Anda di halaman 1dari 21

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pembangunan Asrama Mahasiswa A Tahap I


Kampus Pasca Sarjana UIN Raden Intan Lampung – Bandar Lampung

BAB I. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Latar belakang Paket Pembangunan Asrama Mahasiswa A Tahap I adalah bagian dalam
rangka pengembangan sarana pendukung pendidikan Kampus Pasca Sarjana UIN Raden Intan
Lampung yang berlokasi di daerah Bandar Lampung.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dan tujuan dari uraian Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur ini adalah untuk
menjelaskan secara garis besar uraian tahapan pelaksanaan dari pekerjaan umum, pekerjaan
utama dan pekerjaan penunjang, sehingga dapat dilihat keterkaitan dari masing - masing
pekerjaan maupun antar pekerjaan terhadap spesifikasi yang telah disyaratkan.
Dalam metode ini juga akan digambarkan pelaksanaan pekerjaan dengan memperkecil
gangguan terhadap lingkungan dan lalulintas pekerjaan.

3. LOKASI DAN LINGKUP PEKERJAAN


Lokasi pekerjaan pembangunan ini berada di Lahan Kampus Pasca Sarjana UIN Raden Intan
Lampung, bertempat di provinsi Lampung, dan dengan paket pekerjaan sbb :

PEKERJAAN PERSIAPAN
PEKERJAAN TANAH
PEKERJAAN STRUKTUR PONDASI DAN LANTAI - 1
PEKERJAAN STRUKTUR, LANTAI - 2
PEKERJAAN PLUMBING
PEKERJAAN LAIN-LAIN
BAB II Metode Penyelesaian Pekerjaan

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur

1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan awal yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek. Sebelumnya segala
izin yang dibutuhkan sudah diurus, time schedule telah dibuat, dan kontraktor telah memiliki
Shop Drawing. Pekerjaan pendahuluan yang dilakukan dalam proyek ini meliputi :
1. Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi Mobilisasi bertujuan untuk mengadakan/
mendatangkan peralatan, personil, dan perlengkapan untuk melaksanakan semua item
pekerjaan di lapangan, dan mengembalikan pada keadaan yang diinginkan sesuai
dengan gambar kerja. Dalam Pelaksanaan Proyek ini Mobilisasi dan Demobilisasi
Peralatan yang dilakukan terdiri dari:
• Concrete Mixer, Kap. 0,25 m3
• Ready Mix
• Concrete Vibrator
• Flat Bed Truck 5 T
• Mobil Pick Up
• Schafolding
• Genset Kap. 5000 Watt
• Mesin Las
• Pompa Air
• Bar Cutter
• Stemper
• Lori / Gerobak Dorong

Personil terdiri dari:


• Project Manager
• Site Manager
• Mandor
• Tukang Besi Beton
• Tukang Cor Beton
• Tukang Las
• Tukang Kayu
• Tenaga Logistik & Administrasi

Pada saat mobilisasi alat berat diangkut menggunakan mobil trailer, trailer yang
digunakan harus memiliki perlengkapan yang memadai.

2. Pekerjaan Pengukuran dan Pemasangan Bowplank


Pekerjaan ini bertujuan untuk menentukan letak bangunan, elevasi dan titik ikat (Bench
Mark). Dalam pengukuran digunakan alat Theodolit dan rambu ukur. Pengukuran ini
dilakukan oleh seorang surveyor. Titik-titik yang menjadi acuan ditandai dengan
menggunakan patok. Patok terbuat dari kayu bulat dengan panjang ± 1m yang
ditancapkan kedalam tanah.

Sedangkan pekerjaan bowplank ini biasanya dilakukan seiring atau setelah pekerjaan
pengukuran dilakukan. Pemasangan Bouwplank (Pematokan) dilaksanakan bersama-
sama oleh Pihak Proyek, Perencana Pengawas, Pelaksana dan dibuat Berita Acara
Pematokan. Bowplank terbuat dari papan yang bagian atasnya dipakukan pada patok
kayu persegi 5/7 cm yang tertanam dalam tanah cukup kuat. Untuk menentukan
ketinggian papan bouwplank secara rata bagian atasnya dari papan bowplank harus di
waterpass (horizontal dan siku), sedangkan untuk mengukur dari titik As ke As antar
ruangan digunakan meteran. Setiap titik pengukuran ditandai dengan paku dan dicat
dengan cat merah dan ditulis ukuran pada papan bouwplank agar mudah di cek
kembali. Pemasangan papan bowplank dilaksanakan pada jarak 1,5 m dari As sekeliling
bangunan dan dipakukan pada patok – patok yang terlebih dahulu ditancapkan kedalam
tanah.

