Semua pekerjaan dalam RKS ini harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memnuhi
persyaratan-persyaratan yang teknis yang tertera dalam persyaratan normalisasi Indonesia
(NI) dan peraturan-peraturan nasional maupun peraturan-peraturan setempat lainnya yang
berlaku dan atas jenis-jenis pekerjaan yang bersangkutan yaitu:
PUBI – 1982 : Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia
NI – 8 : Peraturan Semen Porland Indonesia
PPI – 1983 : Peraturan Pembebanan Indonesia
ASTM : American Society for testing & Materials
PBI – 1971 : Peraturan Beton Bertulang Indonesia
SII : Standar Industri Indonesia
PPBBI : Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia
Peraturan Nasional Pembangunan Indonesia
Peraturan Direktorat Kayu Indonesia (PKKI NI-5/1961)
Peraturan Direktorat Jenderal Perawatan Depnaker tentang pengunaan Tenaga Kerja,
Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja
Persyaratan Umum dari Dewan Teknik Pembangunan Indonesia di singkat DTPI 1890
Pedoman Tata cara Penyelenggaraan Pembagunan Gedung Negara Oleh Depertemen
Pekerjaan Umum
Pereturan Pemda Setempat.
pp
4
1. Time Schedule
2. Spesifikasi bahan/material dari pabrik pembuatan utuk bahan material tertentu sesaui
dengan perintah dari direksi.
3. Ganbar Pelaksanaan (shop Drawing)
4. Contoh bahan, warna termasuk mock-up untuk pekerjaan tertentu sesuai dengan
permintaan direksi
5. Refensi, lisensi, sertifikat khusus dari pihak yang berwenang untuk pekerjaan tertentu
sesaui permintaan Direksi
6. Izin pelaksanaan dari direksi diperlukan untuk diteliti dan disetujui oleh direksi jika tidak
memenuhi syarat.
Data Umum
Seluruh titik ukuran sehubungan dengan pekerjaan ini di dasarkan pada ukuran setempat
yaitu titik-titik ukuran di lapangan.
Penyerahaan Pekerjaan
Pekerjaan harus diserahkan oleh pemborong sampai selesai sama sekali hingga memuaskan
sisa pembokaran dan lain-lainnya yang sudah tidak terpakai dikeluarkan dari areal pekerjaan
pp
4
tersebut Pemborong harus melaporkan hal ini kepada Direksi untuk
mendapatkan keputusan dan dinyatakan dalam Berita Acara.
4. Pengukuran sudut siku dengan prisma atau benang secara asas segitiga
phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh
direksi.
5. Segala pekerjaan pengukuran persiapan termasuk tanggung jawab pemborong
termasuk biayanya sesuai kontrak.
aman dari resiko hilang atau rusak. Dan pemborong juga diwajibkan
direksi.
pp
4
2. Bentuk dan ukuran disesuaikan dengan kebutuhan di lengkapi dengan ruang
Tata letak yang meliputi jalan masuk, lokasi penyimpanan bahan bangunan dan
pp
4
a. 1 buah meja rapat sesaui dengan kondisi yang ada dengan kursi
b. 4 buah meja tulis
c. 1 lembar soft board ukuran disesuaikan
d. 1 unit white board ukuran di sesuaikan
e. 1 unit computer dan printer
f. 10 buah helem lapangan
g. Peralatan P3K
h. Peralatan pemadam kebakaran, dry chemical isi 3,5 kg
Digunakan samapai dengan selesainya pekerjaan, semua biaya perawatan dan
operasional menjadi tanggung jawab pemborong sampai dengan serah terima
pekerjaan.
1.2. Pengkuran
1. Ukuran sudah di tentukan dalam gambar rencana
2. Jika terdapat perbedaan ukuran antara gambar utama dengan gambar perincian,
maka yang mengikat adalah ukuran-ukuran yang ada pada gambar utama, namun
demikian harus di laporkan kepada direksi.
3. Pengambilan dan pemakaian ukuran-ukuran yang keliru selama pekerjaan
berlangsung adalah menjadi tangung jawab sepenuhnya oleh pemborong.
