Anda di halaman 1dari 28

1.1.

LATAR BELAKANG
Provinsi Maluku merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki
karakteristik wilayah kepulauan. Dengan adanya kondisi geografis demikian serta
beragamnya potensi dan karakteristik wilayah, maka permasalah utama yang
dihadapi dalam rangka mendinamisir interaksi sosial dan ekonomi adalah pada
sektor transportasi (baik sarana maupun prasarana). Dikatakan demikian karena
apabila sarana dan prasarana transportasi yang tersedia tidak cukup memadai, maka
akan berdampak pada keterisolasian wilayah yang berujung pada kesenjangan laju
pertumbuhan ekonomi antar daerah.

Gambar 1.1. Wilayah Provinsi Maluku

i
Untuk mendukung upaya peningkatan laju pertumbuhan ekonomi dan juga layanan
sosial masyarakat, maka transportasi yang merupakan urat nadi perekonomian dan
perkembangan sosial dituntut untuk dapat menciptakan jasa transportasi yang.
handal dan berkemampuan tinggi. Sehingga pembangunan daerah sebagai bagian
integral dari pembangunan nasional dapat tumbuh berkembang dengan seimbang,
baik pertumbuhan antar daerah maupun antar daerah pedesaan dengan daerah
perPulauan serta membuka keterisolasian wilayah.
Salah satu bagian dari sistim transportasi yang turut berperan aktif dalam
menghadapi tuntutan tersebut adalah angkutan Perahu. Sebagai sarana transportasi
yang mampu menjangkau hingga pusat-pusat pemukiman yang letaknya terpencil
dan tersebar di wilayah dengan karakteristik kepulauan, dapat dikatakan angkutan
Perahu memegang peran yang sangat penting dalam menggerakan dinamika
pembangunan.
Salah satu kebijakan Pemerintah Daerah Provinsi Maluku dalam upaya peningkatan
layanan pada sektor transportasi yaitu berupa rencana Pembangunan Fasilitas
Tambatan Perahu di Desa Sirisori Kab. Maluku Tenggah. Berdasarkan Peraturan
Menteri Peerhubungan Nomor KM. 31 Tahun 2006 tentang Pedoman dan Proses
Perencanaan di Lingkungan Departemen Perhubungan, untuk maksud tersebut perlu
dilakukan pradesain terlebih dahulu yaitu berupa kajian sosiol ekonomi dan
transportasi baik secara makro maupun mikro di wilayah tersebut agar terwujud
suatu perencanaan yang terstruktur dan handal dalam upaya mewujudkan
pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien.
Berpijak pada latar belakang dan sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor KM. 31 Tahun 2006 di atas, maka rencana pembukaan fasilitas tambatan
perahu di Desa Sirisori Kab. Maluku Tenggah ini terlebih dahulu dilakukan kajian
berupa pekerjaan Pradesain Tambatan Perahu yang terletak di Desa Sirisori Kab.
Maluku Tenggah.

1.2. Maksud dan Tujuan


1. Makud Pekerjaan
a. Penentuan karakteristik kapal Perahu (tipe, ukuran dan kapasitas).

i
b. Kondisi fisik rencana lokasi Tambatan Perahu, mulai dari aspek teknis
morfologi lahan darat dan laut, fasilitas pendukung dan sebagainya yang
menunjang operasional Tambatan Perahu.
c. Meningkatkan kualitas dan kinerja fungsional dan lingkungan pada daerah
rencana.

2. Tujuan Pekerjaan
Memperoleh rekomendasi mengenai :
a. Frekuensi angkutan Perahu.
b. Lokasi Tambatan Perahu, termasuk penentuan koordinat geografi batas-batas
Daerah Lingkungan Kepentingan Tambatan Parahu.
c. Mendapatkan design teknis terperinci (detailed engineering design) fasilitas-
fasilitas Tambatan dan terminal Tambatan Perahu sebagai pedoman dalam
pelaksanaan pembangunan yang secara teknis operasional telah dapat
menjamin dan memenuhi persyaratan bagi kapal Perahu dan Tambatan yang
akan dapat dioperasikan dengan aman, baik siang maupun malam hari
sepanjang tahun.
d. Design fasilitas-fasilitas Tambatan dan terminal Tambatan Perahu.