Gambar Pelaksanaan pekerjaan Bowplank

Jadwal pelaksanaan pekerjaan : Minggu ke 1 s/d minggu ke 2

3. Pembuatan Direksi Keet dan Gudang


Dalam pelaksanaan proyek ini Direksi Keet yang berfungsi sebagai kantor dan tempat rapat
para direksi pelaksanaan pekerjaan.Untuk direksi keet didalamnya dilengkapi meja, kursi,
gambar kerja, time schedule, struktur organisasi proyek, papan tulis, alat pemadam
kebakaran, buku tamu, buku direksi dan laporan harian proyek. Ruang ini digunakan sebagai
kantor sementara kontraktor dan dipakai sewaktu-waktu perlu dilakukannya rapat kerja.

Gudang penyimpanan bahan ini dibuat untuk tempat bahan material yang sifatnya untuk
menjaga keselamatan dari bahan tersebut. Untuk Gudang penyimpanan semen,
Tempatnya harus baik sehingga terlindung dari kelembaban atau keadaan cuaca lain yang
merusak. Lantai penyimpanan harus kuat dan berjarak minimal 30 cm dari permukaan tanah.

Gambar Gudang Proyek

Jadwal pelaksanaan pekerjaan : di minggu pertama ( Minggu 1 )

Letak direksikeet dibuat pada tempat yang mudah dijangkau dan mudah dicapai dalam proses
bongkar muat material yang akan digunakan.

4. Pekerjaan Pasang Papan Nama Proyek


Papan nama proyek bertujuan untuk menginformasikan kepada masyarakat perihal pekerjaan
yang sedang dilaksanakan.
Contoh papan Nama proyek
Jadwal waktu pelaksanaan : dilakukan di Minggu ke 1

5. Foto dokumentasi ( 0% s/d 100%)


Lingkup dari pekerjaan ini adalah melakukan pengambilan gambar foto kondisi pekerjaan
secara bertahap dari mulai awal pelaksanaan sampai dengan berakhirnya masa pelaksanaan
pekerjaan.
Jadwal waktu pelaksanaan : minggu ke 1, ke 5, ke 9 dan ke 14

6. Sewa Concrete pump / pompa beton


Untuk menunjang pelaksanaan pengecoran ( khususnya untuk area yang sulit dijangkau
dengan cara manual ) dan berfungsi untuk mempercepat pelaksanaan pengecoran , maka
kami akan melakukan penyewaan mesin concrete pump / pompa beton.

Jadwal waktu pelaksanaan : Minggu ke 8 s/d ke 12.

7. Pengadaan peralatan K3 dan Keselamatan Konstruksi


Sesuai dengan tujuan pekerjaan yang mengutamakan keselamatan bagi para pekerja, maka
kami akan mengadakan peraltan K3 dan Keselamatan Konstruksi selama proyek pekerjaan ini
berjalan.

Adapun peralatan K3 yang akan kami siapkan adalah antara lain :


 Safety Helmet : 30 bh
 Safety Shoes : 30 psg
 Sarung Tangan : 30 psg
 Masker : 50 bh
 Rompi : 30 psg
 Safety Belt : 5 bh
 Dan lain-lain.

Untuk jumlah kebutuhan diatas masih bisa berubah disesuaikan kebutuhan nanti dilapangan.

II. PEKERJAAN TANAH


1. PEKERJAAN GALIAN TANAH UNTUK PONDASI

a. Setelah pekerjaan Persiapan selesai dilakukan, hal yang dilakukan selanjutnya yaitu pekerjaan
galian tanah pondasi. Galian tanah pondasi diperlukan untuk perletakan pondasi plat.

b. Pengalian dilakukan sesuai dengan gambar rencana pondasi dan telah mendapat persetujuan
dari pengawas. Bidang horizontal galian tanah harus mempunyai jarak yang lebih besar dari lebar
pondasi, hal ini berfungi untuk memungkinkan pemasangannya, penopangan dan lain-lain.
Kedalaman galian harus sesuai dengan gambar rencana.

c. Tanah hasil galian ditumpuk ditempat yang telah ditentukan oleh pengawas, karena tanah
tersebut akan dipakai kembali.

d. Proses pelaksanaannya dilakukan secara manual.

