Anda di halaman 1dari 47

PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA

KECAMATAN MENGGALA
PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
CV. DAKSA PADA MULIA

1 Data Administrasi
2 Data Teknis

3 Metode Pelaksanaan Persiapan

4 Metode Pelaksanaan Struktur Pondasi METODE


5 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Trotoar
PELAKSANAAN

10
PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
CV. DAKSA PADA MULIA

Data Proyek
 NAMA PEKERJAAN : PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
 LOKASI PEKERJAAN : KECAMATAN MENGGALA
 WAKTU PELAKSANAAN : 90 HARI KALENDER
 TAHUN : 2019
 SUMBER DANA : APBD KABUPATEN TULANG BAWANG
PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
CV. DAKSA PADA MULIA
Lingkup Pekerjaan

 PEKERJAAN PERSIAPAN
 PEKERJAAN TANAH
 PEKERJAAN STRUKTUR
 PEKERJAAN BORPILE
 PEKERJAAN LAIN-LAIN
PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
CV. DAKSA PADA MULIA

Material Pokok

STRUKTUR
1. SISTEM STRUKTUR
 BETON
 BORPILE

2. STRUKTUR BAWAH
 PONDASI PAILCAP BETON BERTULANG
 BOR PILE
 ANGKUR 19 MM
PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
CV. DAKSA PADA MULIA
Data teknis
PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
CV. DAKSA PADA MULIA

Struktur
Organisasi OWNER & PENGELOLA

Proyek BY NAME

PROJECT
MANAGER
BY NAME
HEAD OFFICER
HSE
BY NAME
SITE ENGINEERING SITE ADMINISTRATION
MANAGER MANAGER
BY NAME BY NAME

PELAKSANA PELAKSANA
LOGISTIC SURVEYOR STAFF ADMIN STAFF UMUM SECURITY HSE OFFICER
ARSITEKTUR SIPIL
BY NAME BY NAME BY NAME BY NAME BY NAME BY NAME BY NAME BY NAME

DRAFTER DRAFTER

BY NAME BY NAME
PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
CV. DAKSA PADA MULIA

METODE PERSIAPAN
PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
CV. DAKSA PADA MULIA
TAHAPAN URUTAN PEKERJAAN
PERSETUJUAN
MATERIAL2 POKOK,
START
IMPORT DAN
PROSES PENGADAAN

SITE INSTALLATION
PENGUKURAN
& TRAFFIC
DAN MARKING
MANAGEMENT

FABRIKASI
MATERIAL POKOK STRUKTUR
STRUKTUR

FABRIKASI MATERIAL
PEKERJAAN TROTOAR
TROTOAR

FINISHING TROTOAR MASA


PHO FHO
PEMELIHARAAN
PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
CV. DAKSA PADA MULIA
TIME SCHEDULLE
Kabupaten : TULANG BAWANG
Kegiatan : PEMBANGUNAN SARANA PUBLIK 3
Pekerjaan : PEMBANGUNAN TUGU KOTA MENGGALA TAHAP I
Lokasi : KECAMATAN MENGALA - TULANG BAWANG
Tahun Anggaran : 2019

JUMLAH HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN BOBOT BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3 KET
(Rp.)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

