Anda di halaman 1dari 9

1

METODE KONSTRUKSI PEKERJAAN EMBUNG KEPUH REJO DI


KECAMATAN KUDU, KABUPATEN JOMBANG
Maulina Wulan Sari
1
, Aditya Dirgayusa
2
, Tatas
3
D3 Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
email : maulina027@gmail.com
1
, dirgayusaisadit@yahoo.com
2
ABSTRAKSI
Pembangunan Embung Kepuh Rejo dibangun untuk mencukupi kebutuhan air bagi penduduk
Desa Kepuh Rejo. Pemerintah Kabupaten Jombang berinisiatif membangun Embung Kepuh Rejo
guna menanggulangi masalah kesulitan air pada saat musim kemarau di Desa Kepuh Rejo, Kecamatan
Kudu, Kabupaten Jombang.Pembangunan Embung Kepuh Rejo ini menggunakan metode pelaksanaan
dengan sistem Manajemen Konstruksi (MK). Dalam pengerjaan Embung Kepuh Rejo ini dibutuhkan
beberapa tahapan pekerjaan, yaitu pekerjaan persiapan, pekerjaan tanah, pekerjaan timbunan tanah,
pekerjaan pasangan, pekerjaan beton, pekerjaan pintu, dan pekerjaan lain-lain. Proyek akhir ini
menggunakan 2 perbandingan, yaitu metode konstruksi alternatif dan metode konstruksi lapangan.
Metode konstruksi alternatif menghabiskan biaya sebesar Rp.2306.410.458 dengan durasi waktu 6,30
bulan. Sedangkan metode konstruksi lapangan menghabiskan biaya sebesar RP.2.449.212.448 dengan
durasi waktu 7,10 bulan.
Kata Kunci : Embung, Air baku
1. PENDAHULUAN
Lokasi proyek pembuatan Embung Kepuh
Rejo berada di Kecamatan Kudu, Kabupaten
Jombang, Jawa Timur. Wilayah Kabupaten
Jombang mempunyai letak geografi antara
5.20 - 5.30 Bujur Timur dan antara 7.20' dan
7.45' Lintang Selatan dengan luas wilayah
115.950 Hectar atau 2,4 % luas Propinsi Jawa
Timur. Administrasi Pemerintahan terdiri atas
21 kecamatan, 301 desa, dan 5 kelurahan.
Masyarakat di Desa Kepuh Rejo rata-rata
bekerja sebagai petani. Saat musim kemarau,
mereka harus mengambil air ke sungai yang
jaraknya 6 km dari Desa Kepuh Rejo.
Karena itulah sebagai salah satu alternatif
untuk mencukupi kebutuhan air, pemerintah
setempat membangun Embung Kepuh Rejo.
Embung tersebut berfungsi untuk menampung
air pada musim hujan dan dapat dimanfaatkan
untuk memenuhi kebutuhan air pada musim
kemarau.
Embung Kepuh Rejo berada di Desa
Kepuh Rejo, Kecamatan Kudu. Ketinggian
wilayah Kecamatan Kudu dari permukaan
adalah 33 m dari permukaan laut. Banyaknya
curah hujan adalah 1502 mm/tahun. Luas
wilayah Kecamatan Kudu adalah 2.233.868
Ha. Kecamatan Kudu terdiri dari 11 desa.
Salah satunya adalah Desa Kepuh Rejo. Desa
tersebut merupakan daerah pegunungan kapur
dan sebagian wilayahnya masih tertutup hutan
milik Perhutani. Posisi muka air tanah di Desa
Kepuh Rejo rata-rata 15 meter di bawah
permukaan tanah. Kondisi tersebut
mengakibatkan saat musim kemarau sumur-
sumur di Desa Kepuh Rejo sering kering.
Dalam pembangunan Embung Kepuh Rejo
ini membutuhkan metode pelaksanaan, yang
meliputi: pekerjaan persiapan (pembersihan
lahan dan stripping, mobilisasi, jalan kerja, dan
papan nama kegiatan proyek), pekerjaan
embung (pekerjaan galian tanah, pekerjaan
timbunan tanah dan pekerjaan pasangan),
pekerjaan pelimpah (pekerjaan galian tanah,
pekerjaan timbunan dan pekerjaan pasangan),
pekerjaan water supply (pekerjaan beton,
pekerjaan galian pipa, pekerjaan pemasangan
saringan), pekerjaan tambahan (rumah jaga,
papan nama, jembatan dan monumen).
2. Metode Pelaksanaan Alternatif
2
Lokasi proyek pekerjaan embung ini
terletak di Desa Kepuh Rejo, Kecamatan
Kudu, Kabupaten Jombang. Data-data
yang diperlukan pada metode pelaksanaan,
antara lain data jenis pekerjaan beserta alat
berat yang digunakan, analisa waktu
pelaksanaan, RAB (Rencana Anggaran
Biaya), network planning, dan terakhir
kurva S.
2.1 Network Planning
Salah satu model yang dapat
memberikan informasi tentang urutan
kegiatan yang ada dalam network diagram.