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini berlangsung pada minggu ke 1 dan ke 2

2. PEKERJAAN URUGAN PASIR

Pekerjaan ini meliputi antara lain :


 Urugan pasir untuk lantai kerja tapak pondasi, t = 5 cm
 Urugan pasir untuk plat beton lantai dasar, t = 5 cm

Permukaan tanah yang sudah digali diatasnya diberikan pasir urug, kemudian dipadatkan dengan
menggunakan alat stamper. Urugan pasir ini berfungsi untuk menstabilkan permukaan tanah asli dan
menyebarkan beban. Urugan Pasir dipadatkan perlapis hingga mencapai ketebalan Urugan Pasir yang
sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi teknis yang ada yaitu sekitar 5 cm.

Jadwal waktu pelaksanaan :

 Urugan pasir untuk lantai kerja tapak pondasi, t = 5 cm ; dilakukan di minggu ke 1


 Urugan pasir untuk plat beton lantai dasar, t = 5 cm, dilakukan di minggu ke 6

3. Urugan Tanah Pondasi Setempat


Pekerjaan ini mecakup kegiatan pengurugan kembali galian lubang pondasi tapak yang sudah di cor
sampai batas kolom tapak. Material tanah yang digunakan adalah bekas tanah galian pondasi
sebelumnya. Pekerjaan ini dilakukan secara manual ( tenaga manuasia ). Setelah seluruh lubang diisi
kembali dngan tanah, maka akan dipadatkan dengan alat bantu stemper.

Jadwal waktu pelaksanaan : minggu ke 3 s.d minggu ke 5.

4. Urugan Tanah Peninggian Lantai

Pekerjaan ini mencakup antara lain :

 Urugan tanah peninggian halaman gedung


 Urugan tanah peninggian lantai dalam bangunan

Langkah pelaksanaan :

 Menentukan posisi elevasi ketinggian yang diinginkan.


 Menyiapkan tanah urug yang akan digunakan.
 Material tanah urug yang akan dipakai bisa memakai tanah sekitar lokasi atau mendatangkan
dari luar.
 Material tanah urug dibawa dengan dump truck ke lokasi.
 Tanah urug dihamparkan ke setiap titik lokasi pekerjaan untuk kemudian diratakan secara manual
oleh tenaga tukang.
 Setelah tanah diratakan maka akan dipadatkan dengan alat stamper.

Bahan yang digunakan :

 Tanah Urug

Alat yang digunakan :

 Stamper
 Alat pertukangan ( cangkul, sekop, lori pengangkut )

Jadwal waktu pelaksanaan :

 Urugan tanah peninggian halaman gedung, dipadatkan; minggu ke 10 sampai dengan minggu ke
12.
 Urugan tanah peninggian lantai dalam bangunan ; minggu ke 6.

IV. PEKERJAAN STRUKTUR PONDASI DAN LANTAI - 1


A. Pas. Beton Lantai Kerja untuk tapak pondasi K.100

Setelah tanah digali dan diberikan urugan pasir, selanjutnya dibuat lantai kerja dengan campuran
mutu beton K 100 . Sebelum campuran beton diletakkan, dasar tanah diratakan terlebih dahulu. Tebal
dari lantai kerja ini sekitar 5 cm, setelah lantai kerja mengeras barulah diatasnya diletakkan pondasi
Plat Setempat/Foot Plate.
Bahan yang digunakan :

 Semen PC
 Pasir Beton
 Batu Split
 Air

Peralatan yang digunakan :

 Concrete Mixer Kap. 0,25 m3


 Peralatan tukang : cangkul, sekop, cetok/sendok semen.

Jadwal pelaksanaan : Minggu ke 1 sampai dengan Minggu ke 2

B. Pas. Tapak & Kolom Pondasi Setempat

Dimensi Tapak yang digunakan : 150x150cm, 120x120cm dengan tebal 30 cm

Dimensi Kolom yang digunakan : 40/40, 27/40, 40/60,13/40, 30/50

Urutan pelaksanaan :

 Menyiapkan seluruh bahan dan peralatan


 Mempersiapkan bekisting dengan bahan kayu dan multipleks
 Perakitan besi tulangan beton dengan dimensi spek yang tercantum di dalam dokumen lelang.
 Setelah bekisting dan perakitan besi selesai dilakukan, maka siap untuk dilakukan pengecoran.
 Pengecoran dilakukan secara sitemix dengan alat bantu concrete mixer dan juga dengan beton
ready mix dengan mutu beton K 250.

