RENCANA KERJA
( RKS )
Pemilik :
Konsultan Perencana
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Pasal - 1
PEKERJAAN TANAH, PEKERJAAN PENGGALIAN DAN PENGURUGAN
1 Lingkup pekerjaan
1.2. Semua penggalian tanah dan pengurugan tanah kembali harus dilaksanakan sesuai
dengan Gambar dan semua petunjuk yang disampaikan oleh Konsultan Pengawas/
Manajemen Konstruksi, selama berlangsungnya pekerjaan.
1.3. Menyediakan tenaga kerja, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan ini dengan hasil yang baik dan sempurna.
2.1. Pekerjaan penggalian pondasi, sloof dan poer dan lain lain, dapat dilaksanakan secara
2.4. Semua galian harus dilaksanakan sampai diperoleh panjang galian, kedalaman,
kemiringan dan lengkungan yag sesuai dengan yang tertera di dalam Gambar
Perencanaan.
2.5. Bila kedalaman penggalian terlampaui kedalaman yang dibutuhkan sebagaimana yang
2.6. Bila kondisi dari tanah pada kedalaman yang ditentukan di dalam Gambar ternyata
2.7. Permukaan tanah yang sudah selesai digali dan telah mencapai kedalaman rencana
2.8. Kontraktor harus melaporkan hasil pekerjaan galian tanah yang telah selesai dan
2.9. Semua kelebihan tanah galian harus dikeluarkan dari lapangan ke lokasi yang disetujui
2.10. Air yang tergenang dilapangan, atau dalam saluran dan galian selama pelaksanaan
pekerjaan dari mata air, hujan atau kebocoran pipa•pipa harus dipompa keluar
atau biaya Kontraktor.
b. Instalasi umum yang tertanam dan masih berfungsi seperti pipa drainase,
pipa air minum, pipa gas, kabel listrik yang dijumpai pada waktu penggalian
Bilamana hal ini dijumpai maka Konsultan Manajemen Konstruksi dan pihak•
pihak yang berwenang harus segera diberitahu dan mendapatkan instruksi
selanjutnya untuk mengeluarkan instalasi tersebut sebelum penggalian yang
berdekatan diteruskan.
3.1. Yang dimaksud disini ialah pekerjaan pengurugan/ timbunan yaitu dimana
permukaan tanah yang direncanakan lebih tinggi dari permukaan tanah asli,
sebagaimana tertera dalam gambar rencana.
3.2. Semua daerah yang akan diurug harus dibersihkan dari semua semak, akar pohon,
sampah, puing bangunan dan lain•lain sebelum pengurugan dimulai.
3.3. Tanah yang digunakan untuk mengurug harus bersih dari bahan organis, sisa•sisa
tanaman, sampah dan lain•lain.Tanah yang digunakan untuk timbunan dan
subgrade harus memenuhi standard spesifikasi AASHTO-M 57-64 dan harus
diperiksa terlebih dahulu di laboratorium tanah yang disetujui oleh Konsultan
Pengawas.
Pasal - 2
1.1. Pasal ini menguraikan semua pekerjaan urugan pasir yang harus dilaksanakan oleh
Kontraktor, seperti pengurugan pasir dibawah Pile Cap, Sloof, lantai, dibawah
perkerasan-perkerasan dan lain-lain sebagainya serta pekerjaan pemadatan
urugan pasir tersebut, sebagaimana yang tertera pada Gambar Perencanaan.
1.2. Pengurugan Pasir harus dilaksanakan sesuai dengan persyaratan yang tercantum di
dalam PUBI 1979 (NII-3) ayat 12.1.
1.3. Menyediakan tenaga kerja , peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan ini dengan hasil yang baik dan sempurna.
2 Persyaratan Bahan
Pasir urug yang akan dipakai harus bersih dan cukup keras, sesuai dengan persyaratan
yang tercantum di dalam PUBI 1971 ayat 12.1. Pasir laut dapat digunakan, asal dicuci
secara memadai.
3 Syarat Pelaksanaan Pekerjaan
3.2. Hasil pemeriksaannya ini harus dilaporkan kepada Konsultan Manajeman Konstruksi,
yang akan segera melakukan pemeriksaan. berdasarkan hasil pemeriksaan
tersebut.Konsultan Manajemen Konstruksi akan menolak atau memberikan
persetujuannya untuk pelaksanaan pekerjaan pengurugan pasir.
3.3. Pengurugan pasir harus dilaksanakan dengan cara menebarkan, meratakan dan
memadatkan secara mekanik sampai diperoleh ketebalan dan ketinggian yang
sesuai dengan gambar perencanaan.
3.4. Urugan pasir tidak boleh ditutup oleh konstruksi atau pekerjaan lain sebelum
disetujui oleh Konsultan Pengawas/Manajemen Konstruksi. Konsultan
Pengawas/Manajemen Konstruksi berhak untuk membongkar pekerjaan
diatasnya, bilamana urugan pasir tersebut belum disetujui olehnya.
3.5. Tebal dan peil urugan pasir harus sesuai dengan gambar, jika tidak dinyatakan secara
khusus dalam gambar, maka tebal urugan pasir minimal = 10 cm.
4
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Pasal - 3
PEKERJAAN LANTAI KERJA
1 Umum
Pasal ini menguraikan semua pekerjaan lantai kerja, seperti dibawah pekerjaan pondasi,
sloof dan sejenisnya sebagaimana yang tercantum dalam gambar perencanaan.
2 Persyaratan Bahan
Lantai kerja harus dibuat dari campuran semen, pasir, kerikil bila tidak disebutkan secara
khusus didalam gambar harus dibuat dengan perbandingan semen : pasir : kerikil = 1 : 3
: 5 atau kualitas setara B – 0
3.1. Sebelum lantai kerja dibuat lapisan tanah dibawahnya harus dipadatkan dan
3.3. Tebal dan peil lantai kerja harus sesuai dengan gambar, jika tidak dinyatakan secara
Pasal - 4
Lingkup Pekerjaan dalam bagian ini meliputi pekerjaan Pondasi Batu kali, Pondasi bor pile, Poer/Pile
Cap dan Tie Beam/sloof.
1.1. Umum
Pasal ini menguraikan semua pekerjaan pasangan batu kali, yang dimaksud sebagai
pondasi, sebagaimana tertera didalam gambar.
Pasangan batu kali harus dilaksanakan sesuai dengan persyaratan yang tercantum
dalam PBI 1971, PUBI 1982, SII-0079-79 dan NI-8.
5
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
1.2.1. Batu kali yang dipakai harus merupakan batu kali belah yang keras, padat
dan memiliki struktur yang kompak dengan warna yang cerah dan bebas
dari cacat, serta harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum di dalam
PUBI 1982 dan SII.0079-79. Batu kali bulat tidak boleh dipakai.
1.2.2. Semen portland yang dipakai untuk pekerjaan pasangan harus memenuhi
1.2.3. Pasir pasang yang dipakai harus bersih dan keras, serta memenuhi
1.2.4. Air yang akan dipakai untuk pasangan batu kali harus memenuhi ketentuan
1.3.1 Pondasi batu kali harus dilaksanakan dengan menggunakan adukan 1 bagian
Semen Portland : 5 bagian Pasir Pasang atau sesuai yang disebutkan
didalam gambar dan harus dipasang dan dibentuk sampai diperoleh
dimensi dan ketinggian yang dibutuhkan, sebagaimana yang tertara dalam
Gambar.
1.3.2. Batu kali harus dipasang sedemikian rupa, sehingga didapatkan gigitan
1.3.3. Pasangan batu kali exposes harus dipasang secara acak dengan
6
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Sebelum dipasang, batu harus dibasahi secukupnya, dan nat antar batu
yang diexposed harus dikorek dengan cara yang memadai.
Selama pemasangan, batu kali yang telah terpasang harus sering dicuci,
untuk menghindarkannya dari kotoran dan adukan yang menempel.
a Shop Drawing
1). Kontraktor wajib membuat gambar kerja lengkap dengan titik pondasi sebelum
pekerjaan dilaksanakan.
a) Denah pondasi,
c) Metode
pelaksanaan. b Pelaksanaan
Pekerjaan
1). Pelaksanaan pekerjaan pondasi foot plat baru boleh dilaksanakan setelah
kedalaman dan lebar galian untuk pondasi sesuai dengan gambar rencana dan
telah mendapat persetujuan Direksi Lapangan/MK.
Dalam persiapan lapangan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
- Harus tersedia jalan kerja yang memadai
7
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
- Dapat diperlukan blok beton atau plat baja sebagai bantalan untuk menahan crane dan
4. Jika Lubang Bor tidak stabil, Boring harus dilakukan dengan bentonite
5. Setelah Pengeboran sudah mencapai Toe Level, lakukan inpeksi Lapangan untuk konfirmasi
toe level
6. Lowering Steel Cage ke dalam lubang Bor
1.2) Metodologi
1.2.1 Setting Out
Kontraktor harus menyediakan license surveyor dalam membuat setting out poin /titik Bored
pile yang akan di bor. Kemudian 4 poin sebagai referensi yang dipasang /offset tidak kurang
dari 1 m dari titik posisi pile.
1.2.3 Boring
Soil auger dan soil bucket dipakai untuk pengeboran tanah yang halus (soft), pasir (sand) sampai
tanah keras (hard layer). Apabila dalam pengeboran di temukan batu (rock) bisa di pakai Rock
Auger atau Core Barrel. Chisel tidak diijinkan dalam pengeboran jika tidak di setujui oleh
pengawas lapangan.
- pH appatus : 7.5-11
- viscosity : 32-45 s
8
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
- density : 1.02-1.2
- sand content : <3% vol
- cake : <1-3mm
semuanya itu harus dilakukan percobaan saat pembuatan bentonite sesuai kebutuhan. namun
biasanya yang dilakukan hanyalah pH appatus, viscosity, dan density. padahal fluid loss dan cake
penting juga untuk dilakukan. namun batasan waktu dan biaya menyebabkan fluid loss and cake
tidak dilakukan. Lalu dalam pelaksanaan pembuatan bentonite juga perlu diperhatikan, baik
dalam pembuatan maupun pembuangannya. jangan sampai dibuang sembarangan karena akan
menyebabkan masalah lingkungan.
Bentonite loss
Jika terjadi kehilangan bentonite secara tiba-tiba, langkah –langkah yang perlu diambil :
1. Adukan Bentonite ditambah ke Lubang bor untuk menjaga bentonite tetap di ketinggian
level yang cukup. Jika hanya minor loss proses boring tetap di lanjutkan dengan
memperhatikan bentonite level apakah masih mengalami penurunan atau tidak.
Lubang bor akan diurug (backfill) dengan tanah untuk mencegah kehilangan bentonite, kemudian dipadatkan
(compact) dengan Chisel .
2. Setelah kehilangan bentonite (Bentonite loss) dapat di kontrol, baru boring dapat di
lanjutkan. Dalam kasus kehilangan bentonite ini apabila tidak dapat di atasi dengan usaha
diatas maka Borehole dapat di backfill kembali dan masalah ini lebih baik didiskusikan dan di
review dengan konsultan dan kontraktor.
Pembuangan Tanah
Pembuangan tanah pada metode bored pile perlu diperhatikan karena bila tidak dapat
menimbulkan permasalahan di lapangan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam metode
bored pile adalah:
- Tanah hasil pengeboran di kumpulkan disamping crane bor.
- Tanah tersebut harus segera dikeluarkan agar tidak mengganggu proses pengeboran.
- Umumnya disiapkan suatu lokasi dalam proyek untuk penampungan sementara tanah galian
Steel Cage akan di pabrikasi di tempat Fabrication Yard. Lokasi pabrikasi ini sudah di tentukan di
9
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
dalam logistic plan kontraktor. Helical Link akan di las pada Tulangan utama (main
reinforcement), demikian juga laping akan di las secukupnya jika steel lebih dari 12 m sehingga
memungkinkan steel cage akan di bagi menjadi 2 section. Hal ini untuk menjaga agar main
reinforcement tetap tersambung bila steel cage akan di pindahkan
Steel cage yang sudah di pabrikasi kemudian di turunkan ke lubang bor yang sudah selesai di bor
sampai disain toe level. Steel cage akan di topang sementara dengan 2 (dua) besi hook sampai
proses casting selesai. kapasitas besi hook harus di dihitung apakah mencukupi atau tidak.
Pengangkatan (Lifting) harus di usahakan agar tidak terjadi buckling pada steel cage.
10
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
1.2.5 Casting
Metode casting adalah dengan menggunakan pipa tremi. Ready mix dituang melalui bucket
yang berbentuk pipa corong. Panjang pipa tremi 2m, 3m, dan 1 m yang disambung. Sebelum
ready mix dituang terlebih dahulu sterofom di tuang ke dalam corong untuk melancarkan aliran
ready mix dalam pipa tremi. Casting akan dihentikan jika concrete sudah mencapai minimum
300 mm diatas cut off level. Over Cast di lakukan untuk menghindari concrete yang bercampur
dengan tanah /unsound concrete sewaktu pencabutan casing.
Pipa tremi akan dibuka secara continu, tetapi tetap di jaga agar pipa tremi minimal 2 m tertanam
di bawah concrete level .
Selama Casting, Bored log dan concrete record harus dipersiapkan yang berisi data delivery
time, Volume concrete, Concrete level (diukur tiap satu lori concrete selesai dituang). Satu
Sampel kubus atau Silinder diambil setiap 30 m3 atau sesuai dengan spesifikasi teknis dari
konsultan.
Casing harus di cabut 2 jam setelah proses casting selesai. Jika ada plunge column (I-beam) yang
akan dipasang ke dalam Bored Pile, setelah casting selesai dilakukan, casing terlebih dahulu
dicabut sampai toe level casing sedikit diatas concrete level. Dan Casing dicabut seutuhnya
setelah 24 jam.Setelah Casting selesai, lubang juga harus di tutup (backfill) kembali dengan pasir
atau tanah setidaknya 4 jam setelah casting.
1.2.6 Bentonite
Bubuk Bentonite dicampur dengan air dalam digestor dengan kapasitas 2 m / per satu kali
batching.
Adukan bentonite (Bentonite Slurry) di simpan di dalam Silo dengan total kapasitas 2,5 x Volume
total borehole yang ukurannya terbesar. Adukan (slurry) di daur ulang dengan menggunkan
mesin desanding.
11
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Proses pencatatan laporan Lab hasil pengujian Bentonite Slurry di simpan dan kemudian di
lampirkan dengan Bore Log.
Semua pengujian wajib di lakukan sesuai dengan spesifikasi dengan di saksikan oleh pengawas
lapan gan. Hasil pengujian harus di tanda tangani dan di approve oleh pengawas lapangan.
Pengecoran
Dalam proses pengecoran, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah
- Slump beton: 175mm sampai 225mm.
- Pipa tremie: diameter dalam 220mm dengan panjang yang variatif, 0.5m, 1m, 2m, dan 4m.
- Jika diperhitungkan waktu pengecoran yang lama diperlukan retarder untuk menjaga agar
- Jika batas atas pengecoran berada dibawah level permukaan proyek maka diperlukan
Apabila tidak disebutkan lain dalam gambar, maka mutu beton yang dipergunakan adalah mutu
beton K- 300.
- Lapangan yang rusak akibat permukaan yang terendam air akan menyebabkan resiko
12
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
crane yang tidak stabil serta mixer beton yang sulit mencapai lokasi
Posisi Pembesian
- Dengan adanya aliran beton disaat pengecoran dapat mengangkat pembesian sehingga
- Biaya perbaikan posisi besi ini biasanya melibatkan angka yang sangat besar
Pasal - 5
PEKERJAAN BETON
1. Umum
1.2. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan ini dengan ketepatan dan kesesuaian yang
1.3. Semua material harus dalam keadaan baru dengan kualitas yang terbaik sesuai
13
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2. Lingkup Pekerjaan
2.1. Meliputi segala pekerjaan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan beton
sesuai dengan gambar rencana termasuk pengadaan bahan, upah, pengujian, dan
peralatan pembantu.
2.2. Pengadaan, detail, fabrikasi dan pemasangan semua penulangan dan bagian-
bagian dari pekerjaan lain yang tertanam dalam beton.
3. Material
3.1. Semen
a. Semua semen yang digunakan adalah jenis Portland Cement sesuai dengan
persyaratan standar Indonesia NI-8/1964, SII 0013-81 atau ASTM C-150 dan
produksi dari satu merk.
a. Berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu dengan spesifikasi
sesuai menurut ASTM C-33 dan mempunyai ukuran terbesar 2,5 cm.
b. Agregat harus keras, tidak berpori, dan berbentuk kubus. Bila ada butir yang
pipih maka jumlahnya tidak melebihi 20% dari volume dan tidak boleh
mengalami pembubukan hingga melebihi 50% kehilangan berat menurut
test mesin Los Angeles Abration (LAA).
c. Bahan harus bersih dari zat-zat organik, zat-zat reaktif alkali atau substansi
yang merusak beton dan mempunyai gradasi sebagai berikut :
14
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
3/8” 95,00 mm 20 – 55
No. 4 4,76 mm 0 -1
a. Dapat menggunakan pasir alam atau pasir yang dihasilkan dari pemecah batu
dan harus bersih dari bahan organik, lumpur, zat-zat alkali dan tidak
mengandung lebih dari 50% substansi-substansi yang merusak beton.
b. Pasir laut tidak diperkenankan untuk digunakan dan pasir harus terdiri dari
partikel-partikel yang tajam dan keras serta mempunyai gradasi seperti tabel
berikut :
No. 16 1,19 mm 50 – 85
No. 30 0,19 mm 25 – 65
No. 50 0,297 mm 10 – 30
3.4. A i r
Air yang digunakan harus bersih dan jernih tidak mengandung minyak atau
garam serta zat-zat yang dapat merusak beton atau baja tulangan.
Baja tulangan yang digunakan harus memenuhi persyaratan PBI NI-2 1971,
15
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
dengan tegangan leleh karakteristik (σau) = 2400 kg/cm2 atau baja U24 dan baja
dengan tegangan leleh karakteristik (σau) = 3900 kg/cm2 atau baja U39 Pemberi
tugas atau Direksi/Konsultan Pengawas akan melakukan pengujian test tarik-putus
dan “Bending” untuk setiap 10 ton baja tulangan, atas biaya Kontraktor.
Dapat menggunakan kayu kelas II, multipleks dengan tebal minimal 9 mm atau
plat baja, dengan syarat memenuhi ketentuan-ketentuan yang tersebut dalam
PBI NI-2 1971. Untuk beton ekspose harus memakai Pnol Film dengan tebal
minimal 12 mm atau plat baja dengan tebal minimal 1,5 mm. Konstruksi
rencana cetakan beton harus diajukan oleh Kontraktor kepada Konsultan
MK/Pengawas untuk mendapat persetujuan.
16
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
4 Mutu Beton
4.1. Mutu beton untuk konstruksi bangunan harus memenuhi persyaratan kekuatan tekan
K 300 untuk sloof dan pile cap, K 300 untuk kolom, balok dan plat lantai, dan K
225 untuk kolom praktis
Slump (Kekentalan Beton) untuk jenis konstruksi berdasarkan pengujian dengan standar
ASTM C-143 adalah sebagai berikut :
Slump Slump
Jenis Konstruksi
maks. (mm) min. (mm)
100 50
Kaki Dan Dinding Pondasi
Kolom 100 50
4.2. Bila tidak digunakan alat penggetar dengan frekuensi getaran tinggi, maka harga
tersebut di atas dapat dinaikkan sebesar 50% dengan catatan tidak melebihi 150
mm dan harus di-back up dengan percobaan adukan beton (trial mix).
5.1. Untuk mendapatkan mutu beton seperti yang diminta, Kontraktor harus mengadakan
percobaan-percobaan di Laboratorium yang “Independent” yang ditunjuk oleh
Pemberi Tugas, sebagai persiapan dari percobaan pendahuluan di lapangan
sampai didapatkan suatu perbandingan tertentu untuk mutu beton yang akan
digunakan.
5.2. Setiap ada perubahan dari jenis bahan yang digunakan, Kontraktor harus
mengadakan percobaan di Laboratorium untuk mendapatkan mutu beton yang
diperlukan.
5.3. Benda uji yang dibuat dan prosedur dalam percobaan ini harus mengikuti ketentuan-
ketentuan dalam PBI NI-2 1971.
5.4. Bila hasil percobaan dilaboratorium dan slump test belum menunjukkan mutu yang
sesuai dengan permintaan, maka pekerjaan beton tidak boleh dilaksanakan.
5.5. Hasil percobaan pendahuluan di lapangan harus sesuai dengan hasil percobaan di
laboratorium.
17
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
6.3. Pengadukan harus dilakukan dengan mesin pengaduk beton (Batch Mixer atau
Portable Continous Mixer). Mesin pengaduk harus benar-benar kosong sebelum
menerima bahan-bahan dari adukan selanjutnya dan harus dicuci bila tidak
digunakan lebih dari 30 menit.
6.4. Bahan-bahan pembentuk beton harus dicampur dan diaduk selama 1,5 menit
sesudah semua bahan ada dalam mixer. Waktu pengadukan harus ditambah, bila
kapasitas mesin lebih besar dari 1,5 m3 dan Konsultan Manajemen Konstruksi
berwenang untuk menambah waktu pengadukan jika ternyata pemasukan bahan
dan cara pengadukan gagal untuk mendapatkan adukan dengan kekentalan dan
warna yang merata/seragam. Beton yang dihasilkan harus seragam dalam
komposisi dan konsistensi dalam setiap adukan.
6.5. Mesin pengaduk tidak boleh dibebani melebihi kapasitas yang ditentukan. Air
harus dituang terlebih dahulu untuk selanjutnya ditambahkan selama pengadukan.
Tidak diperkenankan melakukan pengadukan yang berlebihan yang membutuhkan
penambahan air untuk mendapatkan konsistensi beton yang dikehendaki.
6.6. Kontraktor diperbolehkan menempatkan satu “Mixing Plant” atau memperoleh beton
dari satu “Ready Mix Plant” asalkan dapat membuktikan bahwa mutu beton
tersebut sesuai dengan semua ketentuan dalam persyaratan ini. Kontraktor harus
menyerahkan spesifikasi beton ready mix yang akan digunakan sesuai dengan
mutu beton yang diinginkan, sebelum pekerjaan dimulai
7 Persiapan Pengecoran
7.1. Sebelum pengecoran dimulai, semua bagian-bagian yang akan dicor harus bersih dan
bebas dari kotoran dan bagian beton yang terlepas. Bagian-bagian yang akan
18
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
ditanam dalam beton sudah harus terpasang (pipa-pipa untuk instalasi listrik,
plumbing dan perlengkapan-perlengkapan lain).
7.2. Cetakan atau pasangan dinding yang akan berhubungan dengan beton harus dibasahi
dengan air sampai jenuh dan tulangan harus terpasang dengan baik. Bidang-
bidang beton lama yang akan dicor harus dibuat kasar terlebih dahulu dan
kemudian dibersihkan dari segala kotoran yang lepas.
7.3. Sesaat sebelum beton dicor, maka bidang-bidang pada beton lama tersebut harus
disapu dengan bonding agent dengan aturan sesuai pabrik pembuatnya.
