasir dan koral harus disetujui terlebih
29
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

dahulu oleh KonsultanManajemen Konstruksi.

3.3.3. Selama pengadukan kekentalan adukan beton harus diawasi dengan jalan

memeriksa slump pada setiap campuran baru. Pengujian slump, minimum


5 cm dan maksimum 10 cm.

3.4. Pengecoran Beton

3.4.1. Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan


membersihkan dan menyiram cetakan-cetakan sampai jenuh, pemeriksaan
ukuranukuran dan ketinggian, pemeriksaan penulangan dan penempatan
penahan jarak.

3.4.2. Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan


KonsultanManajemen Konstruksi.

3.4.3. Pengecoran harus dilakukan dengan sebaik mungkin dengan menggunakan


alat penggetar untuk menjamin beton cukup padat dan harus dihindarkan
terjadinya cacat pada beton seperti keropos dan sarang-sarang koral/split
yang dapat memperlemah konstruksi.

3.4.4. Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada hari

berikutnya maka tempat perhentian tersebut harus disetujui oleh


Konsultan Manajemen Konstruksi.

3.5. Pekerjaan Acuan / Bekisting

3.5.1. Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang telah

ditetapkan/yang diperlukan dalam gambar.

3.5.2. Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan-perkuatan,

sehingga cukup kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan


kedudukannya selama pengecoran dilakukan.

3.5.3. Acuan harus rapat (tidak bocor), pemiukaannya licin, bebas dari kotoran-

kotoran (tahi gergaji), potongan kayu, tanah/Lumpur dan sebagainya,


sebelum pengecoran dilakukan dan harus mudah dibongkar tanpa merusak
pemiukaan beton.

3.5.4. Kontraktor harus memberikan contoh-contoh material (besi, koral/split,

pasir dan Semen Portland) kepada Konsultan Manajemen Konstruksi,


untuk mendapatkan persetujuan sebelum pekerjaan dilakukan.

3.5.6. Bahan-bahan yang digunakan harus tersimpan dalam tempat penyimpanan

yang aman, sehingga mutu bahan dan mutu pekerjaan tetap terjamin
30
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

sesuai persyaratan.
Kawat pengikat besi beton/rangka adalah dari baja lunak dan tidak disepuh
seng, diameter kawat lebh besar atau sama dengan 0,40 mm. Kawat

pengikat besi beton/rangka harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan


dalam NI-2 (PBI 1971).

3.5.7. Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi
penguapan cepat.Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya
hujan, harus diperhatikan.

3.5.8. Beton harus dibasahi paling sedikit selama tujuh hari setelah pengecoran.

3.6. Pekerjaan Pembongkaran Acuan/Bekisting

Pembongkaran bekisting hanya boleh dilakukan dengan ijin tertulis dari Konsultan
Manajemen Konstruksi. Setelah bekisting dibuka, tidak diijinkan mengadakan
perubahan apapun pada permukaan beton tanpa persetujuan dari
KonsultanManajemen Konstruksi.

3.7. Pengujian Mutu Pekerjaan

3.7.1. Sebelum dilaksanakan pemasangan, Kontraktor diwajibkan untuk


memberikan pada Konsultan Manajemen Konstruksi "Certificate Test"
bahan besi dari produsen/pabrik.

3.7.2. Bila tidak ada "Certificat Test" maka Kontraktor harus melakukan pengujian

atas besi/kubus di laboratorium yang akan ditunjuk kemudian.

3.7.3. Mutu beton tersebut harus dibuktikan oleh Kontraktor dengan mengambil

benda uji berupa kubus yang ukurannya sesuai dengan syarat-


syarat/ketentuan dalam PBI Th.1971. Pembuatannya harus disaksikan oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi dan diperiksa di laboratorium konstruki
beton yang ditunjuk Konsultan Manajemen Konstruksi.

3.7.4. Kontraktor diwajibkan membuat "Trial Mix" terlebih dahulu, sebelum

memulai pekerjaan beton.

3.7.5. Hasil pengujian dari laboratorium diserahkan kepada Konsultan


Manajemen Konstruksi secepatnya.

3.7.6. Seluruh biaya yang berhubungan dengan pengujian behan tersebut,

menjadi tanggung jawab Kontraktor.

3.8. Syarat Pengamanan Pekerjaan


31
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

3.8.1. Beton yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras selama 3 x

24 jam setelah pengecoran.

3.8.2. Beton dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan dari pekerjaan-

pekerjaan lain.

3.8.3. Bila terjadi kerusakan, Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya

dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan. Seluruh biaya perbaikan


menjadi tanggung jawab Kontraktor.

3.8.4. Bagian beton setelah dicor selama dalam pengerasan harus selalu dibasahi

dengan air terus menerus selama 1 (satu) minggu atau lebih (sesuai
ketentuan dalam PBI Th.1971).

Pasal 7
Rabat Beton Lantai (Tanpa Tulangan)

1. Lingkup Pekerjaan

Persyaratan ini mencakup pekerjaan beton, bekisting dan pemasangan lapisan alas plastic cor
serta pekerjaan lain yang berhubungan dengan pekerjaan ini.
Referensi/Standar

Semua pekerjaan desain, pelaksanaan dan material, jika tidak ditentukan dalam persyaratan
ini harus didasrkan pada ketentuan berikut ini :

NI – 2

NI – 3

NI – 5

NI – 8

PUBI

Bahan / Material
Bekisting
Kayu untuk penyangga dan papan pengecoran tepi beton rabat harus menggunakan kayu klas
II jenis Meranti atau jenis lain yang lebih baik. Untuk papan pengecoran dapat dipergunakan
papan Meranti ataupun multipleks. Pada bagian dasar rabat beton, diatas urugan pasir alas
harus dilapisi dengan plastic cor dengan ketebalan minimum 0,35mm.

32
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

Semen

Semen yang digunakan adalah type I.

Pasir

Pasir harus sesuai dengan persyaratan dalam NI – 1

Kerikil

Kerikil atau batu pecah harus sesuai dengan persyaratan dalam NI – 2.

Bahan Tambahan

Bahan tambahan (admixture), jika akan dipakai harus mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas/MK dan Perencana.

Beton Adukan Lapangan

Beton adukan lapangan adalah setara dengan mutu K-175 sesuai dengan NI-2 disuplai oleh
Kontraktor. Beton harus diproduksi dengan pencampuran mekanis menggunakan Mollen
(concrete mixer).

Pelaksanaan Pekerjaan / Pemasangan


Pekerjaan Bekisting
Struktur bekisting tepi beton rabat harus didesain dengan kokoh, sehingga pada saat
pembuatan, pengecoran, perawatan dan pembongkarannya, beton rabat tidak
mengembang dan mempunyai bentuk, ukuran, posisi, kelurusan, lot yang sesuai dengan
rencana.

Daerah tepi yang rawan terhadap kembung/mengembang harus diberi perkuatan ekstra
sehingga struktur bekisting kokoh. Sambungan bekisting harus rapat dan diberi lapisan
anti bocor.

Pada permukaan urugan pasir harus dilapisi dengan plastic cor tebal 0,35mm. Pada
bagian sambungan plastic cor harus diberi overlapping selebar 20cm yang disambung
dengan seal tape plastic atau dilipat secara overlap dan di staples sehingga tidak
menyebabkan hasil akhir beton menjadi rusak.

Permukaan bekisting tepi rabat beton harus dibersihkan dari semua kotoran dengan air
sehingga semua bidang basah sebelum pengecoran dilaksanakan.

Pembongkaran bekisting harus dilakukan sesuai dengan persyaratan NI-2, atau 14 hari
setelah pengecoran akhir selesai. Jika pembongkaran akan dilaksanakan lebih awal dari
33
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

ketentuan tersebut, harus dimintakan persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas/MK


dengan menyertakan perhitungan kekuatan beton tersebut terhadap beban pelaksanaan
yang dipikul pada saat dan setelah pembongkaran.

Pekerjaan Rabat Beton Adukan Lapangan

Semua material campuran dan ukuran campuran harus dilakukan dengan alat
timbangan/takaran atau bak pengukur dengan mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas/MK.

Peralatan penakar volume campuran untuk pekerjaan dengan volume besar, dibuat
berdasarkan ukuran 1 zak semen, terbuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dan
memadai untuk berfungsi sebagai penakar semen dan pasir, konstruksinya kokoh, kuat
dan tahan lama. Untuk pekerjaan dengan volume kecil penakaran dapat menggunakan
ember yang terbuat dari plastik atau dari pelat besi.

Pencampuran harus dilakukan dengan mesin pengaduk beton (mollen) atau jika
ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas/MK.

Selama pengecoran beton, Kontraktor harus membuat kubus-kubus beton 15x15x15cm3,


dibuat ditempat pengecoran untuk diperiksa di laboratorium pengujian beton. Fasilitas
laboratorim disediakan oleh Kontraktor dengan persetujuan Konsultan Pengawas/MK.
Pada permulaan pelaksanaan beton sampai 60m3 harus dibuat minimal 20 (dua puluh)
benda uji. Selanjutnya untuk setiap 5 m3 pekerjaan beton harus dibuat 1 (satu) buah
benda uji.

Kekentalan adukan beton diperiksa dengan pengujian slump. Adukan beton untuk
pengujian slump ini harus diambil langsung dari mesin pengaduk dengan menggunakan
ember atau alat lain yang tidak menyerap air. Pengujian slump ini dengan kerucut besi
terpancung, diameter bawah 20cm, diameter atas 10cm, tinggi kerucut 30cm. Kerucut
diisi adukanbeton 3 lapis yang sama besar, masing-masing ditusuk-tusuk besi baja dia.
16mm tiga puluh detik setelah bidang atas kerucut merata, kerucut ditarik keatas dan
penurunan kerucut beton diukur. Penurunan yang diperbolehkan adalah maksimum 11cm
dan minimum 9cm.

34
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

Pekerjaan Rabat Beton dengan Readymix

Mutu material campuran dan control kualitas untuk pekerjaan readymix menjadi tanggung
jawab Kontraktor. Laboratorium dan perlengkapan pengujian beton disediakan oleh
Kontraktor.

Persiapan Pengecoran

Sebelum pencampuran dimulai, Kontraktor harus membuat perhitungan desain


campuran untuk mutu beton yang disyaratkan (Mix Design beton).

Sebelum saat pengecoran beton, Kontraktor harus melapor pada Konsultan


Pengawas/MK untuk pemeriksaan. Persetujuan dimulainya pengecoran akan diberikan
oleh Konsultan Pengawas/MK setelah pemeriksaan.

Kontraktor diharuskan membuat pola rencana area pengecoran rabat beton hingga
seluruh pekerjaan selesai dengan memberi catatan-catatan tentang bagian-bagian yang di
cor (tanggal, kode area, kode kubus, test slump, jam pengecoran dan lain-lain). Tempat-
tempat sambungan pengecoran ditentukan oleh Konsultan Pengawas/MK.

Lubang-lubang ataupun penempatan pipa-pipa instalasi air, plumbing, listrik dan lain-lain
harus dipersiapkan terlebih dahulu dengan teliti dan Kontraktor harus mengecek pada
gambar mekanikal dan elektrikal.

Untuk bagian-bagian yang berhubungan dengan kolom praktis, dinding dan pasangan
lainnya harus disediakan angker secukupnya dan dimintakan persetujuan Konsultan
Pengawas/MK. Untuk hal ini Kontraktor harus mengecek pada gambar Konsultan
Pengawas/MK.

Pengecoran

Beton harus dicor sedekat-dekatnya dengan bidang cetakan untuk mencegah pemisahan
bahan-bahan akibat pemindahan adukan ke area pengecoran.

Pemadatan beton dengan harus menggunakan alat penggetar mekanis (vibrator),


diletakkan vertical 90˚ dan hanya dalam keadaan khusus saja diperbolehkan miring
sampai 45˚.

Pemadatan dengan pukulan atau penggetaran dari luar bekisting tidak boleh dillakukan.

Sejak pengecoran dimulai, pekerjaan harus dilanjutkan tanpa berhenti. Penghentian


pengecoran hanya dapat dilakukan pada tempat-tempat yang telah disetujui oleh
Konsultan pengawas/MK.
35
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

Untuk setiap sambungan pengecoran diharuskan memakai additive yang khusus untuk itu
dan penggunaannyasesuai persyaratan yang ditentukan dan telah disetujui oleh
Konsultan Pengawas/MK.

Permukaan beton harus dilindungi dari pengeringan yang terlalu cepat/tidak merata,
dengan cara dibungkus/ditutup karung goni yang dibasahi atau disiram air terus menerus
selama 24 jam pertama.

Untuk pengecoran vertical maka tinggi maksimum setiap kali pengecoran adalah 1,5m.

Khusus rabat beton dasar dari finishing lantai epoxy flooring coating, kualitas beton rabat
harus minimum K250.Permukaannya ditimbang rata dan diplester halus, sehingga
diperoleh permukaan finishing epoxy flooring setebal 500 microns yang rata

Toleransi Kedataran

Toleransi penyimpangan pada hasil akhir pekerjaan beton tidak boleh lebih dari ketentuan di
bawah ini :

Lot dan kedataran permukaan bidang dan pertemuan bidang :

Setiap 3 meter persegi deviasi 6mm

Pada keseluruhan bidang maksimum deviasi kedataran 15mm

Pasal - 8
PEKERJAAN BAJA

1 Umum

1.1. Pekerjaan Struktur Baja ialah bagian-bagian yang dalam gambar rencana dinyatakan
sebagai struktur baja, juga bagian-bagian yang menurut sifatnya memakai baja,
seperti kolom, balok, rangka atap, rangka dinding dan lain-lain.

1.2. Untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut Pelaksana Pekerjaan harus membuat gambar
kerja (shop drawing) dari pekerjaan baja gambar kerja meliputi detail-detail
pemasangan, pemotongan, penyambungan, lubang baut, las, pengaku, ukuran-
ukuran dan lain-lain yang secara teknis diperlukan, terutama untuk fabrikasi dan
pemasangan.

1.3. Sub Pelaksana Pekerjaan yang dipakai jika ada harus diketahui dan disetujui oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi.

1.4. Pelaksana Pekerjaan harus melaksanakan pekerjaan baja sesuai dengan Peraturan
Perencanaan Bangunan Baja Indonesia 1983.
36
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2 Material

2.1. Baja profil dan pipa sesuai dengan Fe-360 atau BJ-37 menurut PPBBI atau ASTM A-
36, dengan tegangan leleh sebesar 2400 kg/cm2.

2.2. Baut Baja biasa sesuai ASTM A-307

2.3. Baut Baja tegangan tinggi sesuai dengan ASTM A-325 F (High Strenght Friction
Grip).

2.4. Elektroda las mengikuti AWS E-70XX atau mutu lebih tinggi.

3 Pabrikasi

3.1. Umum

3.1.1. Tukang-tukang yang digunakan harus dari tenaga-tenaga ahli pada


bidangnya dan melaksanakan pekerjaan dengan baik sesuai dengan
petunjuk-petunjuk Konsultan Pengawas dan ketelitian utama diperlukan
untuk menjamin bahwa seluruh bagian dapat cocok satu dengan lainnya
pada waktu pemasangan.

3.1.2. Konsultan Pengawas mempunyai kebebasan sepenuhnya untuk setiap

waktu melakukan pemeriksaan pekerjaan.

Tidak satu pekerjaanpun dibongkar atau disiapkan untuk dikirim sebelum


diperiksa dan disetujui.

3.1.3. Setiap pekerjaan yang cacat atau tidak sesuai dengan gambar rencana atau

spesifikasi ini akan ditolak dan harus segera diperbaiki.

3.1.4. Pelaksana Pekerjaan pabrikasi harus menyediakan atas biaya sendiri semua

pekerjaan, alat-alat perancah dan sebagainya yang diperlukan dalam


hubungan pemeriksaan pekerjaan.

3.1.5. Pelaksana Pekerjaan pabrikasi harus memperkenalkan Pelaksana Pekerjaan

Montase untuk sewaktu-waktu memeriksa pekerjaan dan untuk


mendapatkan keterangan mengenai cara-cara dan lain-lain yang
berhubungan dengan waktu pemasangan di tempat pekerjaan.

3.1.6. Pelaksana Pekerjaan Montase tidak mempunyai wewenang


untuk memberikan instruksi-instruksi mengenai cara penyelenggaraan
pabrikasi.

37
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

3.2. Pola Pengukuran

Pola (mal) pengukuran dan peralatan-peralatan lain yang dibutuhkan untuk


menjamin ketelitian pekerjaan harus disediakan oleh Pelaksana Pekerjaan
Pabrikasi. Semua pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan pita-pita baja
yang telah disetujui.ukuran-ukuran dari pekerjaan baja yang tertera pada gambar
rencana dianggap ukuran pada 25° C.

3.2.1. Meluruskan

Sebelum pekerjaan lain dilakukan pada pelat, maka semua pelat harus
diperiksa kerataannya, semua batang-batang diperiksa kelurusannya, harus
bebas dari puntiran, bila perlu harus diperbaiki sehingga bila pelat-pelat
disusun akan terlihat rapat seluruhnya.

3.2.2. Pemotongan

a. Pekerjaan baja dapat dipotong dengan menggunting, menggergaji


atau dengan las pemotong.

b. Permukaan yang diperoleh dari hasil pemotongan harus diselesaikan


siku terhadap bidang yang dipotong, tepat dan rata menurut ukuran
yang diperlukan.

3.2.3. Pekerjaan Mesin Perkakas dan Gerinda yang diperkenankan

Apabila pelat digunting, digergaji atau dipotong dengan las pemotongan,


maka pada pemotongan diperkenankan terbuangnya metal sebanyak-
banyaknya 3 mm, pada pelat setebal 6 mm pada pelat yang tebalnya lebih
besar dari 12 mm.

3.2.4. Memotong dengan Las Pemotong

a. Las pemotongan digerakkan secara mekanis dan diarahkan dengan


sebuah mal serta bergerak dengan kecepatan tetap.

b. Pinggir yang dihasilkan oleh las pemotong harus bersih serta lurus dan
untuk menghaluskan tepi yang dipotong itu harus digunakan gerinda.

c. Gerinda bergerak searah dengan arah las pemotong, tepi harus


diselesaikan sedemikian sehingga bebas dari seluruh bekas kotoran
besi.

3.2.5. Pekerjaan Las & Pengawasan Pekerjaan Las

a. Pekerjaan las harus dikerjakan oleh tukang las, dibawah Pengawasan


langsung seorang yang menurut anggapan Konsultan Manajemen

38
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

Konstruksi mempunyai training dan pengalaman yang sesuai untuk


penyelenggaraan pekerjaan semacam itu.

b. Pelaksana Pekerjaan harus menyerahkan kepada Konsultan


Manajemen Konstruksi untuk mendapatkan persetujuan, maka cara
itu tidak akan diubah tanpa persetujuan lebih lanjut.

c. Detail-detail khusus menyangkut cara persiapan sambungan, cara


pengelasan jenis dan ukuran serta kekuatan arus listrik untuk las
tersebut harus diajukan kontraktor untuk mendapatkan persetujuan
Konsultan Manajemen Konstruksi terlebih dahulu sebelum pekerjaan
las listrik dapat dilakukan.

d. Ukuran elektroda, arus dan tegangan listrik, dan kecepatan busur


listrik, yang digunakan pada listrik, harus seperti yang dinyatakan oleh
pabrik las listrik tersebut dan tidak akan dibuat penyimpangan tanpa
persetujuan tertulis dari Konsultan Manajemen Konstruksi.

e. Pelat-pelat yang akan di las harus bebas dari kotoran-kotoran besi,


minyak, cat, karet atau lapisan lain yang dapat mempengaruhi mutu
las.

f. Las dengan retak susut, retak pada bahan dasar, berlubang dan kurang
tepat letaknya harus disingkirkan.

3.2.6. Mengebor

a. Semua lubang harus di bor untuk seluruh tebal dari material. Bila
memungkinkan, maka semua pelat, potongan-potongan dan
sebagainya harus dijepit bersama-sama untuk membuat lubang dan di
bor menembus seluruh tebal sekaligus.

b. Bila menggunakan baut pas pada salah satu lubang maka lubang ini di
bor lebih kecil dan kemudian baru diperbesar untuk mencapai ukuran
sebenarnya.

c. Cara lain ialah bahwa batang-batang dapat dilubangi tersendiri dengan


menggunakan mal. Setelah mengebor, seluruh kotoran besi harus
disingkirkan dan pelat-pelat dan sebagainya dapat dilepas bila perlu.

d. Diameter lubang untuk baut, kecuali baut pas, adalah 1.50 mm lebih
besar dari pada diameter yang tertera pada gambar rencana.

e. Diameter lubang-lubang untuk baut pas harus dalam toleransi yang


diberikan.
39
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

f. Dalam hal ini menggunakan pas lubang yang tidak di bor menembus
sekaligus seluruh tebal elemen-elemennya, maka lubang dapat di bor
dengan ukuran yang lebih kecil dahulu dan kemudian pada saat
montase percobaan.

3.2.7. Memberi Tanda untuk Pemasangan Akhir

a. Setelah montase percobaan serta setelah mendapat persetujuan


Konsultan Manajemen Konstruksi, tetapi belum dilepas, setiap bagian
harus diberi tanda yang jelas (dengan pahatan dan cat).Cat dari warna
yang berbeda digunakan untuk membedakan bagian-bagian yang
sama.

b. Dua copy dari gambar rencana yang menyatakan dengan tepat, tanda-
tanda itu, oleh Pelaksana Pekerjaan Pabrikasi diberikan dengan cuma-
cuma kepada Konsultan Manajemen Konstruksi dan Pelaksana
pekerjaan Montase dari bangunan itu, pada saat pengiriman-
pengiriman pekerjaan baja itu.

3.2.8. Pengecatan di Bengkel

a. Setelah dibongkar, sebagai kelanjutan berhasil baiknya montase


percobaan, maka permukaan dari seluruh pekerjaan baja, kecuali pada
bagian yang dikerjakan dengan mesin perkakas dan pada perletakan,
harus dibersihkan seluruhnya sehingga menjadi logam yang bersih
dengan menggunakan penyemprot pasir (sand blasting) atau dengan
cara lain yang disetujui.

b. Setelah semua permukaan dalam keadaan bersih dan kering, atau


bahan-bahan dasar dengan satu lapisan menie, atau bahan-bahan
pelindung lainnya kalau disyaratkan khusus untuk pekerjaan tersebut.

4 Pengecatan baja

4.1. Umum

Semua konstruksi baja yang akan dipasang perlu dicat dipabrik dengan cat
dasaryang telah disetujui kecuali pada bidang-bidang yang dikerjakan dengan
mesin perkakas misalnya pada perletakan.

Cat lapangan terdiri dari :

a. Pembersihan seluruh sambungan lapangan dan bidang-bidang yang telah


dicat bengkel, seperti diperintahkan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi,
40
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

yang telah rusak pada saat transport atau pemasangan oleh bidang-bidang
lain seperti yang diperintahkan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi,
dimana cat dasarnya telah rusak.

b. Pemakaian cat dasar dan bahan sejenis seperti yang disyaratkan dalan
“pengecatan di bengkel” pada bidang-bidang yang tertera pada 1 diatas.

c. Pemakaian cat akhir seperti yang disyaratkan pada pekerjaan tertentu, untuk
seluruh bidang terbuka pekerjaan besi itu.

4.2. Pembersihan

Pembersihan permukaan dari pekerjaan besi bangunan harus bersih dan


dikupas dengan sand blasting atau cara lain yang disetujui, agar menjadi logam
yang bersih, dengan menyingkirkan seluruh gemuk, olie, karatan, lumpur atau lain-
lain yang melengket padanya. Luas bidang permukaan yang dibersihkan haruslah
dapat sekaligus ditutup dengan cat dasar dan dicat segera setelah pembersihan,
sebelum terjadi oksidasi.

Bila terjadi oksidasi (karatan), permukaan harus dibersihkan kembali sebelum


pengecatan dasar dilakukan.

4.3. Pengecatan

4.3.1. Cat dapat digunakan dengan kwas tangan yang disetujui atau dengan cara
yang -disyaratkan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.

4.3.2. Pengecatan tidak dapat dilakukan pada cuaca berkabut, lembab atau
berdebu atau pada cuaca yang lain yang jelek, kecuali diusahakan
tindakan-tindakan seperlunya yang sesuai dengan pendapat Konsultan
Manajemen Konstruksi/ Pengawas, untuk melawan pengaruh-pengaruh
cuaca tersebut terhadap pekerjaan.

4.3.3. Permukaan yang akan dicat harus kering dan tak berdebu. Lapisan
berikutnya tidak diberikan sebelum lapisan cat terdahulu telah kering
betul. Lapisan penutup diberikan diatas cat dasar dalam tempo kurang
lebih enam bulan tetapi tidak boleh lebih cepat dari 48 jam setelah
pengecatan dasar. Bila terjadi demikian maka permukaan baja perlu
dibersihkan kembali atau dicat dasar lagi seperti diuraikan diatas.

4.3.4. Cat (termasuk penyemprotan bila diperintahkan oleh Konsultan


Manajemen Konstruksi harus disapu dengan kuat pada permukaan baja,
baut-baut pada setiap sudut-sudut, sambungan pelat, lekuk-lekuk dan
sebagainya, kemudian diratakan dengan baik.

41
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

4.3.5. Setiap bagian yang dapat menampung air, atau dapat dirembesi air, diisi
dengan cat yang tebal, atau bila diperintahkan oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi, dengan menggunakan semen kedap air atau bahan lain yang
disetujui sebelum penyelesaian cat dasar.

4.3.6. Setiap lapisan yang telah selesai harus tampak sama dan rata. Pemakaian
cat yang rata ialah 12.5 m2 per liter untuk setiap lapisan.

Pasal - 9
PEKERJAAN BEKISTING DAN PERANCAH LUAR

1 Pekerjaan Bekisting

1.1. Umum

1.1.1. Pasal ini menguraikan semua pekerjaan perancangan, pembuatan,


pemasangan dan pembongkaran semua bekisting beton yang harus
dilaksanakan oleh Kontraktor, sesuai dengan kebutuhan dalam
menyelenggarakan pekerjaan beton, sebagaimana yang tertera didalam
gambar. Pada dasarnya, bekisting adalah konstruksi bantu yang
mendukung beton yang belum mengeras.

1.1.2. Semua Bekisting Beton harus dilaksanakan dengan mengikuti semua


persyaratan yang tercantum didalam RKS ini, PBI 1971, PUBI 1982, PKKI
1961 dan semua Perintah yang disampaikan oleh Konsultan Pengawas
selama pelaksanaan Pekerjaan.

1.2. Persyaratan bahan

Semua bekisting beton yang akan dipakai harus kuat, tidak berubah bentuk waktu
di isi adukan dan tidak bocor. Bahan yang dipakai dapat berupa kayu yang bermutu
baik dan tidak mudah lapuk, besi atau bahan lainnya yang disetujui oleh Konsultan
Pengawas. Bekisting harus dirakit dengan menggunakan paku kayu, baut atau
lainnya dengan ukuran yang sesuai.

1.3. Pelaksanaan pekerjaan

1.3.1. Kontraktor harus terlebih dahulu mengajukan gambar-gambar rencana dari

bekisting kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui, sebelum pekerjaan


dimulai. Gambar tersebut harus mencantumkan secara jelas konstruksi dan
bahan dari bekisting, sambungan-sambungannya, kedudukannya dan

42
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

sistim rangkanya. Semua biaya yang diperlukan sehubungan dengan


perencanaan bekisting ini harus sudah termasuk ke dalam biaya konstruksi.

1.3.2. Bekisting harus direncanakan untuk dapat memikul beban konstruksi dan

getaran yang ditimbulkan oleh alat penggetar. Defleksi maksimum dari


bekisting antara tumpuan harus dibatasi sampai 1/400 bentang antar
tumpuan. Bilamana menggunakan konstruksi bekisting dari kayu, maka
untuk kolom dan pekerjaan beton lainnya harus dipakai papan dengan
ketebalan minimum 2,5 cm, balok 5/7, 6/10 dan dolken 8/11.

1.3.3. Bekisting harus ditunjang dengan batang besi yang kokoh dan untuk

mencegah terjadinya defleksi maka bekisting dibuat anti lendutan keatas


sebagai berikut :

Semua balok atau pelat lantainya 0,2 % lebar bentang pada


tengah•tengah bentang.

Semua balok Cantilever dan pelat lantainya 0,4 % dari bentang,


dihitung dari ujungbebas

1.3.4. Kontraktor harus memperhitungkan dan membuat langkah-langkah

persiapan yang perlu, sehingga pada akhir pekerjaan beton, permukaan


dan bentuk konstruksinya adalah sesuai dengan kedudukan (peil) dan
bentuk yang tertera pada gambar.

1.3.5. Semua bekisting tersebut harus dirakit kedalam bentuk, ukuran garis-garis

dan dimensi yang tertera dan yang dibutuhkan, untuk memperoleh


kedudukan, ketinggian dan posisi yang tepat. Konstruksinya harus dibuat
sedemikian rupa sehingga tidak mudah dicabut bila tidak dipalu atau
dicongkel. Bekisting harus dibuat cukup rapat agar adukan tidak lolos pada
saat pengecoran. Pada tempat yang tertutup atau sukar dijangkau,
pembukaan sementara harus disediakan untuk membuang benda-benda
yang tidak dinginkan.

1.3.6. Bilamana sebelum atau selama pekerjaan pengecoran, bekisting


menunjukkan tanda-tanda penurunan yang besar, yang menurut pendapat
Konsultan MK/Pengawas akan menyebabkan kedudukan (peil) akhir tidak
dapat mencapai kedudukan yang semestinya, maka Konsultan Pengawas
berhak untuk memerintahkan dibongkarnya pekerjaan beton yang sudah
dilaksanakan dan mewajibkan Kontraktor untuk memperkuat bekisting
tersebut sampai dianggap cukup kuat. Semua biaya yang timbul karenanya
menjadi tanggungjawab dari Kontraktor.
43
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

1.4. Pembongkaran Bekisting

1.4.1. Bekisting untuk bagian beton yang mana saja yang tidak memikul beban
struktur dapat dibongkar setelah beton cukup mengeras.

1.4.2. Bekisting untuk bagian struktur dan pekerjaan lainnya yang memikul beban
struktur harus dibiarkan untuk sekurang-kurangnya sampai beton
mencapai kekuatan yang dipersyaratkan seperti yang disebutkan dibawah
ini, atau seperti yang diperintahkan oleh Konsultan Pengawas.

PRESENTASE
LAMA
BAGIAN STRUKTUR KEKUATAN
PEMBONGKARAN
RENCANA
Bagian tengah balok 28 hari 100

Pelat lantai 21 hari 80

Dinding beton 2 hari 25

Kolom beton 4 hari 25

Bekisting tepi balok 2 hari 25

1.4.3. Bekisting untuk bagian beton yang mana saja yang tidak memikul berat
struktur dapat dibongkar setelah beton cukup mengeras.

Pembongkaran bekisting harus dilaksanakan sedemikian rupa, sehingga


keamanan konstruksi tetap terjamin dan sesuai dengan ketentuan yang
tercantum pada PBI 1971 NI-2.

2 Pekerjaan perancah luar

2.1. Umum

Pasal ini menguraikan pekerjaan perancah luar yang harus dilaksanakan pada
saat pelaksanaan.

2.2. Persyaratan bahan

Peralatan yang digunakan sebagai perancah luar adalah scaffolding yang lengkap
serta bagian luarnya dipasang jaring•jaring luar.

Scaffolding yang dipakai harus kuat dan lengkap terdiri dari batang•batang silang
beserta perkuatannya. Sedangkan untuk jaring•jaring luar terbuat dari anyaman
44
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

tambang plastik atau nylon.

2.3. Pelaksanaan pekerjaan

2.3.1. Perancah luar dipasang pada sekeliling bangunan dengan cara•cara yang

benar sehingga tidak membayakan pekerja, bangunan yang dikerjakan


maupun keadaan sekelilingnya.

Perancah luar harus dipasang minimal sama dengan bangunan yang


dikerjakan dan dicat dengan warna yang mencolok.

2.3.2. Untuk naik turun gedung selama pelaksanaan berlangsung, pada perancah

luar harus dipasang tangga dilengkapi dengan border mendatar.

Sedangkan untuk jaring•jaring luar dipasang pada scaffolding secara kuat,


rapih dan tidak kendor. Jaring ini harus tahan terhadap tiupan angin dan
memberi perlindungan serta rasa nyaman bagi yang bekerja pada dinding
luar.

Pasal - 10

WATER PROOFING
1 Umum

1.1. Lingkup Pekerjaan

1.1.1. Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan

peralatan dan alat-alat bantu lainnya termasuk pengangkutannya yang


diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan yang
dinyatakan dalam gambar, memenuhi uraian syarat-syarat dibawah ini
serta memenuhi spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan.

1.1.2. Bagian yang di waterproofing :

Pelat atap dan overstek

Daerah WC, kamar mandi dan daerah basah lainnya.

Ground Tank

Bagian-bagian lain yang dinyatakan dalam gambar.


1.2.Pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan waterprofing adalah :
Beton Bertulang.

Lantai/Ubin Keramik.

Plumbing

45
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

. 1.3.Standard.
PUBI : Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia-1982 (NI - 3).

STM 828.

ASTME : TAPP I 803 dan 407.


1.4.Persetujuan
Kontraktor harus menyediakan data-data teknis produk dan spesifikasi untuk
persiapan permukaan dan aplikasi untuk diperiksa dan disetujui Direksi
Lapangan/Perencana.

1.5. Gambar Detail Pelaksanaan

1.5.1. Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan)

berdasarkan pada gambar dokumen kontrak dan telah disesuaikan dengan


keadaan di lapangan.

1.5.2. Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail-detail khusus yang

belum tercakup lengkap dalam gambar kerja/dokumen kontrak.

1.5.3. Dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang.diperlukan

termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau persyaratan khusus


yang belum tercakup secara lengkap didalam gambar kerja/dokumen
kontrak sesuai dengan spesifikasi pabrik.

1.5.4. Shop drawing sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan terlebih

dahulu dari konsultan Manajemen Konstruksi

1.6. Contoh

1.6.1. Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua bahan, brosur lengkap

dan jaminan dari pabrik.

1.6.2. Bilamana diperlukan, Kontraktor wajib membuat mock-up

sebelum pekerjaan dimulai.

1.7. Pengangkutan, Penyimpanan dan Penanganan Bahan

1.7.1. Material harus disiapkan dalam kemasan yang akan melindunginya dari

kerusakan pada pekerjaan.

1.7.2. Dibagian luar tiap kemasan tersebut harus diberi label yang menyebutkan

nama "generic" dan "merk dagang" dari produk, berat bersih dan nama
pabrik, nama kontraktor dan nama proyek.

1.7.3. Dilapangan bahan harus disimpan di dalam kemasan yang masih tertutup,

terlindung dari sinar matahari langsung, dan dilindungi dari percikan api,

46
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

panas, dan lain-lain.

1.7.4. Jangan keluar-kan material dari gudang ke area pekerjaan lebih dari yang

diperlukan untuk 1 (satu) hari kerja, dan pembukaan kemasan hanya


dilakukan setelah aplikator siap melaksanakan aplikasi bahan tersebut.

1.8. Jaminan Pemeliharaan dan Tenaga Ahli.

Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga ahlinya yang ditunjuk penyalur
dan pekerjaan harus mendapat sertifikat jarninan pemeliharaan secara cuma-
cuma selama 10 (sepuluh) tahun berupa :

Jaminan ketepatan pemakaian bahan (Producer's


Process PerformanceWarranty).

Jaminan ketepatan aplikasi (Aplicators Workmanship Warranty).

2 Bahan

2.1. Waterproofing untuk bagian Dak Atap

2.1.1. Menggunakan waterproofing type membrane dengan material berbahan


dasar bitumen yang diberi tulangan polyester dalam bentuk lembaran
ketebalan (t) = 3 mm. Konstraktor harus memberikan Garansi Bahan dan
pelaksanaan selama 10 tahun.

2.1.2. Sebelum pemasangan dimulai, pemborong harus memastikan bahwa


kemiringan plat beton sudah cukup untuk mengalirkan air hujan ke pipa-
pipa pembuangan (kemiringan minimal 2 %)

2.1.3. Semua cara pemasangan, cara-cara pelapisan sampai dengan perlindungan


permukaan setelah pemasangan harus mengikuti petunjuk-petunjuk yang
dikeluarkan pabrik / produsen.

2.1.4. Warna bahan waterproofing akan ditentukan kemudian oleh Perencana,


dari pilihan warna yang tersedia.

2.2. Waterproofing Bagian KM/WC

2.2.1. Waterproofing yang dipakai adalah type coating berbahan dasar

cementiuos acrylic polymer yang sangat fleksibel yang diaplikasikan


dengan system coating. Konstraktor harus memberikan Garansi Bahan dan
pelaksanaan selama 5 tahun.

2.2.2. Cara pemasangan mulai dari persiapan permukaan yang akan dilapisi, cara

pelapisan, ketebalan pelapisan sampai dengan pedindungan perrnukaan


47
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

setelah pemasangan harus mengikuti petunjuk yang dikeluarkan oleh


pabrik / produsen.

2.2.3. Pelaksanaan :

Permukaan harus dibersihkan dari debu, kotoran dan minyak dengan


menggunakan air bertekanan tinggi, termasuk juga bagian yang keropos
harus dipahat dan dicuci.

2.3. Waterproofing pada Ground tank

2.3.1. Waterproofing untuk area ground tank menggunakan type coating + serat
(non-toxic). Waterproofing berbahan dasar full acrylic polymer yang
diperkuat dengan lembaran fiberglass matt. Kontraktor harus memberikan
Garansi Bahan dan pelaksanaan selama 10 tahun.

2.3.2. Spesifikasi produk :

Lapisan primer/dasar (150 grm/M2)

Bodycoat (450 grm/M2)

Finish/Top coat (450 grm/M2)

Fiberslass 300 g/M2

Completed system DFT 700 – 800 microns

Coverage 2,4 kg/M2

Coverage coating 0,6 kg/M2

2.3.3. Pelaksanaan

Pastikan permukaan telah halus, bersih, bebas dari debu dan minyak
serta tidak ada sisa serpihan benda-benda yang kasar dan tajam.

Permukaan dibasahi untuk mengurangi suhu permukaan untuk


menghindari pembentukan kantong udara atau terjadinya reaksi
sewaktu proses primer. Aplikasikan lapisan primer/dasar.

Aplikasikan dengan roll atau kuas satu lapis bodycoat kemudian


bentangkan satu lapis fiberglasspada lapisan dalam kondisi basah,
segera lanjutkan lapisan bodycoat kedua pada fiberglass untuk
menekan fiberglass dan pastikan tidak ada udara yang terperangkap.

Pastikan tidak ada lagi udara yang terperangkap dalam lapisan, sedang
untuk fiberglass yang berlebih diratakan dengan kapi. Pastikan
48
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

permukaan benar-benar kering sebelum proses selanjutnya.

Aplikasikan lapisan top coat/finish setelah lapisan sebelumnya kering


dengan arah meyilang. Pastikan tidak ada pori-pori setelah kering. Bila
terdapat pori-pori setelah kering maka harus diulang lagi dengan arah
menyilang sampai tidak ada pori-pori setelah kering.

3 Pelaksanaan

3.1. Persiapan.

3.1.1. Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepada konsultan

Manajemen Konstruksi untuk mendapatkan persetujuan, lengkap dengan


ketentuan / persyaratan pabrik yang bersangkutan.

3.1.2. Sebelum pekerjaan ini dimulai permukaan bagian yang akan diberi lapisan

ini harus dibersihkan sampai keadaan yang dapat disetujui oleh konsultan
Manajemen Konstruksi. Peil dan ukuran harus sesuai gambar.

3.1.3. Cara-cara pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan ketentuan

dari pabrik yang bersangkutan, dan atas persetujuan konsultan Manajemen


Konstruksi.

3.1.4. Bila ada perbedaan dalam hal apapun antar gambar, spesifikasi dan

lainnya, Kontraktor harus segera melaporkan kepada konsultan


Manajemen Konstruksi/ Konsultan pengawas sebelum pekerjaan dimulai.

3.1.5. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat dalam hal

ada kelainan/perbedaan ditempat itu, sebelum kelainan tersebut


diselesaikan.

3.2. Aplikasi

Pelaksanaan pemasangan harus dikerjakan oleh ahli berpengalaman (ahli

dari pihak pemberi garansi pemasangan) dan terlebih dahulu harus mengajukan
"metode pelaksanaan" sesuai dengan spesifikasi pabrik untuk mendapat
persetujuan dari konsultan Manajemen Konstruksi/ Konsultan Pengawas. Khusus
untuk bahan waterproofing yang dipasang ditempat yang berhubungan langsung
dengan matahari tetapi tidak mempunyai lapis pelindung terhadap ultra voilet
atau apabila disyaratkan dalam gambar pelaksanaan atau spesifikasi arsitektur,
maka dibagian lapisan atas dari lembar waterproofing ini harus diberi lapisan
pelindung sesuai gambar pelaksanaan, dimana lapisan ini dapat berupa screed
maupun material finishing.

49
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

3.3. Pengamanan Pekerjaan

3.3.1. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan terhadap pemasangan yang

telah dilakukan, terhadap kemungkinan pergeseran, lecet permukaan


atau kerusakan lainnya.

3.3.2. Kalau terdapat kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik

atau Pemakai pada waktu pekerjaan ini dilakukan dilaksanakan maka


Kontraktor harus memperbaiki/mengganti sampai dinyatakan dapat
diterima oleh konsultan Manajemen Konstruksi/ Konsultan Pengawas.
Biaya yang timbul untuk pekerjaan ini adalah tanggung jawab kontraktor.

3.4. Pengujian

Kontraktor diwajibkan melakukan percobaan – percobaan dengan cara merendam


minimal selama 3 x 24 jam di atas permukaan yang diberi lapisan kedap air
pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari
konsultan Manajemen Konstruksi.

Lebar : 31,0 cm ± 0,3 cm

Berat per buah : 3,2 kg

Kekuatan Lentur : 120 kg/cm2

Kebutuhan / M2 : 14,5 buah

Kebutuhan nok : 4 buah


3.5. Bentuk lengkung cekung (vlam) warna harus seragam dan tidak retak.
3.6.Produk nok harus dari produk yang sama dengan kemiringan sudut disesuaikan
dengan gambar.

3.7. Standard ukuran genteng keramik dengan ketebalan tidak boleh kurang dari 8
mm, kecuali pada bagian penampang (interlocking) tebal tidak kurang dari
6mm.

3.8. Genteng harus mempunyai kaitan (ligs) lebarnya tidak kurang dari 10 mm, yang

terletak pada permukaan bawah genteng.

Pasal - 11 LAIN•LAIN

1 Pengujian bahan

1.1. Semua bahan yang akan dipakai harus diperiksa atau diteliti atau diuji dan disetujui
oleh Konsultan Pengawas.

1.2. Apabila diperlukan, Konsultan Pengawas berhak membawa contoh bahan yang akrab
50
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

dipakai untuk diadakan pengujian di Laboratorium atas biaya Kontraktor.

1.3. Konsultan Pengawas berhak menolak bahan yang akan dipakai apabila sekiranya
bahan tersebut tidak memenuhi persyaratan dan untuk itu bahan tersebut harus
disingkirkan dalam waktu 3 x 24 jam dari lokasi proyek.

2 Shop drawing

2.1. Setiap pekerjaan atau bagian pekerjaan, terutama pekerjaan pembesian beton
bertulang, sebelum dilaksanakan Kontraktor diharuskan membuat gambar kerja
atau Shop Drawing.

Shop Drawing harus dibuat rapi, jelas, terperinci dengan format yang baik dan
tetap pada kertas kalkir.

2.2. Shop Drawing diserahkan 2 (dua) minggu sebelum pelaksanaan pekerjaaan dimulai
kepada Konsultan MK/Konsultan Pengawas untuk dimintakan persetujuannya.

2.3. Sebelum Shop Drawing disetujui oleh Konsultan MK/Konsultan Pengawas atau
Konsultan Perencana, maka Kontraktor tidak diperkenankan untuk memulai
pekerjaan.

3 Kerja lembur

3.1. Jika karena suatu hal atau Kontraktor merasa perlu untuk mengejar keterlambatan
yang terjadi, maka Kontraktor dapat melaksanakan kerja lembur. Biaya kerja
lembur Konsultan Pengawas sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.

3.2. Sebelum melakukan kerja lembur, Kontraktor harus mengajukan rencana kerja
lembur pada Konsultan Pengawas, dilengkapi dengan lampiran yang mencakup
bagian•bagian yang akan dilembur, jumlah jam kerja lembur serta jumlah tenaga
kerja.

3.3. Apabila Kontraktor menghendaki kerja lembur, sedangkan Pemberi Tugas


beranggapan pekerjaan tersebut tidak perlu diawasi secara fisik oleh Konsultan
Pengawas, maka Kontraktor wajib membuat laporan tertulis kepada Pemberi
Tugas mengenai bagian•bagian yang dikerjakan, serta bertanggung jawab
sepenuhnya pada pekerjaan yang dimaksud.

3.4. Jika pekerjaan lembur dilakukan sampai malam hari, maka Kontraktor wajib
mengadakan sistim penerangan khusus yang memadai, agar supaya pekerja dapat
bekerja dengan baik.

51
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

4 Tanggungjawab Kontraktor terhadap lingkungan sekitar proyek

4.1. Sebelum melaksanakan kegiatan pemncangan tiang pancang, Kontraktor dianjurkan


mendata terlebih dahulu kondisi bangunan dilingkungan sekitarnya.

4.2. Dalam melaksanakan pemancangan tiang pancang Kontraktor harus melakukannya


secara berhati•hati agar tidak merusak bangunan, pagar atau bagian lainnya
disekitar proyek.

4.3. Segala kerusakan yang timbul akibat pekerjaan pemancangan serta claim lainnya dari
penduduk disekitar proyek menjadi resiko Kontraktor dan Kontraktor
berkewajiban menyelesaikannya secara tuntas.

4.4. Selama pelaksanaan Kontraktor berkewajiban menjaga kebersihan jalan, saluran


disekitar proyek dan untuk itu Kontraktor harus membuat tempat pencucian truk
dilokasi pekerjaan.

5 Pekerjaan Joint Sealant

5.1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan, persiapan, pelaksanaan dan pemasangan pada
celah beton di lantai yang akan disambung menjadi batu.

5.2. Pekerjaan ini harus menjamin tidak akan terjadi kebocoran pada batas-batas
sambungan beton yang termaksud di atas.

5.3. Ukuran sesuai dengan detail gambar, Merk dan bahan joint sealant yang digunakan
adalah GE Silicone.

6 Pekerjaan pemasangan bahan-bahan pelindung dan pengawet

6.1. Pekerjaan pelindung (curing) dan pengawet meliputi pekerjaan terakhir yang
biasanya dilakukan untuk menjaga agar pekerjaan struktur atas yang telah
diselesaikan dapat lebih tahan lama dan bebas dari pengaruh-pengaruh yang tidak
dikehendaki dikemudian hari.

6.2. Pekerjaan Pelindung (curing) dan pengawet meliputi semua jenis pekerjaan
finishing berdasarkan petunjuk-petunjuk dari pabrik dan dengan persetujuan
Konsultan Manajemen Kontruksi /Pengawas.

6.3. Pelaksana Pekerjaan / Kontraktor Utama bertanggungjawab penuh atas


terselenggaranya pekerjaan tersebut dengan baik.

7 Alat-alat bantu yang diletakkan pada bangunan

Penggunaan alat-alat bantu pekerjaan seperti tower crane, lift atau alat-alat lainnya yang
52
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

akan diletakkan dan mebebani bagian-bagian struktur bangunan, harus mendapat


persetujuan dari Konsultan Manajemen Konstruksi. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor
harus memperbaiki kembali segala kerusakan-kerusakan akibat penggunaan alat-alat
bantu tersebut.

8 Toleransi pelaksanaan

8.1. Penyimpangan dari toleransi seperti tersebut dibawah ini, Pelaksana


Pekerjaan/Kontraktor harus bertanggung jawab atas perbaikan dan biaya-
biayanya. Perbaikannya harus mendapat persetujuan Konsultan Manajemen
Konstruksi
/Pengawas. Toleransi ini diberikan atas pekerjaan yang bertalian dengan setting
out, garis as bangunan, kedataran atau ketinggian, ketegakkan, ukuran dan tebal
dari suatu ketinggian struktur dan lain-lain.

8.2. Kedudukan suatu bagian dari bidang bangunan yang ditunjukkan pada gambar adalah
6 mm per 3 meter panjang bidang bangunan dengan maksimum 25 mm. Lepas dari

ketentuan diatas, bidang bangunan tidak boleh melampui garis batas pemilikan

dan garis bangunan (sempadan).

8.3. Toleransi :

Ketegaklurusan :

Penyimpangan dari bidang tembok clan kolom terhadap garis vertikal tidak
melampui 6mm per meter dengan maksimum 13 mm.

Kedataran : Tinggi 3 meter dari lantai, penyimpangannya -6 mm.


Tinggi 6 meter dari lantai, penyimpangannya -13 mm.
Tinggi >12meter dari lantai, penyimpangannya -13 mm.

Penampang :

Penyimpangan maksimum terhadap dimensi penampang nominal dari kolom


balok, pelat dan lain-lain adalah :

Dimensi < 15 cm, penyimpangannya = + 10 mm - 13 mm

Dimensi >15 cm, penyimpangannya = + 13 mm


Lubang (opening) :

Penyimpangan maksimum terhadap ukuran nominal dan lokasinya pada lantai dan
dinding : 6 mm.
53
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

SYARAT-SYARAT TEKNIS KHUSUS


PELAKSANAAN DAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

PASAL 1
PEKERJAAN BETON NON STRUKTUR

1.1. Lingkup Pekerjan.

1.1.1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, dengan hasil
yang baik dan sempurna.

1.1.2. Pekerjaan ini meliputi beton sloof, beton kolom praktis, beton ring balok untuk
bangunan yang dimaksud termasuk pekerjaan besi beton dan pekerjaan
bekisting/ acuan dan semua pekerjaan beton yang bukan struktur, seperti yang
ditunjukkan pada gambar.

1.2. Persyaratan Bahan.

1.2.1. Semen Portland.


Harus memakai mutu yang terbaik dari satu jenis merk atas persetujuan Pemberi
Tugas/ Manajemen Konstruksi dan harus memenuhi NI-8, semen yang telah
mengeras sebagian atau seluruhnya tidak dibenarkan untuk digunakan.
Penyimpanan Semen Portland harus diusahakan sedemikian rupa, sehingga
bebas dari kelembaban, bebas dari air dengan lantai terangkat dari tanah dan
ditumpukkan sesuai dengan syarat penumpukan semen.

1.2.2. Pasir Beton.


Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan-bahan
organis, lumpur dan sebagainya dan harus memenuhi komposisi butir serta
kekerasan yang dicantumkan dalam PBI 1971.

1.2.3. Koral Beton/ Split.


Digunakan koral yang bersih, bermutu baik, tidak berpori serta mempunyai
gradasi kekerasan sesuai dengan syarat-syarat PBI 1971. Penyimpanan/
penimbunan pasir koral beton harus dipisahkan satu dari yang lain, hingga kedua
Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

bahan tersebut dijamin mendapatkan perbandingan adukan beton yangtepat.

1.2.4. A i r.
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak,
asam, alkali dan bahan-bahan organis/ bahan lain yang dapat merusak beton dan
harus memenuhi NI-3 pasal 10.
Apabila dipandang perlu Pemberi Tugas/Manajemen Konstruksi dapat meminta
kepada Kontraktor supaya air yang dipakai diperiksa di Laboratorium
pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya Kontraktor.

1.2.5. Besi Beton :

lemak dan bebas dari cacat seperti serpih-serpih. Penampang besi harus bulat
serta memenuhi persyaratan NI-2 (PBI 1971). Bila dipandang perlu Kontraktor
diwajibkan untuk memeriksa mutu besi beton ke laboratorium pemeriksaan
bahan yang resmi dan sah atas biaya Kontraktor.

1.3. Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan :


1.3.1. Peraturan-peraturan/ standard setempat yang biasa dipakai.
1.3.2. Peraturan-peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971, NI-2.
1.3.3. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961, NI-5.
1.3.4. Peraturan Semen Portland Indonesia 1972, NI-8.
1.3.5. Peraturan Pembangunan Daerah setempat.
1.3.6. Ketentuan-ketentuan Umum untuk pelaksanaan Pemborong Pekerjaan
Umum (AV) No. 9 tanggal 28 Mei 1941 dan Tambahan Lembaran Negara No.
1457.
1.3.7. Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun tertulis yang
diberikan Pemberi Tugas/ Pengawas Lapangan.
1.3.8. Standar Normalisasi Jerman (DIN).
1.3.9. American Society for Testing and Material (ASTM).
1.3.10. American Concrete Institute (ACI).

1.4. Syarat-syarat Pelaksanaan.

1.4.1. Mutu Beton.


Mutu beton yang dicapai dalam pekerjaan beton bertulang harus memenuhi
Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

persyaratan yang ditentukan dalam PBI-1971.

1.4.2. Pembesian.
1.4.2.1. Pembuatan tulangan-tulangan untuk batang lurus atau yang
dibengkokkan, sambungan kaitan dan pembuatan sengkang (ring),
persyaratannya harus sesuai PBI-1971.
1.4.2.2. Pemasangan dan penggunaan tulangan beton harus disesuaikan dengan

gambar konstruksi.
1.4.2.3. Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin agar besi

tersebut tidak berubah tempat selama pengecoran dan harus bebas


dari papan acuan atau lantai kerja dengan memasang selimut beton
sesuai dengan ketentuan dalam PBI-1971.
1.4.2.4. Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari

lapangan kerja dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis dari
Pemberi Tugas/ Manajemen Konstruksi.

1.4.3. Cara Pengadukan.


1.4.3.1. Cara pengadukan harus menggunakan beton molen.

1.4.3.2. Takaran untuk Semen Portland, pasir dan koral harus disetujui terlebih

dahulu oleh Pemberi Tugas/ Manajemen Konstruksi.


1.4.3.3. Selama pengadukan kekentalan adukan beton harus diawasi dengan

jalan memeriksa slump pada setiap campuran baru.


1.4.3.4. Pengujian slump, minimum 5 cm dan maksimum 10 cm.

1.4.4. Pengecoran Beton.


1.4.4.1. Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan

membersihkan dan menyiram cetakan-cetakan sampai jenuh,


pemeriksaan ukuran-ukuran dan ketinggian, pemeriksaan penulangan
dan penempatan penahan jarak.
1.4.4.2. Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan Pemberi

Tugas/Manajemen Konstruksi.
1.4.4.3. Pengecoran harus dilakukan dengan sebaik mungkin dengan
menggunakan alat penggetar untuk menjamin beton cukup padat dan
harus dihindarkan terjadinya cacat pada beton seperti keropos dan
sarang-sarang koral/ split yang dapat memperlemah konstruksi.

Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

1.4.4.4. Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada hari

berikutnya, maka tempat perhentian tersebut harus disetujui oleh


Pemberi Tugas/ Manajemen Konstruksi.

1.4.5. Pekerjaan Acuan/ Bekisting.


1.4.5.1. Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang

telah ditetapkan/ yang diperlukan dalam gambar.


1.4.5.2. Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan-perkuatan,

sehingga kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan kedudukannya


selama pengecoran dilakukan.
1.4.5.3. Acuan harus rapat (tidak bocor), permukaannya licin, bebas dari

kotoran-kotoran (Serbuk gergaji), potongan kayu, tanah/ lumpur dan


sebagainya, sebelum pengecoran dilakukan dan harus mudah dibongkar
tanpa merusak permukaan beton.
1.4.5.4. Kontraktor harus memberikan contoh-contoh material (besi, koral/

split, pasir dan Semen Portland) kepada Pemberi Tugas/ Manajemen


Konstruksi, untuk mendapatkan persetujuan sebelum pekerjaan
dilakukan.
1.4.5.5. Bahan-bahan yang digunakan harus tersimpan dalam tempat
penyimpanan yang aman, sehingga mutu bahan dan mutu pekerjaan
tetap terjamin sesuai persyaratan.
1.4.5.6. Kawat pengikat besi beton/ rangka adalah dari baja lunak dan tidak

disepuh seng, diameter kawat lebih besar/ sama dengan 0,40 mm.
Kawat pengikat besi beton/ rangka harus memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam NI-2 (PBI tahun 1971).
1.4.5.7. Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi

penguapan cepat. Perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan,


harus diperhatikan.
1.4.5.8. Beton harus dibasahi paling sedikit selama sepuluh hari setelah

pengecoran.

1.4.6. Pekerjaan Pembongkaran Acuan/ Bekisting.


Pembongkaran bekisting hanya boleh dilakukan dengan ijin tertulis dari Pemberi
Tugas/Manajemen Konstruksi. Setelah bekisting dibuka, tidak diijinkan
mengadakan perubahan pada permukaan beton tanpa persetujuan dari Pemberi
Tugas/ Manajemen Konstruksi.
Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

1.4.7. Kontraktor dan Kualifikasi Pelaksanaan/ Kontraktor.


1.4.7.1. Pelaksana/ Kontraktor bertanggung jawab atas kesempurnaan
pekerjaannya sampai dengan saat-saat penyerahan (selesai).
1.4.7.2. Pekerjaan harus dilakukan tenaga-tenaga ahli pada bidangnya.

Pelaksana/ Kontrakt
pengalaman kerja.
1.4.7.3. Kontraktor harus mengikuti semua peraturan, baik yang terdapat pada

Uraian dan Syarat-syarat maupun yang tercantum dalam gambar-


gambar atau peraturan yang berlaku baik dalam negeri maupun luar
negeri.
1.4.7.4. Kontraktor mengikuti kontrak-kontrak yang akan disusun kemudian
dengan pemilik, baik mengenai hal-hal pembayaran maupun hal teknis
dan non teknis lainnya.
1.4.7.5. Kontraktor harus menempatkan tenaga ahli dilapangan yang setiap saat

diperlukan untuk dapat berdiskusi dan dapat memutuskan administratif.

1.4.8. Contoh Bahan.


1.4.8.1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan contoh-

contoh material misalnya ; besi, koral, pasir, PC untuk mendapatkan


persetujuan dari Pemberi Tugas/ Manajemen Konstruksi.
1.4.8.2. Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas/ Manajemen

Konstruksi, akan dipakai sebagai standar/ pedoman untuk memeriksa/


menerima material yang dikirim oleh Kontraktor ke site.

1.4.9. Syarat-syarat pengiriman dan Penyimpanan Bahan.


1.4.9.1. Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan

tidak bercacat. Beberapa bahan tertentu harus masih didalam kotak/


kemasan aslinya yang masih tersegel dan berlabel pabriknya.
1.4.9.2. Bahan harus disimpan ditempat yang terlindung dan tertutup, kering,

tidak lembab dan bersih, sesuai dengan persyaratan yang telah


ditentukan pabrik.
1.4.9.3. Tempat penyimpanan harus cukup, bahan ditempatkan dan dilindungi

sesuai dengan jenisnya.


1.4.9.4. Kontraktor bertanggung jawab terhadap kerusakan selama pengiriman

dan penyimpanan. Apabila ada kerusakan, Kontraktor wajib mengganti


Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

atas beban Kontraktor.