Network planing berisi tentang jenis
pekerjaan dan jadwal pelaksanaan, meliputi
:
3. Inventarisasi kegiatan
4. Hubungan antar kegiatan
5. Penentuan waktu
6. Penyusunan network diagram
7. Penentuan jalur kritis
8. Tegangan waktu
2.2 Kurva S
Kurva S adalah grafik yang sumbu
horizontalnya menyatakan waktu pelaksanaan
dalam hari dan sumbu vertikalnya menyatakan
jumlah pemakaian sumber daya komulatif di
hari pertama sampai hari tertentu. Pada
umumnya kurva S di mulai di sudut kiri bawah
dan berakhir di titik puncak sudut kanan atas.
2.3 Alat Berat
Peralatan mekanik adalah alat
penunjang untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan yang bertujuan memperoleh
hasil yang maksimal dan untuk mencapai
sasaran pekerjaan, antara lain, tepat waktu
sesuai dengan jadwal pelaksanaan dan
sesuai jadwal pelaksanaan yang di
rencanakan serta lebih ekonomis bila di
bandingkan dengan pekerjaan fisik
manusia secara langsung.
Ada beberapa faktor yang diperhatikan
untuk pemilihan penggunaan alat berat,
antara lain :
1. Kondisi medan atau karakteristik
tanah
2. Karakteristik pekerjaan
3. Teknik pelaksanaan pekerjaan
4. Kapasitas pekerjaan yang
dibutuhkan
2.14.1 Buldozer
Buldozer merupakan traktor yang
dipasangkan pisau atau blade di bagian
depannya. Pisau berfungsi untuk
mendorong atau memotong material yang
ada di depannya. Jenis pekerjaan yang
biasanya menggunakan Buldozer adalah :
1. Mengupas top soil dan pembersihan
lahan.
2. Pembukaan jalan baru.
3. Memindahkan material pada jarak
pendek sampai dengan 100 m.
4. Membantu mengisi material pada
scraper.
5. Menyebarkan material.
6. Mengisi kembali saluran.
7. Membersihkan quarry.
Perhitungan Produksi Buldozer
Produktivitas buldozer tergantung pada
ukuran blade, kemampuan traktor, dan
jarak tempuh.
1. Kapasitas Blade
Rumus dari kapasitas blade adalah :
V
1
=
p h L
2
p = panjang blade
h = tinggi blade
L = lebar blade, L = 2 x h
2. Waktu Siklus
Waktu angkut dan kembali buldozer
dapat ditentukan dari jarak dibagi
kecepatan. Perhitungan waktu siklus
ditentukan juga oleh suatu waktu yang
konsisten (fixed time,FT) yang
merupakan waktu yang dibutuhkan
buldozer untuk mempercepat dan
memperlambat laju kendaraan. FT
pada umumnya berkisar antara 0,10-
0,3 menit.
Waktu yang diperlukan buldozer
untuk melakukan 1 siklus adalah :
CT = FT + HT + RT
CT = Cycle time
FT = Fixed time
HT + RT = Waktu mendorong
Produktivitas maksimum buldozer
dapat dihitung menggunakan rumus :
3
Q = 60
Dimana:
Q = kapasitas produksi (m
3
/jam).
V = kapasitas blade (m
3
).
E = efisiensi kerja.
CT = cycle time (menit).
2.3.1 Excavator
Excavator umumnya untuk
penggalian saluran, terowongan, atau
basement. Excavator digunakan pada
pekerjaan penggalian di bawah
permukaan serta untuk penggalian
material keras. Dengan menggunakan
excavator maka akan didapatkan hasil
galian yang rata. Pemilihan kapasitas
bucket excavator harus sesuai dengan
pekerjaan yang akan dilakukan.
Produktivitas Excavator
Jenis material berpengaruh
dalam perhitungan ekscavator.
Rumus yang dipakai untuk
menghitung produktivitas
ekscavator adalah :
Q =V
60

Dimana:
Q = kapasitas produksi
(m
3
/jam)
V = kapasitas blade (m
3
)
S = faktor koreksi
kedalaman penggalian
BFF = faktor koreksi untuk
alat gali
E = efisiensi kerja
CT = cycle time (menit)
2.3.2 Truk
Truk tidak hanya untuk
pengangkutan tanah tetapi juga
untuk material-material lain.
Dalam pengisian baknya, truk
memerlukan alat lain seperti
ekscavator dan loader. Karena
truk sangat tergantung pada alat
lain, untuk pengisian material
tanah perlu memperhatikan hal-
hal berikut :
1. Ekscavator merupakan
penentu utama jumlah truk.
2. Jumlah truk yang menunggu
jangan lebih dari 2 unit.
3. Isi truk sampai kapasitas
maksimumnya.
4. Untuk pengangkutan material
beragam, material paling
berat diletakkan di bagian
belakang (menghindari
terjadinya kerusakan pada
hidrolis).
5. Ganjal ban saat pengisian.
Produktivitas Truk
Produktivitas suatu alat
tergantung dari waktu siklus.
Waktu siklus truk terdiri dari
jumlah siklus ekscavator mengisi
truk, waktu siklus ekscavator,
jarak angkut material, kecepatan
angkut, dan kecepatan kembali.
. Rumus yang dipakai untuk
menghitung produktivitas truk
adalah :
Q = C
60

Dimana :
Q= kapasitas produksi (m
3
/jam).
C = produksi per siklus
CT = cycle time (menit).
