METODE PELAKSANAAN
METODE
PELAKSANAAN
10
Metode Pelaksanaan Persiapan
METODE PELAKSANAAN
PROGRAM KERJA
PERSETUJUAN
MATERIAL
MATERIAL2 POKOK,
START MEKANIKAL &
IMPORT DAN
ELEKTRIKAL
PROSES PENGADAAN
SITE INSTALLATION
PENGUKURAN
& TRAFFIC
DAN MARKING
MANAGEMENT
FABRIKASI
MATERIAL POKOK STRUKTUR
STRUKTUR
FABRIKASI
ARSITEKTUR INSTALATION
MATERIAL FINISHING
sequenze
METODE PELAKSANAAN PERSIAPAN
Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan harus sudah dilaksanakan sebelum 14 (empat belas) hari setelah menerima Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK) sebagaimana Keppres No. 54 Tahun 2010. Sebagai langkah awal yang harus
dilakukan adalah:
1. Pendekatan kepada aparat Muspika setempat serta masyarakat di sekitar lokasi proyek
2. Untuk memproses perijinan serta sosialisasi rencana pelaksanaan proyek Pekerjaan Pembangunan
Gedung West Town View Sales Gallery, agar dalam pelaksanaan proyek tersebut tidak menemui
hambatan di lapangan.
3. Membuat rencana kerja yang lebih terperinci termasuk schedule mobilisasi peralatan, bahan dan
personil ke lokasi.
4. Melakukan Pengurusan administrasi proyek meliputi jaminan pelaksanaan, surat permohonan untuk
serah terima lokasi lahan proyek, juga data dukung seperti data cuaca dan kondisi tanah serta
lingkungan pekerjaan yang ada sehingga dapat memperkiraan dampak yang timbul akibat adanya
kegiatan ini.
5. Mengajukan Shop Drawing kepada owner/konsultan pengawas pekerjaan untuk mendapat
persetujuan menyangkut lay – out dan penempatan lokasi Direksi Keet pengawas, kantor kontraktor,
barak pekerja, gudang dan bengkel serta pagar proyek.
METODE PELAKSANAAN PERSIAPAN
Pekerjaan Persiapan
A. Uitzet dan Penandaan leveling
1. Pengukuran
Pekerjaan pengukuran menggunakan theodolit dan waterpass untuk menentukan letak kolom
gedung yang akan dibangun sesuai dengan gambar yang telah direncanakan. Pada saat yang sama
dilakukan juga penentuan leveling ketinggian yang berfungsi untuk mendapatkan titik-titik bangunan
yang diperlukan sesuai dengan gambar rencana :
Titik-titik as bangunan yang menunjukkan dinding tembok diberi tanda dari paku yang juga berfungsi
untuk menarik benang sebagai sumbu dinding bangunan dan diberi tanda panah dengan cat/meni.
Sudut pertemuan papan bouwplank harus benar-benar siku, karena hal tersebut sebagai acuan
untuk kesikuan pertemuan dinding.
Pekerjaan Persiapan
Supply Chain
METODE PELAKSANAAN PERSIAPAN
Pekerjaan Persiapan
3. Mobilisasi dan Demobilisasi
Mobilisasi dilakukan untuk memenuhi segala kebutuhan-kebutuhan di lokasi proyek yang meliputi :
alat kerja, peralatan, bahan dan tenaga untuk pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Sebelum
dilakukan Mobilisasi Kontraktor mengajak pihak Direksi untuk bersama-sama melakukan
pengecekan kondisi alat layak atau tidak untuk pelaksanaan pekerjaan.
Demobilisasi dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan telah selesai dilaksanakan.
METODE PELAKSANAAN PERSIAPAN
Pekerjaan Persiapan
4. Pembersihan Lokasi
Pekerjaan pembersihan lokasi bertujuan untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan dilapangan guna
memperlancar proses pelaksanaan pekerjaan.
5. Air Kerja
Sumber air yang digunakan adalah sumber air tanah dengan membangun sumur bor, atau mencari
sumber air lainnya yang memenuhi syarat untuk pelaksanaan pekerjaan.
Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Persiapan
8. Penerangan
Untuk menunjang pelaksanaan proyek harus disediakan sumber tenaga listrik untuk
keperluan pelaksanaan pekerjaan, kebutuhan direksi keet dan penerangan proyek pada
malam hari sebagai keamanan selama proyek berlangsung selama 24 jam penuh dalam
sehari.