PEKERJAAN PERSIAPAN 187,201,830.00 18.04 3.01 3.01 3.01 3.01 3.01 3.01
PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
Pek. Pengeboran Pondasi Bored Pile Ø 40 cm (H=9m) 25,783,920.00 2.48 1.24 1.24
Pek. Galian Tanah Pile Cap 117,612.00 0.01 0.01
Pek. Urugan Pasir di Bawah Pondasi Pile Cap 167,095.50 0.02 0.02
Pek. Lantai Kerja Pondasi Pile Cap, K-175 1,562,742.81 0.15 0.08 0.08
Pek. Pondasi Bored Pile Ø 40 cm 53,111,208.78 5.12 2.56 2.56
Stek Besi Pondasi Bore Pile (40D) 2,903,229.05 0.28 0.28
Pek. Pile Cap 34,440,796.59 3.32 0.55 1.11 1.11 0.55
Pek. Urugan Kembali Galian Tanah 28,248.00 0.00 0.00
PEKERJAAN STRUKTUR
Pek. Kolom Utama Ø 80 cm 95,786,871.82 9.23 0.92 0.92 2.77 1.85 1.85 0.92
Stek Besi Kolom Utama ke Pile Cap 4,535,227.62 0.44 0.44
Pembuatan Bekisting u/ Kolom Utama Ø 80 cm 19,623,809.11 1.89 1.89
Upah Pasang dan Bongkar Bekisting Kolom 15,000,000.00 1.45 0.36 0.36 0.36 0.36
Pas. Angkur Ø 19mm + Mur 2,860,000.00 0.28 0.28
Pek. Dudukan Ornamen Layar Kapal, UNP 150 x 75 x 6,5 30,712,493.84 2.96 0.99 0.99 0.99
Pek. Balok Ø 30 cm 9,945,295.69 0.96 0.64 0.32
Pek. Ornamen Pipa Besi SCH 40 Ø 12" 99,898,898.63 9.63 0.60 1.20 1.20 1.20 1.20 2.41 0.60 1.20
Pek. Tutup Ornamen Pipa Besi, t=5mm 3,129,562.84 0.30 0.30
Pek. Base Plat dan Dudukan Ornamen Pipa Besi, t=10mm 3,353,261.25 0.32 0.32
Pas. Angkur Ø 16mm + Mur 1,920,000.00 0.18 0.18
Pengecatan Ornamen Pipa Besi 3,422,397.00 0.33 0.33
PEKERJAAN LANDSCAPE
Pek. Galian Tanah Pondasi 10,298,400.75 0.99 0.99
Pek. Urugan Pasir di Bawah Pondasi 3,912,605.40 0.38 0.38
Pas. Pondasi Batu Belah, Adk. 1:4 260,021,656.18 25.05 3.13 3.13 3.13 3.13 6.26 6.26
Pek. Urugan Kembali Tanah Galian 2,473,465.50 0.24 0.24
Pek. Urugan Tanah 118,097,141.25 11.38 1.42 1.42 1.42 2.84 1.42 2.84
Pek. Pemadatan Tanah Urug 39,799,666.50 3.83 0.96 0.96 0.96 0.96
Pas. Pipa Drainase Ø 2" (Dipasang Jarak per 1 meter) 2,743,818.00 0.26 0.13 0.13
PEKERJAAN LAIN-LAIN 5,000,000.00 0.48 0.48

1,037,851,254.13 100.00
RENCANA 3.01 4.80 6.53 7.58 10.29 11.96 12.23 11.58 10.99 10.18 7.24 3.62
RENCANA KOMULATIF 3.01 7.81 14.34 21.92 32.21 44.16 56.40 67.97 78.96 89.14 96.38 100.00
PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
CV. DAKSA PADA MULIA
SUPLY CHAIN MATERIAL
PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
CV. DAKSA PADA MULIA

Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan harus sudah dilaksanakan sebelum 14 (empat belas) hari setelah
menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) sebagaimana Keppres No. 54 Tahun 2010.
Sebagai langkah awal yang harus dilakukan adalah:
1. Pendekatan kepada aparat Muspika setempat serta masyarakat di sekitar lokasi
proyek
2. Untuk memproses perijinan serta sosialisasi rencana pelaksanaan proyek
PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA, agar dalam pelaksanaan proyek tersebut tidak
menemui hambatan di lapangan.
3. Membuat rencana kerja yang lebih terperinci termasuk schedule mobilisasi
peralatan, bahan dan personil ke lokasi.
4. Melakukan Pengurusan administrasi proyek meliputi jaminan pelaksanaan, surat
permohonan untuk serah terima lokasi lahan proyek, juga data dukung seperti data
cuaca dan kondisi tanah serta lingkungan pekerjaan yang ada sehingga dapat
memperkiraan dampak yang timbul akibat adanya kegiatan ini.
5. Mengajukan Shop Drawing kepada konsultan pengawas pekerjaan untuk mendapat
persetujuan menyangkut lay – out dan penempatan lokasi Direksi Keet pengawas,
kantor kontraktor, barak pekerja, gudang serta pagar proyek.
PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
CV. DAKSA PADA MULIA
Pekerjaan Persiapan

A. Uitzet dan Penandaan leveling

1. Pengukuran dan Pemasangan Bowplank


Pekerjaan pengukuran untuk menentukan letak kolom gedung yang akan dibangun sesuai dengan
gambar yang telah direncanakan. Pada saat yang sama dilakukan juga penentuan leveling
ketinggian yang berfungsi untuk mendapatkan titik-titik bangunan yang diperlukan sesuai dengan
gambar rencana :
Titik-titik as bangunan yang menunjukkan dinding tembok diberi tanda dari paku yang juga
berfungsi untuk menarik benang sebagai sumbu dinding bangunan dan diberi tanda panah
dengan cat/meni. Sudut pertemuan papan bouwplank harus benar-benar siku, karena hal tersebut
sebagai acuan untuk kesikuan pertemuan dinding. dilakukan dengan alat-alat waterpass/
theodolith atau Total Station yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan. Setelah
pekerjaan selesai dilakukan pengukuran ulang untuk memastikan kebenaran struktur.