E = efisiensi
2.3.3 Vibrator Roller
Dengan alat ini, jenis material
seperti pasir, kerikil, dan batuan pecah
dapat dipadatkan dengan lebih baik
karena alat ini memberikan tekanan dan
getaran terhadap material di bawahnya.
Produktivitas Vibrator Roller
Untuk memadatkan produktivitas
yang efektif, ketebalan lapisan yang akan
dipadatkan janganlah terlalu besar. Untuk
vibrator roller ketebalannya tergantung
jenis tanah dan berat alat.
Rumus yang dipakai untuk
menghitung produktivitas vibrator
roller adalah :
Q =
Keterangan :
Q = Produksi alat berat
(m/jam).
W = Lebar gilas efektif
(m).
V = Kecepatan gilas
(km/jam).
4
H = Tebal lapisan
timbunan (m).
E = Efisiensi
N = Banyak lintasan.
2.3.4 Kapasitas Produksi
Hitungan kapasitas produksi
didasarkan pada koefisien tenaga
kerja yang dikeluarkan oleh Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Jombang
2009 (harga satuan pokok kegiatan),
sebagaimana tercantum dalam daftar
analisa harga satuan sesuai dengan
jenis pekerjaannya.
Kapasitas Produksi per hari dihitung
dengan rumus sebagai berikut :
Kapasitas Produksi per hari
=
Jumlah Tenaga Kerja per hari
Tenaga
2.4 Tabel Data Alat Berat
Tabel 2.1 Kondisi manajemen dan kondisi medan
kerja
KONDISI KONDISI MANAJEMEN
MEDAN
KERJA
Baik
Sekali
Baik Sedang Kurang
Baik Sekali 0,84 0,81 0,76 0,70
Baik 0,78 0,75 0,71 0,65
Sedang 0,72 0,69 0,65 0,60
Buruk 0,63 0,61 0,57 0,52
(Amien Sajekti, 2009)
Tabel 2.2 Faktor koreksi (S) untuk kedalaman dan
sudut putar (swing) excavator
KEDALAMAN
FAKTOR SWING & KEDALAMAN
GALIAN
OPTIMUM
BESAR SUDUT SWING
(DERAJAT)
(%) 45 60 75 90 120 180
30 1,33 1,26 1,21 1,15 1,08 0,95
50 1,28 1,21 1,16
1,10
1,03 0,91
70 1,16 1,10 1,05 1,00 0,94 0,83
90 1,04 1,00 0,95 0,90 0,85 0,75
(Susy Fatena, 2008)
Tabel 2.3 Faktor koreksi untuk alat gali
(Susy Fatena, 2008)
Tabel 2.4. Kecepatan gilas alat
Kecepatan gilas alat (V)
Road roller
2.0 km/jam
Tire roller
2.5 km/jam
Vibration roller
1.5 km/jam
Tandem Roller
0-10 km/jam
Soil compactor
4-10 km/jam
Tamper
1.0 km/jam
Tabel 2.5. Banyak lintasan pemadatan
Tabel 2.6. Lebar gilas efektif
Banyak lintasan pemadatan (N)
Tire roller
3 - 5
Road roller
4 - 8
Tandem Roller
4 - 8
Vibration roller
4 - 12
Soil compactor
4 - 12
Material BFF (%)
Tanah dan tanah
organik
80-110
Pasir dan kerikil 90-100
Lempung keras 65-95
Lempung basah 50-90
Batuan dengan
peledakan buruk
40-70
Batuan dengan
peledakan baik
70-90
Lebar gilas efektif (W)
Macadam roller Lebar roda depan - 0.2 m
Tandem roller Lebar roda depan - 0.2 m
Soil compactor
(Lebar roda depan x 2) -
0.2 m
Large vibratory
roller
Lebar roda belakang - 0.2
m
Small vibratory
roller
Lebar roda belakang - 0.1
m
Bulldozer
(Lebar pisau x 2) - 0.3 m
5
Tabel 2.9 Pisau buldozer
Ukuran mesin 60 -70 100 - 150 200 300 400
Berat mesin ( ton ) 5 - 8 10 -12 16 25 35
Panjang pisau ( m) 3,0 3,5 4,0 4,5 5,0
Tinggi pisau ( m) 0,8 1,0 1,2 1,5 1,8
Faktor Bucket Kondisi pemuatan
Ringan
Menggali dan memuat dari stockpile atau material yang telah dikeruk oleh
excavator lain, yang tidak membutuhkan gaya gali dan dapat dimuat
munjung dalam bucket. Pasir, tanah berpasir, tanah koloidal dengan
kadar air sedang
1,0 0,8
Menggali dan memuat stockpile lepas dari tanah yang sulit untuk digali
dan dikeruk tetapi dapat dimuat hampir munjung. Pasir kering, tanah
berpasir, tanah campuran tanah liat, tanah liat, grevel yang belumdisaring,
pasir yang telah memadat dan sebagainya, atau menggali dan memuat
grevel langsung dari bukit grevel asli
Sedang 0,8 0,6
Agak sulit
Sulit
Menggali dan memuat batu-batu pecah, tanah liat yang keras, pasir
campur kerikil, tanah berpasir, tanah koloidal liat, tanah liat dengan kadar
