SPESIFIKASI TEKNIS
LANDSCAPING TSP
A.
SPESIFIKASI
UMUM
PASAL
1
-
KETENTUAN
UMUM
a. Jenis
pekerjaan
yang
dilaksanakan
seperti
tercantum
dalam
Daftar
Kuantitas,
yaitu
:
1. Pekerjaan
Persiapan
2. Pekerjaan
Taman
A
3. Pekerjaan
Taman
B
b. Segala
perubahan
hanya
dianggap
sah
dan
dibenarkan
apabila
mendapatkan
persetujuan
Direksi
Pekerjaan
secara
tertulis.
c. Segala
perintah
dan
petunjuk
dari
Direksi
Pekerjaan
harus
ditaati
dan
dilaksanakan
dengan
baik
demi
sempurnanya
pekerjaan.
d. Pada
akhir
pelaksanaan
dan
setelah
berakhirnya
masa
pemeliharaan
pekerjaan
harus
diserahkan
kepada
Pemberi
Tugas
dalam
keadaan
baik
dan
memuaskan
yang
disertai
Berita
Acara
Penyerahan
Pekerjaan.
PASAL
2
-
URAIAN
UMUM
a. Pemberian
pekerjaan
meliputi
mendatangkan
(levering),
pengolahan
semua
bahan,
pengerahan
tenaga
kerja,
mengadakan
alat
pembantu
dan
sebagainya
yang
pada
umumnya
langsung
atau
tidak
langsung
termasuk
didalam
usaha
menyelesaikan
dengan
baik
dan
menyerahkan
pekerjaan
yang
sempurna
dan
lengkap.
Juga
disini
dimaksudkan
pekerjaan
atau
bagian
pekerjaan
yang
walaupun
tidak
jelas
disebutkan
di
dalam
Spesifikasi
Teknis
ini
dan
gambar-gambar
tetapi
masih
berada
di
dalam
lingkup
pembangunan
yang
dalam
hal
ini
dilaksanakan
sesuai
dengan
petunjuk-
petunjuk
Pemberi
Tugas
dan
Direksi
Pekerjaan.
b. Lapangan
pekerjaan
dalam
keadaan
pada
waktu
penawaran,
termasuk
segala
sesuatu
yang
berada
disitu
diserahkan
tanggungjawabnya
kepada
Kontraktor.
c. Oleh
Kontraktor
pekerjaan
haruslah
diserahkan
dengan
sempurna
dalam
keadaan
selesai
dimana
termasuk
pembersihan
lapangan
dan
sebagainya.
d. Untuk
keperluan
persiapan
dan
perlengkapan
guna
pelaksanaan
pekerjaan
utama,
Kontraktor
berkewajiban
antara
lain
:
1. Membersihkan
halaman
kerja
dari
hal-hal
yang
dapat
mengganggu
jalannya
pelaksanaan
pekerjaan
utama.
2. Mengadakan
sumber-sumber
air
untuk
keperluan
pelaksanaan
pekerjaan.
Air
kerja
harus
memenuhi
syarat-syarat
yang
diperlukan
masing-masing
pekerjaan
yang
bersangkutan.
3. Mengadakan
penerangan
listrik
pada
halaman
kerja.
4. Mengadakan
hal-hal
yang
diperlukan
dalam
pelaksanaan
pekerjaan.
5. Memperbaiki
kembali
pagar
pengaman.
e. Pekerjaan
harus
dikerjakan
sesuai
dengan
ketentuan-ketentuan
dalam
RKS,
gambar-gambar
yang
ada
maupun
susulan
yang
terlampir
dalam
Berita
Acara
Penjelasan,
perintah-perintah
Pemberi
Tugas
selama
pekerjaan
berlangsung
dan
petunjuk-petunjuk
Direksi
Pekerjaan
Lapangan.
ST. 1
TSP Balitsereal_Landscaping 2015
PASAL
2
-
S
I
T
U
A
S
I
Paket
pekerjaan
yang
akan
dilaksanakan
terletak
di
Kompleks
Balai
Penelitian
Tanaman
Serealia,
Jalan
Dr.
Ratulangi
No.
274
Maros,
Sulawesi
Selatan.
PASAL
3
-
SETTING
OUT
DAN
TITIK
TETAP
a. Untuk
menentukan
posisi
serta
keinginan
rencana
di
lapangan
Kontraktor
harus
melakukan
pengukuran
di
lapangan
seperti
ditunjukkan
dalam
gambar.
b. Sebelum
pekerjaan
dimulai,
Kontraktor
dan
Direksi
Pekerjaan
harus
mengadakan
pengukuran
ulang
(MC.0)
guna
mendapatkan
Titik
Tetap
di
lapangan
dan
diadakan
pengamatan
ulang
yang
dialkukan
oleh
Kontraktor
dan
Pengawas
yang
disahkan
oleh
Pemberi
Tugas.
c. Dalam
hal
terdapatnya
perbedaan
antara
rencana
dalam
gambar
dengan
hasil
pengukuran,
maka
Kontraktor
harus
melaporkan
hal
ini
kepada
Direksi
Pekerjaan
untuk
mendapatkan
keputusan
dan
dinyatakan
dalam
Berita
Acara.
Keputusan
akan
didasarkan
atas
keamanan
konstruksi
serta
kelancaran
kegiatan
di
luar
dan
di
dalam
lokasi
pekerjaan.
d. Pemasangan
Titik
Tetap
dilakukan
dengan
menggunakan
patok
beton,
yang
akan
merupakan
titik
utama
dalam
melaksanakan
pekerjaan,
atau
metode
lain
menurut
pertimbangan
Direksi
Pekerjaan
sesuai
dengan
kondisi
yang
ada
di
lapangan.
e. Selama
pekerjaan
berlangsung,
Penyedia
Jasa
pemborongan
harus
menjaga
rusaknya/
berubahnya
titik
peil,
dan
Kontraktor
harus
mencek
peil
tetap
terhadap
titik
lainnya.
PASAL
4
-
PEKERJAAN
PENGUKURAN
a. Lingkup
Pekerjaan
~ Meliputi
:
pekerja-pekerja,
ahli,
bahan,
peralatan
dan
kegiatan-kegiatan
yang
diperlukan
untuk
menyelesaikan
semua
pekerjaan
pengukuran
sesuai
dengan
RKS
dan
Gambar
Kerja.
~ Pekerjaan
pengukuran
meliputi
batas-batas
penimbunan
lokasi,
penentuan
lokasi
bangunan,
jalan
masuk,
batas-batas
pagar
tembok
keliling
dan
penentuan
duga.
b. Persyaratan
~ Pengukuran
harus
dilakukan
oleh
tenaga
yang
betul-betul
ahli
dan
berpengalaman.
~ Pemeriksaan
hasil
pengukuran
harus
segera
dilaporkan
kepada
Konsultan
Pengawas
dan
dimintakan
persetujuannya.
~ Konsultan
Pengawas
juga
akan
menentukan
patokan
utama
sebagai
dasar
dari
gedung,
jalan
dan
bangunan-bangunan
lainnya.
c. Peralatan
yang
digunakan
terdiri
dari
Theodolith,
waterpass,
meter
roll
dan
patok-patok
yang
kuat
diperlukan
dalam
pengukuran.
Semua
peralatan
ini
harus
dimiliki
oleh
Penyedia
Jasa
Pemborongan
dan
harus
selalu
ada
bila
sewaktu-waktu
memerlukan
pemerikasaan.
d. Pelaksanaan
~ Lokasi,
ukuran
dan
duga
gedung,
jalan,
pagar,
saluran
maupun
bangunan-bangunan
lainnya
ditentukan
dalam
gambar.
Jika
terdapat
keraguraguan
harus
ditanyakan
kepada
Konsultan
Pengawas.
~ Ketidakcocokan
yang
mungkin
terjadi
antara
gambar
dan
keadaan
lapangan
yang
sebenarnya
harus
dilaporkan
kepada
Konsultan
Pengawas
untuk
dimintakan
keputusannya
segera.
PASAL
3
-
P
E
R
A
L
A
T
A
N
a. Kontraktor
harus
menyediakan
sendiri
semua
peralatan
kerja
dalam
jumlah
yang
cukup
sesuai
dengan
jenis
dan
volume
pekerjaan.
ST. 2
TSP Balitsereal_Landscaping 2015
b. Di
samping
peralatan
kerja
utama,
Kontraktor
juga
harus
menyediakan
peralatan
kerja
bantu
yang
cocok
dan
lazim
digunakan
dalam
pelaksanaan
pekerjaan
ini,
serta
jumlahnya
cukup.
PASAL
4
-
FOTO
DOKUMENTASI
a. Kontraktor
harus
membuat
foto-foto
dokumentasi
dalam
tahapan
pekerjaan
sebagai
berikut
:
1. Sebelum
pekerjaan
dimulai
(
0%
)
2. Pelaksanaan
lapangan
mencapai
50
%
3. Pekerjaan
mencapai
100
%.
b. Tata
cara
pengambilan
foto
dokumentasi
diambil
dalam
arah
dan
tempat
yang
sama
setiap
tahapan
sehingga
dapat
menggambarakan
kemajuan
secara
kronologis
dan
jelas,
khususnya
yang
dianggap
penting
disusun
dalam
album
dan
diserahkan
kepada
Direksi
Pekerjaan
sebanyak
3
(tiga)
rangkap
beserta
negatif
filmnya
dan
selanjutnya
menjadi
dokumen
proyek.