Bahan yang digunakan :

 Pasir Beton
 Batu split 2/3 dan 1/2
 Semen PC
 Besi Beton Tulangan

Alat yang digunakan :

 Concrete Mixer Kap. 0,25 m3


 Ready Mix
 Concrete Vibrator

Jadwal waktu pelaksanaan : minggu ke 1 sampai dengan minggu ke 4

C. Pasangan Sloof

Dimensi sloof yang digunakan : 30/50, 20/50, 20/30

Urutan pelaksanaan :

 Menyiapkan seluruh bahan dan peralatan


 Mempersiapkan bekisting dengan bahan kayu dan multipleks
 Perakitan besi tulangan beton dengan dimensi spek yang tercantum di dalam dokumen lelang.
 Setelah bekisting dan perakitan besi selesai dilakukan, maka siap untuk dilakukan pengecoran.

Pengecoran dilakukan secara sitemix dengan alat bantu concrete mixer dan juga dengan beton ready
mix dengan mutu beton K 250. Pengecoran balok sloof dilakukan setelah pondasi plat setempat selesai
dilakukan. Pada dasarnya pelaksanaan balok sloof sama dengan pelaksanaan Pondasi Plat Setempat.
Bekisting dan tulangan besi dirakit terlebih dahulu sesuai dengan shop drawing. Setelah itu barulah
campuran beton dituangkan, campuran beton yang digunakan sama dengan campuran beton Pondasi
yaitu mutu beton K-250. Campuran beton tersebut terlebih dahulu telah dilakukan job mix design dan
nilai slump tesnya sesuai dengan spesifikasi teknis. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini perlu adanya
persetujuan dari pengawas

Bahan yang digunakan :

 Pasir Beton
 Batu split 2/3 dan 1/2
 Semen PC
 Besi Beton Tulangan

Alat yang digunakan :

 Concrete Mixer Kap. 0,25 m3


 Ready Mix
 Concrete Vibrator
Jadwal waktu pelaksanaan : minggu ke 3 sampai dengan minggu ke 5.

Gambar sloof beton

D. Pekerjaan Pas. Kolom Struktur

Dimensi kolom yang digunakan : 50/50, 40/40, 40/60, 13/40, 30/50, 30/30

• Pekerjaan Pembesian.

Fabrikasi pembesian dilakukan ditempat fabrikasi. Besi yang digunakan sesuai gambar rencana. Besi
ini dirakit dan dibentuk sesuai dengan shop drawing.

• Pembuatan Bekisting.

Bekisting dibuat dari multiplex 9 mm yang diperkuat dengan kayu usuk 4/6 dan diberi skur-skur
penahan agar tidak mudah roboh.

• Melakukan Kontrol Kualitas.

Ada 2 kontrol kualitas yang dilakukan.

 Kontrol kualitas pertama yaitu Kontrol Kualitas Sebelum dilakukan pengecoran meliputi kontrol
kualitas terhadap posisi dan kondisi bekisting, posisi dan penempatatan pembesian, jarak antar
tulangan, panjang penjangkaran, ketebalan beton decking (Beton tahu), ukuran baja tulangan
yang digunakan, posisi penempatan water stop.
 Kontrol Kualitas kedua yaitu Kontrol kualitas saat pengecoran. Pada saat berlangsungnya
pengecoran, campuran dari Concrete mixer Truck diambil sampelnya. Sampel diambil menurut
ketentuan yang tercantum dalam spesifikasi.
 Pekerjaan Kontrol kualitas ini akan dilakukan bersama-sama dengan konsultan pengawas untuk
selanjutnya dibuat berita acara pengesahan kontrol kualitas.
 Kegiatan pengecoran.
Pengecoran dilakukan secara langsung dan menyeluruh , dengan mutu beton K 250.

 Kegiatan Curing (perawatan)

Curing (perawatan) dilakukan sehari (24 jam) setelah pengecoran selesai dilakukan dengan dibasahi air
dan dijaga/dikontrol untuk tetap dalam keadaan basah.