air tinggi yang telah distockpile oleh excavator lain. Sulit untuk mengisi
bucket dengan material tersebut
Bongkahan batuan besar dengan bentuk tak teratur dengan ruangan
diantaranya batuan hasil ledakan, batu bundar, pasir campur batu-batu
bundar, tanah berpasir, tanah campur tanah liat, tanah liat yang sulit
dicampur dengan bucket
0,6 0,5
0,5 0,4
Tabel 2.10 Faktor bucket excavator
(Susy Fatena, 2008)
320D
0.09
0.06
0.03
0.05
0.23 Total cycle time
Model
Waktu menggali/menimbun
Waktu berputar isi
Waktu membuang
Waktu berputar kosong
No Kapasitas Kondisi
1 0.6 m3 90%
2 100-150 hp 90%
3 4 m3 90%
4 10 ton 90%
5 1 ton 85%
5 3 Hp 90%
6 Theodolith dan Waterpass - Top Con TI 20 P 90% Milik Sendiri
7 0.3-0.6 m3 Lion Star 95% Milik Sendiri
8 - Honda 90% Milik Sendiri
Sewa
Stamper
Merk dan type
Caterpillar Excavator
Bulldozer
Jenis peralatan
Truk
Vibrator Roller
Komatsu
Mitsubishi
-
Mikasa
DATA PERALATAN
Bukti Pemilikan
Sewa
Sewa
Milik Sendiri
Baby Roller - Sewa
Beton Molen
Concrete Vibrator
Milik Sendiri
Tabel 2.7. Waktu bongkar muat (t
1
)
Kondisi
operasi
kerja
Baik Sedang Kurang
Waktu
bongkar
(menit)
0,5
0,7
1,0 1,3 1,5 2,0
Tabel 2.8. Waktu tunggu (t
2
)
Kondisi
operasi
kerja
Baik Sedang Kurang
Waktu
tunggu
(menit)
0,1
0,2
0,25
0,35
0,4 0,5
Tabel 2.11 Cycle time excavator
(Caterpillar Performance
Handbook,-)
Tabel 2.12 Data peralatan
3. METODOLOGI
3.1 Pengumpulan Data
Data-data yang terkait dalam
pembuatan proyek akhir ini berupa
peta lokasi, data perencanaan yang
dilanjutkan dengan survei lokasi
proyek.
3.2 Tahapan Pekerjaan
Tahapan pekerjaan atau yang
biasa disebut network planning sangat
diperlukan agar proyek dapat berjalan
lancar tanpa adanya kesalahan.
Keuntungan dengan dibentuknya
tahapan pekerjaan ini adalah agar
pekerjaan yang akan dilaksanakan
dapat dikerjakan secara runtun
(sistematis).
3.3 Analisa Pekerjaan
Menganalisa waktu, tenaga kerja
dan alat-alat berat dari tiap-tiap jenis
pekerjaan.
3.4 Analisa Harga Satuan
Analisa harga satuan adalah
perhitungan rencana anggaran biaya
suatu konstruksi yang didalamnya
terdapat angka yang menunjukkan
jumlah material, tenaga dan biaya
persatuan pekerjaan.
3.5 Rencana Anggaran Biaya
Rencana anggaran biaya adalah
perhitungan banyaknya biaya yang
6
diperlukan untuk bahan dan upah
tenaga kerja serta biaya-biaya lain
yang berhubungan dengan pelaksanaan
bangunan atau proyek tersebut.
3.6 Network Planning
Network planning adalah salah
satu model yang digunakan dalam
penyelenggaraan proyek yang
produknya adalah informasi mengenai
kegiatan-kegiatan yang ada dalam
network diagram proyek yang
bersangkutan.
3.7 Kurva S
Kurva S adalah penggambaran
kemajuan kerja (bobot %) kumulatif
pada sumbu vertical terhadap waktu
pada sumbu horizontal.
3.8 Pilihan
Pilihan adalah pengambilan
keputusan berdasarkan beberapa aspek
yang terkait untuk tercapainya
ketepatan dalam mengerjakan proyek.
3.9 Kesimpulan
Hasil akhir dari pekerjaan proyek
yang telah dilaksanakan.
4. ANALISIS
BAB IV
ANALISIS METODE KONSTRUKSI
4.1 Metode Konstruksi Alternatif
4.1.1 Umum
Dalam pelaksanaan proyek embung
Kepuh Rejo dibutuhkan metode
pelaksanaan yang berfungsi mengontrol
jalannya pekerjaan pembangunan
embung, dimana dengan metode yang
diusulkan diharapkan dapat
mempersingkat waktu dan biaya.
4.1.2 Pekerjaan Persiapan
1. Melakukan sosialisasi kepada
penduduk sekitar agar pengiriman
material dan alat berat seperti
excavator, bulldozer, vibrator roller,
dump truck dan water tanker yang
melewati pusat keramaian penduduk
sekitar dapat berjalan lancar dan untuk
mempermudah jalannya proyek.
