Anda di halaman 1dari 11

PEMBANGUNAN JALAN TOL MEDAN - KUALANAMU - TEBING TINGGI

SEKSI 3 : PARBARAKAN - LUBUK PAKAM


(STA. 42+750 - STA. 47+600)

PEKERJAAN TIANG PANCANG


(SPUN PILES)
1. PEKERJAAN PEMANCANGAN
Struktur pondasi jembatan ini menggunakan tiang pancang beton (spun pile) dia. 600
mm. Dalam pelaksanaannya, peranan yang sangat penting dari pekerjaan jembatan
ini adalah pekerjaan pemancangan. Kegiatan ini sangat menentukan penyelesaian
waktu pelaksanaan pekerjaan diatasnya antara lain seperti pile cap dan pilar.
Berikut kebutuhan tiang pancang pada masing-masing bangunan:
1) Interchange Parbarukan Ramp- 4
Spun pile dia. 60cm Panjang 27m Jumlah :427 titik (12.744m)
2) UB. Sei Galang sta. 46+185
Spun pile dia. 60cm Panjang 36m Jumlah :196titik (7.140m)
3) Interchange Lubuk Pakam
Spun pile dia. 60cm Panjang 36m Jumlah :130 titik (4.680m)
1.1. Alat Yang Digunakan
Peralatan yang digunakan adalah:
1. Service Crane
2. Hammer
3. Crane pancang

1.2. Analisa Penyelesaian Pekerjaan


IC PARBARUKAM RAMP-4
1. PEMANCANGAN SPUN PILE 600 mm :
- Kedalaman Pancang : 27.00 m'
- jumlah : 472.00 ttk .....( 1 )
- Volume total : 12,744.00 m'

2. PERALATAN yg digunakan
- Alat Pancang : 2.00 unit .....( 2 )
- hammer : 2.00 unit
- Crane Service : 2.00 unit

3. WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN


- Produktifitas alat Pancang : 6.00 ttk/hari .....( 3 )
- Waktu penyelesaian : 39 hari .....( 4=1/(3 x 2 ))

4. TEGANA KERJA
- Operator : 6 org
- Helper : 12 org
- Pekerja : 24 org

1
PEMBANGUNAN JALAN TOL MEDAN - KUALANAMU - TEBING TINGGI
SEKSI 3 : PARBARAKAN - LUBUK PAKAM
(STA. 42+750 - STA. 47+600)

IC. LUBUK PAKAM STA. 2+800 (ACCESS ROAD)


1. PEMANCANGAN SPUN PILE 600 mm :
- Kedalaman Pancang : 36.00 m'
- jumlah : 136.00 ttk .....( 1 )
- Volume total : 4,896.00 m'

2. PERALATAN yg digunakan
- Alat Pancang : 1.00 unit .....( 2 )
- hammer : 1.00 unit
- Crane Service : 1.00 unit

3. WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN


- Produktifitas alat Pancang : 5.00 ttk/hari .....( 3 )
- Waktu penyelesaian : 27 hari .....( 4=1/(3 x 2 ))

4. TEGANA KERJA
- Operator : 3 org
- Helper : 6 org
- Pekerja : 12 org

UB SEI GALANG STA. 46+185


1. PEMANCANGAN SPUN PILE 600 mm :
- Kedalaman Pancang : 36.00 m'
- jumlah : 196.00 ttk .....( 1 )
- Volume total : 7,056.00 m'

2. PERALATAN yg digunakan
- Alat Pancang : 1.00 unit .....( 2 )
- hammer : 1.00 unit
- Crane Service : 1.00 unit

3. WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN


- Produktifitas alat Pancang : 5.00 ttk/hari .....( 3 )
- Waktu penyelesaian : 39 hari .....( 4=1/(3 x 2 ))

4. TEGANA KERJA
- Operator : 3 org
- Helper : 6 org
- Pekerja : 12 org

1.3. Lingkup Pekerjaan Pemancangan


Lingkup pekerjaan pemancangan pada proyek ini antara lain:
a. Pengadaan tiang pancang
b. Pekerjaan pemancangan
c. Pekerjaan penyambungan tiang pancang
d. Pekerjaan pemotongan tiang pancang
e. Pengujian tiang pancang