1.3. Lingkup Pekerjaan


Mengacu pada kerangka Acuan Kerja , secara umum pekerjaan terdiri atas 3 (tiga)
bagian yaitu:
1. Inventarisasi, survei pengumpulan data dan analisis data meliputi:
 Survei Keadaan Struktur dan Garis Pantai
 Survei Kedalaman Pantai
2. Penyusunan perencanaan detil
Pembuatan laporan pekerjaan mengacu Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM
31 Tahun 2006 tentang Pedoman dan Proses Perencanaan Di Lingkungan
Departemen Perhubungan.

i
1.4. Lokasi Survey
Lokasi survey Perencanaan Tambatan Perahu terletak pada Desa Sirisori - Kab
Maluku Tengah, berada diwilayah administrasi Kab Maluku Tenggah Provinsi
Maluku. Lokasi kajian ini digambarkan pada Gambar 1.2

Gambar 1.2. Wilayah Administrasi

1.5. Spesifikasi Pekerjaan


Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai lingkup pekerjaan desain ini secara
rinci dapat diuraikan sebagai berikut :

i
A. Pembuatan Titik Tetap Yang Merupakan Titik Awal Pengukuran Horisontal
dan Vertikal
Pada survei ini kegiatan yang dilakukan meliputi sebagai berikut :

a. Mengukur kedalam air pada kedudukan air suhu terendah (LWS). Penentuan
garis pantai ditetapkan pada kedudukan air pasang tertinggi (HWS) dan
surut terendah (LWS). Garis kontur kedalaman air dibuat dengan interval 0,5
m.
b. Apabila ada batu-batuan dan benda-benda lain seperti kerangka kapal yang
diperkirakan akan dapat mengganggu pelayaran harus diikatkan ke titk-titik
tetap.
c. Mengukur arus laut yang terjadi, baik arah maupun Kecepatan serta
mencapai arus pravelent. Selain dari pada itu apabila ada sungai yang
bermuara disekitarnya harus diadakan penelitian dimana adanya
kemungkinan penangkalan atau penggerusan pantai.
d. Menggambarkan seluruh data hydrography tersebut dalam butir (b) sampai
dengan (f) dalam bentuk peta.
e. Membuat gambar-gambar potongan/profil dasar laut untuk tempat-tempat
yang dianggap penting.
f. Areal yang disurvei meliputi radius 100 M,
g. Peralatan yang di gunakan antara lain Theodolite T2 dan to, echo souder , GPS
(Global Position Sistem) yang memenuhi syarat (TOR ) dan mempunyai
ketetapan dan ketelitian yang tinggi .
h. Personil yang mempergunakan peralatan harus cukup berpengalaman dan
bertanggung-jawab.

B. PENYUSUNAN PERENCANAAN TAMBATAN PERAHU


Pekerjaan perencanaan Tambatan meliputi pembuatan gambar-gambar layout dan
gambar-gambar konstruksi detile serta perhitungan konstruksi secara lengkap,
khusus untuk fasilitas perairan. Sedangkan untuk fasilitas daratan cukup dengan
membuat perencanaan berikut layoutnya.
Ruang Lingkup Pekerjaan Perencanaan agar didasarkan pada hasil survei teknis
yang meliputi antara lain seperti :

i
Fasilitas pokok:
 Alur pelayaran
 Perairan tempat Tambatan (diakaitkan dengan rencana jumlah dan frekuensi
pengoperasian Speed bood / Kapal serta kedalaman yang dibutuhkan dikaitkan
dengan ukuran dan sarat kapal).
 Kolam Tambatan (untuk kebutuhan sandar dan olah gerak kapal)
 Fasilitas sandar kapal
 Fasilitas tambat kapal
 Tembok penahan tanah (bila ada)
 Konstruksi break water (bila ada).

Fasilitas Penunjang,
 Pos keamanan swadaya Masyarakat
 Kantin, kios swadaya masyarakat
 Areal pengembangan Tambatan baik daratan maupun perairan.
 Pagar dan pintu gerbang (bila ada)
Pada gambar layout harus terlihat jelas arah, ukuran dan tipe dari pada Tambatan
yang direncanakan, sampai mencapai kedudukan / kedalaman air tertentu yang
disyaratkan untuk kapal Perahu yang direncanakan serta dihitung dari LWS.

o Perencanaan Struktur Tambatan Perahu


Perhitungan struktur Tambatan dilakukan dengan beberapa tahap yaitu:
 Penentuan criteria Tambatan
 Perhitungan struktur atas Tambatan
 Perhitungan struktur bawah Tambatan
 Perencanaan gambar (gambar detil) Tambatan berdasarkan hasil hitungan.
Gambar-gambar harus dibuat cukup jelas, mudah dipahami dan dimengerti.
Gambar-gambar kerja untuk pelaksanaan terdiri dari :
 Peta situasi Tambatan Perahu
 Peta Google Earth
 Layout Tambatan Perahu dan fasilitas penunjang.
 Denah Tambatan dan rencana tiang pancang Kayu

i
 Potongan memanjang dan melintang Tambatan.
 Gambar-gambar konstruksi secara lengkap dan menyeluruh antara lain
denah/tampak, potongan, detail dan penulangan untuk tiap-tiap
konstruksi, seperti timbunan, casteen, block beton, trestle, balok, kolom,
tiang pancang kayu, pile cap, frontal frame, fender dan bolard.
Perhitungan konstruksi dilaksanakan terhadap semua bagian-bagian yang
memerlukan perhitungan dan didasarkan atas pembebanan yang ada dengan
berpedoman pada ketntua-ketentuan antara lain, seperti:
 Beban benturan kapal pada frontal frame dan tarikan pada bollard.
 Akibat beban arus dan gelombang laut harus diperhitungakan berdasarkan
penilitian yang telah ditentukan.
 Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia 1982 (PUBI-1982).
 Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PPKI 1970).
 Perhitungan pembebanan dan perencanaan konstruksi disajikan dalam
laporan.