Pengadaan penerangan dapat diperoleh dari sambungan PLN atau dengan pengadaan
Generator Set. Pengadaan fasilitas penerangan tersebut termasuk pengadaan dan
pemasangan instalasi dan armatur, stop kontak serta saklar/panel.
TRAFIC MANAGEMENT
1.70
0.50
0.30
0.50
2.00
Rubber Cone
-----------------------------------------------
----------------------------------------------- 60
------
90
Temporary Facilities
Metode
Pelaksanaan
Persiapan
Metode
Pelaksanaan
Arsitektur
Metode
Pelaksanaan
Struktur
METODE PELAKSANAAN
a. Kedalaman galian pondasi dan galian-galian lainnya harus sesuai dengan yang tercantum dalam
gambar. Semua bekas-bekas pondasi bangunan lama, batu, jaringan jalan/aspal, akar dan pohon-
pohon yang terdapat dibagian galian yang akan dilaksanakan harus dibongkar dan dibuang.
b. Apabila ternyata terdapat pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon dan lain-lain yang masih
digunakan, maka Penyedia Jasa Konstruksi harus secepatnya memberitahukan kepada Direksi /
Konsultan PENGAWAS, atau kepada Penguasa/intansi yang berwenang untuk mendapatkan
petunjuk-petunjuk seperlunya. Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab atas segala
kerusakan-kerusakan sebagai akibat dari pekerjaan galian tersebut.
Penyedia Jasa Konstruksi harus bertanggung jawab untuk mengambil setiap langkah apapun untuk
menjamin bahwa setiap pekerjaan yang berlangsung tersebut tidak terganggu.
c. Pengurugan/Pengisian kembali bekas galian harus dilakukan selapis demi selapis, dan ditumbuk
sampai padat sesuai dengan yang disyaratkan pada pasal mengenai Pekerjaan Urugan &
Pemadatan“. Pekerjaan Pengisian/Pengurugan kembali ini hanya boleh dilakukan setelah diadakan
pemeriksaaan dan mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan PENGAWAS.
Pekerjaan Galian Tanah
d. Dasar dari semua galian harus waterpas, bilamana pada dasar setiap galian masih terdapat akar- akar
tanaman atau bagian-bagian gembur, maka harus digali keluar sedang lubang-lubang diisi kembali
dengan pasir, disiram dan dipadatkan sehingga mendapatkan kembali dasar yang waterpas.
Pemadatan dilakukan secara berlapis-lapis dengan tebal setiap lapisan 20 cm lepas, dengan cara
pemadatan dan pengujian sesuai dengan spesifikasi pemadatan.
e. Apabila terdapat air didasar galian, baik pada waktu penggalian maupun pada waktu pekerjaan
struktur harus disediakan pompa air dengan kapasitas yang memadai atau pompa lumpur yang
diperlukan dapat bekerja terus menerus, untuk menghindari tergenangnya air lumpur pada dasar
galian.
f. Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapai jumlah tertentu harus
segera disingkirkan dari halaman pekerjaan pada setiap saat yang dianggap perlu dan atas petunjuk
Direksi / Konsultan PENGAWAS.
g. Jika terdapat kedalaman yang berbeda dari galian yang berdekatan, maka galian harus dilakukan
terlebih dahulu pada bagian yang lebih dalam dan seterusnya
Pekerjaan Urugan Tanah
a. Bahan yang digunakan menggunakan material bekas galian atau tanah urug yang didatangkan.
Tanah urug yang didatangkan harus disetujui oleh Direksi / Konsultan PENGAWAS.
b. Pelaksanaan pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis dengan tebal max tiap-tiap lapisan 20 cm
tanah lepas dan dipadatkan sampai mencapai Kepadatan Maksimum pada Kadar Air Optimum,
dan mencapai peil permukaan tanah yang direncanakan.
c. Lokasi yang akan diurug harus bebas dari lumpur atau kotoran, sampah dan sebagainya.
d. Jika tidak ada persetujuan tertulis sebelumnya dari Direksi / Konsultan PENGAWAS maka
pemadatan pada material urug tidak boleh dengan dibasahi air. Pemadatan urugan dilakukan
dengan memakai alat pemadat/Compactor. Pemilihan jenis dan kapasitas Compactor harus
mendapat persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan PENGAWAS.
e. Toleransi pelaksanaan yang dapat diterima untuk penggalian dan pengurugan adalah ± 10 mm
terhadap kerataan yang ditentukan.
Pekerjaan Urugan Tanah
f. Untuk pemadatan, apabila diperlukan setiap lapis tanah tebal 20 cm yang sudah dipadatkan harus
ditest juga dilapangan, dengan hasil kepadatannya harus memenuhi ketentuan- ketentuan sebagai
berikut :
Untuk lapisan yang dalamnya sampai 30 cm dari permukaan rencana, kepadatannya 95 % dari
Standard Proctor.