2
PEMBANGUNAN JALAN TOL MEDAN - KUALANAMU - TEBING TINGGI
SEKSI 3 : PARBARAKAN - LUBUK PAKAM
(STA. 42+750 - STA. 47+600)

1.4. Pengadaan Tiang Pancang


Sebelum proses pengadaan tiang pancang, maka tahap awal yang harus dilakukan
adalah sebagai berikut:
Mengajukan persetujuan penggunaan bahan kepada Pemberi Kerja
Mempersiapkan lokasi stockyard dilapangan
Melakukan peninjauan ke pabrik
Mengajukan supplier untuk disetujui oleh Pemberi Kerja
Apabila tahap diatas sudah disetujui oleh Pemberi Kerja, maka selanjutnya adalah
pengadaan tiang pancangnya. Tiang pancang yang sudah datang dilapangan akan
dilakukan pemeriksaan secara ketat, apakah ada kerusakan dan ketidaksesuaian
dengan spesifikasi. Barang yang sesuai dengan spesifikasi akan dikumpulkan pada
stockyard untuk pelaksanaan pemancangan selanjutnya, sedangkan barang yang tidak
sesuai dengan spesifikasi ditolak/reject dan dikembalikan kepada supplier. Dalam hal
ini pengadaan tiang pancang akan menggunakan supplier-supplier yang ada di Medan.

1.5. Urutan Pengadaan Tiang Pancang


Urut-urutan pekerjaan pengadaan tiang pancang:
1. Melakukan pekerjaan persiapan yang terdiri dari:
- Peninjauan pabrik
- Persiapan personil
- Lokasi untuk stock pile disiapkan
- Pengajuan persetujuan penggunaan tiang pancang
2. Dalam pekerjaan persiapan semua kelengkapan mobilisasi pekerjaan pengadaan
tiang pancang harus diperiksakan kepada Pengawas/Direksi/Konsultan untuk
mendapat pertimbangan apakah bahannya sesuai dengan spesifikasi atau tidak
3. Bila semua material, peralatan, personil tersedia dan telah disetujui oleh
Pengawas/Direksi/Konsultan, maka dilakukan pemesanan pengadaan tiang
pancang
4. Apabila tiang pancang telah datang, maka barang tersebut harus diperiksakan
dan harus disetujui oleh Direksi/Pengawas/Konsultan, jika barang tersebut ada
yang cacat/tidak sesuai maka harus dikumpulkan menjadi satu dengan barang
yang ditolak, jika disetujui maka tiang pancang ditumpuk dalam stock bahan yang
akan dipakai

3
PEMBANGUNAN JALAN TOL MEDAN - KUALANAMU - TEBING TINGGI
SEKSI 3 : PARBARAKAN - LUBUK PAKAM
(STA. 42+750 - STA. 47+600)

Berikut flow chart pengadaan tiang pancang:

1.6. Penempatan Material


Penumpukan tiang pancang disusun sedemikian rupa membentuk segi tiga dengan
ketentuan setiap dasar tiang tersusun, diberi landasan dari balok kayu 5/10 yang tidak
mudah patah. Susunan tiang harus memperhitungkan agar:
Tidak mengganggu aktivitas lain selama berlangsungnya kegiatan pelaksanaan
pekerjaan
Dikelompokkan per jenis panjang tiang pancang sehingga memudahkan
pengambilan

Spun Pile

SketsapenumpukanSpun Pile BalokGanjaldarikayu

Bajidarikayu

Tanah rata dandipadatkan

Gambar Skema penumpukan spun pile di stock yard

4
PEMBANGUNAN JALAN TOL MEDAN - KUALANAMU - TEBING TINGGI
SEKSI 3 : PARBARAKAN - LUBUK PAKAM
(STA. 42+750 - STA. 47+600)

Handling spun pile dari stock pile ke alat pancang menggunakan crawl crane 45 ton
yang akan dibawa ke lokasi pemancangan.

