Anda di halaman 1dari 15

METODE PELAKSANAAN

A. Pekerjaan persiapan

1. Mobilisasi Peralatan, Material/bahan, buang sisa bongkaran

Mobilisasi bertujuan untuk mengadakan/ mendatangkan peralatan, personil, dan


perlengkapan untuk melaksanakan semua item pekerjaan di lapangan, dan
mengembalikan pada keadaan yang diinginkan sesuai dengan gambar kerja serta
membuang semua sisa material bekas dari pekerjaan sebelumnya.

2. Bongkar Plafond

Bongkar plafond dilakukan guna membuat plafond gypsum sesuai design


perencanaan.

3. Bongkaran Dinding Bata Merah

Bongkar dinding bara merah dilakukan guna membuat luas area dalam sesua
design perencanaan.

4. Bongkaran Pintu

Bongkar kusen pintu dilakukan guna membuat pintu sesui dengan design
perencanaan.

5. Bongkaran Partisi

Bongkar partisi lama dilakukan guna membuat partisi baru yang sesui dengan
design perencanaan.

6. Pengerokan Cat Tembok Lama

Pengerokan cat tembok lama dilakukan guna mengaplikasikan warna cat baru
yang sesuai dengan design perencanaan.

7. Bongkar Pasang AC

Bongkar pasang pemindahan ac dilakukan guna menempatkan titik AC yang


sesuai dengan design perencanaan.

B. Pekerjaan Pemasangan Vynil Lantai


Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
o Permukaan lantai yang akan dipasang vynil lantai didiratakan terlebih dahulu disetiap
nat2 keramik menggunakan dempul ( semen putih ) .
o Proses pembersihan dari debu sebelum dilakukan pengeleman untuk pemasangan vynil
lantai
o Proses pengeleman dimulai dari lantai yang sudah rata dan bersih, setelah lem
dioleskan ke lantai ditunggu sekitar kurang lebih 15 menit supaya lem kering hal ini
dilakukan untuk mendapatkan perekatan yang maksimal, proses pengeleman dibagian
lantai ini dilakukan secara bertahap sesuai per 5 m2, dalam tahap ini dilakukan secara
estafet bergantian dengan proses pengeleman vyni lantai.
o Proses pengeleman selanjutnya adalah di bagian bawah vynil lantai , setelah lem
dioleskan di bagian bawah vynil lantai ditunggu sekitar kurang lebih 15 menit supaya
lem kering hal ini dilakukan untuk mendapatkan perekatan yang maksimal. proses
pengeleman dibagian lantai ini dilakukan secara bertahap sesuai per 5 m2, dalam tahap
ini dilakukan secara estafet bergantian dengan proses pengeleman bidang lantai.
o Pasangan vynil lantai dilakukan setelah proses pengeleman per area sudah siap.
o Dalam pemasangan vynil lantai harus diperhatikan ujung2nya mengikuti posisi bidang
lantainya, dan pertemuan antara vynil 1 dengan yang lainya harus sangat diperhatikan
kerapianya supaya tidak terlihat sambungannya.
o Pemasangan vynil lantai hanya diperkenankan dipasang bila kondisi di lapangan sudah
memadai, pekerjaan-pekerjaan kasar seperti : pemasangan plafond gypsum,
pemasangan dinding bata, pengecatan , plester , dan acian.

C. Pekerjaan Rangka Plafond


Metode kerjanya adalah sebagai berikut

o Sebelum pekerjaan rangka plafon dilakukan, terlebih dahulu seluruh item pekerjan di
atas plafon harus sudah diselesaikan.
o Langkah pertama dan terpenting dari pemasangan rangka adalah mengukur garis
ketinggian plafon sekeliling ruangan yang hendak dipasang rangka. Anda dapat
menggunakan pengukur waterpas pada beberapa titik di sekeliling ruangan. Gambar
garis untuk menyatukan titik-titik tersebut.
o Langkah berikutnya adalah pemasangan wall angle (siku metal) sebagai penyangga
metal furing. Tempatkan siku metal pada tanda garis. Selalu mulai dengan dinding
dengan luas terpanjang. Bor siku metal dengan jarak antar baut/sekrup 40 cm.
Pastikan siku dibaut dengan kencang agar kuat menyangga
o Teruskan pemasangan siku metal pada bagian dinding yang lain. Harap diperhatikan
bahwa pada sudut dinding, siku metal sebaiknya dipasang saling tindih sepanjang
40 cm. Bentuk siku metal menjadi L di ujung dengan menggunakan gunting
hollow. Kencangkan juga semua pada daerah metal yang bertindihan tersebut
o Setelah siku metal terpasang, beri garis dengan pensil atau spidol untuk setiap 40 cm
sebagai tanda bagi pemasangan metal furing atau hollow. Jarak antar metal furing
sebaiknya 40cm atau bila ingin lebih longgar, maksimum 60cm. Semakin besar jarak
metal furing atau hollow akan berisiko menghasilkan plafon yang tidak rata atau
melengkung
o Potong metal furing sesuai dengan panjang yang direncanakan dan tempatkan di atas
siku metal. Kencangkan dengan baut
D. Pekerjaan Pemasangan Gypsum