PASAL
5
-
GAMBAR
DAN
KETENTUAN
UKURAN
a. Kontraktor
diwajibkan
untuk
memeriksa
kecocokan
ukuran
dalam
gambar
rencana
dengan
keadaan
lapangan,
maka
Kontraktor
harus
segera
memberitahukan
kepada
Direksi
Pekerjaan.
Direksi
Pekerjaan
akan
menetukan
perubahan
pada
rencana
pekerjaan
yang
tidak
sesuai
dengan
keadaan
lapangan
tersebut.
b. Gambar-gambar
Rencana
nantinya
akan
dilampirkan
dalam
Kontrak
yang
juga
dipergunakan
sebagai
gambar
rencana
untuk
melaksanakan
pekerjaan.
c. Ukuran-ukuran
patok
dapat
dilihat
pada
gambar
rencana,
ukuran-ukuran
yang
tidak
tercantum
dalam
gambar
atau
kurang
jelas
dapat
ditanyakan
kepada
Direksi
Pekerjaan.
d. Gambar-gambar
detail
yang
belum
ada
dan
dianggap
perlu
oleh
Direksi
Teknik/Direksi
Pekerjaan
harus
dibuat
oleh
Kontraktor
berupa
Gambar
Kerja
(Shop
Drawings)
dan
sebelum
dilaksanakan
harus
diperiksa
dan
disetujui
oleh
Direksi
Pekerjaan,
dan
menjadi
milik
Pemberi
Tugas.
e. Apabila
selama
pelaksanaan
pekerjaan
terdapat
perubahan-perubahan,
maka
Kontraktor
harus
menyerahkan
gambar-gambar
revisi
yang
telah
disetujui
Direksi
Pekerjaan,
dalam
rangkap
3
(tiga)
masing-masing
:
1. 1
(satu)
set
untuk
Kontraktor
2. 1
(satu)
set
untuk
Direksi
Pekerjaan.
3. 1
(satu)
set
untuk
Pemberi
Tugas.
PASAL
6
-
KESEHATAN
KERJA
Kontraktor
diwajibkan
memberi
jaminan
kesehatan
dan
keamanan
serta
keselamatan
bagi
para
pekerja,
antara
lain
menyediakan
kotak
P3K
lengkap
dengan
obat-obatan
yang
dibutuhkan
sebagai
alat
penolong
jika
terjadi
kecelakaan
di
lokasi
pekerjaan.
PASAL
7
-
PROGRAM
PELAKSANAAN
a. Kontraktor
harus
membuat
Program
Pelaksanaan
dalam
bentuk
Bar-Chard,
dan
jika
dimungkinkan
dalam
bentuk
Network
Planning
yang
dapat
memperlihatkan
alur
kerja
untuk
setiap
kegiatan
hal-hal
sebagai
berikut
:
1. Jenis
kegiatan
dan
volume.
2. Waktu
pelaksanaan.
3. Jumlah
dan
jenis
tenaga
kerja,
perlatan
dan
material
yang
diperlukan.
ST. 3
TSP Balitsereal_Landscaping 2015
b. Aktivitas
yang
diperlihatkan
pada
Program
harus
sudah
termasuk
pelaksanaan
pekerjaan
mobilisasi,
persiapan,
dan
lain-lain,
serta
kelonggaran
waktu
dengan
adanya
libur
umum.
PASAL
8
-
LAPORAN
HASIL
PEKERJAAN
a. Untuk
kepentingan
pengendalian
pekerjaan
dan
pengawasan
pekerjaan
di
lapangan,
Kontraktor
wajib
membuat
laporan
harian,
laporan
mingguan
dan
laporan
bulanan.
b. Semua
laporan
pelaksanaan
yang
dibuat
oleh
Kontraktor,
harus
diperiksa
dan
disetujui
oleh
Direksi
Pekerjaan
/
Konsultan
Pengawas,
dibuat
dalam
3
(tiga)
rangkap
untuk
diserahkan
kepada
Pemberi
Tugas
melalui
Direksi
Pekerjaan
/
Konsultan
Pengawas.
c. Laporan
harian,
harus
berisi
:
Kuantitas
dan
macam
bahan
yang
ada
di
lapangan;
penempatan
tenaga
untuk
setiap
macam
tugas;p
jumlah,
jenis
dan
kondisi
peralatan;
Kuantitas
dan
jenis
pekerjaan
yang
dilaksanakan;
dan
Keadaan
cuaca
termasuk
hujan,
banjir
dan
peristiwea
alam
lainnya
yang
berpengaruh
terhadap
kelancaran
pekerjaan.
d. Laporan
Mingguan,
dibuat
setiap
minggu,
yang
terdiri
dari
rangkuman
laporan
harian
dan
berisi
hasil
kemajuan
fisik
pekerjaan
dalam
periode
satu
minggu,
serta
hal-hal
penting
yang
timbul
atau
berhubungan
dengan
pelaksanaan
pekerjaan.
e. Laporan
Bulanan
dibuat
setiap
bulan
yang
terdiri
dari
rangkuman
laporan
mingguan
dan
berisi
hasil
kemajuan
fisik
pekerjaan
dalam
satu
bulan.
PASAL
9
-
PEKERJAAN
PERSIAPAN
a. Pembersihan
Lapangan
Mempersiapkan
tempat
kerja,
penumpukan
bahan-bahan,
penempatan
gudang
dan
Direksi
Keet
dan
lain-lain,
Kontraktor
juga
harus
terlebih
dahulu
membersihkan
serta
membenahi
lapangan.
b. Pengamanan
Daerah
Kerja
~ Lingkup
pekerjaan
dalam
pasal
ini
meliputi
pembuatan
pagar
sementara,
jalan
sementara,
ruangan
kantor
Konsultan
Pengawas,
gudang,
pengadaan
listrik
dan
standby
genset
jika
listrik
PLN
mati
dan
air
kerja
serta
papan
proyek.
~ Pemagaran
harus
memenuhi
syarat-syarat
yang
ditentukan
Pemerintah
Daerah
setempat.
Penyedia
Jasa
Pemborongan
diwajibkan
untuk
membuat
pintu
masuk
sendiri
dan
membuka
sebagian
pagar
untuk
jalan
sementara.
Pagar
harus
disetujui
oleh
Konsultan
Pengawas.
~ Pada
prinsipnya
Penyedia
Jasa
Pemborongan
harus
menyediakan
alat-alat
kerja
sendiri
seperti
air,
tenaga
listrik,
udara
bertekanan
(kompressor)
dan
lain-lain.
Penyedia
Jasa
Pemborongan
tidak
diperkenankan
menggunakan
alat-alat
milik
Pemberi
Tugas,
baik
yang
ada
di
lapangan
maupun
diluar
lapangan
tanpa
persetujuan
Pemberi
Tugas.
c. Gudang
Kontraktor
~ Penyedia
Jasa
Pemborongan
harus
memperbaiki
kembali
gudang
yang
telah
ada
untuk
melindungi
material-material
dan
peralatan-peralatan
dari
gangguan
cuaca
(air
hujan),
menjamin
terhadap
pencurian.
~ Untuk
memudahkan
pemerikasaan
oleh
Konsultan
Pengawas
atas
semua
material/
peralatan,
masuk
dan
keluarnya
harus
teratur
dan
rapih.
d. Fasilitas
Penerangan
~ Penyedia
Jasa
Pemborongan
harus
menyediakan
listrik
kerja
selama
berlangsungya
kegiatan
baik
untuk
kepentingan
pelaksanaan
pekerjaan,
penerangan
dalam
bangunan
sementara
(Gudang
dan
Direksi
Keet)
dan
lain-lain
yang
diperlukan
untuk
menunjang
lancarnya
pekerjaan,
kerja
malam
dan
lain-lain.
ST. 4
TSP Balitsereal_Landscaping 2015
~ Penyedia
Jasa
Pemborongan
harus
menyediakan
standby
genset
sendiri,
jika
memakai
penerangan
PLN,
biayanya
dibebankan
kepada
Penyedia
Jasa
Pemborongan
selama
pekerjaan
berlangsung.
e. Fasilitas
Pengadaan
Air
Kerja
~ Penyedia
Jasa
Pemborongan
harus
menyediakan
air
kerja,
air
minum
untuk
para
pekerja
dan
air
untuk
KM/WC.
~ Air
yang
dimaksud
adalah
air
bersih
baik
yang
berasal
dari
PAM
atau
sumur/pompa,
serta
pengadaan
dan
pemasangan
pipa-pipa
distribusi
untuk
supply
air
yang
memenuhi
syarat
bagi
keperluan
pelaksanaan
pekerjaan.
~ Penyedia
Jasa
Pemborongan
dapat
menggunakan
sumber
yang
ada
dengan
sistem
sewa,
dan
lain-lain.
f. Keamanan
Pekerjaan
dan
Tanda
Pengenal
Pekerja
~ Penyedia
Jasa
Pemborongan
harus
menjamin
keamanan
pekerjaan
baik
untuk
barang-barang
milik
Penyedia
Jasa
Pemborongan
maupun
Konsultan
Pengawas,
menjaga
keutuhan
bangunan-bangunan
yang
ada
dari
gangguan
pekerjaan
Kontraktor
maupun
kerusakan-
kerusakan
akibat
pelaksanaan
pekerjaan.
