Mahasiswa 1
Nama : Hasyim Dhafirozi Andi
NRP : 03111640000164
Departemen/Fakultas : Teknik Sipil / Fakultas Teknik Sipil
Lingkungan dan Kebumian
Mahasiswa 2
Nama : Simeon Adita Narwastu
NRP : 03111640000165
Departemen/Fakultas : Teknik Sipil / Fakultas Teknik Sipil
Lingkungan dan Kebumian
Menyetujui Menyetujui
Dosen Pembimbing Dosen Pembimbing Lapangan
Mengetahui
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
sehingga penulis dapat menyelesaikan “Laporan Kerja Praktik Klapa Village
Pondok Kelapa” ini dan tepat waktu.
Penulis sadar bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga
kritik dan saran sangat penulis butuhkan dalam penyempurnaan laporan yang akan
datang. Oleh karena itu, penulis berharap laporan ini dapat bermandaat bagi
peminat teknik sipil.
Akhir kata, penulis mengucapkan mohon maaf apabila ada yang salah
dalam penyusunan dan pengolahan laporan ini. Atas perhatiannya, penulis
ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN EVALUASI LAPORAN ............................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Kerja Praktik ................................................................. 1
1.2 Tujuan Kerja Praktik ............................................................................. 2
1.3 Peserta Kerja Praktik ............................................................................. 3
1.4 Metode Pelaksanaan Kerja Praktik ......................................................... 3
BAB 2 TINJAUAN UMUM PROYEK ................................................................... 5
2.1 Latar Belakang Proyek ........................................................................... 5
2.2 Data Proyek ............................................................................................ 5
2.3 Ruang Lingkup Proyek ........................................................................... 6
2.4 Diagram Alur Organisasi Proyek ............................................................ 7
2.5 Struktur Organisasi Proyek .................................................................... 8
2.6 Lokasi Proyek ......................................................................................... 9
2.7 Site Plan Proyek ...................................................................................... 9
2.8 Site Installation Tower B ....................................................................... 10
2.9 Standar Operasional Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)................ 10
BAB 3 METODE PEMBAGIAN ZONASI PEKERJAAN TOWER B................... 14
3.1 Metode Pembagian Zonasi Pekerjaan Tower B ...................................... 14
3.2 Schedule Pekerjaan Tower B ................................................................. 15
BAB 4 TOPIK DAN TUGAS KHUSUS KERJA PRAKTIK ................................. 16
4.1 Quality Control..................................................................................... 16
4.2 Pekerjaan Pemancangan Berdasarkan Metode Pelaksanaan .................. 22
4.2.1 Tes Sondir ...................................................................................... 23
4.2.2 Tes Coring ...................................................................................... 24
4.2.3 Desain Tiang Pancang ...................................................................... 25
4.2.4 Tiang Pancang Indikator................................................................... 28
4.2.4.1 Pile Driving Analyzer (PDA) Test .................................................. 29
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kerja Praktik
Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
merupakan salah satu departemen di ITS yang memiliki visi menjadi
sumber daya untuk teknik sipil Indonesia yang mendukung pengembangan
infrastruktur berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. Sebagai langkah
untuk mencapai visi tersebut Teknik Sipil ITS melakukan proses
pendidikan sarjana, magister, dan doktor.
Program Sarjana S-1 Departemen Teknik Sipil ITS sebagai strata
pendidikan tinggi pertama dalam studi teknik sipil ITS bertujuan untuk
menghasilkan lulusan teknik yang mampu bekerja sama dalam kelompok
untuk merancang infrastruktur Teknik Sipil yang ramah lingkungan, dan
memiliki keterampilan enterpreneur, serta memiliki pengetahuan yang
cukup. untuk meningkatkan diri mereka berdasarkan filosofi pembelajaran
seumur hidup. Departemen Teknik Sipil telah menyusun kurikulum
pembelajaran untuk program ini dengan setiap pertimbangan yang
mengikuti perkembangan studi teknik sipil saat ini. Program yang dibuat
diharapkan dapat menolong mahasiswa untuk mempelajari program studi
teknik sipil dan mencetak alumni yang sesuai dengan tujuan tersebut
diatas.
Sebagai upaya untuk meningkatkan pengalaman kepada mahasiswa
Program Studi (Prodi) S-1 , kerja praktik merupakan bagian yang harus
diambil di dalam kurikulum Program Sarjana S-1 Departemen Teknik
Sipil ITS. Dalam Buku Pedoman Kerja Praktik(KP) disebutkan bahwa KP
mengarahkan mahasiswa menjadi “Getting More Experienced". Nilai ini
memposisikan KP sebagai proses yang seharusnya membuat mahasiswa
dapat merasakan pekerjaan Teknik Sipil di lapangan nyata, yang nantinya
akan menjadi pengalaman yang membekali mahasiswa tersebut setelah
lulus dan berkecimpung di dunia kerja.