7.4. Kontraktor harus tetap menjaga kondisi bagian-bagian tersebut sampai ijin
pengecoran diberikan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.
8.1. Rencana cetakan beton menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya. Cetakan
harus sesuai bentuk, ukuran dan batas-batas bidang dari hasil beton yang
direncanakan, serta tidak boleh bocor dan harus cukup kaku untuk mencegah
terjadinya perpindahan tempat atau kelongsoran dari penyangga.
8.2. Permukaan cetakan harus cukup rata dan halus serta tidak boleh ada lekukan, lubang-
lubang atau terjadi lendutan. Sambungan pada cetakan diusahakan lurus dan rata
dalam arah horisontal maupun vertikal.
8.4. Sebelum penuangan, cetakan harus diteliti untuk memastikan kebenaran letaknya,
kekuatannya dan tidak akan terjadi penurunan dan pengembangan pada a\saat
beton dituang.
8.5. Permukaan cetakan harus bersih dari segala macam kotoran, dan diberi “Mould
release agent” untuk mencegah lekatnya beton pada cetakan. Pelaksanaannya
harus berhati-hati agar tidak terjadi kontak dengan baja tulangan yang dapat
mengurangi daya lekat beton dengan tulangan.
19
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
8.6. Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan tertulis dari Konsultan
Manajemen Konstruksi, atau jika umur beton telah melampaui waktu sebagai
berikut :
8.7. Dengan persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi, cetakan dapat dibongkar lebih
awal apabila hasil pengujian dari benda uji yang mempunyai kondisi sama dengan
beton sebenarnya, telah mencapai 75% dari kekuatan beton pada umur 28 hari.
Segala ijin yang diberikan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi, tidak mengurangi
atau membebaskan tanggung jawab Kontraktor terhadap kerusakan yang timbul
akibat pembongkaran cetakan.
8.9. Permukaan beton harus bersih dari sisa kayu cetakan dan pada bagian-bagian
konstruksi yang terpendam dalam tanah, cetakan harus dicabut dan dibersihkan
sebelum pengurukan dilakukan.
9.1. Waktu pengangkutan harus diperhitungkan dengan cermat, sehingga waktu antara
pengadukan dan pengecoran tidak lebih dari 1 (satu) jam atau tidak terjadi
perbedaan pengikatan yang mencolok anatara beton yang sudah dicor dan yang
akan dicor.
9.2. Apabila waktu yang dibutuhkan untuk pengangkutan melebihi waktu yang
ditentukan, maka harus dipakai bahan penghambat pengikatan (retarder) dengan
persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi.
cetakan dan pemasangan baja tulangan serta bukti bahwa Kontraktor akan dapat
melaksanakan pengecoran tanpa tanpa gangguan.
9.4. Adukan beton tidak boleh dituang bila waktu sejak dicampur air pada semen dan
agregat telah melalui 1,5 jam dan waktu ini dpat berkuran, bila Konsultan
Pengawas menganggap perlu berdasarkan kondisi tertentu.
9.6. Adukan tidak boleh dijatuhkan secara bebas dari ketinggian lebih dari 1,5 meter. Bila
memungkinkan sebaiknya digunakan pipa yang terisi penuh adukan dengan
pangkalnya terbenam dalam adukan yang baru dituang.
9.7. Penggetaran tidak boleh dilaksanakan pada beton yang telah mengalami “initiual set”
atau yang telah mengeras dalam batas dimana beton akan menjadi plastis karena
getaran.
9.8. Semua pengecoran bagian dasar konstruksi beton yang menyentuh tanah harus diberi
lantai dasar setebal 5 cm agar menjamin duduknya tulangan dengan baik dan
mencegah penyerapan air semen oleh tanah.
9.10. Bila pengecoran beton harus berhenti sementara sedang beton sudah menjasi
keras dan tidak berubah bentuk, maka bagian tersebut harus dibersihkan dari
lapisan air semen dan partikel-partikel yang terlepas sampai suatu kedalaman yang
cukup, sehingga didapat beton yang padat. Segera setelah pemberhentian
pengecoran, adukan yang lekat dengan tulangan dan cetakan harus dibersihkan.
9.11. Semua pengecoran harus dilaksanakan siang hari dan apabila diperkirakan
pengecoran dari suatu bagian tidak dapat diselesaikan pada siang hari, maka
sebaiknya tidak dilaksanakan, kesuali atas persetujuan Konsultan Manajemen
Konstruksi dapat dilaksanakan pada malam hari dengan sistem penerangan sudah
disiapkan dan memenuhi syarat.
10 Pemadatan Beton
dan penuangan beton dengan kekentalan secukupnya agar didapat beton yang
21
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
10.3. Pada daerah penulangan yang rapat, penggetaran dilakukan dengan alat
penggetar yang mempunyai frekuensi tinggi untuk menjamin pengisian beton dan
pemadatan yang baik.Alat penggetar tidak boleh menyentuh tulangan-tulangan,
terutama pada tulangan yang telah masuk pada beton yan telah mulai mengeras.
11.1. Rencana atau schedul pengecoran harus disiapkan untuk penyelesaian satu
11.2. Permukaan “construction joints” harus bersih dan dibuat kasar dengan mengupas
11.3. “Construction Joints” harus diusahakan berbentuk garis miring. Sedapat mungkin
dihindarkan adanya “construction joints” tegak, kalaupun diperlukan maka harus
dimintakan persetujuan dari Konsultan Manajemen Konstruksi.
11.4. Sebelum pengecoran dilanjutkan, permukaan beton harus dibasahi dan diberi
lapisan “Grout/bonding agent” segera sebelum beton dituang.
12.2 Apabila pemasangan terhalang oleh baja tulangan yang terpasang, maka
12.3 Baja tulangan tidak diperkenankan untuk digeser maupun dibengkokkan untuk
memudahkan pemasangan tanpa seijinKonsultan Manajemen Konstruksi.
22
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
13.1 Semua bagian atau peralatan yang ditanam dalam beton, seperti angkur, kait dan
pekerjaan lain yang berhubungan dengan pekerjaan beton, harus sudah terpasang
sebelum pengecoran beton dilakukan.
13.2 Bagian atau peralatan tersebut harus tertambat kuat pada posisinya agar tidak
13.3 Kontraktor utama harus memberitahukan kepada pihak lain untuk melakukan
13.4 Rongga-rongga kosong atau bagian-bagian yang harus tetap kosong pada benda
atau peralatan yang akan ditanam dalam beton tidak diisi pada saat pengecoran,
harus ditutup dengan bahan atau ukuran sesuai kebutuhan yang mudah dilepas
setelah pelaksanaan pengecoran
14 Cacat-cacat pekerjaan
14.1 Bila penyelesaian pekerjaan, bahan atau keahlian dalam setiap bagian pekerjaan
14.2 Semua pekerjaan yang digolongkan demikian harus dibongkar dan diganti sesuai
15 Pengujian beton
15.1 Secara umum pengujian beton harus mengikuti ketentuan dalam PBI NI-2 1971
15.2 Untuk setiap jenis beton harus dibuat suatu pengujian, yang dikerjakan dalam satu
15.3 Untuk satu pengujian dibutuhkan 4 (empat) buah benda uji berbentuk kubus
ukuran 15x15x15 cm atau silinder. Satu benda uji akan diuji pada umur 7 (tujuh)
hari dan hasilnya segera dilaporkan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi,
sedang 3 (tiga) benda uji lainnya akan diuji pada umur 28 hari. Hasil pengujian
adalah hasil rata-rata dari ketiga spesimen tersebut. Batas kekuatan beton rata-
rata harus sama atau lebih dari kekuatan karakteristik 300 kg/cm² untuk mutu
beton K- 300 (sloof dan pile cap,plat, kolom,balok), tidak boleh ada satu benda uji
23
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
15.4 Bila diperlukan dapat ditambah dengan satu benda uji lagi yang ditinggal
16 Suhu
16.1 Suhu beton pada waktu dicor tidak boleh melebihi 32° C. Suhu yang di taruh
16.2 Bila pada saat pembuatan beton berada pada iklim yang dapat mengakibatkan
17.1 Bilamana beton yang digunakan adalah berupa beton ready mixed, maka beton
tersebut harus didapatkan dari sumber yang disetujui oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi, dengan takaran, adukan serta cara pengiriman/pengangkutan yang
memenuhi syarat-syarat yang tercantum pada ASTM C94-78a.
17.2 Adukan beton harus dibuat sesuai dengan perbandingan campuran yang telah diuji
a. Temperatur beton ready mixed sebelum dicorkan tidak boleh lebih dari 30° C.
panas yang mencolok antara bagian dalam dan luar atau penurunan
temperatur yang mendadak dibagian dalam beton. Selanjutnya sesudah
bahan penutup tersebut di atas dibuka, permukaan beton tetap harus
dilindungi terhadap pengertian yang mendadak.
18.1 Untuk mencegah pengeringan bidang bidang beton. Selama paling dua minggu
beton harus dibasahi terus menerus , antara lain dengan menutupinya dengan
karung karung basah . Pada pelat pelat atap pembasahan terus menerus ini harus
dilakukan dengan merendamnya (menggenanginya) dengan air. Pada hari hari
pertama sesudah selesai pengecoran , proses pengerasan tidak boleh diganggu
Sangat dilarang untuk mempergunakan lantai yang belum cukup mengeras sebagai
tempat penimbunan bahan-bahan atau sebagai jalan untuk mengangkut bahan-
bahan yang berat.
18.2 Perawatan dengan uap bertekanan tinggi , uap bertekanan udara luar , pemanasan
atau proses-proses lainuntuk mempersingkat waktu pengerasan dapat dipakai.
Cara-cara ini harus disetujui terlebih dahulu oleh Pengawas Ahli.
19.1 Kontraktor harus menyediakan peralatan dan perlengkapan yang cukup untuk
pekerjaan GWT dengan persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi.
19.2 Campuran beton yang digunakan dalam pekerjaan ground water tank adalah
campuran kedap air dengan perbandingan 1 : 3 atau sesuai dengan yang
ditunjukan dalam gambar.
19.3 Pembesian untuk lantai, dinding serta penutup GWT adalah menggunakan wire
mesh diameter 10 mm (M-150) atau sesuai dengan gambar perencanaan, dengan
persetujuan Konsutan Manajemen Konstruksi.
19.6 Penempatan ground water tank adalah tertanam dalam tanah maka bekisting yang
digunakan adalah menggunakan batu bata agar dapat langsung diurug kembali.
19.7 Finishing lantai dan dinding Ground Water Tank adalah memakai keramik sesuai
dengan yang ditunjukan dalam gambar kerja.
20 Lain-lain
20.1 Untuk penggunaan beton precast, kontraktor harus mengajukan mixed design
terlebih dahulu kepada Konsultan MK.
20.2 Setelah mixed design disetujui Konsultan MK, Kontraktor harus membuat trial
mixed berupa benda uji untuk diuji dilaboratorium.
20.3 Beton precast tidak boleh dipasang sebelum Konsultan MK menyetujui kuat tekan
beton hasil trial mixed.
26
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Pasal - 6
PEKERJAAN BETON NON STRUKTUR
1 Umum
b. Pekerjaan ini meliputi beton kolom praktis, beton ring balok untuk bangunan
1.2. Standard
g. Pemborong Pekerjaan Umum (AV) No. 9 tanggal 28 Mei 1941 dan Tambahan
diberikan Perencana/MK.
a. Semen Portland
Yang digunakan harus dari mutu yang terbaik, terdiri dari satu jenis merk dan
27
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
b. Pasir Beton
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan-bahan
organis, Lumpur dan sebagainya dan harus memenuhi komposisi butir serta
kekerasan yang dicantumkan dalam PBI 1971.
c. Koral Beton/Split :
Digunakan koral yang bersih, bermutu baik tidak berpori serta mempunyai
gradasi kekerasan sesuai dengan syarat-syarat PBI 1971.
d. Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak,
asam, alkali dan bahanbahan organis/bahan lain yang dapat merusak beton dan
harus memenuhi NI-3 pasal 10. Apabila dipandang perlu Konaultan Manajemen
Konstruksi dapat minta kepada Kontraktor supaya air yang dipakai diperiksa di
laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya Kontraktor.
e. Besi Beton
Digunakan mutu U-24, besi harus bersih dari lapisan minyak/lemak dan bebas
dari cacat seperti serpih-serpih. Penampang besi bulat serta memenuhi
persyaratan (PBI 1971). Bila dipandang perlu Kontraktor diwajibkan untuk
memeriksa mutu besi beton ke laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan
sah atas biaya Kontraktor.
28
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
a. Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak
bercacat. Beberapa bahan tertentu harus masih di dalam kotak/kemasan aslinya
yang masih tersegel dan berlabel pabriknya.
b. Bahan harus disimpan ditempat yang terlindung dan tertutup, kering, tidak
lembab dan bersih sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan pabrik.
3 Pelaksanaan
Mutu beton yang dicapai dalam pekerjaan beton bertulang adalah fc' = 22,5 Mpa
dan harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam PBI-1971.
3.2. Pembesian
tidak berubah tempat selama pengecoran dan harus bebas dari papan
acuan atau lantai kerja dengan memasang selimut beton sesuai dengan
ketentuan dalam PBI 1971.
3.2.3. Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari
lapangan kerja dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis dari
Konsultan Manajemen Konstruksi.
3.3.2. Takaran untuk Semen Portland, pasir dan koral harus disetujui terlebih
29
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
3.3.3. Selama pengadukan kekentalan adukan beton harus diawasi dengan jalan
3.4.4. Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada hari
3.5.1. Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang telah
3.5.3. Acuan harus rapat (tidak bocor), pemiukaannya licin, bebas dari kotoran-
yang aman, sehingga mutu bahan dan mutu pekerjaan tetap terjamin
30
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
sesuai persyaratan.
Kawat pengikat besi beton/rangka adalah dari baja lunak dan tidak disepuh
seng, diameter kawat lebh besar atau sama dengan 0,40 mm. Kawat
3.5.7. Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi
penguapan cepat.Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya
hujan, harus diperhatikan.
3.5.8. Beton harus dibasahi paling sedikit selama tujuh hari setelah pengecoran.
Pembongkaran bekisting hanya boleh dilakukan dengan ijin tertulis dari Konsultan
Manajemen Konstruksi. Setelah bekisting dibuka, tidak diijinkan mengadakan
perubahan apapun pada permukaan beton tanpa persetujuan dari
KonsultanManajemen Konstruksi.
3.7.2. Bila tidak ada "Certificat Test" maka Kontraktor harus melakukan pengujian
3.7.3. Mutu beton tersebut harus dibuktikan oleh Kontraktor dengan mengambil
3.8.1. Beton yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras selama 3 x
3.8.2. Beton dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan dari pekerjaan-
pekerjaan lain.
3.8.4. Bagian beton setelah dicor selama dalam pengerasan harus selalu dibasahi
dengan air terus menerus selama 1 (satu) minggu atau lebih (sesuai
ketentuan dalam PBI Th.1971).
Pasal 7
Rabat Beton Lantai (Tanpa Tulangan)
1. Lingkup Pekerjaan
Persyaratan ini mencakup pekerjaan beton, bekisting dan pemasangan lapisan alas plastic cor
serta pekerjaan lain yang berhubungan dengan pekerjaan ini.
Referensi/Standar
Semua pekerjaan desain, pelaksanaan dan material, jika tidak ditentukan dalam persyaratan
ini harus didasrkan pada ketentuan berikut ini :
NI – 2
NI – 3
NI – 5
NI – 8
PUBI
Bahan / Material
Bekisting
Kayu untuk penyangga dan papan pengecoran tepi beton rabat harus menggunakan kayu klas
II jenis Meranti atau jenis lain yang lebih baik. Untuk papan pengecoran dapat dipergunakan
papan Meranti ataupun multipleks. Pada bagian dasar rabat beton, diatas urugan pasir alas
harus dilapisi dengan plastic cor dengan ketebalan minimum 0,35mm.
32
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Semen
Pasir
Kerikil
Bahan Tambahan
Bahan tambahan (admixture), jika akan dipakai harus mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas/MK dan Perencana.
Beton adukan lapangan adalah setara dengan mutu K-175 sesuai dengan NI-2 disuplai oleh
Kontraktor. Beton harus diproduksi dengan pencampuran mekanis menggunakan Mollen
(concrete mixer).
Daerah tepi yang rawan terhadap kembung/mengembang harus diberi perkuatan ekstra
sehingga struktur bekisting kokoh. Sambungan bekisting harus rapat dan diberi lapisan
anti bocor.
Pada permukaan urugan pasir harus dilapisi dengan plastic cor tebal 0,35mm. Pada
bagian sambungan plastic cor harus diberi overlapping selebar 20cm yang disambung
dengan seal tape plastic atau dilipat secara overlap dan di staples sehingga tidak
menyebabkan hasil akhir beton menjadi rusak.
Permukaan bekisting tepi rabat beton harus dibersihkan dari semua kotoran dengan air
sehingga semua bidang basah sebelum pengecoran dilaksanakan.
Pembongkaran bekisting harus dilakukan sesuai dengan persyaratan NI-2, atau 14 hari
setelah pengecoran akhir selesai. Jika pembongkaran akan dilaksanakan lebih awal dari
33
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Semua material campuran dan ukuran campuran harus dilakukan dengan alat
timbangan/takaran atau bak pengukur dengan mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas/MK.
Peralatan penakar volume campuran untuk pekerjaan dengan volume besar, dibuat
berdasarkan ukuran 1 zak semen, terbuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dan
memadai untuk berfungsi sebagai penakar semen dan pasir, konstruksinya kokoh, kuat
dan tahan lama. Untuk pekerjaan dengan volume kecil penakaran dapat menggunakan
ember yang terbuat dari plastik atau dari pelat besi.
Pencampuran harus dilakukan dengan mesin pengaduk beton (mollen) atau jika
ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas/MK.
Kekentalan adukan beton diperiksa dengan pengujian slump. Adukan beton untuk
pengujian slump ini harus diambil langsung dari mesin pengaduk dengan menggunakan
ember atau alat lain yang tidak menyerap air. Pengujian slump ini dengan kerucut besi
terpancung, diameter bawah 20cm, diameter atas 10cm, tinggi kerucut 30cm. Kerucut
diisi adukanbeton 3 lapis yang sama besar, masing-masing ditusuk-tusuk besi baja dia.
16mm tiga puluh detik setelah bidang atas kerucut merata, kerucut ditarik keatas dan
penurunan kerucut beton diukur. Penurunan yang diperbolehkan adalah maksimum 11cm
dan minimum 9cm.
34
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Mutu material campuran dan control kualitas untuk pekerjaan readymix menjadi tanggung
jawab Kontraktor. Laboratorium dan perlengkapan pengujian beton disediakan oleh
Kontraktor.
Persiapan Pengecoran
Kontraktor diharuskan membuat pola rencana area pengecoran rabat beton hingga
seluruh pekerjaan selesai dengan memberi catatan-catatan tentang bagian-bagian yang di
cor (tanggal, kode area, kode kubus, test slump, jam pengecoran dan lain-lain). Tempat-
tempat sambungan pengecoran ditentukan oleh Konsultan Pengawas/MK.
Lubang-lubang ataupun penempatan pipa-pipa instalasi air, plumbing, listrik dan lain-lain
harus dipersiapkan terlebih dahulu dengan teliti dan Kontraktor harus mengecek pada
gambar mekanikal dan elektrikal.
Untuk bagian-bagian yang berhubungan dengan kolom praktis, dinding dan pasangan
lainnya harus disediakan angker secukupnya dan dimintakan persetujuan Konsultan
Pengawas/MK. Untuk hal ini Kontraktor harus mengecek pada gambar Konsultan
Pengawas/MK.
Pengecoran
Beton harus dicor sedekat-dekatnya dengan bidang cetakan untuk mencegah pemisahan
bahan-bahan akibat pemindahan adukan ke area pengecoran.
Pemadatan dengan pukulan atau penggetaran dari luar bekisting tidak boleh dillakukan.
Untuk setiap sambungan pengecoran diharuskan memakai additive yang khusus untuk itu
dan penggunaannyasesuai persyaratan yang ditentukan dan telah disetujui oleh
Konsultan Pengawas/MK.
Permukaan beton harus dilindungi dari pengeringan yang terlalu cepat/tidak merata,
dengan cara dibungkus/ditutup karung goni yang dibasahi atau disiram air terus menerus
selama 24 jam pertama.
Untuk pengecoran vertical maka tinggi maksimum setiap kali pengecoran adalah 1,5m.
Khusus rabat beton dasar dari finishing lantai epoxy flooring coating, kualitas beton rabat
harus minimum K250.Permukaannya ditimbang rata dan diplester halus, sehingga
diperoleh permukaan finishing epoxy flooring setebal 500 microns yang rata
Toleransi Kedataran
Toleransi penyimpangan pada hasil akhir pekerjaan beton tidak boleh lebih dari ketentuan di
bawah ini :
Pasal - 8
PEKERJAAN BAJA
1 Umum
1.1. Pekerjaan Struktur Baja ialah bagian-bagian yang dalam gambar rencana dinyatakan
sebagai struktur baja, juga bagian-bagian yang menurut sifatnya memakai baja,
seperti kolom, balok, rangka atap, rangka dinding dan lain-lain.
1.2. Untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut Pelaksana Pekerjaan harus membuat gambar
kerja (shop drawing) dari pekerjaan baja gambar kerja meliputi detail-detail
pemasangan, pemotongan, penyambungan, lubang baut, las, pengaku, ukuran-
ukuran dan lain-lain yang secara teknis diperlukan, terutama untuk fabrikasi dan
pemasangan.
1.3. Sub Pelaksana Pekerjaan yang dipakai jika ada harus diketahui dan disetujui oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi.
1.4. Pelaksana Pekerjaan harus melaksanakan pekerjaan baja sesuai dengan Peraturan
Perencanaan Bangunan Baja Indonesia 1983.
36
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2 Material
2.1. Baja profil dan pipa sesuai dengan Fe-360 atau BJ-37 menurut PPBBI atau ASTM A-
36, dengan tegangan leleh sebesar 2400 kg/cm2.
2.3. Baut Baja tegangan tinggi sesuai dengan ASTM A-325 F (High Strenght Friction
Grip).
2.4. Elektroda las mengikuti AWS E-70XX atau mutu lebih tinggi.
3 Pabrikasi
3.1. Umum
3.1.3. Setiap pekerjaan yang cacat atau tidak sesuai dengan gambar rencana atau
3.1.4. Pelaksana Pekerjaan pabrikasi harus menyediakan atas biaya sendiri semua
37
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
3.2.1. Meluruskan
Sebelum pekerjaan lain dilakukan pada pelat, maka semua pelat harus
diperiksa kerataannya, semua batang-batang diperiksa kelurusannya, harus
bebas dari puntiran, bila perlu harus diperbaiki sehingga bila pelat-pelat
disusun akan terlihat rapat seluruhnya.
3.2.2. Pemotongan
b. Pinggir yang dihasilkan oleh las pemotong harus bersih serta lurus dan
untuk menghaluskan tepi yang dipotong itu harus digunakan gerinda.