2. Pembuatan Kantor Direksi Keet, Kantor Pengawas dan Gudang


Pembangunan Kantor Pengawas dan Kantor Kontraktor diperuntukkan sebagai tempat bekerja
untuk para staf, baik untuk staf pengawas maupun staf kontraktor. Tugas dilakukan para staf adalah
merencanakan, melaksanakan maupun mengevaluasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan. Oleh
karena itu kantor disekat dalam ruang–ruang, untuk ruang kerja dan ruang rapat serta dilengkapi
dengan sarana toilet dan air bersih. Dan untuk menjaga kemungkinan terjadinya bahaya
kebakaran, selama pekerjaan juga disiapkan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang disesuaikan
dengan kebutuhan. Barak kerja diperuntukan untuk para pekerja proyek untuk tempat para
pekerja beristirahat selama jam istirahat di lokasi proyek.
PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
CV. DAKSA PADA MULIA

Pekerjaan Persiapan

Pembuatan Direksi Keet dan Barak Kerja ini mempunyai tujuan :


 Membuat kantor di lokasi proyek untuk tempat bagi wakil tenaga ahli di lapangan
bekerja, dilengkapi dengan peralatan kantor yang dibutuhkan.
 Sebagai operasional pelaksanaan proyek setiap harinya.
 Sebagai tempat penyimpanan dokumen maupun arsip-arsip kerja yang ada kaitannya
dengan pelaksanaan pekerjaan.
 Sebagai tempat konsultasi / diskusi permasalahan yang terjadi selama pelaksanaan
pekerjaan berjalan.
 Barak kerja untuk tempat beristirahat para pekerja proyek.
 Barak kerja digunakan untuk menempatkan barang–barang/peralatan para pekerja.

Direksi keet terdiri dari :


 Ruang meeting
 Ruang konsultan pengawas
 Ruang pelaksana proyek / kontraktor
PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
CV. DAKSA PADA MULIA

Pekerjaan Persiapan
3. Mobilisasi dan Demobilisasi
 Mobilisasi dilakukan untuk memenuhi segala kebutuhan-kebutuhan di lokasi proyek yang
meliputi :
 alat kerja :
 Peralatan : mobile crane, alat borpile, truck mixer
 bahan : Uditch, Paving, Kansteen, Besi Beton Pasir Dll
 dan tenaga untuk pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Sebelum dilakukan Mobilisasi
Kontraktor mengajak pihak Direksi untuk bersama-sama melakukan pengecekan kondisi
alat layak atau tidak untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Demobilisasi dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan telah selesai dilaksanakan.
PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
CV. DAKSA PADA MULIA

Pekerjaan Persiapan

4. Pembersihan Lokasi
Pekerjaan pembersihan lokasi bertujuan untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan
dilapangan guna memperlancar proses pelaksanaan pekerjaan. Pada pekerjaan ini
menggunakan alat exavator.

5. Air Kerja
Sumber air yang digunakan adalah sumber air tanah dengan mencari sumber air
lainnya yang memenuhi syarat untuk pelaksanaan pekerjaan.

Keperluan air bersih meliputi:


 Air untuk campuran beton, campuran plesteran.
 Untuk perawatan beton (curing)
 Untuk toilet dan MCK pekerja
 Untuk keperluan tes peralatan mekanikal, tes instalasi plumbing
 Keperluan pekerjaan lainnya
PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
CV. DAKSA PADA MULIA