Untuk lapisan yang dalamnya lebih dari 30 cm dari permukaan rencana, kepadatannya 90 %
dari Standard Proctor.
g. Hasil test dilapangan harus tertulis dan disetujui oleh Direksi / Konsultan PENGAWAS. Semua hasil-
hasil pekerjaan harus diperiksa kembali terhadap patok-patok referensi untuk mengetahui sampai
dimana kedudukan permukaan tanah tersebut.
h. Pekerjaan pemadatan dianggap cukup, setelah hasil test memenuhi syarat dan mendapat
persetujan tertulis dari Direksi / Konsultan PENGAWAS.
i. Setelah pemadatan selesai, sisa urugan tanah harus dipindahkan ketempat tertentu yang disetujui
secara tertulis oleh Direksi / Konsultan PENGAWAS atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi.
Pekerjaan Lantai Kerja
a. Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus diserahkan dengan contoh-
contohnya, untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan PENGAWAS.
b. Material lain yang tidak ditentukan dalam persyaratan diatas, tetapi dibutuhkan untuk penyelesaian
penggantian dalam pekerjaan ini, harus baru, kualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui
secara tertulis oleh Direksi / Konsultan PENGAWAS.
c. Untuk lantai kerja yang langsung diatas tanah, maka lapisan batu pecah dibawahnya harus sudah
dikerjakan dengan sempurna (telah dipadatkan sesuai persyaratan), rata permukaannya dan telah
mempunyai daya dukung maksimal.
d. Pekerjaan lantai kerja merupakan campuran antara PC, pasir beton dan krikil atau split dengan
perbandingan 1:3:5 .
e. Permukaan lapisan lantai kerja harus dibuat rata / waterpas. Kecuali pada lantai ruangan- ruangan
yang diisyaratkan pada kemiringan tertentu, supaya diperhatikan mengenai kemiringan sesuai yang
ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Direksi / Konsultan PENGAWAS.
Metode Pekerjaan Pondasi Batu Kali
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PONDASI BATU KALI
A. PERSIAPAN
1. Galian tanah untuk pondasi dan galian- galian lainnya harus
dilakukan menurut ukuran dalam lebar dan sesuai dengan
peil-peil yang tercantum di dalam gambar. Semua puing-puing
dan akar pohon-pohon yang terdapat dibagian pondasi yang
akan dilaksanakan harus dibongkar dan dibuang.
2. Marking/bowplank lokasi yang akan dikerjakan sesuai dengan
gambar kerja yang telah ditentukan.
3. Pastikan material dan alat bantu telah tersedia dilokasi serta
dekat dengan pekerjaan.
B. PROSES PEKERJAAN
1. Bentuk fondasi yang Menyesuaikan Gambar, bahan yang
digunakan adalah batu kali yang di belah dengan campuran 1
semen : 4 Pasir .
2. Batu kali perlu di pecah, agar ikatan antara batu kali dan
campuran (semen pasir) merekat dengan kuat/sempurna.
3. Bahan batu kali adalah sejenis batu yang keras, berat dan
berwama kehitam-hitaman dan mempunyai bidang belah lebih
dari 3 muka.
4. Tidak ringan dan tidak berporous.
5. Bahan asal adalah batu besar yang kemudian dibelah/dipecah-
pecah menjadi ukuran normal menurut tata cara pekerjaan yang
bersangkutan.
6. Memenuhi Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan Bangunan (NI-
3-1970).
7. Untuk pondasi setempat digunakan adukan 1 pc: 4 ps, sesuai
dengan PUBB (NI. 3-1956).
8. Pemasangan sesuai dengan ukurari-ukuran didalam gambar atau
atas petunjuk pengawas. Batu harus dipasang saling mengisi
masing-masing dengan adukan selapis sehingga. tidak ada
rongga diantara batu-batu tersebut dan mencapai masa yang
kuat dan integral. Adukan-adukan untuk pemasangan lainnya
harus mendapat petunjuk dan persetujuan Konsultan Pengawas.
Sebelum pemasangan harus dipasang lapisan pasir pasang
setebal 10 cm.