38
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
f. Las dengan retak susut, retak pada bahan dasar, berlubang dan kurang
tepat letaknya harus disingkirkan.
3.2.6. Mengebor
a. Semua lubang harus di bor untuk seluruh tebal dari material. Bila
memungkinkan, maka semua pelat, potongan-potongan dan
sebagainya harus dijepit bersama-sama untuk membuat lubang dan di
bor menembus seluruh tebal sekaligus.
b. Bila menggunakan baut pas pada salah satu lubang maka lubang ini di
bor lebih kecil dan kemudian baru diperbesar untuk mencapai ukuran
sebenarnya.
d. Diameter lubang untuk baut, kecuali baut pas, adalah 1.50 mm lebih
besar dari pada diameter yang tertera pada gambar rencana.
f. Dalam hal ini menggunakan pas lubang yang tidak di bor menembus
sekaligus seluruh tebal elemen-elemennya, maka lubang dapat di bor
dengan ukuran yang lebih kecil dahulu dan kemudian pada saat
montase percobaan.
b. Dua copy dari gambar rencana yang menyatakan dengan tepat, tanda-
tanda itu, oleh Pelaksana Pekerjaan Pabrikasi diberikan dengan cuma-
cuma kepada Konsultan Manajemen Konstruksi dan Pelaksana
pekerjaan Montase dari bangunan itu, pada saat pengiriman-
pengiriman pekerjaan baja itu.
4 Pengecatan baja
4.1. Umum
Semua konstruksi baja yang akan dipasang perlu dicat dipabrik dengan cat
dasaryang telah disetujui kecuali pada bidang-bidang yang dikerjakan dengan
mesin perkakas misalnya pada perletakan.
yang telah rusak pada saat transport atau pemasangan oleh bidang-bidang
lain seperti yang diperintahkan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi,
dimana cat dasarnya telah rusak.
b. Pemakaian cat dasar dan bahan sejenis seperti yang disyaratkan dalan
“pengecatan di bengkel” pada bidang-bidang yang tertera pada 1 diatas.
c. Pemakaian cat akhir seperti yang disyaratkan pada pekerjaan tertentu, untuk
seluruh bidang terbuka pekerjaan besi itu.
4.2. Pembersihan
4.3. Pengecatan
4.3.1. Cat dapat digunakan dengan kwas tangan yang disetujui atau dengan cara
yang -disyaratkan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.
4.3.2. Pengecatan tidak dapat dilakukan pada cuaca berkabut, lembab atau
berdebu atau pada cuaca yang lain yang jelek, kecuali diusahakan
tindakan-tindakan seperlunya yang sesuai dengan pendapat Konsultan
Manajemen Konstruksi/ Pengawas, untuk melawan pengaruh-pengaruh
cuaca tersebut terhadap pekerjaan.
4.3.3. Permukaan yang akan dicat harus kering dan tak berdebu. Lapisan
berikutnya tidak diberikan sebelum lapisan cat terdahulu telah kering
betul. Lapisan penutup diberikan diatas cat dasar dalam tempo kurang
lebih enam bulan tetapi tidak boleh lebih cepat dari 48 jam setelah
pengecatan dasar. Bila terjadi demikian maka permukaan baja perlu
dibersihkan kembali atau dicat dasar lagi seperti diuraikan diatas.
41
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
4.3.5. Setiap bagian yang dapat menampung air, atau dapat dirembesi air, diisi
dengan cat yang tebal, atau bila diperintahkan oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi, dengan menggunakan semen kedap air atau bahan lain yang
disetujui sebelum penyelesaian cat dasar.
4.3.6. Setiap lapisan yang telah selesai harus tampak sama dan rata. Pemakaian
cat yang rata ialah 12.5 m2 per liter untuk setiap lapisan.
Pasal - 9
PEKERJAAN BEKISTING DAN PERANCAH LUAR
1 Pekerjaan Bekisting
1.1. Umum
Semua bekisting beton yang akan dipakai harus kuat, tidak berubah bentuk waktu
di isi adukan dan tidak bocor. Bahan yang dipakai dapat berupa kayu yang bermutu
baik dan tidak mudah lapuk, besi atau bahan lainnya yang disetujui oleh Konsultan
Pengawas. Bekisting harus dirakit dengan menggunakan paku kayu, baut atau
lainnya dengan ukuran yang sesuai.
42
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
1.3.2. Bekisting harus direncanakan untuk dapat memikul beban konstruksi dan
1.3.3. Bekisting harus ditunjang dengan batang besi yang kokoh dan untuk
1.3.5. Semua bekisting tersebut harus dirakit kedalam bentuk, ukuran garis-garis
1.4.1. Bekisting untuk bagian beton yang mana saja yang tidak memikul beban
struktur dapat dibongkar setelah beton cukup mengeras.
1.4.2. Bekisting untuk bagian struktur dan pekerjaan lainnya yang memikul beban
struktur harus dibiarkan untuk sekurang-kurangnya sampai beton
mencapai kekuatan yang dipersyaratkan seperti yang disebutkan dibawah
ini, atau seperti yang diperintahkan oleh Konsultan Pengawas.
PRESENTASE
LAMA
BAGIAN STRUKTUR KEKUATAN
PEMBONGKARAN
RENCANA
Bagian tengah balok 28 hari 100
1.4.3. Bekisting untuk bagian beton yang mana saja yang tidak memikul berat
struktur dapat dibongkar setelah beton cukup mengeras.
2.1. Umum
Pasal ini menguraikan pekerjaan perancah luar yang harus dilaksanakan pada
saat pelaksanaan.
Peralatan yang digunakan sebagai perancah luar adalah scaffolding yang lengkap
serta bagian luarnya dipasang jaring•jaring luar.
Scaffolding yang dipakai harus kuat dan lengkap terdiri dari batang•batang silang
beserta perkuatannya. Sedangkan untuk jaring•jaring luar terbuat dari anyaman
44
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2.3.1. Perancah luar dipasang pada sekeliling bangunan dengan cara•cara yang
2.3.2. Untuk naik turun gedung selama pelaksanaan berlangsung, pada perancah
Pasal - 10
WATER PROOFING
1 Umum
1.1.1. Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan
Ground Tank
Lantai/Ubin Keramik.
Plumbing
45
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
. 1.3.Standard.
PUBI : Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia-1982 (NI - 3).
STM 828.
1.5.2. Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail-detail khusus yang
1.5.3. Dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang.diperlukan
1.6. Contoh
1.6.1. Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua bahan, brosur lengkap
1.7.1. Material harus disiapkan dalam kemasan yang akan melindunginya dari
1.7.2. Dibagian luar tiap kemasan tersebut harus diberi label yang menyebutkan
nama "generic" dan "merk dagang" dari produk, berat bersih dan nama
pabrik, nama kontraktor dan nama proyek.
1.7.3. Dilapangan bahan harus disimpan di dalam kemasan yang masih tertutup,
terlindung dari sinar matahari langsung, dan dilindungi dari percikan api,
46
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
1.7.4. Jangan keluar-kan material dari gudang ke area pekerjaan lebih dari yang
Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga ahlinya yang ditunjuk penyalur
dan pekerjaan harus mendapat sertifikat jarninan pemeliharaan secara cuma-
cuma selama 10 (sepuluh) tahun berupa :
2 Bahan
2.2.2. Cara pemasangan mulai dari persiapan permukaan yang akan dilapisi, cara
2.2.3. Pelaksanaan :
2.3.1. Waterproofing untuk area ground tank menggunakan type coating + serat
(non-toxic). Waterproofing berbahan dasar full acrylic polymer yang
diperkuat dengan lembaran fiberglass matt. Kontraktor harus memberikan
Garansi Bahan dan pelaksanaan selama 10 tahun.
2.3.3. Pelaksanaan
Pastikan permukaan telah halus, bersih, bebas dari debu dan minyak
serta tidak ada sisa serpihan benda-benda yang kasar dan tajam.
Pastikan tidak ada lagi udara yang terperangkap dalam lapisan, sedang
untuk fiberglass yang berlebih diratakan dengan kapi. Pastikan
48
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
3 Pelaksanaan
3.1. Persiapan.
3.1.2. Sebelum pekerjaan ini dimulai permukaan bagian yang akan diberi lapisan
ini harus dibersihkan sampai keadaan yang dapat disetujui oleh konsultan
Manajemen Konstruksi. Peil dan ukuran harus sesuai gambar.
3.1.4. Bila ada perbedaan dalam hal apapun antar gambar, spesifikasi dan
3.1.5. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat dalam hal
3.2. Aplikasi
dari pihak pemberi garansi pemasangan) dan terlebih dahulu harus mengajukan
"metode pelaksanaan" sesuai dengan spesifikasi pabrik untuk mendapat
persetujuan dari konsultan Manajemen Konstruksi/ Konsultan Pengawas. Khusus
untuk bahan waterproofing yang dipasang ditempat yang berhubungan langsung
dengan matahari tetapi tidak mempunyai lapis pelindung terhadap ultra voilet
atau apabila disyaratkan dalam gambar pelaksanaan atau spesifikasi arsitektur,
maka dibagian lapisan atas dari lembar waterproofing ini harus diberi lapisan
pelindung sesuai gambar pelaksanaan, dimana lapisan ini dapat berupa screed
maupun material finishing.
49
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
3.3.2. Kalau terdapat kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik
3.4. Pengujian
3.7. Standard ukuran genteng keramik dengan ketebalan tidak boleh kurang dari 8
mm, kecuali pada bagian penampang (interlocking) tebal tidak kurang dari
6mm.
3.8. Genteng harus mempunyai kaitan (ligs) lebarnya tidak kurang dari 10 mm, yang
Pasal - 11 LAIN•LAIN
1 Pengujian bahan
1.1. Semua bahan yang akan dipakai harus diperiksa atau diteliti atau diuji dan disetujui
oleh Konsultan Pengawas.
1.2. Apabila diperlukan, Konsultan Pengawas berhak membawa contoh bahan yang akrab
50
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
1.3. Konsultan Pengawas berhak menolak bahan yang akan dipakai apabila sekiranya
bahan tersebut tidak memenuhi persyaratan dan untuk itu bahan tersebut harus
disingkirkan dalam waktu 3 x 24 jam dari lokasi proyek.
2 Shop drawing
2.1. Setiap pekerjaan atau bagian pekerjaan, terutama pekerjaan pembesian beton
bertulang, sebelum dilaksanakan Kontraktor diharuskan membuat gambar kerja
atau Shop Drawing.
Shop Drawing harus dibuat rapi, jelas, terperinci dengan format yang baik dan
tetap pada kertas kalkir.
2.2. Shop Drawing diserahkan 2 (dua) minggu sebelum pelaksanaan pekerjaaan dimulai
kepada Konsultan MK/Konsultan Pengawas untuk dimintakan persetujuannya.
2.3. Sebelum Shop Drawing disetujui oleh Konsultan MK/Konsultan Pengawas atau
Konsultan Perencana, maka Kontraktor tidak diperkenankan untuk memulai
pekerjaan.
3 Kerja lembur
3.1. Jika karena suatu hal atau Kontraktor merasa perlu untuk mengejar keterlambatan
yang terjadi, maka Kontraktor dapat melaksanakan kerja lembur. Biaya kerja
lembur Konsultan Pengawas sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
3.2. Sebelum melakukan kerja lembur, Kontraktor harus mengajukan rencana kerja
lembur pada Konsultan Pengawas, dilengkapi dengan lampiran yang mencakup
bagian•bagian yang akan dilembur, jumlah jam kerja lembur serta jumlah tenaga
kerja.
3.4. Jika pekerjaan lembur dilakukan sampai malam hari, maka Kontraktor wajib
mengadakan sistim penerangan khusus yang memadai, agar supaya pekerja dapat
bekerja dengan baik.
51
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
4.3. Segala kerusakan yang timbul akibat pekerjaan pemancangan serta claim lainnya dari
penduduk disekitar proyek menjadi resiko Kontraktor dan Kontraktor
berkewajiban menyelesaikannya secara tuntas.
5.1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan, persiapan, pelaksanaan dan pemasangan pada
celah beton di lantai yang akan disambung menjadi batu.
5.2. Pekerjaan ini harus menjamin tidak akan terjadi kebocoran pada batas-batas
sambungan beton yang termaksud di atas.
5.3. Ukuran sesuai dengan detail gambar, Merk dan bahan joint sealant yang digunakan
adalah GE Silicone.
6.1. Pekerjaan pelindung (curing) dan pengawet meliputi pekerjaan terakhir yang
biasanya dilakukan untuk menjaga agar pekerjaan struktur atas yang telah
diselesaikan dapat lebih tahan lama dan bebas dari pengaruh-pengaruh yang tidak
dikehendaki dikemudian hari.
6.2. Pekerjaan Pelindung (curing) dan pengawet meliputi semua jenis pekerjaan
finishing berdasarkan petunjuk-petunjuk dari pabrik dan dengan persetujuan
Konsultan Manajemen Kontruksi /Pengawas.
Penggunaan alat-alat bantu pekerjaan seperti tower crane, lift atau alat-alat lainnya yang
52
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
8 Toleransi pelaksanaan
8.2. Kedudukan suatu bagian dari bidang bangunan yang ditunjukkan pada gambar adalah
6 mm per 3 meter panjang bidang bangunan dengan maksimum 25 mm. Lepas dari
ketentuan diatas, bidang bangunan tidak boleh melampui garis batas pemilikan
8.3. Toleransi :
Ketegaklurusan :
Penyimpangan dari bidang tembok clan kolom terhadap garis vertikal tidak
melampui 6mm per meter dengan maksimum 13 mm.
Penampang :
Penyimpangan maksimum terhadap ukuran nominal dan lokasinya pada lantai dan
dinding : 6 mm.
53
Gedung Jurusn Pertenakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
PASAL 1
PEKERJAAN BETON NON STRUKTUR
1.1.1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, dengan hasil
yang baik dan sempurna.
1.1.2. Pekerjaan ini meliputi beton sloof, beton kolom praktis, beton ring balok untuk
bangunan yang dimaksud termasuk pekerjaan besi beton dan pekerjaan
bekisting/ acuan dan semua pekerjaan beton yang bukan struktur, seperti yang
ditunjukkan pada gambar.
1.2.4. A i r.
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak,
asam, alkali dan bahan-bahan organis/ bahan lain yang dapat merusak beton dan
harus memenuhi NI-3 pasal 10.
Apabila dipandang perlu Pemberi Tugas/Manajemen Konstruksi dapat meminta
kepada Kontraktor supaya air yang dipakai diperiksa di Laboratorium
pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya Kontraktor.
lemak dan bebas dari cacat seperti serpih-serpih. Penampang besi harus bulat
serta memenuhi persyaratan NI-2 (PBI 1971). Bila dipandang perlu Kontraktor
diwajibkan untuk memeriksa mutu besi beton ke laboratorium pemeriksaan
bahan yang resmi dan sah atas biaya Kontraktor.
1.4.2. Pembesian.
1.4.2.1. Pembuatan tulangan-tulangan untuk batang lurus atau yang
dibengkokkan, sambungan kaitan dan pembuatan sengkang (ring),
persyaratannya harus sesuai PBI-1971.
1.4.2.2. Pemasangan dan penggunaan tulangan beton harus disesuaikan dengan
gambar konstruksi.
1.4.2.3. Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin agar besi
lapangan kerja dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis dari
Pemberi Tugas/ Manajemen Konstruksi.
1.4.3.2. Takaran untuk Semen Portland, pasir dan koral harus disetujui terlebih
Tugas/Manajemen Konstruksi.
1.4.4.3. Pengecoran harus dilakukan dengan sebaik mungkin dengan
menggunakan alat penggetar untuk menjamin beton cukup padat dan
harus dihindarkan terjadinya cacat pada beton seperti keropos dan
sarang-sarang koral/ split yang dapat memperlemah konstruksi.
Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
1.4.4.4. Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada hari
disepuh seng, diameter kawat lebih besar/ sama dengan 0,40 mm.
Kawat pengikat besi beton/ rangka harus memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam NI-2 (PBI tahun 1971).
1.4.5.7. Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi
pengecoran.
Pelaksana/ Kontrakt
pengalaman kerja.
1.4.7.3. Kontraktor harus mengikuti semua peraturan, baik yang terdapat pada
1.4.11.1. Beton yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras selama 3
pekerjaan-pekerjaan lain.
1.4.11.3. Bila terjadi kerusakan, Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya
dibasahi dengan air terus menerus selama 1 minggu atau lebih (sesuai
ketentuan dalam PBI-1971).
Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
PASAL 2
PEKERJAAN PASANGAN BATA MERAH
2.1.1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, dengan hasil
yang baik dan sempurna.
2.1.2. Pekerjaan pasangan Bata Merah ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/
ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Pemberi Tugas/ Manajemen
Konstruksi.
maksimum 24 lapis setiap harinya dan diikuti dengan cor kolom praktis.
2.3.6. Bidang dinding 1/2 batu yang luasnya lebih besar dari 12 m2 ditambahkan kolom
Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
dan balok penguat (kolom praktis) dengan ukuran 12 x 12 cm, dengan tulangan
pokok 4 diameter 10 mm, beugel Ø 6 mm jarak 20 cm
2.3.7. Pembuatan lubang pada pasangan untuk perancah/ steiger sama sekali tidak
diperkenankan.
2.3.8. Pembuatan lubang pada pasangan bata merahyang berhubungan dengan setiap
bagian pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek besi beton ø 6
mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian
pekerjaan beton dan bagian yang ditanam dalam pasangan bata ringan sekurang-
kurangnya 30 cm kecuali ditentukan lain.
2.3.9. Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua melebihi dari 5%.
Bata merah yang patah lebih dari dua tidak boleh digunakan
Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
PASAL 3
PEKERJAAN PELAPIS DINDING
dalam dan luar serta seluruh detail yang disebutkan/ ditunjukkan dalam
gambar.
3.1.2.1. Semen Portland harus memenuhi NI-8 (dipilih dari satu produk
lainnya.
3.1.2.3.3. Seluruh permukaan plesteran difinish acian dari bahan PC.
bertemu dalam satu bidang datar, harus diberi naat (tali air)
dengan ukuran 0,7 cm dalamnya 0,5 cm, kecuali bila ada
petunjuk lain dalam gambar.
3.1.3.4.11. Untuk permukaan yang datar, harus mempunyai toleransi
Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
PASAL 4
PEKERJAAN LANTAI
4.1.2.1. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan PBI
4.1.3.1. Untuk pasangan diatas pelat beton (lantai tingkat), pelat beton diberi
Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
4.1.4.1. Bidang permukaan lantai harus rata , tidak terdapat retak-retak, tidak
ada lubang dan celah-celah yang terjadi pada permukaan lantai harus
ditutup dengan adukan semen pasir (trasram) sampai rata terhadap
permukaan sekelilingnya.
4.1.4.2. Pekerjaan pelapisan Floor Hardener dilakukan setelah ada persetujuan
Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
ASTM, peraturan Keramik Indonesia (NI-19), PVBB 1970 dan PVBI 1982.
4.2.2.3. Semen Portland harus memenuhi NI-8, pasir dan air harus memenuhi
syarat-syarat yang ditentukan dalam PVBB 1970 (NI-3) dan PBI 1971
(NI-2) dan ASTM.
4.2.2.4. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus
dan bernoda.
4.2.3.3. Adukan pasangan/ pengikat dengan aduk campuran 1 PC : 3 psr pasang
dan ditambah bahan perekat seperti yang disyaratkan atau dapat pula
digunakan acian PC murni dan ditambah bahan perekat.
4.2.3.4. Bahan keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih
Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
4.2.3.10. Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam
noda pada permukaan keramik, hingga betul-betul bersih.
4.2.3.11. Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari sentuhan/ beban lain
siar-siarnya bertemu siku dengan siar lantai dan dengan ketebalan siar
yang sama pula.
Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
gambar.
mm/menit.
4.3.2.4. Ukuran 40 x 40, jenis dan pemakaian sesuai gambar yang ditunjukkan
AM 30.
4.3.2.7. Semen Portland harus memenuhi NI-8, pasir harus memenuhi PUBI
Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
lurus yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang
berpotongan harus membentuk sudut siku dan saling berpotongan
tegak lurus sesamanya.
diperoleh hasil pengerjaan yang rapi, siku dan tepian yang sempurna.
4.3.3.10. Sesudah pemasangan selesai, permukaan HT harus dibersihkan dan
Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
PASAL 5
PEKERJAAN PLAFOND / LANGIT-LANGIT
5.1. Umum
5.1.4.2. Permukaan setiap panel gypsum flat harus rata dan pada bagian tepinya
5.1.4.4. Bahan seal tape harus menggunakan bahan yang khusus untuk itu atau
5.1.5.2. Permukaan setiap panel gypsum tile harus rata dan pada bagian tepinya
5.1.5.4. Bahal seal tape harus menggunakan bahan yang khusus untuk itu tau jenis
Pekerjaan Arsitektur 79
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
yang berkaitan dengan pekerjaan lain yang bergabung dalam kegiatan ini
(misalnya; elektrikal, mekanikal, Plumbing dan lain sebagainya).
5.1.7.2. Biaya-biaya yang harus dikeluarkan di dalam kegiatan ini harus sudah
Pekerjaan Arsitektur 80
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
5.2.2.2. Permukaan setiap panel harus rata dan pada bagian tepinya berbentuk
5.2.2.4. Bahan seal tape harus menggunakan bahan yang khusus untuk itu atau
Pekerjaan Arsitektur 81
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
yang berkaitan dengan pekerjaan lain yang bergabung dalam kegiatan ini
(misalnya; elektrikal, mekanikal, Plumbing dan lain sebagainya)
5.2.4.2. Biaya-biaya yang harus dikeluarkan di dalam kegiatan ini harus sudah
Pekerjaan Arsitektur 82
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
PASAL 6
PEKERJAAN KUSEN DAN PINTU
6.1.1.1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya
6.1.3. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-syarat dari
pekerjaan aluminium serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik yang
bersangkutan.
6.1.3.1 Konstruksi kusen aluminum yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan
Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
rupa, sehingga diperoleh hasil yang telah dirangkai untuk jendela, dinding
dan pintu mempunyai toleransi ukuran sebagai berikut :
6.1.3.6.1. Untuk tinggi dan lebar 1 mm.
6.1.3.6.2. Untuk diagonal 2 mm.
dengan bahan alkaline seperti beton, aduk atau plester dan bahan lainnya
harus diberi lapisan finish dari laquer yang jernih atau anti corrosive
gambar dan kondisi dilapangan (ukuran dan peil lubang dan membuat
contoh jadi untuk semua detail sambungan dan profil aluminum yang
berhubungan dengan sistim konstruksi bahan lain.
6.1.4.2. Prioritas proses harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai dengan
Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan
agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.
6.1.4.4. Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk
rivet, stap dan harus cocok. Angkur-angkur untuk rangka/ kusen aluminium
terbuat dari steel plate setebal 2-3 mm dan ditempatkan pada interval 600
mm.
6.1.4.7. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti
karat/ stainless steel, sedemikian rupa, sehingga hair line dari tiap
sambungan harus kedap air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap air
sebesar 1000 kg/ cm2. Celah antara kaca dan sistem kusen aluminium
harus ditutup oleh sealant.