Pekerjaan Persiapan

6. Dokumentasi / Administrasi / As Built Drawing

 Pembuatan Administrasi dan Dokumentasi Foto Proyek Mulai Nol Persen / Existing
Lokasi Pekerjaan yang akan dilaksanakan sampai dengan Seratus Persen.
 Pembuatan laporan kemajuan pelaksanaan pekerjaan seperti :
a. Laporan harian yang berisi tentang material yang didatangkan, pekerjaan yang
dilakukan, mengenai keadaan cuaca pada saat pelaksanaan pekerjaan.
b. Laporan mingguan yang berisi tentang persentase yang direkap dari laporan
harian. Dan diambil presentase setiap masing-masing item pekerjaan.
c. Laporan bulanan dibuat dari hasil laporan mingguan. Pembuatan laporan dibuat
untuk penarikan termin dan presentase sesuai dengan kontak.
 Hasil pengukuran diatas lalu diwujudkan dalam bentuk gambar kerja (shop drawing/
construction drawing) diatas kertas A3 (1 Asli dan 2 copy) yang dimulai dari awal
pelaksanaan pekerjaan sampai akhir pekerjaan dan diserahkan Direksi untuk
disetujui.
 Pekerjaan Pelaporan dan Dokumentasi dilakukan dari awal mulai pekerjaan sampai
pekerjaan selesai dilaksanakan.
PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
CV. DAKSA PADA MULIA

Pekerjaan Persiapan

7. Pembuatan Papan Proyek dan spanduk K3

Setelah SPMK diterbitkan maka segera dilakukan pembuatan Papan Nama


Kegiatan dan Pemasangan Pagar Pengaman Lokasi yang mana penempatan
posisinya sesuai dengan petunjuk dari direksi. Papan nama proyek sangat
penting dilakukan untuk memberikan informasi tentang proyek yang sedang
dilaksanakan. Papan nama proyek diletakkan pada tempat yang mudah dilihat
umum. Di dalam Papan nama proyek harus memuat :

 Nama Proyek
 Pemilik Proyek ------------------------------------------------
 Lokasi Proyek ------------------------------------------------ 60
----
 Jumlah Biaya (Kontrak)
 Nama Pelaksana (Kontraktor)
 Jangka waktu Pelaksanaan Proyek
 Sumber Dana 90
PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
CV. DAKSA PADA MULIA

1.70

0.50
0.30
0.50
2.00

Rambu Dilarang Masuk Pagar Seng


& Rambu Arah Jalan
P S

Rubber Cone

Rambu Larangan Parkir


Dan Berhenti
Flagman
PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
CV. DAKSA PADA MULIA

Pekerjaan Persiapan

8. Penerangan

 Untuk menunjang pelaksanaan proyek harus disediakan sumber tenaga


listrik untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan, kebutuhan direksi keet
dan penerangan proyek pada malam hari sebagai keamanan selama
proyek berlangsung selama 24 jam penuh dalam sehari.
 Pengadaan penerangan dapat diperoleh dari sambungan PLN atau
dengan pengadaan Generator Set. Pengadaan fasilitas penerangan
tersebut termasuk pengadaan dan pemasangan instalasi dan armatur,
stop kontak serta saklar/panel.
Pembersihan Hasil Bongkaran
PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
CV. DAKSA PADA MULIA

METODE PEKERJAAN STRUKTUR


Galian Tanah Untuk
Pondasi pile cap
PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
CV. DAKSA PADA MULIA

Pekerjaan Galian Tanah


a. Kedalaman galian pondasi Pailcap dan galian-galian lainnya harus sesuai
dengan peil-peil yang tercantum dalam gambar. Semua bekas-bekas pondasi
bangunan lama, batu, jaringan jalan/aspal, akar dan pohon-pohon yang
terdapat dibagian galian yang akan dilaksanakan harus dibongkar dan dibuang.

b. Apabila ternyata terdapat pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon dan lain-
lain yang masih digunakan, maka Penyedia Jasa Konstruksi harus secepatnya
memberitahukan kepada Direksi / Konsultan PENGAWAS, atau kepada
Penguasa/intansi yang berwenang untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk
seperlunya. Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab atas segala kerusakan-
kerusakan sebagai akibat dari pekerjaan galian tersebut.
Penyedia Jasa Konstruksi harus bertanggung jawab untuk mengambil setiap
langkah apapun untuk menjamin bahwa setiap pekerjaan yang berlangsung
tersebut tidak terganggu.