4. Asitensi
Asistensi dilakukan kepada Dosen Pembimbing kerja praktik di
Departemen Teknik Sipil ITS Surabaya dengan mengirim laporan
BAB 2
TINJAUAN UMUM PROYEK
2.1 Latar Belakang Proyek
Dalam sejarahnya, proyek ini bernama Pondok Kelapa Village dan
dikerjakan oleh PT Gemilang Usaha Terbilang bekerja sama PD Sarana
Jaya Pembangunan, namun proyek tersebut terhenti. Dalam
perkembangannya Pemerintah Daerah mengambil keputusan untuk
membangun proyek Rumah Susun DP Rp 0,- (nol rupiah). PD
Pembangunan Sarana Jaya sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
yang ditunjuk oleh Pemerintah Daerah untuk mengembangkan proyek ini
melakukan Kerjasama Operasional (KSO) dengan PT Totalindo Eka
Persada untuk mengerjakan proyek Rumah Susun DP Rp 0,- (nol rupiah)
di area yang berdekatan dengan Apartemen Pondok Kelapa Village yang
terdahulu. Pada akhirnya KSO PD Sarana Jaya Pembangunan- PT
Totalindo Eka Persada mengerjakan proyek Rumah Susun DP Rp 0,- (nol
rupiah) sekaligus melanjutkan proyek Pondok Kelapa Village yang
berganti nama menjadi Klapa Village. Dalam proyek ini PT Totalindo Eka
Persada menjadi pelaksana proyek yang telah melalui proses tender.
Dalam proses KP ini penulis berfokus pada pekerjaan Tower B.
Tower B adalah bangunan yang diperuntukan sebagai apartemen yang juga
dilengkapi sekolah dan berbagai fasilitas di dalamnya.
2.2 Data Proyek
1. Nama Proyek : Klapa Village Pondok Kelapa Tower B
2. Alamat Proyek : Jl. H. Naman, RT2/RW2, Pondok
Kelapa,Duren Sawit,Jakarta Timur,DKI
Jakarta
3. Pemilik Proyek : KSO PD. Pembangunana Sarana Jaya -
PT. Totalindo Eka Persada Tbk.
4. Kontraktor Proyek : PT. Totalindo Eka Persada Tbk.
5. Manajemen Konsultan : PT. Perentjana Djaja
6. Konsultan Perencana
6.1. Struktur : PT. Ketira Engineering Consultants
6.2. Arsitektur : PT. Megatika Grahalestari International
6.3. Quantity Surveyor : PT. Korra Antarbuana
6.4. Mekanikal Elektrikal : PT. Metakom Pranata
7. Luas Lahan : 2.833
8. Jenis Struktur Utama : Beton
9. Fungsi Bangunan
9.1. Lantai Basement : Area Parkir dan Pertokoan
9.2. Lantai Dasar-Lantai 2 : Area Sekolah dan Pertokoan
9.3. Lantai 3-20 : Unit dan Prasarana Hunian
2.3 Ruang Lingkup Proyek
Ruang lingkup pekerjaan untuk Proyek Klapa Village Pondok
Kelapa adalah sebagai berikut :
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Struktur Bawah
3. Pekerjaan Struktur Atas
4. Pekerjaan MEP (Mechanical, Electrical, and Pluimbing)
5. Pekerjaan Arsitektur
BAB 3
METODE PEMBAGIAN ZONASI PEKERJAAN
TOWER B
3.1 Metode Pembagian Zonasi Pekerjaan Tower B
Pelaksanaan pekerjaan Tower B ini direncanakan menjadi beberapa
zone pekerjaan sebagai berikut :
1. Area Tower : 4 Zona
2. Area Podium : 4 Zona
Tujuan dari pembagian zona kerja tersebut antara lain :
1. Pengadaan beton ready mix terkontrol
2. Pengaturan pekerjaan di lapangan menjadi lebih terarah
3. Kontrol mutu pekerjaan akan lebih maksimal
4. Pengaturan manajemen traffic lebih baik
BAB 4
TOPIK DAN TUGAS KHUSUS KERJA PRAKTIK
4.1 Quality Control
Quality Control (QC) adalah divisi dalam struktur organisasi yang
bertugas untuk menjaga kualitas dari setiap pekerjaan proyek yang
berlangsung. Dalam pelaksanaannya QC terus menerus melakukan
monitoring kualitas dalam tiap-tiap pekerjaan di proyek dan
melaporkannya kepada Manajemen Konstruksi (MK). Laporan tersebut
akan dipakai sebagai evaluasi hasil pekerjaan di lapangan. Apabila dalam
laporan tersebut terdapat hasil pekerjaan yang tidak memenuhi standard,
maka pelaksana menerima intruksi untuk memperbaiki hal tersebut.
