BAB I
PENDAHULUAN
Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan dinding partisi gypsum.
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
Persiapan material kerja, antara lain : gypsum board, rangka hollow, sekrup gypsum, textile tape,
compound, air, dll.
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, meteran, steiger, unting-unting, gerinda, gergaji,
bor screw driver, kape, ampelas, cutter, selang air, dll.
Pengukuran
Lebih dahulu juru ukur/surveyor dengan theodolith memilih dan menandai (marking) pada bab lantai
dan dinding pemasangan dinding partisi gypsum.
3. Persiapan pemasangan
Tahap selanjutnya adalah memulai persiapan pemasangan. Pastikan bahan-bahan yang dibutuhkan
untuk mendukung proses pemasangan sudah tersedia. Seperti atap seng gelombang, apakah jumlahnya
cukup atau tidak. Anda juga dapat memilih atap seng yang sesuai dengan warna cat rumah elegan pada
eksterior rumah Anda. Pilihlah warna yang dapat membuat bangunan Anda dapat lebih menonjol di
lingkungan setempat.
Selanjutnya adalah menyiapkan alat-alat lain seperti sekrup, paku, serta kunci khusus yang jumlahnya
telah dipersiapkan menyesuaikan dengan kebutuhan atap.
4. Pengecekan sebelum pemasangan Sebelum memasang atap seng, Anda juga perlu memastikan bahwa
pada rangka atap sudah terdapat penyangga atap yang biasa dikenal dengan sebutan reng. Dimana alat
ini digunakan sebagai alat pendukung atap sehingga pemasangan atap dapat bertahan lama serta kuat
dan tidak mudah copot. Selain itu untuk menanggulangi suara bising yang ditimbulkan oleh atap seng
ketika terkena percikan air hujan, Anda dapat menambahkan wire mesh sebelum proses pemasangan
atap. Wire mesh ini merupakan insulasi yang ditujukan untuk mengurangi panas matahari serta suara
bising. Penggunaan ini sangat direkomendasikan untuk meningkatkan kenyamanan pengguna
bangunan, namun jika Anda tidak menginginkannya boleh untuk tidak digunakan.
5. Proses finishing
Ketika semuanya sudah terpasang dengan benar, barulah proses pemasangan atap dapat dilakukan.
Dengan menggunakan paku, Anda dapat meletakkan lembaran atap seng tersebut pada penyangga yang
sebelumnya telah dibuat. Ketika posisi sudah dinilai tepat, atap bisa segera di paku. Lakukan pada
seluruh bagian atap.
b. Pengecatan kayu
Peralatan kerja :
1. Kuas cat 1 inchi, 2 inchi, dan 3 inchi : Kuas kayu yang kecil berguna untuk bidang cat yang kecil
seperti pinggiran kaca jendela dan lis. Kuas yang berukuran 3 inchi untuk mengecat bidang yang
lebar, seperti daun pintu. Kuas ukuran 2 inhi untuk mengecat bidang kusen.
2. Kapek kayu 1 inchi, 2 inchi, dan 3 inchi gunanya untuk meratakan plamur ke permukaan kayu.
Ukuran kapek kayu yang berbeda dimaksudkan sama seperti penggunaan kuas.
Bahan Material:
1. Amplas kayu ukuran paling halus dan sedang;
2. Plamur kayu yang berkualitas;
3. Cat dasar kayu yang berkualitas;
4. Cat finishing yang berkualitas;
5. Thinner pengencer cat.
Langkah-langkah mengerjakan:
1. Bersihkan bidang yang akan dicat dari kotoran yang menempel, biasanya bekas adukan semen
ketika tukang batu mengerjakan pekerjaan plesteran dan acian dinding. Gunakan kapek kayu, dan
haluskan dengan amplas ukuran sedang.
2. Bersihkan permukaan kayu dari debu bekas amplas menggunakan kain ball politur (kain limbah
kaos).
3. Lakukan pengecatan dengan cat dasar kayu yang diencerkan dengan thinner. Cat dasar gunanya
untuk melapisi permukaan kayu agar plamur kayu menempel dengan baik dan menyatu, sehingga
dalam waktu yang lama cat finishing tidak retak dan mengelupas. Kayu yang akan dicat harus benar-
benar kering (kayu oven). Kayu yang kurang kering hasil pengecatannya kurang baik, dan pada
jangka waktu tertentu akan retak-retak dan keriput.
4. Menutup cat dasar dengan plamur kayu. Kerjakan pekerjaan plamur kayu dengan teliti dan rapi agar
permukaannya benar-benar rata dan menutup pori-pori kayu. Menegerjakan pekerjaan ini setelah
cat dasar minimum 2 hari.
5. Permukaan kayu yang sudah diplamur, kemudian diamplas dengan amplas ukuran sedang.
Pekerjaan ini dilakukan setelah lapisan plamur kayu benar-benar kering (2 hari). Apabila masih ada
yang terlewat (pori-pori kayu masih terlihat), lakukan plamur ulang.
6. Setelah lapisan plamur sudah diamplas, benar-benar halus dan rata, tidak ada yang terlewat,
lakukan pengecatan masih menggunakan cat dasar yang diencerkan dengan thinner (lebih encer
dari campuran no. 1).
7. Pengecatan dengan cat finishing (3 x), atau 3 lapis. Lakukan setelah cat dasar benar-benar kering.
Setiap lapisan dicat dengan cat yang dicampur thinner sehingga cat tidak mengenental. Setelah
bebarapa saat cat di dalam kaleng akan mengental, lakukan pengenceran ulang dengan thinner
seukupnya, jangan terlalu encer dan jangan terlalu kental.