C. ILUSTRASI PEKERJAAN PONDASI
Metode Pekerjaan Pasangan
Dinding Bata
METODE PELAKSANAAN
Pekerjaan Pasangan Dinding Bata
Pekerjaan pasangan bata dengan adukan PC : PS (1 : 4) berikut kolom dan balok beton praktis serta perlengkapan
pemasangan lainnya (sesuai syarat² teknis). Pemasangan bata yang baik akan menghemat plesteran. Oleh karena itu
perlu diperhatikan proses daripada pemasangan dinding bata tersebut, seperti :
1. Material bata yang akan dipasang harus direndam dalam air dahulu yang mana fungsinya agar bata tersebut menyatu
dengan bahan adukan.
2. Ketegakannya harus dimonitor dengan alat unting-unting.
3. Untuk menjaga kerataan pasangan bata tersebut maka perlu memakai tarikan benang setiap 1 m tinggi pasangan
bata.
4. Setiap pemasangan bata > 1.2 m² harus diberikan kolom praktis.
5. Pemasangan bata harus disusun selang-seling agar saling mengikat satu sama lain.
6. Agar diperhatikan posisi-posisi tertentu dimana nantinya akan dipasang pintu atau jendela pada dinding bata. Karena
pada posisi dimana akan dipasangi pintu atau jendela, perlu dibuatkan opening dan dipasang angkur pada tempat
tersebut.
7. Pada bagian ujung bata yang berhubungan dengan kolom praktis agar dipasang angkur dari besi beton diameter 6
atau 8 mm untuk perkuatan konstruksi dinding bata tersebut.
8. Pemasangan dinding bata agar diperhatikan ketinggian maksimum yang harus dipasang yaitu maksimal 1.2 m tinggi
per harinya (bata tanpa kolom praktis). Lanjutkan hingga selesai masing-masing bidang.
A. Pelaksanaan pekerjaan :
1. Buat garis marking horisontal yang menunjukkan posisi bata dan tebal plesteran nantinya.
2. Buat garis marking vertikal dg bantuan benang & kayu yg menunjukan posisi ke-vertikal-an dinding bata nantinya.
3. Pasang stek besi vertikal untuk kolom praktis.
4. Pasang bekisting kolom praktis. Setelah itu di cor.
5. Bekisting dapat dibongkar setelah 12 jam setelah pengecoran terakhir.
Untuk mendapatkan hasil yang sempurna selain mengikuti prosedur tersebut diatas, hal² yang perlu dan sangat
dibutuhkan adalah :
“ Tenaga kerja yang berkualitas, Alat-alat yang memadai, Material yang berkualitas (bata, semen & pasir pasang)”
1 2
Kaso 5/7
Concrete Column
Bata t = 5,50 cm
Mortar 1 : 5
Jarak sekrapan
7.00 cm
7.00 cm
Benang
3 4
120 cm Kusen
Ancor
Kolom locis
praktis
Slab
METODE PELAKSANAAN
Pekerjaan Plesteran
A. Penggunaan :
Untuk plesteran permukaan dinding dalam dan dinding luar
B. Manfaat :
• Pengeringan yang terkendali untuk mencapai kekerasan tertentu.
• Cocok untuk beton ringan.
• Efisien, ketebalan plester cukup 1 cm.
• Permukaan plester halus.
• Daya rekat lebih baik.
D. Jumlah Pemakaian :
Untuk ketebalan plesteran 10 mm, diperlukan 20 kg/m2.
E. Penyimpanan :
Simpan di tempat yang rata, tertutup dan kering. Baik digunakan hingga 12 bulan.
G. Cara mengaplikasikan :
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PLESTERAN DINDING
METODE PELAKSANAAN
Pekerjaan Acian
Setelah pekerjaan plesteran selesai, maka pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan acian. Pekerjaan acian ini
berfungsi menutupi pori-pori pada permukaan plesteran dan juga menjadikan plesteran dinding tersebut menjadi rata
dan halus permukaan. Pekerjaan acian juga merupakan pekerjaan akhir dari pasangan dinding bata sebelum
dilakukan pekerjaan finishing lainnya seperti pengecatan dinding atau (mungkin) wallpaper.