Selama melaksanakan Kerja Praktik (KP), penulis ditempatkan
dalam divisi Quality Control (QC). Dibantu dengan Manager dan Staf
QC kami mengerjakan tugas-tugas QC yang diberikan kepada kami.
Beberapa tugas yang diberikan kepada kami yaitu, monitoring daya
dukung tiang pancang melalui manometer Hydraulic Static Pile Driver
(HSPD) (akan dijelaskan lebih lanjut pada “Pekerjaan Pemancangan”),
konversi tulangan pile cap, mengecek kesesuaian tulangan pada gambar
konstruksi dan tulangan di lapangan, monitoring pekerjaan di lapangan
seperti penggalian untuk pile cap, penulangan pile cap, pemancangan,
pemasangan turap, fabrikasi tulangan, pengecoran pile cap dan tie beam,
pemasangan tower crane, dan lain sebagainya. Setiap kendala di lapangan
kami melaporkannya kepada Manajer atau Staf QC untuk ditindaklanjuti.
G
a
m
b
a
r
Design Tiang Dilakukan design tiang pancang oleh konsultan perencana PT.
Pancang Perentjana Djaja
Gambar 32 Accelerometer
(Sumber : Data Pribadi)
4. Kabel penghubung
Gambar 34 Hammer
(Sumber : Data Pribadi)
Gambar 35 Cushion
(Sumber : Data Pribadi)
6. Aplikasi CAPWAP (Case Pile Wave Analysis
Program).
21 NO. 284 40 x 40 Persegi 19,50 19,10 18,90 2,2 264 264,2 167,1 97,1 0,10 100%
22 NO. 277 40 x 40 Persegi 19,50 19,00 18,85 2,2 286 286,3 194,2 92,1 0,60 100%
27 Mei 2019
23 NO. 301 40 x 40 Persegi 19,50 19,00 18,80 2,2 250 250,3 168,3 82,0 0,60 100%
Page 42
30 NO. 100 40 x 40 Persegi 17,00 16,65 15,85 2,5 215 215,8 156,2 59,6 0,10 100%
LAPORAN KERJA PRAKTIK
PROYEK KLAPA VILLAGE
4.2.5 Pemancangan
Pekerjaan pemancangan pada proyek ini menggunakan
Hydraulic Static Pile Driver (HSPD). HSPD adalah suatu sistem
pemancangan pondasi tiang pancang yang dilakukan dengan cara
menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah dengan
menggunakan dongkrak hidrolik yang diberi beban berupa
counterweight.
Proses pemancangan dengan HSPD tidak menimbulkan
getaran dan gaya tekan yang dihasilkan dapat dibaca langsung
melalui sebuah manometer sehingga besarnya gaya tekan tiang
mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Hal tersebut menjadi
pertimbangan.
Kapasitas alat pemancangan HSPD ini memiliki bermacam
tipe yaitu 120 ton, 240 ton, 320 ton, 420 ton.Pemilihan alat
disesuaikan dengan daya dukung rencana tiang pancang.
Berdasarkan desain dari konsultan perencana daya dukung yang
dibutuhkan tiang pancang.
Peralatan dan material yang digunakan dalam proses
pemancangan terdiri dari :
A. Hydraulic Static Pile Driver(HSPD)
a. Length (m) : 13 m
b. Width (m) : 7,2 m
c. Height (m) : 28 m
9. Total Weight (t) : 420 t
10. Crane Capacity (t, m) : 16 ton, 15 m
pile
B. Sling dan Shackle
Gambar 54 Genset
(Sumber : Data Pribadi)
Gambar 55 Dolly
(Sumber : Data Pribadi)
Dolly adalah bagian dari pemancangan yang
berfungsi sebagai penambah kedalaman tiang
pancang apabila tiang pancang yang tertanam belum
sampai dengan kuat tekan yang diinginkan. Dalam
proyek ini dolly juga dimanfaatkan untuk
penghancuran sisa tiang pancang ketika kedalaman
sudah mencukupi daya dukung tiang pancang yang
diharapkan (Lihat Proses Pemancangan no.8)
Pemancangan ini dikerjakan oleh tiga orang pekerja dan
seorang mandor. Tiga pekerja tersebut memiliki tugasnya masing -
masing sebagai berikut :
1. Pekerja pertama bertugas mengoperasikan crane melalui
Operating Cab of Crane pada HSPD.
2. Pekerja kedua bertugas sebagai operator pada Main
Operating Cab.
Design Tiang Pancang Dilakukan design tiang pancang oleh konsultan perencana PT. Perentjana Djaja
Penentuan titik tiang Dilakukan survey penentuan titik pancang oleh tim surveyor dengan
pancang menggunakan alat theodolite
tempat yang lain hasilnya tetap sama, tiang pancang hanya mencapai 2
Mpa. Hal ini dilakukan sampai 10 kali untuk mengecek apakah tiang
pancang dengan panjang 12 meter memiliki daya dukung 250 ton/m2.