1.7. Pelaksanaan Pemancangan


Pada pekerjaan ini pelaksanaan proses pemancangan tiang adalah sebagai berikut
Spun pile diangkat dan diposisikan sesuai rencana
Spun pile ditegakkan sehingga benar-benar mencapai posisi vertikal dari 2 sisi
monitor, positioning dibantu dengan theodolite dan klem bawah dikunci supaya
posisi spun pile tidak berubah
Spun pile diletakan pada titik pancang dan dipandu oleh surveyor dari 2 arah
Setelah spun pile dalam posisi titik pancang, kemudian dilakukan pemancangan
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada ilustrasi dibawah ini:

1 2

5
PEMBANGUNAN JALAN TOL MEDAN - KUALANAMU - TEBING TINGGI
SEKSI 3 : PARBARAKAN - LUBUK PAKAM
(STA. 42+750 - STA. 47+600)

Pancang yang Dilaspenuh


disambung

1.8. Penyambungan Tiang Pancang


Penyambungan spun pile dilaksanakan dengan cara pengelasan, metode pengelasan
adalah Single V with full penetration weld
Semua pekerjaan pengelasan harus sesuai dengan standar. Spun pile sebelum
disambung dan selama pengelasan harus dipegang erat-erat dengan sling dan suatu
konstruksi klem yang cukup kaku untuk menjamin bahwa sumbu segmen tiang
pancang yang disambung berada dalam satu garis lurus. Untuk mempercepat proses
penyambungan, pengelasan dilakukan oleh dua orang bersamaan.

6
PEMBANGUNAN JALAN TOL MEDAN - KUALANAMU - TEBING TINGGI
SEKSI 3 : PARBARAKAN - LUBUK PAKAM
(STA. 42+750 - STA. 47+600)

5 6

Pengujian keutuhan sambungan pengelasan dapat dikerjakan dengan penetran test


yang ditaburkan pada permukaan pengelasan. Setelah selang antara waktu 5 menit,
jika pada pelaburan penetran terlihat adanya garis hitam (alur rambut) menandakan
bahwa pada daerah pengelasan tersebut terdapat keretakan sehingga perlu dilakukan
pengelasan ulang.
Peralatan yang digunakan adalah mesin las listrik yang kapasitasnya memadai untuk
menghasilkan kualitas pengelasan yang ditentukan. Elektroda yang digunakan adalah
kawat las dengan tipe yang telah dipersyaratkan dalam spesifikasi teknik

1.9. Kalendering Pemancangan


Tujuan kalendering adalah untuk mengetahui besarnya penurunan tiang pancang saat
pemancangan dilaksanakan pada 10 pukulan terakhir, apakah penurunan minimum
telah tercapai. Sesuai yang disyaratkan, kalendering dilakukan apabila diperkirakan
tiang pancang sudah mencapai tanah keras dan penurunan cukup kecil.
Bila pelaksanaan kalendering (10 pukulan) telah dilakukan tetapi hasilnya
menunjukkan bahwa penurunan tiang pancang melebihi syarat maka pemancangan
dilanjutkan dan dilakukan lagi sampai hasil kalendering sesuai dengan persyaratan
penurunan minimum, jadi kalendering dapat dilakukan lebih dari satu kali.

1.10. Pemotongan Spun Pile


Selesai pemancangan tiang pancang harus dipotong sesuai ketinggian yang
direncanakan, pemotongan tiang pancang beton dipotong pada cutoff level + panjang
stek, kemudian antara cut off level sampai pemotongan dibongkar untuk

7
PEMBANGUNAN JALAN TOL MEDAN - KUALANAMU - TEBING TINGGI
SEKSI 3 : PARBARAKAN - LUBUK PAKAM
(STA. 42+750 - STA. 47+600)

mendapatkan stek. Untuk menghindari retak pada tiang pancang akibat proses
pemotongan tiang, maka pada level cut off tiang digerinda keliling tetapi tidak boleh
memutuskan besi tulangannya.
Dilanjutkan dengan bongkaran sehingga diperoleh stek besi yang mencukupi
panjangnya. Selesai pemotongan diperlukan penutupan lubang pipa dan penambahan
stek besi dengan plat sepatu 6 mm yang dilas besi tulangan untuk stek, selanjutnya
dimasukkan kedalam lubang pipa pancang dan di cor.
Gambar Penutup Tiang Pancang

Stek

Tulangan
Besibetonpengg
antung

Plat
Tiangpancang bajapenutuplobang
(plat sepatu) t=6mm

Ilustrasi Penutup Tiang pancang

1. PengangkatanTiangPancang 2. PemancanganTiangPancang

3. PemotonganTiangPancang 2. Pemancanganselesai 100%

Ilustrasi Pekerjaan Pemancangan.