METODE PELAKSANAAN
SLOOF
PEMBANGUNAN PAGAR KELILING GEDUNG NAPZA BARU TINGGI 3
METER RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROV. LAMPUNG
CV. DAKSA PADA MULIA
a. Lingkup Pekerjaan
Melakukan Pengalian, Perakitan besi, Pengurukan Pasir, Pembuatan
Lantai Kerja (LC), Pemasangan Bekisting dan Pengecoran Beton.
b. Persiapan Pekerjaan
Pekerjaan Sloof
Untuk pekerjaan sloof di mulai dengan melakukan
pengukuran elevasi sloof dari permukaan tanah
sesuai softdrawing dan dilakukan penarikan benang
sebagai pedoman lurus dan sikunya bagunan dan
juga elevasi permukaan lantai. Kemudian
dilanjutkan dengan memasang besi tulangan sloof
yang menghubungakan atara pondasi yang satu
dengan yang lain, besi tersebut di ikat dengan besi
tulangan yang dari pondasi dan selanjutnya di
pasang bekistingya. Untuk melanjutkan
pengecoranya di minta persetujuan konsultan
pengawas dan apabila sudah di setujui maka di
lanjutkan pekerjaan pengecoranya untuk semua
sloof dan untuk pembongkaran bekesting di
tunggu umur beton dan sekalian mengembalikan
tanah bekas galian pondasi.
PEMBANGUNAN PAGAR KELILING GEDUNG NAPZA BARU TINGGI 3
METER RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROV. LAMPUNG
CV. DAKSA PADA MULIA
1. Pekerjaan ini mempergunakan peralatan:
j. mesin molen,
k. bar bander,
l. bar karter,
m. gerobak dorong,
n. meteran,
o. martil,
p. gergaji kayu,
q. sendok semen,
r. vibrato
material yang di gunakan :
k. Semen,
l. Pasir Cor,
m. Kerikil,
n. Air,
o. papan bekesting,
p. balok kayu 5/7,
q. multiplek 9 mm
r. besi tulangan,
s. kawat ikat,
t. paku..
ILUSTRASI PEKERJAAN SLOOF
METODE PEKERJAAN STRUKTUR
PEKERJAAN KOLOM
a. Lingkup Pekerjaan
Melakukan Perakitan besi, Pemasangan Bekisting dan Pengecoran
Beton.
b. Persiapan Pekerjaan
-
- Kawat Beton
- Bekisting
- Minyak Bekisting
- Paku
D. METODE PELAKSANAAN
Pada proyek Pembangunan Pagar ini,. Prosedur pelaksanaan pekerjaan kolom dalam proyek ini secara
keseluruhan sama, meskipun dimensi dan jumlah tulangan pada masing-masing tipe kolom berbeda-beda.
Langkah teknis pada pekerjaan kolom adalah sebagai berikut:
1) Penentuan As kolom
Titik-titik dari as kolom diperoleh dari hasil pengukuran dan pematokan. Hal ini disesuaikan dengan
gambar yang telah direncanakan. Cara menentukan as kolom membutuhkan alat-alat seperti: theodolit,
meteran, tinta, sipatan dll.
Proses pelaksanaan:
(a) Penentuan as kolom dengan Theodolit dan waterpass berdasarkan shop drawing dengan
menggunakan acuan yang telah ditentukan bersama dari titik BM (Bench Mark).
(b) Buat as kolom dari garis pinjaman
(c) Pemasangan patok as kolom (tanda berupa garis dari sipatan).
2) Pembesian kolom
Proses pekerjaan pembesian dalam proyek ini adalah sebagai berikut:
a. Pembesian atau perakitan tulangan kolom adalah precast atau dikerjakan di tempat lain
yang lebih aman
b. Perakitan tulangan kolom harus sesuai dengan gambar kerja.
c. Selanjutnya adalah pemasangan tulangan utama, sebelum pemasangan sengkang terlebih dahulu
Dibuat tanda pada tulangan utama dengan kapur.
d. Selanjutnya adalah pemasangan sengkang, setiap pertemuan antara tulangan utama dan sengkang diikat oleh
kawat dengan sistem silang.
e. Setelah tulangan selesai dirakit, untuk besi tulangan precast diangkut ke lokasi yang akan dipasang.
f. Setelah besi terpasang pada posisinya dan cukup kaku, lalu dipasang beton deking sesuai ketentuan. Beton
deking ini berfungsi sebagai selimut beton.
3) Pemasangan Bekisting Kolom
Pemasangan bekisting kolom dilaksanakan apabila pelaksanaan pembesian tulangan telah selesai
dilaksanakan. Berikut ini adalah uraian singkat mengenai proses pembuatan bekisting kolom.
(a) Bersihkan area kolom dan marking posisi bekisting kolom.
(b) Membuat garis pinjaman dengan menggunakan sipatan dari as kolom sebelumnya sampai dengan
kolom berikutnya dengan berjarak 300cm dari masing-masing as kolom.
(c) Setelah mendapat garis pinjaman, lalu buat tanda kolom pada lantai sesuai dengan dimensi kolom
yang akan dibuat, tanda ini berfungsi sebagai acuan dalam penempatan bekisting kolom.