C. LAPORAN & DOKUMEN LELANG


Laporan yang harus diserahkan terdiri dari :
1. Berkas Dokumen Pelelangan beserta softcopy
Gambar-gambar untuk pelaksanaan disiapkan bersama-sama dengan dokumen
tender yang terdiri dari syarat-syarat administrasi dan contoh formulir tender,
yang meliputi:
a. Syarat-syarat administrasi dan contoh formulir tender
b. Bill of Quantity
c. Spesifikasi teknis
d. Rencana Anggaran Biaya (RAB) pembangunan.
2. Gambar-gambar Kerja
Gambar-gambar harus dibuat sedemikian sehingga cukup jelas, mudah
dipahami dan dimengerti.
Gambar-gambar kerja untuk pelaksanaan terdiri dari :
 Peta Google Earth
 Peta situasi Tambatan Perahu
 Layout Tambatan dan fasilitas penunjang.

i
 Denah Tambatan dan rencana tiang pancang
 Potongan memanjang dan melintang Tambatan.
 Gambar-gambar konstruksi secara lengkap dan menyeluruh antara lain
denah/tampak, potongan, detail dan penulangan untuk tiap-tiap konstruksi,
seperti timbunan, casteen, trestle, tiang pancang kayu, pile cap, dan bolard
dari kayu.
 Posisi kapal saat merapat pada kedudukan air terendah (LWS) dan tertinggi
(HWS) berikut potongan memanjang dan melintang.

i
2.1. Letak Geografis dan Pemerintahan
Survey Tambatan Perahu ini dititik beratkan, di lokasi Desa Sirisori, Kecamatan
Saparua – Kab.Maluku Tengah Provinsi Maluku. Letak Geografis desa Sirisori adalah
desa yang terletak di kecamatan Saparua Kab Maluku Tengah, Desa Sirisori adalah
desa kembar yaitu Desa Sirisori Amalatu dan Desa Amapatti.
Kecamatan Saparua meliputi seluaruah pulau saparua yang terbagi atas 18 Desa yaitu
16 Negeri Adat dan 2 Buah Kampung.

Luas
Kecamatan Desa
Desa Induk Anak Desa Kelurahan
1 2 3 4 5
Booi
Haria
Iha
Ihamahu
Itawaka
Kulur
Mahu
Noloth
SAPARUA Ouw
Paparu
Porto
Saparua
Sirisori Amapatti
Sirisori Amalatu
Tiouw
Tuhaha
Ulath

Tabel 2.1. Nama-nama Kecamatan, Banyaknya Desa Induk,


Anak Desa dan Kelurahan

2.2. Kependudukan

i
Jumlah Kepala Keluarga pada Desa Sirisori Islam berjumlah 560 Kepala Keluarga,
Memiliki 1 buah tempat beribadah (Mesjid), memiliki 3 buah Sekolah Dasar dan 1
buah Sekolah Menengah Pertama dan 1 Buah Sekolah Menengah Atas.

2.3. Potensi Ekonomi Wilayah


Beberapa sektor ekonomi di Desa Sirisori yang cukup berpotensi, yaitu sektor
pertanian, Peternakan, perikanan/Kelautan

2.3.1. Sektor Pertanian


Pertanian merupakan salah satu bidang yang digeluti oleh penduduk yang ada
di pulau saparua termasuk desa sirisori sebagian besar desa sirisori merupakan
petani dan nelayan dan sebagian besar hanya untuk memenuhi kebutuhan
hidup keluarga masing-masing selain dijual jika ada kelebuhan dari hasil
pertanian tersebut, lahan pertanian yang digunakan oleh penduduk adalah sela-
sela lahan perkebunan yang ada. Hasil pertanian yang cukup dominan di desa
sirisori adalah ubi kayu, ubi jalar dan tanaman Umur panjang yaitu Pala, cengki.