2. Sebelum pekerjaan mulai
dilaksanakan, daerah kerja harus
dibersihkan dari pepohonan, semak
belukar, sisa bangunan, sampah dan
akar-akar pohon harus dibuang dari
lokasi pekerjaan
3. Melakukan survei lokasi untuk
mencari daerah tempat pembuangan
hasil galian yang tidak dapat dipakai
sebagai material timbunan
4. Mengukur tempat pembuangan dari
tempat galian untuk dapat menghitung
berapa jumlah dump truck yang
diperlukan
5. Membangun fasilitas sementara seperti
rumah jaga dan gudang
6. Membuat jalan masuk ke lokasi
proyek untuk transportasi alat berat
dari borrow area, stock pile dan
penimbunan
4.1.3 Galian
1. Galian dilakukan menggunakan excavator
dan juga tenaga manusia dilaksanakan
sesuai profil galian yang telah dibuat
sebelumnya
2. Untuk menetapkan batas galian dipasang
pato-patok pembantu (bouwplank) agar
dapat dilakukan galian kasar dengan
excavator
4.1.4 Timbunan
1. Sebelum melakukan timbunan permukaan
tanah dikupas dan dibersihkan dari bahan
organik
2. Pasang bouwplank untuk menandai daerah
yang akan ditimbun
3. Gali tanah yang telah dipilih dan
kemudian angkutlah bahan urugan
ketempat tubuh embung menggunakan
dump truck
4.1.5 Pasangan Bronjong
1. Batu kali diangkut dengan excavator
kemudian ditumpahkan di atas tanah yang
akan dipasang bronjong
2. Batu kali ditumpuk dan ditata rapi secara
manual kemudian diikat dengan kawat
3. Pemasangan antar bronjong diikat antara
yang satu dengan yang lain agar menjadi
satu kesatuan.
4. Kerapatan antar bronjong yang
bersebelahan mempunyai interval < 60
cm, dengan ukuran bronjong panjang 2
meter, lebar 1 meter, dan tinggi 0,5 meter
7
4.1.6 Pasangan Batu Kali
1. Pasangan batu terdiri dari bahan-bahan
antara campuran 1Pc : 4Psdan batu kali
dibentuk dan disusun rapi
2. Sebelum dipasang, batu dalam keadaan
bersih dan cukup basah
3. Pada pasangan batu harus dipasang
lobang-lobang pembuang untuk
mengurangi tekanan air setiap luas 2 m
2
yang terbuat dari pipa PVC, dengan
ukuran panjang tiap-tiap pipa sama
4. Agar tanah tidak keluar bersama air, maka
pipa di beri ijuk
4.1.7 Plesteran
1. Untuk merapikan pekerjaan pasangan batu
kali, bagian atas diplester dengan mortar
dengan campuran 1Pc : 3Ps
4.1.8 Siaran
1. Sambungan antar batu kali diplester untuk
memperindah dan mengurangi gaya
gesekan air terhadap dinding penahan
pasangan batu kali
4.1.9 Pekerjaan Beton
1. Pekerjaan beton yang akan dilaksanakan
yaitu beton K225 dan lantai kerja beton
K125
2. Beton dibuat dengan menggunakan alat
manual seperti molen atau mixer
berukuran sedang
3. Setelah mortar ditumpahkan, mortar
diratakan dengan alat refrigator
4. Merk semen yang digunakan sesuai
kesepakatan kontrak
4.1.10 Pembesian
1. Besi beton harus bersih dan memiliki kuat
tarik sesuai dengan spesifikasi yaitu besi
polos
2. Sebelumnya dihitung terlebih dahulu
kebutuhanbesi untuk mempermudah bagi
tukang untuk proses pembengkokan dan
memotong besi
3. Pembengkokan dilakukan manual dengan
alat pembengkok besi yang dibuat sendiri
4. Jarak antar Beugle mengikuti gambar
rencana, Beugle diikat dengan bendrat
agar tidak bergeser
4.1.11 Begisting
1. Begesting disesuaikan terlebih dahulu
dengan gambar rencana agar beton yang
dicor sesuai dengan bentuk dan ukurannya
2. Penyangga begesting diambil dari sisa
pohon yang telah dibersihkan
3. Sebelum digunakan begesting dilapisi oli
agar mudah saat dilepas
4.1.12 Timbunan Batu Rip-Rap
1. Timbunan batu rip-rap berfungsi untuk
melindungi timbunan tanah bagian hulu
agar longsor
2. Pengangkutan batu menggunakan
excavator, batu ditumpahkan diderah
yang dikehendaki kemudian ditata secara
manual
3. Klasifikasi batu rip-rap yang diperlukan
untuk pekerjaan ini adalah:
a. Mempunya berat minimum 200 kg
b. Berasal dari batuan andesit / lava
c. Mempunyai kekerasan yang cukup
setara dengan kekuatan beton dengan
strengh 250 kg/cm
2
4. penataan rip-rap dengan rapi, teratur dan
batuan yang paling besar diletakkan
paling bawah.