(d) Marking sepatu kolom sebagai tempat bekisting
(e) Pasang sepatu kolom pada tulangan utama atau tulangan sengkang.
(f) Pasang sepatu kolom dengan marking yang ada.
(g) Atur kelurusan bekisting kolom dengan memutar push pull.
(h) Setelah tahapan diatas telah dikerjakan, maka kolom tersebut siap dicor.
4) Pengecoran kolom
Langkah kerja pekerjaan pengecoran kolom adalah sebagai berikut:
a) Persiapan pengecoran
Sebelum dilaksanakan pengecoran, kolom yang akan dicor harus benar-benar bersih dari kotoran agar tidak
membahayakan konstruksi dan menghindari kerusakan beton.
b) Pelaksanaan pengecoran
Pengecoran dilakukan dengan menggunakan Mesin Molen , Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal
ini dilakukan untuk menghindari terjadinya segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat mengurangi mutu
beton. Selama proses pengecoran berlangsung, pemadatan beotn menggunakan vibrator. Hal tersebut
dilakukan untuk menghilangkan rongga-rongga udara serta untuk mencapai pemadatan yang maksimal.
5) Pembongkaran bekisting kolom
Setelah pengecoran selesai, maka dapat dilakukan pembongkaran bekisting. Proses pembongkarannya adalah
sebagai berikut:
(a) Setelah beton berumur 8 jam, maka bekisting kolom sudah dapat dibongkar.
(b) Pertama-tama, plywood dipukul-pukul dengan menggunakan palu agar lekatan beton pada
plywood dapat terlepas.
RING BALK
Pekerjaan RingBalk Beton
Untuk pekerjaan balok di mulai dengan melakukan pengukuran
elevasi ring balok dari permukaan tanah/titik ±0.00 sesuai
softdrawing dan dilakukan penarikan benang sebagai pedoman
lurus dan sikunya bagunan dan juga elevasi permukaan lantai.
Dilanjutkan dengan memasang bekisting ring balok dengan
pedoman garis benang dan memasang besi tulangan balok yang
sudah dirakit yang menghubungakan antara kolom satu dengan
kolom yang lain. Untuk melanjutkan pengecoranya di minta
persetujuan konsultan pengawas dan apabila sudah di setujui
maka di lanjutkan pekerjaan pengecoranya untuk semua balok
dan untuk pembongkaran bekesting di tunggu umur beton.
1. Pekerjaan ini mempergunakan peralatan:
a. mesin molen,
b. bar bander,
c. bar karter,
d. gerobak dorong,
e. meteran,
f. martil,
g. gergaji kayu,
h. sendok semen,
i. vibrato
2. materian yang di gunakan
a. Semen,
b. Pasir Cor,
c. Kerikil,
d. Air,
e. papan bekesting,
f. balok kayu 5/7,
g. multiplek 8 mm
h. besi tulangan,
i. kawat ikat,
j. paku.
METODE PEKERJAAN STRUKTUR
b. Persiapan Pekerjaan
9. Setelah dipastikan balok dan pelat telah terisi beton semua, permukaan beton segar tersebut diratakan
dengan menggunakan balok kayu yang panjang dengan memperhatikan batas ketebalan pelat yang telah
ditentukan sebelumnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
10. Pekerjaan ini dilakukan berulang sampai beton memenuhi area cor yang telah ditentukan, idealnya
waktu pengecoran dilakukan 6 sampai 8 jam
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
BEKISTING KOLOM – dan PLAT
BEKISTING
KOLOM
BEKISTING
BEKISTING
KOLOM
BEKISTING
BEKISTING BALOK BETON
BEKISTING
BEKISTING BALOK BETON DAN PLAT
BEKISTING
Metode Pekerjaan Lantai
METODE PELAKSANAAN
Pekerjaan Lantai Keramik
Dalam pekerjaan keramik perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Ukuran Keramik.
Perlu diketahui bahwa setiap produk keramik mempunyai ukuran yang berbeda-beda meskipun dalam selisih masih
dalam batas toleransi. Oleh sebab itu langkah pertama adalah memilah atau menyortir ukuran keramik yang akan
dipasang. Misalnya ukuran 20x20, 20x25, 60x60 atau 30x30 dsb. Dari ukuran-ukuran yang didapat itu maka bisa kita
tentukan lebar daripada nat keramik yang akan kita kerjakan sehingga secara visual pasangan terlihat rapih, baik dan
seragam.