2.3.2. Sektor Peternakan


Bidang peternakan di desa sirisori dilakukan tradisioanal tidak ada peternakan
yang dikelola penduduk segala jenis hewan peternakan hanya dipelihara secara
perorangan hewan ternak dibiarkan berkeliaran secara bebas jenis ternak yang
sering dipelihara oleh penduduk adalah ayam kampung, babi, sedangkan jenis
lainnya populasinya sangat sedikit seperti sapi, kambing

2.3.3. Sektor Perikanan dan Kelautan


Sektor perikanan dan kelautan diupayakan peningkatan dan pemeliharaan hasil
perikanan dan kelautannya dilakukan untuk menunjang pertumbuhan dan
stabilitas ekonomi Desa Sirisori.
Sumber daya kelautan secara garis besar dapat dikelompokan sebagai
1) Sumber Daya Hayati
2) Sumber Daya Nir Hayati
3) Jasa Lingkungan.

i
Dengan berbagai manfaat dan fungsi tersebut, laut merupakan tumpuan bagi
kesejahteraan masyarakat Desa Sirisori yaitu manfaat laut dengan fungsi-
fungsinya secara optimal dan berkelanjutan. Potensi di sektor perikanan dan
kelautan Desa Sirisori dapat di katakan cukup besar dengan berbagai
kandungan biota laut.

2.4. Jaringan Transportasi Wilayah


Sektor transportasi di Desa Sirisori memegang peran sangat penting sebagai penentu
perkembangan sosial, pemerataan sosial dan membuka keterisolasian wilayah. Hal ini
dikarenakan karakteristik wilayah Kecamatan Saparua merupakan wilayah kepulauan.
Mengingat peran dan fungsinya yang begitu strategis, maka transportasi di Desa
Sirisori dituntut untuk dapat menciptakan jasa transportasi yang handal dan
berkemampuan tinggi yang dapat mencakup berbagai daerah yang terpisah oleh laut.
Pola pergerakan dalam sistim trasportasi terbagi atas pergerakan eksternal dan
pergerakan internal. Pergerakan eksternal adalah adanya arus manusia dan barang.
maupun jasa dari satu wilayah menuju wilayah lain dalam satu prrovinsi atau lain
provinsi dan sebaliknya. Sedangkan pola pergerakan internal yaitu pergerakan arus
manusia, barang dan jasa di lingkungan wilayah itu sendiri.
Pola pergerakan di wilayah Desa Sirisori secara Eksternal dilayani moda angkutan
darat, laut dan udara. Sedangkan pergerakan internal dilayani moda angkutan laut dan
darat, namun lebih mendominasi pada moda angkutan laut, berhubung kondisi
wilayah yang lebih cenderung terdiri dari gugusan pulau-pulau. Adapaun kondisi
transportasi di Desa Sirisori dapat diuraikan sebagai berikut:

2.4.1. Transportasi Darat


Sebagai wilayah dengan karakteristik kepulauan, Desa Sirisori memiliki masalah
transportasi darat. Hal ini disebabkan bukan hanya karena sarana
transportasinya, namun juga prasarana jalan yang sudah rusak

2.4.2. Transportasi Laut


Sebagai wilayah dengan karakteristik kepulauan, maka transportasi laut di Desa
Sirisori memegang peran sangat penting dalam peningkatan / pengembangan
ekonomi wilayah, kaitannya dalam kegiatan transportasi eksternal maupun

i
internal antar pulau. Dengan kondisi menjadikan transportasi laut di Desa
Sirisori sebagai salah satu prioritas dalam pengembangan ekonomi wilayah.
Pergerakan dengan moda angkutan laut di Desa Sirisori tidak hanya
menghubungkan antar pusat pemukiman di pulau besar dengan pulau-pulau
Pulau disekitanya dalam satu kesatuan kawasan, tetapi juga menghubungkan
wilayah Desa Sirisori dengan Kabupaten lainnya di Maluku bahkan terhadap
wilayah provinsi-provinsi lainnya.

i
3.1Tahap Kegiatan Pelaksanaan Pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan Tambatan Perahu Desa Sirisori - Kab Maluku Tengah ini terdiri
dari beberapa tahap kegiatan. Tahapan kegiatan tersebut diupayakan sedemikian
sehingga kelancaran pekerjaan dapat berjalan dengan baik, berkesinambungan dan
terkoordinasi.

1. Persiapan
Selama 7 hari akan melakukan persiapan-persiapan terlebih dahulu sebelum
pelaksanaan tugas-tugas teknis dimulai. Persiapan-persiapan tersebut meliputi :
 Koordinasi anggota tim menyangkut pembagian tugas serta penyampaian hal-
hal kaitannya dengan pekerjaan perencanaan.
 Mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan survei lokasi.
 Menyelesaikan dokumen Surat Perjanjian Kerja dengan Kuasa Pengguna
Anggaran.
 Bersama dengan persiapan-persiapan tersebut, Konsultan juga menyusun
Laporan Pendahuluan.