4.1.13 Pekerjaan Jalan
1. Lokasi diratakan dengan bulldoser
2. Batu, pasir dan material ditaruh di sebelah
area yang akan dikerjakan
3. Lapisan pasir di bawah alas jalan dengan
tebal 10 cm
4. Memasang batu tepi
5. Lapisan alas jalan tebal 15 cm dan
dikancing dengan koral 5/7 dan 4/6
6. Lapisan kulit penahan dengan tebal 6 cm
dan dikancing koral dan koral 2/3
7. Diratakan dengan walles
4.1.14 Pekerjaan Pintu
1. Pekerjaan pintu valve dikerjakan setelah
pemasangan pipa HDPE 0,2 m selesai
dikerjakan
2. Agar pipa HDPE tidak rusak karena
ditimbun, pipa diberi lapisan beton buis
K225
4.1.15 Tabalan Rumput
1. Setelah pekerjaan timbunan tubuh
embung selesai, tubuh embung bagian
hilir diberi gebalan rumput agat tidak
longsor
8
A Pekerjaan Persiapan
1 pengukuran bendung Bh 1 Rp91,320 Rp91,320
2 Pembersihan lapangan M2 12500 Rp2,445 30,562,500.00 Rp
subtotal 30,653,820.00 Rp
B Mobilisasi Ls 1 Rp3,257,887 Rp3,257,887
subtotal Rp3,257,887
C Pekerjaan Tanah
1 Galian tanah biasa M3 508.17 Rp19,982 Rp10,154,252.94
2 Galian tanah biasa dengan alat berat M3 7589.22 Rp11,840 Rp89,856,364.80
3 Galian tanah berbatu M3 2219.17 Rp17,868 Rp39,652,129.56
subtotal Rp139,662,747.30
D Pekerjaan Timbunan
1 Timbunan tanah padat dengan alat berat M3 850.55 Rp10,595 Rp9,011,577.25
2 Timbunan tanah pilihan dari borrow area M3 1846.79 Rp14,261 Rp26,337,072.19
3 Timbunan pasir campur kerikil M3 322.32 Rp81,021 Rp26,114,688.72
4 Timbunan filter m3 666 Rp56,789 Rp37,821,474.00
subtotal Rp99,284,812.16
E Pekerjaan Pasangan
1 Pasangan Batu kali,1pc:4Ps M3 2404.68 Rp214,897 Rp516,758,517.96
2 Plesteran,1Pc:3Ps M2 2995.03 Rp19,356 Rp57,971,800.68
3 Siaran,1Pc:2Ps M2 1291.09 Rp55,637 Rp71,832,374.33
4 Pasangan rip-rap M3 2077.31 Rp66,888 Rp138,947,111.28
5 pasangan buis beton Bh 76 Rp59,407 Rp4,514,932.00
6 Bronjong M3 37.5 Rp3,756,745 Rp140,877,937.50
subtotal Rp930,902,673.75
F Pekerjaan Beton
1 Beton K-225 M3 22.63 Rp463,460 Rp10,488,099.80
2 Pembesian Kg 6203.23 Rp96,270 Rp597,184,952.10
3 Beton K-125 M3 81.86 Rp362,365 Rp29,663,198.90
4 Bekisting M2 514.3 51,924.00 Rp Rp26,704,513.20
subtotal Rp664,040,764.00
G Pekerjaan Pintu
1 pasang pintu valve 8" Bh 2 Rp506,940 Rp1,013,880.00
2 pasang pintu valve 4" Bh 3 Rp305,970 Rp917,910.00
subtotal Rp1,931,790.00
H Pekerjaan perkerasan Jalan
1 Lapis bawah tebal 10 cm M2 282 Rp8,071.00 Rp2,276,022.00
2 Pasang batu tepi M 1880 Rp4,045.00 Rp7,604,600.00
3 lapis alas jalan tebal 15 cm M2 2820 Rp18,781.00 Rp52,962,420.00
4 lapis kulit penahan tebal 6 cm M2 2820 Rp5,851.00 Rp16,499,820.00
subtotal Rp79,342,862.00
I Pekerjaan Lain-Lain
1 Tabalan rumput M2 1160.75 Rp5,318.00 Rp6,172,868.50
2 Elastis Joint M2 20.58 Rp17,227.00 Rp354,531.66
3 drain Hole pipa PVC 2" Bh 80 Rp26,119.00 Rp2,089,520.00
4 lapis ijuk tebal 2.5 cm M2 75 Rp33,639.00 Rp2,522,925.00
5 pasang Pipa PVC 3" M 48.25 Rp35,411.00 Rp1,708,580.75
6 Pasang Tiang Pipa Galvanis 4" M 9.5 Rp231,450 Rp2,198,775.00
7 pasang Pipa PVC 4" M 770 Rp34,576 Rp26,623,520.00
8 Pasang Pipa Intake HDPE 3" M 120 Rp109,923 Rp13,190,760.00
9 Pasang alat ukur "Thompson" Set 1 Rp480,900 Rp480,900.00
10 Peil Scal (Papan Duga) Set 1 Rp110,066 Rp110,066.00
11 Instalasi Penjernih Air Set 1 Rp112,770 Rp112,770.00
12 Drum Pelampung Intake Set 1 Rp2,314,147 Rp2,314,147.00
13 Pasang Geotextile M2 1880.52 Rp24,697 Rp46,443,202.44
14 Rumah Jaga M2 40.5 Rp1,046,272 Rp42,374,016.00