c. Pengurugan/Pengisian kembali bekas galian harus dilakukan selapis demi selapis,


dan ditumbuk sampai padat sesuai dengan yang disyaratkan pada pasal
mengenai Pekerjaan Urugan & Pemadatan“. Pekerjaan Pengisian/Pengurugan
kembali ini hanya boleh dilakukan setelah diadakan pemeriksaaan dan
mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan PENGAWAS.
PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
CV. DAKSA PADA MULIA

d. Dasar dari semua galian harus waterpas, bilamana pada dasar setiap galian masih
terdapat akar- akar tanaman atau bagian-bagian gembur, maka harus digali keluar
sedang lubang-lubang diisi kembali dengan pasir, disiram dan dipadatkan sehingga
mendapatkan kembali dasar yang waterpas. Pemadatan dilakukan secara berlapis-
lapis dengan tebal setiap lapisan 20 cm lepas, dengan cara pemadatan dan
pengujian sesuai dengan spesifikasi pemadatan.

e. Apabila terdapat air didasar galian, baik pada waktu penggalian maupun pada
waktu pekerjaan struktur harus disediakan pompa air dengan kapasitas yang
memadai atau pompa lumpur yang diperlukan dapat bekerja terus menerus, untuk
menghindari tergenangnya air lumpur pada dasar galian.

f. Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapai
jumlah tertentu harus segera disingkirkan dari halaman pekerjaan pada setiap saat
yang dianggap perlu dan atas petunjuk Direksi / Konsultan PENGAWAS.

g. Jika terdapat kedalaman yang berbeda dari galian yang berdekatan, maka
galian harus dilakukan terlebih dahulu pada bagian yang lebih dalam dan
seterusnya
PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
CV. DAKSA PADA MULIA

METODE PEKERJAAN STRUKTUR


PEKERJAAN BOR PILE
PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
CV. DAKSA PADA MULIA
Persiapan Pekerjaan Borpile
1. Marking dan setting out posisi pile

Sebelum memulai pengeboran, kami mengajukan aproval shop drawing terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan
oleh direksi pekerjaan. Proses aproval shop drawing ini bertujuan untuk memastikan agar jangan sampai terjadi
kesalahan pada denah posisi titik-titik bore pile yang akan dibor. Setelah aproval shop drawing mendapat persetujuan
oleh direksi pekerjaan maka surveyor melakukan pengukuran , marking dan setting out titik pile yang akan dibor.

DENAH BORPILE
PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
CV. DAKSA PADA MULIA

Marking dan setting out titik bore pile


PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
CV. DAKSA PADA MULIA

2. Pemasangan casing temporary

Setelah pekerjaan marking dan setting out titik bore selesai dilakukan oleh surveyor, lalu dilanjutkan dengan
pekerjaan pemasangan casing temporary. Pemasangan casing temporary ini bertujuan agar pada saat pekerjaan
pengeboran dilakukan jangan sampai terjadi keruntuhan pada permukaan tanah yang akan dibor tersebut.
PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
CV. DAKSA PADA MULIA

3. Boring Operation / Pekerjaan Pengeboran

Sebelum memulai pekerjaan pengeboran , alat bor disetting pada titik bore pile yg sudah di marking dan dipasang
casing temporary tersebut. Pengeboran dilakukan dengan menggunakan auger, diameter auger 60 cm dan panjang
kedalaman 12 meter, titik pile disesuaikan dengan gambar rencana atau shop drawing.
PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
CV. DAKSA PADA MULIA

4. Cleaning

Setelah mencapai kedalaman design toe level ,alat bor auger diganti alat bor dengan dasar yang flat (Cleaning Bucket).
Cleaning bucket berfungsi untuk membersikan dasar lubang bor.
PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
CV. DAKSA PADA MULIA

5. Measuring tape / pengecekan kedalaman dasar pengeboran


Pengukuran kedalaman lubang Bor sedalam 12 m dilakukan dengan menurunkan measuring tape sampai ke dasar
lubang bor. Di ujung measuring tape di pasang plum dengan berat yang cukup agar memastikan measuring
tape sampai ke dasar bore hole.
PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
6. Tulangan Besi CV. DAKSA PADA MULIA
Steel Cage (tulangan besi) di pabrikasi di lokasi proyek. Tulangan Besi yang sudah di pabrikasi kemudian di turunkan
ke lubang bor yang sudah selesai di bor sampai kedalaman 12 m desain toe level. Steel cage disambung dengan alat
las.
Material yang digunakan : 1. besi tulangan 19 – 12 bh
2. Spiral menggunakan besi 10
PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
CV. DAKSA PADA MULIA
7. Setting tremi pipe