2. Analisis Survei Teknis Dan Penentuan Tapak Lokasi Tambatan


Setelah tim survei awal kembali, maka tim ini segera bergabung dengan team
leader untuk melanjutkan analisis demand angkutan. Disamping melakukan analisis
demand angkutan, juga melakukan analisis non teknis terhadap lokasi Tambatan
Perahu.
Dengan kembalinya tim survei pengukuran, hasil analisis data pengukuran untuk
selanjutnya digunakan sebagai parameter teknis dalam penentuan lokasi Tambatan
Perahu. Dengan demikian apabila terdapat kelemahan-kelemahan pada lokasi
Tambatan Perahu yang sifatnya teknis dapat teridentifikasi secara dini.
Hasil analisis di atas kemudian disusun dalam bentuk daftar laporan yaitu laporan
interim / Antara.

i
3. Analisis Desain dan Perencaan Umum
Tahap kegiatann pasca laporan akhir yaitu melakukan analisis kelayakan. Analisis
ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat kelayakan. Melakukan
perhitungan-perhitungan dan kajian-kajian struktur yang berkaitan dengan
pembangunan Tambatan dimaksud. Sehingga dari hasil hitungan yang didapat
dipakai dalam perencanaan yang dilakukan dan dituangkan dalam gambar kerja.
Disamping melakukan analisis kelayakan, juga melakukan pembuatan master plan
Tambatan penyebrangan berdasarkan data hasil kajian survey kelayakan dan
kemudian dilanjutakan dengan penyusunan dokumen lelang.
Hasil analisis di atas kemudian disusun dalam bentuk daftar laporan. Setelah
melakukan penyempurnaan seluruh analisis dan penyusunan executive summari,
maka dibuat laporan yaitu laporan final.

3.2 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan


Sebagaimana telah diuraikan diatas bawah pekerjaan pradesain Tambatan Perahu ini
terdiri dari beberapa tahap kegiatan yang harus diselesaikan selama-lamanya 30 (tiga
puluh) hari kalender.
Dengan demikian agar pekerjaan ini dapat diselesaikan sesuai batas waktu yang telah
ditentukan tanpa terjadi hambatan ataupun keterlambatan, maka jangka waktu
pelaksanaan setiap tahap kegiatan diatur dalam jadwal pelaksanaan sebagai diagram
barchart. Diagram ini disamping berguna untuk mengatur waktu pelaksanaan setiap
bagian pekerjaan, juga untuk mengontrol kemajuaan pekerjaan yang telah
dilaksanakan. Sehingga apabila terjadi keterlambatan pada suatu bagian pekerjaan
tertentu dapat diketahui dan diantisipasi dengan segera.

3.3 Stuktur Organisasi


Sebagai upaya untuk menciptakan pekerjaan yang terkordinasi dan menghindari
kerancuan dalam perintah kerja, maka pihak konsultan telah membuat struktur
oraganisasi dalam pelaksanaan pekerjaan.
Struktur organisasi ini akan memperlihatkan garis-garis perintah kerja mulai dari
pemberian tugas hingga tim perencana dari konsultan. Dengan adanya struktur
organisasi pekerjaan, maka kelancaran dalam pekerjaan dan tugas-tugas dapat berjalan
dengan baik.

i
3.4 Susunan dan Tugas Tim Perencana
Dalam rangka mendukung penyelesaian tugas-tugas dalam pekerjaan perencanaan ini,
tim perencana yang telah dipersiapkan terdiri dari tenaga utama dan tenaga
pendukung yang memiliki latar belakang disiplin ilmu sesuai dengan yang dibutuhkan
serta memiliki pengalaman dibidang perencana Tambatan.
Susunan tim yang dipersiapkan untuk melaksanakan pekerjaan baik survei maupun
analisis desain terdiri dari :
A. Tenaga Utama
1. Team Leader (1 Orang)
B. Tenaga Pendukung
1. Surveyor (2 Orang)
2. Drafman (1 Orang)
3. Administras (1 Orang)
Dari masing-masing tenaga ahli memiliki tugas dan tanggung jawab yang tidak terlepas
antara yang satu dengan yang lainnya. Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-
masing tenaga ahli dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Team Leader
Tugas dan tanggung jawab team leader meliputi :
 Melakukan koordinasi antar tim perencana dan memantau keseluruhan
pekerjaan, baik pekerjaan lapangan (survei) maupun perencana.
 Menjalankan tugas dalam pekerjaan perencanaan ini secara terus menerus baik
menyangkut tugas internal maupun eksternal.
 Memberikan petunjuk-petunjuk teknis serta pengarahan kepada setiap anggota
tim mengenai tugas-tugas yang harus dilaksanakan.
 Membuat acuan kerja dalam pekerjaan perencanaan maupun survei yang
disampaikan kepada anggota tim perencana.
 Melakukan koordinasi dengan pihak Pemberi Tugas/Kuasa Pengguna Anggaran
berkaitan dengan tugas-tugas lapangan, penyerahan laporan maupun diskusi
yang akan dilaksanakan.
 Memantau secara keseluruhan setiap item pekerjaan agar pekerjaan yang
dilaksanakan dapat terkontrol dan tidak melampaui jadwal yang telah
direncanakan.

i
 Melaksanakan survei pendahuluan ke lokasi.
 Menyusun Laporan Inception, Interim, Draft Final, Final, Executive Summary
dan Dokumen Pelelangan.