Contoh Proses Pelaksanaan Pekerjaan Kolom

Bahan yang digunakan :

 Pasir Beton
 Batu split 2/3 dan 1/2
 Semen PC
 Besi Beton Tulangan

Alat yang digunakan :

 Concrete Mixer Kap. 0,25 m3


 Ready Mix
 Concrete Vibrator

Jadwal waktu pelaksanaan : minggu ke 5 sampai dengan minggu ke 6.

E. Pas. Besi stek Kolom praktis, 11x11 cm (4 bh besi setiap stek dan Tinggi 80cm)

Pekerjaan ini dilakukan saat pelaksanaan pembuatan sloof. Fungsinya sebagai connect bagi pembesian
kolom praktis yang akan dilakukan dikemuadian hari.

Bahan yang digunakan :

 Besi Beton Tulangan


 Kawat beton

Alat yang digunakan :

 Bar Cutter / Alat potong besi


 Tang

Jadwal waktu pelaksanaan : minggu ke 4 sampai dengan minggu ke 5.

F. Pekerjaan Struktur Tangga

Lingkup pekerjaan ini adalah :

 Pas. Balok bordes untuk tangga 20x30 cm


 Pas. Plat tangga dan plat bordes, t =12cm dan trap anak tangga

Urutan pelaksanaan :

 Mempersiapkan seluruh bahan dan material


 Penentuan kemiringan dan ketinggian tangga brdasarkan kondisi actual lapangan dengan tetap
mengacu kepada gambar rencana.
 Mempersiapkan bekisting dengan bahan kayu dan multipleks
 Perakitan besi tulangan beton dengan dimensi spek yang tercantum di dalam dokumen lelang.
 Setelah bekisting dan perakitan besi selesai dilakukan, maka siap untuk dilakukan pengecoran
dengan mutu beton K 250

Bahan yang digunakan :

 Pasir Beton
 Batu split 2/3 dan 1/2
 Semen PC
 Besi Beton Tulangan

Alat yang digunakan :

 Concrete Mixer Kap. 0,25 m3


 Ready Mix
 Concrete Vibrator
 Alat pemotong Besi
Jadwal waktu pelaksanaan : minggu ke 10 sampai dengan minggu ke 11.

G. Pekerjaan Pas. Plat beton lantai dasar tebal 12 cm (wilayah KM/WC, tidak dicor)

Lingkup dari pekerjaan ini adalah melakukan perkerasan lantai bangunan dengan pengecoran beton
tebal 12 cm dengan tulangan besi. Mutu beton yang digunakan adalah K 250. Pelaksanaan pengecoran
bisa dilakukan secara site mix atau pun juga mendatangkan beton jadi ( ready mix ).

Urutan pelaksanaan :

 Mempersiapkan seluruh bahan dan material


 Penentuan elevasi lantai brdasarkan kondisi actual lapangan dengan tetap mengacu kepada
gambar rencana.
 Mempersiapkan bekisting dengan bahan kayu dan multipleks
 Perakitan besi tulangan beton dengan dimensi spek yang tercantum di dalam dokumen lelang.
 Setelah bekisting dan perakitan besi selesai dilakukan, maka siap untuk dilakukan pengecoran
dengan mutu beton K 250
 Khusus area KM/WC tidak dicor

Bahan yang digunakan :

 Pasir Beton
 Batu split 2/3 dan 1/2
 Semen PC
 Besi Beton Tulangan
 Kayu bekisting ( balok dan multi )

Alat yang digunakan :

 Concrete Mixer Kap. 0,25 m3


 Ready Mix
 Concrete Vibrator
 Alat pemotong Besi

Janka waktu pelaksanaan : pada minggu ke 7.

IV. PEKERJAAN STRUKTUR, LANTAI - 2


a. Pek. Pasangan Balok dan Plat Lantai 2
Dimensi plat yang digunakan : tebal 12 cm

Dimensi Balok yang digunakan : 30x50, 25x40, 20x30

Mutu beton yang digunakan : K 250

Pelaksanaan Balok dan Plat lantai

1. Pemasangan Bekisting Balok


2. Pemasangan Bekisting Bawah dari Balok
3. Pemasangan Bekisting Kepalaan Kolom
4. Pemasangan Besi Balok
5. Pemasangan Bekisting samping balok
6. Chek Kekuatan Bekisting Balok
7. Pemasangan Bekisting Plat Lantai
8. Cleaning Of Slab Form
9. Floor Slab Rebar
10. Checking Of Reinfored Steel Overlapping
11. Final Checking Before Foundry