4. Ketidak cocokan yang mungkin ada pada gambar dan kenyataan di lapangan
harus segera dilaporkan kepada direksi.
pp
4
1.3. Persyratan Bahan Semen
1. Jenis semen yang dipakai untuk beton dan adukan dalam pekerjaan ini adalah
Portland semen Type I yang memenuhi ketentuan dan syarat-syarat dalam SII
0013-81.
2. Semen yang didatangkan ke proyek harus dalam keadaan utuh dan baru,
3. Penyimpanan semen harus dilakukan dalam gudang tertutup dan terlindung dari
pengaruh hujan dan lembab udara dan tanah semen ditumpuk didalamnya di
maksimum 15 kantong semen, yang kantongnya pecah tidak boleh dipakai dan
4. Semen yang diapaki selalu diperiksa oleh Direksi sebelumnya. Semen yang mulai
mengeras harus segera dikeluarkan dari proyek. Urutan pemakaian semen harus
di lapangan.
5. Semen yang umumnya lebih dari tiga bulan sejak keluarnya dari pabrik tidak
1.4. Agregat
1. Semua Pemakaian koral (kerikil) batu pecah (Agregat Kasar) dan pasir beton
harus memenuhi syarat
2. Kekerasan dari butir-butir agregat kasar di periksa dan harus memenuhi styarat:
pp
4
- Tidak terjadi pembubukan sampai fraksi 9,5 – 19 mm lebih dari 24 %
- Tidak terjadi pembubukan sampai fraks 19 – 30 lebih dari 22 %
3. Koral (kerikil) dan batu pecah (agregat kasar) mempunyai ukuran lebih besar
dari 38 mm, untuk penggunaannya harus mendapat persetujuan dari direksi.
4. Gradasi dari agregat-agregat tersebut secara keseluruhan harus dapat
menghaslkan mutu beton yang baik, padat dan mempunyai daya kerja yang baik
dengan semen dan air, dalam proporsi campuran yang akan dipakai.
5. Direksi dapat meminta kepada pemborong untuk mengadakan tes kwalitasdari
agregat-agregat tersebut dari tempat penimbunan yang di tunjuk oleh direksi,
setiap saat dalam laboratorium yang diakaui atas biaya pemborong.
6. Dalam hal adanya perubahan sumber dari mana agregat tersebut disuplay, maka
pemborong diwajibkan untuk memberitahukan kepada direksi.
7. Agregat harus disimpan ditempat yang bersih, yang keras ppermukaannya dan
dicegah supaya tidak terjadi pencampuran satu sama lain dan terkotori.
1.5. Air
1. Air yang dipakai untuk adukan beton dan adukan spesi harus bersih, bebas zat-
zat organic atau unorganik yang terkandung dalam air, yang dapat
2. Air yang akan dipakai untuk pekerjaan beton, membilas membasahi dan lain-lain
pp
4
a. Pemakaian besi beton dari jenis yang berlaianan dan ketentuan-ketentuan diatas,
harus mendapat persetujuan dari direksi.
b. Besi beton harus disuplay dari satu sumber (manufacture) dan tidak dibenaran
untuk mencampur adukan mermacam-macam sumber besi beton tersebut untuk
pekerjaan konstruksi.
c. Pemborong wajib mangadakan pengujian mutu besi beton yang akan di pakai
sesuai dengan petunjuk-petunjuk dari direksi, serta menyertakan data teknis dari
pabrik pembuat baja tulangan. Bantang percobaan diambil dibawah
kesaksianpercobaan mutu besi beton juga akan dilakukan setiap saat bilaman
dipandang perlu oleh direksi semua biaya percobaan tersebut sepenuhnya dibiyai
oleh pemborong
d. Pemasangan besi beton dilakukan sesaui dengan gambar atau mendapat
persetuajuan dari direksi. Untuk hal ini pe,borong harus membuat gambar
pengkokan baja tulangan (bending schedule), diajukan kepada direksi untuk
mendapat persetujuan.
e. Hubungan anatara besi beton satu dengan yang lainnya harus menggunakan
kawat beton, diikat dengan kuat, tidak bergeser selama engecoran berlangsung.
f. Penggunaan besi beton yang sudah jadi seperti steel wiremesh atau yang
semacam itu, harus mendapat persetujuan dari direksi.
g. Besi beton yang tidak memenuhi syarat-syarat karena kwalitas tidak sesuai
dengan spesifikasi, harus segera dikeluarkan dari site setelah menerima instruksi
tertulis dari direksi dalam waktu 2 x 24 jam.