2. Surveyor
Tugas dan tanggung jawab Surveyor :
 Merencanakan secara detil perhitungan-perhitungan biaya-biaya baik
perhitungan biaya kerja team maupun biaya-biaya bahan konstruksi serta
tenaga professional yang dipakai dalam pekerjaan perencanaan.
 Bersama-sama team leader melakukan survei pendahuluan, sekaligus mencari
data primer maupun sekunder kaitannya untuk analisis dan evaluasi sosial
ekonomi.
 Mengolah dan menganalisis data lapangan baik sekunder maupun primer
kaitannya dalam hal sosial ekonomi yang ditinjau dari berbagai aspek.
 Melakukan analisis kebutuhan (demand forcast) angkutan Perahu.

i
4.1 Survei Pendahuluan
Survei pendahuluan dimaksudkan untuk memperoleh data awal mengenai kondisi
sosial ekonomi, sistim transportasi wilayah, transportasi Perahu berikut rencana
pengembangannya, review survey-survey yang telah dilaksanakan, survei lokasi
calon Tambatan Perahu. Selain itu, survei pendahuluan dimaksudkan juga untuk
memperoleh data primer dan sekunder yang berkaitan dengan analisa dan survey,
persiapan ijin-ijin untuk survei-survei berikutnya. Metodologi yang digunakan adalah
sebagai berikut.

Analisa Pemilihan Lokasi Tambatan


Dasar dari penentuan lokasi Tambatan yang merupakan titik simpul dari sistim
angkutan Perahu ini adalah :
 Kebutuhan masyarakat pemakai jasa.
 Kebutuhan Pemerintah Daerah.
 Ketersediaan lahan yang sesuai untuk Tambatan
 Kondisi Topografy dan geografis serta memenuhi persyaratan teknis untuk suatu
perencanaan Tambatan.

Ketersediaan Lahan
Pertimbangan yang perlu diperhatikan berkaitan dengan lahan yang tersedia adalah
kepemilikan lahan, peruntukan lahan di dalam RUTR daerah setempat, serta aspek-
aspek yang berkaitan dengan pembebasan lahan tersebut.

Pemelihan Tapak Lokasi Tambatan


Dalam upaya mencari lokasi tapak Tambatan yang terbaik, Konsultan menentukan
alternatif pemilihan tapak lokasi Tambatan ditinjau dari beberapa aspek yaitu :
 Ketersediaan dan status lahan
 Tingkat kemudahan mencapai lokasi

i
 Kondisi fisik daratan dan perairan
 Ketersediaan material dan konstruksi
Parameter tersebut di atas ditinjau berdasarkan perkiraan kapal Perahu rencana
yang akan dioperasikan.

4.2 Survei Lingkungan, Fisik, Zona, Lalu Lintas


Survei ini dimaksudkan untuk memperoleh data primer dan sekunder menyangkut
kondisi lingkungan budaya, kondisi Topografy dan bathymetri, morfologi, fisiologi,
geologi, zonasi hinterland dan foreland serta kondisi transportasi Perahu.

Survei Lingkungan
Survei lingkungan berupa inventarisasi dan identivikasi kondisi sosial budaya
masyarakat, kondisi biotis yang digunakan sebagai parameter-parameter untuk
kajian aspek lingkungan di wilayah tersebut.
Pada survei ini akan dilakukan wawancara dengan masyrakat sekitar dan melakukan
pendataan terhadap kondisi lingkungan di wilayah survey.

Survei Fisik
Survey fisik berupa inventarisasi dan identivikasi kondisi perairan dan daratan di
wilayah Tambatan Perahu.
Pada survei ini akan dilakukan pengamatan terhadap kondisi perairan menyangkut
alur pelayaran, gelombang, kondisi fisik lahan dan lain-lain.

Survei Zona
Survei ini berupa pendataan pembagian zona hinterland dan foreland bagi pengguna
jasa angkutan Perahu.
Pada survei ini akan dilakukan wawancara untuk mendapatkan data primer
menyangkut pengguna jasa angkutan Perahu.

Survei Lalu Lintas


Survei ini beruapa inventarisasi sarana dan prasarana transportasi, volume dan pola
pergerakan penumpang dan barang dan simpul-simpul angkutan Perahu. Pada survei
ini akan inventarisasi dan wawancara kepada pengguna jasa transportasi dan

i
melakukan quizioner. Melakukan pendataan terhadap simpul-simpul transportasi
yang sudah ada, kondisi sarana transportasi dan prasarananya.