Setelah tulangan besi (steel cage) diturunkan ke dasar lubang ,lalu dilanjutkan dengan setting pipa tremi untuk
persiapan pekerjaan pengecoran.Pemasangan pipa tremi ini bertujuan agar di saat pengecoran beton segar tidak
bercampur dengan tanah.
PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
CV. DAKSA PADA MULIA

8. Casting / pengecoran

TERAKHIR PENGECORAN adalah dengan menggunakan pipa tremi. Ready mix beton K-250 dituang melalui bucket
yang berbentuk pipa corong. Panjang pipa tremi disesuaikan dengan kedalaman dasar lubang bor. Sebelum ready mix
dituang terlebih dahulu air di tuang ke dalam corong untuk melancarkan aliran ready mix dalam pipa tremi. Casting
akan dihentikan jika concrete sudah 1 m diatas cut off level. Selama pengecoran pipa tremi akan dipotong secara
bertahap, tetapi tetap di jaga agar pipa tremi minimal 2 m tertanam di bawah concrete level .
PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
CV. DAKSA PADA MULIA

METODE PEKERJAAN STRUKTUR


PEKERJAAN PILE CAP
PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
CV. DAKSA PADA MULIA

A. PERSIAPAN
Pekerjaan pile cap diawali dengan pekerjaan persiapan, yaitu
menentukan as pile cap dengan menggunakan theodolit dan
waterpass berdasarkan shop drawing yang dilanjutkan dengan
pemasangan patok as pile cap.

Pekerjaan Galian, kedalaman penggalian disesuaikan dengan dimensi


pile cap. Selesai Pemotongan

B. PROSES PEKERJAAN

1. Setelah proses Borepile selesai, dilanjutkan dengan


pemotongan Kepala borepile, Kepala bored pile dibobok
sampai dengan elevasi yang diinginkan 40 D (±1m)

Proses Pemotongan Bor Pile


PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
CV. DAKSA PADA MULIA
2. Pekerjaan Urugan Pasir, Lantai Kerja, Bekisting
Pekerjaan urugan pasir setebal 5 cm dilanjutkan dengan pekerjaan lantai kerja setebal
10 cm K-100. Kemudian pekerjaan bekisting dengan Kayu Papan dilakukan setelahnya.

3. Penulangan
a. Pabrikasi Besi
Sebelum mengerjakan proses pabrikasi besi, bagian pembesian menyusun daftar bengkok dan potong baja
tulangan berdasarkan gambar pelaksanaan (shop drawing).
b. Pemasangan Tulangan
Baja tulangan dan sengkang yang telah dipotong dan dibengkokan dibawa ke lapangan untuk dipasang
pada posisi sesuai denah gambar pelaksanaan. Kegiatan yang dilakukan pada pekerjaan pemasangan
tulangan antara lain :
a. Pemeriksaan diameter, panjang, dan bentuk tulangan dilakukan sebelum baja tulangan tersebut
dipasang.
b. Jarak antar tulangan serta jumlah tulangan, baik untuk tulangan lentur maupun tulangan geser diatur
sesuai gambar.
c. Memastikan daerah-daerah dan ukuran panjang penyaluran sambungan lewatan dan panjang
penjangkaran.
d. Pemeriksaan tebal selimut beton dengan memasang beton
decking sebagai acuan selimut beton yang akan dicor.
e. Sebelum Dilakukan Pengecoran Angkur besi Baja Harus
Sudah terpasang
PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
CV. DAKSA PADA MULIA
1.3 Pengecoran Pile Cap
Untuk pengecoran pile cap dan tie beam dalam proyek ini
menggunakan beton ready mix, dengan mutu beton K-250 sesuai
dengan rencana. Adapun langkah-langkah pengecoran antara pile cap
pada umumnya sama sehingga diringkas dijadikan satu.

Langkah-langkah tersebut antara lain:


1. Membersihkan lokasi pengecoran dari segala kotoran dan air yang
menggenang dengan menggunakan pompa air.
2. Membuat tanda / marking pada bekisting yang menunjukan batas
berhentinya pengecoran baik pada bekisting pile cap maupun
bekisting tie beam
3. Mengatur dan mengarahkan penuangan beton sesuai dengan
metode pelaksanaan.
4. Agar semua adonan beton dapat masuk kedalam tulangan pile cap
dan tie beam maka digunakan alat vibrator untuk meratakanya
serta ditekan dengan tekanan tinggi agar beton tersebut dapat
memadat.
5. Mengontrol elevasi atau ketinggian beton pada saat pelaksanaan
pengecoran.
6. Menghentikan pengecoran dan meratakan serta menghaluskan
permukaan beton dengan menggunakan alat pertukangan manual
/ plester