1.4.10. Pengujian Mutu Pekerjaan.

1.4.10.1. Sebelum dilaksanakan pemasangan, Kontraktor diwajibkan untuk

memberikan pada Pemberi Tugas/ Manajemen Konstruksi test bahan


besi dari produsen/ pabrik.
1.4.10.2. Bila tidak ada Certifivcate Test, maka Kontraktor harus melakukan

pengujian atas besi/ kubus beton di laboratorium yang akan ditunjuk


kemudian.
1.4.10.3. Mutu beton tersebut harus dibuktikan oleh Kontraktor dengan

mengambil benda uji berupa kubus/ silinder yang ukurannya sesuai


dengan syarat-syarat/ ketentuan dalam PBI-1971.
1.4.10.4. Pembuatannya harus disaksikan oleh Pemberi Tugas/ Manajemen

Konstruksi. Jumlah dan frekwensi pembuatan kubus beton serta


ketentuan-ketentuan lainnya sesuai PBI-1971.
1.4.10.5. Kontraktor diwajibkan membuat Trial Mix terlebih dahulu, sebelum

memulai pekerjaan beton.


1.4.10.6. Hasil pengujian dari laboratorium diserahkan kepada Pemberi Tugas/

Manajemen Konstruksi secepatnya.


1.4.10.7. Seluruh biaya yang berhubungan dengan pengujian bahan tersebut,

menjadi tanggung jawab Kontraktor.

1.4.11. Syarat-syarat Pengamanan Pekerjaan.

1.4.11.1. Beton yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras selama 3

x 24 jam setelah pengecoran.


1.4.11.2. Beton dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan dari

pekerjaan-pekerjaan lain.
1.4.11.3. Bila terjadi kerusakan, Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya

dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan. Seluruh biaya perbaikan


menjadi tanggung jawab Kontraktor.
1.4.11.4. Bagian beton setelah dicor selama dalam pengerasan harus selalu

dibasahi dengan air terus menerus selama 1 minggu atau lebih (sesuai
ketentuan dalam PBI-1971).

Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

PASAL 2
PEKERJAAN PASANGAN BATA MERAH

2.1. Lingkup Pekerjaan.

2.1.1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, dengan hasil
yang baik dan sempurna.
2.1.2. Pekerjaan pasangan Bata Merah ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/
ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Pemberi Tugas/ Manajemen
Konstruksi.

2.2. Persyaratan Bahan.

2.2.1. Bata Merah atau setara harus memenuhi NI-10.


2.2.2. Semen Portland atau harus memenuhi NI-8.
2.2.3. Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2.
2.2.4. Air harus memenuhi PVBI-1982 Pasal 9.

2.3. Syarat-syarat Pelaksanaan.

2.3.1. Pasangan Bata Merah dengan menggunakan campuran mortar.


2.3.2. Untuk semua dinding luar, semua dinding lantai dasar mulai dari permukaan
sloof sampai ketinggian 30 cm diatas permukaan lantai dasar, dinding di daerah
basah setinggi 160 cm dari permukaan lantai, serta semua dinding yang pada
gambar menggunakan simbol aduk trasram/ kedap air digunakan aduk rapat air
dengan campuran 1PC : 2 PS.
2.3.3. Bata Merah yang digunakan adalah Bata Merah ex. Lokal dengan kualitas
terbaik yang disetujui Pemberi Tugas/ Manajemen Konstruksi, siku dan sama
ukurannya 10 x 20 x 5 cm.
2.3.4. Pasangan dinding Bata Merah sebelum diplester harus dibasahi dengan air
terlebih dahulu.
2.3.5. Pemasangan dinding Bata Merah dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri

maksimum 24 lapis setiap harinya dan diikuti dengan cor kolom praktis.
2.3.6. Bidang dinding 1/2 batu yang luasnya lebih besar dari 12 m2 ditambahkan kolom
Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

dan balok penguat (kolom praktis) dengan ukuran 12 x 12 cm, dengan tulangan
pokok 4 diameter 10 mm, beugel Ø 6 mm jarak 20 cm
2.3.7. Pembuatan lubang pada pasangan untuk perancah/ steiger sama sekali tidak
diperkenankan.
2.3.8. Pembuatan lubang pada pasangan bata merahyang berhubungan dengan setiap
bagian pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek besi beton ø 6
mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian
pekerjaan beton dan bagian yang ditanam dalam pasangan bata ringan sekurang-
kurangnya 30 cm kecuali ditentukan lain.
2.3.9. Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua melebihi dari 5%.
Bata merah yang patah lebih dari dua tidak boleh digunakan

Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

PASAL 3
PEKERJAAN PELAPIS DINDING

3.1. PEKERJAAN PLESTER DINDING.

3.1.1. Lingkup Pekerjaan.

3.1.1.1. Termasuk dalam pekerjaan plesteran dinding ini adalah penyediaan

tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan alat


angkut yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan plesteran,
sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang baik.
3.1.1.2. Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukaan dinding bagian

dalam dan luar serta seluruh detail yang disebutkan/ ditunjukkan dalam
gambar.

3.1.2. Persyaratan Bahan.

3.1.2.1. Semen Portland harus memenuhi NI-8 (dipilih dari satu produk

untuk seluruh pekerjaan).


3.1.2.2. Air harus memenuhi NI-3 pasal 10.

3.1.2.3. Penggunaan adukan plesteran :

3.1.2.3.1. Adukan 1 PC : 3 Pasir dipakai untuk plesteran rapat air.

3.1.2.3.2. Adukan 1PC:5 Pasir, dipakai untuk seluruh plesteran dinding

lainnya.
3.1.2.3.3. Seluruh permukaan plesteran difinish acian dari bahan PC.

3.1.3. Syarat-syarat Pelaksanaan.

3.1.3.1. Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang

digunakan sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Pemberi Tugas/


Manajemen Konstruksi.
3.1.3.2. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan bidang

beton atau pasangan dinding Bata Ringantelah disetujui oleh Pemberi


Tugas/ Manajemen Konstruksi
3.1.3.3. Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti petunjuk dalam

gambar Arsitektur, terutama pada gambar detail dan gambar potongan


Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

mengenai ukuran tebal/ tinggi/ peil dan bentuk profilnya.


3.1.3.4. Campuran adukan perekat yang dimaksud adalah campuran dalam

volume, cara pembuatannya menggunakan mixer selama 3 menit dan


memenuhi persyaratan sebagai berikut :
3.1.3.4.1. Untuk bidang kedap air, beton, pasangan dinding Bata Merah yang

berhubungan dengan udara luar, dan semua pasangan Bata Merah


dibawah permukaan tanah sampai ketinggian 30 cm dari permukaan
lantai dan 150 cm dari permukaan lantai untuk KM/ WC dan daerah
basah lainnya dipakai adukan 1 PC
: 3 PS.
3.1.3.4.2. Untuk aduk kedap air, harus ditambah dengan Daily bond, dengan

perbandingan 1 bagian PC : 1 bagian Dailly bond.


3.1.3.4.3. Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai

pemasangan instalasi pipa listrik dan plumbing untuk seluruh


bangunan.
3.1.3.4.4. Untuk beton sebelum diplester permukaannya harus
dibersihkan dari sisa-sisa bekisting dan kemudian diketrek
(scrath) terlebih dahulu dan semua lubang-lubang bekas
pengikat bekisting atau form tie harus tertutup aduk plester.

3.1.3.4.5. Untuk bidang pasangan dinding Bata Merah dan beton

bertulang yang akan difinish dengan cat dipakai plesteran


halus (acian diatas permukaan plesterannya).
3.1.3.4.6. Untuk dinding tertanam didalam tanah harus diberapen

dengan memakai spesi kedap air


3.1.3.4.7. Semua bidang yang akan menerima bahan (finishing) pada

permukaannya diberi alur-alur garis horizontal atau diketrek,


untuk memberi ikatan yang lebih baik terhadap bahan
finishingnya, kecuali untuk yang menerima.
3.1.3.4.8. Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 1 meter, dipa-

sang tegak dan menggunakan keping-keping plywood setebal


9 mm untuk patokan kerataan bidang.
3.1.3.4.9. Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan

dinding/ kolom yang dinyatakan sesuai peil-peil yang diminta


gambar. Tebal plesteran minimum 10 mm, jika ketebalan
Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

melebihi 2,5 cm harus diberi kawat ayam untuk membantu


dan memperkuat daya lekat dari plesterannya pada bagian
pekerjaan yang diijinkan Pemberi Tugas/Manajemen
Konstruksi.
3.1.3.4.10. Untuk setiap permukaan bahan yang berbeda jenisnya yang

bertemu dalam satu bidang datar, harus diberi naat (tali air)
dengan ukuran 0,7 cm dalamnya 0,5 cm, kecuali bila ada
petunjuk lain dalam gambar.
3.1.3.4.11. Untuk permukaan yang datar, harus mempunyai toleransi

lengkung atau cembung bidang tidak melebihi 5 mm untuk


setiap jarak 2 meter, jika melebihi, Kontraktor berkewajiban
memperbaikinya dengan biaya atas tanggungan Kontraktor.
3.1.3.4.12. Kelembaban plesteran harus dijaga, sehingga pengeringan

berlangsung wajar tidak terlalu tiba-tiba, dengan membasahi


permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan
melindungi dari terik panas matahari langsung dengan bahan
penutup yang bisa mencegah penguapan air secara cepat.
3.1.3.4.13. Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak

baik, plesteran harus dibongkar kembali dan diperbaki sampai


dinyatakan dapat diterima oleh Pemberi Tugas/Manajemen
Konstruksi/ Manajemen Konstruksi dengan biaya atas
tanggungan Kontraktor.
3.1.3.4.14. Selama pemasangan dinding batu merah/ beton bertulang

belum difinish, Kontraktor wajib memelihara dan menjaganya


terhadap kerusakan-kerusakan dan pengotoran bahan lain
3.1.3.4.15. Setiap kerusakan yang terjadi menjadi tanggung jawab

Kontraktor dan wajib diperbaiki.


3.1.3.4.16. Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan dilakukan

sebelum plesteran berumur lebih dari 2 minggu.

Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

PASAL 4

PEKERJAAN LANTAI

4.1. PEKERJAAN SUB LANTAI/ RABAT BETON.

4.1.1. Lingkup Pekerjaan.

4.1.1.1. Lingkup Pekerjan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,

peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam terlaksananya


pekerjaan ini, sehingga dapat diperoleh hasil pekerjaan yang baik.
4.1.1.2. Pekerjaan sub lantai ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/

ditunjukkan dalam gambar sebagai alas lantai finishing.

4.1.2. Persyaratan Bahan.

4.1.2.1. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan PBI

1971 (NI-2), PVBB 1956 dan NI-8.


4.1.2.2. Bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan

contoh-contohnya kepada Pemberi Tugas/ Manajemen Konstruksi.

4.1.3. Syarat-syarat Pelaksanaan.

4.1.3.1. Untuk pasangan diatas pelat beton (lantai tingkat), pelat beton diberi

lapisan plester (screed) campuran 1 Pc : 3 psr setebal minimum 2 cm


dengan memperhatikan kemiringan lantai terutama di daerah basah dan
teras.
4.1.3.2. Sub lantai beton tumbuk diatas lantai dasar permukaannya harus dibuat

benar-benar rata, dengan memperhatikan kemiringan lantai didaerah


basah dan teras.
4.1.3.2.1. LIngkup Pekerjaan :

Dilakukan pada permukaan lantai ruang mekanikal/elektrikal


seperti ruang genset, panel, travo, PLN, ruang pompa, area
perkerasan dan area ruang setoran besar, parkir Remise,
Remise dan ruang lain yang ditunjukkan pada detail gambar
atau sesuai out line spesifikasi. Dalam hal ini termasuk

Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

pekerjaan-pekerjaan persiapan , pengadaan bahan, alat-alat,


peralatan pembantu lainnya, contoh-contoh bahan yang akan
digunakan, termasuk pula perawatan dan pemeliharaan
sampai saat penyerahan pekerjaan terakhir.
4.1.3.2.2. Persyaratan Bahan :

4.1.3.2.2.1. Bahan : GAN’S FLOOR / WESCON SM Non

Metalic Floor Hardener dan disetujui Pemberi


Tugas/Manajemen Konstruksi.
4.1.3.2.2.2. Jenis bahan dari Non-Metalic Aggregates atau

Spesial Corrudum tanpa campuran bahan lain,


dari proses bahan-bahan sesuai ketentuan atau
yang dipersyaratkan dari pabrik, pengerjaannya
dilakukan selapis demi selapis, warna harus stabil,
tahan terhadap beban, tahan getaran dan
goresan ringan, dapat
mencegah adanya/terjadinya retak-retak pada
permukaan lantai, tidak mudah kotor, mudah
dalam perawatan, dapat menahan kerusakan-
kerusakan permukaan lantai, tahan lama serta
tidak licin, tahan kimia dan non slip.
4.1.3.2.2.3. Untuk ruang ME, AHU (Bangunan Utama) dan

tangga, gardu, trafo, genset (bangunan ruang


pompa) digunakan ukuran kapasitas 5 kg/m2 dan

ukuran kapasitas 7 kg/m2 untuk ruang parkir,


remise, setoran besar (bangunan utama)
4.1.3.2.2.4. Warna akan ditentukan kemudian.

4.1.4. Syarat-Syarat Pelaksanaan :

4.1.4.1. Bidang permukaan lantai harus rata , tidak terdapat retak-retak, tidak

ada lubang dan celah-celah yang terjadi pada permukaan lantai harus
ditutup dengan adukan semen pasir (trasram) sampai rata terhadap
permukaan sekelilingnya.
4.1.4.2. Pekerjaan pelapisan Floor Hardener dilakukan setelah ada persetujuan

dari Pemberi Tugas/Manajemen Konstruksi. Pengerjaannya sesuai


Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

dengan yang dipersyaratkan dari pabrik yang bersangkutan, sehingga


dapat diperoleh hasil pekerjaan bermutu baik.
4.1.4.3. Sebelum pekerjaan dilakukan, Kontraktor harus menyerahkan beberapa

contoh bahan, warna dan contoh percobaan pekerjaan dari beberapa


macam hasil produk kepada Pemberi Tugas/Manajemen Konstruksi untuk
disetujui dalam pelaksanaan.
4.1.4.4. Contoh bahan, warna dan contoh percobaan pekerjaan yang telah

disetujui Pemberi Tugas/Manajemen Konstruksi akan dipakai sebagai


standar dalam pemeriksaan dan penerimaan bahan/hasil pekerjaan yang
dikerjakan oleh kontraktor.
4.1.4.5. Kontraktor harus membuat tempat penyimpanan contoh bahan/hasil

contoh pekerjaan di Direksi Keet serta harus senantiasa menjaga


keamanannya.
4.1.4.6. Pekerjaan Floor Hardener yang telah terpasang harus dihindarkan dari

terjadinyakerusakan akibat dari adanya pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan


lain. Kontraktor harus bertanggung jawab atas kesempurnaan dalam hasil
pekerjaan yang dilakukannya.
4.1.4.7. Terhadap kerusakan-kerusakan yang mungkin terjadi pada permukaan

Floor Hardener, kontraktor diharuskan memperbaiki, sehingga mencapai


mutu pekerjaan seperti yang telah dipersyaratkan tanpa adanya biaya
tambahan.
4.1.4.8. Kwalitas permukaan lantai hasil pekerjaan floor hardener :

4.1.4.8.1. Halus dan tidak ada retak-retak, warna homogen.

4.1.4.8.2. Tahan terhadap beban, getaran dan goresan.

4.1.4.8.3. Tidak licin.

4.2. PEKERJAAN LANTAI KERAMIK.


4.2.1. Lingkup Pekerjaan.

4.2.1.1. Pekerjaan meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan

dan alat-alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan


yang bermutu baik.
4.2.1.2. Pasangan lantai keramik ini dipasang pada seluruh detail yang

disebutkan/ ditunjukkan dalam gambar, berikut plint dan nosing tangga.

Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

4.2.2. Persyaratan Bahan.

4.2.2.1. Lantai Keramik yang digunakan :

4.2.2.1.1 Ruang Kelas & R. Tugas Akhir : Ukuran 40x40


4.2.2.1.2 Laboratorium & R. Arsip : Ukuran 40x40
4.2.2.1.3 Mushola : Ukuran 40x40
4.2.2.1.4 Ruang Selasar & R.Tunggu : Ukuran 40x40 Anti Slip
4.2.2.1.5 Perpustakaan : Ukuran 40x40
4.2.2.1.6 Tangga : Ukuran 20x20
4.2.2.1.7 Lantai Kamar Mandi : Ukuran 30x30 Anti Slip
4.2.2.1.8 Dinding Kamar Mandi : Ukuran 30x30
4.2.2.1.9 Plint Keramik : Ukuran 10x40

4.2.2.2. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan

ASTM, peraturan Keramik Indonesia (NI-19), PVBB 1970 dan PVBI 1982.
4.2.2.3. Semen Portland harus memenuhi NI-8, pasir dan air harus memenuhi

syarat-syarat yang ditentukan dalam PVBB 1970 (NI-3) dan PBI 1971
(NI-2) dan ASTM.
4.2.2.4. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus

diserahkan contohnya kepada Pemberi Tugas/ Manajemen Konstruksi.


4.2.2.5. Kontraktor harus menyediakan material keramik cadangan untuk

perawatan disertai dengan type dan lokasi pemasangannya.

4.2.3. Syarat-syarat Pelaksanaan.

4.2.3.1. Sebelum dimulai pekerjaan Kontraktor diwajibkan membuat shop

drawing mengenai pola keramik.


4.2.3.2. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat

dan bernoda.
4.2.3.3. Adukan pasangan/ pengikat dengan aduk campuran 1 PC : 3 psr pasang

dan ditambah bahan perekat seperti yang disyaratkan atau dapat pula
digunakan acian PC murni dan ditambah bahan perekat.
4.2.3.4. Bahan keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih

(tidak mengandung asam alkali) sampai jenuh.


4.2.3.5. Hasil pemasangan lantai keramik harus merupakan bidang permukaan

yang benar-benar rata, tidak bergelombang, dengan memperhatikan

Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

kemiringan didaerah basah dan teras.


4.2.3.6. Pola, arah dan awal pemasangan lantai keramik harus sesuai gambar

detail atau sesuai petunjuk Pemberi Tugas/ Manajemen Konstruksi


perhatikan lubang instalasi dan drainage/ bak kontrol sebelum
pekerjaan dimulai.
4.2.3.7. Jarak antara unit-unit pemasangan keramik satu sama lain (siar-siar),

harus sama lebarnya, maksimum 3 mm yang membentuk garis-garis


sejajar dan lurus yang sama lebaran sama dalamnya untuk siar-siar yang
berpotongan harus membentuk sudut siku yang saling berpotongan
tegak lurus sesamanya.
4.2.3.8. Siar-siar diisi dengan bahan pengisi siar yang bermutu baik, dari bahan

seperti yang telah disyaratkan diatas, warna keramik yang akan


dipasang.
4.2.3.9. Pemotongan unit-unit keramik harus menggunakan alat pemotong

keramik khusus sesuai persyaratan pabrik.

4.2.3.10. Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam
noda pada permukaan keramik, hingga betul-betul bersih.
4.2.3.11. Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari sentuhan/ beban lain

selama 3 x 24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari


pekerjaan lain.
4.2.3.12. Keramik plint terpasang siku terhadap lantai, dengan memperhatikan

siar-siarnya bertemu siku dengan siar lantai dan dengan ketebalan siar
yang sama pula.

4.3. PEKERJAAN LANTAI HOMOGENOUS TILE

4.3.1. Lingkup Pekerjaan

4.3.1.1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,


peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini hingga tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.
4.3.1.2. Pekerjaan Homogenous Tile dari masing-masing jenis dan ukuran ini

dilakukan pada seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam detail

Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

gambar.

4.3.2. Persyaratan Bahan


4.3.2.1. Jenis : Homogemous Tile ex. Granito, Indogress atau setara dan

disetujui Pemberi Tugas/Manajemen Konstruksi.


4.3.2.2. Finishing : Dipoles, berpola atau sesuai gambar.

4.3.2.3. Kekuatan tekan : Minimum 800 kg F/cm2 ketahanan aus 0,13

mm/menit.
4.3.2.4. Ukuran 40 x 40, jenis dan pemakaian sesuai gambar yang ditunjukkan

oleh Pemberi Tugas/Manajemen Konstruksi.


4.3.2.5. Bahan pengisi : Grout semen berwarna / AM 50
4.3.2.6. Bahan perekat : Adukan spesi 1PC : 3 pasir ditambah bahan perekat/

AM 30.
4.3.2.7. Semen Portland harus memenuhi NI-8, pasir harus memenuhi PUBI

1982 pasal 11 dan air harus memenuhi syarat-syarat yang


ditentukan dalam PUBI 1982 pasal 9

4.3.3. Syarat-Syarat Pelaksanaan

4.3.3.1. Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu

harus diserahkan contoh-contohnya (minimum 3 contoh bahan dari 3


jenis produk yang berlainan) kepada Pemberi Tugas/Manajemen
Konstruksi.
4.3.3.2. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor di wajibkan membuat shop

drawing dari pola lantai yang disetujui Pemberi Tugas/Manajemen


Konstruksi.
4.3.3.3. Homogenous Tile yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak

retak, tidak cacat dan tidak bernoda.


4.3.3.4. Adukan pengikat dengan campuran 1 PC : 3 pasir dan di tambah bahan

perekat seperti yang disyaratkan. Bidang pemasangan harus merupakan


bidang yang benar-benar rata.
4.3.3.5. Jarak antara unit - unit pemasangan granit yang terpasang (lebar siar-

siar), harus sama lebar maksimum 3 mm dan kedalaman maksimum 2


mm, atau sesuai detail gambar serta petunjuk Pemberi
Tugas/Manajemen Konstruksi, yang membentuk garis-garis sejajar dan

Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

lurus yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang
berpotongan harus membentuk sudut siku dan saling berpotongan
tegak lurus sesamanya.

4.3.3.6. Siar - siar di isi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan/persyaratan

bahan, warna bahan pengisi sesuai dengan warna yang dipasangnya.


4.3.3.7. Pemotongan unit - unit marmer harus menggunakan alat pemotong

granit khusus sesuai persyaratan dari pabrik yang bersangkutan


4.3.3.8. Homogenous Tile yang sudah terpasang harus di bersihkan dari
segala macam noda pada permukaan granit, hingga betul-betul
bersih.
4.3.3.9. Pinggulan pasangan HT harus dilakukan dengan gurinda, sehingga

diperoleh hasil pengerjaan yang rapi, siku dan tepian yang sempurna.
4.3.3.10. Sesudah pemasangan selesai, permukaan HT harus dibersihkan dan

dipolish mesin Wool sampai bersih dan mengkilap permukaannya.


Pinggulan HT bila diperlukan dipolish kembali sampai licin dan
mengkilap.

Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

PASAL 5
PEKERJAAN PLAFOND / LANGIT-LANGIT

5.1. Umum

5.1.1. Lingkup Pekerjaan.


Meliputi penyediaan bahan plafond dan konstruksi penggantungnya, tenaga kerja,
peralatan termasuk alat-alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan ini, sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu
baik.
5.1.2. Jenis Plafond. Lihat Spesifikasi teknis.
5.1.3. Persyaratan Bahan.
5.1.4. Plafond Gysum Flat dengan Rangka Hollow.
5.1.4.1. Memenuhi standard AS.2588-1983.

5.1.4.2. Permukaan setiap panel gypsum flat harus rata dan pada bagian tepinya

berbentuk miring untuk penempatan seal tape penutup sambungan


plaster board.
5.1.4.3. Kwalitas bahan produksi Lihat Spesifikasi teknis.

5.1.4.4. Bahan seal tape harus menggunakan bahan yang khusus untuk itu atau

jenis yang telah mendapat rekomendasi dari pabrik gypsum.


5.1.4.5. Dempul penghalus sambungan harus menggunakan bahan yang khusus

untuk itu produksi MULTIBOARD M 400 atau yang setara.


5.1.4.6. Sistem penggantung plafond produksi dari MMJ atau setara.

5.1.5. Plafond Gypsum Tile dengan rangka Metal Furring


5.1.5.1. Memenuhi standard AS. 2588-1983

5.1.5.2. Permukaan setiap panel gypsum tile harus rata dan pada bagian tepinya

berbentuk miring untuk penempatan seal tape pentutup sambungan


plaster board.
5.1.5.3. Kwalitas bahan produksi Lihat Spefikasi teknis.

5.1.5.4. Bahal seal tape harus menggunakan bahan yang khusus untuk itu tau jenis

yang telah mendapat rekomendasi dari pabrik gypsum


5.1.5.5. Dempul penghasil sambungan harus menggunakan bahan yang khsus

untuk produksi MULTIBOARD M 400 atau yang setara


5.1.5.6. Sistem penggantung plafond produksi dari MMJ atau setara.

Pekerjaan Arsitektur 79
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

5.1.6. Contoh-contoh Bahan


5.1.6.1. Sebelum memulai pemasangan plafond Kontraktor terlebih dahulu harus

menyerahkan contoh-contoh bahan kepada Pemberi Tugas/ Manajemen


Konstruksi
5.1.6.2. Bahan-bahan yang boleh dipasang untuk pekerjaan plafond adalah bahan

yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas/ Manajemen Konstruksi.

5.1.7. Syarat-syarat Pelaksana.


5.1.7.1. Dalam pemasangan plafond Kontraktor telah mempertimbangkan hal-hal

yang berkaitan dengan pekerjaan lain yang bergabung dalam kegiatan ini
(misalnya; elektrikal, mekanikal, Plumbing dan lain sebagainya).
5.1.7.2. Biaya-biaya yang harus dikeluarkan di dalam kegiatan ini harus sudah

termasuk dalam penawaran.


5.1.7.3. Sebelum memulai pemasangan plafond, Kontraktor harus memeriksa

rangka plafond agar benar-benar sesuai dengan ketinggian yang


dikehendaki dan ukuran-ukuran sesuai dengan gambar.
5.1.7.4. Semua bagian-bagian rangka plafond harus menyambung dengan seksama

dan secara keseluruhan membentuk struktur yang kokoh.


5.1.7.5. Hasil pemasangan harus merupakan bidang yang rata, tidak melengkung

dan tidak bergerak/ bergoyang.


5.1.7.6. Plafond Gypsum Flat dengan Rangka Hollow.

5.1.7.6.1. Rangka plafond harus dipasang secara sempurna, lurus dan


rata sesuai dengan petunjuk pabriknya,
5.1.7.6.2. Lembaran gypsum flat dipasang pada rangka plafond dengan
kuat, baik dan rata.
5.1.7.6.3. Sambungan antara panel-panel gypsum ditutup dengan
sealtape yang khusus untuk pekerjaan tersebut dan kemudian
didempul hingga halus, demikian pula lubang-lubang bekas
baut ditutup dengan dempul hingga halus dan rata, lalu
diamplas sehingga tidak terlihat sambuangan diantara sudut –
sudut gypsum
5.1.7.6.4. Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh orang-orang yang
berpengalanan dan harus dilaksanakan sesuai pekerjaan
pabriknya.

Pekerjaan Arsitektur 80
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

5.1.7.7. Plafond Gypsum Tile dengan Rangka Metal Furring.

5.1.7.7.1. Rangka plafond harus dipasang secara sempurna, lurus dan


rata sesuai dengan petunjuk pabriknya,
5.1.7.7.2. Lembaran gypsum tile dipasang pada rangka plafond dengan
kuat, baik dan rata.
5.1.7.7.3. Sambungan antara panel-panel gypsum ditutup dengan
sealtape yang khusus untuk pekerjaan tersebut dan kemudian
didempul hingga halus, demikian pula lubang-lubang bekas
baut ditutup dengan dempul hingga halus dan rata, lalu
diamplas sehingga tidak terlihat sambuangan diantara sudut –
sudut gypsum
5.1.7.7.4. Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh orang-orang yang
berpengalanan dan harus dilaksanakan sesuai pekerjaan
pabriknya.

5.2. PEKERJAAN PLAFOND AREA BASAH.

5.2.1. Lingkup Pekerjaan.


Meliputi penyediaan bahan plafond dan konstruksi penggantungnya, tenaga kerja,
peralatan termasuk alat-alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan ini, sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu
baik.
5.2.2. Persyaratan Bahan. Material plafond yang digunakan ialah Kalsiboard rangka
besi galvanized.
5.2.2.1. Memenuhi standard AS.2588-1983.

5.2.2.2. Permukaan setiap panel harus rata dan pada bagian tepinya berbentuk

miring untuk penempatan seal tape penutup sambungan plaster board.


5.2.2.3. Kwalitas bahan produksi dari bahan ex lokal.

5.2.2.4. Bahan seal tape harus menggunakan bahan yang khusus untuk itu atau

jenis yang telah mendapat rekomendasi dari pabrik gypsum.


5.2.2.5. Dempul penghalus sambungan harus menggunakan bahan yang khusus

untuk itu produksi MULTIBOARD M 400 atau yang setara.


5.2.2.6. Sistem penggantung plafond produksi dari MMJ atau setara.

Pekerjaan Arsitektur 81
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

5.2.3. Contoh-contoh Bahan.


5.2.3.1. Sebelum memulai pemasangan plafond Kontraktor terlebih dahulu harus

menyerahkan contoh-contoh bahan kepada Pemberi Tugas/ Manajemen


Konstruksi
5.2.3.2. Bahan-bahan yang boleh dipasang untuk pekerjaan plafond adalah bahan

yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas/ Manajemen Konstruksi.

5.2.4. Syarat-syarat Pelaksanaan.


5.2.4.1. Dalam pemasangan plafond Kontraktor telah mempertimbangkan hal-hal

yang berkaitan dengan pekerjaan lain yang bergabung dalam kegiatan ini
(misalnya; elektrikal, mekanikal, Plumbing dan lain sebagainya)
5.2.4.2. Biaya-biaya yang harus dikeluarkan di dalam kegiatan ini harus sudah

termasuk dalam penawaran.


5.2.4.3. Sebelum memulai pemasangan plafond, Kontraktor harus memeriksa

rangka plafond agar benar-benar sesuai dengan ketinggian yang


dikehendaki dan ukuran-ukuran sesuai dengan gambar.
5.2.4.4. Semua bagian-bagian rangka plafond harus menyambung dengan seksama

dan secara keseluruhan membentuk struktur yang kokoh


5.2.4.5. Hasil pemasangan harus merupakan bidang yang rata, tidak melengkung

dan tidak bergerak/ bergoyang.


5.2.4.6. Plafond Area Basah dengan rangka besi galvanized.

5.2.4.6.1. Rangka plafond harus dipasang secara sempurna, lurus dan


rata sesuai dengan petunjuk pabriknya.
5.2.4.6.2. Lembaran plafond dipasang pada rangka plafond dengan
kuat, baik dan rata.
5.2.4.6.3. Sambungan antara panel-panel gypsum ditutup dengan
sealtape yang khusus untuk pekerjaan tersebut dan kemudian
didempul hingga halus, demikian pula lubang-lubang bekas
baut ditutup dengan dempul hingga halus dan rata, lalu
diamplas sehingga tidak terlihat sambuangan diantara sudut –
sudut gypsum
5.2.4.6.4. Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh orang-orang yang
berpengalanan dan harus dilaksanakan sesuai pekerjaan
pabriknya.

Pekerjaan Arsitektur 82
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

PASAL 6
PEKERJAAN KUSEN DAN PINTU

6.1. PEKERJAAN KUSEN DAN PINTU KAYU

6.1.1. Lingkup Pekerjaan.

6.1.1.1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya

untuk melaksanakan pekerjaan, sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan


yang baik dan sempurna.
6.1.1.2. Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, kusen jendela, kusen

bouvenlight seperti yang dinyatakan/ ditunjukkan dalam gambar serta


shop drawing dari Kontraktor.

6.1.2. Syarat-syarat Bahan.

6.1.2.1. Kusen aluminium yang digunakan:

6.2.1.1. Bahan : dari bahan aluminium framing system buatan Ex.


Alcasa, APG atau setara dengan sistem powder coating
6.2.1.2. Bentuk profil : sesuai shop drawing yang disetujui Perencana

atau Pemberi Tugas/ Manajemen Konstruksi


6.2.1.3. Warna profil : akan ditentukan kemudian.

6.2.1.4. Lebar profil : sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.

6.2.1.5. Perwarnaan : Warna ditentukan kemudian

6.2.1.6. Nilai Deformasi : diijinkan maksimal 2 mm.

6.1.3. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-syarat dari
pekerjaan aluminium serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik yang
bersangkutan.
6.1.3.1 Konstruksi kusen aluminum yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan

dalam detail gambar termasuk bentuk dan ukurannya.


6.1.3.2 Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap type harus disertai hasil

test, minimum 100 kg/ m2.


6.1.3.3 Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15 m3/ hr dan terhadap

Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

tekanan air 15 kg/ m2 yang harus disertai hasil test.


6.1.3.4 Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai

dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan


pewarnaan yang disyaratkan.
6.1.3.5 Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses fabrikasi warna

profil-profil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu


fabrikasi unit-unit, jendela, pintu partisi dan lain-lain, profil harus diseleksi
lagi warnanya, sehingga dalam tiap unit didapatkan warna yang sama.
6.1.3.6 Pekerjaan memotong, punch dan drill dengan mesin harus sedemikian

rupa, sehingga diperoleh hasil yang telah dirangkai untuk jendela, dinding
dan pintu mempunyai toleransi ukuran sebagai berikut :
6.1.3.6.1. Untuk tinggi dan lebar 1 mm.
6.1.3.6.2. Untuk diagonal 2 mm.

6.1.2.7. Accessories. Sekrup dari stainless steel galvanized kepala tertanam,

weather strip dari vinyl, pengikat alat penggantung yang dihubungkan


dengan aluminium harus ditutup caulking dan sealant, angkur-angkur
untuk rangka/ kosen aluminium terbuat dari steel plate tebal 2-3 mm,
dengan lapisan zink tidak kurang dari (13) mikron, sehingga dapat
bergeser.
6.1.2.8. Bahan Finishing. Treatment untuk permukaan kusen yang bersentuhan

dengan bahan alkaline seperti beton, aduk atau plester dan bahan lainnya
harus diberi lapisan finish dari laquer yang jernih atau anti corrosive

treatment dengan insulating varnish seperti asphaltic varnish atau bahan


insulation lainnya.

6.1.4. Syarat-syarat Pelaksanaan.


6.1.4.1. Sebelum memulai pelaksanaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-

gambar dan kondisi dilapangan (ukuran dan peil lubang dan membuat
contoh jadi untuk semua detail sambungan dan profil aluminum yang
berhubungan dengan sistim konstruksi bahan lain.
6.1.4.2. Prioritas proses harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai dengan

membuat lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk Perencana atau

Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

Pemberi Tugas/ Manajemen Konstruksi, meliputi gambar denah, lokasi,


merk, kwalitas, bentuk dan ukuran.
6.1.4.3. Semua frame/ kosen baik untuk dinding, jendela dan pintu dikerjakan

secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan
agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.
6.1.4.4. Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk

menghindarkan penempelan debu besi pada permukannnya. Didasarkan


untuk mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa
menyebabkan kerusakan pada permukaannya.
6.1.4.5. Pengelasan dibenarkan menggunakan non-activated gas (argon) dari arah

bagian dalam agar sambungannya tidak tampak oleh mata.


6.1.4.6. Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup,

rivet, stap dan harus cocok. Angkur-angkur untuk rangka/ kusen aluminium
terbuat dari steel plate setebal 2-3 mm dan ditempatkan pada interval 600
mm.
6.1.4.7. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti

karat/ stainless steel, sedemikian rupa, sehingga hair line dari tiap
sambungan harus kedap air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap air
sebesar 1000 kg/ cm2. Celah antara kaca dan sistem kusen aluminium
harus ditutup oleh sealant.
6.1.4.8. Disyaratkan bahwa kusen aluminium dilengkapi oleh kemungkinan-

kemungkinan sebagai berikut :


6.1.4.8.1. Dapat menjadi kusen untuk dinding kaca mati.

6.1.4.8.2. Dapat cocok dengan jendela geser, jendela putar dan lain-lain.

6.1.4.8.3. Sistem kusen dapat menampung pintu kaca frameless.

6.1.4.8.4. Untuk sistem partisi harus mampu movable dipasang tanpa

harus dimatikan secara penuh yang merusak baik lantai


maupun langit-langit.

6.1.4.9. Untuk fitting hard ware dan reinforcing material yang mana kosen

aluminium akan kontak dengan tembaga atau lainnya, maka permukaan


metal yang bersangkutan harus diberi lapisan chormium untuk
menghindari kontak korosi.

Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

6.1.4.10. Toleransi pemasangan kusen aluminium disatu sisi dinding adalah 10-25

mm yang kemudian diisi dengan beton ringan/ grout.


6.1.4.11. Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama pada

ruang yang dikondisikan hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu


dapat digunakan synthatic rubber atau bahan dari synthetic resin.
Penggunaan ini pada swing door dan double door.
6.1.4.12. Tepi bawah ambang kusen exterior agar dilengkapi flashing untuk

penahan air hujan.

6.2. PEKERJAAN PINTU KAYU

6.2.1. Lingkup Pekerjaan.

6.2.1.1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya

untuk melaksanakan pekerjaan, sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan


yang baik dan sempurna.
6.2.1.2. Pengadaan dan pelaksanaan pekerjaan pintu yang lengkap sesuai dengan

kebutuhan/ memenuhi dokumen kontrak.

6.2.2. Syarat-syarat Bahan.

6.2.2.1. Pintu Kayu yang digunakan:

6.2.1.7. Bahan : dari bahan dasar triplek dengan tebal 6mm dan rangka

kayu solid. Finish HPL


6.2.1.8. Bentuk : sesuai shop drawing yang disetujui Perencana
atau Pemberi Tugas/ Manajemen Konstruksi
6.2.1.9. Warna : akan ditentukan kemudian.

6.2.3. Pelaksanaan

6.2.3.1. Kontraktor Pelaksana sebelum memulai pekerjaan harus menerima Shop

Drawing yang telah disetujui oleh konsultan/MK.


6.2.3.2. Kerjakan dengan baik sesuai dengan syarat- syarat yang berlaku. Buatkan

sudut siku yang tepat kokoh dan kuat dalam ketebalan pintu seperti yang

Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

telah direncanakan.
6.2.3.3. Pasangkan rangka pintu sesuai dengan persyaratan yang berlaku untuk

kebutuhan setiap jenis pintu.


6.2.3.4. Pehatikan ukuran tinggi, lebar, dan ketebalan pintu untuk mendapat hasil

pekerjaan yang tepat.


6.2.3.5. Daun pintu harus terpasang dengan sempurna, hubungan sudut harus

benar-benar 90 derajat.
6.2.3.6. Bila ada daun pintu yang melintir pada saat dibuka atau ditutup dan/ atau

ada bidang permukaan pintu yang tidak rata, maka pintu harus dibongkar
dan diganti dengan yang baik/ memenuhi syarat pembongkaran dan
penggantian adalah atas bebas Kontraktor.

6.2.4. Pengamanan

6.2.4.1. Daun pintu yang terpasang sebelum menerima finishing akhir harus

diamankan dari noda- noda.


6.2.4.2. Pada saat pelaksanaan finishing daun pintu daerah pelaksanaan daun pintu

harus dilokalisir dari pekerjaan lain dan lalu lintas orang.


6.2.4.3. Setelah pemasangan atau finishing selesai, berikan perlindungan atas

seluruh permukaan pekerjaan agar dapat terhindar dari kemungkinan


pengaruh atau kerusakan- kerusakan yang diakibatkan aktifitas pekerjaan
lain.
6.2.4.4. Pengamanan ini sepenuhnya dibawah tanggungjawab dan atas beban

kontraktor.

PASAL 7

PEKERJAAN KACA DAN CERMIN

7.1. Lingkup Pekerjaan.

7.1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk

melaksanakan pekerjaan, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
7.2. Pekerjaan kaca dan cermin meliputi detail yang disebutkan/ ditunjukkan dalam

Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

detail gambar.

7.2. Syarat-syarat Bahan.

7.2.1. Kaca adalah benda terbuat dari bahan glass yang pipih pada umumnya mempunyai
ketebalan yang sama, mempunyai sifat tembus cahaya, dapat diperoleh dari
proses-proses tarik tembus cahaya, dapat diperoleh dari proses-proses tarik, gilas
dan pengembangan (Float glass).
7.2.2. Toleransi Lebar dan Panjang.
Ukuran panjang dan lebar tidak boleh melampui toleransi seperti yang
ditentukan oleh pabrik.
7.2.3. Kesikuan.
7.2.4. Kaca lembaran yang terbentuk segi empat harus mempunyai sudut tepi potongan
yang rata dan lurus, toleransi kesikuan maksimum yang diperkenankan adalah 1,5
mm per meter.
7.2.5. Cacat – cacat :
7.2.5.1. Cacat-cacat lembaran bening yang diperbolehkan harus sesuai
ketentuan dari pabrik.
7.2.5.2. Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-ruang yang berisi

gas yang terdapat pada kaca).


7.2.5.3. Kaca yang digunakan harus bebas dari komposisi kimia yang dapat

mengganggu pandangan.
7.2.5.4. Kaca harus bebas dari keretakan (garis-garis pecah pada kaca baik

sebagian atau seluruh tebal kaca).


7.2.5.5. Kaca harus bebas dari gumpilan tepi (tonjolan pada sisi panjang dan lebar

kearah luar/ masuk).


7.2.5.6. Harus bebas dari benang (string) dan gelombang (wave) benang adalah

cacat garis timbul yang tembus pandangan, gelombang adalah permukaan


kaca yang berobah dan mengganggu pandangan.
7.2.5.7. Harus bebas dari bintik-bintik (spots), awan (cloud) dan goresan (scratch).

7.2.5.8. Bebas lengkungan (lembaran kaca yang bengkok).

7.2.5.9. Mutu kaca lembaran yang digunakan mutu AA.

7.2.5.10. Ketebalan kaca lembaran yang digunakan tidak boleh


melampaui toleransi yang ditentukan oleh pabrik.

Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

7.2.5.10.1. Bahan Kaca :

7.2.5.10.1.1. Bahan kaca dan cermin harus sesuai SII 0189/78


dan PBVI 1982.
7.2.5.10.1.2. Digunakan produk Asahimas atau setara
7.2.5.10.1.3.Bahan untuk kaca interior menggunakan :
Lihat spesifikasi umum
7.2.5.10.1.4. Bahan untuk cermin menggunakan : Clear float
glalss, dengan ketebalan ditentukan dengan
gambar. Disatu permukaannya dilapisi
(chemical deposite silver) Permukaan harus
bebas noda dan cacat, bebas sulfida maupun
bercak-bercak lainnya.

7.2.5.10.1.5. Semua bahan kaca dan cermin sebelum dan


sesudah terpasang harus mendapat persetujuan
Pemberi Tugas/ Manajemen Konstruksi
7.2.5.10.1.6. Bahan untuk pintu kaca frameless : Tempered
Glass, dengan ketebalan 12mm. Yang terdapat
pada Entrance dan Area Kantin.
7.2.5.10.1.7. Sisi kaca yang tampak maupun yang tidak
tampak akibat pemotongan, harus digurinda/
dihaluskan, hingga membentuk tembereng.

7.2.6. Syarat-syarat Pelaksanaan.


7.2.6.1. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian

dan syarat pekerjaan dalam buku ini.


7.2.6.2. Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian.

7.2.6.3. Semua bahan yang telah terpasang harus disetujui oleh Pemberi Tugas/

Manajemen Konstruksi, bahan yang telah tepasang harus dilindungi dari


kerusakan dan benturan, dan diberi tanda untuk mudah diketahui, tanda-
tanda tidak boleh menggunakan kapur. tanda-tanda harus dibuat dari
potongan kertas yang direkatkan dengan menggunakan lem aci.
7.2.6.4. Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan alat

pemotong kaca khusus.

Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

7.2.6.5. Pemotongan kaca harus disesuaikan rangka, minimal 10 mm masuk

kedalam alur kaca pada kosen.


7.2.6.6. Pembersihan kaca harus menggunakan kain katun yang lunak dengan

menggunakan cairan pembersih kaca .


7.2.6.7. Hubungan kaca dengan kaca atau kaca dengan material lain tanpa melalui

kusen, harus diisi dengan lem silikon, warna transparant cara pemasangan
dan persiapan-persiapan pemasangan harus mengikuti petunjuk yang
dikeluarkan pabrik.
7.2.6.8. Cermin dan kaca harus tepasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak

diperkenankan retak dan pecah pada sealant tepinya, bebas dari segala
noda dan bekas goresan.
7.2.6.9. Cermin yang terpasang sesuai contoh yang telah diserahkan dan semua

yang terpasang harus Pemberi Tugas/ Manajemen Konstruksi, jenis cermin


sesuai dengan yang telah disebutkan dalam syarat pemakaian bahan
material dalam uraian dan syarat pekerjaan tertulis ini type VVV polished,
dengan ketebalan ditentukan kemudian.

7.2.7. Pemasangan cermin :


7.2.7.1. Cermin ditempel dengan dasar kayu lapis jenis MR yang disekrupkan pada

dinding, kemudian dilapis dengan plastik busa tebal 1 cm. Pemasangan


cermin menggunakan penjepit aluminium siku atau sekrup-sekrup kaca
yang mempunyai dop penutup stainless steel.
7.2.7.2. Setelah terpasang cermin harus dibersihkan dengan cairan pembersih yang

mengandung amonia.

PASAL 8
PEKERJAAN TANGGA

8.1.1. Lingkup Pekerjaan.

8.1.1.1. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-

bahan yang diperlukan, termasuk alat-alat bantunya dan alat angkut yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai dengan gambar-
gambar, dan uraian syarat-syarat ini dilokasi yang ditentukan atau sesuai

Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

petunjuk Pemberi Tugas/ Manajemen Konstruksi.


8.1.1.2. Dalam hal ini termasuk pekerjaan :

8.1.1.2.1. Handrail Besi

8.1.2. Persyaratan Bahan

8.1.2.1. Tangga (Besi Siku dan Expanded Metal Sheet)

Terbuat Dari bahan besi mutu terbaik produksi dalam negeri atau yang
disetujui Direksi Pengawas/MK.
8.1.2.2. Lapis finishing dari seluruh permukaan railing besi harus dilakukan

pengecatan dasar/zinkcromate, merupakan lapisan cat yang bermutu baik.


Pengecatan dilakukan minimal 2 (dua) lapis. Warna cat akan ditentukan
kemudian.

8.1.3. Pengujian.

8.1.3.1. Bila dianggap perlu, Pemborong wajib mengadakan test terhadap bahan-

bahan tersebut pada laboratorium yang ditunjuk Pemberi Tugas/


Manajemen Konstruksi, baik mengenai komposisi, konsentrasi dan aspek-
aspek lain yang ditimbulkan. dalam hal ini Pemborong/ Supplier harus
menunjukkan syarat rekomendasi, dari lembaga resmi yang ditunjuk
tersebut sebelum memulai pekerjaan.
8.1.3.2. Semua bahan untuk pekerjaan ini harus ditinjau dan diuji, baik pada

pembuatan, pengerjaan maupun pelaksanaan di lapangan oleh Pemberi


Tugas/ Manajemen Konstruksi atas tanggungan Pemborong tanpa biaya
tambahan.
8.1.3.3. Bila Pemberi Tugas/ Manajemen Konstruksi memandang perlu dilakukan

pengujian ketegaran terhadap aberasi, maka segala biaya dan fasilitas yang
dibutuhkan untuk terlaksananya pekerjaan tersebut adalah menjadi
tanggung jawab Pemborong.

8.1.3.4. Syarat Pengamanan Pekerjaan.

8.1.3.4.1. Pasangan railing harus dilindungi dari kemungkinan cacat yang

Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

diakibatkan oleh pekerjaan-pekerjaan lain.


8.1.3.4.2. Bila terjadi kerusakan, Pemborong diwajibkan untuk
memperbaikinya dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan.
seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung jawab Pemborong.

8.1.4. Syarat-syarat Pelaksanaan

8.1.4.1. Seluruh pekerjaan dibengkel harus merupakan pekerjaan yang


berkualitaas tinggi, seluruh pekerjaan harus dilakukan dengan
ketepatan sedemikian rupa sehingga semua komponen dapat dipasang
dengan tepat dilapangan.
8.1.4.2. Pengelasan konstruksi harus dilakukan sesuai gambar konstruksi dan
harus mengikuti prosedur/persyaratan-persyaratan dalam AWS dan AISC
Spesification.
8.1.4.3. Hasil pengecatan dan warna yang dihasilkan, harus baik, merata dan

tidak terjadi cacat/noda akibat pemasangan. Bila terjadi kerusakan,


perbaikan segera dilakukan tanpa tambahan biaya.

PASAL 9
PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

9.1. Lingkup Pekerjaan.

9.1.1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan, sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
9.1.2. Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi seluruh
pemasangan pada daun pintu kayu, daun pintu aluminium dan daun jendela
seperti yang ditunjukkan/ disyaratkan dalam detail gambar.

9.2. Syarat-syarat Bahan.

9.2.1. Semua hardware yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum
dalam buku spesifikasi teknis. Bila terjadi perubahan atau hardware akibat dari
pemilihan merek, Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut kepada Pemberi
Tugas/ Manajemen Konstruksi untuk mendapatkan persetujuan.

Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

9.2.2. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari pelat aluminium
berukuran 3 x 6 cm dengan tebal 1 mm. Tanda pengenal ini dihubungkan dengan
cincin nikel ke setiap anak kunci.
9.2.3. Harus disediakan lemari penyimpanan anak kunci dengan 'Backed Enamel Finish'
yang dilengkapi dengan kaitan-kaitan untuk anak kunci lengkap dengan nomor
pengenalnya.

9.3. Perlengkapan Pintu dan Jendela.

9.3.1. Pekerjaan Kunci dan Pegangan Pintu.


9.3.1.1. Lihat Spesifikasi umum

9.3.1.2. Semua kunci-kunci tanam harus terpasang dengan kuat pada rangka daun

pintu. Dipasang setinggi 90 cm dari lantai atau sesuai petunjuk Pemberi


Tugas/ Manajemen Konstruksi.
9.3.2. Pekerjaan Engsel.
9.3.2.1. Untuk pintu-pintu panel pada umumnya menggunakan engsel pintu merk

Cisa setara atau ditentukan kemudian


9.3.2.2. Jumlah engsel yang dipasang harus diperhitungkan menurut beban berat

daun pintu, tiap engsel memikul maksimal 20 kg.


9.3.2.3. Untuk pintu-pintu aluminium serta pintu panil menggunakan engsel lantai

(floor hinge) double action, dipasang dengan baik pada lantai, sehingga
terjamin kekuatan dan kerapihannya, dipasang sesuai dengan gambar
untuk itu.
9.3.2.4. Untuk jendela digunakan engsel merk Cisa atau setara.

9.3.2.5. Untuk pintu-pintu besi dipakai engsel kupu dibuat khusus untuk keperluan

masing-masing pintu atau ditentukan lain oleh gambar.

9.3.3. Pekerjaan Door Closer, Door Stopper dan Door Holder.


9.3.3.1. Untuk seluruh daun pintu panil-panil dan daun pintu seperti pintu-pintu

toilet, menggunakan door closer. Warna akan ditentukan oleh Perencana


9.3.3.2. Door Closer harus terpasang dengan baik dan merekat dengan kuat pada

batang kosen dan daun pintu, dan disetel sedemikian rupa, sehingga pintu
selalu menutup rapat kosen pintu.
9.3.3.3. Untuk seluruh pintu kecuali yang berengsel lantai diberi door stopper merk

Dorma, Bostinco atau setara.

Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

9.3.3.4. Door stopper dipasang dengan baik pada lantai dengan sekrup pintu

kecuali pintu-pintu toilet, pintu masuk utama dan pintu-pintu besi.

9.3.4. Bahan – bahan.


9.4.1. Engsel :
9.4.1.1. Floor hinge dengan hold open.

9.4.1.2. Engsel kupu-kupu.

9.4.1.3. Engsel jendela jungkit.

9.4.2. Lockcase.
9.4.3. Cylinder .
9.4.4. Kunci daun jendela kaca.
9.4.5. Handle dan Black Plate.
9.4.6. Door closer type hydraulic over head doorcloser
9.4.7. Door stoper.
9.4.8. Kunci gembok (pad lock).
9.4.9. Door Holder sesuai dengan rangka dan panel yang terpasang.
9.4.10. Warna akan ditentukan kemudian oleh perencana.

9.4.11. Kontraktor wajib mengajukan contoh untuk mendapatkan


persetujuan perencana atau Pemberi Tugas/ Manajemen Konstruksi .

9.3.5. Persyaratan Pelaksanaan.


9.3.5.1. Engsel diatas dipasang sekitar 28 cm (as) dari permukaan atas pintu. Engsel

bawah dipasang sekitar 32 cm (as) dari permukaan bawah pintu. Engsel


tengah dipasang ditengah-tengah kedua engsel tersebut. Untuk pintu
toilet, engsel atas dan bawah dipasang sekitar 28 cm dari permukaan
pintu, engsel tengah dipasang ditengah-tengah antara kedua engsel
tersebut.
9.3.5.2. Penarik pintu (door pull) dipasang 90 cm (as) dari permukaan lantai.

9.3.5.3. Pemasangan lockcase, handle dan back plate serta door closer harus rapi,

lurus sesuai dengan letak posisi yang telah ditentukan oleh Pemberi Tugas/
Manajemen Konstruksi. apabila hal tersebut tidak tercapai, kontraktor
wajib memperbaikinya tanpa tambahan biaya.
9.3.5.4. Door stopper dipasang pada lantai, letaknya diatur agar daun pintu dan

kunci tidak membentur tembok pada saat pintu terbuka.

Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

9.3.5.5. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus

dilakukan pengujian secara kasar dan halus.


9.3.5.6. Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.

9.3.5.7. Kontraktor wajib membuat shop drawing berdasarkan gambar Dokumen

Kontrak yang terlah disesuiakan dengan keadaan di lapangan. Didalam


shop drawing harus jelas dicantum semua data yang diperlukan termasuk
keterangan produk, cara pemasangan atau detail-detail khusus yang belum
tercakup secara lengkap di dalam gambar dan Dokumen Kontrak sesuai
dengan standar spesifikasi pabrik.
9.3.5.8. Shop drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu oleh Pemberi

Tugas/ Manajemen Konstruksi.

PASAL 10
PEKERJAAN SANITARI

10.1. Lingkup Pekerjaan. Termasuk dalam pekerjaan peralatan dan perlengkapan daerah basah

ini adalah penyediaan tenaga kerja, pengadaan dan pemasangan, bahan-bahan,


peralatan untuk melaksanakan pekerjaan ini termasuk alat-alat bantunya dan alat angkut
bila diperlukan untuk pekerjaan peralatan dan perlengkapan daerah basah ini sesuai
dengan yang dinyatakan dalam gambar-gambar, uraian dan syarat-syarat dibawah ini.

10.2. Persyaratan Bahan.

10.2.1. Produk TOTO / setara untuk Kloset dan Wastafel serta fixture lainnya.

10.2.2. Warna akan ditentukan kemudian.

10.2.3. Semua material harus memenuhi ukuran standar dan mudah didapatkan di

pasaran kecuali bila ditentukan lain.


10.2.4. Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapannya, sesuai

dengan yang telah disediakan/ disyaratkan oleh pabrik terhadap ketentuan


masing-masing tipe produk.
10.2.5. Toilet Umum/Publik dan menggunakan produk Toto atau KIA dan disetujui oleh

Pemberi Tugas/Manajemen Konstruksi warna dan type sesuai dengan gambar


Perencana.

10.3. Syarat-syarat Pelaksanaan.

Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

10.3.1. Sebelum pemasangan dimulai, pemborong harus meneliti gambar-gambar yang

ada dan kondisi di Lapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan,


cara pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.
10.3.2. Bila ada kelalaian dalam hal apapun antara gambar dengan spesifikasi dan

sebagainya, maka Pemborong harus segera melaporkannya kepada Pemberi


Tugas/Manajemen Konstruksi.
10.3.3. Pemborong tidak dibenarkan memulai pekerjaannya disuatu tempat bila ada

kelainan/ perbedaan di tempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.


10.3.4. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/ pemeriksaan untuk

kesempurnaan hasil pekerjaan.


10.3.5. Hasil pekerjaan harus baik, dapat berfungsi dengan sempurna dan kokoh

10.3.6. Pemborong wajib memperbaiki/ mengulangi/ mengganti bila ada kerusakan yang

terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Pemborong,
selama kerusakan bukan disebabkan oleh Pemberi Tugas/Manajemen Konstruksi.
10.3.7. Semua material harus memenuhi ukuran, standar dan didapatkan di pasaran,

kecuali bila ditentukan lain.


10.3.8. Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapannya, sesuai

dengan yang telah di sediakan oleh pabrik.


10.3.9. Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disyaratkan dalam uraian dan

syarat-syarat dalam buku ini.

10.4. Syarat-syarat Pelaksanaan

10.4.1. Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada Direksi Pemberi

Tugas/Manajemen Konstruksi beserta persyaratan / ketentuan pabrik untuk


mendapatkan persetujuan. Bahan yang tidak di setujui harus di ganti tanpa
biaya tambahan.
10.4.2. Jika dipandang perlu di adakan penukaran / penggantian bahan pengganti
harus di setujui Direksi Pemberi Tugas/Manajemen Konstruksi berdasarkan
contoh yang diajukan Kontraktor.
10.4.3. Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-gambar yang

ada dan kondisi di lapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan,


cara pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.
10.4.4. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar Arsitektur dengan gambar

spesifikasi dan sebagainya, maka Kontraktor harus segera melaporkannya

Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

kepada Direksi Pemberi Tugas/Manajemen Konstruksi.

10.4.5. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada

kelainan/perbedaan di tempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan


10.4.6. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk

kesempurnaan hasil pekerjaan.


10.4.7. Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan yang

terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Kontraktor,
selama kerusakan bukan di sebabkan oleh tindakan Pemberi Tugas.
10.4.8. Pelaksanaan pemasangan harus menghasilkan pekerjaan yang sempurna,

rapi dan lancar dipergunakannya.

PASAL 11
PEKERJAAN PENGECATAN

11.1. Lingkup Pekerjaan

11.1.1. Persiapan Permukaan yang akan diberi cat.

11.1.2. Pengecatan permukaan dengan bahan-bahan yang telah ditentukan.

11.1.3. Pengecatan semua permukaan dan area yang ada gambar tidak disebutkan

secara khusus, dengan warna dan bahan sesuai dengan petunjuk Perencana.

11.2. Standard Pengerjaan (Mock Up).

11.2.1. Sebelum pengecatan dimulai, Kontraktor harus melakukan pengecatan pada satu

bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut
akan dijadikan contoh pilihan warna, texture, material dan cara pengerjaan.
Bidang-bidang yang akan dipakai sebagai mock up ini akan ditentukan oleh
Pemberi Tugas/Manajemen Konstruksi.
11.2.2. Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Pemberi Tugas/

Pengawas Lapangan dan Perencana, bidang-bidang ini akan dipakai sebagai


standar minimal keseluruhan pekerjaan pengecatan.