o Perencanaan Struktur Tambatan


Perhitungan struktur Tambatan dilakukan dengan beberapa tahap yaitu:
 Penentuan criteria Tambatan
 Perhitungan struktur atas Tambatan
 Perhitungan struktur bawah Tambatan
 Perencanaan gambar (gambar detil) Tambatan berdasarkan hasil hitungan.
Gambar-gambar harus dibuat cukup jelas, mudah dipahami dan dimengerti.
Gambar-gambar kerja untuk pelaksanaan terdiri dari :
 Peta situasi Tambatan Perahu
 Layout Tambatan dan fasilitas penunjang termasuk koordinat geografi
untuk batas-batas DLKR dan DLKP.
 Denah Tambatan dan rencana tiang pancang
 Potongan memanjang dan melintang Tambatan.
 Gambar-gambar konstruksi secara lengkap dan menyeluruh antara lain
denah/tampak, potongan, detail dan penulangan untuk tiap-tiap
konstruksi, seperti timbunan, casteen, block beton, trestle, plat, balok,
kolom, tiang pancang, pile cap, MB, breasting, mooring, catwalk,

1.3.2Pembuatan Layout dan Master Plan


Dalam Pembuatan layout maupun master plan Tambatan Perahu harus
mempertimbangkan beberapa aaspek, baik aspek teknis maupun non teknis.
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan diantaranya adalah kondisi
perairan, kondisi daratan, karakteristik kapal, factor biaya konstruksi dan
factor waktu pelaksanaan konstruksi.

Adapun dasar pertimbangan utama dalam merencanakan lauout/master


plan Tambatan Perahu yaitu :

i
1. Kondisi Perairan
Kondisi perairan ini meliputi beda tinggi pasang surut, Pulauepatan dan
arah arus, tinggi gelombang serta letak kedalaman laut yang diisyaratkan.
Beda tinggi pasang surut kaitannya untuk menetapkan tipe sarana
bongkar muat, kecepatan arus untuk menetapkan arah dermaba atau arah
kapal merapat, tinggi gelombang kaitannya untuk mempertimbangkan
perlu tidaknya konstruksi break water dan letak kedalaman kaitannya
untuk menentukan posisi Tambatan sesuai dengan draft kapal yang akan
bersandar.

2. Kondisi Daratan
Kondisi darat areal lokasi diantaranya meliputi kemiringan lahan, daya
dukung tanah, korelasi lahan dengan jalan raya, apakah terpengaruh
pasang surut. Dengan pertimbangan kondisi tersebut maka dapat
direncanakan untuk dilakukan pengurugan atau penggalian serta rencana
jalan akses ke lokasi Tambatan.

3. Karakteristi Angkutan Masyarakat


Tambatan yang direncanakan berupa Tambatan untuk melayani kapal
jenis Sped Bot dan Kapal-kapal nelayan setempat. Kapasitas kapal yang
akan bersandar ditetapkan berdasarkan hasil analisis kebutuhan
angkutan Perahu.

4. Effisien dan Ekonomis


Layout Tambatan yang direncanakan diupayakan sedapat mungkin
menghasilkan konstruksi-konstruksi yang effisien dan ekonomis, baik
dalam pembangunannya maupun dalam operasionalnya tanpa
mengurangi mutu konstruksi. Selain itu juga dalam pelaksanaan
pembangunannya tidak memakan waktu terlalu lama.

i
1.3.3 Sistem Tambatan Perahu
Sistem Tambatan pada umumnya ditentukan berdasarkan kondisi alam serta
tidak terlepas dari faktor biaya pembuatannya. Hal ini dimungkinkan agar
Tambatan yang dibangun dapat dioperasikan secara optimal.

4.3 Analisis Rona Lingkungan


Analisi penyususnan rona lingkungan di wilayah survey berkaitan untuk digunakan
sebagai parameter-parameter untuk aspek lingkungan berkaitan dengan criteria.
Kriteria menjadi suatu acuan dalam pelaksanaan survey mengenai dampak
lingkungan selanjutnya.
Dalam survey ini belum dapat dilakukan survey dampak lingkungan yang kuntitatif.
Hal ini mrngingat kegiatan pradesain pada tahap ini baru bersifat pembuatan
masterplan dan tidak termasuk penilaian lingkup pada fase konstruksi.
Dengan demikian, output survey lingkungan yang dilakukan dalam survey ini baru
merupakan rona lingkungan awal lokasi survey. Analisis terhadap rona awal
lingkungan ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi criteria penelitian desain
terinci masing-masing parasarana transportasi Perahu.

i
Sistem pelaporan dalam pekerjaan pradesain ini dilaksanakan melalui tahapn sesuai
pekerjaan yang telah dilaksanakan. Dengan demikian setiap laporan berisi mengenai hasil
kegiatan yang telah dilaksanakan.
Adapun tahap-tahap dalam pembuatan laporan tersebut meliputi :
 Laporan Inception/Pendahuluan
 Laporan Interin/Antara
 Laporan Final Report

51.Laporan Inception
Kegiatan dalam pembuatan laporan Inception merupakan kegiatan awal dari
pelaksanaan pekerjaan perencanaan. Hal ini dikarenakan pada intinya dalam laporan
ini berisi mengenai seluruh kegiatan yang akan dilaksanakan hingga metode
pelaksanaannya. Secara garis besar Laporan Pendahuluan berisi hal-hal sebagai berikut
:
 Ruang lingkup pekerjaan perencanaan
 Susunan dan tugas tim perencana
 Shcedule pelaksanaan dan struktur organisasi
 Tahap kegiatan dalam pekerjaan perencanaan
 Metode pelaksanaan
Laporan pendahuluan ini diserahkan kepada PPK (Pejabat pembuat Komitmen) dibuat
dalam 3 buku.