6.1.4.8. Disyaratkan bahwa kusen aluminium dilengkapi oleh kemungkinan-
6.1.4.8.2. Dapat cocok dengan jendela geser, jendela putar dan lain-lain.
6.1.4.9. Untuk fitting hard ware dan reinforcing material yang mana kosen
Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
6.1.4.10. Toleransi pemasangan kusen aluminium disatu sisi dinding adalah 10-25
6.2.1.1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya
6.2.1.7. Bahan : dari bahan dasar triplek dengan tebal 6mm dan rangka
6.2.3. Pelaksanaan
sudut siku yang tepat kokoh dan kuat dalam ketebalan pintu seperti yang
Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
telah direncanakan.
6.2.3.3. Pasangkan rangka pintu sesuai dengan persyaratan yang berlaku untuk
benar-benar 90 derajat.
6.2.3.6. Bila ada daun pintu yang melintir pada saat dibuka atau ditutup dan/ atau
ada bidang permukaan pintu yang tidak rata, maka pintu harus dibongkar
dan diganti dengan yang baik/ memenuhi syarat pembongkaran dan
penggantian adalah atas bebas Kontraktor.
6.2.4. Pengamanan
6.2.4.1. Daun pintu yang terpasang sebelum menerima finishing akhir harus
kontraktor.
PASAL 7
7.1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
7.2. Pekerjaan kaca dan cermin meliputi detail yang disebutkan/ ditunjukkan dalam
Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
detail gambar.
7.2.1. Kaca adalah benda terbuat dari bahan glass yang pipih pada umumnya mempunyai
ketebalan yang sama, mempunyai sifat tembus cahaya, dapat diperoleh dari
proses-proses tarik tembus cahaya, dapat diperoleh dari proses-proses tarik, gilas
dan pengembangan (Float glass).
7.2.2. Toleransi Lebar dan Panjang.
Ukuran panjang dan lebar tidak boleh melampui toleransi seperti yang
ditentukan oleh pabrik.
7.2.3. Kesikuan.
7.2.4. Kaca lembaran yang terbentuk segi empat harus mempunyai sudut tepi potongan
yang rata dan lurus, toleransi kesikuan maksimum yang diperkenankan adalah 1,5
mm per meter.
7.2.5. Cacat – cacat :
7.2.5.1. Cacat-cacat lembaran bening yang diperbolehkan harus sesuai
ketentuan dari pabrik.
7.2.5.2. Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-ruang yang berisi
mengganggu pandangan.
7.2.5.4. Kaca harus bebas dari keretakan (garis-garis pecah pada kaca baik
Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
7.2.6.3. Semua bahan yang telah terpasang harus disetujui oleh Pemberi Tugas/
Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
kusen, harus diisi dengan lem silikon, warna transparant cara pemasangan
dan persiapan-persiapan pemasangan harus mengikuti petunjuk yang
dikeluarkan pabrik.
7.2.6.8. Cermin dan kaca harus tepasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak
diperkenankan retak dan pecah pada sealant tepinya, bebas dari segala
noda dan bekas goresan.
7.2.6.9. Cermin yang terpasang sesuai contoh yang telah diserahkan dan semua
mengandung amonia.
PASAL 8
PEKERJAAN TANGGA
8.1.1.1. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-
bahan yang diperlukan, termasuk alat-alat bantunya dan alat angkut yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai dengan gambar-
gambar, dan uraian syarat-syarat ini dilokasi yang ditentukan atau sesuai
Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Terbuat Dari bahan besi mutu terbaik produksi dalam negeri atau yang
disetujui Direksi Pengawas/MK.
8.1.2.2. Lapis finishing dari seluruh permukaan railing besi harus dilakukan
8.1.3. Pengujian.
8.1.3.1. Bila dianggap perlu, Pemborong wajib mengadakan test terhadap bahan-
pengujian ketegaran terhadap aberasi, maka segala biaya dan fasilitas yang
dibutuhkan untuk terlaksananya pekerjaan tersebut adalah menjadi
tanggung jawab Pemborong.
Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
PASAL 9
PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
9.1.1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan, sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
9.1.2. Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi seluruh
pemasangan pada daun pintu kayu, daun pintu aluminium dan daun jendela
seperti yang ditunjukkan/ disyaratkan dalam detail gambar.
9.2.1. Semua hardware yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum
dalam buku spesifikasi teknis. Bila terjadi perubahan atau hardware akibat dari
pemilihan merek, Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut kepada Pemberi
Tugas/ Manajemen Konstruksi untuk mendapatkan persetujuan.
Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
9.2.2. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari pelat aluminium
berukuran 3 x 6 cm dengan tebal 1 mm. Tanda pengenal ini dihubungkan dengan
cincin nikel ke setiap anak kunci.
9.2.3. Harus disediakan lemari penyimpanan anak kunci dengan 'Backed Enamel Finish'
yang dilengkapi dengan kaitan-kaitan untuk anak kunci lengkap dengan nomor
pengenalnya.
9.3.1.2. Semua kunci-kunci tanam harus terpasang dengan kuat pada rangka daun
(floor hinge) double action, dipasang dengan baik pada lantai, sehingga
terjamin kekuatan dan kerapihannya, dipasang sesuai dengan gambar
untuk itu.
9.3.2.4. Untuk jendela digunakan engsel merk Cisa atau setara.
9.3.2.5. Untuk pintu-pintu besi dipakai engsel kupu dibuat khusus untuk keperluan
batang kosen dan daun pintu, dan disetel sedemikian rupa, sehingga pintu
selalu menutup rapat kosen pintu.
9.3.3.3. Untuk seluruh pintu kecuali yang berengsel lantai diberi door stopper merk
Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
9.3.3.4. Door stopper dipasang dengan baik pada lantai dengan sekrup pintu
9.4.2. Lockcase.
9.4.3. Cylinder .
9.4.4. Kunci daun jendela kaca.
9.4.5. Handle dan Black Plate.
9.4.6. Door closer type hydraulic over head doorcloser
9.4.7. Door stoper.
9.4.8. Kunci gembok (pad lock).
9.4.9. Door Holder sesuai dengan rangka dan panel yang terpasang.
9.4.10. Warna akan ditentukan kemudian oleh perencana.
9.3.5.3. Pemasangan lockcase, handle dan back plate serta door closer harus rapi,
lurus sesuai dengan letak posisi yang telah ditentukan oleh Pemberi Tugas/
Manajemen Konstruksi. apabila hal tersebut tidak tercapai, kontraktor
wajib memperbaikinya tanpa tambahan biaya.
9.3.5.4. Door stopper dipasang pada lantai, letaknya diatur agar daun pintu dan
Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
9.3.5.5. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus
PASAL 10
PEKERJAAN SANITARI
10.1. Lingkup Pekerjaan. Termasuk dalam pekerjaan peralatan dan perlengkapan daerah basah
10.2.1. Produk TOTO / setara untuk Kloset dan Wastafel serta fixture lainnya.
10.2.3. Semua material harus memenuhi ukuran standar dan mudah didapatkan di
Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
10.3.6. Pemborong wajib memperbaiki/ mengulangi/ mengganti bila ada kerusakan yang
terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Pemborong,
selama kerusakan bukan disebabkan oleh Pemberi Tugas/Manajemen Konstruksi.
10.3.7. Semua material harus memenuhi ukuran, standar dan didapatkan di pasaran,
10.4.1. Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada Direksi Pemberi
Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
10.4.5. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada
terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Kontraktor,
selama kerusakan bukan di sebabkan oleh tindakan Pemberi Tugas.
10.4.8. Pelaksanaan pemasangan harus menghasilkan pekerjaan yang sempurna,
PASAL 11
PEKERJAAN PENGECATAN
11.1.3. Pengecatan semua permukaan dan area yang ada gambar tidak disebutkan
secara khusus, dengan warna dan bahan sesuai dengan petunjuk Perencana.
11.2.1. Sebelum pengecatan dimulai, Kontraktor harus melakukan pengecatan pada satu
bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut
akan dijadikan contoh pilihan warna, texture, material dan cara pengerjaan.
Bidang-bidang yang akan dipakai sebagai mock up ini akan ditentukan oleh
Pemberi Tugas/Manajemen Konstruksi.
11.2.2. Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Pemberi Tugas/
11.3.1. Kontraktor harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat pada
Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
harus dicantumkan dengan jelas warna, fomula cat, jumlah lapisan dan jenis
lapisan (dari cat dasar sampai lapisan akhir).
11.3.2. Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada Pemberi Tugas/
minimal 5 galon tiap warna dan jenis cat yang dipakai. Kaleng-kaleng cat tersebut
harus tertutup rapat dan mencantumkan dengan jelas identitas cat yang ada
didalamnya. Cat ini akan dipakai sebagai cadangan untuk perawatan oleh
Pemberi Tugas/ Pengawas Lapangan, dibuatkan daftar bidang pengecatan dan
type cat yang digunakan.
11.4.1. Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran
11.4.3. Cat jenis Acrylic Emulsion Paint Merk Mowilex/setara. Warna akan ditentukan
kemudian.
11.4.4. Untuk dinding dengan Cat Minyak juga menggunakan merk ICI Dulux Pearl Glo /
setara
11.4.5. Plamur yang digunakan adalah plamur tembok merk ICI Wallfiller/ setara.
11.4.6. Sebelum dinding plamuur plesteran sudah harus betul-betul kering, tidak ada
lapisan plamuur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata.
11.4.8. Sesudah 7 hari plamuur terpasang dan percobaan warna besi, kemudian
dibersihkan dengan bulu ayam sampai bersih betul. Selanjutnya dinding dicat
dengan menggunakan roller.
11.4.9. Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari 1 (satu) lapis alkali resistance
sealer yang dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis water base dengan kekentalan cat
sebagai berikut :
Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
rata, licin, tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap
segala kotoran.
11.5.1. Yang termasuk dalam pekerjaan cat langit-langit adalah langit-langit gypsum,
11.5.4. Selanjutnya semua metode/ prosedure sama dengan pengecatan dinding dalam
butir d, kecuali tidak digunakannya lapis alkali resistance sealer pada pengecatan
langit-langit ini.
11.5.5. Sambungan-sambungan gypsum harus diberi flexible sealant agar tidak terlihat
11.6.1. Yang termasuk dalam pekerjaan cat kayu adalah daun pintu panil multipleks,
bintik-bintik atau gelembung udara dan bidang cat dijaga terhadap pengotoran.
Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
11.7.1. Yang termasuk pekerjaan ini adalah seluruh bidang-bidang pekerjaan kayu yang
permukaan kayu rata dan licin, tidak lagi terdapat serat kayu yang tidak rata pada
permukaan kayu tersebut.
11.7.4. Apabila seluruh permukaan kayu sudah licin, pori-pori kayu harus ditutup dengan
melamic wood filler secukupnya, kemudian digosok dengan kain sampai halus
dan rata.
11.7.5. Permukaan kayu yang telah diplamuur dengan wood filler tersebut, dihaluskan
dengan amplas Duco yang halus, kemudian debu bekas amplas dibersihkan.
11.7.6. Pembuatan wood filler dilakukan dengan mencampurkan 10 bagian sanding
sealer dengan bagian hardener dan ditambahkan dengan talk secukupnya, wood
filler diapllikasikan dengan kape sampai pori-pori tertutup sempurna dengan
diamplas Duco yang halus untuk setiap lap.
11.7.7. Sanding sealer sebagai cat dasar dicampur dengan hardener serta diencerkan
11.8.1. Yang termasuk pekerjaan ini adalah pengecatan seluruh bagian-bagian besi
seperti pintu-pintu besi, talang-talang dan pekerjaan besi lain ditentukan dalam
gambar.
11.8.2. Cat yang dipakai adalah merk Mowilex jenis. Pekerjaan cat dilakukan setelah
bidang yang akan dicat, selesai diamplas halus dan bebas debu, oli dan lain-lain.
11.8.3. Sebagai lapisan dasar anti karat dipakai sebagai cat dasar 1 kali. Sambungan las
Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
dan ujung-ujung yang tajam diberi "touch up" dengan dua lapis Dulux Undercoat
A-543-101 setelah itu lapisan tebal 40 micron diulaskan.
11.8.4. Setelah kering dan diamplas kembali, maka disemprot 1 lapis. Setelah 16 jam
11.8.6. Setelah pengecatan selesai, bidang cat harus licin, utuh, mengkilap, tidak ada
PASAL 12
PEKERJAAN RAILING TANGGA
12.1. Pekerjan ini meliputi menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapainya hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
12.2. Meliputi pekerjaan railing dilakukan pada void dan tangga atau seluruh detail yang
12.3.1.1. Dari bahan besi mutu terbaik produksi dalam negeri atau yang disetujui
12.3.1.4. Bentuk / ukuran sesuai yang ditunjukkan dalam detail gambar. Bahan besi
dan stanless steel harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam PUBI
1982 .
12.3.1.5. Lapis finishing dari seluruh permukaan railing besi harus dilakukan pengecatan
Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
12.3.1.8. Hasil pengecatan dan warna yang dihasilkan, harus baik, merata dan tidak
Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
PASAL 13
PEKERJAAN ATAP BETON
13.1.1. Meliputi pengadaan dan pemasangan semua jenis bahan penutup atap seperti
bahan seperti bahan atap dan lain sebagainya yang akan digunakan harus
diajukan terlebih dahulu untuk dimintakan persetujuannya dari Pemberi
Tugas/Manajemen Konstruksi.
13.2.2. Waterproofing : type membrane (Bithutene 3000) ex Fosroc.
13.2.3. Adukan : 1 PC : 3 Psr
13.2.4. Penguat : Wiremesh
13.2.5. Tebal bahan dasar adalah sesuai standard pabrik
membrane waterproofing.
13.3.5. Tutuplah retak-retak, sambungan-sambungan, dengan memakai ratio dalam
Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
harus dicor kembali dengan non shrink concrete, sebelum dilapis waterproofing.
13.3.8. Pada pertemuan-pertemuan sudut diisi dulu dengan bidang miring (45 derajat)
13.4. Pembersihan :
PASAL 14
PEKERJAAN BANGUNAN PELENGKAP
14.1.1. Pekerjaan meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan ini, sehingga dapat dicapai
hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
14.1.2. Melaksanakan pekerjaan luar bangunan dan pekerjaan lapangan sehingga
( paving blok ).
14.1.3.2. Pagar Besi dan Pagar Tembok.
14.1.3.3. Gapura
14.2.1.1. Terbuat dari beton cetak yang memenuhi persyaratan mutu SII No.
0819-83.
Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
14.2.2. Kanstin.
14.2.2.1. Terbuat dari beton cetak yang memenuhi persyaratan mutu SII.
14.2.2.2. Kuat tekan : 400 Kg/cm2.
14.2.2.3. Ukuran per unit : 15 x 40 x 30 cm.
14.2.2.4. Standard kwalitas : Produksi CONBLOC INDONESIA atau
setara.
14.2.3. Sand Bedding (Pasir di bawah pasangan paving/ interblok).
14.2.3.1. Pasir untuk laying course harus merupakan pasir yang tajam dan
bersih.
14.2.3.2. Kadar tanah atau sillt tidak lebih dari 3 % (berat) dan tidak lebih dari
14.2.4.1. Badan jalan (Sub grade) adalah bagian yang akan mendukung sub
dimulai.
14.5.1. Lapisan Sub-base terdiri dari lapisan sirtu (20 cm untuk jalan dan 15
cm untuk pedestrian) dan lapisan macadam 14 cm.
14.5.2. Lapisan sirtu tidak boleh terlalu banyak mengandung tanah.
14.5.3. Lapisan sirtu dipadatkan dengan mesin gilas ukuran 10 – 12 ton hingga
padat. Untuk mendapatkan kepadatan yang baik, pada waktu
pemadatan sirtu, disiram air secukupnya.
14.5.4. Setelah lapisan sirtu dipadatkan sesuai dengan kepadatan yang
ditentukan diatasnya diletakkan lapisan macadam.
14.5.5. Lapisan macadam juga dipadatkan dengan mesin gilas ukuran 10 – 12
ton hingga padat.
14.5.6. Lapisan teratas dari sub-base juga harus mempunyai kemiringan yang
sama dengan kemiringan cross fall, yaitu 2 ½ % kedua arah.
14.2.6.1. Di atas lapisan Sub-base dipasang lapisan pasir (pasir extra beton).
Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
14.2.7.1.1. Pagar dari besi GIP dengan bagian bawah dari pasangan
Bata Ringandengan pondasi beton cor di tempat.
14.2.7.1.2. Bahan untuk pagar besi harus memenuhi persyaratan
sesuai dengan persyaratan pekerjaan besi/ baja.
14.2.7.1.3. Bahan untuk dinding tembok harus memenuhi
persyaratan, sesuai dengan persyaratan untuk pekerjaan
pasangan.
14.2.7.1.4. Bahan untuk pondasi beton harus memenuhi persyaratan
sesuai dengan persyaratan untuk pekerjaan beton.
Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
pasal 20.
14.2.8.1.2.5. Material lain yang tidak terdapat pada
Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
PASAL 15
PEKERJAAN ANTI RAYAP.
15.1.1. Meliputi pengadaan dan penyediaan bahan anti rayap seperti yang tertera atau
15.2.1. Bahan yang dipergunakan yang telah direkomendasi oleh komisi Pestisida
15.2.3. Bahan anti rayap ini ditest pada laboratorium yang ditunjuk Pemberi
Tugas/Manajemen Konstruksi baik mengenai komposisi, konsentrasi dan aspek
dampak lingkungan yang ditimbulkan
Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
15.3.1. Untuk calon lantai, setiap 1 m2 area yang akan disemprot anti rayap
dipergunakan 5 liter. Sedangkan untuk komponen kayu, 200 M/M2 muka kayu
15.3.2. Kontraktor wajib menyerahkan bahan kimia di tempat kerjaan dalam keadaan
tertutup baik (sealed) serta berlabel seperti waktu diterima dari Distributor
atau pabrik guna mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas/Manajemen
Konstruksi.
15.3.3. Cara pelaksanaan pekerjaan mengikuti Uraian dan Syarat-syarat pekerjaan,
petunjuk dan ketentuan dari pabrik yang bersangkutan serta petunjuk Pemberi
Tugas/Manajemen Konstruksi.
15.3.4. Pekerjaan harus dilaksanakan oleh perusahaan Kontraktor yang mendapat ijin
untuk melaksanakan pekerjaan ini dengan mengindahkan semua peraturan
yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan dan Departemen Bina Lindung
Tenaga Kerja, dan anggota IPPHAMI (Ikatan Perusahaan Pengendalian Hama
Indonesia).
15.3.5. Semua tenaga kerja harus benar-benar ahli dan keamanan kerja diperhatikan,
penyediaan alat-alat kerja yang baik dan memenuhi persyaratan (helm, masker,
sepatu dll.).
15.3.6. Semua pelaksanaan pekerjaan sampai pekerjaan aman disentuh manusia
pengurugan level.
15.3.8. Disemprotkan pada material furniture sebelum pekerjaan dilakukan.
15.3.9. Pekerjaan ini dilakukan dengan jaminan garansi minimum 5 (lima) tahun. Bila
selama itu terjadi serangan rayap, maka menjadi tanggung jawab Kontraktor
untuk membasmi dan mengganti kerusakan-kerusakan yang terjadi.
PASAL 16
PEKERJAAN ALUMINIUM EXTRUSION
Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
finishing).
16.1.4. Pekerjaan ini dilaksanakan pada tempat-tempat seperti yang ditunjukkan pada
gambar.
Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
16.2.2.1. Semua pekerjaan yang disebutkan dalam bab ini harus dikerjakan
Pekerjaan Arsitektur 27
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan Konsultan Perencana
PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
PASAL 17
PEKERJAAN ATAP ALDERON
17.2.1. Bahan Material atap terbuat dari baja lembaran berlapis lindung paduan seng
dan aluminium
17.2.2. Pewarnaan material dilakukan di pabrik dengan lapisan silicone polyster
17.3.1. Pemeriksaan
Periksa permukaan atas dari semua gording atau rangka penumpu terletak
pada suatu bidang datar, perbaiki jika perlu dengan mendesak atau menyetel
bagian- bagian ini dan struktur penumpunya.
17.3.2. Persiapan
17.4. Pembersihan :
Apabila pekerjaan telah selesai dan pekerjaan tersebut meningggalkan serbuk sisa
pekerjaan pemasangan, pengeboran, pemotongan dan lain-lain harus segera dibersihkan
dari daerah atap yang terpasang, sehingga tidak ternoda atau hal-hal lain yang tidak
diinginkan
59
Pekerjaan Arsitektur Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
PASAL 18
PEKERJAAN WATER PROOFING
18.1. Lingkup Pekerjaan Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan peralatan dan alat-alat bantu lainnya termasuk pengangkutannya yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam
gambar, memenuhi uraian syarat-syarat dibawah ini serta memenuhi spesifikasi dari
pabrik yang bersangkutan.
18.2. Bagian yang di waterproofing :
18.2.1. Pelat atap dan talang-talang beton.
18.4. Standard.
18.4.1. PUBI : Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia-1982 (NI - 3).
18.7. Bahan/Produk
18.7.1. Waterproofing untuk reservoir, toilet, pantry ruang mesin serta bagian-bagian
yang tidak terexposed langsung pada matahari. Bahan terbuat dari campuran
semen kwarsa halus dan bahan kimia aktif, merk Vandex Super dan Vandex
Premix, produk Hitchin Group, New Zealand.
51
Pekerjaan Arsitektur Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
18.7.3. Cara pemasangan mulai dari persiapan permukaan yang akan dilapisi, cara
PASAL 19
PEKERJAAN ATAP ZINC ALUM
Pekerjaan rangka atap, seperti dijelaskan dalam spesifikasi teknis Pekerjaan Kerangka
52
Pekerjaan Arsitektur Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Atap.
Pekerjaan Penangkal Petir, seperti dijelaskan dalam spesifikasi pekerjaan Elektrikal.
53
Pekerjaan Arsitektur Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
:
Gording, dipasang dengan rata-rata 1.200 mm.
Pertemuan antar lembaran harus dibuat overlapping minimal 20 cm.
19.4.4 Pemasangan lembaran dimulai dari tepi bawah dan diperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
Antara gording – lembaran Zinc Aluminium dipasang insulation dengan
susunan dari bawah ke atas :
Lembaran roof mesh.
Lembaran aluminium foil single sided.
Glass wool sheet.
Lembaran Zinc Aluminium.
19.4.5 Pemasangan dimulai dari tepi bawah, pada posisi lisplang. Pemasangan dari
bawah keatas dengan diperkuat sekrup galvanis, pemasangan dilakukan tiap
selang satu gelombang. Alur atap harus benar-benar lurus dan sama
rusuknya, karena akan berfungsi sebagai pedoman.
19.4.6 Arah angin harus ditentukan sebagai pedoman arah pemasangan, untuk
menghindari kebocoran. Pemasangan dilakukan dalam satu arah.
19.4.7 Bila ada sambungan pada bentang panjang, maka pemasangan dimulai dari
arah bawah dan diselesaikan dahulu selebar bentangan. Overlap sambungan
minimal 200 mm.