~ Penyedia
Jasa
Pemborongan
harus
menetapkan
petugas-petugas
keamanan
24
jam
penuh
setiap
saat.
~ Untuk
mengawasi
dan
menjaga
ketertiban
para
pekerjanya,
setiap
pekerja
harus
menggunakan
tanda
pengenal
pada
tempat
atau
bagian
badan
yang
mudah
terlihat
oleh
petugas
keamanan
yang
bertugas.
~ Tanda
pengenal
dapat
berupa
kartu
pengenal
ataupun
pakaian
seragam
sesuai
persetujuan
Konsultan
Pengawas.
g. Pembersihan
Lapangan
Mempersiapkan
tempat
kerja,
penumpukan
bahan-bahan,
penempatan
gudang
dan
Direksi
Keet
dan
lain-lain,
Kontraktor
juga
harus
terlebih
dahulu
membersihkan
serta
membenahi
lapangan.
h. Untuk
menjamin
keamanan
dan
mutu
bahan
(termasuk
peralatan
dan
lain-lain
yang
diperlukan),
Kontraktor
diwajibkan
menyediakan
gudang
penyimpanan
yang
tertutup
kuat
dan
aman
dari
resiko
hilang/kerusakan
serta
barak
kerja.
PASAL
10
-
DAERAH
KERJA
DAN
JALAN
MASUK
a. Kontraktor
akan
diberikan
daerah
kerja
untuk
pelaksanaan
pekerjaan
ini.
Daerah
kerja
harus
dibatasi
dengan
pagar
sementara
yaitu
pagar
seng
gelombang
ukuran
minimal
6
kaki
dengan
menggunakan
rangka
kayu.
b. Kontraktor
harus
membatasi
operasinya
di
lapangan
yang
betul-betul
diperlukan
untuk
pekerjaan
tersebut.
Tata
letak
yang
meliputi
jalan
masuk,
lokasi
penyimpanan
bahan
bangunan
dan
jalur
pengangkutan
material
dibuat
oleh
Kontraktor
dengan
persetujuan
Direksi
Pekerjaan.
PASAL
11
-
M
A
T
E
R
I
A
L
a. Bahan
yang
dipakai
harus
memenuhi
persyaratan
teknis
yang
ditentukan.
b. Jika
Kontraktor
mengajukan
bahan
lain
yang
digunakan,
maka
mutunya
minimal
harus
sama
dengan
yang
disyaratkan
dalam
dokumen
tender.
Untuk
pemesanan
bahan
itu,
harus
diberitahukan
terlebih
dahulu
pada
Direksi
Pekerjaan
yang
meliputi
jenis,
kuaslitas
serta
kuantitas
dari
bahan
yang
dipesan
untuk
mendapat
persetujuan.
ST. 5
TSP Balitsereal_Landscaping 2015
c. Semua
bahan-bahan
yang
akan
dipakai
dalam
pekerjaan
ini
harus
memenuhi
ketentuan-
ketentuan
umum
yang
berlaku
di
Indonesia,
mengenai
bahan
bangunan
serta
persyaratan
persyaratannya
akan
dicantumkan
di
dalam
pasal-pasal
berikut.
d. Bilamana
akibat
satu
dan
lain
hal,
bahan
yang
disyaratkan
tidak
dapat
diperoleh.
Kontraktor
boleh
mengajukan
usul
perubahan
pada
Direksi
Pekerjaan
sepanjang
mutunya
paling
tidak
sama
dan
apa
yang
disyaratkan.
e. Direksi
Pekerjaan
akan
menilai
dan
memberi
persetujuan
secara
tertulis
sepanjang
memenuhi
persyaratan
teknis
dan
Kontraktor
diwajibkan
untuk
sejauh
mungkin
mempergunakan
bahan-
bahan
produksi
dalam
negeri.
PASAL
13
-
C
U
A
C
A
Pekerjaan
harus
dihentikan
apabila
cuaca
tidak
mengijinkan,
yang
dapat
mengakibatkan
penurunan
mutu
pekerjaan.
PASAL
15
-
PERALATAN
SURVEI
Kontraktor
harus
menyediakan
peralatan
survey
yang
akan
dipakai
oleh
Direksi
Pekerjaan,
dan
alat-
alat
tersebut
harus
disetujui
oleh
Direksi
Pekerjaan.
Setelah
pekerjaan
selesai
seluruh
peralatan
tersebut
akan
dikembalikan
kepada
Kontraktor.
ST. 6
TSP Balitsereal_Landscaping 2015
B.
SPESIFIKASI
KHUSUS
ST. 7
TSP Balitsereal_Landscaping 2015
2.2.2. Segala
perubahan
dari
spesifikasi
ini
harus
dikonsultasikan
secara
tertulis
kepada
Direksi
Pekerjaan/Konsultan
Pengawas
dan
harus
mendapatkan
persetujuan
untuk
memulai
pekerjaan.
2.2.3. Timbunan
yang
dicakup
oleh
ketentuan
dalam
pasal
ini
adalah
timbunan
bekas
galian
pondasi
dan
timbunan
tanah
dan
pasir
untuk
bawah
lantai.
2.2.4. Sebelum
pekerjaan
timbunan
dimulai
harus
dilakukan
survey
topografi.
Level
yang
disepakati
harus
dicatat
dan
ditandatangani
oleh
Direksi
Pekerjaan/Konsultan
Pengawas
dan
kontraktor.
2.2.5. Sebelum
urugan
dimulai,
daerah
yang
diurug
harus
dibersihkan
dari
kotoran
/
bahan
organik
misalnya
sampah,
sisa-sisa
kayu
humus
dan
lain-lain.
2.2.6. Ketebalan
hamparan
untuk
setiap
lapisan
yang
akan
dipadatkan
adalah
10
-
20
cm.
2.2.7. Timbunan
sirtu
dibawah
lantai
adalah
15
cm
atau
sesuai
dengan
gambar
kerja.
2.2.8. Pengurugan
dilakukan
secara
bertahap
lapis
demi
lapis
sampai
mencapai
peil
yang
diinginkan.
2.2.9. Sirtu
yang
digunakan
harus
sesuai
dengan
Persyaratan
Bahan
dan
disetujui
oleh
Direksi
Pekerjaan/Konsultan
Pengawas
2.2.10. Setelah
pelaksanaan
urugan
selesai
maka
dilakukan
pekerjaan
pemadatan.
2.3. Pekerjaan
Pemadatan
2.3.1. Segera
setelah
penempatan
dan
penghamparan
timbunan
maka
setiap
lapisan
harus
dipadatkan
secara
menyeluruh
dengan
alat
pemadat
tangan
mekanis
(stamper)
dan
disetujui
oleh
Direksi
Pekerjaan/Konsultan
Pengawas.
2.3.2. Pemadatan
harus
merata
pada
area
yang
telah
ditimbun.
2.3.3. Pemadatan
sirtu
bawah
lantai
harus
dilakukan
lapis
demi
lapis
dan
disiram
dengan
air
untuk
menutup
pori-pori
sehingga
pemadatan
menjadi
padat
dan
keras.
2.3.4. Pemadatan
setiap
lapis
yang
telah
ditentukan
harus
mencapai
kepadatan
minimal
95
%
Modified
Proctor
maximum
density
pada
kadar
air
minimum
2
%.
2.3.5. Pemadatan
selesai
dilakukan
atau
mencapai
elevasi
dan
hasil
yang
baik
jika
Direksi
Pekerjaan/Konsultan
Pengawas
telah
menyetujui.
2.4. Perlindungan
timbunan
yang
sudah
dipadatkan.
2.4.1. Kontraktor
harus
menjaga
dan
melindungi
timbunan
yang
sudah
dipadatkan
dari
segala
pengaruh
yang
dapat
merusak
mutu
timbunan.
2.4.2. Jika
terjadi
penurunan/longsoran
pada
hasil
pemadatan
maka
kontraktor
wajib
memperbaiki
dalam
waktu
1
x
24
jam
setelah
ada
instruksi
dari
Direksi
Pekerjaan/
Konsultan
Pengawas.
Semua
biaya
perbaikan
menjadi
tanggungan
kontraktor.
2.5. Kerusakan
atau
Cacat
Bila
terjadi
kerusakan/cacat
pekerjaan,
maka
kontraktor
diharuskan
untuk
memperbaiki
kembali
dengan
tidak
mengurangi
mutu
pekerjaan.
Biaya
untuk
pekerjaan
ini
adalah
tanggung
jawab
kontraktor
dan
tidak
dapat
diklaim
sebagai
pekerjaan
tambah.
PASAL
3
-
PEKERJAAN
BETON
3.1. Lingkup
pekerjaan
3.1.1. Pekerjaan
beton
bertulang
dilaksanakan
untuk
pekerjaan
patung
jagung
dimana
konstruksi
yang
digunakan
adalah
konstruksi
membran
dengan
menggunakan
tulangan
wiremesh
yang
dibentuk
seperti
yang
diinginkan,
dan
lantai
kolam
dengan
ketebalan
beton
10
cm,
tidak
bertulang.
3.1.2. Konstruksi
patung
jagung
dan
assesoriesnya
berdiri
di
atas
pondasi
batu
gunung
ditengah
kolam.
Untuk
beton
yang
digunakan
adalah
beton
kualitas
K.200.