15 Nomen Klatur Bh 1 Rp52,185 Rp52,185.00
16 Pasang Pipa HDPE 8" M 72 Rp12,648 Rp910,656.00
subtotal Rp147,659,423.35
JUMLAH HARGA NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME HARGA SATUAN
Pekerjaan Persiapan Rp30,653,820
Mobilisasi dan Demobilisasi Rp3,257,887
Pekerjaan Tanah Rp139,662,747
Pekerjaan Timbunan Rp99,284,812
Pekerjaan Pasangan Rp930,902,674
Pekerjaan Beton Rp664,040,764
Pekerjaan Pintu Rp1,931,790
Pekerjaan Perkerasan jalan Rp79,342,862
Pekerjaan Lain-Lain Rp147,659,423
Total Harga Rp2,096,736,780
PPN 10 % Rp209,673,678
Total Rp2,306,410,458
JUMLAH HARGA JENIS PEKERJAAN
NO DURASI (HARI)
A
1 1
2 6
B 1
C Pekerjaan Tanah :
1 17
2 8
3 2
D Pekerjaan Timbunan :
1 2
2 4
3 1
4 8
E Pekerjaan Pasangan :
1 35
2 35
3 35
4 35
5 3
6 10
F Pekerjaan Beton :
1 7
2 9
3 20
4 13
G Pekerjaan Pintu :
1 2
2 2
H Pekerjaan perkerasan jalan
1 2
2 15
3 10
4 24
I Pekerjaan lain-lain
1 6
2 1
3 2
4 4
5 6
6 2
7 18
8 9
9 1
10 1
11 1
12 1
13 20
14 6
15 1
16 3
AKTIVITAS UTAMA
Pekerjaan Persiapan :
Pengukuran bendung
Pembersihan lahan
Mobilisasi
Pekerjaan Galian Tanah Biasa
Galian tanah dengan alat berat dibuang disekitarnya
Galian tanah berbatu dengan alat berat dibuang disekitarnya
Timbunan tanah dengan alat berat tanah dari hasil galian
Timbunan tanah pilihan dengan alat berat dari borrow area
Timbunan pasir campur grevel / kerikil (sand grevel )
Timbunan filter halus /pasir
Pasangan batu kali 1 Pc : 4 Ps
Plesteran 1 Pc : 3 Ps
Siaran 1 Pc : 2 Ps
Pasangan rip-rap batu kali / gunung > 50 cm
Pasangan buis beton 40 cm, panjang 100 cm
Bronjong
Beton K225
Pembesian
Lantai kerja, beton K125
Bekisting
Pasangan pintu valve 8
Pasangan pintu valve 4
Lapisan pasir bawah alas jalan
Pasang batu tepi
Lapis alas jalan
Lapis kunci penahan
Tabalan rumput
Elastis joint
Drain hole pipa pvc 2"
Lapisan ijuk
Pasang pipa pvc 3"
Pasang tiang pipa galvanis 4"
Pasang pipa pvc 4"
Pasang geotextile
Pasang pipa HDPE 8"
Nomen klatur
Rumah jaga
Pasang pipa intake HDPE 3"
Pasang alat ukur
Papan duga
Instalasi penjernih air
Drum pelampung intake
2. Sebelum penanaman rumput tanah harus
dibuat gembur terlebih dahulu dengan
cara menyiram dan memberi pupuk
organik atau anorganik
3. Kemudian dibiarkan beberapa hari baru
gebalan rumput diletakkan di atas muka
tanah yang telah diolah sebelumnya.
Gebalan rumput berupa lembaran segi
empat dengan ukuran 30 x 30 cm, dan
meletakannya agar tidak bergeser dari
posisinya maka digunakan tusuk bambu
Tabel.4.3Rencana Anggaran Biaya Alternatif
Tabel.4.4TotalRencana Anggaran Biaya
Alternatif
Tabel.4.5Durasi Alternatif
9
A Pekerjaan Persiapan
1 Bh 1 Rp284,440.00 Rp284,440
2 M2 12500 Rp2,260.00 Rp28,250,000
Subtotal Rp28,534,440
B Ls 1 Rp4,537,775.00 Rp4,537,775
Subtotal Rp4,537,775
C Pekerjaan Galian Tanah
1 M3 508.17 Rp19,980.00 Rp10,153,237
2 M3 7589.22 Rp11,276.00 Rp85,576,044.72
3 M3 2219.17 Rp18,760.00 Rp41,631,629.20
Subtotal Rp137,360,910.52
D Pekerjaan Timbunan
1 M3 850.55 Rp14,530.00 Rp12,358,491.50
2 M3 1846.79 Rp26,810.00 Rp49,512,439.90
3 M3 322.32 Rp81,020.00 Rp26,114,366.40
4 m3 666 Rp74,910.00 Rp49,890,060.00
Subtotal Rp137,875,357.80
E Pekerjaan Pasangan
1 M3 2404.66 Rp280,320.00 Rp674,074,291.20
2 M2 2995.03 Rp24,800.00 Rp74,276,744.00
3 M2 1291.09 Rp20,670.00 Rp26,686,830.30
4 M3 2077.31 Rp86,270.00 Rp179,209,533.70
5 Bh 76 Rp67,850.00 Rp5,156,600.00
6 M3 37.5 Rp3,967,456.00 Rp148,779,600.00