Metode kerjanya adalah sebagai berikut


o Proses pemasangan dimulai dengan mengikuti ketinggian rangka plafon yang sudah
terpasang.
o Buat pola terlebih dahulu menggunakan benang. Caranya ambil jarak dari sudut
ruangan, agar jarak buangan atau samping sama panjang atau sama lebar. Hal ini
dilakukan untuk memudahkan pekerjaan.Pola harus presisi (tepat) dengan jarak sisi
kiri dan kanan sama.
o Pemasangan ini dimulai dari sudut ruangan,atau membagi ruangan
o Pasang Papan Gypsum 1,20 x 2,40 m pada plafond dan sesuaikan pemasangan
dengan rangka plafond tersebut
o Penutup plafond Gypsum menggunakan bahan dipasang hingga rapat, rapi dan
disetujui direksi. Sela pemasangan disatukan dengan plamur semen putih berkualitas
baik sebelum dicat hingga rata benar
o Pertemuan / sambungan pada plafond GYPSUMBOARD agar dibuat rata dan rapat.
Sebelum ditutup dempul, sambungan agar dibuat miring/dicoak selebar ± 5 cm.
Sambungan ditutup dengan dempul cornice dan kain kasa / bahan strimin
o Setiap bagian sudut pertemuan antara GYPSUMBOARD dengan GYPSUMBOARD
agar dipasang bit corner.
o Sebaiknya potongan buangan papan plafond gypsum di bagian pingir dinding
o Rapikan celah celah sambungan dengan compon
o Hasil akhir setelah pengecatan, sambungan pada GYPSUMBOARD harus tampak
rapih, halus, dan tidak tampak bekas sambungan.
o Pada bagian drop plafond, sudut –sudut pertemuan harus tetap rapih dan halus

E. Finishing Compound

Metode kerjanya adalah sebagai berikut


o Setelah panel gypsum terpasang sambungan pertemuan dengan gypsum dicompund
o Pada tengah tengah sambungan di isi sedikit compound kemudian dipasang textile
tape dan ditambah compund basah supaya textile tape tidak lepas
o Setelah compund dasar agak mnegering ditambah kedua dilakukan sampai
sambungan rata
o Setelah compund mengering minimal 40 menit compund diamplas sampai betul betul
rata dan permukaan halus siap di car apabila permukaan compound masih
bergelombang maka langkah langkah tersebut di atas harus diulang sampai betul
betul rata
F. Pekerjaan Pemasangan Wallpaper

Metode kerjanya adalah sebagai berikut :


o Permukaan dinding yang akan dipasang wallpaper harus dibersihkan terlebih dahulu
untuk memastikan tidak permukaan flat, jika ada lubang atau retak ditutup
menggunakan dempul ( semen putih ) .
o Proses pembersihan permukaan dinding termasuk juga menghilangkan cat lama
dengan cara mengerok cat lama menggunakan remover painting.
o Setelah permukaan dinding benar2 bersih dan rata langkah selanjutnya adalah
memberikan sealer supaya wallpaper lebih tahan dari kelembaban.
o Proses pengeleman pertama adalah bagian dalam wallpaper lalu dilipat terbalik untuk
memudahkan pemasangan dan menghindari lengketnya wallpaper, proses ini
menyiapkan beberapa potong lot biasanya kami langsung lot 1 bidang supaya lebih
cepat dalam pengerjaanya.
o Proses pengeleman selanjutnya sebelum pemasangan wallpaper adalah di bagian
dinding yang sudah rata, bersih dan sudah di berikan sealer, setelah lem dioleskan ke
dinding wallpaper yang sudah dilem langsung ditempelkan dimulai dari lipatan
paling atas dan dari sisi paling atas dinding.
o Karena wallpaper uk L adalah 50cm jadi dipastikan akan ada sambungan kesamping,
maka diperlukan ketelitian untuk menyambungkan motif wallpaper.
o Disetiap pertemuan potongan wallpaper harus dioleskan lem kayu supaya lebih kuat
daya rekatnya
o pemasangan wallpaper hanya diperkenankan dipasang bila kondisi di lapangan sudah
memadai, pekerjaan-pekerjaan kasar seperti : pemasangan plafond gypsum,
pemasangan dinding bata, pengecatan , plester , dan acian.