19.5 Pembersihan
PASAL 20
PEKERJAAN PARTISI LIPAT
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan dimaksud sehingga dapat dicapai
hasil pekerjaan yang bermutu baik.
b. Meliputi seluruh pekerjaan dinding partisi gypsum lipat rangka aluminium sesuai
54
Pekerjaan Arsitektur Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
- Bearing D = 28 mm 2 pcs
- H. Density - Nylon
20.3 Pelaksanaan
20.3.1.1 Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti
56
Pekerjaan Arsitektur Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
untuk itu.
20.3.1.8 Urutan dan cara kerja harus mengikuti persyaratan dan ketentuan Perencana
lurus tidak melebihi batas toleransi kemiringan yang diizinkan dari masing-
masing bahan yang digunakan.
20.3.1.10 Perhatikan semua sambungan dengan material lain, sudut-sudut
pertemuan dengan bidang lain. Bilamana tidak ada kejelasan dalam
gambar, Kontraktor wajib menanyakan hal ini kepada Perencana/Konsultan
Management Konstruksi.
20.3.1.11 Semua ukuran modul yang dianut berkaitan dengan modul lantai dan
langit- langit.
20.3.1.12 Semua partisi yang terpasang sesuai dengan dalam hal ini type dan lay out.
PASAL 21
PEKERJAAN FLOOR HARDENER
Pekerjaan Pasangan
57
Pekerjaan Arsitektur Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
21.2 Referensi
a. Semua pekerjaan harus merefer ke standar :
NI-18-1979
SII-0013-81
SII-077-75
b. Quality Assurance :
Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian ini
selama pelaksanaan, paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang
diperlukan, material, serta metode yang dibutuhkan selama pelaksanaan.
Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus cukup serta memiliki skill yang
dibutuhkan.
Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, MK dan Pemberi Tugas tidak
mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skill-nya.
58
Pekerjaan Arsitektur Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
cukup ventilasi.
21.5 Garansi
Kontraktor harus memberikan garansi-garansi sebagai berikut :
a. Garansi tertulis dari fabrikator bahan floor hardener selama 10 tahun
untuk kualitas produk.
21.6 BAHAN
21.6.1 Material
a. Material yang dipakai haruslah sesuai dengan finishing yang
diinginkan, dan memiliki daya adhesive yang kuat menyatu dengan
adukan lantai.
b. Material yang dipakai harus sesuai dengan karakteristik yang sesuai
dengan kebutuhan pada ruang yang akan diterapkan dengan bahan
tersebut.
21.6.2 Produk
a. Produk yang dianjurkan : Fosroc Nitoflor Hardtop, Korodur atausetara.
b. Warna : standard, sesuai warna adukan
c. Finishing : Non-metallic
d. Density yang disarankan adalah sebagai berikut :
Ruang-ruang MEP dan parkir : 3 kg/m2
Area trafic / loading dock dan ramp kendaraan : 5 kg/m2
21.7 PENERAPAN
21.7.1 Persiapan dan Pemeriksaan
a. Sebelum pemasangan bahan floor hardener, harus dipastikan area
yang akan dipasang sudah bersih, bebas dari cacat-cacat beton.
59
Pekerjaan Arsitektur Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
area dalam sekali guas, atau bila area terlalu luas lakukan
perencanaan untuk tahapan berikutnya dimana sambungan
baru tidak akan terputus.
PASAL 22
PEKERJAAN ALUMINIUM COMPOSITE
22.1 Referensi
21.1.1 Semua pekerjaan harus merefer ke standar :
ASTM A D747m D903, D790 dan E330
BS 476 Part 5, 6, 7 untuk Cubicle High Density Board
21.1.2 Quality Assurance :
Kualifikasi manufaktur : produk yang digunakan disini harus diproduksi oleh
perusahaan yang sudah terkenal dan mempunyai pengalaman yang sukses
dan diterima oleh Pengawas dan Pemberi Tugas.
Kualifikasi pekerja :
Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus cukup serta memiliki skill yang
dibutuhkan.
22.2. Submittals
22.2.1 Kontraktor harus mengirimkan contoh bahan dan sistem partisi yang akan
dipakai lengkap dengan tehnikal spesifikasi dan label dari pabrik pembuat.
22.3.1 Mengirimkan shop drawing yang menunjukkan sistem pemasangan partisi dan
sistem sambungan/hubungan dengan bagian-bagian lain seperti jendela, pintu,
penguat-penguat yang dipakai, hubungan dengan dinding, ceiling, plat beton
lantai, dan sebagainya untuk disetujui Pengawas dan Pemberi Tugas.
22.4.1 Type-type panel yang akan dipasang, lengkap dengan dimensi dan bentuk-
60
Pekerjaan Arsitektur Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
bentuk lipatannya serta tempat-tempat di mana tiap type panel tersebut akan
dipasang.
22.5.1 Bagian-bagian dari hubungan panel yang akan dilapisi sealant, naad-naad,
hubungan dengan kusen aluminium dan lain-lain.
22.6.1 Profil-profil besi yang akan dipakai untuk memegang panel serta cara
hubungannya dengan panel.
22.3 Garansi
22.4.1. Panel aluminium type tray panel atau setara, tebal 4 mm composite, finish
PVDF. Produk dari Seven atau setara
22.4.2. Sealant : Silicone Building Sealant sesuai dengan yang direkomendasikan
oleh pabrik panel tersebut memakai jenis anti UV
22.4.3. Ukuran : sesuai gambar rencana (Pada Fasade Depan dan Canopy)
Warna : ditentukan kemudian
Rangka : Aluminium Hollow 40x40 cm.
22.4.4. Aluminium Composite Panel harus memiliki karakteristik sebagai
berikut : Standard : 1220 (W) x 2440 (L) x 4 mm (T)
Rangka : Aluminium Hollow 20 x 40
Bracket : Besi Siku(50x50x4 mm), zinchromate
Bracing Besi (40x40x3 mm), zinchromate
Type : 4 mm (ASTM D792) 5,6 kg/m2.
Sound Insulation : 25 dB
22.5 Pemasangan
22.5.1 Panel yang dipakai harus bebas dari cacat dan pada saat pemasangan,
permukaan yang difinish harus dilindungi dengan lapisan PVC yang melekat
pada permukaan panel.
22.5.2 Penyambungan panel dengan rangkanya ataupun dengan panel lainnya hanya
61
Pekerjaan Arsitektur Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
RENCANA JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
PASAL 1
PERSYARATAN TEKNIS UMUM
1.1. UMUM
Persyaratan ini merupakan bagian dari persyaratan teknis ini. Apabila ada klausul
dari persyaratan ini yang dituliskan kembali dalam persyaratan teknis ini, berarti
menuntut perhatian khusus pada klausul-klausul tersebut dan bukan berarti
menghilangkan klausul-klausul lainnya dari syarat-syarat umum.
1.2.3. Plumbing
• Peraturan Daerah (PERDA) setempat
• Peraturan-peraturan Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum
• Perencanaan & Pemeliharaan Sistem Plumbing, Soufyan Nurbambang &
Morimura.
• Pedoman Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000 atau edisi terakhir.
• SNI 03-6481-2000 atau edisi terakhir tentang Sistem Plumbing
1.3. GAMBAR-GAMBAR
a. Gambar-gambar rencana dan persyaratan-persyaratan ini merupakan suatu
kesatuan yang saling melengkapi dan sama mengikatnya.
b. Gambar-gambar sistem ini menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan,
sedangkan pemasangannya harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari
bangunan yang ada, petunjuk instalasi dari pabrik pembuat dan
mempertimbangkan juga kemudahan pengoperasian serta pemeliharaannya jika
peralatan-peralatan sudah dioperasikan.
c. Gambar-gambar Arsitek, Struktur dan Interior serta Specialis lainnya (bila ada)
harus dipakai sebagai referensi untuk pelaksanaan dan detail finishing instalasi.
d. Sebelum pekerjaan dimulai, Pelaksana Pekerjaan harus mengajukan gambar kerja
dan detail, ―Shop Drawing‖ kepada Konsultan Pengawas untuk dapat diperiksa dan
disetujui terlebih dahulu sebanyak 3 (tiga) set. Dengan mengajukan gambar-
gambar tersebut, Pelaksana Pekerjaan dianggap telah mempelajari situasi dari
instalasi lain yang berhubungan dengan instalasi ini. Persetujuan tersebut tidak
berarti membebaskan Pelaksana Pekerjaan dari kesalahan yang mungkin terjadi
dan dari tanggung jawab atas pemenuhan kontrak.
e. Pelaksana Pekerjaan instalasi ini harus membuat gambar-gambar terinstalasi, ―As-
built Drawings‖ disertai dengan Operating Instruction, Technical and Maintenance
Manual, harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas pada saat penyerahan
pertama pekerjaan dalam rangkap 5 (lima) terdiri dari atas 1 (satu) asli berikut
2
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
diskettenya dan 4 (empat) cetak biru dan dijilid serta dilengkapi dengan daftar isi,
notasi dan penjelasan lainnya, dalam ukuran A0 atau A1 atau disebutkan lain dalam
proyek ini. As-built Drawing ini harus benar-benar menunjukkan secara detail
seluruh instalasi M & E yang ada termasuk dimensi perletakan dan lokasi peralatan,
gambar kerja bengkel, nomor seri, tipe peralatan dan informasi lainnya sehingga
jelas.
f. Operating Instruction, Technical and Maintenance Manuals harus cetakan asli
(original) berikut terjemahannya dalam bahasa Indonesia sebanyak 5 (lima) set
dan dijilid dan dilengkapi dengan daftar isi, notasi dan penjelasan lainnya, dalam
ukuran A4.
1.4. KOORDINASI
Pelaksana Pekerjaan instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan Pelaksana
Pekerjaan lainnya, agar pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan
a. Koordinasi yang baik perlu ada agar instalasi yang satu tidak menghalangi
kemajuan instalasi lain.
b. Apabila dalam pelaksanaan instalasi ini tidak mengindahkan koordinasi dari
Konsultan Pengawas, sehingga menghalangi instalasi yang lain, maka semua akibat
menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan ini
1.7. IJIN-IJIN
Pengurusan ijin-ijin yang diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini serta seluruh biaya
yang diperlukannya menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan.
1.7.5. Pengecatan
Semua peralatan dan bahan yang dicat, kemudian lecet karena pengangkutan
atau pemasangan harus segera ditutup dengan dempul dan dicat dengan warna
yang sama, sehingga nampak seperti baru kembali.
1.8. PENGAWASAN
a. Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan adalah dilakukan oleh
Konsultan Pengawas.
b. Konsultan Pengawas harus dapat mengawasi, memeriksa dan menguji setiap
bagian pekerjaan, bahan dan peralatan. Pelaksana Pekerjaan harus mengadakan
5
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
1.9. LAPORAN-LAPORAN
1.9.1. Laporan Harian dan Mingguan
1. Pelaksana Pekerjaan wajib membuat laporan harian dan mingguan yang
memberikan gambaran mengenai:
• Kegiatan fisik
• Catatan dan perintah Konsultan Pengawas yang disampaikan secara lisan
maupun tertulis.
• Jumlah material masuk / ditolak.
• Jumlah tenaga kerja dan keahliannya
• Keadaan cuaca
• Pekerjaan tambah / kurang
• Prestasi rencana dan yang terpasang
2. Laporan mingguan merupakan ringkasan dari laporan harian dan setelah
ditandatangani oleh manajer proyek harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas
untuk diketahui / disetujui.
1.11.1. Penjagaan
a. Pelaksana Pekerjaan wajib mengadakan penjagaan dengan baik serta terus
menerus selama berlangsungnya pekerjaan atas bahan, peralatan, mesin dan alat-
alat kerja yang disimpan di tempat kerja ( gudang lapangan )
b. Kehilangan yang diakibatkan oleh kelalaian penjagaan atas barang-barang tersebut
diatas, menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan.
kalender sejak saat penyerahan pertama, bila Konsultan Pengawas / Pemberi Tugas
menentukan lain, maka yang terakhir ini yang akan berlaku.
c. Selama masa pemeliharaan, seluruh instalasi yang telah selesai dilaksanakan masih
merupakan tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan sepenuhnya.
d. Selama masa pemeliharaan ini, untuk seluruh instalasi ini Pelaksana Pekerjaan
diwajibkan mengatasi segala kerusakan yang akan terjadi tanpa adanya tambahan
biaya.
e. Selama masa pemeliharaan ini, apabila Pelaksana Pekerjaan instalasi tidak
melaksanakan teguran dari Konsultan Pengawas atas perbaikan / penggantian /
penyetelan yang diperlukan, maka Konsultan Pengawas berhak menyerahkan
perbaikan / penggantian / penyetelan tersebut kepada pihak lain atas biaya
Pelaksana Pekerjaan instalasi ini.
f. Selama masa pemeliharaan ini, Pelaksana Pekerjaan instalasi harus melatih
petugas-petugas yang ditunjuk oleh Pemilik dalam teori dan praktek sehingga
dapat mengenali sistem instalasi dan dapat melaksanakan pengoperasian dan
pemeliharaannya.
g. Serah terima pertama dari instalasi ini baru dapat dilaksanakan setelah ada bukti
pemeriksaan dengan hasil yang baik yang ditandatangani bersama oleh Pelaksana
Pekerjaan dan Konsultan Pengawas.
h. Pada waktu unit-unit mesin tiba di lokasi, maka Pelaksana Pekerjaan harus
menyerahkan daftar komponen / part list seluruh komponen yang akan dipasang
dan dilengkapi dengan gambar detail / photo dari masing-masing komponen
tersebut, lengkap dengan manualnya. Daftar komponen tersebut diserahkan
kepada Konsultan Pengawas dan Pemberi Tugas masing-masing 1 (satu) set.
i. Serah terima setelah masa pemeliharaan instalasi ini baru dapat dilaksanakan
setelah :
• Berita acara serah terima kedua yang menyatakan bahwa instalasi ini dalam
keadaan baik, ditandatangani bersama oleh Pelaksana Pekerjaan dan
Konsultan Pengawas.
• Semua gambar instalasi terpasang (As Built Drawing) beserta Operating
Instruction, Technical dan Maintenance Manuals rangkap 5 (lima) terdiri atas 1
(satu) set asli dan 4 (empat) copy telah diserahkan kepada Konsultan
Pengawas.
1.15. GARANSI
Setiap sertifikat pengetesan harus diserahkan oleh pabrik pembuatnya. Bila peralatan
mengalami kegagalan dalam pengetesan-pengetesan yang disyaratkan didalam
spesifikasi teknis ini, maka pabrik pembuat bertanggung jawab terhadap peralatan yang
diserahkan, sampai peralatan tersebut memenuhi syarat-syarat, setelah mengalami
pengetesan ulang dan sertifikat pengetesan telah diterima dan disetujui oleh Konsultan
Pengawas.
1.16. TRAINING
Sebelum penyerahan pertama pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan harus
menyelenggarakan semacam pendidikan dan latihan serta petunjuk praktis operasi
kepada orang yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas tentang operasi dan perawatan
lengkap dengan 3 copies buku Operating Maintenance, Repair Manual dan As-built
drawing, segala sesuatunya atas biaya Pelaksana Pekerja
8
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
PASAL 2
SPESIFIKASI TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL
1. PEKERJAAN PLUMBING
1.1. Umum
Yang dimaksud disini dengan pekerjaan instalasi mekanikal plumbing secara
keseluruhan adalah pengadaan, transportasi, pembuatan, pemasangan, peralatan -
peralatan bahan- bahan utama dan pembantu serta pengujian, sehingga diperoleh
instalasi yang lengkap dan baik sesuai dengan spesifikasi, gambar dan bill of quantity.
Air Dingin
AB 10 12.50 15 PN.10 IA
Dalam gedung
Air Dingin
AB 10 12.50 15 PN.10 IA
Diluar gedung
Hidran diluar
IH/OH 10 15 20 B.40 IA
gedung
Air limbah
penggaliran ABK 5 10 15 PV-10 IA
gravitasi
Air limbah
AK 5 10 15 PV-10 IA
gravitasi toilet
Pompa dan
ABK 10 10 15 GIP IA
Pipa
Catatan
IA = tidak diisolasi
IB = Diisolasi
GRV = GRAVITASI
Tekanan uji tidak terbatas pada table ini namun juga harus mengacu pada tekanan actual
pompa
10
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Spesifikasi PN 10
Penggunaan : Air dingin didalam gedung Tekanan standard
12,5 bar
Uraian Keterangan
PN : PN.10
Spesifikasi PN 10
Penggunaan : Air dingin diluar gedung Tekanan standard 12,5 bar.
Uraian Keterangan
Pipa :Polypropelene Random Copolymer.
11
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Spesifikasi B 40
Penggunaan : Hydrant Tekanan Standard 15 bar
Uraian Keterangan
Ib, screwed
Valve & Stainer : Dia 40 mm kebawah malleable ca Strainer iron body class 300
Spesifikasi PV 10.
Penggunaan : Air Limbah pengaliran gravitasi. Tekanan standard 10 bar.
Uraian Keterangan
Pipa : Polyvinyl chloride( PVC) klas10 bar.
12
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Specifikasi PV 10
Penggunaan: - Air Limbah Grafitasi Toilet Tekanan Standard 10 bar.
Uraian Keterangan
Pipa : Polyvinyl chloride( PVC) klas10 bar.
Spesifikasi GIP
Penggunaan : Header pada Pompa dan Pipa Air limbah Tekanan standard 10 Bar
Uraian Keterangan
Pipa : Galvanised Steel pipe BS 1387/1967 class
medium
Fitting dan sambungan : Dia 40 mm kebawah melleableiron ANSI B
16,3 class 150 Ib , screwed end
Dia 50 mm ke atas, wrought steel butt weld
fitting ANSI B 16.9, sch 40
Flage : Dia 40 mm kebawah Galvanised
melleablecast iron RF class 150 Ib.
Screwed dia 50 mm keatas forged steel RF
class 150 Ib. Welding joint.
Solvent Cement :Dia 40 mm kebawah, bronze atau A-metal
body class 150 Ib dengan sambungan ulir BS
21/ANSI B 2.1. Dia 50 mm keatas , cast iron
body class 150 Ib dengan sambungan
flanges.
13
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Skedule katup
Pemakaian Katup Isolasi Katup Pengatur Katup Searah
―Type‖ type
Stariner
―Bucket‖type
Pressure Reducer Die and flow type
Pressure Indicator Dial dia 100 mm Dial Type
Note : W = Water, O = Oil, G =
Gas
14
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
15
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Catatan:
Bila dalam suatu kelompok pipa yang terdiri dari bermacam-macam ukuran, maka jarak
interval yang dipergunakan harus berdasarkan jarak interval pipa ukuran yang terkecil
yang ada.
2. Penunjang atau Penggantung tambahan harus disediakan pada pipa berikut ini : a.
Perubahan perubahan arah Titik percabangan.
b. Beban-beban terpusat karena katup, saringan dan hal-hal lain yang sejenis.
3. Ukuran baja bulat untuk penggantung pipa datar adalah sebagai berikut :
a. Diameter Batang
Ukuran Pipa Batang
Sampai 20 mm 6 mm
25 mm s/d 50 mm 9 mm
65 mm s/d 150 mm 13 mm
200 mm s/d 300 mm 15 mm
300 mm atau lebih besar dihitung dengan faktor keamanan 5.
Gantungan ganda 1 ukuran lebih kecil dari tabel diatas
Penunjang pipa lebih dihitung dengan faktor keamanan 5 terhadap
dari 2 kekuatan puncak.
b. Bentuk gantungan.
Untuk air dingin : Split ring type atau Clevis type.
4. Penggapit pipa baja yang digalvanis harus disediakan untuk pipa tegak.
5. Semua pipa dan gantungan, penumpu sebelum dicat, harus memakai dasar zinchromat
dan pengecatan sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku.
16
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
17
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
18
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2.2.18. Pembersihan
□ Setelah pemasangan dan sebelum uji coba pengoperasian dilaksanakan, pemipaan di
setiap service harus dibersihkan dengan seksama, menggunakan cara- cara/ metoda-
metoda yang disetujui sampai semua benda- benda asing disingkirkan.
Desinfeksi :
Dari 50 mg/l chlor selama 24 jam setelah itu dibilas atau dari 200 mg/l chlor selama 1
jam setelah itu dibilas. Untuk bak air dipoles dengan cairan 200 mg/l chlor selama 1
jam dan setelah itu dibilas.
2.2.19. P E N G U J I A N
1. Sebelum dilakukan testing dilakukan dahulu :
a. Pemeriksaan sebagian- sebagian.
b. Pemeriksaan setelah pemasangan.
2. Tujuan untuk mengetahui apa kontruksi dan fungsinya serta sistem sudah memenuhi
dan sesuai dengan rencana.
a. Pemborong harus melakukan pengujian terhadap setiap jenis alat.
b. Pipa yang akan ditanam atau dipasang di luar harus di tes terlebih dahulu
sebelum di urung, dengan bagian perbagian, dengan tekanan 1- 1/2x tekanan
kerja selama 1 jam tanpa ada penurunan tekanan (antara 10 kg/cm2 ) dan
dilanjutkan pengujian per sistem.
c. Setelah alat plumbing dipasang, dites selama ± 2 menit tanpa penurunan tekanan,
berlaku untuk umum kecuali untuk monoblock dan faucet dan ditentukan oleh
pengawas.
d. Tangki air setelah dibersihkan harus diuji selama 24 jam tanpa ada penurunan
tinggi air. Dan dilakukan desinfeksi sesuai PPI
e. Setelah pipa dan tangki di uji, dibersihkan sisa kadar chloor 0,2 atau lebih, baik
yang dipipa atau ditangki.
f. Setelah itu dibersihkan (dibilas) dengan air bersih.
g. Pengisian pipa dengan air dilakukan sedikit demi sedikit dengan pompa khusus
untuk pengetesan. Untuk mengetahui setiap alat berfungsi sesuai perencanaan,
dilakukan pengujian
h. sistem aliran sampai tercapai pengukuran yang diminta dalam perencanaan seperti
kapasitas popa, kebisingan pompa ( max 60 dB ) tekanan air keluar kran 0.3
kg/cm2.
i. Semua pengetesan disaksikan oleh konsultan pengawas.
2.2 PENGECATAN
2.2.20. U m u m
Barang-barang yang harus dicat adalah sebagai berikut:
Pipa servis
Support pipa dan peralatan Konstruksi besi
Flens
Peralatan yang belum dicat dari pabrik
Peralatan yang catnya harus diperbarui
Pengecatan pada pipa air bersih dan air panas hanya di beri tanda arah panah jalur
pipa tersebut.
Untuk pipa pemadam pengecatan harus berwarna merah dan harus dapat memberi
indikasi adanya Instalasi Peadam Kebakaran
19
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
20
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
f. Sistem Pengendalian
Muka air dalam tangki air atas mengendalikan pompa pemindah.
Pompa akan hidup pada saat air turun mencapai muka air tertentu
Pompa akan mati bila muka air sudah mendekati tepi pipa peluap
3.5 Pompa Transfer
a. Pompa pemindah berfungsi untuk memindahkan air dari tangki air bawah ke tangki air
atas.
b. Sistem pompa pemindah sekurang-kurangnya terdiri dari 2 ( dua ) pompa.
c. Pompa pemindah akan bekerja otomatis oleh level switch yang dipasang di tangki
bawah maupun tangki atas.