Semua
ST. 8
TSP Balitsereal_Landscaping 2015
Split/kerikil
Pasir
%
lewat
ayakan
%
lewat
ayakan
Ayakan
Ayakan
(berat
kering)
(berat
kering)
30
mm
100
10
mm
100
25
mm
90
100
5
mm
90
100
15
mm
25
60
2,5
mm
80
100
5
mm
0
10
1,2
mm
50
90
2,5
mm
0
-
5
0,6
mm
25
60
0,3
mm
10
30
0,15
mm
2
-
10
3.2.3. Air.
Air
yang
digunakan
untuk
mencampur
beton
adalah
air
yang
bersih,
bebas
dari
bahan
organic,
alkali,
garam,
asam
dan
dapat
diminum.
Air
laut
tidak
boleh
dipakai.
ST. 9
TSP Balitsereal_Landscaping 2015
ST. 10
TSP Balitsereal_Landscaping 2015
ST. 11
TSP Balitsereal_Landscaping 2015
ST. 12
TSP Balitsereal_Landscaping 2015
b. Semua
beton
harus
dipadatkan
dengan
vibrator
dengan
kecepatan
minimum
7000
rpm
yang
bergetar
pada
bagian
dalam
(dari
jenis
alat
tenggelam)
dalam
waktu
maksimal
10
detik
setiap
kali
dibenamkan.
Pada
waktu
yang
sama
dilakukan
pengetukan
pada
dinding
bekisting
sampai
betul-betul
mengisi
pada
lubang
bekisting
yang
masih
ada
sehingga
menutupi
seluruh
permukaan
bekisting.
3.3.7. Perlindungan
dan
perawatan
beton.
Beton
yang
selesai
dicetak
harus
dijaga
dalam
keadaan
basah
selama
sekurang-
kurangnya
14
hari
setelah
dicor,
yaitu
dengan
cara
penyiraman
dengan
air
yang
bersih
(sesuai
pasal
3
point
3.2.3),
karung
goni
basah
atau
cara-cara
lain
yang
ditentukan
oleh
Direksi
Pekerjaan/Konsultan
Pengawas.
3.4. Kerusakan
atau
Cacat
Bila
terjadi
kerusakan/cacat
pekerjaan,
maka
kontraktor
diharuskan
untuk
memperbaiki
kembali
dengan
tidak
mengurangi
mutu
pekerjaan.
Biaya
untuk
pekerjaan
ini
adalah
tanggung
jawab
kontraktor
dan
tidak
dapat
diklaim
sebagai
pekerjaan
tambah.
ST. 13
TSP Balitsereal_Landscaping 2015
ST. 14
TSP Balitsereal_Landscaping 2015
ST. 15
TSP Balitsereal_Landscaping 2015
a. Sebelum
pemasangan
Sebelum
pemasangan,
batu
bata
harus
direndam
dalam
air
bersih
dulu
hingga
jenuh.
Pada
saat
pemasangan
tidak
boleh
ada
genangan
air
diatas
batu
bata
tersebut.
b. Adukan
perekat/spesi
Adukan
kedap
air
adalah
campuran
1
PC
:
2
Psr
digunakan
untuk
semua
pekerjaan
pasangan
batu
bata.
c. Ketebalan
adukan/spesi
Pemasangan
harus
sedemikian
rupa
sehingga
ketebalan
adukan/spesi
harus
sama
setebal
1
cm.
Semua
pertemuan
bata
horizontal
dan
vertical
harus
terisi
dengan
baik
dan
penuh.
d. Pemasangan
dinding
pasangan
bata
Pemasangan
dinding
pasangan
bata
dilakukan
bertahap,
setiap
tahap
maksimum
24
lapis
setiap
harinya,
diikuti
dengan
cor
kolom
dan
balok
praktis.
e. Pelaksanaan
pemasangan
batu
bata
Pelaksanaan
pemasangan
batu
bata
harus
rapi,
sama
tebal,
lurus,
tegak
dan
pola
ikatan
harus
terjaga
baik
diseluruh
pekerjaan.
Pertemuan
sudut
antara
dua
dinding
harus
rapi
dan
siku
seperti
pada
gambar
kerja.
f. Pekerjaan
pemasangan
batu
bata
Pekerjaan
pemasangan
batu
bata
harus
benar-benar
vertical
dan
horizontal.
Pengukuran
dilakukan
dengan
tiang
lot/unting-unting
dan
harus
diukur
tepat.
Untuk
permukaan
datar,
batas
toleransi
pelengkungan
atau
pencembungan
bidang
tidak
boleh
melebihi
3
mm
untuk
setiap
jarak
200
cm
bidang
vertical
dan
horizontal.
Jika
melebihi
maka
kontraktor
harus
segera
membongkar/memperbaiki
dan
biaya
untuk
pekerjaan
ini
ditanggung
oleh
kontraktor
dan
tidak
dapat
diclaim
sebagai
pekerjaan
tambah.
g. Siar-siar
Setelah
bata
terpasang
dengan
adukan,
siar-siar
harus
dikerok
dengan
kedalaman
1
cm
dengan
rapi
dan
dibersihkan
dengan
sapu
lidi,
kemudian
disiram
air
dan
siap
untuk
menerima
plesteran.
h. Plesteran
Sebelum
diplester,
permukaan
pasangan
bata
harus
dibahasi/disiram
air
bersih
terlebih
dahulu
dan
siar-siar
telah
dikerok
dan
dibersihkan.
i. Lubang
dinding
pasangan
bata
Pembuatan
lubang
pada
dinding
pasangan
bata
untuk
perancah
sama
sekali
tidak
diperkenankan/disetujui.
j. Bata
yang
patah
Tidak
diperkenankan
memasang
bata
merah
yang
patah
dua
melebihi
dari
5
%.
Bata
yang
patah
lebih
dari
2
(dua)
bagian
tidak
boleh
dipakai.
k. Pemeliharaan
Selama
pemasangan
dinding
bata
belum
difinish,
kontraktor
wajib
untuk
memelihara
dan
menjaga
atas
kerusakan
atau
pengotoran
oleh
bahan
lain.
Apabila
pada
saat
difinish
terdapat
kerusakan,
berlubang
dan
lain
sebagainya,
kontraktor
harus
memperbaiki
sampai
dinyatakan
dapat
diterima
oleh
Direksi
Pekerjaan/Konsultan
Pengawas.
Biaya
ini
ditanggung
oleh
kontraktor
dan
tidak
dapat
di
klaim
sebagai
pekerjaan
tambah.
3.4.
Kerusakan
atau
Cacat
ST. 16
TSP Balitsereal_Landscaping 2015
ST. 17
TSP Balitsereal_Landscaping 2015
ST. 18
TSP Balitsereal_Landscaping 2015
ST. 19
TSP Balitsereal_Landscaping 2015
dan
melindunginya
dari
terik
matahari
langsung
dengan
bahan
penutup
yang
dapat
mencegah
penguapan
air
secara
cepat.
Pembasahan
tersebut
adalah
selama
7
(tujuh)
hari
setelah
pekerjaan
plesteran
selesai.
Kontraktor
harus
selalu
menyiram
dengan
air
bersih
sekurang-kurangnya
2
(dua)
kali
sehari
sampai
jenuh.
Apabila
hasil
pekerjaan
tidak
memenuhi
semua
yang
disyaratkan
oleh
Direksi
Pekerjaan/Konsultan
Pengawas
maka
kontraktor
harus
membongkar
dan
memperbaiki
sampai
disetujui
oleh
Direksi
Pekerjaan/Konsultan
Pengawas.
Biaya
untuk
perbaikan
tersebut
ditanggung
oleh
kontraktor
dan
tidak
dapat
dijadikan
sebagai
pekerjaan
tambahan.
5.4. Kerusakan
atau
Cacat
Bila
terjadi
kerusakan/cacat
pekerjaan,
maka
kontraktor
diharuskan
untuk
memperbaiki
kembali
dengan
tidak
mengurangi
mutu
pekerjaan.
Biaya
untuk
pekerjaan
ini
adalah
tanggung
jawab
kontraktor
dan
tidak
dapat
diklaim
sebagai
pekerjaan
tambah.
PASAL
6
PEKERJAAN
PASANGAN
KERAMIK
6.1. Lingkup
pekerjaan
Pekerjaan
yang
dimaksud
hanya
meliputi
pasangan
keramik
jalan
setapak
dan
jalan
penghubung
Gedung
Sekretariat
dan
Gedung
Auditorium.
6.2. Persyaratan
Bahan
10.1.1. PC
(Portland
Cement)
Sesuai
persyaratan
dalam
Bab
II
pasal
3
butir
3.2.1
10.1.2. Pasir
pasangan
Sesuai
persyaratan
dalam
Bab
III
pasal
1
butir
1.2.2
10.1.3. Air
Sesuai
persyaratan
dalam
Bab
II
pasal
3
butir
3.2.3
10.1.4. Bahan
keramik
(Ceramic
Tile)
Jenis
:
Keramik
Permukaan
:
bercorak/warna
agak
gelap/kasar,
motif
kulit
jeruk
Ketebalan
:
6
mm
Warna/corak
:
Akan
ditentukan
kemudian
Ukuran
:
30
x
30
cm
Kualitas
:
Kelas
1
Produk
:
Setara
merk
ASIA
TILE
6.3. Persyaratan
Pelaksanaan
pekerjaan
10.1.5. Contoh
bahan
Kontraktor
harus
mengajukan
contoh
bahan
keramik
yang
akan
dipakai
sebanyak
3
(tiga)
set
kepada
Direksi
Pekerjaan/Konsultan
Pengawas
untuk
mendapatkan
persetujuan
(tekstur
dan
warna)
yang
akan
dipakai
sebagai
standard
dalam
pengiriman
bahan
kelapangan.