G. Pekerjaan Pemasangan Wallpanel Finishing HPL

Metode kerjanya adalah sebagai berikut :


o Tahap awal pembuatan wallpanel adalah dengan menyiapkan komponen wallpanel
dengan memotong bahan dasar multiplek 12 mm, HPL dan 18 mm menggunakan
table saw dan circular saw .
o Tahap kedua setelah didapatkan potongan komponen baru dilakukan assembling atau
proses perakitan untuk membentuk wallpanel.
o Selanjutnya dilakukan proses laminasi menggunakan HPL taco dan ujung2 beserta
siku dirapikan dengan amplas lalu didempol plastik dan diberikan warna cat duco
sesuai warna HPL.
o Tahap terakhir dipekerjaan ini adalah proses pemasangan wallpanel dilokasi yang
telah ditentukan sesuai gambar kerja, pemasangan partisi ini membutuhkan bracket
dari bahan multiplek yang terkait di dinding supaya wallpanel tertempel dengan kuat.
o pemasangan wallpanel finishing HPL hanya diperkenankan dipasang bila kondisi di
lapangan sudah memadai, pekerjaan-pekerjaan kasar seperti : pemasangan plafond
gypsum, pemasangan dinding bata, pengecatan , plester , acian, vynil floor, partisi
double MDF dan partisi double multiplek.

H. Pekerjaan Pemasangan Partisi Double Gypsum

Metode kerjanya adalah sebagai berikut :


o Tahap awal pembuatan partisi adalah dengan menyiapkan komponen frame dengan
memotong bahan dasar rangka hollow galvanis dan gypsum tebal 9mm.

o Tahap kedua setelah didapatkan potongan komponen baru dilakukan assembling atau
proses perakitan untuk membentuk partisi. Langkah perakitan yaitu memasang
rangka terlebih dahulu selanjutnya ditutup dengan papan gypsum double.

o Setiap part partisinya ada bracket yang nantinya saling terkait 1 sama lain.

o Proses pemasangan partisi menggunakan bracket yang terkait di lantai, dinding dan
plafon (pasan dengan hollow rangka plafon), teknik bracket ini tujuanya untuk
memperkuat struktur partisinya dan suatu saat bisa dilepas tanpa perusakan.

o Pemasangan sesuai dengan lokasi yang telah ditentukan didalam gambar kerja.

o pemasangan partisi double gypsum hanya diperkenankan dipasang bila kondisi di


lapangan sudah memadai, pekerjaan-pekerjaan kasar seperti : pemasangan plafond
gypsum, pemasangan dinding bata, pengecatan , plester , dan acian, granit tile.

I. Pembuatan Dan Pemasangan Backdrop


Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
o Tahap awal pembuatan backdrop adalah dengan menyiapkan komponen backdrop
dengan memotong bahan dasar multiplek 12 mm, HPL dan 18 mm menggunakan
table saw dan circular saw .
o Tahap kedua setelah didapatkan potongan komponen baru dilakukan assembling atau
proses perakitan untuk membentuk backdrop.
o Selanjutnya dilakukan proses laminasi menggunakan HPL taco dan ujung2 beserta
siku dirapikan dengan amplas lalu didempol plastik dan diberikan warna cat duco
sesuai warna HPL.
o Tahap terakhir dipekerjaan ini adalah proses pemasangan backdrop dilokasi yang
telah ditentukan sesuai gambar kerja, pemasangan partisi ini membutuhkan bracket
dari bahan multiplek yang terkait di dinding supaya backdrop tertempel dengan kuat.
o pemasangan backdrop hanya diperkenankan dipasang bila kondisi di lapangan sudah
memadai, pekerjaan-pekerjaan kasar seperti : pemasangan plafond gypsum,
pemasangan dinding bata, pengecatan, plester, dan acian.

J. Pembuatan Panggunng
Metode kerjanya adalah sebagai berikut:
o Tahapan awal pabrikasi untuk pembuatan panggung dengan menyiapkan komponen
panggung dengan memotong bahan dasar multiplek 12 mm, dan 18 mm
menggunakan alat potong.
o Tahap selanjutnya setelah didapatkan potongan komponen baru dilakukan
assembling atau proses perakitan untuk membentuk panggung.
o Tahap terakhir dipekerjaan ini adalah proses pemasangan panggung dilokasi yang
telah ditentukan sesuai gambar kerja, Pemasangan panggung ini dengan memasang
papan-papan mutiplek dan merekatkan dengan paku sekrup.