11.3. Contoh dan Bahan Untuk Perawatan.

11.3.1. Kontraktor harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat pada

bidang-bidang transparant ukuran 30x30 cm2. Dan pada bidang-bidang tersebut

Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

harus dicantumkan dengan jelas warna, fomula cat, jumlah lapisan dan jenis
lapisan (dari cat dasar sampai lapisan akhir).
11.3.2. Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada Pemberi Tugas/

Pengawas Lapangan dan Perencana. Jika contoh-contoh tersebut telah disetujui


secara tertulis oleh Pemberi Tugas/Manajemen Konstruksi, barulah Kontraktor
melanjutkan dengan pembuatan mock up seperti tercantum pada PB-02.
11.3.3. Kontraktor harus menyerahkan kepada Pemberi Tugas/Manajemen Konstruksi

minimal 5 galon tiap warna dan jenis cat yang dipakai. Kaleng-kaleng cat tersebut
harus tertutup rapat dan mencantumkan dengan jelas identitas cat yang ada
didalamnya. Cat ini akan dipakai sebagai cadangan untuk perawatan oleh
Pemberi Tugas/ Pengawas Lapangan, dibuatkan daftar bidang pengecatan dan
type cat yang digunakan.

11.4. Pekerjaan Cat Dinding.

11.4.1. Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran

bangunan dan/ atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar.


11.4.2. Cat jenis Weathershield Merk Mowilex/setara untuk exterior

11.4.3. Cat jenis Acrylic Emulsion Paint Merk Mowilex/setara. Warna akan ditentukan

kemudian.
11.4.4. Untuk dinding dengan Cat Minyak juga menggunakan merk ICI Dulux Pearl Glo /

setara
11.4.5. Plamur yang digunakan adalah plamur tembok merk ICI Wallfiller/ setara.

11.4.6. Sebelum dinding plamuur plesteran sudah harus betul-betul kering, tidak ada

retak-retak dan Kontraktor meminta persetujuan kepada Direksi/Manajemen


Konstruksi.
11.4.7. Pekerjaan plamuur dilaksanakan dengan pisau plamuur dari plat baja tipis dan

lapisan plamuur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata.
11.4.8. Sesudah 7 hari plamuur terpasang dan percobaan warna besi, kemudian

dibersihkan dengan bulu ayam sampai bersih betul. Selanjutnya dinding dicat
dengan menggunakan roller.
11.4.9. Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari 1 (satu) lapis alkali resistance

sealer yang dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis water base dengan kekentalan cat
sebagai berikut :

11.4.9.1. Lapis I encer (tambahan 20% air).

Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

11.4.9.2. Lapis II kental.


11.4.9.3. Lapis III encer.

11.4.10. Untuk warna-warna yang sejenis, Kontraktor diharuskan menggunakan kaleng-

kaleng dengan nomor pencampuran (batch number) yang sama


11.4.11. Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh,

rata, licin, tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap
segala kotoran.

11.5. Pekerjaan Cat Langit-langit.

11.5.1. Yang termasuk dalam pekerjaan cat langit-langit adalah langit-langit gypsum,

pelat beton atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar.


11.5.2. Cat yang digunakan merk Mowilex Tipe Cendana atau setara. Warna akan diten-

tukan Perencana setelah melakukan percobaan pengecatan


11.5.3. Plamuur yang digunakan adalah plamuur kayu.

11.5.4. Selanjutnya semua metode/ prosedure sama dengan pengecatan dinding dalam

butir d, kecuali tidak digunakannya lapis alkali resistance sealer pada pengecatan
langit-langit ini.
11.5.5. Sambungan-sambungan gypsum harus diberi flexible sealant agar tidak terlihat

sebagai retakan sesudah dicat.

11.6. Pengecatan Cat Kayu.

11.6.1. Yang termasuk dalam pekerjaan cat kayu adalah daun pintu panil multipleks,

dan/ atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar.


11.6.2. Cat yang digunakan adalah merk ICI jenis Synthetic Enamel, warna ditentukan

Perencana setelah melakukan percobaan pengecatan.


11.6.3. Bidang yang akan dicat diberi meni kayu, warna merah 1 lapis, kemudian

diplamuur dengan plamuur sampai lubang-lubang/ pori-pori terisi sempurna


11.6.4. Setelah 7 (tujuh) hari, bidang plamuur diampelas besi halus dan dibersihkan dari

debu, kemudian dicat skurang-kurangnya 3 (tiga) kali dengan menggunakan


kwas.
11.6.5. Setelah pengecatan selesai, bidang cat yang terbentuk, utuh, rata, tidak ada

bintik-bintik atau gelembung udara dan bidang cat dijaga terhadap pengotoran.

Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

11.7. Pekerjaan Finishing Melamic.

11.7.1. Yang termasuk pekerjaan ini adalah seluruh bidang-bidang pekerjaan kayu yang

terlihat didalam bangunan termasuk panil-panil daun pintu serta bagian-bagian


lain yang ditentukan dalam gambar
11.7.2. Semua permukaan kayu yang hendak dimelamic, dibersihkan dari debu, minyak

dan kotoran yang mungkin melekat disitu.


11.7.3. Sesudah betul-betul bersih, digosok dengan amplas kayu, agar supaya seluruh

permukaan kayu rata dan licin, tidak lagi terdapat serat kayu yang tidak rata pada
permukaan kayu tersebut.
11.7.4. Apabila seluruh permukaan kayu sudah licin, pori-pori kayu harus ditutup dengan

melamic wood filler secukupnya, kemudian digosok dengan kain sampai halus
dan rata.
11.7.5. Permukaan kayu yang telah diplamuur dengan wood filler tersebut, dihaluskan

dengan amplas Duco yang halus, kemudian debu bekas amplas dibersihkan.
11.7.6. Pembuatan wood filler dilakukan dengan mencampurkan 10 bagian sanding

sealer dengan bagian hardener dan ditambahkan dengan talk secukupnya, wood
filler diapllikasikan dengan kape sampai pori-pori tertutup sempurna dengan
diamplas Duco yang halus untuk setiap lap.
11.7.7. Sanding sealer sebagai cat dasar dicampur dengan hardener serta diencerkan

dengan thinner. Perbandingan campuran adalah 10 bagian Sanding sealaer + 1


bagian hardener + thineer secukupnya. Dibutuhkan 2 – 3 lapis cat dasar
setiaplapisan harus diamplas sempurna, sehingga diperoleh permukaan yang
halus dan rata.
11.7.8. Cat akhir dipakai ulaskan lapis 1 dengan rata dan sempurna dan amplas
sempurna kemudian ulaskan lapis ke 2 dan yang terakhir lapis 3 adalah lapisan
finished tidak perlu diamplas. Warna akan ditentukan meudian oleh Perencana.

11.8. Pekerjaan Cat Besi.

11.8.1. Yang termasuk pekerjaan ini adalah pengecatan seluruh bagian-bagian besi

seperti pintu-pintu besi, talang-talang dan pekerjaan besi lain ditentukan dalam
gambar.
11.8.2. Cat yang dipakai adalah merk Mowilex jenis. Pekerjaan cat dilakukan setelah

bidang yang akan dicat, selesai diamplas halus dan bebas debu, oli dan lain-lain.
11.8.3. Sebagai lapisan dasar anti karat dipakai sebagai cat dasar 1 kali. Sambungan las

Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

dan ujung-ujung yang tajam diberi "touch up" dengan dua lapis Dulux Undercoat
A-543-101 setelah itu lapisan tebal 40 micron diulaskan.
11.8.4. Setelah kering dan diamplas kembali, maka disemprot 1 lapis. Setelah 16 jam

mengering baru lapisan akhir Dulux Sintetic Supergloss disemprot 3 lapis.


11.8.5. Pengecatan dilakukan dengan menggunakan semprot dengan compressor 3 lapis.

11.8.6. Setelah pengecatan selesai, bidang cat harus licin, utuh, mengkilap, tidak ada

gelembung-gelembung dan dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.

PASAL 12
PEKERJAAN RAILING TANGGA

12.1. Pekerjan ini meliputi menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat

bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapainya hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
12.2. Meliputi pekerjaan railing dilakukan pada void dan tangga atau seluruh detail yang

ditunjukkan/ disebutkan dalam gambar.


12.3. Persyaratan Bahan untuk Tangga kebakaran (carbon steel)

12.3.1.1. Dari bahan besi mutu terbaik produksi dalam negeri atau yang disetujui

Pemberi Tugas/Manajemen Konstruksi.


12.3.1.2. Tangga utama (Pipa Besi)

12.3.1.3. Railing dari bahan stanless steel AISI 24 ex. Japan.

12.3.1.4. Bentuk / ukuran sesuai yang ditunjukkan dalam detail gambar. Bahan besi

dan stanless steel harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam PUBI
1982 .
12.3.1.5. Lapis finishing dari seluruh permukaan railing besi harus dilakukan pengecatan

dasar/zinkcromate, merupakan lapisan cat yang bermutu baik produk setara


Dulux. Pengecatan dilakukan minimal 2 (dua) lapis. Warna cat akan ditentukan
kemudian.
12.3.1.6. Seluruh pekerjaan dibengkel harus merupakan pekerjaan yang berkualitaas

tinggi, seluruh pekerjaan harus dilakukan dengan ketepatan sedemikian


rupa sehingga semua komponen dapat dipasang dengan tepat dilapangan.
12.3.1.7. Pengelasan konstruksi harus dilakukan sesuai gambar konstruksi dan harus

mengikuti prosedur/persyaratan-persyaratan dalam AWS dan AISC


Spesification.

Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

12.3.1.8. Hasil pengecatan dan warna yang dihasilkan, harus baik, merata dan tidak

terjadi cacat/noda akibat pemasangan. Bila terjadi kerusakan, perbaikan segera


dilakukan tanpa tambahan biaya.

Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

PASAL 13
PEKERJAAN ATAP BETON

13.1. Lingkup Pekerjaan.

13.1.1. Meliputi pengadaan dan pemasangan semua jenis bahan penutup atap seperti

yang tertera atau disebutkan dalam gambar rencana


13.1.2. Mengadakan koordinasi dengan sub pekerjaan yang lain, yang berkaitan

dengan pekerjaan pemasangan atap, seperti pekerjaan kayu, pekerjaan


penangkal petir dan lain-lain.

13.2. Persyaratan dan Bahan-bahan.

13.2.1. Sebelum bahan penutup atap didatangkan ke lapangan, contoh-contoh semua

bahan seperti bahan atap dan lain sebagainya yang akan digunakan harus
diajukan terlebih dahulu untuk dimintakan persetujuannya dari Pemberi
Tugas/Manajemen Konstruksi.
13.2.2. Waterproofing : type membrane (Bithutene 3000) ex Fosroc.
13.2.3. Adukan : 1 PC : 3 Psr
13.2.4. Penguat : Wiremesh
13.2.5. Tebal bahan dasar adalah sesuai standard pabrik

13.3. Syarat Pelaksanaan.

13.3.1. Periksalah permukaan atap beton terhadap kondisi-kondisi yang dapat

mengganggu dan mempengaruhi pekerjaan. Jangan menindaklanjuti pekerjaan


sampai kondisi atap beton benar-benar dalam kondisi memuaskan. Dimulainya
pekerjaan ini adalah tergantung penerimaan kondisi atap.
13.3.2. Pastikan permukaan atap beton yang harus bebas dari lubang-lubang, retak,

kemungkinan-kemungkinan lain yang dapat mengganggu pekerjaan.


13.3.3. Pastikan bahwa atap beton sudah terawat dan kering dalam jangka waktu

tertentu menerima pekerjaan ini.


13.3.4. Bersihkan permukaan atap beton sesuai kebutuhan/instruksi pemasangan

membrane waterproofing.
13.3.5. Tutuplah retak-retak, sambungan-sambungan, dengan memakai ratio dalam

dan lebar pemasangan waterproofing.


13.3.6. Sistem pemasangan waterproofing harus sesuai degan petunjuk dan syarat-

Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

syarat yang dijelaskan dalam pasal waterproofing.


13.3.7. Pada pemasangan pipa-pipa instalasi air yang menembus pelat beton, beton

harus dicor kembali dengan non shrink concrete, sebelum dilapis waterproofing.
13.3.8. Pada pertemuan-pertemuan sudut diisi dulu dengan bidang miring (45 derajat)

dari plester sebelum lapisan waterproofing.


13.3.9. Setelah lapisan waterproofing selesai di pasang, lalu ditutup dengan plesteran

(screed) 1 Pc : 3 Psr, tebal minimal 6 cm dan dibuat dengan kemiringan


minimum 3% untuk menyalurkan air hujan dengan arah sesuai gambar rencana.

13.4. Pembersihan :

Lindungi permukaan disekitar area dari kerusakan dan kepudaran.


Bersihkan permukaan dari benda-benda dan bekas-bekas pekerjaan yang tidak
perlu. Lindungi permukaan dari benda-benda berat dan tidak dianjurkan untuk
ditempati benda-benda seperti chiller dan sebagainya yang berkaitan dengan
instalasi ME pada atap.

PASAL 14
PEKERJAAN BANGUNAN PELENGKAP

14.1. Lingkup Pekerjaan.

14.1.1. Pekerjaan meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-

alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan ini, sehingga dapat dicapai
hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
14.1.2. Melaksanakan pekerjaan luar bangunan dan pekerjaan lapangan sehingga

diperoleh hasil yang baik dan memuaskan.


14.1.3. Termasuk Dalam Lingkup Pekerjaan ini adalah :

14.1.3.1. Pelaksanaan pembuatan jalan, tempat parkir dari blok-blok beton

( paving blok ).
14.1.3.2. Pagar Besi dan Pagar Tembok.

14.1.3.3. Gapura

14.1.3.4. Rumah Jaga

14.2. Pekerjaan Parkir dan Halaman

14.2.1. Paving Blok

14.2.1.1. Terbuat dari beton cetak yang memenuhi persyaratan mutu SII No.
0819-83.

Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

14.2.1.2. Kuat tekan : 400 Kg/cm2.


14.2.1.3. Ketahanan aus : 0,090 mm/menit.
14.2.1.4. Penyerapan air : 3%
14.2.1.5. Tebal : 8 cm untuk jalan dan pedestrian.
14.2.1.6. Standard kwalitas : Produksi CONBLOC INDONESIA atau
setara.
14.2.1.7. Warna : Ditentukan Kemudian

14.2.2. Kanstin.

14.2.2.1. Terbuat dari beton cetak yang memenuhi persyaratan mutu SII.
14.2.2.2. Kuat tekan : 400 Kg/cm2.
14.2.2.3. Ukuran per unit : 15 x 40 x 30 cm.
14.2.2.4. Standard kwalitas : Produksi CONBLOC INDONESIA atau
setara.
14.2.3. Sand Bedding (Pasir di bawah pasangan paving/ interblok).

14.2.3.1. Pasir untuk laying course harus merupakan pasir yang tajam dan

bersih.
14.2.3.2. Kadar tanah atau sillt tidak lebih dari 3 % (berat) dan tidak lebih dari

10 % yang tertahan pada sieve 5 mm atau yang dikenal dengan


PASIR EXTRA BETON.
14.2.3.3. Pasir yang digunakan pada waktu pemasangan paving/ interblok

harus benar-benar kering.


14.2.4. Pembentukan Badan Jalan (Sub-grade).

14.2.4.1. Badan jalan (Sub grade) adalah bagian yang akan mendukung sub

base atau konstruksi perkerasan.


14.2.4.2. Semua material sampai kedalaman 30 cm dibawah Sub grade harus

dipadatkan sampai 100 % dari maximum kepadatan (kering) yang


didapat dari percobaan AASHo T.99 atau minimal dengan nilai CBR-
4.
14.2.4.3. Sub grade harus dibentuk, sehingga mempunyai profil dengan

kemiringan sama seperti yang dibutuhkan untuk kemiringan


drainage (cross fall) yaitu 2½ %.
14.2.4.4. Sub-grade termasuk harus sudah padat sebelum pekerjaan sub base

dimulai.

14.2.5. Lapisan Sub-base.


Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

14.5.1. Lapisan Sub-base terdiri dari lapisan sirtu (20 cm untuk jalan dan 15
cm untuk pedestrian) dan lapisan macadam 14 cm.
14.5.2. Lapisan sirtu tidak boleh terlalu banyak mengandung tanah.
14.5.3. Lapisan sirtu dipadatkan dengan mesin gilas ukuran 10 – 12 ton hingga
padat. Untuk mendapatkan kepadatan yang baik, pada waktu
pemadatan sirtu, disiram air secukupnya.
14.5.4. Setelah lapisan sirtu dipadatkan sesuai dengan kepadatan yang
ditentukan diatasnya diletakkan lapisan macadam.
14.5.5. Lapisan macadam juga dipadatkan dengan mesin gilas ukuran 10 – 12
ton hingga padat.
14.5.6. Lapisan teratas dari sub-base juga harus mempunyai kemiringan yang
sama dengan kemiringan cross fall, yaitu 2 ½ % kedua arah.

14.2.6. Lapisan Paving/Interbloc.

14.2.6.1. Di atas lapisan Sub-base dipasang lapisan pasir (pasir extra beton).

Profil dari permukaan pasir yang belum dipadatkan harus sama


dengan profil permukaan yang dikehendaki (kemiringan 2 ½ %).
14.2.6.2. Interbloc dipasang diatas permukaan pasir yang belum dipadatkan,

tetapi telah diratakan. Perataan permukaan pasir harus menggunakan


papan yang diserut rata (screed board).
14.2.6.3. Pasangan paving/ interbloc kemudian dipadatkan dengan
menggunakan Vibrator PlateCompactor sebanyak 3 kali jalan sebelum
pasir yang mengisi celah/ naat ditebarkan. Alat pemadatan (vibrator
plat Compactor) yang digunakan mempunyai ukuran plat pemadat
0,35 – 0, 5 m2, dengan centrifugel force 1,6 – 2 ton.
14.2.6.4. Pada jarak 1 meter dari tempat-tempat yang belum diberi tahanan

atau kanstin (beton tepi) tidak dipadatkan terlebih dahulu.


14.2.6.5. Pasir bersih dengan ukuran partikel maximum 1 mm kemudian

disapukan diatas permukaan paving/ interbloc dan kemudian terakhir


dipadatkan lagi dengan Vibrator 3 kali jalan sampai celah-celah antara
paving/ interbloc menjadi padat.
14.2.6.6. Untuk mendapatkan permukaan jalan paving/ interbloc yang rata,

perlu di bantu dengan menjalankan mesin giling yang 4 – 6 ton yang


dijalankan beberapa kali sesuai dengan kemiringan yang ada.
14.2.6.7. Bagian-bagian paving/ interbloc yang telah dipasang harus segera

Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

dipadatkan. Untuk bagian-bagian yang belum dipadatkan, mutlak


tidak boleh dilalui oleh orang maupun kendaraan. Hal ini untuk
menghindarkan penurunan yang tidak merata setelah pemadatan.

14.2.7. Pekerjaan Pagar besi.

14.2.7.1. Persyaratan Bahan.

14.2.7.1.1. Pagar dari besi GIP dengan bagian bawah dari pasangan
Bata Ringandengan pondasi beton cor di tempat.
14.2.7.1.2. Bahan untuk pagar besi harus memenuhi persyaratan
sesuai dengan persyaratan pekerjaan besi/ baja.
14.2.7.1.3. Bahan untuk dinding tembok harus memenuhi
persyaratan, sesuai dengan persyaratan untuk pekerjaan
pasangan.
14.2.7.1.4. Bahan untuk pondasi beton harus memenuhi persyaratan
sesuai dengan persyaratan untuk pekerjaan beton.

14.2.7.2. Syarat-syarat Pelaksanaan.

14.2.7.2.1. Pembuatan pagar harus lurus, rapih, dan kokoh, cukup


kuat, dengan ketiggian sesuai gambar rencana. Pekerjaan
las harus dan kokoh/ rigid, rapih, halus dan tidak terlihat
bekas-bekas pengelasannya. Lurus dan tidak ada yang
lengkung.
14.2.7.2.2. Pintu swing/ engsel dibuat sesuai dengan gambar
rencana. Kokoh, rapih dan tidak menampakkan bekas-
bekas pengelasannya. Engsel-engselnya harus kokoh dan
kuat, dapat menahan beban pintu. Berputar pada satu
titik as (engsel 3 buah) dengan posisi tegak lurus),
sehingga dapat digerakkan dengan mudah dan ringan
Baik pintu sorong maupun pintu engsel, masing-masing
dilengkapi dengan grendel-grendel dan tempat gembok
(pad-lock).
14.2.7.2.3. Baik pagar maupun pintu-pintu harus merupakan suatu
kesatuan yang kokoh, lurus dan rapih.
14.2.7.2.4. Pemasangan Bata Ringandan pondasi harus dikerjakan
sesuai dengan persyaratan pekerjaan pasangan dan
Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

sesuai dengan gambar rencana. Pada bagian depan/ luar


dari pasangan bata ini diberikan pelapis batu alam di
tempel.
14.2.7.2.5. Pagar besi dicat dengan cat Alkyd Enamel, yang
warnanya akan ditentukan oleh Pemberi Tugas/
Pengawas Lapangan. Sebelum dicat, permukaan harus
bersih dari kotoran, lemak, minyak, karat dan lain-lain.
Kemudian diberi cat dasar Q.D Red Lead Primer/Red
Oxide Primer.

14.2.8. Pekerjaan Saluran.

14.2.8.1. Pekerjaan Drainase dan Saluran Pembuangan.


14.2.8.1.1. Lingkup Pekerjaan.
14.2.8.1.1.1. Yang termasuk pekerjaan ini adalah

penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,


peralatan dan alat-alat bantu lainnya
termasuk pengangkutan yang
diperlukan untuk
penyelesaian pekerjaan ini sesuai yang
dinyatakan dalam gambar dan uraian
syarat dibawah ini di lokasi yang
ditentukan sesuai petunjuk
Pemberi
Tugas/Manajemen Konstruksi.
14.2.8.1.1.2. Pekerjaan ini meliputi seluruh detail

yang disebutkan/ ditunjukkan dalam


gambar-gambar atau sesuai petunjuk
Pemberi Tugas/Manajemen Konstruksi.
14.2.8.1.2. Persyaratan Bahan.
14.2.8.1.2.1. Bata Merah harus memenuhi NI-10.
14.2.8.1.2.2. Semen portland harus memenuhi NI-8.
14.2.8.1.2.3. Air harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat
2.
14.2.8.1.2.4. Kerikil, pasir beton, besi beton harus

memenuhi NI-3 pasal 50 dan PUBI-82

Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

pasal 20.
14.2.8.1.2.5. Material lain yang tidak terdapat pada

daftar di atas, tetapi dibutuhkan untuk


penyelesaian/ penggantian pekerjaan
dalam bagian ini, harus dari kualitas
terbaik yang disetujui Pemberi
Tugas/Manajemen Konstruksi.

14.2.8.1.3. Syarat-syarat Pelaksanaan.

14.2.8.1.3.1. Untuk dinding parit atau bak kontrol

menggunakan Bata Ringansetempat


kualitas terbaik dengan adukan pasang
dan plesteran 1PC : 3Psr.
14.2.8.1.3.2. Tebal dinding 1/2 batu (15 cm) atau 1

batu (27 cm) sesuai gambar kerja dan


detail-detailnya.
14.2.8.1.3.3. Sebagai pondasi dan tutup bak kontrol

menggunakan beton pelat dengan


pembesian dan untuk landasan beton
riool dan 1/2 diameter beton buis parit
menggunakan lantai kerja, juga sebagai
pondasi dari dinding parit kanan dan
parit kiri.
14.2.8.1.3.4. Pelaksanaan harus sesuai gambar kerja,

rapih dan sempurna.

14.2.8.2. Pekerjaan Saluran Hujan.


14.2.8.2.1. Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh instalatur yang

berpengalaman. Jenis dan mutu bahan maupun


pekerjaan/ pemasangan harus memenuhi
persyaratan- persyaratan dan ketentuan-ketentuan

kelas D sesuai gambar rencana.


14.2.8.2.2. Pekerjaan ini meliputi instalasi pipa-pipa pembuangan

Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

air hujan. Air hujan dari atap dialirkan menuju saluran


tepi atap dimana pipa pembuangan berada/ pada atap
bangunan. Semua bangunan induk dan ruang pompa,
talang tegak berada didalam shaft bangunan kecuali
ditentukan lain dalam gambar.
14.2.8.2.3. Pada mulut-mulut pipa ini dipasang saringan yang

terbuat dari Cast Iron dan mudah dibuka untuk tujuan


pembersihan. Pembuangan air hujan tegak disalurkan
pada saluran tegak yang terletak diluar kolom,
didalam shaft yang selanjutnya bermuara kesaluran-
saluran drainase halaman sesuai gambar.
14.2.8.2.4. Pipa-pipa yang dipergunakan adalah pipa PVC type D

Ø 3" dan Ø 4" dengan ukuran-ukuran yang dapat


dilihat dalam gambar. Pipa air hujan (pipa beton)
dialirkan selanjutnya kesaluran-saluran drainase
terbuka dalam tanah dan selanjutnya kesaluran jalan
yang ada. Pada setiap pertemuan dan belokan dibuat
bak kontrol.
14.2.8.2.5. Pekerjaan ini menjadi bagian dari pada pekerjaan sipil,

Kontraktor Utama bertanggung jawab penuh atas


terselenggaranya pekerjaan tersebut dengan baik.
14.2.8.2.6. Kerusakan-kerusakan atau tersumbatnya/ kebocoran-

kebocoran/ kemiringan saluran-saluran tersebut yang


mengakibatkan ditolaknya oleh
Pemberi Tugas/Manajemen Konstruksi menjadi
tanggung jawab Kontraktor Utama atas biaya serta
kerugian- kerugiannya.

14.2.8.3. Pekerjaan Saluran bangunan Luar.


14.2.1.1.3.1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan
saluran terbuka, saluran tertutup dari pipa PVC sesuai
gambar rencana
14.2.1.1.3.2. Bak kontrol dari pasangan bata diplester atau dari
beton pracetak/ cetak di tempat sesuai yang
ditunjukkan dalam gambar, tutup saluran/ bak kontrol

Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

: grile besi atau plat beton sesuai dengan yang


ditunjukkan/ dipersyaratkan dalam gambar atau
persyaratan/ penjelasan yang diberikan pada waktu
pelaksanaan. Semua pekerjaan ini harus memenuhi
persyaratan NI-2,NI-3,NI-8. Beton yang disyaratkan
adalah beton struktural K 175.
14.2.1.1.3.3. Adukan yang dipakai 1: 4 dengan plesteran 1: 2.
Air yang dipakai harus bebas dari asam alkali atau
bahan organis lainnya.
14.2.1.1.3.4. Grille penutup saluran terbuka ataupun penutup bak
kontrol adalah dari baja strip 40.4 berjarak 2 cm yang
dicat dengan 2 lapis cat bitumenous. Bagian atas
penutup grille harus rata dengan permukaan jalan.
14.2.1.1.3.5. Buis beton yang dipakai adalah pipa beton/ beton
kanal pracetak yang berukuran sesuai dengan yang

kekuatan 175 kg/ cm2 pada umur 28 hari.

PASAL 15
PEKERJAAN ANTI RAYAP.

15.1. Lingkup Pekerjaan.

15.1.1. Meliputi pengadaan dan penyediaan bahan anti rayap seperti yang tertera atau

disebutkan dalam gambar rencana


15.1.2. Mengadakan koordinasi dengan sub pekerjaan yang lain, yang berkaitan

dengan pekerjaan anti rayap.

15.2. Persyaratan dan Bahan-bahan.

15.2.1. Bahan yang dipergunakan yang telah direkomendasi oleh komisi Pestisida

Departemen Pertanian, yaitu setara Lentrex, Termitox.


15.2.2. Bahan pelarut yang dipergunakan adalah air bersih.

15.2.3. Bahan anti rayap ini ditest pada laboratorium yang ditunjuk Pemberi
Tugas/Manajemen Konstruksi baik mengenai komposisi, konsentrasi dan aspek
dampak lingkungan yang ditimbulkan

Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

15.3. Syarat Pelaksanaan.

15.3.1. Untuk calon lantai, setiap 1 m2 area yang akan disemprot anti rayap

dipergunakan 5 liter. Sedangkan untuk komponen kayu, 200 M/M2 muka kayu
15.3.2. Kontraktor wajib menyerahkan bahan kimia di tempat kerjaan dalam keadaan

tertutup baik (sealed) serta berlabel seperti waktu diterima dari Distributor
atau pabrik guna mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas/Manajemen
Konstruksi.
15.3.3. Cara pelaksanaan pekerjaan mengikuti Uraian dan Syarat-syarat pekerjaan,

petunjuk dan ketentuan dari pabrik yang bersangkutan serta petunjuk Pemberi
Tugas/Manajemen Konstruksi.
15.3.4. Pekerjaan harus dilaksanakan oleh perusahaan Kontraktor yang mendapat ijin
untuk melaksanakan pekerjaan ini dengan mengindahkan semua peraturan
yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan dan Departemen Bina Lindung
Tenaga Kerja, dan anggota IPPHAMI (Ikatan Perusahaan Pengendalian Hama
Indonesia).
15.3.5. Semua tenaga kerja harus benar-benar ahli dan keamanan kerja diperhatikan,

penyediaan alat-alat kerja yang baik dan memenuhi persyaratan (helm, masker,
sepatu dll.).
15.3.6. Semua pelaksanaan pekerjaan sampai pekerjaan aman disentuh manusia

adalah kewajiban Kontraktor untuk menjaga keamanan tersebut dan


keselamatan terhadap diri manusia di sekitarnya.
15.3.7. Penyemprotan dilakukan dengan alat power spray sebelum dan sesudah

pengurugan level.
15.3.8. Disemprotkan pada material furniture sebelum pekerjaan dilakukan.

15.3.9. Pekerjaan ini dilakukan dengan jaminan garansi minimum 5 (lima) tahun. Bila

selama itu terjadi serangan rayap, maka menjadi tanggung jawab Kontraktor
untuk membasmi dan mengganti kerusakan-kerusakan yang terjadi.

PASAL 16
PEKERJAAN ALUMINIUM EXTRUSION

16.1. Lingkup Pekerjaan.

16.1.1. Meliputi pekerjaan penyediaan bahan-bahan kosen, daun jendela/pintu, jalusi

dan seluruh bahan yang diperlukan termasuk hardwarenya, persiapan /

Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

pembersihan lantai/dinding yang akan dipasang kosen jendela/pintu/jalusi


serta pemasangan kosen/pintu/jendela/jalusi berupa hardwarenya dan
pemasangan kolom beton pemegang kosen dan balok penyangga automatic
sliding door sedemikian sehingga terpasang rapi dan memenuhi persyaratan
yang diharapkan
16.1.2. Bahan-bahan tersebut harus sesuai dengan gambar rencana, baik yang

tergambar maupun yang tidak tergambar namun merupakan bahan yang


disyaratkan untuk pekerjaan kosen pintu, jendela dan jalusi tersebut.
16.1.3. Pemasangan bahan-bahan tersebut sesuai daftar pemakaian bahan (daftar

finishing).
16.1.4. Pekerjaan ini dilaksanakan pada tempat-tempat seperti yang ditunjukkan pada

gambar.

16.2. Persyaratan Bahan

16.2.1. Bahan – bahan:

16.2.1.1. Alumunium Extrution :

16.2.1.1.1. Produksi : Dalam Negeri yang terbaik (sesuai SII extrusi

0649-82 dan SII jendela 0649-82).


16.2.1.1.2. Type : Alloy 6063 T5/Billet yang digunakan harus kualitas

baik (tidak terbuat dari bahan-bahan scrap/sisa).


16.2.1.1.3. Pewarna : Powder coating 15 micron, warna
ditentukan kemudian. Powder coating
PPG/Fluorocarbonate.
16.2.1.1.4. Jenis Extrution : Sesuai gambar rencana.

16.2.1.2. Bahan yang digunakan adalah ALCAN, atau setara

16.2.1.3. Kontraktor diharuskan menyerahkan contoh-contoh bahan kepada

konsultan pengawas / Pengelola Teknik, User Konsultan perencana


untuk mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas.
16.2.1.4. Semua jenis kaca yang digunakan harus produksi pabrik yang disetujui

oleh Konsultan Pengawas.


16.2.1.5. Kaca yang digunakan adalah kaca (jenis dan tebal) sesuai gambar

rencana kualitas baik dan rata, tidak bergelombang. Pemasangan


sesuai dengan gambar rencana.
16.2.1.6. Semua bahan yang dipakai Penyedia Barang / Jasa diwajibkan

Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

mengajukan contoh-contoh terlebih dahulu untuk mendapatkan


persetujuan dalam rapat evaluasi.
16.2.2. Syarat-syarat pelaksanaan.

16.2.2.1. Semua pekerjaan yang disebutkan dalam bab ini harus dikerjakan

sesuai dengan standard dari pabrik.


16.2.2.2. Bahan-bahan harus memenuhi standard-standard, antara

lain: 16.2.2.2.1.1. The Aluminium Association ( AA )


16.2.2.2.1.2. Architectural Aluminum Manufacturer Association
(AAMA )
16.2.2.3. Pekerjaan pembuatan / penyetelan dan pemasangan kosen
aluminium beserta kaca harus dilaksanakan oleh sub-kontraktor
aluminium ahli dengan persetujuan Pengawas.
16.2.2.4. Untuk mendapatkan ukuran-ukuran yang tepat, sub-kontraktor

aluminium harus datang ke lapangan dan melakukan pengukuran-


pengukuran setelah pekerjaan penyelesaian kasar selesai.

16.2.2.5. Pemasangan harus lengkap dengan peralatan bantu untuk


mempermudah serta mempercepat pemasangan denga hasil yang
akurat, teliti dan tepat.
16.2.2.6. Sambungan-sambungan vertikal maupun horizontal, sambungan
sudut maupun silang. Demikian juga pengkombinasian profil-profil
aluminium harus dipasang sempurna, dengan sekrup-sekrup
pengaku. Sekrup-sekrup pengaku tidak boleh kelihatan.
16.2.2.7. Pada pertemuan dengan parapet beton harus dipasang flashing
aluminium.
16.2.2.8. Bila hal ini terjadi kontraktor harus memperbaiki tanpa biaya
tambahan. Kekuatan konstruksi dan pemasangan harus sesuai
gambar dan petunjuk Pengawas.
16.2.2.9. Selain tidak boleh bergetar, pemasangan seal harus menjamin
bahwa tidak akan terjadi kebocoran yang diakibatkan oleh air
hujan maupun udara luar
16.2.2.10. Kontraktor harus dapat menyerahkan jaminan mutu selama 20
tahun terhadap sinar matahari dan cacat produk dari pabrik
pembuatnya berupa sertifikat jaminan.
16.2.2.11. Pemborong wajib menjaga kosen-kosen aluminium dan bidang-
Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

bidang kaca yang sudah terpasang dari kotoran-kotoran seperti


semen, cat, plesteran dan lain-lain serta mengamankan dari
benturan-benturan, dengan misalnya memberi tanda pada kaca
yang sudah dipasang, sehingga semua orang mengetahuinya
bahwa pada tempat tersebut ada kacanya dan memberikan lapisan
pelindung pada bidang profil aluminium.
16.2.2.12. Kontraktor utama menjaga agar supaya setelah kosen ini dipasang,
terjaga dan terpelihara dari kotoran-kotoran atau kerusakan-
kerusakan akibat pekerjaan-pekerjaan lain yang belum selesai
ataupun terkenan benturan-benturan, baik oleh manusia maupun
alat-alat kerja dan sebagainya.

16.2.3. Pembersihan dan Perlindungan :

16.2.3.1. Bersihkan permukaan yang terlihat (eksterior dan interior) yang

terbentuk dari permukaan panel metal insulasi setelah selesai panel


pemasangan. Diusahakan ada rekomendasi dari pembuat panel dan
coating.
16.2.3.2. Perlindungan : Pemasang akan memberi petunjuk pelaksana lapangan

dalam tulisan berupa prosedur perlindungan dan Manajemen


Konstruksian dimana dapat diperkirakan kesulitan yang timbul pada
pekerjaan tidak terjadi kerusakan atau keburukan pada saat serah
terima terakhir
16.2.3.3. Aplicator harus mampu memberikan jaminan kepada Pemberi Tugas,

bahwa material yang dipasang sesuai dengan standard dan syarat


pemasangan dari fabricator.

Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

PASAL 17
PEKERJAAN ATAP ALDERON

17.1. Lingkup Pekerjaan.

17.1.1. Meliputi Bagian ini mencakup ketentuan/syarat-syarat (pembayaran,

pengiriman, penyimpanan, pemasangan) untuk pekerjaan, material,


dan peralatan.
17.1.2. Meliputi pekerjaan atap genteng keramik beserta rangka-rangka pendukungnya.

17.1.3. Bagian-bagian yang terkait :

Pekerjaan Rangka Besi


Pekerjaan Insulasi

17.2. Persyaratan dan Bahan-bahan.

17.2.1. Bahan Material atap terbuat dari baja lembaran berlapis lindung paduan seng

dan aluminium
17.2.2. Pewarnaan material dilakukan di pabrik dengan lapisan silicone polyster

melalui oven baked


17.2.3. Produk

Produksi : Alderon Deck, Roof Top atau setara


Tinggi Gelombang : 30 mm
Bahan : PVC dengan UV & Heat Stabilizer
Jarak Gording : 1,3 M (maksimal)
Type : Semi Transparan
Tebal : 10 mm
Warna : Putih

17.3. Syarat Pelaksanaan.

17.3.1. Pemeriksaan

Periksa permukaan atas dari semua gording atau rangka penumpu terletak
pada suatu bidang datar, perbaiki jika perlu dengan mendesak atau menyetel
bagian- bagian ini dan struktur penumpunya.
17.3.2. Persiapan

Untuk melindungi permukaan lembaran-lembaran dan keamanan pekerja,


disarankan agar hanya ditangani oleh para pekerja yang menggunakan sarung
tangan yang bersih dan kering, lembaran-lembaran tidak boleh ditarik diatas
58
Pekerjaan Arsitektur Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

permukaan yang kasar, diatas lembaran yang lain.


Sekrup-sekrup yang digunakan memiliki kemampuan untuk mendukung umur
bangunan yang dirancang, diperlukan rekomendasi untuk penggunaan produk
tersebut.
Seluruh asesori yang akan digunakan dalam pekerjaan ini harus sesuai dengan
standard produk yang digunakan.
17.3.3 Pemasangan

Seluruh metode pemasangan harus sesuai dengan petunjuk produk yang


digunakan dan diperlihatkan dalam shop drawing.
Pemasangan lembaran metal, nok, dan komponen lain yang diperlukan sesuai
instruksi produk.
Pemasangan atap spandex beserta detail seperti pekerjaan penutup sudut,
pengakhiran pada punggung gelombang, pengakhiran tepi harus mengikuti
petunjuk dari produk yang digunakan sehingga terjamin dari kebocoran-
kebocoran.
17.3.4 Field Quality Control

Sebelum seluruh permukaan ditutup / dilindungi terhadap pekerjaan lain,


lakukan pengetesan dengan air untuk mengetahui kebocoran, aliran air secara
benar.
Perbaiki bagian-bagian yang rusak, dan ulangi pengetesan sampai benar-benar
aman dan tidak bocor.

17.3.5 Perlindungan dan Pembersihan

Lindungi permukaan disekitar area dari kerusakan dan kepudaran. Bersihkan


permukaan dari benda-benda dan bekas-bekas pekerjaan yang tidak perlu.
Lindungi permukaan dari benda-benda berat dan tidak dianjurkan untuk
ditempati benda-benda seperti chiller dan sebagainya yang berkaitan dengan
instalasi ME pada atap.

17.4. Pembersihan :

Apabila pekerjaan telah selesai dan pekerjaan tersebut meningggalkan serbuk sisa
pekerjaan pemasangan, pengeboran, pemotongan dan lain-lain harus segera dibersihkan
dari daerah atap yang terpasang, sehingga tidak ternoda atau hal-hal lain yang tidak
diinginkan

59
Pekerjaan Arsitektur Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

PASAL 18
PEKERJAAN WATER PROOFING

18.1. Lingkup Pekerjaan Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan peralatan dan alat-alat bantu lainnya termasuk pengangkutannya yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam
gambar, memenuhi uraian syarat-syarat dibawah ini serta memenuhi spesifikasi dari
pabrik yang bersangkutan.
18.2. Bagian yang di waterproofing :
18.2.1. Pelat atap dan talang-talang beton.

18.2.2. Daerah Toilet pada tiap tiap lantai.

18.2.3. Ground reservoir.

18.2.4. Bagian-bagian lain yang dinyatakan dalam gambar.

18.3. Pekerjaan yang berhubungan


18.3.1. Pekerjaan Beton Bertulang.

18.3.2. Pekerjaan Ubin Keramik.

18.3.3. Pekerjaan Plumbing.

18.4. Standard.
18.4.1. PUBI : Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia-1982 (NI - 3).

18.4.2. STM 828.


18.4.3. ASTME : TAPP I 803 dan 407.
18.5. Persetujuan. Kontraktor harus menyediakan data-data teknis produk dan spesifikasi
untuk persiapan permukaan dan aplikasi untuk diperiksa dan disetujui Direksi
Lapangan/Perencana.
18.6. Gambar Detail Pelaksanaan
18.6.1. Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan)

berdasarkan pada gambar dokumen kontrak dan telah disesuaikan dengan


keadaan di lapangan.
18.6.2. Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail-detail khusus

yang belum tercakup lengkap dalam gambar kerja/ dokumen kontrak.


18.6.3. Dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan

termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau persyaratan khusus yang


belum tercakup secara lengkap di dalam gambar kerja/dokumen kontrak
sesuai dengan spesifikasi pabrik.
50
Pekerjaan Arsitektur Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

18.6.4. Shop drawing sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan

terlebih dahulu dari Konsultan Management Konstruksi.


18.6.5. Contoh Bahan

18.6.5.1. Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua bahan, brosur


lengkap dan jaminan dar pabrik.
18.6.5.2. Bilamana diperlukan, Kontraktor wajib membuat mock-up
sebelum pekerjaan dimulai.
18.6.6. Pengangkutan, penyimpanan dan penanganan bahan.

18.6.6.1. Material harus disiapkan dalam kemasan yang akan


melindunginya dari kerusakaN pada pekerjaan.
18.6.6.2. Dibagian luar tiap kemasan tersebut harus diberi label yang
menyebutkan nama "generic" dan "merk dagang" dari produk,
berat bersih dan nama pabrik, nama kontraktor dan nama proyek
18.6.6.3. Dilapangan bahan harus disimpan di dalam kemasan yang masih
tertutup, terlindung dari sinar matahari langsung, dan dilindungi
dari percikan api, panas, dan lain-lain.
18.6.6.4. Jangan keluarkan material dari gudang ke area pekerjaan lebih
dari yang diperluka
18.6.6.5. untuk 1 (satu) hari kerja, dan pembukaan kemasan hanya
dilakukan setelah aplikator siap melaksanakan aplikasi bahan
tersebut.
18.6.6.6. Jaminan Pemeliharaan dan Tenaga Ahli. Pekerjaan ini harus
dilaksanakan oleh tenaga ahlinya yang ditunjuk penyalur dan
pekerjaan harus mendapat sertifikat jaminan pemeliharaan
secara cuma-cuma selama 10 (sepuluh) tahun berupa :
18.6.6.1. Jaminan ketepatan pemakaian bahan (Producer's
Process Performance Warranty) dan, Jaminan ketepatan aplikasi
(Aplicator's Workmanship Warranty).

18.7. Bahan/Produk

18.7.1. Waterproofing untuk reservoir, toilet, pantry ruang mesin serta bagian-bagian

yang tidak terexposed langsung pada matahari. Bahan terbuat dari campuran
semen kwarsa halus dan bahan kimia aktif, merk Vandex Super dan Vandex
Premix, produk Hitchin Group, New Zealand.
51
Pekerjaan Arsitektur Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

18.7.2. Pemakaian lapisan waterproofing, dengan komposisi :

18.7.2.1. Vandex Super 0,75 kg / m2.

18.7.2.2. Vandex Premix 1,00 kg / m2.

18.7.3. Cara pemasangan mulai dari persiapan permukaan yang akan dilapisi, cara

pelapisan, ketebalan pelapisan sampai dengan perlindungan permukaan


setelah pemasangan harus mengikuti petunjuk yang dikeluarkan oleh
pabrik/produsen.
18.7.4. Pelaksanaan :

18.7.4.1. Permukaan harus dibersihkan dari debu, kotoran dan minyak


dengan menggunakan air bertekanan tinggi, termasuk juga
bagian yang keropos harus dipahat dan dicuci.
18.7.4.2. Contractor joint harus dipahat dan diberikan special treatment
sesuai dengan ketentuan dari Vandex.
18.7.4.3. Penyemprotan/pengkuasan dilakukan setelah tenggang waktu 15
- 30 menit sehingga tercapai ketentuan pemakaian bahan per
meter persegi.
18.7.4.4. Vandex Premix disemprotkan/dikuas diatas lapisan Vandex
Super. Permukaan bidang harus dilindungi terhadap hujan,
matahari dan angin dengan penutup plastik.
18.7.4.5. Kelembaban harus tetap dipertahankan selama 6 hari dan jangka
waktu tersebut permukaan dinding harus disiram air.Test rendam
dilakukan 2 x 24 jam sesudah pemasangan Vandex Premix.

PASAL 19
PEKERJAAN ATAP ZINC ALUM

19.1 Lingkup Pekerjaan

Meliputi pengadaan bahan, peralatan Bantu, tenaga kerja dan pemasangannya.


Pekerjaan mencakup rangka, dan penutup atap canopy Zinc Aluminium dan talang,
seperti yang ditunjukkan dalam gambar. Hasil pekerjaan haruslah rapi, kuat dan sesuai
yang diisyaratkan.

19.2 Pekerjaan Lain yang terkait

Pekerjaan rangka atap, seperti dijelaskan dalam spesifikasi teknis Pekerjaan Kerangka
52
Pekerjaan Arsitektur Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

Atap.
Pekerjaan Penangkal Petir, seperti dijelaskan dalam spesifikasi pekerjaan Elektrikal.

19.3 Persyaratan Bahan

Bahan yang digunakan mempunyai persyaratan sebagai berikut :


19.3.1 Zinc Aluminium jenis gelombang dan plat harus memenuhi persyaratan SII
07-0132-1987.
19.3.2 Bahan dalam kondisi baik, mempunyai ketebalan minimal 0,50 mm, ukuran
lebar 700 mm dan panjang minimal 4.300 mm, sepadan, tidak rusak
berlubang, bentuk dan ukuran sama, serta dilengkapi dengan jenis-jenis
bentuk Zinc Aluminium pelengkap, seperti nok, dan akhiran lainnya. Produk
BlueScope Steel Indonesia atau produk lain yang setara.
19.3.3 Sekrup minimal harus galvanis, type Teks self Drilling & Tapping Screw jenis
Bright Zinc, dengan ukuran minimal 12 x 40 cm,
dilengkapi karet gasket (Rubber SealnHex Head), untuk menghindarkan
kebocoran, produk Buildex atau setara.
Flasing standart sesuai yang disyaratkan pabrik.
19.3.4 Glass wool tebal 5 cm, density 16 kg / m2, produk ACI atau setara.
19.3.5 Aluminium foil doublesided dengan benang lurus, produk Poly foil atau
setara.
19.3.6 Roof mesh ukuran kotak 7 cm x 7 cm, produk Adimas Isolasi Tama atau
setara.
19.3.7 Semua bahan sebelum digunakan harus diajukan kepada Owner’s Reps,
untuk mendapat persetujuannya sebagai dasar pelaksanaan di lapangan.

19.4 Persyaratan Pelaksanaan

19.4.1 Kontraktor diwajibkan mempelajari semua gambar yang berkaitan dengan


pekerjaan penutup atap. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar
dengan gambar, gambar dengan spesifikasi dan sebagainya, maka
Kontraktor harus segera melaporkannya kepada Owner’s Reps.
19.4.2 Kontraktor diharuskan membuat shop drawing yang memperlihatkan
konstruksi rangka dan penutup atap. Shop drawing diajukan kepada Owner’s
Reps guna mendapatkan persetujuannya sebagai dasar pelaksanaan.
19.4.3 Pelaksanaan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Pemasangan rangka penutup atap disyaratkan seperti dibawah ini

53
Pekerjaan Arsitektur Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

:
Gording, dipasang dengan rata-rata 1.200 mm.
Pertemuan antar lembaran harus dibuat overlapping minimal 20 cm.
19.4.4 Pemasangan lembaran dimulai dari tepi bawah dan diperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
Antara gording – lembaran Zinc Aluminium dipasang insulation dengan
susunan dari bawah ke atas :
Lembaran roof mesh.
Lembaran aluminium foil single sided.
Glass wool sheet.
Lembaran Zinc Aluminium.

19.4.5 Pemasangan dimulai dari tepi bawah, pada posisi lisplang. Pemasangan dari
bawah keatas dengan diperkuat sekrup galvanis, pemasangan dilakukan tiap
selang satu gelombang. Alur atap harus benar-benar lurus dan sama
rusuknya, karena akan berfungsi sebagai pedoman.
19.4.6 Arah angin harus ditentukan sebagai pedoman arah pemasangan, untuk
menghindari kebocoran. Pemasangan dilakukan dalam satu arah.
19.4.7 Bila ada sambungan pada bentang panjang, maka pemasangan dimulai dari
arah bawah dan diselesaikan dahulu selebar bentangan. Overlap sambungan
minimal 200 mm.

19.5 Pembersihan

Setelah pemasangan, kontraktor harus membersihkan dan saluran talang horizontal


dari segala kotoran.

PASAL 20
PEKERJAAN PARTISI LIPAT

20.1 Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-

alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan dimaksud sehingga dapat dicapai
hasil pekerjaan yang bermutu baik.
b. Meliputi seluruh pekerjaan dinding partisi gypsum lipat rangka aluminium sesuai

yang ditunjukkan dalam detail gambar.

54
Pekerjaan Arsitektur Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

20.1.1 Pekerjaan yang berhubungan


a. Pekerjaan Dinding
b. Pekerjaan Pengecatan
20.1.2 Standard
a. ASTM : C126 - Aplication and Finishing of Gypsum Board.
20.1.3 Persetujuan
a. Kontraktor perlu menyerahkan contoh bahan dan shop drawing
untuk disetujui Perencana/Direksi.

20.2 Bahan/ Produk


20.2.1 Gypsum Board :
a. Smart Partition, atau setara.
20.2.2 Bahan Rangka :
a. Double Metal hollow 40x40 mm / Metal Furring yang
disetujui Perencana/Konsultan Management Konstruksi.
b. Tebal bahan minimum 12 mm, masing-masing dipasang muka dan
belakang.
c. Nilai batas deformasi yang diizinkan 2 mm.
d. Bahan yang diproses pabrikan harus diseleksi terlebih dahulu dengan
seksama sesuai bentuk toleransi, ukuran, ketebalan, kesikuan,
kelengkungan dan pewarnaan yang disyaratkan.
f. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi ketentuan-
ketentuan/ persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.
20.2.3 Bahan Pelapis :
a. Bahan Dinding Panel Partisi terbuat dari partikel board
b. Insulation Partisi Smart terdiri dari :
- Glasswool (25mm x 1200 m x300 m)
- Rockwoll (1200 x 600 x 25 mm)
- Lapis Paper Rollcon / Sponge sheet
c. Frame Partisi Smart terbuat dari :
- Frame Alumunium (65 x 1200 x 6000 mm)

- Frame Alumunium (83 x 1200 x 6000mm)

- Frame Alumunium (99 x 1200 x 6000 mm)

d. Runner Partisi Smart terbuat dari :


- Ass Kotak Pejal (16 x 16 x 50 mm)

- Ass Kotak Pejal (28 x 28 x 80 mm)


55
Pekerjaan Arsitektur Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

- Proses : Machining, Cutting, Bor dan Platting

- Bearing D = 28 mm, d = 12 mm (6001 zz)


- Bearing D = 42 mm, d = 17 mm (6203 zz)
- Stabillizer ( bahan POM D = 12 mm dan 15 mm)

- Bearing D = 28 mm 2 pcs
- H. Density - Nylon

- Bearing Cover 63mm, 2-3 thk, 2 pcs

e. Baut gantungan roda Partisi Smart terbuat dari :


- Bahan besi (M 10 x 1.5 x 1200 mm)

- Bahan besi (M 12 x ½ “ x 1200 mm)

f. Mekanik Partisi Smart terbuat dari :


- As 10 mm
- Steel plat 1,5mm
- Peer D = 3 mm
- Finishing cat/platting
g. Rail Partisi Smart terbuat dari :
- Bahan Alumunium sp 65 (thickness = 3 mm)
- Bahan Alumunium sp 83 (thickness = 5 mm)
- Bahan Steel Plat (thickness = 2 mm dan 4 mm)
- Besi Siku (hangger)
- As Drat M 10 x 1,5 mm (hangger)
- As Drat M12 x ½” (hangger)

20.3 Pelaksanaan
20.3.1.1 Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti

gambar-gambar yang ada dan kondisi dilapangaan (ukuran dan lubang),


termasuk mempelajari bentuk, pola lay-out/penempatan, cara
pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
20.3.1.2 Diwajibkan Kontraktor untuk membuat shop drawing sesuai ukuran / bentuk

/ mekanisme kerja yang telah ditentukan oleh Perencana.


20.3.1.3 Bilamana diinginkan, Kontraktor wajib membuat mock-up sebelum pekerjaan

dimulai dan dipasang.


20.3.1.4 Sebelum pemasangan, penimbunan bahan/material yang lain ditempat

pekerjaan harus diletakkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang


baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan
kelembaban.
20.3.1.5 Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos-klos, baut,

angker-angker dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin

56
Pekerjaan Arsitektur Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga kerapihan terutama untuk


bidang-bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas
penyetelan.
20.3.1.6 Desain dan produksi dari sistem partisi harus mendapat persetujuan dari

Perencana/Konsultan Management Konstruksi.


20.3.1.7 Pemasangan partisi tidak boleh menyimpang dari ketentuan gambar rencana

untuk itu.
20.3.1.8 Urutan dan cara kerja harus mengikuti persyaratan dan ketentuan Perencana

/ Konsultan Management Konstruksi.


20.3.1.9 Semua rangka harus terpasang siku, tegak, rata sesuai peil dalam gambar dan

lurus tidak melebihi batas toleransi kemiringan yang diizinkan dari masing-
masing bahan yang digunakan.
20.3.1.10 Perhatikan semua sambungan dengan material lain, sudut-sudut
pertemuan dengan bidang lain. Bilamana tidak ada kejelasan dalam
gambar, Kontraktor wajib menanyakan hal ini kepada Perencana/Konsultan
Management Konstruksi.
20.3.1.11 Semua ukuran modul yang dianut berkaitan dengan modul lantai dan

langit- langit.
20.3.1.12 Semua partisi yang terpasang sesuai dengan dalam hal ini type dan lay out.

20.3.1.13 Setelah pemasangan, Kontraktor wajib memberikan perlindungan terhadap

benturan-benturan, benda-benda lain dan kerusakan akibat kelalaian


pekerjaan, semua kerusakan yang timbul adalah tanggung jawab Kontraktor
sampai pekerjaan selesai.

PASAL 21
PEKERJAAN FLOOR HARDENER

21.1. Lingkup Pekerjaan

a. Bagian ini mencakup ketentuan/syarat-syarat (pembayaran, pengiriman,


penyimpanan, pemasangan) untuk pekerja, material, dan peralatan.
b. Meliputi penyediaan bahan dan pekerjaan Floor Hardener, penyimpanan,
persiapan dan pemasangannya pada area yang telah ditentukan dalam gambar
seperti ruang ware house, ruang Genset, ruang ME, dan sebagainya.
c. Bagian yang terkait :
 Pekerjaan Struktur lantai beton

 Pekerjaan Pasangan
57
Pekerjaan Arsitektur Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

 Pekerjaan mekanikal seperti floor drain, selokan, grouting, dan sebagainya.

21.2 Referensi
a. Semua pekerjaan harus merefer ke standar :

NI-18-1979
SII-0013-81
SII-077-75
b. Quality Assurance :

Kualifikasi manufaktur : produk yang digunakan disini harus diproduksi oleh


perusahaan yang sudah terkenal dan mempunyai pengalaman yang sukses
dan diterima oleh Arsitek.
c. Kualifikasi pekerja :

 Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian ini
selama pelaksanaan, paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang
diperlukan, material, serta metode yang dibutuhkan selama pelaksanaan.
 Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus cukup serta memiliki skill yang
dibutuhkan.
 Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, MK dan Pemberi Tugas tidak
mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skill-nya.

21.3 Pengiriman (Submittals)


Kontraktor harus mengirim kepada MK, Pemberi Tugas dan Perencana hal-hal
sebagai berikut :
a. Contoh bahan Floor Hardener yang akan dipakai sesuai spesifikasi
termasuk technical specification dari pabrik pembuat.
b. Shop drawings yang menunjukkan :
1. Lay-out area yang akan dipasang floor hardener beserta detail-

detail atau potongan-potongan pada daerah-daerah yang sulit


seperti pertemuan dengan floor drain, selokan, dan sebagainya.
2. Mock-up untuk contoh finishing pemasangan untuk persetujuan

MK, Pemberi Tugas dan Perencana.


c. Schedule penerapan Floor Hardener dikaitkan dengan pekerjaan-
pekerjaan terkait agar tidak terhambat dan memudahkan
penerapannya.

58
Pekerjaan Arsitektur Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

21.4 Penyimpanan dan Perawatan


a. Produk dikirim dalam kemasan asli tertutup dari pabrik, tanpa cacat,

rusak, dan sebagainya.


b. Produk disimpan dalam gudang yang aman, terhindar dari air, kering, dan

cukup ventilasi.

21.5 Garansi
Kontraktor harus memberikan garansi-garansi sebagai berikut :
a. Garansi tertulis dari fabrikator bahan floor hardener selama 10 tahun
untuk kualitas produk.

b. Garansi tertulis dari kontraktor untuk hasil kerja, performance,


dan penerapan sistem yang benar selama 10 tahun.

21.6 BAHAN
21.6.1 Material
a. Material yang dipakai haruslah sesuai dengan finishing yang
diinginkan, dan memiliki daya adhesive yang kuat menyatu dengan
adukan lantai.
b. Material yang dipakai harus sesuai dengan karakteristik yang sesuai
dengan kebutuhan pada ruang yang akan diterapkan dengan bahan
tersebut.

21.6.2 Produk
a. Produk yang dianjurkan : Fosroc Nitoflor Hardtop, Korodur atausetara.
b. Warna : standard, sesuai warna adukan
c. Finishing : Non-metallic
d. Density yang disarankan adalah sebagai berikut :
 Ruang-ruang MEP dan parkir : 3 kg/m2
 Area trafic / loading dock dan ramp kendaraan : 5 kg/m2

21.7 PENERAPAN
21.7.1 Persiapan dan Pemeriksaan
a. Sebelum pemasangan bahan floor hardener, harus dipastikan area
yang akan dipasang sudah bersih, bebas dari cacat-cacat beton.
59
Pekerjaan Arsitektur Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

b. Periksa bahwa tidak ada pekerjaan-pekerjaan lain yang sedang


berlangsung disekitar area agar tidak terganggu.
c. Untuk area yang terkena langsung atau tidak langsung dengan air
hujan, harus dipastikan bahwa pemasangannya dilakukan pada saat
tidak turun hujan.
21.7.2 Pelaksanaan
a. Pembuatan campuran bahan adukan floor hardener harus sesuai
dengan ratio yang disarankan oleh pabrik pembuat.

 Lakukan penerapan bahan adukan floor hardener pada suatu

area dalam sekali guas, atau bila area terlalu luas lakukan
perencanaan untuk tahapan berikutnya dimana sambungan
baru tidak akan terputus.

PASAL 22
PEKERJAAN ALUMINIUM COMPOSITE

22.1 Referensi
21.1.1 Semua pekerjaan harus merefer ke standar :
ASTM A D747m D903, D790 dan E330
BS 476 Part 5, 6, 7 untuk Cubicle High Density Board
21.1.2 Quality Assurance :
Kualifikasi manufaktur : produk yang digunakan disini harus diproduksi oleh
perusahaan yang sudah terkenal dan mempunyai pengalaman yang sukses
dan diterima oleh Pengawas dan Pemberi Tugas.
Kualifikasi pekerja :
Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus cukup serta memiliki skill yang
dibutuhkan.
22.2. Submittals
22.2.1 Kontraktor harus mengirimkan contoh bahan dan sistem partisi yang akan
dipakai lengkap dengan tehnikal spesifikasi dan label dari pabrik pembuat.
22.3.1 Mengirimkan shop drawing yang menunjukkan sistem pemasangan partisi dan
sistem sambungan/hubungan dengan bagian-bagian lain seperti jendela, pintu,
penguat-penguat yang dipakai, hubungan dengan dinding, ceiling, plat beton
lantai, dan sebagainya untuk disetujui Pengawas dan Pemberi Tugas.
22.4.1 Type-type panel yang akan dipasang, lengkap dengan dimensi dan bentuk-

60
Pekerjaan Arsitektur Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

bentuk lipatannya serta tempat-tempat di mana tiap type panel tersebut akan
dipasang.
22.5.1 Bagian-bagian dari hubungan panel yang akan dilapisi sealant, naad-naad,
hubungan dengan kusen aluminium dan lain-lain.
22.6.1 Profil-profil besi yang akan dipakai untuk memegang panel serta cara
hubungannya dengan panel.
22.3 Garansi

Kontraktor harus memberi garansi untuk kerapihan kerja, kebenaran sistem,


kekokohan, ketahanan partisi terhitung 1 tahun dari telah selesainya pemasangan
ruang interior dan alat-alat yang menempel pada partisi atau atas petunjuk Pengawas
dan Pemberi Tugas.

22.4 Syarat – Syarat bahan

22.4.1. Panel aluminium type tray panel atau setara, tebal 4 mm composite, finish
PVDF. Produk dari Seven atau setara
22.4.2. Sealant : Silicone Building Sealant sesuai dengan yang direkomendasikan
oleh pabrik panel tersebut memakai jenis anti UV
22.4.3. Ukuran : sesuai gambar rencana (Pada Fasade Depan dan Canopy)
Warna : ditentukan kemudian
Rangka : Aluminium Hollow 40x40 cm.
22.4.4. Aluminium Composite Panel harus memiliki karakteristik sebagai
berikut : Standard : 1220 (W) x 2440 (L) x 4 mm (T)
Rangka : Aluminium Hollow 20 x 40
Bracket : Besi Siku(50x50x4 mm), zinchromate
Bracing Besi (40x40x3 mm), zinchromate
Type : 4 mm (ASTM D792) 5,6 kg/m2.
Sound Insulation : 25 dB

22.5 Pemasangan
22.5.1 Panel yang dipakai harus bebas dari cacat dan pada saat pemasangan,

permukaan yang difinish harus dilindungi dengan lapisan PVC yang melekat
pada permukaan panel.
22.5.2 Penyambungan panel dengan rangkanya ataupun dengan panel lainnya hanya

dilakukan pada naad-naad yang telah disediakan. Pada permukaan panel


sama sekali tidak diperkenankan diadakan pelubangan-pelubangan.

61
Pekerjaan Arsitektur Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
RENCANA JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

SYARAT-SYARAT TEKNIS KHUSUS


PELAKSANAAN DAN PEKERJAAN MEKANIKAL, ELEKTRIKAL & PLUMBING

PASAL 1
PERSYARATAN TEKNIS UMUM

1.1. UMUM
Persyaratan ini merupakan bagian dari persyaratan teknis ini. Apabila ada klausul
dari persyaratan ini yang dituliskan kembali dalam persyaratan teknis ini, berarti
menuntut perhatian khusus pada klausul-klausul tersebut dan bukan berarti
menghilangkan klausul-klausul lainnya dari syarat-syarat umum.

1.2. PERATURAN DAN ACUAN


Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi atau mengacu kepada
Peraturan Daerah maupun Nasional, Keputusan Menteri, Assosiasi Profesi
Internasional, Standar Nasional maupun Internasional yang terkait. Pelaksana
Pekerjaan dianggap sudah mengenal dengan baik standard dan acuan nasional
maupun internasional dari Amerika dan Australia dalam spesifikasi ini. Adapun standar
atau acuan yang dipakai, tetapi tidak terbatas, antara lain seperti dibawah ini:

1.2.1. Listrik Arus Kuat (L.A.K)


• SNI-04-0227-1994 tentang Tegangan Standar.
• SNI-04-0255-200 tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik.
• SNI-03-7015-2004 tentang Sistem Proteksi Petir pada Bangunan.
• SNI-03-6197-2000 tentang Konversi Energi Sistem Pencahayaan.
• SNI-03-6574-2001 tentang Tata Cara Perancangan Pencahayaan Darurat,
Tanda Arah dan Sistem Peringatan Bahaya pada Bangunan.
• SNI-03-6575-2001 tentang Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan
Buatan pada Bangunan.
• SNI-03-7018-2004 tentang Sistem Pasokan Daya darurat

1.2.2. Listrik Arus Lemah (L.A.L)


• SNI-03-3985-2000 tentang Sistem Deteksi dan Alarm Kebakaran.
• KepMen PU 10/KPTS/2000 tg. 1-03-2000 tentang Ketentuan Teknis
Pengaman Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung dan
Lingkungan.
• UU No. 32/1999 tentang Telekomunikasi dgn PP No. 52/2000 tentang
Telekomunikasi Indonesia.
• Wolsey, Planning for TV Distribution System
• Wisi, CATV System Refference
• Sony, CATV Equipment
• National, Cable Master Antenna System
• AVE, VOE, PI, UIL

1.2.3. Plumbing
• Peraturan Daerah (PERDA) setempat
• Peraturan-peraturan Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum
• Perencanaan & Pemeliharaan Sistem Plumbing, Soufyan Nurbambang &
Morimura.
• Pedoman Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000 atau edisi terakhir.
• SNI 03-6481-2000 atau edisi terakhir tentang Sistem Plumbing

1.2.4. Pemadam Kebakaran


• SNI-03-1745-2000 tentang Pipa tegak dan Slang.
• SNI-03-3989-2000 tentang Sprinkler Otomatik.
• Perda Pemda setempat
1
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
RENCANA JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

• Penanggulangan Bahaya Kebakaran Dalam Wilayah Setempat


• Departemen Pekerjaan Umum, Skep Menteri Pekerjaan Umum No.
10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya
Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
• LITERATURE DAN / ATAU REFERENCE
• National Fire Codes :
- NFPA-10, Standard for Portable Fire Extinguisher
- NFPA-13, Standard for The Installation Sprinkler Systems
- NFPA-14, Standard for The Installation Standpipe and Hose Systems
- NFPA-20, Standard for The Installation Centrifugal Fire Pumps
- Mc. Guiness, Stein & Reynolds
- Mechanical & Electrical for Buildings

1.2.5. Tata Udara Gedung (T.U.G)


• SNI-03-6390-2000 tentang Konservasi Energi Sistem Tata Udara
• SNI-03-6572-2001 tentang Tata Cara Perancangan Sistem Ventilasi dan
Pengkondisian Udara pada Bangunan Gedung.
• SNI-03-6571-2001 tentang Sistem Pengendalian Asap pada Bagunan
Gedung.
• SNI-03-7012-2004 tentang Sistem Manajemen Asap di dalam MAL, Atrium
dan Ruangan Bervolume Besar.
• ASHRAE 62-2001 Standard of Ventilation for Acceptable IAQ.
• CARRIER, Hand Book of Air Conditioning System Design.
• ASHRAE HVAC Design Manual for Hospital and Clinics.
• ASHRAE Handbook Series

1.2.6. Transportasi Dalam Gedung (T.D.G)


• SNI-03-2190-1999 Kostruksi Lift Penumpang dengan Motor Traksi
• SNI-03-6248-2000 Konstrusi Eskalator.
• Peraturan Depnaker tentang Lift Listrik, Pesawat Angkat dan Pesawat
Angkut.
• Strakosch, Vertical Transfortation.
• Gina Barney, Elevator Traffic
• Luonir Janovsky, Elevator Mechanical Design.

1.3. GAMBAR-GAMBAR
a. Gambar-gambar rencana dan persyaratan-persyaratan ini merupakan suatu
kesatuan yang saling melengkapi dan sama mengikatnya.
b. Gambar-gambar sistem ini menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan,
sedangkan pemasangannya harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari
bangunan yang ada, petunjuk instalasi dari pabrik pembuat dan
mempertimbangkan juga kemudahan pengoperasian serta pemeliharaannya jika
peralatan-peralatan sudah dioperasikan.
c. Gambar-gambar Arsitek, Struktur dan Interior serta Specialis lainnya (bila ada)
harus dipakai sebagai referensi untuk pelaksanaan dan detail finishing instalasi.
d. Sebelum pekerjaan dimulai, Pelaksana Pekerjaan harus mengajukan gambar kerja
dan detail, ―Shop Drawing‖ kepada Konsultan Pengawas untuk dapat diperiksa dan
disetujui terlebih dahulu sebanyak 3 (tiga) set. Dengan mengajukan gambar-
gambar tersebut, Pelaksana Pekerjaan dianggap telah mempelajari situasi dari
instalasi lain yang berhubungan dengan instalasi ini. Persetujuan tersebut tidak
berarti membebaskan Pelaksana Pekerjaan dari kesalahan yang mungkin terjadi
dan dari tanggung jawab atas pemenuhan kontrak.
e. Pelaksana Pekerjaan instalasi ini harus membuat gambar-gambar terinstalasi, ―As-
built Drawings‖ disertai dengan Operating Instruction, Technical and Maintenance
Manual, harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas pada saat penyerahan
pertama pekerjaan dalam rangkap 5 (lima) terdiri dari atas 1 (satu) asli berikut
2
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

diskettenya dan 4 (empat) cetak biru dan dijilid serta dilengkapi dengan daftar isi,
notasi dan penjelasan lainnya, dalam ukuran A0 atau A1 atau disebutkan lain dalam
proyek ini. As-built Drawing ini harus benar-benar menunjukkan secara detail
seluruh instalasi M & E yang ada termasuk dimensi perletakan dan lokasi peralatan,
gambar kerja bengkel, nomor seri, tipe peralatan dan informasi lainnya sehingga
jelas.
f. Operating Instruction, Technical and Maintenance Manuals harus cetakan asli
(original) berikut terjemahannya dalam bahasa Indonesia sebanyak 5 (lima) set
dan dijilid dan dilengkapi dengan daftar isi, notasi dan penjelasan lainnya, dalam
ukuran A4.

1.4. KOORDINASI
Pelaksana Pekerjaan instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan Pelaksana
Pekerjaan lainnya, agar pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan
a. Koordinasi yang baik perlu ada agar instalasi yang satu tidak menghalangi
kemajuan instalasi lain.
b. Apabila dalam pelaksanaan instalasi ini tidak mengindahkan koordinasi dari
Konsultan Pengawas, sehingga menghalangi instalasi yang lain, maka semua akibat
menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan ini

1.5. RAPAT KOORDINASI LAPANGAN


Wakil Pelaksana Pekerjaan harus selalu hadir dalam setiap rapat koordinasi proyek yang
diatur oleh Konsultan Pengawas.
Peserta rapat koordinasi harus mengetahui situasi dan kondisi lapangan serta bisa
memberi keputusan terhadap sebagian masalah.

1.6. PERALATAN DAN MATERIAL


Semua peralatan dan bahan harus baru dan sesuai dengan brosur yang dipublikasikan,
sesuai dengan spesifikasi yang diuraikan, maupun pada gambar-gambar rencana dan
merupakan produk yang masih beredar dan diproduksi secara teratur.

1.6.1. Persetujuan Peralatan dan Material


1. Dalam jangka waktu 2 (dua) minggu setelah menerima Surat Perintah Kerja (SPK),
dan sebelum memulai pekerjaan instalasi peralatan maupun material, Pelaksana
Pekerjaan diharuskan menyerahkan daftar dari material-material yang akan
digunakan. Daftar ini harus dibuat rangkap 4 (empat) yang didalamnya tercantum
nama-nama dan alamat manufacture, catalog dan keterangan-keterangan lain yang
dianggap perlu oleh Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana antara lain :
- Manufacturer Data
Meliputi brosur-brosur, spesifikasi dan informasi-informasi yang tercetak jelas
cukup detail sehubungan dengan pemenuhan spesifikasi.
- Performance Data
Data-data kemampuan dari unit yang terbaca dari suatu table atau kurva yang
meliputi informasi yang diperlukan dalam menyeleksi peralatan-peralatan lain
yang ada kaitannya dengan unit tersebut.
- Quality Assurance
Suatu pembuktian dari pabrik pembuat atau distributor utama terhadap kualitas
dari unit berupa produk dari unit ini sudah diproduksi beberapa tahun, telah
dipasang di beberapa lokasi dan telah beroperasi dalam jangka waktu tertentu
dengan baik.
2. Persetujuan oleh Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas akan diberikan atas
dasar atau sesuai dengan ketentuan diatas.
3
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

1.6.2. Contoh Peralatan dan Material


1. Pelaksana Pekerjaan harus menyerahkan contoh bahan-bahan yang akan dipasang
kepada Konsultan Pengawas paling lama 2 (dua) minggu setelah daftar material
disetujui. Semua biaya yang berkenaan dengan penyerahan dan pengembalian
contoh-contoh ini adalah menjadi tanggungan Pelaksana Pekerjaan.
2. Konsultan Pengawas tidak bertanggung jawab atas contoh bahan yang akan dipakai
dan semua biaya yang tidak berkenaan dengan penyerahan dan pengambilan contoh
/ dokumen ini.
1.6.3. Peralatan dan Bahan Sejenis
Untuk peralatan dan bahan sejenis yang fungsi penggunaannya sama harus diproduksi
pabrik (bermerk), sehingga memberikan kemungkinan saling dapat dipertukarkan.
1.6.4. Penggantian Peralatan dan Material
1. Semua peralatan dan bahan yang diajukan dalam tender sudah memenuhi
spesifikasi, walaupun dalam pengajuan saat tender kemungkinan ada peralatan dan
bahan belum memenuhi spesifikasi, tetapi tetap harus dipenuhi sesuai spesifikasi bila
sudah ditunjuk sebagai Pelaksana Pekerjaan.
2. Untuk peralatan dan bahan yang sudah memenuhi spesifikasi, karena suatu hal yang
tidak bisa dihindari terpaksa harus diganti, maka sebagai penggantinya harus dari
jenis setaraf atau lebih baik ( equal or better ) yang disetujui.
3. Bila Konsultan Pengawas membuktikan bahwa penggantinya itu betul setaraf atau
lebih baik, maka biaya yang menyangkut pembuktian tersebut harus ditanggung oleh
Pelaksana Pekerjaan.
1.6.5. Pengujian dan Penerimaan
1. Khusus peralatan utama, harus ditest dahulu oleh Pemilik dan didampingi Konsultan
Perencana atau pengawas di pabrik masing-masing yang sebelumnya sudah ditest
oleh pabrik yang bersangkutan dan disetujui untuk dikirim ke lapangan.
2. Semua peralatan-peralatan yang sesuai dengan spesifikasi ini dikirim dan dipasang
dan telah memenuhi ketentuan-ketentuan pengetesan dengan baik, Pelaksana
Pekerjaan harus melaksanakan pengujian secara keseluruhan dari peralatan -
peralatan yang terpasang, dan jika sudah ditest dan memenuhi fungsi-fungsinya
sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari kontrak, maka seluruh unit lengkap dengan
peralatannya dapat diserahkan berdasarkan Berita Acara oleh Konsultan Pengawas.

1.6.6. Perlindungan Pemilik


Atas penggunaan bahan / material, sistem dan lain-lain oleh Pelaksana Pekerjaan,
Pemilik dijamin dan dibebaskan dari segala claim ataupun tuntutan yuridis lainnya.

1.7. IJIN-IJIN
Pengurusan ijin-ijin yang diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini serta seluruh biaya
yang diperlukannya menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan.

1.7.1. Pelaksanaan pemasangan


a. Sebelum pelaksanaan pemasangan instalasi ini dimulai, Pelaksana Pekerjaan harus
menyerahkan gambar kerja dan detailnya kepada Konsultan Pengawas dalam
rangkap 3 (tiga) untuk disetujui. Yang dimaksud gambar kerja disini adalah gambar
yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan, lengkap dengan dimensi peralatan,
jarak peralatan satu dengan lainnya, jarak terhadap dinding, jarak pipa terhadap
lantai, dinding dan peralatan, dimensi aksesoris yang dipakai. Konsultan Pengawas
berhak menolak gambar kerja yang tidak mengikuti ketentuan tersebut diatas.
b. Pelaksana Pekerjaan diwajibkan untuk mengecek kembali atas segala ukuran /
kapasitas peralatan (equipment) yang akan dipasang. Apabila terdapat keraguan-
keraguan, Pelaksana Pekerjaan harus segera menghubungi Konsultan Pengawas
untuk berkonsultasi.
4
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

c. Pengambilan ukuran atau pemilihan kapasitas peralatan yang sebelumnya


tidak dikonsultasikan dengan Konsultan Pengawas, apabila terjadi kekeliruan
maka hal tersebut menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan. Untuk itu
pemilihan peralatan dan material harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan
Pengawas atas rekomendasi Konsultan Perencana.
d. Pada beberapa peralatan tertentu ada asumsi yang digunakan konsultan dalam
menentukan performnya, asumsi-asumsi ini harus diganti oleh Pelaksana Pekerjaan
sesuai actual dari peralatan yang dipilih maupun kondisi lapangan yang tidak
memungkinkan. Untuk itu Pelaksana Pekerjaan wajib menghitung kembali
performanya dari peralatan tersebut dan memintakan persetujuan kepada
Konsultan Pengawas.

1.7.2. Penambahan / Pengurangan / Perubahan Instalasi


1. Pelaksanaan instalasi yang menyimpang dari rencana karena penyesuaian dengan
kondisi lapangan, harus mendapat persetujuan tertulis dahulu dari pihak Konsultan
Perencana dan Konsultan Pengawas.
2. Pelaksana Pekerjaan instalasi ini harus menyerahkan setiap gambar perubahan
yang ada kepada Konsultan Pengawas sebanyak rangkap 3 (tiga) set yang akan
dikirim oleh Konsultan Pengawas kepada Konsultan Perencana.
3. Perubahan material dan lain-lainnya, harus diajukan oleh Pelaksana Pekerjaan
kepada Konsultan Pengawas secara tertulis dan jika terjadi pekerjaan tambah /
kurang / perubahan yang ada harus disetujui oleh Konsultan Perencana dan
Konsultan Pengawas secara tertulis.
1.7.3. Sleeves dan inserts
Semua sleeves menembus lantai beton untuk instalasi sistem elektrikal harus
dipasang oleh Pelaksana Pekerjaan. Semua inserts beton yang diperlukan
untuk memasang peralatan, termasuk inserts untuk penggantung ( hangers )
dan penyangga lainnya harus dipasang oleh Pelaksana Pekerjaan.

1.7.4. Pembobokan, Pengelasan dan Pengeboran


1. Pembobokan tembok, lantai, dinding dan sebagainya yang diperlukan dalam
pelaksanaan instalasi ini serta mengembalikannya ke kondisi semula, menjadi
lingkup pekerjaan Pelaksana Pekerjaan instalasi ini.
2. Pembobokan / pengelasan / pengeboran hanya dapat dilaksanakan apabila ada
persetujuan dari pihak Konsultan Pengawas secara tertulis.

1.7.5. Pengecatan
Semua peralatan dan bahan yang dicat, kemudian lecet karena pengangkutan
atau pemasangan harus segera ditutup dengan dempul dan dicat dengan warna
yang sama, sehingga nampak seperti baru kembali.

1.7.6. Penanggung Jawab Pelaksanaan


a. Pelaksana Pekerjaan instalasi ini harus menempatkan seorang penanggung jawab
pelaksanaan yang ahli dan berpengalaman yang harus selalu ada di lapangan, yang
bertindak sebagai wakil dari Pelaksana Pekerjaan dan mempunyai kemampuan
untuk memberikan keputusan teknis dan bertanggung jawab penuh dalam
menerima segala instruksi yang akan diberikan oleh Konsultan Pengawas.
b. Penanggung jawab tersebut diatas juga harus berada ditempat pekerjaan pada
saat diperlukan / dikehendaki oleh Konsultan Pengawas.

1.8. PENGAWASAN
a. Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan adalah dilakukan oleh
Konsultan Pengawas.
b. Konsultan Pengawas harus dapat mengawasi, memeriksa dan menguji setiap
bagian pekerjaan, bahan dan peralatan. Pelaksana Pekerjaan harus mengadakan
5
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

fasilitas-fasilitas yang diperlukan.


c. Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari pengamatan
Konsultan Pengawas adalah tetap menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan.
d. Jika diperlukan pengawasan oleh Pengawas harian diluar jam-jam kerja ( 08.00
sampai dengan 16.00 ), dan hari libur maka segala biaya yang diperlukan untuk hal
tersebut menjadi beban Pelaksana Pekerjaan yang perhitungannya disesuaikan
dengan peraturan pemerintah. Permohonan untuk mengadakan pengawasan
tersebut harus dengan surat yang disampaikan kepada Konsultan Pengawas.
e. Ditempat pekerjaan, Konsultan Pengawas menempatkan petugas-petugas
pengawas yang bertugas setiap saat untuk mengawasi pekerjaan Pelaksana
Pekerjaan, agar pekerjaan dapat dilaksanakan atau dilakukan sesuai dengan isi
surat perjanjian Pelaksanaaan Pekerjaan serta dengan cara-cara yang benar dan
tepat serta cermat.

1.9. LAPORAN-LAPORAN
1.9.1. Laporan Harian dan Mingguan
1. Pelaksana Pekerjaan wajib membuat laporan harian dan mingguan yang
memberikan gambaran mengenai:
• Kegiatan fisik
• Catatan dan perintah Konsultan Pengawas yang disampaikan secara lisan
maupun tertulis.
• Jumlah material masuk / ditolak.
• Jumlah tenaga kerja dan keahliannya
• Keadaan cuaca
• Pekerjaan tambah / kurang
• Prestasi rencana dan yang terpasang
2. Laporan mingguan merupakan ringkasan dari laporan harian dan setelah
ditandatangani oleh manajer proyek harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas
untuk diketahui / disetujui.

1.9.2. Laporan Pengetesan


1. Pelaksana Pekerjaan instalasi ini harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas
dalam rangkap 3 ( tiga ) mengenai hal-hal sebagai berikut :
• Hasil pengetesan semua persyaratan operasi instalasi.
• Hasil pengetesan mesin atau peralatan
• Hasil pengetesan kabel
• Hasil pengetesan kapasitas aliran udara, kuat arus, tegangan, tekanan, dll.
2. Semua pengetesan dan pengukuran yang akan dilaksanakan harus disaksikan oleh
Konsultan Pengawas.

1.10. PEMERIKSAAN RUTIN DAN KHUSUS


a. Pemeriksaan rutin dalam masa pemeliharaan harus dilaksanakan oleh Pelaksana
Pekerjaan instalasi ini secara periodik dan tidak kurang dari tiap 2 (dua) minggu,
atau ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas.
b. Pemeriksaan khusus dalam masa pemeliharaan harus dilaksanakan oleh Pelaksana
Pekerjaan instalasi ini, apabila ada permintaan dari pihak Konsultan Pengawas dan
atau bila ada gangguan dalam instalasi ini.

1.11. KANTOR PELAKSANA PEKERJAAN, LOS KERJA DAN GUDANG


a. Pelaksana Pekerjaan diharuskan untuk membuat kantor, gudang dan los kerja di
halaman tempat pekerjaan, untuk keperluan pelaksanaan tugas administrasi
lapangan, penyimpanan barang / bahan serta peralatan kerja dan sebagai area /
tempat kerja (peralatan pekerjaan kasar), dimana pelaksanaan tugas instalasi
berlangsung.
b. Pembuatan kantor, gudang dan los kerja ini dapat dilaksanakan bila terlebih dahulu
6
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

mendapatkan ijin dari pemberi tugas / Konsultan Pengawas.

1.11.1. Penjagaan
a. Pelaksana Pekerjaan wajib mengadakan penjagaan dengan baik serta terus
menerus selama berlangsungnya pekerjaan atas bahan, peralatan, mesin dan alat-
alat kerja yang disimpan di tempat kerja ( gudang lapangan )
b. Kehilangan yang diakibatkan oleh kelalaian penjagaan atas barang-barang tersebut
diatas, menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan.

1.11.2. Air kerja


a. Semua kebutuhan air yang diperlukan dalam setiap bagian pekerjaan dan
sebagainya harus disediakan oleh pihak Pelaksana Pekerjaan.
b. Apabila menggunakan sumber air yang sudah ada (eksisting) harus dilengkapi
dengan meter air, dan berkoordinasi dengan Konsultan Pengawas terlebih dahulu.

1.11.3. Penerangan dan Sumber Daya / listrik kerja


a. Pada kantor, los kerja, gudang dan tempat-tempat pelaksanaan pekerjaan yang
dianggap perlu, harus diberi penerangan yang cukup.
b. Daya listrik baik untuk keperluan penerangan maupun untuk sumber tenaga /daya
kerja harus diusahakan oleh Pelaksana Pekerjaan. Bila menggunakan daya listrik
dari bangunan existing, harus dilengkapi dengan KWh meter dan berkoordinasi
dengan Konsultan Pengawas terlebih dahulu.
1.11.4. Kebersihan dan Ketertiban
a. Selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung, kantor, gudang, los kerja dan tempat
pekerjaan dilaksanakan dalam bangunan, harus selalu dalam keadaan bersih.
b. Penimbunan / penyimpanan barang, bahan dan peralatan baik dalam gudang
maupun diluar (halaman), harus diatur sedemikian rupa agar memudahkan
jalannya pemeriksaan dan tidak mengganggu pekerjaan dari bagian lain.
c. Peraturan-peraturan yang lain tentang ketertiban akan dikeluarkan oleh Konsultan
Pengawas pada waktu pelaksanaan.

1.12. KECELAKAAN DAN KOTAK PPPK


a. Jika terjadi kecelakaan yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini, maka
Pelaksana Pekerjaan diwajibkan segera mengambil segala tindakan guna
kepentingan si korban atau para korban, serta melaporkan kejadian tersebut
kepada instansi dan departement yang bersangkutan / berwenang (dalam hal ini
Polisi dan Department Tenaga Kerja) dan mempertanggung jawabkan sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
b. Kotak PPPK dengan isinya yang selalu lengkap, guna keperluan pertolongan
pertama pada kecelakaan harus selalu ada di tempat pekerjaan.

1.13. TESTING DAN COMMISSIONING


a. Pelaksana Pekerjaan instalasi ini harus melakukan semua testing dan
commissioning yang dianggap perlu untuk mengetahui apakah keseluruhan
instalasi dapat berfungsi dengan baik dan dapat memenuhi semua persyaratan
yang diminta, sesuai dengan prosedur testing dan commissioning dari pabrik
pembuat dan instansi yang berwenang
b. Semua bahan dan perlengkapan yang diperlukan untuk mengadakan testing
tersebut merupakan tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan termasuk daya listrik
untuk testing.

1.14. MASA PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA PEKERJAAN


a. Peralatan dan sistem instalasi ini harus digaransi selama 1 (satu) tahun terhitung
sejak saat penyerahan pertama.
b. Masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah selama 90 (sembilan puluh) hari
7
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

kalender sejak saat penyerahan pertama, bila Konsultan Pengawas / Pemberi Tugas
menentukan lain, maka yang terakhir ini yang akan berlaku.
c. Selama masa pemeliharaan, seluruh instalasi yang telah selesai dilaksanakan masih
merupakan tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan sepenuhnya.

d. Selama masa pemeliharaan ini, untuk seluruh instalasi ini Pelaksana Pekerjaan
diwajibkan mengatasi segala kerusakan yang akan terjadi tanpa adanya tambahan
biaya.
e. Selama masa pemeliharaan ini, apabila Pelaksana Pekerjaan instalasi tidak
melaksanakan teguran dari Konsultan Pengawas atas perbaikan / penggantian /
penyetelan yang diperlukan, maka Konsultan Pengawas berhak menyerahkan
perbaikan / penggantian / penyetelan tersebut kepada pihak lain atas biaya
Pelaksana Pekerjaan instalasi ini.
f. Selama masa pemeliharaan ini, Pelaksana Pekerjaan instalasi harus melatih
petugas-petugas yang ditunjuk oleh Pemilik dalam teori dan praktek sehingga
dapat mengenali sistem instalasi dan dapat melaksanakan pengoperasian dan
pemeliharaannya.
g. Serah terima pertama dari instalasi ini baru dapat dilaksanakan setelah ada bukti
pemeriksaan dengan hasil yang baik yang ditandatangani bersama oleh Pelaksana
Pekerjaan dan Konsultan Pengawas.
h. Pada waktu unit-unit mesin tiba di lokasi, maka Pelaksana Pekerjaan harus
menyerahkan daftar komponen / part list seluruh komponen yang akan dipasang
dan dilengkapi dengan gambar detail / photo dari masing-masing komponen
tersebut, lengkap dengan manualnya. Daftar komponen tersebut diserahkan
kepada Konsultan Pengawas dan Pemberi Tugas masing-masing 1 (satu) set.
i. Serah terima setelah masa pemeliharaan instalasi ini baru dapat dilaksanakan
setelah :
• Berita acara serah terima kedua yang menyatakan bahwa instalasi ini dalam
keadaan baik, ditandatangani bersama oleh Pelaksana Pekerjaan dan
Konsultan Pengawas.
• Semua gambar instalasi terpasang (As Built Drawing) beserta Operating
Instruction, Technical dan Maintenance Manuals rangkap 5 (lima) terdiri atas 1
(satu) set asli dan 4 (empat) copy telah diserahkan kepada Konsultan
Pengawas.

1.15. GARANSI
Setiap sertifikat pengetesan harus diserahkan oleh pabrik pembuatnya. Bila peralatan
mengalami kegagalan dalam pengetesan-pengetesan yang disyaratkan didalam
spesifikasi teknis ini, maka pabrik pembuat bertanggung jawab terhadap peralatan yang
diserahkan, sampai peralatan tersebut memenuhi syarat-syarat, setelah mengalami
pengetesan ulang dan sertifikat pengetesan telah diterima dan disetujui oleh Konsultan
Pengawas.

1.16. TRAINING
Sebelum penyerahan pertama pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan harus
menyelenggarakan semacam pendidikan dan latihan serta petunjuk praktis operasi
kepada orang yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas tentang operasi dan perawatan
lengkap dengan 3 copies buku Operating Maintenance, Repair Manual dan As-built
drawing, segala sesuatunya atas biaya Pelaksana Pekerja

8
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

PASAL 2
SPESIFIKASI TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL

1. PEKERJAAN PLUMBING
1.1. Umum
Yang dimaksud disini dengan pekerjaan instalasi mekanikal plumbing secara
keseluruhan adalah pengadaan, transportasi, pembuatan, pemasangan, peralatan -
peralatan bahan- bahan utama dan pembantu serta pengujian, sehingga diperoleh
instalasi yang lengkap dan baik sesuai dengan spesifikasi, gambar dan bill of quantity.

1.2. Uraian Pekerjaan


Lingkup pekerjaan secara garis besar sebagai berikut :
1. Instalasi Sistem Air Bersih
2. Instalasi Sistem Air Limbah
3. Instalasi Sistem Pengolahan Air Limbah

1.3. Gambar Kerja


Sebelum kontraktor melaksanakan suatu bagian pekerjaan lapangan, akan
menyerahkan gambar kerja antara lain sebagai berikut:
- Denah tata ruang dan detail pemasangan dari peralatan utama, perlengkapan
dan fixtures.
- Detail denah perpipaan
- Detail denah perkabelan Pekerjaan Sistem Perpipaan
- Detail penempatan sparing, sleeve yang menembus lantai, atap, tembok dll.
- Detail lain yang diminta oleh Pemberi Tugas.
1.4. Gambar Instalasi Terpasang
Setiap tahapan penyelesaian pekerjaan kontraktor akan member tanda sesuai jalur
maupun terpasang pada gambar tender, gambar kerja, sehingga pada akhir
penyelesaian pemasangan sudah tersedia gambar terpasang yang mendekati keadaan
sebenarnya

1.5. SISTEM PERPIPAAN


1.5.1 SPESIFIKASI PERPIPAAN
1.5.2 U m u m
Lingkup pekerjaan sistem perpipaan meliputi :
1. Pipa
2. Sambungan
3. Katup
4. Strainer
5. Sambungan fleksibel
6. Penggantung dan penumpu
7. Sleeve
8. Lubang pembersihan
9. Galian
10.Pengecatan
11.Pengakhiran
12.Pengujian
13.Peralatan Bantu
1.5.3 Spesifikasi dan gambar menunjukkan diameter minimal dari pipa dan letak serta arah
dari masing- masing sistem pipa.
1.5.4 Seluruh pekerjaan, terlihat pada gambar dan atau spesifikasi dipasang terintegrasi dengan
kondisi bangunan dan menghindari gangguan dengan bagian lainnya.
1.5.5 Bahan pipa maupun perlengkapan harus terlindung dari kotoran, air karat dan stress
sebelum, selama dan sesudah pemasangan. Untuk pipa baja di bawah tanah diberi
9
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

lapisan anti karat dednsotape dengan ketebalan 2-3 mm.


1.5.6 Khusus pipa dan perlengkapan dari bahan plastik, selain disebut diatas harus
terlindung dari cahaya matahari.
1.5.7 Semua barang yang dipergunakan harus jelas menunjukkan identitas pabrik pembuat.

2. SPESIFIKASI BAHAN PERPIPAAN


Daftar Spesifikasi Bahan Perpipaan
Kode Tek. Tek. Std. Tek. Spesifikasi Spesifikasi
SISTEM
Sistem Kerja Bahan Uji Pipa Isolasi

Air Dingin
AB 10 12.50 15 PN.10 IA
Dalam gedung

Air Dingin
AB 10 12.50 15 PN.10 IA
Diluar gedung

Hidran diluar
IH/OH 10 15 20 B.40 IA
gedung
Air limbah
penggaliran ABK 5 10 15 PV-10 IA
gravitasi

Air hujan AH 5 10 15 PV-10 IA

Air limbah
AK 5 10 15 PV-10 IA
gravitasi toilet

Vent VT - - Rendam PV-5 IA

Pipa Header HD/

Pompa dan
ABK 10 10 15 GIP IA
Pipa

Air limbah luar /AK

Catatan
IA = tidak diisolasi
IB = Diisolasi
GRV = GRAVITASI
Tekanan uji tidak terbatas pada table ini namun juga harus mengacu pada tekanan actual
pompa

10
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

Spesifikasi PN 10
Penggunaan : Air dingin didalam gedung Tekanan standard
12,5 bar
Uraian Keterangan

Pipa :Polypropelene Random Copolymer.

Type : 3 DIN 16928, ONORM B.5174

Temp : 95 -1000 L-PN.10


Sambungan/fitting : Electric Welding.

Polypropelene Random Copolymer.

Type : 3 DIN 16928, ONORM B.5174

PN : PN.10

Flange : Dia 40 mm ke bawah black malleable cast iron

RF CLASS 150 Ib, screwed dia 50 mmke atas Forged steel RF


Class Ib. Welding joint
Valve & Stainer : Dia 40 mm kebawah bronse atau strainer A- metal body class
150 Ib dengan sambungan ulir, BS 21 / ANSI B 2.1.
Dia 50 mm ke atas, cast iron body class 150 Ib dengan
sambungan flanges.

Spesifikasi PN 10
Penggunaan : Air dingin diluar gedung Tekanan standard 12,5 bar.
Uraian Keterangan
Pipa :Polypropelene Random Copolymer.

Type : 3 DIN 16928, ONORM B.5174

Temp : 95 -1000 L-PN.10


Sambungan/fitting : Electric Welding.

Polypropelene Random Copolymer.

Type : 3 DIN 16928, ONORM B.5174


PN : PN.10

Flange : Dia 40 mm ke bawah black malleable cast iron

RF CLASS 150 Ib, screwed dia 50 mmke atas Forged steel RF


Class Ib. Welding joint
Valve & Stainer : Dia 40 mm kebawah bronse atau strainer A- metal body class
150 Ib dengan sambungan ulir, BS 21 / ANSI B 2.1.

Dia 50 mm ke atas, cast iron body class 150 Ib dengan


sambungan flanges.

11
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

Spesifikasi B 40
Penggunaan : Hydrant Tekanan Standard 15 bar
Uraian Keterangan

Pipa : Bleck steel pipe REW , sch 40,


ASTM A53.
Dia 40 mm kebawah screwedend

Dia 50 mm ke atas plain end.


Sambungan/fitting Dia 40 mm kebawah malleable iron ANSI B 16.3 class 300

Ib, screwed end. Dia 50 mm ke atas

Dia 50 mm ke atas, wrought steel Butt weld fitting

ANSI B16.9, sch 40

Flange : Dia 40 mm ke bawah black malleable cast iron RF class 300

Ib, screwed

Dia 50 mm ke atas Forged Steel RF

Valve & Stainer : Dia 40 mm kebawah malleable ca Strainer iron body class 300

Ib dengan sambungan ulir, BS 21 / ANSI B 2.1.


Dia 50 mm ke atas, cast iron body class 150 Ib dengan
sambungan
flanges.

Spesifikasi PV 10.
Penggunaan : Air Limbah pengaliran gravitasi. Tekanan standard 10 bar.
Uraian Keterangan
Pipa : Polyvinyl chloride( PVC) klas10 bar.

Elbow & Junction : PVC Injection Moulded Sanitary fitting,


large radius, Solvent Cement join type.
Reducer : PVC Injection moulded sanitary fitting
concentric, Solvent Cement Joint type.
Solvent Cement : Sesuai rekomendasi pabrik pembuat.

Spesifikasi PV 10. Penggunaan : Air hujan Tekanan Standard 10 bar.


Uraian Keterangan
Pipa : Polyvinyl chloride( PVC) klas10 bar.

Elbow & Junction : PVC Injection Moulded Sanitary fitting,


large radius atau factory made Fabricated
fitting, Solvent Cement join atau Rubber Ring
type.
Reducer : Seperti diatas model concentric

Solvent Cement : Sesuai rekomendasi pabrik pembuat.

12
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

Specifikasi PV 10
Penggunaan: - Air Limbah Grafitasi Toilet Tekanan Standard 10 bar.
Uraian Keterangan
Pipa : Polyvinyl chloride( PVC) klas10 bar.

Elbow & Junction : PVC Injection Moulded Sanitary fitting,


large radius atau factory made Fabricated
fitting, Solvent Cement join atau Rubber Ring
type.
Reducer : Seperti diatas model concentric

Solvent Cement : Sesuai rekomendasi pabrik pembuat.

Spesifikasi PV Penggunaan : Pipa Venting Tekanan standard 5 bar (klas AW).


Uraian Keterangan
Pipa : Polyvinyl chloride( PVC) klas10 bar.

Elbow & Junction : PVC Injection Moulded Sanitary fitting,


large radius atau factory made Fabricated
fitting, Solvent Cement join atau Rubber Ring
type.
Reducer : Seperti diatas model concentric

Solvent Cement : Sesuai rekomendasi pabrik pembuat.

Spesifikasi GIP
Penggunaan : Header pada Pompa dan Pipa Air limbah Tekanan standard 10 Bar
Uraian Keterangan
Pipa : Galvanised Steel pipe BS 1387/1967 class
medium
Fitting dan sambungan : Dia 40 mm kebawah melleableiron ANSI B
16,3 class 150 Ib , screwed end
Dia 50 mm ke atas, wrought steel butt weld
fitting ANSI B 16.9, sch 40
Flage : Dia 40 mm kebawah Galvanised
melleablecast iron RF class 150 Ib.
Screwed dia 50 mm keatas forged steel RF
class 150 Ib. Welding joint.
Solvent Cement :Dia 40 mm kebawah, bronze atau A-metal
body class 150 Ib dengan sambungan ulir BS
21/ANSI B 2.1. Dia 50 mm keatas , cast iron
body class 150 Ib dengan sambungan
flanges.

13
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

Skedule katup
Pemakaian Katup Isolasi Katup Pengatur Katup Searah

< 40 mm 50 mm <40 mm 50 mm <40 mm 50 mm

Dia Ke atas dia Ke atas dia Ke atas


Air bersih di Gate Butterfly Globe Butterfly Swing Guided
dalam gedung Membrane
Air bersih di luar Gate Butterfly Globe Butterfly Swing Guided
gedung Membrane
Air panas di Gate Butterfly Globe Butterfly Swing Guided
dalam gedung Membrane
Hydrant Guided
Gate Gate Globe Gate Swing Membrane
Drain Gate Butterfly Globe Butterfly Swing Double disc

Persyaratan jenis peralatan


Jenis peralatan yang boleh dipergunakan di sini adalah sebagai berikut :
Fungsi Peralatan Ukuran & Joint W.O & G Steam
s/d 40 mm Ball Globe
Screwed Butterfly
Katup Penutup Gate
(stop valve) Diaphargm

50 mm ke atas Butterfly Globe


Flanged Gate

s/d 40 mm Globe Globe


Screwed Butterfly
Katup Pengatur Diaphargm
(Regulating valve)

50 mm ke atas Butterfly Globe


Flanged Globe

s/d 40 mm Swing chek


Screwed Globe Chek

Non Return Valve 50 mm ke atas Double swing chek

Flanged Disk chek

―Type‖ type
Stariner
―Bucket‖type
Pressure Reducer Die and flow type
Pressure Indicator Dial dia 100 mm Dial Type
Note : W = Water, O = Oil, G =
Gas

14
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2.2 PERSYARATAN PEMASANGAN


2.2.1. Umum
1. Perpipaan harus dikerjakan dengan cara yang benar untuk menjamin kebersihan,
kerapihan, ketinggian yang benar minimum 250 mm dari lantai, serta memperkecil
banyaknya penyilangan.
2. Pekerjaan harus ditunjang dengan suatu ruang yang longgar, tidak kurang dari
50mm di antara pipa-pipa atau dengan bangunan & peralatan
3. Semua pipa dan fitting harus dibersihkan dengan cermat dan teliti sebelum dipasang,
Membersihkan semua kotoran, benda-benda tajam/ runcing serta penghalang lainnya.
4. Pekerjaan perpipaan harus dilengkapi dengan semua katup-katup yang diperlukan
antara lain katup penutup, pengatur, katup balik dan sebagainya sesuai dengan fungsi
system dan yang diperlihatkan dalam gambar
5. Semua perpipaan yang akan disambung dengan perlatan, harus dilengkapi dengan
water mur atau flens.
6. Sambungan lengkung, reducer dan ekspander dan sambungan-sambungan cabang
pada pekerjaan perpipaan harus menggunakan fitting buatan pabrik.
7. Kemiringan menurun dari pekerjaan perpipaan air limbah harus seperti berikut, kecuali
seperti diperlihatkan dalam gambar
a. Di bagian dalam toilet
Garis tengah 50 mm2 – 100mm2 atau lebih kecil 1% - 2%
b. Di bagian dalam bangunan
Garis tengah 150 mm atau lebih kecil : 1 %
a. Di bagian luar bangunan
c. Garis tengah 150 mm atau lebih kecil : 1 %
Garis tengah 200 mm atau lebih besar : 1 %
8. Semua pekerjaan perpipaan harus dipasang secara menurun ke arah titik buangan.
Pipa pembuangan dan ven harus disediakan guna mempermudah pengisian atau
pengurasan. Untuk pembuatan vent pembuangan hendaknya dicari titik terendah dan
dibuat cekung
9. Katup (valves) dan saringan (strainers) harus mudah dicapai untuk pemeliharaan dan
penggantian. Pegangan katup (valve handled) tidak boleh menukik.
10. Sambungan-sambungan fleksibel pada sistem pemipaan harus dipasang sedemikian
Rupa dan angkur pipa secukupnya harus disediakan guna mencegah tegangan pada
Pipa atau alat-alat yang dihubungkan oleh gaya yang bekerja ke arah memanjang.
11. Untuk setiap pipa yang menembus dinding harus menggunakan pipa flexible untuk
melindungi dari vibrasi akibat terjadinya penurunan struktur gedung.
12. Semua galian, harus juga termasuk pengurugan serta pemadatan kembali sehingga
kembali seperti kondisi semula. Kedalaman pipa air minum minimum 60 cm di bawah
permukaan tanah. Semua pipa diberi lapisan pasir yang telah dipadatkan setebal 15-30
cm untuk bagian atas dan bagian bawah pipa dan baru diurug dengan tanah tanpa
batu-batuan atau benda keras yang lain. Untuk pipa di dalam tanah pada tanah yang
labil, harus dibuat dudukan beton pada jarak 2 - 2,5 m dan pada belokan-belokan atau
fitting-fitting. Instalasi pekerjaan pipa jaringan luar diletakkan pada struktur bangunan.
13. Pekerjaan perpipaan tidak boleh digunakan untuk pentanahan listrik .
14. Setiap perubahan arah aliran untuk perpipaan air kotor yang membentuk sudut 90 0,
harus digunakan 2 buah elbow 450 dan dilengkapi dengan clean out serta arah dan jalur
aliran agar diberi tanda.
2.2.2. Penggantung dan Penumpu Pipa
1. Pemipaan harus ditumpu atau digantung dengan hanger, brackets atau sadel dengan
tepat dan sempurna agar memungkinkan gerakan-gerakan pemuaian atau
perenggangan pada jarak yang tidak boleh melebihi jarak yang diberikan dalam tabel
berikut ini :

15
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

Jenis pipa Ukuran pipa Batas Maksimum


Ruang
(mm) Interval Interval
Mendatar Tegak
(m) (m)
Sampai 20 1.8 2
25 s/d 40 2.0 3
Pipa GIP
50s/d 80 3.0 4
100 s/d 150 4.0 4
200 atau lebih 5.0 4
50 0.6 0.9
80 0.9 1.2
Pipa PVC
100 1.2 1.5
150 1.8 2.1

Catatan:
Bila dalam suatu kelompok pipa yang terdiri dari bermacam-macam ukuran, maka jarak
interval yang dipergunakan harus berdasarkan jarak interval pipa ukuran yang terkecil
yang ada.
2. Penunjang atau Penggantung tambahan harus disediakan pada pipa berikut ini : a.
Perubahan perubahan arah Titik percabangan.
b. Beban-beban terpusat karena katup, saringan dan hal-hal lain yang sejenis.
3. Ukuran baja bulat untuk penggantung pipa datar adalah sebagai berikut :

a. Diameter Batang
Ukuran Pipa Batang
Sampai 20 mm 6 mm
25 mm s/d 50 mm 9 mm
65 mm s/d 150 mm 13 mm
200 mm s/d 300 mm 15 mm
300 mm atau lebih besar dihitung dengan faktor keamanan 5.
Gantungan ganda 1 ukuran lebih kecil dari tabel diatas
Penunjang pipa lebih dihitung dengan faktor keamanan 5 terhadap
dari 2 kekuatan puncak.

b. Bentuk gantungan.
Untuk air dingin : Split ring type atau Clevis type.
4. Penggapit pipa baja yang digalvanis harus disediakan untuk pipa tegak.
5. Semua pipa dan gantungan, penumpu sebelum dicat, harus memakai dasar zinchromat
dan pengecatan sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku.

NO. JENIS CAIRAN WARNA PIPA


1. Air Bersih Biru
2. Air Kotor Hitam
3. Air Bekas Coklat
4. Air Pemadam Kebakaran Merah
5. Pipa Gas Kuning

16
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2.2.3. Cara pemasangan pipa dalam tanah.


1. Penggalian untuk mendapatkan lebar dan kedalaman yang cukup.
2. Pemadatan dasar galian sekaligus membuang benda- benda keras/ tajam.
3. Membuat tanda letak dasar pipa setiap interval 2 meter pada dasar galian dengan
adukan semen.
4. Urugan pasir sekeliling dasar pipa dan dipadatkan.
5. Pipa yang telah tersambung diletakkan di atas dasar pipa.
6. Dibuat blok beton setiap interval 2 meter.
7. Pipa yang melintasi jalan kendaraan, pada urugan pipa bagian atas harus dilindungi
plat 10 cm yang dipasang sedemikian rupa sehingga beton tidak bertumpu pada pipa
dan tidak mengganggu konstruksi jalan.

2.2.4. Pemasangan katup-katup


Katup – katup harus diseleseikan sesuai yang diminta dalam gambar, spesifikasi dan untuk
bagian-bagian berikut ini :
a. Sambungan masuk dan keluar peralatan
b. Sambungan ke saluran pembuangan pada titik rendah.
Diruang Mesin
UKURAN PIPA UKURAN KATUP
Sampai 75 mm 20 mm
100 mm s/d 200 mm 40 mm
250 atau lebih besar 50 mm
Lain-lain, ukuran katup 20
c. Katup by-pass.

2.2.5. Pemasangan katup-katup Pengaman


Katup-katup pengaman harus disediakan di tempat-tempat yang dekat dengan sumber
tekanan.

2.2.6. Pemasangan sambungan fleksibel.


□ Sambungan fleksibel harus disediakan untuk menghilangkan getaran dan menghindari
terjadinya retak/patah pipa akibat penurunan tanah dan struktur bangunan.

2.2.7. Pemasangan Pengukur Tekanan.


Pengukur tekanan harus disediakan dan di tempatkan pada lokasi dimana tekanan yang
ada perlu diketahui :
a. Katup-katup pengurang tekanan.
b. Katup-katup pengontrol.
c. Setiap pompa
d. Setiap bejana tekan
Diameter pengukur tekanan minimum Dia. 75 dengan pembagian skala ukur maksimum 2
kali tekanan kerja.

2.2.8. Sambungan ulir


1. Penyambungan antara pipa dan fitting mempergunakan sambungan ulir berlaku untuk
ukuran sampai dengan 40 mm.
2. Kedalaman ulir pada pipa harus dibuat sehingga fitting dapat masuk pada pipa dengan
diputar tangan sebanyak 3 ulir.
3. Semua sambungan ulir harus menggunakan perapat Henep dan zink white dengan
campuran minyak.
4. Semua pemotongan pipa harus memakai pipe cutter dengan pisau roda.
5. Tiap ujung pipa bagian dalam harus dibersihkan dari bekas cutter dengan reamer.
6. Semua pipa harus bersih dari bekas bahan perapat sambungan.

17
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2.2.9. Sambungan Las


7. Sistem sambungan las hanya berlaku untuk saluran bukan air minum.
8. Sambungan las ini berlaku antara pipa baja dan fittinglas. Kawat las atau electrode
yang dipakai harus sesuai dengan jenis pipa yang dilas.
9. Sebelum pekerjaan las di mulai Pemborong harus mengajukan kepada direksi
contoh hasil las untuk mendapatkan persetujuan tertulis
4. Tukang las harus mempunyai sertifikat dan hanya boleh bekerja sesudah mempunyai
surat ijin tertulis dari Direksi.
5. Setiap bekas sambungan las harus segera dicat dengan cat khusus untuk itu.
6. Alat las yang boleh dipergunakan adalah alat las listrik yang berkondisi baik menurut
penilaian Direksi.

2.2.10. Sambungan lem


1. Penyambungan antara pipa dan fitting PVC, mempergunakan lem yang sesuai dengan
jenis pipa, sesuai rekomendasi dari pabrik pipa.
2. Pipa harus masuk sepenuhnya pada fitting, maka untuk ini harus dipergunakan alat
press khusus. Selain itu pemotongan pipa harus menggunakan alat pemotong khusus
agar pemotongan pipa dapat tegak lurus terhadap batang pipa.
3. Cara penyambungan lebih lanjut dan terinci harus mengikuti spesifikasi dari pabrik pipa.

2.2.11. Sambungan yang mudah dibuka


Sambungan ini dipergunakan pada alat- alat saniter sebagai berikut :
□ Antara Lavatory Faucet dan Supply Valve
□ Pada waste fitting dan Siphon.
Pada sambungan ini kerapatan diperoleh dengan adanya paking dan bukan seal threat.

2.2.12. Pemasangan katup-katup Pelepasan Tekanan.


Katup-katup Pelepasan Tekanan harus disediakan di tempat-tempat yang mungkin timbul
kelebihan tekanan.

2.2.13. Pemasangan Vent Udara Otomatis.


Vent udara otomatis harus disediakan di tempat- tempat tertinggi dan kantong udara, serta
ditempatkan yang bebas untuk melepaskan udara dari dalam.

2.2.14. Pemasangan sambungan expansi.


Sambungan expansi harus disediakan pada penyambungan antara pipa dari luar bangunan
dengan pipa dari dalam bangunan untuk menghindari terjadinya patah ataupun bengkok
akibat terjadinya penurunan tanah ataupun struktur bangunan.

2.2.15. Pemasangan Vent Udara Otomatis.


Vent udara otomatis harus disediakan ditempat- tempat tertinggi dan kantong udara.

2.2.16. Selubung Pipa.


1. Selubung untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik setiap kali pipa tersebut
menembus konstruksi beton.
2. Selubung harus mempunyai ukuran yang cukup untuk memberikan kelonggaran di luar
pipa ataupun isolasi.
3. Selubung untuk dinding dibuat dari pipa besi tuang ataupun baja. Untuk yang
mempunyai kedap air harus digunakan sayap.
4. Untuk pipa-pipa yang akan menembus konstruksi bangunan yang mempunyai lapisan
kedap air ( water proofing ) harus dari jenis "Flushing Sleeves".
5. Rongga antara pipa dan selubung harus dibuat kedap air dengan rubber sealed atau
"Caulk"

18
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2.2.17. Katup Label (Valve Tag)


1. Tags untuk katup harus disediakan di tempat-tempat penting guna operasi dan
pemeliharaan.
2. Fungsi-fungsi seperti "Normally Open" atau "Normally Close" harus ditunjukkan di tags
katup.
3. Tags untuk katup harus terbuat dari plat metal dan diikat dengan rantai atau kawat.

2.2.18. Pembersihan
□ Setelah pemasangan dan sebelum uji coba pengoperasian dilaksanakan, pemipaan di
setiap service harus dibersihkan dengan seksama, menggunakan cara- cara/ metoda-
metoda yang disetujui sampai semua benda- benda asing disingkirkan.
Desinfeksi :
Dari 50 mg/l chlor selama 24 jam setelah itu dibilas atau dari 200 mg/l chlor selama 1
jam setelah itu dibilas. Untuk bak air dipoles dengan cairan 200 mg/l chlor selama 1
jam dan setelah itu dibilas.

2.2.19. P E N G U J I A N
1. Sebelum dilakukan testing dilakukan dahulu :
a. Pemeriksaan sebagian- sebagian.
b. Pemeriksaan setelah pemasangan.
2. Tujuan untuk mengetahui apa kontruksi dan fungsinya serta sistem sudah memenuhi
dan sesuai dengan rencana.
a. Pemborong harus melakukan pengujian terhadap setiap jenis alat.
b. Pipa yang akan ditanam atau dipasang di luar harus di tes terlebih dahulu
sebelum di urung, dengan bagian perbagian, dengan tekanan 1- 1/2x tekanan
kerja selama 1 jam tanpa ada penurunan tekanan (antara 10 kg/cm2 ) dan
dilanjutkan pengujian per sistem.
c. Setelah alat plumbing dipasang, dites selama ± 2 menit tanpa penurunan tekanan,
berlaku untuk umum kecuali untuk monoblock dan faucet dan ditentukan oleh
pengawas.
d. Tangki air setelah dibersihkan harus diuji selama 24 jam tanpa ada penurunan
tinggi air. Dan dilakukan desinfeksi sesuai PPI
e. Setelah pipa dan tangki di uji, dibersihkan sisa kadar chloor 0,2 atau lebih, baik
yang dipipa atau ditangki.
f. Setelah itu dibersihkan (dibilas) dengan air bersih.
g. Pengisian pipa dengan air dilakukan sedikit demi sedikit dengan pompa khusus
untuk pengetesan. Untuk mengetahui setiap alat berfungsi sesuai perencanaan,
dilakukan pengujian
h. sistem aliran sampai tercapai pengukuran yang diminta dalam perencanaan seperti
kapasitas popa, kebisingan pompa ( max 60 dB ) tekanan air keluar kran 0.3
kg/cm2.
i. Semua pengetesan disaksikan oleh konsultan pengawas.

2.2 PENGECATAN
2.2.20. U m u m
Barang-barang yang harus dicat adalah sebagai berikut:
 Pipa servis
 Support pipa dan peralatan Konstruksi besi
 Flens
 Peralatan yang belum dicat dari pabrik
 Peralatan yang catnya harus diperbarui
 Pengecatan pada pipa air bersih dan air panas hanya di beri tanda arah panah jalur
pipa tersebut.
 Untuk pipa pemadam pengecatan harus berwarna merah dan harus dapat memberi
indikasi adanya Instalasi Peadam Kebakaran

19
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2.2.21. TESTING DAN COMMISSIONING


1. Pemborong pekerjaan instalasi akan melakukan semua testing pengukuran secara
partial dan secara system, untuk mengetahui apakah seluruh instalasi yang sudah
dilaksanakaan berfungsi dengan baik dan memenuhi persyaratan yang ditentukan.
2. Semua tenaga, bahan, perlengkapan yang perlu untuk testing merupakan tanggung
jawab pemborong, sehingga semua persyaratan test yang dianjurkan oleh pabrik
hingga dapat dilakukan dan diketahui hasil test sesuai persyaratan yang ditentukan.

3. SISTEM AIR BERSIH


3.1 LINGKUP PEKERJAAN
Uraian singkat lingkup pekerjaan adalah sebagai berikut :
a. Tangki Persediaan Air Bersih
b. Pompa Suplai
c. Pemipaan
d. Pengkabelan
e. Panel Listrik
f. Peralatan Instrument dan pengendalian
g. Penyambungan ke peralatan penunjang
h. Penyambungan ke peralatan plumbing.

3.2 PERATURAN DAN REFERENSI


Peraturan & Referensi yang dipergunakan dalam melaksanakan pekerjaan ini antara lain
adalah:
a. Pedoman Plumbing Indonesia tahun 1975
b. Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing (Soufyan & Moimura)
c. National Plumbing Code Handbook ,1975.
d. PU
e. Depnaker.
f. Depkes.

3.3 PERALATAN UTAMA


3.4 Tangki Persediaan Air Bersih
Tangki persediaan air bersih terletak di area service Basement (Ground Water Tank).
a. Tangki air bawah berfungsi untuk menyediakan air untuk kebutuhan cadangan selama 2
(dua) hari, dengan kualitas sesuai standart Depkes RI tahun 1990.
b. Tangki air harus dibuat dari konstruksi higenis dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Membuat kemiringan pada lantai, sehingga terjadi aliran air minimum selama 20
menit.
b. Tanpa sudut tajam
c. Mempunyai bak pengurasan pada dasar tangki
d. Mencegah air tanah dan air hujan masuk ke dalam tangki
e. Permukaan dinding licin dan bersih
c. Sumur Hisap. Untuk memperkecil volume air mati pada pipa isap pompa, maka harus
dibuat sumur hisap pada tangki air.
d. Tangki air bawah dapat dibuat dari beton berlapis fiberglass reinforced plastic, atau
dengan konstruksi beton yang kedap air.
e. Tangki air harus mempunyai perlengkapan sebagai berikut :
Manhole
Tangga
Pipa Vent penghubung maupun vent ke udara luar
Pipa peluap dan pipa penguras
Indicator muka air
Selubung untuk laluan pipa masuk, pipa isap, pipa penguras, kabel dsb.

20
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

f. Sistem Pengendalian
Muka air dalam tangki air atas mengendalikan pompa pemindah.
Pompa akan hidup pada saat air turun mencapai muka air tertentu
Pompa akan mati bila muka air sudah mendekati tepi pipa peluap
3.5 Pompa Transfer
a. Pompa pemindah berfungsi untuk memindahkan air dari tangki air bawah ke tangki air
atas.
b. Sistem pompa pemindah sekurang-kurangnya terdiri dari 2 ( dua ) pompa.
c. Pompa pemindah akan bekerja otomatis oleh level switch yang dipasang di tangki
bawah maupun tangki atas.

Setiap pompa pemindah antara lain terdiri dari :


Pompa multistage lengkap dengan motor
Inlet dan Outlet headers.
Katup – katup inlet dan outlet
Check valve anti pukulan air
Inlet Strainers.
Panel daya dan Pengendalian
Level switch untuk ON / OFF.
Level switch untuk proteksi pompa
Pengkabelan
Penunjuk tekanan pada inlet dan outlet pompa
Dudukan pompa.
d. Pengaturan pompa adalah sebagai berikut :
Pompa bekerja apabila muka air di tangki atas turun mencapai level L dan
akan stop apabila muka air naik sampai level H.
Semua pompa akan tiba-tiba berhenti apabila muka air di tangki bawah turun
sampai level LL.

3.6 Pompa Booster/Distribusi


a. Pompa Booster berfungsi untuk mengalirkan air ke alat- alat plumbing pada lantai-
lantai yang membutuhkan, dan harus mampu menjaga tekanan air didalam pipa pada
setiap lantai merata.
b. Pompa Booster harus mampu memasok kebutuhan air kepada pemakai setiap variasi
laju aliran pada setiap saat secara otomatis.
c. Setiap boster pump harus mempunyai sekurang-kurangnya terdiri dari 2 pompa dan
paling banyak 4 pompa yang bekerja pararel sedangkan laju aliran masing-masing
pompa dalam berdasarkan standard pabrik perakit booster pump.
d. Peralatan kendali, untuk laju aliran sampai dengan 10 m3/jam boleh mempergunakan
Pressure Control System.
e. Setiap booster pump antara lain terdiri dari peralatan sbb :
Pompa Centrifugal End Suction lengkap dengan motor
Tangki tekan dengan tipe membrane
Inlet dan Outlet header q Katup-katup inlet dan outlet
Check valve anti pukulan air
Inlet strainers per pompa
Panel daya dan pengendalian
Pressure switch / flow monitor switch
Pressure gauges pada inlet dan outlet pompa
Pengkabelan
Dudukan pompa
f. Pengaturan pompa pada sistem pressure control
- Pompa pertama bekerja apabila tekanan air dijaringan turun sampai ambang batas L
pada pressure switch ( PS 1 ).
21
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

- Pompa kedua bekerja apabila tekanan air di jaringan masih turun sampai ambang
batas L pada pressure switch ( PS 2 ) dan seterusnya.
- Pompa pertama, kedua dan seterusnya berhenti apabila tekanan air di jaringan
pemakai naik sampai ambang batas H di PS1, PS2dan seterusnya.
- Penentuan daerah kerja pompa juga ditentukan oleh kurva pemilihan pompa yang
akan dipakai.
- Pompa yang sedang bekerja dapat tiba-tiba berhenti apabila muka air di tangki hisap
turun sampai batas LL, dan akan kembali normal apabila muka air naik sampai batas ―
L ‖.
3.7 Pompa Suplai (Deep Well)
Uraian singkat lingkup pekerjaan adalah sebagai berikut :
- Mengurus semua izin terkait yang diperlukan.
- Pembuatan sumur dalam dan pengujiannya.
- Pengadaan, pemasangan dan pengujian Pompa sumur dalam
- Pengadaan, pemasangan dan pengujian Pengkabelan.
- Pengadaan, pemasangan dan pengujian Panel listrik.
- Pengadaan, pemasangan dan pengujian peralatan instrumen dan control.
- Penyambungan ke semua peralatan penunjang.
- Penyambungan ke semua peralatan pemakai.
- Pembuatan shops drawings
- Pembuatan As Built Drawings

a. Peraturan dan Refrensi.


Peraturan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan ini antara lain:
- Peraturan dan persyaratan yang dikeluarkan oleh PAM maupun Direktorat
Geologi.
- Peraturan dan persyaratan yang dikeluarkan oleh Dinas Keselamatan Kerja.
- Peraturan dan persyaratan teknis yang terkait sebagaimana ditentukan di RKS
untuk Pekerjaan Sistem Plumbing.
b. Perijinan.
1. Izin Usaha.
pemborong sumur bor harus mempunyai surat izin perusahaan Pengeboran
air tanah yang dikeluarkan oleh Direktorat Geologi Tata Lingkungan
Departemen Pertambangan dan Energi, SIPP di wilayah setempat dan izin-izin
lainnya yang diwajibkan.
2. Izin Pengeboran.
Pemborong harus mengurus semua perizinan pengeboran air tanah. Biaya
pengurusan dan biaya perizinan dibebankan kepada Pemborong.
c. Peralatan Utama
1. Peralatan pengeboran.
Peralatan pengeboran yang dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan
pengeboran harus mempergunakan mesin bor yang memadahi dan sesuai
dengan rekayasa, konstruksi dan keadaan tanah.
2. Sumur dalam.
a. Sebelum memulai pengeboran, pemborong harus menyampaikan gambar
kerja kepada pengawas untuk mendapat persetujuan yang menunjukkan
letak sumur maupun konstruksi pengeboran.
b. Setiap sumur harus mampu mengeluarkan air sebanyak 12 m³/jam dan 240
m³/hari.
c. Kedalaman sumur diperkirakan 150 meter.
d. Konstruksi sumur dibuat sekurang - kurangnya sebagai berikut :
* Pipa jambang 150 mm sedalam 60 meter, 10 meter bagian luar atas di cor
beton, agar air pada kedalaman ini tidak masuk ke sumur.
* Pipa naik 100 mm sedalam 90 meter dari ujung jambang, disebelah
luarnya diisi koral / pasir cuci.

e Bahan pipa dan saringan sebagai berikut :


22
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

* Pipa jambang dan pipa naik menggunakan Galvanized Steel Pipe ( GSP )
BS 1387 class medium.
* Jumlah pipa saringan yang menggunakan Stainless steel 304, ukuran
pipa 100 mm, ditetapkan oleh Direktorat Geologi Tata Lingkungan (
minimal 3 buah ).
f. Batu karang
* Bila pengeboran menembus batu karang didaerah pipa naik maka diluar
pipa naik setebal batu karang harus dicor beton agar sumber air yang
melalui batu karang tidak diambil.
* Bila pengeboran menembus batu karang pada bagian ujung sumur, maka
lubang pada batu karang harus ditutup kembali dengan beton cor, dan
ujung sumur akan berhenti diatas batu karang.
d. Testing dan Commissioning
1 Pemborong harus melakukan pengujian lengkap antara lain :
* Pengujian debit dan penurunan muka air ( Drawdown Test ).
* Pengujian pemulihan kedalaman muka air ( Recovery Test ).
* Pengujian terus menerus 3 kali 24 jam.
* Pengujian kwalitas air oleh laboratorium.
* Pengujian yang diwajibkan oleh instansi Pemerintah yang berwenang.
- Selain pengujian diatas, Pemborong harus melakukan pengujian yang
diwajibkan oleh Instansi Pemerintah yang berwenang.
- semua peralatan uji, sumber daya dan biaya uji dibebankan kepada Pemborong.
3. Peralatan uji.
Peralatan uji yang digunakan harus dapat diandalkan, sudah ditera dan mudah
dibaca secara terus menerus, peralatan uji tersebut antara lain :
- Pengukur debit, dengan meter air putar atau meter air Venturi.
- Penduga permukaan air, dengan membran tekan atau sistem electroda lampu
listrik arus lemah.
4. Rekayasa
Serah terima pekerjaan harus disertai rekayasa sebagai berikut :
- Gambar sumur terpasang secara detail.
- Seluruh laporan hasil pengujian.
4. Perlengkapan sumur dalam.
Sumur dalam harus mempunyai kelengkapan antara lain :
- Vent sumur
- Katup pengatur
- Katup penahan aliran balik.
- Manometer.
- Katup pelepas udara otomatis.
3.8 SPESIFIKASI PERPIPAAN Lihat ―Spesifikasi Perpipaan‖
3.9 SAND FILTER
1. Sand filter berfungsi meningkatkan mutu air.
2. Backwash ( Pencucian filter ) harus dilakukan setiap hari selama 5 menit sampai 10
menit, pada saat beban pemakaian air surut.
3. Filter yang dipergunakan adalah dari jenis pressure type, multi media automatic /
manual backwash.
4. Laju aliran maksimum adalah 10 m2 / m2 / jam.
5. Bahan tangki terbuat dari Wound polyester sedangkan screen terbuat dari bronze atau
stainless stell.
6. Filter terdiri dari :
Tangki termasuk screen
Filter Media
Valves
Interconnecting piping
Instruments
Life Indicator
7. Kapasitas Sand Filter 0,3 m3 / menit
23
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

8. Perpipaan

3.10 KEDUL PERALATAN AIR BERSIH


1. Pompa Deep Well
 Type : Submersible Pump Direct Coupled with Electro Motor
 Kapasitas : 0.3 m3/ menit
 Tekanan : 160 m.
 Motor Rated : 15 kw ; 380 V/III Phase/50 Hz
 Shaft Seal : Mechanical
 Casing : Cast Iron/Standard Manufacturer
 Speed : 3000 rpm.
 Base Frame : Cast Iron or Steel
 Efisiensi : Minimum 80%
 Impeler : Bronze / Stainless Stell
2. Pompa Transfer
 Type : Centrifugal End Suction Pump Direct Coupled with Electro Motor
 Kapasitas : 5 m3/ jam setiap pompa x 2 unit
 Tekanan : 50 m.
 Motor Rated : 3,7 kw ; 380 V/III Phase/50 Hz
 Shaft Seal : Mechanical
 Casing : Cast Iron/Standard Manufacturer
 Speed : 3000 rpm.
 Base Frame : Cast Iron or Steel
 Efisiensi : Minimum 80%
 Impeler : Bronze / Stainless Stell
3. Pompa Booster
 Type : Packaged Boster Pump Standard Manufacturer (Out Door Type) Lengkap
dengan tangki tekan, Variable Speed System
 Kapasitas : 5 m3/ jam
 Tekanan : 35 m.
 Motor Rated : 3,7 kw ; 380 V/III Phase/50 Hz
 Shaft Seal : Mechanical
 Casing : Cast Iron/Standard Manufacturer
 Speed : 3000 rpm.
 Base Frame : Cast Iron or Steel
 Efisiensi : Minimum 80%
4. Pompa Distribusi
 Type : Domestic fresh water
 Kapasitas : 12 m3/ jam
 Tekanan : 60 m.
 Motor Rated : 10 kw ; 380 V/III Phase/50 Hz
 Shaft Seal : Mechanical
 Casing : Cast Iron/Standard Manufacturer
 Speed : 3000 rpm.
 Base Frame : Cast Iron or Steel
 Efisiensi : Minimum 80%

4. SISTEM AIR LIMBAH


4.1. LINGKUP PEKERJAAN
Uraian singkat lingkup pekerjaan dalam sistem air limbah disini antara lain adalah sbb :
1. Perpipaan
2. Penyambungan dengan peralatan Plumbing
3. Floor Drain
4. Clean Out
5. Roof Drain
24
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

4.2. PERPIPAAN
14. Umum
Macam air limbah adalah Air hujan, Air limbah saniter, Limbah perpipaan Dapur. Jenis
Pipa lihat ―SPESIFIKASI PERPIPAAN‖
2. Limbah Saniter
Perpipaan Limbah Saniter mulai dari Alat Saniter antara lain Kloset, Urinal, Lavatory,
dan Floor Drain, sampai saluran halaman melalui septik tank.
3. Limbah Air Hujan
Perpipaan air hujan mulai dari roof drain dan kanopy drain diatap dialirkan kedalam
sumur resapan sebelum dialirkan kesaluran kota. Khusus fitting air hujan
mempergunakan cast iron.

4.3. BAK SEWAGE / SUMP PIT


1. Apabila ditentukan dalam gambar perencanaan, maka harus dibuat bak Sump Pit
seperti diuraikan disini.
2. Bak Sump Pit harus dibuat dari konstruksi beton bertulang, badan rapat air sedangkan
tutup harus rapat udara.
3. Setiap bagian Sum Pit harus dapat dipompa, maka dasar bak harus miring 1 : 10
kearah pompa sedangkan semua ujung sudut dibuat 135 °.
4. Bak Sump Pit harus dilengkapi sbb :
Sleeve untuk pipa sewage masuk dan keluar
Sleeve untuk pipa ven
Sleeve untuk kabel-kabel.
Level switches untuk kendali pompa.
Level switch untuk alarm banjir.
Tangga monyet
Manhole untuk laluan pompa (2 buah)

4.4. POMPA SUMP PIT


2. Setiap bak Sump Pit minimum harus dipasang dua buah pompa Submersible.
2. Tipe pompa harus Submersible Sewage dengan komponen sbb :
Cast Iron Casing
Cast iron vortex type Impeller with knife.
Stainless steel shaft
Silicon Carbide
Heavy duty grease lubricated bearing

25
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

Stainless steel casing guide rail support


Quick discharge coupling
2. Spesifikasi motor sbb :
Squirrel cage induction type ( IP 68 )
Winding insulation class F
Water tight
Vertically mounted
3. Sistem kendali motor pompa
Start dan stop diatur secara otomatis oleh level switches yang berada di bak sewage.
Pompa bekerja secara bergantian dan bersamaan. Apabila beban aliran kecil, maka satu
pompa bekerja secara bergantian. Apabila beban aliran besar, maka pompa bekerja
bersamaan. Pengaturan kerja pompa dilakukan dari panel kontrol pompa.

4.5. SUMUR PERIKSA (CONTROL BOX).


1. Sumur periksa harus dipasang pada setiap perubahan arah maupun setiap jarak
maksimum 20 meter pada pipa air limbah utama dalam tanah.
2. Sumur periksa harus dibuat dari konstruksi beton.
3. Dasar sumur bagian dalam berukuran minimal 500 x 1000 mm serta harus dibuat
beralur sesuai fungsi saluran yaitu, lurus, cabang atau belokan.
4. Sumur periksa harus dilengkapi dengan tangga monyet, manhole dan pipa vent.
5. Tutup sumur periksa dapat terbuat dari Stainless steel atau baja yang dilapisi anti karat.

4.6. MANHOLE
1. Manhole terdiri dari rangka dan tutup dibuat dari besi tuang serta dilapis cat bitumen.
2. Rangka dan tutup harus membentuk perangkap, sehingga setelah diisi grease akan
terbentuk penahan bau.
3. Diameter lubang untuk laluan orang sebesar minimum 500 mm sedangkan untuk laluan
peralatan harus sesuai dengan besaran peralatan tersebut.
4. Finishing permukaan manhole harus disesuikan dengan peruntukan lokasi.
5. Tutup untuk manhole terbuat dari baja tahan karat atau stainless steel.

4.7. SUMUR RESAPAN


1. Rembesan yang dimaksud disini adalah untuk memasukkan air hujan yang berasal
dari pipa riser sebelum dialirkan over flow nya ke selokan kota.
2. Air yang akan dimasukkan dalam rembesan adalah air hujan.
3. Jenis rembesan yang dimaksud disini adalah sumur rembesan, pekerjaan sumur
rembesan akan merupakan pekerjaan divisi sipil/ konstruksi.
4. Konstruksi sumur rembesan antara lain sbb :
□ Dasar sumur berupa batu kerikil Dinding sumur berupa dinding berlubang yang dibuat
dari beton atau beton blok berlubang. Tutup dibuat dari plat beton/ plat baja Diantara
tanah dan dinding luar harus diisi koral dan ijuk sesuai gambar.
5. Rembesan hanya dapat berfungsi dengan baik didaerah yang mempunyai lapisan
pasir kasar, maka bidang rembesan harus berada dilapisan pasir kasar.

4.8. PERANGKAP LEMAK (GREASE INTERCEPTOR)


6. Grease Interceptor harus berfungsi untuk mengumpulkan serta mengeluarkan
kandungan padat dan lemak maupun kandungan ringan yang terbawah dalam limbah
dapur.
7. Endapan padat harus dapat berkumpul dalam basket, selanjutnya secara berkala akan
diangkat oleh petugas pembersihan.
8. Lemak harus dapat berkumpul dalam bak lemak dan selanjutnya secara berkala akan
dikeluarkan oleh petugas pembersihan.
9. Grease interceptor dapat dibuat dari stainles steelatau fiber glass dengan kapasitas 30
liter.
10. Grease Interceptor harus dibuat dengan kontruksi higenis sesuai dengan standart DIN
4040 jeni kombinasi.
26
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

4.9. FLOOR DRAIN


1. Floor drain yang dipergunakan disini harus jenis Bucket Trap, Water Prooved type
dengan 50mm Water Seal dan dilengkapi dengan U trap.
2. Floor Drain terdiri dari:
□ Chromium plated bronze cover and ring.
ƒ PVC neck
□ Bitumen coated cast iron body screw outlet connection and with flange for water
prooving.
3. Floor Drain harus mempunyai ukuran utama sbb.:
Outlet Diameter Cover Diameter

2‖ 4‖

3‖ 6‖

4‖ 8‖

4.10. FLOOR CLEAN OUT


1. Floor Clean Out yang dipergunakan disini adalah Surface Opening Waterprooved Type
2. Floor Clean Out terdiri dari:
Chromium plated bronze cover and ring heavy duty type
PVC neck
Bitumen coated cast iron body, screw outlet connection with flange for
waterprooving.
3. Cover and ring harus dengan sambungan ulir dilengkapi perapat karet sehingga mudah
dibuka dan ditutup.
4.11. ROOF DRAIN
1. Roof Drain yang dipergunakan harus dibuat dari Cast Iron dengan konstruksi
waterproove.
2. Luas laluan air pada tutup roof drain ialah sebesar dua kali luas penampang pipa
bangunan.
3. Roof Drain harus terdiri atas 3 bagian sebagai berikut :
Bitumen Coated Cast Iron Body dengan water prooved flange.
Bitumen Coated Neck for adjustable fixing.
Bitumen Coated cover dome type

4.12. CANOPY DRAIN


Canopy Drain yang dipergunakan adalah Floor Drain Bucket Trap Type (lihat skematik Floor
Drain).

4.13. P" TRAP


P" TRAP yang digunakan disini harus jenis single inlet. Tinggi Air minimum pada Trap 8 cm.
P"TRAP yang digunakan disini harus dibuat dari PVC class 5 kg/cm2. Pemasangan P‖ TRAP
pada setiap FD kamar mandi dan pada jalur utama pipa buangan air limbah yang menuju
bak sewage.

4.14. SEWAGE TREATMENT PLANT


1. Septik tank menggunakan system pengolahan dengan menggunakan bakteri
pengurai.
2. Bahan septic tank dapat terbuat dari fiber glass ataupun beton concrete.
3. Sistem kerja septik tank yaitu air limbah yang masuk harus dapat diurai dengan
menggunakan bakteri pengurai sehingga air yang dihasilkan dari dalam septic
tank tersebut layak untuk untuk dibuang ke saluran kota (tidak berbau)

27
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

PRODUK INSTALASI PLUMBING


No. Uraian Merk
1. Pompa centrifugal dan pompa booster (paket) Grundfos, Torisma
2. Pompa Submersible Grundfos, Torisma
3. Filter Air bersih Mitra Utama Sentosa, Dwi Prima
Engineering
4. Sewage Treatment Plant Bestindo Aquatek Sejahtera, Bio
Master
5. Pipa Galvanized GIP Bakrie, Spindo
6. Fitting Class 10 K FKK, Benka, HE/ TG, Bohemi
7. Pipa PVC Class AW 12,5 Kg/ Cm Wavin, Rucika, Pralon
8. Fitting Pipa PVC Rucika, Pralon
9. Safety Valve Yoshitake, Fushiman, Socla
10. Flow Switch PENN, Potter
11. Gate Valve Class 20 K Toyo, Kitz , Honeywell
12. Globe Valve Class 20 K Toyo, Kitz, Honeywell
13. Air Vent Valve Yoshitake, Fushiman, Sam Yang
14. Flexible Joint Class 10 K Proco, Tosen
15. Level Switch Fanal
16. Pressure Gauge Nagano
17. Roof Drain Antasan
18. ―P‖ Trap Rucika, Austindo
19. Water meter Kimco, Slumberger, Weistinghouse
20. Roof tank Enduro, Whale Tank

5. SISTEM INSTALASI TATA UDARA


5.1. KETENTUAN UMUM YANG BERHUBUNGAN DENGAN SISTEM TATA UDARA
5.1.1. Umum
Pasal-pasal di bawah ini menjelaskan secara umum ketentuan- ketentuan yang perlu diikuti
untuk semua bagian- bagian yang dalam pelaksanaannya berhubungan dengan instalasi
tata udara. Gambar-gambar dan spesifikasi adalah ketentuan spesifik yang saling
melengkapi dan sama mengikatnya.
5.1.2. Publikasi code dan Standard
Publikasi, code dan standard yang berlaku di Indonesia wajib dijadikan pedoman untuk
instalasi maupun peralatan. Untuk Publikasi, Code atau Standard yang belum ada di
Indonesia, Pemborong wajib mengikuti Standard codes atau Publikasi International yang
berlaku dan merupakan edisi terakhir antara lain seperti :
- SMACNA - 85
- ASHRAE - Guide and Data Book
- NFPA - 90A
- ARI
- AMCA
- CTI
- Dan lain- lain standard yang berlaku untuk bagian-bagian peralatan yang belum
tercantum diatas.
5.1.3. Kondisi
Perancangan
1. Kondisi udara luar
Temperatur 350C
Relative Humidity 65%

3. Kondisi dalam ruangan yang di kondisikan


Temperatur 200C ± 20 C
28
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

Relative Humidity 55% ± 5 % RH


4. Noise Criteria
Ruang rapat 30-40 NC
Ruang Kerja 35-45 NC

5.1.4. Perlindungan Kebakaran.


Semua peralatan maupun instalasi yang mengharuskan diperlukan tahan terhadap api
dalam jangka waktu tertentu, maupun terhadap penyebaran api disebabkan adanya celah-
celah antara pipa atau duct dengan dinding atau lantai harus menggunakan material yang
sesuai untuk tujuan tersebut.

5.2. Instalasi
1. U
mum.
Semua peralatan dan alat-alat bantu harus dipasang sesuai dengan cara-cara
pemaasangan yang secara teknis praktis, baik dan dapat dipertanggungjawabkan serta
sesuai dengan petunjuk dan instruksi pada brosur atau publikasi yang dikeluarkan pabrik
dari peralatan ataupun alat-alat bantu tersebut.
2. Landasan Peralatan.
Semua landasan untuk peralatan dan motor , ukurannya sedemikian rupa sehingga tidak
ada bagian-bagian peralataan maupun motor yang berada diluar landasan.
Beratperalatan diartikan beratdalam operasinya .
3. Platforms.
Untuk peralatan seperti fan dan sejenis yang menggantung dan duduk pada suatu
platform, maka platform harus diperkuat dengan suatu frame besi kanal (siku) yang
dilas atau dibautkan, atau dikeling ke frame sehingga cukup kuat, kaku dan tidak
bergetar dalam operasinya.

4. Penetrasi Atap
semua bagian instalasi yang menembus atap seperti duct, pipa, venting harus
dilengkapi dengan pinggiran beton ( curb ) sekeliling bagian – bagian instalasi tersebut
sehingga konstruksinya betul – betul kedap air.

5. Pencapaian Peralatan Untuk Service .


Semua peralatan ataupun peralatan bantu dalam prinsip pemasangannya harus mudah
untuk bisa diamati, di service dan mudah dicapai dalam perbaikan, termasuk juga
Accessories duct seperti damper, filter dll. Untuk itu kontraktor dalam pemasangannya.
Wajib memperhatikan posisiyang terbaik daari peralaatan dan accesosories tsb,
sehingga tujuan yang dimaksud tercapai. Disamping itu kontraktor harus mengusulkan
kepada direksi, (bila belum ditunjukkan pada gambar) pintu-pintu service (acces
panel), untuk setiap peralatan dan accessories yang berada dalam shaft atau ceiling
yang memerlukannya, beserta ukuran dan lokasi yang tepat. Bila dalam gambar
rencana sudah ditunjukkan ada acces panel yang diperlukan, maka penggeseran untuk
posisi yang tepat dari acces panel tsb sehubungan dengan letak peralatan / accessories
dan kaitannya dengan arsitek/interior perlu dibicarakan dengan Direksi untuk disetujui.

6. Perlindungan Peralatan, Bahan.


Menjadi tanggung jawab dan keharusan bagi kontraktor untuk melindungi peralatan-
peralatan, bahan-bahan baik yang sudah, maupun belum terpasang bila diperkirakan
bisa rusak , cacat ataupun mengganggu situasi sekitarnya ataupun oleh alam (hujan,
debu, pasir, lembab) ataupun oleh bahan-bahan kimia sekitarnya Sebelum penyerahan,
instalasi dibersihkan atau ditest dan diajust kembali untuk membuktikan bahwa
peralatan dan bahan beroperasi dengn baik. Peralatan dan bahan yang rusak atau cacat
karena tidak dilakukan perlindungan yang benar adalah merupakan bagian instalasi
yang tidak bisa diterima (serah terima belum 100%).

29
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

7. Anti Karat
Semua peralatan bantu instalasi, yang berasal dari besi dan sebelumnya tidak
diperlakukan untuk anti karat ( semacam penggantung, dudukan, landasan, flens dan
lain sebagainya) harus dicat dengan cat anti karat, yaitu zinchromate dan selanjutnya
cat finish dengan warna yang ditentukan. Semua baut, mur dan washer haruslah zinc
electroplated. Landasan penyangga peralatan (steel bases), seluruhnya harus bersih
dari bebas las-lasan, dicat dasar dengan zinchromate dan cat akhir (finish) 2 lapis.

8. Sleeve, peralatan yang tertanam didinding


peralatan bantu, sleeve dan lain-lain yang diperlukan tertanam atau menembus
Concrete atau tembok harus dipasang dan dilengkapi sesuai petunjuk dagang. Untuk
itu ukuran, posisi yang disiapkan untuk keperluan tsb harus dikonsultasikan dengan
Direksi dan disertai gambar detail. Semua ducting atau pipa tembus dinding harus
menggunakan sleeve dengan clereance 20 mm jika duct atau pipa berisolasi, clereance
tetap dibutuhkan 20 mm antara isolasi dan sleeve menembus atap harus
diperpanjang ± 200 mm diatas atap lantai.

9. Penomoran, Nama Peralatan/Accessories


Semua peralatan terpasang dan accessoriesnya harus diberi code nama peralatan dan
nomor, sesuai seperti yang dicantumkan pada daftar peralatan atau data sheet atau
sabagai tercantum pada gambar rencana, bila ada peralatan yang atau accessories
yang belum mempunyai kode nama dan nomor, kontraktor wajib mengusulkan kepada
Direksi dan semua ini sudah harus tercantum dalam as built drawing.
5.3. PERSYARATAN TEKNIS PERALATAN DAN INSTALASI.
5.3.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan instalasi ini meliputi seluruh pekerjaan pengadaan dan pemasangan
Instalasi Tata Udara (Air Conditioning), Ventilasi Mekanis (Mechanical Ventilation)
secara lengkap termasuk semua perlengkapan dan sarana penunjangnya, sehingga
diperoleh suatu instalasi yang lengkap dan baik serta diuji dengan seksama dan siap
untuk dipergunakan. Lingkup pekerjaan instalasi ini secara garis besarnya adalah
sebagai berikut :
5.3.2. Pengadaan dan Pemasangan
1. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian semua peralatan tata udara (air
conditioning).
2. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian peralatan ventilasi mekanikal
(Mechanical ventilation ) seperti : Centrifugal fan, Axial fan, Propeller fan, Filter,
Attenuator dll
5. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian seluruh instalasi kontrol sistem
Indoor Unit dan Outdoor Unit dan kontrol komponen seperti katup, damper, sensor,
thermostat ruangan, humidistat dll.
6. Pengadaan , pemasangan, pengaturan dan pengujian interlock sistim instalasi tata
udara dan ventilasi dengan sistim fire alarm yang ada.
7. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian sumber daya listrik bagi instalasi
ini seperti kabel dan panel tata udara.
8. Pengadaan dan pemasangan semua pekerjaan sipil yang terjadi akibat instalasi ini
seperti tercantum dalam dokumen ini.
9. Perbaikan kembali semua kerusakan dan finishing yang diakibatkan oleh pekerjaan
instalasi ini.
10. Mendidik petugas dari pemilik gedung, yang ditunjuk mengenai cara – cara
menjalankan dan memelihara instalasi ini.
11. Menyerahkan gembar-gambar, buku petunjuk cara menjalankan dan memelihara serta
data teknis lengkap peralatan instalasi yang terpasang.
12. Mengadakan pemeliharaan instalasi ini secara berkala selama masa pemeliharaan.
13. Memberikan garansi terhadap mesin / peralatan yang terpasang.
14. Melakukan pekerjaan atau ketentuan lain yang tercantum dalam dokumen ini beserta
addendumnya.
30
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

5.3.3. VAC SYSTEM SINGLE


Jenis AC adalah single system, air cooled type, memakai inverter, terdiri dari satu outdoor
unit dengan 1 indoor unit , dimana setiap indoor unit mempunya kemampuan untuk
mendinginkan ruangan secara independent.
Condensing unit harus dilengkapi dengan inverter, dan system bisa beroperasi pada
minimum koneksi beban pendinginan 2.2 Kw dan mempunyai kemampuan untuk merubah
putaran motor compressor sesuai dengan beban pendinginan.
Outdoor unit harus bisa terkoneksi dengan berbagai model indoor sebagai berikut :
• Ceiling Mounted Cassette Type (Double Flow)
• Ceiling Mounted Cassette Type (Multi Flow)
• Ceiling Mounted Cassette Corner Type
• Slim Ceiling Mounted Duct Type
• Ceiling Mounted Built-In Type
• Ceiling Mounted Duct Type
• Ceiling Suspended Type
• Wall Mounted Type
• Floor Standing Type
• Concealed Floor Standing Type
• Ceiling Suspended Cassette Type (Connection Unit Series)
Nilai COP system pada beban 50% harus = 4.0* atau lebih tinggi *- Pada saat temperature
outdoor 35 C dan suhu indoor 27 C DB/19 C WB System yang ditawarkan harus biasa
melakukan automatic test operation system, Untuk melakukan pengecekan system
secara otomatis yang meliputi pengecekan : control wirings, shutoff valves, sensors dan
refrigerant volume.
5.3.4. CONDENSING UNIT
System ini harus bisa terkoneksi dengan pipa refrigerant harus bisa sepanjang 165 meter
dengan beda ketinggian 90 m tanpa oil trap
Baik indoor maupun outdoor harus dirakit dan ditest di pabrik. Outdoor unit harus terisi
R410A dari pabrik, instalasi harus sesuai dengan standard BS EN378: 2999 bagian 1 – 4.
Casing outdoor haruslah wheatherproof terbuat dari baja anti karat dilapisi dengan Baked
Enamel.
• Outdoor dengan ukuran dan 20 HP memiliki 1 kompressor SCROLL
• Indoor yang terkoneksi ke outdoor mempunyai kapasitas dari 0.8 HP sampai 10 HP.
• Noise level outdoor tidak boleh melebihi 68 DB(A) pada saat operasi normal, terukur 1
meter secara horizontal dan 1.5 meter diatas pondasi, Outdoor harusnya model
modular dan bisa dipasang secara berderet di setiap sisinya
Compressor
Compressor haruslah type hermetic dengan effisiensi tinggi dan dilengkapi dengan inverter
control yang berfungsi untuk merubah kecepatan putaran yang menyesuaikan dengan
cooling load yang dibutuhkan.
Magnet Neodymium harus dipakai di rotor compressor untuk menambah torsi compressor
Pada konfigurasi system dengan outdoor lebih dari 1 unit, secara otomatis compressor
inverter dengan jam operasi terendah yang akan start lebih dulu pada setiap kali operasi,
System ini haruslah dipasang dipabrik.

Heat Exchanger
Heat exchanger harus terbuat dari tube tembaga yang terpasang secara mekanis ke Fin
alumunium yang dilapisi resin film anti korosi dengan ketebalan antara 2 sampai 3 micron

Refrigerant Circuit
Terdiri atas Liquid dan Gas shut off valve dan solenoid Valve dan komponen lain untuk
keperluan safety

Fan Motor
Motor Outdoor unit harus memiliki multispeed operation dengan inverter DC, dengan
31
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

kemampuan maximum static pressure = 78 Ps


Condensing unit harus mempunyai kemampuan untuk beroperasi dengan noise lebih
rendah pada saat malam hari baik secara otomatis maupun dengan manual setting

Safety Devices
Outdoor unit haruslah mempunyai peralatan safety sebagai berikut : high pressure switch,
control circuit fuses, crank case heaters, fusible plug, thermal protectors for compressor
dan fan motors, over current protection for the inverter and anti-recycling timers.
Untuk memastikan liquid refrigerant tidak menguap saat menuju indoor unit, unit harus
dilengkapi dengan Sub cooling.
Oil recovery cycle akan secara otomatis beroperasi setelah 1 jam sejak startup dan
seterusnya setiap 6 jam operasi.

5.3.5. PRESSURE TESTING


Setelah pekerjaan pemipaan dilakukan, sebelum disambungkan ke outdoor unit, Sebelum
pembungkusan pipa dengan insulasi , Pekerjaan pemipaan harus di test tekanan dengan
memakai dry nitrogen sesuai table di bawah ini dan dicek ulang untuk mendeteksi
kebocoran yang mungkin terjadi :

Allows discovery of
Pressurize to 10.3 Bar 3 minutes or longer major
Step1
(149 psi) leaks

Pressurize to 21.5 Bar 5 minutes or longer


Step2
(312 psi)
Allows discovery of
Pressurize to 38 Bar Approx 24HOURS minor
Step3

(551 psi) Minimum leaks

Outdoor unit haruslah dipasangkan ke pemipaan system dengan memakai torque wrench
dengan torsi pemasangan yang sesuai dengan table dibawah ini.

Standard Thightening Torque


Flare Nut Size
Kgf.cm N.cm
¼ 144~176 1420~1720
3/8 333~407 3270~3990
½ 504~616 4950~6030
5/8 630~770 6180~7540
¾ 990~1210 9270~11860

System pemipaan kemudian harus divacuumed sampai 0.2 torr (-755mmHg) Dan ditahan
pada kondisi ini selama 1 jam minimal sampai pada 4 jam tergantung dari panjang pipa
dengan memakai 2 stage Vacuum Pump. Pengerjaan ini harus dilakukan sebelum
indoor unit disambungkan pada koneksi listrik.Jumlah tambahan refrigerant (HFC R410A)
harus dihitung berdasarkan standard dari pabrik dan ditimbang dengan
mempertimbangkan panjang pipa actual yang terpasang dengan merefer ke installation
manual dari pabrik.
Pengisian refrigerant ini harus dilakukan dengan peralatan yang sesuai dan dibawah
pengawasan
32
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

5.3.6. PIPE MATERIAL


Pipa refrigerant haruslah de-oxidized phosphorous seamless copper pipe sesuai
dengan standard JIS H300 - C1220T. Baik bagian suction maupun gas haruslah
diinsulasi dengan insulasi yang sesuai dengan rekomendasi pabrik sehingga tidak terjadi
kondensasi Seluruh koneksi shut off valve di dalam outdoor unit haruslah di brazed untuk
mencegah kebocoran refrigerant Peralatan kerja untuk instalasi refrigerasi system
haruslah dipakai. Dry Nitrogen (OFN) harus dialirkan kedalam system pemipaan selama
dilakukan brazing sehingga tidak terbentuk karbon didalam pipa yang nantinya bisa
merusak compressor.
Insulasi pipa refrigerant yang dipakai adalah type close cell XLPE dengan fire rated Class
―O‖ dengan ketebalan minimal 10 mm untuk Suction lines dan 10 mm untuk Liquid lines
dan mesti dilindungi dengan penutup pada bagian yang terexpose dengan sinar matahari,
lebih disukai insulation yang 1 merk dengan pipa refrigerant yang disupply Pekerjaan
brazing harus dilakukan oleh kontraktor pemasang dengan diawasi oleh perwakilan dari
pabrik.

5.3.7. FAN COIL UNITS


Indoor unit haruslah dari jenis dan kapasitas yang sesuai dengan yang ada didalam BQ
sesuai dengan design condition Terdiri dari komponen dasar : Fan, Evaporator koil dan
electronic proportional expansion valve. Electronic proportional expansion valve harus bisa
mengontrol aliran refrigerant kedalam unit indoor sesuai dengan beban pendinginan yang
dibutuhkan oleh ruangan. Control response harus memakai tipe Proportional Integral
Derivative (PID) Fan haruslah direct drive centrifugal. Dengan tegangan operasi 220 – 240
volt AC , 1 phase dan 50 Hz. Indoor type ducted haruslah mempunyai static pressure
external yang sesuai dengan spesifikasi di gambar dan di BQ Filter udara untuk type
Ducted haruslah disupply oleh kontraktor pemasang. Filter udara untuk model ductless
harus disupply dari pabrik Koil evaporator haruslah type DX yang terbuat dari icopper tubes
yang dipasangkan ke alumunium fin secara mekanis. Fasilitas Auto swing untuk tipe wall,
cassette dan under ceiling haruslah standard dari pabrik Pipa 25 mm yang terinsulasi
haruslah dipasangkan sebagai pipa drain dari setiap indoor unit menuju ke daerah
pembuangan air drain.

5.3.8. CONTROL
Sistem control harus memakai 2 kabel dengan diameter inti 0.75mm2 - 1.25mm2 tipe PVC
non screened CY flexible control cabling dari indoor unit ke outdoor unit. Sistem control
juga harus dilengkapi dengan automatic address setting function yang merupakan
standard Remote control untuk indoor unit haruslah bisa melakukan fungsi : on/off
switching, fan speed selector, thermostat setting dan merupakan tipe liquid crystal display
yang menampilkan temperature setting, operational mode, malfunction code and filter
cleaning timing. Juga bisa menampilkan malfunction code untuk keperluan maintenance
Kontraktor pemasang haruslah sudah pernah mengikuti training pemasangan yang
dilakukan oleh perwakilan pabrik dan mendapatkan sertifikat tanda keberhasilan dalam
training yang diikutinya

5.3.9. EQUIPMENT COMPLIANT WITH RoHS DIRECTIVE


Material yand dipakai untuk membuat unit outdoor dan indoor haruslah memenuhi the
RoHS Directive (Restriction of Harzardous Substances) pada komponen electrical dan
electronicnya.

5.3.10. EQUIPMENT MAINTENANCE & WARRANTY


Supplier harus memberikan garansi 12 months warranty unit ( tidak termasuk consumable
materials seperti : Refrigerant, Oil, air filter, fuses ) and labour dari tanggal startup atau 18
months setelah unit dikapalkan dari pabrik terhitung yang mana yang lebih dahulu 3 kali
warranty visit harus dilakukan selama masa warranty untuk memeriksa kondisi unit ( tidak
termasuk pekerjaan pembersihan ), Laporan tertulis harus diberikan kepada pemilik paling
33
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

lambat 1 minggu setelah setiap visit dilakukan Kontraktor pemasang harus memberikan
garansi pemasangan selama 12 bulan terhitung dari tanggal hand over

5.3.11. BUILDING CENTRALIZED CONTROL SYSTEM – (Optional)


Sebuah Screen Touch operated system centralized controller dengan merk yang sama
dengan unit AC haruslah mempunyai fungsi sebagai berikut :
• Monitoring operasional dari system AC
• Start/Stop untuk semua indoor unit
• Kontrol setting: temperature, operation mode, fan speed dari seluruh indoor unit
• 1 tahun schedule dari operational system
• Bisa menggunakan fire alarm signal untuk mematikan seluruh AC

5.3.12. CALL CENTER


Supplier AC haruslah memiliki sebuah call center yang beroperasi selama 24 hours sehari, 7
hari seminggu dan 365 hari setahun untuk mensupport pelayanan purna jual dan
memberikan jaminan sepenuhnya kepada kontraktor pemasangan.

5.3.13. 7.3.10 MERK YANG DISETUJUI


a. AC = Daikin, Toshiba, Mitsubishi electric
b. Pipa refrigerant : INABA DENKO
c. Insulation : Armaflex, INABA DENKO
d. Refrigerant : Dupont, Honeywell

5.3.14. KONTRAKTOR PEMASANG


Haruslah sudah berpengalaman dalam melakukan pemasangan AC minimal selama 5 tahun
dengan melakukan minimal 10 proyek dengan hasil yang memuaskan. Kontraktor dapat
memperlihatkan proyek – proyek yang sudah menggunakan AC atau siap melakukan survey
ke proyek – proyek tersebut bisa dilakukan jika diperlukan

5.4. FAN
5.4.1. Lingkup Pekerjaan
Pengadaan dan pemasangan peralatan ventilasi (fan) untuk proyek ini seperti yang
ditunjukkan dalam gambar rencana yang melengkapi dokumen ini.

5.4.2. Umum
Spesifikasi teknis yang diuraikan dibawah ini, adalah sebagai kebutuhan dasar yang harus
diikuti. Sedangkan ketentuan ketentuan spesifik terhadap type, kemampuan (performance)
peralatan, kelengkapan dan lainnya dapat dilihat pada lembar gambar rencana "Daftar
Peralatan" ataupun data sheet bila dilampirkan.
• Fan harus sudah mendapatkan sertifikat, sesuai standard yang berlaku dinegara
dimana fan tersebut dibuat untuk testing dan rating (performance) seperti sebagai
contoh AMCA standard 210 - 74 di Amerika.
• Sound pressure level harus dilengkapi dalam DB dengan Re - 10 E 12 watt
pada
octave band mid freq. 60 - 4000 hz.

• Dasarnya semua fan harus mempunyai noise level yang rendah dalam
operasinya, dan dalam batas- batas yang normal. Bilamana ternyata noise levelnya
tinggi harus diberi tambahan noise silencer (sound Attenuator) tanpa adanya
tambahan biaya sehingga sound pressure level (SPL) yang dihasilkan tidak lebih
dari 60 dba dari jarak 3 m
• Pemasangan fan termasuk instalasi kabel dari panel, remote, on off switch dan pilot
lamp.
• Bagian fan yang berhubungan dengan udara luar, didaerah outletnya harus diberi
kawat nyamuk Stainless Steel yang bisa dibuka untuk dibersihkan.

34
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

5.4.3. Spesifikasi Teknis Axial Fan


□ Impeller fan dari type airfoil blade, adjustable pitch dan harus digerakan langsung.
□ Material fan :
- casing - mild steel hot dipped galvanized
- impeller - alluminium die- cast
- shaft - carbon steel
- pelumasan - grease ball bearing
Bisa dilakukan speed kontrol motor fan. Motor dari jenis TEFC, IP 54, isolasi kelas F. Untuk
fan diameter 500 ke atas, Casing fan harus dilengkapi dengan acces panel. Fan lengkap
dengan counter flens untuk peyambungan ke ducting. Dilengkapi dengan accessories bell
mouth (inlet cone) bila inlet suction tidak disambungkan ke duct (seperti ditunjukkan dalam
gambar atau data sheet).

Propeller Fan (wall atau ceiling fan)


Fan dari tipe propeller untuk dinding maupun ceiling, kecuali bila dinyatakan ceiling fan
dari type centrifugal seperti ditunjukkan dalam gambar atau data sheet. Fan harus
digerakan langsung. Untuk fan dinding yang berhubungan dengan luar lengkap engan
automatic shutter dari jenis alluminium (bila ditunjukkan dalam gambar rencana atau data
sheet). Untuk fan dinding dengan kapasitas besar dan static pressure tinggi (high
pressure fan), rangka fan dari baja yang dicat anti karat dengan impeller dari alluminium
die-cast

Inl- line centrifugal Fan


• Blade fan harus dirancang aerodinamis, bacward curve dari plate allumunium dan
digerakan langsung.
• Casing terbuat dari heavy gauge (1,4 mm minimum) mild steel lengkap dengan flange
di kedua sisinya untuk menyambung ke ducting dan dicat akhir dengan epoxy powder.
• Fan harus statis dan dinamis balance dari pabriknya.
• Motor harus tahan beroperasi sampai temperatur 40 C dan 95 % RH.
• Fan harus dilengkapi dengan speed kontrol.

5.5. FILTER / SARINGAN UDARA


5.5.1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan butir ini adalah pengadaan dan pemasangan Filter/saringan udara yang
masuk/inlet ke Fan, Indoor Unit dan Fan Coil Unit seperti yang ditunjukkan dalam
spesifikasi teknik ini.

5.5.2. U m u m
Spesifikasi teknis yang diuraikan berikut ini adalah sebagai kebutuhan dasar yang harus
dipenuhi.

5.5.3. Spesifikasi Teknis


a) Pre filter untuk Indoor Unit, fresh air fan harus dari bahan tipe metallic, harus fire
resistance dan washable tebal 50 mm dengan effisiensi 30-35 % dan arrestance 94-96
% dalam keadaan low velocity (ASHARAE teest std. 52-76).
b) Filter harus dipasang rapat satu sama lainnya dan begitu juga terhadap frame. Tidak
dibolehkan adanya celah yang ditutup dengan plat disebabkan kurangnya ukuran filter.
c) Filter yang akan dipasang harus dapat dibuktikan dari brosur merk filter tersebut
terhadap tpe dan effisiensinya.
d) Tahanan aliran udara mula-mula pada kecepatan 1,52 m/s (300 fpm) tidak boleh lebih
dari 20 Pa (0,08‖ WG) dan tahanan udara pada akhirnya maksimum 125 Pa (0,5‖ WG).
Filter harus dapat dioperasikan pada kecepatan aliran udara sampai 500 fpm tanpa
mengalami kerusakan. Semua filter harus underwriter laboratory class 1 atau setara.
Instalasi filter harus sesuai dengan rekomendasi pabrik pembuat. Acces harus
disediakan untuk tujuan inspeksi atau pembersihan.
35
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

5.6. PEREDAM GETARAN


5.6.1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan butir ini adalah pengadaan dan pemasangan alat peredam getaran
(Vibration Isolation/ Eliminator) untuk semua mesin yang bergetar seperti Indoor Unit, Out
, Door Unit, Split System Unit, Fan dan kalau dirasa perlu juga untuk duct dll.

5.6.2. Spesifikasi Teknis


Alat peredam getaran (Vibration Isolator) ini harus dapat meredam getaran mesin dengan
effisiensi 90 %. Jenis peredam getaran yang dipilih harus sesuai dengan kebutuhan
mesin/unit yang akan diredam getarannya. Peredam getaran yang terpasang haruslah
sesuai dengan persyaratan/ rekomindasi pabrik pembuat alat/mesin. Peredam getaran
dapat berupa Neoprene Pad, Neoprene Mounts, Spring Isolators, Restrain Isolators, Pipe
Hanger dll.

5.7. PEKERJAAN DUCTING


5.7.1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan untuk butir ini adalah pengadaan dan pemasangan (termasuk fabrikasi)
duct lengkap dengan isolasi/tanpa isolasi, spliter damper, volume damper, diffuser, grilles,
register,dan attenuator berikut alat-alat bantu yang menunjang pekerjaan tersebut seperti
ditunjukkan dalam gambar rencana yang melengkapi dokumen ini.

5.7.2. Publikasi, standard yang digunakan.


ASHRAE, the Guide and Data Book. SMACNA (Sheet Metal and Air ConditioningContractors
National Association). Carrier Air Conditioning Hand Book.

5.7.3. U m u m
a. Jika tidak diterangkan secara khusus istilah ducting secara umum berarti pekerjaan
duct, fitting, damper, support dan lain-lain komponen/ accessories yang diperlukan
untuk melengkapi instalasi ini.
b. Jalur-jalur ducting yang terlihat pada gambar rencana adalah gambar dasar yang
menunjukkan route dan ukuran ducting. Pemborong wajib menyesuaikan dengan
keadaan setempat (shop drawing) dan dengan jalur-jalur instalasi lainnya, berikut
detail atau potongan-potongan yang diperlukan dan mendapatkan persetujuan dari
direksi atau konsultan Direksi/ Konsultanpengawas sebelum dilaksanakan.
c. Ukuran seperti yang ditunjukkan pada gambar adalah ukuran bersih dan
penampang laluan udara. Jika diperlukan internal lining untuk ukuran duct tersebut,
berarti penampang harus diperbesar sesuai ketebalan lining
d. Bahan duct dari pipa PVC.

5.7.4. Konstruksi Duct.


Bahan Isolasi = Polyurethane dilapis sandwich dengan
alumunium foil

yang dicoating lapisan anti bakteri


Ketebalan panel = 20 mm
Ketebalan alumunium = 75 mikron, 80 micron setelah coating
Density dari polyurethane = 52 ± 2 Kg/m3
Tahanan tekanan = 200 N/mm2
Konduktivitas panas = 0,021 W/m.°C
Ketahanan api = B1 (terbakar tapi tidak merambatkan api)
Koefisien gesek = 0,0135
Berat = 1,4 Kg/m2
Suhu optimal penggunaan = -50±800C
Kelembaban = 0 – 100 %
Tekanan max. dalam duct = 2000 Pa

36
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

Air flow max. = 12 m/s

5.7.5. Instalasi Ducting


1. Ducting panel tebal 20 mm, density: 52 Kg/ M3
2. Instalasi :
• Sambungan antar ducting menggunakan PVC invisible flange
• Sambungan antar ducting dengan grille menggunakan PVC invisible flange
• Sambungan antar ducting dengan volume damper menggunakan profil ―F‖ section bar
aluminium
• Sambungan antar ducting dengan FCU menggunakan profil chair section bar
aluminium dan terpal
3. Noise yang timbul dalam ducting tergantung pada desain serta ukuran dalam ducting.
Untuk kondisi tertentu yang memerlukan isolasi suara dengan pemakaian isolasi dalam.
4. Alat kerja :
Cutting : Pemotongan materian TD lembaran menggunakan 4 buah macam
Pisau : Left jack plane, Right jack plane, Straight jack plane, V jack plane. Bending :
Pembentukan elbow & branch menggunakan alat khusus yaitu manual ending tool.
5. Gluing : Penyambungan antar bagian TD duct dan pemasangan invisible flange
menggunakan lem khusus dengan ditambahkan aluminium tape untuk Vapour Barrier
dan kerapihan.
6. Sealant : Sealant diberikan pada setiap sudut bagian dalam ducting untuk
menambahkan kemampuan menahan kebocoran.
7. Support/hanger : besi siku 30x30x3 (galvanized) dan As Drat putih Ø8mm (galvanized).

Bentangan Bahan hanger / support Jarak maksimum


< 0,6 m Besi siku 30x30x3 dan As Drat putih ø8mm 4m
0,6 m- 1 m Besi siku 30x30x3 dan As Drat Putih ø8mm 2m

8. Reinforcement : Reinforcement (penguat) ducting tambahan akan diberikan sesuai


dengan ukuran ducting dan tekanan udara dalam ducting. Penguat menggunakan profil
Sharped disk aluminium dan reinforcement bar aluminium.
9. Run Test : akan dilakukan beberapa test, antara lain:
- Leaking test : test kebocoran dengan menggunakan lampu dari dalam
ducting kemudian diamati dari luar apakah ada cahaya
yang
tembus, apabila tidak ada cahaya maka ducting ok.
- Noise test : test kebisingan suara (DB meter disiapkan pihak owner)
- Vibration test : test vibrasi yang ditimbulkan oleh getaran FCU (by others)
- Pemeriksaan kekuatan support
a. Konstruksi duct adalah untuk low velocity (low pressure duct) dengan static pressure
didalam duct sampai 2‖ WG (500 pa) dengan kecepatan maksimum 2.000 Fpm (10
m/s).
b. Konstruksi duct harus mengikuti standard SMACNA, kecuali kalau ditentukan hal-hal
yang harus dipenuhi diluar standard tersebut.
c. Percabangan (take off) harus memakai splitter damper yang dapat diatur dan dikunci
pada kedudukannya.
d. Reducer (transition), kemiringan duct dibuat tidak lebih dari 14 0.
e. Lubang pengetesan. Pada main supply dan return duct harus dibuat lobang
pengetesan untuk mengukur temperatur, kelembaban serta static dan velocity
pressure. Setelah selesai ditutup kembali dengan plastik probe yang diisolasi.
f. Penguatan duct, semua duct yang berukuran lebih besar 500 mm permukaannya
harus dibuat cross broken ( patah silang ).
g. Penggantung duct, cara penggantungan duct harus sedemikian rupa sehingga
praktis tidak terjadi lendutan-lendutan getaran-getaran dan deformasi.
h. Elbow, dibuat sesuai gambar spesifikasi atau gambar detail, semua elboww harus
dari type full radius elbouw, jari—jari (R t) sama dengan lebar duct. Untuk keadaan
37
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

dimana harus menggunakan short radius elbouw ( R t lebih kecil dari lebar duct )
harus memakai turning vanes.
i. Turning vanes jumlah dan posisinya ditentukan dengan chart logaritma atas dasar
(RT)/(RH). Untuk elbow tegak lurus harus memakai guide vanes double thickness,
sesuai gambar detail. Untuk mengikat konstruksi penggantung ke beton
dipergunakan ramset / dynabolt.
j. Sambungan flexible, pemborong harus memasang sambungan flexible connection
dari bahan double sheet glass cloth tebal 0,65 mm atau lebih, fire resistant ke duct
yang masuk keluar dari fan atau AHU/FCU.
k. Panjang flexible connection tak lebih dari 2 m, dan tidak menimbulkan kebocoran
pada sambungan, cara pemasangan harus dalam satu garis lurus sedemikian rupa,
sehingga tidak menyebabkan pengecilan luas penampang.
l. Alumunium Flexible Round Duct, alumunium flexible round duct dari type 2 lapis
alumunium laminate incapsulating dengan steel spring helix dan wire spacing 2 mm
jenis fire resistance. Tekanan kerja max. 5 inch H20. Flexible duct ke peralatan
memakai klem khusus ( quick klem ) dari bahan plastic.
5.7.6. GRILLE, REGISTER & DIFFUSER
a) Pada setiap main duct harus disiapkan volume damper untuk pengaturan udara
b) Diffuser, grille dan register harus terbuat dari bahan alumunium anodized profile.
Pemasangan diffuser/ grille ke plafond harus memakai rubber sponge tebal 6 mm.
c) Untuk diffuser yang supply udaranya berasal dari VAV, maka type diffuser harus khusus
untuk pemakain dengan VAV.
d) Warna untuk diffuser, grille dan register di anodized dengan warna akan ditentukan
kemudian oleh Arsitek / Direksi.
e) Supply register harus mempunyai vertical dan horizontal blade yang dapat diatur
defleksinya dan memakai volume damper.
f) Grille sama seperti supply register dalam konsstruksinya, tanpa memakai volume
damper.
g) Damper dari diffuser adalah galvanized iron sheet BJLS 80 type : ―Opposed blade
damper‖. Finishing : di cat hitam
h) Konstruksi hendaknya cukup kaku dan tidak bergetar karena aliran udara, serta
dapat dikunci pada kedudukan yang dikehendaki.
i) Tidak dibenarkan memakai baut pada permukaan dari diffuser / grille / register.
j) Slot diffuser dari tipe 1,2, atau 3 slot, material adalah alumunium anodized dengan
warna yang akan ditentukan oleh arsitek. Slot harus mempunyai pengarah aliran (
deflector ) yang baik dalam konstruksinya sehingga fungsi deflector betul-betul
membentuk pola aliran yang memenuhi standartnya dan tidak berubah posisi karena
aliran udara. Bila slot diffuser adalah menerus (continous) maka sambungan antara
harus memakai alignment strip.

5.7.7. PLENUM
a) Pleneum sesuai dengan dimensinya harus menggunakan material sesuai dengan
ketentuan yang tersebut terdahulu.
b) Seluruh sisi plenum harus diperkuat dengan besi siku 40 x 40 x 3 dan kalau perlu
memakai bracing pada sisi yang paling panjang.

5.8. PEKERJAAN PEMIPAAN


5.8.1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan pada butir ini adalah pengadaan dan pemasangan instalasi pemipaan
lengkap dengan fitting-fitting, alat-alat bantu, acessories dengan isolasi atau tanpa isolasi
sesuai seperti yang ditunjukkan pada gambar rencana yang melengkapi dokumen ini.

5.8.2. Umum
Seperti apa yang ditunjukkan dalam gambar rencana, jalur-jalur pipa yang tercantum
adalah gambar dasar yang menunjukkan route dan ukuran pipa. Pemborong wajib
menyesuaikan dengan keadaan setempat (shop drawing) dan dengan jalur-jalur instalasi
38
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

lainnya, berikut detail atau potongan-potongan yang diperlukan dan mendapat


persetujuan dari Pihak Pemberi Tugas dan MK sebelum dilaksanakan.

5.8.3. Material

4. Pipa Condensate : Pipa PVC klas AW.


5. Pipa Refrigerant : Pipa Tembaga (Copper) ASTM B280 type L/M

5.8.4. Konstruksi Pemipaan Refrigerant & Drain untuk Split System.


1. Menyediakan dan memasang instalasi pemipaan untuk seluruh system AC,
(refrigerant dan drain/kondensasi) termasuk fitting-fitting dan alat-alat bantu).
2. Hendaknya semua pipa refrigerant harus dikerjakan secara hati-hati dan sebaik
mungkin, sebelum dipasang semua bagian harus sudah bersih, kering dan bebas dari
debu dan kotoran dan hendaknya dipasang sependek mungkin.
3. Kontraktor sudah harus memperhitungkan adanya perbedaan tinggi antara
Kondensing dan Evaporator terhadap adanya panjang pipa yang melebihi dari
standard.
4. Sambungan pipa jenis "hard drawn tubing‖ harus disambung dengan perantaraan
wrought copper fitting atau non porbus brass fittings, dan dianjurkan dipakai
solder perak dengan meniupkan gas mulia seperti nitrogrn kering ke dalam pipa
yang sedang disambung untuk menghindarkan terbentuknya kerak oksida di dalam
pipa.
5. Solder lunak "tintead 50-50" tidak boleh dipergunakan, solder tintead 95-5" dapat
dipergunakan kecuali pada pipa discharge gas panas.
6. Pipa jenis "soft drawn tubing" dapat disambung dengan solder, nyala api atau
lainnya yang sesuai untuk pipa refrigerant. Pada pipa "precharged refrigerant lines"
yang disediakan oleh pabriknya maka harus dipasang sesuai dengan persyaratan
pabrik.
7. Pipa refrigerant harus disangga dan digantung dengan baik untuk mencegah
melentur dan meneruskan getaran mesin kepada bangunan.
8. Pipa refrigerant harus dipasang sesuai dengan persyaratan "Ashrae Guide Book"
dan atau persyaratan pabrik
9. Fitting untuk flare points hendaknya jenis standard SAE forged brass flare menurut
ARI standard 720 dengan unit short shank flare.
10. Strainer hendaknya dipasang dalam jaringan refrigerant sebelum masuk ke
thermostatic

5.8.5. ALAT – ALAT BANTU.


Thermometer
• Dipasang seperti ditunjukkna dalam gambar.
• Thermometer yang dipasang cocok untuk batas-batas temperatus yang diperlukan
dari media ini.
• Mempunyai dua bacaan dalam F dan C
• Type thermometer adalah Industrial type dengan posisi sudut pembacaan yang
dapat dirubah-rubah kedudukannya.
• Sumur dari thermometer harus betul-betul tercelup kedalam media yang diukur
terutama bila ada isolasi pipa.
• Thermometer harus dikalibrasi dulu sebelum dipasang.

5.9. PEKERJAAN LISTRIK/ KONTROL


5.9.1. Lingkup Pekerjaan.
Lingkup pekerjaan untuk elektrikal/ kontrol ini adalah pengadaan dan pemasangan seluruh
instalasi listrik (termasuk motor listrik) pengkabelan, panel-panel dan instrumentasi kontrol
seperti yang ditunjukkan pada gambar-gambar rencana/ diagram yang melengkapi
dokumen ini.
39
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

5.9.2. Umum
Seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana, jalur- jalur kabel dan perletakan panel
Dan motor seperti yang tercantum adalah gambar dasar yang menunjukkan route,
lokasi panel dan perletakan instrument kontrol. Pemborong AC harus menyiapkan kabel
control dari thermostat menuju Outdoor Unit dan Indoor Unit dan melakukan
penyambungan kabel power dari panel ke Outdoor/Indoor Unit. Pemborong wajib
menyesuaikan dengan keadaan setempat (shop drawing) dan dengan jalur-jalur lainnya
berikut detail- detail yang diperlukan untuk mendapatkan persetujuan Direksi. Pemborong
wajib mengikuti peraturan- peraturan yang berlaku yang dikeluarkan oleh :
Perusahaan Listrik Negara (PLN)
Lembaga Masalah Ketenagaan (LMK)
Dinas Pemadam Kebakaran
Lembaga Pengujian Bahan
Dinas Keselamatan Kerja
Dinas Pekerjaan Umum dan Cipta Karya
5.9.3. Spesifikasi Teknis
2. Peralatan Listrik
Motor Listrik
Motor untuk FCU (IU) : - Jenis induction motor, (motor satu permanent
split capacitor packaged dengan dengan
thermal overload FCU) protector.
- 1 ph/220 V/50 Hz
- 3 tingkat kecepatan
- Insulation class E
Motor Fan :
- Motor yang menjadi satu dengan fan, jumlah phasa tergantung kapasitas fan.
- Semua motor listrik yang digunakan untuk proyek ini mempunyai power factor
minimum 0,8. Putaran motor maximum 1450 rpm (untuk motor-motor tsb. diatas).
- Motor-motor yang digunakan disini harus sudah memenuhi standard NEMA
(Amerika), B.S (Inggris), DIN (Jerman), dan JIS (Jepang).

Panel Starter
- Star Delta Starter : Bila motor kapasitas 7,5 HP keatas.
- Direct on Line : Bila motor kapasitas dibawah 7,5 HP.
- Panelstarter harus dilengkapi dengan pilot lamp (green,red,white), voltmeter serta
ampermeter dengan selector switch untuk 3 phase,plat nama untuk peralatan yang
dilayani serta push button ON, OFF dan disconneting switch bila memakai remote
starstop.
b. Temperatur Sensor (TS)
- Temperatur detector dari type thermistar.
- max. temp. 100 ° C.
Catatan : Temperatur Controller (TC) dan Temperatur Sensor (TS) atau
gabungan dari TC dan TS (Thermostat) adalah dari merek yang
sama dan dari jenis yang sesuai untuk kebutuhannya.
3. Wiring
Wiring untuk instalasi listrik dan control harus dipasang dalam PVC conduit JIS
standard. Wiring diagram hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan peralatan AC
yang bersangkutan. Kabel yang dipasang didalam tanah, jenis NYFGbY harus
dipasang sekurang- kurangnya sedalam 75 cm dengan pasir sebagai alas dan
pelindung, kemudian dilindungi dengan batu pelindung sebelum diurug
kembali.Pada route kabel, tiap-tiap 50 m dan setiap belokan supaya diberi tanda
adanya galian kabel dan tanda arah kabel. Untuk kabel yang menyeberangi
selokan, jalan raya atau instalasi lainnya, harus dilindungi dengan pipa galvanis
kelas medium. Ditiap tarikan kabel tidak boleh ada sambungan. Jari- jari
pembelokan kabel, hendaknya minimum 15 kali diameter kabel. Menghubungkan
40
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

kabel pada terminal harus menggunakan "kabel schoen" harus kabel 25 mm keatas
pemasangan"kabel schoen" harus menggunakan timah pateri lalu dipres hydraulis.
Ukuran-ukuran lebih kecil cukup dengan tang press tangan. Setiap kabel yang
menuju terminal peralatan harus dilindungi memakai metal flexible conduit. Kabel
yang dipasang pada dinding luar harus memakai metal conduit dan diklem rapi ke
dinding memakai klem pipa. Kabel- kabel yang digantung pada plat beton harus
memakai klem penggantung dan wire rod yang diramset ke beton. Kabel yang
dapat digunakan adalah buatan Kabel metal atau Kabelindo. Semua panel star delta
dilengkapi dengan :

Pilot lamp - red, green, white.


Ampere meter – untuk 3 ph dengan selector phase witch.
Voltmeter – untuk 3 ph dengan selector phase switch
Disconnecting switch untuk remote star stop.
Pilot lamp. - R - S - T
Centralized Remote Star Stop Remote star stop untuk peralatan-peralatan
yang
Ditunjukkan pada panel diagram ditempatkan diruang control.
Panel remote harus dilengkapi untuk masing- masing Peralatan dengan
pilot
lamp ( red, green, white )dan plat nama masing-masing Peralatan dll.
Sesuai dengan detail drawing.

5.10. PEKERJAAN LAIN-LAIN


5.10.1. P o n d a s i
Semua pondasi beton yang diperlukan untuk mesin-mesin Condensing Unit (Outdoor
Unit ) tidak termasuk dalam pekerjaan pemborong AC. Pemborong AC harus
menyerahkan gambar layout beserta ukuran pondasi untuk masing-masing peralatan
sebelum dilaksanakan oleh pihak lain kepada Direksi untuk diperiksa dan disetujui.
Pondasi peralatan- peralatan lainnya harus mengikuti petunjuk-petunjuk/ pedoman
pabrik pembuat peralatan-peralatan tersebut. Pemborong AC harus menyediakan dan
memasang peredam getaran (vibration eliminators) untuk melindungi, bangunan dari
suara berisik dan getaran yang ditimbulkan oleh mesin- mesin. Pemborong AC harus
menyediakan dan memasang (sesuai dengan gambar rencana, Atau gambar kerja
yang disetujui) semua dudukan (support) atau penggantung (hanger) untuk mesin-
mesin, alat- alat, pipa yang diperlukan. Untuk menyesuaikan dengan kondisi- kondisi
setempat, dudukan-dudukan atau penggantung- penggantung tersebut harus dibuat
dari konstruksi pipa, profil, batang (rod) Atau strip sesuai dengan gambar rencana atau
kerja yang disetujui. Semua dudukan Harus mempunyai pelat-pelat (flanges) yang
cukup dan dibuat pada lantai. Semua penggantung harus dipasang pada balok atau
pada rangka baja dan harus berkonsultasi dengan Direksi dan Pemborong Sipil.
Pembebanan pada balok atau pelat struktur yang ditimbulkan oleh dudukan-dudukan
atau penggantung-penggantung tersebut hendaknya dijaga agar dapat terbagi cukup
merata sehingga tidak menimbulkan tegangan- tegangan yang tidak wajar. Pemborong
AC harus menjamin bahwa instalasi yang dipasangnya tidak akan menyebabkan
penerusan suara dan getaran (vibration & noise transmission) kedalam ruangan-
ruangan yang dihuni. Dalam hal ini dilakukan oleh ahli atau tenaga ahli yang ditunjuk.
Pemborong harus bertanggung jawab atas modifikasi-modifikasi yang perlu untuk
memenuhi syarat tersebut

5.11. TESTING ADJUSTING DAN BALANCING


5.11.1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini adalah pelaksanaan testing, adjusting dan balancing untuk seluruh
sistem tata udara dan ventilasi mekanis sehingga didapatkan besaran- besaran pengukuran
yang sesuai seperti yang terlihat dalam gambar-gambar rencana sehingga sistem betul-
betul dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan rencana.
41
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

5.11.2. Umum
Pelaksanaan TAB (testing adjusting dan balancing) secara mendasar maksimal harus
mengikuti standard/ atau petunjuk yang berlaku secara umum seperti tandard NEBB,
ASHRAE dan SMACNA dengan menggunakan peralatan- peralatan ukur yang memenuhi
untuk pelaksanaan TAB tsb.

5.11.3. Peralatan Ukur.


Minimal peralatan ukur sperti dibawah ini harus dimiliki oleh kontraktor ybs. antara lain :
1. Pengukuran laju aliran udara
- Pitot tube dengan inclined manometer Anemometer dan sejenisnya.
- Hood untuk mengukur udara didiffuser.
2. Pengukuran temperatur udara
- Sling psychrometric
- Thermometer
3. Pengukuran putaran (rpm)
- Tachometer atau sejenisnya
4. Pengukuran listrik
- Voltmeter
- Ampermeter / ampertang
5. Pengukuran tekanan - Barometer / pressure gauge
- Tool (alat-alat kerja) yang diperlukan dalam merubah setting/ kedudukan dari
peralatan balancing.

5.11.4. Pelaksanaan TAB


Sacara detail TAB harus dilaksanakan terhadap seluruh sistim dan bagian- bagiannya,
sehingga didapatkan besaran- besaran pengukuran yang sesuai atau mendekati besaran
besaran yang ditentukan dalam rencana. Dalam pelaksanaan TAB, disamping pengukuran
yang dilakukan terhadap besaran-besaran yang ditentukan dalam design, juga diwajibkan
melaksanakan pengukuran terhadap besaran- besaran yang tidak tercantum dalam gambar
rencana, tapi besaran ini sangat diperlukan dalam penentuan kondisi dan kemampuan
peralatan dan juga sebagai data data yang diperlukan bagi pihak maintenance dan
operation. Semua pelaksanaan TAB maupun pengukuran- pengukuran terhadap besaran-
besaran lainnya yang tidak tercantum dalam gambar rencana harus dituangkan dalam
suatu laporan yang entuknya (formnya) sudah disetujui oleh pengawas. Pelaksanaan TAB
dilakukan oleh tenaga engineer yang betul-betul sudah berpengalaman dalam pelaksanaan
TAB ini. Dalam pelaksanaan TAB, harus selalu didampingi oleh tenaga pengawas, dimana
hasil- hasil pengukuran dan pengamatan yang dilakukan juga disaksikan oleh pengawas
tsb dan dalam laporannya ikut menanda tangani. Sebelum melaksanakan TAB, Kontrator
harus membuat suatu rencana kerja, mengenai prosedure pelaksanaan TAB untuk masing-
masing bagian pekerjaan, dan procedure Sebelum melaksanakan TAB, Kontraktor sudah
harus menyiapkan suatu bentuk formulir yang berisi item- item yang akan dilakukan untuk
masing-masing system yang akan dilakukan pengetesan.

5.11.5. Balancing System Distribusi Udara.


Prosedure Testing and Adjusting.
1. Test dan sesuaikan putaran blower sesuai kebutuhan design.
2. Test dan catat motor full load amper.
3. Lakukan pengukuran dengan pitot tube (tube traverse) untuk mendapatkan cfm
Dan fan sesuai design.
4. Test dan catat static pressure pada inlet dan outlet dari fan.
5. Test dan sesuaikan cfm atau l/s untuk sirkulasi udara.
6. Test dan sesuaikan kebutuhan udara luar untuk masing- masing FCU/ FAN.
7. Test dan catat temp. d b dan w b dari udara masuk dan keluar dari coil.
8. Sesuaikan cfm yang dibutuhkan pada semua cabang-cabang utama
9. Sesuaikan kebutuhan cfm untuk masing-masing zone
42
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

10. Test dan sesuaikan masing-masing diffuser/grille terhadap kapasitas dalam batas %
yang dibolehkan.
11. Indentifikasi ukuran, type, masing-masing diffuser dan lakukan recheck terhadap
performance dari jenis diffuser.

PRODUK INSTALASI TATA UDARA

Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi pemborong dimungkinkan untuk


mengajukan alternatif lain yang setaraf dengan yang dispesifikasi ke MK/Direksi.
Pemborong baru bisa mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis dari MK/Direksi.

Produk bahan dan peralatan pada dasarnya adalah sebagai berikut :


No. URAIAN MERK
1. AC Single Sistem Daikin, Toshiba, Mitsubishi Electric, Panasonic
2. Motor AEG (GAE), NUG, Siemens
3. Fan Panasonic, KDK, Kurger
4. Isolasi Ducting Paramount, Parawoll, Infoil, ACI
5. Ducting TD Pre-Insulated Alumunium Duct, ALP Active, TDI Duct
6. Komponen panal listrik Schneider
7. Isolasi pipa Armaflex, Thermaflex, Insulflex
8. Pipa tembaga Kembla, Crane
9. Freon/ Refrigerent R410 Dupont
10. Kabel listrik Kabel Metal, supreme
11. Grille Sigma cool, prima Wangi, Confordaire
12. Diffuser Sigma cool, Prima Wangi, Confordaire
13. Aluminium Foil Sisalation 436, Thermofoil 731

14. Flexible duct Dec insulated, insflex

15. Filter (Hepa, Medium, AAF atau ACS


Pre Filter)
16. Isolasi Ducting Paramount, Parawoll, ACI

17. Peredam Getaran Kinetek, Mason, National

43
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

6. SISTEM PEMADAM KEBAKARAN


6.1. LINGKUP PEKERJAAN
Uraian singkat lingkup pekerjaan sistem Pemadam Kebakaran antara lain adalah sbb :
1. Pompa kebakaran dengan penggerak listrik
2. Pompa kebakaran dengan penggerak Diesel
3. Valved Connection to main Water supply source
4. Perlengkapan Fire Water Tank
5. Springkler Control Valve Set
6. Spingkler Head
7. Hydrant Box
8. Pillar hydrant dan Kotak Hydrant Halaman
9. Sambungan dengan pemadam Kebakaran Kota ( Siamese Connection )
10. Pemadam api Ringan ( PAR / PEE )
11. Pekerjaan listrik yang berhubungan ( contoh : Panel )
12. Pekerjaan lain yang berhubungan ( contoh : Pondasi, pengecatan, concrete blok )
13. Panel listrik, control system dan Fire Resistence Cable
14. Fire Pump test ventui flow tube.

6.2. TANGKI AIR PEMADAM KEBAKARAN ( TANGKI BAWAH )


1. Tangki Air Pemadam Kebakaran berfungsi untuk menyediakan air dengan volume
tertentu setiap saat. Tangki Air unutk cadangan pemadam kebakaran merupakan tangki
existing, yang telah dibuat sebelumnya.
2. Fire Water Tank harus mempunyai perlengkapan sebagai berikut :
Manhole
Tangga monyet
Pipa vent penghubung maupun vent ke udara luar
Pipa peluap
Water level indicator
Sleeve untuk laluan pipa masuk, pipa isap, pipa penguras, kabel listrik dan
sebagainya
Exhaust fan
2. Air pengisi Fire Water Tank
Apabila terjadi kebakaran, maka fire water tank harus dapat diisi secara cepat dari
beberapa macam sumber air maupun persediaan air yang ada termasuk dari kolam
renang.
3. Pengaturan pada sambungan ke sumber air yang dipasang secara permanent adalah
sebagai berikut :
Apabila permukaan air dalam fire water tank telah naik mencapai ambang batas H,
masukan air harus berhenti, sebaliknya apabila turun mencapai L, maka fire water tank
harus diisi.
6.3. POMPA PEMADAM KEBAKARAN
1. System pemadam kebakaran yang digunakan merupakan system terpisah, dimana akan
menggunakan 1 (satu) set pompa pemadam kebakaran standart NFPA 20, untuk masing-
masing system hydrant dan springkler
2. Pompa pemadam kebakaran harus mampu memasok kebutuhan air pemadam kebakaran
sampai batas maksimum kemampuan pompa pada setiap saat secara otomatis.
3. Pompa pemadam kebakaran harus terdiri dari satu atau lebih pompa utama dan satu
pompa joki.
4. Untuk pompa utama jenisnya dapat Horizontal Split Case atau centrifugal End Suction dan
vertical multi stages untuk pompa jockey dengan flanged connection dan komponen
sebagai berikut :
Cast iron casing Bronze impeller
Heavy duty steel shaft Mechanical seal
Heavy duty grease lubricated bearings
5. Motor Pompa
Motor pompa harus mendapat sumber daya dari PLN dan Genset secara otomatis
44
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

Sumber daya dari PLN harus diambil dari switch khusus sebelum main switch.
6. Pompa pemadam kebakaran antara lain harus terdiri dari perlatan sbb :
Jockey pump dengan motor
Main pump dengan motor
Diesel fire pump dengan menggunakan diesel engine
Inlet dan Outlet header
Inlet dan Outlet valves
Check valve against water hammer
Inlet strainers
Power and control panels
Flow regulator
Pressure switches
Pressure gauges
Hydraulic connections
Electric connections
Best frame
Announciating pump status :
Jockey pump On, indicating lamp
Main pump On, alarm horn & indicating lamp
Water level drop, alarm horn & indicating lamp
Water level too low, alarm horn, indicating lamp

7. Pengaturan pompa pemadam kebakaran adalah sbb :


Apabila tekanan air dalam jaringan turun disebabkan adanya kebocoran, uji coba
springkler maupun springkler flushing, sampai ambang batas yang telah ditentukan
maka pompa joki akan start dan akan stop otomatis diambang batas tekanan yang
juga telah ditentukan.
Apabila tekanan air dalam jaringan terus turun karena dibukanya satu atau lebih
katup hidran atau bekerjanya beberapa kepala springkler, maka satu atau dua
main pump start sampai stop secara manual oleh operator apabila uji coba atau
pemadam telah selesai.
8. Standard pompa dan kontrol panel harus NFPA 20 Approve
9. Engine Driven Fire Pump
Engine driven fire pump berfungsi untuk memasok kebutuhan air pemadam kebakaran
pada saat pompa listrik gagal atau diperlukan lebih banyak air untuk pemadam. Engine
driven fire pump harus diuji coba minimal sekali seminggu selama satu jam Engine driven
fire pump harus merupakan satu paket yang dirancang khusus untuk keperluan pemadam
kebakaran yang antara lain terdiri dari :
Centrifugal fire pump
Gasoline or diesel engine
Starting device with pully or motor starter
Battery starter and outside battery charger
Engine speed control devixe
Fuel oil tank
Hydraulic connections
Electric connections
Control board
Instrumentations

6.4. SPRINKLER CONTROL VALVE SET


1. Springkler control valve set terdiri dari dua keperluan yaitu main control valve set
dan branch control valve set.
2. Main Control Valve Set
Main Control Valve Set harus dipasang setiap maksimum 500 kepala
springkler untuk bahaya kebakaran ringan dan 1000 kepala springkler untuk
45
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

bahaya kebakaran sedang.


Main Control Valve set harus mampu memberikan signal listrik kepada
control alarm system maupun dengan mechanical alarm gong apabila terjadi
suatu aliran air sebesar satu kepala springkler
Main Control Valve set antara lain harus terdiri dar peralatan sbb :
• Main stop valve lockable
• Wet alarm valve
• Alarm gong set
• Flow switch
• Pressure indicators
• Test valve set
3. Brance Control Valve Set
Branch control valve set harus dipasang seperti tertera dalam gambar
perencanaan.
Branch control valve set harus mampu memberikan signal listrik kepada
control alarm systrm apabila terjadi aliran air sebesar satu kepala sprinkler.
Branch control valve sat antara lain harus terdiri dari peralatan sbb :
• Branch stop valve lockable
• Flow switch, calibrated
• Test valve lockable
• Drain valve lockable
4. Sprinkler Flushing
Sprinkler flushing harus dipasang diibagian ujung dari branch main pipe atau
branch sub main pipe.
Springkler flushing dimaksud untuk membuang air mati dalam jaringan pipa
springkler.
Springkler flushing terdiri dari pipa drain diameter 25 mm yang ditap dari
ujung branch main atau submain ke springkler drain riser melalui valve.

6.5. SPRINKLER HEAD


Sprinkler head yang dipergunakan disini dari jenis glass bulb dengan temperatur pecah 68
0
C, dibuat dari Chromium plated brass yang dilengkapi dengan flushing flange, kecuali
daerah gudang dan parkir boleh mempergunakan bronze finish.

Sprinkler Test Valve & Drain ( STV & D )


STV & D harus dipasang seperti tertera dalam gambar perencanaan
Test valve harus diset pada laju aliran sebesar satu kepala sprinkler
terkaiit
Drain Valve harus dapat mengalairkan alir mati dalam jaringan pipa
sprinkler
STV & D terdiri dari lockable Test Valve dan Lockable Drain Valve.

6.6. BOX HIDRAN


1. Indoor Hydrant Box (class III NFPA) harus terdiri dari peralatan sbb :
Steel box recessed type, ukuran 750 mm, 1500 mm T & 250 mm D dicat duco warna
merah dengan tulisan warna putih HIDRAN pada tutup yang dapat dibuka 180° dan
dilengkapi stopper.
Box harus dilengkapi Alarm Push Button, Alarm Lamp dan Alarm Horn.
Merek untuk referensi adalah ITACHIBORI No.B- 8 dengan modifikasi.
□ Hose rack untuk slang 40 mm, chronium plated bronze dengan jumlah gigi
disesuaikan dengan lebar box.
Hydrant valve, chronium plated 40 mm dan 65 mm sambungan dan
bentuk valve disesuaikan dengan posisi pipa.
□ "JET" Firehose A- one type size 40 mm x 30 meter including couplings.
(Jenis kopling disesuaikan dengan jenis Dinas Pemadam Kebakaraan DKI).
46
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

□ Hydrant nozzle variable spray type size 40 mm

2. Outdoor hydrant box (class III NFPA) harus terdiri dari peralatan sbb :
Steel box outdoor type, ukuran 750 mm L, 1500 mm T & 270 mm D dicat powder
coating warna merah dengan tulisan warna putih HIDRAN pada tutup yang dapat
dibuka 180° dan dilengkapi stopper.
Merek untuk referensi adalah ITACHIBORI No. B- 8.
Hose rack untuk slang 40 mm, chronium plated bronze dengan jumlah gigi
disesuaikan dengan lebar box.
Hydrant valve, chromium plated 40 mm dan 65 mm sambungan dan bentuk valve
disesuaikan dengan posisi pipa.
"JET" Firehose A-one type size 40 mm x 30 meter including couplings.
Hydrant nozzle variable spray type size 40 mm
6.7. PILLAR HIDRANT
Pillar hydrant yang dipergunakan disini adalah jenis short type two way
dengan main valve dan branch valves ukuran 100 x 65 x 65 mm. Jenis
coupling harus disesuaikan dengan model yang dipergunakan oleh Mobil
Dinas Kebakaran Kota. Setiap pillar hydrant harus dilengkapi dengan gate
valve untuk memudahkan maintenance.

6.8. FIRE BRIGADE CONNECTION


1. Fire brigade connection yang dipergunakan disini adalah two way siamese
connection untuk pemasangan free standing dengan ukuran 100 x 65 x 65 mm.
2. Siamese connection dibuat dari bronze lengkap dengan built-in check valve dan
outlet coupling yang sesuai dengan standard yang dipergunakan oleh Dinas
Pemadam Kota.

6.9. PEMADAM API RINGAN (PAR/PFE)


1. PAR disediakan sebagai sarana pemadaman awal yang dapat dilakukan oleh setiap
penghuni bangunan.
2. Untuk daerah umum dalam bangunan disediakan 1 bh PAR jenis bubuk kering
kapasitas minimal 3 kg setiap luas 100 m2.
3. Untuk ruangan mesin disediakan 1 bh PAR jenis CO2 kapasitas 5 kg untuk setiap
luas 100 m2.

6.10. SKEDUL PERALATAN PEMADAM KEBAKARAN


POMPA PEMADAM KEBAKARAN
1. POMPA KEBAKARAN DENGAN PENGGERAK LISTRIK ( PU 2101 )
Kapasitas : 1000 GPM
Head : 120 m
Type : Centrifugal End Suction
Impeller : Bronze
Packing : Mechanical Seal
Shaft : Steel ( SAE 1045 )
Bearing : Steel ball bearing self lubricated
Couple : Direct Couple
Sincronous speed : 2900 rpm
Feed voltage : 220 / 380 V / 3 phase / 50 Hz
Standard motor : NEMA Standard
Rotor : Squiirel cage
Protection class : IP 44
Insulation class :F
Daya pompa : 72 kw
Sistem operasi : Automatic start dengan pressure switch. Manual stop
Oleh operator
Jumlah : 1 unit
47
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

Standard pompa : NFPA Standard


Perlengkapan pompa :

o Pipa isap dan pipa tekan dengan sambungan kaku dan lentur dengan Victaulic
coupling sesuai standard UL / Fm
o Manometer tekan dan isap
o Pressure switch
o Panel control pompa ( UL / FM standar )
o Automatic aiir relief valve

2. POMPA PACU (Jockey Pump) ( UP – 01 )


Kapasitas : 25 GPM
Head : 130 mr
Type : Vertical Multi Stage Centrifugal pump
Housing : Cast iron
Impeller : Cast Bronze
Packing / Seal : Mechanical Seal
Shaft : SS 304
Bearing : Sealled ball bearing
Couple : Direct Couple
Sincronous speed : 2900 rpm
Feed voltage : 220 / 380 V / 3 phase / 50 Hz
Rotor : Squiirel cage
Protection class : IP 44
Insulation class :F
Daya pompa : 3 kw
Sistem operasi : Automatic start stop dengan pressure switch.
Jumlah : 1 unit
Standard pompa : NFPA Standard
Perlengkapan Pompa :
Unit panel daya, kabel dan kontrol
Pemipaan isap dan tekan dengan sambungan kaku dan lentur dari
Victaulic.
Manometer isap dan tekan.

3. POMPA KEBAKARAN DENGAN PENGGERAK DIESEL(PU 2013)


Kapasitas : 1000 GPM
Head : 120 m
Type : Horozontal Split Casing
Housing : Cast Iron
Impeller : Cast Iron
Packing : Mechanical Seal
Shaft : SS 304
Bearing : Sealed Ball Bearing
Couple : Direct Couple
Sincronous speed : 2900 rpm
Sistem operasi : Automatic start dengan pressure switch. Manual stop
Oleh operator
Jumlah : 1 unit
Standard pompa: NFPA Standard

DIESEL PENGGERAK POMPA KEBAKARAN


Type : Watercoled Diesel
Kapasitas Prime : 150 KVA ( maksimum )
Putaran : 1500 RPM / 50 Hz
Aspiration : Turbocharged Air To Air Aftercooled
48
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

Cycle : Four Stroke


Cyclinder : 6.
Starting : Battery 24 V
Governor : Hydrant Mechanical
Fuel System : Direct Injection without glow plug
Fuel Consumption : - 63,9 l / hr ( 100 % )
Perlengkapan : -47 l / hr ( 75 % )
2 set of lead acid battery dengan standar pabrik
Maintenance standar tool steel
Battery charger yang terintegrasi dengan unit diesel penggerak pompa
Tangki bahan bakar harian dengan kapasitas cukup untuk operasi 6 jam
terus menerus yang dilengkapi dengan bracket, pipa
Engine control drive terdiri dari :
• Manual / automatic starter
• High and low water temperatur
• High and low oil temperatur
• Indicator tekanan minyak pelumas
• Perlengkapan standar lain sesuai dengan standar pabrik pembuat.
4. HYDRANT PILLAR DENGAN KATUP UTAMA
Ukuran : 65 x 65 x 100 mm
Tipe sambungan : Machino coupling
5. KOTAK HYDRANT KEBAKARAN LUAR GEDUNG
Ukuran : 950 x 660 x 200 mm
Bahan : Mild steel ukuran 1,8 mm
Perlengkapan : - Linen Hose dia. 65 mm x 30 mm
- Machino coupling dia. 65 mm
- Variable jet & spray nozzle dia. 65 mm
- Hose rack

6. KOTAK HYDRANT KEBAKARAN DALAM GEDUNG


Ukuran : 1300 X 750 X 200 mm
Bahan : Mild steel ukuran 1,8 mm
Perlengkapan : - Linen Hose dia. 40 mm X 30 m
- Machino coupling dia. 40 mm
- Variable jet & spray nozzle dia. 40 mm
- Hose rack
7. SAMBUNGAN KEMBAR SIAM / SIAMESSE CONNECTION
Ukuran : 100 X 65 X 65 mm
Type : Free standing type dengan chromium plated finish atau
castIron free standing type dengan lapisan anti karat.
Sambungan : Jenis coupling harus disesuaikan dengan dinas kebakaran
Setempat.
Perlengkapan :- Stop valve
- Bak kontrol dan tutup.
8. PEMADAM API RINGAN ( PAR / PEE )
Type : Portable
Kapasitas : 3 kg
Jenis : Dry powder multi purpose
9. PEMADAM API RINGAN ( PAR / PEE )
Type : Portable
Kapasitas : 5 dan 7 kg
Jenis : CO2
10. PEMADAM API RINGAN (PAR / PEE ) Type : Portable
Kapasitas : 25 kg
Jenis : CO2

49
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

11. SPRINGKLER
Type : Up right & Pendent
12. HYDRANT VALVE
Size : 1 ½― & 2 ½―
13. MAIN CONTROL VALVVE Size : 4‖, 6‖ & 8‖
14. SPRAY NOZZLE
Size : 1 ½‖ & 2 ½‖
15. HOSE
16. PRESSURE SWITCH
17. PRESSURE GAUGE

PRODUK PEMADAM KEBAKARAN


NO. URAIAN MERK
1. Fire pump Grundfos, Torishima, Ebara
2. Jockey Grundfos, Torishima, Ebara
3. Fire Supession Sistem Notifier, Siemens, Du pont
4. Springkler Head Viking, Vitaulic, Grinel, Central
5. Black Steel pipe SCH , 40 Bakrie, Nippon Steel, Spindo
6. Safety Valve / Relief Valve / Grinel, Viking, Central
Release Valve
7. Flowswhicth Potter, nagano, Notifier
8. Buttefly class 16 K Toyo, Central, Keystone
9. Gate valve class 20 NBC, Toyo, Kits
10. Globe Valve Class 20 NBC, TA, Toyo, Kits
11. Indoor Hydrant Box Ozeki, Appron, Yamato
12. Fire Extinguisher Yamato, Wormald, Chubb
13. Pillar Hydrant Ozeki, Appron, Alpindo
14. Siammesse Connection Ozeki, Appron, Alpindo
15. Branch Control Valve Central, Viking, Grinnel
16. Main Control Valve Central, Viking, Grinnel
17. Joint Coupling Vitaulic, Grinnel, Sanwell.
18. Landing Valve Ozeki, Grinnel, Central
19. Hose Reel Ozeki, Appron
20. Kabel FRC Radox, Welson, Fuji
21. Control Valve Danfos,Belimo
22. Automatic Air Vent Toyo, Central, Dwier

50
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

SPESIFIKASI TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


7. PEKERJAAN LISTRIK ARUS KUAT
7.1. UMUM
a. Setiap Pelaksana Pekerjaan yang menangani pekerjaan ini, haruslah mempelajari
seluruh Dokumen Kontrak dengan teliti untuk mengetahui kondisi yang berpengaruh
pada pekerjaan ini.
b. Pelaksana Pekerjaan harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik
dalam spesifikasi ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan-bahan
dan peralatan yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada
spesifikasi ini.
c. Bila ternyata ada perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan yang dipasang
dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban Pelaksana
Pekerjaan untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut, sehingga sesuai dengan
ketentuan pada RKS ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.
7.2. LINGKUP PEKERJAAN
a. Pengadaan, pemasangan dan pengaturan dari perlengkapan dan bahan yang
disebutkan dalam gambar atau Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini, antara lain :
• Sistim penerangan secara lengkap termasuk di dalamnya pengkawatan dan konduit,
titik nyala lampu, armature, saklar dan seluruh stop-kontak.
• Kabel feeder untuk panel penerangan dan panel-panel tenaga
• Panel-panel penerangan, Panel-panel tenaga, Panel Distribusi Utama (PDTR) secara
lengkap.
• Pengadaan dan pemasangan peralatan kontrol berikut panelnya.
• Pekerjaan pentanahan / grounding
b. Pengadaan, pemasangan dan mengecek ulang atas design, baik yang telah disebutkan
dalam gambar / Rencana Kerja dan Syarat-syarat maupun yang tidak disebutkan namun
secara umum / teknis diperlukan untuk memperoleh suatu sistim yang sempurna,
aman, siap pakai dan handal.
c. Menyelenggarakan pemeriksaan, pengujian, dan pengesahan seluruh instalasi listrik
yang terpasang.
d. Menyerahkan gambar instalasi yang terpasang (As-built drawings).

7.3. KETENTUAN BAHAN dan PERALATAN


7.3.1. Panel Tegangan Rendah
a. Panel-panel daya dan penerangan lengkap dengan semua komponen yang harus ada
seperti yang ditunjukkan pada gambar. Panel-panel yang dimaksud untuk beroperasi
pada 220/380V, 3 phasa, 4 kawat, 50 Hz dan solidly grounded dan harus dibuat
mengikuti standard PUIL, IEC, VDE/DIN, BS, NEMA dan sebagainya.

b. Panel-panel harus dibuat dari plat besi setebal 2 mm dengan rangka besi dan
seluruhnya harus di zinchromate dan di duco 2 kali dan harus di cat dengan cat bakar,
warna dan cat akan ditentukan kemudian oleh pihak Owner. Pintu panel-panel harus
dilengkapi dengan master key.

c. Konstruksi dalam panel-panel serta letak dari komponen-komponen dan sebagainya


harus diatur sedemikian rupa sehingga perbaikan-perbaikan, penyambungan-
penyambungan pada komponen dapat mudah dilaksanakan tanpa mengganggu
komponen-komponen lainnya.

d. Ukuran dari tiap-tiap unit panel harus disesuaikan dengan keadaan dan keperluannya
dan telah disetujui oleh Konsultan Pengawas. Spare space harus disediakan seusai
gambar.
e. Body / badan panel harus ditanahkan secara sempurna.
f. Komponen panel :
Accessories

51
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

Bus bar, terminal terminal, isolator switch dan perlengkapan lainnya harus buatan
pabrik dan berkualitas dan dipasang di dalam panel dengan kuat dan tidak boleh ada
bagian yang bergetar.

Busbar
• Setiap panel harus mempunyai 5 busbar copper terdiri dari 3 busbar phase R-S-T, 1
busbar netral dan 1 busbar untuk grounding. Besarnya busbar harus diperhitungkan
dengan besar arus yang mengalir dalam busbar tersebut tanpa menyebabkan
kenaikkan suhu lebih besar dari 65° C. Untuk itu penampang busbar harus sesuai
ketentuan dalam PUIL.
• Setiap busbar copper harus diberi warna sesuai peraturan PLN, dimana lapisan
warna busbar tersebut harus tahan terhadap panas yang timbul.
• Bus bar adalah batang tembaga murni dengan minimum conduktivitas 98%, rating
amper sesuai gambar.
• Bus bar harus dicat sesuai dengan kode warna dalam PUIL sebagai berikut :
Phasa : Merah, Kuning dan Hitam
Netral : Biru
Ground : Hijau / Kuning

Circuit breaker
• Penggunaan MCCB untuk :
- Outgoing pada PDTR
- Incoming pada panel beban sampai dengan minimal 20A 1 phase
- Breaking capasity sesuai dengan gambar perencanaan.
• Penggunaan MCB :
• Outgoing pada Circiuit breaker harus dari tipe automatic trip dengan kombinasi
thermal dan instantaneouse magnetic unit
• Main Circuit Breaker dari setiap panel emergensi harus dilengkapi shunt trip terminal.

Air Circuit Breaker


Unit Air Circuit Breaker (ACB) dipilih dari type Full Electonic Control yang dapat mengontrol
besaran beban dengan baik dan dapat ditesting waktu tunda/besaran kapasitas, dapat
menyesuaikan dengan kondisi alam sekelilingnya (temperature & humidity) serta
memenuhi persyaratan teknis sesuai standard IEC-157 for 400V 3 phase 50 Hz 4 wire
operation.
Untuk penggunaan kapasitas pemutusan (breaking capacity) pada arus pembacaan yang
harus memenuhi hasil perhitungan maka ACB harus dilengkapi test certifikat dari A.S.T.A
atau K.E.M.A, yang akan diperlihatkan pada saat tender. Secara umum penggunaan ACB
(yang disepakati) tidak diizinkan untuk diganti dengan tipe Molde Case Circuit Breakers
(M.C.C.B’S) sekalipun secara teknis memenuhi persyaratan teknis.
ACB dipilih ―horizontally isolated draw-out ―type, lengkap dengan fasilitas ―operating
mechanism‖ untuk buka/tutup yang menggunakan motor dengan tegangan operasi 24V DC
ataupun manual. Jug dilengkapi dengan fasilitas indikasi :
1. Terbuka (Isolated),
2. Tertutup (Operated),
3. Perbaikan (Maintenance) dengan menggunakan peralatan penyambung (Jumper)
sehingga sistem bekerja tanpa pengaman.

ACB harus dilengkapi juga dengan kunci mekanis (gembok).


Pada pengoperasian unit harus mempunyai indicator ―ON/OFF‖ dan sensor untuk posisi
‖TRIP’ yang diartikan juga sebagai dikunci sedang diperbaiki (ditandai dengan lampu tanda
warna ―PUTIH‖). Untuk posisi incoming harus dilengkapi juga dengan lampu tanda
bertegangan (lampu warna ―BIRU‖). Circuit Breaker harus dilengkapi juga penghitung
operasi kerja dari unit tersebut (operation counter). Fasilitas ―Closing and tripping‖
bilamana bekerja menggunakan tegangan searah (DC) harus dilengkapi juga dengan catu
daya cadangan berupa ―batteries‖ yang dapat ―Charging/Re-charging‖ secara otomatis
52
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

(battery NiCad). Ditambahkan satu unit kontak bantu menunjukkan Circuit Breaker siap
bekerja pada sistem tegangan 220 AC.

ACB harus mempunyai fasilitas ―conta AC.


ACB harus mempunyai fasilitas ―contact adjustment‖ yang berfungsi untuk perbaikan,
fasilitas ini diutamakan untuk ACB tipe ―withdrawable‖. Spare part sudah termasuk dalam
kontrak pekerjaan seperti handel/lever cadangan.
Semua circuit breaker yang mempunyai fasilitas interlock mempunyai kelengkapan sebagai
berikut :
1. Circuit breaker tidak bisa dimasukkan bilamana posisi tertutup (closed).
2. Circuit breaker tidak dapat ditutup bilamana unit belum benar-benar terhub ung dengan
baik. .
3. Circuit breaker tidak dapat terhubung bilamana berada sakelar pada posisi perbaikan,
sebelum sakelar tambahan (auxiliary contact) dipindahkan dari buka ke tutup.
4. Bilamana sensor pembumian/pentanahan paada posisi TRIP maka untuk mengubh
posisi harus secara manual.

Reactive Power Compensation (CAPASITOR BANK)


Capacitor Bank merupakan pusat kompensasi daya reaktif dari sistem dan harus sesuai
dengan standard PUIL 2000 edisi atau IEC publication No. 70 yang menyatakan suatu nilai
tertentu dari hasil hitungan kompensasitenaga dalam satuan KVAR yang diparalel pada
system tegangan 3 fasa, 400V. Untuk mengamankan capacitor bank harus dilengkapi
dengan sakelar contactor dikombinasikan dengan sikring dan dapat bekerja secara otomatis
sesuai kebutuhan perbaikan PF (Power Factor) hingga 0,8 s/d 0,95 pada beban yang
berubah-ubah.

Kapasitor bank harus diletakkan pada satu panel tersendiri yang dilengkapi fan untuk
mengurangi panas dari peralatan serta dapat bekeja pada sistem tegangan 400 V, 50 HZ, 3
Fasa.

Total kapasitansi yang dibutuhkan untuk memperbaiki daya reaktif maka jumlah kapasitor
dapat dipasang secara paralel secara otomatis, jumlah parallel kapasitor untuk
mendapatkan facktor perbaikan yang diinginkan harus dapat dilakukan oleh pabrik pembuat
dan dinyatakan dalam sertifikat yang dikeluarkan oleh pabrik.

Kapasitor bank harus dapat menjaga agar tidak terjadi kompensasi berlebih, pada
prinsipnya adalah mengukur watt keluaran harus semurni mungkin dan dapat memperkecil
faktor kehilangan pada sistem.

Pengendali otomatis faktor koneksi daya harus mengendalikan kompensasi daya yang
reaktif secara terpusat dari sistem 3 fasa tanpa harmonic.
Unit kapasitor bank dengan kapasitas hingga 500 KVar ke atas harus berada pada satu
panel metal tersendiri dilengkapi dengan control faktor daya, sikring, kapasitor control rale,
―low loss‖ mika power capacitor dan terminal blok untuk koneksi ke sistem.

Unit automatic Power Control terdiri dari :


a. Kelompok sikring pengaman sirkuit 18 sikring atau lebih sesuai jumlah kelompok
kapasitor terpasang.
b. Bagian masing-masing dari kelompok kapasitor harus terhubung kapasitor control
relay, low loss MKP kapasitor dan choke discharge dan quick discharge
c. Relay Power Faktor. Saklar multi step dilengkapi dengan lampu tanda LED,
automatic reversing switch untuk control system dan terminal koneksi ke system
maupun modul control.
d. Metal box panel.
e. Terminal Fasa (P), Netral (N) dan Earth €.
53
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

f. Panel display untuk menunjukkan nilai power faktor control.


g. Panel gelas untuk monitor kerja relay dalam panel.
Kotak sambung.
Kabel input ke panel terletak pada bagian bawah panel. Suplai catu diusahakan
setiap modul mempunyai catu daya masing-masing dan dilengkapi kotak sambung
sikring pengaman.

Alat Ukur
Alat ukur yang dipergunakan adalah jenis semi flush mounting dalam kotak
tahan getaran. Untuk Ampermeter dan Voltmeter dengan ukuran 96 x 96
mm dengan skala linier dan ketelitian 1% dan bebas pengaruh induksi serta
bersertifikat tera dari LMK / PLN ( minimum 1 buah untuk setiap jenis alat
ukur). Komponen-komponen pengukuran yang dipakai :
 KW meter
 Ampermeter
 Voltmeter
 Frequency Meter C
 os Phi Meter

7.3.2. Panel Kontrol Genset ( PKG )


1. Umum
Panel tegangan rendah harus mengikuti standard VDE / DIN dan juga harus
mengikuti peraturan IEC dan PUIL 2000. Panel-panel harus dibuat dari plat besi
tebal 2 mm dengan rangka besi dan seluruhnya harus di Zinchromate dan di duco 2
kali dan harus dipakai cat dengan powder coating, warna abu – abu Kanzai atau
akan ditentukan kemudian oleh pihak Perencana / Pemberi Tugas. Pintu dari panel-
panel tersebut harus dilengkapi dengan master key. Konstruksi dalam panel-panel
serta letak dari komponen-komponen dan sebagainya harus diatur sedemikian rupa,
sehingga bila perlu dilaksanakan perbaikan - perbaikan, penyambungan -
penyambungan pada komponen-komponen dapat mudah dilaksanakan tanpa
mengganggu komponen - komponen lainnya. Setiap panel harus mempunyai 5
busbar copper terdiri dari 3 busbar phase R-S-T, 1 busbar netral dan 1 busbar untuk
grounding, besarnya busbar harus diperhitungkan untuk besar arus yang akan
mengalir dalam busbar tersebut tanpa menyebabkan suhu yang lebih dari 65°C.
Setiap busbar copper harus diberi warna sesuai peraturan PLN, lapisan yang
dipergunakan untuk memberi warna busbar dan seluruh harus spasi dari jenis yang
tahan terhadap kenaikan suhu yang diperbolehkan. Alat ukur yang dipergunakan
adalah jenis semiflush mounting dalam kotak tahan getaran, untuk Ampere meter
dan Volt meter dengan ukuran 96 x 96 mm dengan skala linier dan ketelitian 1%
dan bebas dari pengaruh induksi serta ada sertifikat tera dari LMK/PLN (minimum 1
buah untuk setiap jenis alat ukur). Panel control dilengkapi dengan peralatan
proteksi seperti :
- Short circuit
- Over current
- Under voltage dan Over voltage
- Ground fault (earth fault current)
- Over load
- Reverse power relay
- Gangguan lain sesuai standard pabrik pembuat
- Emergency shut-down system
Ukuran dari tiap-tiap unit panel harus disesuaikan dengan keadaan dan keperluan,
sesuai dengan yang telah disetujui oleh Konsultan pengawas / Perencana. PKG harus
mampu melayani dan mengontrol genset seperti yang dijelaskan padaspesifikasi teknis
diesel genset.Start Blocking pada saat terjadi kebakaran atau AMF setelah menerima
sinyal general alarm dari sistem MCFA gedung. Main CB outgoing / beban PKG tidak
akan bekerja atau ON pada saat terjadi kebakaran atau AMF setelah menerima sinyal
54
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

general alarm dari system MCFA gedung.


2. Fungsi Operasi PKG + AMF
Untuk pengaturan diesel genset secara manual baik untuk keperluan operasi
ataupun pengetesan berkala. Untuk pengaturan diesel genset secara otomatik, auto
synchron, auto load sharing, pada waktu PLN padam dan auto stop pada saat PLN
sudah hidup kembali. Untuk fungsi engine shutt-down pada saat terjadi kelainan
operasi mesin.
3. Sistem Operasi PKG
PKG harus dapat mengontrol unit genset, seperti dijelaskan dalam lingkup
pekerjaan diesel generating set .
PKG terdiri atas beberapa cubicle paling kurang sebagai berikut:
1 Cubicle Incoming G1
1 Cubicle Outgoing G1
4. Instalasi
Panel-panel harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya dan
harus rata (horizontal). Setiap kabel yang masuk / keluar dari panel harus dilengkapi
dengan gland dari karet atau penutup yang rapat tanpa adanya permukaan yang
tajam. Semua panel harus ditanahkan.
5. Ketentuan Teknis Bahan dan peralatan
Panel Kontrol Generator ( PKG ), AMF, Automatic load sharing
Type : Free Standing, Front operated
Tegangan : 380 – 415 V
Protection device : Circuit breaker minimum 24 kA dengan over
current Short circuit, unnder voltage dan over voltage relay, eart fault relay dan reserve
power.
Protection : IP 23
Measuring Device :
Ammeter c/w current transformator
Volmeter c/w step selector switch
Frequency meter
Power factor meter
KWH meter
KW meter
Hours meter
DC Volt meter
DC Ampere meter

Signal Lamps :
Main CB ―ON‖
Main Failure
Genset Running
Genset on load
Alarm Enable
Battery on
Low oil Pressure
Over Temperatur
Engine Over Speed
Star Failure
Under Voltage
Charge Failure
Reverse Power
Emergency Stop
CB Tripped

Push Button :
 Signal Lamp Test
55
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

 Signal Reset
 Emergency Stop
 CB ― Closed‖
 CB ― Open‖

7.3.3. Kabel Tegangan Rendah


a. Sebelum dipergunakan, kabel dan peralatan bantu lainnya harus mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan Pengawas.
b. Pada prinsipnya kabel-kabel yang dipergunakan adalah jenis NYY, NYM, NYA,
NYFGbY, FRC, NYMHY, BCC. Untuk kabel feeder / power dari jenis NYY, kabel
penerangan dipergunakan kabel NYM sedangkan untuk kabel grounding dari jenis
BCC
c. Kabel-kabel yang dipakai harus dapat dipergunakan untuk tegangan min. 0,6 KV
dan 0,5 KV untuk kabel NYM
d. Kabel FRC (kabel tahan api) harus mempunyai karakteristik sebagai berikut : -
Fire Resistance
1. Fire Retardant
2. Low Smoke
3.Halogen Free
4.Low toxicity
5.Low corrosivity
6.Ambient Temperature : 20 – 60ºC
e. Penampang kabel minimum yang dapat dipakai 2,5 mm²
7.3.4. Lighting Fixtures
1. Reccessed Mounted (RM) Acrylic
• Armatur Artolite
• Lampu TL Philips
• Rumah lampu terbuat dari plat baja/besi tebal minimal 0.5 mm dengan cat
powder coating warna putih.
• Reflector dibuat dari alumunium mirror tebal 0.45 mm.
• Daya yang dipakai adalah sesuai dengan gambar perencanaan.
• Tabung lampu yang dapat dipakai TL LED atau sesuai dengan persetujuan
Pemberi Tugas dan konsultan pengawas.
2. Lampu TL LED V shape Mirror
• Armatur Artolite
• Lampu Philips
• Rumah lampu terbuat dari plat baja/besi tebal minimal 0.3 mm dengan cat
powder coating warna putih
• Tabung lampu yang dapat dipakai adalah Seri 84 (Natural White) TL-LED atau
sesuai dengan persetujuan Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas.
3. Lampu Baret
• Armatur Artolite
• Lampu Philips
• Rumah lampu terbuat dari plat baja/besi tebal minimal 0.7 mm dengan cat
powder coating warna putih
• Cover terbuat dari acrylic tebal 3.0 mm
• Tabung lampu yang dapat dipakai adalah Seri 84 (Natural White) atau sesuai
dengan persetujuan Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas.
4. Lampu Tabung ( Down Light )
• Armatur Artolite
• Lampu Philips
• Lighting fixtures harus dilengkapi dengan reflector alluminium tebal minimal 1.2
mm.
• Braket penggantung terbuat dari plat baja tebal 0.8 mm finishing
• Lamp holder menggunakan standard LED bulb
• Diameter dari kap lampu minimal 150 mm.
56
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

• Lampu yang dipakai dari jenis lampu incandescent dan PLC atau sesuai gambar.
Contoh harus disetujui oleh Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas.
5. Lampu PJU
• Armatur Artolite
• Lampu LED
• Solar Panel
• Battery
• Tinggi 9 meter
6. Lampu Exit
• Armatur Artolite
• Lampu Philips
• Rumah lampu dari plat baja/besi tebal minimal 0.5 mm dengan cat powder
coating warna putih.
• Frame terbuat dari allumunium extrusion tanpa cat dengan tebal 1.1 mm.
• Cover terbuat dari acrylic dengan tebal 2.0 mm.
• Tabung lampu yang dapat dipakai adalah jenis Cool Daylight / 54 atau sesuai
dengan persetujuan Pemberi Tugas .
• Lampu harus dilengkapi dengan nicad battery.
7. Lampu Taman
• Armatur Artolite
• Lampu Philips
• Tiang terbuat dari pipa baja diameter 1 1/4‖ – 2― dengan cat khusus. Tinggi dari
permukaan tanah 2,5 meter
• Braket tiang sesuai pabrikan.
8. Lampu Emergency
Sesuai dengan gambar perencanaan yang dilengkapi dengan nicad battery
dengan kapasitas mem back-up lampu minimal sampai dengan 2 jam.

7.3.5. Kotak-Kontak dan Saklar


1. Kotak-kontak dan saklar yang akan dipasang pada dinding tembok bata adalah tipe
pemasangan masuk / inbow ( flush mounting ).
2. Kotak-kontak biasa (inbow) yang dipasang mempunyai rating 13 A dan mengikuti
standard VDE, sedangkan kotak-kontak khusus tenaga (outbow)
3. mempunyai rating 15 A dan mengikuti standard BS (3 pin) dengan lubang bulat.
4. Flush-box ( inbow doos ) untuk tempat saklar, kotak-kontak dinding dan push button
harus dipakai dari jenis bahan blakely atau metal.
5. Kotak-kontak dinding yang dipasang 300 mm dari permukaan lantai kecuali ditentukan
lain dan ruang-ruang yang basah / lembab harus jenis water dicht (WD) sedang untuk
saklar dipasang 1,500 mm dari permukaan lantai atau sesuai gambar

7.3.6. Konduit
Konduit instalasi penerangan yang dipakai adalah dari jenis PVC High Impact.
Factor pengisian konduit harus mengikuti ketentuan pada PUIL.

7.3.7. Rak kabel / cable Tray


a. Rak kabel terbuat dari plat digalvanis dan buatan pabrik, ukurannya disesuaikan dengan
kebutuhan.
b. Penggantung dibuat dari Hanger Rod, jarak antar penggantung maximum 1 meter.
Penggantung harus rapi & kuat sehingga bila ada pembebanan tidak akan berubah
bentuk. Penggantung harus dicat dasar anti karat sebelum dicat akhir dengan warna
abu-abu.
c. Bahan bahan untuk rak kabel dan penggantung harus buatan pabrik.

1.4. PERLENGKAPAN INSTALASI


a. Perlengkapan instalasi yang dimaksud adalah material-material untuk melengkapi
instalasi agar diperoleh hasil yang memenuhi persyaratan, handal dan mudah
57
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

perawatan.
b. Seluruh klem kabel yang digunakan harus buatan pabrik.
c. Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam junction box / doos,warna kabel
harus sama.
d. Juction box / doos yang digunakan harus cukup besar dan dilengkapi tutup pengaman.
1.5. PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN
7.3.8. Panel-panel
a. Sebelum pemesanan/pembuatan panel, harus mengajukan gambar kerja untuk
mendapatkan persetujuan perencana dan Konsultan Pengawas.
b. Panel-panel harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuat dan harus rata
( horizontal ).
c. Letak panel seperti yang ditunjukan dalam gambar, dapat disesuaikan dengan kondisi
setempat.
d. Untuk panel yang dipasang tertanam ( inbow ) kabel - kabel dari / ke terminal
e. panel harus dilindungi pipa PVC High Impact yang tertanam dalam tembok secara kuat
dan teratur rapi. Sedangkan untuk panel yang dipasang menempel tembok ( outbow ),
kabel-kabel dari / ke terminal panel harus melalui tangga kabel.
f. Penyambungan kabel ke terminal harus menggunakan sepatu kabel ( cable lug ) yang
sesuai.
g. Ketinggian panel yang dipasang pada dinding (wall-mounted) = 1,600 mm dari lantai
terhadap as panel.
h. Setiap kabel yang masuk / keluar dari panel harus dilengkapi dengan gland dari karet
atau penutup yang rapat tanpa adanya permukaan yang tajam.
i. Semua panel harus ditanahkan.

7.3.9. Kabel – Kabel


a. Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel mark yang jelas dan
tidak mudah lepas untuk mengindentifikasikan arah beban.
b. Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk
mengidentifikasikan phasenya sesuai dengan ketentuan PUIL.
c. Kabel daya yang dipasang horizontal / vertical harus dipasang pada tangga kabel,
diklem dan disusun rapi.
d. Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan, kecuali pada T-doos untuk
instalasi penerangan.
e. Untuk kabel dengan diameter 16 mm² atau lebih harus dilengkapi dengan sepatu kabel
untuk terminasinya.
f. Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 70 mm² atau lebih harus mempergunakan
alat press hidraulis yang kemudian disolder dengan timah pateri.
g. Kabel yang ditanam dan menyeberangi selokan atau jalan atau instalasi lainnya harus
ditanam lebih dalam dari 50 cm dan diberikan pelindung pipa galvanis dengan
penampang minimum 2 ½ kali penampang kabel.
h. Semua kabel yang akan dipasang menembus dinding atau beton harus dibuatkan sleeve
dari pipa galvanis dengan penampang minimum 2 ½ kali penampang kabel.
i. Semua kabel yang dipasang di atas langit-langit harus diletakkan pada suatu rak kabel.
j. Kabel penerangan yang terletak di atas rak kabel harus tetap di dalam konduit.
k. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak-kontak harus di dalam kotak
terminal yang terbuat dari bahan yang sama dengan bahan konduitnya dan dilengkapi
dengan skrup untuk tutupnya dimana tebal kotak terminal tadi minimum 4 cm.
Penyambungan kabel menggunakan las doop.
l. Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan cadangan kurang lebih 1 m disetiap
ujungnya.
m. Penyusunan konduit di atas rak kabel harus rapih dan tidak saling menyilang.
n. Kabel tegangan rendah yang akan dipasang harus mempunyai serifikat lulus uji dari PLN
yang terutama menjamin bahan isolasi kabel sudah memenuhi persyaratan.
o. Pengujian dengan Megger harus tetap dilaksanakan dengan nilai tahanan isolasi
minimum 500 kilo ohm.
58
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

• Instalasi Kabel Bawah Tanah


Semua kabel yang ditanam harus pada kedalaman 100 cm minimum, dimana sebelum
kabel ditanam ditempatkan lapisan pasir setebal 15 cm dan di atasnya diamankan
dengan batu bata press sebagai pelindungnya. Lebar galian minimum adalah 40 cm
yang disesuaikan dengan jumlah kabel. Kabel yang ditanam dan menyeberangi
selokan atau jalan atau instalasi lainnya harus ditanam lebih dalam dari 50 cm dan
diberikan pelindung pipa galvanis dengan penampang minimum 2 ½ kali penampang
kabel. Pada route kabel setiap 25 m dan disetiap belokan harus ada tanda arah
jalannya kabel. Penanaman kabel harus memenuhi peraturan yang berlaku dan
persyaratan yang ditunjukan dalam gambar / RKS. Kabel tidak boleh terpuntir dan
diberi label yang menunjukan arah disetiap jarak 1 meter. Tidak diperkenankan
melakukan pengurugan sebelum Konsultan Pengawas memeriksa dan menyetujui
perletakan kabel tersebut. Setelah pengurugan selesai setiap 15 meter harus dipasang
patok beton 20 x 20 x 60 cm dan bertuliskan ―KABEL TANAH‖. Patok-patok ini dicat
kuning dan bertulisan merah. Kabel-kabel yang menembus dinding atau lantai harus
menggunakan pipa sleeve, pipa ini minimal dari Metal ( Pipa GIP ). Penyambungan
kabel feeder tidak diperbolehkan. Kabel harus utuh menerus tanpa sambungan.Kabel
tidak boleh dibelokan dengan radius kurang dari 15 x diameternya. Di atas belokan
tersebut diletakan patok beton bertuliskan ―KABEL TANAH‖ dan arah belok.
Penanaman tidak boleh dilakukan di malam hari.
• Instalasi Kabel Tenaga
Letak pasti dari peralatan atau mesin-mesin di sesuaikan dengan gambar dan kondisi
setempat apabila terjadi kesukaran dalam menentukan letak tersebut dapat meminta
petunjuk Konsultan Pengawas. Pelaksana Pekerjaan wajib memasang kabel sampai
dengan peralatan tersebut, kecuali dinyatakan lain dalam gambar. Tarikan kabel yang
melalui trench harus diatur dengan baik / rapi sehingga tidak saling tindih dan
membelit. Tarikan kabel yang menuju peralatan yang tidak melalui trench atau yang
menelusuri dinding ( outbow ) harus dilindungi dengan pipa pelindung. Agar
diusahakan pipa pelindung tidak bergoyang maka harus dilengkapi dengan klem-klem
dan perlengkapan penahan lainnya, sehingga nampak rapi. Pada setiap sambungan
ke peralatan harus menggunakan pipa fleksibel. Pada setiap belokan pipa pelindung
yang lebih besar dari 1 inchi harus menggunakan pipa fleksibel, belokan harus
dengan radius min. 15 x diameter kabel. Kabel yang ada di atas harus diletakkan
pada rak kabel dan warna kabel harus disesuaikan dengan phasanya. Semua kabel di
kedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel mark yang jelas dan tidak mudah
lepas untuk mengindentifikasikan arah beban. Setiap kabel daya pada ujungnya harus
diberi isolasi berwarna untuk mengidentifikasikan phasenya sesuai dengan PUIL.
Kabel daya yang dipasang di shaft harus dipasang pada tangga kabel (cable ladder),
diklem dan disusun rapi. Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya
sambungan. Untuk kabel dengan diameter 16 mm² atau lebih harus dilengkapi
dengan sepatu kabel untuk terminasinya. Pemasangan sepatu kabel yang berukuran
70 mm² atau lebih harus mempergunakan alat press hidraulis yang kemudian disolder
dengan timah pateri. Untuk kabel feeder yang dipasang didalam trench harus
mempergunakan kabel support minimum setiap 50 cm. Setiap pemasangan kabel
daya harus diberikan cadangan kurang lebih 1 m disetiap ujungnya.
7.3.10. Kotak – Kontak dan Saklar
1. Kotak-kontak dan saklar yang akan dipakai adalah tipe pemasangan masuk dan
dipasang pada ketinggian 300 mm dari level lantai untuk kontak - kontak dan 1.500 mm
untuk saklar atau sesuai gambar detail.
2. Kotak-kontak dan saklar yang dipasang pada tempat yang lembab / basah harus dari
tipe water dicht ( bila ada ).
3. Kotak-kontak yang khusus dipasang pada kolom beton harus terlebih dahulu
dipersiapkan sparing untuk pengkabelannya disamping metal doos tang harus terpasang
pada saat pengecoran kolom tersebut

59
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

7.3.11. Pentanahan (Grounding)


1. Sistem pentanahan harus memenuhi peraturan yang berlaku dan persyaratan yang
ditunjukan dalam gambar / RKS.
2. Seluruh panel dan peralatan harus ditanahkan. Penghantar pentanahan pada panel-
panel menggunakan BCC dengan ukuran min. 6 mm² dan max. 95 mm²,
penyambungan ke panel harus menggunakan sepatu kabel (cable lug).
3. Dalamnya pentanahan minimal 12 meter dan ujung elektroda pentanahan harus
mencapai permukaan air tanah, agar dicapai harga tahanan tanah (ground resistance)
dibawah 2 (dua) ohm, yang diukur setelah tidak hujan selama 3 (tiga) hari berturut-
turut.
4. Pengukuran Pentanahan tanah dilaksanakan oleh Pelaksana Pekerjaan setelah
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas. Pengukuran ini harus disaksikan
Konsultan Pengawas.

7.3.12. PENGUJIAN
a. Sebelum semua peralatan utama dari system dipasang, harus diadakan pengujian
secara individual. Peralatan tersebut baru dapat dipasang setelah dilengkapi
dengan sertifikat pengujian yang baik dari pabrik pembuat dan LMK / PLN serta
instansi lainnya yang berwenang untuk itu. Setelah peralatan tersebut dipasang,
harus diadakan pengujian secara menyeluruh dari system untuk menjamin bahwa
system berfungsi dengan baik. Semua biaya yang timbul dari pelaksanakan
pengujian menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan
b. Test meliputi :
Test Beban Kosong ( No Load Test ) Test Beban Penuh ( Full Load Test )

1. NO LOAD TEST
Test ini dilakukan tanpa beban artinya peralatan di test satu per satu seperti
misal pengujian Instalasi 0,6/1 KV (Kabel Tegangan Rendah):
• Pengukuran tahanan isolasi dengan megger 1,000 Volt
• Pengukuran tahanan instalasi dengan megger 1,000 Volt
• Pengukuran tahanan pentanahan
Dan harus diberikan hasil test berupa Laporan Pengetesan / hasil pengujian
pemeriksaan. Apabila hasil pengujian dinyatakan baik, maka test berikutnya
harus dilaksanakan secara keseluruhan ( Full Load Test ).

2. FULL LOAD TEST (TEST BEBAN PENUH)


Test beban penuh ini harus dilaksanakan Pelaksana Pekerjaan sebelum penyerahan
pertama pekerjaan. Test ini meliputi :
• Test nyala lampu-lampu dengan nyala semuanya.
• Test pompa-pompa seluruhnya, yang dilaksanakan bersama-sama sub
pekerjaan pompa pompa.
• Test peralatan (beban) lainnya.
Lamanya test ini harus dilakukan 3 x 24 jam non stop dengan beban penuh, dan
semua biaya dan tanggung jawab teknik sepenuhnya menjadi beban Pelaksana
Pekerjaan, dengan schedule / pengaturan waktu oleh Konsultan Pengawas. Hasil test
harus mendapat pengesahan dari Perencana dan Konsultan Pengawas. Selesai test 3 x
24 jam harus dibuatkan Berita Acara test jam untuk lampiran penyerahan pertama
pekerjaan.

60
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

PRODUK INSTALASI LISTRIK ARUS KUAT

Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi. Pelaksana Pekerjaan dimungkinkan


untuk mengajukan alternatif lain yang setaraf dengan yang dispesifikasikan. Pelaksana
Pekerjaan baru dapat mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis dari Konsultan
Pengawas.

Produk bahan dan peralatan, pada dasarnya adalah sebagai berikut :


NO. URAIAN SPESIFIKASI TEKNIS MERK/PRODUK
MCB Scheneider, GE, ABB
MCCB Fixed
1. Komponen Panel TR
MCCB Adjustable Rating
ACB Adjustable Rating

Free Standing & wall mounted Hasna Prima, Ega Tekelindo,


2. Panel Manufacturer Finishing box powder*powder Prisma
coating
Capasitor Bank Scheneider, Alpivar, MG
Komponen Panel Rickstar, Hasna Prima, Ega
3. Marker Capasitor 525 V Tekelindo, GEM

Ampermeter SACI, CIC, GAE


Volmeter SACI, CIC, GAE
4. Measuring Device Frequency meter SACI, CIC, GAE
Cos phi meter SACI, CIC, GAE

Push Button & Pilot Standard Telemecanique/omron/Axel


5.
Lamp
Omron/National/Telemecaniqu
6. Control Relay
e
Contractor, star Delta Telemecanique/AEG/Siemens
7.
Starter Dol
8. Control Fuse 4A Risesun/omron/MG
NYY, NYA, NYMH, NYM FRC Supreme, Kabelindo, Kabel
9. Kabel-kabel
Metal, Voksel
10. Konduit PVC High Impact Ega, Clipsal
11. Cable Mark 3M, Legrand
Lampu TL V SHAPE LED Tube Philips
12. Fitting Philips, Vossloh
MIRROR
Armature Artolite, Interlite
Lampu, ballast, fitting Philips
13. Down Light PLC Armature Artolite, Interlite

Recced Mounted LED TUBE Philips


RM 300 ACR
14. Fitting Philips, Vossloh
Armature Artolite, Interlite

61
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

LED TUBE Philips


Armature Artolite, Interlite
15. Lampu Baret

LED TL Philips

16. Lampu GMS Ballast Philips, Vossloh, Schwabe


Armature Artolite, Interlite

LED Philips

Fitting Philips, Vossloh


17. Lampu Exit

Armature Artolite, Interlite


18. Nicad Battery Minimal 2 jam Manvier, WA, Hits
19. Stop Kontak, Saklar Cipsal, Panasonic
20. Cable Tray /ladder Artotray, abadi

62
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

8. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PENYALUR PETIR


8.1. UMUM
A. Yang dimaksud dengan sistem penangkal petir dalam pekerjaan ini ialah semua
penyediaan dan pemasangan sistem penangkal petir, termasuk disini air terminal,
penghantar down conductor, electroda pentanahan dan peralatan lainnya seperti
yang ditunjukan dalam gambar rencana.
B. Setiap Pelaksana Pekerjaan yang menangani pekerjaan ini, haruslah mempelajari
seluruh Dokumen Kontrak dengan teliti, untuk mengetahui kondisi yang
berpengaruh pada pekerjaan ini.
C. Pelaksana Pekerjaan harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan
baik dalam spesifikasi ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan-
bahan dan peralatan yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan
pada spesifikasi ini.
D. Bila ternyata ada perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan yang dipasang
dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban
Pelaksana Pekerjaan untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut, sehingga
sesuai dengan ketentuan pada RKS ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.

8.2. LINGKUP PEKERJAAN


a. Lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah pengadaan dan pemasangan instalasi
penangkal petir jenis non radioaktif, termasuk air terminal (batang penerima),
down conductor pentanahan/grounding dan bak kontrolnya serta peralatan lain
yang berkaitan dengannya sebagai suatu sistem keseluruhan maupun bagian-
bagiannya seperti yang tertera pada gambar-gambar maupun yang
dispesifikasikan.
b. Termasuk didalam pekerjaan ini adalah pengadaan barang/material, instalasi dan
testing terhadap seluruh material, serah terima dan pemeliharaan selama 12 bulan.
c. Ketentuan-ketentuan yang tidak tercantum didalam gambar maupun pada
spesifikasi/syarat-syarat teknis tetapi perlu untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi
secara keseluruhan harus juga dimasukkan kedalam pekerjaan ini.
d. Secara umum pekerjaan yang harus dilaksanakan pada proyek ini adalah
pengadaan dan pengangkutan ke lokasi proyek, pemasangan bahan, material,
peralatan dan perlengkapan sistem penangkal petir sesuai dengan
peraturan/standar yang berlaku seperti yang ditunjukkan pada syarat-syarat umum
untuk menunjang bekerjanya sistem/peralatan, walaupun tidak tercantum pada
syarat-syarat teknis khusus atau gambar dokumen.

8.3. AIR TERMINAL


o Air terminal dari jenis non rdioaktif dengan radius minimal 100 meter
o Air terminal harus tidak mengalami korosi pada atmosfir normal.
o Secara keseluruhan air terminal harus terisolasikan dari bangunan yang dilindunginya
pada seluruh kondisi.
o Dilengkapi dengan FRP Support Mast.

8.4. BATANG PENINGGI


Sistem penangkal petir dipasang setinggi 5 (satu) meter dari atap bangunan, sesuai
dengan rekomendasi pabrik pembuatnya, dan harus di sesuaikan dengan gambar
arsitek.

8.5. SALURAN / PENGHANTAR


o Saluran / penghantar haruslah memenuhi test standard IEC 60 – 1 : 1989 dari kabel
high voltage shielded 50 mm². Saluran penghantar ini mampu mencegah terjadinya
side flashing dan electrification building. Penghantar dari batang peninggi / tiang ke
bak kontrol pentanahan seperti gambar rencana.
o Seluruh saluran penghantar, harus diusahakan tidak ada sambungan baik yang
horizontal maupun yang vertical / jalur menara, dengan kata lain kabel tersebut harus

63
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

menerus dan utuh tanpa sambungan.

8.6. SAMBUNGAN PADA BAK KONTROL


Sambungan pada bak kontrol harus menjamin suatu kontak yang baik antar penghantar
yang disambung dan tidak mudah lepas. Sambungan harus diusahakan agar dapat
dibuka untuk keperluan pemeriksaan atau pengetesan tahanan tanah (ground
resistance).

8.7. PENAMBAT / KLEM


Kabel yang turun kebawah vertikal harus diklem agar kuat, lurus dan rapi dan
ditambatkan pada rangka/dinding bangunan.

8.8. PENTANAHAN
Tahanan tanah harus lebih kecil dari 2 Ohm. Ground rod harus terbuat dari tembaga
seperti gambar rencana, ditanamkan kedalam tanah secara vertikal sedalam minimal 12
(dua belas) meter dan harus mencapai air tanah.

8.9. BAK KONTROL


Pada setiap ground road harus dibuatkan bak pemeriksaan (bak kontrol). Sambungan
dari Down Conductor ke elektroda Pentanahan harus dapat dibuka untuk keperluan
pemeriksaan tahanan tanah. Bak kontrol banyaknya sesuai gambar rencana.
Sambungan/klem penyambungan harus dari bahan tembaga.

8.10. PEMASANGAN AIR TERMINAL/PENANGKAL PETIR


Pemasangan air terminal (head) dipasang sesuai gambar rencana.

8.11. SURAT IJIN


 Pelaksana Pekerjaan harus mempunyai ijin khusus dan berpengalaman dalam
pemasangan penangkal petir dan dibuktikan dengan memberikan daftar proyek-
proyek yang sudah pernah dikerjakan.
 Pelaksana Pekerjaan berkewajiban dan bertanggung jawab atas pengurusan
perijinan instalasi sistem penangkal petir oleh instalasi Depnaker wilayah setempat
hingga memperoleh sertifikasi / rekomendasi

8.12. PENGUJIAN / PENGETESAN


Untuk mengetahui baik atau tidaknya sistem penangkal petir yang dipasang, maka
harus diadakan pengetesan terhadap instalasinya maupun terhadap sistem
pentanahannya. Pengetesan yang harus dilakukan :
• Grounding Resistant test :
Ukuran tahanan dari pentanahan dengan mempergunakan metode standard.
• Continuity test :
Pelaksana Pekerjaan harus memberikan laporan hasil testing tersebut.

64
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

PRODUK INSTALASI PENANGKAL PETIR


Peralatan, bahan dan material yang dipergunakan harus memenuhi spesifikasi.
Pelaksana Pekerjaan dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain yang setaraf dan
Pelaksana Pekerjaan baru dapat menggantinya bila sudah ada persetujuan resmi dan
tertulis dari Konsultan Pengawas dan Pemberi Tugas.
Referensi produk yang dapat dipakai adalah sebagai berikut :
NO. URAIAN SPESIFIKASI TEKNIS PRODUK
Air terminal Jenis Non Radio aktif LPI,Guardian
Thomas
1. Radius perlindungan minimal 100 meter Prevectron
(Batang Penerima) Dilengkaapi dengan FRP Support Mast

2. Conductor HV Shielded Cable 70 mm2 4 besar


3. Pipa Galvanized - Medium class PPI, Bakrie, Spindo

65
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

SPESIFIKASI TEKNIS DIESEL GENERATING SET

3.1. UMUM
a. Lingkup pekerjaan ini akan meliputi pengadaan, pemasangan, pengujian, garansi,
sertifikasi, service, pemeliharaan, penyediaan gambar terinstalasi (As-built Drawing),
petunjuk operasi dan pemeliharaan serta latihan petugas instalasi ini dari pihak Pemilik
bangunan.
b. Pelaksana Pekerjaan harus bertanggung jawab untuk mengenali dengan baik semua
persyaratan yang diminta didalam spesifikasi ini, termasuk gambar-gambar, perincian
penawaran ( Bills of Quantity ), standard dan peraturan yang terkait, petunjuk dari
pabrik pembuat, peraturan setempat dan perintah dari Konsultan pengawas selama
masa pelaksanaan pekerjaan.
c. Klaim yang terjadi atas pengabaian hal-hal di atas tidak akan diterima. Bila ternyata
terdapat perbedaan antara spesifikasi peralatan dan material yang dipasang dengan
spesifikasi yang dipersyaratkan, merupakan kewajiban Pemorong untuk penggantinya
tanpa ada penggantian biaya

3.2. SISTEM KERJA GENSET


1. (satu) Unit Diesel Generating set kapasitas 400 KVA Prime Power disediakan sebagai
sumber daya cadangan bila PLN padam.
2. Bila PLN padam, maka Genset akan start secara otomatis (Auto Start) dalam waktu 10
– 15 detik (adjustable).
3. Ketika PLN sudah hidup kembali, maka Genset masih akan terus melayani beban
untuk waktu tidak kurang dari 15 menit, setelah itu baru terjadi pemindahan beban
kembali ke PLN dan Genset akan mati setelah melalui waktu pendinginan/cooling
down time sekitar 300 detik (adjustable), dengan pertimbangan agar rectifier
perangkat tidak mengalami perubahan catu daya dalam waktu pendek.

3.3. LINGKUP PEKERJAAN

3.3.1. Lingkup Pekerjaan Utama


Pengadaan, pemasangan dan pengujian 1 (satu) unit Diesel Generating Set
kapasitas 800 KVA Prime Power, single operation, Open type.
Pengadaan dan Pemasangan kabel feeder dari Genset ke PKG lengkap dengan
kabel ladder / tray termasuk terminasi.
Pekerjaan sipil ( bobokan dan perapihan kembali dll. )

3.3.2. Lingkup Pekerjaan Instalasi Operasi Sistem Genset


o Pengadaan, pemasangan dan pengujian kabel daya dan kontrol dari unit Genset ke
PKG
o Pengadaan, pemasangan dan pengujian sistem pentanahan unit Genset dan PKG
o Melakukan testing dan commissioning instalasi tersebut
o Mengadakan pelatihan operator.
o Membuat As-built Drawing
o Membuat buku petunjuk operasi dan pemeliharaan serta trouble shooting
o Menyerahkan Tools Kit
3.3.3. Lingkup Pekerjaan Terminasi
Menyediakan kontrol terminal untuk sensor PLN ke PKG
Melaksanakan terminasi kabel feeder dari Genset ke PKG
Koordinasi dengan Pelaksana Pekerjaan lain maupun Instalasi terkait untuk
menjamin bahwa instalasi tersebut sudah lengkap, benar dan memenuhi
persyaratan

3.3.4. Lingkup Pekerjaan Yang Terkait


o Handling Genset di atas pondasi
o Setting dan aligment kedudukan Genset, termasuk anchor
66
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

o Setting dan aligment peredam getaran (Anti Vibration Mounting).


o Pekerjaan sipil dan finishing yang diperlukan dan perapihan kembali yang
diakibatkan oleh instalasi ini.
o Mengurus perijinan ke Instansi Depnaker dan Ditjen Pertambangan & Energi
sehubungan dengan pekerjaan ini (biaya perizinan dan pengurusannya termasuk
lingkup Pelaksana Pekerjaan ini).

3.3.5. Lingkup Pekerjaan Pemilik


Menyediakan surat yang diperlukan untuk perizinan ke Instansi terkait (bila
dipersyaratkan)

3.4. DIESEL GENERATOR


3.4.1. Umum
Mesin Diesel Generator yang dipergunakan harus mampu menghasilkan suatu daya
listrik dengan kapasitas tidak kurang seperti yang ditunjukkan dalam Gambar Rencana
untuk tipe pemakaian secara terus-menerus pada kondisi kerja setempat, dimana
tempratur keliling tidak melebihi 45° C dan rata-rata temperature keliling adalah 40° C,
sesuai standard DIN 6270 A.
Mesin Diesel Generator harus dilengkapi dengan suatu dudukan yang terbuat dari bahan
baja, dimana antara mesin dengan dudukan dan antar dudukan dengan pondasi mesin
yang akan disediakan oleh Pelaksana Pekerjaan, harus disediakan bahan peredam
getaran tipe gabungan pegas dan karet perdam getaran.
Pelaksana Pekerjaan harus menghitung kembali system peredam suara, ventilasi
ruangan, saluran udara buang dan saluran asap sehubungan dengan spesifikasi mesin
Diesel Generator set yang diusulkan.
Pelaksana Pekerjaan harus menghitung kembali system saluran udara buang dan
saluran asap sehingga tidak akan mengurangi kapasitas mesin untuk membangkitkan
daya sesuai yang diminta.
Perhitungan system peredam suara, ventilasi ruangan, saluran udara buang dan saluran
asap harus dilampirkan pada surat penawaran, serta harus dilengkapi dengan brosur /
manual asli dari pabrik sebagai dasar perhitungan.
Mesin Diesel Generator yang dipergunakan harus merupakan peralatan yang selalu siap
dipergunakan pada setiap saat, untuk itu mesin ini harus mempunyai perlengkapan
berupa pompa sirkulasi minyak pelumas otomatis dan manual, peredam suara pada
saluran gas buang ( max 65 dB ± 5 dB ), alat pengisi muatan battery dengan catu daya
yang berasal dari Generator dan yang berasal dari PLN.
Mesin Diesel harus dilengkapi dengan peralatan yang dapat mengatur putaran mesin
secara otomatis sehingga mesin akan selalu bekerja pada putaran nominalnya pada
kondisi beban antara beban nol dan beban penuh dengan toleransi tidak lebih dari 2 %.
Mesin Diesel harus dilengkapi dengan filter bahan bakar dan filter udara pembakaran.
Mesin Diesel harus dilengkapi dengan alat pengaman guna menghentikan operasi mesin
dan atau memberikan indikasi adanya gangguan untuk setiap gangguan sebagai berikut
:
• Putaran kerja melebihi 110 % putaran nominal.
• Tekanan kerja minyak pelumas lebih kecil dari nilai nominalnya (tidak
kurang dari 3 kg/cm²)
• Temperatur kerja air pendingin melebihi nilai nominalnya (tidak
kurang dari 75 °C).
• Dan lain-lain pengaman yang dinilai perlu dan sesuai dengan
rekomendasi pabrik
Generator yang dipergunakan harus mampu membangkitkan tegangan tanpa bantuan
sumber daya lain, dimana rangkaian medan magnitnya mendapatkan catu daya dari
terminal Generator melalui suatu rangkaian elektronik dengan tidak mempergunakan
sikat komutator.
Rangkaian elektronik yang dimaksud dalam butir di atas harus mampu mengatur
67
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

tegangan Generator secara terus-menerus pada tegangan nominal sebesar 220/380 Volt
dengan toleransi tidak lebih dari 1,5 %.
Generator yang dipergunakan harus mampu menghasilkan daya listrik sesuai dengan
kondisi terpasang yang ditunjukkan didalam Gambar Rencana secara terus-menerus
pada putaran nominal mesin Diesel dan pada tegangan nominal
Generator yang dipergunakan harus dibuat untuk pemakaian dalam ruangan dengan
kelas pengamanan tidak kurang dari IP 23 dan dapat menahan kelebihan beban 10 %
selam 1 jam dalam selang waktu 12 jam.
Hubungan kumparan stator Generator hendaknya hubungan bintang dimana reaktansi
hubung singkatnya tidak lebih 15 %.
Mesin Diesel Generator secara keseluruhan harus mampu dioperasikan dari Panel
Kontrol Generator.
PKG harus mempunyai bagian yang dapat mengoperasikan mesin secara otomatis pada
saat terjadi gangguan pada sumber daya yang berasal dari PLN, dimana untuk
selanjutnya akan disebut Automatic Main Failure ( AMF ) type Digital. AMF module ini
bisa disuplai oleh Pelaksana Pekerjaan Genset yang pemasangannya dilakukan oleh
Panel Maker atau pengadaannya oleh panel maker dan pemasangan oleh Pelaksana
Pekerjaan.
AMF Digital yang dipergunakan harus dapat memberikan indikasi mengenai keadaan -
keadaan berikut :
 Alat penghubung beban tersambung / terputus
 Kegagalan start
 Gangguan pada rangkaian pengisi battery
 Kapasitas battery lemah
 Gangguan operasi lainnya
AMF Digital harus dilengkapi dengan fasilitas peralatan sebagai berikut:
 Saklar pemilih operasi manual / otomatis
 Tombol penghenti bunyi bel
 Tombol reset
 Tombol penghenti operasi mesin
 Tombol penguji lampu indicator dan bel
 Dan lain-lain
AMF Digital harus mampu menjalankan Diesel Genset pada waktu tegangan PLN
mencapai batas 80 % dari tegangan nominalnya tanpa kelambatan waktu operasi.
Waktu start Diesel Genset adalah sekitar 10 – 15 detik kemudian.
AMF harus dapat menghentikan pelayanan Diesel pada waktu pelayanan dari PLN telah
normal kembali dan kemudian menghentikan Diesel dengan kelambatan waktu operasi
tidak kurang dari 10 menit.
Pelaksana Pekerjaan wajib menyediakan titik pentanahan bagi mesin Diesel Generator,
titik netral Generator, PKG dan semua bagian logam didalam Ruang Diesel, termasuk
rak dan tangga kabel dan pintu-pintu ruangan yang terbuat dari logam sesuai dengan
ketentuan ini.

3.4.2. Instalasi
Diesel Genset harus didudukan di atas pondasi dengan mempergunakan spring atau
rubber mounting yang direkomendasikan oleh pabik pembuat.
Spring anti vibration mounting harus mempunyai effisiensi tidak kurang dari 95%.
Posisi Diesel Genset harus lurus baik secara vertical maupun horizontal.
Anchor dari Diesel Genset harus benar-benar tepat pada lubang pondasi yang telah
ditetapkan dan dicek dengan baik dan kuat.
Pipa exhaust dan Silencer harus diisolasi dengan Rockwool 2‖ density 60 kg/m³ dan
dibungkus dengan galvanized sheet di sepanjang pipa ( jacketing ).
Sambungan pipa ke mesin harus mempergunakan flexible joint.

68
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

3.4.3. Pengujian
Test pabrik pembuat harus dilakukan menurut standard pabrik dan minimal meliputi
testing :
 Insulation level
 Squence
 Protection device
 Operation
 Full load running ( Load Bank / Building Load )
 Temperature rise
 Governour control
 Sound pressure level
Test lapangan harus dilakukan minimal meliputi :
 Squence
 Protection device
 Operation
 Sound pressure level
 Load running ( Load Bank / Building Load ) :
- 0% selama 15 menit tanpa interupsi.
- 25% selama 1 jam tanpa interupsi.
- 0% selama 1 jam tanpa interupsi dan rejection & sudden load test
- 75% selama 2 jam tanpa interupsi
- 100% selama 1 jam tanpa interupsi
- 110% selama 1 jam tanpa interupsi
- 100% selama 3 jam tanpa interupsi dan rejection & sudden load
test
• Setelah lulus uji dengan load bank, akan dilakukan uji beban nyata selama 2 hari ( 2 x
24 jam)

b. KETENTUAN TEKNIS BAHAN DAN PERALATAN


3. Diesel Engine (Single Operation)
Type : Open Type
Kapasitas Prime : 800 KVA Prime Power
Putaran : 1500 RPM
Pendinginan : Radiator
Aspiration : Turbocharger + Intercooler
Starting : Battery 24 V
Jumlah Silinder 8
Type of engine : In-Line
Governor : Electronic
Fuel System : Direct Injection
Konsumsi Bahan
Bakar : Maksimum ± 50 liter / jam pada beban 75%.
Country of origin : Complate Built up, by Manufacture Warranty
4. Measuring Device : - Oil Pressure Gauge
- Oil Temperature Gauge
- Water Temperatur Gauge
- Charging Ammeter
- Tachometer
- Fuel Oil Pressure Gauge
- Thermometer untuk discharge gas di turbo
- Charger

5. Safety Device : - Low oil Pressure


- High Water Temperatur
- Over Sped
- Lampu Indikator dan hornpada panel generator
69
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

6. Perlengkapan : - Exhaust muffler Critical type with counter flange


- Battery dan charger – nya
- Droop Kit
7. Jumlah Unit : 2 (satu)
8. Alternator
Output kontinyu : Minimum 25% - 30% Load
Tegangan : 380 – 415 V
Frekwensi : 50 Hz
Power Factor: 0,8
Connection : Star dan Netral Grounded – 4 terminal
Protection : IP 21
Insulation : Class H
Overload capacity : 10% selama 1 jam dalam setiap 12 jam kerja
Voltage regulation : ± 0,5% rated solid state type with rotating silicon Controlled
rectifier ( brush – less ), three phase sensing.

3.6. Sistem Bahan Bakar


3.6.1. Umum
1. Tangki penyimpanan bahan bakar harian harus mempunyai kapasitas minimum tidak
kurang dari 500 liter. Tangki ini harus terbuat dari bahan Mild Steel Plate melalui
proses anti karat.
2. Tangki penyimpanan bahan bakar harus mempunyai sarana penyambungan pipa
pengisian dari tangki bahan bakar mingguan, pipa pemakaian (supply), pipa
pengembalian (return) bahan bakar, pipa pembuangan gas ( ventilasi ), alat pengukur
isi tangki dan pengatur operasi pompa bahan bakar alasan sebagai indicator low level
lengkap dengan alarm / buzzer.
3. Pelaksana Pekerjaan wajib memberikan lapisan anti karat Zinchromate buatan ICI atau
setara sebanyak 2 lapis dan cat akhir berwarna coklat pada dudukan tanki di atas.
4. Pompa bahan bakar adalah jenis Gear Pump yang sesuai untuk pemakaian bahan
bakar berkapasitas tidak kurang dari yang ditunjukkan dalam Gambar Rencana ( 50
liter / menit ), dan digerakkan oleh motor listrik sesuai dengan kebutuhan serta
dilengkapi dengan panel kontrol operasi otomatis dan manual.
5. Pelaksana Pekerjaan membongkar dan memasang kembali pompa bahan bakar
manual existing dengan pemipaan secara parallel dilengkapi Gate Valve dan Check
Valve.
6. Pipa bahan bakar yang dipergunakan adalah pipa baja hitam, medium class, dengan
penyambungan pipa ulir, kecuali pada tempat penyambungan tangki penyimpanan
bahan bakar, pompa bahan bakar dan peralatan-peralatan lainnya. Untuk hubungan
dengan peralatan tersebut dipergunakan tipe penyambungan Flange. Penyambungan
Flange juga diharuskaan pada pemipaan yang panjangnya lebih dari 12 m.
7. Diameter pipa bahan bakar yang dipergunakan harus sama seperti yang ditunjukkan
dalam Gambar Rencana dan mempunyai perlengkapan katub operasi seperti tertera
dalam Gambar Rencana.
8. Pipa bahan bakar secara keseluruhan harus dilapis dengan lapisan anti karat
Zinchromate dari ICI sebanyak 2 lapis dan cat finishing. Warna cat akan ditentukan
kemudian.
9. Katup operasi yang diameter lebih bedar dari 50 mm harus terbuat dari bahan besi cor
dengan sambungan-sambungan jenis Flange
10. Check Valve yang dipergunakan harus dapat menahan aliran balik dari bahan bakar.
Diameter alat ini ditunjukkan dalam Gambar Rencana sesuai dengan ukuran pipanya.
11. Setiap hubungan pipa dengan pompa harus dilengkapi dengan pipa flexible, yang
terbuat dari bahan karet khusus untuk bahan bakar, dimana penyambungannya
dengan system flange. Ukuran alat ini harus sesuai dengan pipa yang terhubung.

70
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

3.6.2. Spesifikasi Pompa Bahan Bakar


Type : Gear
Laju aliran : 50 liter / jam
Tekanan : 1,5 bar
Motor : 0,50 / 0,75 HP, 220 V /380 V, 3 ph, 50 Hz
On / Off : Pompa dapat bekerja secara manual & automatic

3.7. Sistem Gas Buang


a. Pipa pembuangan gas buang adalah jenis pipa baja hitam kelas medium berdiameter yang
cukup untuk tidak mengakibatkan terjadinya back pressure yang akan mempengaruhi
terjadinya pengurangan kapasitas mesin pada pemasangan seperti ditunjukkan dalam
Gambar Rencana.
b. Pipa pembuangan gas buang harus diisolasi untuk menahan radiasi panas yang mungkin
timbul dengan Rockwool berbentuk Preform (setengah pipa) setebal tidak kurang dari 50
mm dan kepadatan tidak kurang dari 60 kg/m³ dan dilapis lagi dengan alumunium
Jacketing tahan temperature sampai dengan 1000° C
c. Isolasi tersebut harus dipasang mulai dari pipa flexible penghubung mesin dengan
peredam suara sampai 50 cm dari ujung pipa gas buang.
d. Hubungan pipa gas buang antara mesin dan peredam suara (Silincer), harus dilengkapi
dengan penghubung flexible seperti yang telah direncanakan oleh pabrik pembuatnya.
Penghubung flexible ini tidak perlu diisolasi.
e. Peredam suara (Silincer) yang dipergunakan hendaknya tidak menimbulkan kebisingan
sehingga mengganggu operasi bangunan dan disyaratkan tidak melebihi batas 65 dB
diukur pada jarak 3 meter dari ujung pipa gas buang pada kondisi beban mesin nominal.

3.8. Sistem Pendingin


a) Pelaksana Pekerjaan wajib menyediakan cerobong udara bebas pendingin mesin dengan
bahan plat baja galvanis kelas BJLS 100, berbentuk sama seperti yang ditunjukkan dalam
Gambar Rencana lengkap dengan penghubung flexible dan pengarah aliran udara serta
diisolasi sesuai dengan ketentuan ini.
b) Ujung cerobong saluran udara ini harus dilengkapi dengan wiremesh sebagaimana tertera
di Gambar Rencana.

3.9. Sistem Peredam Suara


a. Bahan peredam suara yang dipergunakan pada dinding ruangan adalah rockwool dengan
ketebalan tidak kurang dari 50 mm dan kepadatan tidak kurang dari 60 kg/m3.
b. Pada permukaan bahan peredam suara, Pelaksana Pekerjaan wajib menempatkan lapisan
Glasscloth.
c. Apabila tidak ditentukan lain oleh Konsultan pengawas, maka Pelaksana Pekerjaan wajib
mempergunakan baja strip berukuran 1 x 3/8‖ sebagai penahan peredam suara ke dinding
ruangan dimana pemasangan bagian harus mempergunakan Fisher tipe S-10.
d. Khusus untuk pemasangan peredam yang akan ditempatkan pada ruang peredam suara,
Pelaksana Pekerjaan harus mempergunakan baja siku 40 x 40 x 4 mm sebagai rangka
dudukannya.
e. Lubang ventilasi ( Intake air maupun Exhaust air ) harus dilengkapi dengan sound
attenuator sehingga kebisingan di sisi-sisi tersebut tidak lebih dari 60 dB, 3 meter dari jarak
dinding perimeter.
f. Pelaksana Pekerjaan diwajibkan membuat perhitungan kembali system peredaman suara
ini untuk menentukan ukuran sound attenuator berdasarkan noise level yang telah
ditentukan tersebut di atas.
g. Untuk kelengkapan system peredaman suara ini maka pintu-pintu ruang Genset haruslah
memiliki Transmission loss ( TL ) 40 dB.

3.10. Sistem Ventilasi Ruang


a. Sistem ventilasi ruangan ( Intake air dan Exhaust air ) harus sedemikian rupa sehingga
dalam keadaan semua mesin beroperasi maka rata-rata temperature keliling tidak melebihi
71
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

40 °C atau batas temperature yang akan mengganggu operasi mesin.


b. Sistem ventilasi ruangan mengandalkan Intake air louver yang akan memasukkan udara ke
dalam ruangan Genset.
c. Sistem exhaust ventilasi Ruang Genset untuk sirkulasi udara didalam ruangan pada kondisi
Genset stand by dan system exhaust ventilasi tidak beroperasi saat generator operasi.

PRODUKSI INSTALASI GENSET

Peralatan, bahan dan material yang dipergunakan harus memenuhi spesifikasi. Pelaksana
Pekerjaan dimungkinkan untuk mengajukan alternative lain yang setaraf dan Pelaksana
Pekerjaan baru dapat menggantinya bila sudah ada persetujuan resmi dan tertulis dari
Konsultan Pengawas dan Pemberi Tugas.

Referensi produk yang dapat dipakai adalah sebagai berikut :


No. Uraian Spesifikasi Teknis Merk/Produk
800 KVA Prime Kapasitas :Power Perkins, cater pillar, Deutz,
cummins
Type : Open Daewoo, K2 Power, Mitsubishi
1. Diesel Generator
Putaran : 1500 rpm
Pendingin : Radiator
Tegangan : 380 ~415 V Stamford, AVK, Marathon

2. Alternator Frekuensi : 50 Hz
Power Factor: 0,8

MCCB Adjustable Rating Scheneider, Siemens atau


setara
3. Komponen Panel
MCB
4. AMF Module Digital Deep Sea, DEIF, EASI Gen
5. KWH Meter Standard Scheneider, Fuji, circutor, AEG
Omron, Telemecanique,
6. Control Relay Standard
Scheneider
7. Control Fuse Hager, Scheneider, Omron
Current Axle, MG, NITEC
8. Transfortmer

9. Measuring Device Voltage Meter SACI, Celsa, AEG, Omron


10. Kabel-kabel Kabelindo, kabel metal, Tranka
11. Ladder & Tray Tri Abadi, Interack, Artotray

72
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN FIRE ALARM


4.1. UMUM
a. Setiap Pelaksana Pekerjaan yang menangani pekerjaan ini, haruslah mempelajari seluruh
Dokumen Kontrak dengan teliti, untuk mengetahui kondisi yang berpengaruh pada
pekerjaan.
b. Pelaksana Pekerjaan harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik
dalam spesifikasi ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan-bahan dan
peralatan yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini

c. Bila ternyata ada perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan yang dipasang dengan
spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban Pelaksana Pekerjaan
untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada
pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.

4.2. PENJELASAN SISTEM


a. Fungsi sistem deteksi dan alarm kebakaran adalah sistem deteksi awal apabila terjadi
kebakaran, dimana pada waktu terjadi kebakaran akan memberikan indikasi secara audio
(bell) maupun visual (lampu warna merah) dari mana asal kebakaran tersebut dimulai,
sehingga dapat diambil tindakan pencegahan sedini mungkin.
b. Fire alarm system ini menerima signal kebakaran yang diberikan baik secara otomatis dari
detector maupun secara manual dari push button box.

4.3. LINGKUP PEKERJAAN


Pelaksana Pekerjaan yang menangani pekerjaan instalasi ini harus melaksanakan
pengadaan, pemasangan & pengujian serta menyerahkan dalam keadaan beroperasi
dengan baik dan siap untuk dipakai. Bahan-bahan dan peralatan-peralatan pembantu
instalasi fire alarm system harus sesuai dengan persyaratan-persyaratan pekerjaan dan
gambar instalasi fire alarm system.

4.4. KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN


Peralatan utama yang terdapat dalam sistem Fire Alarm ini adalah :
• Thermal Detector Conventional & Addresable
• Smoke Detector Conventional & Addresable
• Manual Push Button (Break Glass)
• Alarm Bell
• Zone Indicator
• Indicator Lamp
• Module
• Master Control Panel Adresssable

Addressable Heat Detector


Jenis yang digunakan adalah Rate of Rise detector dan Fixed Temperature detector
yang memiliki response lamp dan Alamat (address) di base.
Data–data teknis lainnya :
• Addressable : in base
• Operating Temperature Range : -10…… +50oC
• Range Operating Voltage : 16 – 32 VDC w/ Data
• Humidity Range : ≤ 95% RH ( 40 • } 2oC)
• Alarm Current : 0.9 mA from separate 24 VDC Supply
Addressable Smoke Detector
Jenis yang dipakai adalah prinsip photo electric yang dapat diprogram tingkat
sensitivity dari range 0.2 % sampai dengan 3.7 %.
Data–data teknis lainnya :
• Sensing Element : Ionization - 1.0 µC Americium 241
• Air Velocity Range 0 to 75 ft/min (0 to 0.38 m/s)
• Storage and Operating Environment :
73
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

• Operating Temp: 32ºF to 120ºF (0ºC to 49ºC) Storage Temp: -4ºF to 140ºF (-
20ºC to 60ºC)
• Humidity: 0 to 93% RH, Non-Condensing Altitude: 6,000 ft (1,828 m)
maximum
• Sensitivity Range : ULI / ULC - 0.61% to 1.91% obscuration/foot
• User Selected Alarm Sensitivity Settings : Most Sensitive: 0.7%/ft.; More
Sensitive: 1.0% /ft. Normal: 1.2% /ft. Less Sensitive: 1.4% /ft.; Least
Sensitive: 1.6% /ft.
• Pre-alarm Sensitivity : 5% increments, allowing up to 20 pre-alarm settings
• Operating Voltage : 15.2 to 19.95 Vdc (19 Vdc nominal)
• Operating Current : Quiescent: 45µA @ 19 V; Alarm: 45µA @ 19 V Emergency
Standalone Alarm Mode: 18mA Pulse Current: 100 µA (100 msec) During
Communication: 9 mA maximum
• Standard : UL, ULC, MEA, CSFM

Thermal Detector Conventional


i. Jenis yang digunakan adalah Rate of Rise detector dan Fixed Temperature detector
yang memiliki response lamp di base.
ii. Sirkit dan sensor mempunyai performa yang tinggi dalam pendeteksian temperature
ditetapkan.
iii. Mempunyai stabilitas tinggi terhadap debu, gangguan elektromagnetis, perubahan
suhum kelembaban dan karatan.
iv. Data-data teknis lainnya :
- Frequency Test : Dapat dipakai berulang kali
- Operating Voltage : 16 – 32 VDC
- Output Voltage : 5 – 13 VDC
- Quescent Current : ± 0.1 mA
- Alarm Current : ± 25.0 mA
- EMC : ± 10 V/m
- Operating Temperature : -10 ~± 50º C
- Storage Temperature : -30 ~±75º C
- Relative Humidity : ≤ 95% ( 40 ± 2º C)
Smoke Detector Conventional
1. Jenis yang dipakai adalah prinsip photoelectric yang memiliki 2 buah response lamp
dan mempunyai karateristik sensitivitas yang rata (flat response technology).
2. Memiliki kepekaan homogen untuk membedakan jenis asap.
3. Mempunyai stabilitas tinggi terhadap debu, gangguan elektromagnetis, perubahan
suhum kelembaban dan karatan.
4. Data Teknis lainnya :
- Frequency Test : Dapat dipakai berulang kali
- Operating Voltage : 16 – 32 VDC
- Output Voltage : 5 – 13 VDC
- Quescent Current : ± 0.1 mA
- Alarm Current : ± 25.0 Ma
- EMC : ± 10 V/m
- Activation Temperature : 67ºC
- Operating Temperature : -10 ~± 50º C
- Storage Temperature : -30 ~±75º C
- Relative Humidity : ≤ 95% ( 40 ± 2ºC)
Input Module (Mini Module)
1. Alamat / zone dapat diset lewat Dip-Swtich.
2. Input signal harus bebas dari prioritas signal digital . Signal akan dipancarkan ke
pengontrol dan pemicu sesuai dengan pengesetan.
3. Kesalahan / fault akan secara otomatis dimonitor dan ditunjukkan dengan pengontrol.
4. Input dimonitor untuk sirkuit terbuka.
5. Data teknis lainnya :
74
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

- Operating Voltage : 16 – 32 VDC


- Quiescent Current: ± 0.6 mA
- Activation Current : ± 4.0 mA
- Working Temperature : -10 - +50ºC
- Relative Humidity : ≤ 95% ( 40±2ºC)
- EOL : ± 100 KΩ
Output Module (Control Module)
Output Module adalah alat untuk mengaktifkan peralatan external menurut
ungkapan logika yang telah ditetapkan lebih dulu dan juga diharapkan menerima
konfirmasi aktifasi tersebut.
Alamat / zone dapat diset lewat Dip-Swtich.
Dapat mengaktifkan peralatan eksternal oleh logika yang telah ditetapkan lebih dulu,
output dapat berupa denyut atau signal menurut set-up Dip-Switch.
Input dimonitor untuk sirkuit terbuka.
Tidak direkomendasikan penggunaan modul ini untuk memadamkan kendali/kontrol
secara langsung.
Kesalahan / fault akan secara otomatis dimonitor dan ditunjukkan dengan pengontrol.
Data teknis lainnya :
- Operating Voltage : ± 16 – 32 VDC
- Quiescent Current : ± 0.7 mA
- Activation Current : ± 2.5 mA
- Relay Rating : 30V/2.0A, 125 VAC/1.0A
- Confirmation Led Output : Steady ; Steafy on Pulse output ;flashing
- Working Temperature : -10 ±50º C
- Relative Humidity : ≤ 95% ( 40±2ºC)
- Wiring Capacity : 1.0 – 1.5 mm²

Collective Input Module (Monitor Module)


Collective input module (monitor module) ini dapat menghubungkan detector
conventional/collective ke peralatan utama fire alarm.
 Alamat / zone dapat diset lewat Dip-Swtich.
 Dapat memancarkan alarm, fault, batas signal bahaya normal kepada unit MCFA,
juga mempunyai indikasi pada modul.
 Indikator alarm dapat dihubungkan dengan L+, L-
 Kesalahan / fault akan secara otomatis dimonitor dan ditunjukkan dengan
pengontrol.
 Data teknis lainnya :
- Operating Voltage : ± 16 – 32 VDC
- Quiescent Current : ± 4.0 mA
- Alarm Current : ± 16.0 mA
- Alarm Voltage : 3.7V - 16.4 VDC
- Fault Voltage (short) : 0V - 3.7 VDC
- Fault voltage (open) : > 22.1 VDC
- Working Temperature : -10± 50º C
- Relative Humidity : ≤ 95% ( 40±2ºC)
- Wiring Capacity : 1.0 – 1.5 mm²

Manual Push Button


Jenis yang dipakai merupakan surface mounted dan dilengkapi dengan reset switch, jika
terjadi penekanan.

Alarm Bell
Persyaratan teknis harus dipenuhi :
- Konstruksi : Anti karat
- Operating Voltage : 18 s/d 36 V DC
75
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

- Current Consumption: max. 80 mA


- Power Consumption : 1,2 Watt
- Desibel Rating : 85 dB. At 3 m

Zone Indicator
Zone Indicator ini menunjukan zone mana yang bekerja. Zone Indicator ini ditutup
dengan plastik dan pada tutup ini terdapat tulisan Zone Number (Nomor Zone) yang
disesuaikan dengan letak zone indicator tersebut.

Indicator Lamp
Indicator Lamp merupakan lampu indikator yang dipasang paralel dengan group
detector. Lampu indicator ini akan menyala hanya jika group detector yang
bersangkutan bekerja.

Main Control Fire Alarm (MCFA)


MCFA yang digunakan memakai Sistem Addressable 1 loops dengan Detector
Convensional kapasitas 40 zones. Kelengkapan MCFA antara lain Fireman intercom,
Synthetic Sound, Sealed Acid Battery, Power supply charger yang mempunyai
voltmeter DC. MCFA harus mempunyai pintu dengan jendela penglihat (LCD).
MCFA ini harus mempunyai fasilitas lampu tanda :
- Bell Off
- Reset
- Testing
- Lamp test
- Fault Signal General
- Signal for Alarm Condition
- Signal for ―Zone Off‖
MCFA ini harus mempunyai output berupa :
- Visible/Audible Alarm
- Visible/Audible Fault Alarm
- Test Signal (Visible)
- Optical Signal ―Zone Off‖
Terminal Box (Kotak Sambung)
Terminal Box terbuat dari plat baja dengan tebal minimal 2 mm Ukuran dari Terminal
Box menyesuaikan dengan kebutuhan dan mendapatkan persetujuan dari Konsultan
Pengawas atau Pemberi Tugas. Pemasangan Terminal Box harus dikoordinasikan
dengan Konsultan Pengawas dan Pember Tugas

Pipa Konduit
Semua kabel harus dipasang didalam pipa konduit PVC High impact dia. 20 mm, baik
yang diatas plafond (horizontal) maupun yang di dinding / tembok / beton ( vertikal ).
Pemasangan pipa konduit vertikal harus inbow. Seluruh kotak sambungan,
persimpangan, dan lain-lain harus dipasang tutup sehingga tidak akan masuk benda-
benda lain kedalam kotak tersebut. Seluruh saluran ini harus terpisah dengan sistem
saluran lainnya yang terdapat pada bangunan ini.

Kabel
Jenis kabel yang digunakan untuk instalasi fire alarm adalah sebagai
berikut :
- NYA 3 x 1,5 mm2 : kabel power dari MCFA ke Module di terminal box
- NYA 2 X 1,5 mm2 : kabel power horn & strobe
- STP AWG # 18 1 pair : instalasi kabel looping dari MCFA ke Terminal Box/module
dan Detector Addresable
- NYA 2 x 1,5 mm2 : instalasi antar detector konvensional dan manual break glass
- NYA 3 x 1,5 m2 : instalasi dari module ke PAC, Horn & Strobe, Flow Switch dan
Tamper Switch
76
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

- Instalasi pengkabelan lainnya seperti yang ditunjukkan dalam gambar.

4.5. PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN


a. Denah setiap lantai menunjukan lokasi perkiraan letak detector dan peralatan-peralatan
lain dari sistem ini, dimana letak yang pasti dijelaskan pada gambar.
b. Untuk manual push button, dipasang pada ketinggian 1,5 m dari lantai. Alarm Bell
dipasang kira-kira 0,5 m di bawah plafond.
c. Disekitar detector harus ada ruangan bebas sekurang kurangnya pada jarak 0,6 m dari
detector tanpa ada timbunan barang atau alat-alat lainnya.
d. Semua kabel harus dipasang didalam conduit, baik yang diatas plafond (horizontal)
maupun yang di dinding / tembok / beton (vertical). Ukuran conduit dan kabel harus
sesuai gambar rencana.

4.6. TESTING / COMMISSIONING


a. Setelah pekerjaan Fire Alarm ini diselesaikan, harus dilakukan testing / pengetesan,
yang disaksikan oleh Konsultan Pengawas.
b. Satu persatu detector ditest, dengan menggunakan alat pemanas dan untuk smoke
detector menggunakan asap.
c. Tiap-tiap zone, ditest satu persatu dan diberi nomor urutan zonenya.

4.7. LAIN-LAIN
Peralatan-peralatan tambahan yang diperlukan, walaupun tidak digambarkan atau
disebutkan dalam spesifikasi ini harus disediakan oleh Pelaksana Pekerjaan sehingga
instalasi dapat bekerja dengan baik dan dapat dipertanggung jawabkan. Ditempat
pekerjaan, pengawas menempatkan petugas pengawas yang bertugas setiap saat
untuk mengawasi pekerjaan Pelaksana Pekerjaan agar pekerjaan dapat dilaksanakan
atau dilakukan sesuai dengan isi Surat Perjanjian serta dengan cara-cara yang benar
dan tepat serta cermat.

PRODUKSI SISTEM FIRE ALARM


Peralatan, bahan dan material yang dipergunakan harus memenuhi spesifikasi teknis.
Pelaksana Pekerjaan dimungkinkan untuk mengajukan alternative lain yang setaraf
dan Pelaksana Pekerjaan baru dapat menggantinya bila sudah ada persetujuan resmi
dan tertulis dari Konsultan Pengawas.
Referensi produk yang dapat dipakai adalah sebagai berikut :
No. Uraian Spesifikasi Teknis Produk
MCFA, dilengkapi : Tipe : Addressable Simplex,Edwar,Siemens
- Sealed Acid
Kap : 1 loops
Battery
1.
- Power supply
- Battery
charger
2. Alarm Bell Sound Pres level bell ± 90 dB Simplex,Edwar,Siemens
3. Manual Break Glass Standard Model Simplex,Edwar,Siemens
4. Local lamp Rating AC/DC 2V, 21mA Simplex,Edwar,Siemens
Detector Convensional Colour : Red Smoke, ROR, Fixed / Simplex,Edwar,Siemens
5.
Head
6. Jack Telephone Simplex,Edwar,Siemens
NYA,NYM,ITC Kabelindo, Supreme,
7. Kabel-kabel Kabel metal, Voksel

8. Konduit PVC high impact Ega, Clipsal

77
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN TATA SUARA (PUBLIC ADDRESS & GENERAL


ANNOUNCEMENT)

5.1. LINGKUP PEKERJAAN.


Pengadaan, pemasangan instalasi Sound System, sehingga berfungsi dengan baik dan
memuaskan. Pemasangan Sound System sesuai dengan gambar rencana antara lain
sebagai berikut ;
• Untuk di dalam bangunan dipasang seperti gambar rencana.
• Untuk di luar (parkir area), dipasang car calling ( pemanggil sopir / pengendara
mobil).

5.2. PERSYARATAN TEKNIS.


Setiap Pelaksana Pekerjaan yang menangani pekerjaan ini, haruslah mempelajari seluruh
Dokumen Kontrak dengan teliti, untuk mengetahui kondisi yang berpengaruh pada
pekerjaan. Pengadaan dan pemasangan peralatan utama tata suara seperti yang tertuang
dalam sIstem perencanaan.

5.3. KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN


Power Amplifier.
Power Amplifier haruslah memiliki output total seperti ditunjuk dalam gambar rencana dan
tegangan output 70 V/100 V dan frekwensi response antara 20 Hz sampai dengan 20 kHz.
Distortion kurang dari 1% pada batas frekwensi.

Mixer Pre Amplifier.


Mixer Pre Amplifier harus memiliki 20 input channel dengan modul-modul yang akan
mempunyai input sensitive variable 1 mV - 87 mV.

Ceiling Loud Speaker.


Loud speaker harus mempunyai frekwensi antara 80 Hz sampai dengan 12 kHz. Mempunyai
diameter 6 inchi, dengan sensitivitas tidak kurang dari 96 dB. Loud speaker dilengkapi
dengan matching trafo 70 V/ 100 V dan ditap pada 1 watt dan 6 watt.

Horn Speaker / Wall speaker


Horn speaker harus mempunyai frekuensi 350 Hz – 10 kHz, dengan sound pressure level
± 114 dB. Power input = 15W. Impedance ± 4 ohm

Microphone.
Pagging Microphone type Dynamic Microphone dengan Patern Omini Directional.
Frekwensi respone antara 50 Hz sampai dengan 15 kHz. Microphone harus dilengkapi
dengan Heavy Duty Press to Talk Switch.

Volume Control/Attenuator.
Volume Control/Attenuator mempunyai 5 step pembesaran volume. Input Range : 0,5 W
~ 60 W atau disesuaikan dengan kebutuhan.

Digital Announcer / Message Manager


Berbasis pada micro - processor yang mampu memprogram sinyal informasi evakuasi dari
perintah panel Fire Alarm serta mampu memutar ulang pemberitahuan evakuasi dalam
bahasa English dan bahasa Indonesia, memenuhi standard EVAC.
Contact relay : Emergency active relay, call active relay, fault relay.
Power : DC 24 Volt, 220 Volt + 10% - 50/60 Hz

DVD/CD Player
Frequency Response : 30 – 10.000 Hz
Distortion : 1%
S/N Ratio : 50 dB
78
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

T u n e r Capacity player : DVD/CD, MP3/MP4

Output level : -20 dB Output impedance


: 10 K ohm Distortion : 1%
S/N Ratio : 65 Db Receiver Frequency
: AM, FM

5.4. GAMBAR KERJA.


Gambar kerja harus mendapat persetujuan perencana / Konsultan Pengawas sebelum
dilaksanakan.

5.5. PEMASANGAN INSTALASI.


a. Instalasi ke Semua kabel yang terpasang dibawah plat beton adalah out bow menggunakan
pipa High Impact dia.20 mm ; dengan kabel NYMHY 2 x 1,5 mm 2. Instalasi ini klem setiap
jarak 60 cm. Klem yang dipakai ke plat beton, menggunakan ramset, dynabolt. Jalur
seluruh kabel diatur sejajar dan dekat jalur kabel listrik.
b. Semua kabel yang melalui shaft adalah outbow, menggunakan pipa High Impact dia. 20
mm dengan kabel NYMHY 2 x 1,5 mm2. Instalasi ini diklem ke rak besi siku atau tangga
kabel, dan klem setiap 100 cm.
c. Penyambungan-penyambungan harus dilakukan dalam kotak penyambungan dengan
menggunakan Electrical Spring Connector, Durados atau Cable Connection.
d. Semua kabel yang terpasang dalam tembok adalah inbow, menggunakan pipa high Impact
dia. 20 mm dengan menggunakan kabel NYMHY 2 x 1,5 mm2.
e. Semua ceiling loud speaker di dalam bangunan dihindari dari cacat/ dalam box dan
dilindungi dari cacat dalam box dipasang sedemikian rupa dengan memperhatikan estetika
ruang. Begitu juga pemasangan column speaker harus disesuaikan dengan sudut pancaran
speakernya.
f. Rack Cabinet terpasang free standing diruang monitor, sesuai gambar rencana.
g. Semua equipment harus diketanahkan yang dihubungkan dengan kawat BCC dari sistem
pentanahan.

5.6. PENGUJIAN / TESTING COMISSIONING.


1. Semua instalasi sound system yang dipasang harus ditest secara sempurna
sehingga impedansinya sesuai dengan yang diinginkan.
2. Semua equipment yang dipasang harus ditest sehingga bekerja dengan
sempurna.
3. Pengetesan dilakukan bersama-sama Konsultan Pengawas.
4. Semua perlengkapan untuk mengadakan pengetesan harus disediakan oleh
Pelaksana Pekerjaan yang bersangkutan.

5.7. LAIN-LAIN.
Peralatan-peralatan tambahan yang diperlukan, walaupun tidak digambarkan atau disebutkan
dalam spesifikasi ini harus disediakan oleh Pelaksana Pekerjaan sehingga instalasi dapat
bekerja dengan baik dan dapat dipertanggung jawabkan. Ditempat pekerjaan, pengawas
menempatkan petugas pengawas yang bertugas setiap saat untuk mengawasi pekerjaan
Pelaksana Pekerjaan agar pekerjaan dapat dilaksanakan atau dilakukan sesuai dengan isi
Surat Perjanjian Pelaksana Pekerjaan serta dengan cara-cara yang benar dan tepat, serta
cermat.

81
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

PRODUK SISTEM TATA SUARA


Peralatan, bahan dan material yang dipergunakan harus memenuhi spesifikasi. Pelaksana
Pekerjaan dimungkinkan untuk mengajukan alternative lain yang setaraf dan Pelaksana
Pekerjaan baru dapat menggantinya bila sudah ada persetujuan resmi dan tertulis dari
Konsultan Pengawas.
Referensi produk yang dapat dipakai adalah sebagai berikut :

No. Uraian Spesifikasi Teknis Produk


1. DVD/CD Player Bosch, Panasonic, TOA
2. Radio Tuner AM/FM Reciefer Bosch, Panasonic, TOA
3. Pre Amplifier Bosch, Panasonic, TOA
4. Graphic Equalizer Bosch, Panasonic, TOA
5. Power Amplifier Bosch, Panasonic, TOA
6. Microphone. Bosch, Panasonic, TOA
7. Ceiling Loud Speaker. Bosch, Panasonic, TOA
8. Column Speaker Bosch, Panasonic, TOA
9. Horn Speaker Bosch, Panasonic, TOA
10. Digital Announcer Bosch, Panasonic, TOA
11. Volume Control Bosch, Panasonic, TOA
No. Uraian Spesifikasi Teknis Produk
Kabelindo, Supreme,
12. Kabel NYA, NYMHY,
Kabel metal, Voksel
13. Conduit Ega, Double H, Clipsal
Interack,TriAbadi,
14. Kabel Rack
Artotray

82
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN INTEGRASI


(DATA, VOICE, CCTV)

6.1. UMUM
6.1.1. Setiap Kontraktor yang menangani pekerjaan ini, haruslah mempelajari seluruh Dokumen
kontrak dengan teliti, untuk mengetahui kondisi yang berpengaruh pada pekerjaan.
6.1.2. Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam spesifikasi
ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan-bahan dan peralatan yang
digunakan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini.

6.1.3. Bila ternyata ada perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan yang dipasang dengan
spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban Kontraktor untuk
mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini
tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.

6.2. RUANG LINGKUP PEKERJAAN


6.2.1. Pengadaan dan Pemasangan peralatan utama sistem integrasi yang terdiri dari :
- Optical Line Terminal
- Optical Network Unit
- Passive Optical Splitter
- Patch Panel UTP
- Patch Panel Fiber Optic
- Rack Kabinet
- UPS
- Dll.
6.2.2. Pengadaan infrastruktur kabel Fiber Optic berikut jasa pemasangannya yang
menghubungkan Control Room/ Ruang IT ke masing-masing lantai.
6.2.3. Pengadaan dan Pemasangan jaringan UTP Cat.6 dari peralatan di Optical Network Unit pada
masing-masing lantai ke outlet.
6.2.4. Pengadaan dan Pemasangan Outlet Data, Telepon, dan TV
6.2.5. Pengadaan dan Pemasangan Peralatan IP CCTV yang terdiri dari :
- Server CCTV
- Montor LCD 42‖
- IP Camera

6.2.6. Pengadaan dan Pemasangan PABX dan Pesawat Telepon sesuai dengan spesifikasi dan
gambar perencanaan.
6.2.7. Pengadaan dan Pemasangan Peralatan MATV system yang terdiri dari :
- Perangkat Antena Parabola
- Perangkat Receiver & Combiner TV
- Perangkat Distribusi signal video TV (Optical Transmitter TV)
6.2.8. Pengujian sistem integrasi untuk instalasi dan peralatan utama
6.2.9. Membuat gambar terpasang dan buku petunjuk penggunaan (instruction manual)
6.2.10. Membuat gambar terpasang dan buku petunjuk penggunaan (instruction manual)

6.3. KETENTUAN TEKNIS


6.3.1. Ketentuan Teknis Peralatan dan Instalasi jaringan integrasi
6.3.2. Indoor Fiber Optic Cable.
· Kabel Fiber Optic minimal harus mempunyai spesifikasi sebagai berikut:
· Support G.652D
· Redaman kabel per meter @1310nm adalah max 0.36dB dan @1550nm adalah max 0.25 dB
· Minimum jumlah core adalah 4 core.
· Minimum radius bending adalah min 160 mm
· Maksimal diameter outer adalah 6.5 mm
· Bisa beroperasi max 60’ Celcius

83
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

6.3.3. Fiber Optic Patch Cord


· Patch Cord buatan pabrik (Fabrication)
· Type Single Mode FC – SC Simplex Connector
· Loss total cable < 0.5 dB

6.3.4. OLT (Optical Line Terminal)


· OLT menggunakan type 19‖ rack compact type 1 U
· OLT memimiliki minimal 4 port GEPON
· Kapasitas pelanggan per OLT adalah maksimal 256 ONU
· Jarak maksimal dari OLT ke ONU adalah 20 km
· Memiliki Port GE Electrical 10/100/1000 dan Port GE Optical 1000BaseX.
· Mode forwarding adalah Forward dan Store
· Maximum Frame Size 1536 Bytes
· Pembatasan bandwitdh port berdasarkan Ingress dan Egress dari masing masing port dengan
kelipatan 64Kbps
· Mendukung storm control broadcast, multicast dan DLF berdasarkan PPS
· Mendukung Multicast IGMP Snooping V1/V2/V3 dan Multicast VLAN Registration (MVR)
· Mendukung Spanning Tree Protocol (STP dan RSTP)
· Mendukung port to multiport mirroring, bisa membedakan mirroring berdasarkan trafik egress
dan ingress.
· Mendukung MAC Address table IEEE802.1D, maksimum MAC Address 16.000, dan 100 static
MAC Address
· Mendukung Flow Control IEEE802.3x pada mode Full duplex
· Mendukung VLAN IEEE802.1q, double tagging (QinQ) dan Maksimum 4096 VLAN
· Mendukung transparent transmission BPDU, Dot1x, LACP, GMRP, GVRP, and GARP on per
port.
· Mendukung upstream Service Level Agreement, dengan kenaikan 64kbps
· Mendukung Link Diagnostic pada jaringan GEPON
· Mendukung IEEE802.3ah standard OAM
· Mendukung enkripsi dan keamanan dengan mencegah ONU illegal yang masuk ke OLT dengan
mengontrol registrasi ONU.
· ONU harus bisa di kontrol dari OLT menggunakan NMS Software.
· Mendukung SNMP Management
· Mendukung monitoring perangkat GEPON dengan menampilkan statistics information;
configuring monitor variable; alarm management
· Mendukung QoS dengan spesifikasi sebagai berikut :
- Mendukung Fungsi CAR (Committed Access Rate) dengan kenaikan 1Mbps

84
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

- Terdiri dari maksimal 4 output queues


- Mendukung 1Kbps data flow queues saat kondisi maksimum
- Penggantian VLAN ID berdasarkan data flow
- Mendukung IEEE802.1p dan DSCP PRI remark
- Mendukung QoS Profile management, customized QoS proposal
- Mendukung re-mark function based on port ID, MAC address, VLAN,IEEE802.1p priority,
diffServe amd IP TOS
· Mendukung Algoritma Queue Schedule yaitu Strict Priority (SP), Weighted Round Robin (WRR),
Bounded delay dan hybrid (SP + WRR) schedule
· Mendukung fungsi ACL yaitu mendukung L2-L4 packet filtering based on source MAC address,
destination MAC address, source IP address, destination IP address, port, protocol, VLAN,
VLAN range, MAC address range and illogical frames.

6.3.5. ONU (Optical Network Unit)


· ONU type Stand Alone
· Mode forwarding adalah Forward dan Store
· Maximum Transfer Unit adalah 1596 Bytes dan support Jumbo Frame
· Pembatasan bandwitdh port berdasarkan Ingress dan Egress dari masing masing port dengan
kelipatan 64Kbps
· Mendukung storm control broadcast, multicast dan DLF berdasarkan PPS
· Mendukung Multicast IGMP Snooping V1/V2/V3 dan Multicast VLAN Registration (MVR)
· Maksimum MAC Address 8.000.
· Mendukung Flow Control IEEE802.3x pada mode Full duplex
· Mendukung VLAN IEEE802.1q, double tagging (QinQ) dan Maksimum 4096 VLAN
· Mendukung upstream Service Level Agreement, dengan kenaikan 64kbps
· ONU harus bisa di kontrol dari OLT menggunakan NMS Software.
· Mendukung SNMP Management
· Mendukung monitoring perangkat GEPON dengan menampilkan statistics nformation;
configuring monitor variable; alarm management
· Mendukung QoS dengan spesifikasi sebagai berikut :
- Terdiri dari maksimal 4 output queues
- Mendukung Strict Priority Forwarding Scheme
- Mendukung L2-L4 Packet Filtering
· Mendukung Link Diagnostic pada jaringan GEPON
· Mendukung IEEE802.3ah standard OAM
· Memiliki port Data dan port Fxs

6.3.6. Splitter
· Splitter yang digunakan yaitu dengan splitting ratio 1:8
· Interface yang digunakan adalah interface SC
· Panjang gelombang FBT Splitter adalah 1310• ± 50nm and 1490• ± 10nm and 1550• ±50nm
· Insertion loss maximal 11.5 dB dari mainport ke masing-masing port.
· Storage temperature -40’ Celcius sampai 85’ Celcius

6.3.7. Kabel UTP


· Semua kabel harus mempunyai kabel cadangan untuk pengganti, seandainya terjadi kerusakan
saluran dan atau untuk menampung perkembangan dikemudian hari.
· Untuk penggunaan di dalam bangunan digunakan jenis UTP Cat-6.
· Tidak diperkenankan mengganti jenis, ukuran dan jumlah inti kabel, tanpa ada persetujuan
Konsultan Manajemen Konstruksi.

6.3.8. UTP Patch Cord


Untuk menghubungkan end point ke system jaringan yang ada di lingkungan gedung diperlukan
UTP Patch Cord. Berikut spesifikasi UTP Patch Cord yang diperlukan :
· Mempergunakan stranded UTP Cable Cat 6
· Dilengkapi dengan boot
· Mempunyai panjang • ± 5 feet

85
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

· Pabrikasi

6.3.9. Wire Management


· 1 RU height.
· Slotted cable access.
· Rear cable access.
· Removable front cover.
· Front cover latch.

6.3.10. Rack Server :


· 19‖ Close Rack 42U
· Depth 1100mm
· Steel frame acrylic front door
· Steel back door
· Dilengkapi dengan heavy duty roof fan panel 2 unit dan 8 port power outlet horizontal
· Warna rack hitam (sesuai dengan warna rack existing)

6.3.11. 19" Wallmount Rack


Wallmount rack dengan spesifikasi :
· Plat besi : 2 mm
· Depth : 550 mm
· Height : Lihat gambar dan BQ
· Fan : 4 unit heavy duty fan
· Power outlet : Lihat gambar
· Pintu : Double doors with tamper glass front door
· Lubang sirkulasi udara : Dari bawah rack c/w filter

6.3.12. UPS
· Technology : On Line, Double Conversion + By Pass
· Tegangan Input : 3phase 380/400 VAC.
· Tegangan Output : 230 VAC.
· Power Factor Output : min. 0,8
· Waveform : Pure sine wave
· THD : ≤ 3% (linear Load)
· Over Load : 110% - 30 menit
· 125% - 10 menit
· 150% - 1 menit
· Maintenance Bypass : Yes
· Communication : RS-232/RS485 dan dry contact (Modbus dan SNMP option)
· Protection : Battery Low, Over Load, Over Temperature, Short Circuit Output Over Voltage,
output Low Voltage.
· Kapasitas : sesuai gambar
· Backup Batery : 30 menit

6.4. TELEPON
6.4.1. IP PABX
· Sistem Telephone yang digunakan adalah PABX System yang berbasis IP, dari product yang
paling akhir dan sesuai Standard STO Telkom.
· Kapasitas PABX direncanakan menggunakan 5 CO Trunk dan 50 user yang dapat
dikembangkan hingga 100 extension tanpa harus mengubah system yang ada.
· PABX ini mempunyai fitur-fitur antara lain :
- Off Hook Call Announce
- Station Lock Password
- Account Code
- Feature Promting Soft Key
- Automatic Call Distributor
- Remote Maintenance

86
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

- Voice Over IP
- Automatic Call Distribution
- Intelligent Call Routing dan Interactive Voice Response
- Reporting dan Monitoring
- Recording Solution
- Audit report
- Automatic wake-up calls
- Call restriction
- Message registration
- Message waiting Indicators
- PMS Interface
- Call Transfer
- Call Hold
- Night Service
- Multi Party Conference
- Waiting Massage
- Call Pick Up

6.4.2. Operator console


Pada system ini mempunyai fitur-fitur sbb :
· Operator console traffic handling capability
· Alarm display
· Alpha numeric display
· Alternate answering
· Attendant busy override
· Attendant calls waiting indication
· Attendant display of busy station
· Attendant jacks
· Attendant time display
· Attendant head sets
· Attendant Individual trunk access
· Call Hold
· Call Queuing
· Camp On Busy
· Console overflow
· Recorded overflow Announcement

6.4.3. Pesawat Telepon


· Pesawat-pesawat telepon yang disediakan adalah tipe standard. Sistem pemasangan terdiri
atas 2 jenis yaitu pemasangan meja dan pemasangan dinding.
· Pesawat yang ditawarkan harus dinyatakan baik oleh PT. Telkom, serta mampu bekerja secara
normal pada jaringan lokal PT. Telkom. Hal ini saat mengajukan approval material harus
dilengkapi dengan fotocopy surat lulus dari PT. Telkom.

6.4.4. CCTV
6.4.4.1. Jenis Kamera :
Seluruh jenis kamera harus IP addressable, memiliki kemampuan Interface Protocol; TCP/IP, HTTP,
FTP, SMTP, DNS & DHCP dan dapat melakukan pengiriman data video stream maupun suara melalui
jaringan kabel data. Converter analog video to digital data (IP) dapat berupa alat yang sudah menjadi
satu dengan mesin kamera (built-in) maupun menggunakan alat terpisah dari mesin kamera
(additional converter).
Penggunaan additional converter harus memperhatikan ukuran dan letak alat tersebut sehingga tetap
dapat diakomodasi dalam konfigurasi teknis yang ada dan kondisi lapangan.

6.4.4.2. Indoor Fixed Camera


Spesifikasi Teknis sebagai berikut :
- Camera type : IP Base

87
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

- Image Device : 1/3 type progressive scan Exmor CMOS sensor


- Effective Pixels : 1.4 Megapixel (1329 x 1049)
- Minimum Illumination : Color: 0.20lx, BW: 0.10lx (F1.2 VIEW-DR OFF/ XDNR ON-Middle/VE OFF/AGC
High/ 50IRE [IP])
- Lens Type : Vari-focal lens
- Focal Length : f=3.1 mm to 8.9 mm
- F-Number : F1.2 (Wide), F2.1 (Tele)
- Compression Format : H.264, MPEG-4, JPEG
- Day Night : Yes (True day/night)
- Wide-D : Yes
- Zoom Ratio : Optical 2.9X
- Minimum Object : Distance 300 mm
- White Balance Mode : Auto (ATW, ATW-PRO), Preset, One-push WB, Manual
- Horizontal Viewing : Angle 85.4 to 31.2 degrees
- Electronic Shutter : 1s to 1/10000s
- Exposure Control Auto, EV Compensation, Auto Slow Shutter
- Gain : Auto
- Other Functions :
• Easy Focus
• Easy Zoom
• Wide-D/Dynamic Range - VIEW-DR 130 dB
• Visibility Enhancer (VE)
• Noise reduction - Yes/XDNR
• Vandal resistant (IK10)

Image Specifications Detail


- Image Size : 1280 x 1024, 1280 x 960, 1280 x 800, 1280 x 720, 1024 x 768, 1024 x 576, 800
x 480, 768 x 576, 720 x 576, 720 x 480, 704 x 576, 640 x 480, 640 x 368, 384 x 288, 320 x
240, 320 x 192 (H.264, MPEG-4, JPEG)
- Compression Format : H.264, MPEG-4, JPEG
- Frame Rate :
H.264: 20fps (1280 x 1024) / 30 fps (1280 x 720),
MPEG-4: 25fps (1280 x 1024) / 30 fps (1280 x 720)
JPEG: 30fps (1280 x 1024) / 30 fps (1280 x 720)

Analog Video Output Specifications Detail


- Signal System NTSC / PAL
Interface Specifications Detail
- Network 10BASE-T / 100BASE-TX (RJ-45)
- Analog Video Output Phono jack x 1 (1.0 Vp-p, 75 ohms, unbalanced, sync negative)

General Specifications Detail


- Power Requirements AC24 V, DC 12 V
- PoE (Class 0) (IEEE802.3af compliant)
- Power Consumption 6.0 W max.
- Operating Temperature 14°F to 122°F (-10°C to +50°C)
- Storage Temperature -4°F to +140°F (-20°C to +60°C)
- Compression H.264, MPEG4, JPEG
- FPS variable up to 30

6.4.4.3. Outdoor Fixed Camera


Spesifikasi Teknis sebagai berikut :
- Camera type : IP Base
- Image Device : 1/3 type progressive scan Exmor CMOS sensor
- Effective Pixels : 1.4 Megapixel (1329 x 1049)
- Minimum Illumination : 0.50lx (Color), 0 lx (BW) (IR ON) (F1.2/AGC 42dB/50IRE [IP])
- Lens Type : Vari-focal lens

88
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

- Focal Length : f=3.1 mm to 8.9 mm


- F-Number : F1.2 (Wide), F2.1 (Tele)
- Compression Format : H.264, MPEG-4, JPEG
- Day Night : Yes (True day/night)
- Wide-D : Yes
- Zoom Ratio : Optical 2.9X
- Minimum Object : Distance 300 mm
- White Balance Mode : Auto (ATW, ATW-PRO), Preset, One-push WB, Manual
- Horizontal Viewing : Angle 85.4 to 31.2 degrees
- Electronic Shutter : 1s to 1/10000s
- Exposure Control Auto, EV Compensation, Auto Slow Shutter
- Gain : Auto
- Other Functions :
• Easy Focus
• Easy Zoom
• Wide-D/Dynamic Range - VIEW-DR 130 dB
• Visibility Enhancer (VE)
• Noise reduction - Yes/XDNR
• Vandal resistant (IK10)

Image Specifications Detail


- Image Size : 1280 x 1024, 1280 x 960, 1280 x 800, 1280 x 720, 1024 x 768, 1024 x 576, 800
x 480, 768 x 576, 720 x 576, 720 x 480, 704 x 576, 640 x 480, 640 x 368, 384 x 288, 320 x
240, 320 x 192 (H.264, MPEG-4, JPEG)
- Compression Format : H.264, MPEG-4, JPEG
- Frame Rate :
H.264: 20fps (1280 x 1024) / 30 fps (1280 x 720),
MPEG-4: 25fps (1280 x 1024) / 30 fps (1280 x 720)
JPEG: 30fps (1280 x 1024) / 30 fps (1280 x 720)

Analog Video Output Specifications Detail


- Signal System NTSC / PAL

Interface Specifications Detail


- Network 10BASE-T / 100BASE-TX (RJ-45)
- Analog Video Output Phono jack x 1 (1.0 Vp-p, 75 ohms, unbalanced, sync negative)

General Specifications Detail

- Power Requirements AC24 V, DC 12 V


- PoE (Class 0) (IEEE802.3af compliant)
- Power Consumption 6.0 W max.
- Operating Temperature 14°F to 122°F (-10°C to +50°C)
- Storage Temperature -4°F to +140°F (-20°C to +60°C)
- Compression H.264, MPEG4, JPEG
- FPS variable up to 30
- Protection Class : IP66

6.4.4.4. LCD TV 42”


LCD TV 42‖ akan ditempatkan di Ruang Kontrol. Berikut spesifikasi teknis dari LCD TV
yang akan digunakan di Ruang Display:
· Display tipe LCD Full HD
· Diagonal screen size 42‖
· Mempunyai Display format 1080p (HDTV)
· Mempunyai Input A/V (composite), Component Video, HDMI, S-Video, PC Input, AV-out
· Resolution : 1920 x 1080
· Brightness : 450 cd/m2

89
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

· Dynamic Contrast ratio = 50000:1


· Back Light 60.000 hours
· SRS Surround
· Audio output 10watt + 10watt
· Stereo System NICAM/A2/MTS
· Supplai listrik AC 110V-240V
· Daya listrik max. 300watt
· Slim & compact design

6.4.4.5. Server CCTV


Perangkat Server akan digunakan untuk keperluan aplikasi. Berikut spesifikasi teknis dari Rack Based
Server:
Server Rackmount HEXA CORE
SETARA ATAU LEBIH BAIK Memerlukan surat Dukungan dan Jaminan Purna Jual dari
Principal/Distributor
Platform Dual CPU Rack Server
Processor Type Quad Core Intel Xeon Processor
Processor Intel® Xeon® Quad-Core E5620 (2.40 GHz, 12MB L3 Cache,
80W
Standard Memory 6 GB (3 x 2GB) ECC DDR3-10600 RDIMM 1333MHz
Max. Memory 144 GB (18 DIMMs)
Video Type 64 MB video standard
Controller Integrated Dual Channel SAS/300 • ServeRaid M5015 (RAID
0,1,10,5,50)
Hard Drive 2x146 GB SAS/300, 10K RPM, Cache 32MB, Hot-
Swap, 2.5-inch
Optical Drive DVD±RW
Standard Bays Sixteen hot-swap 2.5 inch drive bays
External Bays Data Not Available
Interface Provided 4x USB 2.0, Serial, 2x VGA, 2x LAN 2x1 port FC Card
Networking Integrated Two Gigabit Ethernet (10/100/1000 Mbps) ports
System Fans / CoolersEmbedded Easy Deploy Fan Cooling
Chassis Form Factor 2U Rackmount Chassis
Power Supply Type 675W • 1 x 675W (optional 2nd HS-RPS) HS Power Supply
O/S Provided Pre-sales Request Available
Standard Warranty 3-years Limited Warranty, Parts, Labor, Onsite, 9x5 NBD
response time limited
Software CCTV

6.4.5. Conduit
6.4.5.1. Kabel-kabel Horizontal dan Vertical harus dimasukkan ke dalam pipa pelindung/konduit dari
pipa PVC High Impact berdiameter minimum 20 mm.
6.4.5.2. Pemasangan konduit harus rapi, kuat dan teratur.
6.4.5.3. Setiap sambungan harus dilakukan pada kotak sambung (doos) yang dilengkapi penutup.
6.4.5.4. Untuk mempermudah pengenalan, maka konduit kabel telepon harus dicat warna biru selebar
3 cm di setiap jarak lebih kurang 1 meter.
6.4.5.5. Pemasangan konduit harus dilengkapi klem, elbouw dan peralatan bantu lain yang sesuai serta
dipasang dengan cara yang benar.

6.4.6. Outlet/Face Plate


6.4.6.1. Terbuat dari bahan plastik warna putih yang tahan panas, flush mounting dan bukan jenis
claw fix.
6.4.6.2. Dilengkapi box baja galvanized tebal minimum 3,5 mm.
6.4.6.3. Type dari Modular Jack adalah RJ 45 untuk kabel UTP Cat 6.

90
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

6.5. PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN


1. Rack Mount 42U dan Wallmount Rack harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari pabrik
pembuatnya dan harus rata ( horizontal ).
2. Kabel yang masuk / keluar dari rack mount harus dilengkapi dengan gland dari karet atau
penutup yang rapat tanpa adanya permukaan yang tajam.
3. Kabel UTP dan kabel bacbone fiber optik harus di tarik dari rack mount ke semua titik di
setiap ruangan di setiap lantai.
4. Kabel backbone fiber optik harus di tarik dari rack mount ke rack mount di setiap ruangan
ME di setiap lantai.
5. Semua kabel harus terlindungi oleh pipa atau kanal guna menghindari gesekan atau
pertemuan dengan kabel listrik yang mempunyai arus lebih kuat.
6. Terminasi kabel UTP dilakukan di semua titik di dalam rack mount dengan menggunakan
punch tools yang telah disesuaikan dengan standarisasi Installasi Structure Cabling System.
7. Terminasi kabel fiber optik untuk backbone dilakukan di semua titik di dalam rack mount.
8. Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan.

9. Semua kabel yang dipasang menembus dinding atau beton harus dibuatkan sleeve dari
pipa galvanis dengan diameter minimal 2,5 kali penampang kabel.
10. Label pada patch panel harus disusun berurutan demikian pula dengan yang di sisi user
harus pula disesuaikan dengan nomor yang terpadat pada patch panel.
11. Setiap pemasangan kabel-kabel data harus diberikan cadangan kurang lebih 1 m setiap
ujungnya.
12. Penyusunan pipa conduit kabel diatas kabel tray harus rapih dan tidak boleh saling
menyilang.
13. Penyambungan pipa conduit kabel menggunakan sock yang ukurannya sesuai dengan
besaran pipa conduit.
14. Besaran pipa conduit adalah 20mm.
15. Rack mount harus dilengkapi dengan grounding untuk menghindari adanya gelombang
elektromagnetik yang mempengaruhi arus kabel data.
16. Pemasangan Wall mount rack harus rapi dan tidak boleh miring, juga harus kuat. Untuk
memperkuat wall mount rack digunakan dynabolt ukuran S8.
17. Tahanan pentanahan yang dipasang pada rack mount maksimum 2 ohm.
18. Pemasangan kabel ledder ditempel pada tembok di bawah rack mount ayng
menghubungkan antar rack mount dengan titik.
19. Kabel yang dipasang diatas trunking dan kabel ladder harus diklem dengan klem-klem
kabel anti ultra violet.
20. Setelah semua instalasi terpasang maka harus dilakukan mergering pada setiap titik
instalasi, agar kita dapat mengetahui instalasi tersebut dapat berfungsi dengan baik.
Prosedur Kerja Pekerjaan Kabel Data
1. Tujuan:
• Memastikan kebenaran pekerjaan instalasi kabel data pada sebuah ini gedung.
• Memudahkan pelaksanaan pekerjaan instalasi kabel data .
2. Alat-alat:
• Tang potong
• Tang Kombinasi
• Obeng -/+
• Pisau kater
• Magger test
• Tester
• Dll
3. Urutan kerja
a. Pelajari gambar
• Pelajari gambar kerja dan pastikan gambar tidak ada perubahan dan
sudah dikoordinasi dengan pekerjaan lain
• Hitung jumlah material yang digunakan
• Pastikan persediaan material cukup sesuai gambar
b. Pemilihan alat dan bahan

91
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

• Periksa alat yang akan digunakan dan pastikan alat tersebut layak digunakan
• Pilih material yang sesuai dengan spek dan sudah disetujui
• Hindari pemakaian bahan material yang rusak/bekas
c. Pemipaan
• Beri tanda dilapangan ( marking )
• Lakukan pembentukan pipa ( bending ) pada daerah yang diperlukan
• Lakukan pengeboran tempat untuk klem
• Pemberian warna sesuai warna instalasi kabel data.
• Pastikan klem pada instalasi kencang ( pipa tidak bergerak )
d. Pengonekan
• Tarik kabel ke dalam pipa yang sudah dipasang
• Lakukan penarikan dengan kawat pancing
• Pilih kawat pancing yang kuat dan lentur
• Pastikan jumlah kabel untuk pipa pada jumlah yang benar
• Pemakaian box untuk tempat kabel
• Kelompokan kabel yang sudah di tarik dan diberi label
• Kelompokan kabel yang sudah di tarik dan diberi label
• Pastikan installasi tidak ada yang tertinggal
e. Testing
• Lakukan magger test dan test instalasi
• Pastikan instalasi benar
f. Rekaman-Rekaman
• Berita acara test commisioning
• Chek list pekerjaan

6.6. TESTING/COMMISSIONING
6.6.1. Tahap–tahap Pengetesan Kabel dan Unit LAN
Setelah instalasi seluruh kabel dan komponen LAN telah diselesaikan dan siap untuk
dioperasikan, harus di adakan pengetesan yang di laksanakan oleh pemborong disaksikan
bersama – sama pihak BSG dan perencana. Testing dan commissioning jaringan kabel di
lakukan tahap demi tahap dari tiap outlet ke patch panel pada satu lantai (horizontal testing)
dan dari masing– masing lantai ke main patch panel (vertical testing),sedangkan testing dan
commissioning untuk komponen LAN akan di lakukan di setiap lantai dan dikeseluruhan
system sampai system tersebut berjalan dengan baik dan disetujui oleh pihak MK/Owner.
1. Pengetesan Kabel Serat Optik
Alat–alat yang dibutuhkan untuk pengetesan kabel serat Optik :
1. Optical Loss Test Set ( OLTS )
2. Kabel jumper 4 core Digunakan untuk koneksi equipment dan kabel serat optik
3. Infrared viewing device Digunakan untuk menentukan adanya sinyal optis
2. Pengetesan Loss Kabel Serat Optik
Pada saat melakukan pengetesan harus dihindari melihat secara langsung pada keluaran
sumber optik, pada ujung kabel serat optik, atau pada ujung kabel yang terhubung ke alat
pengukur loss.
1. Set OLTS sesuai dengan instalasi pada buku panduan pemakaian test set .
2. Atur OLTS ke nilai nol, dengan tujuan untuk menghilangkan tegangan offset yang bias
menyebabkan error pada saat pengukuran cahaya yang rendah levelnya . Pengesetan
ke nilai nol juga menghilangkan losses pada kabel jumper. Untuk mengeset OLTS kenilai
nol, pasang sebuah jumper antara outlet sumber dan outlet detector OLTS pada lokasi A
. Lakukan hal yang sama pada ujung kabel di lokasi B. Pada kedua lokasi OLTS harus
diset ke nilai nol .
3. Tekan tombol zero Set terus menerus selama 1 detik atau lebih . lakukan kurang lebih
dari 20 detik untuk menyelesaikan pengaturan ini .
4. Ukur loss pada satu arah. Pada lokasi A, lepas jumper dari outlet detector OLTS dan
hubungkan ke kabel serat optik. Pada lokasi B, lepas jumper dari lokasi detektor.
Hubungkan test jumper antara ujung kabel serat optic dan outlet detector pada lokasi B
. Los pada arah A ke B diukur pada lokasi B.
5. Ukur loss dari arah yang lain. Lepaskan jumper D2 dari jalur kabel fiber pada lokasi B.

92
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

Hubungkan jumper S2 ke jalur kabel fiber . Lepaskan jumper S1 dari jalur fiber pada
lokasi A. Jumper D1 dihubungkan dari outlet detector pada OLTS di lokasi A ke jalur
fiber . Loss dalam arah B ke A diukur pada lokasi A.
6. Transmission loss adalah rata-rata dari loss pada kedua arah tersebut.
7. Catat semua data.
8. Ulangi procedure diatas. Jika data hasil pengukuran menunjukan nilai yang lebih tinggi
dari pengukuran pertama, maka semua konektor harus dibersihkan dan pengetesan
diulang kembali. Juga dilakukan pengecekan pada peralatan dan kondisi konektor pada
jumper .
9. hasil pengukuran tidak boleh melewati nilai seperti yang tercantum pada technical
specification.
6.6.2. Setelah pekerjaan Telephone ini diselesaikan, harus dilakukan Testing dan Commissioning
yang disaksikan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.
6.6.3. Biaya Testing menjadi beban Kontraktor

6.7. REFERENSI PRODUK


Peralatan, bahan dan material yang digunakan harus memenuhi spesifikasi teknis.
Referensi produk yang dapat dipakai adalah sebagai berikut :

6.8. TRAINING PEMELIHARAAN DAN GARANSI


6.8.1. Training
Pemborong harus menyediakan fasilitas training meliputi :
a. Introduction to Network
b. Ethernet Connectivity Certification
c. Local/Remote Router Certification
6.8.2. Maintenance
Selama masa garansi pemborong harus menyediakan Support dan Maintenance Service
―Free of Charge‖ untuk spare parts dan tenaga kerjanya. Setelah habis masa garansi
pemborong hrus menawarkan pilihan kepada ………. Untuk masuk kepada Critical Care
Program dan harus menjamin tersedianya sparepart untuk seluruh produk jaringan yang
terpasang.

6.8.3. Garansi
Garansi diberikan selama satu tahun untuk seluruh hardware produk (Hub, Router,
Cabling, etc.) dan selama 90 hari untuk produk software.

6.9. DOKUMENTASI
Pemborong harus menyediakan dokumentasi dari keseluruhan jaringan computer yang telah
di install yang terdiri dari :
1. Instalasi Checklist
2. Problem dan Event Log
3. Daftar Inventary Peralatan
4. Daftar Lokasi Peralatan
5. Hasil kabel testing (dB Loss, Next Readings, etc)
6. Gambar jaringan secara lengkap (physical & logical)
7. Serial numbers
8. Quick Reference Sheets
9. Manual

93
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

PRODUK SISTEM INTEGRASI


Peralatan, bahan dan material yang dipergunakan harus memenuhi spesifikasi. Pelaksana
Pekerjaan dimungkinkan untuk mengajukan alternative lain yang setaraf dan Pelaksana
Pekerjaan baru dapat menggantinya bila sudah ada persetujuan resmi dan tertulis dari
Konsultan Pengawas.
Referensi produk yang dapat dipakai adalah sebagai berikut :
No. Uraian SpesifikasiTeknis
1. Optical Line Cisco / Juniper / ProCurve /
Terminal Raisecom
2. Optical Network Cisco / Juniper / ProCurve /
Unit Raisecom

3. Router Bridge Cisco / Juniper / ProCurve /


Raisecom
4. UPS Siemens, Liebert, Scheneder, I.P.M, Upsonic,
Fiber Optic Cable Panduit / Siemon / Systimax / AMP / Belden
UTP Cable Panduit / Siemon / Systimax / AMP / Belden
Patch Panel UTP Panduit / Siemon / Systimax / AMP / Belden
Patch Panel FO Panduit / Siemon / Systimax / AMP / Belden
Patch Cord UTP dan Panduit / Siemon / Systimax / AMP / Belden
FO
Passive Optical Cisco / Juniper / ProCurve /
Splitter (POS) Raisecom
Rack Cabinet HP / Fortuna / Asterix
Outlet/Faceplate Berker / Clipsal / Legrand / Boss
Conduit PVC Ega / Clipsal / Boss
Cable marking 3 M / Legrand
TELEPON
PABX Toshiba / NEC / Siemens / Nortel
PESAWAT IP Toshiba / NEC / Siemens / Nortel
TELEPON
PESAWAT IP Toshiba / NEC / Siemens / Nortel
TELEPON ANALOG
IP CCTV
CCTV Bosch / Pelco / Sony / Honeywell /
Arecont Vision
Server CCTV HP / IBM

94
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

9. LINGKUP PEKERJAAN ELEVATOR/LIFT


11.1. UMUM
Pemborong harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam
spesifikasi ini ataupun yang tertera dalam gambar terlampir. Pemborong agar menawarkan
peralatan yang sesuai untuk digunakan dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini. Bila
ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan dan atau peralatan yang
ditawarkan/dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan maka pemborong wajib
memberitahukan hal tersebut merupakan kewajiban pemborong untuk melengkapi peralatan
tersebut sehingga sempurna.

11.2. URAIAN LINGKUP PEKERJAAN


Lingkup pekerjaan Elevator sebagai tertera dalam gambar-gambar rencana dan spesifikasi,
Pemborong pekerjaan instalasi Lift/Elevator harus melakukan pengadaan, pemasangan,
pengaturan dan pengujian serta menyerahkan dalam keadaan baik dan siap untuk
dipergunakan.

Garis besar lingkup pekerjaan instalasi Lift/Elevator yang dimaksud adalah sebgai berikut :
1. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian Lift/Elevator, lengkap dengan
kontrol dan accessoriesnya.
2. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian sumber daya listrik, panel-panel,
peralatan control dan lain-lain bagi instalasi ini.
3. Pengadaan, pemasangan semua pekerjaan sipil yang diperlukan dari instalasi
Lift/Elevator ini.
4. Menyerahkan gambar-gambar, buku petunjuk cara menjalankan dan memelihara
serta data teknis lengkap peralatan instalasi yang terpasang.
5. Mengadakan pemeliharaan instalasi ini secara berkala selama masa pemeliharaan.
6. Memberikan garansi terhadap mesin/peralatan, dan instalasinya yang terpasang
selama 1 (satu) tahun sejak serah terima pertama.

11.3. LINGKUP PEKERJAAN PEMBORONG


Yang menjadi lingkup pekerjaan dari Pemborong Instalasi Lift/Elevator adalah sebagai berikut:
1. Pengadaaan dan pemasangan semua material, peralatan utama serta perlengkapan bantu
yang diperlukan dalam pemasangan instalasi ini sesuai dengan jumlah Lift/Elevator yang
tergambar ataupun terurai dalam spesifikasi teknis sehingga didapatkan suatu instalasi
yang baik dan sempurna dalam pemasangannya.
2. Penyediaan dan pemasangan serta penambahan semua profil baja untuk
tumpuan/pengikat guide rail pada sisi kereta, dan profil baja yang diperlukan untuk
dudukan traction machine ( semua profil baja harus dicat anti karat ).
3. Mengadakan testing dan commissioning lengkap dengan pengadaan peralatan serta
perlengkapan lainnya yang diperlukan untuk kebutuhan tersebut.
4. Training meliputi operation, maintenance sampai dengan trouble shooting untuk tenaga-
tenaga yang ditunjuk oleh pemilik.
5. Pengadaan dokumen yang diperlukan sebanyak 3 (tiga) set yang terdiri dari antara lain :
 Operation manual
 Maintenance manual
 Daftar suku cadang yang perlu disediakan
 Gambar as built drawing
 Semua electronic dan electric wiring dll.
6. Semua pengurusan izin-izin dari pihak yang berwenang sehubungan dengan pemasangan
instalasi ini dan yang menyangkut biaya pengurusannya sudah harus termasuk dalam
penawaran pekerjaan ini .

11.4. DATA KERETA LIFT/ELEVATOR


1. Rangka kereta Elevator
Terbuat atas profil baja yang dicat anti karat. Pada rangka ini terdapat paling sedikit
empat buah sliding type guide shoes, dimana dua buah terletak pada bagian atas kereta

95
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

dan yang lain pada bagian bawah kereta tepat di Guide Rail. Gide Shoes yang dipakai
adalah tipe Roller Setiap guide shoes harus dilengkapi dengan sistem pelumas sendiri (
self lubrication ) untuk mencegah cepatnya ke-ausan. Pada rangka bagian bawah yang
merupakan tempat tumpuan lantai kereta, harus terdapat bantalan karet.
2. Lantai Kereta
Terbuat dari plat baja yang dicat anti karat dan dilapisi dengan heavy duty tile, warna
ditentukan kemudian. Bagian bawahnya dilapisi dengan suatu bahan peredam suara.
Ukuran dan kekuatan dari lantai ini harus sesuai dengan kapasitas angkut elevator
3. Dinding Kereta Elevator
□ Dinding dalam konstruksinya harus sedemikan rupa sehingga mudah dipasang atau
dilepas, sehingga memudahkan dalam perakitan di lapangan. Pada bagian luarnya
harus dilapisi dengan suatu bahan peredam suara.
4. Langit-langit Kereta Lift/Elevator
□ Ketinggian langit-langit kereta ini tidak berkurang dari 2300 mm dimana terdapat pintu
darurat yang hanya bisa dibuka dari atas kereta dan dilengkapi safety switch sehingga lift
tidak beroperasi selama pintu tersebut terbuka. Terdapat lampu untuk penerangan
normal dan untuk penerangan darurat dengan sumber daya dari batere tipe NI-CAD dry
cell lengkap dengan automatic chargernya. Jenis lampu disesuaikan dengan interior yang
dipilih oleh Architect, kecuali belum ditentukan, maka dapat digunakan sebagai acuan
adalah type Flourescent ligthting circular milky white acrylic cover ( khusus untuk lift
penumpang ), atau 2 buah flourescent (TL) 2x20 watt dengan milky white acrylic
cover. Terdapat exhaust Grille dengan Exhaust Fan yang diletakkan diatas kereta. Pada
bagian atas harus dilapisi dengan suatu bahan peredam suara.
5. Pintu Kereta Lift/Elevator
Terdiri atas dua panel automatic center opening dengan dimensi seperti tergambar untuk
lift dengan type Single Door. Terdiri atas masing-masing dua panel automatic center
opening dengan dimensi seperti pada gambar untuk lift dengan type Through Door.
Penggerak pintu kereta adalah motor listrik yang dilengkapi alat pengukur kecepatan.
Pada bagian dalamnya harus dilapisi dengan suatu bahan peredam suara
6. Indikator Kereta Lift/Elevator
□ Terletak diatas pintu kereta yang dilengkapi dengan penunjuk arah perjalanan kereta,
indicator posisi sangkar elevator dengan tipe digital disertai bunyi bel.
7. Car Operating Panel
□ Terbuat dari stainless steel plate finish
□ Push button yang dipakai merupakan soft touch button yang menyala bila tersentuh.
Untuk Lift dengan type Trough Door setiap bagian dari pintu lift dilengkapi dengan
□ Car OpeTraetridnigri Patn
aselp
. eralatan sebagai berikut :
∗ Push button untuk setiap lantai
∗ Push button untuk membuka pintu kereta
∗ Push button untuk menutup pintu kerete
∗ Push button untuk emergency stop
∗ On-Off switch untuk independent operation
∗ Key switch untuk independet operation
∗ Lampu tanda kelebihan penumpang yang dilengkapi dengan buzzer
∗ Plat nama dari pabrik pembuat lift
∗ Tulisan kapasitas lift penumpang
8. Pintu Lift dan Pintu Shaft
Lift harus dilengkapi dengan sistem pintu yang bekerja secara otomatis. Pintu harus
mempunyai mekanisme kerja membuka dan menutup secara serempak, sesaat setelah
kereta lift datang di suatu lantai dan sesaat sebelum kereta lift bergerak meninggalkan
lantai.
□ Pintu kereta dan pintu shaft harus membuka dan menutup secara serempak, sesaat setelah
kereta lift datang di suatu lantai dan sesaat sebelum kereta lift bergerak meninggalkan
lantai. Pada saat lift bergerak, pintu kereta tidak bolah dapat dibuka dari dalam kabin,
meskipun tombol pembuka pintu ditekan. Pada saat lift bergerak, motor listrik penggerak
pintu harus memberikan torsi yang cukup kuat pada daun pintu, untuk

96
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

mencegah pintu dibuka secara paksa dari dalam kabin.


ƒ
Pada saat tidak ada sumber daya listrik, pintu-pintu harus dapat dibuka secara paksa
dengan tangan dari dalam kabin dan dari luar shaft. Setiap pintu shaft harus dilengkapi
dengan suatu sistem interlock jenis electro mechanical, yang mencegah pintu dibuka
secara paksa, kecuali dengan kunci khusus yang disediakan untuk melepas sistem
interlock tersebut.

Sistem interlock electro mechanical pada pintu shaft tersebut harus dapat dibuka dari
kabin, pada saat lift berhenti pada suatu lantai. Sistem interlock harus dibuat sedemikian
sehinggaa dapat dilepas dari dalam kabin, pada saat tidak ada sumber daya listrik. Semua
peralatan interlock dan kunci dari pintu kereta dan pintu shaft harus dapat diperiksa,
ditest dan diganti bagian-bagiannya, apabila rusak. Semua pintu lift harus dilengkapi
dengan kontak-kontak listrik yang mencegah lift bergerak kecuali apabila pintu-pintu telah
tertutup rapat. Kontak-kontak ini harus diletakkan sedemikian rupa sehingga tidak dapat
dicapai oleh orang-orang yang tidak berkepentingan.Untuk lift tertentu pintu lift
dilengkapi dengan kaca. Pintu lift harus dilengkapi dengan ―safety edge‖ yang terpasang
dari ujung atas sampai ujung bawah panel pintu.

Apabila peralatan ini menyentuh orang atau benda pada saat pintu sedang menutup,
maka pintu kereta dan pintu shaft secara otomatis harus kembali pada posisi membuka
penuh. Pintu baru akan menutup kembali secara otomatis, setelah melampaui waktu yang
ditentukan.

11.5. DATA PERALATAN DI SHAFT


1. Magnetitic Landing Device
Untuk memberhentikan kereta elevator pada setiap lantai yang dituju dengan toleransi
maksimum sebesar 5 mm dari level lantai yang bersangkutan.
2. Landing Door
□ Mempunyai type dan dimensi yang sama dengan pintu keretanya Dilengkapi dengan narrow
jamb Terbuat dari stainless steel Harus dilengkapi dengan kunci pembuka secara manual
dan interlock secara electric dan mekanis serta dilengkapi dengan alat penutup
otomatis dengan weight closer.
3. Door Sills dan Toe Guards
Terletak dibawah pintu, terbuat dari Extruded aluminium natural control, yang didudukkan
pada beton yang telah disediakan.
4. HalnlyBauattdoan satu buah disetiap lantai
∗ Untuk lantai yang paling bawah hanya terdapat satu push button untuk operasi ke
arah atas.
∗ Untuk lantai yang paling atas hanya terdapat satu push button untuk operasi ke arah
bawah.
∗ Untuk lantai yang lainnya terdapat dua buah push button untuk operasi ke arah atas
bawah. Push button merupakan soft touch button yang menyala bila ditekan.
5. Car Position Indicator
Terdapat diatas pintu setiap lantai dengan tipe Digital. Harus dilengkapi dengan Hall
Lantern dan gong yang hanya menyala dan berbunyi pada saat kedatangan kereta.
6. Buffer
Buffer yang dipakai harus dari jenis oil buffer dimana pada bagian atasnya diberikan karet
setebal 5 mm. Untuk setiap elevator minimum dipergunakan empat buah buffer dimana
dua buah untuk car buffer dan yang lain untuk counter weight buffer. Buffer ini
ditempatkan di atas suatu dudukan beton yang disediakan sendiri oleh pemborong
pekerjaan lift (tidak boleh di angkur langsung ke lantai beton struktur yang ada).
7. Guide Rail
Pemborong pekerjaan Lift agar memberikan data-data untuk Rail, bracket dan peralatannya
sebagai contohnya adalah sebagai berikut :

97
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

□ Untuk Kereta Lift/Elevator.


∗ Rail yang dipakai harus terbuat dari profil baja T dengan lebar flange, ketinggian dan
berat nominal, sesuai standart kapasitas.
∗ Rail harus dipasang pada bracket pada setiap jarak 2 meter maksimum dengan
memakai besi siku ukuran 80x80x8 mm.
∗ Rail harus diklem pada bracket dengan memakai sliding slip dan mur baut ¾‖.

∗ Sambungan rail terbuat dari plat baja setebal 1‖ dan panjangnya 14,5‖ yang dipasang
dengan mur baut 5/8‖ sebanyak empat buah di setiap sisinya.
□ Untuk Counter Weight
∗ Rail yang dipakai harus terbuat dari profil baja T dengan lebar flange, ketinggian dan
berat nominal sesuai standart kapasitas.
∗ Rail harus dipasang pada bracket pada setiap jarak 2 meter maksimum dengan
memakai besi siku ukuran 80x80x8 mm.
∗ Rail harus diklem pada bracket dengan memakai sliding slip dan mur baut 5/8‖.

∗ Sambungan rail terbuat dari plat baja setebal ½‖ dan panjangnya 12‖ yang dipasang
dengan mur baut 5/8‖ sebanyak empat buah di setiap sisinya.

□ Rail harus dilapis dengan suatu bahan anti karat dan pemegang rail harus dicat anti
karat.
□ Selain ketentuan tersebut diatas, konstruksi dari rail harus memenuhi persyaratan
yang telah ditentukan dari pabrik.
8. Counter Weight
Rangka counter weight terbuat dari profil baja.
Isi counter weight adalah sebesar Kereta Elevator ditambah dengan 50 % dari
kapasitas beban (balancing 50%), yang terbuat dari besi cor. Rangka counter weight
harus dicat anti karat dan isinya dilapis dengan suatu bahan anti karat.
9. Campensating
□ Terdiri dari rope yang terbuat dari kawat baja dengan inti kawat baja yang dilengkapi
dengan rope tensioning. Rope tensioning berupa pulley yang diberikan beban,
diletakkan di pit dan dilengkapi dengan safety switch.

10. Rem
□ Rem harus menggunakan sistem arus listrik. Semua rem harus dirancangkan untuk dapat
bekerja pada kapasitas normal dan sanggup memegang dan memberhentikan lift pada
kondisi yang paling berat/sukar. Sirkuit sistem kontrol rem harus saling mengunci
(interlock) secara elektris dengan sirkuit kontrol motor traksi dan harus direncanakan
dan diatur sehingga rem hanya bekerja untuk memegang kabin lift pada saat lift
telah berhenti di suatu lantai dan rem tidak digunakan untuk memberhentikan lift.
Sepatu rem harus bekerja tanpa menimbulkan suara keras. Kontraktor Lift harus
menyediakan satu alat yang gunanya khusus untuk melepas rem secara manual
setelah kereta lift berhenti secara darurat.
11. Sepatu Penuntun ( Guide Shoes )
□ Sepatu penuntun harus berbentuk roda atau bentuk lain yang sesuai dengan standart
pabrik dan terikat secara kuat pada bagian atas dan bawah dari kereta lift dan counter
weigth. Setiap sepatu penuntun harus bergerak pada permukaan rel penuntun dengan
halus.

11.6. DATA MESIN PENGGERAK


1. Mesin penggerak kereta elevator terdiri dari motor arus bolak balik 3 phase 380 V
dengan toleransi 10 % Volt 50 Hz.
2. Mesin penggerak ini dilengkapi dengan suatu base frame yang duduk diatas
penyangga beton dan ditempatkan di ruang mesin elevator diatas shaft atau non
machine room di tempatkan di shaft.
3. Antara base frame dan penyangga, harus ditempatkan bantalan karet sebagai
peredam getaran, dimana pada waktu mesin bekerja defleksi dari karet tersebut tidak
boleh lebih besar dari 3 mm.

98
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

11.7. KONTROL SISTEM


Setiap elevator harus mempunyai sebuah panel kontrol untuk mengoperasikan kereta
Elevator, yang sekaligus sebagai kontrol induk yang akan mengendalikan elevator di dalam
sistem kontrolnya. Jenis alat kontrol yang harus dipakai adalah CV – GEAR LESS.
Panel kontrol lift ini harus bisa dihubungkan dengan card reader dari system Access
Control.

11.8. ROPE
1. Rope / Belt yang dipakai adalah kawat baja dengan inti kawat baja.
2. Diameter minimum dari rope yang dipakai disesuaikan dengan kapasitas lift secara
standart.
3. Sistem pemasangan rope adalah 2 : 1 dimana ujung dari pada rope dipasangkan pada
rope end (detch and Hitch) yang terletak pada suatu profil baja dengan dilapisi karet
setebal 25 mm dan dilengkapi safetay switch dan per.
4. Sertifikat kawat penggantung harus diserahkan kepada pemilik sebelum pelaksanaan.
Ketinggian langit-langit kereta ini tidak kurang dari 2300 mm dimana terdapat pintu
darurat yang hanya bisa dibuka dari atas kereta dan dilengkapi safety switch sehingga
lift tidak beroperasi selama pintu tersebut terbuka.

11.9. SAFETY DEVICE


5. Pengamanan terhadap kelebihan penumpang, dimana secara otomatis akan
membunyikan buzzer yang diletakkan di car board.
6. Pengaman terhadap kelebihan perjalanan, apabila pengaman ini bekerja maka panel
kontrol akan mematikan mesin penggerak dan baru dapat dijalankan kembali bila
secara manual posisi kereta dikembalikan ke kedudukkan normal.
Pembatasan yang ada yaitu :
□ Level 6 cm di bawah level lantai terbawah, dan
ƒ Level 10 cm di atas level lantai teratas.
7. Pengaman terhadap ketegangan rope, apabila pengamanan ini bekerja, maka panel
kontrol akan mematikan mesin penggerak.
8. Pengaman terhadap kelebihan kecepatan, apabila terjadi kelebihan kecepatan maka:
ƒ Centrifugal switch yang ada di speed governor akan menyebabkan panel kontrol
mematikan mesin penggerak.
□ Safety gear sebanyak empat buah yang terletak dibagian bawah dari
pengimbang. Berat dan kereta akan mengadakan pengereman di rail dan micro
switch yang ada disana akan menyebabkan panel kontrol mematikan mesin
penggerak.

9. Pengaman pada pintu kereta elevator, berupa :


□ Door safety edges sebanyak 2 buah, akan bekerja bila tersentuh.
10. Pengaman lift pada saat Sumber Daya listrik PLN terputus :
□ Pada saat sumber daya listrik utama dari PLN terputus, kereta lift secara tiba-tiba
akan berhenti. Pada saat demikian, lampu darurat didalam kereta harus menyala
secara otomatis, sistem intercom dan bel alarm harus tetap berfungsi, dengan
mendapat sumber daya dari batere. Secepatnya setelah menerima daya listrik dari
Diesel Generating Set Emergency, semua lift harus dapat bekerja kembali secara
normal.

□ Pemindahan rangkaian dari jaringan listrik PLN ke Diesel Emergency Set dilakukan
secara otomatis di panel utama dan pekerjaan ini termasuk tugas Kontraktor
Listrik. Bila sumber listrik utama dari PLN telah terhubung kembali maka
rangkaian akan dipindahkan ke keadaan semula pada panel utama listrik di lantai
Basement. Pada saat pemindahan tersebut, lift akan berhenti sesaat dan
secepatnya setelah mendapatkan aliran listrik, maka lift akan bekerja secara
normal kembali. Lengkapi dengan peralatan ARD (Automatic Rescue Device).

99
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

6. Pengaman Bila Terjadi Kebakaran


Di lantai Dasar harus disediakan dan dipasang Sakelar khusus untuk petuga-petugas
pemadam kebakaran dengan tulisan dalam Bahasa Indonesia ―SAKELAR
KEBAKARAN‖. Untuk mengoperasikan sakelar tersebut tidak boleh menggunakan
kunci dan harus diletakkan didalam kotak besi yang mempunyai panel depan terbuat
dari stainless steel hairline finish dan tutup kaca yang mudah dipecahkan.

Sakelar ini harus diberi tulisan yang jelas untuk kedudukan ―ON‖ atau ―OFF‖.
Perlu dilengkapi Supervisory panel dengan 3 buah intercom yang diletakkan di Ruang
Mesin. Ruang Maintenance dan Ruang Security. Dengan mendudukkan sakelar pada
posisi Sakelar pada posisi ―ON‖, maka lift akan bekerja sebagai berikut :
□ Semua panggilan lift dan permintaan lantai akan dibatalkan, dan tidak ada
panggilan atau permintaan baru terdaftar.
□ Sistem kerja lift akan berubah dari kontrol secara kolektif menjadi tidak kolektif.
□ Tanpa melihat arah geraknya, lift secara otomatis akan bergerak turun ke lantai
dasar, tanpa berhenti di lantai-lantai lain.

□ Setelah membuka pintu di lantai dasar dan melepas penumpang-penumpangnya,


lift akan berhenti bekerja. Untuk selanjutnya pengoperasian lift tersebut hanya
dapat dilakukan dari dalam kereta dan lift tidak akan melayani panggilan dari luar
kereta/lantai.

11.10. PANEL KONTROL LIFT


1. Panel kontrol ini adalah dari jenis free standing close type dengan lubang ventilasi
secukupnya.
2. Semua komponen kontrol harus dapat bekerja dengan baik pada temperatur
maksimum 40 oC dan RH maksimum 95 %.
3. Panel kontrol akan diletakkan di atas suatu dudukan beton ringan yang akan
disediakan oleh pemborong lift dan harus dilapisi karet setebal 5 mm dan hanya
dapat dilayani dari depan.
4. Box panel harus terbuat dari plat baja tebal 2 mm dengan rangka penguat dan dicat
anti karat.
5. Semua kabel yang masuk atau keluar panel ini harus dilengkapi dengan cable gland.
6. Alat kontrol harus dilengkapi dengan suatu alat pencegah interferensi dengan
gelombang pemancar yang ada.
7. Earth Quick Protection.

11.11. INSTALASI LISTRIK


Pekerjaan instalasi listrik yang termasuk lingkup kerja dari pemborong instalasi ini adalah:
1. Panel daya (tebal 2 mm ) untuk masing-masing lift beserta kabel feeder dari panel
daya ke panel kontrol elevator.
2. Kabel kontrol dari panel kontrol elevator ke setiap bagian yang memerlukannya.
3. Lampu dan switch di pit elevator, diatas dan dibawah kereta lift.
4. Intercom dengan master station, di masing-masing ruang mesin elevator dan di ruang
Control Engineering, dengan cabang pada masing-masing kereta. Didalam operasinya
setiap cabang dapat memanggil master station dan setiap master station dapat
memanggil master station dan setiap master station dapat memanggil setiap cabang.
5. Penambahan batere tipe NI – CAD dry cell lengkap dengan Automatik Charger.
6. Penyediaan kabel FRC/MICC untuk fire lift oleh kontraktor listrik.
7. Penarikan kabel untuk paging system yang langsung dikontrol/dihubungkan dengan
paging sentral oleh Kontraktor sound system.
8. Masa jaminan seluruh peralatan adalah 1 tahun.
9. Testing Comissioning, 11% dari kapasitas beban kereta lift.
Continous test : 1 x 24 jam

11.12. LAIN - LAIN

100
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

11.13. DATA LIFT

DATA LIFT

Jumlah Lift : Unit Lift Type Standard


Tipe Lift : Passenger Lift
Kapasitas : 2000 Kg
Kecepatan : 1,6 m/s
Penggerak Kontrol : AC – VVVF (Variable Voltage, Variable Freq)
Lantai yang dilayani : Seperti pada gambar
Tipe Pintu : Center Opening Automatic Doors
Sumber Tenaga (V/Hz) : AC 7,7 Kw, 3 phase, 220/380V, 50 Hz
Sumber Penerangan (V/Hz) : AC 1 phase, 220V, 50 Hz
Application Codes : BS, ANSI code A17.1, JIS
Matrials & Wirings : BS, ANSI code A17.1, JIS
Sistem Penomoran : Ditentukan kemudian
Air conditioning

KETENTUAN DIMENSI
Ukuran Kereta Elevator : Disesuaikan dengan masing-masing produk
Ukuran Bukaan Pintu (mm) : 900 x 1200 mm
Ukuran Hoistway (mm) : Sesuai gambar (tersedia)
Kedalam Pit (mm) : 1800 mm
Tinggi Overhead (mm) : Sesuai gambar (tersedia)
Ukuran R.Mesin Elevator : Sesuai gambar (tersedia)

ENTRANCE DESIGN
Model Entrance : NARROW JAMB with Painted Powder Coating
Landing Doors : Painted
Landing Sills : Extruded hard alumunium
Floor : Granite

SIGNAL FIXTURES
Dalam Kereta Lift
Face plate of car Hall : Stainless steel hair line position indikator operating
Panel
Car position and direction : Standard type heavy duty
Indicator Dot type/stainless steel hairline finish Faceplate
Car operating Panel : Soft touch button
Pengaman ujung pintu : Door safety edge

Entrance Hall
Car Positioan Indicator : Push Button
Hall Lantern : Vertical circular type setiap lantai
Arrival gong : setiap lantai
Face plate of signal : Stainless steel
Face plate of signal : Stainless steel

101
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

PRODUK INSTALASI TRANSPORTASI DALAM GEDUNG


Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi. Pemborong dimungkinkan untuk
mengajukan alternatif lain yang setaraf dengan yang dispesifikasikan.
Pemborong baru bisa mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis.

Produk bahan dan peralatan pada dasarnya adalah.

NO. PERALATAN MERK/PEMBUAT


1. Elevator / Lift Kone, Mitsubishi, Otis

102
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama

Anda mungkin juga menyukai