10.1.6. Keramik
Keramik
yang
akan
dipasang,
ukuran
diagonalnya
harus
benar-benar
sama,
masing-
masing
tepinya
benar-benar
siku
dan
tidak
cacat.
10.1.7. Pemasangan
Pada
saat
pemasangan
keramik
harus
dalam
keadaan
baik,
tidak
retak
(pecah),
tidak
bernoda
dan
warna
sesuai
dengan
yang
disyaratkan.
10.1.8. Perendaman
Sebelum
keramik
dipasang,
maka
harus
direndam
kedalam
air
bersih
hingga
jenuh
dan
kemudian
ditiriskan
berbaris
sampai
kering.
ST. 20
TSP Balitsereal_Landscaping 2015
ST. 21
TSP Balitsereal_Landscaping 2015
c. Apabila
tanaman
yang
didatangkan
tidak
langsung
ditanam,
maka
tanaman
tersebut
harus
disimpan
dan
diletakkan
pada
tempat
yang
sejuk
dan
harus
dijaga
kesegarannya.
d. Untuk
tanaman
palem
raja,
cemara
Norflok
dan
cemara
papua,
tinggi
tanaman
antara
1
1,5
meter,
untuk
tanaman
lain
seperti
agave,
mawar,
perdu
dan
asoka,
tinggi
yang
diinginkan
minimal
30
cm.
e. Semua
tanaman
tersebut
ditanam
pada
tempat
yang
ditunjukkan
dalam
gambar,
sedangan
untuk
rumput
ditanam
pada
semua
permukaan
tanah
yang
dikerja,
kecuali
disebutkan
lain
dalam
dokumen
kontrak.
f. Sebelum
tanaman
tersebut
ditanam,
lubang
galian
harus
dibiarkan
minimal
1
(satu)
hari
disirami
air
dan
diberi
pupuk.
g. Setelah
masa
penanaman
selesai,
kontraktor
harus
menjaga
dan
memelihara
tanaman
selama
minimal
1
(satu)
bulan.
Tanaman
harus
disiram
pada
waktu
siang
dan
sore
hari.
Jika
ada
tanaman
liar
yang
tumbuh,
harus
dibuang.
PASAL
12
PEKERJAAN
KONSTRUKSI
ATAP
DAN
PENUTUP
ATAP
12.1. Umum
Konstruksi
kuda-kuda
menggunakan
sistem
struktur
atap
dari
baja
ringan,
mulai
dari
kuda-
kuda
sampai
pada
reng
atap.
Semua
bahan
baja
ringan
harus
berlisensi
BLUESCOPE
LYSAGHT.
Pekerjaan
ini
meliputi
pekerjaan
meliputi
pengadaan
semua
bahan,
peralatan
dan
tenaga
kerja,
pemasangan,
pengujian
dan
perbaikan
selama
masa
pemeliharaan
12.2. Lingkup
Pekerjaan
Pekerjaan
ini
meliputi
pengiriman
material
ke
site
dan
ereksi
termasuk
penggunaan
penopang
sementara
dan
seluruh
pemasangan
baja
ringan
seperti
tercantum
dalam
gambar
kerja
meliputi
:
1. Pekerjaan
rangka
atap
(roof
truss)
2. Pekerjaan
reng
(batten)
3. Pekerjaan
jurai
dalam
(valley
gutter)
12.3. Persyaratan
Bahan
a. Kuda-kuda
baja
ringan,
dengan
spesifikasi
:
Material
dasar
:
Produksi
setara
TASO
TRUSS
(Australian
Standard)
Jenis
Material
:
Zinc
Aluminium
Coated
G.550
Kekuatan
tarik
:
5500
kg/cm2
Material
pelapis
:
Zincalume
dengan
komposisi
bahan
;
zinc
43,5%,
almunium
55%
dan
silicon
1,5%
Ketebalan
pelapis
:
AZ
100
=
100
gram/m2
Sudut
kemiringan
kuda-kuda
=
10
-
15
Tinggi
kuda-kuda
=
sesuai
gambar
Profil
truss
(kuda-kuda)
minimal
:
Tinggi
=
76
mm
Lebar
atas
=
36
mm
Lebar
bawah
=
36
mm
Tebal
=
0,75
mm
Screw
WTEKS
10-16x16
HWF
Profil
batten
(reng)
minimal
:
Tinggi
=
37
mm
Lebar
atas
=
31
mm
ST. 22
TSP Balitsereal_Landscaping 2015
Tebal
=
0,55
mm
Dynabolt
Catatan
:
Apabila
dalam
pengerjaan
kuda-kuda
dengan
produksi/merk
dan
spesifikasi
diatas
kontraktor
mengalami
kesulitan
dalam
mencari
dan
menemukan
produk
seperti
yang
diinginkan
oleh
Direksi
Pekerjaan/Konsultan
Pengawas,
maka
kontraktor
dapat
mengajukan
produksi/merk
lainnya
dengan
spesifikasi
seperti
yang
tercantum
diatas
dan
mendapatkan
persetujuan
dari
Direksi
Pekerjaan/Konsultan
Pengawas.
b. Properti
mekanis
baja
(Steel
Mechanical
Properties)
Baja
Mutu
Tinggi
G550
Tegangan
Leleh
Minimum
(Minimum
Yield
Strength)
:
550
MPa
Modulus
Elastisitas
:
2,1
x
105
Mpa
Modulus
Geser
:
8
x
104
Mpa
c. Lapisan
pelindung
terhadap
korosi
(Protective
Coating)
Lapisan
pelindung
seng
dan
aluminium
(Zincalume/AZ)
dengan
komposisi
:
55
%
Aluminium
(Al)
43,5
%
Seng
(Zinc)
1,5
%
Silicon
(Si)
d. Penutup
atap
baja
ringan
dengan
spesifikasi
:
Penutup
atap
baja
ringan
yang
disyaratkan
adalah
jenis
atap
genteng
metal
setara
surya
roof.
e. Persyaratan
lainnya
Catatan
:
Apabila
dalam
pengerjaan
konstruksi
atap
dengan
produksi/merk
dan
spesifikasi
diatas
kontraktor
mengalami
kesulitan
dalam
mencari
dan
menemukan
produk
seperti
yang
diinginkan
oleh
Direksi
Pekerjaan/Konsultan
Pengawas,
maka
kontraktor
dapat
mengajukan
produksi/merk
lainnya
dengan
spesifikasi
yang
sama
seperti
yang
tercantum
diatas
dan
mendapatkan
persetujuan
dari
Direksi
Pekerjaan/Konsultan
Pengawas.
12.4. Persyaratan
Design
a. Design
rangka
atap
harus
didukung
oleh
analisis
perhitungan
yang
akurat
serta
memenuhi
kaidah-kaidah
teknik
yang
benar
dalam
perancangan
standar
batas
desain
struktur
baja
cetak
dingin
(Limit
State
Cold
Formed
Steel
Structure
Design)
b. Kontraktor
wajib
menyerahkan
mill
certificate
(sertifikat
pabrik)
dari
material
baja
yang
akan
digunakan.
12.5. Persyaratan
Pra-Konstruksi
a. Kontraktor
wajib
meneliti
kebenarn
dan
bertanggung
jawab
terhadap
semua
ukuran-
ukuran
yang
tercantum
dalam
gambar
kerja.
Pada
prinsipnya
ukuran
pada
gambar
kerja
adalah
ukuran
jadi/finish.
b. Setiap
bagian
yang
tidak
memenuhi
persyaratan
yang
tertulis
disini
yang
diakibatkan
oleh
kurang
teliti
dan
kelalaian
Kontraktor
akan
ditolak
dan
harus
diganti
kewajiban
yang
sama,
juga
berlaku
untuk
ketidakcocokan
kesalahan
maupun
kekurangan
lain
akibat
Kontraktor
tidak
teliti
dan
cermat
dalam
koordinasi
dengan
gambar
pelengkap
dari
Arsitek,
Struktur,
Mekanikal
dan
Elektrikal.
Pekerjaan
perubahan
dan
pekerjaan
tambah
dalam
hal
ini
harus
dikerjakan
atas
biaya
Kontraktor
tidak
dapat
diklaim
sebagai
biaya
tambahan.
c. Perubahan
bahan/detail
karena
alasan
tertentu
harus
diajukan
ke
Konsultan
Pengawas
dan
Konsultan
Perencana
untuk
mendapatkan
persetujuan
secara
tertulis.
Semua
perubahan
yang
disetujui
dapat
dilaksanakan
tanpa
adanya
biaya
tambahan
yang
mempengaruhi
kontrak,
kecuali
untuk
perubahan
yang
mengakibatkan
pekerjaan
kurang
akan
diperhitungkan
sebagai
Pekerjaan
Tambah
Kurang.
d. Sebaiknya
sebanyak
mungkin
bahan
untuk
konstruksi
baja
ringan
difabrikasi
di
workshop,
baik
workshop
permanen
maupun
workshop
sementara.