K. Pekerjaan Pasangan Dinding Batu Bata


Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
o Sebelum batu bata dipasang, batu bata tersebut direndam dalam air sampai
gelembung udara tidak terlihat lagi. Batu bata yang dipasang utuh, kecuali untuk
pasangan sudut dapat memakai batu bata pecahan
o mengerjakan pengukuran bangunan (uitzet) secara teliti dan sesuai gambar.
o Selama 1 (satu) hari pemasangan dinding bata tidak boleh lebih dari 1 (satu) meter
dan pengakhiran pemasangan pada satu hari dibuat bertangga menurun dan tidak
tegak bergigi, untuk menghindari retaknyadinding dikemudian hari.
o Pada semua pasangan bata ½ batu, satu sama lain dapat mengikat dengan sempurna,
tidak dibenarkanmenggunakan batu bata pecahan kecuali untuk pasangan sudut/las-
lasan
o Pada tiap pertemuan tegak lurus terdapat ikatan pemasangan yang sempurna kecuali
di tiap-tiap pertemuandimana ada tiang-tiang beton yang merupakan bingkai.
o Bidang dinding yang luasnya lebih dari 10 m2 ditambah kolom dan balok penguat
(beton praktis) dengan ukuran 13x13 cm, pembesian 4 bh dia. 10 mm, beugel (ring)
dia. 8 mm tiap jarak 15 cm.
o Semua pasangan baru, dijaga tidak terkena sinar matahari langsung dan Pihak Kami
menyediakan karung-karung yang digunakan untuk menutup pasangan serta
keadaannya basah, selain karung goni, juga dapat digunakan kajang bogor atau
lainnya untuk menutup pasangan tersebut
o Pembuatan lubang pada pasangan dinding untuk steger sama sekali tidak
diperkenankan.
o Di tempat yang akan terdapat kosen pintu, kosen jendela, lubang ventilasi dan lain-
lain, penempatan pasangan batu bata hendaknya disesuaikan.
o terhadap pengaruh-pengaruh iklim, maka terutama dinding batu merah dengan tebal
11 cm atau 11,5 cm (karena tipisnya dinding terlalu lemah untuk menahan gaya tekan
vertikal dan gaya horisontal atau gaya gempa) diperkuat dengan rangka yang terdiri
dari kolom atau balok beton bertulang setiap luas tembok 12.00 m2. Kolom beton
bertulang ini selalu dipasang kebersamaan pemasangan bata di kerjakan juga kolom
beton dan ring balok adapun metode tersebut sama yang diatas. Sesuai pekerjaan
Merangkai Tulangan dag beton K.125

L. Pekerjaan Plesteran Dan Acian


Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
o Permukaan dinding yang akan diplester dibersihkan dari kotoran, debu, partikel lain
o Pencampuran menggunakan mesin mixer
o Pencampuran air secara bertahap dan diaduk sampai rata selama 3-4 menit
o Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan pasangan telah selesai
dipasang, kolom dan ringbalok telah dicor, bobokan untuk instalasi listrik (pipa), AC,
instalasi air bersih dan instalasi lainnya telahditanam dalam dinding
o Dinding pasangan bata yang akan diplester, sebelumnya selalu disirami air sampai
jenuh selama 3 hari, agar adukan plesteran dapat melekat dengan baik pada dinding.
o Plesteran halus (acian) dapat dilaksanakan sesudah plesteran berumur 8 hari (kering
benar).
o Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 100 cm, dipasang tegak lurus dan
menggunakan potongan kecilkayu plywood, untuk patokan kerataan dinding,
potongan plywood tersebut dilepas apabila kepala plesterantelah mongering.
o Ketebalan plesteran mencapai ketebalan permukaan dinding/kolom yang dinyatakan
dalam gambar. Tebal plesteran 15-20 mm. Jika ketebalan melebihi dari 2 cm diberi
tambahan kawat ayam (wire mesh), untuk memperkuat daya lekat plesteran.
o Seluruh pertemuan bidang plesteran dengan keliling kosen dibuat tali air ukuran 5 x
5 mm, atau 6 x 6 mm atausesuai permintaan, hasil pengerjaan lurus, rata, rapih, baik
dan tidak bergelombang.
o Untuk permukaan yang datar, mempunyai toleransi lengkung atau cembung tidak
melebihi 5mm untuk setiap jarak 200 cm. Jika melebihi, berkewajiban
memperbaikinya dengan biaya atas tanggungan Pihak Kami.
o Kelembaban plesteran dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar, tidak terlalu
tiba-tiba danmembasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan
dilindungi dari terik matahari langsung denganbahan penutup yang dapat mencegah
penguapan air secara cepat.
o Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik, atau akibat
lainnya, maka plesteran tersebutdibongkar dan diperbaiki sampai dinyatakan dapat
diterima oleh Manajemen Konstruksi / Pengawas denganbiaya atas tanggungan Pihak
o Kami. Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai penyedia selalumenyiram
dengan air sampai jenuh sekurangkurangnya 1 kali sehari.
o Sudut-sudut luar dinding : - Seluruh sudut vertical, dikerjakan dengan baik, tegak dan
lurus
o Pekerjaan finishing (pengecatan) dapat dilakukan apabila plesteran telah berumur
lebih dari 21 (dua puluhsatu) hari, dan plesteran tersebut sudah benar-benar dalam
keadaan kering.