8
PEMBANGUNAN JALAN TOL MEDAN - KUALANAMU - TEBING TINGGI
SEKSI 3 : PARBARAKAN - LUBUK PAKAM
(STA. 42+750 - STA. 47+600)

1.11. Urutan Pemancangan

Untuk memudahkan pelaksanaan pemancangan di lapangan, urutan pemancangan


dilaksanakan sebagai berikut:
- Baris pertama dimulai dari pancang nomor 1, kemudian 8, kemudian 15, dan pancang
nomor 22
- Dilanjutkan pemancangan baris kedua dimulai dari pancang nomor 2, kemudian 9,
kemudian 16, dan pancang nomor 23
- Dilanjutkan pemancangan baris ketiga dimulai dari pancang nomor 3, kemudian 10,
kemudian 17, dan pancang nomor 24
- Dilanjutkan pemancangan baris keempat dimulai dari pancang nomor 4, kemudian 11,
kemudian 18, dan pancang nomor 25
- Dan seterusnya

1.12. Pengujian Tiang Pancang


1. PDA (Pile Driving Analizer) Test
PDA test adalah alat yang digunakan untuk mengetahui kapasitas daya dukung
(Bearing Capacity). Uji pembebanan dinamik dengan menggunakan PDA test adalah
berdasarkan teori persamaan gelombang yang terjadi disepanjang pile akibat dari
pembebanan. Tegangan (strain) yang terjadi pada dinding pile dan perpindahan relatif
antara pile dengan elemen tanah akan menghasilkan gelombang reaksi elemen tanah
di sekitar pile selama pembebanan.

9
PEMBANGUNAN JALAN TOL MEDAN - KUALANAMU - TEBING TINGGI
SEKSI 3 : PARBARAKAN - LUBUK PAKAM
(STA. 42+750 - STA. 47+600)

2. Peralatan pendukung PDA test adalah:


- Accelerometer yang berfungsi untuk mengukur percepatan (acceleration) penetrasi
elemen pile dan juga kecepatan penetrasinya (velocity, v)
- Strain transducer untuk mengukur tegangan yang terjadi pada pile yang
selanjutnya akan diproses menjadi besar gaya (force, f) yang timbul akibat
pembebanan
- Kabel kabel penghubung dari pile ke PDA.
- Peralatan lainnya seperti: electric motor drill untuk memasang accelerometer dan
strain transducer pada permukaan pile, baut dan mur, pengunci sekrup, dll.
- Drop Hammer

3. Tahapan Pelaksanaan PDA Test:


Sebelum PDA test dilakukan, pekerjaan persiapan harus dilakukan dengan
mempertimbangkan beberapa item dibawah ini:
- Memasang strain transducer dan accelerometer di bawah ujung pile dengan
jarak 1.5 diameter tiang pancang
- Memasang drop hammer dan aksesoris tepat diatas tiang pancang
- Melakukan kalibrasi pada alat strain transducer & accelerometer
- Memasukkan data tiang pancang pada PDA
- Strain transducer dan accelerometer harus dipasang dengan benar, karena itu
dapat mempengaruhi hasil dari test

4. Tahapan eksekusi tes adalah sebagai berikut:


- Lakukan pemukulan pada ujung pile yang di tes, denga tinggi jatuh alat
pemukul (hammer) sekitar 0.5 meter
- Data yang muncul pada PDA dari pukulan pertama akan digunakan sebagai
acuan dalam persamaan gelombang, dimana kecepatan penetrasi adalah salah
satu parameternya
- Selanjutnya dilakukan kembali pemukulan pada ujung pile lalu setiap data yang
muncul di PDA disimpan
- Selama melakukan tes, beberapa variabel yang dibutuhkan dari hasil tes dapat
dilihat pada monitor PDA seperti : kapasitas daya dukung (bearing capacity),
integrity, compression and tension force / stress pada pile

10
PEMBANGUNAN JALAN TOL MEDAN - KUALANAMU - TEBING TINGGI
SEKSI 3 : PARBARAKAN - LUBUK PAKAM
(STA. 42+750 - STA. 47+600)

Gambar PDA software dan komputer Gambar tampilan PDA software

- Melakukan kalibrasi pada alat strain transducer & accelerometer


- Memasang strain transducer dan accelerometer di bawah ujung pile dengan
jarak 1.5 diameter tiang pancang

11

Anda mungkin juga menyukai