Kontaktor
bertanggung
jawab
ST. 23
TSP Balitsereal_Landscaping 2015
atas
semua
kesalahan
detail,
fabrikasi
dan
ketetapan
pemasangan
semua
komponen
struktur
konstruksi
baja
ringan.
12.6. Persyaratan
Konstruksi
a. Sambungan
Alat
penyambung
antar
elemen
rangka
atap
yang
digunakan
untuk
fabrikasi
dan
instalasi
adalah
baut
menakik
sendiri
(self
drilling
screw)
dengan
spesifikasi
sebagai
berikut
:
- Kelas
Ketahanan
Korosi
Minimum
(Minimum
Corrotion
Rating)
:
Class
2
- Ukuran
baut
untuk
elemen
struktur
atap
adalah
12-14x20
dengan
ketentuan
sebagai
berikut
:
1. Diameter
kepala
:
12
mm
2. Jumlah
ulir
per
inchi
(Treads
per
inchi/TPI)
:
14
3. Panjang
:
20
mm
4. Material
:
AISI
1022
Heat
treated
carbon
steel
5. Kuat
geser
rata-rata
(Shear,
Average)
:
8.8
kN
6. Kuat
tarik
minimum
(Tensile,
min)
:
15.3
kN
7. Kuat
torsi
minimum
(Torque,
min)
:
13.2
kNm
a. Ukuran
baut
untuk
elemen
struktur
lainnya
adalah
10-16x16
dengan
ketentuan
sebagai
berikut
:
a. Diameter
kepala
:
10
mm
b. Jumlah
ulir
per
inchi
(Treads
per
inchi/TPI)
:
16
c. Panjang
:
16
mm
d. Material
:
AISI
1022
Heat
treated
carbon
steel
e. Kuat
geser
rata-rata
(Shear,
Average)
:
6.8
kN
f. Kuat
tarik
minimum
(Tensile,
min)
:
11.9
kN
g. Kuat
torsi
minimum
(Torque,
min)
:
8.4
kNm
b. Pemasangan
baut
harus
sesuai
dengan
detail
sambungan
pada
gambar
kerja.
c. Pemasangan
baut
harus
menggunakan
alat
bor
listrik
560
watt
dengan
kemampuan
putaran
alat
minimal
2000
rpm.
12.7. Pemotongan
Material
e. Pekerjaan
pemotongan
material
baja
riingan
harus
menggunakann
peralatan
yang
sesuai,
alat
potong
listrik
dan
gunting,
dan
telah
ditentukan
di
pabrik.
f. Alat
potong
harus
dalam
kondisi
baik.
g. Pemotongan
material
harus
mengikuti
gambar
kerja.
h. Bagian
bekas
irisan
harus
benar-benar
datar,
lurus
dan
bersih.
PASAL
14
PEKERJAAN
SANITAIR
14.1. Lingkup
pekerjaan
Pekerjaan
yang
dimaksud
meliputi
:
1. Pemasangan
Closet
Duduk
2. Pemasangan
Stop
Kran
3. Pemasangan
Kran
Air
4. Pemasangan
Floor
Drain
14.2. Persyaratan
Bahan
1. Closet
Duduk
yang
dipakai
adalah
produk/merk
American
Standar
atau
yang
setara,
tidak
rusak,
lecet
dan
mempunyai
tektur
warna
terang.
2. Untuk
kran
air
dan
shower
terbuat
dari
bahan
stainless
steel
yang
bermutu
tinggi
produksi/merk
Onda
atau
yang
setara,
kualitas
nomor
satu,
tidak
mudah
rusak,
berkarat
ST. 24
TSP Balitsereal_Landscaping 2015
dan
pada
kepala
pemutarnya
dipilih
yang
bermodel
pipih
bukan
yang
bulat.
Semua
kran
air
dipakai
yang
berdiameter
3/4.
Untuk
kran
air
leher
panjang
dipakai
dengan
bahan
dan
merk
yang
sama
seperti
diatas
dan
pada
leher
kran
dapat
bergerak
secara
statis.
3. Untuk
floor
drain
menggunakan
merek
Toto
atau
yang
setaraf,
dari
bahan
stainless
steel
diameter
3.
4. Semua
bahan-bahan
pipa
yang
akan
dipakai
harus
dalam
keadaan
baik,
tidak
bocor,
pecah,
original
dan
berkualitas
tinggi.
14.3. Persyaratan
Pelaksanaan
pekerjaan
1. Contoh
bahan
Kontraktor
harus
mengajukan
contoh
bahan
yang
akan
dipakai,
baik
dalam
bentuk
barang
ataupun
brosur/manual
user
dari
pabrik
kepada
Direksi
Pekerjaan
untuk
mendapatkan
persetujuan
yang
akan
dipakai
sebagai
standard
dalam
pengerjaan.
2. Sebelum
memulai
pekerjaan
Kontraktor
harus
mempelajari
terlebih
dahulu
rencana
gambar
instalasi
jaringan
pipa
dan
berkoordinasi
dengan
Direksi
Pekerjaan.
3. Pekerjaan
galian
tanah
Galian
tanah
dibuat
sesuai
dengan
gambar
bestek
dan
disetujui
oleh
Direksi
Pekerjaan.
Setelah
pekerjaan
galian
selesai
maka
diurug
dengan
timbunan
pasir
setebal
3
cm.
4. Pemasangan
kran
air
Kran
air
untuk
kamar
mandi
dipasang
setinggi
15
cm
dari
muka
bak
air
fibreglass.
Sedangkan
untuk
kran
air
tempat
pemotongan
dan
penyemprotan
dipasang
setinggi
80
cm
dari
muka
lantai.
5. Pengujian/pengetesan
aliran
jaringan
pipa
Setelah
semua
pipa
dipasang
pada
tempat/titik
yang
sudah
ditentukan
maka
dilakukan
tes
pengaliran
khususnya
untuk
pipa
pembuangan
air
kotor.
Apabila
dalam
pengetesan
ini
air
tidak
mengalir
maka
kontraktor
harus
memperbaiki
kembali
pemasangan
jaringan
pipa
atas
biaya
kontraktor.
6. Pemasangan
closet
duduk
Closet
duduk
dipasang
secara
horizontal
dengan
ketinggian
seperti
pada
gambar
kerja.
Pemasangan
harus
cermat
dan
rapi.
PASAL
14
-
PEKERJAAN
PENGECATAN
14.1. Lingkup
pekerjaan
Pekerjaan
yang
dimaksud
meliputi
:
1. Pekerjaan
pengecatan
permukaan
seluruh
dinding
dalam
dan
luar.
2. Pekerjaan
pengecatan
kayu
(kusen,
daun
pintu
dan
daun/bingkai
jendela).
3. Pengecatan
besi
pagar
kandang
dan
rangka
atap
besi.
14.2. Persyaratan
Bahan
1. Cat
tembok,
yang
digunakan
jenis
:
Vinilex
(Nippon
Paint),
Mowilex
atau
Jotun.
2. Cat
besi/logam
dan
kayu
:
Bahan
cat
dari
jenis
syntetic
enamel
super
gloss
kualitas
utama.
Jenis
dan
warna
akan
ditentukan
kemudian
3. Cat
politur
memakai
melamik
bahan
dari
produk
IMPRA,
ULTRA
atau
yang
setara.
Jenis
dan
warna
akan
ditentukan
kemudian
4. Plamur,
bahan
dan
kualitas
utama
produk
ex
local
mutu
terbaik
5. Cat
dasar
setara
Aries
6. Keaslian
cat
ST. 25
TSP Balitsereal_Landscaping 2015
Kontraktor
wajib
membuktikan
keaslian
cat
yang
akan
dipakai
untuk
mengetahui
kemurnian
cat.
Pembuktian
dapat
dilakukan
dengan
melihat
segel
kaleng
cat
yang
masih
utuh
atau
tidak
rusak
dan
hasil
akhir
pengecatan.
14.3. Persyaratan
Pelaksanaan
pekerjaan
a. Contoh
bahan
Kontraktor
harus
mengajukan
contoh
bahan
yang
akan
dipakai,
baik
dalam
bentuk
barang
ataupun
brosur/manual
user
dari
pabrik
kepada
Direksi
Pekerjaan/Konsultan
Pengawas
untuk
mendapatkan
persetujuan
yang
akan
dipakai
sebagai
standard
dalam
pengerjaan.
b. Sebelum
memulai
pekerjaan
Kontraktor
harus
mempelajari
terlebih
dahulu
rencana
gambar
pengecatan
dan
berkoordinasi
dengan
Direksi
Pekerjaan/Konsultan
Pengawas.
Semua
bidang
yang
akan
dicat
harus
segera
dibersihkan.
c. Tebal
cat
Tebal
minimum
dari
tiap
lapisan
jadi
(finish)
minimum
sama
dengan
syarat
yang
dispesifikasikan
dari
pabrik.
Pengecatan
harus
rata,
tidak
bertumpuk,
tidak
bercucuran,
atau
ada
bekas
yang
menunjukan
sapuan
kuas.
d. Peralatan
pelindung
Apabila
dari
cat
yang
dipakai
ada
yang
mengandung
bahan
beracun
atau
yang
membahayakan
keselamatan
manusia
maka
kontraktor
harus
menyediakan
peralatan
pelindung
seperti
masker,
sarung
tangan
dan
sebagainya
yang
akan
dipakai
pada
waktu
pelaksanaan
pengecatan.
e. Keadaan
cara
pengecatan
Tidak
diperkenankan
melakukan
pengecatan
pada
waktu
hujan
dan
angin
yang
berdebu
bertiup
kencang.
f. Peralatan
Peralatan
seperti
kuas,
sikat
kawat
dan
roller
harus
tersedia
dari
mutu
yang
baik
dan
jumlahnya
cukup.
g. Cat
dasar
Untuk
semua
cat
dasar
harus
menggunakan
kuas.
h. Untuk
pengecatan
besi
dilakukan
sesudah
pekerjaan
besi
dilakukan.