Kepalaan keramik 1
Benang
Penyelesaian
Kepalaan keramik 1 Keramik tahap 1
Penyelesaian
keramik
tahap 2
Filler Tile
3. Pengaturan penyelesaian keramik tahap 2. 4. Pengaturan keramik lain & siap diisi nat.
Pekerjaan Lantai Keramik
Proses Utama Standar Kualitas
Benang
Benang
6. Untuk marmer/granit yang tidak sama dimensinya, dipotong/digerinda dengan alat potong gergaji/gerinda
marmer/granit.
Pekerjaan Lantai Homogeneous Tile
7. Cek kedatarannya dengan waterpass untuk setiap pemasangan marmer/granit.
8. Gunakan palu karet untuk mendatarkan/meratakan agar permukaan marmer/granit tidak rusak/cacat.
Benang
Waterpass
Benang
Mesin Poles
Marmer/Gra
nit
14. Apabila marmer/granit dipasang pada lantai luar, maka perlu diberi lapisan polymer coating.
Pekerjaan Dinding Keramik
Proses pemasangan keramik/granit dinding sebetulnya sama saja dengan keramik lantai. Yang paling perlu diperhatikan
adalah daya rekatnya ke dinding. Keramik/marmer/homogeneous harus merekat kuat agar tak mudah jatuh.
METODE PELAKSANAAN
Pekerjaan Plafond PVC
1. Syarat Pemasangan
Rangka yang digunakan rangka Galvanis
Pekerjaan Rangka Plafond
Pekerjaan Rangka Plafond
Pekerjaan Rangka Plafond
PEMASANGAN PLAFOND PVC
Metode Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela
Alumunium
METODE PELAKSANAAN
Pekerjaan Kusen Alumunium
Pekerjaan kusen aluminium dilakukan pada saat pekerjaan finishing bata telah selesai dan telah diplester aci. Ukuran
kusen aluminium mengikuti opening yang telah terlebih dahulu disediakan pada saat pasangan dinding bata. Biasanya
ukuran opening jendela kusen aluminium dibuat 5 sampai 8 mm lebih besar dari ukuran kusennya. Ini untuk memudahkan
pemasangan kusen aluminium itu sendiri. Caranya :
1. Letakkan rangka kusen aluminium yang sudah difabrikasi dalam opening jendela.
2. Dengan bantuan baji karet atau kayu atur kedudukan kusen tersebut sehingga stabil.
3. Dengan bantuan unting-unting atur kelurusan dan ketegakan kusen terhadap tembok.
4. Setelah OK pasang skrup aluminium dengan bantuan alat bor pada beberapa tempat sehingga posisi kusen
aluminium tidak goyah.
5. Isi celah yang ada diantara kusen aluminium dan tembok dengan sealent atau adukan.
6. Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan kaca jendela atau daun jendela kaca.
7. Setelah lurus, lubangi tembok dengan 8. Masukkan fischer kedalam lubang 9. Kencangkan fischer dengan obeng
bor melalui lubang di kusen jendela tersebut. (screw fischer).
yang telah siap dari pabrik.
10. Setelah daun jendela 11. Kunci distel. 12. Parts distel supaya tidak bisa 13. Finishing dengan menggunakan
dipasang kaca, dipasang ke dibuka dari luar. mortar/ semen/sealant (utk
kusen yang telah terpasang pengisian pada celah antara
di tembok. tembok dan kusen).
Pekerjaan Kusen Alumunium
Flowchart Pasang Kusen Aluminium A
MULAI
Las bracket dan dudukan kusen
Siapkan opening pasangan kusen sesuai shopdrawing
Cek las
Cor ambang bawah, pasang bracket & protection tape
bracket
ok
SELESAI
A
Metode Pekerjaan Rangka Atap Baja
Ringan
METODE PELAKSANAAN
Metode Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
PENENTUAN TITIK ELEVASI DAN MODEL RANGKA
Marking elevasi titik atap bangunan
Membuat shop drawing dan mock-up material
Persetujuan shop drawing dan material
PERSYARATAN KONSTRUKSI
Meneliti kembali kebenaran dan bertanggung jawab
terhadap semua ukuran-ukuran yang tercantum dalam
gambar Kerja. Pada prinsipnya ukuran pada gambar kerja
adalah ukuran jadi/finish.
Setiap bagian yang tidak memenuhi persyaratan yang
tertulis disini yang diakibatkan oleh kurang teliti dan
kelalaian kontraktor akan ditolak dan harus diganti
kewajiban yang sama juga berlaku untuk ketidakcocokan
kesalahan maupun kekurangan lain akibat Kontraktor tidak
teliti dan cermat dalam koordinasi dengan gambar
pelengkap dari Arsitek, Struktur, Mekanikal, dan Elektrikal.