12. Pengecoran Balok dan Plat Lantai


13. Standard kualitas dari balok dan plat
14. Penyelesaian dari permukaan beton

Proses pelaksanaan pekerjaan ini yaitu :


• Pekerjaan Pengukuran dan Bekisting
 Pemasangan bekisting pelat lantai didahului dengan pengukuran posisi balok. Pengukuran
dilakukan dengan cara memberi tanda as bangunan pada kolom lantai bawah yang tadinya ada
pada lantai bawah. Pengukuran ini ditujukan untuk mengantisipasi kesalahan pada posisi balok.
 Dari hasil pengukuran tersebut maka bekisting balok dan pelat dapat difabrikasi pada posisi
yang benar diatas perancah yang telah disiapkan. Pengaturan level balok dan pelat dapat
dilakukan dengan mengatur ketinggian perancah (Scafolding). Proses pemasangan bekisting ini
dibantu oleh surveyor untuk mengontrol level balok dan pelat.
• Pekerjaan Pembesian
 Fabrikasi pembesian dilakukan di tempat fabrikasi, setelah bekisting siap, besi tulangan yang
telah siap dipasang dan dirangkai dilokasi. Pembesian balok dilakukan terlebih dahulu, setelah
itu diikuti dengan pembesian pelat lantai. Panjang penjangkaran dipasang 30xD Tulangan
Utama.
• Leveling Pengecoran pelat lantai
 Agar pengecoran pelat lantai mencapai level yang benar dan tidak terjadi perbedaan tinggi
finishing cor, maka perlu dibuat alat bantu leveling pengecoran. Leveling pengecoran dibuat
dari besi siku L.50.50.5 yang ditumpukan pada beberapa titik besi beton. Besi beton ini
ditancapkan hingga posisi besi siku tidak lagi bergeser. Penempatan besi siku diukur dengan
waterpass dan diukur pada level sesuai gambar desain.
• Pekerjaan Kontrol Kualitas
 Kontrol kualitas yang dilakukan sama dengan kontrol kualitas yang dilakukan pada pekerjaan
kolom.
• Pengecoran beton
 Pengecoran dilakukan dengan Ready Mix truck yang dibantu dengan penggunaan Concrete
Pump. Dalam hal ini pengecoran dilakukan secara sekaligus balok dan pelat seluruh lantai.
Untuk mempercepat proses pengecoran dipakai Concrete Pump. Pengecoran dibantu dengan
alat vibrator untuk meratakan dan memadatkan campuran. Selanjutnya finishing lantai cor ini
adalah rata namun dibiarkan kasar karena selanjutnya akan dilakukan pekerjaan lantai.
• Pekerjaan curing
 Sama hal nya dengan pekerjaan kolom, Curing (Perawatan) dilakukan sehari setelah
dilakukan pengecoran.

Untuk mendapat hasil pengecoran Balok dan Plat Lantai yang baik dan cepat kami menggunakan
alat bantu concrete Pump

Pemadatan Beton menggunakan Concrete Vibrator.


Bahan yang digunakan :

 Pasir Beton
 Batu split 2/3 dan 1/2
 Semen PC
 Besi Beton Tulangan
 Kayu bekisting ( balok dan multi )

Alat yang digunakan :

 Concrete Mixer Kap. 0,25 m3


 Ready Mix
 Concrete Vibrator
 Alat pemotong Besi

Jangka waktu pelaksanaan : pada minggu ke 8 sampai dengan minggu 11.

b. Pekerjaan Pas. Kolom Struktur

Dimensi kolom yang digunakan : 50x50, 40x40, 40x40, 27x40, 13x40, 30x50, 20x20

• Pekerjaan Pembesian.

Fabrikasi pembesian dilakukan ditempat fabrikasi. Besi yang digunakan sesuai gambar rencana. Besi
ini dirakit dan dibentuk sesuai dengan shop drawing.

• Pembuatan Bekisting.

Bekisting dibuat dari multiplex 9 mm yang diperkuat dengan kayu usuk 4/6 dan diberi skur-skur
penahan agar tidak mudah roboh.

• Melakukan Kontrol Kualitas.

Ada 2 kontrol kualitas yang dilakukan.