Seluruh
permukaan
besi
harus
dibersihkan
sebelum
di
cat.
i. Semua
pekerjaan
kayu
yang
kena/berhubungan
dengan
plesteran
harus
di
cat
meni
terlebih
dahulu
dan
diberi
dempul
kayu
hingga
rata
dan
kemudian
diamplas.
14.4. Kerusakan
atau
Cacat
Bila
terjadi
kerusakan/cacat
pekerjaan,
maka
kontraktor
diharuskan
untuk
memperbaiki
kembali
dengan
tidak
mengurangi
mutu
pekerjaan.
Biaya
untuk
pekerjaan
ini
adalah
tanggung
jawab
kontraktor
dan
tidak
dapat
diklaim
sebagai
pekerjaan
tambah.
ST. 26
TSP Balitsereal_Landscaping 2015
5. Pengujian
terhadap
kebocoran
dan
tekanan
dari
sistem
plumbing
air
secara
keseluruhan
dan
mengadakan
pengamatan
sampai
sistem
berjalan
baik,
sesuai
yang
dikehendaki,
yaitu
suatu
sistem
instalasi
yang
sempurna
dan
terpadu.
6. Pengadaan,
pemasangan,
pengujian
mutu
air
dan
ijin-ijin
dari
instalasi
terkait.
7. Desinfeksi
B. Pengadaan
dan
pemasangan
Kran-kran
Pengadaan
dan
pemasangan
kran
kran
air
intuk
kamar
mandi,
laboratorium,
pantry
dan
ruang
air
bersih
serta
pemasangan
kran
kran
untuk
closed,
wastafel,
urinoir,
shower
dan
lain
lain
C. Pengadaan
Testing
dan
Commisioning
Semua
sistem
pekerjaan
yang
terpasang,
mengadakan
izin
izin
yang
diperlukan
dari
instansi
instansi
yang
ada
hubungannya
untuk
mendapat
surat
keterangan
untuk
IPB,
dan
mendidik
operator
yang
akan
menangani
peralatan
ini
sehingga
memahami
dan
menguasai
peralatan
ini.
PASAL
16
-
PENJELASAN
PERSYARATAN
TEKNIS
PEKERJAAN
INSTALASI
PLUMBING
A. Peraturan-peraturan
/
Persyaratan
1. Tata
cara
pelaksanaan
dan
petunjuk-petunjuk
lain
yang
berhubungan
dengan
peraturan-
peraturan
pembangunan
yang
berlaku
di
Indonesia.
Selama
pelaksanaan,
kontrak
harus
betul
betul
ditaati.
2. Persyaratan
umum
pelaksanaan
pekerjaan
harus
sesuai
dengan
persyaratan
dalam
pasal
pekerjaan
plumbing
dimuka
3. Konsultan
dianggap
telah
cukup
mengerti
dan
mengetahui
akan
isi
dan
dimaksud
dari
peraturan-peraturan
dan
syarat-syarat
tersebut
diatas
B. Untuk
Pekerjaan
Plumbing
Air
Bersih
1. Pipa
plumbing
air
bersih
ini
harus
menggunakan
pipa
PVC
AW
dengan
diameter
(pipa
supply
dan
distribusi)
2. Digunakan
pipa
setaraf
Pabrik
Pipa
Indonesia,
PT.
Bakrie
3. Fitting
harus
dari
material
dan
standar
yang
sama
dengan
yang
di
atas
4. Gantungan-gnatungan,
klem-klem
dan
lain-lain,
harus
dibuat
dari
bahan
yang
sama
yaitu
Flamco
galvanized
system
yang
sudah
dipabrikasi
dan
tidak
boleh
menggunakan
gantungan
buatan
sendiri
5. Valves
untuk
instalasi
air
bersih
harus
dipakai
mutu
yang
terbaik
setaraf
merk
:
CRANE;
NIBCO;
HITACHI;
PATI;
NBC;
YOSHITAKE,
TECNO,
KEY
STONE,
KITAZAWA
6. Kran
kran/fixture
harus
dipakai
yang
terbaik,
lihat
KRS
arsitektur
7. Bak
kontrol
untuk
valve
dibuat
dari
pasangan
bata
dengan
adukan
kuat
dan
tutup
beton,
lihat
RKS
struktur
8. Pengadaan
dan
pelapisan
tahan
karat
dan
goni
untuk
pipa
yang
ditanam
di
dalam
tanah.
C. Untuk
Pekerjaan
Pipa
Pembuangan/Penguras
1. Semua
pipa
air
kotor
dan
ven
baik
pipa
utama
maupun
pipa
cabang
terbuat
dari
bahan
PVC
dengan
tekanan
kerja
10
kg/cm2
standar
JIS
K
6741
setara
produksi
Wavin
dan
Rucika,
dan
pipa
untuk
ven
dari
bahan
Pvc
dengan
tekanan
kerja
8
kg
/
cm2
standar
produksi
wavin
dan
rucika.
2. Ukuran
pipa
yang
digunakan
adalah
diameter
2.
3. Fitting-fitting
untuk
pemipaan
ini
juga
terbuat
dari
bahan
dan
merk
yang
sama
(Ex.
Jepang
untuk
fitting
PVC)
4. Floor
drain
dan
clean
out
dari
bahan
stainless
steel.
5. Penggantung-penggantung,
klem-klem
dan
lain
lain,
dari
flamco
galvanized
system
D. Sistem
Pemipaan
1. Sistem
penyambungan
pipa
ST. 27
TSP Balitsereal_Landscaping 2015
~ Sambungan
pipa
air
bersih
dengan
sambungan
ulir/screwed
untuk
pipa
diameter
3/4
ke
bawah
dan
untuk
diameter
3/4
ke
atas
dipakai
sambungan
flaged
dengan
bahan
yang
sesuai
jenis
bahan
pipa.
~ Untuk
katup/valve
yang
mempunyai
2
ke
bawah
menggunakan
katup
penutup
dari
Bronz
dengan
seri
125,
dengan
system
penyabungan
pakai
ulir/screwed.
~ Selanjutnya
untuk
katup
2
ke
atas,
dipakai
katup
penutup
yang
bahannya
dari
besi
tuang
(cast
iron)
dengan
seri
125
dengan
sistem
sambungan
menggunkan
flanged
junction
~ Untuk
katup
3/4
ke
bawah
dipakai
katup
type
bola
(globe
valve).
Untuk
katup
yang
lebih
besar
dari
dipakai
katup
pintu
(gate
valve).
Untuk
sambungan
sambungan
pipa,
socked
Bonch
bend,
Tee
dan
lain-lain
pada
jaringan
air
limbah
dan
ven,
dipakai
bahan
yang
sepabrik
dengan
pipa
atau
yang
disetujui
secara
tertulis
oleh
pemberi
tugas
&
Konsultan
Pengawas
2. Pemasangan
penyambungan
pipa
Pipa
air
bersih
~ Untuk
penyambungan
/socket
harus
yang
sesuai
standar
~ Sambungan
pipa
dipakai
sambungan
pipa
ulir/screwed,
penyambungannya
dengan
ulir
harus
terlebih
dahulu
dilapisi
dengan
Red
Lead
cement
atau
memakai
pintalan
atau
pita
khusus.
Kedalaman
ulir
pada
pipa
5
ulir
masuk
dengan
diputar
tangan.
Pada
pemasangan
katup
/
valve
kurang
dari
3
harus
memudahkan
untuk
penggantian
dan
pemasangan
kembali
dengan
mempergunakan
fitting
pembantu
sepertiwater
mur,
double
nipple
dan
lain
sebagainya.
Untuk
sambungan
pipa
yang
lebih
dari
3
digunakan
sambungan
flanged,
dalam
penyambungan
harus
dilengkapi
Ring
Type
Gasket/Ring
dari
karet
dan
gasket
untuk
lebih
menjamin
kekuatan
sambungan
tersebut.
~ Untuk
fitting-fitting
sambungan
harus
dari
jenis
standar
yang
dikeluarkan
oleh
pabrik
dan
disetujui
oleh
Direksi
Pekerjaan.
3. Pemasangan
fixtures,
fitting
dan
sebagainya
~ Semua
fixture
harus
dipasang
dengan
baik
dan
di
dalamnya
bebas
dari
kotoran
yang
akan
mengganggu
aliran
atau
kebersihan
air
dan
harus
terpasang
dengan
kokoh
(rigih)
ditempatnya
dengan
tumpuan
yang
mantap
~ Semua
fixture,
fitting,
pipa-pipa
air
pemasangannya
harus
rapi,
kuat
dalam
kedudukannya
dan
tidak
mengganggu
pada
waktu
pemasangan
dinding
porselent
dan
sebagainya.