M. Pembuatan Dan Pemasangan Partisi Multipek

Metode kerjanya adalah sebagai berikut :


o Tahap awal pembuatan partisi adalah dengan menyiapkan komponen frame dengan
memotong bahan dasar multiplek 12 mm dan 18 mm menggunakan table saw dan
circular saw .
o Tahap kedua setelah didapatkan potongan komponen baru dilakukan assembling atau
proses perakitan untuk membentuk partisi.
o Partisi dibuat beberapa bagian untuk memudahkan proses mobilisasi, system part
partisinya dibuat diworkshop dengan teknik knockdown dan setiap part partisinya
ada bracket yang nantinya saling terkait 1 sama lain.
o Proses pemasangan partisi menggunakan bracket multiplek 18 mm yang terkait di
lantai, dinding dan plafon ( pas dengan hollow rangka plafon ), teknik bracket ini
tujuanya untuk memperkuat struktur partisinya dan suatu saat bisa dilepas tanpa
perusakan.
o Pemasangan sesuai dengan lokasi yang telah ditentukan didalam gambar kerja.
o pemasangan partisi multiplek hanya diperkenankan dipasang bila kondisi di lapangan
sudah memadai, pekerjaan-pekerjaan kasar seperti : pemasangan plafond gypsum,
pemasangan dinding bata, pengecatan , plester , dan acian, granit tile.

N. Pekerjaan Kusen Dan Pintu Multiplek


Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
o Tahap awal pabrikasi pembuatan pintu dan kusen adalah dengan menyiapkan
komponen pintu dan kusen dengan memotong bahan dasar multiplek 12 mm, HPL
dan 18 mm menggunakan table saw dan circular saw .
o Tahap kedua setelah didapatkan potongan komponen baru dilakukan assembling atau
proses perakitan untuk membentuk pintu dan kusen.
o Selanjutnya dilakukan proses laminasi menggunakan HPL taco dan ujung2 beserta
siku dirapikan dengan amplas lalu didempol plastik dan diberikan warna cat duco
sesuai warna HPL.
o Tahap terakhir dipekerjaan ini adalah proses pemasangan pintu dan kusen dilokasi
yang telah ditentukan sesuai gambar kerja, pemasangan partisi ini membutuhkan
bracket dari bahan multiplek yang terkait di dinding supaya wallpanel tertempel
dengan kuat.
Pemasangan
Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
o Setelah area bidang yang akan dilakukan pekerjaan pasangan telah siap maka
selanjutnya dapat dilakukan pekerjaan pasangan.
o Kosen hanya diperkenankan dipasang bila kondisi di lapangan sudah memadai,
pekerjaan-pekerjaan kasar seperti : pemasangan dinding bata,vinyl
lantai ,wallpaper ,wallpanel, pengecatan , plester , dan acian.
o Kosen-kosen tidak diperkenankan dipasang bila masih dalam pekerjaan pekerjaan
yang mempengaruhi mutu kosen atau pekerjaan fisik dan menghindari kesalahan
ukuran dan terjadi kerusakan-kerusakan akibat benturan.
o Pada saat pemasangan dinding maka kita harus persiapkan lubang kosen agar
tidak melakukan pembongkaran, ukuran lubang disesuaikan dengan ukuran kusen
ditambah 1 cm untuk tempat sealent.
o Masukan kusen kedalam lubang, mengatur agar posisinya pas dengan
menggunakan alat beji, setelah pas maka setel kelurusan kusen dengan dinding,
ketegakan dan kedataran sampai benar-benar bagus.
o Buatlah lubang untuk tempat skrup pada dinding melalui lubang kusen dengan
menggunakan alat bor, lalu masukan fischer kedalam lubang bor yang telah
dibuat, lalu ambil obeng untuk mengencangkan fischer.
o Siapkan daun pintu atau yang sudah dirangkai sempurna untuk segera dipasang.
o Daun pintu tersebut kita masukan ke lubang kusen, kemudian pasang semua
aksesoriesnya seperti engsel, roda, rel, handle, door closer dan yang lainnya.
o Lakukan finishing tembok dengan menggunakan bahan sealent dan dempul , agar
pintu terlihat rajin dan rapi tidak terlihat celah antara dinding dan kusen.