1.7. Admixture
Untuk memperbaiki mutu beton, sifat-sifat pengerjaan, waktu pengikatan dan
pengerasan maupun maksud-maksud lain dapat dipakai bahan admixture. Jenis dan
jumlah bahan admixture yang dipakai disetujui terlebih dahulu oleh direksi lapangan.
pp
4
1.8. Adukan Beton
Pekerjaan beton dalam pelaksanaannya harus memenuhi persyaratan-persyaratan
yang termuat dalam PBI 1971 NI 2, baik mengenai material koral, pasir semen dan
1. Mutu Beton
Untuk beton bertulang kekuatan yang diisyaratkan dalam pekerjaan ini adalah
kg untuk tiap 1m3 beton, factor air semen maksimu 0,45 dan slump beton yang
2. Percobaan Campuran
penggunaan air (ember tertentu) yang mana ukuran tersebut nantinya akan
Semen = s
Kerikil = k
Pasir = p
pp
4
Air = a
tersebut di atas dan telah disetujui oleh Direksi harus digunakan dalam
pemakaian selanjutnya.
minimal adalah ± 2 mm. Bila untuk papan bekisting dipakai playwood tebal
minimal 16 mm. Papan bekisting harus kering udara agar tidak menyusut pada
waktu dipakai.
pp
4
3. Apabila kayu yang digunakan sesuai gambar, jenis dan ukurannya tidak dapat
kepada Direksi dengan jenis dan ukuran kayu yang berbeda namun mutunya
minimal sama atau lebih tinggi dari yang diisyaratkan. Direksi akan menilai dan
lebih baik dengan ukuran yang memadai sesuai perhitungan. Bilamana akan
digunakan dolken, diameter minimal harus 12 cm, lurus, tidak banyak cacat dan
diameter terkecil pada salah satu ujungnya harus lebih besar dari 10 cm.
harus dibersihkan dengan air dan dihindarkan dari minyak sebelum dipakai.
pp
4
Setiap campuran beton harus diaduk sehingga merata/homogeny dan waktu
diperlukan sudah harus siap dan cukup untuk suatu tahap pengecoran sesuai
dibersihkan permukaannya dan dibuat kasar dengan sikat baja agar sempurna
akan disambung harus disiram dengan air semen campuran 1 PC : 0,45 air.
8. Selama waktu pengerasan beton harus dilindungi dengan air bersih atau
pp
4
9. Apabila cuaca diragukan, sedangkan pengawas atau Direksi menghendaki agar
menyediakan alat pelindung atau terpal yang cukup untuk melindungi tempat
yang sudah/akan dicor. Pengecoran tidak diizinkan selama hujan lebat atau
11. Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa mutu beton kurang dari nilai
Direksi. Hasilnya akan dievaluasi Direksi dan bila nilai yang diperoleh
biaya Pemborong.
12. Seluruh pekerjaan beton bertulang ditambahkan bahan campuran beton serat
polypropylene murni yang dapat mengontrol retak yang disebabkan oleh muai
dan susut karena panas, meningkatkan daya tahan terhadap kejut, mengurangi
pp
4
1.12. Curing dan Perlindungan Atas Beton
matahari, pengeringan oleh angina, hujan atau aliran air dan pengerasan secara
- Untuk bahan curing dapat dipakai sealbond produksi conspec atau setara
sebbanyak 1 liter tiap 6 m2. Pemakaian bahan curing harus disetujuai oleh
direksi
- Beton yang keadaannya seperti tertera dibawah ini harus diperbaiki atau
dibongkar dan diganti dengan beton yang disetujui oleh direksi, semua biaya
a. Pembongkaran dilakukan sesaui PBI 1971 9NI2 – 1971, dimana bagian konstruksi
yang dibongkar catakannya harus dapat memikul berat sendiri dan beban-beban
pelaksananya.