Pekerjaan perubahan dan pekerjaan tambah dalam hal ini
harus dikerjakan atas biaya Kontraktor tidak dapat diklaim
sebagai biaya tambah.
bahan untuk konstruksi baja ringan difabrikasi di workshop, baik
workshop permanen atau workshop sementara. Kontraktor
bertanggung jawab atas semua kesalahan detail, fabrikasi dan
ketetapan pemasangan semua komponen struktur konstruksi baja
ringan.
Alat penyambung antar elemen rangka atap yang digunakan untuk
fabrikasi dan instalasi adalah baut menakik sendiri (self drilling
screw) dengan spesifikasi Kelas Ketahanan Korosi Minimum : Class 2
(Minimum Corrosion Rating).
Pemasangan jumlah baut sesuai dengan detail sambungan pada
gambar kerja.
Penutup Atap
METODE PELAKSANAAN
Metode Pemasangan Penutup Atap Genteng Metal
LINGKUP PEKERJAAN
Meliputi pekerjaan penutup atap genteng sesuai
dengan genteng existing dan pasang baru terpasang
serta seluruh peralatan/material bantu yang digunakan
sesuai detail yang ditunjukkan/disebutkan dalam
gambar.
METODE PELAKSANAAN
Pekerjaan Pengecatan
A. PERALATAN YANG DIGUNAKAN :
1. KERTAS SEMEN / KORAN
2. LAKBAN
3. AMPLAS
4. ROL
5. KWAS
6. SKRAP
7. KAIN LAP
B. BAHAN YANG DIGUNAKAN :
1. PLAMIR
2. CAT DINDING
C. PELAKSANAAN :
1. BERSIHKAN PERMUKAAN DINDING DARI DEBU , KOTORAN DAN BEKAS PERCIKAN
PLESTERAN DENGAN KAIN LAP.
2. LINDUNGI BAHAN - BAHAN / PEKERJAAN LAIN YANG BERBATASAN DENGAN DINDING
YANG AKAN DICAT DENGAN KERTAS SEMEN / KORAN DAN LAKBAN.
3. GUNAKAN SKRAP UNTUK MEMPERBAIKI BAGIAN - BAGIAN DINDING YANG RETAK &
KURANG RATA DENGAN PLAMIR, KEMUDIAN TUNGGU SAMPAI KERING.
4. HALUSKAN PLAMIR YANG TELAH KERING DENGAN AMPLAS HINGGA RATA.
5. CEK, APAKAH PERMUKAAN DINDING SUDAH RATA?
6. JIKA PERMUKAAN SUDAH RATA, MAKA LAKUKAN PENGECATAN DASAR DENGAN ALAT ROL PADA
BIDANG YANG LUAS & DENGAN KWAS UNTUK BIDANG YANG SEMPIT ( SULIT ).
7. JIKA CAT DASAR TERSEBUT SUDAH KERING, LAKUKAN PENGECATAN FINISH YANG PERTAMA.
8. JIKA CAT FINISH YANG PERTAMA SUDAH KERING, LA - LAKUKAN PENGECATAN FINISH YANG
KEDUA / TER - AKHIR ( JUMLAH PELAPISAN CAT SESUAI DENGAN SPESIFIKASI )..
9. C E K , APAKAH PENGECATAN FINISH YANG KEDUA / TERAKHIR ITU SUDAH RATA ?.
10. APABILA SUDAH RATA, BERSIHKAN CAT - CAT YANG MENGOTORI BAHAN - BAHAN /
PEKERJAAN LAIN YANG SEHARUSNYA TIDAK TERKENA CAT DENGAN KAIN LAP.
PERLINDUNGAN KERTAS
KORAN
LANTAI
TEMPAT CAT
D. HASIL AKHIR :
HASIL AKHIR PENGECATAN DINDING YANG BAIK ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
1. PERMUKAAN RATA
2. TIDAK MENGENAI DINDING LAIN.
3. TIDAK MENGELUPAS.
CAT
PENUTUP
Demikian Metode Pelaksanaan ini secara garis besar yang dapat kami sampaikan sebagai usulan tentang pekerjaan- pekerjaan
yang terlingkup dalam Pekerjaan Rehabilitasi Puskesmas Karang Anyar.
Mudah-mudahan uraian ini dapat memberikan gambaran yang cukup jelas tentang langkah-langkah yang akan
dilakukan dalam pelaksanaan proyek ini.
M. ARIS YUSUF
Direktur