O. Pekerjaan Kusen Dan Jendela UPVC


Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
o Tahap awal pabrikasi pembuatan pintu dan kusen adalah dengan menyiapkan
komponen pintu dan kusen dengan memotong bahan dasar UPVC menggunakan
table saw dan circular saw .
o Tahap kedua setelah didapatkan potongan komponen baru dilakukan assembling atau
proses perakitan untuk membentuk pintu dan kusen.
o Selanjutnya dilakukan proses laminasi menggunakan HPL taco dan ujung2 beserta
siku dirapikan dengan amplas lalu didempol plastik dan diberikan warna cat duco
sesuai warna HPL.
o Tahap terakhir dipekerjaan ini adalah proses pemasangan pintu dan kusen dilokasi
yang telah ditentukan sesuai gambar kerja, pemasangan partisi ini membutuhkan
bracket dari bahan multiplek yang terkait di dinding supaya wallpanel tertempel
dengan kuat.
Pemasangan
Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
o Setelah area bidang yang akan dilakukan pekerjaan pasangan telah siap maka
selanjutnya dapat dilakukan pekerjaan pasangan.
o Kosen hanya diperkenankan dipasang bila kondisi di lapangan sudah memadai,
pekerjaan-pekerjaan kasar seperti : pemasangan dinding bata,vinyl lantai,
wallpaper, wallpanel, pengecatan, plester, dan acian.
o Kosen-kosen tidak diperkenankan dipasang bila masih dalam pekerjaan pekerjaan
yang mempengaruhi mutu kosen atau pekerjaan fisik dan menghindari kesalahan
ukuran dan terjadi kerusakan-kerusakan akibat benturan.
o Pada saat pemasangan dinding maka kita harus persiapkan lubang kusen agar
tidak melakukan pembongkaran, ukuran lubang disesuaikan dengan ukuran kusen
ditambah 1 cm untuk tempat sealent.
o Masukan kusen kedalam lubang, mengatur agar posisinya pas dengan
menggunakan alat beji, setelah pas maka setel kelurusan kusen dengan dinding,
ketegakan dan kedataran sampai benar-benar bagus.
o Buatlah lubang untuk tempat skrup pada dinding melalui lubang kusen dengan
menggunakan alat bor, lalu masukan fischer kedalam lubang bor yang telah
dibuat, lalu ambil obeng untuk mengencangkan fischer.
o Siapkan daun jendela atau yang sudah dirangkai sempurna untuk segera dipasang.
o Daun jendela tersebut kita masukan ke lubang kusen, kemudian pasang semua
aksesoriesnya seperti engsel, handle, dan yang lainnya.
o Lakukan finishing tembok dengan menggunakan bahan sealent dan dempul , agar
pintu terlihat rajin dan rapi tidak terlihat celah antara dinding dan kusen.

P. Pembuatan Dan Pemasangan Cabinet


Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
o Tahap awal pabrikasi pembuatan cabinet adalah dengan menyiapkan cabinet
( diantaranya adalah lambung, ambalan, rangka, pintu, bracket ) dengan
memotong bahan dasar multiplek 12 mm, HPL dan 18 mm menggunakan table
saw dan circular saw .
o Tahap kedua setelah didapatkan potongan komponen baru dilakukan assembling
atau proses perakitan untuk membentuk cabinet.
o Selanjutnya dilakukan proses laminasi menggunakan HPL taco dan ujung2 beserta
siku dirapikan dengan amplas lalu didempol plastik dan diberikan warna cat duco
sesuai warna HPL, proses ini untuk laminasi HPL sedangkan jika model cabinet
ada variasi solid wood maka harus dilakukan proses finishing sesuai dengan
metode finishing wallpanel aksen vintage
o pemasangan cabinet dilokasi yang telah ditentukan sesuai gambar kerja,
Pemasangan
Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
o Setelah area bidang yang akan dilakukan pekerjaan pasangan telah siap maka
selanjutnya dapat dilakukan pekerjaan pasangan.
o cabinet hanya diperkenankan dipasang bila kondisi di lapangan sudah memadai,
pekerjaan-pekerjaan kasar seperti : pemasangan dinding bata,vinyl
lantai ,wallpaper ,wallpanel, pengecatan , plester , dan acian.
o cabinet tidak diperkenankan dipasang bila masih dalam pekerjaan pekerjaan yang
mempengaruhi mutu cabinet atau pekerjaan fisik dan menghindari kesalahan
ukuran dan terjadi kerusakan-kerusakan akibat benturan.
o Pada saat pemasangan cabinet ini membutuhkan bracket dari bahan multiplek
yang terkait di dinding supaya cabinet tertempel dengan kuat..
o Buatlah lubang untuk tempat skrup pada dinding dengan menggunakan alat bor,
lalu masukan fischer kedalam lubang bor yang telah dibuat, lalu lalu pasangkan
bracket sesuai uk dan lubang yang disiapkan kencangkan dengan skrup dan fisher.
o Siapkan cabinet yang sudah dirangkai sempurna untuk segera dipasang. Kami
memastikan semua aksesoriesnya seperti engsel, roda, rel, handle dan yang
lainnya terpasang di cabinet.