Subtotal Rp1,108,183,599.20
F Pekerjaan Beton
1 M3 22.63 Rp517,730.00 Rp11,716,229.90
2 Kg 6203.23 Rp11,827.33 Rp73,367,648.28
3 M3 81.86 Rp4,446,230.00 Rp363,968,387.80
4 M2 514.3 Rp67,620.00 Rp34,776,966.00
Subtotal Rp483,829,231.98
G Pekerjaan Pintu
1 Bh 2 Rp506,940.00 Rp1,013,880.00
2 Bh 3 Rp305,970.00 Rp917,910.00
Subtotal Rp1,931,790.00
H Pekerjaan perkerasan Jalan
1 M2 282 Rp8,070.00 Rp2,275,740.00
2 M 1880 Rp4,040.00 Rp7,595,200.00
3 M2 2820 Rp18,780.00 Rp52,959,600.00
4 M2 2820 Rp8,530.00 Rp24,054,600.00
Subtotal Rp86,885,140.00
I Pekerjaan Lain-Lain
1 M2 1160.75 Rp7,850.00 Rp9,111,887.50
2 M2 20.58 Rp17,220.00 Rp354,387.60
3 Bh 80 Rp20,600.00 Rp1,648,000.00
4 M2 75 Rp33,630.00 Rp2,522,250.00
5 M 48.25 Rp35,170.00 Rp1,696,952.50
6 M 9.5 Rp233,220.00 Rp2,215,590.00
7 M 770 Rp45,370.00 Rp34,934,900.00
8 M 120 Rp111,420.00 Rp13,370,400.00
9 Set 1 Rp45,700.00 Rp45,700.00
10 Set 1 Rp236,620.00 Rp236,620.00
11 Set 1 Rp99,160.00 Rp99,160.00
12 Set 1 Rp2,314,140.00 Rp2,314,140.00
13 M2 1880.52 Rp38,960.00 Rp73,265,059.20
14 M2 40.5 Rp2,000,000.00 Rp81,000,000.00
15 Bh 1 Rp35,000.00 Rp35,000.00
16 M 72 Rp202,340.00 Rp14,568,480.00
Subtotal Rp237,418,526.80
JUMLAH HARGA NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME HARGA SATUAN
Pengukuran bendung
Pembersihan lapangan
Mobilisasi
Galian tanah biasa
Galian tanah biasa dengan alat berat
Galian tanah berbatu
Timbunan tanah padat dengan alat berat
Timbunan tanah pilihan dari borrow area
Timbunan pasir campur kerikil
Timbunan filter
Pasangan Batu kali,1pc:4Ps
Plesteran,1Pc:3Ps
Siaran,1Pc:2Ps
Pasangan rip-rap
Pasangan buis beton
Bronjong
Beton K-225
Pembesian
Beton K-125
Bekisting
Pasang pintu valve 8"
Pasang pintu valve 4"
Lapis bawah tebal 10 cm
Pasang batu tepi
Lapis alas jalan tebal 15 cm
Lapis kulit penahan tebal 6 cm
Tabalan rumput
Elastis Joint
Drain Hole pipa PVC 2"
Lapis ijuk tebal 2.5 cm
Pasang Pipa PVC 3"
Pasang Tiang Pipa Galvanis 4"
Pasang Pipa PVC 4"
Pasang Pipa Intake HDPE 3"
Pasang alat ukur "Thompson"
Nomen Klatur
Pasang Pipa HDPE 8"
Peil Scal (Papan Duga)
Instalasi Penjernih Air
Drum Pelampung Intake
Pasang Geotextile
Rumah Jaga
JUMLAH HARGA
Pekerjaan Persiapan Rp28,534,440
Mobilisasi Rp4,537,775
Pekerjaan Tanah Rp137,360,910.52
Pekerjaan Timbunan Rp137,875,357.80
Pekerjaan Pasangan Rp1,108,183,599.20
Pekerjaan Beton Rp483,829,231.98
Pekerjaan Pintu Rp1,931,790.00
Pekerjaan Perkerasan Jalan Rp86,885,140.00
Pekerjaan Lain-Lain Rp237,418,526.80
Total Harga Rp2,226,556,771
PPN 10 % Rp222,655,677
Rp2,449,212,448 Total
JENIS PEKERJAAN
Tabel.4.6Anggaran Biaya Lapangan Tabel.4.7TotalAnggaran Biaya Lapangan
4.2 Hasil Perbandingan
Dari ulasan diatas, dapat diketahui
perbandingan antara metode alternatif
dan lapangan yang dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :
Tabel.4.8Perbandingan Metode Alternatif
Dan Lapangan
Lapangan Rencana
Rp.2.449.212.448 Rp.2.306.410.458
7 bulan, 1 minggu 6 bulan, 3 minggu
Jadi, dari Tabel 4. 8 dapat diketahui
bahwa metode alternatiflebih
menghemat waktu dan biaya.
5. DAFTAR PUSTAKA
1. Fatena, Susy.2008.Alat Berat
Untuk Proyek Konstruksi.Jakarta :
Rineka Cipta.
2. Sajekti, Amien.2009.Metode Kerja
Bangunan Sipil.Yogyakarta : Graha
Ilmu.
3. Husen, Abrar.2009.Manajemen
Proyek.Yogyakarta : Andi.
4. Ibrahim, Bachtiar.2009.Rencana
Dan Estimate Real of Cost.Jakarta :
Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai