LATAR BELAKANG
Provinsi Maluku merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki
karakteristik wilayah kepulauan. Dengan adanya kondisi geografis demikian serta
beragamnya potensi dan karakteristik wilayah, maka permasalah utama yang
dihadapi dalam rangka mendinamisir interaksi sosial dan ekonomi adalah pada
sektor transportasi (baik sarana maupun prasarana). Dikatakan demikian karena
apabila sarana dan prasarana transportasi yang tersedia tidak cukup memadai, maka
akan berdampak pada keterisolasian wilayah yang berujung pada kesenjangan laju
pertumbuhan ekonomi antar daerah.
i
Untuk mendukung upaya peningkatan laju pertumbuhan ekonomi dan juga layanan
sosial masyarakat, maka transportasi yang merupakan urat nadi perekonomian dan
perkembangan sosial dituntut untuk dapat menciptakan jasa transportasi yang.
handal dan berkemampuan tinggi. Sehingga pembangunan daerah sebagai bagian
integral dari pembangunan nasional dapat tumbuh berkembang dengan seimbang,
baik pertumbuhan antar daerah maupun antar daerah pedesaan dengan daerah
perPulauan serta membuka keterisolasian wilayah.
Salah satu bagian dari sistim transportasi yang turut berperan aktif dalam
menghadapi tuntutan tersebut adalah angkutan Perahu. Sebagai sarana transportasi
yang mampu menjangkau hingga pusat-pusat pemukiman yang letaknya terpencil
dan tersebar di wilayah dengan karakteristik kepulauan, dapat dikatakan angkutan
Perahu memegang peran yang sangat penting dalam menggerakan dinamika
pembangunan.
Salah satu kebijakan Pemerintah Daerah Provinsi Maluku dalam upaya peningkatan
layanan pada sektor transportasi yaitu berupa rencana Pembangunan Fasilitas
Tambatan Perahu di Desa Sirisori Kab. Maluku Tenggah. Berdasarkan Peraturan
Menteri Peerhubungan Nomor KM. 31 Tahun 2006 tentang Pedoman dan Proses
Perencanaan di Lingkungan Departemen Perhubungan, untuk maksud tersebut perlu
dilakukan pradesain terlebih dahulu yaitu berupa kajian sosiol ekonomi dan
transportasi baik secara makro maupun mikro di wilayah tersebut agar terwujud
suatu perencanaan yang terstruktur dan handal dalam upaya mewujudkan
pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien.
Berpijak pada latar belakang dan sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor KM. 31 Tahun 2006 di atas, maka rencana pembukaan fasilitas tambatan
perahu di Desa Sirisori Kab. Maluku Tenggah ini terlebih dahulu dilakukan kajian
berupa pekerjaan Pradesain Tambatan Perahu yang terletak di Desa Sirisori Kab.
Maluku Tenggah.
i
b. Kondisi fisik rencana lokasi Tambatan Perahu, mulai dari aspek teknis
morfologi lahan darat dan laut, fasilitas pendukung dan sebagainya yang
menunjang operasional Tambatan Perahu.
c. Meningkatkan kualitas dan kinerja fungsional dan lingkungan pada daerah
rencana.
2. Tujuan Pekerjaan
Memperoleh rekomendasi mengenai :
a. Frekuensi angkutan Perahu.
b. Lokasi Tambatan Perahu, termasuk penentuan koordinat geografi batas-batas
Daerah Lingkungan Kepentingan Tambatan Parahu.
c. Mendapatkan design teknis terperinci (detailed engineering design) fasilitas-
fasilitas Tambatan dan terminal Tambatan Perahu sebagai pedoman dalam
pelaksanaan pembangunan yang secara teknis operasional telah dapat
menjamin dan memenuhi persyaratan bagi kapal Perahu dan Tambatan yang
akan dapat dioperasikan dengan aman, baik siang maupun malam hari
sepanjang tahun.
d. Design fasilitas-fasilitas Tambatan dan terminal Tambatan Perahu.
i
1.4. Lokasi Survey
Lokasi survey Perencanaan Tambatan Perahu terletak pada Desa Sirisori - Kab
Maluku Tengah, berada diwilayah administrasi Kab Maluku Tenggah Provinsi
Maluku. Lokasi kajian ini digambarkan pada Gambar 1.2
i
A. Pembuatan Titik Tetap Yang Merupakan Titik Awal Pengukuran Horisontal
dan Vertikal
Pada survei ini kegiatan yang dilakukan meliputi sebagai berikut :
a. Mengukur kedalam air pada kedudukan air suhu terendah (LWS). Penentuan
garis pantai ditetapkan pada kedudukan air pasang tertinggi (HWS) dan
surut terendah (LWS). Garis kontur kedalaman air dibuat dengan interval 0,5
m.
b. Apabila ada batu-batuan dan benda-benda lain seperti kerangka kapal yang
diperkirakan akan dapat mengganggu pelayaran harus diikatkan ke titk-titik
tetap.
c. Mengukur arus laut yang terjadi, baik arah maupun Kecepatan serta
mencapai arus pravelent. Selain dari pada itu apabila ada sungai yang
bermuara disekitarnya harus diadakan penelitian dimana adanya
kemungkinan penangkalan atau penggerusan pantai.
d. Menggambarkan seluruh data hydrography tersebut dalam butir (b) sampai
dengan (f) dalam bentuk peta.
e. Membuat gambar-gambar potongan/profil dasar laut untuk tempat-tempat
yang dianggap penting.
f. Areal yang disurvei meliputi radius 100 M,
g. Peralatan yang di gunakan antara lain Theodolite T2 dan to, echo souder , GPS
(Global Position Sistem) yang memenuhi syarat (TOR ) dan mempunyai
ketetapan dan ketelitian yang tinggi .
h. Personil yang mempergunakan peralatan harus cukup berpengalaman dan
bertanggung-jawab.
i
Fasilitas pokok:
Alur pelayaran
Perairan tempat Tambatan (diakaitkan dengan rencana jumlah dan frekuensi
pengoperasian Speed bood / Kapal serta kedalaman yang dibutuhkan dikaitkan
dengan ukuran dan sarat kapal).
Kolam Tambatan (untuk kebutuhan sandar dan olah gerak kapal)
Fasilitas sandar kapal
Fasilitas tambat kapal
Tembok penahan tanah (bila ada)
Konstruksi break water (bila ada).
Fasilitas Penunjang,
Pos keamanan swadaya Masyarakat
Kantin, kios swadaya masyarakat
Areal pengembangan Tambatan baik daratan maupun perairan.
Pagar dan pintu gerbang (bila ada)
Pada gambar layout harus terlihat jelas arah, ukuran dan tipe dari pada Tambatan
yang direncanakan, sampai mencapai kedudukan / kedalaman air tertentu yang
disyaratkan untuk kapal Perahu yang direncanakan serta dihitung dari LWS.
i
Potongan memanjang dan melintang Tambatan.
Gambar-gambar konstruksi secara lengkap dan menyeluruh antara lain
denah/tampak, potongan, detail dan penulangan untuk tiap-tiap
konstruksi, seperti timbunan, casteen, block beton, trestle, balok, kolom,
tiang pancang kayu, pile cap, frontal frame, fender dan bolard.
Perhitungan konstruksi dilaksanakan terhadap semua bagian-bagian yang
memerlukan perhitungan dan didasarkan atas pembebanan yang ada dengan
berpedoman pada ketntua-ketentuan antara lain, seperti:
Beban benturan kapal pada frontal frame dan tarikan pada bollard.
Akibat beban arus dan gelombang laut harus diperhitungakan berdasarkan
penilitian yang telah ditentukan.
Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia 1982 (PUBI-1982).
Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PPKI 1970).
Perhitungan pembebanan dan perencanaan konstruksi disajikan dalam
laporan.
i
Denah Tambatan dan rencana tiang pancang
Potongan memanjang dan melintang Tambatan.
Gambar-gambar konstruksi secara lengkap dan menyeluruh antara lain
denah/tampak, potongan, detail dan penulangan untuk tiap-tiap konstruksi,
seperti timbunan, casteen, trestle, tiang pancang kayu, pile cap, dan bolard
dari kayu.
Posisi kapal saat merapat pada kedudukan air terendah (LWS) dan tertinggi
(HWS) berikut potongan memanjang dan melintang.
i
2.1. Letak Geografis dan Pemerintahan
Survey Tambatan Perahu ini dititik beratkan, di lokasi Desa Sirisori, Kecamatan
Saparua – Kab.Maluku Tengah Provinsi Maluku. Letak Geografis desa Sirisori adalah
desa yang terletak di kecamatan Saparua Kab Maluku Tengah, Desa Sirisori adalah
desa kembar yaitu Desa Sirisori Amalatu dan Desa Amapatti.
Kecamatan Saparua meliputi seluaruah pulau saparua yang terbagi atas 18 Desa yaitu
16 Negeri Adat dan 2 Buah Kampung.
Luas
Kecamatan Desa
Desa Induk Anak Desa Kelurahan
1 2 3 4 5
Booi
Haria
Iha
Ihamahu
Itawaka
Kulur
Mahu
Noloth
SAPARUA Ouw
Paparu
Porto
Saparua
Sirisori Amapatti
Sirisori Amalatu
Tiouw
Tuhaha
Ulath
2.2. Kependudukan
i
Jumlah Kepala Keluarga pada Desa Sirisori Islam berjumlah 560 Kepala Keluarga,
Memiliki 1 buah tempat beribadah (Mesjid), memiliki 3 buah Sekolah Dasar dan 1
buah Sekolah Menengah Pertama dan 1 Buah Sekolah Menengah Atas.
i
Dengan berbagai manfaat dan fungsi tersebut, laut merupakan tumpuan bagi
kesejahteraan masyarakat Desa Sirisori yaitu manfaat laut dengan fungsi-
fungsinya secara optimal dan berkelanjutan. Potensi di sektor perikanan dan
kelautan Desa Sirisori dapat di katakan cukup besar dengan berbagai
kandungan biota laut.
i
internal antar pulau. Dengan kondisi menjadikan transportasi laut di Desa
Sirisori sebagai salah satu prioritas dalam pengembangan ekonomi wilayah.
Pergerakan dengan moda angkutan laut di Desa Sirisori tidak hanya
menghubungkan antar pusat pemukiman di pulau besar dengan pulau-pulau
Pulau disekitanya dalam satu kesatuan kawasan, tetapi juga menghubungkan
wilayah Desa Sirisori dengan Kabupaten lainnya di Maluku bahkan terhadap
wilayah provinsi-provinsi lainnya.
i
3.1Tahap Kegiatan Pelaksanaan Pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan Tambatan Perahu Desa Sirisori - Kab Maluku Tengah ini terdiri
dari beberapa tahap kegiatan. Tahapan kegiatan tersebut diupayakan sedemikian
sehingga kelancaran pekerjaan dapat berjalan dengan baik, berkesinambungan dan
terkoordinasi.
1. Persiapan
Selama 7 hari akan melakukan persiapan-persiapan terlebih dahulu sebelum
pelaksanaan tugas-tugas teknis dimulai. Persiapan-persiapan tersebut meliputi :
Koordinasi anggota tim menyangkut pembagian tugas serta penyampaian hal-
hal kaitannya dengan pekerjaan perencanaan.
Mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan survei lokasi.
Menyelesaikan dokumen Surat Perjanjian Kerja dengan Kuasa Pengguna
Anggaran.
Bersama dengan persiapan-persiapan tersebut, Konsultan juga menyusun
Laporan Pendahuluan.
i
3. Analisis Desain dan Perencaan Umum
Tahap kegiatann pasca laporan akhir yaitu melakukan analisis kelayakan. Analisis
ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat kelayakan. Melakukan
perhitungan-perhitungan dan kajian-kajian struktur yang berkaitan dengan
pembangunan Tambatan dimaksud. Sehingga dari hasil hitungan yang didapat
dipakai dalam perencanaan yang dilakukan dan dituangkan dalam gambar kerja.
Disamping melakukan analisis kelayakan, juga melakukan pembuatan master plan
Tambatan penyebrangan berdasarkan data hasil kajian survey kelayakan dan
kemudian dilanjutakan dengan penyusunan dokumen lelang.
Hasil analisis di atas kemudian disusun dalam bentuk daftar laporan. Setelah
melakukan penyempurnaan seluruh analisis dan penyusunan executive summari,
maka dibuat laporan yaitu laporan final.
i
3.4 Susunan dan Tugas Tim Perencana
Dalam rangka mendukung penyelesaian tugas-tugas dalam pekerjaan perencanaan ini,
tim perencana yang telah dipersiapkan terdiri dari tenaga utama dan tenaga
pendukung yang memiliki latar belakang disiplin ilmu sesuai dengan yang dibutuhkan
serta memiliki pengalaman dibidang perencana Tambatan.
Susunan tim yang dipersiapkan untuk melaksanakan pekerjaan baik survei maupun
analisis desain terdiri dari :
A. Tenaga Utama
1. Team Leader (1 Orang)
B. Tenaga Pendukung
1. Surveyor (2 Orang)
2. Drafman (1 Orang)
3. Administras (1 Orang)
Dari masing-masing tenaga ahli memiliki tugas dan tanggung jawab yang tidak terlepas
antara yang satu dengan yang lainnya. Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-
masing tenaga ahli dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Team Leader
Tugas dan tanggung jawab team leader meliputi :
Melakukan koordinasi antar tim perencana dan memantau keseluruhan
pekerjaan, baik pekerjaan lapangan (survei) maupun perencana.
Menjalankan tugas dalam pekerjaan perencanaan ini secara terus menerus baik
menyangkut tugas internal maupun eksternal.
Memberikan petunjuk-petunjuk teknis serta pengarahan kepada setiap anggota
tim mengenai tugas-tugas yang harus dilaksanakan.
Membuat acuan kerja dalam pekerjaan perencanaan maupun survei yang
disampaikan kepada anggota tim perencana.
Melakukan koordinasi dengan pihak Pemberi Tugas/Kuasa Pengguna Anggaran
berkaitan dengan tugas-tugas lapangan, penyerahan laporan maupun diskusi
yang akan dilaksanakan.
Memantau secara keseluruhan setiap item pekerjaan agar pekerjaan yang
dilaksanakan dapat terkontrol dan tidak melampaui jadwal yang telah
direncanakan.
i
Melaksanakan survei pendahuluan ke lokasi.
Menyusun Laporan Inception, Interim, Draft Final, Final, Executive Summary
dan Dokumen Pelelangan.
2. Surveyor
Tugas dan tanggung jawab Surveyor :
Merencanakan secara detil perhitungan-perhitungan biaya-biaya baik
perhitungan biaya kerja team maupun biaya-biaya bahan konstruksi serta
tenaga professional yang dipakai dalam pekerjaan perencanaan.
Bersama-sama team leader melakukan survei pendahuluan, sekaligus mencari
data primer maupun sekunder kaitannya untuk analisis dan evaluasi sosial
ekonomi.
Mengolah dan menganalisis data lapangan baik sekunder maupun primer
kaitannya dalam hal sosial ekonomi yang ditinjau dari berbagai aspek.
Melakukan analisis kebutuhan (demand forcast) angkutan Perahu.
i
4.1 Survei Pendahuluan
Survei pendahuluan dimaksudkan untuk memperoleh data awal mengenai kondisi
sosial ekonomi, sistim transportasi wilayah, transportasi Perahu berikut rencana
pengembangannya, review survey-survey yang telah dilaksanakan, survei lokasi
calon Tambatan Perahu. Selain itu, survei pendahuluan dimaksudkan juga untuk
memperoleh data primer dan sekunder yang berkaitan dengan analisa dan survey,
persiapan ijin-ijin untuk survei-survei berikutnya. Metodologi yang digunakan adalah
sebagai berikut.
Ketersediaan Lahan
Pertimbangan yang perlu diperhatikan berkaitan dengan lahan yang tersedia adalah
kepemilikan lahan, peruntukan lahan di dalam RUTR daerah setempat, serta aspek-
aspek yang berkaitan dengan pembebasan lahan tersebut.
i
Kondisi fisik daratan dan perairan
Ketersediaan material dan konstruksi
Parameter tersebut di atas ditinjau berdasarkan perkiraan kapal Perahu rencana
yang akan dioperasikan.
Survei Lingkungan
Survei lingkungan berupa inventarisasi dan identivikasi kondisi sosial budaya
masyarakat, kondisi biotis yang digunakan sebagai parameter-parameter untuk
kajian aspek lingkungan di wilayah tersebut.
Pada survei ini akan dilakukan wawancara dengan masyrakat sekitar dan melakukan
pendataan terhadap kondisi lingkungan di wilayah survey.
Survei Fisik
Survey fisik berupa inventarisasi dan identivikasi kondisi perairan dan daratan di
wilayah Tambatan Perahu.
Pada survei ini akan dilakukan pengamatan terhadap kondisi perairan menyangkut
alur pelayaran, gelombang, kondisi fisik lahan dan lain-lain.
Survei Zona
Survei ini berupa pendataan pembagian zona hinterland dan foreland bagi pengguna
jasa angkutan Perahu.
Pada survei ini akan dilakukan wawancara untuk mendapatkan data primer
menyangkut pengguna jasa angkutan Perahu.
i
melakukan quizioner. Melakukan pendataan terhadap simpul-simpul transportasi
yang sudah ada, kondisi sarana transportasi dan prasarananya.
i
1. Kondisi Perairan
Kondisi perairan ini meliputi beda tinggi pasang surut, Pulauepatan dan
arah arus, tinggi gelombang serta letak kedalaman laut yang diisyaratkan.
Beda tinggi pasang surut kaitannya untuk menetapkan tipe sarana
bongkar muat, kecepatan arus untuk menetapkan arah dermaba atau arah
kapal merapat, tinggi gelombang kaitannya untuk mempertimbangkan
perlu tidaknya konstruksi break water dan letak kedalaman kaitannya
untuk menentukan posisi Tambatan sesuai dengan draft kapal yang akan
bersandar.
2. Kondisi Daratan
Kondisi darat areal lokasi diantaranya meliputi kemiringan lahan, daya
dukung tanah, korelasi lahan dengan jalan raya, apakah terpengaruh
pasang surut. Dengan pertimbangan kondisi tersebut maka dapat
direncanakan untuk dilakukan pengurugan atau penggalian serta rencana
jalan akses ke lokasi Tambatan.
i
1.3.3 Sistem Tambatan Perahu
Sistem Tambatan pada umumnya ditentukan berdasarkan kondisi alam serta
tidak terlepas dari faktor biaya pembuatannya. Hal ini dimungkinkan agar
Tambatan yang dibangun dapat dioperasikan secara optimal.
i
Sistem pelaporan dalam pekerjaan pradesain ini dilaksanakan melalui tahapn sesuai
pekerjaan yang telah dilaksanakan. Dengan demikian setiap laporan berisi mengenai hasil
kegiatan yang telah dilaksanakan.
Adapun tahap-tahap dalam pembuatan laporan tersebut meliputi :
Laporan Inception/Pendahuluan
Laporan Interin/Antara
Laporan Final Report
51.Laporan Inception
Kegiatan dalam pembuatan laporan Inception merupakan kegiatan awal dari
pelaksanaan pekerjaan perencanaan. Hal ini dikarenakan pada intinya dalam laporan
ini berisi mengenai seluruh kegiatan yang akan dilaksanakan hingga metode
pelaksanaannya. Secara garis besar Laporan Pendahuluan berisi hal-hal sebagai berikut
:
Ruang lingkup pekerjaan perencanaan
Susunan dan tugas tim perencana
Shcedule pelaksanaan dan struktur organisasi
Tahap kegiatan dalam pekerjaan perencanaan
Metode pelaksanaan
Laporan pendahuluan ini diserahkan kepada PPK (Pejabat pembuat Komitmen) dibuat
dalam 3 buku.
52.Laporan Interim
Tahap pembuatan laporan berikutnya berupa penyusunan Laporan Interim. Laporan
ini disusun setelah beberapa kegiatan yaitu survei pendahuluan, survei lingkungan dan
lalu lintas dan survei pengukuran selesai dilaksanakan. Laporan Interim ini diserahkan
kepada Kuasa Pengguna Anggaran dibuat dalam 3 buku.
i
Laporan Intrim ini secara garis besar berisi mengenai hal-hal sebagai berikut :
Analisis kebutuhan angkutan Perahu
gambar peta goggle earth
Identifikasi dan analisis alternative lokasi Tambatan Perahu
53.Laporan Final
Laporan Final Terdiri dari :
Laporan Final Desain
Laporan Final Survey
Laporan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
i
KATA PENGANTAR
L
aporan Pendahuluan ini merupakan Bagian pertama dari paket Pekerjaan
Pengamatan awal berisi gambaran lokasi kerja, rencana kerja dan metode pelaksanaan dari
Demikian Laporan Pendahuluan ini dibuat untuk disampaikan dan menjadi acuan dalam
melaksanakan pekerjaan.
Konsultan Perencana
CV. BERKO
ERY A. IBRAHIM, ST
Team Leader
i
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ................................................................................................................................. i
Daftar Isi .............................................................................................................................................. ii
Daftar Tabel ....................................................................................................................................... iv
Daftar Gambar .................................................................................................................................. v
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Maksud dan Tujuan................................................................................... 2
1.3 Lingkup Pekerjaan..................................................................................... 3
1.4 Lokasi Survey............................................................................................... 4
1.5 Spesifikasi Pekerjaan................................................................................ 4
i
4.3 Analisa Rona Lingkungan........................................................................ 21
i
DAFTAR TABEL
Halaman
BAB II. GAMBARAN WILAYAH SURVEY
2.1 Nama-nama Kecamatan banyak desa induk dan kelurahan .... 9
i
DAFTAR GAMBAR
Halaman
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Gbr. Wilayah Provinsi Maluku .............................................................. 1
1.2 Gbr. Wilayah Administrasi ..................................................................... 4