Q. Pembuatan Dan Pemasangan Letter Dan Logo


Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
o Proses pemotongan MDF untuk membuat letter dan logo menggunakan mesin
laser cutting dengan sistem komputerisasi untuk mendapatkan detil semua lekukan
ornamen berdasarkan desain, proses pemotongan menggunakan laser cuting selain
karena bentuk ornamen yang sulit juga untuk mendapatkan hasil potongan yang
halus.
o Proses finising letter dan logo MDF tahap awal adalah diamplas supaya titik2
yang masih kasar bisa lebih halus
o Tahap berikutnya disemprot menggunakan sending produk impra dengan
campuran tiner supaya semua pori2 di MDF tertutup,melangkah ke tahap
berikutnya diamplas lagi untuk menghilangkan serat yg keluar akibat
pemyemprotan sending.
o Setelah kering media ornamen yang sudah tertutup pori2nya mulai disemprot cat
duco warna lapisan 1, dan harus masih dicari lagi apakah masih terdapat lubang
atau titik2 yang kasar, apabila ada harus ditutup dengan dempul plastik, tunggu
kering baru lakukan amplas lagi
o Finishing tahap akhir adalah penyemprotan cat duco lapisan warna terakhir
setelah kering dan sempurna baru dilakukan dengan penyemprotan clear bakar
( untuk mendapatkan glossy dan melindungi cat dari lecet )

R. Pemasangan Lantai Keramik


Metode kerjanya adalah sebagai berikut
o Rendam keramik dalam air. Hal ini akan membuat keramik menjadi lebih elastis
dan pada saat pemasangan dapat dengan mudah menempel. Perhatikan kualitas
keramik. Jika ia keramik kw 1 maka tak ada masalah, namun jika iamerupakan kw
2 atau 3 akan susah memasang untuk presisi. Untuk itu nat keramik harus longgar
karena masing-masing keramik memiliki selisih 0,2-0,5 mm. Hingga keramik
tidak saling bertubrukan.
o Oleskan air semen. Bilaskan semen yang sudah dicampuri air sedikit ke bawah
keramik, hal ini akan membuat daya rekat keramik ke adukan benar-benar
lengket.
o Adukan dan permukaan dasar lantai beton harus benar-benar bersih. Adukan harus
benar-benar homogen atau semen, pasir dan air sudah sudah diaduk sehingg
benar-benar bercampur dengan baiik dan dasar lantai yang akan dipasang harus
bersih dari kerikil, batu atau ganjalan-ganjalan lain yang akan membuat rongga di
bawah keramik.
o Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada
yang kopong atau bagian dasar yang berongga. Karena keadaan demikian akan
membuat keramik lepas di kemudian hari. Periksa apakah ketinggiannya sudah
sama rata dengan benang yang ditarik untuk menentukan ketinggian lantai.Lantai
keramik yang dipasang tidak boleh ada cat berupa : retak-retak, gelombang-
gelombang, berlubang, noda, permukaan cembung atau cekung. Sisi ubin keramik
harus siku, penyimpangan kesikuan ubin tidak boleh lebih besar dari 0,5 cm
setiap jarak 10 cm ke kanan dank ke kiri

S. Pekerjaan Sanitasi

1. Instalasi Air Bersih


o Hal perlu diketahui adalah denah plumbing serta diagram isometri dimana dapat
diketahui jalur-jalur instalasi pipa itu diletakan
o Pemasangan pipa dilaksanakan setelah pemasangan pasangan bata dan sebelum
pekerjaan plesteran dan acian, fungsi untuk menghindari bobokan yang
menyebabkan keretakan dinding (untuk instalasi dalam bangunan)
o Untuk pemasangan diluar bangunan seperti saluran air hujan dikerjakan setelah
pekerjaan plesteran diselesaikan
o Pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom harus dipasang sparing atau
pemipaan terlebih dahulu sebelum pengecoran
o Pipa yang posisi/letaknya sudah betul segera ditutup dengan plug/dop yang tidak
mudah lepas (menghindari kotoran/adukan masuk sehingga terjadi penyumbatan).
o Hindari belokan pipa/knik pipa dengan pembakaran
o Posisi pipa pada kamar mandi harus disesuaikan dengan saniter
o Rencana instalasi air diletakan pada perempatan nat keramik/as keramik, simetris
dengan luas keramik
o Setelah instalasi terpasang segera diadakan test tekanan pipa :