~ Kontraktor
bertanggung
jawab
untuk
melengkapi
komponen
tersebut
di
dalam
kelengkapan
jaringan
instalasi
di
atas
~ Untuk
pipa
yang
tekanan
airnya
tinggi/pipa
induk,
dipasang
blok
blok
dari
beton
dengan
campuran
yang
kuat
dan
dipasang
setiap
ada
sambungan
pipa,
tee,
elbow,
valve,
dan
sebagainya
~ Pada
setiap
penyambungan
pipa
pipa
ke
fixture
ataupun
equipment
atau
valve
harus
digunakan
perlengkapan-perlengkapan
fitting-fitting
khusus
kecuali
apabila
fixture
atau
equipment
tersebut
telah
dilengkapi
dari
pabrik
~ Pada
setiap
pipa
penyatu
yang
disambungkan
pada
tiap-tiap
fixture
atau
equipment
harus
dipasang
valve
sesuai
dengan
gambar-gambar.
4. Penggantungan/Penumpu
Pipa/Klem-klem
~ Semua
pipa
harus
diikat/ditetapkan
dengan
kuat
dengan
penggantung
atau
angker
yang
kokoh
(rigih),
agar
inklinasinya
tetap,
untuk
mencegah
timbulnya
getaran
~ Penggantung/penunpu/klem-klem
harus
dengan
bahan
yang
sama
yaitu
flamco
galvanized
system,
yang
difabrikasikan
(
bukan
buatan
sendiri).
ST. 28
TSP Balitsereal_Landscaping 2015
~ Pipa
horizontal
harus
digantung
dengan
oenggantung
yang
dapat
diatur
dan
harus
memungkinkan
adanya
expansi
teknis
dari
pipa
dan
mengurai
trasmisi
vibrasi
sampai
batas
minimal.
Jarak
maximun
penggantung
untuk
pipa
adalah
:
Bahan
Diameter
jarak
tumpukan
(m)
pipa
baja
<
20
1
25
40
2
50
80
3
150
4
~ Panggantung
atau
pemumpu
pipa
harus
disekrup/terikat
pada
konstruksi
bangunan
dengan
insert/angker
yang
dipasang
pada
waktu
pengecoran
beton
atau
ramset
dan
fisher.
Semua
alat-alat
penggantung
harus
dikerjakan
sedemikian
rupa
sehingga
tidak
merusak
pipa-pipa
dan
tidak
merusak/menyebabkan
turunnya
pipa
yang
terpasang.
~ Pipa
pipa
vertikal
harus
ditumpu
dengan
klem
dan
baut
dengan
jarak
tidak
lebih
dari
3
m.
5. Valve-valve
~ Penempatan
dari
valves,
floor
ddrain,
clean
out
dan
equipment
serta
peralatan
lain
harus
sedemikian
rupa
sehingga
terlindung,
udah
dicapai
dan
tidak
mengganggu.
~ Semua
valve-valve
adalah
setaraf
merk,
crane,
hitachi,
pati,
NBc,
yoshitake,
kitazawa,
keystone,
tekno,
nibco
yang
disetujui
dan
bilamana
mungkin
seluruh
valve
yang
terpasang
adalah
dari
satu
pabrik.
~ Water
valve
sampai
dengan
2
adalah
jenis
screwed
bronze
body,
type
gate
valve,
non
rising
steam
~ Water
valve
2
ke
atas
adalah
type
butterfly
valve
body
cas
iron,
end
connection
:
Lug
type,
steam
:
316
stainless
steel,
seat
:
buns
N
or
EPDM,
actuator
dan
water
valve
>
4
gear
operation.
~ Check
valve
sampai
dengan
2
adalah
jenis
screwed
bronze
body
~ Check
valve
2
-
3
adalah
jenis
flanged
steel
body
~ Check
valve
3
ke
atas
adalah
jenis
flanged
steel
body
6. Pipa
tegak
dalam
tembok
dan
luar
tembok
~ Pipa
tegak
yang
menuju
ke
fixture
dan
pipa
vent
harus
dimasukkan
dalam
tembok/lantai,
kontraktor
harus
membuat
alur-laur
atau
lubang
yang
diperlukan
pada
tembok
sesuai
dengan
kebutuhan
pipa.
~ Setelah
pipa
dipasang
dan
diklem
harus
ditutup
kembali
sehingga
pipa
tidak
kelihatan
dari
luar.
Cara-cara
penutupan
kembali
harus
seperti
semula
dengan
finish
yang
rapi
sehingga
tidak
terlihak
bekas-bekas
dari
pembobokan.
7. Pemasangan
pipa-pipa
harus
dilaksanakan
dengan
ketentuan
sebagai
berikut
:
~ Pemsangan
pipa-pipa
harus
dilaksanakan
sebelum
salut
dinding/plesteran
dilaksanakan.
~ Pembobokan
plesteran/salut
dinding
yang
sudah
terpasang
harus
dihindarkan.
~ Pemasangan
sparing
untuk
pipa
yang
mungkin
akan
menembusa
struktur
banguna
harus
dilaksanakan
bersama-sama
pada
waktu
pelaksanaan
struktur
yang
bersangkutan
~ Persilangan
antara
air
bersih
dan
air
limbah
harus
dihindarkan.
8. Perlindungan/
proteksi
waktu
pelaksanaan
~ Semua
pipa
yang
terbuka
karena
belum
tersambung
dengan
equipment
atau
fixture
harus
ditutup
denga
cat/dop
atau
plug,
sehingga
tidak
memungkinkan
masuknya
kotoran
atau
lainnya
yang
tidak
diinginkan
ST. 29
TSP Balitsereal_Landscaping 2015
~ Sebelum
pemasangan
dan
penyambungan,
semua
pipa-pipa
valve,
trap
dan
fitting
harus
diperiksa
dan
dibersihkan
dari
segala
kotoran
yang
akan
menyumbat.
~ Equipment
dan
fixture
harus
dilindungi
dari
gangguan
pekerjaan
dan
kerusakan
kerusakan.
9. Pipa
mendatar
~ Pipa
dipasang
dengan
penggantung
flamco
galvanized
system
sesuai
dengan
diameter,
pipa
kemiringan
menuju
kearah
pembuangan
adalah
1,0%
~ Jarak
penggantung
pipa
seperti
tercantum
di
atas
dan
tidak
dibolehkan
menggunakan
kawat,
rantai,
perforated
strip
dan
lain
lain.
Pada
setiap
jarak
maksimun
24
m
atau
untuk
setiap
deletasi
dipassng
flexible
pipe/joint.
10. Pembersihan
~ Semua
bagian
logamyang
tidak
terlindung
dinding
harus
bebas
dari
lemak
dan
kotoran-
kotoran
lainnya.
~ Untuk
bagian
yang
dilapisi
chromium
untuk
nikel
harus
digosok
bersih
atau
mengkilap,
setelah
pemasangan
instalasi
selesai
seuruhnya
~ Apabila
terjadi
kemacetan,
pengotoran
atas
bagian
bangunan
atau
finish
arsitektur
atau
timbulnya
kerusakan-kerusakan
lainnya,
yang
semua
atas
kelalaian
kontraktor
karena
tidak
membersihkan
sistem
pemipaan
dengan
baik,
maka
semua
perbaikannya
merupakan
tanggungan
kontraktor
~ Penggunaan/penumpu
pipa
dan
peralatan-peralatan
logam
lainnya
yang
akan
tertutup
oleh
tembok
atau
bagian
lainnya,
misalnya
pipa
di
dalam
galian
tanah,
pipa
menembus
tembok
dan
sebagainyaharus
dilapisi
denga
cat
manie
atau
cat
penahan
karat.
~ Kontraktor
harus
melakukan
pembilasan
dengan
desinfeksidari
seluruh
instalasi
air
bersih
sebelum
diserahkan
kepada
pemilik.
~ Desinfeksi
dilakukan
dengan
memasukkan
larutan
chlorine
ke
pipa,
sehingga
residual
chorine
(sisa
chlor)
diujung
pipa
adalah
5
ppm
selama
2
jam
berturut-turut.
11. Pengujian
~ Setelah
semua
pipa
dan
perlengkapannya
terpasang
harus
diuji
dengan
tekanan
hydrostatik
selama
24
jam
terus-menerus
tanpa
terjadi
penurunan
tekanan.
~ Peralatan
pengujian
ini
harus
disediakan
oleh
kontraktor.
~ Pengujian
harus
dilakukan
dengan
disaksikan
oleh
Konsultan
Pengawas
atau
pihak-pihak
lain
yang
dianggapperlu/dikuasakan
untuk
itu,
dan
selanjutnya
dibuat
berita
acaranya
~ Testing
pemipaan
harus
dilaksanakan
sebelum
pipa
tertutup
dengan
tanah
(untuk
pipa
diluar
gedung)
atau
tertutup
dengan
plesteren/dinding
dan
sebelum
langit-langit
di
daerah
yang
bersangkutan
terpasang
dan
sebelum
fixture
terpasang
~ Untuk
sistem
air
kotor,
air
kotoran,
vent
dan
air
hujan
harus
diuji
terhadap
kebocoran
sesuai
dengan
petunjuk
Konsultan
Pengawas
~ Apabila
terjadi
kegagalan
dalam
pengujian
kontraktor
harus
memperbaiki
bagian-bagian
yang
rusak
dan
kekurangan-kekurangan
yang
ada
kemudian
melakukan
pengujian
kembali
sampai
berhasil
dengan
baik.
ST. 30
TSP Balitsereal_Landscaping 2015
ST. 31