 Kontrol kualitas pertama yaitu Kontrol Kualitas Sebelum dilakukan pengecoran meliputi kontrol
kualitas terhadap posisi dan kondisi bekisting, posisi dan penempatatan pembesian, jarak antar
tulangan, panjang penjangkaran, ketebalan beton decking (Beton tahu), ukuran baja tulangan
yang digunakan, posisi penempatan water stop.
 Kontrol Kualitas kedua yaitu Kontrol kualitas saat pengecoran. Pada saat berlangsungnya
pengecoran, campuran dari Concrete mixer Truck diambil sampelnya. Sampel diambil menurut
ketentuan yang tercantum dalam spesifikasi.
 Pekerjaan Kontrol kualitas ini akan dilakukan bersama-sama dengan konsultan pengawas untuk
selanjutnya dibuat berita acara pengesahan kontrol kualitas.
 Kegiatan pengecoran.

Pengecoran dilakukan secara langsung dan menyeluruh , dengan mutu beton K 250.

 Kegiatan Curing (perawatan)

Curing (perawatan) dilakukan sehari (24 jam) setelah pengecoran selesai dilakukan dengan dibasahi air
dan dijaga/dikontrol untuk tetap dalam keadaan basah.

Contoh Proses Pelaksanaan Pekerjaan Kolom

Bahan yang digunakan :

 Pasir Beton
 Batu split 2/3 dan 1/2
 Semen PC
 Besi Beton Tulangan

Alat yang digunakan :

 Concrete Mixer Kap. 0,25 m3


 Ready Mix
 Concrete Vibrator

Jadwal waktu pelaksanaan : minggu ke 12 .

c. Pas. Besi stek Kolom praktis, 11x11 cm (4 bh besi setiap stek dan Tinggi 80cm)

Pekerjaan ini dilakukan saat pelaksanaan pembuatan balok. Fungsinya sebagai connect bagi pembesian
kolom praktis yang akan dilakukan dikemuadian hari.

Bahan yang digunakan :

 Besi Beton Tulangan


 Kawat beton
Alat yang digunakan :

 Bar Cutter / Alat potong besi


 Tang

Jadwal waktu pelaksanaan : minggu ke 11 .

d. Pas. Besi stek Kolom Struktur K1 s/d K6 (setiap stek Tinggi 150cm dari kolom)

Pekerjaan ini dilakukan saat pelaksanaan pembuatan kolom lantai 2. Fungsinya sebagai connect bagi
pembesian balok yang akan dilakukan dikemuadian hari.

Bahan yang digunakan :

 Besi Beton Tulangan


 Kawat beton

Alat yang digunakan :

 Bar Cutter / Alat potong besi


 Tang

Jadwal waktu pelaksanaan : minggu ke 13 .

V. PEKERJAAN PLUMBING

Lingkup dari pekerjaan ini adalah :

 Pas. Pipa Saluran air hujan dalam kolom beton, PVC AW 3


 Pas. Pipa untuk tiap2 rencana pembuangan dari klosed,(per klosed panjang 30cm), PVC AW 4
(LT.2 S/D LT.4).
 Pas. Pipa untuk tiap2 rencana pembuangan air kotor dari km/wc dll, (panjang 30cm), PVC AW 3
(LT.2 S/D LT.4).
 Pas. Knee 3 Rucika, untuk pipa air hujan dari atap dak beton.
 Pas. Doop topi 3 Rucika penutup pipa saluran air hujan bagian atas
 Lem, Pipa dan amplas

. Instalasi Air Kotor dan Air Hujan

Bahan yang digunakan :

• Pipa PVC 3”, 4”


• Lem PVC
• Aksesoris Pipa
Alat yang digunakan :

• Gergaji potong
• Tang

Metode pelaksanaan :

 Mempersiapkan denah instalasi dan diagram isometris pipa air kotor serta jalur pembuangan.
 Dalam pelaksanaan kami akan menghindari terlalu banyak percabangan.
 Untuk air bekas (mandi/cuci) kami akan membuat Manhole untuk kontrol pembersihan (bak
kontrol) pada tempat-tempat tertentu.
 Untuk lubang saluran pembuang akan kami beri saringan.
 Dalam pemasangan sparing harus melebihi rencana peil lantai beton & tebal beton. ( diatas plat
= 25 cm, dibawah plat = 15 cm ), bagian atas supaya ditekuk atau digepengkan / ditutup dengan
cara dipanaskan.
 Posisi sparing akan kami pasang sesuai dengan type saniter (jika saniter telah ditentukan).
 Sparing Clean out akan kami pasang bersamaan dengan sparing closet (bila ada), di mana letak
sparing clean out berada di samping atau dekat dengan sparing closet, fungsinya adalah untuk
pembersihan apabila closet terjadi penyumbatan.