- Pompa kedua bekerja apabila tekanan air di jaringan masih turun sampai ambang
batas L pada pressure switch ( PS 2 ) dan seterusnya.
- Pompa pertama, kedua dan seterusnya berhenti apabila tekanan air di jaringan
pemakai naik sampai ambang batas H di PS1, PS2dan seterusnya.
- Penentuan daerah kerja pompa juga ditentukan oleh kurva pemilihan pompa yang
akan dipakai.
- Pompa yang sedang bekerja dapat tiba-tiba berhenti apabila muka air di tangki hisap
turun sampai batas LL, dan akan kembali normal apabila muka air naik sampai batas ―
L ‖.
3.7 Pompa Suplai (Deep Well)
Uraian singkat lingkup pekerjaan adalah sebagai berikut :
- Mengurus semua izin terkait yang diperlukan.
- Pembuatan sumur dalam dan pengujiannya.
- Pengadaan, pemasangan dan pengujian Pompa sumur dalam
- Pengadaan, pemasangan dan pengujian Pengkabelan.
- Pengadaan, pemasangan dan pengujian Panel listrik.
- Pengadaan, pemasangan dan pengujian peralatan instrumen dan control.
- Penyambungan ke semua peralatan penunjang.
- Penyambungan ke semua peralatan pemakai.
- Pembuatan shops drawings
- Pembuatan As Built Drawings
* Pipa jambang dan pipa naik menggunakan Galvanized Steel Pipe ( GSP )
BS 1387 class medium.
* Jumlah pipa saringan yang menggunakan Stainless steel 304, ukuran
pipa 100 mm, ditetapkan oleh Direktorat Geologi Tata Lingkungan (
minimal 3 buah ).
f. Batu karang
* Bila pengeboran menembus batu karang didaerah pipa naik maka diluar
pipa naik setebal batu karang harus dicor beton agar sumber air yang
melalui batu karang tidak diambil.
* Bila pengeboran menembus batu karang pada bagian ujung sumur, maka
lubang pada batu karang harus ditutup kembali dengan beton cor, dan
ujung sumur akan berhenti diatas batu karang.
d. Testing dan Commissioning
1 Pemborong harus melakukan pengujian lengkap antara lain :
* Pengujian debit dan penurunan muka air ( Drawdown Test ).
* Pengujian pemulihan kedalaman muka air ( Recovery Test ).
* Pengujian terus menerus 3 kali 24 jam.
* Pengujian kwalitas air oleh laboratorium.
* Pengujian yang diwajibkan oleh instansi Pemerintah yang berwenang.
- Selain pengujian diatas, Pemborong harus melakukan pengujian yang
diwajibkan oleh Instansi Pemerintah yang berwenang.
- semua peralatan uji, sumber daya dan biaya uji dibebankan kepada Pemborong.
3. Peralatan uji.
Peralatan uji yang digunakan harus dapat diandalkan, sudah ditera dan mudah
dibaca secara terus menerus, peralatan uji tersebut antara lain :
- Pengukur debit, dengan meter air putar atau meter air Venturi.
- Penduga permukaan air, dengan membran tekan atau sistem electroda lampu
listrik arus lemah.
4. Rekayasa
Serah terima pekerjaan harus disertai rekayasa sebagai berikut :
- Gambar sumur terpasang secara detail.
- Seluruh laporan hasil pengujian.
4. Perlengkapan sumur dalam.
Sumur dalam harus mempunyai kelengkapan antara lain :
- Vent sumur
- Katup pengatur
- Katup penahan aliran balik.
- Manometer.
- Katup pelepas udara otomatis.
3.8 SPESIFIKASI PERPIPAAN Lihat ―Spesifikasi Perpipaan‖
3.9 SAND FILTER
1. Sand filter berfungsi meningkatkan mutu air.
2. Backwash ( Pencucian filter ) harus dilakukan setiap hari selama 5 menit sampai 10
menit, pada saat beban pemakaian air surut.
3. Filter yang dipergunakan adalah dari jenis pressure type, multi media automatic /
manual backwash.
4. Laju aliran maksimum adalah 10 m2 / m2 / jam.
5. Bahan tangki terbuat dari Wound polyester sedangkan screen terbuat dari bronze atau
stainless stell.
6. Filter terdiri dari :
Tangki termasuk screen
Filter Media
Valves
Interconnecting piping
Instruments
Life Indicator
7. Kapasitas Sand Filter 0,3 m3 / menit
23
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
8. Perpipaan
4.2. PERPIPAAN
14. Umum
Macam air limbah adalah Air hujan, Air limbah saniter, Limbah perpipaan Dapur. Jenis
Pipa lihat ―SPESIFIKASI PERPIPAAN‖
2. Limbah Saniter
Perpipaan Limbah Saniter mulai dari Alat Saniter antara lain Kloset, Urinal, Lavatory,
dan Floor Drain, sampai saluran halaman melalui septik tank.
3. Limbah Air Hujan
Perpipaan air hujan mulai dari roof drain dan kanopy drain diatap dialirkan kedalam
sumur resapan sebelum dialirkan kesaluran kota. Khusus fitting air hujan
mempergunakan cast iron.
25
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
4.6. MANHOLE
1. Manhole terdiri dari rangka dan tutup dibuat dari besi tuang serta dilapis cat bitumen.
2. Rangka dan tutup harus membentuk perangkap, sehingga setelah diisi grease akan
terbentuk penahan bau.
3. Diameter lubang untuk laluan orang sebesar minimum 500 mm sedangkan untuk laluan
peralatan harus sesuai dengan besaran peralatan tersebut.
4. Finishing permukaan manhole harus disesuikan dengan peruntukan lokasi.
5. Tutup untuk manhole terbuat dari baja tahan karat atau stainless steel.
2‖ 4‖
3‖ 6‖
4‖ 8‖
27
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
5.2. Instalasi
1. U
mum.
Semua peralatan dan alat-alat bantu harus dipasang sesuai dengan cara-cara
pemaasangan yang secara teknis praktis, baik dan dapat dipertanggungjawabkan serta
sesuai dengan petunjuk dan instruksi pada brosur atau publikasi yang dikeluarkan pabrik
dari peralatan ataupun alat-alat bantu tersebut.
2. Landasan Peralatan.
Semua landasan untuk peralatan dan motor , ukurannya sedemikian rupa sehingga tidak
ada bagian-bagian peralataan maupun motor yang berada diluar landasan.
Beratperalatan diartikan beratdalam operasinya .
3. Platforms.
Untuk peralatan seperti fan dan sejenis yang menggantung dan duduk pada suatu
platform, maka platform harus diperkuat dengan suatu frame besi kanal (siku) yang
dilas atau dibautkan, atau dikeling ke frame sehingga cukup kuat, kaku dan tidak
bergetar dalam operasinya.
4. Penetrasi Atap
semua bagian instalasi yang menembus atap seperti duct, pipa, venting harus
dilengkapi dengan pinggiran beton ( curb ) sekeliling bagian – bagian instalasi tersebut
sehingga konstruksinya betul – betul kedap air.
29
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
7. Anti Karat
Semua peralatan bantu instalasi, yang berasal dari besi dan sebelumnya tidak
diperlakukan untuk anti karat ( semacam penggantung, dudukan, landasan, flens dan
lain sebagainya) harus dicat dengan cat anti karat, yaitu zinchromate dan selanjutnya
cat finish dengan warna yang ditentukan. Semua baut, mur dan washer haruslah zinc
electroplated. Landasan penyangga peralatan (steel bases), seluruhnya harus bersih
dari bebas las-lasan, dicat dasar dengan zinchromate dan cat akhir (finish) 2 lapis.
Heat Exchanger
Heat exchanger harus terbuat dari tube tembaga yang terpasang secara mekanis ke Fin
alumunium yang dilapisi resin film anti korosi dengan ketebalan antara 2 sampai 3 micron
Refrigerant Circuit
Terdiri atas Liquid dan Gas shut off valve dan solenoid Valve dan komponen lain untuk
keperluan safety
Fan Motor
Motor Outdoor unit harus memiliki multispeed operation dengan inverter DC, dengan
31
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Safety Devices
Outdoor unit haruslah mempunyai peralatan safety sebagai berikut : high pressure switch,
control circuit fuses, crank case heaters, fusible plug, thermal protectors for compressor
dan fan motors, over current protection for the inverter and anti-recycling timers.
Untuk memastikan liquid refrigerant tidak menguap saat menuju indoor unit, unit harus
dilengkapi dengan Sub cooling.
Oil recovery cycle akan secara otomatis beroperasi setelah 1 jam sejak startup dan
seterusnya setiap 6 jam operasi.
Allows discovery of
Pressurize to 10.3 Bar 3 minutes or longer major
Step1
(149 psi) leaks
Outdoor unit haruslah dipasangkan ke pemipaan system dengan memakai torque wrench
dengan torsi pemasangan yang sesuai dengan table dibawah ini.
System pemipaan kemudian harus divacuumed sampai 0.2 torr (-755mmHg) Dan ditahan
pada kondisi ini selama 1 jam minimal sampai pada 4 jam tergantung dari panjang pipa
dengan memakai 2 stage Vacuum Pump. Pengerjaan ini harus dilakukan sebelum
indoor unit disambungkan pada koneksi listrik.Jumlah tambahan refrigerant (HFC R410A)
harus dihitung berdasarkan standard dari pabrik dan ditimbang dengan
mempertimbangkan panjang pipa actual yang terpasang dengan merefer ke installation
manual dari pabrik.
Pengisian refrigerant ini harus dilakukan dengan peralatan yang sesuai dan dibawah
pengawasan
32
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
5.3.8. CONTROL
Sistem control harus memakai 2 kabel dengan diameter inti 0.75mm2 - 1.25mm2 tipe PVC
non screened CY flexible control cabling dari indoor unit ke outdoor unit. Sistem control
juga harus dilengkapi dengan automatic address setting function yang merupakan
standard Remote control untuk indoor unit haruslah bisa melakukan fungsi : on/off
switching, fan speed selector, thermostat setting dan merupakan tipe liquid crystal display
yang menampilkan temperature setting, operational mode, malfunction code and filter
cleaning timing. Juga bisa menampilkan malfunction code untuk keperluan maintenance
Kontraktor pemasang haruslah sudah pernah mengikuti training pemasangan yang
dilakukan oleh perwakilan pabrik dan mendapatkan sertifikat tanda keberhasilan dalam
training yang diikutinya
lambat 1 minggu setelah setiap visit dilakukan Kontraktor pemasang harus memberikan
garansi pemasangan selama 12 bulan terhitung dari tanggal hand over
5.4. FAN
5.4.1. Lingkup Pekerjaan
Pengadaan dan pemasangan peralatan ventilasi (fan) untuk proyek ini seperti yang
ditunjukkan dalam gambar rencana yang melengkapi dokumen ini.
5.4.2. Umum
Spesifikasi teknis yang diuraikan dibawah ini, adalah sebagai kebutuhan dasar yang harus
diikuti. Sedangkan ketentuan ketentuan spesifik terhadap type, kemampuan (performance)
peralatan, kelengkapan dan lainnya dapat dilihat pada lembar gambar rencana "Daftar
Peralatan" ataupun data sheet bila dilampirkan.
• Fan harus sudah mendapatkan sertifikat, sesuai standard yang berlaku dinegara
dimana fan tersebut dibuat untuk testing dan rating (performance) seperti sebagai
contoh AMCA standard 210 - 74 di Amerika.
• Sound pressure level harus dilengkapi dalam DB dengan Re - 10 E 12 watt
pada
octave band mid freq. 60 - 4000 hz.
• Dasarnya semua fan harus mempunyai noise level yang rendah dalam
operasinya, dan dalam batas- batas yang normal. Bilamana ternyata noise levelnya
tinggi harus diberi tambahan noise silencer (sound Attenuator) tanpa adanya
tambahan biaya sehingga sound pressure level (SPL) yang dihasilkan tidak lebih
dari 60 dba dari jarak 3 m
• Pemasangan fan termasuk instalasi kabel dari panel, remote, on off switch dan pilot
lamp.
• Bagian fan yang berhubungan dengan udara luar, didaerah outletnya harus diberi
kawat nyamuk Stainless Steel yang bisa dibuka untuk dibersihkan.
34
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
5.5.2. U m u m
Spesifikasi teknis yang diuraikan berikut ini adalah sebagai kebutuhan dasar yang harus
dipenuhi.
5.7.3. U m u m
a. Jika tidak diterangkan secara khusus istilah ducting secara umum berarti pekerjaan
duct, fitting, damper, support dan lain-lain komponen/ accessories yang diperlukan
untuk melengkapi instalasi ini.
b. Jalur-jalur ducting yang terlihat pada gambar rencana adalah gambar dasar yang
menunjukkan route dan ukuran ducting. Pemborong wajib menyesuaikan dengan
keadaan setempat (shop drawing) dan dengan jalur-jalur instalasi lainnya, berikut
detail atau potongan-potongan yang diperlukan dan mendapatkan persetujuan dari
direksi atau konsultan Direksi/ Konsultanpengawas sebelum dilaksanakan.
c. Ukuran seperti yang ditunjukkan pada gambar adalah ukuran bersih dan
penampang laluan udara. Jika diperlukan internal lining untuk ukuran duct tersebut,
berarti penampang harus diperbesar sesuai ketebalan lining
d. Bahan duct dari pipa PVC.
36
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
dimana harus menggunakan short radius elbouw ( R t lebih kecil dari lebar duct )
harus memakai turning vanes.
i. Turning vanes jumlah dan posisinya ditentukan dengan chart logaritma atas dasar
(RT)/(RH). Untuk elbow tegak lurus harus memakai guide vanes double thickness,
sesuai gambar detail. Untuk mengikat konstruksi penggantung ke beton
dipergunakan ramset / dynabolt.
j. Sambungan flexible, pemborong harus memasang sambungan flexible connection
dari bahan double sheet glass cloth tebal 0,65 mm atau lebih, fire resistant ke duct
yang masuk keluar dari fan atau AHU/FCU.
k. Panjang flexible connection tak lebih dari 2 m, dan tidak menimbulkan kebocoran
pada sambungan, cara pemasangan harus dalam satu garis lurus sedemikian rupa,
sehingga tidak menyebabkan pengecilan luas penampang.
l. Alumunium Flexible Round Duct, alumunium flexible round duct dari type 2 lapis
alumunium laminate incapsulating dengan steel spring helix dan wire spacing 2 mm
jenis fire resistance. Tekanan kerja max. 5 inch H20. Flexible duct ke peralatan
memakai klem khusus ( quick klem ) dari bahan plastic.
5.7.6. GRILLE, REGISTER & DIFFUSER
a) Pada setiap main duct harus disiapkan volume damper untuk pengaturan udara
b) Diffuser, grille dan register harus terbuat dari bahan alumunium anodized profile.
Pemasangan diffuser/ grille ke plafond harus memakai rubber sponge tebal 6 mm.
c) Untuk diffuser yang supply udaranya berasal dari VAV, maka type diffuser harus khusus
untuk pemakain dengan VAV.
d) Warna untuk diffuser, grille dan register di anodized dengan warna akan ditentukan
kemudian oleh Arsitek / Direksi.
e) Supply register harus mempunyai vertical dan horizontal blade yang dapat diatur
defleksinya dan memakai volume damper.
f) Grille sama seperti supply register dalam konsstruksinya, tanpa memakai volume
damper.
g) Damper dari diffuser adalah galvanized iron sheet BJLS 80 type : ―Opposed blade
damper‖. Finishing : di cat hitam
h) Konstruksi hendaknya cukup kaku dan tidak bergetar karena aliran udara, serta
dapat dikunci pada kedudukan yang dikehendaki.
i) Tidak dibenarkan memakai baut pada permukaan dari diffuser / grille / register.
j) Slot diffuser dari tipe 1,2, atau 3 slot, material adalah alumunium anodized dengan
warna yang akan ditentukan oleh arsitek. Slot harus mempunyai pengarah aliran (
deflector ) yang baik dalam konstruksinya sehingga fungsi deflector betul-betul
membentuk pola aliran yang memenuhi standartnya dan tidak berubah posisi karena
aliran udara. Bila slot diffuser adalah menerus (continous) maka sambungan antara
harus memakai alignment strip.
5.7.7. PLENUM
a) Pleneum sesuai dengan dimensinya harus menggunakan material sesuai dengan
ketentuan yang tersebut terdahulu.
b) Seluruh sisi plenum harus diperkuat dengan besi siku 40 x 40 x 3 dan kalau perlu
memakai bracing pada sisi yang paling panjang.
5.8.2. Umum
Seperti apa yang ditunjukkan dalam gambar rencana, jalur-jalur pipa yang tercantum
adalah gambar dasar yang menunjukkan route dan ukuran pipa. Pemborong wajib
menyesuaikan dengan keadaan setempat (shop drawing) dan dengan jalur-jalur instalasi
38
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
5.8.3. Material
5.9.2. Umum
Seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana, jalur- jalur kabel dan perletakan panel
Dan motor seperti yang tercantum adalah gambar dasar yang menunjukkan route,
lokasi panel dan perletakan instrument kontrol. Pemborong AC harus menyiapkan kabel
control dari thermostat menuju Outdoor Unit dan Indoor Unit dan melakukan
penyambungan kabel power dari panel ke Outdoor/Indoor Unit. Pemborong wajib
menyesuaikan dengan keadaan setempat (shop drawing) dan dengan jalur-jalur lainnya
berikut detail- detail yang diperlukan untuk mendapatkan persetujuan Direksi. Pemborong
wajib mengikuti peraturan- peraturan yang berlaku yang dikeluarkan oleh :
Perusahaan Listrik Negara (PLN)
Lembaga Masalah Ketenagaan (LMK)
Dinas Pemadam Kebakaran
Lembaga Pengujian Bahan
Dinas Keselamatan Kerja
Dinas Pekerjaan Umum dan Cipta Karya
5.9.3. Spesifikasi Teknis
2. Peralatan Listrik
Motor Listrik
Motor untuk FCU (IU) : - Jenis induction motor, (motor satu permanent
split capacitor packaged dengan dengan
thermal overload FCU) protector.
- 1 ph/220 V/50 Hz
- 3 tingkat kecepatan
- Insulation class E
Motor Fan :
- Motor yang menjadi satu dengan fan, jumlah phasa tergantung kapasitas fan.
- Semua motor listrik yang digunakan untuk proyek ini mempunyai power factor
minimum 0,8. Putaran motor maximum 1450 rpm (untuk motor-motor tsb. diatas).
- Motor-motor yang digunakan disini harus sudah memenuhi standard NEMA
(Amerika), B.S (Inggris), DIN (Jerman), dan JIS (Jepang).
Panel Starter
- Star Delta Starter : Bila motor kapasitas 7,5 HP keatas.
- Direct on Line : Bila motor kapasitas dibawah 7,5 HP.
- Panelstarter harus dilengkapi dengan pilot lamp (green,red,white), voltmeter serta
ampermeter dengan selector switch untuk 3 phase,plat nama untuk peralatan yang
dilayani serta push button ON, OFF dan disconneting switch bila memakai remote
starstop.
b. Temperatur Sensor (TS)
- Temperatur detector dari type thermistar.
- max. temp. 100 ° C.
Catatan : Temperatur Controller (TC) dan Temperatur Sensor (TS) atau
gabungan dari TC dan TS (Thermostat) adalah dari merek yang
sama dan dari jenis yang sesuai untuk kebutuhannya.
3. Wiring
Wiring untuk instalasi listrik dan control harus dipasang dalam PVC conduit JIS
standard. Wiring diagram hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan peralatan AC
yang bersangkutan. Kabel yang dipasang didalam tanah, jenis NYFGbY harus
dipasang sekurang- kurangnya sedalam 75 cm dengan pasir sebagai alas dan
pelindung, kemudian dilindungi dengan batu pelindung sebelum diurug
kembali.Pada route kabel, tiap-tiap 50 m dan setiap belokan supaya diberi tanda
adanya galian kabel dan tanda arah kabel. Untuk kabel yang menyeberangi
selokan, jalan raya atau instalasi lainnya, harus dilindungi dengan pipa galvanis
kelas medium. Ditiap tarikan kabel tidak boleh ada sambungan. Jari- jari
pembelokan kabel, hendaknya minimum 15 kali diameter kabel. Menghubungkan
40
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
kabel pada terminal harus menggunakan "kabel schoen" harus kabel 25 mm keatas
pemasangan"kabel schoen" harus menggunakan timah pateri lalu dipres hydraulis.
Ukuran-ukuran lebih kecil cukup dengan tang press tangan. Setiap kabel yang
menuju terminal peralatan harus dilindungi memakai metal flexible conduit. Kabel
yang dipasang pada dinding luar harus memakai metal conduit dan diklem rapi ke
dinding memakai klem pipa. Kabel- kabel yang digantung pada plat beton harus
memakai klem penggantung dan wire rod yang diramset ke beton. Kabel yang
dapat digunakan adalah buatan Kabel metal atau Kabelindo. Semua panel star delta
dilengkapi dengan :
5.11.2. Umum
Pelaksanaan TAB (testing adjusting dan balancing) secara mendasar maksimal harus
mengikuti standard/ atau petunjuk yang berlaku secara umum seperti tandard NEBB,
ASHRAE dan SMACNA dengan menggunakan peralatan- peralatan ukur yang memenuhi
untuk pelaksanaan TAB tsb.
10. Test dan sesuaikan masing-masing diffuser/grille terhadap kapasitas dalam batas %
yang dibolehkan.
11. Indentifikasi ukuran, type, masing-masing diffuser dan lakukan recheck terhadap
performance dari jenis diffuser.
43
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Sumber daya dari PLN harus diambil dari switch khusus sebelum main switch.
6. Pompa pemadam kebakaran antara lain harus terdiri dari perlatan sbb :
Jockey pump dengan motor
Main pump dengan motor
Diesel fire pump dengan menggunakan diesel engine
Inlet dan Outlet header
Inlet dan Outlet valves
Check valve against water hammer
Inlet strainers
Power and control panels
Flow regulator
Pressure switches
Pressure gauges
Hydraulic connections
Electric connections
Best frame
Announciating pump status :
Jockey pump On, indicating lamp
Main pump On, alarm horn & indicating lamp
Water level drop, alarm horn & indicating lamp
Water level too low, alarm horn, indicating lamp
2. Outdoor hydrant box (class III NFPA) harus terdiri dari peralatan sbb :
Steel box outdoor type, ukuran 750 mm L, 1500 mm T & 270 mm D dicat powder
coating warna merah dengan tulisan warna putih HIDRAN pada tutup yang dapat
dibuka 180° dan dilengkapi stopper.
Merek untuk referensi adalah ITACHIBORI No. B- 8.
Hose rack untuk slang 40 mm, chronium plated bronze dengan jumlah gigi
disesuaikan dengan lebar box.
Hydrant valve, chromium plated 40 mm dan 65 mm sambungan dan bentuk valve
disesuaikan dengan posisi pipa.
"JET" Firehose A-one type size 40 mm x 30 meter including couplings.
Hydrant nozzle variable spray type size 40 mm
6.7. PILLAR HIDRANT
Pillar hydrant yang dipergunakan disini adalah jenis short type two way
dengan main valve dan branch valves ukuran 100 x 65 x 65 mm. Jenis
coupling harus disesuaikan dengan model yang dipergunakan oleh Mobil
Dinas Kebakaran Kota. Setiap pillar hydrant harus dilengkapi dengan gate
valve untuk memudahkan maintenance.
o Pipa isap dan pipa tekan dengan sambungan kaku dan lentur dengan Victaulic
coupling sesuai standard UL / Fm
o Manometer tekan dan isap
o Pressure switch
o Panel control pompa ( UL / FM standar )
o Automatic aiir relief valve
49
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
11. SPRINGKLER
Type : Up right & Pendent
12. HYDRANT VALVE
Size : 1 ½― & 2 ½―
13. MAIN CONTROL VALVVE Size : 4‖, 6‖ & 8‖
14. SPRAY NOZZLE
Size : 1 ½‖ & 2 ½‖
15. HOSE
16. PRESSURE SWITCH
17. PRESSURE GAUGE
50
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
b. Panel-panel harus dibuat dari plat besi setebal 2 mm dengan rangka besi dan
seluruhnya harus di zinchromate dan di duco 2 kali dan harus di cat dengan cat bakar,
warna dan cat akan ditentukan kemudian oleh pihak Owner. Pintu panel-panel harus
dilengkapi dengan master key.
d. Ukuran dari tiap-tiap unit panel harus disesuaikan dengan keadaan dan keperluannya
dan telah disetujui oleh Konsultan Pengawas. Spare space harus disediakan seusai
gambar.
e. Body / badan panel harus ditanahkan secara sempurna.
f. Komponen panel :
Accessories
51
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Bus bar, terminal terminal, isolator switch dan perlengkapan lainnya harus buatan
pabrik dan berkualitas dan dipasang di dalam panel dengan kuat dan tidak boleh ada
bagian yang bergetar.
Busbar
• Setiap panel harus mempunyai 5 busbar copper terdiri dari 3 busbar phase R-S-T, 1
busbar netral dan 1 busbar untuk grounding. Besarnya busbar harus diperhitungkan
dengan besar arus yang mengalir dalam busbar tersebut tanpa menyebabkan
kenaikkan suhu lebih besar dari 65° C. Untuk itu penampang busbar harus sesuai
ketentuan dalam PUIL.
• Setiap busbar copper harus diberi warna sesuai peraturan PLN, dimana lapisan
warna busbar tersebut harus tahan terhadap panas yang timbul.
• Bus bar adalah batang tembaga murni dengan minimum conduktivitas 98%, rating
amper sesuai gambar.
• Bus bar harus dicat sesuai dengan kode warna dalam PUIL sebagai berikut :
Phasa : Merah, Kuning dan Hitam
Netral : Biru
Ground : Hijau / Kuning
Circuit breaker
• Penggunaan MCCB untuk :
- Outgoing pada PDTR
- Incoming pada panel beban sampai dengan minimal 20A 1 phase
- Breaking capasity sesuai dengan gambar perencanaan.
• Penggunaan MCB :
• Outgoing pada Circiuit breaker harus dari tipe automatic trip dengan kombinasi
thermal dan instantaneouse magnetic unit
• Main Circuit Breaker dari setiap panel emergensi harus dilengkapi shunt trip terminal.
(battery NiCad). Ditambahkan satu unit kontak bantu menunjukkan Circuit Breaker siap
bekerja pada sistem tegangan 220 AC.
Kapasitor bank harus diletakkan pada satu panel tersendiri yang dilengkapi fan untuk
mengurangi panas dari peralatan serta dapat bekeja pada sistem tegangan 400 V, 50 HZ, 3
Fasa.
Total kapasitansi yang dibutuhkan untuk memperbaiki daya reaktif maka jumlah kapasitor
dapat dipasang secara paralel secara otomatis, jumlah parallel kapasitor untuk
mendapatkan facktor perbaikan yang diinginkan harus dapat dilakukan oleh pabrik pembuat
dan dinyatakan dalam sertifikat yang dikeluarkan oleh pabrik.
Kapasitor bank harus dapat menjaga agar tidak terjadi kompensasi berlebih, pada
prinsipnya adalah mengukur watt keluaran harus semurni mungkin dan dapat memperkecil
faktor kehilangan pada sistem.
Pengendali otomatis faktor koneksi daya harus mengendalikan kompensasi daya yang
reaktif secara terpusat dari sistem 3 fasa tanpa harmonic.
Unit kapasitor bank dengan kapasitas hingga 500 KVar ke atas harus berada pada satu
panel metal tersendiri dilengkapi dengan control faktor daya, sikring, kapasitor control rale,
―low loss‖ mika power capacitor dan terminal blok untuk koneksi ke sistem.
Alat Ukur
Alat ukur yang dipergunakan adalah jenis semi flush mounting dalam kotak
tahan getaran. Untuk Ampermeter dan Voltmeter dengan ukuran 96 x 96
mm dengan skala linier dan ketelitian 1% dan bebas pengaruh induksi serta
bersertifikat tera dari LMK / PLN ( minimum 1 buah untuk setiap jenis alat
ukur). Komponen-komponen pengukuran yang dipakai :
KW meter
Ampermeter
Voltmeter
Frequency Meter C
os Phi Meter
Signal Lamps :
Main CB ―ON‖
Main Failure
Genset Running
Genset on load
Alarm Enable
Battery on
Low oil Pressure
Over Temperatur
Engine Over Speed
Star Failure
Under Voltage
Charge Failure
Reverse Power
Emergency Stop
CB Tripped
Push Button :
Signal Lamp Test
55
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Signal Reset
Emergency Stop
CB ― Closed‖
CB ― Open‖
• Lampu yang dipakai dari jenis lampu incandescent dan PLC atau sesuai gambar.
Contoh harus disetujui oleh Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas.
5. Lampu PJU
• Armatur Artolite
• Lampu LED
• Solar Panel
• Battery
• Tinggi 9 meter
6. Lampu Exit
• Armatur Artolite
• Lampu Philips
• Rumah lampu dari plat baja/besi tebal minimal 0.5 mm dengan cat powder
coating warna putih.
• Frame terbuat dari allumunium extrusion tanpa cat dengan tebal 1.1 mm.
• Cover terbuat dari acrylic dengan tebal 2.0 mm.
• Tabung lampu yang dapat dipakai adalah jenis Cool Daylight / 54 atau sesuai
dengan persetujuan Pemberi Tugas .
• Lampu harus dilengkapi dengan nicad battery.
7. Lampu Taman
• Armatur Artolite
• Lampu Philips
• Tiang terbuat dari pipa baja diameter 1 1/4‖ – 2― dengan cat khusus. Tinggi dari
permukaan tanah 2,5 meter
• Braket tiang sesuai pabrikan.
8. Lampu Emergency
Sesuai dengan gambar perencanaan yang dilengkapi dengan nicad battery
dengan kapasitas mem back-up lampu minimal sampai dengan 2 jam.
7.3.6. Konduit
Konduit instalasi penerangan yang dipakai adalah dari jenis PVC High Impact.
Factor pengisian konduit harus mengikuti ketentuan pada PUIL.
perawatan.
b. Seluruh klem kabel yang digunakan harus buatan pabrik.
c. Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam junction box / doos,warna kabel
harus sama.
d. Juction box / doos yang digunakan harus cukup besar dan dilengkapi tutup pengaman.
1.5. PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN
7.3.8. Panel-panel
a. Sebelum pemesanan/pembuatan panel, harus mengajukan gambar kerja untuk
mendapatkan persetujuan perencana dan Konsultan Pengawas.
b. Panel-panel harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuat dan harus rata
( horizontal ).
c. Letak panel seperti yang ditunjukan dalam gambar, dapat disesuaikan dengan kondisi
setempat.
d. Untuk panel yang dipasang tertanam ( inbow ) kabel - kabel dari / ke terminal
e. panel harus dilindungi pipa PVC High Impact yang tertanam dalam tembok secara kuat
dan teratur rapi. Sedangkan untuk panel yang dipasang menempel tembok ( outbow ),
kabel-kabel dari / ke terminal panel harus melalui tangga kabel.
f. Penyambungan kabel ke terminal harus menggunakan sepatu kabel ( cable lug ) yang
sesuai.
g. Ketinggian panel yang dipasang pada dinding (wall-mounted) = 1,600 mm dari lantai
terhadap as panel.
h. Setiap kabel yang masuk / keluar dari panel harus dilengkapi dengan gland dari karet
atau penutup yang rapat tanpa adanya permukaan yang tajam.
i. Semua panel harus ditanahkan.
59
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
7.3.12. PENGUJIAN
a. Sebelum semua peralatan utama dari system dipasang, harus diadakan pengujian
secara individual. Peralatan tersebut baru dapat dipasang setelah dilengkapi
dengan sertifikat pengujian yang baik dari pabrik pembuat dan LMK / PLN serta
instansi lainnya yang berwenang untuk itu. Setelah peralatan tersebut dipasang,
harus diadakan pengujian secara menyeluruh dari system untuk menjamin bahwa
system berfungsi dengan baik. Semua biaya yang timbul dari pelaksanakan
pengujian menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan
b. Test meliputi :
Test Beban Kosong ( No Load Test ) Test Beban Penuh ( Full Load Test )
1. NO LOAD TEST
Test ini dilakukan tanpa beban artinya peralatan di test satu per satu seperti
misal pengujian Instalasi 0,6/1 KV (Kabel Tegangan Rendah):
• Pengukuran tahanan isolasi dengan megger 1,000 Volt
• Pengukuran tahanan instalasi dengan megger 1,000 Volt
• Pengukuran tahanan pentanahan
Dan harus diberikan hasil test berupa Laporan Pengetesan / hasil pengujian
pemeriksaan. Apabila hasil pengujian dinyatakan baik, maka test berikutnya
harus dilaksanakan secara keseluruhan ( Full Load Test ).
60
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
61
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
LED TL Philips
LED Philips
62
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
63
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
8.8. PENTANAHAN
Tahanan tanah harus lebih kecil dari 2 Ohm. Ground rod harus terbuat dari tembaga
seperti gambar rencana, ditanamkan kedalam tanah secara vertikal sedalam minimal 12
(dua belas) meter dan harus mencapai air tanah.
64
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
65
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
3.1. UMUM
a. Lingkup pekerjaan ini akan meliputi pengadaan, pemasangan, pengujian, garansi,
sertifikasi, service, pemeliharaan, penyediaan gambar terinstalasi (As-built Drawing),
petunjuk operasi dan pemeliharaan serta latihan petugas instalasi ini dari pihak Pemilik
bangunan.
b. Pelaksana Pekerjaan harus bertanggung jawab untuk mengenali dengan baik semua
persyaratan yang diminta didalam spesifikasi ini, termasuk gambar-gambar, perincian
penawaran ( Bills of Quantity ), standard dan peraturan yang terkait, petunjuk dari
pabrik pembuat, peraturan setempat dan perintah dari Konsultan pengawas selama
masa pelaksanaan pekerjaan.
c. Klaim yang terjadi atas pengabaian hal-hal di atas tidak akan diterima. Bila ternyata
terdapat perbedaan antara spesifikasi peralatan dan material yang dipasang dengan
spesifikasi yang dipersyaratkan, merupakan kewajiban Pemorong untuk penggantinya
tanpa ada penggantian biaya
tegangan Generator secara terus-menerus pada tegangan nominal sebesar 220/380 Volt
dengan toleransi tidak lebih dari 1,5 %.
Generator yang dipergunakan harus mampu menghasilkan daya listrik sesuai dengan
kondisi terpasang yang ditunjukkan didalam Gambar Rencana secara terus-menerus
pada putaran nominal mesin Diesel dan pada tegangan nominal
Generator yang dipergunakan harus dibuat untuk pemakaian dalam ruangan dengan
kelas pengamanan tidak kurang dari IP 23 dan dapat menahan kelebihan beban 10 %
selam 1 jam dalam selang waktu 12 jam.
Hubungan kumparan stator Generator hendaknya hubungan bintang dimana reaktansi
hubung singkatnya tidak lebih 15 %.
Mesin Diesel Generator secara keseluruhan harus mampu dioperasikan dari Panel
Kontrol Generator.
PKG harus mempunyai bagian yang dapat mengoperasikan mesin secara otomatis pada
saat terjadi gangguan pada sumber daya yang berasal dari PLN, dimana untuk
selanjutnya akan disebut Automatic Main Failure ( AMF ) type Digital. AMF module ini
bisa disuplai oleh Pelaksana Pekerjaan Genset yang pemasangannya dilakukan oleh
Panel Maker atau pengadaannya oleh panel maker dan pemasangan oleh Pelaksana
Pekerjaan.
AMF Digital yang dipergunakan harus dapat memberikan indikasi mengenai keadaan -
keadaan berikut :
Alat penghubung beban tersambung / terputus
Kegagalan start
Gangguan pada rangkaian pengisi battery
Kapasitas battery lemah
Gangguan operasi lainnya
AMF Digital harus dilengkapi dengan fasilitas peralatan sebagai berikut:
Saklar pemilih operasi manual / otomatis
Tombol penghenti bunyi bel
Tombol reset
Tombol penghenti operasi mesin
Tombol penguji lampu indicator dan bel
Dan lain-lain
AMF Digital harus mampu menjalankan Diesel Genset pada waktu tegangan PLN
mencapai batas 80 % dari tegangan nominalnya tanpa kelambatan waktu operasi.
Waktu start Diesel Genset adalah sekitar 10 – 15 detik kemudian.
AMF harus dapat menghentikan pelayanan Diesel pada waktu pelayanan dari PLN telah
normal kembali dan kemudian menghentikan Diesel dengan kelambatan waktu operasi
tidak kurang dari 10 menit.
Pelaksana Pekerjaan wajib menyediakan titik pentanahan bagi mesin Diesel Generator,
titik netral Generator, PKG dan semua bagian logam didalam Ruang Diesel, termasuk
rak dan tangga kabel dan pintu-pintu ruangan yang terbuat dari logam sesuai dengan
ketentuan ini.
3.4.2. Instalasi
Diesel Genset harus didudukan di atas pondasi dengan mempergunakan spring atau
rubber mounting yang direkomendasikan oleh pabik pembuat.
Spring anti vibration mounting harus mempunyai effisiensi tidak kurang dari 95%.
Posisi Diesel Genset harus lurus baik secara vertical maupun horizontal.
Anchor dari Diesel Genset harus benar-benar tepat pada lubang pondasi yang telah
ditetapkan dan dicek dengan baik dan kuat.
Pipa exhaust dan Silencer harus diisolasi dengan Rockwool 2‖ density 60 kg/m³ dan
dibungkus dengan galvanized sheet di sepanjang pipa ( jacketing ).
Sambungan pipa ke mesin harus mempergunakan flexible joint.
68
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
3.4.3. Pengujian
Test pabrik pembuat harus dilakukan menurut standard pabrik dan minimal meliputi
testing :
Insulation level
Squence
Protection device
Operation
Full load running ( Load Bank / Building Load )
Temperature rise
Governour control
Sound pressure level
Test lapangan harus dilakukan minimal meliputi :
Squence
Protection device
Operation
Sound pressure level
Load running ( Load Bank / Building Load ) :
- 0% selama 15 menit tanpa interupsi.
- 25% selama 1 jam tanpa interupsi.
- 0% selama 1 jam tanpa interupsi dan rejection & sudden load test
- 75% selama 2 jam tanpa interupsi
- 100% selama 1 jam tanpa interupsi
- 110% selama 1 jam tanpa interupsi
- 100% selama 3 jam tanpa interupsi dan rejection & sudden load
test
• Setelah lulus uji dengan load bank, akan dilakukan uji beban nyata selama 2 hari ( 2 x
24 jam)
70
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Peralatan, bahan dan material yang dipergunakan harus memenuhi spesifikasi. Pelaksana
Pekerjaan dimungkinkan untuk mengajukan alternative lain yang setaraf dan Pelaksana
Pekerjaan baru dapat menggantinya bila sudah ada persetujuan resmi dan tertulis dari
Konsultan Pengawas dan Pemberi Tugas.
2. Alternator Frekuensi : 50 Hz
Power Factor: 0,8
72
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
c. Bila ternyata ada perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan yang dipasang dengan
spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban Pelaksana Pekerjaan
untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada
pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.
• Operating Temp: 32ºF to 120ºF (0ºC to 49ºC) Storage Temp: -4ºF to 140ºF (-
20ºC to 60ºC)
• Humidity: 0 to 93% RH, Non-Condensing Altitude: 6,000 ft (1,828 m)
maximum
• Sensitivity Range : ULI / ULC - 0.61% to 1.91% obscuration/foot
• User Selected Alarm Sensitivity Settings : Most Sensitive: 0.7%/ft.; More
Sensitive: 1.0% /ft. Normal: 1.2% /ft. Less Sensitive: 1.4% /ft.; Least
Sensitive: 1.6% /ft.
• Pre-alarm Sensitivity : 5% increments, allowing up to 20 pre-alarm settings
• Operating Voltage : 15.2 to 19.95 Vdc (19 Vdc nominal)
• Operating Current : Quiescent: 45µA @ 19 V; Alarm: 45µA @ 19 V Emergency
Standalone Alarm Mode: 18mA Pulse Current: 100 µA (100 msec) During
Communication: 9 mA maximum
• Standard : UL, ULC, MEA, CSFM
Alarm Bell
Persyaratan teknis harus dipenuhi :
- Konstruksi : Anti karat
- Operating Voltage : 18 s/d 36 V DC
75
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Zone Indicator
Zone Indicator ini menunjukan zone mana yang bekerja. Zone Indicator ini ditutup
dengan plastik dan pada tutup ini terdapat tulisan Zone Number (Nomor Zone) yang
disesuaikan dengan letak zone indicator tersebut.
Indicator Lamp
Indicator Lamp merupakan lampu indikator yang dipasang paralel dengan group
detector. Lampu indicator ini akan menyala hanya jika group detector yang
bersangkutan bekerja.
Pipa Konduit
Semua kabel harus dipasang didalam pipa konduit PVC High impact dia. 20 mm, baik
yang diatas plafond (horizontal) maupun yang di dinding / tembok / beton ( vertikal ).
Pemasangan pipa konduit vertikal harus inbow. Seluruh kotak sambungan,
persimpangan, dan lain-lain harus dipasang tutup sehingga tidak akan masuk benda-
benda lain kedalam kotak tersebut. Seluruh saluran ini harus terpisah dengan sistem
saluran lainnya yang terdapat pada bangunan ini.
Kabel
Jenis kabel yang digunakan untuk instalasi fire alarm adalah sebagai
berikut :
- NYA 3 x 1,5 mm2 : kabel power dari MCFA ke Module di terminal box
- NYA 2 X 1,5 mm2 : kabel power horn & strobe
- STP AWG # 18 1 pair : instalasi kabel looping dari MCFA ke Terminal Box/module
dan Detector Addresable
- NYA 2 x 1,5 mm2 : instalasi antar detector konvensional dan manual break glass
- NYA 3 x 1,5 m2 : instalasi dari module ke PAC, Horn & Strobe, Flow Switch dan
Tamper Switch
76
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
4.7. LAIN-LAIN
Peralatan-peralatan tambahan yang diperlukan, walaupun tidak digambarkan atau
disebutkan dalam spesifikasi ini harus disediakan oleh Pelaksana Pekerjaan sehingga
instalasi dapat bekerja dengan baik dan dapat dipertanggung jawabkan. Ditempat
pekerjaan, pengawas menempatkan petugas pengawas yang bertugas setiap saat
untuk mengawasi pekerjaan Pelaksana Pekerjaan agar pekerjaan dapat dilaksanakan
atau dilakukan sesuai dengan isi Surat Perjanjian serta dengan cara-cara yang benar
dan tepat serta cermat.
77
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Microphone.
Pagging Microphone type Dynamic Microphone dengan Patern Omini Directional.
Frekwensi respone antara 50 Hz sampai dengan 15 kHz. Microphone harus dilengkapi
dengan Heavy Duty Press to Talk Switch.
Volume Control/Attenuator.
Volume Control/Attenuator mempunyai 5 step pembesaran volume. Input Range : 0,5 W
~ 60 W atau disesuaikan dengan kebutuhan.
DVD/CD Player
Frequency Response : 30 – 10.000 Hz
Distortion : 1%
S/N Ratio : 50 dB
78
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
5.7. LAIN-LAIN.
Peralatan-peralatan tambahan yang diperlukan, walaupun tidak digambarkan atau disebutkan
dalam spesifikasi ini harus disediakan oleh Pelaksana Pekerjaan sehingga instalasi dapat
bekerja dengan baik dan dapat dipertanggung jawabkan. Ditempat pekerjaan, pengawas
menempatkan petugas pengawas yang bertugas setiap saat untuk mengawasi pekerjaan
Pelaksana Pekerjaan agar pekerjaan dapat dilaksanakan atau dilakukan sesuai dengan isi
Surat Perjanjian Pelaksana Pekerjaan serta dengan cara-cara yang benar dan tepat, serta
cermat.
81
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
82
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
6.1. UMUM
6.1.1. Setiap Kontraktor yang menangani pekerjaan ini, haruslah mempelajari seluruh Dokumen
kontrak dengan teliti, untuk mengetahui kondisi yang berpengaruh pada pekerjaan.
6.1.2. Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam spesifikasi
ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan-bahan dan peralatan yang
digunakan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini.
6.1.3. Bila ternyata ada perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan yang dipasang dengan
spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban Kontraktor untuk
mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini
tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.
6.2.6. Pengadaan dan Pemasangan PABX dan Pesawat Telepon sesuai dengan spesifikasi dan
gambar perencanaan.
6.2.7. Pengadaan dan Pemasangan Peralatan MATV system yang terdiri dari :
- Perangkat Antena Parabola
- Perangkat Receiver & Combiner TV
- Perangkat Distribusi signal video TV (Optical Transmitter TV)
6.2.8. Pengujian sistem integrasi untuk instalasi dan peralatan utama
6.2.9. Membuat gambar terpasang dan buku petunjuk penggunaan (instruction manual)
6.2.10. Membuat gambar terpasang dan buku petunjuk penggunaan (instruction manual)
83
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
84
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
6.3.6. Splitter
· Splitter yang digunakan yaitu dengan splitting ratio 1:8
· Interface yang digunakan adalah interface SC
· Panjang gelombang FBT Splitter adalah 1310• ± 50nm and 1490• ± 10nm and 1550• ±50nm
· Insertion loss maximal 11.5 dB dari mainport ke masing-masing port.
· Storage temperature -40’ Celcius sampai 85’ Celcius
85
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
· Pabrikasi
6.3.12. UPS
· Technology : On Line, Double Conversion + By Pass
· Tegangan Input : 3phase 380/400 VAC.
· Tegangan Output : 230 VAC.
· Power Factor Output : min. 0,8
· Waveform : Pure sine wave
· THD : ≤ 3% (linear Load)
· Over Load : 110% - 30 menit
· 125% - 10 menit
· 150% - 1 menit
· Maintenance Bypass : Yes
· Communication : RS-232/RS485 dan dry contact (Modbus dan SNMP option)
· Protection : Battery Low, Over Load, Over Temperature, Short Circuit Output Over Voltage,
output Low Voltage.
· Kapasitas : sesuai gambar
· Backup Batery : 30 menit
6.4. TELEPON
6.4.1. IP PABX
· Sistem Telephone yang digunakan adalah PABX System yang berbasis IP, dari product yang
paling akhir dan sesuai Standard STO Telkom.
· Kapasitas PABX direncanakan menggunakan 5 CO Trunk dan 50 user yang dapat
dikembangkan hingga 100 extension tanpa harus mengubah system yang ada.
· PABX ini mempunyai fitur-fitur antara lain :
- Off Hook Call Announce
- Station Lock Password
- Account Code
- Feature Promting Soft Key
- Automatic Call Distributor
- Remote Maintenance
86
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
- Voice Over IP
- Automatic Call Distribution
- Intelligent Call Routing dan Interactive Voice Response
- Reporting dan Monitoring
- Recording Solution
- Audit report
- Automatic wake-up calls
- Call restriction
- Message registration
- Message waiting Indicators
- PMS Interface
- Call Transfer
- Call Hold
- Night Service
- Multi Party Conference
- Waiting Massage
- Call Pick Up
6.4.4. CCTV
6.4.4.1. Jenis Kamera :
Seluruh jenis kamera harus IP addressable, memiliki kemampuan Interface Protocol; TCP/IP, HTTP,
FTP, SMTP, DNS & DHCP dan dapat melakukan pengiriman data video stream maupun suara melalui
jaringan kabel data. Converter analog video to digital data (IP) dapat berupa alat yang sudah menjadi
satu dengan mesin kamera (built-in) maupun menggunakan alat terpisah dari mesin kamera
(additional converter).
Penggunaan additional converter harus memperhatikan ukuran dan letak alat tersebut sehingga tetap
dapat diakomodasi dalam konfigurasi teknis yang ada dan kondisi lapangan.
87
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
88
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
89
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
6.4.5. Conduit
6.4.5.1. Kabel-kabel Horizontal dan Vertical harus dimasukkan ke dalam pipa pelindung/konduit dari
pipa PVC High Impact berdiameter minimum 20 mm.
6.4.5.2. Pemasangan konduit harus rapi, kuat dan teratur.
6.4.5.3. Setiap sambungan harus dilakukan pada kotak sambung (doos) yang dilengkapi penutup.
6.4.5.4. Untuk mempermudah pengenalan, maka konduit kabel telepon harus dicat warna biru selebar
3 cm di setiap jarak lebih kurang 1 meter.
6.4.5.5. Pemasangan konduit harus dilengkapi klem, elbouw dan peralatan bantu lain yang sesuai serta
dipasang dengan cara yang benar.
90
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
9. Semua kabel yang dipasang menembus dinding atau beton harus dibuatkan sleeve dari
pipa galvanis dengan diameter minimal 2,5 kali penampang kabel.
10. Label pada patch panel harus disusun berurutan demikian pula dengan yang di sisi user
harus pula disesuaikan dengan nomor yang terpadat pada patch panel.
11. Setiap pemasangan kabel-kabel data harus diberikan cadangan kurang lebih 1 m setiap
ujungnya.
12. Penyusunan pipa conduit kabel diatas kabel tray harus rapih dan tidak boleh saling
menyilang.
13. Penyambungan pipa conduit kabel menggunakan sock yang ukurannya sesuai dengan
besaran pipa conduit.
14. Besaran pipa conduit adalah 20mm.
15. Rack mount harus dilengkapi dengan grounding untuk menghindari adanya gelombang
elektromagnetik yang mempengaruhi arus kabel data.
16. Pemasangan Wall mount rack harus rapi dan tidak boleh miring, juga harus kuat. Untuk
memperkuat wall mount rack digunakan dynabolt ukuran S8.
17. Tahanan pentanahan yang dipasang pada rack mount maksimum 2 ohm.
18. Pemasangan kabel ledder ditempel pada tembok di bawah rack mount ayng
menghubungkan antar rack mount dengan titik.
19. Kabel yang dipasang diatas trunking dan kabel ladder harus diklem dengan klem-klem
kabel anti ultra violet.
20. Setelah semua instalasi terpasang maka harus dilakukan mergering pada setiap titik
instalasi, agar kita dapat mengetahui instalasi tersebut dapat berfungsi dengan baik.
Prosedur Kerja Pekerjaan Kabel Data
1. Tujuan:
• Memastikan kebenaran pekerjaan instalasi kabel data pada sebuah ini gedung.
• Memudahkan pelaksanaan pekerjaan instalasi kabel data .
2. Alat-alat:
• Tang potong
• Tang Kombinasi
• Obeng -/+
• Pisau kater
• Magger test
• Tester
• Dll
3. Urutan kerja
a. Pelajari gambar
• Pelajari gambar kerja dan pastikan gambar tidak ada perubahan dan
sudah dikoordinasi dengan pekerjaan lain
• Hitung jumlah material yang digunakan
• Pastikan persediaan material cukup sesuai gambar
b. Pemilihan alat dan bahan
91
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
• Periksa alat yang akan digunakan dan pastikan alat tersebut layak digunakan
• Pilih material yang sesuai dengan spek dan sudah disetujui
• Hindari pemakaian bahan material yang rusak/bekas
c. Pemipaan
• Beri tanda dilapangan ( marking )
• Lakukan pembentukan pipa ( bending ) pada daerah yang diperlukan
• Lakukan pengeboran tempat untuk klem
• Pemberian warna sesuai warna instalasi kabel data.
• Pastikan klem pada instalasi kencang ( pipa tidak bergerak )
d. Pengonekan
• Tarik kabel ke dalam pipa yang sudah dipasang
• Lakukan penarikan dengan kawat pancing
• Pilih kawat pancing yang kuat dan lentur
• Pastikan jumlah kabel untuk pipa pada jumlah yang benar
• Pemakaian box untuk tempat kabel
• Kelompokan kabel yang sudah di tarik dan diberi label
• Kelompokan kabel yang sudah di tarik dan diberi label
• Pastikan installasi tidak ada yang tertinggal
e. Testing
• Lakukan magger test dan test instalasi
• Pastikan instalasi benar
f. Rekaman-Rekaman
• Berita acara test commisioning
• Chek list pekerjaan
6.6. TESTING/COMMISSIONING
6.6.1. Tahap–tahap Pengetesan Kabel dan Unit LAN
Setelah instalasi seluruh kabel dan komponen LAN telah diselesaikan dan siap untuk
dioperasikan, harus di adakan pengetesan yang di laksanakan oleh pemborong disaksikan
bersama – sama pihak BSG dan perencana. Testing dan commissioning jaringan kabel di
lakukan tahap demi tahap dari tiap outlet ke patch panel pada satu lantai (horizontal testing)
dan dari masing– masing lantai ke main patch panel (vertical testing),sedangkan testing dan
commissioning untuk komponen LAN akan di lakukan di setiap lantai dan dikeseluruhan
system sampai system tersebut berjalan dengan baik dan disetujui oleh pihak MK/Owner.
1. Pengetesan Kabel Serat Optik
Alat–alat yang dibutuhkan untuk pengetesan kabel serat Optik :
1. Optical Loss Test Set ( OLTS )
2. Kabel jumper 4 core Digunakan untuk koneksi equipment dan kabel serat optik
3. Infrared viewing device Digunakan untuk menentukan adanya sinyal optis
2. Pengetesan Loss Kabel Serat Optik
Pada saat melakukan pengetesan harus dihindari melihat secara langsung pada keluaran
sumber optik, pada ujung kabel serat optik, atau pada ujung kabel yang terhubung ke alat
pengukur loss.
1. Set OLTS sesuai dengan instalasi pada buku panduan pemakaian test set .
2. Atur OLTS ke nilai nol, dengan tujuan untuk menghilangkan tegangan offset yang bias
menyebabkan error pada saat pengukuran cahaya yang rendah levelnya . Pengesetan
ke nilai nol juga menghilangkan losses pada kabel jumper. Untuk mengeset OLTS kenilai
nol, pasang sebuah jumper antara outlet sumber dan outlet detector OLTS pada lokasi A
. Lakukan hal yang sama pada ujung kabel di lokasi B. Pada kedua lokasi OLTS harus
diset ke nilai nol .
3. Tekan tombol zero Set terus menerus selama 1 detik atau lebih . lakukan kurang lebih
dari 20 detik untuk menyelesaikan pengaturan ini .
4. Ukur loss pada satu arah. Pada lokasi A, lepas jumper dari outlet detector OLTS dan
hubungkan ke kabel serat optik. Pada lokasi B, lepas jumper dari lokasi detektor.
Hubungkan test jumper antara ujung kabel serat optic dan outlet detector pada lokasi B
. Los pada arah A ke B diukur pada lokasi B.
5. Ukur loss dari arah yang lain. Lepaskan jumper D2 dari jalur kabel fiber pada lokasi B.
92
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Hubungkan jumper S2 ke jalur kabel fiber . Lepaskan jumper S1 dari jalur fiber pada
lokasi A. Jumper D1 dihubungkan dari outlet detector pada OLTS di lokasi A ke jalur
fiber . Loss dalam arah B ke A diukur pada lokasi A.
6. Transmission loss adalah rata-rata dari loss pada kedua arah tersebut.
7. Catat semua data.
8. Ulangi procedure diatas. Jika data hasil pengukuran menunjukan nilai yang lebih tinggi
dari pengukuran pertama, maka semua konektor harus dibersihkan dan pengetesan
diulang kembali. Juga dilakukan pengecekan pada peralatan dan kondisi konektor pada
jumper .
9. hasil pengukuran tidak boleh melewati nilai seperti yang tercantum pada technical
specification.
6.6.2. Setelah pekerjaan Telephone ini diselesaikan, harus dilakukan Testing dan Commissioning
yang disaksikan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.
6.6.3. Biaya Testing menjadi beban Kontraktor
6.8.3. Garansi
Garansi diberikan selama satu tahun untuk seluruh hardware produk (Hub, Router,
Cabling, etc.) dan selama 90 hari untuk produk software.
6.9. DOKUMENTASI
Pemborong harus menyediakan dokumentasi dari keseluruhan jaringan computer yang telah
di install yang terdiri dari :
1. Instalasi Checklist
2. Problem dan Event Log
3. Daftar Inventary Peralatan
4. Daftar Lokasi Peralatan
5. Hasil kabel testing (dB Loss, Next Readings, etc)
6. Gambar jaringan secara lengkap (physical & logical)
7. Serial numbers
8. Quick Reference Sheets
9. Manual
93
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
94
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Garis besar lingkup pekerjaan instalasi Lift/Elevator yang dimaksud adalah sebgai berikut :
1. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian Lift/Elevator, lengkap dengan
kontrol dan accessoriesnya.
2. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian sumber daya listrik, panel-panel,
peralatan control dan lain-lain bagi instalasi ini.
3. Pengadaan, pemasangan semua pekerjaan sipil yang diperlukan dari instalasi
Lift/Elevator ini.
4. Menyerahkan gambar-gambar, buku petunjuk cara menjalankan dan memelihara
serta data teknis lengkap peralatan instalasi yang terpasang.
5. Mengadakan pemeliharaan instalasi ini secara berkala selama masa pemeliharaan.
6. Memberikan garansi terhadap mesin/peralatan, dan instalasinya yang terpasang
selama 1 (satu) tahun sejak serah terima pertama.
95
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
dan yang lain pada bagian bawah kereta tepat di Guide Rail. Gide Shoes yang dipakai
adalah tipe Roller Setiap guide shoes harus dilengkapi dengan sistem pelumas sendiri (
self lubrication ) untuk mencegah cepatnya ke-ausan. Pada rangka bagian bawah yang
merupakan tempat tumpuan lantai kereta, harus terdapat bantalan karet.
2. Lantai Kereta
Terbuat dari plat baja yang dicat anti karat dan dilapisi dengan heavy duty tile, warna
ditentukan kemudian. Bagian bawahnya dilapisi dengan suatu bahan peredam suara.
Ukuran dan kekuatan dari lantai ini harus sesuai dengan kapasitas angkut elevator
3. Dinding Kereta Elevator
□ Dinding dalam konstruksinya harus sedemikan rupa sehingga mudah dipasang atau
dilepas, sehingga memudahkan dalam perakitan di lapangan. Pada bagian luarnya
harus dilapisi dengan suatu bahan peredam suara.
4. Langit-langit Kereta Lift/Elevator
□ Ketinggian langit-langit kereta ini tidak berkurang dari 2300 mm dimana terdapat pintu
darurat yang hanya bisa dibuka dari atas kereta dan dilengkapi safety switch sehingga lift
tidak beroperasi selama pintu tersebut terbuka. Terdapat lampu untuk penerangan
normal dan untuk penerangan darurat dengan sumber daya dari batere tipe NI-CAD dry
cell lengkap dengan automatic chargernya. Jenis lampu disesuaikan dengan interior yang
dipilih oleh Architect, kecuali belum ditentukan, maka dapat digunakan sebagai acuan
adalah type Flourescent ligthting circular milky white acrylic cover ( khusus untuk lift
penumpang ), atau 2 buah flourescent (TL) 2x20 watt dengan milky white acrylic
cover. Terdapat exhaust Grille dengan Exhaust Fan yang diletakkan diatas kereta. Pada
bagian atas harus dilapisi dengan suatu bahan peredam suara.
5. Pintu Kereta Lift/Elevator
Terdiri atas dua panel automatic center opening dengan dimensi seperti tergambar untuk
lift dengan type Single Door. Terdiri atas masing-masing dua panel automatic center
opening dengan dimensi seperti pada gambar untuk lift dengan type Through Door.
Penggerak pintu kereta adalah motor listrik yang dilengkapi alat pengukur kecepatan.
Pada bagian dalamnya harus dilapisi dengan suatu bahan peredam suara
6. Indikator Kereta Lift/Elevator
□ Terletak diatas pintu kereta yang dilengkapi dengan penunjuk arah perjalanan kereta,
indicator posisi sangkar elevator dengan tipe digital disertai bunyi bel.
7. Car Operating Panel
□ Terbuat dari stainless steel plate finish
□ Push button yang dipakai merupakan soft touch button yang menyala bila tersentuh.
Untuk Lift dengan type Trough Door setiap bagian dari pintu lift dilengkapi dengan
□ Car OpeTraetridnigri Patn
aselp
. eralatan sebagai berikut :
∗ Push button untuk setiap lantai
∗ Push button untuk membuka pintu kereta
∗ Push button untuk menutup pintu kerete
∗ Push button untuk emergency stop
∗ On-Off switch untuk independent operation
∗ Key switch untuk independet operation
∗ Lampu tanda kelebihan penumpang yang dilengkapi dengan buzzer
∗ Plat nama dari pabrik pembuat lift
∗ Tulisan kapasitas lift penumpang
8. Pintu Lift dan Pintu Shaft
Lift harus dilengkapi dengan sistem pintu yang bekerja secara otomatis. Pintu harus
mempunyai mekanisme kerja membuka dan menutup secara serempak, sesaat setelah
kereta lift datang di suatu lantai dan sesaat sebelum kereta lift bergerak meninggalkan
lantai.
□ Pintu kereta dan pintu shaft harus membuka dan menutup secara serempak, sesaat setelah
kereta lift datang di suatu lantai dan sesaat sebelum kereta lift bergerak meninggalkan
lantai. Pada saat lift bergerak, pintu kereta tidak bolah dapat dibuka dari dalam kabin,
meskipun tombol pembuka pintu ditekan. Pada saat lift bergerak, motor listrik penggerak
pintu harus memberikan torsi yang cukup kuat pada daun pintu, untuk
96
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Sistem interlock electro mechanical pada pintu shaft tersebut harus dapat dibuka dari
kabin, pada saat lift berhenti pada suatu lantai. Sistem interlock harus dibuat sedemikian
sehinggaa dapat dilepas dari dalam kabin, pada saat tidak ada sumber daya listrik. Semua
peralatan interlock dan kunci dari pintu kereta dan pintu shaft harus dapat diperiksa,
ditest dan diganti bagian-bagiannya, apabila rusak. Semua pintu lift harus dilengkapi
dengan kontak-kontak listrik yang mencegah lift bergerak kecuali apabila pintu-pintu telah
tertutup rapat. Kontak-kontak ini harus diletakkan sedemikian rupa sehingga tidak dapat
dicapai oleh orang-orang yang tidak berkepentingan.Untuk lift tertentu pintu lift
dilengkapi dengan kaca. Pintu lift harus dilengkapi dengan ―safety edge‖ yang terpasang
dari ujung atas sampai ujung bawah panel pintu.
Apabila peralatan ini menyentuh orang atau benda pada saat pintu sedang menutup,
maka pintu kereta dan pintu shaft secara otomatis harus kembali pada posisi membuka
penuh. Pintu baru akan menutup kembali secara otomatis, setelah melampaui waktu yang
ditentukan.
97
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
∗ Sambungan rail terbuat dari plat baja setebal 1‖ dan panjangnya 14,5‖ yang dipasang
dengan mur baut 5/8‖ sebanyak empat buah di setiap sisinya.
□ Untuk Counter Weight
∗ Rail yang dipakai harus terbuat dari profil baja T dengan lebar flange, ketinggian dan
berat nominal sesuai standart kapasitas.
∗ Rail harus dipasang pada bracket pada setiap jarak 2 meter maksimum dengan
memakai besi siku ukuran 80x80x8 mm.
∗ Rail harus diklem pada bracket dengan memakai sliding slip dan mur baut 5/8‖.
∗ Sambungan rail terbuat dari plat baja setebal ½‖ dan panjangnya 12‖ yang dipasang
dengan mur baut 5/8‖ sebanyak empat buah di setiap sisinya.
□ Rail harus dilapis dengan suatu bahan anti karat dan pemegang rail harus dicat anti
karat.
□ Selain ketentuan tersebut diatas, konstruksi dari rail harus memenuhi persyaratan
yang telah ditentukan dari pabrik.
8. Counter Weight
Rangka counter weight terbuat dari profil baja.
Isi counter weight adalah sebesar Kereta Elevator ditambah dengan 50 % dari
kapasitas beban (balancing 50%), yang terbuat dari besi cor. Rangka counter weight
harus dicat anti karat dan isinya dilapis dengan suatu bahan anti karat.
9. Campensating
□ Terdiri dari rope yang terbuat dari kawat baja dengan inti kawat baja yang dilengkapi
dengan rope tensioning. Rope tensioning berupa pulley yang diberikan beban,
diletakkan di pit dan dilengkapi dengan safety switch.
10. Rem
□ Rem harus menggunakan sistem arus listrik. Semua rem harus dirancangkan untuk dapat
bekerja pada kapasitas normal dan sanggup memegang dan memberhentikan lift pada
kondisi yang paling berat/sukar. Sirkuit sistem kontrol rem harus saling mengunci
(interlock) secara elektris dengan sirkuit kontrol motor traksi dan harus direncanakan
dan diatur sehingga rem hanya bekerja untuk memegang kabin lift pada saat lift
telah berhenti di suatu lantai dan rem tidak digunakan untuk memberhentikan lift.
Sepatu rem harus bekerja tanpa menimbulkan suara keras. Kontraktor Lift harus
menyediakan satu alat yang gunanya khusus untuk melepas rem secara manual
setelah kereta lift berhenti secara darurat.
11. Sepatu Penuntun ( Guide Shoes )
□ Sepatu penuntun harus berbentuk roda atau bentuk lain yang sesuai dengan standart
pabrik dan terikat secara kuat pada bagian atas dan bawah dari kereta lift dan counter
weigth. Setiap sepatu penuntun harus bergerak pada permukaan rel penuntun dengan
halus.
98
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
11.8. ROPE
1. Rope / Belt yang dipakai adalah kawat baja dengan inti kawat baja.
2. Diameter minimum dari rope yang dipakai disesuaikan dengan kapasitas lift secara
standart.
3. Sistem pemasangan rope adalah 2 : 1 dimana ujung dari pada rope dipasangkan pada
rope end (detch and Hitch) yang terletak pada suatu profil baja dengan dilapisi karet
setebal 25 mm dan dilengkapi safetay switch dan per.
4. Sertifikat kawat penggantung harus diserahkan kepada pemilik sebelum pelaksanaan.
Ketinggian langit-langit kereta ini tidak kurang dari 2300 mm dimana terdapat pintu
darurat yang hanya bisa dibuka dari atas kereta dan dilengkapi safety switch sehingga
lift tidak beroperasi selama pintu tersebut terbuka.
□ Pemindahan rangkaian dari jaringan listrik PLN ke Diesel Emergency Set dilakukan
secara otomatis di panel utama dan pekerjaan ini termasuk tugas Kontraktor
Listrik. Bila sumber listrik utama dari PLN telah terhubung kembali maka
rangkaian akan dipindahkan ke keadaan semula pada panel utama listrik di lantai
Basement. Pada saat pemindahan tersebut, lift akan berhenti sesaat dan
secepatnya setelah mendapatkan aliran listrik, maka lift akan bekerja secara
normal kembali. Lengkapi dengan peralatan ARD (Automatic Rescue Device).
99
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Sakelar ini harus diberi tulisan yang jelas untuk kedudukan ―ON‖ atau ―OFF‖.
Perlu dilengkapi Supervisory panel dengan 3 buah intercom yang diletakkan di Ruang
Mesin. Ruang Maintenance dan Ruang Security. Dengan mendudukkan sakelar pada
posisi Sakelar pada posisi ―ON‖, maka lift akan bekerja sebagai berikut :
□ Semua panggilan lift dan permintaan lantai akan dibatalkan, dan tidak ada
panggilan atau permintaan baru terdaftar.
□ Sistem kerja lift akan berubah dari kontrol secara kolektif menjadi tidak kolektif.
□ Tanpa melihat arah geraknya, lift secara otomatis akan bergerak turun ke lantai
dasar, tanpa berhenti di lantai-lantai lain.
100
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
DATA LIFT
KETENTUAN DIMENSI
Ukuran Kereta Elevator : Disesuaikan dengan masing-masing produk
Ukuran Bukaan Pintu (mm) : 900 x 1200 mm
Ukuran Hoistway (mm) : Sesuai gambar (tersedia)
Kedalam Pit (mm) : 1800 mm
Tinggi Overhead (mm) : Sesuai gambar (tersedia)
Ukuran R.Mesin Elevator : Sesuai gambar (tersedia)
ENTRANCE DESIGN
Model Entrance : NARROW JAMB with Painted Powder Coating
Landing Doors : Painted
Landing Sills : Extruded hard alumunium
Floor : Granite
SIGNAL FIXTURES
Dalam Kereta Lift
Face plate of car Hall : Stainless steel hair line position indikator operating
Panel
Car position and direction : Standard type heavy duty
Indicator Dot type/stainless steel hairline finish Faceplate
Car operating Panel : Soft touch button
Pengaman ujung pintu : Door safety edge
Entrance Hall
Car Positioan Indicator : Push Button
Hall Lantern : Vertical circular type setiap lantai
Arrival gong : setiap lantai
Face plate of signal : Stainless steel
Face plate of signal : Stainless steel
101
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
102
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Konsultan Perencana
Gedung Kuliah Jurusan Peternakan PT. Adhika Karsa Pratama