b. Pekerjaan pembongkaran cetakan harus dilaporkan dan disetujui oleh direksi
sebelum pembongkaran.
c. Apabila setelah dibongkar ternyata terdapat bagian-bagian beton yang kropos atau
cacat lainnya, yang akan mempengaruhi kekuatan konstruksi tersebut, maka
pemborong harus segera memberitahukan atau melaporkan kepada direksi.
Semua resiko terjadi akibat pekerjaan tersebut maka biaya pengisian dan
perbaikan atau pun penutupan bagian tersebut menjadi tangung jawab
pemborong.
pp
4
d. Mesikupn hasil pengujian kubus-kubus beton memuaskan, direksi mempunyai
wewenang untuk menolak konstruksi beton yang cacat sperti berikut :
1. Konstruksi beton sangat kropos
2. Konstruksi beton yang sesaui dengan bentuk yang direncanakan atau posisi
posisinya tidak seperti yang ditunjuk gambar.
3. Konstruksi beton yang berisikan katyu atau benda lainnya.
4. Konstruksi beton retak, pecah.
pp
4
Pasir harus memenuhi NI-3 Pasal 14, PUBI 1982
Air harus memenuhi NI-3 Pasal 10
Campuran (agregat) : untuk plester harus dipilih yang benar-benar bersih dan
bebas dari segala macam kotoran. Pasir untuk finishing harus bersih dan
berlebih dahulu diayak.
pp
4
j. Plesteran halus (acian) dipakai campuran PC dan air sampai mendapatkan
campuran yang homogeny, acian dapat dikerjakan sesudah plesteran
berumur 8 hari (kering)
k. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan tidak terlalu
cepat dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering
dan melindungi dari terik matahari langsung dengan penutup yang bias
mencegah penyerapan air secara cepat.
l. Kontraktor wajib memperbaiki/mengulang/mengganti bila ada kerusakan
yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya
sendiri selama kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan pemberi
tugas/pemakai
pp
4
d. Ikatan Angin
Ikatan angina berfungsi untuk membuat kaku kuda-kuda, terutama terhadap
beban angina yang terjadi. Ikatan angina dipasang penyilang antara kuda-
kuda yang satu dengan yang lainnya, terutama kuda-kuda bagian luar/ tepi
bangunan . ikatan angina terbuat dari kayu besi, pertemuan silang antara
ikatan angina dipasang klos kayu besi dibuat dan dimur penempatan ikatan
angina dapat dilihat sesaui dengan gambar potongan memanjang.
e. Papan Lisplank/Papan Tepi
Papan lisplank terbuat dari kayu kelas I disesauikan dengan gambar kerja.
papan lisplank dipasang pada akhir/ujung kuda-kuda/gording paling
bawah. Lisplank harus dipasang lurus tidak berkelok. Sambungan lisplank
digunakan sambungan ekor burung.
pp
4
Pasal 6: PEKERJAAN AKHIR/PENYELESAIAN PEKERJAAN
7.1. Sebagai penutup perlu diingatkan bahwa uraian Rencana Kerja dan Syarat-
Syarat (RKS) ini merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dengan gambar
kerja serta izin penjelasan pekerjaan.
7.2. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam RKS ini, dan pada petunjuk
pelaksanaan pekerjaan ternyata diperlukan, maka akan dicantumkan pada
berita Acara Penunjukan atau Berita acara Rapat Evaluasi.
7.3. Walaupun dalam Uraian RENCANA KERJA dan SYARAT_SYARAT (RKS) ini tidak
dinyatakn bahwa harus sediakan /kerjakan oleh pemborong, namun
penyedian /pekerjaan tersebut merupakan bagian pelengkap keseluruhan
pekerjaan di maksud.
pp
4
DAFTAR ISI
pp
4