2. Instalasi Air Kotor


o Siapkan bahan dan peralatan yang akan dipergunakan
o Persiapkan denah instalasi dan diagram isometri
o Hindari/jangan terlalu banyak percabangan
o Sambungan harus benar-benar rapat
o Untuk air bekas (mandi/cuci) harus dibuat manhole untuk kontrol pembersihan
(bak kontrol) tempat-tempat tertentu
o Untuk lubang saluran pembuang harus diberi saringan
o Sparing harus melebihi rencana peil lantai beton dan tebal beton
o Posisi sparing harus sesuai dengan type saniter (jika saniter sudah ditentukan)
o Jika saniter belum ditentukan, dipakai sistem Block Out
o Sparing Clean Out harus dipasang bersamaan dengan sparing closet (bila ada),
dimana letak sparing clean out berada disamping atau dekat dengan sparing closet,
fungsinya adalah untuk pembersihan apabila terjadi penyubatan.
o Fan out dipasang bila dalam instalasi saluran kotor banyak percabangan dengan
saluran pembuangan lewat swaft. Fungsinya untuk mengurangi tekanan udara
pada pipa saat closet dglontor dengan air

T. Pekerjaan Instalasi Listrik

Metode kerjanya adalah sebagai berikut


o Instalasi listrik adalah suatu sistem instalasi/jaringan yang meliputi penerangan,
instalasi daya, box pembagi tegangan
o Matrial penghantar yang dipakai adalah kabel (NYM, NYY, NYF, NYA) serta
pipa baik PVC atau besi untuk pelindung hantaran
o menyediakan seluruh pekerjaan sistem listrik sehingga dapat beroprasi secara
sempurna
o Titik lampu dan instalasi
o Stop kontak dan instalasi
o Lampu SL 18 watt
o Pemasangan mcb
Pelaksanaan
o Segala sesuatu menyangkut kelancaran pekerjaan pelaksanaan instalasi lstrik
harus telah disiapkan dilokasi sebelum melakukan pekerjaan
o Mengajukan sample matrial yang akan dipergunakan untuk mendapat persetujuan
direksi pekerjaan
o Pemeriksaan dan pengujian dapat dilakukan penyedia jasa disaksikan direksi
pekerjaan atau diwakilkan pihak ketiga.
o Jadwal terinci, time schedule, mobilisasi peralatan dan tenaga kerja, serta
kelengkapan administrasi sebelum memulai pekerjaan
o Demi kelancaran kegiatan, harus memperhatikan penempatan bahan/matrial dan
lalu lintas
o Pembersihan loksasi pekerjaan pembangunan dari hal-hal yang merusak
pelaksanaan pembangunan
o Persiapkan peralatan bahan dan peralatan yang diperlukan dalam pemasangan
instalasi, misalnya : obeng, neptank, palu, paku, volt meter untuk mengetahui
tegangan listrik, kabel, serta peralatan dan bahan lainnya.
o Semua hantaran (kabel) ditarik dalam pipa/cabelduct harus diusahakan tidak
tampak dari luar (tertanam)
o Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum pengecoran
o Pemasangan sparing-sparing listrik yang melintas diplat, balok, kolom beton harus
dipasang dahulu sebelum pengecoran, kabel diusahakan imasukan bersamaan
dengan pemasangan sparing.
o Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesteran dan
acian dikerjakan.
o Penempatan sambungan/percabangan harus ditempatkan didaerah yang mudah
dicapai untuk perbaikan.
o Sambungan harus menggunakan klem/isolasi kabel supaya terlindung dengan baik
sehingga tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada Te Dos.
o Lekukan atau belokan pipa harus beradus > 3 kali diameter pipa harus rata (untuk
memudahkan penarikan kabel)
o Jaringan arde harus dipasang tersendiri/terpisah dengan arde penangkal petir.
o Pada hantaran dilangit-langit harus diklem pada bagian bawah plat/balok atau
pada bawah balok kayu rangka langit- langit
o Stop kontak dan saklar
o Pamasangan stop kontak setinggi > 40 cm dari lantai, saklar dipasang setinggi 150
cm dari lantai atau sesui petunjuk direksi pekerjaan.
o Pemasangan stop kontak dan saklar harus rata dengan dinding
o Box/ kotak Panel bodynya harus diarde, untuk menghindari adanya arus
o Pemasangan lampu sesuai spesifikasi yang disyaratkan dalam dokumen kontrak
atau sesuai persetujuan direksi pekerjaan
o Pengujian hasil instalasi.
U. Finishing / Perapihan

Pekerjaan perapihan wajib dilakukan setelah seluruh tahapan pekerjaan


sebelumnya telah selesai dilakukan. Finishing untuk jenis-jenis pekerjaan tertentu yang
membutuhkan “setting” terhadap Layout Ruangan, juga dilaksanakan dalam tahapan
pekerjaan ini termasuk juga dengan mobilisasi peralatan, dan sisa-sisa bahan yang tidak
digunakakn.

Anda mungkin juga menyukai