1.4 Pembongkaran Bekisting Pile Cap dan Tie Beam

Pembongkaran bekisting pada proyek ini dilakukan 2-3 hari setelah


pengecoran, dengan syarat pile cap dan sloof tidak menerima beban
di atasnya. Alasan lain dilakukannya pembongkaran itu agar bekisting
dapat digunakan untuk bagian yang lain
PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
CV. DAKSA PADA MULIA

METODE PEKERJAAN STRUKTUR

KOLOM PEDESTAL
PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
CV. DAKSA PADA MULIA

a. Lingkup Pekerjaan
Melakukan Pengalian, Perakitan besi, Pengurukan Pasir, Pembuatan
Lantai Kerja (LC), Pemasangan Bekisting dan Pengecoran Beton.

b. Persiapan Pekerjaan

1. Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan,


personil kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh
persetujuan dari Konsultan sebelum pekerjaan

2. Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal


dilakukannya pelaksanaan pekerjaan

3. Ruang Lingkup Pekerjaan adalah :


- Pekerjaan pabrikasi Besi
- Pekerjaan Urug Pasir
- Pekerjaan Hampar Lantai Kerja
- Pekerjaan bekesting
- Pekerjaan Instalasi besi Tulangan
- Cor Beton K-250
PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
CV. DAKSA PADA MULIA

C. Metode Pelaksanaan
1. Pembesian serta Pengecoran antara Plat Pedestal dan Pondasi Pedestal dapat
dilakukan bersamaan tergantung dari pada dimensi dan design masing-masing.
2. Besi Tulangan berbagai diameter (dimater sesuai spesifikasi) dipotong sesuai dengan
ukuran pada gambar kerja dengan menggunakan bar cutter sedangkan
pembengkokan tulangan mengunakan bar bender .
3. Pemotongan panjang besi tulangan untuk tiang dipotong sepanjang tinggi kolom
terhadap sloof ditambah dengan panjang penyaluran 40D.
4. Panjang pembengkokan tulangan sengkang dilakukan sesuai dengan ketentuan bar
bending schedule. Untuk sengkang yang dibengkokan sesuai sudut yang diinginkan
maka panjang pengaitnya adalah 6D.
5. Besi Tulangan dipabrikasi dengan cara mengikatkan tulangan pokok kolom dengan
tulangan sengkang menggunakan kawat bendrat ,jarak dan jumlah tulangan pokok
disesuaikan dengan shop drawing dan bestek.
6. Perakitan Bekisting, setelah dirakit dilumuri dengan minyak bekisting.
7. Melakukan job mix design dan job mix formula untuk kualitas beton yang diinginkan.
8. Pengecoran Beton (K-250) dan diratakan denan menggunakan concrate vibrator.
PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
CV. DAKSA PADA MULIA
D. Kebutuhan bahan, alat dan tenaga
- Beton K-250

- Baja Tulangan Beton


- P1 Tul. Besi D13 - P3 Tul. Besi D13
- P2 Tul. Besi D13 - P4 Tul. Besi D13

- Kawat Beton
- Bekisting
- Minyak Bekisting
- Paku
- Baja angkur dia. 19 mm
PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
CV. DAKSA PADA MULIA
E. Peralatan
- Bor Skrup
- Paku
- Waterpass
- Peralatan Tukang
PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
CV. DAKSA PADA MULIA
F. ILUSTRASI PEMBUATAN KOLOM PEDESTAL
PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
- Pekerjaan pile cap
CV. DAKSA PADA MULIA
PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA
CV. DAKSA PADA MULIA

PENUTUP
Demikian Metode Pelaksanaan ini secara garis besar yang dapat kami sampaikan sebagai usulan tentang pekerjaan- pekerjaan
yang terlingkup dalam Pekerjaan PEMBANGUNAN TUGU MENGGALA TAHAP I

Mudah-mudahan uraian ini dapat memberikan gambaran yang cukup jelas tentang langkah-langkah yang akan
dilakukan dalam pelaksanaan proyek ini.

Bandar Lampung, 29 Agustus 2019


CV. Daksa Pada Mulia

Muchlis Habiburrachman
Direktur

Anda mungkin juga menyukai