52.Laporan Interim
Tahap pembuatan laporan berikutnya berupa penyusunan Laporan Interim. Laporan
ini disusun setelah beberapa kegiatan yaitu survei pendahuluan, survei lingkungan dan
lalu lintas dan survei pengukuran selesai dilaksanakan. Laporan Interim ini diserahkan
kepada Kuasa Pengguna Anggaran dibuat dalam 3 buku.

i
Laporan Intrim ini secara garis besar berisi mengenai hal-hal sebagai berikut :
 Analisis kebutuhan angkutan Perahu
 gambar peta goggle earth
 Identifikasi dan analisis alternative lokasi Tambatan Perahu

53.Laporan Final
Laporan Final Terdiri dari :
 Laporan Final Desain
 Laporan Final Survey
 Laporan Rencana Anggaran Biaya (RAB)

1. Laporan Final Desain


Seluruh hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan maupun kekurangan dan
perbaikan pada laporan sebelumnya disempurnakan dalam laporan ini. Dengan
demikian laporan ini merupakan laporan akhir draft lengkap.
Laporan final ini secara garis besar berisi mengenai hal-hal sebagai berikut :
 Data-data hasil perhitungan struktur Tambatan
 Data-data gambar kerja secara detil
 Dokumen lelang
2. Laporan Final Survey
Dalam Laporan ini disajikan seluruh kegiatan hasil pekerjaan survey yang telah
dilaksanakan dan dilengkapi dengan dokumentasi kerja.
3. Laporan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Laporan ini hanya berisi keseluruhan anggaran rencana kerja yang dilaksanakan
dalam perencanaan.

i
KATA PENGANTAR

L
aporan Pendahuluan ini merupakan Bagian pertama dari paket Pekerjaan

Perencanaan Fasilitas Tambatan Perahu – Desa Sirisori, Kep. Maluku Tengah

yang dilaksanakan CV. BERKO.

Dalam Laporan Pendahuluan ini berisi interpretasi konsultan terhadap pekerjaan,

Pengamatan awal berisi gambaran lokasi kerja, rencana kerja dan metode pelaksanaan dari

paket pekerjaan yang bersangkutan.

Demikian Laporan Pendahuluan ini dibuat untuk disampaikan dan menjadi acuan dalam

melaksanakan pekerjaan.

Ambon, 16 Mei 2016

Konsultan Perencana
CV. BERKO

ERY A. IBRAHIM, ST
Team Leader

i
DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar ................................................................................................................................. i
Daftar Isi .............................................................................................................................................. ii
Daftar Tabel ....................................................................................................................................... iv
Daftar Gambar .................................................................................................................................. v
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Maksud dan Tujuan................................................................................... 2
1.3 Lingkup Pekerjaan..................................................................................... 3
1.4 Lokasi Survey............................................................................................... 4
1.5 Spesifikasi Pekerjaan................................................................................ 4

BAB II. GAMBARAN UMUM LOKASI SURVEI ......................................................... 9


2.1 Letak Geografis dan Pemerintahan .................................................... 9
2.2 Kependudukan ........................................................................................... 10
2.3 Potensi Ekonomi Wilayah ...................................................................... 10
2.4 Jaringan Transportasi Wilayah ............................................................ 11

BAB III. RENCANA KERJA ................................................................................................. 13


3.1 Tahap Kegiatan Pelaksanaan Pekerjaan .......................................... 13
3.2 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ............................................................ 14
3.3 Struktur Organisasi ................................................................................... 14
3.4 Susunan dan Tugas Perencanaan ....................................................... 15

BAB IV. METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN ......................................... 17


4.1 Survei Pendahuluan ................................................................................. 17
4.2 Survei Lingkungan Fisik, Zona, Lalulintas........................................ 18

i
4.3 Analisa Rona Lingkungan........................................................................ 21

BAB V. PEMBUATAN LAPORAN ................................................................................. 22


5.1 Laporan Inceptian .................................................................................... 22
5.2 Laporan Interim ......................................................................................... 22
5.3 Laporan Final ………………………………………………………………........ 23

i
DAFTAR TABEL

Halaman
BAB II. GAMBARAN WILAYAH SURVEY
2.1 Nama-nama Kecamatan banyak desa induk dan kelurahan .... 9

i
DAFTAR GAMBAR

Halaman
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Gbr. Wilayah Provinsi Maluku .............................................................. 1
1.2 Gbr. Wilayah Administrasi ..................................................................... 4

Anda mungkin juga menyukai