 Fan out akan kami pasang apabila dalam instalasi saluran kotor banyak percabangan dengan
saluran pembuangannya lewat shaft. Fungsinya untuk mengurangi tekanan udara pada pipa
pada saat closet di gelontor dengan air.
 Pemasangan floor drain supaya diletakkan jauh dari pintu dan dekat dengan kurasan bak.

C. Instalasi Air Hujan

Bahan yang digunakan :

 Pipa PVC 3”
 Lem PVC
 Aksesoris Pipa

Alat yang digunakan :

 Gergaji potong
 Tang

Metode pelaksanaan :

 Pipa diletakkan persis dibawah lobang talang yang telah diberi torong talang.
 Pipa saluran air hujan dapat dipasang menempel di dinding luar dengan mengguna klem atau
dapat ditanam di dinding bila berukuran < 2 ".
 Bila saluran pembuang air hujan berupa saluran tertutup harus dibuat bak kontrol pada pertemuan
pipa air hujan dengan saluran pembuang.
 Bila terdapat sambungan, arah shock harus sebelah atas, dan penyambungannya harus benar-
benar kuat.

VI. PEKERJAAN LAIN-LAIN


Lingkup pekerjaan ini meliputi antara lain :

 Membungkus seluruh besi stek kolom praktis dan kolom struktur dengan adukan.
 Pembersihan lokasi dari bekas-bekas puing.

a. Membungkus seluruh besi stek kolom praktis dan kolom struktur dengan adukan

Urutan pelaksanaan :

 Menyiapkan bahan dan peralatan


 Menyiapkan mal bekisting., ukurannya disesuaikan dengan masing-masing dimensi kolom.
 Setelah besi stek tersebut terbungkus oleh bekisting maka adukan segera dimasukkan ke dalam
mal bekisting.
 Adukan yang digunakan adalah adukan campuran pasir dan semen tanpa batu split/agregat.

Jadwal pelaksanaan dilakukan di minggu ke 13

b. Pembersihan lokasi dari bekas-bekas puing

Pekerjaan ini dilakukan secara bertahap untuk mengurangi sampah dan kotoran bekas puing-puing
akibat hasil pelaksanaan pekerjaan. Pekerjaan ini dilakukan secara manual. Para pekerja
mengumpulkan puing-puing tersebut dan kemudian dinaikkan ke dalam mobil truck / pick up untuk
dibawa dan dibuang dilokasi yang sudah ditentukan.

Jadwal pelaksanaan dilakukan di minggu ke 14

PROSES SERAH TERIMA


Tahap selanjutnya setelah seluruh pekerjaan selesai dilaksanakan, diadakan opname bersama oleh
Penyedia Jasa dengan Pengguna Jasa atas hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan dan hasil opname
bersama ini dituangkan dalam berita acara opname bersama yang ditanda tangani oleh kedua pihak,
yang akan digunakan sebagai bahan dalam pelaksanaan serah terima pertama pekerjaan (PHO).

Demikianlah uraian secara garis besar yang dapat kami sampaikan sebagai usulan tentang pekerjaan -
pekerjaan yang terlingkup dalam paket ini. Metode pelaksanaan yang lebih detail akan dibuat setelah
kami ditunjuk sebagai pelaksana pekerjaan ini, yang kami sajikan sebelum pelaksanaan di lapangan.
Tentu saja di dalam pelaksanaannya nanti dapat ide -ide baru, yang disesuaikan dengan dokumen dan
gambar-gambar dalam tender.

Demikian metode pelaksanaan “Pembangunan


Asrama Mahasiswa A Tahap I
Kampus Pasca Sarjana UIN Raden Intan Lampung – Bandar Lampung” yang
kami persiapkan, semoga bisa bermanfaat dalam kaitan pelaksanaan pekerjaan kami tersebut.

Bandar Lampung, 23 Juli 2019

CV. RAISYA PUTRI PRATAMA


ALI BOSAR SIREGAR

Direktur

Anda mungkin juga menyukai