Tim Quality Control mencoba memancang tiang pancang di
luar titik yang direncanakan untuk mengetahui kedalaman berapa agar
daya dukung tiang pancang mencapai 250 ton/m2. Namun tiang
pancang yang ada di lapangan tidak memilki sambungan di bagian
ujungnya. Tim Quality Control menyiasati dengan membalikkan tiang
pancang yang kedua sehingga tiang pancang pertama dapat terdorong
ke dalam tanah. Tiang pancang kedua didorong hingga alat HSPD
menunjukkan 13 Mpa. Didapatkan kedalaman 19,7 meter untuk
mendapakan daya dukung sebesar 250 ton/m2. Setelah selesai, tiang
pancang kedua dicabut kembali dengan menggunakan alat HSPD.
Berdasarkan pengecekkan tersebut, tim Quality Control
menyimpulkan untuk mendapatkan daya dukung sebesar 13 Mpa atau
250 ton/m2 dibutuhkan tiang pancang dengan panjang 12 meter.
Kemudian tim Quality Control melakukan pemesanan tiang pancang
20 meter yang terdiri atas 8 meter dan 12 meter dengan tujuan agar
sambungan kedua tiang pancang tersebut terletak jauh di permukaan
tanah sehingga friksi yang terjadi lebih kecil.
Untuk mengecek apakah tiang pancang yang sudah
dipancang dengan menggunakan alat HSPD memiliki daya dukung 13
Mpa atau 250 ton/m2, dilakukan pengujian dengan PDA Test.
Ternyata hasilnya tiang pancang sudah memilki daya dukun sebesar 13
Mpa atau 250 ton/m2. Pemancangan masal sudah bisa dilakukan sesuai
dengan titik – titik yang direncanakan. Ketika pemancangan dilakukan
dilakukan kembali PDA Test pada 10 tiang pancang yang sudah
dipancang.
Juli 2019, seal motor crane yang baru dipasang tersebut kembali
rusak dikarenakan mesin motor dari Malang tersebut merupakan
barang lama. Pada akhirnya sampai pada laporan ini ditulis motor
crane belum diganti dan masih menunggu keputusan dari kantor
pusat PT Sunway Yasa Mandiri.
4.4.2 Kekurangan Pekerja Pemancangan
Pada tanggal 4 Juli 2019, jumlah tiang pancang yang
dipancang tidak mencapai target akibat kekurangan pekerja.
Seharusnya pekerjaan pemancangan terdiri dari satu mandor dan 3
pekerja. Namun satu pekerja sedang berhalangan hadir, akibatnya
produktivitas pekerjaan pemancangan mengalami penurunan.
Biasanya jumlah tiang pancang yang dipancang setiap harinya
berjumlah 16 - 18 tiang, namun hari ini jumlah tiang pancang yang
sudah dipancang hanya 12 tiang.
4.4.3 Keterlambatan Tiang Pancang ke Lokasi Proyek
Pada tanggal 16 Juli 2019, tidak ada pekerjaan
pemancangan karena semua tiang yang ada dilapangan sudah
dipancang dan trailer yang membawa tiang pancang tidak datang
pada hari tersebut.
BAB 5
PENUTUP
5.1. Tinjauan Umum
Setelah kami melakukan kerja praktik di Proyek Klapa Village Pondok
Kelapa ini banyak sekali pelajaran dan manfaat yang dapat diperoleh di bidang
konstruksi yang tidak didapatkan di perkuliahan. Berdasarkan pengalaman yang
ada dapatkan di sini, banyak sekali perbedaan yang sudah dipelajari di
perkuliahan dengan keadaan sebenernanya di lapangan. Meskipun adanya
perbedaan ini, diharapkan mahasiswa teknik sipil khususnya dapat berkembang
lebih luas dan lebih kreatif lagi dalam menangani suatu proyek konstruksi sipil.
5.2. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan kerja praktik di Proyek
Klapa Village ini sebagai berikut :
1. Pekerjaan pemancangan mengalami perubahan alur metode pekerjaan
dengan tujuan untuk mengejar schedule yang sudah direncanakan.
Meskipun alur metode pekerjaan pemancangan sudah diubah,
pekerjaan pemancangan masih mengalami keterlambatan.
Berdasarkan schedule seharusnya pekerjaan pemancangan sudah
selesai pada akhir bulan Mei 2019. Namun sampai kami selesai kerja
praktik pekerjaan pemancangan masih belum selesai akibat beberapa
kendala.
2. Solusi permasalahan sering rusaknya alat HSPD yang menyebabkan
pekerjaan pemancangan membutuhkan waktu yang lama untuk
mengatasi masalah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://ce.its.ac.id